kompetensi guru dan peran kepala sekolah
TRANSCRIPT
MULYONO
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
NASIONAL
• Pemerintah khususnya melalui Depdikbud terus menerus
berupaya melakukan berbagai perubahan dan
pembaharuan sistem pendidikan kita.
• Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu
berkaitan dengan faktor guru.
• Lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
• Undang-undang pada dasarnya merupakan kebijakan
pemerintah yang didalamnya memuat usaha pemerintah
“Educational change depends on what teachers do and think…”
• Perubahan dan pembaharuan sistem
pendidikan sangat bergantung pada “what
teachers do and think “atau dengan kata
lain bergantung pada penguasaan
kompetensi guru.
REALITA KOMPETENSI GURU
• Salah satu ciri krisis pendidikan di Indonesia
adalah guru belum mampu menunjukkan
kinerja (work performance) yang memadai.
• Kinerja guru belum sepenuhnya ditopang
oleh derajat penguasaan kompetensi yang
memadai, oleh karena itu perlu adanya
upaya yang komprehensif guna
meningkatkan kompetensi guru.
HAKEKAT KOMPETENSI
• Kompetensi pada dasarnya merupakan
gambaran tentang apa yang seyogyanya
dapat dilakukan (be able to do) seseorang
dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan,
perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat
ditampilkan atau ditunjukkan.
GURU DAPAT MELAKUKAN SUATU
PEKERJAAN
• Guru seorang harus memiliki kemampuan
(ability) dalam bentuk pengetahuan
(knowledge), sikap (attitude) dan
keterampilan (skill) yang sesuai dengan
bidang pekerjaannya.
PENGERTIAN KOMPETENSI
GURU
• Gambaran tentang apa yang seyogyanya
dapat dilakukan seseorang guru dalam
melaksanakan pekerjaannya, baik berupa
kegiatan, berperilaku maupun hasil yang
dapat ditunjukkan.
TIGA JENIS KOMPETENSI GURU
(KOMPETENSI PROFESIONAL)
• Memiliki pengetahuan yang luas dari bidang
studi yang diajarkannya, memilih dan
menggunakan berbagai metode mengajar di
dalam proses belajar mengajar yang
diselenggarakannya.
KOMPETENSI
KEMASYARAKATAN
• Mampu berkomunikasi, baik dengan
siswa, sesama guru, maupun
masyarakat luas.
KOMPETENSI PERSONAL
• Memiliki kepribadian yang mantap dan patut
diteladani.
• Guru akan mampu menjadi seorang pemimpin
yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada,
ing madya mangun karsa, tut wuri handayani
4 JENIS KOMPETENSI GURU MENURUT PP No.
14 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR
NASIONAL PENDIDIKAN
1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam
pengelolaan peserta
didik.
2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan
kepribadian.
3. Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik
sebagai bagian dari masyarakat.
4. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan
materi pembelajaran secara
luas dan mendalam.
KOMPETENSI PEDAGOGIK
TERDIRI DARI (a) Pemahaman wawasan atau landasankependidikan;
(b) Pemahaman terhadap peserta didik;
(c) Pengembangan kurikulum/ silabus;
(d) Perancangan pembelajaran;
(e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidikdan dialogis;
(f) Evaluasi hasil belajar;
(g) Pengembangan peserta didik untukmengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN
(a) Mantap;
(b) Stabil;
(c) Dewasa;
(d) Arif dan bijaksana;
(e) Berwibawa;
(f) Berakhlak mulia;
(g) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
(h) Mengevaluasi kinerja sendiri;
(i) Mengembangkan diri secara berkelanjutan.
DEFINISI KEPRIBADIAN
• Kepribadian guru penting
karena guru merupakan
cerminan prilaku bagi siswa-
siswanya.
PROFESI GURU
• Pekerjaan seorang guru adalah merupakan
suatu profesi yang tidak bisa dilakukan
oleh sembarang orang.
• Profesi adalah pekerjaan yang
memerlukan keahlian khusus dan biasanya
dibuktikan dengan sertifikasi dalam
bentuk ijazah.
UNDANG-UNDANG GURU DAN
DOSEN No. 14 Tahun 2005a) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism.
b) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan,
dan akhlak mulia.
c) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang
pendidikan sesuai dengan
bidang-bidang tugas.
d) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas.
e) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas
keprofesionalan
f) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi
kerja.
g) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan
dengan sepanjang hayat.
h) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan.
i) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang
mengatur hal-hal yang
berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
KOMPETENSI SOSIAL
• Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan
diri dalam menghadapi orang lain.
• Peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
PENGERTIAN KOMPETENSI
SOSIAL
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua peserta pendidikan, dan masyarakat sekitar.
• Kompetensi sosial seorang guru merupakan modal dasar
guru yang bersangkutan dalam menjalankan tugas
keguruan.
DEFINISI KOMPETENSI SOSIAL
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik,
dan masyarakat sekitar.
• Kemampuan sosial sangat penting karena
manusia bukan makhluk individu.
• Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga
oleh pengaruh orang lain.
KEMAMPUAN GURU SEBAGAI
MAKHLUK SOSIAL1) Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi
dengan teman sejawat untuk
meningkat kemampuan professional.
2) Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi
setiap lembaga
kemasyarakatan.
3) Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara
individual maupun secara
kelompok.
KOMPETENSI SOSIAL TERDIRI
DARI
(a) Berkomunikasi lisan dan tulisan;
(b) Menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi secara fungsional;
(c) Bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/wali peserta didik;
(d) Bergaul secara santun dengan masyarakat
sekitar.
KOMPETENSI PROFESIONAL
(a)Konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang
menaungi/koheren dengan materi
ajar.
(b) Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
(c) Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait;
(d) Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan
sehari-hari;
(e) Kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan
tetap melestarikan nilai dan budaya
nasional.
NATIONAL BOARD FOR
PROFESIONAL TEACHING SKILL
• Standar kompetensi bagi guru di Amerika.
• Dasar bagi guru untuk mendapatkan
sertifikasi guru.
• Dengan rumusan What Teachers Should
Know and Be Able to Do, didalamnya terdiri
dari lima proposisi utama.
TEACHERS ARE COMMITTED TO
STUDENTS AND THEIR LEARNING
(a) Penghargaan guru terhadap perbedaan
individual siswa.
(b) Pemahaman guru tentang perkembangan
belajar siswa.
(c) Perlakuan guru terhadap seluruh siswa
secara adil.
(d) Misi guru dalam memperluas cakrawala
berfikir siswa.
TEACHER KNOW THE SUBJECTS
THEY TEACH AND HOW TO TEACH
AND HOW TO TEACH THOSES
SUBJECTS TO STUDENTS(a)Apresiasi guru tentang pemahaman
materi mata pelajaran untuk dikreasikan,
disusun dan dihubungkan dengan mata
pelajaran lain,
(b)Kemampuan guru untuk menyampaikan
materi pelajaran
(c)Mengembangkan usaha untuk
memperoleh pengetahuan dengan
TEACHER ARE RESPONSIBLE FOR
MANAGING AND MONITORING
STUDENT LEARNING(a) Penggunaan berbagai metode dalam pencapaian
tujuan pembelajaran,
(b) Menyusun proses pembelajaran dalam berbagai
setting kelompok (group setting),
(c) Kemampuan untuk memberikan ganjaran
(reward) atas keberhasilan siswa,
(d) Menilai kemajuan siswa secara teratur.
(c) Kesadaran akan tujuan utama pembelajaran.
TEACHER THINK SYSTEMATICALLY ABOUT THEIR PRACTICE AND LEARN
FROM EXPERIENCE(a) Guru secara terus menerus menguji diri untuk
memilih keputusan
terbaik.
(b) Guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan
berbagai riset
tentang pendidikan untuk meningkatkan praktek
pembelajaran.
