kliping, 17 - 18 mei 2016

Upload: kliping-digital-harian-pembiayaan-perumahan-pupr

Post on 05-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    1/24

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    2/24

    KLIPING

    BERITA

    2016

    DITJ

    EN

    PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM

    DAN

    PERUMAHAN

    RAKYAT

    ~ ¢

    ‘_Ta.nggal

    ) 1 I 1s Mei

    2016 [

    Halaman/Rubrik

    I

    ; \

    27/Properti

    I I

    \ {

    I

    Media

    :

    Bisnis

    Indonesia

    Jurnalis

    :

    Emanuel

    B.

    Caesario

    Fgngzmpunan

    Pajak

    Sang

    Pendongkrak?

    Peniuulcnn

    properti

    residensial

    seponiong

    c1wu|

    fahun

    ini menunjukkon

    tfen

    pe|em‘o|1on

    yang

    disinyolir

    okibot

    pekzmbofon

    pertumbuhon

    ekonomi.

    Pertumbuhan

    I-larga

    Properti

    Residensial

    Kuartal

    I/2016

    (%)

    Tom

    o,99

    0,36

    4.15

    3.10

    Sllmbcrt

    Survei

    mam

    Marga

    mp»;-nr

    Eesidensial mm

    Indonesia Kuartal I/Z016,

    Mei

    zcus

    msms/Ym

    uromo

    .

    Kalangan pengembang

    tentu

    D13 mendugg, :31-ik

    ulur

    waca-

    Pl- Wa 5911 ? 1111115

    melallj na

    pengampunan

    pajak

    menjadi

    4i,___¥

    mrkan penlualan

    mesk1 berbagax

    fakm; yang (jukup banyak

    ber-

    tantangan

    mengadang.

    Sementara

    terhada

    nundaan

    alngan

    P°“¢‘Y-° “

    nu,

    berbagai

    wmbosan

    yang

    tel-111

    pmperti

    515$ investor.

    bang

    °uk‘_‘P

    tarp‘: diluncurkan

    pemerintah

    untuk Banyak

    j_nvg5[Q|'

    yang masih

    R111, _iB D1

    mash

    memulihkan

    perekonomian

    pun memhan

    uang

    memka

    sebab

    maslh

    me.nC.o va 59h1' 5nY

    151311 membagmkn

    kemungkinan

    dana

    tersebut

    belum

    temp °P ““5.“s.

    optimisme pasar untuk berinvestasi.

    dapgrkan

    kgpada

    pemerlntah.

    .

    .

    hahwa tahlm ml ‘ KEHY- 3ImY»

    P3331‘ msih

    Pasar

    masih

    menanti

    realisasi

    akan

    tenadl

    gelxgmlhgg.

    358$

    memilihnnenjaga

    §ikap

    menunggu

    kebijakan

    pengampunan pajak

    reifhsasl keblla n P 5

    p -adi dim

    mel1h3*$9P6nla118

    “hm

    1111- tahun

    ini untuk

    memantapkan

    Palak

    am“ tax amnesty

    men]

    5431138558

    Dimcmf CiP n'a

    keputusan

    pemilik

    modal

    ber-

    ialan

    kelw“?

    Gwuv Ham

    Haidi

    mesaku

    investasi.

    Ditambah

    lagi

    dengan

    heran

    penjualan

    residensial ma-

    kondfgi pemkonomian

    yang tum-

    Si11I@11@1

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    3/24

    KLIPING BERITA 2016

    DITJEN

    PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    KEMENTERIAN PEKERJAAN

    UMUM

    DAN

    PERUM/AI IAN RAKYAT

    Tanggal : I

    18

    Mei

    2016

    I Halaman/Rubrik

    I : I 27/Properti

    Medxa

    Blsnls Indonesla

    I

    Jurnalis

    I

    :

    I

    Emanuel

    B

    Caesario

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    4/24

    KLIPING

    BERITA

    2016

    DITJEN

    PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM DAN

    PERUMAHAN

    RAKYAT

    Tanggal

    I: 1s Mei 2016

    lHa laman Rubrik

    I

    1

    | 27 Properti

    I I

    Media I :

    Bisnis

    Indonesia

    Jurnalis :

