kisah, kasih, khitahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · mengorbankan jiwa dan...
TRANSCRIPT
Assalamu’alaikum Wr, Wb, Saya atas nama Haji Sayuti selaku Tokoh Masyarakat di Desa Buaran Mangga atas kedatangannya Mahasiswa/i dari UIN Ciputat saya ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, banyak sekali kesan dan ilmu yang telah diberikan. -Bapak Sayuti (Tokoh Masyarakat Desa Buaran Mangga)
Kepada kakak-kakak Mahasiswa/i terimakasih sudah datang ke Kepada kakak-kakak Mahasiswa/i terimakasih sudah datang ke desa kami, kami senang sekali dengan adanya kakak-kakak disini, kami mau mengucapkan terimakasih banyak untuk kakak-kakak KKN 139. -Nadiela Maleha (Warga Desa Buaran Mangga)
Saya selaku perangkat Desa Buaran Mangga mengucapkan banyak terimakasih kepada KKN UIN Jakarta yang telahmelaksanakan programnya di desa kami, dan saya sangatberkesan sekali dengan kedatangan adik-adik Mahasiswa/i diberkesan sekali dengan kedatangan adik-adik Mahasiswa/i ditengah-tengah desa kami dan juga sudah memberikan banyak
sekali kegiatan-kegiatan yang positif bagi warga kami.-Bapak Tasim (Perangkat Desa)
Seri laporan KKN-PpMM 2019 139
Pusat Pengabdian Kepada MasyarakatLP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2019
EDITOR:NUR HIDAYAH, M.A., Ph.D.
PENYUNTING:NAZLA EKA RAHMI, ANISA NURSYAFITRI, DKK.
Kisah, Kasih, KhitahBUARAN MANGGAKisa
h, Kasih, Khita
h BUARAN MANGGA
139
Kisah, Kasih, Khitah
Buaran Mangga
Editor: Nurhidayah, M.A., Ph.D.
Penulis: Nazla Eka Rahmi, Anisa Nursyafitri, dkk.
TIM PENYUSUN
Kisah, Kasih, Khitah Buaran Mangga
Buku ini adalah laporan hasil Program KKN-PpMM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2019 Kelompok 139 Sentilan di Desa
Buaran Mangga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
©SENTILAN2019_Kelompok KKN 139
Tim Penyusun
Editor Nur Hidayah, M.A., Ph.D.
Penyunting Dr. Kamarusdiana, S. Ag, M. H
Penulis Nazla Eka Rahmi, Anisa Nur Syafitri, Raihan Azmi Azhari, Dian
Ikawati, Tsuraya Ulfah, Willy, Novianto Wuntu, Yusuf Effendi,
Zahrota Ramadanti, Siti Mahmudah, Nurul Fitri Ardini, Thoriq
Al Kautsar, Elsi Rosita, Adinda Ardani, Nurfahmi Sudrajat, Ismy
Purwanti
Penata Letak Nazla Eka Rahmi
Design Cover Yoggi Rahmono
Pemeriksa Teknis
Penulisan
Nazla Eka Rahmi, Anisa Nur Syafitri
Pemeriksa
Kesesuaian Isi
Siti Mahmudah, Tsuraya Ulfah, Nazla Eka Rahmi
Penyedia Bahan
Pustaka dan Gambar
Nazla Eka Rahmi, Anisa Nur Syafitri, Thoriq Al Kautsar, Elsi
Rosita
Kontributor Yoggi Rahmono, Herdiyan Muhammad Ridwan
Diterbitkan atas kerja sama Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat (PPM)-LP2M UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta
dengan Kelompok KKN 139 SENTILAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN Buku laporan hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada Masyarakat
oleh Mahasiswa Kelompok Nomor: 139 di Desa Buaran Mangga yang
berjudul : Kisah, Kasih, Khitah Buaran Mangga telah diperiksa sesuai dengan
panduan yang berlaku pada tanggal, 31 Desember 2019.
Dosen Pembimbing
Nur Hidayah, M.A., Ph.D.
NIP. 197610312001122002
Menyetujui,
Pjs. Koordinator Program KKN-PpMM
Eva Nugraha, M.Ag
NIP. 197102171998031002
Mengetahui,
Kepala Pusat pegabdian kepada Masyarakat
UIN Syarif Hidayatulah Jakarta
Dr. Kamarusdiana, S.Ag., M.H.,
NIP.197202241998031003
“Saya tahu tidak ada orang-orang hebat kecuali mereka yang memiliki pengabdian besar
kepada kemanusiaan.” -Voltaire
v
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan pada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena
berkat rahmat dan hidayahNya kami tim penyusun dapat menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa kami
curahkan kepada junjungan alam semesta Baginda Nabi Besar Muhammad
Shallallah ‘Alayhi wa Sallam beserta keluarga dan sahabatnya yang setia
mengorbankan jiwa dan raga untuk tegaknya syiar Islam. Laporan kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini disusun berdasarkan apa yang sudah kami
kerjakan sewaktu di lapangan selama 30 hari (23 juli-23 agustus 2019) di
Desa Buaran Mangga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan mata kuliah yang
harus ditempuh oleh sebagian mahasiswa di fakultas tertentu dalam kampus
UIN Syarif Hidayatullah. Kegiatan KKN tidak hanya untuk memenuhi nilai
mata kuliah namun kami diberdayakan untuk membantu masyarakat yang
tidak akan didapat hanya dengan duduk di bangku kuliah saja.
Dalam penyusunan laporan akhir kegiatan KKN ini, penulis
mengalami banyak halangan dan rintangan dalam penyusunan dan
penulisan laporan ini akan tetapi karena adanya bantuan dan partisipasi dari
berbagai pihak akhirnya laporan ini dapat selesai. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Amany Lubis, M.A. selaku rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta karena telah merealisasikan Tridarma
Perguruan Tinggi dengan adanya program Kuliah Kerja Nyata;
2. Bapak Dr. Kamarusdiana, S.Ag., M.H., selaku kepala PPM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah mengadakan program Kuliah Kerja
Nyata untuk para mahasiswa dan telah menyunting buku laporan
pertanggungjawaban kegiatan KKN 139 Sentilan;
3. Bapak Eva Nugraha, M.Ag selaku koordinator program KKN UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu menyelesaikan dan
mengarahkan kegiatan KKN serta penyusunan buku laporan
pertanggungjawaban KKN 139 Sentilan;
4. Nur Hidayah, M.A., Ph.D. selaku dosen pembimbing kami yang telah
memberikan waktu, pengalaman, bimbingan sebelum dan sesudah
kegiatan berlangsung kepada seluruh anggota KKN SENTILAN;
vi | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
5. Kepala Desa Buaran Mangga, bapak Muhaemin beserta jajaran dan
staff yang ikut memberikan izin dan bantuan untuk kami dalam
melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN);
6. Bapak Sayuti selaku tokoh masyarakat Desa Buaran Mangga yang
telah membantu kami dalam segala hal di desa Buaran Mangga;
7. Kepala sekolah SDN Buaran Mangga 01 yang telah memfasilitasi
kami dalam menuntaskan program KKN 139;
8. Kepala sekolah SDN Buaran Mangga 03 yang telah menyambut kami
dengan amat baik dan membantu segala kegiatan KKN 139;
9. Kepala sekolah MI Nurul Islam yang telah mendukung program KKN
Sentilan 139;
10. Seluruh warga Desa Buaran Mangga yang telah menerima
kedatangan kami dengan sangat baik dalam setiap program yang
kami laksanakan di desa;
11. Semua pihak lain yang telah membantu kami baik materil maupun
non-materil selama kegiatan KKN berlangsung.
Semoga arahan, motivasi dan bantuan yang telah diberikan menjadi
amal ibadah bagi keluarga, bapak dan rekan sehingga memperoleh balasan
yang lebih dari Allah SWT. Semoga laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan acuan sekaligus evaluasi
untuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata di tahun berikutnya.
Ciputat, 29 September 2019
Ttd Tim Penyusun
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiii
TABEL IDENTITAS KELOMPOK .......................................................................... xv
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................... xvii
CATATAN EDITOR .................................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 3
A. Dasar Pemikiran.................................................................................................. 3
B. Kondisi Umum Tempat KKN-PpMM ......................................................... 3
C. Aset Utama Desa/Permasalahan ................................................................... 4
D. Profil Kelompok KKN-PpMM 139 SENTILAN ......................................... 5
E. Fokus dan Prioritas Program .......................................................................... 9
F. Sasaran dan Target ........................................................................................... 12
G. Jadwal Pelaksanaan Program ........................................................................ 16
H. Pendanaan dan Sumber .................................................................................. 17
I. Sistematika Penyusunan ................................................................................ 18
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM ................................................. 21
A. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat ...................................... 21
B. Pemetaan Wilayah Dan Masyarakat ......................................................... 22
C. Penyusunan Program ..................................................................................... 23
D. Strategi Implementasi Program Dan Kegiatan ....................................... 25
BAB III KONDISI DESA BUARAN MANGGA KECAMATAN PAKUHAJI
............................................................................................................................................ 27
A. Sejarah Singkat Desa Buaran Mangga ....................................................... 27
B. Letak Geografis Desa Buaran Mangga ...................................................... 29
C. Struktur Penduduk Desa Buaran Mangga ............................................... 32
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN ........... 37
A. Kerangka Pemecahan Masalah ..................................................................... 37
B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat .................... 46
C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat ...................... 64
D. Faktor Pencapaian Hasil ................................................................................ 75
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 79
viii | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 79
B. Saran .................................................................................................................... 80
BAB VI KISAH INSPIRATIF .................................................................................... 83
A. SEBUAH CORETAN PERJALANAN BARU DI DESA BUARAN
MANGGA Oleh: Adinda Ardani Fakultas Sains dan Teknologi-Fisika
................................................................................................................................... 85
B. SENTILAN KE BUARAN MANGGA Oleh: Anisa Nur Syafitri
Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Manajemen ................................................... 93
C. PERJALANAN MERAJUT ASA DI DESA BUARAN MANGGA
Oleh: Dian Ikawati Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan-Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia............................................................................102
D. SEPENGGAL KENANGAN MANIS KULIAH KERJA NYATA Oleh:
Elsi Rosita Fakultas Sains dan Teknologi-Agribisnis ...............................113
E. JERITAN KOMPLEK HIJAU BUARAN MANGGA Oleh: Herdiyan
Muhammad Ridwan Fakultas Syariah dan Hukum-Perbandingan
Mazhab .................................................................................................................. 121
F. LENTERA ASA DI BUARAN MANGGA Oleh: Ismy Purwanti
Fakultas Syariah dan Hukum-Perbandingan Mazhab ............................ 129
G. REMBUK KOKOH DESA BUARAN MANGGA Oleh: Nazla Eka
Rahmi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi-Jurnalistik ....... 138
H. SUKA DUKA KKN SENTILAN Oleh: Nurfahmi Sudrajat Fakultas
Syariah dan Hukum- Hukum Ekonomi Syariah ....................................... 146
I. MAU DI BAWA KEMANA BUARAN MANGGA? Oleh: Nurul Fitri
Ardini Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan- Pendidikan Islam Anak
Usia Dini ................................................................................................................154
J. SEBUAH KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN Oleh: Raihan
Azmi Azhari Tarigan Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Ekonomi Syariah
.................................................................................................................................. 161
K. KISAH PENUH KASIH DI BUARAN MANGGA Oleh: Siti
Mahmudah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan-Pendidikan Kimia
.................................................................................................................................. 169
L. ADA APA DI BUARAN MANGGA? Oleh: Thoriq Al Kautsar
Fakultas Sains dan Teknologi- Teknik Informatika ................................ 177
M. HANYA SEBUAH KETAKUTAN Oleh: Tsuraya Ulfah Fakultas
Adab dan Humaniora-Ilmu Perpustakaan ................................................. 184
ix
N. BAIK DAN BURUK DI BUARAN MANGGA Oleh: Willy Novianto
Wuntu Fakultas Adab dan Humaniora-Sastra Inggris ........................... 192
O. MENGALIR SAJA.. Oleh: Yoggi Rahmono Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan-Pendidikan Bahasa Inggris ................................................. 200
P. MENJAGA AJARAN LELUHUR DI KAMPUNG BUARAN
MANGGA Oleh: Yusuf Effendi Fakultas Dirasat Islamiyah-Dirasat . 208
Q. PERSINGGAHAN SEMENTARA UNTUK PERUBAHAN
SELAMANYA Oleh: Zahrota Ramadanti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik-Ilmu Politik ............................................................................................ 217
BAB VII KESAN DAN PESAN ............................................................................... 227
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 231
PROFIL SINGKAT DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN KKN
KELOMPOK 139 ......................................................................................................... 233
BIOGRAFI SINGKAT ANGGOTA KELOMPOK KKN 139 (SENTILAN)
.......................................................................................................................................... 234
LAMPIRAN 1 ............................................................................................................... 245
LAMPIRAN 2 .............................................................................................................. 247
LAMPIRAN 3 ............................................................................................................... 251
LAMPIRAN 4 .............................................................................................................. 253
“Tuhan, sang Maha Pencipta, telah menganugerahi jiwa dan diri kita potensi kekuatan
dan kemampuan yang luar biasa. Berdoa membantu kita mengetuk dan menubuhkan
kekuatan tersebut.” –Abdul Kal
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Fokus dan Prioritas Program .................................................................. 9
Tabel 1.2 Sasaran dan Target ................................................................................... 12
Tabel 1.3 Jadwal Pra-KKN-LPMM-2019 ............................................................... 16
Tabel 1.4 Jadwal Pelaksanaan Program di Desa Buaran Mangga ................... 17
Tabel 1.5 Jadwal Laporan dan Evaluasi Program................................................. 17
Tabel 1.6 Pendanaan Kelompok KKN 139 SENTILAN 2019 ............................ 17
Tabel 1.7 Sumbangan Kelompok KKN 139 SENTILAN 2019 ........................... 18
Tabel 2.1. Penyusunan Program .............................................................................. 24
Tabel 3.1 Pejabat Kepala Desa Buaran Mangga Tahun 1952-2019 .................. 27
Tabel 3.2 Pembangunan Desa Buaran Mangga Tahun 1972-2014 .................. 28
Tabel 3.3 struktur pemetintahan Desa Buaran Mangga .................................... 32
Tabel 4.1 Matriks SWOT Bidang Lingkungan .................................................... 37
Tabel 4.2 Matriks SWOT Bidang Pendidikan ..................................................... 39
Tabel 4.3 Matriks SWOT Bidang Agama .............................................................. 42
Tabel 4.4 Matriks SWOT Bidang Sosial….......................................................... …44
Tabel 4.5 Literasi Dongeng ........................................................................................ 46
Tabel 4.6 Penyuluhan Cuci Tangan ........................................................................ 48
Tabel 4.7 Tabligh Akbar ............................................................................................ 50
Tabel 4.8 Seminar Great Teacher............................................................................. 51
Tabel 4.9 Sosialisasi Pengelolaan Keuangan dan Pengenalan Pasar Modal
............................................................................................................................................ 53
Tabel 4.10 Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bencana ........................ 55
Tabel 4.11 Lomba 17 Agustus ................................................................................... 56
Tabel 4.12 Renovasi TK Al- Muawanah ................................................................ 58
Tabel 4.13 Bina Shalat ................................................................................................. 60
Tabel 4.14 Penyuluhan Sampah Dan Kerja Bakti ................................................ 61
Tabel 4.15 Pemasangan Plang Jalan ......................................................................... 63
Tabel 4.16 Pelatihan Menari ...................................................................................... 64
Tabel 4.17 Pelatihan Pidato ........................................................................................ 66
Tabel 4.18 Ayo Senam Sehat ...................................................................................... 67
Tabel 4.19 Penyuluhan Pembuatan Proposal ....................................................... 68
Tabel 4.20 Workshop Desain Sablon ..................................................................... 70
Tabel 4.21 Festival Anak Sholeh .............................................................................. 71
Tabel 4.22 Rembuk Desa ........................................................................................... 73
Tabel 4.23 Forum Group Discussion ...................................................................... 74
“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Dan orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan.” –Mario Teguh
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Logo KKN 139 SENTILAN .................................................................. 6
Gambar 3.1 Peta Kecamatan Pakuhaji .................................................................. 30
Gambar 3.2 Peta Desa Buaran Mangga .................................................................. 30
Gambar 3.3 Keadaan Penduduk Desa Buaran Mangga Menurut Mata
Pencaharian .................................................................................................................. 34
Gambar 3.4 Keadaan Penduduk Desa Buaran Mangga Menurut Tingkat
Pendidikan ..................................................................................................................... 35
Gambar 4.1 Dokumentasi Literasi Dongeng ......................................................... 48
Gambar 4.2 Penyuluhan Cuci Tangan .................................................................. 50
Gambar 4.3 Tabligh Akbar ........................................................................................ 51
Gambar 4.4 Seminar Great Teacher ........................................................................ 53
Gambar 4.5 Sosialisasi Pengelolaan Keuangan dan Pengenalan Pasar Modal
............................................................................................................................................ 54
Gambar 4.6 Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bencana ..................... 56
Gambar 4.7 Lomba 17 Agustus ................................................................................. 57
Gambar 4.8 Renovasi TK Al- Muawanah ............................................................. 58
Gambar 4.9 Bina Shalat .............................................................................................. 61
Gambar 4.10 Penyuluhan Sampah Dan Kerja Bakti ........................................... 62
Gambar 4.11 Pemasangan Plang Jalan ..................................................................... 63
Gambar 4.12 Pelatihan Menari ................................................................................. 65
Gambar 4.13 Pelatihan Pidato ................................................................................... 66
Gambar 4.14 Ayo Senam Sehat ................................................................................. 68
Gambar 4.15 Penyuluhan Pembuatan Proposal ................................................... 69
Gambar 4.16 Workshop Desain Sablon ................................................................. 71
Gambar 4.17 Festival Anak Sholeh .......................................................................... 72
Gambar 4.18 Rembuk Desa........................................................................................ 74
Gambar 4.19 Focus Group Discussion .................................................................. 75
“Kecerdasan tanpa ambisi bagaikan seekor burung tak bersayap.” –Salvador Dali
xv
TABEL IDENTITAS KELOMPOK
Kode 02/Tangerang/Pakuhaji/139
Desa Buaran Mangga
Kelompok SENTILAN [139]
Dana Rp. 22.830.000,-
J. mahasiswa 17 Mahasiswa
J. Kegitan 19 Kegiatan
J. Pembangunan
fisik
2 Kegiatan:
Pembangunan plang jalan dan
renovasi TK
02.05
139
“Hal hebat tercipta dari rangkaian hal kecil yang disusun bersama-sama.”
–Vincent Van Gog
xvii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Buku yang berjudul Kisah, Kasih, Khitah Buaran Mangga disusun
berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Buaran Mangga selama 30
hari. Terdapat 17 anggota yang terlibat dalam kelompok ini yang berasal dari
7 fakultas yang berbeda. Kelompok 139 ini diberi nama Sentilan yang
merupakan singkatan dari nomor kelompok yaitu (Seratus Tiga Puluh
Sembilan). Dibimibing oleh Dosen Ekonomi Syariah dari Fakultas Ekonomi
dan Bisnis yaitu Ibu Nur Hidayah, M.A., Ph.D. Tidak kurang dari 19 kegiatan
yang telah kami laksanakan di desa tersebut yang sebagian besar merupakan
pelayanan kepada masyarakat dan sebagian kecilnya adalah pemberdayaan
masyarakat. Kami melakukan pemerataan kegiatan di 5 kejaroan yang ada di
Desa Buaran Mangga dan telah menghabiskan dana sekitar Rp. 22.830.000,.
Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp.
17.000.000.- dengan besaran iuran @Rp.1.000.000.-, sumbangan dari donator
sebesar Rp. 630.000.-, serta dana penyertaan Program Pengabdian pada
Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar
Rp. 5.000.000.-
Dari dana tersebut, kami melaksanakan beberapa kegiatan dan
mendapatkan sejumlah kerberhasilan baik dalam kegiatan fisik maupun
non-fisik, diantaranya:
1. Adanya sambutan serta partisipasi aktif baik dari warga desa
ataupun perangkat Desa Buaran Mangga sehingga seluruh kegiatan
dapat berjalan dengan baik.
2. Meningkatnya semangat siswa-siswi Sekolah Dasar dan MI yang ada
di Desa Buaran Mangga dengan kehadiran anggota KKN Sentilan di
sekolah mereka berkat kegiatan-kegiatan ekstra yang kami adakan,
serta menumbuhkan motivasi kepada anak-anak untuk melanjutkan
sekolah ke jenjang yang lebih tinggi agar bisa melakukan
pemberdayaan seperti yang kami lakukan kepada mereka serta
mengenalkan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Meningkatnya semangat murid TK Al-Muawanah setelah
diadakannya renovasi ruang kelas, penambahan alat pembelajaran,
serta metode dan kurikulum baru yang sesuai dengan aturan yang
berlaku.
4. Menambah pengetahuan guru-guru mengenai teknik pembelajaran
yang efektif, menarik, serta kreatif melalui permainan yang edukatif.
xviii | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
5. Memperluas wawasan para pemuda karang taruna Desa Buaran
Mangga dalam pembuatan proposal dengan teknik pengajuan yang
tepat.
6. Menambah wawasan warga desa mengenai penanganan bencana,
pengelolaan keuangan dan instrument pasar modal, serta tata cara
pengelolaan sampah.
7. Mempermudah pencarian fasilitas umum seperti masjid, balai desa,
dan makam dengan pembuatan plang.
Mengimplementasikan rencana tentu tidak tanpa hambatan,
beberapa kendala yang kami alami, yaitu:
1. Tidak adanya dukungan dari perusahaan sehingga dana yang
terkumpul tidak maksimal.
2. Kurangnya komunikasi antara anggota kelompok dengan aparat desa
dikarenakan kesibukan aparat desa dan jauhnya lokasi tempat
tinggal anggota dengan masyarakat.
3. Terdapat beberapa kejadian yang tidak terduga saat hari-h
pelaksanaan kegiatan.
4. Keterbatasan jumlah kamar mandi, sehingga beberapa kegiatan
sedikit mengalami keterlambatan
Meskipun demikuan, kami dapat mengatasi segala kendala
tersebut sehingga kami dapat menyelesaikan hampir seluruh program
kegiatan walaupun terdapat kekurangan antara lain:
1. Komunikasi yang kurang terjalin antara anggota kelompok KKN
dengan warga desa karena keterbatasan dalam penggunaan bahasa,
adat, serta lokasi tempat tinggal yang cukup jauh dari pemukiman
warga.
2. Kurangnya kematangan program, sehingga beberapa program
direncanakan secara cepat dan mendadak.
xix
CATATAN EDITOR oleh:
Nur Hidayah, M.A., Ph.D. Assalamu’alaikum.Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, pertama dan paling utama marilah kita
panjatkan Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
kenikmatan, rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
kelompok KKN 139 yang berlokasi di Desa Buaran Mangga, Kecamatan
Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada akhirnya dapat
terselenggarakan dan berakhir dengan sangat baik. Sholawat dan salam kita
sampaikan kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan sampai zaman yang terang benderang
sekarang ini. Semoga kita sebagai umatnya selalu mendapat syafaatnya
hingga akhir zaman, amin.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program rutin yang
diselenggarakan oleh hampir semua Perguruan Tinggi di Negara Indonesia.
Program KKN yang dilaksanakan oleh PPM (Pusat Pengabdian Masyarakat)
UIN Jakarta khususnya diselenggarakan di berbagai Desa/Lurah dan
wilayah sekitar untuk meneguhkan keberadaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang memiliki komitmen pengabdian dan kepedulian terhadap
pengembangan masyarakat sekitar. Kepedulian ini diwujudkan tidak hanya
pada pengembangan ranah pendidikan namun juga pada pengembangan
potensi masyarakat pada ranah sosial dan ekonomi yang mereka miliki.
Buku ini terdiri dari tujuh bagian:
Bagian 1 adalah Prolog, yang berisi tentang penjelasan umum KKN,
kelompok KKN yang melaksanakan pengabdian di Desa Buaran Mangga,
Kecamatan Buaran Mangga, Tema yang diusung “Kisah, Kasih, Khitah
Buaran Mangga” serta Sistematika penyusunan laporan.
Bagian 2 adalah Bab I berupa Pendahuluan. Isi dari bab ini adalah dasar
pemikiran, kondisi desa, permasalahan desa, kompetensi anggota kelompok,
fokus atau prioritas program, sasaran dan target, jadwal pelaksanaan
program, dan pendanaan.
Bagian 3 adalah Bab II berupa penjelasan mengenai metode intervensi
yang digunakan oleh kelompok KKN pada saat melakukan pengabdian, serta
penjelasan mengenai literatur yang membahas tentang Desa Buaran Mangga,
xx | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Kecamatan Buaran Mangga, baik dari hasil pelacakan dari modul Profil Desa
yang diberikan dan data dari BPS Kabupaten Tangerang.
Bagian 4 adalah Bab III Bab ini berisi penjelasan rinci mengenai kondisi
Desa Buaran Mangga, baik dari sisi sejarah, letak geografis, struktur
penduduk, sarana dan prasarana.
Bagian 5 adalah Bab IV Bab ini merupakan penjelasan inti dari hasil
kegiatan KKN kelompok 139 SENTILAN Diawali dengan kerangka
pemecahan masalah yang berupa SWOT dari Desa Buaran Mangga,
Kecamatan Buaran Mangga, kemudian Deskripsi hasil pelayanan dan
pemberdayaan, terakhir dijelaskan sejumlah data orang mendukung dan
menghambat pelaksanaan program.
Bagian 6 adalah Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi.
Bagian 7 adalah Epilog. Bagian ini menjelaskan sejumlah kesan yang
diterima kelompok dari masyarakat Desa Buaran Mangga, Kecamatan
Buaran Mangga terhadap keberadaan kelompok KKN SENTILAN, juga
kesan inspiratif dari setiap anggota kelompok atas makna dan manfaat
kegiatan KKN bagi mereka.
Alhamdulillah, saya mendapatkan kesempatan untuk membimbing
kelompok KKN 139 SENTILAN untuk tahun ajaran 2019. Dari awal ketika
pertama kali diperintahkan untuk menjadi pembimbing, saya memiliki
harapan yang baik dengan proposal yang diajukan dengan program kerja
yang baik. Begitu dilaksanakan semua berjalan dengan baik bahkan saya
mendapatkan tim yang sangat solid dan bisa bekerja sama antara satu
dengan yang lainnya dan memungkinkan untuk menjalankan program kerja
yang maksimal dengan beragam kegiatan tersebar dari mulai program
pendidikan, keagamaan, sosial, budaya, ekonomi, bahkan hukum. Terbukti
Alhamdulillah bisa dikatakan semua program kerja terlaksana kecuali yang
tidak memungkinkan karena memang alasan teknis dan lain sebagainya
sehingga tidak memungkinkan untuk dilaksanakan, seperti rencana
program penyuluhan kesehatan JKN/BPJS (Jaminan Kesehatan
Nasional/Badan Penyelenggaran Jaminan Kesehatan).
Dalam waktu sebulan rasanya sangat singkat dengan program kerja
yang begitu banyak. Namun alhamdulillah semuanya terlampaui dan
ditambah dengan anggaran yang mungkin sangat sedikit, karena
pemangkasan anggran. KKN tahun ini hanya mendapat dana 50% dari PPM
dibandingkan KKN 2017, sehingga cukup membuat tersendat jalannya
beberapa kegiatan. Tapi alhamdulillah semuanya dapat dilalui dengan baik.
xxi
Semoga tim ini adalah tim istimewa yang kemudian akan berlanjut ke masa
yang akan datang dan menjadi tim yang benar-benar solid dalam
keberagaman kegiatan dan juga dapat saling mengisi sehingga semuanya
meraih kesuksesan. Amin.
Kelompok KKN 139 SENTILAN ini membentuk kegiatan dengan
tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Desa untuk Mewujudkan
Desa yang Mandiri, Kreatif, dan Terintegrasi”. Tema ini diangkat dengan
harapan bahwa keberadaan mahasiswa di lokasi KKN dapat membantu desa
dalam bentuk pembangunan secara fisik maupun non fisik serta melakukan
kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi yang dimiliki desa
Buaran Mangga sehingga Buaran Mangga dapat bertransformasi menuju
desa yang mandiri, kreatif dan terintegrasi. Sebuah visi misi yang sangat
idealis yang sebagiannya dapat tergambar dari beberapa program kegiatan
yang telah dilakukan.
Dari survei yang dilakukan, peserta KKN dapat memetakan kondisi
Desa Buaran Mangga secara umum sehingga ditemukanlah 5 (LIMA) bidang
permasalahan yang menjadi fokus prioritas kelompok ini. Permasalahan ini
meliputi bidang: Pendidikan, Keagamaan, Sosial dan Ekonomi, Kesehatan
dan Kebersihan, serta Literasi dan Inklusi Keuangan.
Semua program kegiatan sudah terlaksana dengan baik dan
mendapat respon yang positif dari masyarakat dan aparat Desa. Dalam
menjalankan setiap program kegiatan, peserta KKN juga berkomunikasi
dengan baik satu sama lain sehingga kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
berhasil dengan tepat waktu dan efisien.
Walaupun ada satu program yang belum terlaksana karena
terbatasnya dana dan waktu ketika kelompok KKN 139 mengabdi, namun,
tidak menyurutkan semangat anggota KKN untuk terus memberikan yang
terbaik bagi desa Buaran Mangga.
Sebagai dosen pembimbing yang terus mendampingi kelompok KKN
139 SENTILAN dari sejak formulasi program kerja, survey, pembukaan,
monitoring dan evaluasi, penutupan, hingga penyusunan laporan KKN 139
ini, saya memberikan apresiasi yang sangat luar biasa. Pertama kepada PPM
UIN Jakarta yang telah membantu memfasilitasi diperolehnya dana bantuan
KKN tahun ini sebesar Rp.5.000.000,- kepada setiap kelompok KKN, yang
pada awalnya tidak ada anggaran sama sekali, namun dengan strategi dan
pendekatan yang dilakukan PPM, akhirnya bantuan ini diperoleh, meskpiun
lebih kecil dibandingkan dana KKN kelompok tahun lalu sebebar
xxii | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Rp.6.250.000. Dana ini merupakan stimulus yang luar biasa sehingga para
mahasiswa termotivasi untuk melaksanakan program-program
pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat yang telah dicanangkan.
Kedua, apresiasi ini saya persembahkan kepada para mahasiswa
KKN kelompok 139 SENTILAN tercinta yang telah mendedikasikan waktu,
tenaga, fikiran bahkan menysishkan sebagian dana untuk mampu
melaksanakan program-program kerja KKN ini. Di tengah berbagai
kesibukan lainnya berupa perkuliahan, kegiatan intra/ekstra kurikuler
kemahasiswaan, bahkan beberapa di antara mereka juga harus bekerja untuk
membantu menafkahi diri dan keluarganya, mereka akhirnya mampu
berkonsentrasi menyelesaikan KKN ini selama kurang lebih satu bulan
lamanya di lokasi desa yang dikelilingi panorama persawahan yang sangat
indah meskipun terletak cukup jauh dan terisolisir dari keramaian kota.
Ketiga, apresiasi ini saya berikan kepada para aparat pemerintah dan
desa yang telah memberikan sambutan dan dukungan yang luar biasa kepada
kelompok KKN 139 SENTILAN untuk dapat melaksanakan program-
programnya di desa Buaran Mangga. Sejak awal survey, saya mengajak para
mahasiswa untuk melakukan silaturahim dan pendekatan serta membuka
komunikasi dengan aparat setempat. Terima kasih khususnya kami ucapkan
kepada Bapak Camat Pakuhaji, Kepala Desa Buaran Mangga dan para
aparatnya beserta para tokoh masyarakat desa Buaran Mangga yang telah
memfasilitasi terselenggaranya program-program kerja KKN 139 SENTILAN
dengan baik.
Keempat, kepada seluruh warga Buaran Mangga, yang telah
memberikan sambutan hangat dan dukungan yang luar biasa atas
terselenggaranya berbagai program-program kerja KKN 139 SENTILAN.
Kepada merekalah diharapkan program-program kerja KKN 139 SENTILAN
dapat terus dilanjutkan sehingga kemanfaatan dan keberlanjutan program-
program kerja KKN 139 SENTILAN dapat terus dilanjutkan.
Sebagai refleksi akhir, sesungguhnya dengan berbagai keterbatasan
waktu dan biaya, KKN 139 SENTILAN ini dapat dikatakan sudah
menunjukkan prestasi yang luar biasa dengan sederet program
pemberdayaan dan pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan.
Namun, dengan waktu dan dana yang terbatas, tentu harapan yang
digantungkan KKN 139 SENTILAN untuk membantu mewujudkan Desa
Buaran Mangga sebagai desa yang mandiri, masih membutuhkan perjuangan
dan kerja keras, yang diharapkan dapat dilanjutkan oleh para aparat dan
xxiii
seluruh warga Desa Buaran Mangga. Misalnya, program untuk membantu
membangun potensi wisata Desa Buaran Mangga, belum mampu
diwujudkan karena hal ini membutuhkan jangka waktu yang lebih lama dan
dukungan dana yang cukup besar pula, khususnya dari aparat desa
setempat.
Membimbing 17 mahasiswa KKN 139 SENTILAN juga bukan
merupakan hal yang mudah mengingat mereka juga memiliki kesibukan
masing-masing sehingga terkadang sulit untuk mengkoordinasikan mereka
dengan program-program kerjanya. Saya telah menekankan beberapa
program pemberdayaan ekonomi untuk diintegrasikan dalam program kerja
KKN 139 SENTILAN agar program mereka dapat berkelanjutan, seperti
pelatihan internet marketing dan integrasi ke dunia bisnis digital
disesuaikan dengan konteks lokal desa Buaran Mangga. Namun beberapa
program ekonomi yang diharapkan dapat membantu keberlanjutan program
pemberdayaan ini, belum dapat diwujudkan. Sehingga program
pemberdayaan ekonomi untuk menumbuhkan kewirausahaan di desa
Buaran Mangga, masih sekedar pemberdayaan individual yang
keberlanjutannya diharapkan dapat dibantu oleh aparat Desa Buaran
Mangga. Sebagai alternatifnya, mereka menawarkan program literasi dan
inklusi keuangan, seperti Seminar Perencanaan Keuangan Keluarga dan
Seminar Pengenalan Instrumen Keuangan Saham, yang di satu sisi baik
untuk pembangunan kesadaran dan pemberdayaan ekonomi dan keuangan
warga Desa Buaran Mangga, namun program-program pemberdayaan ini
masih belum komprehensif dan terintegritas.
Namun di balik berbagai kekurangan ini, program-program kerja
KKN 139 SENTILAN yang telah terlaksana dengan baik ini tentu patut
diapresiasi. Semoga pengalaman mereka KKN di Desa Buaran Mangga ini
dapat menjadi bekal pembelajaran kepada setiap anggota KKN 139 agar
selalu termotivasi untuk melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dan
perubahan sosial ke arah yang lebih baik di manapun kelak mereka akan
mengabdikan diri dan ilmunya di tengah masyarakat dan berkontribusi
secara positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Atas terlaksananya kegiatan KKN dengan sangat baik di Desa Buaran
Mangga, Kecamatan Buaran Mangga, Kabupaten Tangerang, Provinsi
Banten ini, saya ingin mengucapkan sekali lagi terima kasih khususnya
kepada berbagai pihak yang terlibat terutama kepada PPM UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ajang dan arahan bagi kegiatan
xxiv | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
ini, kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa, beserta seluruh jajarannya yang
telah dengan sangat baik menyambut dan menerima kami untuk mengabdi
di Desa Buaran Mangga yang dipimpinnya. Tak lupa juga kepada seluruh
masyarakat Desa Buaran Mangga yang dengan keramahannya dan
antusiasmenya terhadap semua kegiatan-kegiatan KKN yang kami
laksanakan dan terutama kepada semua teman-teman Mahasiswa KKN yang
ditempatkan di Desa Buaran Mangga ini yang telah menyumbangkan dan
mengabdikan dengan tulus dan ikhlas seluruh pemikiran dan tenaganya bagi
pengembangan potensi dan sumber dayanya. Semoga semua pengabdian ini
bermanfaat bagi semua masyarakat Desa Buaran Mangga khususnya dan
bagi penguatan keilmuan teman-teman Mahasiswa KKN pada umumnya.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.
Jakarta, 15 Oktober 2019
Dosen Pembimbing KKN Kelompok 139
Nur Hidayah, S.Ag, S.E, M.A, M.A, Ph.D NIP. 19761031 200112 2 00 2
BAGIAN 1: DOKUMENTASI HASIL KEGIATAN
2 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pengabdian mahasiswa dalam membantu negerinya adalah
tujuan dan hakikat mahasiswa. Bagaimana pengimplementasian
keilmuan bagi masyarakat, bersinergi dengan tujuan pembangunan
bangsa baik secara potensi alam maupun potensi manusia.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) memiliki tujuan itu. Terlebih soal
nilai mata kuliah, seharusnya mahasiswa juga ikut berperan aktif dan
bersinergi dengan pemerintahan untuk keadilan dan kemakmuran
negeri.
Desa Buaran Mangga menjadi lokasi KKN kami dari kelompok
139 yang dibentuk oleh PPM (Pusat Pengabdian kepada Masyarakat)
untuk mengabdikan diri kepada desa. Desa Buaran Mangga bertepatan
di Kabupaten Tangerang Kecamatan Pakuhaji, Banten ini memiliki
potensi yang harus dibangun.
KKN 139 ingin ikut andil dalam pemberdayaan baik potensi alam
maupun potensi manusia. ikut andil menyuluhkan semangat warga
dari segi eksternal di luar aparatur desa dan internal aparatur desa.
Maka dari itu, kami ingin mengajak kepada seluruh jajaran
pemerintah, civitas akademika dan masyarakat pada umumnya untuk
ikut andil turut serta membantu kami untuk ikut andil membangun
bersama negeri ini teruntuk lokasi KKN kami desa Buaran Mangga.
B. Kondisi Umum Tempat KKN-PpMM
Desa Buaran Mangga merupakan pemekaran dari Desa Pakuhaji
yang sesuai perkembangannya sekarang menjadi Kecamatan Pakuhaji.
Nama Buaran Mangga merupakan hasil pemilihan dari beberapa
usulan nama. Pada tahun 1984, nama Buaran Mangga dipilih
berdasarkan pemilihan setelah diusulkan 3 nama diantaranya Buaran
Mangga, Pakujajar, dan Pakupatan.
Buaran Mangga yang memiliki arti penguat semesta memiliki
harapan di kemudian hari menjadi desa yang mampu memberikan
sumbangsih bagi bangsa ini pada umumnya dan Kecamatan Pakuhaji
pada khususnya. Desa Buaran mangga merupakan satu dari 13 desa dan
1 kelurahan yang terletak di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.
5
b. Kurangnya fasilitas sarana dan prasarana sekolah yang
menunjang bakat dan kreatifitas anak dalam bidang
akademik maupun non-akademik. Terutama di sekolah
dasar negeri.
c. Kurangnya jumlah tenaga pendidik dan minimnya kualitas
tenaga pendidik dalam mengajar.
d. Beberapa anak-anak sekolah dasar masih belum mampu
untuk membaca dengan lancar.
2. Aspek Sosial-Agama
a. Tidak adanya struktur keorganisasian Dewan Kemakmuran
Masjid (DKM) dan kepemudaan masjid yang tidak
terorganisir dengan baik.
b. Tidak adanya pengajian rutin yang diadakan untuk
masyarakat.
3. Aspek Perekonomian
a. Kebanyakan masyarakat kurang bisa mengatur keuangan
mereka sehingga mudah terjerumus ke dalam hutang akibat
pinjaman kredit bank keliling ilegal yang menyebabkan
masyarakat menjadi konsumtif tanpa memikirkan akibat
jangka panjangnya.
b. Kurangnya pemberdayaan masyarakat dan pelatihan
keterampilan khusus pada pemuda desa untuk membangun
usaha-usaha kecil menengah.
4. Aspek Lingkungan
a. Tidak ada kepengurusan terkait pengangkatan sampah
rumah tangga yang menyebabkan masyarakat membuang
sampah tidak pada tempatnya, misalnya di tumpuk dan atau
dibakar di pinggir jalan sehingga menyebabkan lingkungan
yang kotor dan berpolusi.
b. Adanya sampah-sampah berserakan yang terdapat di
pinggir jalan sepanjang sungai Desa Buaran Mangga juga
merupakan sampah yang dibuang oleh masyarakat desa lain.
D. Profil Kelompok KKN-PpMM 139 SENTILAN
Sentilan merupakan singkatan dari Seratus Tiga puluh Sembilan,
tidak ada arti yang menjelaskan apa itu SENTILAN tapi kami
mengambil dari gerakan menyentil yaitu seperti orang bermain
kelereng ketika kelerengnya di sentil maka kelerengnya akan maju, jadi
6 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
kelereng ini diibaratkan sebagai Desa Buaran Mangga dan dengan
adanya tangan kita yang membawakan beberapa program kerja dapat
memajukan sedikit Desa Buaran Mangga tersebut.
Gambar 1.1 Logo KKN 139 SENTILAN
Logo dari kelompok kita ini terdiri dari 2 warna dan ada gambar
tangan sedang menyentil, dan font tengah yang melingkuk, yang
mengartikan bahwa warna kuning pada background mewaki warna
mangga yang dimana sesuai Desa penempatan kita di Desa Buaran
Mangga, dan warna merah dalam font berarti urgensi mengapa
dipilihnya Buaran Mangga sebagainloaksj KKN. Kemudian gambar
tangan yang sedang melakukan gerakan menyentil yang artinya kami
akan membawa Desa Buaran Mangga menjadi sedikit lebih maju di
tangan kami dengan program yang telah kami buat. Kemudian font
yang tegas dan dan ada lekukan menggambarkan fleksibilitas anggota
dalam bermasyarakat.
1. Adinda Ardani merupakan mahasiswa dari Fakultas Sains dan
Teknologi yang mengambil jurusan Fisika, posisi di kelompok
sebagai seksi konsumsi. Kemampuan akademik yang ia kuasai
adalah fisika, matematika, material sains. Adapun kemampuan
non akademik yang ia kuasai adalah menari, mamasak, mengajar
7
(tutor).
2. Anisa Nur Syafitri merupakan mahasiswa dari Fakultas
Ekonomi dan Bisnis yang mengambil jururan Manajemen. Posisi
di kelompok sebagai sekretaris 2. Kemampuan akademik yang ia
kuasai adalah akuntan dan manajerial. Adapun kemampuan non
akademik yang ia kuasai adalah memasak dan menari.
3. Dian Ikawati merupakan mahasiswa dari Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan yang mengambil jurusan Pendidikan
Bahasa Indonesia. Kemampuan akademik yang ia kuasai adalah
keterampilan di bidang bahasa dan sastra. Adapun kemampuan
non akademik yang ia kuasai adalah berpramuka, menulis,
mengajar, bernyanyi, dan mengoperasikan Ms. Word, Ms. Excel,
Ms. Powerpoint.
4. Elsi Rosita merupakan mahasiswa dari Fakultas Sains dan
Teknologi yang mengambil jurusan Agribisnis. Posisi di
kelompok sebagai dekorasi dan dokumentasi. Kemampuan
akademik yang ia kuasai adalah ilmu tanah, manajemen strategi
agribisnis. Adapun kemampuan non akademik yang ia kuasai
adalah mengarang cerita, jalan-jalan, dan nonton.
5. Herdiyan Muhammad Ridwan merupakan mahasiswa dari
Fakultas Syariah dan Hukum yang mengambil jurusan
Perbandingan Mazhab. Posisi di kelompok sebagai humas.
Kemampuan akademik yang ia kuasai adalah bahasa Arab dan
pembagian waris. Adapun kemampuan non akademik yang ia
kuasai adalah pidato.
6. Ismy Purwanti merupakan mahasiswa dari Fakultas Syariah
dan Hukum yang mengambil jurusan Perbamdingan Mazhab.
Posisi di kelompok sebagai seksi acara. Kemampuan akademik
yang ia kuasai adalah bahasa Arab dan inggris ilmu waris dan
hukum perdata . Adapun kemampuan non akademik yang ia
kuasai adalah pidato.
7. Nazla Eka Rahmi merupakan mahasiswa dari Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang mengambil jurusan
Jurnalistik. Posisi di kelompok sebagai Sekretaris 1. Kemampuan
akademik yang ia kuasai adalah penulisan dan fotografi. Adapun
kemampuan non akademik yang ia kuasai adalah jualan online
shop dan berbahasa Inggris.
8 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
8. Nurfahmi Sudrajat merupakan mahasiswa dari Fakultas
Syariah dan Hukum yang mengambil jurusan Hukum Ekonomi
Syariah. Posisi di kelompok sebagai seksi acara. Kemampuan
akademik yang ia kuasai adalah hukum. Adapun kemampuan
non akademik yang ia kuasai adalah game, sebagai pemain game.
9. Nurul Fitri Ardini merupakan mahasiswa dari Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, yang mengambil jurusan Pendidikan
Islam Anak Usia Dini. Posisi di kelompok sebagai seksi
konsumsi. Kemampuan akademik yang ia kuasai adalah psilolog
anak dan parenting. Adapun kemampuan non akademik yang ia
kuasai adalah memasak, jalan-jalan.
10. Raihan Azmi Azhari merupakan mahasiswa dari Fakultas
Ekonomi dan Bisnis yang mengambil jurusan Ekonomi Syariah.
Posisi di kelompok sebagai ketua. Kemampuan akademik yang ia
kuasai adalah zakat wakaf. Adapun kemampuan non akademis
yang ia kuasai adalah bercanda.
11. Siti Mahmudah, merupakan mahasiswa dari Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan yang mengambil jurusan Pendidikan
Kimia. Posisi di kelompok sebagai seksi acara. Kemampuan
akademik yang ia kuasai adalah bidang IPA dan sastra. Adapun
kemampuan non akademik yang ia kuasai adalah public
speaking1, menulis, memasak, mampi beradaptasi dengan
dengan baik di lingkungan baru.
12. Thoriq Al Kautsar merupakan mahasiswa dari Fakultas Sains
dan Teknologi yang mengambil jurusan Teknik Informatika.
Posisi di kelompok sebagai seksi dekorasi dan dokumentasi.
Kemampuan akademik yang ia kuasai adalah robotik, front end
coding. Adapun kemampuan non akademik yang ia kuasai
adalah memasak, servis elektronik.
13. Tsuraya Ulfah merupakan mahasiswa dari Fakultas Adab dan
Humaiora yang mengambil jurusan Ilmu Perpustakaan. Posisi di
kelompok sebagai seksi acara. Kemampuan akademik yang ia
kuasai adalah mengolah bahan pustaka, mengoperasikan
Software perpustakaan, klasifikasi bahan pustaka. Adapun
kemampuan non akademik yang ia kuasai adalah mendongeng,
1 Berbicara di depan banyak orang dalam suatu forum
9
bermain futsal putri.
14. Willy Novianto Wuntu merupakan mahasiswa dari Fakultas
Adab dan Humaiora yang mengambil jurusan Sastra Inggris.
Posisi di kelompok sebagai humas. Kemampuan akademik yang
ia kuasai adalah mahir berbahasa Inggris. Adapun kemampuan
non akademik yang ia kuasai adalah mengoperasikan Ms. Word.