TEACHER ARE MEMBERS OF LEARNING
COMMUNITIES
(a)Guru memberikan kontribusi terhadap
efektivitas sekolah melalui kolaborasi
dengan
kalangan profesional lainnya,
(b) Guru bekerja sama dengan tua orang
siswa,
(c) Guru dapat menarik keuntungan dari
berbagai sumber daya masyarakat.
PERBEDAAN NBPTS DENGAN
KOMPETENSI GURU
• Letak perbedaannya hanya pada cara
pengelompokkannya.
• Isi rincian kompetensi pedagogik yang
disampaikan oleh Depdiknas, sudah
terangkum dalam kompetensi
profesional.
• NBPTS tidak mengenal adanya
pengelompokan jenis kompetensi, tetapi
TANTANGAN KEHIDUPAN
GLOBAL • Peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan
semakin kompleks,
• Guru dituntut untuk senantiasa melakukan berbagai
peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya.
• Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam
mengembangkan proses pembelajaran siswa.
• Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya
orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi
dan pengetahuan yang sedang berkembang dan berinteraksi
dengan manusia di jagat raya ini.
GURU MASA DEPAN
• Guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah
siswanya.
• Guru yang tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi
yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional.
• Guru akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun
masyarakat.
• Guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif dalam menghadapi
tantangan profesionalitas.
• Guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya
secara terus menerus.
• Guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap
efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya,
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
• Dukungan hasil penelitian guru tidak akan
terjebak pada praktek pembelajaran yang
menurut asumsi mereka sudah efektif, namun
kenyataannya justru mematikan kreativitas para
siswanya.
• Dukungan hasil penelitian yang mutakhir
memungkinkan guru untuk melakukan
pembelajaran yang bervariasi dari tahun ke
tahun, disesuaikan dengan konteks
PERANAN KEPALA SEKOLAH
DALAM MENINGKATKAN
KOMPETENSI GURU• Proses pendidikan harus dapat berjalan efektif dan
efisien.
• Guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik
dari segi jenis maupun isinya.
• Tentang isi yang terkandung dari setiap jenis kompetensi
perlu diselami sebagaimana disampaikan oleh para ahli
dalam perspektif kebijakan pemerintah.
• Menjadi guru yang kompeten bukan sesuatu yang
sederhana.
• Peningkatkan kompetensi guru diperlukan sebagai upaya
yang sungguh-sungguh dan komprehensif.
OPTIMALISASI PERAN KEPALA
SEKOLAH
• Kepala sekolah sebagai pengelola memiliki tugas
mengembangkan kinerja personel, terutama
meningkatkan kompetensi profesional guru.
• Pada kompetensi profesional, tidak hanya berkaitan
dengan penguasaan materi semata, tetapi mencakup
seluruh jenis dan isi kandungan kompetensi
sebagaimana telah dipaparkan di atas.
TUJUH PERAN UTAMA KEPALA
SEKOLAH (1) Educator (pendidik);
(2) Manajer;
(3) Administrator;
(4) Supervisor (penyelia);
(5) Leader (pemimpin);
(6) Pencipta iklim kerja;
(7) Wirausahawan;
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
EDUCATOR• Harus mengetahui kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari
proses pendidikan.
• Guru merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum di
sekolah.
• Menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan
kurikulum.
• Sangat memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki guru dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolahnya.
• Senantiasa berusaha memfasilitasi dan mendorong agar para guru
dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya,
• Berperan dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat berjalan efektif
dan efisien.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
MANAJER
• Kepala sekolah harus dapat dan mampu mengelola tenaga
kependidikan.
• Tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah
melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan
profesi para guru.
• Memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang luas
kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan
pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan
pendidikan dan pelatihan.
PELAKSANAAN KEGIATAN
GURU • MGMP/MGP tingkat sekolah.
• In house training,
• Diskusi profesional dan sebagainya.
• Melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan di luar sekolah.
• Kesempatan melanjutkan pendidikan atau mengikuti
berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak
lain.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
ADMINISTRATOR
• Kepala sekolah mampu mengelola
keuangan sekolah.
• Kepala sekolah harus memperhatikan
faktor biaya untuk tercapainya
peningkatan kompetensi guru.
• Seberapa besar sekolah dapat
mengalokasikan anggaran peningkatan
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
SUPERVISOR
• Dapat mengetahui sejauh mana guru mampu
melaksanakan pembelajaran,
• Secara berkala perlu melaksanakan kegiatan supervisi,
• Dapat dilakukan melalui kegiatan kunjungan kelas untuk
mengamati proses pembelajaran secara langsung,
terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode
pembelajaran.
• media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran.
HASIL SUPERVISI KEPALA
SEKOLAH • Dapat mengetahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam
melaksanakan pembelajaran,
• Harus mengetahui tingkat penguasaan kompetensi guru yang
bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi, dan pembinaan.
• Perlu tindak lanjut, sehingga guru dapat memperbaiki
kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya
dalam melaksanakan pembelajaran.
• Menghadapi kurikulum yang berisi perubahan yang cukup besar dalam tujuan,
isi, metode dan evaluasi pengajarannya, sudah sewajarnya kalau para guru
mengharapkan saran dan bimbingan dari kepala sekolah.
• Kepala sekolah harus betul-betul menguasai tentang kurikulum sekolah.
• Mustahil seorang kepala sekolah dapat memberikan saran dan bimbingan
kepada guru, sementara dia sendiri tidak menguasainya dengan baik.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
LEADER (PEMIMPIN)
• Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat
menumbuh-suburkan kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap
peningkatan kompetensi guru ?
• Teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan
yaitu kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang
berorientasi pada manusia.
• Peningkatan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat menerapkan
kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel,
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.
ETHOS KERJA GURU
• Guru lebih tinggi kinerja ketika
dipimpin oleh kepala sekolah dengan
gaya kepemimpinan yang
berorientasi pada manusia.
KEPRIBADIAN KEPALA SEKOLAH
SEBAGAI PEMIMPIN
(1) Jujur;
(2) Percaya diri;
(3) Tanggung jawab;
(4) Berani mengambil resiko dan keputusan;
(5) Berjiwa besar;
(6) Emosi yang stabil,
(7) Teladan .
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
PENCIPTA IKLIM KERJA
• Budaya dan iklim kerja yang kondusif
akan memungkinkan setiap guru
lebih termotivasi untuk menunjukkan
kinerjanya secara unggul, disertai
usaha untuk meningkatkan
kompetensinya.
PRINSIP PENCIPTAAN BUDAYA
DAN IKLIM KERJA YANG
KONDUSIF(1) Guru akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya menarik
dan menyenangkan,
(2) Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada
para guru sehingga
mereka mengetahui tujuan dia bekerja,
(3) Guru juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan bekerja.
(3) Guru harus selalu diberitahu tentang dari setiap pekerjaannya,
(4) Pemberian hadiah lebih baik dari hukuman, namun sewaktu-waktu
hukuman juga diperlukan,
(5) Usahakan untuk memenuhi kebutuhan sosio-psiko-fisik guru, sehingga
memperoleh kepuasan.
KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
WIRAUSAHAWAN
• Menerapkan prinsip kewirausahaan dihubungkan
dengan peningkatan kompetensi guru,
• Dapat menciptakan pembaharuan, keunggulan
komparatif, serta memanfaat-kan berbagai peluang.
• Sikap kewirausahaan yang kuat akan berani
melakukan perubahan yang inovatif di sekolahnya,
dan termasuk perubahan dalam hal yang
berhubungan dengan proses pembelajaran siswa
beserta kompetensi gurunya.
PERAN KEPALA SEKOLAH PADA
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU
• Secara langsung maupun tidak langsung dapat
memberikan kontribusi terhadap peningkatan
kompetensi guru, yang pada gilirannya dapat
membawa efek terhadap peningkatan mutu
pendidikan di sekolah.
