komftelkredh..1 n ..lonal dpls 12 rev. 2 - kan.or.idkan.or.id/unduh/pals/dpls/dpls 12 rev.2...

7
DPLS 12 Rev. 2 KomftelkredH..1 N ..lonal PERSYARAT AN T AMBAHAN BAGI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung I BPPT Lantai 14 Jalan M.H. Thamrin No. 6, Jakarta 10340 Tel. : +62 21 3927422 Fax. : +62 21 3927527 Email: [email protected] Website: www.kan.or.rd

Upload: danganh

Post on 02-Jul-2019

236 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • DPLS 12 Rev. 2 KomftelkredH..1 N ..lonal

    PERSY ARAT AN T AMBAHAN BAGI

    LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN

    INFORMASI

    Komite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia Gedung I BPPT Lantai 14 Jalan M.H. Thamrin No. 6, Jakarta 10340 Tel. : +62 21 3927422 Fax. : +62 21 3927527 Email: [email protected] Website: www.kan.or.rd

    http:www.kan.or.rdmailto:[email protected]
  • 3

    Kom/t. AkNdltul National

    DPLS 12 Revisi : 2 Tanggal: 30 Juni 2016

    PERSYARATAN TAMBAHAN BAGI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN

    KEAMANAN INFORMASI

    1. RUANG LlNGKUP

    Dokumen ini dimaksudkan sebagai persyaratan akreditasi tambahan oleh Komite

    Akreditasi Nasional (KAN) terhadap lembaga yang melaksanakan audit dan sertifikasi

    Sistem Manajemen Keamanan lnformasi (SMKI) dan/atau Sistem Manajemen

    Pengamanan lnformasi (SMPI).

    2. ISTILAH DAN DEFINISI

    2.1. lstilah dan definisi yang digunakan dalam dokumen ini merujuk pada:

    a) SNI ISOIlEC 17000:2009 (Penilaian kesesuaian -- Kosakata dan prinsip umum);

    b) SNI ISOIlEC 17021-1 :2015 (Penilaian kesesuaian -- Persyaratan lembaga

    penyelenggara audit dan sertifikasi sistem manajemen - Bagian 1: Persyaratan);

    c) ISOIIEC 270002016 (Information technology -- Security techniques -- Information

    security management systems -- Overview and vocabulary) ;

    d) ISO/IEC 27006:2015 (Information technology -- Security techniques -

    Requirements for bodies providing audit and certification of information security

    management systems);

    e) SNI ISOIIEC 27001 :2013 (Teknologi informasi -- Teknik keamanan -- Sistem

    manajemen keamanan informasi - Persyaratan);

    f) Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI nomor 4 Tahun 2016 tentang

    Sistem Manajemen Pengamanan lnformasi.

    2.2. lstilah SMPI digunakan untuk SMKI khusus bagi penyelenggara sistem elektronik

    pelayanan pub/ik sebagaimana dimaksud pada butir f).

    2.3. SMPI adalah pengaturan kewajiban bagi Penyelenggara Sistem Elektronik dalam

    penerapan manajemen pengamanan informasi berdasarkan asas risiko.

    PERSYARATAN AKREDITASI

    3.1. Urnurn

    Lembaga Sertifikasi SMKI (LSSMKI) harus memenuhi seluruh persyaratan akreditasi yang

    ditetapkan oleh KAN.

    Persyaratan akreditasi bagi LSSMKI adalah:

    a) SNI ISOIlEC 17021-1 :2015 Penilaian kesesuaian Persyaratan lembaga

    penyelenggara audit dan sertifikasi sistem manajemen - Bagian 1: Persyaratan;

    3 dari 7

  • DPLS 12 Revisi : 2 Tanggal: 30 Juni 2016

    b) ISOIlEe 27006:2015 Information technology -- Security techniques -- Requirements for

    bodies providing audit and certification of information security management systems;

    c) DPUM 01 Terms and conditions for accreditation of conformity assessment body

    (CAB);

    d) IAF MD 2, IAF MD 3, IAF MD 4, IAF MD 11 . IAF MD 15.

    e) Khusus SMPI harus memenuhi Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI

    Nomor 4 Tahun 2016 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi.

    Lembaga sertifikasi harus dapat membuktikan bahwa sertifikasi SMKI yang diterbitkannya

    dapat memberikan jaminan bahwa organisasi yang disertifikasi telah memenuhi kriteria

    SMKI dan juga memenuhi peraturan perundangan terkait Sistem Manajemen Keamanan

    Informasil Sistem Manajemen Pengamanan Informasi.

    3.2. Ruang lingkup akreditasi

    Skema akreditasi LSSMKI tidak memiliki ruang lingkup sektor tertentu.

    4. PRINSIP Tidak ada persyaratan tambahan.

    5. PERSYARATAN UMUM

    5.1. Masalah kontrak dan hukum

    LSSMKI harus berbadan hukum dan berlokasi di Indonesia. LSSMKI memiliki tanggung

    jawab secara hukum atas seluruh kegiatan sertifikasinya.

    Perjanjian sertifikasi harus mencakup ketentuan untuk mengeluarkan informasi rahasia

    pelanggan kepada otoritas kompeten LSSMKI (contoh Kementerian Komunikasi dan

    Informatika RI) jika diminta.

    5.2. Manajemen ketidakberpihakan

    Tidak ada persyaratan tambahan.

    5.3. Pertanggunggugatan dan keuangan

    Tidak ada persyaratan tambahan.

    6. PERSYARATAN STRUKTURAL

    Tidak ada persyaratan tambahan.