    Emanuel

    B

    Caesario

    I

    E

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    5/24

    KLIPING BERITA

    2016

    DITJEN PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN UMUM DAN

    PERUMAHAN

    RAKYAT

    I

    Tanggal |

    ;

    |

    1s Mei 2016

    | Halaman/Rubrik \

    1

    \ 14/Market

    I Media

    |

    1

    | Bisnis Indonesia

    |

    Jumalis

    \ 1 \

    Ana

    D PRODUK

    INVESTASI

    KIK-EBA

    Masih

    Sulit

    Berkembanq

    JAKARTA

    Tuiuh

    tohun

    seick c|i|uncur|

    Ealnm

    tujuh

    tahun

    K

    tens‘

    asa13g1IEE(I1;£atsg1:;:l:tunbt;5s:$:

    alam

    se]umlah

    kesempatan

    te

    kh

    te at

    H‘

    _

    dengan

    -

    ’ ra lr,

    rc a

    a

    gi::|gia‘Unw

    suigugmgznnf

     Ya

     '§‘“m '

    kan

    harapan agar

    dana

    repatriasi

    A

    prom“

    mK'EBA~yanq

    .

    kebijakan

    tax

    amnesty tidak hanya

    d“uncu»“n'

    mengalir ke

    sektc:)1;1a1lJerbanl

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    6/24

    . .

    . I

    .=.;

    , ;:§:%5i2i?§§é?*‘

     ' t ==:-,2;a=2;a§

    =2

    :i '

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    7/24

    KLIPING

    BERITA

    2016

    DITJEN

    PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

     

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM

    DAN PERUMAHAN

    RAKYAT

    Tanggal

    I :

    | 1s

    Mei 2016

    |Halaman/Rubrik

    |=

    22/Property

    Media

    I : I

    Investor

    Daily

    I J11l’l 13liS

    I 1

    imm

    J

    \

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    8/24

    DITJEN

    PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM

    DAN PERUMAHAN

    RAKYAT

    KLIPING

    BERITA

    2016

    .x

    .-.;:---

    .

    :>‘Z€ €;e;=

    - I

    A

    .~

    =..»=~,,. ~

    .

    ~A

    Tanggal

    :

    I 17

    Mei

    2016

    I

    Halaman/Rubrik

    I : I

    17

    Media

    I Media

    Indonesia

    I

    Jumalis

    I

    1

    I R0/E-3

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    9/24

    KLIPING

    BERITA

    2016

    DITJEN

    PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM

    DAN

    PERUMAHAN

    RAKYAT

    »

    ‘_Ta.nggal

    |

    1

    l

    16

    Mei

    2016

    \

    Halaman/Rubrik

    1

    ;

    |

    8/Ek0n0mi Keuangan

    1

    I

    l

    Media

    I

    Suara

    Pembaruan

    Jurnalis

    I

    :

    i

    RO/E-3

    Percepat

    Program

    Sejuta

    Rumah

    BTN

    Mendukung

    Pembentukan

    Bank

    Tanah

    A

    [JAKARTA]

    PTBank

    Tabu-

    mukiman

    atau

    perumahan

    Selain

    itu,

    dampak

    pem-

    bahnya

    jumlah

    penduduk,

    ngan

    Negara

    (Persero)

    Tbk

    untuk

    xakyat.

    bangunan

    infrastruktur

    yang

    kemajuan

    pembangunan,

    (BTN)

    mendukung

    dibentuk-

    “Saya

    men

    gusulkan

    dilakukan

    pemerimah

    menja-

    pergeseran

    nilai

    tznah,

    ting-

    nya

    bank

    tanah

    guna

    mendu-

    kepada

    pemerintah

    mela-

    di

    pemicu

    pertumbuhan

    ek0-

    kat

    kesadaran

    hukum

    mas-

    kung

    program

    sejum

    rumah.

    lui

    Kempupera

    (Pekerjaan

    nomi

    kawasan

    di

    sekitar

    lo»

    yarakat,

    ketimpangan

    pengu-

    Dibentuknya

    bank

    tanah

    di-

    Umum

    dan

    Perumahaan

    kasi

    yang

    sedang

    dikemba.ng-

    asaan

    dan

    kepemilikan

    tanah

    yakini

    akan

    mempemepat

    ps-

    Rakyat)

    agar

    bank

    tanah

    un-

    kan.

     

    yang

    mendorong

    konik,”

    menuhan

    kebutuhan

    peru-

    tuk

    permukiman

    juga

    diada-

    “Ini

    tentu

    berdampak

    pa-

    ujamya.

    »

    mahan

    bagi

    masyarakat

    me-

    kan,”tegasnya.

    da

    permimaan

    rumah

    juga,”

    Menurut

    Bernhard,

    kon-

    nengah

    bawah.