15. Yoggi Rahmono merupakan mahasiswa dari Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan yang mengambil jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris, kemampuan akademik yang ia kuasai adalah ilmu
bahasa. Adapun kemampuan non akademik yang ia kuasai
adalah photoshop, visual art, musik, menulis, fotografi.
16. Yusuf Effendi merupakan mahasiswa Fakultas Disarat
Islamiyah yang mengambil jurusan Dirasat Islamiyah. Posisi di
kelompok sebagai seksi K3. Kemampuan akademik yang ia
kuasai adalah bahasa Arab dan pidato. Adapun kemampuan non
akademik yang ia kuasai adalah design, hadroh, dan masak.
17. Zahrota Ramadhanti merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik yang mengambil jurusan Ilmu Politik. Posisi di
kelompok sebagai seksi konsumsi. Kemampuan akademik yang
ia kuasai adalah di bidang sejarah dan pemikiran politik Islam.
Adapun kemampuan non akademik yang ia kuasai adalah
menulis, menonton.
E. Fokus dan Prioritas Program
Kelompok KKN SENTILAN 139 memiliki beberapa fokus dan
prioritas program yang terdiri dari 4 bidang, di antaranya:
Pendidikan, Keagamaan, Perekonomian, dan Lingkungan.
Tabel 1.1 Fokus dan Prioritas Program
No. Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan 1 Bidang Pendidikan - Literasi Informasi melalui
Dongeng Dalam bidang pendidikan, kami mengadakan program literasi informasi melalui dongeng secara rutin seminggu sekali untuk meningkatkan kreatifitas dan minat membaca pada anak-anak.
- Pelatihan Pidato Bahasa Asing
10 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Program pelatihan pidato Bahasa Arab dan Bahasa Inggris dilakukan rutin seminggu dua kali untuk meningkatkan minat, bakat serta kemampuan berbahasa asing pada anak-anak.
- Pelatihan Menari Program pelatihan menari tradisional diadakan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia sejak dini dan meningkatkan kreatifitas anak dalam bidang non-akademik.
- Festival Anak Soleh Program ini merupakan sarana untuk mempraktikan apa yang telah diajarkan dari pelatihan-pelatihan sebelumnya. Bertujuan untuk membentuk karakter anak, melatih keberanian anak untuk tampil, dan membangun rasa percaya diri.
- Seminar Great Teacher Program seminar ini peruntukkan untuk guru sekolah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dalam mengajar.
- Pembenahan dan Penambahan Sarana dan Prasarana TK Pembenahan dilakukan dengan mengecat tembok ruang kelas agar lebih menarik untuk anak dan penambahan fasilitas dengan memberikan mainan edukasi untuk anak.
2. Bidang Keagamaan - Tabligh Akbar Program ini diadakan untuk menambah wawasan keislaman.
- Bina Solat Bina solat diadakan untuk melatih anak-anak agar dapat
11
mempraktekan solat dengan baik dan benar sesuai kaidah keislaman.
3. Bidang Perekonomian - Sosialisasi Pengelolaan Keuangan dan Pasar Modal Program ini berupaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai pengeloaan keuangan dan menyadarkan akan bahaya kredit bank keliling. Serta pengenalan pasar modal ke masyarakat.
4. Bidang Lingkungan - Kerja Bakti dan Penyuluhan terkait Sampah Mengadakan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan sampah di sekitar lingkungan Buaran Mangga dan mengadakan penyuluhan terkait cara pengelolaan sampah.
- Penanggulangan Bencana Alam Kegiatan ini diadakan untuk mengedukasi dan melatih warga desa dalam menanggulangi bencana alam khususnya bencana kebakaran.
5. Bidang Keterampilan - Workshop Pembuatan Proposal Workshop ini bertujuan untuk melatih dan mengedukasi pemuda desa agar dapat membuat proposal yang berguna untuk menunjang program atau kegiatan desa yang akan mereka adakan.
- Workshop Desain Sablon Workshop ini bertujuan untuk melatih pemuda desa agar dapat membuat desain sablon dan berguna bagi mereka yang tertarik dengan usaha di bidang desain sablon.
12 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
6. Bidang Kesehatan - Penyuluhan Cuci Tangan Penyuluhan ini bertujuan untuk membangun kesadaran anak-anak akan pentingnya cuci tangan guna menjaga kebersihan dan kesehatan.
- Senam Sehat Kegiatan ini dilakukan untuk membiasakan masyarakat agar selalu menjaga kebugaran dan kesehatan badan melalui senam.
7. Bidang Sosial - Rembuk Desa Kegiatan ini dilakukan yang berbentuk diskusi antara anggota KKN dan aparatur desa dan hasil diskusi untuk membuat draft rekomendasi bagi bakal calon kepala desa.
- FGD (Focus Group Discusion) Kegiatan ini sebagai bentuk serah terima draft rekomendasi kepada PLT kepala desa dan ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) yang nantinya diteruskan ke kepala desa yang baru.
F. Sasaran dan Target
Adapun dalam pelaksanaan kegiatan ini, terdapat sasaran dan
target yakni sebagai berikut:
Tabel 1.2 Sasaran dan Target
No. Kegiatan Waktu Sasaran Target Kegiatan
1 Kerja Bakti dan Penyuluhan Sampah
Minggu, 18 Agustus 2019
Warga Desa Buaran Mangga
35 Orang Warga Desa Buaran Mangga Kerja Bakti Membersihkan Sampah dan Mendapat Edukasi tentang Pengelolaan Sampah
2 Senam Setiap Minggu
Sabtu, SDN Buaran
150 Orang Siswa/i SDN Buaran Mangga I dan 100
13
3 Agustus 2019 dan Sabtu, 10 Agustus 2019
Mangga I dan SDN Buaran Mangga III
Orang Siswa/i SDN Buaran Mangga III Mendapatkan Pelatihan Senam
3 Seminar Great Teacher
Sabtu, 10 Agustus 2019
Guru Sekolah Se-Kecamatan Pakuhaji
34 Guru Pakuhaji Mendapatkan Edukasi tentang Metode Pembelajaran yang Kreatif
4 Workshop Desain dan Sablon
Jum’at, 9 Agustus 2019
Santri di pondok pesantren Mamang Ilham (Kobong)
55 Orang Santri Kobong Mendapatkan Edukasi dan Praktek tentang Cara Mendesain dan Membuat Sablon
5 Workshop Pembuatan Proposal
Rabu, 7 Agustus 2019
Anak Muda dan Karang Taruna Buaran Mangga khususnya Desa Encle
35 Orang Anak Muda Buaran Mangga Mendapatkan Edukasi tentang Penyusunan Pembuatan Proposal
6 Membuat Simulasi Bencana Alam
Minggu, 18 Agustus 2019
Warga Desa Buaran Mangga khususnya Desa Encle
50 Orang Warga Desa Buaran Mangga Mendapatkan Edukasi tentang Penanggulangan Bencana Alam Gempa dan Kebakaran
7 Tabligh Akbar Jum’at, 16 Agustus 2019
Warga Desa, Perangkat Desa, Guru, dan Siswa/i Buaran Mangga
80 orang warga desa, 3 orang perangkat desa, 20 orang guru, dan 150 orang siswa/i Buaran Mangga mendapatkan ceramah dan melakukan syukuran HUT RI sekaligus penutupan acara festival anak sholeh
14 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
8 Mengikuti Acara 17 Agustus di Kecamatan Pakuhaji dan perlombaan 17 di lingkungan desa
Sabtu, 17 dan Selasa 20 Agustus 2019
Kecamatan Pakuhaji dan Desa Buaran Mangga
250 orang Mengikuti dan sekitar 50 orang berpartisipasi sebagai paduan suara upacara 17 Agustus di kantor Kecamatan Pakuhaji. Pada tanggal 20 agustus sekitar 70 orang anak mengikuti perlombaan agustus-an di Desa Buaran Mangga.
9 Festival Anak Sholeh
Selasa, 13 Agustus 2019
SDN Buaran Mangga I, SDN Buaran Mangga III, MI Nurul Islam, dan Warga Desa Buaran Mangga
100 orang Menyaksikan kemampuan siswa/i di bidang Keislaman seperti Pidato Bahasa Arab dan Inggris, Hafalan Doa Harian, dan Adzan
10 Literasi Informasi Melalui Dongeng
Selasa, 30 Juli 2019, Selasa, 6 Agustus 2019, Selasa, 13 Agustus 2019, dan Selasa, 20 Agustus 2019
SDN Buaran Mangga I dan SDN Buaran Mangga III
150 orang Siswa/i SDN Buaran Mangga I dan 100 Orang Siswa/i SDN Buaran Mangga III Mendapatkan Edukasi Literasi Memeberikan Literasi Informasi Melalui Dongeng Guna Meningkatkan Minat Baca
11 Sosialisasi Pengelolaan Keuangan dan Pengenalan Pasar Modal
Senin, 12 Agustus 2019
Warga Desa Buaran Mangga
100 orang warga Desa Buaran Mangga mendapatkan edukasi tentang pengelolaan keuangan, menghindari
15
Khususnya Desa Encle
masyarakat dari lilitan hutang, dan menambah wawasan tentang pasar modal
12 Focus Group Discusion (FGD)
Kamis, 22 Agustus 2019
Warga Desa, Ibu-Ibu PKK dan Aparat Desa Buaran Mangga
35 orang Warga Desa Mendapatkan Edukasi Pemahaman Politik dan Wadah Bertukar Pendapat antaraparatur Desa
13 Rembug Desa Selasa, 20 Agustus 2019
Aparatur Desa Buaran Mangga
15 orang aparatur desa dan anggota kelompok KKN 139 mengadakan diskusi, dimana hasil diskusi akan dijadikan draft rekomendasi untuk kepala desa selanjutnya di kegiatan FGD
14 Pembuatan Plang Jalan
Selasa, 20 Agustus 2019
Desa Buaran Mangga
3 buah plang jalan telah dipasang di Desa Buaran Mangga sebagai penunjuk jalan ke beberapa tempat seperti ke Balai Desa, Masjid, dan TPU Buaran Mangga.
15 Latihan Menari untuk Anak SD
Dimulai Senin, 29 Juli 2019 s.d. Kamis, 15 Agustus 2019 (Setiap hari Senin sampai Kamis)
SDN Buaran Mangga I dan SDN Buaran Mangga III
7 orang Siswi SDN Buaran Mangga I dan 6 Orang SDN Buaran Mangga III Mendapatkan Pelatihan Softskills Menri dan Akan Ditampilakan di Acara Festival Anak Sholeh dan Tabligh Akbar.
16 Latihan Pidato untuk anak SD
Dimulai Senin, 29 Juli 2019
SDN Buaran Mangga I
20 oang siswa dan siswi SDN Buaran Mangga 01 dan SDN Buaran Mangga
16 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
s.d. Kamis, 15 Agustus 2019 (Setiap hari Senin sampai Kamis)
dan SDN Buaran Mangga III
03 mendapatkan pelatihan pidato yang nantinya akan di lombakan di Festival Anak Sholeh.
17 Renovasi dan Pengadaan Mainan Anak di TK Al-Muawanah
Rabu, 21 Agustus 2019
TK Al-Muawanah
Anak-anak TK Al-Muawanah Mendapatkan Penambahan Fasilitas Belajar
18 Penyuluahan cuci tangan di SDN Buaran Mangga 01 dan SDN Buaran Mangga 03
Rabu 24 Juli, rabu 31 Juli, kamis 01 Agustus 2019
SDN Buaran Mangga 01 dan SDN Buaran Mangga 03
Sekitar 150 anak mengikuti kegiatan ini di masing-masing sekolah dan peserta KKN sebagai penyuluh cuci tangan yang benar dan baik di setiap sekolah.
19 Bina Shalat Senin, 29 juli 2019
SDN Buaran Mangga 01
Sekitar 100 anak mengikuti bina shalat yang dilakukan di masjid Desa Buaran Mangga yang diikuti oleh peserta kelas 1-5 SD.
G. Jadwal Pelaksanaan Program
Pada sub bab ini, terbagi ke dalam tiga bagian, pertama: pra-
KKN-LPMM, kedua: implementasi program di lokasi KKN, dan ketiga:
laporan dan evaluasi program.
1. Pra-KKN-LPMM (April-Juli)
Tabel 1.3 Jadwal Pra-KKN-LPMM-2019
No. Uraian Kegiatan Waktu 1 Pembentukan Kelompok 22 April 2019 2 Pembekalan 5 Mei 2019 3 Penyusunan Proposal 24 Juni 2019 4 Survey 23 Mei 2019
21 Juni 2019
17
19 Juli 2019 5 Pelepasan 22 Juli 2019
2. Pelaksanaan Program di Desa Buaran Mamgga (23 Juli-23
Agustus)
Tabel 1.4 Jadwal Pelaksanaan Program di Desa Buaran Mangga
No. Uraian Kegiatan Waktu 1 Pembukaan di lokasi KKN 24 Juli 2019 2 Pengenalan lokasi dan masyarakat 23 Mei 2019 - 19 Juli 2019 3 Implementasi program 25 Juli 2019 - 22 Agustus
2019 4 Penutupan 23 Agustus 2019
3. Laporan dan Evaluasi Program (September-Desember)
Tabel 1.5 Jadwal Laporan dan Evaluasi Program
No. Uraian Kegiatan Waktu 1 Penyusunan buku laporan hasil
KKN 24 Agustus 2019 - 2
September 2019 2 Penyelesaian dan pengunggahan
film documenter Oktober 2019
3 Pengesahan dan penerbitan laporan
November 2019
4 Pengiriman buku laporan hasil KKN-LPPM 2019
Desember 2019
H. Pendanaan dan Sumber
Adapun pendanaan dan sumbangan untuk kegiatan KKN 139
SENTILAN 2019 UIN Syarif hidayatullah Jakarta sebagai berikut:
1. Pendanaan
Tabel 1.6 Pendanaan Kelompok KKN 139 SENTILAN 2019
No. Uraian Asal Dana Jumlah 1 Kontribusi Mahasiswa Anggota
Kelompok @Rp1.000.000 Rp17.000.000
2 Dana Penyertaan Program Pengabdian Masyarakat oleh Dosen (PpMD 2019)
Rp5.000.000
Total Rp22.000.000
2. Sumbangan
18 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Tabel 1.7 Sumbangan Kelompok KKN 139 SENTILAN 2019
No. Uraia Asal Dana Banyak/Jumlah 1 Donatur Rp.225.000 2 Swadaya Rp.605.000 3 Anggota KKN dan Umum Pakaian Layak Pakai 4 Masjid At-Taubah Cirendeu Al-Quran, Sandal, dan
Perlengkapan Ibadah Total Rp.830.000
I. Sistematika Penyusunan
Laporan ini terdiri dari tujuh bab. Bab I berjudul Pendahuluan.
Bab ini berisi gambaran umum mengenai pelaksanaan KKN-PpMM
dari kelompok 139 SENTILAN. Bab ini bertujuan untuk
menginformasikan pembaca mengenai kondisi umum dan
permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Buaran Mangga. Bab ini
juga berisi dasar pemikiran kegiatan, kondisi umum Desa Buaran
Mangga, permasalahan di Desa Buaran Mangga, profil kelompok,
fokus dan prioritas program, sasaran dan target kegiatan, jadwal
pelaksanaan kegiatan, pendanaan, dan sistematika penyusunan
penulisan.
Bab II berjudul Metode Pengabdian. Bab ini menjelaskan tentang
metode pelaksanaan program. Bab ini juga berisi pendekatan dan
pemberdayaan dalam masyarakat serta pemetaan wilayah dan
masyarakat.
Bab III berjudul Kondisi Desa Buaran Mangga. Bab ini berisi
tentang kondisi wilayah desa tujuan KKN. Bab ini berisi tentang
sejarah, letak geografis, struktur penduduk, dan sarana dan prasarana.
Bab IV berjudul Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan.
Bab ini berisi tentang hasil kegiatan KKN 139 SENTILAN di desa
Buaran Mangga. Bab ini berisi basis pelaksanaan program, bentuk dan
hasil kegiatan pelayanan, bentuk dan hasil kegiatan pemberdayaan,
serta faktor-faktor pencapaian hasil.
Bab V berjudul Penutup. Bab ini berisi gambaran umum dari
hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam bentuk kesimpulan serta
rekomendasi saran.
Bab VI berjudul Penggalan Kisah Inspiratif. Bab ini berisi cerita
dari masing-masing anggota mengenai pengalaman mereka KKN di
Desa Buaran Mangga.
19
Bab VII berjudul Kesan dan Pesan Masyarakat Desa Buaran
Mangga. Bab ini berisi tanggapan-tanggapan masyarakat mengenai
keberadaan mahasiswa KKN di Desa Buaran Mangga.
“Salah satu hal yang paling sulit di dunia ini adalah mengakui kesalahan dan tak ada
yang lebih membantu dalam memecahkan persoalan daripada pengakuan jujur.”
–Benjamin Disraeli
21
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM
A. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan merupakan usaha yang dijalankan untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat agar semakin mampu memenuhi
kebutuhannya dan semakin dapat terlibat dalam proses pengambilan
keputusan secara sejajar dengan yang lain. Pemberdayaan menumbuhkan
jiwa kemandirian dan kreativitas untuk berkembang dengan kekuatan
sendiri, tidak tergantung pada bantuan dan perintah dari atas sebagaimana
yang ada pada kebijakan sentranlistik.2
Program pemberdayaan banyak diarahkan pada masyarakat desa
atas dasar pertimbangan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat pedesaan, baik menyangkut masalah pengetahuan, ketrampilan,
fasilitas maupun kemampuan ekonomi. Untuk itu proses pemberdayaan
juga perlu dilakukan secara menyeluruh dalam berbagai aspek baik sumber
daya manusia, kelembagaan, sarana dan prasarana serta ekonomi.3
Pendekatan Berbasis Masalah
Menurut Brhun dan Rebach, setiap intervensi yang dilakukan maka
harus dimulai dengan melakukan pemetaan kebutuhan masyarakat yang
lebih cenderung memilih pendekatan pemecahan masalah (problem solving)
atau pemetaan asset masyarakat yang lebih mengutamakan melihat sisi lebih
atau positif asset yang dimiliki masyarakat atau disebut dengan Asset Based
Approach.4
Pendekatan yang digunakan oleh kelompok 139 KKN UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yakni Pendekatan Berbasis Masalah. Metode
pendekatan berbasis masalah adalah metode yang di gunakan untuk
mengatasi masalah-masalah yang telah ada pada suatu titik tertentu.
Pendekatan berbasis masalah meliputi keterampilan dalam mencari
informasi, menganalisis situasi dan mengindentifikasi masalah untuk
menghasilkan alternatif dalam mengambil tindakan keputusan untuk
2 Reni Renoati, Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Desa pada era Otonomi Daerah dalam Rangka Mendukung Pembangunan Berkelanjutan , (Mimbar Hukum UGM, 2003), hal. 101. 3 Ibid, hal. 102 4 Eva Nugraha, Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 2017 (Ciputat: Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, 2017), hal. 18.
22 |K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
mencapai sasaran. Menekankan padat tiga elemen penting yaitu kolektivitas
masyarakat, letak geografis, pelembagaan yang memberikan identitas
khusus pada komunitas.5
B. Pemetaan Wilayah Dan Masyarakat
1. Teknik Pemetaan Wilayah
Desa Buaran Mangga adalah desa yang ada di kecamatan Pakuhaji,
kabupaten Tangerang. Memiliki tiga wilayah kampung yakni kampung
Buaran Mangga yang menjadi titik tinggal kami selama di lokasi KKN
kemudian, Kampung Encle dan Kampung Rawa Kidang. Buaran Mangga
terdiri dari lima RW (Rukun Warga) dan sembilan RT (Rukun Tetangga)
dengan jumlah penduduk 4.127 orang dengan kepadatan penduduk 286
orang/km persegi.
Wilayah dengan perbatasan dari utara oleh Desa Sukawali sampai
Desa Surya Bahari dan bagian selatan dengan Desa Pakualam sampai Desa
Mekar Kondang, lalu bagian barat dengan Desa Rawa Kidang dan terakhir
bagian timur berbatsan dengan desa Pakualam. Jika di tempuh dengan
mobil, jarak desa dari Ciputat Tangerang Selatan ke Desa Buaran Mangga
sekitar 1,5 jam.
Dari semua wilayah Buaran Mangga hanya dua kampung saja yang
menjadi titik fokus kegiatan dan program KKN 139 selama sebulan disana,
yakni Kampung Buaran Mangga dan Kampung Encle.
2. Teknik Pemetaan Masyarakat
Merupakan teknik untuk mengetahui gambaran atau kondisi
masyarakat desa berdasarkan data dan sistem yang terstruktur. Kondisi
sosial–ekonomi, letak geografis dan pandangan dari masyarakat tentang
desa.
Salah satu metode yang dapat digunakan pada tekun ini adalah
Pemantauan Cepat (Rapid Appraisal Methods). KKN SENTILAN 139
menggunakan metode ini bertujuan agar cepat dan mudah untuk
mengumpulkan informasi mengenai pandangan dan masukan dari populasi
sasaran dan stakeholders lainnya mengenai kondisi geografis dan sosial-
ekonomi di desa Buaran Mangga.
Metode yang kami gunakan meliputi:
5 Fredian Tonny Nasdian, Pengem bangan Masyarakat Cet 2 (Jakarta: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015), h.51.
23
1. Wawancara Informan Kunci (Key Informant Interview). Wawancara ini
terdiri serangkaian pertanyaan terbuka yang dilakukan terhadap
individu-individu tertentu yang sudah diseleksi karena dianggap
memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai topik dan atau
keadaan di wilayahnya. Seperti, tokoh masyarakat, aparatur desa,
dan pemuda. Wawancara bersifat kualitatif, mendalam dan semi-
terstruktur.
2. Diskusi Kelompok Fokus (Focus Group Discussion). Disikusi kelompok
dapat melibatkan 8-12 anggota yang telah dipilih berdasarkan
kesamaan latarbelakang. Perserta diskusi bisa para penerima
pelayanan, atau para ketua Rukun Tetangga dan Rukun Warga dari
setiap kampung. Fasilitator menggunakan petunjuk diskusi,
mencatat proses berjalannya diskusi, saran dari setiap orang dan
kemudian memberikan komentar berdasarkan hasil pengamatannya.
3. Wawancara Kelompok Masyarakat (Community Group Interview).
Wawancara difasilitasi oleh serangkaian pertanyaan yang diajukan
kepada semua anggota masyarakat dalam suatu pertemuan terbuka.
4. Pengamatan Langsung (Direct Observation). Melakukan pengamatan
langsung terhadap masyarakat setempat. Data yang dikumpulkan
dapat berupa informasi mengenai kondisi geografis, sosial-ekonomi,
sumber-sumber yang tersedia, kegiatan program yang sedang
berlangsung, interaksi sosial, dll.
5. Survey Kecil (Mini-Survey). Penerapan kuesioner terstruktur (daftar
pertanyaan tertutup) terhadap sejumlah kecil sample. Pemilihan
responden dapat menggunakan teknik acak (random sampling).
Wawancara dilakukan pada lokasi-lokasi survey yang terbatas
seperti sekitar klinik, sekolah, balai desa, dan rumah ibadah.
C. Penyusunan Program
Terkait dengan program yang kami rencanakan semua anggota
KKN SENTILAN 139 ikut berpartisipasi dalam mengusungkan kegiatan apa
saja yang akan kami lakukan ketika KKN berlangsung. Dan kegiatan
tersebut minimal satu orang mengusulkan satu kegiatan disertai dengan
penjabaran konsep kegiatan tersebut.
Dalam perencanaan kegiatan yang akan kami laksanakan ketika
KKN berlangsung. Sebelumnya kami sudah minta pendapat dari dosen
pembimbing Ibu Nur Hidayah Ph.D. sehingga beliau juga menyarankan
24 |K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
tentang kegiatan kami bahkan juga mengusungkan kegiatan untuk
sekiranya bisa dilakukan di Desa tersebut. Seperti sosialisai keuangan dan
pengenalan pasar modal yang mana saat terlaksana acara berjalan dengan
baik. Begitu juga untuk warga desa dan civitas sekolah mereka ikut
berpartisipasi dalam setiap kegiatan.
Tabel 2.1. Penyusunan Program
Program Kegiatan Jumlah Keterlibatan Anggota
Jadwal Kegiatan
Ekstrakulikuler Menari 2 Anggota Hari Senin & Rabu di SD Buaran Mangga 1 Hari Selasa & Kamis di SD Buaran Mangga
3 Literasi Dongeng 4 Anggota Hari Selasa di SD
Buaran Mangga 1 Hari Jumat di SD Buaran Mangga 3
Penyuluhan Cuci Tangan
17 Anggota Hari rabu di SD Buaran Mangga 1&3
Ekstrakulikuler Pidato Bahasa Inggris &
Bahasa Arab
4 Anggota Hari Senin & Rabu di SD Buaran Mangga 1 Hari Selasa & Kamis di SD Buaran Mangga
3 Hari Sabtu di SD
Nurul Islam Rawa kidang
Senam Pagi 17 Anggota Hari sabtu di SD Buaran Mangga 3
Bina Shalat 17 anggota 29 Juli 2019 Seminar Proposal 17 Anggota 07 Agustus 2019 Pelatihan Sablon 17 Anggota 09 Agustus 2019
Seminar Great Teacher 5 Anggota 10 Agustus 2019 Sosialisasi Keuangan
dan Pasar Modal 17 Anggota 12 Agustus 2019
Festival Anak Sholeh 17 Anggota 13 Agustus 2019 Renovasi TK 7 Anggota 15 Agustus 2019
Tabligh Akbar 17 Anggota 16 Agustus 2019 Penyuluhan Sampah 17 Anggota 18 Agustus 2019
25
Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan
Bencana Alam
17 Anggota 18 Agustus 2019
Rembug Desa 17 Anggota 19 Agustus 2019 Lomba 17 Agustus 17 Anggota 20 Agustus 2019
Upacara 17 Agustus 17 Anggota 17 Agustus 2019 Focus Group
Discussion 17 Anggota 22 Agustus 2019
D. Strategi Implementasi Program Dan Kegiatan
1. Memaksimalkan Aset Individu
Kegiatan yang kami rencanakan dan laksanakan memaksimalkan
aset atau kemampuan individu dari anggota KKN. seperti kegiatan Menari,
literasi dongeng, penyuluhan cuci tangan, ceramah, pidato bahasa arab dan
bahasa inggris dimana banyak dari anggota KKN yang sudah kompeten
sehingga membantu kelancaran kegiatan ini seperti kompeten dalam Bahasa
Arab, Bahasa Inggris, mendongeng dan sebagainya. Terlebih dengan juga
mereka yang memang sesuai denga jurusan kuliah jadi apa yang sudah
didaptkan di kampus dapat di implemnatasikan dalam kegiatan ini, dan
kegiatan ini pun berjalan dengan baik. Lalu kegiatan menari yang memang
sudah passionnya dalam menari maka teman kami mudah untuk melakukan
kegiatan tersebut. Selanjutnya kegiatan pelatihan sablon dan seminar
proposal dalam pelaksanaannya kami terbantu dengan anggota KKN yang
sudah kompeten dalam bidang sablon yang memang Anggota kami sudah
ahli dalam bidang kesenian dan seminar proposal teman kami sudah sering
mengikuti kegiatan dalam kampus yang mana paham akan pembuatan
proposal tersebut.
Begitu juga dengan kegiatan rembug desa, dan focus group discussion
kami terbantu dengan teman-teman KKN yang ahli dalam mengemukakan
pendapatnya di muka umum dan dapat membawa kami kedalam sebuah diskusi
yang nantinya diskusi tersebut menjadi harapan-harapan untuk Desa Buaran
Mangga kedepannya.
2. Kerjasama dengan pihak ketiga
Kelompok KKN SENTILAN 139 juga melakukan kerjasama dengan
pihak ketiga dalam startegi impelementasi program dan kegiatan. Dalam
acara kegiatan Seminar Great Teacher yang mana acara tersebut gabungan
dengan 9 Kelompok KKN UIN Jakarta se Kecamatan Pakuhaji.
26 |K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Lalu untuk kegiatan sosialisasi dan penanggulan bencana alam kami
bekerja sama dengan Pemadam Kebakaran di Kabupaten Tangerang, begitu
juga dengan kegiatan Sosialisasi Keuangan dan Pasar Modal bekerja sama
dengan Bursa Efek Indonesia, dan penyuluhan sampah kami bekerja sama
dengan Trash Hero yaitu komunitas relawan yang peduli akan lingkungan dan
menjaga lingkungan terkhususnya sampah plastik.
27
BAB III KONDISI DESA BUARAN MANGGA KECAMATAN PAKUHAJI
A. Sejarah Singkat Desa Buaran Mangga6
Desa Buaran Mangga merupakan pemekaran wilayah dari Desa PakuHaji yang sesuai perkembangannya sekarang menjadi Kelurahan Pakuhaji. Kepala Desa yang pertama memegang kepemimpinan desa pada saat itu adalah Bapak Lurah H. Amak (1952-1962) dan dilanjutkan dengan kepemimpinan Kepala Desa hingga saat ini mencapai 6 kali pergantian kepemimpinan Kepala Desa.
Pada tahun 1984, nama Buaran Mangga dipilih berdasarkan pemilihan setelah diusulan tiga nama diantaranya :
1. Buaran Mangga 2. Pakujajar 3. Pakupatan Buaran Mangga sendiri memiliki arti penguat semesta yang dengan
harapan di kemudian hari desa Buaran Mangga mampu memberikan
sumbangsihnya bagi bangsa ini pada umumnya dan Kecamatan Pakuhaji
khususnya. Desa Buaran Mangga terdiri dari tiga kampung, diantaranya
Kampung Buaran Mangga, Kampung Rawa Kidang, dan Kampung Encle
yang terdiri dari lima RW dan sembilan RT.
Sejarah Pemerintahan Desa (Kepala Desa yang pernah menjabat) sampai
dengan bulan Agustus 2019.
Tabel 3.1 Pejabat Kepala Desa Buaran Mangga Tahun 1952-2019
No Nama Kepala Desa Tahun Alamat 1 H. Amak 1952-1962 Kampung Buaran Mangga 2 Suwata 1962-1971 Kampung Buaran Mangga 3 Asmail 1971-1988 Kampung Buaran Mangga 4 Ucup Supriadi 1988-1997 Kampung Buaran Mangga 5 Arpah HB 1997-2013 Kampung Buaran Mangga 6 Dulmajid 2013-2019 Kampung Buaran Mangga 7 Muhaemin 2019 (PLT) Kampung Buaran Mangga
6 Profil Desa Buaran Mangga tahun 2015, dokumen diberikan dalam bentuk hardcopy kepada sekretaris KKN 139 Sentilan pada tanggal 29 juli 2019
28 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Sejarah Pembangunan Desa Buaran Mangga
Tabel 3.2 Pembangunan Desa Buaran Mangga Tahun 1972-2014
No Jenis Kegiatan Volume Lokasi Sumber Dana
TA
1 Pembangunan SD Buaran Mangga I
1 Unit Kampung Buaran Mangga
Rt.002/001
APBD 1972
2 Jalan Poros Desa 400 m Kampung Buaran Mangga
APBD 1975
3 Pembangunan SD Buaran Mangga III
1 Unit Kampung Encle Rt.001/005
APBD 1982
4 Pengaspalan Jalan Poros Desa
800 m Kampung Buaran Mangga
APBD 1992
5 Pengaspalan Jalan Poros Desa
250 m Kampung Rawa Kidang
APBD 1994
6 Pengaspalan Jalan Poros Desa
1000 m Kampung Buaran Mangga
APBD 1997
7 Pembangunan Kantor Desa
1 Unit Kampung Buaran Mangga
PNPM 1999
8 Paving Block Jalan
Lingkungan
600 m Kampung Buaran Mangga
PNPM 2000
9 Paving Block Jalan
Lingkungan (Lanjutan)
300 m Kampung Buaran Mangga
PNPM 2003
10 Paving Block Jalan
Lingkungan
400 m Kampung Rawa Kidang
PNPM 2005
11 Paving Block Jalan
Lingkungan
400 m Kampung Encle PNPM 2006
12 Betonisasi Jalan Poros Desa
400 m Kampung Buaran Mangga
APBD 2007
13 Pemasangan Turap Saluran
Air
600 m Kampung Buaran Mangga
PNPM 2007
14 Betonisasi Jalan Poros Desa (Lanjutan)
400 m Kampung Buaran Mangga
APBD 2007
29
15 Paving Block Jalan
Lingkungan
300 m Kampung Buaran Mangga
PNPM 2006
16 Betonisasi Jalan Poros Desa (Lanjutan)
600 m Kampung Rawa Kidang
APBD 2013
17 Bedah Rumah Miskin
90 Unit Kampung Encle Rt.001/005 –
002/005
PNPM 2014
Terkait sejarah singkat berdirinya Desa Buaran Mangga kami sangat
sulit sekali memperoleh informasi meskipun sudah melakukan wawancara
langsung kepada para tokoh masyarakat desa dan aparatur Desa Buaran
Mangga, namun sayangnya tidak ada yang bisa memberikan penjelasan
secara detail mengenai sejarah singkat Desa Buaran Mangga. Sehingga,
sangat sedikit sekali informasi yang dapat kami tulis karena informasi yang
kami dapatkan mengenai sejarah singkat Desa Buaran Mangga sangat
terbatas.
B. Letak Geografis Desa Buaran Mangga7
Desa Buaran Mangga terletak di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten
Tangerang,Banten. Jarak dari Desa Buaran Mangga menuju Kabupaten
Tangerang sekitar 28km dengan jarak tempuh sekitar 1jam lamanya.
Sedangkan jarak dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke desa
sekitar 48km yang memerlukan waktu tempuh sekitar 1 jam 45 menit
perjalanan menggunakan sepeda motor atau menggunakan mobil.Berikut
gambaran peta Kecamatan Pakuhaji dan perincian lokasi KKN di letak Desa
Buaran Mangga.
7 Profil desa Buaran Mangga
32 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
C. Struktur Penduduk Desa Buaran Mangga8
1. Struktur Pemerintah Desa Buaran Mangga
Tabel 3.3 struktur pemetintahan Desa Buaran Mangga
8 Profil Desa Buaran Mangga
Kaur
Umum
Ubay
Kasi
Pembangu
nan
Tasim
Kasi Pemerintahan
Darmawan
Kasi
Kesejahter
aan Sosial
Usnaedi
Kaur
Keuangan
Rika
Amanah
Kaur Perencanaa
n
Ahmad Ruslan
Kepala Desa
Muhaemin MENJABAT
SEBAGAI PLT
Sekretaris Desa
Muhaemin
Kejaroan I
Abdul Hijaji
RW 1
Abidin
RT 001/001
Hasanudin
RW 2
Samsudin
RT 001/002
Marudin
RT002/002
Tiya Supri
RT 002/001
Amad Yani
RW 3
Sueb
RT002/003
Jayadi
RT 001/003
Shabudin
RT 002/005
Ma’mun
RT 001/005
M. Yahya
RW 5
Sabudin
RT 001/004
Muasim
RW 4
Suparna
Kejaroan II
Madholik
34 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
- Petani : 753 Orang
- Nelayan : 26 Orang
- Pedagang : 64 Orang
- Buruh Tani : 642 Orang
- Peternak : 27 Orang
Gambar 3.3 Keadaan Penduduk Desa Buaran Mangga Menurut Mata Pencaharian
5. Keadaan Penduduk Desa Buaran Mangga Menurut
Pendidikan
Penduduk Desa Buaran Mangga memiliki tingkat Pendidikan yang
beragam, mulai dari tidak sekolah, SD sederajat, SLTP sederajat, SMU
sederajat, Diploma 3/2/1, Strata 1, Strata 2, dan Strata 3. Berikut adalah data
keadaan penduduk Desa Buaran Mangga menurut tingkat Pendidikan :
- Tidak Sekolah : 90 Orang
- SD Sederajat : 1.709 Orang
- SLTP Sederajat : 1.765 Orang
- SMU Sederajat : 2.012 Orang
- Diploma 3/2/1 : 6 Orang
- Strata 1 : 20 Orang
- Strata 2 : 12 Orang
- Strata 3 : 5 Orang
0
100
200
300
400
500
600
700
800
PNS/TNI Wiraswasta Karyawan Petani Nelayan Pedagang Buruh Tani Peternak
Jum
lah
Pen
du
du
k
Mata Pencaharian
Keadaan Penduduk Desa Buaran Mangga Menurut Mata Pencaharian
35
Gambar 3.4 Keadaan Penduduk Desa Buaran Mangga Menurut Tingkat Pendidikan
A. Sarana dan Prasarana Desa Buaran Mangga
1. Sarana Pemerintah
- Gedung Kantor Desa : 1 Unit
- Ruang PKK : -
- Pos Kamling : - 2. Sarana Pendidikan
- Gedung PAUD : 2 Unit
- Gedung TK : 1 Unit
- Gedung SD Sederajat : 3 Unit
- Gedung SLTP Sederajat : 3 Unit
- Pondok Pesantren : 1 Unit 3. Sarana Kesehatan
- Posyandu : 5 Unit 4. Sarana Peribadahan
- Masjid : 1 Unit
- Musholla : 19 Unit
0
500
1000
1500
2000
2500
TidakSekolah
SDSederajat
SLTPSederajat
SMUSederajat
Diploma3/2/1
Strata 1 Strata 2 Strata 3
Jum
lah
Pen
du
du
k
Tingkat Pendidikan
Keadaan Penduduk Desa Buaran Mangga Menurut Tingkat Pendidikan
36 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
“Tidak ada negara yang maju tanpa pendidikan yang benar.”
–Yusuf Kalla
47
Tempat, Tanggal SDN Buaran Mangga 1, 30 Juli, 6 Agustus, 13 Agustus
2019
SDN Buaran Mangga 3, 2 Agustus, 9 Agustus,2019
Lama Pelaksanaan 3 kali di SDN Buaran Mangga 1, 2 kali di SDN Buaran
Mangga 3
Tim Pelaksana Tsuraya dan Siti Mahmudah, dibantu anggota KKN
Sentilan lainnya
Tujuan Menyampaikan pesan amanat dari dongeng kepada
anak-anak SD
Sasaran Murid-murid SDN Buaran Mangga 1 dan SDN Buaran
Mangga 3
Target Seluruh murid SDN Buaran Mangga 1 dan SDN
Buaran Mangga 3 mampu mendapatkan pesan
amanat yang disampaikan melalui cerita dan mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini diusung oleh salah satu anggota KKN Sentilan yang bernama
Tsuraya. Sebagai anggota divisi acara dan sebagai mahasiswi jurusan Ilmu
perpustakaan yang memiliki keahlian mendongeng, Tsuraya ingin
menunjukan bahwa ada acara lain selain membaca agar anak-anak
mendapatkan pesan moral yang disampaikan dalam buku, salah satunya
dengan mendongeng.
Sebelum kegiatan belajar mengajar di kedua Sekolah Dasar tersebut,
biasanya terdapat kegiatan ekstra. Kami memanfaatkan momen ini untuk
mengisi program kerja, pada hari-hari tersebut, biasanya kedua sekolah
mengadakan kegiatan membaca, namun kami mengganti literasi membaca
tersebut melalui dongeng. Tsuraya dan Siti Mahmudah ditemani dengan
beberapa anggota kkn lainnya menceritakan sebuah dongeng yang
berisikan amanat-amanat tertentu dan berganti tema di setiap
pertemuannya. Mendongeng menggunakan peraga yang telah kami buat
sebelumnya dan menceritakannya di depan seluruh murid sekolah dasar,
dengan durasi pelaksanaan sekitar 30 menit. 3 tema yang dibawakan yaitu
Gajah dan Semut, Mawar dan Kaktus, serta Kebun yang Hitam
diceritakan secara bergiliran di setiap minggunya.
Kegiatan ini terbukti menarik perhatian anak-anak, pasalnya setelah
Tsuraya selesai mendongeng dan memberikan beberapa pertanyaan
48 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
kepada anak-anak, banyak anak-anak yang antusias untuk menjawabnya
dan seolah pesan yang ingin disampaikan oleh cerita itu sepenuhnya
diterima oleh anak-anak murid Sekolah Dasar.
Hasil Pelayanan Murid-murid sekolah dasar mendapatkan pelajaran
dari cerita yang dibacakan sekaligus
memperkenalkan mereka cerita anak-anak yang
seharusnya menjadi asupan mereka di masa sekolah.
Kelanjutan
Program
Program tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.1 Dokumentasi Literasi Dongeng
Tabel 4.6 Penyuluhan Cuci Tangan
Bidang Kesehatan
Program Penyuluhan Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah
Makan
Nomor Kegiatan 02
Nama Kegiatan Ayo Biasakan Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah
Makan Menggunakan Sabun
Tempat, Tanggal SDN Buaran Mangga dan SDN Buaran Mangga 3, 24
Juli, 31 Juli, 7 Agustus 2019
Lama Pelaksanaan 4 kali di SDN Buaran Mangga 1 dan SDN Buaran
Mangga 3 durasi 30 menit setiap pertemuan
Tim Pelaksana Tsuraya sebagai penanggung jawab, dibantu oleh
seluruh anggota KKN Sentilan
Tujuan Mengadakan penyuluhan cuci tangan untuk
membiasakan murid sekolah dasar cuci tangan
49
sebelum dan sesudah makan serta memberitahukan
urgensi dari cuci tangan seblum makan.
Sasaran Murid-murid SDN Buaran Mangga 1 dan SDN Buaran
Mangga 3
Target Seluruh murid SDN Buaran Mangga 1 dan SDN
Buaran Mangga 3 mengetahui pentingnya mencuci
tangan sebelum makan dan sesudah makan serta
membiasakan mencuci tangannya sebelum dan
sesudah makan
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini merupakan hasil kegiatan yang dihasilkan berdasarkan
keputusan anggota-anggota divisi acara kelompok KKN Sentilan.
Sebelum kegiatan belajar mengajar di kedua Sekolah Dasar tersebut,
biasanya terdapat kegiatan ekstra. Kami memanfaatkan momen ini untuk
mengisi program kerja, pada hari-hari tersebut, biasanya kedua sekolah
mengadakan kegiatan sarapan bersama setiap rabu pagi. Kelompok KKN
sentilan mencoba memberikan edukasi mengenai pentingnya cuci tangan
sebelum makan di kegiatan sarapan bersama tersbut serta
mengaplikasikannya langsung dan menunjukan bagaimana cuci tangan
yang benar dengan metode menggunakan lagu agar anak-anak lebih
memahami dan merasa senang.
Pada saat proses pelaksanaan kegiatan ini terlaksana dengan cukup baik.
Kami juga memberikan sabun cuci tangan kepada pihak sekolah yang
diharapkan nantinya kegiatan ini dapat terus berlanjut dan dilaksanakan
di lingkungan sekolah, terutapa pada saat kegiatan sarapan bersama ini.
Hasil Pelayanan Murid sekolah dasar mulai menerapkan
membiasakan cuci tangan sebelum dan setelah
makan menggunakan sabun.
Kelanjutan
Program
Program tidak berlanjut
50 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.2 Penyuluhan Cuci Tangan
Tabel 4.7 Tabligh Akbar
Bidang Sosial Keagamaan
Program Ceramah dan Hiburan kepada Warga Desa Buaran
Mangga
Nomor Kegiatan 03
Nama Kegiatan Tabligh Akbar
Tempat, Tanggal Lapangan SDN Buaran Mangga 01, 16 Agustus 2019
Lama Pelaksanaan Satu hari
Tim Pelaksanaan Penanggung jawab:
Yusuf Effendi
Tim Pelaksana:
Seluruh anggota kelompok KKN 139 Sentilan
Tujuan Pembelajaran agama dalam konsep peserta masal dan
dengan sistem ceramah atau kultum
Sasaran Seluruh masyarakat desa Buaran Mangga
Target Seluruh masyarakat desa, baik orang dewasa maupun
anak-anak dapat mengikuti pembelajaran agama
dengan konsep ceramah.
51
Deskripsi Kegiatan
Acara ini merupakan rangkaian dengan acara sebelumnya, yakni festival
anak sholeh yang diselenggarakan pada tanggal 13 agustus 2019, tabligh
akbar sekaligus pembagian hadiah pemenang lomba festival anak sholeh.
Mengundang aparatur desa dan masyarakat desa bertujuan untuk
pembelajaran agama secara masal dan semoga dilanjutkan menjadi masif.
Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan sekolah SDN Buaran Mangga 01 pada
tanggal 16 agustus 2019. Kegiatan berlangsung sangat kondusif dengan
antusiasme warga yang luar biasa, serta dihadiri oleh beberapa tokoh dan
aparatur desa. Beberapa penampilan yang ada di acara ini diantaranya:
marawis dari SDN Buaran Mangga 1, pembacaan Kalam Illahi oleh salah satu
murid SDN Buaran Mangga 1, pertunjukan tari oleh beberapa murid
perempuan SDN Buaran Mangga 1, serta ceramah tentang peran pemuda
buaran mangga di era sekarang oleh salah satu anggota KKN Sentilan yaitu
Ust. Yusuf Effendi.
Hasil Pelayanan Seluruh masyarakat desa antusias dengan adanya
kegiatan ini dan berlangsung ramai serta mereka
mendapatkan tambahan pengetahuan agama.
Keberlanjutan
kegiatan
Program tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.3 Tabligh Akbar
Tabel 4.8 Seminar Great Teacher
Bidang Pendidikan
Program Pelatihan Guru
Nomor Kegiatan 04
52 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Nama Kegiatan Seminar Great Teacher Se-Kecamatan Pakuhaji,
Tangerang
Tempat, Tanggal Kantor Kecamatan Pakuhaji, 10 Agustus 2019
Lama
Pelaksanaan
Satu hari
Tim Pelaksana Perwakilan tiap kelompok KKN UIN Jakarta Se-
Kecamatan Pakuhaji
Tujuan Membentuk generasi pendidik yang berkarakter serta
berakhlakul karimah.
Sasaran Perwakilan Guru PAUD/TK dan SD di masing-
masing Desa se-Kecamatan Pakuhaji.
Target Para Guru yang menjadi perwakilan setiap desa
mampu menjadi tenaga pendidik yang berkarakter
serta berakhlakul karimah.
Deskripsi Kegiatan:
Seminar Pendidikan ditujukan kepada para Guru yang mengajar di
sekolah. Dengan dibuatnya program ini harapanya Guru-guru yang
mengajar di sekolah terkhusus di kecamatan Pakuhaji dapat memberikan
materi pembelajaran yang lebih efektif dan lebih menarik serta kreatif
dalam menyampaikan materi kepada murid-murid di kelas, salah satunya
dengan membuat media pembelajaran beruapa permainan edukatif yang
tidak hanya mengedukasi namun juga memberikan stimulus kepada anak.
Seminar dengan tema “How to be a Great Teacher” ini diisi oleh dua pemateri.
Pemateri pertama oleh H.Ferdinal Lafendry, MA, MM., dan yang kedua M.
Muhyidin Prakoso yang membawakan materi-materi berupa urgensi
mendidik, membangun karakter pada peserta didik, kiat menjadi guru
yang berkarakter, serta menumbuhkan kecintaan pada pendidikan. Acara
ini berlangsung baik serta kondusif dan diikuti dengan baik oleh para
Guru yang berpartisipasi.
Hasil Pelayanan Guru-guru PAUD/TK dan SD di Kecamatan Pakuhaji
mulai menerapkan program pendidikan yang
berkarakter serta memberikan pemblajaran yang
lebih menarik dan kreatif.
