koarktasio aorta

Upload: rurin-ayurinika-putri-soewito

Post on 14-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Koarktasio Aorta

    1/7

    KOARKTASIO AORTA (KA)

    PENDAHULUAN

    Koarktasio Aorta merupakan stenosis atau penyempitan lokal atau segmen hipoplastik yang

    panjang. Pada dewasa lokasi tersering koarktasio aorta ditemukan pada pertemuan arkus aorta

    dan aorta desenden, segera sesudah muara dari arteri subklavia kiri. Pada keadaan tertentu,

    tetapi jarang dapat juga ditemukan pada aorta abdominalis.

    Koarktasio aorta dapat berupa kelainan tersendiri (Koarktasio Aorta simple), tanpa kelainan

    jantung lain. Dapat berupa koarktasio aorta kompleks yang disertai kelainan intra kardiak

    seperti katup aorta bicuspid, defek septum ventrikel, kelainan katup mitral, serta ekstra

    kardiak berupa aneurisma sirkulus dari Willisi atau sindrom Turner.

    DEFINISI

    Koarktasio Aorta adalah kelainan yang terjadi pada aorta berupa adanya penyempitan didekat

    percabangan arteri subklavia kiri dari arkus aorta dan pangkal duktus arteriousus battoli.

    Koartasio aorta adalah suatu keadaan dimana terdapat konstriksi atau penyempitan dari aorta.

    Darah tidak secara bebas mengalir keseluruh tubuh, sehingga terjadi penigkatan tekanan

    darah.

    Aorta adalah arteri utama pada tubuh. Aorta mengedarkan darah yang kaya akan oksigen ke

    seluruh bagian tubuh, kecuali paru-paru. Cabang pertama dari aorta mengalirkan darah ke

    tubuh bagian atas (lengan dan kepala) kemudian cabang kedua mengalirkan darah ke tubuh

    bagian bawah (perut dan tungkai).

    Koarktasio Aorta adalah penyempitan pada aorta, yang biasanya terjadi pada titik dimana

    duktus arteriosus tersambung dengan aorta dan aorta membelok ke bawah.

    Koarktasio Aorta adalah penyempitan lubang aorta saat keluar dari ventrikel kiri,

    penyempitan ini dapat terjadi sebelah proksimal (koarktasio praduktus) dan atau distal

    (koarktasio pascaduktus) arteriosus.

    Koarktasio aorta harus dilakukan operasi, tanpa harus membuka jantung saat operasi.

    Koarktasio aorta sering ditemukan pada wanita dengan Turner Syndrome.

  • 7/27/2019 Koarktasio Aorta

    2/7

    Koarktasio aorta adalah malformasi setempat yang ditandai dengan deformitas media aorta,

    menyebabkan penyempitan, biasanya hebat, pada lumen pembuluh.

    KLASIFIKASI

    Ada 2 bentuk dari koarktasio aorta yaitu:

    Preduktal (KoA + Sistemik LV/RV)Koarktasio Aorta dimana penyempitan lubang aorta saat keluar dari ventrikel

    kiri, penyempitan ini terjadi di sebelah proksimal arteriosus (koarktasio praduktus).

    Postduktal (KoA + Sistemik LV)Koarktasio Aorta dimana penyempitan lubang aorta saat keluar dari ventrikel

    kiri, penyempitan ini terjadi di sebelah distal arteriosus (koarktasio pascaduktus).

    ETIOLOGI

    Penyebab utama secara pasti tidak diketahui, akan tetapi ada beberapa faktor predisposisi

    terjadinya penyakit ini yaitu : Pada saat hamil ibu menderita rubella, ibu hamil yang

    alkoholik, usia ibu saat hamil lebih dari 40 tahun dan penderita DM.

    Resiko terjadinya koarktasio aorta meningkat pada beberapa keadaan genetik, seperti

    sindroma Turner. Koarktasio aorta juga berhubungan dengan kelainan bawaan pada katup

    aorta (misalnya katup bikuspidalis).

    Kelainan ini ditemukan pada 1 dari 10.000 orang. Biasanya terdiagnosis pada masa kanak-

    kanak atau dewasa dibawah 40 tahun.

    PATOFISIOLOGI

    Pada penyakit jantung dan pembuluh darah bawaan sejak lahir atau yang disebut koarktasio

    aorta juga dapat menyebabkan hipertensi pada bayi maupun anak. Penyakit ini ditandai

    dengan tekanan darah pada lengan atas lebih tinggi dari tekanan darah pada tungkai, denyut

    nadi perifer melemah atau sulit diraba dan terdengar suara bising jantung. Koarktasio aortadan stenosis arteri renalis, menimbulkan hipertensi melalui perangsangan sistem renin-

  • 7/27/2019 Koarktasio Aorta

    3/7

    angiotensin-aldosteron. Angiotensin I diubah menjadi angiotensin II oleh enzim pengubah

    angiotensin (angiotensin comperting enzim = ACE). Angiotensin comperting enzym

    menyebabkan degradasi metabolik kinin penyebab vasodilatasi. Anngitensin II adalah

    vasokosntriktor kuat dan merangsang sekresi aldosteron. Keduanya berpegaruh dalam

    kenaikan tekanan darah.