PEKERJAAN SEORANG GURU
• Merupakan suatu profesi yang tidak bisa
dilakukan oleh sembarang orang.
• Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus
dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi
dalam bentuk ijazah.
Profesi guru ini memiliki prinsip
yang dijelaskan dalam Undang-
Undang Guru dan Dosen No.14
Tahun 2005 sebagai berikut: 1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism
2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia.
3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang-bidang tugas.
4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja.
7) Memiliki kesempatan untuk mengembangan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan sepanjang hayat.
8) Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan.
9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur
hal-hal yang berkaitan dengan tugas
keprofesionalan guru.
DEFINISI KOMPETENSI SOSIAL
• Kompetensi sosial berkaitan dengan
kemampuan diri dalam menghadapi orang
lain.
• Kompetensi ini berhubungan dengan
kemampuan guru sebagai anggota
masyarakat dan sebagai makhluk sosial.
PP RI NO. 19 TAHUN 2005 TENTANG
KOMPETENSI SOSIAL
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua peserta pendidikan, dan
masyarakat sekitar.
• Kompetensi sosisal seorang guru merupakan
modal dasar guru yang bersangkutan dalam
PENGERTIAN KOMPETENSI SOSIAL
1). Kemampuan untuk berinteraksi dan
berkomunikasi dengan teman sejawat untuk
meningkat kemampuan professional.
2). Kemampuan untuk mengenal dan memahami
fungsi setiap lembaga kemasyarakatan.
3). Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik
secara individual maupun secara kelompok.
MUNGIN EDY
WIBOWO(KOMPETENSI SOSIAL)
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik,
dan masyarakat sekitar.
• Kemampuan sosial sangat penting karena
manusia bukan makhluk individu.
• Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga
oleh pengaruh orang lain
4 KOMPETENSI PENDIDIK
a. Kompetensi paedagogik
b. Kompetensi kepribadian
c. Kompetensi profesional
d. Kompentensi sosial.
PP RI No. 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR
NASIONAL PENDIDIKAN (KEMAMPUAN MENGELOLA
PEMBELAJARAN)
• Pemahaman terhadap peserta didik.
• Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran.
• Evaluasi hasil belajar.
• Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
KOMPETENSI PAEDAGOGIK • Kompetensi paedagogik ini berkaitan
pada saat guru mengadakan proses
belajar mengajar di kelas.
• Mulai dari membuat scenario
pembelajaran memilih metode, media,
juga alat evaluasi bagi anak didiknya.
• Dalam proses belajar mengajar
sebagian besar hasil belajar peserta
FUNGSI UMUM GURU
(MERENCANAKAN)
• Pekerjaan seorang guru menyusun danmerencanakan tujuan pembelajaran.
MENGORGANISASIKAN
• Pekerjaan seorang guru untuk mengatur
dan menghubungkan sumber belajar
sehingga dapat mewujudkan tujuan
belajar dengan cara yang paling
efektif, efisien, dan ekonomis.
GURU DAPAT MEMIMPIN SISWA
• Pekerjaan seorang guru untuk memotivasikan, mendorong,
dan menstimulasikan muridnya, sehingga mereka siap
mewujudkan tujuan belajar.
• Pekerjaan guru untuk menentukan apakah fungsinya dalam
mengorganisasikan dan
memimpin telah berhasil dalam mewujudkan tujuan yang
telah dirumuskan.
• Tujuan belum dapat diwujudkan, maka guru harus menilai
dan mengatur kembali
situasinya dan harus diubah sesuai tujuan.
GURU DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR
• Kemampuan guru dalam melaksanakan
tugasnya.
• Guru sebagai pengajar yang memiliki
keahlian mendidik dalam rangka pembinaan
peserta didik untuk tercapainya institusi
pendidikan.
GURU BERHADAPAN DENGAN SISWA
• Guru melaksanakan pembelajaran pada saat proses
belajar mengajar berlangsung.
• Guru harus memiliki kinerja yang baik terutama pada
saat belajar berlangsung.
• Guru diharapkan memiliki ilmu yang cukup sesuai
bidangnya,
• Guru pandai berkomunikasi dalam mengasuh dan
menjadi pendidik yang baik bagi siswanya untuk
tubuh dan berkembang menjadi lebih dewasa.
LIMA TUGAS POKOK GURU
1. Merencanakan pembelajaran.
2. Pelaksanaan pembelajaran.
3. Evaluasi pembelajaran.
4. Menindak lanjuti hasil pembelajaran.
5. Melakukan bimbingan dan konseling.
MERENCANAKAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1. Guru dituntut membuat perencanaanpembelajaran.
2. Fungsi perencanaan pembelajaran ialahuntuk
mempermudah guru dalam melaksanakantugas
selanjutnya.
3. Proses belajar mengajar akan benar-benarterskenario
dengan baik, efektif dan efisien.
PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1.Analisis materi pelajaran.
2. Program tahunan/program
semester
3. Silabus/satuan pelajaran
4. Rencana pembelajaran
5. Program perbaikan dan pengayaan
MELAKSANAKAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN
• Guru membuat rencana pembelajaran, maka tugas guru
selanjutnya adalah melaksanakan pembelajaran yang
merupakan salah satu aktivitas inti di sekolah.
• Guru harus menunjukkan penampilan yang terbaik bagi
para siswanya.
• Penjelasannya mudah di pahami, penguasaan
keilmuannya benar, menguasai metodologi, dan seni
pengendalian siswa.
• Guru juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik
bagi para siswanya sehingga siswa merasa senang dan
termotivasi belajar bersamanya.
TUGAS GURU
• Guru dapat mengoptimalkan bakat dan
minat serta kemampuan para siswa.
• Guru perlu membuat didaktik pada tiap
mata pelajaran.
• Guru juga pandai menggunakan teknologi
pembelajaran sehingga menarik bagi para
siswa.
MENGEVALUASI KEGIATAN
PEMBELAJARAN • Segala sesuatu yang terencana harus di evaluasi agar dapat di
ketahui apakah yang sudah direncanakan telah sesuai denganrealisasinya serta tujuan yang ingin dicapai.
• Siswa telah dapat mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.
• Guru juga dapat mengetahui apakah metode ajarannya telah tepat sasaran.
• Guru harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang telahditetapkan.
• Guru juga harus memperhatikan soal-soal evaluasi yang digunakan.
• Soal-soal yang telah dibuat hendaknya dapat mengukur kemampuan siswa.
KEMAMPUAN GURU UNTUK
MENGEVALUASI
1. Melaksanakan tes
2. Mengelola hasil penilaian.
3. Melaporkan hasil penelitian.
4. Melaksanakan program remedial/perbaikan
pengajaran.
KETAATAN GURU PADA
DISIPLIN TUGAS
• Lembaga pendidikan telah membuat aturan yang harus diindahkan
para guru maupun tenaga pendidikan lainnya.
• Aturan tersebut telah dibakukan menjadi aturankepegawaian.
• Memudahkan kelancaran jalannya proses belajarmengajar
maupun citra baik dari masyarakat yang inginmemanfaatkan jasa
lembaga tersebut.
DEFINISI KOMPETENSI
• Kompetensi sebagai agenpembelajaran pada jenjangpendidikan dasar dan menengahserta pendidikan anak usia dini.
KOMPETENSI GURU
a. Kompetensi paedagogik
b. Kompetensi kepribadian
c. Kompetensi profesional
d. Kompetensi sosial.
KOMPETENSI PAEDAGOGIK
• Kemampuan guru dalam mengajar, terdapat dalam Peraturan
Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional.
• Kompetensi paedagogik, pada saat guru mengadakan proses belajar
mengajar di kelas.
• Skenario pembelajaran dimulai dari memilih metode, media, dan alat
evaluasi bagi anak didiknya.