Kelanjutan
Program
Program tidak berlanjut
53
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.4 Seminar Great Teacher
Tabel 4.9 Sosialisasi Pengelolaan Keuangan dan Pengenalan Pasar
Modal
Bidang Pendidikan
Program Sosialisasi
Nomor Kegiatan 05
Nama Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Keuangan dan Pengenalan
Pasar Modal
Tempat, Tanggal Masjid Kp. Encle 12 Agustus 2019
Lama Pelaksanaan Jam 13:00-Selesai (Kurang Lebih 2 jam)
Tim Pelaksana Anisa Nur Syafitri sebagai Ketua Pelaksana dengan
dibantu oleh seluruh anggota KKN Sentilan
Tujuan Memperkenalkan dan mengedukasi warga kp.Encle
khusus nya ibu-ibu rumah tangga di Kp. Encle
tentang bagaimana cara mengelola keuangan mereka
serta mengenalkan kepada warga Kp.Encle alternatif
lain untuk berinvestasi.
Sasaran Ibu-Ibu di Kp.Encle dan Ibu-Ibu PKK Buaran
Mangga
Target Ibu-Ibu di Buaran Mangga khususnya Kp. Encle
mampu mengelola keuangan mereka sehingga
mereka tidak terlibat dengan bank keliling dan
hutang serta mengetahui alternatif lain untuk
berinvestasi di pasar modal
Deskripsi Kegiatan
54 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Acara ini pertama kali diusung oleh salah satu anggota KKN Sentilan yang
bernama Anisa Nur sebagai penanggung jawabnya. Sebagai mahasiswi
Manajemen, Anisa mengusungkan suatu program yang berkaitan dengan
ekonomi. Selain itu, Anisa juga aktif di organisasi Galeri Pasar Modal
Syariah FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, oleh karena itu ia
mengusulkan program yang berkaitan juga dengan pasar modal. KKN
Sentilan bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Banten
untuk mengadakan Sosialisasi Pengelolaan Keuangan dan Pengenalan
Pasar Modal. Dengan menghadirkan 2 Permbicara Nur Hidayah, Ph.D
yang merupakan Dosen Pembimbing KKN Sentilan sekaligus Dosen
Ekonomi Syariah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pemateri
Bagaimana Konsep Pengelolaan Keuangan serta Fadly fatah yang
merupakan Kepala Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Banten sebagai
pemateri Pasar Modal, dihadiri oleh sekitar 100 lebih ibu-ibu Kp. Encle
yang bertempat di pelataran Masjid Kp.Encle.
Selama acara ini berlangsung, Ibu-ibu di Kp.Emcle terlihat antusias dan
tertarik menjawab pertanyaan dari para pembicara meskipun beberapa
ibu lainnya teralihkan fokusnya dengan kegiatan lain (Pada hari yang sama
terdapat acara pembagian kurban).
Hasil Pelayanan Ibu-Ibu khususnya di Kp.Encle mengetahui
bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik
sekaligus mengetahui alternatif lain berinvestasi di
pasar modal untuk dipraktikan di kemudian hari.
Kelanjutan
Program
Program tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.5 Sosialisasi Pengelolaan Keuangan dan Pengenalan Pasar Modal
55
Tabel 4.10 Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bencana
Bidang Sosial
Program Sosialisasi dan Simulasi
Nomor Kegiatan 06
Nama Kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bencana
Tempat, Tanggal Lapangan Desa Buaran Mangga, Minggu 18 Agustus
2019
Lama
Pelaksanaan
Satu Hari
Tim Pelaksana Mahasiswa KKN 139 UIN Jakarta dan TIM BPBD
Kab. Tangerang
Tujuan Meningkatkan kesiagaan Masyarkat dalam
menghadapi bencana dan pasca bencana dengan
perlindungan aset produktif warga desa serta
menyampaikan Informasi dan edukasi kepada
masyarakat tentang pentingnya antisipasi dini
terhadap datangnya bencana.
Sasaran Warga Desa Buaran Mangga
Target Seluruh warga Desa Buaran Mangga terutama aparat
Desa mampu meningkatkan kesiagaan mereka dalam
menghadapi bencana serta pasca bencana dan
mengetahui pentingnya antisipasi dini terhadap
bencana.
Deskripsi Kegiatan:
Bencana Alam yang terdiri dari bencana banjir, bencana tanah longsor,
bencana kebakaran serta bencana lainnya merupakan peristiwa yang sulit
di prediksi. Pada saat menghadapi bencana, masyarakat yang belum
mampu menanganinya sendiri harus menunggu bantuan yang terkadang
tidak segera datang karena adanya kendala jarak lokasi kejadian.
Sedangkan pada detik-detik pertama saat bencana terjadi adalah saat yang
sangat penting dalam usaha mengurangi dampak bencana yang lebih
besar. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan agar masyarakat Desa
mengetahui apa serta bagaimana tindakan pertama yang harus mereka
lakukan saat menghadapi bencana, tergantung pada masing-masing jenis
bencana yang dialami. KKN Sentilan bekerjasama dengan BPDP Kab.
Tangerang memberikan simulasi bagaimana cara menangani kebakaran
serta bagaimana tindakan kita ketika menghadapi gempa yang belum lama
56 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
terjadi. KKN Sentilan dan BPDB Kab. Tangerang juga menghadirkan satu
unit mobil pemadam ke lokasi sebagai bahan dalam memberikan materi.
Hasil Pelayanan Seluruh warga Desa Buaran Mangga mengetahui
tindakan pertama apa yang harus mereka lakukan
saat terjadi bencana, bergantung pada jenis bencana
yang terjadi, bahkan beberapa warga yang ikut
berpartisipasi langsung dalam simulasi telah
mengetahui serta mampu memadamkan api saat
terjadi kebakaran.
Kelanjutan
Program
Program tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.6 Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bencana
Tabel 4.11 Lomba 17 Agustus
Bidang Sosial
Program Mengadakan lomba untuk anak-anak Desa Buaran
Mangga
Nomor Kegiatan 07
Nama Kegiatan Lomba 17an agustus
Tempat, Tanggal Posko KKN 139, 20 Agustus 2019
Lama
Pelaksanaan
Satu hari
Tim Pelaksanaan Penanggung jawab:
Tsuraya Ulfah, Siti Mahmudah dan Nazla Eka Rahmi
Tim Pelaksana:
Seluruh anggota kelompok KKN 139 Sentilan
57
Tujuan Perayaan kemerdekaan Indonesia melalui
perlombaan bagi anak-anak desa Buaran Mangga
Sasaran Anak-anak yang berada di sekitar posko KKN 139
Target Anak-anak Desa Buaran Mangga ikut memeriahkan
perayaan kemerdekaan Indonesia melalui
perlombaan
Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan lomba ini dilaksanakan pada tanggal 20 agustus 2019, kami
memilih tanggal ini karena di awal belum adanya anggaran untuk kegiatan
ini dari bendahara kami sehingga tidak dijadwalkan dalam timeline yang
sudah ada, berawal dari kegiatan 17an hanya di kecamatan untuk
mengikuti upacara bendera sehingga kami berinisiatif juga untuk
membuat perlombaan di tangga 20 agustus yang kebetulan jadwal untuk
tanggal tersebut kosong. Sehingga kami merencanakan perlombaan ini
dalam tempo tiga hari terhitung dari tanggal 17 agustus. Kegiatan ini
disambut antusias warga dan anak-anak yang mengikuti perlombaan
terbukti dengan banyaknya peserta perlombaan yang ikut dalam kegiatan
ini. Lomba-lomba yang diadakan diantaranya, lomba makan kerupuk,
estafet sarung, estafet tepung, serta joget balon.
Hasil Pelayanan Antusias anak-anak dalam menyambut kemerdekaan
terapresiasi dengan perlombaan yang kami adakan
sehingga momentum 17an selalu diingat sebagai hari
kemerdekaan dan hari dimana bisa mengikuti
perlombaan.
Keberlanjutan
kegiatan
Program tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.7 Lomba 17 Agustus
58 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Tabel 4.12 Renovasi TK Al- Muawanah
Bidang Infrastruktur dan Pendidikan
Program Renovasi Bangunan, Pengadaan Media Belajar, dan
pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) kepada pengajar.
Nomor Kegiatan 08
Nama Kegiatan Pembenahan dan penambahan sarana dan prasarana
TK Al- Muawanah
Tempat, Tanggal TK Al- Muawanah, 16-20 Agustus 2019
Lama Pelaksanaan 5 hari dengan jam felksibel
Tim Pelaksana Nurul Fitri, Yogi Rahmono, dan anggota KKN
Sentilan lainnya.
Tujuan Memberikan suasana baru di dalam kelas untuk
menambah semangat siswa untuk datang ke sekolah
dan belajar. Serta pemberian RPP untuk menunjang
materi pembelajaran yang sesuai dengan anak usia
dini sesuai standar kurikulum 2013 karena teknik
pembelajaran yang digunakan sebelumnya dinilai
tidak sesuai.
Sasaran Guru TK dan murid-murid TK Al-Muawanah
Target Murid-murid TK Al-Muawanah merasa senang
dengan suasana kelas yang baru sehingga dapat
menambah semangat mereka untuk hadir dan belajar
di kelas. Serta cara pembelajaran baru yang sesuai
dengan RPP yang telah diberikan dapat sesuai
dengan pelajaran yang seharusnya diterima untuk
anak usia dini.
Deskripsi Kegiatan
Program ini pada awalnya tidak terencana dan terdaftar dalam program
kerja kami sebelum kami datang ke Desa Buaran Mangga. Namun, setelah
salah satu anggota KKN Sentilan yang bernama Nurul, mahasiswi PIAUD
mengunjungi salah satu TK yang ada di Desa Buaran Mangga, Nurul
merasa bahwa suasana TK yang ia kunjungi tersebut tidaklah layak untuk
sebuah Taman Kanak-kanak, dan pelajaran yang anak-anak terima
tidakah sesuai dengan kurikulum yang sedang berlaku, disana juga tidak
59
Tabel 4.13 Bina Shalat
Bidang Pendidikan
Program Pendidikan Agama Islam
ada mainan edukatif yang merangsang anak-anak untuk belajar. Oleh
karena masalah-masalah tersebut, Nurul mengusunkan untuk merenovasi
atau melakukan cat ulang pada TK tersebut. Yogi, Nurul, serta beberapa
anggota KKN Sentilan memulai pengecatan ruangan TK pada tanggal 16
Agustus 2019, terus berlanjut hingga tanggal 20 Agustus 2019. Kami juga
membuat tanda yang menandakan bahwa disitu ada TK Al-Muawanah
dengan mengecat tembok gang masuk TK. Nurul sebagai mahasiswi
PIAUD membuat RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai
standar kurikulum 2013 dan diberikan kepada Guru pengajar di TK Al-
Muawanah untuk kemudian diterapkan menjadi sistem pembelajaran.
Hasil Pelayanan Murid-murid TK Al-Muawanah merasa senang
dengan suasana kelas yang baru dan mereka sangat
antusias berada di kelas bahkan sebelum pengecatan
selesai dilakukan. Serta cara pembelajaran baru yang
sesuai dengan RPP yang telah diberikan dapat
diterima oleh pengajar di TK Al- Muawanah
Kelanjutan
Program
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
digunakan sebagai dasar untuk mengajar di TK Al-
Muawanah saat ini hingga seterusnya.
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.8 Renovasi TK Al- Muawanah
60 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Nomor Kegiatan 09
Nama Kegiatan Bina Shalat
Tempat, Tanggal SDN Buaran Mangga 01 dan SDN Buaran Mangga 03,
29 Juli 2019
Lama
Pelaksanaan
Satu hari
Tim Pelaksanaan Penanggung jawab:
Siti Mahmudah, Yusuf Effendi, M. Ridwan
Tim Pelaksana:
Seluruh anggota kelompok KKN 139 Sentilan
Tujuan Agar siswa-siswi di dua SDN tersebut terpacu untuk
menghafalkan bacaan-bacaan dan memperbaiki
gerakan-gerakan shalat.
Sasaran Seluruh siswa-siswi SDN Buaran Mangga 01 dan SDN
Buaran Mangga 03
Target Seluruh siswa dan siswi SDN Buaran Mangga 01 serta
SDN Buaran Mangga 03 terpacu untuk menghafalkan
bacaan-bacaan dan memperbaiki gerakan solat.
Deskripsi Kegiatan
Pada tanggal 25 juli 2019 dosen pembimbing kami berkunjung ke desa
Buaran Mangga untuk pembukaan KKN kami dan rapat bersama
kelompok sambil menyarankan adanya bina shalat tersebut.
Pada tanggal 29 Juli 2019 bina salat ini kami laksanakan di dua sekolah
dasar yang ada di desa dan diikuti oleh hampir seluruh siswa-siswi kedua
SDN di desa Buaran Mangga. Bina shalat di SDN Buaran Mangga 01
dilaksanakan di masjid yang tidak jauh dari lokasi sekolah sedangkan SDN
Buaran Mangga 03 melaksanakan Bina Shalat ini di musolla yang telah di
sediakan sekolah. Pada saat melaksanakan kegiatan tersebut, kami para
mahasiswa mengetahui bahwa ternyata masih banyak siswa ataupun
siswi yang gerakan solatnya belum baik, bahkan beberapa anak belum
mengetahui bacaan solat. Dengan adanya kegiatan ini, kami para
mahasiswa berharap, anak-anak dapat mengerti bahwa mereka wajib
melakukan solat dengan gerakan dan bacaan yang tidak hanya baik namun
juga benar.
Hasil Pelayanan Seluruh siswa dan siswi SDN Buaran Mangga 01 serta
SDN Buaran Mangga 03 bisa memperbaiki gerakan
shalat dan menghapalkan bacaan shalat.
61
Keberlanjutan
kegiatan
Kegiatan tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.9 Bina Shalat
Tabel 4.14 Penyuluhan Sampah Dan Kerja Bakti
Bidang Sosial
Program Kebersihan
Nomor Kegiatan 10
Nama Kegiatan Kerja Bakti dan Penyuluhan Terkait Sampah
Tempat, Tanggal Sepanjang sungai Desa Buaran Mangga, 18 Agustus
2019
Lama Pelaksanaan Hanya dalam 1 hari, dari jam 10 sampai jam 14.00
Tim Pelaksana Penanggung jawab:
Zahrota, Thoriq, Elsi
Tim Pelaksana:
Seluruh anggota KKN Sentilan
Tujuan Memberi kesadaran kepada warga akan pentingnya
menjaga kebersihan.
Sasaran Seluruh warga Desa Buaran Mangga
Target Seluruh warga Desa Buaran Mangga terutama yang
bermukim didekat aliran sungai sadar akan
kebersihan serta menjaga kebersihan.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini akan mengajarkan bagaimana cara pengelolaan sampah,
pembagian jenis sampah, bahaya pembakaran sampah. Kegiatan ini
dilakukan bersama organisasi nirbala Trash Hero sebagai fasilitator.
62 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Tabel 4.15 Pemasangan Plang Jalan
Bidang Sosial
Program Pemasangan Plang
Nomor Kegiatan 11
Nama Kegiatan Pemasangan Plang Jalan
Tempat, Tanggal Desa Buaran Mangga, 18 Agustus 2019
Lama
Pelaksanaan
Satu Hari
Diawali dengan membersihkan sampah sepanjang sungai dan jalan dari
posko KKN dan di akhiri dengan memberi edukasi tentang pengelolaan
sampah di rumah rw 01. Trash Hero, organisasi ini banyak menjelaskan
kepada masyarakat Buaran Mangga bahayanya membuang sampah
sembarangan, lebih berbahaya jika membakar sampah karena hasil udara
yang dihasilkan berdampak buruk bagi masyakarat terutama anak-anak.
Sambil beristirahat di rumah pak RW 01, pak Abidin warga dan peserta
KKN menyimak penjelasan sambil berbincang santai perihal bahaya
sampah yang tidak di kelola dengan baik. Trash Hero juga memberi
edukasi bagaimana mengelola sampah plastic agar mengurangi
pembuangan sampah plastic secara langsung.
Hasil Pelayanan Pembersihan dan pengumpulan sampah di area
sekitar sungai oleh masyarakat desa dan masyarakat
telah menerima edukasi terkait pengelolaan sampah
Kelanjutan
Program
Program berlanjut dengan pengadaan kerja bakti
rutin
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.10 Penyuluhan Sampah Dan Kerja Bakti
63
Tim Pelaksana Mahasiswa KKN 139
Tujuan Mempermudah warga dalam mengetahui nama jalan
terutama untuk para pendatang baru serta sebagai
sarana penunjang di desa.
Sasaran Tiga gang yang ada di Desa Buaran Mangga
Target Tiga gang yang ada di Desa Buaran Mangga terpasang
untuk mempermudah warga dalam mengetahui nama
jalan terutama untuk para pendatang baru
Deskripsi Kegiatan:
Plang jalan sebagai sarana informasi nama suatu jalan, dengan adanya
plang masyarakat dengan mudah menemukan lokasi yang dicari. Kegiatan
ini berlangsung setelah diadakannya Kerja Bakti dan Penyuluhan Terkait
Sampah. Anggota KKN Sentilan terutama laki-laki, dibantu oleh beberapa
warga desa bekerjasama memasang plang di 3 gang yang telah di tentukan.
Plang tersebut diadakan dikarenakan sebelumnya tidak ada nama jalan di
ketiga gang tersebut sehingga sulit untuk membedakan antara satu gang
dengan gang lainnya. Adapun plang yang di buat untuk tiga jalan, 1. Jalan
Balai Desa Buaran Mangga, 2. Jalan Masjid, 3. Jalan TPU Buaran Mangga.
Kegiatan ini diharapkan mampu membantu masyarakat desa.
Hasil Pelayanan Plang nama jalan telah terpasang di ketiga gang yang
telah ditentukan.
Kelanjutan
Program
Program tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.11 Pemasangan Plang Jalan
64 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
Berikut bentuk dan hasil kegiatan pemberdayaan pada masyarakat yang
dilaksanakan selama program KKN berlangsung:
Tabel 4.16 Pelatihan Menari
Bidang Pendidikan
Program Menari
Nomor Kegiatan 12
Nama Kegiatan Mengajar Tari
Tempat, Tanggal SDN Buaran Mangga0 1 dan SDN Buaran Mangga 03,
23 Juli - 16 Agustus 2019
Lama Pelaksanaan 5 kali di SDN Buaran Mangga 1 , 5 kali di SDN Buaran
Mangga 3
Tim Pelaksana Adinda Ardani dan Elsi Rosita
Tujuan Mengajarkan serta mengenalkan budaya tari kepada
anak-anak sekolah dasar.
Sasaran Anak-anak SDN Buaran Mangga 01 dan SDN Buaran
Mangga 03 terutama perempuan.
Target Anak-anak perempuan SDN Buaran Mangga 01 dan
SDN Buaran Mangga 03 belajar gerakan tari secara
bersama-sama di ruangan kelas.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini adalah mengajar tari untuk anak SD, dan pengajarnya adalah
anggota dari kelompok kkn. Objek yang diajari adalah siswi sekolah dasar
terutama kelas 5, dan waktu pengajarannya adalah di hari senin sampai
hari kamis, senin dan rabu untuk sd buaran mangga 1 dan selasa serta
kamis untuk sd buaran mangga 3. Tarian yang diajarkan adalah tari
tradisional manuk dadali dan suwe ora jamu yang berasal dari daerah
sunda dan jawa. Siswi sekolah dasar sangat senang dan antusias terhadap
kegiatan ini bahkan ketika kami tidak mengajar di sekolah, mereka
mengunjungi posko. Kami memilih beberapa orang anak untuk kemudian
dilatih lebih dan siap pentas. Hasil dari latihan itu ditampilkan di acara
festival anak sholeh dan tablig akbar.
65
Tabel 4.17 Pelatihan Pidato
Bidang Pendidikan
Program Pelatiahan Pidato
Nomor Kegiatan 13
Nama Kegiatan Pelatihan Pidato
Tempat, Tanggal SDN Buaran Mangga 01 dan SDN Buaran Mangga 03
serta MI di Desa Buaran Mangga, 1- 12 Agustus 2019
Lama
Pelaksanaan
Dua Minggu
Tim Pelaksana Mahasiswa KKN 139
Tujuan Memotivasi siswa-siswi sekolah dasar untuk belajar
bahasa asing tertama Inggris dan Arab serta melatih
siswa-siswi untuk berbicara di hadapan umum
Sasaran Siswa kelas 4-6 SD/MI
Target Siswa kelas 4-6 SD/MI mampu termotivasi untuk
belajar bahasa asing terutama Inggris dan Arab serta
mampu berbicara di hadapan umum dan ikut tampil
di festival anak soleh yang diadakan oleh kelompok
KKN Sentilan.
Hasil Pelayanan Siswi sekolah dasar yang belajar menari lebih
mencintai budaya Indonesia dan memiliki
keterampilan menari.
Kelanjutan
Program
Program tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.12 Pelatihan Menari
66 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Deskripsi Kegiatan:
Pidato merupakan berbicara dihadapan orang banyak dengan
menyampaikan materi yang telah di persiapkan, adapun materi tersebut
berisi nasihat dan motivasi. Dalam berpidato dibutuhkan kecakapan
dalam berbicara, maka sebab itu, butuh banyak latihan berbicara agar bisa
menyampaikan pidato dengan baik dan memukau di depan umum.
Motivasi untuk berpidato terinspirasi oleh para Da’i kondang di
masyarakat. Beberapa anggota KKN Sentilan yang memiliki keterampilan
lebih di bidang bahasa terutama bahasa Inggris dan Bahasa Arab,
mengajarkan pidato dengan teks yang telah disiapkan oleh kelompok
KKN Sentilan kepada siswa kelas 4-6 SD/MI setiap hari selasa dan kamis
untuk SDN Buaran Mangga 01 dan SDN Buaran Mangga 03. Kami
membagi 2 team untuk kemudian mengajarkan kedua sekolah dalam satu
waktu. Hasil pembelajaran ini kemudian diaplikasikan langsung melalui
lomba yang diadakan di Festival Anak Soleh.
Hasil Pelayanan Para siswa termotivasi untuk belajar bahasa asing
serta mampu berbicara di hadapan umum terbukti
dengan partisipasi mereka dalam perlombaan yang
diadakan di Festival Anak Soleh.
Kelanjutan
Program
Program tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.13 Pelatihan Pidato
Tabel 4.18 Ayo Senam Sehat
Bidang Kesehatan
Program Senam
67
Nomor Kegiatan 14
Nama Kegiatan Ayo Senam Sehat
Tempat, Tanggal 10 Agustus 2019 di SDM Buaran Mangga, 20 Agustus
2019 di Posko KKN Sentilan
Lama Pelaksanaan 1 kali di SDN Buaran Mangga 3 dan 1x di Posko KKN
Sentilan dengan durat 30 menit
Tim Pelaksana Ismy Dheis sebagai penanggung jawab, dan dibantu
oleh seluruh anggota KKN Sentilan
Tujuan Mengajak ank-anak untuk berolahraga dengan
memberikan kegiatan yang menyehatkan namun
menghibur kepada anak-anak
Sasaran Murid-murid SDN Buaran Mangga 1 dan SDN Buaran
Mangga 3 serta anak-anak di sekitar posko KKN
Sentilan
Target Seluruh murid SDN Buaran Mangga 1 dan SDN
Buaran Mangga 3 serta anak-anak sekitar Buaran
Mangga melakukan olahraga
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini pertama kali diusung oleh salah satu anggota KKN Sentilan
yang bernama Ismy Dheis. Pada awalnya kami sudah berencana, apabila di
Desa Buaran Mangga belum memiliki kelompok senam untuk ibu-ibu,
maka kami akan membuatkan kelompok senam dan akan mencarikan
instruktur dari daerah sekitar Desa. Dan apabila di Desa Buaran Mangga
telah ada kelompok senam tersebut, maka kemungkinan kami akan
berpartisipasi atau hanya mengadakan senam untuk anak-anak saja.
Ternyata di Desa Buaran Mangga sudah terdapat kelompok senam yang
mayoritas anggotanya merupakan Ibu-Ibu PKK. Senam ini juga dikenakan
biaya sebesar Rp.10.000/orang kepada pesertanya. Setelah melakukan
beberapa pertimbangan, kami memutuskan untuk tidak berpartisipasi
dalam kelompok senam ibu-ibu. Berpatokan kepada rencana awal, kami
membuat senam untuk anak-anak Desa Buaran Mangga. Senam dilakukan
dengan instruktur dari anggota KKN Sentilan diikuti oleh anak-anak yang
berpartisipasi dengan riang dan gembira.
Hasil Pelayanan Anak-anak terhibur dengan kegiatan senam
sekaligus membiasakan anak-anak untuk
berolahraga
68 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Kelanjutan
Program
Program tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.14 Ayo Senam Sehat
Tabel 4.19 Penyuluhan Pembuatan Proposal
Bidang Keterampilan
Program Keterampilan
Nomor Kegiatan 15
Nama Kegiatan Penyuluhan Pembuatan Proposal
Tempat, Tanggal Kampung Encle, Desa Buaran Mangga, 07 agustus
209
Lama Pelaksanaan Satu hari
Tim Pelaksanaan Penanggung jawab:
Nazla Eka Rahmi dan Dian Ikawati
Tim Pelaksana:
Seluruh anggota kelompok KKN 139 Sentilan
Tujuan Membantu peningkatan mutu penulisan proposal
bagi kelompok pemuda dan aparatur desa yang hadir
dalam kegiatan ini.
Sasaran Pemuda kampung Encle, Desa Buaran Mangga
Target 30 pemuda Kampung Encle mengetahui bagaimana
penulisan proposal yang memiliki mutu baik serta
mudah diterima oleh sponsor.
Deskripsi Kegiatan
Pada tanggal 5 agustus 2019 kami menyiapkan materi yang akan
disampaikan seperti prosedural penyertaan proposal ke suatu lembaga,
69
teknik menulis dan desai proposal. Selain itu kami juga menyiapkan lokasi
untuk penyuluhan kegiatan ini. Kemudian pada tanggal 7 agustus 2019
hari pelaksanaan penyuluhan pembuatan proposal di Kampung Encle,
Desa Buaran Mangga dengan target para pemuda di kampung tersebut.
Acara ini dilaksanakan tepatnya di rumah bapak Kejaroan 2, bapak
Sapudin pada malam hari pukul 19.30 dengan pembawa materi masih dari
anggota kelompok KKN yakni Nazla dan Dian. Acara ini berlangsung
dengan baik, dan dapat diterima oleh pemuda Kampung Encle, terbukti
dengan antusiasme mereka dalam memberikan pertanyaan kepada
pembicara.
Hasil Pelayanan Pemuda dan aparatur desa yang hadir telah
mengetahui dan mampu meningkatkan mutu dari
proposal yang mereka buat untuk kegiatan-kegiatan
yang akan berlangsung di Desa.
Keberlanjutan
kegiatan
Program tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.15 Penyuluhan Pembuatan Proposal
Tabel 4.20 Workshop Desain Sablon
Bidang Keterampilan
Program Keterampilan
Nomor Kegiatan 16
Nama Kegiatan Workshop Desain Sablon
Tempat, Tanggal Pesantren Darul Ibtida Al-Malibar, 09 Agustus 2019
Lama Pelaksanaan Satu hari
Tim Pelaksanaan Penanggung jawab:
70 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Yoggi Rahmono
Tim Pelaksana:
Seluruh anggota kelompok KKN 139 Sentilan
Tujuan Membantu penambahan sumber penghasilan bagi
para santri pondok pesantren Darul Ibtida Al-
Malibar melalui usaha di bidang sablon.
Sasaran Para santri pondok pesantren Darul Ibtida Al-
Malibar
Target Santri putra pondok pesantren Darul Ibtida Al-
Malibar mengetahui bahwa ada peluang dari usaha
sablon yang telah mereka pelajari pada kegiatan ini.
Deskripsi Kegiatan
Workshop ini dilakukan pada tanggal 9 agustus 2019 bertempatan di desa
Buaran Mangga. Pelatihan ini diikuti oleh para santri dengan cara ikut
mendesain dan menyablon kain (media sablon) yang telah disediakan oleh
kelompok KKN. Tujuan dari kegiatan ini untuk membuka mata
pencaharian baru bagi para santri yang sebelumnya sudah memiliki mata
pencaharian beternak ikan lele. Acara ini dilakukan pada sore hari selepas
ashar. Pemateri pada acara ini merupakan salah satu anggota KKN
Sentilan yang memang memiliki bakat dalam seni dan telah menekuni
bisnis sablon yaitu Yogi Rahmono. Para santri yang mengikuti acara ini
begitu antusias mempelajari bagaimana membuat sablon mulai dari
mendesain gambar hingga mengaplikasikan gambar tersebut di atas kain
dengan teknik sablon tradisional.
Hasil Pelayanan Para santri mampu membuat desain gambar serta
mampu mengaplikasikan sablon di atas kain dan
mengetahui bahwa hal tersebut bisa dijadikan
peluang bisnis untuk mereka menambah penghasilan
selama di pesantren.
Keberlanjutan
kegiatan
Program tidak berlanjut
71
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.16 Workshop Desain Sablon
Tabel 4.21 Festival Anak Sholeh
Bidang Acara
Program Festival perlombaan
Nomor Kegiatan 17
Nama Kegiatan Festival Anak Soleh
Tempat, Tanggal SDN Buaran Mangga 03, 13 Agustus 2019
Lama
Pelaksanaan
Satu Hari
Tim Pelaksana Seluruh Mahasiswa KKN 139 UIN Jakarta dibantu
oleh Staf dan Guru-Guru di SDN Buaran Mangga 03
Tujuan Menumbuhkan rasa kompetisi dalam bakat
pendidikan Islam untuk menggali potensi, prestasi,
dan pengembangan diri, menumbuhkan nilai
keislaman sejak dini, serta menjalin Ukhuwah
Islamiyah antar siswa di Desa Buaran Mangga
Sasaran Siswa kelas 1-6 SD dan MI Desa Buaran Mangga
Target Siswa kelas 1-6 SDN Buaran Mangga 01, SDN Buaran
Mangga 03, serta MI mampu menunjukan bakat serta
mengembangkan bakat mereka terutama dalam
pendidikan Islam dan menumbuhkan rasa kompetisi
atau bersaing dalam diri mereka.
Deskripsi Kegiatan:
Salah satu rencana kegiatan KKN 139 UIN Jakarta Sebagai Implementasi
gambaran wajah kampus yang berbasis Islam. Festival Anak Sholeh terdiri
72 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
dari rangkain perlombaan. Adanya kegiatan ini sebagai menyambut hari
Raya Idul Adha. Adapun perlombaan tersebut terdiri dari Lomba Azan,
Lomba Hafalan Doa-doa Harian, dan Lomba Pidato Bahasa Asing (Arab
dan Inggris). Setiap cabang perlombaan memiliki peraturan tersendiri.
Ketiga rangkain acara tersebut diikuti oleh seluruh SD/MI Sederajat di
Desa Buaran Mangga. Acara ini berlangsung dari pagi hingga sore hari di
SDN Buaran Mangga 03. Dihadiri oleh perwakilan dari tiap sekolah dan
juga beberapa aparatur desa termasuk Kepala Desa Sementara (PLT) yaitu
pak Muhaimin yang memberikan sambutan di awal acara. Pengumuman
pemenang dalam lomba ini diumumkan di acara Tabligh Akbar dan
pemenang didominasi oleh siswa-siswi dari MI.
Hasil Pelayanan Para siswa SD dan MI mampu dan berani menunjukan
bakat mereka di hadapan umum dan antusias untuk
mengikuti perlombaan, dengan adanya acara ini,
siswa-siswi antar sekolah saling bertemu dan
berkenalan sehingga terjalin Ukhuwah Islamiyah
diantara mereka.
Kelanjutan
Program
Program tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.17 Festival Anak Sholeh
Tabel 4.22 Rembuk Desa
Bidang Sosial
Program Penyerapan Aspirasi dan rembuk desa
Nomor Kegiatan 18
Nama Kegiatan Silaturahmi dan Rembuk Desa
73
Tempat, Tanggal Rumah kepala desa, 20 Agustus 2019
Lama Pelaksanaan Hanya 1 hari, mulai pukul 19.00-22.00
Tim Pelaksana Raihan dan Fahmi
Tujuan Menyerap dan menghimpun aspirasi para aparat desa
Sasaran Aparatur Desa
Target Aparatur Desa memberikan aspirasi mereka
mengenai rencana dan program yang harus
dipersiapkan untuk kemajuan Desa
Deskripsi Kegiatan:
Kegiatan ini adalah penyerapan aspirasi dari elemen masyarakat yang
diwakilkan ke RT dan RW setempat, dan diiringi dengan rembuk desa
untuk menemukan formula terbaik bagaimana desan ini berkembang
kedepannya, dan hasil dari kegiatan ini akan dicatat dan dikumpulkan di
satu draft rekomendasi. Draft rekomendasi itu berisi segala saran, kritik,
masukan kepada calon kepala desa terpilih dan diserahkan di acara
penutupan serta perpisahan KKN Sentilan. Kegiatan ini diadakan di
tempat tinggal Kepala Desa Sementara (PLT Kepala Desa) yaitu bapak
Muhaimin pada malam hari dan dihadiri oleh seluruh RT dan RW tanpa
terkecuali. Para mahasiswa memberikan paparan mengenai masalah apa
saja yang kami temukan di Desa serta solusi melalui program yang telah
dilaksanakan oleh kelompok KKN Sentilan selama sebulan berada di Desa,
kemudian para Aparatur Desa memberikan tanggapan mengenai
bagaimana rencana desa di kemudian hari.
Hasil Pelayanan Terhimpunnya masukan dan saran, serta
menggabungkannya dalam suatu draft rekomendasi
untuk kepala desa terpilih.
Kelanjutan
Program
Program tidak berlanjut
74 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Tabel 4.23 Forum Group Discussion
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.18 Rembuk Desa
Bidang Sosial
Program Penyerapan Aspirasi dan rembuk desa
Nomor Kegiatan 19
Nama Kegiatan Forum Group Discussion
Tempat, Tanggal Balai Desa,22 Agustus 2019
Lama Pelaksanaan Hanya dalam 1 hari, mulai pukul 16.00-18.00
Tim Pelaksana Raihan dan Tim
Tujuan Mendiskusikan arah dan tujuan desa di kemudian
hari
Sasaran Aparatur Desa
Target Aparatur Desa beserta masyarakat yang hadir
mampu memberikan aspirasi mereka mengenai arah
dan tujuan desa di kemudian hari.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini adalah akhir dari rangkaian “Penyerapan Aspirasi dan
Rembuk Desa”. Kegiatan ini dihadiri oleh semua Aparatur Desa dan
beberapa masyarakat dan dilaksanakan di Balai Desa, serta bertepatan
dengan acara penutupan serta perpisahan KKN Sentilan. Acara ini dimulai
dengan pembacaan Draft Rekomendasi yang telah dikumpulkan dalam
acara Penyerapan Aspirasi dan Rembuk Desa yang sebelumnya telah
dilaksanakan, kemudian pemberian kesempatan kepada warga desa
untuk menanggapi aspirasi-aspirasi dari para Aparatur Desa tersebut,
kemudian dilanjutkan dengan sesi materi yang diberikan oleh bapak
75
D. Faktor Pencapaian Hasil
1. Faktor Pendorong
Seluruh kegiatan KKN Sentilan 139 telah terlaksana sesuai dengan apa
yang telah di rencanakan. Berkat kerjasama yang baik dan dukungan dari
berbagai pihak dapat terwujud keberlangsungan program kerja KKN
Sentilan di desa Buaran Mangga kec. Pakuhaji kab. Tangerang adalah sebagai
berikut:
a. Koordinasi
Perjalan awal KKN Sentilan melalui berbagai kordinasi kepada
berbagai pihak dari aparatur desa hingga tokoh masyarakat untuk saling
memberikan informasi dan merencanakan program kegiatan dan
menyepakati bersama kelompok KKN sentilan. Kordinasi dilakukan secara
kekeluargaan dan sistematis, berkat kordinasi yang baik seluruh kegiatan
KKN Sentilan di hadiri oleh aparatur desa serta antusias masyarakat yang
menyambut baik setiap program yang di canangkan. Disisi lain kelompok
Kepala Desa dan bapak Kepala BPD, sesi tanya jawab untuk materi yang
telah diberikan, serta diakhiri dengan penyerahan draft rekomendasi
kepada bapak Kepala BPD dan penutupan kegiatan KKN Sentilan di Desa
Buaran Mangga.
Hasil Pelayanan Penyerahan draft rekomendasi kepada Ketua BPD
(Badan Permusyawaratan Desa) sebagai fasilitator
pilkades.
Kelanjutan
Program
Program tidak berlanjut
Dokumentasi Kegiatan:
Gambar 4.19 Focus Group Discussion
76 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
KKN sentilan memiliki struktur organisasi sehingga setiap individu
mempunyai tugas pokok masing masing. Sehingga memudahkan kordinasi
yang baik terhadap pihak lain. Dengan adanya komunikasi dan koordinasi
yang baik ini memberikan pengaruh yang besar terhadap kelancaran semua
kegiatan yang dilaksanakan. Serta denagn adanya perencanaan dan
persiapan yang matang juga merupakan faktor pendukung dari setiap
program yang di laksanakan.
b. Kemampuan dan Kompetensi Anggota KKN Sentilan
Setiap individu kelompok KKN sentilan memiliki kemampuan dan
kompetensi akademik masing masing, adapun kemampuan tersebut :
menari, desain grafis, mendongeng, berpidato, public speaking, mengajar dsb.
Serta kompetensi akademik yang dimiliki diantaranya: bahasa arab, bahasa
Indonesia, bahasa Inggris, akuntansi, pendidikan agama Islam, komputer
dsb. Kemampuan dan kompetensi tersebut sangat bermanfaat selama
keberlangsungan program KKN Sentilan yang langsung di implementasikan
di desa Buaran mangga.
c. Dana
Keutamaan dalam menjalankan suatu program adalah dana, dana
pun sebagai penunjang keberlangsungan program KKN sentilan. Apabila
tidak ada nya dana dapat dipastikan seluruh program kerja tidak terlaksana
sebagaimana mestinya. Dana di perlukan untuk seluruh program KKN
Sentilan di desa Buaran mangga. Keperluan tersebut berupa kebutuhan
harian KKN Sentilan, baik sandang papan dan pangan. Dengan pengelolaan
yang baik serta penggunaan dana yang optimal membuat KKN Sentilan di
desa Buaran mangga berjalan sesuai harapan.
d. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi warga sangatlah begitu tinggi terhadap kehadiran KKN
sentilan di desa Buaran mangga, berbagai bentuk antusiasme masyarakat
membantu serta turut andil dalam berbagai program yang di rancang KKN
sentilan. Bantuan tenaga, materi, dan semangat antusiasme yang di tunjukan
saat keberlangsungan acara menambah motivasi kami untuk mengabdi dan
menjalankan program di desa Buaran mangga.
e. Kekompakan
" Bersatu adalah kunci kesuksesan" istilah meyakinkan bahwa
kesuksesan itu diraih dengan kebersamaan. Kekompakan KKN sentilan
adalah salah satu faktor keberhasilan dalam setiap program yang
dilaksanakan, dengan sikap saling membantu, saling melengkapi
77
kekurangan, dan memahami dan mengerti satu sama lainnya. Walaupun
terdapat perbedaan pendapat namun tak mempengaruhi kekompakan KKN
sentilan. Di sisi lain pula kekompakan tidak hanya di realisasikan dalam
kelompok namun juga terhadap warga dan masyarakat desa Buaran mangga
di buktikan dalam kesuksesan program yang terlaksana.
f. Evaluasi
Evaluasi sebagai rangkaian akhir dalam setiap kegiatan. Salah satu
keberhasilan KKN Sentilan atas pencapaian melaksanakan program tiada
lain berkat adanya evaluasi yang di laksanakan selepas acara dilaksanakan.
Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan pembelajaran serta perbaikan di
setiap acaranya demi menjalankan program selanjutnya lebih baik lagi.
Dengan evaluasi segala informasi baru di infokan dan sebagai wadah
musyawarah mufakat KKN Sentilan ke arah yang lebih baik lagi.
2. Faktor Penghambat
Hambatan yang kami hadapi selama satu bulan di desa Buaran
mangga adalah hambatan internal dan eksternal. Adapun diantara nya
hambatan lokasi tempat tinggal kami yang tidak dekat perkampungan
masyarakat menjadikan kami terbatasi waktu dan transportasi untuk bisa
selalu jumpa di masyarakat. Namun hal ini dapat kami atasi dengan baik
salah satu cara nya dengan membuat jadwal harian berbaur di masyarakat.
Hambatan lain nya yaitu terbatas nya dana untuk pelaksanaan program
KKN Sentilan, dan dari keseluruhan masalah bisa kita atasi bersama dalam
menghadapi persoalan ini.
”Jadikan setiap orang sebagai guru dan setiap tempat sebagai sekolah.”
-Ki Hadjar Dewantara
79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan KKN (Kuliah Keja Nyata) selama kurang lebih 30 hari
yang dilakukan oleh Kelompok 139 (Senlitan) di Desa Buaran Mangga,
Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang merupakan bentuk pengabdian
serta pelayanan yang diberikan mahasiswa kepada masyarakat sebagai
wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Seluruh kegiatan dan program
yang telah direncanakan dan disusun merupakan hasil pengamatan dan
sosialisasi yang telah dilakukan oleh Kelompok KKN Senlitan sebelum
kegiatan KKN dilaksanakan sebagai bahan untuk menjawab permasalahan
yang ada di Desa Buaran Mangga.
Di bidang pendidikan, masalah yang kami temui secara umum
adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
terhadap anak-anaknya, kurangnya fasilitas sarana dan prasarana sekolah
yang menunjang bakat dan kreatifitas anak dalam bidang akademik maupun
non-akademik, kurangnya jumlah tenaga pendidik dan minimnya kualitas
tenaga pendidik dalam mengajar. Dari permasalahan-permasalahan ini kami
menyusun beberapa program yang dinilai membantu dan menjadi solusi atas
permasalahan-permasalahan tersebut, yaitu pelatihan pidato, pelatihan tari
tradisional, literasi informasi melalui dongeng, festival anak soleh yang
ditujukan untuk memberikan edukasi tambahan kepada anak-anak di
Buaran Mangga serta Seminar Great Teacher yang ditunnjukan untuk para
guru agar dapat menggunakan metode yang lebih baik dalam mengajar.
Di bidang perekonomian, masalah yang kami temui secara umum
adalah kurangnya pelatihan baik kerja maupun keterampilan serta
kurangnya edukasi mengenai bagaimana cara pengelolaan keuangan dengan
baik sehingga masyarakat terutama ibu-ibu terlibat dengan bank keliling,
kami memberikan solusi dengan membuat program yaitu pelatihan
pembuatan sablon serta sosiaslisasi pengelolaan keuangan dan pengenalan
pasar modal yang berjalan dengan baik sehingga diharapkan saat ini para
pemuda khusus nya yang mengikuti pelatihan bisa membuka bisnis yang
80 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
berkaitan dengan sablon serta para ibu-ibu yang sudah mulai mengatur
keuangannya agar terhindar dari jeratan hutang.
Di bidang sosial agama, masalah umum yang kami temui adalah
tidak adanya DKM atau kepengurusan resmi dari Masjid, serta tidak adanya
organisasi resmi karang taruna meskipun pemudanya tetap bergerak sebagai
karang taruna, untuk masalah tersebut, kami belum cukup memberikan
solusi karena ikatan politik yang kental di antara warga. Di bidang ini kami
mengadakan program bina solat untuk meningkatkan pengetahuan anak-
anak tentang tata cara solat yang baik dan benar, kami juga mengadakan
Tablugh Akbar untuk ikut memeriahkan perayaan Idul Adha, lomba 17an
yang ditujukan untuk anak-anak dan membantu pemuda di kampung
Buaran Mangga untuk memeriahkan acara kemerdekaan Indonesia, serta
rembug desa untuk membicarakan visi Buaran Mangga kedepannya.
Di bidang kesehatan kami juga memberikan kontribusi berupa
program yang memberikan solusi serta mengedukasi masyarakat agar tidak
mengulangi kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik untuk kesehatan mereka
dan memulai untuk melakukan gerakan hidup sehat, seperti mengadakan
program kerja bakti dan penyuluhan pengelolaan sampah, penyuluhan cuci
tangan, serta senam sehat untuk anak-anak maupun ibu-ibu. Kegiatan ini
juga mendapat respon yang baik dari warga dan mereka akan melanjutkan
kegiatan-kegiatan tersebut. Kontribusi kami di bidang sarana dan prasarana
berupa program seperti pemasangan plang nama jalan, serta pembenahan
dan penambahan sarana dan prasarana TK Al-Muawanah. Terakhir, kami
juga mengadakan edukasi publik berupa pelaksanaan workshop pembuatan
proposal dan penyuluhan penanggulangan bencana alam untuk menambah
pengetahuan masyarakat desa.
B. Saran
KKN 139 telah merampungkan tugas KKN yang ditujukan untuk
desa dari kampus. Kurang lebih satu bulan lamanya kami berada di desa
Buaran Mangga, kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Sekiranya ada
dari kami rekomendasi ataupun saran bagi desa maupun bagi penampuk
KKN selanjutnya untuk desa Buaran Mangga.
1. Pemerintah desa
81
Bagi aparatur desa dan tingkat di atasnya, kami menyarankan agar
membangun dan menciptakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan tanpa
harus menyisihkan kultur dari desa yang memang banyak bertani, berkebun
dan beternak. Lapangan pekerjaan dibina dan dibimbing oleh ahli yang
difasilitasi oleh pemerintah desa dan kecamatan.
2. Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM)
Penempatan lokasi KKN bagi peserta KKN selanjutnya diharapkan
adalah desa yang benar-benar membutuhkan penanganan peserta KKN juga
PPM dan atau pemerintahan setempat.
3. Pemangku kebijakan di tingkat kecamatan dan kabupaten
Bagi pemangku kebijakan di atas pemerintahan desa diharpkan agar
segera turun gunung dan melihat langsung realita di Desa Buaran Mangga
yang kini masih tertinggal dari segi finansial dan ekonomi. Harus adanya
turun tangan dari pemerintah setingkat kabupaten dan jika perlu setingkat
provinsi untuk membangun terkhusus Desa Buaran Mangga dan umumnya
se-provinsi Banten demi mewujudkan bibit unggul daerah.
4. Tim Lanjutan KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tim KKN selanjutnya kami harap lebih baik lagi dan lebih berinovasi
dalam membangun program untuk Desa Buaran Mangga agar desa bisa
berkembang layaknya daerah lain.
“Salah satu hal yang paling sulit di dunia ini adalah mengakui kesalahan dan tak ada
yang lebih membantu dalam memecahkan persoalan daripada pengakuan jujur.”
–Benjamin Disraeli
BAGIAN 2 : REFLEKSI HASIL KEGIATAN
84 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
85
BAB VI KISAH INSPIRATIF
A.
SEBUAH CORETAN PERJALANAN BARU DI DESA BUARAN
MANGGA
Oleh: Adinda Ardani
Fakultas Sains dan Teknologi-Fisika
Kupikir KKN itu….?
