kliping kemerdekaan felix tonda

18
Kliping Kemerdekaan Indonesia Oleh : Felix Tonda Kelas : 7E SMP TARSISIUS VIRETA Jln. Danau Singkarak Raya Blok AE 8-9

Upload: faustine

Post on 02-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fgdsafd

TRANSCRIPT

KlipingKemerdekaan Indonesia

Oleh : Felix TondaKelas : 7E

SMP TARSISIUS VIRETAJln. Danau Singkarak Raya Blok AE 8-9 Villa Regensi II Pasar Kemis Tangerang2013 Pada tahun 1944, jepang makin terjepit oleh sekutu dalam perang dunia 2. Beberapa wilayah yang dulu pernah yang dulu pernah dikuasai jepang telah jatuh ke tangan sekutu. Kondisi tersebut semakin diperparah dengan mundurnya moral masyarakat jepang, produksi peralatan perang merosot, dan permasalahan dalam bidang logistik. Kondisi tersebut sangat memukul jepang. Oleh karena itu, perlu diupayakan berbagai cara agar memulihkan kondisi tersebut. Satu-satunya harapan bagi jepang adalah indonesia.Untuk menarik hati bangsa indonesia, maka pada tanggal 7 September 1944 dalam sidang parlemen jepang, perdana menteri kuniaki koiso mengumumkan bahwa daerah hindia timur (indonesia) diperkenankan merdeka kelak dikemudian hari. Pengumuman tersebut disambut gembira oleh bangsa indonesia.1. Pembentukakan BPUPKISetelah jepang memberikan janji kemerdekaan dikemudian hari kepada bangsa indonesia, para pemimpin pergerakan kemerdekaan Indonesia segera menuntut janji tersebut untuk diwujudkan. Akibat desakan para pemimpin pergerakan kemerdekaan indonesia dan kedudukan jepang yang semakin terdesak, maka letnan jenderal kumakici harada (pimpinan tentara jepang dijawa) pada tanggal 1 Maret 1945 mengumumkan pembentukan badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan indonesia (Dokuritsu Junbi Cosakai), Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk sebagai ketua BPUPKI dan R.P. Suroso sebagai wakil ketua.Setelah susunan pengurus bpupki terbentuk, pada tanggal 28 Mei 1945 diresmikan oleh pemerintah bala tentara Jepang, sekaligus dilangsungkan upacara persiapan BPUPKI di gedung Cuo Sangi In, jalan Pejambon Jakarta (Sekarang Gedung Departemen Luar Negeri).Pada waktu itu dilakukan upacara pengibaran benderaHinomaruoleh M.R. A.R. Pringgodigdo yang kemudian disusul pengibaran bendera sang saka merah putih olehToyohiko Masuda. Perestiwa tersebut membangkitkan semangat para anggota BPUPKI dalam uasahanya mempersiapkan kemerdekaan indonesia. Selain membangkitkan semangat anggota bpupki, juga menggugah semangat Bangsa Indonesia untuk berjuang memperoleh kemerdekaan.Dalam perjalanan BPUPKI menyelenggarakan dua kali sidang.a.Sidang pertama BPUPKI (29 Mei 1945-1 Juni 1945)Dalam sidang pertama membahas tentang dasar negara. Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningratdalam pembukaannya meminta pandangan dari anggota mengenai dasar Negara Indonesia.Sidang ini menekankan bahwa sesuatu yang akan dijadikan dasar negara hendaknya dicari dan digali dari nilai-nilai yang sudah berakar kuat dari hati dan pikiran rakyat. Selain itu agar dapat diterima secara bulat dan diduking oleh seluruh lapisan masyarakat. Beberapa tokoh yang mengajukan konsep tentang dasar negara adalah Mr. Mohamad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno.Dalam pidatonya , Ir. Soekarno juga memberi usul nama dasar Indonesia merdeka, yaitu Pancasila, Trisila, Dan Ekasila. Dalam rapat 1 Juni 1945, nama yang dipilih untuk dasar Negara Indonesia adalah Pancasila. Oleh karena itu, tanggal 1 Juni 1945 diperingati sebagai hari lahirnya pancasila. Dengan berakhirnya rapat pada tanggal 1 juni 1945, maka selesailah pelaksanaan persidangan pertama BPUPKI.Dalam pertemuan ini pula dibentuk lagi panitia kecil yang beranggotakan sembilan orang sehingga disebut panitia sembilan. Ketua panitia sembilan adalah Ir. Soekarno, dengan anggotanya Drs. Mohamad Hatta, Mr. Muhamad Yamin., Mr. Ahmad Soebardjo, Mr. A.A Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wachid Hasim, H. Agus Salim, dan Abikusno Tjokrosujoso. Tugas panitia sembilan adalah menyusun rencana pembukaan undang-undang dasar.Dalam persidangan yang dilakukan panitia sembilan menghasilakn rumusan yang menggambarkan maksud dan tujuan pembentukan negara indonesia merdeka. Rumusan dasar negara yang dihasilkan oleh panitia sembialan adalah sebagai berikut:1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemelik-pemeluknya.2.(Menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.3.Persatuan Indonesia.4.(Dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.5.(serta mewujudkan sesuatu) keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.Dengan berhasilnya merumuskan calon dasar negara tersebut, maka tugas panitia sembilan selesai pada tanggal 22 Juni 1945. Rumusan dasar negara oleh panitia sembilan oleh mr. Muhamad yamin disebut Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Rancangan itu diterima secara bulat dan sepakat untuk dimatangkan dalam sidang kedua bpupki mulai tanggal 10 juli 1945.b.Persidangan Kedua BPUPKI (10 Juli 1945-16 Juli 1945)Sidang BPUPKI memiliki agenda khusus yaitu memepersiapkan rancangan Undang-Undang Dasar, termasuk juga pembukuannya. Sebelum BPUPKI mulai sidang yang kedua, bangsa Indonesia telah memiliki rancangan undang-undang dasar yang telah disusun oleh panitia sembilan yang dikenal dengan istilah Piagam Jakarta atauJakarta Charter. Dalam sidang ini dibentuk panitia perancang undang-undang dasar, yang pada akhirnya bersepakat bahwa preambule atau pembukaan diambil dari piagam jakarta.Dalam persidangan BPUPKI yang kedua (10 Juli 1945 16 Juli 1945) yang membahas undang-undang dasar menetapkan bahwa bentuk Negara Indonesia adalah Republik dan wilayah Indonesia yakni seluruh wilayah Kepulauan Indonesia yang semula wilayah kekuasaan hindia belanda.Sebelum sidang BPUPKI berakhir, panitia perancang undang-undang dasar melaporkan hasil dari sidang yaitu:1.Pernyataan Indonesia merdeka.2.Pembukaan Undang-Undang Dasar.3.Undang-Undang Dasar itu sendiri dan batang tubuh.Dengan keberhasilan panitia perancang undang-undang menyusun rancangan undang-undang dasar, maka tugas bpupki dinyatakan telah selesai dan dibubarkan.c.Pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)Pada tanggal 6 Agustus 1945 Hiroshima dibom atom oleh Amerika Serikat yang tergabung dalam pasukan sekutu. Bayangan kekalahan makin menghantupara pemimpin Jepang. Dalam keadaan semacam itu, Jepang seakan akan hendak mewujudkan janjinya kepada bangsa Indonesia untuk merdeka. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Agustus 1945diumumkan pembentukan panitia persiapan kemerdekaanindonesia (PPKI) atauDocuritsu Jumbi Inkai.PPKI dibentuk oleh Jepang dengan anggota berjumlah 21 orang.Pada tanggal 9 Agustus 1945, Nagasaki juga dibom atom oleh pasukan Amerika Serikat. Akibat pengeboman itu, jepang makin tidak berdaya. Oleh karena itu, jenderal besar Terauchi selaku panglima tentara umum selatan, yang mengepalaisemua tentara Jepangdi seluruh Kawasan Asia Tenggara, memanggil Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat agar datang ke markas di Dalat (Vietnam ).Rombongan pemimpin Indonesia berangkat ke Dalat, Vietnam pada tanggal 9 Agustus 1945. Mereka melakukan pertemuan besar dengan Jenderal Terauchi pada tanggal 12 Agustus 1945. Dalam pertemuan tersebut, Jenderal Besar Terauchi menyatakan bahwa pemerintah kemaharajaan jepang memutuskan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Kemerdekaan itu dapat diumumkan apabila segala persiapan sudah selesai.Pada pertemuan tanggal 12 Agustus 1945 kepada para pemimpin bangsa indonesia, Jenderal Besar Terauchi menyampaikan hal-hal sebagai berikut:1.Pemerintahan Jepang memutuskan memberikan kemerdekaan kepada Bangsa Indonesia.2.Untuk melaksanakan kemerdekaan dibentuk PPKI.3.Pelaksanaan kmerdekaan segera dilakukan setelah persiapan selesai dilakukan dan secara berangsur-angsur dari pulau jawa disusul oleh pulau lainnya.4.Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia Belanda.