• Proses belajar mengajar sebagian besar hasil belajar peserta didik
ditentukan oleh peranan guru.
PENGERTIAN KOMPETENSI
PAEDAGOGIK
• Kemampuan guru dalam proses belajar mengajar
yakni pesiapan mengajar yang mencakup merancang
dan melaksanakan skenario pembelajaran, memilih
metode, media.
• Alat evaluasi bagi anak didik agar tercapai tujuan
pendidikan baik pada ranah kognitif, afektif, maupun
psikomotorik siswa.
KEMAMPUAN MENGELOLA
PEMBELAJARAN
• Pemahaman terhadap peserta didik.
• Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran.
• Evaluasi hasil belajar.
• Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
• Guru yang cerdas dan kreatif akan mampu menciptakan
suasana belajar yang efektif dan efisien sehingga
pembelajaran tidak berjalan sia-sia.
GURU DALAM PROSES
BELAJAR MENGAJAR
• Kesanggupan atau kecakapan para guru dalam
menciptakan suasana komunikasi yang edukatif
antara guru dan peserta didik yang mencakup segi
kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai upaya
mempelajari sesuatu berdasarkan perencanaan
sampai dengan tahap evaluasi dan tindak lanjut agar
tercapai tujuan pengajaran.
KOMPETENSI KEPRIBADIAN 1). Mengembangkan kepribadian
2). Berinteraksi dan berkomunikasi
3). Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
4). Melaksanakan administrasi sekolah
5). Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluanpengajaran.
6). Kepribadian guru penting karena guru merupakancerminan prilaku
bagi siswa-siswanya.
KEMAMPUAN KEPRIBADIAN
GURU
• Berperan sebagai guru memerlukan kepribadian yang unik.
• Kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
• Guru harus mempunyai peran ganda, diwujudkan sesuai dengan situasi
dan kondisi yang dihadapi.
• Adakalanya guru harus berempati pada siswanya dan adakalanya guru
harus bersikap kritis.
• Guru harus dengan sabar menghadapi keinginan siswanya juga harus
melindungi dan melayani siswanya tetapi disisi lain guru juga harus
bersikap tegas jika ada siswanya berbuat salah.
KOMPETENSI PROFESIONAL 1). Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism
2). Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.
3). Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.
4). Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
5). Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
6). Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja.
7). Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secaraberkelanjutan dengan
sepanjang hayat.
8). Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugaskeprofesionalan.
9). Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan yang mengatur, dengan tugas
keprofesionalan guru.
KOMPETENSI SOSIAL 1). Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat
untuk meningkat
kemampuan professional.
2). Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga
kemasyarakatan.
3). Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara
kelompok.
4). Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan diri dalam menghadapi
orang lain.
5). Peraturan pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
6). Kompetensi sosial seorang guru merupakan modal dasar guru yang
bersangkutan dalam menjalankan
PENGERTIAN KOMPETENSI
SOSIAL
• Kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua
peserta didik, dan masyarakat sekitar.
• Kemampuan sosial sangat penting karena manusia bukan
makhluk individu.
• Segala kegiatannya pasti dipengaruhi juga oleh pengaruh
orang lain.
DEFINISI KESIAPAN GURU
• Mencapai suatu pekerjaan, dan memiliki kesiapan akan segala sesuatu
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas tersebut, baik kesiapan fisik,
kesiapan mental maupun kesiapan secara segi kognitif.
• Guru yang berperan sebagai pemberi pelajaran kepada siswa dalam proses
belajar mengajar harus selalu membekali diri dengan persiapan sebelum
mengajar.
• Kesiapan dalam kamus psikologi diartikan suatu titik kematangan untuk
menerima atau mempraktekan tingkah laku tertentu.
KESIAPAN SEORANG GURU
• Guru yang mempunyai kompetensi berarti
guru tersebut memiliki kesiapan yang cukup
untuk berbuat sesuatu.
• Seorang calon guru dikatakan mempunyai
kesiapan mengajar praktik kelistrikan
otomotif jika guru tersebut mempunyai cukup
pengetahuan tentang cara pengukuran dan
perawatan komponen kelistrikan otomotif.
TIGA HAL POKOK GURU DALAM MELAKSANAKAN
STRATEGI MENGAJAR
1. Tahap mengajar (merencanakan
rencana belajar),
2. Menggunakan atau pendekatan
mengajar (alat peraga)
3. Prinsip mengajar (persiapan mental).
PERSIAPAN MENGAJAR
• Mempersiapkan diri sebelum mengajar
menurut tiga aspek tersebut akan membuat
pengajar siap serta penuh percaya diri untuk
memasuki ruangan kelas,
• Pengajar tersebut telah mengetahui cara
yang akan digunakan untuk menjelaskan
bahan pelajaran.
DEFINISI KESIAPAN
PEMBELAJARAN
• Potensi dimana dimiliki oleh seorang tenaga
pendidik.
• Persiapan yang baik sangat perlu untuk mendapatkan
atau memperoleh hasil yang maksimal.
• Pada tahapan harus ditempuh pada setiap saat
melaksanakan pengajaran.
• Satu tahap ditinggalkan, sebenarnya tidak dapat
dikatakan proses pengajaran.
KONSEP PERSIAPAN DALAM
MELAKSANAKAN PROSES
BELAJAR MENGAJAR• Konsep yang sangat baik, namun
implementasi dalam proses persiapan
ini memerlukan waktu yang cukup
panjang.
• Perubahan zaman dan teknologi
pendidikan dalam menuntut perubahan
pola pikir, sikap serta nilai dari setiap
STRATEGI MENGAJAR
• Tindakan guru dalam melaksanakan rencana
pengajaran.
• Suatu titik kematangan atau keadaan yang
diperlukan untuk melakukan sesuatu kegiatan dalam
mengorganisasi lingkungan dengan baik.
• Menetapkan guru sebagai fasilitator untuk membantu
siswa agar dapat belajar dan kegiatan tersebut
terikat oleh suatu tujuan tertentu.
EMPAT HAL YANG HARUS
DIKUASAI GURU
a) Kemampuan menguasai bahan pelajaran.
b) Kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa.
c) Kemampuan melaksanakan proses pengajaran.
d) Kemampuan mengukur hasil belajar siswa.
KOMPETENSI GURU DIBAGI
MENJADI TIGA BIDANG
(KOMPETENSI BIDANG KOGNITIF)• Kemampuan intelektual, seperti penguasaan materi
pelajaran,
• Pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku
individu,
• Pengetahuan tentang bimbingan penyuluhan,
• Pengetahuan tentang administrasi kelas,
• Pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa,
• Pengetahuan tentang kemasyarakatan serta
pengetahuan umum lainnya.
KOMPETENSI BIDANG SIKAP
• Kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai
hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya.
• Mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap
mata pelajaran yang dibinanya.
• Sikap toleransi terhadap sesama teman
profesinya.
• Memiliki kemauan yang keras untuk
meningkatkan hasil pekerjaannya.
KOMPETENSI
PERILAKU/PERFORMANCE• Guru dalam berbagai
keterampilan/berperilaku, seperti
keterampilan mengajar, membimbing, menilai,
menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul
atau berkomunikasi dengan siswa,
• Keterampilan dapat menumbuhkan semangat
belajar para siswa.
• Keterampilan dalam menyusun
persiapan/perencanaan mengajar.
DEFINISI KOMPETENSI PERILAKU• Berbeda dengan kompetensi kognitif terletak dalam sifatnya.
• Kompetensi kognitif berkenaan perilaku yang diutamakan adalah praktik/
keterampilan.
• Penjelasan guru harus mampu memfokuskan perhatian dan membuat tertarik para
siswa.
• Guru mengemukakan tujuan demonstrasi/peragaan, dan menunjukan butir-butir
keselamatan kerja.