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu perwujudan dari
Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian terhadap masyarakat yang
diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada awalnya saya
beranggapan bahwa kegiatan pengabdian ini akan menjadi sesuatu hal yang
biasa saja bahkan membuang waktu dan tidak ada manfaatnya karena telah
memangkas jatah liburan selama satu bulan hanya untuk sebuah pengabdian
yang seharusnya digunakan untuk beristirahat setelah melewati jam kuliah
yang panjang dan ujian akhir semester yang tentunya sangat menguras
pikiran. Namun, pemikiran itu perlahan pudar seiring berjalannya waktu.
Setelah hidup selama 30 hari disuatu desa bersama teman-teman yang
mayoritas baru dikenal dan tentunya memiliki karakter-karakter yang
berbeda dan dipaksa hidup berdampingan dalam satu atap, saya akhirnya
mengetahui dan menyadari bahwa program pengabdian ini adalah sesuatu
hal yang sangat luar biasa, berkesan di hati dan sungguh besar manfaatnya
sebagai bentuk pembelajaran tentang kesadaran hidup bermasyarakat serta
memberikan pengalaman yang tak akan pernah terlupakan.
PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menerapkan system
acak pembagian kelompok KKN seperti tahun sebelumnya dan terbentuk
sebanyak 200 kelompok dari berbagai fakultas dengan jurusan yang berbeda.
Saya merasa cemas dan tidak tenang menantikan pembagian anggota
kelompok KKN yang dibagikan dengan system acak karena akan bertemu
dengan orang baru yang tidak tahu karakternya, latar belakang
kehidupannya dan tentunya harus beradaptasi kembali. Nama saya masuk
di dalam urutan kelompok 139, yang terdiri dari 10 perempuan dan 8 laki-
laki. Kelompok saya mendapatkan tugas melaksanakan pengabdian di Desa
Buaran Mangga yang berada di Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang
dengan dosen pembimbing ibu Nur Hidayah, M.A., Ph.D. yang merupakan
dosen fakultas ekonomi dan bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah
ditentukan pembagian kelompok salah satu anggota kelompok 139 dengan
86 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
segera membentuk sebuah grup di whatsapp untuk mempermudah saya dan
teman-teman kelompok 139 dalam berkomunikasi dan berkoordinasi satu
sama lain ke depannya.
Awal pertemuan dan bertatap muka anggota kelompok KKN 139
untuk pertama kalinya di awali dengan rasa canggung, malu dan hanya
senyuman tipis yang tersirat yang paling saya ingat diantara anggota satu
dengan yang lainnya waktu itu. Pertemuan ini dilakukan untuk
memperkenalkan diri agar menjadi lebih akrab satu sama lain lalu
dilanjutkan dengan membentuk struktur kepengurusan selama KKN nanti.
Struktur kepengurusan terdiri dari ketua kelompok dan dibawah ketua
kelompok terdapat BPH (Badan Pengurus Harian) serta beberapa divisi yang
dibutuhkan selama persiapan dan pelaksanaan KKN. Terdapat beberapa
divisi dalam struktur kepengurusan ini yaitu divisi acara, divisi K3
(Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan), divisi konsumsi, divisi humas, dan
divisi PDD (Publikasi, Dokumentasi dan Dekorasi). Saya masuk ke dalam
divisi konsumsi yang sempat membuat saya kebingungan pada awalnya
karena saya tidak begitu pandai dalam memasak, namun ternyata tugas
divisi konsumsi hanyalah mengatur keperluan yang akan dibutuhkan untuk
memasak dan membuat jadwal piket harian memasak selama KKN
berlangsung.
Tak terasa pembekalan KKN 2019 telah diumumkan dan jadwal
pembekalan ini dibagi menjadi 8 gelombang dalam waktu 4 hari mulai dari
tanggal 1 Mei sampai dengan 5 Mei 2019 di Auditorium Harun Nasution,
kelompok saya yaitu kelompok 139 mendapat jadwal pembekalan di
gelombang ke 6 pada hari Sabtu tanggal 4 Mei 2019 pukul 13.00 WIB.
Pembekalan ini wajib diikuti oleh setiap anggota kelompok KKN karena dari
pembekalan ini akan diberikan gambaran tentang KKN sehingga dari
pembekalan ini saya mendapat kesimpulan bahwa alur pelaksanaan KKN
terdiri atas 3 hal yaitu persiapan, pelaksaan dan yang terakhir adalah
laporan. Setelah pembekalan selesai, anggota kelompok KKN 139 langsung
mengadakan rapat di teras Gedung Auditorium Harun Nasution untuk
membahas logo dan nama kelompok KKN serta membahas dana untuk
kegiatan KKN nanti. Dan didapat nama kelompok KKN 139 yaitu
SENTILAN yang merupakan singkatan dari seratus tiga puluh Sembilan.
Pertemuan demi pertemuan pun kami lakukan karena banyak hal
yang harus dipersiapkan oleh para mahasiswa sebelum turun langsung ke
desa yang telah ditentukan untuk melaksanakan pengabdian, mulai dari
87
persiapan tenaga, keuangan, pikiran dan segala sesuatu yang diperlukan
karena KKN adalah masa yang tidak akan dapat dihindari. Beberapa upaya
saya bersama teman-teman dalam mencari dana untuk melaksanakan
pengadian telah kami lakukan, seperti menjual pakaian bekas, menjual
minuman dingin dan makanan di acara wisuda UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, dan sebagainya. Karena menurut saya kegiatan pengabdian KKN ini
harus memiliki rencana dengan persiapan yang sangat matang dalam segala
hal.
Pada tanggal 23 Mei 2019 untuk pertama kalinya kelompok kami
melakukan survei lokasi KKN dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Perjalanan kami menuju lokasi KKN menghabiskan waktu 2 jam yang
tentunya lumayan menguras tenaga karena survei pertama ini bertepatan
pada bulan puasa Ramadhan. Sesampainya di Desa Buaran Mangga, saya dan
teman-teman langsung mengunjungi kantor Kepala Desa Buaran Mangga.
Namun, kantor tersebut terlihat sepi, tidak ada kegiatan dan terkunci.
Sehingga saya dan teman-teman langsung berinisiatif untuk mengunjungi
rumah bapak Kepala Desa Buaran Mangga dan tetap saja tidak membuahkan
hasil karena bapak Kepala Desa sedang tidak ada di rumah. Akhirnya kami
bertemu dengan Pak Jayadi selaku ketua RT.002/003 yang kebetulan
rumahnya berdekatan dengan pak Kepala Desa.
Kami berada di Desa Buaran Mangga selama beberapa jam untuk
mencari tahu informasi terkait desa tersebut dan tak lupa kami pun
berkeliling desa untuk mendapatkan gambaran akan kondisi desa yang
dijadikan tempat pengabdian, dan pada sore harinya saya dan teman-teman
bergegas untuk pulang. Saya bersama teman-teman melakukan survei lokasi
desa sebanyak 3 kali, yaitu yang pertama pada bulan Ramadhan, dan yang
kedua dan ketiga setelah lebaran. Pada tanggal 22 Juli 2017 terdapat kegiatan
kuliah umum dalam rangka lepas peserta KKN tahun 2019 di Auditorium
Harun Nasution yang dihadiri oleh Menteri Sosial Negara Republik
Indonesia. Setelah mengikuti acara pelepasan, para anggota mulai
mempersiapkan barang dan keperluan apa saja yang akan dibawa ke lokasi
KKN. Semua barang bawaan dikumpulkan menjadi satu di kost-an teman
saya yang bernama Siti Mahmudah lalu kost-an tersebut pun dijadikan titik
keberangkatan kelompok kami menuju lokasi KKN yaitu desa Buaran
Mangga.
88 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Menyongsong Hari Baru
Terhitung mulai dari keberangkatan menuju desa Buaran Mangga
untuk melaksanakan KKN saya menganggap sejak saat itu saya akan
menjalani kehidupan baru yang satu bulan lamanya. Setibanya di desa, saya
bersama teman-teman disambut dengan ramah oleh masyarakat, lalu
menerima saya dan teman-teman dengan tangan terbuka dan penjelasan
singkat tentang kondisi desa mereka. Di Desa Buaran Mangga saya bersama
teman-teman tinggal disebuah kontrakan yang kami sering sebut komplek
hijau karena disana terdapat beberapa kontrakan dan semuanya berwarna
hijau. Kami menyewa 3 kontrakan, dimana satu untuk tempat istirahat laki-
laki, satu untuk tempat istirahat perempuan, dan yang satunya lagi dijadikan
sebagai posko. Posko berfungsi sebagai titik kumpul kami, seperti rapat,
makan, solat berjamaah, ngaji bersama, tempat penerimaan tamu seperti saat
dosen pembimbing mengunjungi kami dan sebagainya. Ketiga kontrakan ini
letaknya berdekatan sehingga memudahkan kami dalam komunikasi dan
menjaga kekompakan.
Pagi itu, 23 Juli 2019 saya tebangun dari tidur dengan suasana dan
pemandangan yang berbeda dengan hari biasanya. Untuk pertama kalinya
saya harus merasakan tidur dilantai beralaskan tikar bahkan berbagi bantal
dengan orang lain. Tetapi saya tetap merasa senang bisa hidup bersama
dengan teman hidup baru selama sebulan kedepan. Hidup bersama dengan
17 orang yang baru dikenal yang tentunya memiliki karakter yang berbeda-
beda tidaklah mudah. Bertemu seharian penuh dari pagi hingga pagi lagi,
melakukan aktivitas yang sama setiap harinya, memakan makanan yang
sama, melalui suka dan duka serta jatuh dan bangun bersama-sama selama
30 hari membuat saya mulai mengenal sifat dan karakter teman-teman
sekelompok. Mulai dari yang paling enak masakannya, yang paling rajin,
yang paling bersih, bahkan yang paling males sekalipun, yang paling lama
mandi, dan masih banyak hal-hal lain yang membuat saya tersenyum sendiri
jikalau mengingatnya. Meskipun hari-hari tersebut telah berlalu namun rasa
kebersamaan dan keakraban yang terasa membekas dihati hingga kini dan
akan terus menjadi kenangan yang tak terlupakan.
Rasa kekeluargaan perlahan tumbuh diantara kami, sesama teman
KKN SENTILAN 139 yang berbeda jurusan. Sikap saling pengertian, dan
toleransi menjadi hal yang menyenangkan diantara kami, dengan saling
merangkul ketika ada masalah dan rasa saling mengkoreksi ketika terdapat
perbedaan cara pandang. Tak hanya itu, jika diantara kami terdapat
89
perbedaan pendapat sebisa mungkin kami menyelesaikannya dengan saling
bertukar pikiran dan introspeksi diri untuk menjaga hubungan dan
menjadikan saya sebagai pribadi yang lebih baik lagi. Tidak cukup menyebut
mereka sebagai sahabat, tetapi menyebut mereka sebagai keluarga adalah
kata yang cocok bagi saya karena setelah hidup bersama dengan mereka
sama seperti hidup di rumah dengan adanya rasa kekeluargaan dan rasa
saling melengkapi yang membuat saya nyaman. Saya merasa sangat
beruntung dapat bertemu dengan teman baru seperti mereka yang dapat
menerima saya apa adanya dan mengerti keadaan saya.
Dari adanya program pengabdian KKN ini saya merasakan banyak
pelajaran yang berharga dan hikmah yang saya dapatkan, serta pengalaman
dan cerita kehidupan yang membekas di dalam hati saya. Dari sini saya
belajar menjadi pribadi yang lebih bersyukur atas apa yang telah dimiliki saat
ini, saya belajar menjadi pribadi yang lebih sabar, menjadi pribadi yang lebih
menghargai waktu, menjadi lebih mandiri karena jauh dari orang tua
dirumah sehingga mengharuskan saya untuk mengurus keperluan
kehidupan sehari-hari yang serba sendiri, mulai dari mencuci baju, setrika
pakaian, menyiapkan makan, mengatur keuangan dan beberapa hal lainnya.
Disini pun saya menyadari bahwa kehidupan di kota dengan di desa
sangatlah jauh berbeda, kehidupan di kota jauh lebih mudah dalam segala
hal seperti kendaraan umum, pasar, pendidikan, dan kesehatan yang
terbilang sulit didapatkan oleh masyarakat yang hidup di desa.
Tentang Desa, Buaran Mangga ku
Sebuah keramahan warganya dan kehangatan yang saya rasakan
setiap kali menjalankan aktivitas di kampung ini adalah sebuah kesan yang
terkenang di benak saya. “Kakak…kakak” begitulah sapaan dengan
senyuman anak-anak Desa Buaran Mangga setiap kali saya dan teman-teman
melintasi jalan desa karena mereka begitu antusias dengan kehadiran
mahasiswa KKN. Bahkan setiap pulang sekolah dan di hari libur pun anak-
anak sering kali mengunjungi rumah kontrakan tempat tinggal kami hanya
untuk belajar dan bermain bersama. Namun, menurut saya ada beberapa
karakter masyarakat yang perlu diperbaiki di desa ini, seperti kurangnya
kesadaran akan kebersihan dan kesehatan. Mereka menginginkan
lingkungan yang bersih tetapi kebiasaan buruk seperti membuang sampah
tidak pada tempatnya tentunya akan menghambat terciptanya lingkungan
yang mereka inginkan. Dan juga terdapat beberapa warga yang masih tidak
memiliki ruang MCK (mandi, cuci, dan kakus) di tempat tinggalnya
90 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
sehingga mengharuskan mereka melakukan kegiatan mandi, mencuci dan
buang air di sungai.
Hari demi hari di desa Buaran Mangga saya lewati, mulai dari solat
subuh kemudian dilanjut dengan sarapan di warung Ibu Maryanih yang
merupakan warga asli desa Buaran Mangga serta berbincang dengan warga
sekitar sembari menunggu matahari mulai menampakkan dirinya. Sesekali
saya bersama teman-teman berjalan mengelilingi desa dipagi hari untuk
menikmati pemandangan alam dan udara yang sejuk. Disepanjang jalan saya
melihat beberapa ibu-ibu mencuci pakaian, mencuci piring, mencuci sepatu
dan sandal dipinggir sungai, dan melihat anak-anak jalan kaki bersama
menuju sekolah tempat mereka belajar. Selama satu bulan disana hampir
setiap pagi rutinitas saya bersama beberapa teman saya seperti ini.
Hari demi hari saya dan teman-teman mulai bergerak melaksanakan
semua program kegiatan yang sebelumnya telah kami persiapkan untuk
dilaksanakan di Desa Buaran Mangga ini seperti literasi informasi melalui
mendongeng, penyuluhan cuci tangan, bina shalat, pelaksanaan workshop
pembuatan proposal, pelaksanaan workshop desain sablon, pelatihan
menari, seminar great teacher, festival anak soleh, pemasangan plang jalan,
kerja bakti dan penyuluhan sampah, dan lain sebagainya. Saya pribadi
mendapat tugas untuk memberikan pelatihan menari tradisional untuk
siswi SD sederajat yang dijadikan sebagai kegiatan harian yang nantinya
akan dipentaskan sebagai pembuka acara festival anak soleh dan tabligh
akbar. Saya memberikan pelatihan menari setiap hari senin dan rabu untuk
SDN Buaran Mangga 01 dan setiap hari selasa dan kamis untuk SDN Buaran
Mangga 03. Dari kegiatan ini membuat saya semakin dekat dengan anak-
anak dan banyak belajar dari mereka yang memiliki semangat belajar dalam
menari meskipun dengan fasilitas yang terbatas. Karena hal tersebut
membuat saya semakin semangat untuk mengajari mereka menari meskipun
perjalanan menuju sekolah SDN Buaran Mangga 03 harus melewati
persawahan, pemancingan bahkan kuburan.
Di desa ini saya mendapatkan informasi bahwa sekolah-sekolah di
desa ini khususnya SDN Buaran Mangga 01 dan SDN Buaran Mangga 03
hanya memiliki 9 pengajar pendidik dengan 3 orang guru yang merupakan
PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan 6 orang lainnya merupakan guru honorer.
Sekolah ini tidak memiliki penjaga sekolah dan petugas kebersihan, sehingga
mengharuskan guru-guru di desa ini selain menjadi tenaga pengajar namun
juga bertugas untuk menjaga kebersihan sekolah dan menjaga sekolah. Pada
91
hari ke 23 KKN kelompok SENTILAN mendapatkan undangan untuk
makan bersama atau ngeliwet bareng di SDN Buaran Mangga 03 yang segala
seuatunya telah disiapkan oleh bapak dan ibu guru SD tersebut, seperti nasi
liwet, ayam goreng, lalapan, sambal goreng, sambal tauco yang menurut Ibu
Aniek merupakan ciri khas makanan dari Desa Buaran Mangga, pete dan
masih banyak lagi. Menurut kepala sekolah SDN Buaran Mangga 03
undangan makan bersama ini adalah sebagai tanda ucapan terima kasih
mereka kepada mahasiswa karena telah bersedia meluangkan waktunya
untuk memberikan ilmu yang dimilikinya kepada anak-anak dan sebagai
mahasiswa rantau yang jauh dari rumah orang tua, undangan makan
bersama ini tidak mungkin saya dan teman-teman tolak karena menurut
kami undangan tersebut merupakan waktu untuk perbaikan gizi. Karena
uang belanja untuk makan sehari-hari selama pengabdian sangatlah sedikit
sehingga ayam goreng salah satunya menjadi lauk yang langka berbeda
halnya saat dirumah.
Hari Terakhir dan Sebuah Harapan
Buaran Mangga adalah desa yang sebelumnya tidak pernah saya
ketahui ataupun datangi sebelumnya. Lokasi yang tidak jauh dari pusat kota
bukan berarti desa tersebut sudah maju, jauh dari ketertinggalan dan sudah
terjamah oleh tangan pemerintah. Dengan adanya kegiatan pengabdian KKN
ini yang satu bulan lamanya telah saya lewati bersama teman-teman di Desa
Buaran Mangga , ada seribu cerita bahkan lebih yang tidak dapat saya
sampaikan satu persatu dari pengalaman yang saya dapatkan selama
kegiatan pengabdian KKN di desa ini. Sedikit kontribusi saya kepada
masyarakat di desa ini, namun saya telah berusaha untuk membantu
membangun desa ini semaksimal mungkin. Selama satu bulan disini, banyak
sekali pelajaran yang saya dapatkan baik yang pahit ataupun manisnya
kehidupan. Saat yang awalnya paling ditunggu-tunggu yang kini berubah
menjadi saat yang menyedihkan pun datang yaitu saat dimana waktu
pengabdian selesai yang berarti waktunya untuk meninggalkan desa.
Saya sangat sedih meninggalkan anak-anak desa Buaran Mangga,
karena selama saya disana, anak-anak selalu meramaikan rumah kontrakan
kami. Anak-anak biasanya berkunjung untuk mengajak bermain ataupun
belajar. Terkadang pun saya merasa sepi ketika anak-anak tidak berkunjung
kerumah kontrakan. Anak-anak di sini masih berprilaku layaknya anak-
anak seperti pada umumnya, tidak seperti di kota yang anak-anak tetapi
kelakuannya seperti dewasa. Sulit rasanya meninggalkan desa ini ketika
92 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
anak-anak berkata “kakak jangan pergi, kakak disini aja, barang kakak aja
yang pulang dan kakak nya jangan” ujar anak-anak ketika saya memeluknya,
beberapa anak-anak pun meneteskan air mata karena kesedihannya yang
membuat saya pun ikut menteskan air mata. Hingga saat ini perpisahan
tersebut masih membekas dihati saya yang diiringi dengan bayang-bayang
wajah kesedihan anak-anak. Perpisahan dengan warga sekitar pun diiringi
dengan doa para orang tua agar saya dan teman-teman menjadi anak yang
sukses dan berguna bagi nusa dan bangsa serta ucapan terima kasih karena
telah berokontribusi dalam membangun desa mereka,
Semoga waktu, ilmu dan tenaga yang telah kami berikan dalam
kontribusi kami untuk membangun Desa Buaran Mangga agar menjadi lebih
baik kedepannya dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Harapan saya
setelah menyelesaikan tugas pengabdian di Desa Buaran Mangga yaitu
semoga masyarakat desa tidak merasa rendah diri dan mudah menyerah
karena bertempat tinggal di desa serta lebih peduli lagi akan kesadaran
menjaga lingkungan dan kesehatan. Dan teruntuk anak-anak Desa Buaran
Mangga tetap tingkatkan semangat belajar dan rasa ingin tahu terhadap
dunia dan tetap menjadi pribadi yang bertakwa.
93
B.
SENTILAN KE BUARAN MANGGA
Oleh: Anisa Nur Syafitri
Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Manajemen
Fikiran Liar Terhadap KKN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kalimat yang sudah sering saya
dengar bahkan sebelum saya memasuki bangku perkuliahan. Sebuah kalimat
yang menurut saya memiliki makna sebagai bentuk pengabdian kepada
masyarakat untuk mengimplementasikan ilmu yang sudah dipelajari selama
menjalani proses pembelajaran di perkuliahan. Sudah tidak asing bagi saya,
untuk melaksanakan KKN, karena saya merupakan lulusan SMK yang sudah
melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan). Meskipun begitu, saya
menyadari bahwa KKN dan PKL pada dasarnya berbeda, karena PKL saya
waktu itu hanya duduk di bawah AC (Air Conditioner)9, di depan komputer,
dan di samping tumpukan bukti transasksi perusahaan. Sedangkan KKN
yang saya dengar adalah bagaimana kita harus berinteraksi kepada
masyarakat, mengetahui aset dan kelemahan desa serta membuat beberapa
program yang mungkin bisa membuat desa menjadi berdaya. Terlebih
banyak isu tentang KKN, dimana kita harus hidup bersama selma sebulan
dengan teman-teman baru yang entah karakteristiknya seperti apa, di
lingkungan baru yang jauh dari keluarga, banyak cerita mistis, daerah KKN
yang rawan kriminalitas, dan masih banyak lagi. Memikirkannya saja saya
sudah merasa lelah dan ingin menyelesaikannya dengan cepat.
Saya mulai KKN ini dengan mendaftarkan diri di Akademik
Information System (AIS)10 sebagai peserta KKN tentunya. Terdapat 3 program
yaitu KKN Reguler yaitu pengabdian di desa terpilih, KKN Kebangsaan
yaitu pengabdian di desa terpilih di wilayah Nusantara yang nantinya akan
tergabung dengan mahasiswa dari Universitas lain, serta KKN Internasional
yang nantinya akan ditempatkan di Negara tetangga. Saya orang yang terlalu
sederhana dan tidak memiliki ambisi untuk menjadi lebih, karena itu saya
memilih KKN Reguler yang hanya mengabdi di desa terpilih, yang
penempatannya hanya di Bogor atau di Tangerang. Dari segala aspek
persiapan KKN, yang saya fikirkan adalah di mana saya nanti akan
9 Penyejuk ruangan 10 Portal akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
94 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
ditempatkan serta manusia-manusia seperti apa yang akan bersama saya
sebulan nantinya. Meskipun begitu, saya lebih memilih fokus pada tugas
saya sebagai mahasiswi semester 6 yang pada saat itu tugas-tugasnya terasa
berat sehingga cukup untuk mengalihkan fikiran buruk saya tentang KKN.
Sekitar satu bulan berlalu, pengumuman kelompok KKN, Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL), dan penetapan lokasi KKN satu persatu
diumumkan. Saya ingat saat itu sedang dalam proses pembelajaran di kelas.
Ya, Dosen yang pada saat itu sedang menerangkan tentang Manajemen
Investasi seolah diabaikan dan satu kelas heboh dengan pengumuman
pembagian kelompok KKN. Saya yang sebelumnya memperhatikan Dosen
seolah melihat pengumuman ini lebih menarik dari pada menghitung risiko
pasar yang sedang dijelaskan oleh Dosen. Berharap dapat teman satu
kelompok dari jurusan yang sama, tapi nyatanya itu agak sulit dan memiliki
peluang sangat kecil, saya mencari nama saya yang sepertinya jauh dari
kelompok atas, pandangan saya terhenti di kelompok 139 nomor urut 6, “Eh
nama gue11 kayanya nih” batin saya. Sementara yang lain sibuk menanyakan
kelompok berapa satu sama lain, saya kembali memperhatikan Dosen yang
sepertinya sudah pasrah dengan keadaan kelas.
Singkat cerita KKN 139 sudah memiliki group WhatsUp12, dengan
18 anggotanya. Merencanakan pertemuan pertama di sebuah café13 sepulang
perkuliahan ternyata hujan, banyak yang berhalangan hadir, dan alhasil
hanya Raihan dan Yoggi yang bertemu. Merencanakan pertemuan kedua dan
Alhamdulillah banyak yang hadir, beberapa menyusul dan beberapa tidak
hadir karena sedang sakit. Pertemuan ini cukup singkat karena hanya
membahas perkenalan dan pemilihan ketua dimana mayoritas
mempercayakan jabatan itu kepada Raihan Azmi dan memutuskan nama
untuk KKN ini, akhirnya kami beri nama “SENTILAN” yang memiliki arti,
Seratus Tiga Puluh Sembilan, tidak memiliki arti sama sekali menurut saya,
tetapi tidak apa karna saya juga tidak memiliki ide lain. Sekitar seminggu
kemudian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat)
mengadakan pembekalan wajib untuk seluruh mahasiswa KKN yang terbagi
ke dalam beberapa sesi, dan momen ini kami manfaatkan untuk kembali
mengadakan pertemuan karena kami meyakini hampir semua anggota hadir,
11 Gue- saya. 12 Aplikasi chatting dengan fitur yang memungkinkan 1ruangan chat diisi banyak orang 13 Tempat makan dan berbincang
95
namun ternyata ada saja yang berhalanan hadir. Masih dengan suasana yang
beku yang berusaha dicairkan oleh sang ketua Raihan, kami membahas apa
saja yang mungkin kami lakukan di Desa nantinya, meskipun masih tidak
jelas arahnya kemana karena kami belum mengetahui lokasinya. Sampai tiba
saatnya lokasi diumumkan, saya yang berharap dapat di Bogor ternyata di
Tangerang. Orang Tangerang yang mengabdi di pelosok Tangerang, yah
sudahlah saya pikir.
Hal yang pertama kali saya pikirkan saat dapat lokasi di Tangerang
bukan apa yang akan saya lakukan disana, namun skincare14 apa saja yang
harus saya bawa agar kulit saya tidak terlalu terbakar berada di Desa yang
letaknya dekat dengan pantai dan itu pasti sangat panas, terlebih dengan isu
kesulitan air, air yang asin, dan isu menyeramkan lainnya. Setelah beberapa
kali mengadakan rapat kami memutuskan untuk melakukan 3x survei walau
nyatanya hanya 2x dan saya hanya bisa hadir 1x karna survei pertama saya
sedang ada presentasi. Panas, banyak yang mencuci di pinggir kali15 yang
airnya berwarna coklat dengan lumut dan banyak sampah plastik di
dalamnya, sampah yang berserakan di pinggir kali, dll. Dari semua masalah
dan potensi yang kami temui saat survei, terbentuklah program yang juga
sudah dibicarakan dengan Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Nur Hidayah,
Ph.D Dosen Ekonomi Syariah.
Saya sebagai mahasiswa fakultas ekonomi mengajukan program yang
mengenalkan pasar modal kepada masyarakat Desa. Pada 22 Juli 2019 kami
sekelompok menghadiri pelepasan KKN di Gedung Auditoriun Harun
Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan di hari itu juga salah satu
anggota kami yaitu Siregar memutuskan untuk keluar dari kelompok karna
1 atau beberapa alasan. Namun kami tidak ambil pusing dan tetap berjalan
seperti biasanya karna memang sejak awal Siregar tidak banyak
berkontribusi. Sore harinya beberapa termasuk saya berangkat menuju desa.
Minggu-minggu pertama terasa sulit, namun karna saya merasa memiliki
kelompok yang terasa seperti keluarga, satu bulan berlalu dengan cepat,
semua program kami terlaksana walupun tidak tanpa hambatan, KKN yang
saya jalani tidak seburuk yang saya bayangkan, saya banyak belajar,
walaupun banyak rebahan16nya juga.
Sentilan, Keluarga yang Akur
14 Perawatan kulit 15 Aliran air seperti sungai 16 Tidur dengan posisi berbaring
96 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Selaras dengan cerita yang sudah saya ceritakan di awal, saya
sempat memikirkan dengan siapa saya akan hidup satu bulan nantinya.
Pertemuan pertama, first impression17 saya mengenai kelompok ini memang
sudah cukup bagus, karna orang-orangnya terlihat santai dan tidak egois
dengan mengutamakan pendapat sendiri. Pertemuan pertama kami juga diisi
dengan beberapa candaan ringan untuk mencairkan suasana yang memang
saat itu masih sangat beku. Satu hal yang membuat saya heran pada saat itu
adalah, sentilan sepertinya merupakan satu-satunya kelompok yang kalau
mengadakan pertemuan KKN memiliki durasi yang paling singkat. Seiring
dengan waktu dan beberapa pertemuan diadakan, saya semakin yakin
bahwa kelompok ini berisi anak-anak yang santai. Entah ini harus disebut
dengan santai, cuek, atau memang tidak mau tahu. Seminggu sebelum
keberangkatan program baru dibicarakan, bahkan beberapa hari sebelum
keberangkatan proposal belum matang (Sebenarnya ini salah saya juga ), dan
anehnya saat rapat yang dibicarakan bukan kematangan program, tetapi
malah barang-barang bawaan yang kita butuhkan disana. Memang itu hal
yang penting juga, tetapi seharusnya setelah semua program matang dengan
jelas haha tapi yasudah tidak apa, nyatanya semua program berjalan sesuai
rencana dan berjalan dengan baik.
Saya akan ceritakan keluarga Sentilan ini mulai dari kepala
keluarganya. Sentilan, dikepalai oleh seorang mahasiswa dari jurusan
Ekonomi Syariah, salah satu murid dari Ibu Nur Hidayah, Raihan Azmi
Azhari. Raihan satu fakultas dengan saya, tetapi saya baru mengenalnya dan
dipertemukan oleh KKN ini. Saya mencari info tentang Raihan ke teman-
teman saya, beberapa mengenalnya, beberapa juga tidak. Pertama kali
bertemu saat saya ingin menitipkan pemberkasan KKN, saya ke kelasnya
yang waktu itu baru saja selesai, karena saya tidak tahu orangnya yang mana,
saya tunggu di depan kelasnya. Keluarlah laki-laki berpostur tubuh tinggi,
berisi, yang saya kira itu Dosennya, ternyata itu yang namanya Raihan.
Raihan ketua yang luar biasa. Luar biasa santai.
Meskipun begitu, santainya berhasil menyatukan 17 kepala
dibawahnya, tanpa ada perseturuan yang serius. Orangnya selalu
mendengarkan cerita orang lain, katanya sih berusaha membantu
mencarikan solusi, tetapi kata-katanya banyak benarnya juga, sangat mudah
bergaul, meskipun kadang membuat kesal karna urusan kecil saja menyuruh
17 Pandangan pertama- pendangan sementara sewaktu pertama kali bertemu
97
orang lain walaupun bukan saya yang disuruh, bentuk tanggung jawabnya
juga keren, sedikit bangga punya ketua seperti Rehan, tetapi bangganya
sedikit saja tidak banyak. Hobinya nyanyi dan mendengarkan musik
sepertinya, pencetus kata “Ntah Peninglah” yang kemudian banyak diikuti
anggota lainnya. Kedua, Nazla Eka Rahmi mahasiswi Jurnalistik yang
mendapat jabatan sekretaris. Panggilannya Nazla, orangnya bawel, kalau
dari curhatan salah satu anggota lain yang saya dengar “Talk more do less”18,.
Rajin, saking rajinnya tugas sekretaris hampir semua Nazla yang
mengerjakan, saya jadi tidak banyak berkontribusi sebagai asisten sedikit
kesal tetapi tidak apa, terimakasih Nazla. Terlalu terbawa perasaan
meskipun dibawa asik saja, paling nyambung kalau sudah berbicara dengan
Ndah dan Ucup.
Ketiga, Dian Ikawati mahasiswi jurusan PBSI, bendahara yang
paling tidak bawel sepertinya, tidak irit juga, manusia bertubuh mungil yang
sangat mudah tidurnya, teman sekasur karena hanya saya dan Dian yang
tidur di ruang tengah, wanita hebat yang mengurus keuangan Sentilan
sendiri. Keempat, Tsuraya Ulfah, mahasiswi Ilmu Perpustakaan, kagum
karna percaya dirinya tinggi, teman piket untuk masak dan bersih-bersih
kontrakan, orangnya lucu dan sering mencairkan suasana, anggota divisi
acara yang paling siap kalau pagi hari mau ke sekolah, satu-satunya
pendongeng yang ada di Sentilan, yang paling sigap kalau ada anak-anak SD
main ke posko untuk menggambar atau main. Kelima, Siti Mahmudah yang
biasa dipanggil Ndah, entah panggilannya itu berasal dari nama yang mana.
Cara bicaranya lembut, rasanya ingin Ndah saja yang memasak tiap hari
karena masakannya enak, pembawa acara yang menjadi andalan karena
disetiap acara Sentilan pasti Ndah yang menjadi pembawa acara dan Ndah
juga selalu siap, orang yang menginspirasi saya untuk mengaji setiap selesai
solat karena saya sepertinya agak sulit membiasakan hal itu, wanita yang
konsisten pakai rok di Sentilan.
Keenam, Ismy Purwanti, mahasiswi PMH yang biasa dipanggil Ka
Ismy. Satu-satunya anggota Sentilan yang sudah menikah. Meskipun
seumuran, tetapi kami biasa memanggilnya Ka Ismy mungkin karna kami
menghormati Ka Ismy yang sudah menikah. Orang yang paling hobi rebahan
di Sentilan, mageran19, tetapi ikut kontribusi juga, orangnya sering melucu
18 Orang yang berbicara banyak namun sedikit bekerja 19 Malas gerak
98 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
dan mencairkan suasana, biasa dipanggil “Mummy Dumbo” juga, sering
dijenguk suaminya. Saya sangat ingat waktu pertama kali Ka Ismy sampai di
kontrakan, Ka Ismy seakan menjadi Ibu yang memarahi anak-anaknya
karena rumahnya berantakan, menata koper-koper yang memang masih
berantakan di ruang tengah, hingga akhirnya kopernya rapih dan bisa untuk
dijadikan tempat tidur untuk saya dan Dian, terimakasih Ka Ismy.
Ketujuh, Nur Fahmi Sudrajat, mahasiswa dari jurusan Hukum
Ekonomi Syariah ini yang paling sering dekat dengan Raihan, kemana-mana
berdua seperti Marsha and The Bear20. Laki-laki yang sepertinya sih baik, cuma
bahasa candaannya saja kasar. Orang nya lucu sering mencairkan suasana
juga, laki-laki yang suasana hatinya mudah berubah-ubah seperti wanita
yang sedang menstruasi. Sedikit-dikit bisa diandalkan. Orang yang saat
rapat pra-KKN ada saja alasannya, sedang ada masalah dengan Ibu nya lah,
dikunciin Neneknya di rumah lah, entah peninglah.
Kedelapan, Nurul Fitri Andini atau yang biasa dipanggil Nurul.
Mahasiswi PIAUD yang satu ini merupakan wanita yang paling menor di
Sentilan. Menurut saya Nurul ini sedikit ceroboh, kalau ketawa sudah tidak
bisa di kontrol, namun dia bisa masak, masakannya enak juga seperti Ndah,
kalau sudah ingin buang air besar siapapun orang di kamar mandi pasti
disuruh cepat-cepat sama Nurul. Kesembilan, Zahrota Ramadanti atau yang
biasa dipanggil Cici otaota. Mahasiswi ilmu politik yang pipinya chubby21ini
sering ditegur anggota wanita lainnya terutama saya dan Dinda, karena Cici
kalau menaruh barang-barangnya selalu sembarangan dan berantakan
dimana-mana. Orangnya baik hati, tidak perhitungan, lucu juga, terimakasih
untuk gorengan paginya Cici.
Kesepuluh, Adinda Ardani biasa dipanggil Dinda. Mahasiswi
jurusan Fisika Murni ini paling cantik di Sentilan, suaranya lembut, gayanya
anggun, paling bawel juga terlebih urusan barang yang tidak pada tempatnya
yang terdakang membuat jengkel, berasa banget dekat Dinda bawaannya
ingin rapih saja, anggota yang paling sering dikunjungi keluarganya. Dinda
suka sekali dengan makanan pedas, menurut saya lidahnya tidak normal.
Kesebelas Willy Novianto Wuntu yang biasa dipanggil Willy. Mahasiswa
Sastra Inggris, manusia paling tepat waktu di Sentilan, pendiam, orang yang
gugup ketika berbicara dengan orang lain entah alasannya apa, terbuka jika
20 Karakter serial animasi dari Negara Rusia 21 Tembem
99
didekati secara personal, di minggu-minggu terakhir KKN dimana semuanya
sibuk Willy justru terlihat jadi pemalas.
Kedua belas, Herdiyan Muhammad Ridwan yang biasa dipanggil
Ridwan/Iwan/One/Wan bergantung pada siapa yang memanggil. Satu
jurusan dengan Ka Ismy, laki-laki yang paling bersih “katanya”, karena
kerjaannya mandi. Menurut saya, satu-satunya laki-laki yang wangi kalau
mau pergi keluar kontrakan selain Ucup kalau mau solat Jum’at. Orangnya
responsif, partner kerjanya Ndah saat menjadi pembawa acara, teman piket
yang terkadang rajin-terkadang malas, orang yang memasak beras untuk
menjadi beras, entah bagaimana bisa menjadi seperti itu. Ketigabelas, Elsi
Rosita, mahasiswi jurusan Agribisnis yang biasa dipanggil Els ini merupakan
anggota divisi PDD (Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi) suaranya unik,
cantik kalau mau pergi bareng Thor, kerjaannya di Sentilan ya foto-foto
kegiatan kami, sangat baik, dewasa.
Keempatbelas, Thoriq Al Kautsar, mahsiswa Teknik Informatika
yang biasa dipanggil Thor. Thor memiliki postur tubuh paling tinggi di
Sentilan, mahasiswa IT yang mengaku tidak bisa membuat desain, namun
ada di divisi PDD bersama dengan Els, mereka berdualah yang
mengabadikan momen kami kedalam sebuah kamera milik Cici.
Kelimabelas, Yoggi Rahmono, mahasiswa PBI yang biasa dipanggil Ka Yog,
saya penggemar berat tangannya, ya, tangannya saja tidak dengan orangnya.
Seniman yang unik, orangnya lucu, karyanya keren, sering hilang-hilangan
terutama saat rapat entah kemana perginya. Terakhir, Yusuf Effendi yang
biasa dipanggil Ucup, Pak Ustadnya Sentilan, Ucup yang biasanya menjadi
imam dan memimpin yasinan malam jum’at.
Banyak hal yang telah kami lalui walaupun kami memiliki waktu
untuk tinggal bersama hanya satu bulan. Salah satu kisah yang memalukan
sekaligus menjadi pelajaran buat saya adalah ketika hari Idul Adha dan kami
satu kelompok telat untuk solat di masjid. Masjid di Buaran Mangga tidak
menggunakan speaker22untuk adzan ataupun takbiran, dan kami juga salah
mendapatkan info. Kami berangkat dari kontrakan pukul 07:00 WIB, karena
kami mendapatkan info solat Ied di Buaran Mangga mulai pukul 07:30,
sesampainya kami di masjid, kami menjadi tontonan satu masjid, sewaktu
saya dan teman perempuan lain duduk di belakang, lalu salah satu ibu-ibu
bilang kepada saya “Solatnya sudah selesai Neng”. Saya dan teman-teman
22 Alat pengeras suara
100 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
merasa malu dan entah harus berbuat apa. Kisah lainnya yaitu saat terjadi
pemadaman listrik serentak, dimana kami merasa sangat sulit hidup tanpa
listik, sehingga kami harus mengungsikan diri ke MCD23 di daerah Batavia
yang letaknya agak jauh dari Buaran Mangga. Berhubung MCD nya ramai
dan kami tidak kedapatan tempat duduk, kami memutuskan untuk makan
bekal yang kami bawa yaitu kwetiaw yang dimasak oleh saya dan Tsuraya,
makan gelap-gelapan di pinggir parkiran yang jika orang melihatnya terlalu
menyedihkan, tetapi itu semua menyenangkan dan menjadi memorable24.
Buaran Mangga, Desa yang Masih Perlu Dibenahi
Desa Buaran Mangga merupakan salah satu dari 13 desa yang
menjadi bagian dari Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Terbagi
menjadi 3 wilayah, Kp. Buaran Mangga, Kp. Encle, dan Kp. Rawa Kidang.
Menurut saya, masalah yang ada di Desa Buaran Mangga ini cukup banyak
dan seolah meradang. Dari segi lingkungan, masih banyak sampah yang
berserakan di pinggir kali, namun warga seakan diam dan tidak peduli
bahkan untuk sekedar mengadakan kerja bakti saja dinilai cukup sulit untuk
dilakukan. Sebagai Desa yang letaknya tidak terlalu jauh dari kota,
seharusnya sudah tidak ada lagi pemandangan seperti ibu-ibu yang mencuci
pakaian, piring atau apapun itu di kali, terlebih untuk buang air besar.
Namun, pemandangan seperti ini seolah sudah biasa dipertontonkan di Desa
Buaran Mangga, yang lebih mengkhawatirkan lagi, masih ada beberapa
warga yang tidak memiliki MCK di dalam rumahnya. Sumber daya
manusianya juga perlu banyak diadakan pelatihan dan perubahan pola pikir.
Buaran Mangga sebenarnya memiliki potensi, terutama dalam hal
pemuda. Hanya saja pemudanya tidak bersatu dan malah terpecah belah.
Dari segi ekonomi, asset Desa Buaran Mangga memang tidak mendukung
dari segi ekonomi, harus diadakan pelatihan ekonomi kreatif untuk
membangun perekonomian disini. Sebagai Desa yang mayoritas Muslim,
Buaran Mangga sudah cukup baik dengan banyak majelis-majelis di
dalamnya.
Salah satu kisah yang menurut saya menginspirasi adalah ketika
melihat Pak Jaro RW.05 beserta kedua kerua RTnya sedang bekerja. Mereka
selalu kompak dan pergi bertiga. Bekerjasama memperbaiki kampungnya
(Kp.Encle) yang dahulu merupakan kampung paling kumuh di Desa Buaran
Mangga menjadi kampong yang kini sudah bersih, memiliki aliran air yang
23 Restoran cepat saji 24 Kenangan yang tak terlupakan
101
baik, serta memiliki pemuda yang dinilai aktif tanpa adanya konflik.
Memang dalam membangun sebuah wilayah harus ada kesadaran dari
pemimpinnya, dan pemimpinnya juga harus mampu melihat, apa kelebihan
dan kelemahan yang ada diwilayahnya, sehingga apa yang perlu diperbaiki
segera diperbaiki, dan apa yang sudah baik terus dilanjutkan.
Harapan Bagi Desa Buaran Mangga
Desa Buaran Mangga merupakan desa besar yang masih sangat
mungkin untuk berkembang. Perubahan dapat dimulai dari pola pikir
masyarakat yang harus diajak bekerja sama untuk sama-sama membangun
desa agar menjadi lebih baik lagi. Kesadaran masyarakat akan lingkungan
yang bersih serta kesadaran gotong royong masih sangat perlu dibangun di
desa ini. Saya harap kedepannya desa ini bisa memiliki titik-titik ekonomi
kreatif, dan masyarakatnya yang terutama masih muda mulai belajar hal baru
seperti berinvestasi di pasar modal. Karena berinvestasi di pasar modal
bukan hal yang tidak mungkin bagi warga desa. Pasalnya, di Bogor ada
sebuah desa yang memiliki julukan “Desa Nabung Saham” karena pedagang
yang ada disana menyisihkan sebagian keuntungan penjualannya untuk
menabung saham, dan saya yakin Buaran Mangga bisa mewujudkan hal itu
juga. Dengan pemilihan Kepala Desa yang baru diharapkan dapat
mewujudkan apa yang sudah kami tuangkan juga ke dalam Draft yang kami
berikan saat Penutupan KKN di Desa tanggal 23 Agustus 2019.
102 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
C.
PERJALANAN MERAJUT ASA DI DESA BUARAN MANGGA
Oleh: Dian Ikawati
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan-Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
Jejak Awal Kisah KKN (Kuliah Kerja Nyata)
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan menginjak
semester 7 pasti bertanya-tanya dengan istilah KKN yang merupakan salah
satu mata kuliah di semester 7. Kuliah Kerja Nyata ini merupakan program
pengabdian masyarakat yang diwadahi oleh PPM (Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat) sebagai lembaga penyelenggara program pengabdian kepada
masyarakat oleh mahasiswa agar para mahasiswa dapat melengkapi Tri
Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Kampus UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta mengadakan Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa
disebut dengan KKN di sela-sela waktu liburan pada awal semester 7. Pada
tahun 2019 program KKN diadakan selama satu bulan pada tanggal 23 Juli
2019 sampai 23 Agustus 2019, program Kuliah Kerja Nyata ini
diselenggarakan oleh Panitia (PPM)Pusat Pengabdian kepada Masyarakat.
Program KKN ini pada mulanya mengkhawatirkan para mahasiswa
dikarenakan program KKN ini diadakan di sela-sela liburan pada awal
semester 7 dan persiapannya pun dilakukan diakhir semester 6 yang sedang
disibukan dengan UAS (Ujian Akhir Semester) sehingga mahasiswa harus
lebih disiplin dalam mengatur jadwal.
Saya Dian Ikawati yang merupakan mahasiswa (FITK) Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan (PBSI) Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, di semester 6 sedang disibukan mengurus pementasan drama
yang merupakan salah satu mata kuliah jurusan PBSI sehingga sejak awal ada
kabar mengenai adanya program KKN (Kuliah Kerja Nyata) initidak terlalu
antusias. Di tengah letihnya mengurus pementasan drama dan UAS (Ujian
Akhir Semester) yang telah menyita waktu, tenaga, dan pikiran, saya yang
niatnya tidak ingin mengikuti KKN di tahun ini tetap harus melakukan
kewajiban saya sebagai mahasiswa. Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) ini
merupakan program pengabdian masyarakat yang bentuk
penyelenggaraannya hampir sama dengan kegiatan yang sudah saya lakukan
di Pramuka yaitu Bina Masyarakat. Namun, perbedaannya hanya terletak
pada waktu pelaksanaan dan rangkaian kegiatan.
103
Jika Bina Masyarakat di Pramuka dilakukan hanya dilaksanakan
selama satu Minggu sedangkan di KKN (Kuliah Kerja Nyata) dilaksanakan
selama satu bulan. Rangkaian kegiatan Bina Masyarakat di Pramuka terbagi
menjadi 2 jenis, yaitu Homestay dan Staycamp. Homestay merupakan kegiatan
pengabdian masyarakat dengan bermalam di rumah salah satu warga yang
perekonomiannya rendah, di sana kami mengabdi selama 3 hari mengikuti
setiap rutinitas keluarga yang kami tempati. Sedangkan StayCamp ini
kegiatannya sama seperti KKN, kami bermalam di satu posko dan
mengadakan program kerja untuk membangun desa yang kami singgahi.
Rindu akan pengalaman tersebut yang membangkitkan kembali semangat
saya.
Pada Senin, 22 April 2019 pengumuman peserta KKN pun
disampaikan oleh panitia PPM (Pusat Pengabdian kepada Masyarakat).