    Menurut

    Maryono,

    ting-

    papamya.

    sep

    bank

    tidak

    jauh

    ber-

    “Pembentukan

    bank

    ta—

    ginya

    petmintaan

    untuk

    ru-

    beda

    dengan

    bank

    konvensi-

    nah

    akan

    menjadi

    solusi

    un-

    mah

    menengah

    ke

    bawah

    Pengadaan

    Lahan

    onal

    yang

    menghimpun

    dana

    tuk

    mempercepat pemba-

    juga

    harus

    diimbangi

    de-

    Sementata

    itu,

    pakar

    per-

    masyarakat

    berupa

    giro,

    de-

    ngunan

    infmstruktur

    dan

    pr0-

    ngan

    adanya

    lahan

    yang

    me-

    tanahan

    Universitas

    Padja-

    posito

    tabungan

    dan

    simpan-

    gram

    pembangunan

    sejuta

    madai.

    jaran

    Bemhard

    Limbong

    me-

    an

    yang

    dikembalikan

    kepa-

    rumah.

    Dengan

    rnempercepat

    “Kalau

    lahannya

    ada,

    nilai

    saat

    ini Indonesia

    sangat

    da

    masyarakal

    yang

    membu<

    program

    sejuta

    rumah

    maka

    maka

    harga

    tanahnya

    dapat

    membutuhkan

    bank

    tanah.

    tuhkan

    dana

    melalui

    penjua1-

    bisa

    mengurangi

    backlog

    pe-

    ditckan

    lebih

    muxah

    sehingga

    Pembangunan

    inastruktur

    an

    jasa

    keuangan.

    rumahan

    di

    Indonesia

    yang

    akan

    terjadi

    esiensi

    biaya

    yang

    digenjot

    oleh

    pemerin-

    I Sedangkan,

    bank

    tanah

    mencapai

    angka

    15ju1a

    unit,”

    dalam

    program

    ini,

    clan

    pe-

    tahan

    Jokowi

    hams

    diim-

    menghimpun

    tanah

    masyaxa-

    ucap

    Direktur

    Utama

    Bank

    ngembang

    bisa

    cepat

    mem~

    bangi

    oieh

    pengadaan

    lahan

    kat,

    terutama

    yang

    dite1an\ar-

    BTN

    Maxyono

    dalam

    siaran

    bangun, tambahnya.

    yang

    mudah,

    sehingga

    keha-

    kan

    dan

    tanah

    negara

    yang

    petsnya;

    Minggu

    (15/5).

    -

    Menurumya,

    di

    beberapa

    diran

    bank

    tanah

    akan

    men-

    belum

    digunakan.

    Maryono

    mendukung

    daerah

    potensi

    dan

    perminta-

    dorong

    target

    pembangun-

    “Tanah

    tersebut

    dikem-

    jika

    pemerintah

    ingin

    mendi-

    an

    akan

    rumah

    masih

    sangat

    an

    infrastruktur

    di

    berbagai

    bangkan

    dan

    didistribusikan

    rikan

    bank

    tanah.

    Namun,

    dia

    tinggi.

    Dia

    mencontohkan

    daerah

    bisa

    terwujud

    tepat

    kembali

    sesuai

    rencana

    peng-

    mengusulkan

    agarpengadaan

    banyaknya perminman pem- waktu.

    gmaan

    tanah

    clan

    disewakan

    bank

    tanah

    tidak

    hanya

    seba-

    bangunan

    rumah

    di

    sepan-

    “Bank

    tanah

    ini akan

    kepada

    masyarakat

    agar

    pe-

    tas

    untuk

    infrastruktu:

    jalan

    jang

    pinggir

    tol

    Cikampek-

    menjadi

    solusi

    masalah

    dan

    manfaatannya

    lebih

    produk-

    tetapi

    juga

    pembangunan

    per-

    Palimanan

    (Cipali).

    konik

    tanah

    akibat

    bertam-

    ti”

    katanya.

    [O-2]

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    10/24

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    11/24

    KLIPING

    BERITA

    2 16

    DITJEN

    PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM

    DAN

    PERUMAHAN

    RAKYAT

    Tanggal

    Media

    I

    :

    I 17

    Mei

    2 16

    Halaman Rubrik

    :

    I 22 Property

     

    I

    Investor

    Daily

    Jumalis

    :

    Imam

    Mudzakir

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    12/24

    KLIPING

    BERITA

    2 16

    DITJEN

    PEMBIAYAAN

    PERUMAHAN

    KEMENTERIAN

    PEKERJAAN

    UMUM

    DAN

    PERUMAHAN

    RAKYAT

    Tanggal

    ;|17

    Mei

    2 16

    lHalaman Rubrik

    1

    22 Properly

    Media

    I Investor

    Daily

    I

    Jumalis

    :

    Imam

    Mudzakir

    1

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    13/24

    HOT

    PROPERTY:

    KPR Bank Mandiri

    Tawarkan

    Bunga 8,5

    Fhirlian

    Rizqi

    Utama -

    Jurnalis

    Selasa,

    17 Mei 2016 - 08:50

    wib

    JAKARTA-OKEZONE.COM

    - Bank Mandiri

    menggelar

    Mandiri Festival

    Properti Indonesia

    dengan

    menggandeng Rumah123.com.