2. Persiapan Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan

Perbedaan Pendapat Antara Golongan Tua Dan Golongan MudaKekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin jelas dengan dijatuhkannya bom atom oleh Sekutu di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akibat peristiwa tersebut, kekuatan Jepang makin lemah. Kepastian berita kekalahan Jepang terjawab ketika tanggal 15 Agustus 1945 dini hari, Sekutu mengumumkan bahwa Jepang sudah menyerah tanpa syarat dan perang telah berakhir. Berita tersebut diterima melalui siaran radio di Jakarta oleh para pemuda yang termasuk orang-orang Menteng Raya 31 seperti Chaerul Saleh, Abubakar Lubis, Wikana, dan lainnya. Penyerahan Jepang kepada Sekutu menghadapkan para pemimpin Indonesia pada masalah yang cukup berat. Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan (vacuum of power). Jepang masih tetap berkuasa atas Indonesia meskipun telah menyerah, sementara pasukan Sekutu yang akan menggantikan mereka belum datang. Gunseikan telah mendapat perintah-perintah khusus agar mempertahankan status quo sampai kedatangan pasukan Sekutu. Adanya kekosongan kekuasaan menyebabkan munculnya konflik antara golongan muda dan golongan tua mengenai masalah kemerdekaan Indonesia. Golongan muda menginginkan agar proklamasi kemerdekaan segera dikumandangkan. Mereka itu antara lain Sukarni, B.M Diah, Yusuf Kunto, Wikana, Sayuti Melik, Adam Malik, dan Chaerul Saleh. Sedangkan golongan tua menginginkan proklamasi kemerdekaan harus dirapatkan dulu dengan anggota PPKI. Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Mr. Moh. Yamin, Dr. Buntaran, Dr. Syamsi dan Mr. Iwa Kusumasumantri. Golongan muda kemudian mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur, Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1945 pukul 20.00 WIB. Rapat tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh yang menghasilkan keputusan tuntutan-tuntutan golongan muda yang menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hal dan soal rakyat Indonesia sendiri, tidak dapat digantungkan kepada bangsa lain. Segala ikatan, hubungan dan janji kemerdekaan harus diputus, dan sebaliknya perlu mengadakan perundingan dengan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta agar kelompok pemuda diikutsertakan dalam menyatakan proklamasi.

Langkah selanjutnya malam itu juga sekitar jam 22.00 WIB Wikana dan Darwis mewakili kelompok muda mendesak Soekarno agar bersedia melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia secepatnya lepas dari Jepang. Ternyata usaha tersebut gagal. Soekarno tetap tidak mau memproklamasikan kemerdekaan. Kuatnya pendirian Ir. Soekarno untuk tidak memproklamasikan kemerdekaan sebelum rapat PPKI menyebabkan golongan muda berpikir bahwa golongan tua mendapat pengaruh dari Jepang. Selanjutnya golongan muda mengadakan rapat di Jalan Cikini 71 Jakarta pada pukul 24.00 WIB menjelang tanggal 16 Agustus 1945. Mereka membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta harus diamankan dari pengaruh Jepang. Tujuan para pemuda mengamankan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok antara lain:a. agar kedua tokoh tersebut tidak terpengaruh Jepang, danb. mendesak keduanya supaya segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlepas dari segala ikatan dengan Jepang.Pada tanggal 16 Agustus 1945 pagi, Soekarno dan Hatta tidak dapat ditemukan di Jakarta. Mereka telah dibawa oleh para pemimpin pemuda, di antaranya Sukarni, Yusuf Kunto, dan Syudanco Singgih, pada malam harinya ke garnisun PETA (Pembela Tanah Air) di Rengasdengklok, sebuah kota kecil yang terletak sebelah Utara Karawang. Pemilihan Rengasdengklok sebagai tempat pengamanan Soekarno Hatta, didasarkan pada perhitungan militer. Antara anggota PETA Daidan Purwakarta dan Daidan Jakarta terdapat hubungan erat sejak keduanya melakukan latihan bersama. Secara geografis, Rengasdengklok letaknya terpencil, sehingga dapat dilakukan deteksi dengan mudah setiap gerakan tentara Jepang yang menuju Rengasdengklok, baik dari arah Jakarta, Bandung, atau Jawa Tengah. Mr. Ahmad Subardjo, seorang tokoh golongan tua merasa prihatin atas kondisi bangsanya dan terpanggil untuk mengusahakan agar proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan secepat mungkin. Untuk tercapainya maksud tersebut, Soekarno Hatta harus segera dibawake Jakarta.

Akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera menuju Rengasdengklok. Rombongan tersebut tiba di Rengasdengklok pukul 17.30 WIB. Peranan Ahmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa kembalinya Soekarno Hatta ke Jakarta, sebab mampu meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB, nyawanya sebagai jaminan. Akhirnya Subeno sebagai komandan kompi Peta setempat bersedia melepaskan Soekarno Hatta ke Jakarta.3. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaSetelah melalui persestiwa Rengasdengklok, akhirnya rombongan Soekarno Hatta sampai diJakarta pada pukul 23.30 waktu jawa zaman jepang (pukul23.00 WIB). Soekarno-Hatta setelah singgah dirumahnya masing-masing, kemudian bersama rombongan lainya menuju rumah Laksamana Maeda untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia. Laksaman Maeda adalah seorang kepala Perwakilan Angkatan Laut Jepang di Jakarta tempat Ahmad Soebardjo bekerja sebagai stafnya.Ahmad Soebardjo memohon agar para tokoh pergerakan diperbolehkan berkumpul di rumah maeda untuk membicarakan persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia besok pagi.Laksamana Maeda mengijinkan dan menjamin keselamatan mereka di rumahnya, Jalan Imam Bonjol No. 1 JakartaPada malam itu, Soekarno-Hatta juga menemui kepala pemerintahan umum (Sumobuco), Mayor Jenderal Nishimurauntuk menjajaki sikapnya tentang rencana proklamasi kemerdekaan Indonesia. Soekarno-Hatta ditemani oleh Laksamana Maeda bersama Shigerada Nishijima, Tomegoro Yoshizumi, dan Miyoshi sebagai penerjemah. Ternayat Nishimura tidak berani mengijinkan proklamasi kemerdekaan Indonesia, karena takut disalahkan oleh sekutu. Dengan demikian proklamasi kemerdekaan Indonesia memang harus dilakukan lepas dari pengaruh jepang.Malam itu juga segera dilakukan musyawarah. Tokoh-tokoh yang hadir saat itu Ir. Soekarno, Drs. Mohhammad Hatta, Ahmad Soebardjo, dan anggota PPKI, dan para tokoh pemuda, seperti, Sukarni, Sayuti Melik, B.M. Diah, dan Sudiro (Mbah). Mereka yang mereumuskan teks proklamasi berada di ruang makan, yakni Ir. Soekarno, memegang pena dan kertas, Drs. Mohammad Hatta dan Ahmaf Soebardjo menyampaikan kalimat pertama yang berbunyi,kami bangsa indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan indonesia, Mohammad Hatta kemudian menyempurnakan dengan kalimat kedua yang berbunyi,hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya.

Setelah konsep teks proklamasi itu jadi, kemudian dibawa keruang depan tempat pemimpin Indonesia lainya berkumpul untuk dimusyawarahkan. Saat itu muncul permasalahn siapa yang akan menandatangani teks proklamasi. Chaerul Saleh menyatakan tidak setuju kalu teks proklamasi itu ditandatangani oleh para anggota PPKI sebab lembaga itu menurutnya merupakan bentukan pemerintahan Jepang. Sukarni kemudian mengusulkan agar teks proklamasi di tandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta atas nama Bangsa Indonesia, dan seluruh hadirin pun setuju.