Ketika hal tersebut diumumkan, saya merasa khawatir dan terus berdo’a
agar masuk ke dalam kelompok yang anggotanya bisa menerima dan bisa
diajak kerjasama dikarenakan saya tipe orang yang tidak terbuka terhadap
orang baru. Ternyata setelah diselidiki saya sekelompok dengan beberapa
teman dari teman saya, sehingga saya sedikit bisa mencari tahu bagaimana
kepribadian temen kelompok saya melalui teman saya. Ketika diumumkan
kelompok KKN tersebut, mahasiswa jurusan PBSI memang sedang
disibukkan oleh pementasan drama sehingga sulit untuk menjadi penggerak
di kelompok KKN, sehingga ada salah satu teman dari teman saya yang
berada di jurusan KPI bernama Nazla menanyakan terkait grup kelompok.
Rupanya setelah saya selidiki nomor telepon yang tercantum pada lembar
pengumuman KKN adalah nomor telepon saya yang sudah tidak aktif,
sehingga saya tidak mendapatkan kabar tentang grup kelompok. Kemudian
saya dan Nazla menghubungi nomor telepon angggota kelompok yang
tertera namun ternyata banyak yang tidak aktif juga. Alhasil saya dan Nazla
berinisiatif untuk membuatkan grup terlebih dahulu lalu dibagikan kepada
grup-grup lain.
Singkat cerita akhirnya setelah mencari selama kurang lebih 3 hari,
anggota kelompok kami pun lengkap. Usai lengkapnya anggota kami, kami
mendiskusikan untuk bertatap muka. Pada pertemuan pertama, saya tidak
bisa hadir dikarenakan masih disibukkan dengan pementasan drama,
ternyata setelah ditanyakan pada pertemuan pertama yang hadir hanya 2
orang yaitu Raihan dan Yogi. Setelah itu kami mengagendakan pertemuan
104 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
kembali. Agenda selanjutnya ketika pembekalan KKN dikarenakan kami
berharap bisa berkumpul semua untuk menentukan struktur keanggotaan.
Pada akhirnya disetiap pertemuan tersebut kami tidak pernah
lengkap dikarenakan ada salah satu anggota dari kami yang sedang
mengalami sakit yaitu Fahmi. Pada saat pembekalan kelompok tersebut
kami membuat struktur anggota dan menyusun jadwal rapat selanjutnya.
Ketika pembentukan struktur anggota saya tidak ingin menjadi bagian
penting dalam kelompok dikarenakan saya masih terjerat dengan beberapa
agenda jurusan PBSI dan UKM, akan tetapi harapan saya pun pupus
dikarenakan beberapa orang menunjuk saya untuk menjadi sekretaris hanya
karna saya jurusan PBSI yang notebene pandai membuat laporan. Alhasil
saya menolak dengan tegas dikarenakan saya merasa tidak menyanggupi
untuk menjadi sekretaris dilihat dari banyak kewajiban yang masih harus
saya kerjakan. Kemudian, saya memasrahkan diri untuk menjadi Bendahara
dikarenakan menjauhi keinginan kelompok dan kebetulan walaupun saya
jurusan PBSI namun saya lebih suka bergelut dengan angka dibandingkan
dengan huruf dikarenakan sebelumnya saya berpengalaman sekolah di
jurusan Akuntansi.
Setelah beberapa persiapan sudah dijalani dan kami sudah
mendapatkan kabar desa tempat kami mengabdi, kami selanjutnya
melakukan survey dan kebetulan ada salah satu dari anggota kelompok kami
yang tempat tinggalnya dekat dengan desa tempat kami akan mengabdi,
yaitu Elsi. Kami dikabarkan akan mengabdi di desa Buaran Mangga. Nama
desa tersebut cukup asing ditelinga saya, dan membuat saya semakin
penasaran dengan desa tersebut. Namun pada survey pertama, kami hanya
bisa melihat desa Buaran Mangga akan tetapi belum bisa mengenal desa
Buaran Mangga dikarenakan perangkat desanya sedang tidak bisa ditemui.
Di survey selanjutnya pun kami belum bisa seutuhnya mengenal dikarenakan
hal yang sama, diam-diam kami mulai mencaritahu sendiri melalui warga
sekitar dan melihat keadaan desa tersebut. Ternyata setelah mulai mengenal,
desa Buaran Mangga ini cukup menarik. Desa Buaran Mangga terbagi
menjadi tiga dan letaknya saling berjauhan antara desa satu dengan yang
lain. Desa Buaran Mangga merupakan desa di tengah sawah. Kami berharap,
kami bisa mulai nyaman ketika kami mengabdi di desa Buaran Mangga yang
dianggap cukup menarik namun rumit.
Jauh dari prasangka yang ada, ternyata kepala desa yang sulit
ditemui akan habis masa jabatan dan akan digantikan oleh kepala desa
105
sementara. Juga desa yang kami anggap menarik namun rumit karena
letaknya yang saling berjauhan membuat kami banyak memiliki pengalaman
menghadapi problematika desa yang berbeda-beda danletaknya saling
berjauhan.
Langkah demi Langkah yang telah Terukir
Kelompok 139 yang kami beri nama SENTILAN. Sentilan merupakan
singkatan dari Seratus Tiga Puluh Sembilan, namun di balik itu semua
sentilan tidak hanya sekedar singkatan akan tetapi merupakan bentuk dari
asa kelompok KKN 139. Nama SENTILAN ini bertujuan agar kami bisa
menyentil desa Buaran Mangga agar lebih terdepan dalam banyak hal. Kami
berharap dengan adanya kelompok KKN 139 di desa Buaran Mangga
berjauhan tidak hanya letak namun lingkup kemasyarakatannya bisa
menyatu kembali dengan program yang kami adakan. Kami berharap juga
dengan adanya kelompok KKN 139 bisa mengubah desa menjadi lebih
mementingkan pendidikan, kesehatan, keuangan, dan kesejahteraan desa.
Pada mulanya kelompok 139 terdiri dari 18 orang namun detik-
detik menjelang KKN ada salah satu dari anggota kelompok KKN 139 yang
tidak bisa mengikuti KKN tahun 2019 dikarenakan kesibukannya bekerja
sehingga kelompok KKN 139berkurang satu menjadi 17 orang. 17 orang
tersebut terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Anggota laki-
laki Sentilan yaitu Raihan Azmi Azhari dari FEB (Fakultas Ekonomi dan
Bisnis) Jurusan Ekonomi Syariah, Nurfahmi Sudrajat dari FSH (Fakultas
Syariah dan Hukum) Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Willy Novianto dari
FAH (Fakultas Adab dan Humaniora) Jurusan Sastra Inggris, Herdiyan
Muhammad Ridwan dari FSH (Fakultas Syariah dan Hukum) Jurusan
Perbandingan Hukum dan Mazhab, Yogi Rahmono dari FITK (Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Yusuf
Effendi FDI (Fakultas Dirasat Islamiyah) Jurusan Dirasat Islamiyah, dan
Thoriq Al-Kautsar dari FST (Fakultas Sains dan Teknologi) Jurusan
Teknologi dan Informasi.
Anggota perempuan Sentilan yaitu Nazla Eka Rahmi dari FIDIKOM
(Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi) Jurusan Jurnalistik, Anisa Nur
Syafitri dari FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Jurusan Manajemen, Dian
Ikawati dari FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Tsuraya Ulfah dari FAH (Fakultas
Adab dan Humaniora) Jurusan Ilmu Perpustakaan, Siti Mahmudah dari
FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan) Jurusan Pendidikan Kimia,
106 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Ismy Purwanti dari FSH (Fakultas Syariah dan Hukum) Jurusan
Perbandingan Hukum dan Mazhab, Elsi Rosita dari FST (Fakultas Sains dan
Teknologi) Jurusan Agribisnis, Nurul Fitri Ardini dari FITK (Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan) Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Zahrota
Rahmadanti dari FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Jurusan Ilmu
Politik, dan Adinda Ardani dari FST (Fakutas Sains dan Teknologi) Jurusan
Fisika Murni. Dosen Pembimbing kami yaitu merupakan dosen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis yaitu ibu Nur Hidayah, MA., Ph.D.
Keika langkah demi langkah kita telah lewati mulai dari pertemuan,
perkenalan, buka bersama, survei, dan hidup bersama banyak kesan baik
yang terukir. Kami yang tadinya tidak kenal maka saling mengenal, yang
tadinya tertutup maka perlahan mulai terbuka. Kami semua saling
melengkapi, tidak ada yang merasa paling benar, paling hebat, paling
berkuasa, dan paling segalanya. Kami semua sama, dalam satu namayaitu
Sentilan. Walaupun kami memiliki karakter yang berbeda-beda tetapi tetap
saling bekerja sama, saling menolong, saling bertukar pikiran, saling
menyemangati, saling menasehati, dan saling menjaga. Hidup bersama 17
orang kepala dari asal, jurusan, pemikiran, hobi, dan karakter yang berbeda-
beda banyak terdapat banyak pengalamansuka dan dukanya.
Di setiap pengalaman pasti memiliki nilai pelajaran masing-masing,
termasuk dalam perjalanan kelompok Sentilan ini. Nilai yang saya dapatkan
ketika KKN, baik pra KKN maupun pasca KKN sangatlah banyak. Nilai-nilai
yang didapat, yaitu:
a. Kerjasama, di mana setiap program yang kami kerjakan merupakan
hasil dari kerjasama yang baik antar divisi.
b. Kekompakan, di mana setiap program yang kami lakukan harus satu
tujuan, satu presepsi, dan satu arah.
c. Kedisiplinan, di mana setiap program yang kami lakukanmenuntut
kami untuk semaksimal mungkin melaksanakan sesuai dengan apa
yang sudah kita jadwal kan agar tidak membuang-buang waktu.
d. Kepedulian, di mana setiap program yang kami lakukan saling
mengingatkan, memotivasi, dan membantu satu sama lain.
e. Kekeluargaan, di mana setiap program yang kami lakukan tidaklah
sendiri tetapi melibatkan orang lain sehingga membuat kami
merasakan memiliki keluarga baru yang begitu hangat menyambut
kami.
107
Begitu banyak pengalaman unik dan merupakan bentuk dari
kekeluargaan kami. Kami selalu menggunakan perlengkapan pribadi
menjadi milik bersama seperti motor, gantungan baju, ember, dll kami saling
memberi tanpa perhitungan. Ketika ada salah satu dari kami yang merasa
kehilangan kami melakukan yasinan bersama. Ketika kami benar-benar
merasa ketakutan kami saling merangkul dan saling berdo’a bersama.
Pengalaman yang paling terukir dibenak saya ketika kami satu
kelompok terkena musibah gempa kami ketika itu saling menenangkan dan
kami saling berkumpuldalam satu ruangan dan melakukan yasinan bersama.
Usai gempa pun kami kesulitan dalam jaringan seluler dan juga pemadaman
listrik sehingga membuat kami sekelompok merasa kebingungan. Ketika
malam hari tanpa ada listrik kami pun berbondong-bondong menuju McD
terdekat guna mencari jaringan untuk memberi kabar kepada keluarga di
rumah sekaligus makan dikarenakan kesulitan dalam memasak. Ternyata
ketika di McD ramai sekali kelompok KKN yang lain pula.
Kisah lain yaitu ketika saya yang sedang jenuh di pagi hari oleh
rutinitas KKN yang sudah mulai selesai, ketika itu ada yang mengajak untuk
menyusuri sawah yang katanya terdapat balungan. Pagi itu satya langsung
mengiyakan ajakan temen saya. Niat saya ingin melepaskan penat dengan
menikmati indahnya ciptaan Tuhan. Ketika di perjalanan kita menyusuri
sawah yang dikelilingi oleh balungan yaitu berupa danau kecil. Pagi itu kami
menikmati perjalanan yang kami pun tak tau arah dan tujuannya. Ketika
kami mulai lelah di tengah perjalanan, kami menemukan balungan yang
begitu besar dan indah kemudian kami langsung mengabadikan balungan
tersebut sekaligus beristirahat.
Usai menemukan balungan, kami langsung kembali ke posko. Ketika
kembali, kami memilih jalan yang berbeda guna mencari jalan baru untuk
mempercepat sampai posko. Langkah demi langkah yang kami lewati
ternyata semakin lama membuat kami semakin ragu, jalan yang kami lewati
seperti tidak pernah dilewati oleh petani. Kami semakin kebingungan di
tambah seperti yang kita ketahui bahwa di sawah banyak sekali ular dan
katak. Ketika kami berjalan sedikit demi sedikit untuk meyakinkan diri
bahwa jalan tersebut bisa kami lewati tiba-tiba muncul suara di dalam air
seperti suara ular berjalan. Kami panik bukan main dan ketika bunyi
tersebut muncul kembali saya selalu berkata “apatu?” dikarenakan untuk
mencairkan ketenganag.
108 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Justru hal perkataan tersebut malah membuat yang lain merasa
ketakutan. Ketika sudah di tengah sawah yang jalannya begitu sempit dan
tidak terdapat pijakan yang baik, banyak lumpur yang dilapisi rumput saya
pun terjatuh dan sendal saya tertinggal di dalam lumpur. Saya pun panik dan
teman-teman saya justru menertawakan saya dikarenakan sendalnya
terkubur oleh rumput. Akan tertapi sendal tersebut masih bisa diselamatkan
dan kami melanjutkan perjalanan hingga sampai pada posko.
Banyak langkah perjalanan yang telah kami ukir sehingga ketika kami
semua saling berpamitan untuk pulang dan melakukan rutinitas masing-
masing kami merasakan ada yang berbeda. Kenyamana yang telah kita
rasakan bersama menciptakan sebuah rasa bahkan karena terlalu nyaman
ada diantara kami yang sampai terlibat asmara. Kenyamanan tersebut juga
membuahkan rasa rindu yang menggembu sampai suatu ketika kami
mengadakan pertemuan-pertemuan kembali di Ciputat. Kisah yang saya
alami bersama teman Sentilan ini begitu banyak dan jika saya tuangkan
semua membuat jari tangan saya keriting dikarenakan begitu banyaknya
sehingga cukup saya kenang dan suatu saat nanti akan saya ceritakan kepada
anak cucu saya.
Pijakan Sentilan di Desa Buaran Mangga
Desa Buaran Mangga merupakan desa yang unik dan rumit. Mengapa?
Desa tersebut dikatakan unik dikarenakan merupakan desa ditengah sawah.
Sawah yang melingkungi desa tersebut justru lebih besar dari desa Buaran
Mangga. Jika dilihat dari menara Masjid yang tinggi, benar benar sangat unik
dilihatnya. Ada coklat ditengah-tengah hijau. Desa tersebut saya anggap
rumit dikarenakan desa buaran mangga ini terbagi menjadi tiga desa yang
letaknya saling berjauhan antara desa satu dengan yang lain terpisah oleh
sawah yaitu desa Buaran Mangga, Desa Encle, dan Desa Rawa Kidang.
Buaran Mangga itu sendiri memiliki arti penguat semesta memiliki asa di
kemudian hari menjadi desa yang mampu memberikan sumbangsih bagi
bangsa. Dari arti nama tersebut Sentilan memberikan bebrapa pijakan untuk
mengokohkan dan mendorong desa ini menjadi lebih unggul.
Program kerja yang kami lakukan melihat dari kondisi dan
permasalahan yang kami lihat di desa Buaran Mangga. Saat kami mulai
berpijak di Desa Buaran Mangga, kami ibarat anak yang kehilangan
induknya dan bingung untuk melangkah. Pada mulanya kami ragu ketika
singgah di Desa ini dikarenakan aparat desa sulit ditemui dan kami hanya
aktif berkomunikasi dengan salah satu tokoh masyarakat yaitu Pak Sayuti
109
dan Sekretaris desa yaitu Pak Muhaemin. Pijakan demi pijakan mulai kita
susun agar asa kita mulai terwujud. Walaupun suit ditemui, kami tetap
mencari tahu desa itu mengamati, bertanya, dan meneliti segala hal tentang
desa tersebut. Lama kelamaan kami semua mulai akrab dengan desa
tersebut. Kami pertama kali singgah yaitu di desa Buaran Mangga, namun
kami tinggal di pinggir desa Buaran Mangga dikarenakan menyesuaikan
dengan keadaan kelompok yang menginginkan tempat tinggal terpisah
antara perempuan dan laki-lagi.
Pertama, kami mencoba mengunjungi beberapa sekolah yang
terdapat di Buaran Mangga. Pada mulanya kami hanya menemukan satu
sekolah di desa Buaran Mangga yaitu SDN Buaran Mangga 01 di sana kami
bertemu dengan kepala sekolanya yaitu Pak Jahar. Ketika di SDN Buaran
Mangga 01, kami memaparkan niat kami untuk mengabdi di desa Buaran
mannga. Kami disabut hangat dan semua program yang kami ajukan
disetujui oleh bapakkepala sekolah dan beberapa guru yang ada. Program
yang kami ajukan untuk sekolah tersebut yaitu Program Literasi Informasi
melalui Dongeng, Pelatihan Pidato Berbahasa Arab dan Bahasa Inggris,
Pelatihan Menari, Bina Sholat, dan program Festival Anak Sholeh. Usai kami
berbincang dan mendapatkan beberapa banyak wejangan dari bapak kepala
sekolah, kami menjadi semangat mengabdi kepada sekolah tersebut.
Di sekolah tersebut memiliki program yang mengedepankan
kenyamanan para siswa dengan mengadakan rutin bersama selama 30 menit
sebelum masuk sekolah. Jadwal tersebut yaitu setiap hari Senin memiliki
jadwal Upacara Bendera, hari Selasa memiliki Jadwal Membaca, hari Rabu
memiliki Jadwal makan bersama, hari Kamis memiliki jadwal sikat gigi
bersama, hari Rabu memiliki jadwal yasinan dan do’a bersama. Jadwal
tersebut ada beberapa yang kelompok Sentilan ubah menyesuaikan kondisi
sekolah masing-masing dengan program yang kami ajukan. Jadwal tersebut
yaitu program kerja literasi penyampaian informasi melalui dongeng
dilaksanakan setiap hari Selasa pukul 07.00 WIB dengan sasaran siswa kelas
1-6 menggantikan jadwal membaca, latihan menari dilaksanakan setiap hari
Senin dan Rabu pukul 14,00 WIB dengan sasaran siswi kelas 5, latihan
pidato bahasa Arab dan bahasa Inggris setiap hari Selasa dan Kamis pukul
14.00 WIB dengan sasaran siswa kelas 5-6, dan bina sholat dilaksanakan
pada hari Selasa.
Usai kami membuat jadwal kami mencari informasi lain tentang
sekolang yang terdapat di Buaran Mangga. Sekolah di Buaran Mangga untuk
110 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
tingkatan sekolah Dasar terdapat 3 Sekolah, yaitu SDN Buaran mangga 01
yang berada di desa Buaran Mangga, SDN Buaran mangga 03 yang berada di
desa Encle, dan MI Nurul Islam. Usai kami mengetahui informasi tersebut,
kami langsung mencari sekolah tersebut.
Usai kami berpijak jalan demi jalan, mengelilingi sawah akhirnya
kami menemukan desa Encle yang masih merupakan desa Buaran Mangga.
Namun tidak juga menemukan sekolah SDN Buaran Mangga 03 hingga esok
hari kami berbagi tugas untuk menemukan desa Buaran Mangga 03 dan MI
Nurul Islam di desa Rawa Kidang. Usai menemukan sekolah tersebut, kami
mengajukan program di sekolah tersebut dan ternyata sangat didukung oleh
kepala sekolah di desa tersebut. Di SDN Buaran Mangga 03 program kerja
literasi penyampaian informasi melalui dongeng dilaksanakan setiap hari
Jum’at, latihan menari dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis dengan
sasaran siswi kelas 5, latihan pidato bahasa Arab dan bahasa Inggris setiap
hari Senin dan Rabu, dan bina sholat dilaksanakan setiap hari Sabtu.
Sedangkan di MI Nurul Islam Rawa Kidang tidak seutuhnya kami
mengajukan program kerja, hanya beberapa yang menurut kami sesuai
dengan keadaan sekolah yaitu pelatihab pidato bahasa Arab dan bahasa
Inggris dilaksanakan setiap hari Sabtu dengan sasaran siswa kelas 5. Bina
sholat dilaksanakan setiap hari Sabtu juga dengan sasaran siswa kelas 5.
Tidak hanya program untuk para siswa melainkan untuk guru
pula. Program untuk guru yaitu seminar guru Pakuhaji. Tidak hanya di
bidang pendidikan tetapi kami mengajukan beberapa program untuk
membantu meningkatkan mutu hidup masyarakat dengan mengubah cara
pandang dan membantu mengembangkan potensi sumberdaya alam dan
sumberdaya manusia. Program di bidang ekonomi, kami mengadakan
sosialisai pengelolaan keuangan dan pasar modal. Program di bidang sosial
dan lingkungan yaitu kerja bakti dan penyuluhan pengelolaan sampah,
pembuatan plang jalan, membantu acara 17 Agustus di desa Buaran Mangga,
FGD (Forum Group Disscusion) berdama dengan aparatur pemerintah desa
Buaran Mangga, dan Tabligh Akbar. Program di bidang kesehatan yaitu
Senam, membantu Posyandu di Buaran Mangga, pengajaran cara cuci tangan
ke anak-anak. Program keterampilan yaitu workshop desain dan sablon
serta workshop pembuatan proposal. Semua program kerja yang Sentilan
lakukan melihat kondisi masyarakat dan desa Buaran Mangga.
Alhamdulillah semua program kerja yang Sentilan jalankan dapat diterima
oleh masyarakat setempat.
111
Walau pada mulanya sulit berkomunikasi dengan kepala desa,
namun setelah beberapa hari tinggal di desa Buaran Mangga mengetahui
bahwa sedang akan ada pergantian kepala desa sehingga kelapa desa
tersebut digantikan oleh sekretaris desa pak Muhaemin selama masa
kampanye berlangsung. Ketika menjalankan program, alhamdulillah banyak
aparat desa yang membantu menyukseskan program KKN kami. Di desa
tersebut juga terdapat banyak tokoh masyarakat yang aktif juga dalam
berdakwah sehingga desa tersebut masih mengedepankan sisi agamisnya.
Dalam keagamaan, masih banyak warga yang mengikuti tradisi lamanya dan
sulit untuk meninggalkan tradisi lama, salah satunya ketika adzan dan
sholat berjamaah tidak menggunakan alat pengeras suara kecuali dalam hal-
hal tertentu. Banyak pengalaman yang di dapat selama tinggal di Buaran
Mangga yang patut dicontoh.
Rangkaian Asa untuk Desa Buaran Mangga
Desa Buaran Mangga yang merupakan desa penuh pemandangan
hijau yang masih kental akan tradisi lama membuat saya yang tinggal di sana
merasa tentram. Setiap pagi hari terasa sejuk dengan adanya kabut di sawah
yang terhampar luas. Saya bersyukur setiap pagi bisa menikmati indahnya
ciptaan tuhan. Di desa buaran Mangga ini mayoritas bermata pencaharian
sebagai petani. Jenjang sekolah yang diikuti pemuda mayoritas hanya sampai
tingkatan sekolah menengah pertama dikarenakan faktor ekonomi dan
faktor tradisi masyarakat. Usai sekolah para pemuda langsung lanjut bekerja
ataupun banyak yang menikah diusia dini.
Saya berharap setelah kami usai mengabdi di desa Buaran Mangga
ini, banyak program kerja yang bisa dilanjutkan oleh masyarakat. Juga
setelah adanya Forum Group Discussion segala aspirasi warga bisa
tersampaikan kepada kepala desa yang akan datang agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saya berharap desa Buaran
Mangga ini juga dapat menjadi desa yang unggul dan menjadi sumbangsih
untuk bangsa seperti arti nama Buaran Mangga itu sendiri, walau masih
banyak warga yang mengikuti tradisi lama salah satunya mencuci dan mandi
di kali yang airnya telah terkontaminasi oleh sampah tetapi lambat laun akan
terbuka pemikirannya mana yang baik dan buruk bagi masyarakat.
Hal yang saya kagumi dari desa Buaran mangga ini yaitu di dalam
desa tersebut terdapat kampung pesantren di mana beberapa pemuda masih
menerapkan kegiatan di pesantren seperti tinggal di dalam satu kampung,
memiliki jadwal kegiatan seperti layaknya di pesantren yaitu belajar
112 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
keagamaan bersama, mengaji bersama, memasak dan makan bersama.
Semoga kampung pesantren tersebut dapat menginspirasikan banyak desa.
Terima kasih telah mewujudkan asa kami di desa Buaran Mangga. Semoga
Buaran Mangga menjadi lebih baik dalam segala hal, baik dalam pendidikan,
kesehatan, ekonomi, sosial, dan banyak hal. Terima kasih Buaran Mangga.
113
D.
SEPENGGAL KENANGAN MANIS KULIAH KERJA NYATA
Oleh: Elsi Rosita
Fakultas Sains dan Teknologi-Agribisnis
Kisah Pra KKN
Nama saya Elsi Rosita mahasiswi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta
Prodi Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi. Pertama kali mendengar
adanya KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang terlintas di pikiran Saya yakni
mengabdikan diri di masyarakat dan apa yang telah diajarkan di kelas
diterapkan secara nyata dan lebih banyak berinteraksi dengan masyarakat.
Seperti namanya Kuliah Kerja Nyata yakni suatu kegiatan intrakurikuler
wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan
metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa,
dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Seiring dengan berjalan nya
KKN, yang saya ketahui bukan hanya dapat berinteraksi dengan Tokoh
masyarakat yang ada disana melaikan bagaimana kita dapat menginspirasi
bahwasannya dengan adanya kami di Desa Buaran Mangga dapat
memberikan banyak pengalaman, edukasi, pengetahuan kepada seluruh
lapisan masyarakat yang ada di Desa tersebut dan tidak hanya tinggal di Desa
melainkan dengan adanya Kami disana sangat banyak memberikan energi
positif serta berkesan dengan baik dan membekas di hati masyarakat yang
ada disana. Karna bagaiamanapun juga mahasiswa lahir dari masyarakat,
belajar di masyarakat, diamanahi untuk belajar di kampus untuk
masyarakat.
Terlintas yang ada di pikiran saya jauh di luar perkiraan yang saya
pikirkan mungkin Desa yang kami datangi dan kami singgahi untuk 1 bulan
ke depan susah sinyal, karena untuk pertama kalinya saya survei ke lokasi
ditemani teman rumah saya Novel kami membuat janji sebelumya dan
Alhamdulillah teman saya bisa menemani ke tempat lokasi karna pada saat
itu dia tidak ada jadwal kuliah di hari Jum’at tanggal 21 Mei 2019 akhirnya
saya memutuskan untuk survei di hari tersebut dan saya bertemu di
rumahnya di daerah Buaran Mangga dengan jarak yang ditempuh 13,5
kilometer sekitar 36 menit untuk sampai ke Desa Buaran Mangga. Karena
sebelum melakukan survei bersama teman-teman KKN 139 saya melihat
kondisi dan keadaan disana terlebih dahulu sebelum survei dilakukan
bersama-sama.
114 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Pandangan pertama kali saya melihat kondisi keadaan di Desa
Buaran Mangga banyaknya sampah di kali, susah air bersih, tidak ada kamar
mandi yang layak karna sebagian warga disana mereka membuang hajat
besar dan kecil di kali bahkan ada beberapa anak kecil dari usia 5 tahun
keatas mereka pun mandi di kali tersebut. Ternyata tidak seperti apa yang
pertama kali saya bayangkan yang mana tempatnya itu susah untuk mencari
air bersih, masih ada air bersih namun air di Desa tersebut masih memakai
air payau karna tidak jauh dari pantai Anom hanya berkisar 5 kilometer dari
Desa Buaran Mangga.
KKN meliputi tahap pra yakni persiapan termasuk di dalamnya ada
pembekalan tersebut. Tahap action yang merupakan eksekusi penerapan
program yang telah disusun sebelumnya pada desa yang ditentukan. Dan ada
tahap akhir yang harus di selesaikan secara tuntas yaitu pelaporan yang
wujudnya berupa buku serta film dokumenter. Materi-materi yang ada di
dalam pembekalan semakin memicu semangat saya untuk mengupas lebih
dalam perihal mengenai KKN. Persepsi tentang KKN semakin jelas saat
adanya tahap survei yang dilakukan. Keadaan sesungguhnya mengenai Desa
benar-benar memprihatinkan saya dan memacu jiwa untuk benar-benar ikut
andil di Desa tersebut.
Saat survei pertama dan kedua saya tidak bisa hadir dikarenakan ada
kendala yang tidak bisa ditinggalkan. Survei ketiga yang terakhir saya ikut
bersama 4 teman yang untuk melihat kamar yang ingin ditempati selama 1
bulan ke depan. Saat melihat kondisi kami langsung membayar 2 rumah,
selepas dari sana kamu makan dan shalat Ashar kami selesai survei kurang
lebih jam 5 lewat kami pulang ke rumah masing-masing.
Kisah 139 (Sentilan)
Pada hari pembagian kelompok KKN ada pemberitahuan dari grup
angkatan saya. Saya mencari nama saya yang ternyata berada di kolompok
139, melihat nama-nama yang tercantum tidak satu nama pun ada nama yang
saya kenal walaupun ada 3 orang dari Fakultas Ilmu Sains dan Teknolog
namun, berbeda jurusan dengan saya. Tidak lama kemudian setelah adanya
pembagian kelompok tersebut saya masuk dalam sebuah grup WhatsApp dan
ternyata grup tersebut adalah grup KKN 139, di sinilah awal cerita kami. Di
dalam grup tersebutlah saya dan teman-teman saling memperkenalkan diri
sebelum bertatap muka, bercanda agar lebih akrab dan membicarakan untuk
rapat perdana. Setelah kami bertemu dan berkenalan satu sama lain,
akhirnya ada salah satu anggota kami yakni Raihan Azmi Azhari. T.
115
mengusulkan nama "Sentilan25"singkatan dari seratus tiga puluh sembilan.
Lalu terbentuk lah nama kelompok 139 kami adalah sentilan.
“Tak kenal maka tak sayang”, begitulah pepatah lama yang
mengatakan, sebelum saya bercerita lebih lanjut mengenai KKN, terlebih
dahulu saya ingin memperkenalkan anggota kelompok KKN 139. kelompok
kami yang terdiri 17 orang, 10 orang perempuan dan 7 orang laki-laki yang
beranggotakan Willy Novianto Wuntu Fakultas Adab dan Humaniora
jurusan sastra Inggris, Tsuraya Ulfah Fakultas Adab dan Humaniora jurusan
ilmu perpustakaan, Nazla Eka Rahmi Fakultas Dakwah dan ilmu
komunikasi jurusan komunikasi dan penyiaran Islam, Yusuf Effendi
Fakultas Dirawat Islamiyah jurusan dirasat islamiyah, Raihan Azmi Azhari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan ekonomi syariah, Anisa Nus Syafitri
Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Manajemen, Zahrota Ramadanti
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Ilmu Politik
Kemudian ada Yoggi Rahmono Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan jurusan pendidikan bahasa Inggris, Siti Mahmudah Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan jurusan pendidikan kimia, Nurul Fitri Ardini
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan pendidikan islam anak usia
dini, Dian Ikawati Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan pendidikan
bahasa dan sastra Indonesia, Thoriq Al Kautsar Fakultas Sains dan
Teknologi jurusan teknik informatika, Elsi Rosita Fakultas Sains dan
Teknologi jurusan agribisnis Adinda Ardani Fakultas Sains dan Teknologi
jurusan fisika, Herdiyan Muhammad Ridwa Fakultas Syari'ah dan Hukum
jurusan perbandingan mazhab, Nurfahmi Sudrajat Fakultas Syari'ah dan
Hukum jurusan Hukum Ekonomi Syari'ah (Muamalat), Ismy Purwanti dari
Fakultas Syari'ah Hukum Perbandingan Mazhab.
Pertama kali datang ke Desa Buaran saya tidak ikut bersama teman-
teman berangkat dari Ciputat, saya berangkat dari rumah karna jarak dari
rumah tidak terlalu jauh. jarak yang ditempuh hanya berkisar 13, 5 kilometer.
Saya datang ke lokasi malam hari seusai shalat Isya saya diantarkan ke
tempat dan membawa satu koper, bantal keropi, kompor dan tabung gas.
Sesampainya di lokasi saya dibantu oleh Ridwan mengangkat beberapa
barang-barang bawaan saya dan menaruhnya di depan kamar kontrakan
putri.
25 nama kelompok KKN
116 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Selasa, 23 Juli 2019 Tepat pada hari ini kelompok kkn sentilan 139
sudah berada di lokasi untuk melaksanakan berbagai acara untuk 1 bulan ke
depan. Alhamdulillah di hari pertama ini saya dan beberapa teman-teman
kelompok seusai shalat shubuh kami mencari makan keluar untuk sarapan
dan disambut hangat dengan beberapa kejadian seperti saya melihat ibu-ibu
mencuci baju pakaian di kali serta ada yang beberapa mandi serta melakukan
berbagai aktivitas yang ada di kali seperti buang hajat dan sebagainya. Saya
sangat senang dengan pemandangan seperti melihat sawah tetapi yang
disayangi adalah masih banyak warga yang mencuci dan sebagainya di kali.
Di hari kedua saya dan teman-teman berkunjung ke sekolahan SD
Buaran Mangga, kami berbincsng-bincang banyak hal seperti mengajukan
beberapa program yang telah teman-teman kkn buat dan alhamdulillah
diterima sangat baik dan juga antusias. Saya melihat kepala sekolah di SD
Buaran Maga memiliki patriotisme tertinggi dan selalu mengedapankan
sekolah SD Buara Mangga menjadi lebih baik. Yang masih saya ingat selama
beliau memaparkan beberapa informasi terkait dengan pengembangan SD
Buaran Mangga yakni, “ walaupun tertinggal tetapi ingin menjadi terdepan”
dan ‘ingin menciptakan anak-anak rindu sekolah” dan menurut saya ini
adalah unik dan langka . tidak banyak pak kepala sekolah seperti Bapak Jahri
karena beliau pun sudah memilik [pengalaman yang cukup banyak ketika
beliau duduk di S1.
Rabu, 7 Agustus 2019 Di pagi hari ini saya ke sekolah Buaran Mangga
01 disana ada kegiatan acara makan bersama sekaligus cuci tangan sebelum
jam pelajaran dimulai. Dilanjut di siang harinya seperti biasa saya mengajar
nari bersama rekan saya Dinda di Buaran Mangga 01.
Dilanjut lagi di hari Selasa tanggal 13 Agustus hari ini saya ke Buaran
Mangga 03 bersama teman-teman saya, pada pertemuan kali ini di siang
harinya ada acara yang sangat meriah yakni Festival Anak Sholeh yang
diikuti dengan beberapa sekolah ada dari Buaran Mangga 01 dan 03, dan MI
Nurul Islam dan saya diberikan tugas sebagai juri di perlombaan Do’a sehari-
hari bersama
Selepas dari SD Buaran Mangga 01 saya beserta teman-teman mencari
SD Buaran Mangga 03 yakni di daerah Encle. Selepas itu kami istirahat dan
juga makan bersama. Pada malam hari kita rapat tentang berbagi informasi
yang di dapatkan dari SD dan juga yang berada di Kecamatan.
Di hari ketiga saya medapati jadwal piket masak dan seharian tidak
mengikuti kegiatan yang ada di sekolah seperti ada suatu kegiatan yakni
117
menggosok gigi besrsama-sama. Di pagi hari saya beserta rekan saya yang
bernama Ota kita belanja ke pasar Buaran Mangga pukul 06.24 di pasar
Buaran Mangga. Lalu di sore hari teman-teman pergi ke keluar dan saya
berdama Ota bebenah isi rumah sampai bersih.
Di hari selanjutnya kemarin saya bertugas sebagai bagian
dokumentasi anak-anak di sd Buaran Mangga 1 dalam kegiatan Jum'at
mengaji, lalu saya pergi bersama anggota Dekorasi dan dokumentasi untuk
membetulkan printer yang sedang rusak di tempat kami. Lalu di malam hari
nya , saya kumpul bersama teman-teman sampai larut malam dan tidak bisa
tidur sampai jam 01.00.
Selama berlangsungnya KKN yang saya rasakan, KKN itu sangatlah
menyenangkan karna untuk pertama kalinya bertemu dan juga akan seatap
kurang lebih 1 bulan ke depan dengan orang-orang yang berbeda-beda
sifatnya, pola pemikiran, dan juga bertemu dengan beberapa macam
karakter, karena pastinya harus menyesuaikan diri dan juga lebih banyak
bercengkrama agar lebih mengenal dekat dan juga mengetahui sifat masing-
masing satu sama lain agar lebih akrab.
Teman-teman KKN 139 sangat mudah diajak untuk bersosialisasi,
maka dari itu saya denganmudah memahami satu sama lain. Selain itu juga
mereka asik dan juga enak untuk diajak bercanda karna busa menempatkan
diri masing-masing disaat sedang serius dan disaat bercanda. Mereka yang
pastinya memiliki karakter yang berbeda-beda namun saling memahami,
mereka yang memiliki ego masing-masing namun saling kontrol.
Upaya-upaya yang dilakukan teman-teman 139 sangat konkrit juga
dilakukan dalam rangka untuk membangun kekompakan dan juga
pendekatan kelompok. Alhamdulillah setiap sbelum dan selesai selama
melaksanakan kegiatan pastinya kami selalu mengadakan pertemuan di
setiap saat acara belum dimulai dan juga saat acara sudah selesai pasti nya
kamu selalu rutin untuk melakukan evaluasi di hari itu dan persiapan
kegiatan di hari besok apa saja upaya yang dibutuhkan agar terlaksana di
setiap hari. Kadang sampai malam sekali saya melaksanakan rapat
membicarakan banyak sekali hal, jika tidak sempat malam karena lelah dan
lain hal maka dipastikan keesokan harinya berjalan dengan sangat lancar dan
baik.
Banyak sekali kegiatan yang kami laksanakan dan di habiskan tidak
hanya di luar namun juga di dalam posko tersebut. saya terkadang jika bosan
kerap bahkan terbilang sering sekali makan dan jajan di warung yang ada di
118 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
sebelah kami memanggil nya teteh tapi tidak tahu sampai sekarang namanya
karna kerap kali memanggil nama beliau dengan sebutan teteh. Biasanya
saya dan teman-teman sering belanja pop ice, sosis, pem-pek, otak-otak,
nugget, mie ayam dan seduhan minuman lainnya. Harganya pun worth it
sekali karna jarang-jarang ada es sachet -an seharga 1000 Rupiah mie ayam
dan pem-pek hanya 5000 Rupiah saja. Dan yang paling menjadi favorit
adalah mie ayam dan sosis yang kami habiskan sembari berbincang-bincang
dengan teman-teman di depan posko. Dan hampir setiap sore pun ada anak-
anak kecil seusai mereka pulang sekolah mewarnai di posko kami.
Saya diberikan amanah oleh ketua kelompok yakni Raihan Azma
Azhari untuk membantu teman saya Adinda Ardani untuk memberikan
bimbingan Tarian Daerah yang mana nantinya akan ditampilkan di acara
besar yakni Tabligh Akbar dan juga di acara penutupan. Akhirnya saya
membantu Dinda untuk mengajar narisetiapsiang jam 14.00 untuk jadwal
sudah kami sesuaikan untuk di hari Senin dan rabu kami mengajar di SD
Buaran Mangga 01 dan di hari selasa dan kamis kami mengajar nari di SD
Buaran Mangga 03. Alhamdulillah setelah mendekati acara kami sudah
persiapkan dengan matang dan acaranya pun berjalan dengan baik sehingga
banyak dari masyarakat memberikan Give Applause 26dan ini adalah suatu
kesenangan sendiri bagi kami yang membimbing dan juga memberikan
kepuasan sendiri untuk teman-teman KKN 139.
Keluh Kesah di Desa Buaran Mangga
Sedikit cerita kendala yang saat saya hadapi bersama 2 orang teman
saya Ota dan juga Thor terkait program yang kami rencakan saling
berhubungan yakni tentang "Sampah" saat pembukaan di Balai Desa Buaran
Mangga kami kumpul-kumpul bersama teman-teman kkn dan juga dihadiri
oleh dosen pembimbing kami Ibu Nur Hidayah terkait program kerja yang
saya rencanakan awalnya kami tidak yakin untuk mengirim proposal ke
Dinas Kebersihan yang ada di Tigaraksa, akhirnya teman saya Ota ditemani
oleh Nurul mengantar surat proposal kesana. Alhamdulillah sudah diterima
semoga untuk kedepannya ada solusi untuk Desa Buaran Mangga agar
perihal tentang sampah ini segera diselesaikan. Kara memang kalau dilihat
dari kondisi yang ada disana masalah yang belum diselesaikan secara tuntas
masih tentang sampah. Kami juga mengundang Trash Hero 27untuk
26 Tepuk tangan 27 Organisasi pecinta lingkungan
119
mengadakan kerja bakti bersama warga serta adanya penyuluhan tentang
sampah.
Sebulan hidup di desa orang lain, hidup dengan teman-teman yang
baru saya kenal, dan juga dari macam-macam jurusan, beda fakultas, beda
pemikiran, beda sifat, harus bersosialisasi dan itu semua tentunya tidak
mudah, yang pastinya itu semua butuh proses yang akan membuat saya
semakin dewasa, semakin mengenai lebih dalam berpikir, menerima
pendapat yang tidak sepaham dengan saya, dan mencoba untuk
menyesuaikan dengan beberapa karakter.
Beberapa program yang saya rencanakan seperti bergotong royong
bersama warga, serta penyuluhan tentang sampah yang saya perhatikan
bahwasanya warga disana terutama untuk bapak-bapak nya susah untuk
diajak kerja bakti bersama dan sebelum acara dimulaiadanya miss
communication28 sehingga yang tadinya hanya di fokuskan untuk bapak-bapak
sekitar tetapi yang turun langsung Ibu-ibu yang ada di dan 3 orang bapak-
bapak sekitaran Desa Buaran Mangga. Selain itu juga teman-teman kkn 139
terjun langsung untuk melakukan pemungutan sampah serta kerja bakti dari
depan kontrakan kami sampai ke tempat pembuangan sampah yang besar di
dekat rumah Pak Sofyan
Harapan Teruntuk Buaran Mangga
Di bagian akhir ini saya ingin berterima kasih atas pihak-pihak yang
terkait di dalamnya serta berdo’a kepada Allah Ta’ala sambil menitipkannya
dalam harapan terdalam terkhusus untuk Desa yang akan begitu sulit
terlupakan dalam benak saya dan juga begitu terkenang di hati selamanya
semoga Ilmu dan pengalaman serta pembelajaran yang telah kami berikan
dapat memberikan kesan terbaik dan terdalam untuk masyarakat Desa
Buaran Mangga.
Sentilan itulah kata-kata untuk kelompok kami yang mana akan
menyentil hati kami agar terus ikut andil di dalamnya, dalam memajukan dan
menyejahterakan masyarakat sekitar dan juga memberikan serta membantu
masyarakat agar saling bergotong-royong dan juga saling bahu membahu
untuk memajukan masyarakat setempat dibantu dengan beberapa program
kerja yang telah kami lakukan untuk memotivasi ke depannya agar lebih
baik lagi.
28 Salah komunikasi (kurangnya komunikasi)
120 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Dan ini Hal ini seharusnya menjadi tanggapan serius bagi aparatur
Desa dan Kepala Desa Buaran Mangga yang seharusnya mengoptimalkan
kinerjanya, bagaimana untuk membuat masyarakat nyaman dalam
berkendara, karena jalan ini merupakan akses yang sangat berpengaruh
dengan aktivitas masyarakat. Harapan kami agar cepat terselesainya
masalah sampah yang ada di Desa tersebut. Karena ini bukan ini hal yang
bersifat sementara tetapi juga hal yang menjadi serius agar Desa Buaran
Mangga bersih dan bebas dari pencemaran dan menjadi kasus yang layak
untuk diangkat menjadi media utama yang diprioritaskan. Semoga dengan
adanya kami disana selama kurang lebih satu bulan dapat membantu dan
menginspirasi masyarakat setempat bahwasanya setiap program kerja yang
kami jalankan dapat diteruskan dan diterapkan secara baik. Harapan kami
untuk ke depannya agar lebih maju lagi dari sebelumnya dan juga lebih
peduli antar sesama tidak ada perkubuan antara satu Desa dan Desa lainnya.
121
E.
JERITAN KOMPLEK HIJAU BUARAN MANGGA
Oleh: Herdiyan Muhammad Ridwan
Fakultas Syariah dan Hukum-Perbandingan Mazhab
Ngapain KKN? Perjalanan perkuliahan yang tak terasa sudah masuk tahun ke-tiga atau
semester enam, ada satu mata kuliah dengan bobot 6 sks yang tidak di ajarkan di
ruang kampus yaitu Kuliah Kerja Nyata atau biasa di singkatnya KKN ada juga yang
menyebutnya PPM yaitu Program Pengabdian Masyarakat, KKN ini sebuah
Program wajib dari kampus yang di berikan kepada para mahasiswa aktif
bertujjuan untuk pengamalan ilmu di masyarakat yang arah nya dapat memberikan
perubahan baik di masyarakat pedesaan, setiap mahasiswa ditempatkan di suatu
desa yang dipilh oleh Pelaksana PPM , Terdiri dari 3 jenis KKN di UIN Jakarta ini 1.
KKN Reguler 2. KKN in Kampus 3. KKN Kebangsaan, setiap jenisnya memiliki
durasi waktu yang berbeda beda . untuk KKN Kebangsaan harus melalui tahap
seleksi yang begitu panjang dan spesialnya akan di tempat kan di luar pulau jawa,
untuk KKN In Kampus ada yang bilang waktunya itu dua bulan dan tugasnya
membantu tata usaha atau kelola di kampus. Berbeda lagi dengan KKN reguler
tahun ini berjumlah 200 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 15-20
mahasiswa yang berbeda jurusan serta fakultas dan di bagi menjadi 2 wilayah 1.
Kabupaten Bogor 2. Kabupaten Tangerang.
Persiapan KKN oleh kampus sudah di mulai sejak bulan Maret sampai april
2019 di awali dengan pengisian form di krs lalu meminta tanda tangan ke kepala
program studi hingga pengumuman kelompok, lokasi KKN, dan Dosen
pembimbing, yang menjadi ketua PPM tahun ini dosen saya Bapak Komarusdiana
dan Tema KKN tahun ini Adalah MELAYANI, MENGINSPIRASI Dan
MEMBERDAYAKAN, Suatu tema yang amat membangun dan memotivasi untuk
semua mahasiswa peserta KKN tahun ini.
Saat pengumuman Kelompok KKN tiba, tidak ada yang spesial menurut
saya karena hampir seluruhnya tidak ada yang saya kenal kecuali satu orang teman
satu jurusan dengan saya, selang beberapa jam setelah pengunguman pembagian
kelompok muncullah satu grup whatsApp baru dengan nama KKN 139, karena
angkanya yang ganjil ini bermunculanlah pikiran negatif tentang kelompok ini,
saya coba perhatikan foto profil mereka satu satu ada yang terliahat ada juga yang
private ternyata lebih bnyak perempuan nya dari pada yang laki-laki nya , grup ini
pun paling sepi dari pada grup WA yang ada di HP saya mungkin karna belum ada
yang kenal satu sama lain.. kelompok ini terdiri dari 18 Orang, 10 orang diantaranya
perempuan dan sisanya laki-laki.