    4 dari 7

  • Komia AktecfIt..1Hal_I

    DPLS 12 Revisi: 2 Tanggal: 30 Juni 2016

    7. PERSYARATAN SUMBERDAYA

    7.1. Kompetensi personel

    Tidak ada persyaratan tambahan.

    7.2. Personel yang terlibat dalam kegiatan sertifikasi

    Khusus SMPI harus memenuhi Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Nomor 4

    Tahun 2016 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Informasi.

    Khusus untuk pemenuhan butir b) dan d) klausul 7.2.1.1 ISO/IEG 27006:2015 dapat

    dipenuhi melalui pengakuan dari Menteri Kominfo sebagai auditor.

    Auditor dan tenaga ahli mengacu pada daftar yang diakui oleh Menteri Kominfo.

    7.3. Penggunaan auditor eksternal dan tenaga ahli teknis eksternal individual

    Tidak ada persyaratan tambahan.

    7.4. Rekaman personel

    Lembaga sertifikasi harus memelihara rekaman personel yang mutakhir mencakup

    kualifikasi, pelatihan, pengalaman, afiliasi, status profesional dan kompetensi setiap orang

    yang terlibat dalam aktivitas sertifikasi. Lembaga sertifikasi harus menetapkan dan

    mencatat proses penyeleksian auditor.

    7.5. Alih daya (Outsourcing)

    Tidak ada persyaratan tambahan .

    8. PERSYARATAN INFORMASI

    8.1. Informasi publik

    Apabila diminta atau diwajibkan dalam regulasi , lembaga sertifikasi harus melaporkan

    sertifikat yang diterbitkannya kepada otoritas kompeten yang terkait.

    8.2. Dokumen sertifikasi

    Tidak ada persyaratan tambahan .

    8.3. Acuan sertifikasi dan penggunaan tanda

    Tidak ada persyaratan tambahan.

    5 dari 7

  • Kaml. Akrediltasl Naelonal

    DPLS 12 Revisi : 2 Tanggal: 30 Juni 2016

    8.4. Kerahasiaan

    Tidak ada persyaratan tambahan .

    8.5. Pertukaran informasi antara lembaga sertifikasi dan kliennya

    Tidak ada persyaratan tambahan.

    9. PERSYARATAN PROSES

    9.1. Kegiatan pra sertifikasi

    Tidak ada persyaratan tambahan.

    9.2. Perencanaan audit

    Tidak ada persyaratan tambahan.

    9.3. Audit sertifikasi awal

    Tidak ada persyaratan tambahan .

    9.4. Pelaksanaan audit

    Tidak ada persyaratan tambahan.

    9.5. Keputusan sertifikasi

    Tidak ada persyaratan tambahan .

    9.6. Pemeliharaan sertifikasi

    Tidak ada persyaratan tambahan.

    9.7. Banding

    Tidak ada persyaratan lambahan.

    9.8. Keluhan

    Tidak ada persyaralan lambahan.

    9.9. Rekaman klien

    Tidak ada persyaralan lambahan .

    6 dari 7

  • Komll_ Akredll_ Naelonal

    DPLS 12 Revisi : 2 Tanggal: 30 Juni 2016

    10. PERSYARATAN SISTEM MANAJEMEN UNTUK LEMBAGA SERTIFIKASI

    10.1. Pilihan

    Tidak ada persyaratan tambahan .

    10.2. Pilihan A: Persyaratan sistem manajemen umum

    Tidak ada persyaratan tambahan.

    10.3. Pilihan B: Persyaratan sistem manajemen berdasarkan SNI ISO 9001

    Tidak ada persyaratan tambahan .

    11. Penyaksian asesmen (witness)

    11.1. Witness dalam rangka akreditasi awal

    Witness dalam rangka akreditasi awal dilakukan 1 kali pada saat LSSMKI melakukan

    audit lapangan.

    Lembaga sertifikasi harus menyediakan informasi program audit SMKI yang akan

    dilaksanakan untuk dijadwalkan sebagai program witness.

    KAN dapat menambah atau mengurangi jumlah witness dengan mempertimbangkan

    jumlah klien yang disertifikasi SMKI atau jumlah auditor yang dimiliki oleh LSSMKI untuk

    memastikan konsistensi kompetensi auditor SMKI.

    11.2. Witness dalam rangka survaifen

    Dalam rangka program survailen KAN lerhadap LSSMKI yang telah memperoleh

    akreditasi. LSSMKI harus menyediakan informasi program audit SMKI yang waktunya

    berdekalan untuk dijadwalkan sebagai program witness. Witness dalam rangka survailen

    dilaksanakan setidaknya 1 kali untuk setiap survailen. KAN dapat menambah atau

    mengurangi jumlah witness dengan mempertimbangkan jumlah klien yang disertifikasi

    SMKI atau jumlah auditor yang dimiliki oleh LSSMKI.

    11.3. Witness dalam rangka akreditasi ulang

    Witness dalam rangka akreditasi ulang tidak perlu dilakukan jika lembaga sertifikasi telah

    memenuhi seluruh witness yang harus dilakukan selama satu siklus akreditasi (11 .2.

    Witness dalam rangka survailen).

    Apabila witness pada satu siklus akreditasi sebelumnya belum terpenuhi. maka pad a

    saat akreditasi ulang KAN akan melakukan witness yang belum dilakukan tersebut.

    7 dari 7

    DPLS 12 LSSMKI Rev.2DPLS 12 LSSMKI Rev.2_Page_2 copy