    Dalam penyelenggaraan

    tersebul,

    Bank Mandiri

    menawarkan

    bunga kredit pemilikan

    rumah

    (KPR)

    hingga

    8,5 persen

    fix selama 5 tahun.

    Senior

    Vice President

    Consumer

    Loans

    Group

    Bank Mandiri

    Harry Gale

    mengatakan,

    dengan begitu

    diharapkan

    para pengembang

    dapat menangkap

    peiuang tersebut

    untuk

    memenuhi

    kebutuhan

    akan

    hunian. (Baca juga:

    KPR

    Masih Jadi Pilihan

    Orang

    Beli

    Rumah)

     Kitaberusaha

    untuk

    tumbuh

    lebih agresif makanya

    kita

    tawarkan

    8,5

    persen

    efektif

    fix

    5

    tahun,

    semoga para developer bisa

    menangkap peiuang,

    ujarnya

    saat membuka

    Mandiri

    Festival

    Properti Indonesia, di Jakarta.

    Sementara

    Country

    General

    Manager

    Rumah123.com

    Ignatius Untung

    menuturkan,

    kolaborasi yang dilakukan

    untuk

    mengantisipasi

    perlambatan

    pasar yang terjadi.

     Market

    properti Indonesia sejak

    2014

    mengalami

    perlambatan,

    sekarang

    titik terendah,

    ini

    sesuatu

    yang wajar, makanya

    kita ingin

    merealisasikan

    mengembalikan

    siklusnya

    lagi,

    kata

    dia.

    Mandiri

    Festival Properti Indonesia

    sendiri telah diselenggarakan

    di dua

    kota

    sebelumnya,

    yakni Surabaya dan

    Bandung,

    Untuk perhelatan

    di Surabaya,

    total transaksi

    KPR Bank

    Mandiri

    mencapai Rp180 miliar.

    (Baca juga: Pengusaha

    Properti

    Akui

    Bl

    Rate

    Tak

    Beri

    Pengaruh

    Bagi KPR)

     Ka|au

    unitnya belum

    kita

    hitung,

    tutup

    Harry

    Gale.

    (rzk)

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    14/24

    TERPOPULER:

    Pekerja

    BUMN

    Lebih

    Mudah Ajukan

    KPR

    Fhirlian

    Rizqi Utama - Jurnalis

    Selasa,

    17 Mei 2016

    - 07:46

    wib

    JAKARTA-OKEZONECOM

    -

    Bank

    Indonesia  Bl) mencatat,

    metode transaksi

    pembelian

    rumah menggunakan

    fasilitas kredit pemilikan

    rumah

     KPR) masih

    menjadi pilihan

    utama

    kebanyakan orang.

    Daiam

    sun/ei yang

    dilakukan

    Bi

    seperti diiansir

    dalam laman

    resminya,

    sebanyak

    77,82

    persen

    konsumen masih

    memilih

    KPR

    untuk

    membeli

    rumah

    terutama

    tipe

    kecil.

     Bacajuga

    Akali

    Ciciian KPR

    Besar dengan

    DP)

    Namun

    meski

    begitu

    terdapat sejumlah

    profesi

    yang

    dianggap

    cukup

    sulit

    diterima

    pengajuan

    KPR-nya oleh

    perbankan.

    Tetapi

    disamping adanya profesi tertentu

    yang

    sulit diterima,

    terdapatjuga

    profesi yang

    ternyata juga

    mudah

    diterima

    oleh

    perbankan, contohnya

    adalah mereka

    yang

    bekerja

    di

    perusahaan

    BUMN.

     Kalau yang kerja di perusahaan

    BUMN

    misalnya,

    itu cenderung

    lebih mudah

    ya diterima

    pengajuan

    KPR-nya oleh

    perbankan,

    kata

    pengamat

    propeni dari Colliers

    International

    Indonesia Ferry Salanto

    kepada Okezone belum lama

    ini.

    Sedangkan,

    lanjut

    dia,

    beberapa profesi yang

    tidak memiliki

    keterikatan,

    misalnya

    statusnya

    freelance

    atau

    penghasilannya tidak

    tetap cenderung

    sulit diterima oleh

    perbankan.