122 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Banyak alasan mengapa saya harus mengikuti KKN ini ysng paling
terpenting saya bisa lulus sesuai waktu yang telah di tentukan, di sisi lain
saya bersyukur bisa mengikuti KKN sebab bisa mengimplementasi ilmu
yang saya kuasi sambil berlibur jadi bahasanya liburan yang di rencanakan,
banyak perencanaan saya sebelum KKN salah satu nya menggerakan
ekonomi masyarakat didesa dengan ilmu enterpreuner yang saya miliki dan
masih banyak yang lain namun pada akhirnya program yang saya rencanakan
belum terealisasi oleh saya sendiri maka programnya di ganti dengan
penanggulangan bencana alam dan pengadaan papan plang jalan.
Awal pertemuan pertama temen sekelompok saat itu tidak ada yang
saya kenal satu dengan yang lainnya tapi tak mengapa kita mencoba
memperkenalkan diri masing dengan menyebutkan nama serta asal jurusan
nya, saya perhatian satu satu dari mereka berbicara terlihat hampir
semuanya dengan type introfet, tidak banyak pembicaraan saat itu yang saya
ingat kita langsung buat Badan Penanggung jawab Harian dan divisi divisi
lain, ada satu mahasiswa dari bicaranya dia bisa membawa suasana tapi
kurang visioner kalau saya lihat, akhirnya dialah yang di amanahkan sebagai
ketua di kelompok KKN 139.
Pertemuan selanjutnya kita membahas nama kelompok, tidak bnyak
yang mengusulakan nama kelompok untuk kelompok KKN ini rata rata
mereka mengikuti saja pada akhirnya munculah usulan nama kelompok
yaitu SENTILAN yang artinya Seratus Tiga puluh Sembilan, karena dari
temen temen tidak ada yang mengomentarinya. Akhirnya nama kelompok
kami yaitu kelompok KKN 139 yaitu Sentilan, saya mencoba berpikir untuk
mengganti nama tersebut karena tidak bermakna atau menginspirasi hanya
kepajangan dari 139 aja, saya memberikan masukan dengan nama
SEMANGGI yang memiliki arti Semangat Mengabdi Membangun untuk
Negri namun masukan saya di acuhkan oleh kawan kawan tak mengapa
namanya juga masukan boleh di terima boleh tidak.
Hari demi Hari waktu KKN Semakin dekat, dimana-mana yang di
bicarakan tentang KKN ada yang bahas terkait program ada juga yang bahas
tentang kawan perempuan yang cantik di kelompoknya, ya itu hal biasa
kaerana hidup terkadang butuh inspirator atau pun motivator yang bisa
membawa kearah yang lebih baik. Asal jangan sampe salah niat aja, KKN
MAU CARI JODOH misalnya, boleh saja tapi tetap prioritasnya kita
mengabdi untuk masyarakat desa yang akan kita tempati nanti dengan satu
bulan lamanya.
123
Hidup bersama kawan yang tak kenal sebelumnya membuat banyak
orang berfikir negatif tentang orang tersebut tak terkecuali saya sedikit ada
kekhawatiran tidak nyaman dengan kawan kawan KKN yang lebih terlihat
pendiamnya tapi senang juga kaerena tidak bnayak aturan di kelompok ini
bahkan aturannya pun tidak ada, berbeda dengan kelompok KKN lain yang
sedikit dikit ada aturan dan dendanya tapi tidak untuk kelompok KKN 139
ini, pernah ada wacana saat itu untuk yang tidak mengikuti kegiatan
pencarian dana di denda 50 ribu wah sebuah aturan yang akan menguras
dompet saya tetapi untungnya ketua kelompok memahami kegiatan harian
saya yang mengajar di sekolah jadi aturan itu pun tidak pernah di berlakukan
dan hanya wacana saja.
Perjuangan mencari dana kami rasakan dari menjual gorengan
keliling kampus saat ada acara wisuda hingga mengumpulkan pakaian bekas
dan kami jual kan yang sekiranya masih layak pakai, memang hasil yang
didapat tidak pernah memuaskan karna kelompok kami selalu kesiangan di
tambah pakainnya pun tidak terlalu bnyak untuk menjadi pilihan
pengunjung maka tidak heran kalau stand kami jarang di kunjumgi orang,
ntah karana dagangannya kurang menarik atau karena lebih banyak yang
dagangnya jadi orang orang takut berkunjung ke stand kami. Tak apalah
hasil nya sedikit tapi yang selalu teringat dalam benak kami itu
kebersamaan, canda, tawa hingga menghilangkan rasa lelah saya, bahkan
suatu ketika terbit suatu peraturan dari kecamatan terkait pelarangan
berjualan di lokasi yang biasa saya berdagang bersama teman teman, mulai
saat itu saya mencoba mencari lokasi lain tapi setelah itu saya dan teman
teman tidak berjualan kembali dan lebih fokus kepada persipan KKN karena
waktu nya semakin dekat.
Seminggu sebelum keberangkatan kelompok ini paling amat santai
kalau saya bandingkan dengan kelompok kawan di jurusan saya, kenapa bisa
bilang begitu? Karena proposal pun belum dibuat malah kata ketua KKN,
kelompok ini gak usah ribet ribet bikin proposal. Dalam pikiran saya
kelompok 139 ini kelompok yang paling santai dari kelompok lain, selain itu
jarang sekali saya membahas program untuk KKN di desa namun lebih ke
persiapan apa yang harus di bawa masing masing untuk KKN nanti
begitulah Kelompok 139. Siapa di Kelompok KKN ?
Kelompok KKN sentilan terdiri dari 8 Orang laki-laki dan 10 orang
perempuan, berjalannya waktu mendekati pelaksanaan KKN 1 Orang dari yang
124 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
laki-laki mengundurkan diri, dia bernama siregar mahasiswa fakultas ushuluddin
tidak diketahui apa sebabnya dia tidak memberikan kabar sama sekali, suatu waktu
saya chat personal dengannya menanyakan sebab tidak mengikuti KKN tahun ini
alasan yang ia sampaikan karena faktor ekonomi yang mengharuskan untuk dia
bekerja dan dia juga cerita belum lama ini kehilang motornya sehingga lebih
memilih untuk kerja dari pada mengikuti KKN saya sempat sarankan ke pada dia
untuk mengikuti KKN in campus tahun depan tapi ia lebih memilih KKN Reguler
di tahun depan, ya semoga apa yang ia jalan terbaik baginya.
Lanjutnya saya coba uraikan siapa saja sih kelompok KKN yang paling
Santai ini, yang paling awal presiden paling santai kelompok sentilan namanya
Raihan Azmi Azhari mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis,
sebagai ketua dia termasuk orang yang tidak visioner semuanya mengalir bagaikan
air saja menjadikan anggota nya merasa tidak enak kalau tidak mengerjakan sesuatu
yang sudah di tugaskan, disisi lain raihan ini paling gampang dikenal orang, Sebab
ia punya badan yang gendut maka paling gampang dikenali dan paling cakap ketika
komunkasi dengan orang baru tapi kadang dia merasa kesal sendiri ketika lawan
bicaranya tidak selesai selesai bicaranya, sebagai ketua juga dia paling baik menurut
saya sebab dia sering sekali mentraktir saya dan kawan kawan yang lain.
Selanjutnya ada bagian sekertaris, ada sekertaris satu dan sekertaris dua
dari kedua nya sama sama perempuan sekertaris yang pertama namanya Nazla Eka
Rahmi mahasiswi jurusan jurnalistik yang aktif di organisasi ekstra dan intra
kampus, sebagai sekertris dia sosok yang paling bawel masalah laporan mingguan.
Pernah suatu hari saya belum mengumpulkan laporan mingguan yang tenggat
waktunya setiap hari senin tapi saya baru akan mengerjakan nya hari rabu
sepanjang waktu berpapasan dengannya pasti dia menagih “mana laporan” saya
selalu jawab “udah ko cuman masih di laptop” padahal saya buka laptop untuk
mengerjakan saja belum. Tapi itu mungkin saking tanggung jawabnya dengan
tugas yang ia emban dan akhirnya saya kerjakan laporan tersebut walaupun sedikit
terlambat.
Disisi lainnya juga dia orang yang visioner tapi lebih banyak bicaranya
dibandingkan mengerjakan sesuatu, wajar saja karena dia sebagai tangan kanannya
ketua dan sebagai perempuan jadi kalau sedikit bawel terbilang biasa. Perempuan
kedua yang sama jadi tangan kanannya ketua atau tepatnya sebagai sekertaris dia
adalah Anisa Nur Syafitri Mahasiswi Jurusan Manejemen dengan kaca mata kotak
di wajahnya dan paling royal kalau sudah komuniksi dengannya, sebagai orang yang
berkewajiaban menjadi sekertaris dia terlihat lebih santai tidak banyak bicara lebih
ke membantu berperan aktif di dalam kegiatan pernah suatu ketika dia membantu
saya dalam mensukseskan program kerja yang saya akan laksanakan yaitu
Sosialisasi penanggulangan bencana alam yang berkerja sama dengan BPBD Kab
Tangerang saat itu.
125
Hari-hari di KKN penuh dengan kegiatan dan esok harinya program kerja
saya, banyak hal yang belum disiapkan untuk kegiatan esok kepastian pematerinya,
konsumsi, target warga yang akan hadir di lokasi, serta sepanduk dan sticker
kegiatan.. satu demi satu saya dituntaskan ditemani nisa dari kita ke rumah rt
(rukun tetangga) untuk sosialisasi kegiatan lalu berangkat lagi ke kantor pemadam
kebakaran untuk memastiakan acara esok lanjut lagi mengambil spanduk dan
stiker yang jaraknya cukup jauh j, cukup melelahkan memang pada hari itu tapi
semua nya terbayar dengan kesuksesan acara penanggulangan bencana. Dia juga
kawan piket saya bersama Tsuraya, setiap kali piket saya yang paling sering masak
nasi sedangkan anisa dan tsuraya dia yang masak padahal masakan mereka gak
begitu enak juga tetapi tidak apa apalah yang penting kawan kawan kenyang.
Dari divisi Bendahara yaitu Dian Ikawati mahasiswi jurusan Pendidikan
Bahasa Indonesia, sebagai bendahara dia sosok bendahara yang baik karena tidak
pernah menagih kawan kawan yang belum lunas iuran. ditambah minta uang untuk
kegiatan pun sungguh di permudah olehnya. Dia lebih sering berkerja sendiri alasan
yang ia sampaikan ke saya karena dia kurang enak apabila bekerja sama dengan
orang lain. Sebagai anak pramuka dia juga kemana mana pasti membawa tas entah
apa yang ada di tas nya.
Dari divisi acara ada Siti mahmudah biasa dipanggil ndah mahasiswi
jurusan Pendidikan Kimia, Perempuan yang awalnya terlihat pendiam namun
setelah ketahuan aslianya dia orang yang rame terkadang ingin melucu tapi tidak
lucu, setiap kali menjadi pembawa acara dalam sebuah kegiatan dia selalu teman
kerja saya, satu kalimat yang selalu kita pakai saat menjadi MC “bapak ibu yang
berbahagia” dengan intonasi yang naik turun kata ini selalu menjadi jargon setiap
kali bertemu dengannya.
Disisi lain juga dia paling enak kalo masak, ada satu yang membuat saya
kesal dengannya jadi suatu hari saya pulang dari rumah dengan membawa berbagai
makanan dan satu botol sambal yang di buat oleh ibu saya yang bisa awet hingga
seminggu, hari esok nya ndah dan nazla piket tanpa menanyakan atau pembicraan
ke saya satu botol sambal yang niat nya bisa sampai seminggu habis dalam sekejap
karena dia jadikan bumbu masak nya, ya sykurnya masakannya enak.Selanjutnya
masih dari divisi yang sama ada seorang laki laki nama nya Nurfahmi Sudrajat
mahasiswa satu fakultas dengan saya di FSH29 namun lain Jurusan, dia Jurusan
Muamalat. Sebagai temen yang paling rajin untuk kerjasama dalam segala hal ketika
yang lain sedang sibuk dengan tugasnya saya bersamanya yang membereskan posko
kita tinggal , disisi lain dia paling sering berkata kasar sambil becanda karenanya
sudah wajar kalau bicara bersamanya banyak mengeluarkan kata kata yang kurang
baik.
29 Fakultas Syariah dan Hukum
126 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Masih dari Divisi acara ada Tsuraya Ulfah Mahasiswi Jurusan
Perpustakaan, dari kesehariannya dia sering mengisi di sekolah dengan acara
Mendongeng, saya belum pernah liat bagaimana dia mendongeng karena setiap kali
dia mendongeng saya bertugas di sekolahan lain, pengamatan saya saat dia
mendongeng adik adik lebih tertawa dengan bahasa tubuhnya karena tubuh nya
yang bulat, belum lagi cerita yang dibawakan tentang seekor gajah .dia juga teman
piket saya, dia yang paling rajin untuk mengepel. Ada hal buruk yang selalu dia
lakukan saat kita kumpul bersama yaitu Kentut30 dengan suara yang menggelegar
di tambah tawanya yang tidak usai-usai seperti artis nunung pokok. Ada juga dari
Divisi yang sama yaitu Ismy Purwanti mahasiswi Jurusan Perbandingan Mazhab,
kawan satu jurusan dengan saya dan hanya dia yang saya kenal saat awal pembagian
kelompok. Dari kebiasaannya saat KKN dia terlihat di TUA kan mungkin karena
dia satu satu nya perempuan di kelompok ini yang sudah menemukan jodohnya.
Hobby nya dia itu REBAHAN31.
Dari devisi dokumentasi ada Elsi Rosita dari Jurusan Agribisnis dari segi
fisik yang kecil imut dan juga sering ngelawak tidak jelas yang pada awalnya amat
pendiam belum lagi suaranya sangat amat kecil sekali tetapi setalah lama kenal di
tempat KKN ternyata dan tak di sangka dia paling heboh kalau sudah tertawa.
Ditambah lagi ada perbuatan yang kurang baik namun dia sering lakukan yaitu
kentut sembarangan, tapi kalau masalah tugas dia paling rajin mengerjakannya
apalagi tugas nya foto foto kegiatan dan mengambil shoot video. Masih dari Divisi
yang sama ada namanya Thoriq al-Kautsar dari Jurusan Teknik Informatika, kawan
paling betah depan laptop ntah apa ajah yang dia kerjakan, dia juga temen
bergadang saya ketika malam biasanya bermain Playstation yang ada di laptop nya,
dengan badan yang besar dan tinggi juga dia paling takut dengan ketinggian.
Selanjutnya divisi Konsumsi, pasti kalau sudah bicara konsumsi tidak ada
yang laki-laki di dalamnya, ya benar saja semuanya perempuan di divisi ini yang
pertama ada Adinda Ardani dari jurusan fisika, dia yang banyak fans anak anak nya
mungkin karena dia orang nya baik di tambah sering mengajarkan tari di sekolah,
disisi lain dia orang paling rese32 kalau bermain Uno dengan nya , selama KKN ini
dia belum pernah terkalahkan padahal sudah banyak aturan yang dibuat supaya dia
tidak menang lagi tapi tetap saja. Yang kedua ada Nurul Fitri Ardini Mahasiswi
Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, dari penampilannya yang kemana mana selalu
menor di tambah sering kali jalan entah kemana membuatnya jadi bahan candaan
temen teman, dengan latar belakang Pendidikan anak Usia dini dia telah sukses
merenovasi dan menambah edukasi kepada guru TK disana. Saya dan nurul juga
banyak satu pemikiran karena latar belakang saya pengajaran dan nurul pun begitu.
30 Angin yang keluar dari dubur seseorang 31 Tiduran 32 menyebalkan
127
Dan yang terakhir di divisi ini ada Zahrota Ramadanti biasa di panggil Ota atau Cici
atau Ncih karena dia sipit putih seperti orang cina dia baik orangnya lebih banyak
diemnya, tapi bnyak yang bilang dia orangnya jorok tapi menurut saya tidak.
Divisi K3 (Kebersiahan Kerapihan dan Kebersihan) ada dua orang laki laki
yang pertama namanya Yusuf Efendi dari Fakulas Dirosat Al-Islamiyah, teman
paling royal dan selalu baik kalau di ajak kerja samanya, pernah suatu hari ketika
sebelum acara Penanggulangan Bencana di mulai yang awalnya segala persiapan
peragaan simulasi akan di bawakan ke lokasi oleh tim BPBD namun itu semua tidak
sesuai rencana maka saya dan Ucup berangkat ke kantor Damkar untuk mengambil
Tong karung goni dan bensin, dia bawa pakai gerobak sambil ditarik dengan motor
saya pun yang mengendarainya, sungguh perjuangan karena jarak yang cukup jauh
dan gerobak yang dipakai juga bannya kempes, cukup menguras tenaga. Dan yang
kedua di divisi ini yaitu Yogi Rahmono dari Jurusan bahasa inggris sebagai seorang
laki laki dia terlihat multi talend dan seni nya juga lumayan bagus.
Terakhir dari divisi yang saya duduki bersama kawan saya Willi dari
jurusan sastra inggris yaitu sebagai divisi Humas, willi termasuk orang yang
pendiam atau introvet jadi dia jarang sekali berkomunikasi sekalinya dia bicara
dalam forum semua pun terdiam entah yang lain bermaksud mendengarkan willi
bicara atau bentuk apresiasi saja, maka terkadang membuat teman teman tertawa
setelah itu. Tapi dia orang royal saking royalnya semua bantal dirumah nya di bawa
ke posko.
Ini sedikit cerita tentang siapa aja yang ada di kelompok 139 atau Sentilan
ini .saya pribadi mohon maaf kepada kawan kawan 139 kalau terdapat tulisan saya
yang menyinggung atau membuat hati terluka, maka jeritan di buaran mangga tidak
akan saya pernah lupakan.
Ada Apa di Desa Buaran Mangga ?
Buaran Mangga nama sebuah desa yang jauh dari perkotaan, di kelilingi
persawahan padi yang hijau, dialiri sungai sungai yang deras, tepatnya terletak di
kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tanggerang Propinsi Banten. Terdiri dari lima RW
dan dinsetiap Rwnya terdapat dua RT, karena di kelilingi persawahan dan dekat
juga dengan laut maka rata rata profesi warga disana petani dan nelayan ada juga
yang petugas bandara, selama saya tinggal disana profesi petani kurang begitu
terlihat karena belum masuk musim panen . di sisi lain ada juga yang berternak
bebek yang di kembangkan telurnya jadi telurnya yang sering di perjual belikan, ada
juga ternak ikan lele jumbo namun tidak begitu banyak rata rata hanya di konsumsi
sendiri saja.
Warga yang begitu baik dan taat dalam menjalankan ibadah namun di
sayangkan hiruk pikuk politik desa membuat warga disana terpecah belah baik
anak muda bahkan orang dewasanya juga, dan ternyata setiap kali pemilihan kepala
128 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
desa yang baru seperti ini bahkan pernah keos33 antara warga dengan warga yang
lain.
Permasalahan perkonomian terkadang membuat semua orang menjerit
bagitu juga di desa ini banyak nya bank keliling yang menawarkan pinjaman uang
atau pengkreditan barang alat rumah tangga, membuat warga terjebak dalam dunia
ribawi dan hal ini banyak dilakukan oleh kaum ibu dan kaum bapak sering kali
tidak mengetahui hal ini.
Saran untuk buaran Manggaku
Sebulan waktu yang begitu singkat bagi saya, banyak hal yang belum
totalitas saya berikan untuk warga desa Buaran mangga, semoga kehadiran kawan
kawan KKN 139 memberi motivasi ke pada warga terkhusus untuk aparatur desa
disana untuk dapat merangkul semua pihak dan tidak ada lagi perpecahan di desa
yang di akibatkan oleh perbedaan politik, harapan saya semoga desa buaran mangga
di kenal dengan ekonomi kreatifnya yaitu bisa dari lele jumbo atau dengan telur
bebek terbaiknya.
33 Keributan
129
F.
LENTERA ASA DI BUARAN MANGGA
Oleh: Ismy Purwanti
Fakultas Syariah dan Hukum-Perbandingan Mazhab
Jangan Menilai Dari Katanya
Ketika mendengar kata KKN (kuliah kerja nyata) pertama kali,
muncul dipikiran saya adalah pergi jauh meninggalkan keluarga untuk
mengabdi di masyarakat, mulailah menerka-nerka bagaimana rasanya
tinggal dan melakukan kegiatan bersama mulai dari bangu tidur hingga tidur
bersama orang-orang yang saya tidak kenal sebelumnya , jujur saya senang
dengan diadakan kegiatan KKN ini karena saya membayangkan bahwa saya
akan mendapatkan pengalaman baru dan teman baru bahkan bukan teman
tapi bisa dibilang keluarga baru, tapi di sisilain saya juga sedih karena saya
akan jauh dengan kelurga saya dan yang paling penting saya akan pisah
bersama suami saya untuk sementara. Suami ? Ya saya sudah bersuami
selama 9 bulan terakhir ini ketika saya sedang nyaman untuk mengabdi
kepada suami malah di tuntut untuk mengabdi kepada masyarakat , tapi
tidak apalah karena inilah kosekuensi yang memang saya harus jalani.
Waktu berlalu, ketakutan dan rasa penasaran semakin memuncak
ketika mulai segelintir kabar bahwa KKN akan segera di mulai, langkah demi
langkah mulai tiba saatnya mulai dari pendaftaran KKN secara online di AIS,
lalu dilanjut penungumuman nama-nama anggota KKN, ketika
pengumuman nama-nama KKN sungguh teman-temanku begitu ramai
membicarakan KKN karena disitu mereka sangat excited34 mengetahui
nama-nama teman sekelompoknya begitu pun aku, dan alhamdullillah aku
sekelompok dengan ridwan yang mana aku sudah kenal dengan dia. karena
notabennya dia adalah teman satu jurusankku sehingga aku memiliki teman
yang memang sudah aku kenal sebelumnya. setelah itu mulailah dibuat grup
whatsapp untuk memudahkan saya dan teman-teman untuk berkomunikasi
, setalah itu pada suatu hari kami janjian untuk berkumpuln membicarkan
kelompok kami. Dan datanglah hari itu, kami berkumpul untuk
memperkenalkan diri dan menceritakan latar belakang masing-masing
serta dilanjutkan membuat rancangan rancangan yang akan kami lakukan
selajutnya diantara survei, biaya, serta program kerja , dipertemuan itu pula
34 Gembira
130 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
lahirlah sebuah nama kelompok kami yaitu SENTILAN yang mana singkatan
dari seratus tiga sembilan ya memang nama kelompok kami tidaklah begitu
bermakna tetapi walaupun tidak bermakna namanya tapi terdapat doa dan
harapan yang besar yang mana kami berharap nama kami bisa dikenang dan
diingat oleh orang banyak karena membawa perubahan baik dan kenangan
yang berarti.
Setelah mengetahui lokasi KKN kami kamipun segera melaksanakan
survei kelokasi tersebut maka berangkatlah kami bersama- sama
menggunakan sepeda motor karena diantara kami tidak mengetahui lokasi
tersebut dan tidak ada yang tinggal disekitar sana, maka kami hanya
beracuan pada arah google maps35 yang mengakibatkan kami beberapa kali
tersasar tapi alhamdulillah setelah 1 jam diperjalan kamipun sampai didesa
tersebut, Sungguh betapa kagetnya kami ketika kami datang langsung
dikejutkan dengan pemandangan banyak ibu-ibu yang sedang mencuci di
pinggir sungai, yang mana yang lebih membuat kanget karena sungai
tersebut banyaklah sampah dan sangatlah kotor di tambah banyak anak-
anak yang mandi di tempat tersebut, dengan di kagetkannya dengan
pemandangan tersebut maka menjadikan catatan utama program saya dan
temna-teman. kedepannya sungai tersebut harus saya dan teman-teman
perbaiki dan diberikan solusi setelah itu saya dan temna-teman mendatangi
kantor kepala desa, dan sungguh dibuat terkejutnya kami untuk kedua
kalinya karna disana bangunan balai desa yang sangat tidak terurus dan
ditambah aparat desa yang tidak ada sama sekali dan ternyata mereka sedang
pergi menghadiri sebuah acara didesa lain. Pupuslah harapan kami untuk
mengunjungi aparat desa untuk menanyakan tentang desa buaran mangga.
maka kamipun hanya menanyakan desa dengan warga sekitar dan RT dan
RW setempat, setelah dendapatkan informasi yang dinilai cukup maka
pulanglah kami dengan begitu banyak harapan agar kami bisa berkontribusi
baik di desa tersebut.
Setelah survei dan melihat lihat suasana desa tersebut saya
termotivasi untuk mengikuti kkn dengan sepenuh hati karena awalnya saya
kira KKN hanya sekedar untuk melaksanakan tugas mata kuliah dengan
hasil akhir mendapatkan nilai yang cukup. Tapi setelah melihat lokasi KKN
yang mana lingkungan yang kotor dan kurangnya kesadar masyarakat pada
lingkungannya sendiri, saya termotivasi untuk melaksanakan kegiatan
35 Aplikasi mengarah jalan.
131
dengan sungguh-sungguh dan memikirkan program kerja yang bisa
berdampak besar terhadap lingkungan buaran mangga .
Berbicara mengenai tujuan saya untuk melaksanakan kkn, tanpa
dipungkiri dan tanpa kemunafikan bahwa tujuan saya mengikuti kkn adalah
untuk melaksanakan kewajiban saya sebagai mahsiswa semester 6 yang
mana pada semester tersebut KKN adalah mata kuliah yang wajib diambil
dengan demikian tujuan utama saya adalah untuk mendapatkan nilai, akan
tetapi saya sadar bahwa nilai bukanlah segalanya maka disamping untuk
mendaptkan nilai terdapat tujuan lain yaitu untuk berbagi ilmu serta
pengalaman yang saya miliki walaupun tidak seberapa ini kepada
masyarakat desa buaran mangga, selain itu untuk mecurahkan ide-ide yang
saya miliki untuk menjadikan desa buaran mangga menjadi desa yang maju
yang di dalamnya terdapat berubahan besar yang baik di dalamnya.
Setelah memiliki tujuan yang pasti dan motivasi yang besar maka
perkenalkanlah saya ismy purwanti mahasiswi program study perbandingan
mazhab dan hukum fakultas syariah dan hukum bila berbicara tentang
jurusan saya dan di hubungkan dengan program study yang saya tekuni
maka terlalu sulit untuk disambungkan karena notaben saya yang belajar
sebagian besar tentang berbandingan keyakinan bermazbah yang berbeda-
beda maka sangat sulit memprogramkannya, karena apabila saya
mengajarkan dan mejelaskan kepada mereka tentang apa itu mazab dan
inplementasinya pada muamalat dan ibadah, jelas lebih jauh pengetahuan
mereka karena notaben kampung buaran mangga sebagian besar adalah
daerah pesantren salafi dan keagamaannya yang kuat, tetapi saya berusaha
semaksimal mungkin agar apa yang saya ketahui bisa saya amalkan di desa
tersebut.
Teringat ide dari dosen pembimbing saya bahwa bagaimana apabila
dibentuk program kerja Bina sholat yang mana kita memberi sasaran kepada
anak-anak sekolah dasar di desa buaran mangga berserta dengan tata cara
berwudhunya dengan tata cara salah satu mazhab yang saya yakini paling
kuat dalilnya. Seperti yang saya telah ceritakan seblumnya ketika saya
pertama kali survei bahwa desa Buanran Mangga adalah desa yang diailiri
sungai yang lumayan luas akan tetapi air sungai itu cukuplah kotor dan
tercemar akan tetapi masyarakat desa tersebut masih menggunakan air
tersebut untuk mandi dan mencuci, maka dengan demikian saya dan teman-
teman-teman saya memiliki program penanggulangan sampah yang mana
pada awalnya kami berencana membuat penyaringan sampah di sungai agar
132 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
air yang mengalir tidak bercampur dengan limbah .akan tetapi setelah
dipikirkan kembali kami memiliki kendala yaitu kesadaran warga yang
kurang sadar akan kebersikan lingkungannya dan sering kali membuang
sampah dengan sengaja di sungai maka percuma saja apabila kita menyaring
sampah akan tetapi warga tetap membuang sampah sembarangan kendala
yang lain ialah dana kelompok kami hanya iuran 1 juta per-orang itupun
masih banyak yang belum sanggup melunasinya sehingga kelompok kami
memiliki keuangan yang sangat lemah menimbang harga penyaringan
sampah yang sangat mahal dan kami pun tidak sanggup membelinya, maka
dengan demikian saya pun berpikir untuk menganti program kami yaitu
dengan mengundang trush hero yang mana sebuah lembaga yang sangat
perduli dengan lingkungan dan tau cara mengolah sampah dengn baik. tapi
sebelumnya saya pun melaksanakan gotong royong bersama untuk
membersihkan sungai. Selain bina sholat dan sosialisasi sampah saya pun
memiliki program kerja senam tapi alhamdulillah di sana telah ada program
tersebut baik untuk anak-anak yang mana program senam tersebut
diadakan di setiap sekolah yang dilaksanakan setiap hari sabtu sedangkan
untuk ibu-ibu PKK program tersebut ada setiap hari minggu dengan telah
adanya program terbut maka saya hanyak mendukung dan mensuport agar
program tersebut tetap berjalan.
Dari sekian banyak yang saya jarbarkan diatas menurut saya KKN
adalah wadah mahasiswa untuk terjun langsung kepada masyarakat dengan
mengamalkan dan mengimplimentasikan ilmu-ilmu maupun pengalaman
yang mereka miliki selama ini, benar kata pepatah jangan menilai sesuatu
hanya dari omonga orang lain sebelum kau tau dan merasakannya sendiri,
sebelum melaksanakan KKN banyak kaka tingkat yang menceritakan bahwa
KKN tak ada guna hanya kegiatan membosankan pindah tidur dan makan
saja dan banyak mengeluarka biaya. Tapi setelah saya merasan KKN secara
langsung sungguh omongan senior tentang KKN sangatlah bertolak belaka
menurut saya KKN adalah wadah yang tepat yang mana mahasiswa belajar
untuk terjun langsung ke masyarakat dengan mengimplementasikan ilmu-
ilmu yang dimilikinya melalui program yang akan dilaksanakan didesa
tersebut. Selain kita berbagi ilmu kitapun mendapatkan ilmu banyak sekali
ilmu yang kami dapat dari desa diantranya ilmu bertenak ilmu kehidupan
DLL.
Sentilaku Anak-Anakku
133
Mungkin judul diatas sangatlah aneh tapi itulah kenyataannya
seperti yang saya telah sampaikan saya adalah satu satunya anggota sentilan
yang sudah menikah, yang mana hal tersebut membawa saya memiliki sifat
yang sudah keibuan . yang diantara lain saya tidak bisa melihat posko kotor
ataupun berantakan, pasti saya langsung menegor anggota yang lain ataupun
saya langsung bersihkan. Selain itu sifat yang mendorong saya disebut ibu
mereka adalah ketika ada salah satu dari mereka yang sakit atau terjadi
sesuatu pasti saya sangatlah cemas dan perhatian, tapi di balik itu semua
saya pula suka marah dan bawel ketika dari mereka kelakuannya
menyeleneh, tidak ada keterpaksaan ataupun ketidak nyamanan ketika saya
dianggap sebagai ibu mereka karena memang benar saya sangatlah seperti
ibu mereka bahkan sangking saya dekat dan seperti ibu mereka banyak dari
mereka yang menjadikan saya sebagai teman curhat mereka baik curhat
kehidupan ataupun percintaan.
Tak bisa di pungkiri menyatukan banyak orang dengan sifat yang
berbeda adalah hal yang cukup sulit, penyesuaian diri yang berjalan dengan
mengalir membuat kita memahami satu sama lain. Melengkapi kekurangan
orang lain dan mempantaskan diri dengan kelebihan masing masing.
Berbicara mengenai potensi kelompok saya, saya yakin setiap orang
mempunyai potensi dirinya masing masing. Begitu pula dengan teman-
teman saya mereka mempunya potensi masing-masing yang sangat luar biasa
yang mana diantara lain ialah:
1. Raihan azmi azhari, pemuda medan yang kuliah di jurusah ekonomi
bisnis yang saya dan teman-teman amanahkan menjadi seorang ketua
karena dari awal dialah yang sangat aktif untuk mengaktifkan
kelompok kami, setelah diamanahkan menjadi ketua ternyata kami
tidak salah memilih dia sebagai ketua karena kepemimpinanya yang
bagus, mungkin karena dia pula salah satu anggota aktif salah satu
organisai yaitu HMI yang mungkin di dalamnya diajarkan dan di
tamankan jiwa kepemimpnan.
2. Nurfahmi sudrajat, mahasiswa jurusan muamallat ini bersifat santai
dan asik diajak becanda akan tetapi dengan mood sangat mudah
berubah dan sangat dibawa perasaan ketika ada sesuatu yang salah
dari orang lain terhadap dirinya. Potensi dia adalah membatu raihan
dalam memastiakan semua program kerja berjalan dengan baik,
karena dialah teman terdekat raihan yang kemana raihan pergi pasti
ada dia.
134 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
3. Yusuf efendi, pak ustad. itulah nama panggilan dia sehari-hari,
mungkin karena dia dari jurusan dirosat islamiyah yang mana
dikampus pun terkenal jurusan terbut adalah pencetus ulama. Selain
karena alasan itu yusuf adalah orang yang sangat amengetahui
tentang masalah keagamaan, adapun potensi di adalah karena dia
yang memiliki ilmu agama yang kuat dia berpotensi unruk
mengajarkan anak anak tentang keagamaan dan karena dia memiliki
potensi bebahasa arab yang sangat baik diapun memiliki program
mengajarkan pidato bahasa arab kepada anak-anak buaran mangga
yang mana program tersebut diharapkan dapat diteruskan agar anak-
anak buaran mangga memiliki pengetahuan bahasa yang luas.
4. Herdian M ridwan, di panggil iwan ini mahasiswi satu juruan
dengan saya di perbandingan mazhab sifatnya yang ulet dan tekun
adalah potensi yang penting.
5. Willy novianto wuntu, sipendiam yang cerdas ini dari jurusan bahasa
inggris. Dengan demikian dia memiliki potesi berbahasa inggris yang
baik dan mengajari anak-anak buaran mangga berpidato dengan
berbahasa inggris.
6. Thoriq, mahasiswa fakultas sains dan teknologi ini memiliki potesi
desaign dan editing yang baik .
7. Yogi rahmono, masiswa jurusan pendidikan bahasa inggris ini
memiliki kreatifias yang tinggi sehingga dia memiliki program kerja
melukis dan mengihias taman kanak-kanak di desa buaran mangga
yang mana notabennya taman kanak-kanak di sana tambilanya
sangat sederhana tanpa adanya hiasan ataupun lukisan yang biasanya
terdapat di taman kanak kanak pada umumnya.
8. Tsuraya ulfa, mahasiswi ilmu perpustakan ini sesuai dengan
jurusannya karena berhubungan dengan perpustakan tak jauh
dengan minat membaca maka tsuraya ini memiliki potensi
mendogeng dengan baik dengan demikian program kerja dia ialah
mendongeng cerita-cerita menarik agar dapat menarik minat baca
anak-anak.
9. Nazla eka rahmi, anak nurnalistik ini punya potensi menulis dan
merangkai kata yang baik oleh sebab itu dia dipercaya menjadi
sekertasi kelompok dan dia pula memiliki program unggulan yaitu
pelatihan pembuatan proposal dan macam-macamnya.
135
10. Elsi rosidah, anak agribisnis ini memiliki potensi menari yang hebat
sehingga dia memiliki program pelatihan tari tradisonal kepada
anaka-anak desa buaran mangga.
11. Nurul, mahasiswi pendidikan islam anak usia dini ini memiliki
potensi membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan baik
oleh karna itu program dia adalah melatih guru-guru desa buaran
mangga untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
baik.
12. Adinda ardani, orang yang sangat lemah gemulai ini memili potensi
menari yang baik oleh karena itu dia memiliki program menari
bersama elsi.
13. Zahrota ramadhani, mahasiswa program study ilmu politik ini
memiliki potensi kesosialan yang sangat tinggi oleh karen itu dia
memiliki pogram kesejahteraan sosial bersama dengan memfokuskan
kepada kebersihan desa.
14. Siti mahmudah, biasa di panggil ndah si tekun ini memiliki potensi
pengaturan acara yang baik serta mampu menjadi pembawa acara
disetiap acara kami.
15. Anisa nur, mahasiswa ini memiliki potesi pengaturan keuangan yang
baik oleh karna itu dia memiliki program kerja seminar pengelolaan
keungan.
16. Dian ikawati, si kecil licah dengan potesi yang sama seperti anisa
yaitu oengelolaan keuangan oleh karena itu dia di amanahkan sebagai
bagian keuangan di kelompok kami.
Itulah potensi-potensi yang dimiliki teman-teman dikelompok saya.
Saya sangat senang disatukan dengan orang- orang yang memiliki potensi
yang hebat kami saling membantu ketika teman-teman memiliki potensi
yang disalurkan pada program kerjanya, tapi yang saya sebutkan diatas
tentang program kerja bukan hanya itu saja masih banyak lainnya program-
program kerja kami.
Desa Indah yang terbengkali
Buaran mangga adalah desa yang terletak di daerah Pakuhaji, desa
nan asri yang dikelili persawahan yang luas nan indah dan dialiri sungai yang
tenang. Mungkin sudah sering terdengar kata disetiap kelebihan pasti ada
kekurangan kata tersebut juga mungkin tepat untuk desa buaran mangga,
bagaimana tidak desa yang asri dengah sawah yang luas menjulang ini
memiliki pemandangan sampah yang sangat tidak elok dipandang,
136 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
membuang sampah sembarangan mungkin menjadi sebagian hal rumlah bagi
warga desa buaran mangga apalabi membuang sampah di sungai itu rutinitas
yang tidak baik yang sadar mereka tetap lakukan. Bukan hanya diam melihat
pemandangan seperti itu sudah dari sejak awal kami memfokuskan program
kami pada sampah tersebut tapi mendengar cerita warga bahwa anak-anak
KKN sebelum kami pun sama memprogramkan penangulangan sampah tapi
sayang hanya bertahan sementara dan hal buruk itupun terulang kembali,
tapi hal itu tidak membuat kami menyerah kami tetap memikirkan program
sampah dengan matang hingga kami mengundang narasumber pengelolaan
sampah yang berasal dari luar negri yang bernama trush hero besar harapan
kami bahwa kesedian kami memberi fasilitas untuk sampah dan di tambah
seminar tentang pengelolaan sampah bisa mengubah kebiasaan warga
buaran mangga.
Selain pertanian di desa Buaran Mangga warganya sangatlah banyak
yang perprofesi sebagai peternak bebek dan kambing, ketika mereka
menernak bebek mereka memiliki sistem yang sangat bagus mereka
membuat kandang bebek diantara sawah dan sungai sehingga ketika bebek
ingin minum dan berenang langsung turun ke sungai dan sawahpun
berfungsi sebagai tempat pembuangan kotoran bebek yang mana kotoran
bebek tersebut dijadikan pupuk kompos untuk sawah mereka.
Pemerintahaan, pemerintahn desa buaran mangga saat saya KKN
sangatlah tidak teratur karena pada saat itu sedang berlangsung kampaye
untuk pengantian kepala desa. Pergantian kepala desa di buaran mangga
cukuplah menegang dan bersaing ketat warga sudah memiliki calon
unggulannya masing-masing dan mereka pun cukup fanatik dengan itu,
kepemimpinan kepala desa saat itu digantikan sementara oleh seketaris
desa yaitu bapak Muhaemin. Saya dan teman-teman saya ketika KKN di
bawah naungan bapak Muhaemnin tersebut. Bapak muhaemin ini di
tugasnya ini terlalu menonjol mendukung calon kepala desa unggulannya,
warga banyak yang tidak senang akan hal itu. Selain bapak Muhaemin
tersebut aparatur desanya pun sangat sulit ditemukan, walaupun kami telah
memiliki kesepakatan ketemu melalui media sosial akan tetapi ketika
waktunya bertemu sungguh susah dan terlalu banyak alasan sehingga kami
sulit untuk menemuinya.
Seperti kata bapak mantan presiden kita “berikan aku 10 pemuda
maka akanku gucang dunia”-ir soekarno. Ya pemuda adalah harapan bangsa
disanalah asa-asa bangsa ditanam, sebagai pemuda di setiap desanya
137
haruslah bersatu untuk mensecahterakan desa tersebut tapi tidak berlaku
untuk desa Buaran Mangga disana pemudanya berpecah belah hal tersebut
dikarenakan adanya penggantian kepala desa hal tersebut sehingga
membuat pemuda sudah terpecah belah tergantung calon kepala desa yang
akan mereka pilih, sungguh sulit untuk menyatukan mereka. Tapi lain
halnya di kampung encle karna disana pemudanya sangatlah aktif dan
antusias membatu ketika ada program kami yang berada di kampung
mereka. hal tersebut tak lepas dari koordinator rukun tetangga dan rukun
warganya yang baik.
Di dalam sebuah hadist menerangkan bahwa kita harus memuliakan
tetangga. Saya sangat menjujunjung itu, saya sadar bahwa saya sedang
diwilayah orang maka hendaklah bersikap sopan dan santun, ketika kita
bersikap sopan dan santun maka kita akan dihormati dan disegani oleh
orang lain, hal inilah yang terjadi ketika saya KKN tetangga saya ketika KKN
sangatlah baik dan ramah tak jarang saya dan temen teman disediakan dan
dibantu ketika kita membutuhkan sesuatu untuk perlengkapan program
kerja saya dan teman-teman, hal-hal yang menurut kami sangatlah
merepotkan mereka layani dengan baik, tak jarang kamipun di suguhkan
masakan-maaskan yang mereka sengaja sajikan untuk anak-anak KKN.
Terima kasih warga buaran manggaku kalian luar biasa.
Sebongkah asa untuk buaran mangga
Berbicara tentang asa tak lain dan tak bukan akan membayangkan
hal-hal yang indah begitu pun asa untuk buaran mangga sangatlah indah bila
dibayangkan dan saya berdoa agar asa ini menjadi kenyatakan bukan hanya
khayalan, Buaran Mangga saya berharap di kepemimpinan kepala desa
selanjutnya kepala desa bisa mngayomi warga dengan baik, Dan setelah
adanya salah satu calon kepala desa terpilih semua warga menerima dengan
lapang dada dan sudah tidak ada lagi perpecah belahan antara warga satu
dengan lainnya dan bisa hidup tentram aman dan rukun.
Untuk masalah sampah semoga program yang telah kami sampaikan
dan telah kami fasilitasi bisa bertahan selama-lamanya hingga menjadikan
desa Buaran mangga desa patunan yang asri nan bersih.
138 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
G.
REMBUK KOKOH DESA BUARAN MANGGA
Oleh: Nazla Eka Rahmi
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi-Jurnalistik
Keapatisan Berawal dari Pola Fikir yang Negatif
Perlukah motivasi bagi seorang anak bangsa untuk membangun
bangsanya? Haruskah ada keinginan untuk memberikan yang terbaik untuk
bangsa ini? Terngiang-ngiang pertanyaan ini dibenak saya dalam selorong
waktu menuju pendaftaran KKN. Tak termotivasi hati dan raga untuk
menyambut KKN. Sekalipun itu untuk menambah nilai, apalah arti nilai jika
penjabaran KKN pun saya tak tersentuh.
Awalnya saya berfikir demikian. Sebegitu apatis diri ini hingga
pernah berujar kepada salah satu kawan “tak perlulah adanya KKN ini, toh
sudah ada pemerintah yang akan membangun desa”. Pola fikir terbentuk
karena semilir pemberitaan bahwa pemerintah telah banyak membangun
negeri ini. Namun, apa yang tersiar dengan yang terlihat tidak semuanya
benar. Negeri ini butuh pertolongan kami mahasiswa, inovasi ini akan
datang dari kami para kaula muda.
Sehingga tergerak hati untuk mengabdi, pola fikir pun ikut berubah
untuk menjadikan keadaan lebih baik lagi. Saya dan bangsa ini akan terus
merubah keadaan negeri ini untuk menjadi lebih baik lagi. Selamat datang
KKN kini saya lebih siap menghadapi kenyataan negeri ini yang masih carut-
marut. Sekarang tekad itu yang sudah ada di sanubari.
Berangkatlah diri ini untuk mendaftar KKN dengan niat yang jauh
lebih baik lagi, dengan tekad yang sudah bulat untuk melakukan yang
terbaik bagi berkembangnya desa, membawa perubahan bersama dengan
masyarakat desa. Motivasi saya hari itu adalah menolong negera yang
meronta dilanda huru-hara krisis sumber daya manusia dan sumber daya
alam.
Jika yang lain mendaftarkan diri untuk KKN nasional dan
internasional tapi, berbeda dengan saya yang tidak berkeinginan untuk itu.
Menurut pribadi, kita perbaiki dulu yang paling terdekat, barulah kita bisa
memperbaiki yang jauh sekalipun. Karena negara memanggil.
Hingga akhirnya pengumuman kelompok dan pengumuman desa
beserta DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) kinilah perjalanan ku dimulai
dari sini.
139
Bersyukur itu intinya, menerima itu kuncinya, memahami itu jalannya
Lika-liku manusia bersosialisasi memang bukanlah hal yang harus
dipermasalahkan. Manusia pada saatnya bertemu dengan manusia lain
untuk bertenggang rasa. Begitupun dengan pengalaman KKN. Kali ini saya
membuka lembaran baru dengan bertemu orang-orang baru, di luar kelas,
jurusan, sekalipun organisasi. KKN menjadi tempat dimana saya harus
kembali menyesuaikan dengan berbagai karakter baru orang lain. Kesan
pertama dengan kelompok ini adalah mengawang, entah mengapa belum
adanya rasa nyaman untuk bergaul dengan mereka. Bahkan hingga di lokasi
KKN pun di minggu pertama ditugaskan rasa nyaman belum muncul jua.
Sebelum di lokasi KKN, saya seringkali ragu dengan keadaan
kelompok yang acap kali sangat santai dalam menghadapi KKN. Rumput
tetangga memang selalu sedap dipandang, saya pun iri dengan keadaan
kelompok teman-teman KKN yang lain karena di luar menampakan
kekompakkan dan keharmonisan bahkan terkadang tak segan untuk saling
membantu. Diri ini yang cukup sulit menyesuaikan pun harus dengan ekstra
menurunkan ego untuk meminta bantuan orang lain di dalam kelompok.
Belum ada percaya, itu intinya.
Hingga pada satu titik dimana ketika mendengar keluhan dari
teman-teman sejawat jurusan yang “curhat” tentang keadaan kelompok
mereka yang tidak baik-baik saja. Saya tarik diri ini kepada keadaan
kelompok yang damai dan tidak banyak konflik dan tetap kompak dengan
bahu-membahu mensukseskan semua program tanpa adanya embel-embel
konflik berkepanjangan.
Bersyukur itu intinya, menerima itu kuncinya, memahami itu
jalannya. Hingga aku menulis kisah ini, tak pernah saya sesali bertemu
dengan mereka kawan-kawan seperjuangan di lokasi KKN. Saya mempunyai
gertakan baru dan pengkritis baru dalam hidup, saya memiliki keluarga baru
dan kawan baru untuk saling mendukung satu sama lain dan saya merasa
ada yang menyemangati dalam menulis laporan ini.
Kami semua memiliki kelebihan dan kekurangan, tapi hal itu tidak
menjadi suatu halangan. Namun menjadi satu kekuatan bagi kita
sekelompok untuk saling mendukung dan melengkapi satu sama lain.