• Demonstrasi/peragaan yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah jangan sampai
salah dalam memberikan peragaan, karena akan menimbulkan pengaruh negatif.
• Asimilasi, setelah siswa melihat, menerima, mengerti apa yang diperagakan, maka
siswa mencoba praktik.
• Memperoleh kemantapan yang meyakinkan apakan siswa benar-benar praktik dengan
pengawasan oleh guru.
TUGAS GURU YANG PERLU
DIPERHATIKAN1) Selalu mengawasi hasil praktik siswa,
2) Memuji siswa bila hasilnya baik,
3) Memberikan konsep yang benar dan yang salah.
4) Penilaian pada tahap ini siswa perlu diberikan skema
penilaian yang jelas agar siswa mengetahui kelemahannya
dan kemajuannya,
5) Siswa dapat mengetahui keterampilan mana yang harus
lebih ditekuni.
Undang-undang No. 14 tahun
2005 pasal 8• Guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan
KESIAPAN GURU MENGAJAR
PRAKTIK
• Suatu proses belajar mengajar dimana materi
praktik yang akan diberikan.
• Guru dapat membimbing siswa dalam
mengatasi hambatan selama pembelaja-ran
praktik berlangsung.
• Guru telah menguasai materi pelajaran
sehingga siswa dapat belajar dan kegiatan
tersebut terkait oleh suatu tujuan.
MENGUKUR KUALIFIKASI
GURU PRAKTIK
• Kesiapan materi praktik yang akan
diberikan,
• Kesiapan perencanaan dalam
pembelajaran praktik
• Kemampuan menggunakan media/alat
praktik yang digunakan selama praktik
berlangsung.
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESIAPAN
MENGAJAR GURU • Melaksanakan program life skill, dan
menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi
dalam
kesiapan kerja dari seorang guru adalah motivasi.
• Motivasi yang dimaksud adalah motivasi untuk
meningkatkan pengalaman dari guru tersebut.
• Pengalaman berupa mengikuti sebuah pelatihan
dan penataran yang mana semakin banyak
diperoleh melalui melalui lamanya mengajar.
PENGALAMAN KERJA GURU
• Ungkapan yang mengatakan bahwa pengalaman
adalah guru yang baik.
• Seorang guru akan banyak belajar dari pengalaman
yang telah dialaminya,
• Sesuatu yang janggal jika guru telah berpengalaman
akan mengulangi suatu yang telah dilaksanakan kalau
itu tidak menguntungkan.
• Mencapai kualitas yang baik sesuai dengan harapan
guru memerlukan pengalaman dalam waktu yang
DEFINISI PENGALAMAN
MENGAJAR
• Lamanya waktu guru mengisinya dengan
pengalaman dalam mengajar.
• Masa kerja dalam setahun.
• Lamanya guru mengajarkan materi pelajaran.
• Guru yang banyak pengalaman dalam mengajar
akan mudah dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dan akan lebih berkualitas.
MENGAJAR BERKUALITAS
1) Menjangkau tiga kemampuan hasil belajar, baik kognitif,
afektif maupun psikomotorik.
2) Sesuai dengan tujuan instruksional.
3)Terjadi proses belajar pada siswa.
4)Terjadi perubahan tingkah laku yang positif.
5) Menjangkau kualitas mengajar yang baik diperlukan
pengalaman mengajar yang lama.
6) Pengalaman mengajar menunjukkan pada lamanya guru
mengajar pada bidang yang
diajarkan.
KEUNTUNGAN MENGAJAR
1) Mampu menyusun persiapan mengajar dengan
cepat dan tepat.
2) Mudah beradaptasi dengan siswa dalam
mengajar.
3) Responsif terhadap masalah pengajaran terutama
yang berkaitan dengan proses belajar
mengajar.
4) Fleksibel dalam menggunakan media pengajaran
5) Mudah memacu siswa untuk berprestasi.
DEFINISI MASA KERJA GURU
• Menggambarkan pengalaman mengajar tentunya
berkaitan dengan kemampuan dalam menguasai
teknologi pengajaran.
• Guru yang dapat menganalisis masalah,
• Guru dapat mencari alternatif pemecahan
masalah yang berkaitan dengan kegiatan proses
belajar mengajar.
PENGALAMAN MENGAJAR DENGAN
KESIAPAN MENGAJAR
• Makin banyak pengalaman mengajar akan semakin
siap mengajarnya.
• Guru yang banyak pengalaman mengajarnya akan
mampu mengatasi kesulitan-kesulitan yang timbul
dalam dunia pengajaran.
• Guru yang mempunyai pengalaman mengajar cukup
lama akan mampu meningkatkan mutu pengajaran,
sehingga pengajaran akan semakin terkontrol dan
terkendali.
• Pengalaman mengajar mempunyai pengaruh terhadap
kesiapan mengajar seorang guru.
PENINGKATAN MUTU LULUSAN
SMK • Siswa dapat bekerja di dalam dunia industri diperlukan peran
serta dari seorang guru mau melakukan persiapan
pengajaran.
• Guru yang siap untuk melakukan proses mengajar adalah
guru yang profesional.
• Guru SMK dituntut untuk memperluas wawasan dan
pengalaman sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan
dengan mengikuti kegiatan baik di sekolah maupun industri.
• Pengalaman kerja yang tinggi akan berdampak bahwa guru
SMK semakin siap untuk melaksanakan pembelajaran.
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
GURU
• Kesiapan mengajar seorang guru
dapat ditunjukan oleh penampilan
mengajar.
• Penampilan guru mengajar ini
wujud kompetensi profesionalisme
dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi
pengajarannya.
KOMPETENSI
PROFESIONALISME• Kompetensi profesionalisme seorang guru diperoleh
melalui pendidikan.
• Selain berdasarkan pada bakat guru yang terdapat
pada diri seseorang,
• Terdapat pada unsur pengalaman mengajar.
• Pendidikan memegang peranan yang sangat penting.
• Dapat dipelajari atau dipersiapkan oleh seseorang
yaitu melalui proses pendidikan guru.
• Pendidikan guru di Indonesia ditangani oleh LPTK.
• Pada guru dapat ditambahkan penataran dan
pelatihan guru
KEBERHASILAN SEORANG
GURU
• Salah satu syarat untuk menjadi guru
yang berhasil adalah memiliki kesiapan
mengajar.
• Pada proses belajar mengajar terdapat
kegagalan sering terjadi dikarenakan
kurang adanya kemampuan mengajar.
• Guru dipandang perlu untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pada bidang
IN-SERVICE EDUCATION
• Menambah wawasan dan pengetahuan pada
bidang kerjanya,
• Usaha yang berkesinambungan untuk menjadikan
seorang guru lebih mampu dalam melaksanakan
tugasnya.
• Pendidikan tambahan yang diharapkan dapat
memberikan support.
BENTUK IN-SERVICE
EDUCATIONa)Penataran
b)Pelatihan
c) Simposium
d)Kerja bengkel
e)Seminar
f) Mengikuti pendidikan formal untuk jenjang
yang lebih tinggi.
PENINGKATAN KOMPETENSI
GURU
• Dapat dilakukan melalui program pelatihan dalam
jabatan (in service training).
• Pelatihan mengandung makna bahwa setelah mengikuti
pelatihan guru akan terdorong motivasinya untuk
memperbaiki kinerja.
• Guru dapat memperoleh pembelajaran atau penyegaran
ilmu dan informasinya.
DEFINISI PELATIHAN GURU
• Kegiatan untuk memperbaiki
penguasaaan berbagai keterampilan.
• Teknik pelaksanaan kerja tertentu
dalam waktu yang sangat singkat.
DEFINISI CENTER FOR
DEVELOPMENT MANAGEMENT AND
PRODUCTIVITY• Belajar untuk mengubah tingkah laku orang
dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
• Pelatihan pada dasarnya adalah suatu proses
memberikan bantuan bagi para guru atau pekerja
untuk memperbaiki kekurangan dalam
melaksanakan pekerjaan.