     Baca

    juga: Anggaran Subsidi

    KPR

    Dialokasikan

    Sebesar

    Rp9,3 Triliun)

     Kaiau

    penghasilannya

    banyak

    tapi

    tidak

    tetap

    itu

    juga

    agak sulit

    ya

    saya

    kira,“

    tukasnya

     rzk)

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    15/24

    Cegah

    Perselisihan,

    Pengembang Apartemen

    Harus Bentuk

    Manajemen

    Hubungan

    Pelanggan

    Senin,

    16 Mei 2016 | 10:12

    WIB

    YOGYAKARTA,

    KOMPAS.com

    -

    Tren

    pengaduan

    menyangkut perselisihan

    antara

    pembeli

    atau pemilik

    properti dengan pengembang terus

    meningkat selama

    empat

    tahun terakhir.

    Selain itu, masalah

    juga bertambah.

    Namun,

    jika

    dilihat

    dari

    karakteristiknya,

    terdapat

    dua

    jenis pengaduan

    yakni terkait landed

    housing  perumahan

    tapak), dan

    vertical housing

     apartemen).

    Menurut Yayasan Lembaga Konsumen

    Indonesia

     YLKI), untuk

    tahun ini

    pengaduan

    dari

    sektor

    properti

    masih

    mendominasi dan

    menempati

    urutan kedua

    setelah

    perbankan,

    Masih

    menurut

    YLKI,

    masalah utama yang

    diadukan

    adalah masalah

    saat

    pra

    konstruksi,

    konstruksi,

    dan

    ketika

    properti

    tersebut

    dihuni.

    Adapun masalah

    saat

    properti tersebut

    dihuni

    jumlahnya

    lebih

    banyak

    Iagi ketimbang

    tahun

    sebelumnya,

    seiring dengan

    pesatnya pembangunan

    apartemen.

    Di antara sekian banyak

    masalah, yang mendominasi

    pengaduan

    adalah dua masalah

    internal yakni

    penetapan tarif

    luran Pengelolaan

    Lingkungan  IPL)

    dan

    penggunaan

    serta

    pengelolaan

    fasilitas

    umum

     fasum)

    dan

    fasilitas

    sosial

     fasos).

    Penetapan

    IPL

    seringkali dilakukan

    secara

    sepihak

    oleh

    Perhimpunan

    Pemilik

    dan Penghuni

    Satuan

    Rumah

    Susun  PBSRS) tanpa

    melalui

    musyawarah

    dengan

    seluruh penghuni.

    Konsumen

    mengadukan penetapan

    IPL

    secara

    sepihak

    oleh

    P3SRS yang

    dituding

    membawa kepentingan pengembang.

    Pasalnya,

    keanggotaan P3SRS

    juga

    terdapat unsur

    pengembang.

    Ada bisnis

    yang mereka

    kelola dalam keanggotaan P3SRS.

    Sementara

    dalam hal penggunaan

    dan

    pengelolaan

    fasum

    dan

    fasos,

    tidak

    disosialisasikan

    dengan

    benar.

    Padahal

    karakter rumah tinggal landed

    dengan apanemen

    berbeda.

    Termasuk

    pengaruhnya

    terhadap

    biaya

    tagihan Iistrik.

    Di apartemen, kita mengenal

    barang bersama, fasiiitas

    bersama

    dan

    milik bersama.

    Dengan

    begitu

    secara otomatis

    tarif

    listrik

    yang dibebankan

    kepada penghuni

    atau

    pemilik

    apanemen pun

    berbeda.

    Di apartemen

    tarif listrik

    bersifat bisnis.

    Celakanya,

    P3SRS seringkali tidak meiakukan

    edukasi

    dan

    sosialisasi.

    Mereka menaikkan

    tarif

    dengan

    interval

    waktu 3 bulan.

    Hal-hal

    seperti ini tidak dipahami oleh

    pemilik dan penghuni

    sehingga menimbulkan

    masalah,

     Berkaca

    dari

    kasus-kasus

    perselisihan

    antara pemilik

    dan

    PSSRS,

    kehadiran manajemen

    hubungan

    pelanggan

    atau

    customer

    relationship

    management

     CRM) menjadi

    penting dan

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    16/24

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    17/24

    Undang-Undang

    Rumah

    Susun

    Dianggap

    Hanya Memihak

    Pengembang

    Senin, 16

    Mei

    2016

    | 15:52

    WIB

    JAKARTA,

    KOMPAS.com —

    Pasal

    75 Undang-Undang

    (UU) Nomor 20

    Tahun

    2011

    tentang

    Rumah

    Susun

    dinilai

    tidak

    mendukung pembentukan Perhimpunan Pemilik

    dan

    Penghuni

    Satuan

    Rumah

    Susun

    (P3SRS).

    Di

    dalam

    pasal tersebut, tertulis

    bahwa kewajiban

    pembentukan

    P3SRS

    hanya

    bisa

    dilakukan

    oleh pengembang pada saat masa

    transisi.