    Hipertensi pada bagian atas tubuh yang disebabkan oleh koarktasio aorta. Satu dari setiap

    seratus ribu bayi dilahirkan dengan aorta yang mengalami hambatan atau konstriksi patologis

    pada titik disebelah distal cabang arteri dari aorta ke kepala dan lengan tetapi disebelah

    proksimal arteri renalis, suatu kondisi yang di sebut koartasio aorta. Bila hal ini terjadi, darah

    yang mengalir ke tubuh bagian bawah akan di bawa oleh berbagai arteri kolateral yang kecil

    pada dindind tubuh, dengan tahanan vaskular yang besar antara bagian atas aorta dan bagian

    bawah aorta. Akibatnya, tekanan arteri di tubuh bagian atas dapat mencapai 40-50 persen

    lebih tinggi daripada tekanan tubuh di bagian bawah.

    Peranan autoregulasi pada hipertensi yang disebabkan oleh koarktasio aorta. Gambaran

    penting dari hipertensi yang disebabkan oleh koarktasio aorta adalah aliran darah di lengan

    yang tekanannya dapat mencapai 40 hingga 60 persen diatas normal, memiliki nilai yang

    hampir tepat normal. Demikian pula, aliran darah pada tungkai, yang tekanannya tidak

    meningkat, memiliki nilai yang hampir tepat normal. Pada keadaan seperti ini terjadi

    autoregulasi jangka panjang yang hampir sempurna sehingga mekanisme pengaturan aliran

    darah setempat terkompensasi hampir 100 persen untuk perbedaan tekanan. Akibatnya pada

    kedua area tersebut, baik yang bertekanan tinggi maupun yang bertekanan rendah, aliran

    setempatnya diatur hampir sesuai dengan kebutuhan jaringan dan bukan disesuaikan dengan

    nilai tekanan. Salah satu pertimbangan yang menjadikan berbagai pengamatan ini sangat

    penting adalah bahwa sepengamatan ini memperlihatkan bagaimana hampir sempurnanya

    proses autoregulasi jangka panjang dapat terjadi.

    MANIFESTASI KLINIS

    Gejalanya mungkin baru timbul pada masa remaja, tetapi bisa juga muncul pada saat bayi,

    tergantung kepada beratnya tahanan terhadap aliran darah.

    Gejalanya berupa:

    - Pusing

  • 7/27/2019 Koarktasio Aorta

    4/7

    - Pingsan

    - Kram tungkai pada saat melakukan aktivitas

    - Tekanan darah tinggi yang terlokalisir (hanya pada tubuh bagian atas)

    - Kaki atau tungkai teraba dingin

    - Kekurangan tenaga

    - Sakit kepala berdenyut

    - Perdarahan hidung

    - Nyeri tungkai selama melakukan aktivitas.

    Pada usia beberapa hari sampai 2 minggu, setelah duktus ateriosus menutup, beberapa bayi

    mengalami gagal jantung. Terjadi gangguan pernafasan yang berat, bayi tampak sangat pucat

    dan pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan asam di dalam darah (asidosis metabolik).

    PEMERIKSAAN FISIK

    Pada pemeriksaan fisik pada koartasio aorta dapat ditemukan :

    - Pada bayi dapat terjadi gagal jantung

    - Umumnya tidak ada keluhan, biasanya ditemukan secara kebetulan

    - Palpasi : raba arteri radialis dan femoralis secara bersamaan

    1. Pada arteri radialis lebih kuat

    2. Pada arteri femoralis teraba lebih lemah

    - Auskultasi :

    1. Terdengar bising koarktasio pada punggung yang merupakan bising obtruksi

    2. Jika lumen aorta sangat menyempit terdengar bising kontinue pada aorta.

    DIAGNOSA

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik yang menunjukkan:

  • 7/27/2019 Koarktasio Aorta

    5/7

    Tekanan darah tinggi dilengan, dengan perbedaan tekanan yang signifikan antaralengan dan tungkai

    Denyut nadi femoralis (selangkangan) lebih lemah dibandingkan dengan denyut nadikarotis (leher) atau denyut nadi femoralis sama sekali tak teraba

    Dengan bantuan stetoskop bisa terdengar murmur (bunyi jantung abnormal) Mungkin ditemukan tanda-tanda gagal jantung kiri (terutama pada bayi) atau tanda-

    tanda dari regurgitasi aorta.