TUJUAN PELATIHAN GURU
• Penambahan pengetahuan, keterampilan,
dan perbaikan sikap dari peserta pelatihan.
• Pengembangan penampilan kerja individu.
• Pengembangan karir seseorang.
TUJUAN PROSES PELATIHAN
• Perilaku yang efektif dari seseorang
yang dalam pekerjaan di dalam
organisasi dan dalam keadaan yang
paling sederhana.
DEFINISI PENATARAN
• Pendidikan yang dilaksanakan untuk
peningkatan kecerdasan.
• Kepandaian pada keterampilan atau
kewenangan yang menjadi dasar kualifikasi
profesi.
• Perlu dilakukan pendidikan lanjutan dari
hasil pelatihan.
• Pelatihan hanya dilakukan dalam waktu
KEUNTUNGANPELATIHAN
• Mengikuti pelatihan seorang guru akan memahami dan
memperdalam ilmunya sehingga akan meningkatkan
profesionalisme guru dalam bekerja.
• Penataran dan pelatihan yang berhubungan dengan
teknologi pengajaran.
• Penataran dan pelatihan dalam bidang studi mempunyai
pengaruh terhadap kesiapan mengajar seorang guru
terutama terhadap kesiapan merencanakan pembelajaran
praktik.
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN PRAKTIK• Pembelajaran harus direncanakan untuk
mempermudah proses belajar mengajar
agar menjadi lebih bermakna.
• Perencanaan dimaksudkan agar program
pembelajaran hendaknya dapat
menjadikan guru lebih siap dalam
mengajar dengan perencanaan lebih
KARAKTERISTIK KESIAPAN GURU • Kesiapan sendiri menurut kamus psikologi adalah suatu titik
kematangan untuk menerima atau mempraktekan tingkah
laku tertentu. (Eko Hariyono, 2007)
• Poerwodarminto (1985:940) menyatakan bahwa siap sebagai
sesuatu yang sudah disediakan.
• Kesiapan dapat dipandang sebagai suatu karakteristik
tertentu yang diperlukan guru melakukan kegiatan tertentu.
• Guru mata diklat dalam melaksanakan PBM memerlukan
sebuah persiapan.
• Persiapan tersebut berupa rencana pembelajaran.
DEFINISI RENCANA
PEMBELAJARAN
• Mencakup urutan bagaimana waktu yang
akan digunakan,
• Urutan bagaimana materi akan
disampaikan,
• Rangkaian perkembangan proses berfikir
dan keterampilan yang akan
ditumbuhkan pada siswa,
KOMPONEN PEMBELAJARAN YANG
DISIAPKAN
1) Tujuan
2) Bahan pelajaran
3) Kegiatan belajar megajar
4) Metode, media dan sumber belajar.
5) Evaluasi.
KOMPONEN PERENCANAAN
PEMBELAJARAN1. Tujuan yang hendak dicapai, yaitu bentuk tingkah laku apa
yang diinginkan dapat dicapai
atau dapat dimiliki oleh siswa setelah terjadinya PBM.
2. Bahan belajar yang mengantarkan siswa mencapai tujuan.
3. PBM yang akan diciptakan oleh guru agar siswa mencapai
tujuan secara efektif dan
efisien.
4. Menciptakan dan menggunakan alat untuk mengetahui dan
mengukur apakah tujuan itu
dapat tercapai atau tidak.
PERSIAPAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
• Menentukan bahan pembelajaran dan merumuskan
tujuan,
• Memilih dan mengorganisasikan materi, media (alat
bantu mengajar) dan sumber belajar.
• Merancang skenario pembelajaran, merancang
pengelolaan kelas, merancang prosedur,
mempersiapkan alat penilaian dan kesan umum
rencana pembelajaran.
PERENCANAAN PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN
• Kegiatan direncanakan terlebih dahulu.
• Keberhasilan atau kelancaran menuju tujuan yang akan
dicapai dan lebih terarah.
• Guru harus memiliki kemampuan untuk membuat sebuah
perencanaan pembelajaran.
• Guru hendaknya merencanakan program pembelajaran yang
berupa materi maupun keterampilan yang akan diberikan
setiap pertemuannya.
• Perencanan itu dapat sebagai alat kontrol dan pegangan saat
mengajar bagi guru itu sendiri.
PERENCANAAN AWAL TAHUN
PELAJARAN BARU
• Menyusun program yang tertuang
dalam program tahunan dan program
semester dalam perencanaan
pengelolaan pembelajaran.
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Tujuan dari pembelajaran sebelumnya ditentukan
melalui sebuah kurikulum.
• Pada kurikulum terdapat standar kompetensi.
• Guru di beri kebebasan untuk menjabarkan dalam
kompetensi dasar.
• Memudahkan peserta didik dalam memahami
materi dan mencapai tujuan pembelajaran.
MERUMUSKAN PEMBELAJARAN
• Setiap guru memperhatikan aspek ABCD
yaitu audience (siswa), behavior
(kemampuan Siswa), conditions (keadaan
PBM), dan degree (ukuran tujuan
pembelajaran) (Depdikbud,1999).
METODE MENGAJAR• Suatu cara untuk mengatur hubungan interaksi antara siswa dengan
guru pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.
• Pemilihan metode mengajar diperlukan adanya pemahaman dan
adanya kesesuaian dengan bahan yang akan diajarkan.
• Pertimbangan utama dalam metode mengajar adalah kesesuaian
metode dengan tujuan pembelajaran materi pelajaran, sumber dan
fasilitas yang tersedia, kondisi belajar mengajar, kondisi siswa dan
waktu yang tersedia.
• Memilih metode mengajar berdasarkan kondisi siswa, bahan yang
disampaikan dan fasilitas sekolah.
MACAM METODE
PEMBELAJARAN
(1) Metode pemberian
tugas,
(2) Metode
eksperimen,
(3) Metode diskusi,
(4) Metode
karyawisata,
(5) Metode bermain
(6) Metode
demonstrasi,
(7) Metode ceramah,
(8) Metode Tanya
jawab,
(9) Metode bercerita,
(10) Metode
LANGKAH-LANGKAH
MENGAJAR
• Pembelajaran perlu direncanakan agar
tujuan pelajaran dapat tercapai.
• Mempermudah pemahaman peserta
didik dalam memahami materi yang
sedang diajarkan.
• Didasarkan dari yang mudah ke sukar
dan dari yang bersifat ingatan sampai
MENENTUKAN CARA
MEMOTIVASI SISWA
• Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat
belajar peserta didik yang tinggi dengan tujuan
pembelajaran tercapai dengan baik.
• Cara yang dapat dilakukan untuk memotivasi
siswa antara lain dengan bercerita pengalaman,
kesuksesan, dan manfaat yang di dapat dari
materi.
• Hasil yang akan dicapai jika siswa menguasai
suatu kompetensi tertentu.
PENGELOLAAN BAHAN
PEMBELAJARAN
• Harus berpedoman pada kurikulum yang ada
pada sekolah masing-masing sesuai serta
standar kompetensi yang ada.
• Menentukan sumber dan bahan
pembelajaran sehingga memudahkan
peserta didik dalam memahami materi
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
• Bahan pembelajaran juga harus
memperhatikan taraf berfikir peserta didik
PERENCANAAN PENGELOLAAN
KELAS
• Perencanaan pengelolaan kelas merupakan salah
satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran,
• Di dalam kelas terdapat peserta didik dengan
karakter yang bervariasi.
• Perbedaan karakter dapat diminimalisir dengan
pengelolaan kelas yang baik.
PENGELOLAAN KELAS
(1)Mengatur tempat duduk sesuai dengan strategi
pembelajaran yang digunakan.