     Yang

    disebut

    masa

    transisi itu

    pengembang

    sudah

    melakukan

    serah terima

    unit apartemen

    ke

    konsumen. Tetapi,

    namanya

    juga

    sudah serah terima, sudah

    barang tentu

    tidak ada

    Iagi

    yang namanya pengembang,

    ucap Ketua Asosiasi

    Perhimpunan

    Penghuni

    Rumah

    Susun

    Indonesia

    (Aperssi), Ibnu

    Tadji,

    kepada

    Kompascom,

    Jumat

    (13/5/2016).

    Oleh sebab itu, seharusnya

    pembentukan

    P3SRS

    sudah

    sepenuhnya

    dilakukan

    oleh

    penghuni, bukan

    pengembang

    sepeni yang

    tertulis

    dalam

    Pasal

    75 UU

    Rumah

    Susun.

    Selain

    Pasal 75, Pasal

    107

    UU Rumah

    Susunjuga

    dimohonkan

    PK karena dinilai

    tidak adil

    kepada

    penghuni rusun.

    Sebabnya, di dalam

    pasal tersebut,

    dicantumkan bahwa

    penghuni

    yang

    tidak

    membentuk

    P3SRS

    maka

    akan

    dikenakan

    sanksi.

     Salah

    satu Iagi

    yang dimintakan PK

    itu kan ada Pasal

    107 yang secara

    tegas

    dinyatakan

    ditolak, berisi

    sanksi administratif

    bagi

    para

    penghuni.

    ltu

    juga

    sebenarnya

    agak

    membingungkan buat

    kami, sementara pengembang

    diberikan kewajiban,

    tetapi

    kok enggak

    diberi

    sanksi,

    kata

    Ibnu.

    Pasal 75 UU Rumah

    Susun pada akhirnya dijadikan

    pengembang

    sebagai

    senjata

    untuk

    membuat P3SRS bentukan

    penghuni

    rusun

    tidak

    sah

    dan

    membuat

    penghuni

    rusun juga

    mendapatkan

    sanksi atas

    ha

    tersebut.

    Terkait Pasal 75, MK telah

    mengabulkan

    permohonan

    PK,

    tetapi

    tidak

    secara

    keseluruhan,

    tetapi sebagian

    saja.

     Keputusan

    MK

    yang

    tidak tegas pada Pasal 75

    ini jadi

    persoalan

    sendiri

    dan

    akan

    kami

    dalami

    untuk

    buat

    legal

    opinion-nya

    bersama

    pengacara

    kami

    nanti,

    kata Ibnu.

    Penulis

    :

    Ridwan

    Aji Pitoko

    Editor : Hilda B Alexander

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    18/24

    lni Alasan Peninjauan

    Kembali Undang-Undang

    Rumah

    Susun

    Senin, 16 Mei 2016|

    13:01

    WIB

    JAKARTA,

    KOMPAS.com - Permohonan

    peninjauan

    kembali

     PK) terhadap

    beberapa

    pasal

    di

    dalam

    Undang-Undang

    Nomor

    20

    Tahun

    2011

    tentang

    Rumah Susun

    memang telah

    dikabulkan

    oleh Mahkamah

    Konsitusi

     MK),

    namun

    keputusan

    MK dinilai

    masih belum

    memuaskan

    para

    pemohonnya.

    Permohonan

    PK ini

    dlawali dari

    adanya

    masalah

    dalam hal pembentukan

    Perhimpunan

    Pemilik

    dan

    Penghuni Satuan

    Rumah

    Susun

     P3SRS).

     Di

    dalam

    Undang

    Undang Nomor

    20

    Tahun

    2011 itu

    ada

    yang

    menyebabkan

    penghuni

    rumah

    susun

    tidak

    bisa

    membentuk

    PSSRS tanpa

    fasilitasi dari

    pengembang,

    kata Ketua

    Asosiasi

    Perhimpunan

    Penghuni

    Rumah Susun

    Indonesia Aperssi),

    Ibnu

    Tadji,

    kepada

    Kompas. com,

    Jumat

     13/5/2016).

    Adapun

    yang dimohonkan

    untuk

    PK

    adalah Pasal

    75

    dan

    Pasal

    107 undang-undang

    tersebut.

    Pasal

    75

    menyatakan,

    pembentukan P3SRS

    hanya

    bisa

    dilakukan

    oleh pihak

    pengelola

    atau

    pengembang

    dan tak

    bisa

    dilakukan

    oleh penghuni.