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan berikut:

    a. Magnetic Resonance Imaging (MRI) dada dan computed tomographyDapat memberikan gambaran seluruh aorta dan merupakan pemeriksaan

    pilihan non invasive untuk koarktasio aorta. Dengan MRI dan CT dapat ditentukan

    lokasi dan derrajat penyempitan aorta.

    b. EkokardiografiTidak terlalu mudah untuk mendeteksi isthmus aorta, pengambilan sudut dari

    supra sternal dapat membantu. Dengan ekokardiografi dapat dilihat kelainan akibat

    koarktasio atau adanya kelainan intra kardiak yang menyertai.

    c. Rontgen dadaUkuran jantung pada radiografi toraks biasa normal, dilatasi aorta desenden,

    kinking atau gambaran double contour di daerah aorta asenden, sehingga terlihat

    gambaran seperti angka tiga dibawah aortic knob (figure 3 sign), serta pelebaran

    bayangan jaringan lunak arteri subklavia kiri. Rib notching dari daerah posteroinferior

    kosta ketiga dan keempat, terjadi akibat kolateral arteri sela iga, jarang terlihat

    sebelum umur 50 tahun.

    d. EKG (menunjukkan adanya pembesaran ventrikel kiri)

  • 7/27/2019 Koarktasio Aorta

    6/7

    Dapat memberikan gambaran berbagai derajat beban tekanan pada atrium dan

    ventrikel kiri, secara fungsional akibat hipertensi, berupa hipertrofi atrium dan

    ventrikel kiri.

    e. Kateterisasi jantung.Merupakan baku emas untuk evaluasi anatomi koarktasio aorta serta

    pembuluh supraaortik, dapat ditentukan gradien tekanan yang menggambarkan derajat

    koarktasio aorta, fungsi ventrikel kiri dan status arteri koroner.

    KOMPLIKASI

    Kompliksi yang berbahaya adalah Perdarahan otak, Ruptur aorta dan Endokarditis.

    Endokarditis adalah infeksi mikroba pada permukaan endotel jantung. Infeksi biasanya paling

    banyak mengenai katup jantung, namun dapat juga terjadi pada lokasi defek septal, atau

    korda tendinea atau endokardium mural. Lesi yang khas berupa vegetasi yaitu massa yang

    terdiri dari platelet, fibrin, mikroorganisme dan sel-sel inflamasi dengan ukuran bervariasi.

    Banyak jenis bakteri dan jamur yang menyebabkannya seperti: mycobacteria, ricketsia,

    chlamydiae dan mikoplasma menjadi penyebab endokarditis. Namun, streptococci,

    staphylococci, enterococci, dan cocobacilli gram negative yang berkembang lambat

    (fastidious) merupakan penyebab tersering. Manifestasi klinis dari endokarditis antara lain

    demam, murmur jantung, petekie, nyeri dan lain-lain.

    PENATALAKSANAAN

    Pembedahan yang dilakukan untuk mencegah obtruksi pembuluh aorta dengan dilakukan

    pelebaran arteri subklavia dan pangkal duktus arterious bottali yaitu dengan Open Heart

    Kelainan ini sebaiknya segera diperbaiki pada awal masa kanak-kanak untuk mengurangi

    beban kerja pada ventrikel kiri. Pembedahan biasanya dilakukan pada usia prasekolah

    (biasanya umur 3-5 tahun).

    Jika terjadi gagal jantung, segera diberikan prostaglandin untuk membuka duktus arteriosus

    dan obat lainnya untuk memperkuat jantung serta pembedahan darurat untuk memperbaiki

    aorta.

    Bagian aorta yang menyempit dapat dibuang melalui pembedahan atau kadang dilakukan

    tindakan non-bedah berupa kateterisasi balon untuk melebarkan bagian yang menyempit.

  • 7/27/2019 Koarktasio Aorta

    7/7

    Pada pembedahan, bagian aorta yang menyempit dibuang. Jika bagian yang terbuang hanya

    sedikit, kemudian dibuat anastomisis (penyambungan kembali kedua ujung aorta) atau kedua

    ujung aorta dijembatani oleh pencangkokan dakron.

    Kekambuhan koarktasio aorta jarang terjadi jika:

    Pembedahan dilakukan pada masa bayi atau masa kanak-kanak Sampai masa dewasa tidak ditemukan perbedaan tekanan darah antara lengan dan

    tungkai.

    Koartasio kambuhan biasanya diatasi dengan pelebaran balon non-bedah atau dengan

    pencangkokan suatu bahan melalui prosedur kateterisasi.

    PROGNOSIS

    Koartasio aorta dapat berakibat fatal pada awal kehidupan kecuali jika di obati.

    Dafpus:

    IPD jilid 2 sm patofis sylvia