Bagaikan genderum ditabuh, semakin ditabuh semakin kuat dan kencang
begitupun kami sekelompok dalam kerja sama tim, selalu semangat dan
saling menyukseskan kegiatan.
140 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Ada satu titik dimana saya sebagai sekretaris merasa jenuh dengan
keadaan diri sebagai sekretaris kelompok, hingga rasa sensitif dan marah itu
hadir. Pernah merasa bahwa ditinggal dengan teman-teman kelompok,
pernah merasa bahwa saya tidak dilibatkan secara langsung untuk beberapa
program yang sedang dijalankan, karena ketika diskusi kelompok ada
beberapa hal yang saya rasa terlewatkan. Usut punya usut setiap program
memiliki grup WhatsAppnya masing-masing. Inilah mengapa saya merasa
terkucilkan dari kelompok. Tapi kembali lagi, kami memang punya kegiatan
masing-masing juga sembari diri ini mensugestikan bahwa mungkin
ketidaksertaan saya dalam kerja tim per-kegiatan dikarenakan posisi diri
sebagai sekretaris yang mungkin diasumsi tema-teman kelompok masih
banyak tugas menanti, hingga tidak ingin saya merasa terbebani dengan
kegiatan kami yang lainnya. Hal ini yang bisa saya sugestikan dalam diri,
walau sebenarnya dalam kerja tim itu hal yang wajar untuk saling membantu
bahkan “merepotkan” satu sama lain.
Setelah tadi saya hanya membahas baiknya kelompok kami, kini saya
akan membahas buruknya kelompok kami, pertama, kami kurang dekat
dengan masyarakat, ini dikarenakan posko kami yang agak jauh dari
lingkungan masyarakat, kedua, kurangnya komunikasi antara peserta KKN
dengan aparatur desa, ini dikarenakan susahnya akses komunikasi dengan
aparatur desa yang terlihat “sibuk” hingga kami merasa sedikit terabaikan,
ketiga, terkadang kurangnya usaha lebih untuk mencapai sesuatu atau bisa
dibilang kami sekelompok bukan dari kalangan yang amat sangat ambisisus.
Namun yang saya salut dari kelompok kami adalah ketua kami,
walaupun sempat diri ini meremehkan ketua kami, amat sangat berbeda
ketika telah di lokasi KKN. Dia bisa mempersatukan persepsi dan tetap
tenang dalam segala kondisi apapun di kelompok dan di masyarakat. Juga
mudahnya berbaur dengan masyarakat sehingga akses informasi mudah
didapat. Kerja tim yang kompak menghasilkan kinerja yang baik dan kita
bisa memberikan yang terbaik untuk Desa Buaran Mangga.
Namun, ada satu teman kelompok KKN yang saya tidak sebutkan
namanaya, dia menjadi orang yang menurut saya agak sedikit aneh dalam
artian kepribadian. Lagi-lagi saya menghakimi dia dari segi penampilan. Saya
merasa sungkan untuk dekat dengan dia dan berbicara jika ada yang
dibutuhkan untuk berbicara seputar kelompok dan desa. Jahat memang
sikap ini, tapi mau bagaimana lagi diri sudah merasa tak mau untuk
berkawan.
141
Tetapi, ketika kami berbincang di luar topik kelompok dan desa dia
termasuk orang yang cukup asik untuk diajak bertukar pendapat, dia
termasuk orang yang tidak terlalu banyak omong jika di depan forum
evaluasi kelompok yang sering kami adakan setiap malamnya. Namun, jika
kita berbincang bersama, orangnya cukup asik untuk diajak bergaul. Hingga
pepatah yang mengatakan jangan menilai orang dari luarnya saja memang
benar adanya dan dari situlah kami bisa sedikit memperbaiki lagi gaya
komunikasi di kelompok.
Ketika saya hidup bersama dengan 16 anggota kelompok KKN, saya
merasa banyak dari diri ini yang berubah. Seperti berkurangnya rasa panik
ketika menghadapi sesuatu walaupun efek dari ketidak panikan ini baru
dirasa setelah pulang dari lokasi KKN.
Kemudian, karena saya berasal dari jurusan Jurnalistik yang
berangkat dari katanya “jago nulis” kemampuan menulis memang diuji
disini, terbukti dengan dijadikannya saya sebagai sekretaris kelompok yang
mau tidak mau akan selalu berhubungan dengan menulis maka diri itu saya
merasa tertantang apakah diri ini bisa melampaui kemampuan menulis dari
yang telah di pelajari. Apalagi ketika di lokasi sedang melakukan kegiatan
rembuk desa dan saya yang menjadi notulensi kemudian membuat draft
rekomendasi, kemampuan saya dalam menulis dipertaruhkan. Jangan
sampai bertahun-tahun belajar menulis di jurusan menjadi sia-sia ketika
ilmu itu tidak diterapkan.
Memahami karakter orang dengan berlapang dada. Ini salah satu
kendala saya dari orang yang selalu apa-apa dibawa ke dalam hati sehingga
terkadang sakit hati melanda. Bertemu orang baru, memahami orang baru
dan menyesuaikan dengan karakter dia sebagai teman. Hal ini biasanya agak
sulit untuk saya sendiri beradaptasi, sehingga terkadang menjadi polemik
permasalahan saya untuk berteman dengan siapa pun itu. Terlebih lagi jika
orang tersebut sudah melakukan hal yang agak kurang berkenan di benak ini
membuat saya menjadi sungkan untuk berteman lebih jauh lagi. Namun,
untuk bersikap profesional sebagai satu tim saya mengenyampingkan hal
tersebut, tetapi untuk menjadi teman selayaknya teman saya akan
memikirkan ulang apakah mau atau tidak. Buruknya saya seperti itu, namun
saya selalu mau memperbaiki diri.
Kinerja kelompok sangat amat saya apresiasi karena mau untuk
saling bahu-membahu mensukseskan acara kegiatan tak terkecuali acara
siapa itu di dalam kelompok. Juga kelompok yang paling santai dalam
142 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
menghadapi permasalahan dengan tetap tenang, kalian mengajarkan saya
untuk selalu tidak panik dalam menghadapi permaslahan. Saling
menguatkan ketika ada salah seorang teman yang sedang krisis kepercayaan
diri. Teruntuk kalian kelompok KKN 139 Sentilan, terimakasih sudah mau
membersamai diri ini untuk berjalan beriringan demi menyukseskan
rangkaian kegiatan yang telah sama-sama dirangcang. Terimakasih pula
sudah mau menegur diri yang tak luput dari salah hingga menuju ke arah
yang benar. Kelompok 139 KKN UIN Jakarta, terimakasih.
“Berikan Aku 10 Pemuda maka Akan Aku Guncangkan Dunia” –Ir.
Soekarno
Buaran Mangga, awal tahu jika saya ditempatkan di desa ini yang ada
di benak diri adalah “apakah akan banyak pohon mangga? “apakah desa ini
sentral penghasil mangga terbesar di Tanggerang?” sekelebat hadir dalam
benak. Namun ternyata ketika sampai di sana dan mengetahui latar ekonomi
di sana adalah bertani dan beternak dan zaman sudah bergeser, kini, anak
muda di desa Buaran Mangga mulai menjajaki dunia bisnis atau pekerja di
pabrik di sekitar desa.
Kemudian awal pertama kali mengikuti survey lokasi bersama
teman-teman sekelompok, saya menemukan permasalahan yang sekilas
nampak di mata adalah tidak adanya pengelolaan sampah yang baik. Sampah
menumpuk seolah menyambut kami yang berkunjung ke desa tersebut. Tak
elok rasanya dipandang.
Namun, barulah ketika kita telah tinggal bersama masyarakat desa
dan berkomunikasi langsung dan intens bersama aparatur desa, akar
permasalahan yang bisa ditarik kesimpulan adalah kurangnya koordinasi
pemerintah desa untuk mengkoordinir sampah yang ada di desa. Padahal,
fasilitas sudah cukup lengkap, seperti tersedianya motor viar yang memang
diperuntuhkan untuk pembuangan sampah, tersedianya bak sampah yang
juga telah diprakasai oleh kakak tingkat kami KKN tahun lalu, kemudian
mudah dan dekatnya akses ke kecamatan untuk pengangkutan sampah
dengan mobil truk sampah yang telah disediakan oleh kecamatan Pakuhaji
dari TPS (Tempat Pembuangan Sementara) desa ke TPA (Tempat
Pembuangan akhir) dan keinginan warga untuk iuran pengangkutan
sampah secara berkala. Semoga saja hal-hal yang telah dijabarkan ini bisa
dilaksanakan sehingga desa Buaran Mangga bisa menciptakan lingkungan
yang bersih dan sehat sehingga nyaman untuk ditinggali dan dipandang.
143
Tapi, salah satu hal yang paling saya sukai dengan desa ini adalah
semangat pemudanya untuk maju bersama dan saling mau belajar. Terbukti
ketika terlaksananya program saya dengan Dian, salah satu teman kelompok
saya. Kami membuat modul bersama untuk kegiatan penyuluhan pembuatan
proposal di salah satu kampung Desa Buaran Mangga yakni kampung Encle.
Berangkat dari ekspektasi yang tidak terlalu tinggi dengan target pemuda
yang hadir tidak kurang dari 30 orang, namun yang datang di luar ekspektasi
kami berdua, peserta yang hadir cukup banyak dan itu melegakan kami si
empu kegiatan. Bertempat di rumah pak Jaro Abidin setelah isya, kami
memulai acara kegiatan dengan mengasikkan, ditambah dengan aktifnya
pemuda untuk bertanya bagaimana membuat proposal yang baik dan benar
juga bagaimana pendistribusian proposal tersebut.
Setelah acara tersebut selesai dan ketika itu saya juga melihat hasil
dokumentasi yang memperlihatkan saya dan Dian bersama dengan pemuda-
pemuda kampung Encle mengingatkan aku dengan ucapan Bung Karno
“Berikan Aku 10 Pemuda maka Akan Aku Guncangkan Dunia”. Kami disini
adalah pemuda, jika kita menggabungkan kekuatan kita untuk membangun
negeri terlihatlah harum mewangi negeri ini untuk dibanggakan. Tergetar
hati jika kita sama-sama bahu-membahu membangun bangsa, walaupun kita
memulai dari kampung masing-masing namun, jika kita bisa memanfaatkan
masa muda untuk terus belajar dan beraksi juga berkarya, yakin hati ini, kita
akan menjadi bangsa yang maju dan bermartabat. Seperti cita-cita bangsa
Indonesia yang masih juga belum terwujud. Napak tilas saya setelah
merenungi hasil dokumentasi kegiatan saya dan Dian malam itu.
Buaran Mangga dan pendidikannya, ini yang jadi bagian kesukaan
dan kesedihan menjadi satu. Sebab apa? Sebab dari sisi baiknya, semua
warga desa sudah paham bahwa pentingnya untuk menempuh pendidikan
dan terbukti dengan adanya beberapa sekolah SD negeri dan swasta yang
terdekat dengan desa dan pondok pesantren yang tersedia di desa Buaran
Mangga. Namun yang membuat sedih adalah karena kurangnya akses
menuju sekolah jenjang yang lebih tinggi seperti SMP dan SMA yang sangat
jauh jaraknya dari desa dan juga tidak didukungnya dengan ketidak
tersedian transportasi umum sampai ke desa, sehingga ada beberapa anak
yang memutuskan berhenti sekolah karena alasan ini. Sehingga butuhnya
perhatian lebih akan hal ini baik dari pihak desa maupun kecamatan untuk
memberikan solusi terhadap permasalahan ini.
144 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Ada satu pengalaman dimana saya bertemu dengan salah satu anak
di sekolah SDN Buaran Mangga 01 yang mana dia belum bisa membaca di
tingkat kelasnya ketika itu kelas 5 SD. Hal ini mengingatkan saya ketika
menjadi relawan mengajar di salah satu desa di Banten dimana kasusnya
sama seperti ini namun berbeda tingkatan kelasnya.
Usut punya usut ternyata anak ini tidak bisa membaca karena cacat
mental, saya tidak tahu cacat mental yang seperti apa yang dialami oleh anak
ini namun, diusianya kini, dia acap kali diledeki oleh teman sekelasnya
karena belum bisa membaca. Miris melihat itu, saya mengajak dia untuk
datang ke posko kami untuk belajar membaca dan menulis selepas sekolah.
Sangat disayangkan si anak tidak pernah datang ke posko kami dikarenakan
mengaji pada sore hari.
Dari kisah ini saya merasa sistem pendidikan negeri ini masih belum
mampu untuk menampung anak-anak yang berkebutuhan khusus dan juga
harus memiliki pendampingan khusus agar mereka yang memiliki
keistimewaan yang berbeda dari anak-anak lainnya bisa berkembang dan
tidak merasa malu dengan keistimewaanya tersebut.
Semangat ingin berubah menjadi lebih baik namun tidak dibarengi
oleh kesadaran yang mumpuni ditambah tidak didukung dengan
pendistribusian kualitas dan kuantitas pucuk pimpinan desa menjadi tugas
bersama bagi aparatur desa Buaran Mangga, masyarakat dan tokoh
masyarakat setempat. Kami disana memang tidaklah cukup untuk mengabdi
dalam kurun waktu sebulan disana, namun saya pribadi berharap yang
terbaik untuk desa Buaran Mangga kedepan. Ditambah dengan sekarang,
dengan ditulisnya kisah ini akan diadakan pemilihan kepala desa yang baru,
bertamabah harapan pribadi semoga kelak Desa Buaran Mangga
menemukan pemimpin yang baik nan arif bijaksana demi desa yang lebih
sejahtera.
Sepucuk Harap dan Asa di Bumi Pertiwi
Berakhirnya KKN bukan berarti berakhir pula tugas saya untuk
berhenti mengabdi. Justru setelah inilah saya ”dipaksa” kembali untuk
mengabdi seumur hidup sebagai orang-orang yang beruntung dapat
mengenyam pendidikan yang tinggi. Didorong untuk mengimplementasikan
bagaimana hidup bermasyarakat yang berilmu walau tidak mengenyam
pendidikan sekalipun.
Pada dua kegiatan terakhir kelompok, kami mengadakan kegiatan
yang bernama rembuk desa dan FGD (Focu Group Discussion) sekaligus
145
penutupan. Pada saat rembuk desa saya sebagai notulensi kegiatan ini yang
nantinya akan dijadikan draft rekomendasi bagi calon kepala desa Buaran
Mangga sekaligus pelaporan kegiatan kami kepada aparatur desa yang hadir
malam itu di rumah kepala desa bapak Muhaemin. Dihadiri oleh hampir
seluruh pejabat desa Buaran Mangga kami berdiskusi santai dengan
ditemani makanan ringan dan kopi juga teh yang hangat. Kita semua
mengeluarkan ide-ide terbaik untuk masa depan desa. Saya disana sibuk
mencatat semua gagasan ide-ide dari dua kelompok yakni mahasiswa dan
aparatur desa.
Setelah dibuatnya notulensi tersebut menajadi draft rekomendasi
untuk calon kepada desa, diharapakan kepala desa Buaran Mangga
selanjutnya mau menjalankan gagasan dan ide-ide yang telah
direkomedasikan demi terwujudnya Buaran Mangga yang lebih baik lagi.
Poin-poin yang menjadi draft rekomendasi kelompok adalah diantaranya:
1. Kebersihan;
2. Kepemudaan;
3. Kesejahteraan sosial;
4. Ekonomi.
Semoga amanah kepada kepala desa Buaran Mangga terpilih dan juga
besar harapan kepada kepala desa terpilih nantinya mau menjalankan draft
yang telah direkomendasikan dan menjunjung asas keadilan.
Banyak harapan yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu
disini karena keterbatasan ruang, namun satu yang ingin saya sampaikan
semoga desa Buaran Mangga selalu dirahmati oleh Allah SWT dan
dipertemukan dengan kepemimpinan yang lebih baik lagi. Aamiin.
146 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
H.
SUKA DUKA KKN SENTILAN
Oleh: Nurfahmi Sudrajat
Fakultas Syariah dan Hukum- Hukum Ekonomi Syariah
Pengantar Ada beberapa alasan saya mengikuti kegiatan kuliah kerja nyata (KKN)
2019 ini, yang pertama, saya ingin menyebarkan sekaligus memaparkan apa yang
telah saya pelajari selama di bangku perkuliahan kepada warga desa dimana saya
terjun kedalamnya di kegiatan KKN ini. Yang kedua, sebelumnya saya sudah pernah
menjalankan suatu program yang sejenis dengan KKN, dari situlah saya
mendapatkan pengalaman pertama saya terjun langsung ke masyarakat pada saat
itu saya merasa tertarik akan bagaimana cara berkehidupan di masyarakat yang
dimana berbeda pola hidup dengan yang saya alami selama ini, dan juga ingin
membandingkan program yang pernah saya jalankan dulu dengan program KKN ini
pada awalnya. Yang ketiga, berhubung saya ingin menjadi seorang abdi negara atau
TNI atau setara dengan itu yang bisa menegakkan suatu keadilan, saya berpikir
bahwa dengan mengikuti KKN ini saya lebih mengerti bagaimana kehidupan di
daerah yang jauh dari pandangan pemerintah dan melihat bagaimana keadilan di
negara ini. Kompetensi yang saya miliki mungkin tidak terlalu berpengaruh, yaitu
seorang pro player game, tetapi saya memiliki kesungguhan hati yang ingin
menegakkan keadilan terhadap masyarakat yang ada di Indonesia, yang dimana
saya sering melihat tidak adanya kesetaraan di mata hukum yang pada dasarnya dan
seharusnya dimata hukum semua orang itu sama dan tak dapat dibedakan dalam
aspek apapun selama ada hukum yang dilanggar oleh pelaku, mungkin inilah yang
dapat saya sebarkan pada KKN ini yaitu menanggapi soal keadilan. Yang saya ingin
lakukan dilokasi KKN adalah memberi kesadaran kepada masyarakat desa akan
pentingnya hukum, yang dimana hukum itu penting sebagai salah satu bagian
negara hukum seperti Indonesia ini, yang mana hukum dapat menghantarkan setiap
orang kepada keadilan, dan warga pun tidak salah mengartikan kata keadilan lagi.
Dan salah satu yang ingin saya lakukan adalah mengajarkan bagaimana cara
berpenghasilan melalui game, karena saya merasa kompetensi saya terdapat pada
game, dan saya pun berpenghasilan melalui game, jadi saya ingin mengajarkan
remaja – remaja desa yang bermain game untuk ikut berpenghasilan melalui itu,
agar waktu yang dibuang melalui game bukan semata – mata untuk hiburan diri
tetapi dapat berpenghasilan pula melalui tersebut.
Pandangan saya terhadap KKN sebelum pelaksanaannya adalah saya
sedikit terpukul akan ketidak pedulian warga desanya terhadap lingkungan mereka
hidup, yang dimana warganya membuang sampah begitu saja dimana – mana
147
seperti di pinggir jalan atau di sungai terlebihnya, yang sedangkan mereka
menggunakan air sungai tersebut untuk keperluan sehari – hari tetapi tetap
mencemari sungainya dengan tangan – tangan jahilnya membuang sampah tidak
pada tempatnya dengan alasan adanya limbah dari pabrik yang mengalir ke arah
desa mereka, akan tetapi setelah pelaksanaan KKN saya dan teman – teman
kelompok saya warga dapat menyadari sedikit demi sedikit akan pentingnya
menjaga dan melindungi lingkungan hidup mereka. Dan adapula
permasalahan/perselisihan antara warga terkhusus kepada remaja – remaja di desa
karena adanya suatu PILKADES yang dimana berdampak kepada warganya dan
menimbulkan perselisihan antar warga yang berbeda pilihan, dan ini berdampak
kepada kinerja dalam program – program kami menjadi sedikit melambat karena
adanya perselisihan ini. Akan tetapi saya dan kelompok saya sangat terbantu atas
aparatur desa yang siap sedia membantu kami dalam setiap program yang kami
selenggarakan di desa yang kami tempati selama sebulan KKN.
Kelompokku Keluargaku
Selama saya menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), saya
merasa beruntung karena memiliki teman – teman kelompok yang memiliki
rasa kebersamaan yang sama satu sama lain. Menjadikan kelompok terasa
bagai keluarga kecil sementara yang dimana di dalam keluarga pasti ada
suatu permasalahan atau perselisihan antara satu sama lain dalam keluarga
tersebut tetapi dapat terselesaikan bersama dalam satu waktu dan tempat,
tidak adanya oknum yang merendahkan personal satu sama lain walaupun
ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati atas perilaku antar kawan
kelompok dapat larut begitu saja karena adanya rasa kekeluargaan di
dalamnya. Atas rasa inilah yang bisa menggerakan semua anggota dalam
berpartisipasi kepasa setiap program yang dibuat oleh masing- masing
anggota, mengesampingkan kata kewajiban dalam KKN tetapi menurut
saya, rasa kekeluargaan dalam kelompoklah yang membuat setiap kepala
yang adaa di kelompok saya menjadi solid dan saling membantu satu sama
lain dalam mengerjakan suatu program kelompok.
Dalam hal kecil pun di dalam keseharian selama KKN berlangsung
seperti mengisi air minum galon pun tanpa adanya piket pun pasti ada
kesadaran atas setiap individu untuk mengisinya tanpa harus yang bertugas
sebagai piket yang mengisinya yang lainnya pun selalu bersedia untuk
mengisinya untuk bersama. Karena inilah suatu rasa kebersamaan dan
kekeluargaan timbul di dalam diri saya terhadap kelompok saya.
Ada satu waktu yang membuat saya semakin merasa seperti dalam
suatu keluarga, yang dimana salah satu anggota kelompok saya mengalami
148 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
kecelakaan ringan, semua anggota kelompok meminta penjelasan perihal
kecelakaan tersebut dalam sekejap setelah mengetahui kabar tersebut, dan
adapun satu waktu kejadian lucu yang dimana salah satu anggota kami
membuat suatu candaan di grup bahwa dirinya mengalami kecelakaan dan
membutuhkan ambulan, seluruh anggota kelompok saya langsung
mengkonfirmasi kondisi teman saya itu yang mengaku bahwa dia mengalami
kecelakaan, inilah yang menurut saya yang membuat kelompok KKN saya
berbeda dari kelompok lain yang walaupun saya tidak tahu kelompok lain
seperti apa tetapi saya merasa kelompok saya yang benar benar terasa seperti
keluarga yang dimana 1 orang yang terkena suatu masalah atau musibah,
semuanya merasakan dampaknya, seperti rasa cemas dan khawatir.
Adapun kejadian lucu lainnya yaitu yang dimana saat setelah
kejadian bencana gempa bumi dan mengakibatkan pemadaman listrik di
daerah KKN kelompok saya, saya dan teman – teman saya berencana pergi
ke MCD terdekat dari daerah tempat tinggal saya dan kelompok saya dengan
membawa makanan sendiri dari kontrakan kami, sesampainya di MCD
terdekat, kami tidak menemukan tempat yang cukup untuk saya dan teman
– teman saya tempati/duduki, karena kebingungan harus kemana dan
mengingat saya dan teman – teman membawa bekal bersama, kami pun
berkumpul dan duduk begitu saja di pinggiran parkiran MCD dan
menyantap makanan yang saya dan teman – teman saya bawa dari
kontrakan, dengan bermodalkan penerangan dengan senter dari ponsel
kami.
Saya dan teman – teman menikmati makan malam kami dengan
keadaan yang seadanya seperti itu, hanya dengan mengingatnya pun saya
ingin tertawa selalu, karena tak terfikirkan sama sekali keadaannya akan
seperti itu. Setelah selesai menikmati makanan yang saya dan teman - teman
saya bawa, kami pun tetap kebingungan untuk beberapa saat, dan melihat
diseberang CGV kami pun pergi kesana karena tidak tahu arah dan tujuan
pada saat itu, sesampainya disana kami tak memesan tiket ataupun memesan
makanan sama sekali, hanya singgah ke toilet dan musholah saja untuk
sholat isya dan mengisi baterai hp kami di musholah tersebut. Pada akhirnya
kami mendapatkan tempat duduk yang mencukupi untuk kami bersamadi
MCD sesuai rencana kami mengungsi di MCD sambil berunding perihal
kelompok kami.
Terjebak dalam kisah cinta KKN
149
Saya memiliki cerita tentang saya yang tidak tahu mengapa tercebur
dan terhanyut kedalam persoalan percintaan teman satu kelompok saya
yang menyukai sesama teman satu kelompok kami. Kenapa saya bisa merasa
seperti terjebak tercebur dan terhanyut kedalamnya karena saya merasa
seperti dokter cinta pada saat itu yang dimana teman laki – laki saya ini
selalu konsultasi dan meminta bantuan membuat suatu jawaban yang harus
di kirimkan kepada si wanita ini via chat, terkadang saya merasa lucu sendiri
dan berpikir, “sebenarnya yang ingin mendapatkan si wanita ini teman saya
atau saya sih”, itulah yang saya fikirkan, selama KKN teman saya ini selalu
bercerita tentang perjalanan cintanya ini kepada saya selama KKN.
Tetapi ini saya tidak terlalu mempermasalahkan teman saya selalu
seperti ini, ini saya jadikan suatu bentuk solid yang saya ceritakan di cerita
sebelumnya, jadi dengan senang hati saya membantu teman saya satu ini dan
juga berhubung dia adalah teman terdekat saya selama KKN ini di kelompok
saya juga, jadi saya tidak memusingkan itu semua dan mau tak mau terjebak
tercebur dan terhanyut kepada kisah percintaan mereka. Ada suatu ketika
pada saat teman saya ini merasa tersaingi dan kalah dalam beberapa aspek
menurutnya, dan merasa terpuruk dan galau, pada saat itu ingin sekali saya
memukul wajahnya yang berlagak galau itu, tetapi itu semua gurauan saja
tentang saya ingin memukul wajahnya tetapi, benar bahwa saya kesal saat
melihat teman saya ini berlagak galau memikirkan wanitanya setiap malam
dan bahkan dari terbitnya fajar sampai terbenamnya fajar dia memasang
wajah galau. Dan bahasa gaulnya “untung teman kalau bukan sudah saya
pukul dari dulu”.
Buaran Mangga
Alasan saya memberi sub judul dengan nama desa saya, karena saya
ingin memberikan cerita tentang bagaimana pandangan saya tentang desa
tercinta yang saya dan teman -teman kelompok saya tinggali selama 1 bulan
penuh. Berawal dari tanggal 23 juli 2019 bertepatan pada hari selasa malam
pada saat itu, malam itu tidak terlihat aneh sama sekali karena kondisi
dijalan pun gelap dan terlihat tidak mengganjal apapun, akan tetapi
keesokan harinya di pagi hari yang cerah saya memulai kegiatan rutin saya
yaitu jogging pagi untuk mencari udara segar dan melihat seantero pedesaan
yang akan saya tinggali untuk 1 bulan penuh, akan tetapi udara yang awalnya
segar menjadi udara yang beraroma menusuk, setelah saya jogging pagi
sebentar dan melihat sekeliling untuk mencari dari mana asal aroma
menusuk itu, saya melihat tumpukan sampah di pinggiran jalan sepanjang
150 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
jalan yang saya lewati untuk rute jogging pagi saya, sejujurnya agak
berlebihan kalau saya bilang sepanjang jalan tetapi hampir semua sisi jalan
memiliki sampah.
Akan tetapi ini masih terlihat sedikit biasa, karena ada sesuatu yang
lebih membuat orang lain terpukul melihatnya dan merasakannya karena
perilaku orang – orang yang tidak memiliki kepedulian atas lingkungan
kehidupan mereka, yaitu betapa kotornya dan banyak sampah yang ada di
sungai yang mengalir di pinggir sepanjang desa ini, yang sedangkan sungai
tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari – hari seperti untuk mencuci
pakaian, mencuci kendaraan pribadi, dan masih ada anak – anak kecil yang
berenang di sungai tersebut, dan juga ada yang masih menggunakan untuk
MCK/jamban, titik yang membuat terpukul saya melihatnya adalah kenapa
mereka/oknum – oknum yang bertangan jahil itu melakukan hal yang
sepatutnya tidak dilakukan yaitu membuang sampah di sembarangan
tempat dan yang paling membuat miris adalah membuang sampah di sungai
tersebut yang masih digunakan untuk kebutuhan sehari – hari.
Air sungai tersebut juga digunakan untuk mengairi pertanian padi di
daerah desa disana yang terbentang sejauh mata memandang. Akan tetapi di
desa tersebut sudah ada tempat pembuangan akhir yang walaupun tidak
berpondasi atau bersekat, akan tetapi dapat digunakan untuk dijadikan
untuk membuang sampah dengan rapih dan tidak terlalu mengganggu.
Karena mungkin kurangnya perhatian pemerintah setempat disana dalam
pandangan sampah yang mungkin dapat membahayakan bagi warga
setempat itu sendiri, tetapi dalam fikiran saya walaupun kurangnya
perhatian dari pemerintah setempat jika warganya peduli pada lingkungan
kehidupan mereka tidak akan menyebabkan fenomena tersebut.
Disanapun saya mendapatkan informasi bahwa ada oknum yang
mengorbankan kebersihan di desa Buaran Mangga, yang mana oknum
tersebut melakukan jasa pembuangan sampah atau pengangkutan sampah
dari desa lain untuk mendapatkan imbalan atau uang dan membuang hasil
pengangkutan sampah tersebut di desa Buaran Mangga. Ini juga salah satu
faktor rusaknya kebersihan alam dan lingkungan yang ada di desa Buaran
Mangga yang mungkin mengganggu warga yang sudah melakukan dan
menertibkan kebersihan di daerah lingkungan kehidupan mereka.
Renggangnya persatuan antar remaja se-desa
Sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa kondisi di desan pada
saat saya dan teman – teman satu kelompok saya sampai di desa tempat kami
151
menjalaknkan KKN untuk 1 bulan lamanya sedang panas panasnya
persoalan politik yaitu PILKADES. Karena maraknya PILKADES ini
membuat kesenggangan sosial yang ada di desa Buaran Mangga ini, berawal
dari orang tua yang ada di Desa Buaran Mangga ini menurun kepada remaja
– remaja yang ada di Desa Buaran Mangga, membuat terpecah belah remaja
– remaja yang ada di Desa Buaran Mangga, karena fenomena ini terbentuklah
3 kubu remaja di Desa Buaran Mangga ini karena dampak dari persoalan
politik ini yaitu PILKADES, kubu pertama adalah kubu remaja masjid, kubu
kedua adalah kubu remaja pos 2, dan yang terakhir adalah kubu remaja pos
3. Setiap kubu ini memihak kepada 3 calon kepala desa ini, karena ini lah
yang memperkuat kesenggangan antara remaja – remaja yang ada di desa
Buaran Mangga. Akan tetapi karena di desa Buaran Mangga ini terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu, Buaran Mangga, Encle, dan Rawa Kidang, ketiga
kubu remaja itu semua berada di pusat yaitu Buaran Mangga, berbeda di
kampung Encle dan kampung Rawa Kidang, di kedua kampung tersebut
remaja – remajanya tidak terpengaruh karena persoalan politik seperti
PILKADES tersebut yang mengakibatkan remaja – remaja yang ada di pusat
Buaran Mangga terpecah, jadi remaja – remaja di kampung Encle tetap
bersatu dan solid dalam menjalankan kegiatan yang akan di selenggarakan
di kampung mereka, seperti saat kegiatan peringatan hari kemerdekaan ke –
74 Indonesia.
Disinilah saya merasa sedikit bingung kenapa remaja – remaja yang
ada di kampung Encle lebih solid dibandingkan remaja – remaja yang ada di
pusat Buaran Mangga. Hanya ada 1 asumsi saya karena mendapatkan
informasi dari warga yang ada di Encle, yaitu mereka tidak terlalu perduli
atas siapa yang akan menjabat sebagai Kepala Desa selanjutnya, yang remaja
– remaja Encle fikirkan adalah bagaimana mereka dapat dipandang oleh
warga desanya sendiri. Ini disebabkan karena ada suatu kejadian di beberapa
tahun yang lalu saat adanya mahasiswa KKN yang ada di desa Buaran
Mangga berpartisipasi atas kegiatan 17 agustusan mahasiswa KKN lah yang
mendapatkan pujian atas acara tersebut dan pada nyatanya yang
menyelenggarakan kegiatan 17 agustusan adalah remaja – remaja yang ada di
kampung Encle tersebut, mungkin karena traumatis itulah mereka menjadi
lebih solid dan lebih gigih untung mengadakan kegiatan 17 agustusan tanpa
campur tangan mahasiswa KKN, dan menunjukkan kapasitas mereka
kepada warga kampung mereka.
Harapan saya terhadap Buaran Mangga
152 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Harapan saya adalah meningkatnya kesadaran masayarakat yang ada
di desa Buaran Mangga akan pentingnya melindungi dan menjaga
kebersihan lingkungan kehidupan mereka sendiri, karena dari situlah
berbagai penyakit bisa timbul dan dapat sangat merugikan masyarakat itu
sendiri, yang pada akhirnya mereka/oknum – oknum itu menyalahkan
pemerintah yang pada awalnya merekalah yang menyebabkan semua
permasalahan itu terjadi. Yang pada dasarnya hal itu adalah sesuatu yang
sangat sederhana untuk dilakukan. Karena menurut saya inilah pokok
permasalahan yang ada di desa Buaran Mangga ini, yaitu sulitnya kesadaran
masyarakatnya atas kepedulian mereka terhadap lingkungan hidup mereka
sendiri, dan menyebar kepada kebutuhan pokok manusia yaitu Air. Harapan
saya selanjutnya terhadap desa ini adalah, berkerja sama untuk mengadakan
bakti lingkungan seminimal – minimalnya 2x dalam sebulan, yang bertujuan
untuk kebersihan lingkungan lagi. Dan juga mengadakan jasa pambuangan
menggunakan VIAR yang dananya dipungut dari setiap pintu rumah yang
ikut serta menggunakannya dengan imbalan semampu – mampunya disetiap
pintu rumah tersebut.
Harapan saya selanjutnya adalah meningkatnya perekonomian
masyarakatnya dengan cara berkerja sama satu sama lain membuat suatu
perternakan yang hasilnya akan di bagi rata kepada setiap orang yang ikut
bekerja sama dalam pembentukan lahan usaha tersebut sesuai dengan
jumlah menaruh modal pembentukan lahan usaha tersebut. Berkurangnya
terjadinya peminjaman kepada bank keliling atau juga dengan bertransaksi
dengan tukang kredit keliling, karena dapat mempersulit laju perekonomian
yang ada di desa Buaran Mangga terkhusus pada setiap keluarga.
Harapan saya selanjutnya adalah saya berharap atas bersatunya
remaja – remaja yang ada di seluruh bagian Desa Buaran Mangga untuk
melakukan atau menyelenggarakan suatu kegiatan besar bersama untuk
desa Buaran Mangga bersama, karena remaja – remaja ini lah yang akan
menerima estafet dalam membenahi desa Buaran Mangga ini, jikalau dari
remaja – remaja ini terpecah belah dari sekarang, nantinya akan mempersulit
pula mereka di masa yang akan datang untuk membenahi desa Buaran
Mangga ini karena pasti ada oknum – oknum yang memikirkan diri sendiri,
sedangkan jikalau remaja – remaja tersebut sudah bersatu dengan teguh dan
solid, maka kedepannya tidak akan ada hambatan dan keraguan dalam sosial
antara satu sama lain. Dan harapan terakhir saya semoga apapun yang saya
dan teman – teman kelompok saya lakukan dan usahakan disana bermanfaat
153
untuk masyarakat desa Buaran Mangga kedepannya dan tidak melupakan
kami walaupun hanya sedikit memori kami di dalam kehidupan mereka.
154 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
I.
MAU DI BAWA KEMANA BUARAN MANGGA?
Oleh: Nurul Fitri Ardini
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan- Pendidikan Islam Anak Usia
Dini
Apa itu KKN?
Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disingkat dengan KKN menurut
saya ialah salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada suatu desa yang
terpelosok, terdalam, dan terluar yang ada di pulau Indonesia untuk
memberikan atau menyumbangkan ide keilmuannya yang telah dipelajari
selama di bangku kuliah untuk mengabdi kepada masyarakat di desa
tersebut dalam waktu yang telah di tetapkan oleh pihak kampus, yang
dimana biasanya dilaksanakan minimal 1 bulan dan berbentuk kelompok.
Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melaksanakan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata pada tanggal 23 Juli-23 Agustus 2019 yang dimana pesertanya
adalah mahasiswa/i semester 6 yang tersebar dari semua fakultas dan jurusan
yang berjumlah 17-18 orang.
Ekspektasi saya pertama kali mendengar kata KKN adalah kita hidup
atau tinggal di desa yang jauh dari kata modern, bertemu dengan orang baru,
berinteraksi dengan orang baru yang berbeda budayanya, dan tinggal
bersama teman-teman baru, dengan membawa segudang program kerja yang
sesuai dengan bidangnya masing-masing, untuk membantu membangun
desa itu agar lebih berkembang lagi. Kuliah Kerja Nyata yang dicanangkan
oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ternyata terbagi menjadi 4 program,
yaitu Program Reguler, Kebangsaan, Internasional, dan Kampus. Saya
awalnya ingin mengambil KKN Kebangsaan, namun setelah
mempertimbangkan banyak hal, akhirnya saya memutuskan untuk
mengambil program reguler saja. Pada saat pengumuman lokasi KKN
reguler, ternyata ada 200 kelompok yang terbentuk, yang dimana kelompok
1-100 lokasi pengabdiannya di daerah Bogor, dan kelompok 101-200 lokasi
pengabdiannya di daerah Tangerang, saya masuk di kelompok 139 yang
dimana desa penempatan KKN saya berada di Desa Buaran Mangga,
Pakuhaji, Tangerang. Saat mengetahui lokasi KKN saya di Tangerang,
persepsi saya tentang KKN berubah, yang tadinya saya berpikir akan
ditempatkan di desa terpencil yang susah sinyal sampai susah listrik,
ternyata hanya berjarak 2 jam saja dari rumah.
155
Tahun 2019 Kuliah Kerja Nyata masuk ke dalam mata kuliah di
beberapa Fakultas yang ada di UIN Jakarta. Namun untuk jumlah SKS setiap
Fakultas memiliki kriterianya masing-masing, seperti saya di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan jumlah SKSyang tertera hanya 2 SKS. Untuk
beberapa orang pasti akan ada yang mengeluh “untuk apa capek-capek KKN,
sebulan di desa orang menghabiskan dana jutaan rupia, tetapi jumlah SKS
yang di dapat hanya 2”. Menurut saya esensi KKN itu bukan hanya sekedar
mengejar nilai, tetapi ini merupakan sebuah kesempatan untuk menebar
manfaat selama 6 semester ilmu yang didapatkan bisa diaplikasikan ke
masyarakat. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Kami adalah Keluarga Sentilan
Kami berjumlah 17 orang yang terdiri dari berbagai jurusan yang
berbeda, ada yang dari tarbiyah, ilmu politik, ekonomi, syariah, dirasat, dan
adab. Setiap orang di kelompok kita memiiki program kerjanya masing-
masing sesuai pada bidangnya, seperti saya di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta mengambil jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, dan pada saat
hari kedua berada di desa saya berkunjung ke salah satu TK yang bernama
TK Al-Muawanah, saat pertama kali saya berkunjung saya mikir ini TK atau
TPA karena tidak ada warna-warna atau gambar-gambar ceria yang
menunjukkan kalau ini adalah sebuah taman kanak-kanak. Kemudian saya
menemui ibu gurunya yang bernama Ibu Endah, beliau guru sekaligus kepala
sekolah disana, saya memperkenalkan diri sebagai mahasiswa KKN dari UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian saya melihat cara guru disana
mengajar, dan ternyata cara guru disana mengajar itu lebih fokus ke
membaca dari pada belajar melalui bermain, dan ketika saya tanya media
pembeljaran apa saja yang di pakai bu gurunya hanya menjawab buku
bacaan, menulis, menghitung.
Setelah mengobrol dengan bu gurunya saya kepikiran untuk
membantu pengecatan TK yang dibantu kawan saya yang bernama Yoggi,
kemudian saya juga memberikan beberapa alat permain edukatif seperti lego
dan puzzle, dan satu lagi saya memberikan beberapa contoh RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) untuk TK dan mencoba memegang kelas sebagai
contoh untuk bu guru dalam menerapkan pembelajaran sesuai tema pada
hari itu, dan saat itu saya menggunakan tema Lingkunganku, sub temanya
rumah. Teman yang lainnya itu ada Yusuf, yang dimana beliau ini mengambil
jurusan Dirasat Islami dan program kerja yang di canangkan adalah Tabligh
Akbar, yang dimana beliau sendiri yang mengisi ceramahnya. Kemudian ada
156 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Nazla dan Dian, Nazla mengambil jurusan jurnalistik dan Dian mengambil
jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,program yang mereka buat
saat itu tentang seminar proposal, yang dimana tutornya adalah mereka
berdua, mereka menjelaskan di depan pemuda desa Encle bagaimana cara
membuat proposal yang baik dan benar.
Karena dengan membuat proposal yang baik dan benar jika suatu
saat nanti desa sedang mengerjakan pembangunan infrastruktur seperti
memperbaiki jalan yang memerlukan dana besar, maka desa bisa
mengajukan proposal ke Kepala Desa untuk mendapatkan dana bantuan.
Program yang lainnya ada kegiatan menyablon untuk bidang enterpreneur36 ,
seminar upgrading guru yang dilaksanakan bareng dengan 9 kelompok yang
ada di Kecamatan Pakuhaji, kerja bakti dan penyuluhan sampah, sosialisasi
penanggulangan bencana, rembuk desa yang membahas perekonomian
warga desa, dan focus group discussion37 yang membahas mau dibawa kemana
buaran mangga dengan kepala desa yang baru.
Seiring berjalannya waktu kami akhirnya saling mengenal dan
memahami sifat dan karakter teman-teman kita, seperti Raihan Azmi Azhari
atau yang sering dipanggil Rehan, anak ekonomi syariah dia ini orangnya
asik, sedikit hedon tapi royal, ketua yang mengayomi anggotanya. Kemudian
ada Nurfahmi Sudrajat atau yang sering dipanggil Fahmi/Botol/Kacang anak
Hukum Ekonomi Syariah, awal kenal saya kira dia ini orangnya pemalas
karena setiap kumpul rapat dia hanya datang 2 kali rapat saja, alasannya
gaada motor lah, kekunci di rumah neneknya lah, tetapi setelah kenal kurang
lebih 1 bulan ternyata dia ini anak yang cukup seru, walaupun kalimat yang
keluar dari mulutnya semua binatang yang ada di kebun binatang keluar
semua, tapi dia baik orangnya. Selanjutnya Herdiyan Muhammad Ridwan
atau sering dipanggil Ridwan anak Perbandingan Mazhab, dia ini anak
cowok yang paling rapi penampilannya di kelompok 139, terus dia juga rajin,
kalau shalat maghrib sering di masjid dan satu lagi dia suka sama cewek di
kelompok kita yang sudah memiliki pacar, sampai sekarang dia pu masih
berjuang, semangat!.
Selanjutnya ada Yoggi Rahmono anak Pendidikan Bahasa Inggris,
orang yang gak banyak bicara namun banyak tingkah, sering ngejokes dan
membuat suasana kelompok mencair, cukup menyenangkan, oh iya dia ini
36 wirausaha 37 Diskusi serius dalam bentuk group
157
jiwa keseniannya tinggi atau bisa dibilang sebagai PNS (Pegawai Negeri
Seni), partner kerja saya ketika mengecat tembok TK Al Muawanah.
Selanjutnya ada Yusuf Effendi atau yang biasa disebut UYE (Ustad Yusuf
Effendi) anak Dirasat Islamiyah, sesuai julukannya dia ini selain menjadi
mahasiswa juga menjadi ustadz, anaknya sering sharing38 ilmu agama di
kelompok, dan sering jadi imam saat shalat berjamaah. Selanjutnya ada
Willy Novianto Wuntu anak Sastra Inggris, anaknya cukup pendiam, tapi
kalau kumpulan kelompok dia orang yang tepat waktu sekali, mencurigakan
hmm. Selanjutnya ada Thoriq Al Kautsar atau yang biasa di panggil Thor
anak Teknik Informatika, saat pertama ketemu saya pikir dia orang yang
pendiam, tapi ternyata dia orang yang lucu, badannya besar sering di sebut
raksasa oleh anak-anak, salah satu anggota kelompok yang mendpaatkan
jodoh di KKN, jadi KKN (Kuliah Kerja Nemukan jodoh).
Selanjutnya ada Elsi Rosita anak Agribisnis, cewek mungil pertama
yang ada di sentilan, suaranya khas sekali, lucuu, pacarnya Thor, kalau
masak yag penting pakainya taucho. Selanjutnya Tsuraya Ulfah atau yang
biasa dipanggil kasur/tsu anak Ilmu Perpustakaan, orangnya lumayan
percaya diri, ekstrofert, lucu, gak suka sama hal yang berbau kotor.
Selanjutnya ada Adinda Ardani atau biasa dipanggil Dinda anak Fisika,
cewek paling cantik yang ada di kelompok 139, perempuan perfeksionis
pertama yang ada di kelompok, rajin dan rapih sekali kalau kita meminjem
barangnya harus di kembalikan tempat semula, suaranya lembut sekali,
pandai menari. Selanjutnya ada Ismy Purwanti atau sering dipanggil Kak
Ismy atau Mommy Dambo anak Perbandingan Mazhab, kenapa dipanggil
Kak Ismy, mungkin karena dia sudah menikah, kak Ismy orangnya percaya
diri, lucu dengan jokesnya39 suka bikin sakit perut sama kaya Yoggi kalau
sudah ngereceh.
Selanjutnya ada Anisa Nur Syafitri atau dipanggil Nisa anak
Manajemen, perempuam yang suka Jepang, perfeksionis kedua setelah
Adinda, anaknya rajin, rapi, bersih, dia cewek yang disukai oleh Ridwan,
orangnya juga kritis. Selanjtnya Dian Ika Wati atau dipanggil Dian anak
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, orangnya kalem, gak rempong
kalau dandan, baik sering membawakan kita pisang nugget. Selanjutnya
Nazla Eka Rahmi atau dipanggil Nazla/Najel anak jurnalistik anaknya ini
38 Berbagi 39 Lelucon
158 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
kritis, seru, sedikit baper40. Selanjutnya ada Siti Mahmudah atau dipanggil
Ndah anak Pendidikan Kimia, anaknya sholehah kalau ngaji setiap hari,
sholat dan makan tepat waktu, heboh, sering jadi MC di kegiatan KKN kita.
Selanjutnya ada Zahrota Ramadhanti atau dipanggil Ota/cici anak Ilmu
Politik, orangnya baik, gak perhitungan, sedikit pemalas, kritis juga, kalau di
ajak kemana-mana ikut saja.
Selama 1 bulan kami tinggal bersama, banyak suka duka yang kami
alami tetapi kebanyakan sukanya karena kelompok kami termasuk
kelompok yang kompak, hampir tidak ada konflik besar yang terjadi di
dalam kelompok. Program yang kami buat pun terlaksana di 3 desa, karena
Buaran Manggaterbagi menjadi 3 desa lagi, yaitu desa Buaran Mangga, Rawa
Kidang, dan Encle. Namun saat program kerja bakti dan penyuluhan sampah
yang dilaksanakan di desa Buaran Mangga, jumlah massa yang hadir kerja
bakti saat itu sedikit karena untuk kerja bakti masih banyak warga yang
meminta imbalan, jadi kami yang meramaikan kerja bakti dan penyuluhan
sampah yang bekerja sama dengan Trash Hero Jakarta.