    Hal

    ini

    menurut Ibnu

    bertentangan

    dengan

    apa

    yang

    tertulis pada

    Pasal

    74

    ayal 1. Pada

    pasal

    tersebut dijelaskan

    bahwa

    penghuni

    rumah susun

     rusun)

    wajib

    membentuk

    P3SRS,

     Klta melihatnya sebagai

    kewajiban membentuk

    ya

    sudah

    membentuk

    saja tapi

    masih

    ada

    pasal berikutnya,

    yaitu

    Pasal

    75

    yang

    menyatakan

    bahwa

    kewajiban

    itu harus

    difasilitasi

    juga oleh pengembang,

    tambahnya.

    Kemudian

    dalam praktiknya, lanjut

    Ibnu,

    pengembang

    menggunakan

    Pasal

    75 ayat

    1

    itu

    untuk

    menjadi senjata

    dan

    justru

    menghambat

    pembentukan

    P3SRS.

    Pengembang

    juga menilai bahwa

    hanya merekalah

    yang berhak

    membentuk

    P3SRS

    dan

    apabila penghuni rusun

    membentuknya

    maka

    itu tidak sah.

    Terkait

    Pasal

    75,

    MK telah mengabulkan permohonan

    PK

    namun

    tidak

    secara

    keseluruhan,

    melainkan

    sebagian

    saja.

    Sedangkan

    untuk

    Pasal 107 yang mengatur

    pemberian

    sanksi administratif

    kepada

    penghuni

    rusun

    tidak

    dikabulkan

    oleh

    MK

    dengan

    alasan

    tidak beralasan

    menurut

    hukum.

    Penulis

    : Ridwan Ajl

    Pitoko

    Editor

    :

    Hilda B

    Alexander

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    19/24

    Tahun

    lni, Pengembang

    Properti Masih

    Hati-Hati

    Fhirlian

    Rizqi

    Utama - Jurnalis

    Senin, 16

    Mei

    2016

    -

    18:19

    wib

    JAKARTA-OKEZONE.COM

    -

    Para

    pengembang

    properti masih

    berhati-hati

    menghadapi

    persaingan

    bisnis khususnya

    di segmen ritel

    pada

    tahun ini.

    Chief Executive

    Officer (CEO)

    Agung

    Sedayu

    Ritel Indonesia (ASRI)

    Alexander

    H

    Kusuma

    mengatakan,

    dirinya

    tidak memungkiri

    persaingan

    bisnis

    terutama

    tekanan

    dari

    sektor E-

    commerce

    yang

    tengah berkembang

    pesat.

     Kita

    bisa iihat bagaimana keadaan

    perekonomian

    dunia,

    di sana akan tergambar

    perekonomian

    satu

    negara.

    Saat ini masih lemah,

    saya kira tahun depan mulai

    pulihnya,

    katanya, di Jakarta,

    Senin

    (16/5/2016).

    (Baca juga: Indonesia Masih  Berge|imang Potential

    Buyers

    Propeny)

    Kendati begitu,

    Alex

    pun optimistis pasar ritel

    masih

    akan mengalami pertumbuhan

    di

    awal

    tahun depan.

    Hal itu dikarenakan

    dampak

    dari

    kebijakan ekonomi

    dari

    pemerintah

    mulai

    terasa.

    (Baca juga: Titik

    Terendah Pasar Properti Bisa Berbeda Arti)

     Kebijakan ekonomi

    awal tahun depan akan

    jadi

    pendorong utama

    pertumbuhan

    pasar

    properti, yang

    dampaknya

    tahun

    depan

    mulai

    terasa,

    tukasnya. (rzk)

    (rhs)

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    20/24

    Minggu.

    I5

    Mei 20l6

    - 20:09

    wib

    HOT

    PROPERTY:

    Profesi

    yang

    Sulit

    Lolos

    KPR

    JAKARTA

    -

    Membeli

    rumah

    menggunakan

    fasilitas

    Kredit

    Pemilikan

    Rumah

     KPR

    masih

    jadi

    alternatif

    sebagian

    besar orang

    untuk

    punya

    rumah.

    Apalagi

    KPR itu digunakan

    untuk membeli

    rumah

    subsidi,

    yang diberikan

    pemerintah

    melalui

    program KPR

    Fasilitas Likuiditas

    Pembiayaan

    Perumahan

     FLPP .

    Fasilitas tersebut

    sangat

    membantu, terutama

    bagi

    mereka

    yang

    tergolong

    memiliki

    penghasilan

    rata-rata

    UMR  Upah

    Minimum

    Regional .

     Baca juga:

    KPR Masih

    J

    adi

    Pilihan

    Orang

    Beli

    Rumah

    Biasanya

    untuk

    dapat

    menikmati

    program

    tersebut,

    calon

    pembeli

    harus

    melakukan

    pengajuan

    KPR

    ke

    perbankan.