(2)Merencanakan alokasi waktu pembelajaran
(3)Menentukan cara mengkoordinasikan siswa agar
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.
PERENCANAAN ALAT DAN MEDIA
PEMBELAJARAN
• Segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pikiran,
perasaan, perhatian, dan
kemampuan siswa sehingga dapat
mendorong proses belajar mengajar.
FUNGSINYA MEDIA
PEMBELAJARAN
• Media dapat digunakan untuk membantu
memudahkan pemahaman siswa dalam
menangkap dan memahami konsep atau materi
yang disampaikan.
• Media juga dapat menghantarkan siswa ketingkat
pemahaman yang lebih tinggi dari pada
disampaikan dengan ceramah atau lisan.
PERENCANAAN PENILAIAN
PRESTASI SISWA
• Prestasi digunakan sebagai pedoman apakah kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat
dikuasai dengan baik oleh peserta didik.
• Dapat diketahui siapa dan bagaimana dari materi
yang belum dikuasai oleh peserta didik kita.
• Tahap perencanaan evaluasi dapat dilakukan dengan
cara menentukan prosedur penilaian yang akan
digunakan dan bagaimana membuat alat penilaian
hasil belajar siswa.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PRAKTIK
• Proses belajar mengajar merupakan
suatu sistem yang terdiri dari
beberapa komponen yang saling
berinteraksi, berhubungan dan
bergantung satu sama lain.
PROSES EDUKATIF
(1) Tujuan yang jelas yang akan dicapai.
(2) Bahan yang akan menjadi interaksi.
(3) Siswa yang aktif harus mengalami sesuatu baru.
(4) Guru yang melaksanakan pelajaran.
(5) Metode tertentu untuk mencapai tujuan
(6) Situasi yang memungkinkan proses interaksi berlangsung.
(7) Evaluasi atau penilaian terhadap interaksi.
GURU SEBAGAI PENGENDALI UTAMA MEMILIKI
KOMPETENSI
(a) Mengelola ruang, waktu dan fasilitas belajar.
(b) Menggunakan strategi pembelajaran.
(c) Mengelola interaksi kelas
(d) Bersifat terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif
siswa terhadap belajar
(e) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran mata
pelajaran tertentu
(f) Melaksanakan proses dan hasil belajar.
(g) Kesan umum pelaksanaan pembelajaran.
PROSES BELAJAR MENGAJAR
• Pembelajaran adalah perubahan tingkah
laku yang relatif mantap berkat latihan dan
pengalaman.
• Konstek belajar yang yang direncanakan
adalah suatu pembelajaran yang dilakukan
secara sengaja dengan struktur.
• Proses belajar mengajar dan hasil yang
dicapai dapat dikontrol secara cermat.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
• Guru dengan sengaja menciptakan kondisi dan
lingkungan yang menyediakan kesempatan belajar
kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu,
dilakukan dengan cara tertentu, dan diharapkan
memberikan hasil tertentu pula kepada siswa.
• Upaya proses belajar mengajar membawa hasil yang
diinginkan,
• Guru memiliki kompetensi tertentu yang bisa
digolongkan dalam kompetensi professional.
MULAI MENENTUKAN TUJUAN
PEMBELAJARAN
• Menyampaikan materi dengan metode dan
strategi yang tepat.
• Mengelola interaksi kelas dengan baik,
• Mengelola waktu dan fasilitas belajar secara
jelas.
• Melakukan penilaian atas proses.
• Interaksi yang telah dilakukan dengan
peserta didik.
ASPEK-ASPEK DALAM PROSES
PERENCANAAN PEMBELAJARAN (MEMULAI PELAJARAN)
• Kegiatan yang dilakukan guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk
menciptakan prakondisi bagi murid agar mental dan perhatiannya terpusat
pada apa yang dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan
efek terhadap kegiatan belajar.
• Kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental
dan perhatian pada diri siswa.
• Kegiatan yang dilakukan guru untuk menumbuhkan kesiapan mental siswa
dalam menerima pelajaran.
• Komponen keterampilan yang membuka pelajaran yang dikemukakan
sebelumnya yaitu menarik perhatian siswa dan menumbuhkan motivasi
semangat belajar.
MENARIK PERHATIAN SISWA
• Dapat dilakukan guru dengan menggunakan cara
belajar yang bervariasi, menggunakan berbagai media
mengajar, dan pola interaksi yang bervariasi .
• Menumbuhkan motivasi dapat dengan cara
kehangatan atau keantusiasan, menimbulkan rasa
ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan,
dan memperhatikan minat siswa.
• Memberi acuan dapat dilakukan dengan cara
mengemukakan tujuan dan tugas, memberikan
langkah-langkah yang akan dilakukan, mengingatkan
masalah pokok yang akan dibahas, dan mengajukan
APERSEPSI MATERI PELAJARAN
• Dapat dilakukan dengan
memberikan pertanyaan
atau memberikan
kesimpulan pelajaran yang
telah berlangsung kemarin.
TUJUAN MEMBUKA PELAJARAN
• Memperoleh pengaruh yang positif terhadap
proses belajar mengajar.
• Pengaruh positif tersebut dapat dilihat dari
perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi
tugas yang akan dikerjakan,
• Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang
pendekatan yang mungkin diambil dalam
mempelajari bagian dari mata diklat.
• Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman
MENGELOLA KEGIATAN
PEMBELAJARAN • Ditekankan pada saat dikelas dimana guru berperan sebagai
pemimpin untuk peserta didiknya,
• Guru harus mampu menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal.
• Dapat mengendalikan bilamana terjadi gangguan didalam
kelas saat terjadi proses belajar mengajar.
• Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru
mampu mengatur siswa dan sarana pembelajaran serta
mengendalikan dalam suasana yang menyenangkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN PRAKTIK(1)Telaah keterampilan yaitu menganalisis jenis suatu
keterampilan berdasar aspek konstansi, kontinuitas,
koherensi, dan kompleksitas,
(2) Memberikan demonstrasi siswa untuk membentuk
tingkah laku dasar siswa,
(3)Mengembangkan latihan dalam komponen unit
keterampilan atau abilitas keterampilan,
(4)Menentukan dan mempertunjukan keterampilan bagi
siswa,
(5)Menyediakan kontiguitas, latihan dan balikan yang
KINERJA GURU DALAM PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN
(1) Menyampaikan
materi pengantar
praktik,
(2) Memberikan contoh,
(3) Menggunakan alat
media,
(4) Memberi
kesempatan siswa
untuk aktif,
(5) Memberikan
penguatan,
(6) Melatih
(8) Membentuk kelompok
belajar,
(9) Memberikan tugas,
(10) Melatih kemandirian,
(11) Menentukan metode
mengajar,
(12) Menunjukan
kegairahan,
(13)Mendorong
pengertian siswa,
(14) Menangani perilaku
siswa yang
tidak diinginkan.
PENGELOLAAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN• Pengelolaan dalam mempersiapkan
siswa menjadi beberapa kelompok
sebelum praktik.
• Memberikan demonstrasi bagaimana
mengasah kemampuan dan
keterampilan otot.
• Menjaga keberlangsungan belajar
dengan mengatur kondisi siswa yang
PENGELOLAAN WAKTU DAN
PENGORGANISASIAN SISWA• Merencanakan suatu pembelajaran yang tercantum
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
• Guru yang baik harus mencantumkan alokasi waktu
untuk mencapai kompetensi tertentu.
• Mengantisipasi adanya materi yang mungkin belum
tersampaikan sehingga penggunaan waktu harus
benar-benar diperhatikan.
PROSES PEMBELAJARAN DALAM PENGELOLAAN WAKTU(WAKTU UNTUK KEGIATAN PEMBUKAAN)
• Pembelajaran siswa perlu diatur untuk
membantu mempercepat tujuan
pembelajaran dan memusatkan perhatian
siswa.