Setelah itu konsep teks proklamasi diserahkan kepada Sayuti Melikuntuk diketi. Sebelum diketik dilakukan sedikit perubahan yaitu pada katatempoh menjadi tempo, kalimatwakil wakil bangsa indonesia diubah menjadi atas nama bangsa indonesia. Penulisan tanggal diubah sehingga menjadi Djakarta, hari 17. Boelan 8 Tahoen 05. Tahun 05 adalah tahunShowa(Jepang), yakni, 2605 yang sama dengan tahun Masehi 1945. Setelah selesai diketik, barulah teks proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Naskah inilah yang dianggap sebagai naskah autentik.Perumusan teks proklamasi sampai dengan penandatanganan baru selesai pukul 04.00 WIB pagi hari, tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu juga telah diputuskan bahwa teks proklamasi akan dibacakan dihalaman rumah Ir. Soekarno Dijalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pagi hari pukul 10.00 WIB.Teks proklamasi tersebut walaupun isinya sangat singkat, mengandung makna yang sangat dalam karena mengandung pernyataan Bangsa Indonesia untuk merdeka. Teks proklamasi akan mengubah jalannya sejarah Bangsa Indonesia yang dahulu terjajah menjadi bangsa yang merdeka.Pada tanggal16 Agustus malam hari juga telah berhasil membuat bendera merah putih yang dikibarkan pada saat upacaraproklamasi kemerdekaan bangsa padatanggal 17 Agustus 1945. Keberhasilan pembuatan bendera merah putih tersebut atas jasa dari Ibu Fatmawati Soekarno.Demikianlah teks proklamasi kemerdekaan telah dibacakan oleh Ir. Soekarno. Susunan acara yang direncanakan dalam pembacaan teks proklamasi kemerdekaan yaitu:a. pembacaan proklamasi oleh Ir. Soekarno,b. pengibaran bendera Merah Putih oleh Suhud dan Latief Hendraningrat, danc. sambutan Walikota Suwirjo dan dr. Muwardi.

Setelah dibacakan teks proklamasi, maka telah lahir Republik Indonesia. Suatu peristiwa yang bersejarah bagi bangsa Indonesia telah terjadi. Peristiwa yang sangat lama dinantikan oleh segenap lapisan masyarakat, tetapi membutuhkan pengorbanan yang tidak ternilai harganya. Untuk mengenang jasajasa Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta dalam peristiwa proklamasi, maka keduanya diberi gelar Pahlawan Proklamasi (Proklamator). Selain itu Jalan Pegangsaan Timur diubah namanya menjadi Jalan Proklamasi, dan dibangun Monumen Proklamasi.

4. Makna dan Arti Penting Proklamasi Kemerdekaan IndonesiaSetelah berabad-abad bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan dan dilandasi oleh semangat kebangsaan, dan telah mengorbankan nyawa maupun harta yang tidak terhitung jumlahnya, maka peristiwa Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik puncak perjuangan tersebut. Proklamasi kemerdekaan merupakan peristiwa yang sangat penting dan memiliki makna yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia.Berikut ini makna dan arti penting proklamasi kemerdekaan Indonesia1) Apabila dilihat dari sudut hukum, proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan bangsa Indonesia untuk menetapkan tatanan hukum nasional (Indonesia) dan menghapuskan tatanan hukum kolonial.2) Apabila dilihat dari sudut politik ideologis, proklamasi merupakan pernyataan bangsa Indonesia yang lepas dari penjajahan dan membentuk Negara Republik Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.3) Proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.4) Proklamasi menjadi alat hukum internasional untuk menyatakan kepada rakyat dan seluruh dunia, bahwa bangsa Indonesia mengambil nasib ke dalam tangannya sendiri untuk menggenggam seluruh hak kemerdekaan.5) Proklamasi merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya sejarah, pemberi inspirasi, dan motivasi dalam perjalanan bangsa Indonesia di semua lapangan di setiap keadaan.Dengan proklamasi kemerdekaan tersebut, maka bangsa Indonesia telah lahir sebagai bangsa dan negara yang merdeka, baik secara de facto maupun secara de jure.