    Tetapi,

    temyata

    tidak semua

    profesi pekerj

    aan

    dapat

    mulus diterima

    pengajuan

    kredit

    rumahnya.

    Komisaris

    Hanson

    Land,

    Tanto Kumiawan

    menuturkan,

    terdapat

    beberapa

    profesi

    yang

    biasanya

    terbilang sulit

    diterima perbankan

    ataupun

    pengembang

    dalam

    setiap

    pengajuan.

    httg[/economv.okezone.com/read/2016/O5/1S/470/1388976/hot-properttprofesi-va

    ng~sulit-lolos-kp_[

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    21/24

    Daftar

    Profesi yang Sulit

    Lolos KPR

    JAKARTA

    - Membeli

    rumah

    menggunakan

    fasilitas

    Kredit

    Pemilikan

    Rumah

     KPR)

    masih

    jadi

    altematif

    sebagian

    besar

    orang

    untuk

    punya rumah.

    Apalagi

    KPR

    itu digunakan untuk

    membeli rumah

    subsidi, yang

    diberikan

    pemerintah

    melalui

    program KPR

    Fasilitas

    Likuiditas Pembiayaan Perumahan

     FLPP).

    Fasilitas

    tersebut

    sangat membantu, terutama

    bagi mereka

    yang

    tergolong memiliki

    penghasilan

    rata-rata UMR

     Upah

    Minimum Regional).

     Baca

    juga:

    KPR Masih Jadi

    Pilihan

    Orang

    Beli Rumah)

    Biasanya

    untuk dapat

    menikmati

    program

    tersebut, calon pembeli

    harus melakukan

    pengajuan KPR ke

    perbankan.

    Tetapi, temyata

    tidak

    semua

    profesi

    pekerjaan

    dapat

    mulus

    diterima

    pengajuan

    kredit rumahnya.

    Komisaris

    Hanson

    Land, Tanto

    Kurniawan

    menuturkan,

    terdapat

    beberapa

    profesi

    yang

    biasanya

    terbilang sulit

    diterima

    perbankan

    ataupun

    pengembang

    dalam

    setiap

    pengajuan.

     Baca

    juga: Cara

    Mendapatkan KPR

    Tanpa Uang

    Muka)

     Biasanya yang

    bekerja untuk dirinya sendiri

    atau

    tidak

    terikat

    dengan

    perusahaan,

    seperti

    dokter, pengacara,

    dan

    notaris, ujamya kepada

    Okezone.

     rzk)

    httg//economvokezone.com/read/2016/O5/13/470/1387502/daftar-profesi-vang-sulit-tolos-kg

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    22/24

    Fasilitas KPR

    Pilihan

    Utama

    Orang

    Beli

    Rumah

    13

    Mei

    2016

    Metroterkini.com

    - Fasilitas Kredit Pemilikan

    Rumah  KPR

    masih

    menjadi

    pilihan

    utama dalam

    melakukan

    transaksi

    pembelian

    rumah.

    Dalam

    laporan

    ‘Survci Harga

    Properti

    Residensial‘ oleh

    Bank Indonesia

     BI ,

    sebesar

    77,82

    persen

    konsumen

    masih

    memilih KPR terutama

    untuk

    membeli

    rumah

    tipe

    kecil dan

    menengah.

    Sedangkan

    untuk

    metode transaksi

    tunai

    bertahap

    menjadi

    alternatif

    kedua bagi

    kebanyakan

    konsumen untuk

    membeli rumah,

    yakni

    sebcsar

    15,01

    persen.

    Sementara

    7,17

    persen

    lainnya

    memilih

    pembayaran

    tunai.

    Perlambatan penjualan

    properti

    tercermin

    dari

    melambatnya

    penyaluran kredit

    oleh perbankan.

    Total

    KPR

    dan

    KPA

    pada triwulan

    I-2016

    tercatat

    Rp342,l6

    triliun

    atau

    tumbuh

    sebesar

    0,38

    persen

     qtq

    dilansir

    okezone.

    Dari

    total

    KPR

    yang dikucurkan

    oleh bank sejak

    Januari sampai

    Maret

    2016,

    sebanyak

    2,02 persen

    masyarakat

    berpenghasilan

    rendah  MBR

    memanfaatkan

    Fasilitas

    Likuiditas

    Pembiayaan

    Perumahan

     FLPP dari

    pemerintah.[0kz]

    httg//wwwmetroterkini.com/berita-25047—fasiIitasrkgpilihan—utama-oran2~beli-rumah.htm|

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    23/24

  • 8/16/2019 Kliping, 17 - 18 Mei 2016

    24/24