• Dilakukan dengan mengatur tempat praktik
dengan cara membentuk kelompok-
kelompok kecil.
• Mampu memanfaatkan peralatan dan media
PELAKSANAAN PENILAIAN
• Menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran, perlu
dilakukan suatu penilaian atau evaluasi.
• Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan tujuan dengan
hasil dan merupakan studi yang mengkombinasikan
penampilan dengan sesuatu nilai tertentu.
• Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan kegiatan
yang perlu direncanakan dan diatur sejalan dengan
pengaturan serta perencanaan dalam pelaksanaan kurikulum
yang berlaku.
TEST ATAU SOAL
• Alat evaluasi yang digunakan untuk belajar disekolah.
• Seperangkat alat ukur yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam proses pembelajarannya.
• Tes yang didesain untuk mengukur tercapainya tujuan
pembelajaran yang mempunyai peranan penting untuk
menilai kemajuan siswa.
• Memberikan informasi mengenai efektifitas program
pembelajaran.
• Hasil tes ini memberitahukan kepada guru seberapa jauh
siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah di
TES PENGUKURAN KEBERHASILAN
DALAM PENYUSUNAN METODE PEMBELAJARAN
• Proses mendapatkan informasi
menyeluruh dan berkesinambungan
tentang suatu proses.
• Hasil belajar siswa sehingga dapat
menjadikan dasar penentuan perlakuan
yang berkelanjutan.
FUNGSI EVALUASI
PEMBELAJARAN
BAGI SISWA
• Untuk mengetahui hasil
belajarnya,
• Memberikan dorongan
belajar,
• Memberikan pengalaman
belajar.
BAGI GURU
• Menyeleksi siswa dan
meramalkan
keberhasilannya,
• Mengetahui sebab
kesulitan belajar siswa.
• Memberikan pedoman
dalam belajar,
• Mengetahui ketepatan
metode mengajar.
• Mendudukan siswa pada
kelas yang sesuai dengan
kepandaiannya.
EVALUASI PEMBELAJARAN
• Proses pembelajaran merupakan hal yang penting
karena evaluasi dapat digunakan untuk mengecek,
mengukur, menilai dan memperbaiki perencanaan
dan pelaksanaan proses pembelajaran yang telah
dilakukan.
• Digunakan untuk menilai apakah proses pembelajaran
telah dilaksanakan secara efektif dan mencapai
tujuan dengan optimal.
• Guru perlu membuat perencanaan tes, melaksanakan
tes, mengolah hasil tes dan melaksanakan program
perbaikan dan pengayaan.
MENUTUP PELAJARAN
• Menutup pelajaran merupakan kegiatan
yang dilakukan guru untuk mengakhiri
pelajaran.
• Kegiatan menutup pelajaran terdiri dari
kegiatan memberikan kesimpulan,
penguatan dan memberikan tugas.
MEMBUAT KESIMPULAN
• Merupakan komponen strategi yang memuat
semua bagian isi pelajaran yang penting
yang berupa pengertian singkat dari konsep,
prosedur atau prinsip yang baru dipelajari.
PEMBERIAN KESIMPULAN
• Agar siswa lebih mudah mencerna ide
pokok dari isi mata pelajaran yang
diajarkan.
• Penguatan yang diberikan untuk
memperjelas materi yang telah diberikan
dan memberikan kesan yang mendalam
kepada peserta didik.
PEMBERIAN TUGAS
• Merupakan suatu metode dalam
proses belajar mengajar sebagai
bentuk pengalaman belajar.
METODE TUGAS
• cara mengajar dengan pemberian tugas
kepada siswa dalam bentuk pekerjaan
rumah, dan membuat tugas
keterampilan tertentu.
KESIAPAN MENGAJAR DILIHAT DARI
RENCANA PEMBELAJARAN
• Melalui sebuah perencanaan
pembelajaran seorang guru dapat
memperkirakan hal apa yang akan
dilakukan pada saat melaksanakan
pembelajaran.
PERENCANAAN
PEMBELAJARAN
a. Tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai
b. Penyampian materi akan lebih mudah dan
berurutan.
c. Proses pembelajaran akan lebih efektif dan
efisien
d. Pengukuran akan hasil pembelajaran akan lebih
jelas dan mudah.
KEUNTUNGAN PEMBUATAN
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
• Pembuatan perencanaan pembelajaran tersebut
menunjukan bahwa perencanaan menjadi faktor
utama dalam keberhasilan pembelajaran yang
baik.
• Perencanaan yang dapat mengantarkan ke proses
pembelajaran.
TUJUAN PERENCANAAN
PEMBELAJARAN • Rencana pembelajaran harus memenuhi aspek-aspek tertentu.
• Guru yang membuat perencanaan dengan benar sesuai dengan
kajian teori yang telah dikemukakan, maka akan semakin
mudah pula guru tersebut untuk pencapai proses pembelajaran
yang berkualitas.
• Perencanaan yang dibuat oleh guru maka akan semakin jelas
pula untuk mencapai tujuan pembelajaran atau guru yang
memiliki perencanaan yang baik akan memiliki kesiapan akan
mengajar yang baik pula.
ASPEK PERENCANAAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
• Bahan pelajaran,
• Pengelolaan kelas,
• Alat/media pembelajaran,
• Penilaian.
KESUAIAN RENCANA PEMBELAJARAN DENGAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
• Guru yang memiliki perencanaan yang baik akan
memiliki pula kesiapan yang lebih tinggi.
• pelaksanaan pembelajaran akan lebih baik pula.
• Guru dapat melaksanakan proses pembuatan
perencanaan sendiri.
PEMBUATAN PERENCANAAN
SENDIRI
• Guru yang tidak menggunakan perencanaan
milik guru ataupun sekolah lain.
• Perencanaan yang dibuat khusus akan sesuai
dengan karakteristik siswa yang akan
diampunya.
PEMBUATAN PERENCANAAN
GURU • Perlu di cocokan antara perencanaan yang digunakan
untuk menentukan apakah guru tersebut benar
membuat perencanaannya sendiri.
• Guru yang perencanaan dan pelaksanaan sesuai,
maka sudah pasti proses pembelajaran sesuai tujuan
dan dapat di simpulkan bahwa perencanaan tersebut
di buat oleh guru itu sendiri.
• Perencanaan yang sudah baik akan membawa hasil
belajar yang baik bila pelaksanaan pembelajaran
sesuai dengan perencanaan.
PENGALAMAN SEORANG GURU
• Semakin banyak pengetahuan berarti
semakin memiliki kesiapan untuk mengajar
dari seorang guru. tersebut.
• Faktor pengalaman adalah hal yang
mempengaruhi dalam keberhasilan
melaksanakan pembelajaran.
• Pengalaman seorang guru akan mendapatkan
apa yang akan dilakukan di proses
PROSES PEMBELAJARAN
• Proses interaksi antara sistem
instruksional di mana guru
memegang peranan yang
utama.
ANTISIPASI DALAM MENGAJAR • Guru tidak akan mengulangi kegagalan dalam mengajar yang kedua
kalinya baik dalam menyusun satuan pelajaran, memilih media,
memilih bahan ajaran, menggunakan metode dan alat evaluasi yang
digunakannya.
• Penataran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu para
tenaga pendidik di bidang pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan.
• Kepribadian agar lebih mampu dan mantap dalam menjalankan tugas
sesuai dengan fungsi dan jabatannnya.
• Penataran juga bertujuan mengembangkan sikap pada para guru agar
dapat menyesuaikan sistem pengajaran terhadap perkembangan
zaman.
KESIMPULAN
• Perbedaan kesiapan mengajar praktik harus
didasarkan pada latar belakang pendidikan guru.
• Latar belakang guru tersebut dapat berupa
pengalaman dalam mengajar,
• Pengalaman dalam mengikuti pelatihan dan
pengalaman selama pendidikan.