Hiruk Pikuk Desa Buaran Mangga
Tanggal 22 Juli kami sudah bergegas pergi menuju Desa Buaran
Mangga, kami berangkat setelah acara pelepasan KKN, dan kami sampai di
kontrakan pada malam hari, kemudian langusng membersihkan kontrakan
dan menyusun barang-barang yang dibawa, oh iya kontrakan laki-laki dan
perempuan terpisah hanya samping-bersebelahan. Keesokan harinya kami
pergi menyapa warga, rupanya Desa Buaran Mangga sering menjadi lokasi
KKN tidak hanya dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saja, tetepai ada pula
yang dari Universitas Muhammadiyah Tangerang, dll, jadi saat kami
berinteraksi dengan warga sekitar mereka sudah tidak asing lagi dengan
keberadaan kaka-kakak mahasiswa. Pada siang hari posko kami ramai
kedatangan adik-adik yang rumahnya tidak jauh dari posko kami, mereka
sennag kedatangan kakak-kakak mahasiswa dan mereka mulai bertanya-
tanya kakan dari mana, nama kaka siapa dan obrolan-obrolan ringan lainnya.
Ketika melihat antusias adik-adik ini sering mian ke posko maka ada teman
kita yang berinisiatif untuk memberikan adik-adik ini kertas gambar yang
dimana ketika mereka ke posko mereka bisa melakukan kegiatan yang
bermanfaat.
40 Bawa perasaan
159
Kemudian hari-hari kami pun berjalan dengan lancar, mulai dari
pembukaan di Kecamatan Pakuhaji, kemudian pembukaan di Balai Desa
yang dihadiri oleh Bapak Kepala Desa Bapak Muhaimin, dan di hadiri juga
oleh dosen pembimbing tercinta kami Ibu Nur Hidayat, Phd, beserta
aparatur desa. Keesokan harinya saya dan Yoggi pergi ke TK Al Muawanah,
kami memperkenalkan diri kemudian berbincang-bincang tentang TK Al
Muawanah, dan ibunya bercerita kalau awalnya tempat ini sering dijadikan
pengajian dan sholat Tarawih perempuan saat bulan Ramadhan, kemudian
ada salah seorang donatur yang memberikan donasi untuk memperluas
ruang aula yang ada di rumah bu Endah agar bisa digunakan sebagai pusat
pendidikan taman kanak-kanak maupun diniyyah. Namun saat itu untuk
meja dan kursi belum tersedia, oleh karena itu bu Endah berinisiatif untuk
mengadakan infak untuk pembelian meja belajar. Karena terbatasnya dana
yang terkumpul saat itu maka yang bisa terbeli hanya meja panjang tanpa
bangku, akhirnya murid-murid duduk lesehan di lantai.
TK Al Muawanah sendiri sudah berdiri 7 tahun, dengan lokasi kelas
hanya terdapat 1 ruang kelas yang dimana berisi anak usia 4-6 tahun yang
berjumlah kurang lebih ada 12-17 murid. Karena sekolah ini belum memiliki
badan hukum maka untuk biaya operasional sekolah (BOS) tidak bisa di
dapat, jadi untuk membeli keperluan sekolah seperti buku dan membeli alat
tulis melalui infak bulanan sebesar 30rb bgai setiap anak murid. Walau
penghasilan yang di dapat oleh bu Endah setiap bulannya tidak terlalu besar
dan ditambah penghasilan yang dapat harus dibagi 2 oleh guru pendamping,
tapi semangat beliau dalam mengajar tetap dengan ikhlas dan sabar pautut
di ancungi jempol, karena beliau beliau pernah berkata sabaik-baik manusia
yang bermanfaat bagi orang lain, mungkin pendapatan yang dihasilkan tidak
banyak tetapi kita tidak tahu pahala yang mengalir nanti di akhirat sebanyak
apa? Jadi beliau mengajar tanpa pamrih tanpa mengharapkan imbalan
sepeserpun. Ya, Bu Endah mengajarkan saya bahwa menjadi guru itu bukan
soal seberapa besar materi yang di dapat tetapi sebanyak apa pahala yang di
dapat, karena kita tidak tahu amalan apa yang nantinya membawa kita ke
Surga. Secercah harapan Desa Buaran Mangga
Sesuai dengan selogan nama kita yaitu sentilan, yang dimana kami
ingin mendorong Desa Buaran Mangga menjadi lebih baik lagi, dengan
sejumlah program yang sudah kami buat beberapa di antaranya ada seminar
pendidikan yaitu upgrading guru, dengan di buatnya program ini kami
160 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
berharap guru-guru yang mengajar di Desa Buaran Mangga dapat
memberikan materi pembelajaran yang lebih menarik dan kreatif lagi kepada
murid-murid dengan membuat media pembelajaran berupa permainan
edukatif. Kemudian ada program mitigasi bencana, yang dimana kita ketahui
Tangerang ini merupakan daerah yang rawan terkena bencana karena
wilayahnya berdekatan dengan laut, kemudian suhu cuaca disana juga
tinggi, yang se waktu-waktu gempa bumi bisa terjadi atau kebakaran juga
melanda oleh karena itu kami berharap dengan pelatihan yang telah di
berikan oleh BPBD Kota Tangerang dapat memberikan sedikit pengetahuan
bagaimana cara menyelamatkan diri dari musibah ini.
Kemudian ada program kebersihan dan penyuluhan sampah yang
bekerjasama dengan Trash Hero Jakarta, kami berharap dengan adanya
penyuluhan kebersihan lingkungan yang di berikan oleh Trash Hero Jakarta
warga Desa Buaran Mangga dapat lebih peduli lagi dengan lingkungan, tidak
hanya lingkungan yang terlihat di depan mata tetapi juga pada lingkungan
yang tak kasat mata yang seperti makhluk hidup yang ada si tanah, air, dan
udara. Kemudian ada program penyuluhan pembuatan proposal, dengan
demikian harapan kami dibuatnya program ini adalah untuk membantu
warga Desa Buaran Mangga ketika mereka ingin membuat suatu kegiatan
atau membangun musholla atau lain-lain, yang membutuhkan dana banyak
dadi mereka bisa mengajukan proposal ke perusahaan yang sesuai dengan
kegiatan mereka. Kemudian ada program dalam bidang entrepreneur yaitu
program Sablon, yang dimana pesertanya ini adalah santri pesantren, mereka
diajarkan cara menyablon di atas goodie bag, yang dimana hasilnya nanti bisa
mereka jual mulai dari teman-teman dekat, dan warga sekitar.
Dengan demikian program yang telah kami jalankan kami berharap
dapat memberikan manfaat untuk Desa Buaran Mangga tercinta saja, tidak
hanya Desa Buaran Mangga saja tetapi juga bermanfaat bagi kami yang
menjalankannya.
161
J.
SEBUAH KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN
Oleh: Raihan Azmi Azhari Tarigan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Ekonomi Syariah
Bismillah ku mulai.
Saya Raihan, dan saya berasal dari Medan, Sumatera Utara. Benar
kata salah satu literatur Arab, waktu layaknya pedang, bisa menebas kapan
saja. Waktu tak terasa dan sekarang saya sudah menginjakkan kaki di
semester 7, dimana dalam kurun beberapa bulan lagi insyaAllah saya akan
wisuda, itupun kalau berjalan baik hehe. Sejak semestar 1 saya sudah
mengetahui tentang adanya kegiatan ini, kegiatan yang harus diikuti oleh
semua mahasiswa ketika mau menamatkan jenjang pendidikan S-1 nya,
walaupun tidak semua kampus melaksanakan kegiatan ini, atau bisa jadi
hanya perbedaan nama. Diawali dengan pembagian kelompok, dimana ada
surat edaran resmi dari kampus dan disitu nama saya tertulis berada di
kelompok 139, dan saya akan mengabdi di salah satu pelosok kabupaten
Tangerang, yaitu desa Baran Mangga, kecamatan Pakuhaji.
Setelah saya lihat surat edaran tersebut, saya langsung menemui
beberapa senior saya untuk menanyakan sekiranya apa apa saja yang harus
saya persiapkan, mulai dari sudut pandang seorang senior yang menganggap
kkn (Kuliah Kerja Nyata) ini hanya penggugur kewajiban, sampai sudut
pandang seorang senior yang benar benar akan menjiwai dan menghayati
betul kegiatan kkn ini. Segala informasi saya terima, dan saya sangat
berterima kasih kepada senior senior yang tak henti hentinya memberikan
masukan dan saran kepada saya.
Beberapa hari setelah surat pembagian kelompok itu beredar, salah
seorang anggota kelompok menghubungi saya, dan saya pun dimasukkan ke
grup whatsapp. Salah satu yang saya syukuri dalam diri saya adalah, saya tak
pernah berusaha canggung untuk berkenalan bahkan merajut tali
silaturahmi dengan orang lain yang bahkan belum saya kenal, dalam kamus
pergaulan memang konotasinya jadi sedikit jahat, yaitu sksd (sok kenal sok
dekat), namun saya tidak pernah ambil pusing dengan hal itu, karena saya
ingat firman Allah SWT dalam surat al hujurat ayat 113 yang intinya adalah
kita diciptakan berbeda agar saling mengenal (terdengar lebih seperti
pembelaan hah).
162 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Saya yakin akan 1 hal, cara terbaik dalam membentuk keharmonisan
dalam suatu kelompok adalah dengan memahami karakter masing masing
anggotanya. Maka saya lakukan pertama adalah mencari tahu tentang orang
orang yang kelak akan hidup berbarengan dengan saya dalam kurun waktu
sebulan. Walaupun informasi yang saya dapatkan tidaklah banyak, namun
saya rasa cukup untuk modal menjalin komunikasi awal dengan teman
teman saya.
Singkat cerita, tibalah hari pembekalan yang acaranya diadakan di
auditorium Harun Nasution, sepulangnya dari acara pembekalan,
penderitaan itu dimulai. Entah bagaimana awalnya, dan tanpa saya
rencanakan bahkan saya pun tak pernah memikirkannya, saya ditunjuk
menjadi ketua kelompok. Saya hanya menjawab yasudah tiddak apa apa dan
saya pun menjadi ketua kelompok di kelompok 139 ini, sebenarnya menjadi
ketua itu tidaklah istimewa, dan saya berusaha memahami bahwa ini akan
menjadi salah satu pengalaman penting saya untuk menghadapi dunia kerja
kelak. Sebelum turun ke desa, banyak hal yang saya khawatirkan, saya mulai
mencari cara bagaimana agar kelompok ini berjalan damai damai saja, tanpa
ada masalah, tanpa ada kubu kubuan, dan tanpa ada sensi sensian.
Karena dari beberapa pengalaman senior saya, besar kemungkinan
akan terjadi hal hal diatas, dan saya pun paling tidak suka dengan hal-hal
diatas. Hingga beberapa minggu sebelum berangkat, kita berkumpul dan
mulai menyampaikan sisi karakter masing masing, entah itu hal baik
maupun hal buruk, dan hal ini dilakukan sebagai pintu awal dalam usaha
saling memahami. Setelah acara kumpul itu, kita semua semakin berusaha
saling memahami karakter masing masing, walaupun saya tidak memungkiri
bahwa masalah itu pasti ada, tapi alhamdulillah tidak ada masalah berarti
yang muncul ke permukaan.
Dengan berbekal beberapa pengalaman saya dalam memimpin acara
kepanitiaan dan kelompok, saya berusaha mengaplikasikannya kedalam
kelompok kkn ini, walaupun tidak dipungkiri bisa jadi berjalan baik dan bisa
jadi berjalan tidak baik. Tujuan terbesar saya adalah menjaga keharmonisan
diantara kami. Dan saya juga memikirkan sekiranya program apa saja yang
layak di laksanakan di desa Buaran Mangga. Sebelum hari keberangkatan
yang jatuh pada tanggal 22 juli 2019, kami beberapa kali survei ke lokasi
untuk mendapatkan data informasi dan menyiapkan beberapa rencana
sebulan kedepan.
163
Hal yang terpikirkan oleh saya adalah akan melakukan forum group
discussion dengan beberapa calon kepala desa dan aparatur yang bertugas
serta tidak ketinggalan juga masyarakat disana, karena informasi yang saya
dapat adalah desa ini sebentar lagi akan melaksanakan pemilihan kepala
desa. Saya berusaha berpikir panjang agar sepulangnya kami dari desa, tetap
ada kelanjutan perbaikan yang dilakukan oleh mereka.
Mensyukuri apa yang didapat, mengikhlaskan apa yang terlewat.
Berbicara tentang aset kelompok, saya sangat bahagia serta
bersyukur ditempatkan dikelompok ini, walaupun terdengar seperti kalimat
klise dan semua orang pasti akan mengatakan hal yang sama, jujur saya sangat
bersyukur. Ditempatkan bersama orang orang baik dan pengertian serta
ibadahnya juga rajin, semua membuat saya semakin nyaman di kelompok ini.
Ditambah lagi masing masing dari mereka sangat briliant dalam
merencanakan program kedepannya. Ada yang sisi agamisnya kuat, orang
orang seperti mereka yang acap kali selalu mengajak kepada kebaikan. Ada
yang tegas dan tidak bertele-tele, orang orang seperti mereka juga selalu
membuat kelompok ini tidak berjalan terlalu santai, ada juga yang suka
bercanda dan mencairkan suasana, sehingga membuat suasana kelompok
terasa lebih seru. Untuk beberapa moment tak terlupakan, saya sepakat
bahwa tidak ada yang bisa dilupakan dari hidup sebulan bersama di desa
Buaran Mangga.
Namun ada hal menarik dan sedikit konyol yang terjadi selama di
desa, dan senior senior saya selalu bercerita bahwa ada budaya lucu nan
indah yang terus menerus terjadi saat kkn, dari zaman dulu sampai sekarang,
yaitu tentang hal yang berbau romantisme, ya lagi lagi tentang perasaan.
Alhamdulillah saya tidak terkena virus cinlok (cinta lokasi), tapi teman
teman saya ada beberapa orang yang mengalaminya.
Namun terlepas dari itu semua, terkadang hal hal seperti itu bisa
menjadi semacam pelecut semangat dalam beraktivitas, karena yang saya
lihat dari teman saya, dia berusaha melakukan yang terbaik agar orang yang
disukainya juga senang hahaha. Alhamdulillah teman kelompok saya yang
berjumlah 17 orang semua memberikan kontribusi terbaik, dan semua
melakukan sesuai dengan porsi masing masing. Misalnya yang ahli dalam
bidang teknologi, tentu akan menangani masalah IT secara keseluruhan, dan
yang ahli dalam bidang agama, memiliki bentuk komunikasi yang baik
dengan pemuka agama di desa itu, yang memiliki jiwa seni, berusaha untuk
memberikan sentuhan indah untuk desa itu, serta yang memiliki
164 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
keterampilan politik yang baik, selalu berusaha menjalin interaksi sosial
yang baik dengan aparatur pejabat desa.
Seandainya ada yang bertanya kira kira pelajaran apa yang dapat
saya petik dari kegiatan kkn ini, tentu jawabannya tidaklah berbeda jauh
dengan teman teman yang lain. Bagaimana berusaha mencari solusi dari
masalah yang ada, menjaga keharmonisan kelompok, menjaga diri, dan lain
lain. Dan bukan tidak mudah menyatukan 17 kepala yang berbeda dalam
kurun waktu 1 bulan, namun bukan hal sulit untuk memiliki sifat lapang
dada di antara 17 kepala tersebut. Menjauhkan sifat berburuk sangka dan
mengedepankan husnuzan selalu kami tanamkan dalam diri kami masing
masing sejak awal. Membuat suasana posko menjadi nyaman agar seluruh
anggota merasa betah juga bukan hal yang mudah, namun itu semua bisa
teratasi kalau masing masing saling memahami karakter teman temannya.
Sehingga pada akhirnya apa yang terjadi selama sebulan di desa Buaran
Mangga, suka maupun duka, akan menjadi sebuah kisah klasik di masa
depan kami nantinya.
Perkenalan yang cukup sebentar
Desa Buaran Mangga, kecamatan Pakuhaji, kabupaten Tangerang.
Sama sekali tak pernah terbersit di pikiran saya ini akan menjadi tempat saya
hidup selama sebulan. Desa yang indah, pemandangan yang menyejukkan
mata, hamparan sawah yang terbentang luas, serta suasana pagi yang segar
membuat desa ini mendapat tempat di hidup saya. Kondisi geografis yang
dimana mana ada sawah dan sungai membuat desa ini terasa lebih hidup,
walaupun tetap ada masalah yang saya rasa ini terjadi dimana-mana, yaitu
sampah. Sungai yang membentang beriringan dengan jalan pedesaan
seharusnya menjadi aset yang baik, namun ada saja sampah di dalamnya,
ironisnya lagi beberapa warga bahkan mencuci bajunya di sungai yang penuh
dengan tumpukan sampah. Seharusnya ini dapat menjadi perhatian para
aparatur desa agar dapat membenahinya, dan permasalahan sanitasi
memang masih saja ada.
Warga yang seharusnya bisa mencuci di kamar mandi rumahnya kini
harus mencuci di sungai, entah itu memang budaya atau keterpaksaan. Kalau
saja sungainya bersih, mungkin tak ada masalah. Tapi faktanya adalah
sungainya kotor, dan itu cukup memprihatinkan. Ditambah lagi karakter
masyarakat di desa tersebut, maka saya sangat setuju bahwa yang diperbaiki
bukan lagi soal fisik desanya, namun soal sumber daya manusia. Karakter
berpikir masyarakatnya yang harus ditingkatkan, maka Insya Allah desanya
165
akan berkembang dengan sangat baik. Ada lagi hal kurang baik dari karakter
masyarakatnya, yaitu tidak memiliki rasa memiliki secara utuh terhadap
desamya, mayoritas akan bergerak kalau mereka dapat makan atau uang,
seharusnya ini harus diperbaiki, walaupun terdengar sulit tapi perlahan
pasti bisa.
Terdapat alah satu tokoh masyarakat yang sulit saya lupakan, ya dia
adalah bapak sayuti, beliau pemilik warung disamping SDN 1 Buaran
Mangga, dan merupakan mertua dari pejabat kepala desa. Awal perkenalan
kami dengan beliau adalah saat survei lokasi, dimana kami langsung bertemu
dengan beliau sangat ramah. Saya memangilnya babeh, dan setiap saya
terkadang berusaha menyempatkan waktu untuk datang ke waurungnya
walau sekedar bercerita tentang bangsa ini, karena beliau juga sangat
tertarik membahas tentang perpolitikan. Beliau juga sangat agamis, bahkan
sering menjadi imam mesjid di salah satu mesjid besar di desa Buaran
Mangga. Ada juga salah satu tokoh masyarakat yang bernama pak Tasim,
beliau merupakan aparatur desa. Karena pejabat kepala desanya masih
sangat sibuk sehingga saya lebih sering berkomunikasi degan beliau.
Sederhana dan bagus kepribadiannya, selalu berusaha memfasilitasi teman
teman kkn apapun kegiatannya.
Ada juga hal lain yang sangat menyedot perhatian saya, yaitu SDN 3
Buaran Mangga. Dengan kondisi desa yang unik, dimana desa ini terbagi
menjadi 3 kampung, yaitu Rawa Kidang, Buaran Mangga dan Kampung
Encle, sekolah ini terletak di kampung Encle. Saya sering kesana bahkan
siswa siswanya sangat dekat dengan saya, apalagi guru gurunya ramah dan
baik kepada saya. Bahkan kami mengadakan program beberapa kali
disekolahnya dan mereka sangat memfasilitasi itu, kepala sekolahnya
seorang ibu yang sangat baik dan ramah. Beberapa hari sebelum kami balik
ke Ciputat, beliau mengadakan makan siang bersama di sekolah dan mereka
semua yang menyediakan. Hal hal seperti ini cukup membekas di hati serta
pikiran saya. Apalagi ada salah satu siswa kelas 5 yang bernama randy, kata
kebanyakan orang dia mirip dengan saya, karena tubuhnya juga yang
lumayan gendut haha. Senang dan bahagia setiap melihat dia tersenyum
ataupun tertawa. Semoga menjadi orang sukses kelak, begitupun siswa yang
lainnya.
Benih harapan, harus tetap terjaga
Sebulan saya hidup di Buaran Mangga, ada banyak hal yang saya rasa
harus diperbaiki bersama, entah itu masalah pendidikan, kesehatan, sosial,
166 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
karakter, ekonomi, agama dan kepemudaan. Saya berusaha memetakan
beberapa masalah penting dan solusi serta harapan untuk masalah tersebut.
Berbicara pendidikan, ada masalah serius terkait tenaga pendidik, yaitu
jumlah tenaga pendidik disana masih sedikit. Selanjutnya adalah fasilitas
sekolah, belum cukup baik. Semoga pemerintah kabupaten dapat
memberikan perhatian lebih, dan aparatur desa bekerja maksimal untuk
memberikan yang terbaik untuk desa ini.
Masalah kesehatan, dan ini berkaitan dengan sampah, saya
perhatikan diam diam, ternyata budaya buang sampah sembarangan masih
saja ada, semoga aparatur desa dapat mengatasi ini, tentu ada banyak cara
untuk mengatasinya, bisa lewat seminar teori atau aksi lapangan. Kalaupun
sempat ada kabar bahwa sampah disungai tersebut merupakan sampah
kiriman dari desa sebelahnya, sekiraya kepala desa terpilih nanti kelak bisa
berkomunikasi dan menyampaikan keluhan keluhan tersebut. Dan semoga
di setiap rumah terdapat kamar mandi yang layak dan bisa dipakai untuk
mencuci agar tidak lagi mencuci di sungai.
Untuk masalah sosial, yang cukup disorot adalah tentang kelompok
kelompok atau faksi faksi, dan yang saya dengar bahwa ini merupakan
akibat dari pemilihan kepala desa. Kedewasaan berpolitiknya belum
maksimal sehingga mudah disulut, padahal mereka semua hidup
berdampingan, hanya karena berbeda pilihan bisa membentuk kelompok
kelompok tersendiri, semoga ini bisa dikikis perlahan lahan.
Selalu jalin komunikasi yan baik dan sikap lapang dada. Berbicara
tentang karakter, pada akhirnya memang inilah dasar ini semua, karakter
membuahkan sikap dan perilaku, orang bersikap berdasarkan karakter
masing masing. Kalau kita perbaiki karakternya, Insya Allah sikap dan
perilakunya juga berubah. Masyarakat harus sadar, sekarang bukanlah
masanya tentang persaingan, sekarag sudah zamannya kolaborasi. Kalau
saling bantu membantu, Insya Allah desa akan semakin membaik, karena
warganya saling membahu.
Berbicara tentang ekonomi, permasalahan ekonomi di desa ini cukup
kompleks, salah satu yang cukup memprihatinkan adalah tentang bank
keliling atau rentenir. Semoga aparatur desa dapat lebih tegas dalam
menindak para pelakunya, dan kemarin kami membuat acara tentang
sosialisasi pengelolaan keuangan, semoga output yang dihasilkan dari acara
tersebut bisa memperbaiki secara perlahan. Dan yang terakhir soal agama,
informasi yang kami dapatkan adalah bahwa sebenarnya tidak ada masalah
167
yang cukup serius dalam konteks agama. Namun satu hal yang saya sorot
adalah bagaimana peran orang tua yang sangat otoriter dalam mengelola
mesjid, sehingga para remajanya sulit untuk berkembang dan berkreativitas.
Hal hal seperti ini memang sulit untuk diubah, mengingat ini juga ada
kaitannya dengan budaya setempat yang sangat menghormati orang tua,
namun yang harus diingat bahwa regenerasi pastilah terjadi, mempersiapkan
anak muda merupakan sebuah kewajiban, sehingga kelak masing masing
mereka sudah memiliki pengalaman dan cukup dapat dipercaya.
Ternyata di Desa ini, terdapat beberapa kelompok pemuda seperti
ada yang nongkrong di mesjid, ada yang diposko dan ditempat lain, dan yang
lucunya perpecahan ini merupakan akibat dari pemilihan kepala desa
setempat. Padahal kalau mereka semua bersatu, tentu ini merupakan
kekuatan yang tidak bisa dipandang sebelah mata, dengan semangat yang
masih membara, pasti mereka memiliki ide briliant untuk kemajuan desa
kedepannya. Semoga perbedaan ini bisa dapat disikapi secara dewasa
sehingga tidak melahirkan perpecahan. Pada akhirnya saya mau mengatakan
bahwa, segala masukan dan saran sudah kami kumpulkan dalam bentuk
draft dan akan diserahkan kepada kepala desa terpilih. Serta sebelum acara
itu kami juga berkumpul dengan aparatur desa mencakup para rt dan rw,
dan disitu kami menghimpun masukan dari mereka untuk kemajuan desa.
Saya menyadari betul bahwa indikator keberhasilan kkn bukanlah
seberapa banyak program yang berjalan, tapi bagaimana sepeninggal teman
teman kkn, program program baik tetap di lanjutkan. Bukan tentang apa
yang kami beri untuk desa, karena sebenrnya kkn ini lebih sebagai pelecut
rasa semangat warga dan aparatur desa untuk memperbaiki desanya. Kkn
selesai, bukan berarti memperbaiki desa juga selesai, dan itu sangat kami
hindari, harus ada jangka panjangnya.
Harapannya tentu dengan diadakan forum group discussion serta
diberikannya draft masukan untuk kepala desa terpilih juga merupakan
salah satu pembelajaran politik bahwa pemilihan kepala desa bukan hanya
berbicara tentang faksi dan golongan, melainkan berbicara tentang hajat
desa kedepannya. Siapapun yang terpilih kelak, tetap harus membangun
desa Buaran Mangga, dan bukan hanya menguntungkan kelompoknya tetapi
menguntungkan seluruh masyarakat. Program yang kami lakukan di desa
bukan semata-mata sebagai penggugur kewajiban, harapannya adalah
semoga dengan adanya program program ini juga memotivasi aparatur desa
dan warganya untuk lebih peduli terhadap sekitarnya. Hari pertama
168 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
menginjakkan kaki di desa, kami semua cukup pesimis bahwa kami dapat
menjalankan program, karena susahnya bertemu dengan aparatur desa, serta
kondisi masyarakat yang belum kami pahami seutuhnya. Namun seiring
berjalannya waktu, itu semua dapat teratasi, berkat bantuan dari semua
pihak.
Kepada bapak Muhaemin sebagai pejabat kepala desa sementara,
semoga dapat menjalankan tugas dengan baik. Kepada masyarakat Buaran
Mangga juga kami berharap agar dapat saling bekerja sama dalam
membangun desanya. Harapan harus terus dijaga, tanpa harapan manusia
tak tahu harus berbuat apa. Tugas pemangku kepentingan adalah menjaga
harapan dan mewujudkannya, dan sama sekali tidak boleh
menghilangkannya. Warga harus saling bekerja sama, dan harus memiliki
sikap saling memiliki, desa tidak akan terbang tinggi kalau bebannya berat.
Beban beban itu yang harus dikikis perlahan. Yang terakhir, Buaran Mangga
sudah mencuri tempat di hatiku, semoga bisa berubah menjadi lebih baik
lagi kedepannya.
169
K.
KISAH PENUH KASIH DI BUARAN MANGGA
Oleh: Siti Mahmudah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan-Pendidikan Kimia
Apa itu KKN?
KKN singkatan dari Kuliah Kerja Nyata, merupakan suatu hal yang
tidak lumrah lagi bagi mereka terkhusus saya mahasiswa tingkat tiga di
universitas. Jenisnya banyak di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Ada empat macam yakni KKN Reguler, KKN Nasional, KKN
Internasional, dan KKN in campus41. Terbesit diawal untuk memilih KKN in
campus, karena persepsi yang membenak pikiran pertama kali mengatakan
bahwa KKN yang lain akan lebih ribet dan memakan biaya yang lebih
banyak. Hingga pada pendaftaran online saya memilih KKN in campus
tersebut.
Selama menunggu pengumuman kelompok KKN, saya bertanya-
tanya perihal KKN reguler dan KKN in campus kepada kakak tingkat.
Kesimpulannya adalah KKN bukan tentang sebuah pemenuhan KRS dalam
perkuliahan, terlebih itu awal dari julukan mahasiswa yang katanya agent of
change42. Terserah ingin KKN yang jenis apa, yang penting peran kamu
sebagai mahasiswa tersampaikan. Kalau KKN in campus mengabdi di kampus
untuk melayani orang-orang dalam urusan administrasi perkuliahan,
sedangkan KKN reluger mengabdi pada masyarakat. Setelah saya pikir-pikir
diKKN reguler akan lebih banyak memberikan pengalaman baru, bertemu
dengan teman-teman kelompok dan tentunya bertemu dengan masyarakat
di desa KKN. Itu pasti akan lebih menyenangkan.
Persepsi mengenai bagaimana KKN dalam pikiran ini, “Sekedar KKN,
gampanglah sudah terbiasa terjun hidup bermasyarakat.Teori dengan praktek tidak akan
jauh keduanya.” Namun pada kenyataannya, saat persiapan KKN harus ada
yang dipersiapkan dengan matang. Terlebih komunikasi antar mahasiswa
dan aparatur desa. Hal tersebut membuat saya dan teman-teman sentilan
mengalami kemerosotan semangat.. Terutama saya, beberapa waktu saya
merasa tidak lagi berkeinginan mempersiapkan KKN. Namun ada beberapa
41 in campus 42 Agent of change
170 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
teman-teman sentilan yang masih memiliki semangat mencoba
membangkitkan kembali semangat teman-teman yang sudah redup.
Kembali kami mendiskusikan bagaimana strategi yang harus
dirancang agar KKN ini bukan sekedar pemenuhan program kegiatan.
Memberikan edukasi serta menebar kebermanfaatan yang berlanjut adalah
salah dua tujuan dasar diadakannya KKN. Masyarakat tidak pernah ingin
tahu bagaimana kemampuan yang mahasiswa miliki. Dalam pemikiran
mereka, mahasiswa sesuai namanya “maha” sangat, amat bisa segalanya.
Bukan sekadar seorang akademisi, namun paham betul segala aspek
kehidupan. Sampai pada pemikiran-pemikiran logis dan dewasa mahasiswa
selalu mampu.
Semua orang adalah guru, di manapun tempatnya adalah tempat
belajar, apapun bisa dijadikan pelajaran. Itulah satu kalimat yang
memotivasi saya sejauh ini mengenai terjun di masyarakat terkhusus
menghadapi KKN. Kita akan hidup bermasyarakat, bergelut dengan manusia
sejuta karakter dan kemampuan. Dari KKN ini dimulai pengimplementasi
praktek yang tidak semudah dengan teori.
Kehidupan KKN, jangka satu bulan telah berhasil membuka pikiran
saya. Dimana masyarakat desa pun memiliki pemikiran mereka sendiri.
Sehingga saya mendapatkan pelajaran penting bahwa gelar boleh mahasiswa
namun pengalaman yang banyak bukan dilihat dari tingginya pendidikan.
Banyak hal-hal baru yang didapatkan setelah KKN. Hal-hal itu bukan hanya
suasana baru, keluarga baru atau wawasan baru. Warna-warni Sentilan
Saya akan memulainnya dari sini, kelompok 139 KKN UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta 2019 yang ditempatkan di desa Buaran Mangga, Kecamatan
Pakuhaji, Kabupaten Tangerang mempunyai sebutan sendiri untuk namanya.
Sentilan yang merupakan akronim dari Seratus Tiga Puluh Sembilan. Orang-orang
mungkin mengganggap itu biasa, karena hanya angka yang disingkat menjadi
sebuah akronim. Awalnya salah satu teman KKN saya yang sekarang menjadi ketua
kelompok KKN istilah tersebut dicetuskan secara sengaja. Namun ternyata bukan
sentilan biasa, akan tetapi harapannya dengan bernama sentilan kami selaku
kelompok KKN 139 dapat memberikan sentilan. Sentilan hal-hal buruk untuk
dibuang jauh dari Buaran Mangga.
Sejak diumumkannya pembagian kelompok KKN, saya sudah menanamkan
dalam diri bahwa saya akan hidup selama satu bulan dengan nama-nama di tabel
ini. Saya percaya Allah mempertemukan saya dengan mereka pasti ada alasannya.
Hingga pada pertemuan kami yang pertama memberikan warna baru untuk saya
171
karena bertemu dengan mereka yang beragam. Gelak canda yang tidak pernah lepas
namun tetap tahu situasi dan kondisi.
Awal pembagian kelompok oleh PPM sentilan beranggotakan 18 anggota.
Namun seiring berjalannya waktu ada satu orang dari anggota sentilan yang
mengundurkan diri KKN karena beberapa hal. Beberapa kali saya dan teman-teman
mengajaknya untuk tetap mengikuti KKN. Akan tetapi, ternyata alasannya untuk
tidak mengikuti KKN lebih kuat. Sehingga kami semua tidak bisa memaksakan.
Akhirnya berkumpul lah sentilan menjadi 16 anggota beserta saya.
Ketua sentilan, Raihan Azmi Azhari namanya. Biasa disapa Raihan. Sebagai
seorang ketua kelompok sentilan ia memiliki ciri khas dalam memimpin kami,
seperti motto yang ia buat sendiri untuk kami “Santai yang penting beres”. Begitulah ia,
pembawaannya yang santai namun tetap serius membuat saya sendiri nyaman
berada di lingkungan sentilan. Raihan berasal dari Jurusan Ekonomi Syariah, ia
mampu memahami lebih bagaimana aspek ekonomi di Buaran Mangga.
Warna lain dari anggota sentilan, Nazla Eka Rahmi namanya. Ia
berkedudukan sebagai sekretaris sentilan. Latar belakang jurusannya lah yang
membuat ia dipercaya menjadi sekretaris sentilan, jurusan Jurnalistik. Orang yang
cukup kritis namun tetap realistis ini membuat anggota sentilan lainnya
termotivasi untuk mengerjakan kegiatan KKN. Saya ingat betul dia adalah anggota
sentilan yang membuat grup WhatsApp43 sentilan pertama kali. Dia adalah orang
yang sangat bisa diandalkan untuk sentilan, totalitas dalam melakukan pekerjaan.
Menjalankan tugas sebagai sekretaris, Nazla tidak sendirian. Ia dibantu
oleh Anisa Nur Syafitri. Kesan pertama bagi saya melihat Anisa adalah orang yang
sombong. Terlihat dari raut wajahnya yang menggambarkan itu. Namun setelah
mengenalnya ia orang yang baik dan bahkan ramah. Perfeksionis karakter yang
sangat cocok menggambarkan Anisa. Berasal dari jurusan manajemen, ia paham
betul bagaimana memanajemen administrasi dan keuangan.
Beranjak pada anggota yang lain ada Tsuraya Ulfah. Biasanya saya
memanggilnya Tsu. Orang yang mudah bergaul, humoris, serta apa adanya
memberikan keceriaan pada sentilan. Terlebih tawanya yang ketika orang lain
mendengar akan ikut tertawa. Dia orang yang cepat dalam melakukan tugasnya.
Selain Tsu, ada Yoggi Rahmono yang juga ikut serta memberikan tawa di
sentilan. Laki-laki dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris ini memiliki karakter
humor yang cukup tinggi. Dia juga merupakan seniman sentilan, hal-hal yang
berbau menghias, ide-ide seni akan muncul dari dia. Pembawaannya yang
sederhana menjadikan sentilan sesuai dengan motto dari Raihan.
Pemberi warna sentilan yang lain Nurfahmi Sudrajat, jurusan Hukum
Ekonomi Syariah. Bekerja sama dengan Raihan dan Anisa, ia menjadi salah tiga yang
43 WhatsApp
172 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
paham mengenai ekonomi masyarakat lebih khususnya hukum ekonomi syariah.
Meski pembawaannya santai namun rasa tanggung jawabnya tidak perlu diragukan
lagi.
Zahrota Ramadanti, mahasiswa berlatar belakang ilmu politik. Ota adalah
orang yang suka membaca sehingga tak heran ia memiliki wawasan yang lebih luas.
Menyenangkan diajak diskusi, wawasannya yang luas membuat kami yang jika
berdiskusi dengannya akan terus berlanjut.
Nurul Fitri Ardini, yang sering sekali membangunkan kami anggota
sentilan perempuan bangun pagi karena alarmnya. Alarm sakit perut, tidak ada
yang bisa mengganggu ia jika sedang begitu di dalam kamar mandi. Berasal dari
jurusan PIAUD membuat ia lebih akrab kepada anak-anak kecil, karena ia sudah
paham betul bagaimana karakter dan kemampuan anak.
KKN tidak akan berlangsung tanpa pendanaan, Dian Ikawati bendahara
sentilan yang santai dan totalitas. Ia adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia. Anak pramuka yang satu ini sangat akrab dengan anak-anak.
Jika kami ke sekolah dasar dia adalah teman yang dapat diandalkan untuk bisa
mengatur anak-anak. Dian adalah teman sentilan yang selalu bisa dijadikan partner
kerja yang baik di setilan. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa saya banyak meminta
pendapatnya ketika ada hal yang saya masih ragu untuk memutuskannya sendiri.
Ismy Purwanti berasal dari jurusan perbandingan mazhab, penguasaan
bahasa arab dan bahasa inggrisnya yang baik dapat diandalkan dalam salah satu
program kegiatan sentilan. Pembawaannya yang santai dan humoris memberikan
pelengkap warna-warni sentilan. Meski begitu ia juga sebagai orang yang bisa
menjadi ibu bagi perempuan-perempuan sentilan.
Adinda Ardani, dia adalah salah satu anggota sentilan yang menurut saya
paling cantik. Lemah lembutnya membuatnya juga disukai banyak anak-anak,
terlebih ia pandai menari. Anak-anak di desa diajarkan menari olehnya. Bukan
hanya itu ia juga orang yang rajin dalam pembuatan laporan mingguan, memberikan
semangat untuk saya pribadi dalam pembuatan laporan mingguan.
Willy Novianto Wuntu teman paling tepat waktu dalam hal pengumpulan
laporan mingguan dan bertemu dalam rapat KKN. Ia adalah orang yang sering
menunggu teman-teman sentilan yang lain karena telat datang. Latar belakang
jurusan Sastra Inggrisnya sangat bisa diandalkan untuk salah satu program
kegiatan KKN sentilan.
Yusuf Effendi jurusan Dirasat ini bisa dibilang pak ustadz nya sentilan.
Dalam hal keagamaan ia selalu dapat diandalkan, baik itu untuk kelancaran
kegiatan sentilan di Buaran Mangga maupun untuk teman-teman sentilan sendiri.
Beberapa teman sering berbagi ilmu agama dengannya saat tidak ada agenda
kegiatan.
173
Herdiyan Muhammad Ridwan laki-laki yang perfeksionis ini sangat
bertanggung jawab. Ia adalah partner saya dalam memandu semua kegiatan acara
sentilan. Berasal dari jurusan perbandingan mazhab membuatnya juga dapat
diandalkan perihal keagamaan. Solusi-solusi terbaik kadang muncul dari
pemikirannya.
Thoriq Al-Kautsar anggota sentilan yang memberikan warna yang
pelengkap dibidang Informasi dan Teknologi sangat dapat diandalkan. Sehingga
tak heran ia masuk ke dalam bidang Peralatan, Publikasi dan Dekorasi. Orang yang
lebih senang berada di belakang layar dan humoris adalah pembawaan khasnya.
Elsi Rosita adalah partner Thoriq di bidang PDD. Meskipun ia berasal dari
jurusan agribisnis, ia pandai dalam bidang berfotoan. Seluruh kegiatan sentillan
selama di desa diabadikan olehnya.
17 warna-warni sentilan memberikan keindahan untuk desa Buaran
Mangga. Karakter-karakter yang khas dengan kemampuan yang dimiliki masing-
masing memberikan sentilan kebaikan untuk desa Buara Mangga. KKN bukan lagi
sekedar pemenuhan program-program kegiatan, tentang cinta akan sentilan dan
Buaran Mangga menjadi kenangan yang tak akan terlupakan.
Berbicara kenangan, pernah ketika kami mendapatkan hambatan dalam
persiapan salah satu program kegiatan kami yaitu tabligh akbar. Beberapa hari
sebelum acara kami belum mendapatkan tempat yang cocok untuk beberapa acara
seperti tabligh akbar, festival anak shaleh, sosialisasi pengelolaan keuangan dan
pengenalan pasar modal. Namun karena kolaborasi pemikiran-pemikiran yang
penuh inspiratif seluruh teman-teman sentilan akhirnya dapatlah kami
mensiasatinya. Selain itu karena komunikasi kami yang baik juga dengan aparatur
desa agar dapat membantu kami.
Beberapa kali memang kami kesulitan perihal tempat untuk program
kegiatan sentilan. Meski begitu, dengan warna-warni kemampuan yang sentilan
miliki dikolaborasi yang baik antar anggota sentilan akhirnya dapat berjalan
dengan baik. Program kegiatan tetap berjalan dengan sarana dan prasana yang
inovatif. Hambatan-hambatan dapat kami selesaikan bersama dengan tanggap,
cepat dan tepat.
Buaran Mangga Punya Cerita
22 Juli 2019 tiba di posko sentilan, 2 pintu kontrakan berwarna putih
dan hijau menyambut ramah. Namun hijaunya posko kalah dengan
hamparan surganya tanah Buaran Mangga. Sawah-sawah, pepohonan dan
rumput-rumputan riang menyambut kami dengan ceria hari itu. Desa yang
merupakan salah satu kecamatan Pakuhaji inimemang terkenal dengan
persawahannya. Di antara pembatas akses jalannya dibatasi dengan sungai-
sungai kecil yang berperan mengairi air untuk keberlangsungan hidup
ekosistem sawah.
174 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Sungai-sungai Buaran Mangga bukan hanya memberikan kehidupan
pada penghuninya dan persawahan, sebagian warga desa pun membutuhkan
air untukmelakukan beberapa aktivitas di sungai. Adapun aktivitas tersebut
seperti mencuci pakaian, mencuci motor, dan bahkan untuk kebutuhan
minum ternak bebek. Ada yang aneh dari pemandangan sungai Buaran
Mangga. Sungai itu dihuni oleh limbah-limbah plastik dan limbah rumah
tangga. Halu halang sampah organik dan anorganik menjadi pemandangan
yang mengganggu mata saat melihat sungai. Pikir saya selalu terbayang
“Apakah mereka tidak merasa aneh? Mencuci pakaian namun didekat
mereka ada sampah-sampah yang lewat?”. Tanya saya semakin berlanjut,
“Apakah sungai ini yang menjadi permasalahan desa Buara Mangga?”.
Saya dan teman-teman sentilan mencoba mencari informasi sebab
aktivitas masyarakat Buaran Mangga di Sungai yang tetap berlangsung.
Melakukan pendekatan kepada ibu-ibu yang setiap harinya mencuci
pakaian dari matahari masih tertidur. Pada akhirnya saya menemukan satu
jawaban untuk itu, “Tradisi, Kebiasaan” kata mereka. Buaran Mangga salah
satu desa yang masih kental akan kepercayaan nenek moyang.
Hari demi hari terlewati, jam dinding terus berputar menemani
perjalanan KKN. Minggu, 18 September 2019 saya mendapatkan jawaban
yang tak terduga mengenai halu halang sampah-sampah anorganik dan
organik di sungai Buaran Mangga. Dihari itu sentilan mengadakan kerja
bakti dan penyuluhan sampah yang diisi oleh organisasi pencinta
lingkungan dan daur ulang sampah yakni “Trash Hiro44”. Saat itu kami
anggota sentilan, pemateri penyuluhan dan peserta penyuluhan yang
didominasi oleh ibu-ibu bercerita. Bahwasanya masyarakat diam bukan
berarti mereka tidak perduli. Mereka sudah beberapa kali mengatakan
keresahannya kepada aparat desa. Namun sayang tidak diindahkan, hanya
sekedar pembicaraan yang lewat begitu saja.
Saya sangat berharap semoga apa yang sudah sentilan berikan
dipenyuluhan semakin memberikan kesadaran dan edukasi untuk
masyarakat. Selain itu saya dan teman-teman sentilan juga memberikan
penegasan yang cukup jelas lagi kepada aparatur desa bahwa masyarakat
butuh kejelasan dan pertanggungjawaban akan permasalahan sungai.
Semoga saja dapat dijawab dengan nyata oleh aparatur desa dengan
tindakan.
44 Trash Hiro
175
Sungai memang menjadi penglihatan utama di Buaran Mangga.
Namun pendidikan menjadi sorotan yang tidak kalah menarik. Lagi lagi
Buaran Mangga bukan hanya tentang desa yang menjadi tempat KKN
sentilan, Buaran Mangga memberikan banyak kisah yang berujung kasih.
Perlu diketahui bahwa sekolah berstatus negeri yang ada di Buaran Mangga
hanya ada pada tingkatan sekolah dasar, yaitu SDN Buaran Mangga 01 dan
SDN Buaran Mangga 03. Terdapat juga Madrasah Ibtidaiyah di Buaran
Mangga, namun berstatus milik perorangan yakni MIS Nurul Islam. Untuk
sekolah menengah pertama dan menengah atas yang berstatus negeri berada
di desa lain yang jaraknya cukup jauh.
Kemajuan suatu desa ada karena tangan-tangan serta pemikiran
orang-orang hebat dan berilmu. Untuk melahirkan orang-orang hebat dan
berilmu maka perlunya wadah pendidikan yang mendukung. Menurut
informasi sekunder yang saya dapatkan pendidikan tertinggi di Buaran
Mangga adalah sekolah dasar. Setelah lulus dari sekolah dasar mereka segera
melamar ke industri-industri rumahan di desa sebelah. Tapi anehnya saya
tidak percaya akan informasi itu. Anak-anak yang saya temui di ketiga
sekolah tersebut memiliki semangat belajar yang luar biasa. Meskipun
memang beberapa anak yang sudah kelas 5 SD ada yang belum bisa membaca
dengan lancar.
Pendidikan boleh hanya sekolah dasar namun sopan dan santun
mereka tidak lagi diragukan. Hal tersebut mungkin bisa juga dipengaruhi
oleh segi agama yang cukup baik di Buaran Mangga. Sudah terdapat majelis-
majelis pengajian bahkan pondok pesantren Buaran Mangga.
Buaran Mangga memang sudah terkenal dengan desa yang cukup
agamis. Setiap setelah shalat dzuhur anak-anak mengaji di majelis dengan
pembelajaran yang berbeda setiap harinya. Ada belajar al-qur’an, kitab-
kitab, nahwu sharaf, dan lain-lain. Untuk terus mempertahankan semangat
anak-anak dalam menuntut ilmu agam, saya mencenangkan suatu program
kegiatan yang bernama Festival Anak Shaleh. Di mana acara tersebut berupa
lomba-lomba yang diikuti oleh anak-anak sekolah dasar kelas 1-6 sesuai
dengan mata perlombaan. Adapun berlombaan yang ada yaitu lomba azan,
lomba hafalan doa sehari-hari, dan lomba pidato. Dari acara tersebut terlihat,
bahwa anak-anak mampu mengikuti perlombaan dengan penampilan
terbaik mereka.
Begitulah Buaran Mangga; mengukir kisah hingga terbalut kasih,
menetap tinggal hingga tak tau tanggal, menjalin pertemanan hingga
176 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
mengikat persaudaraan, dan mengabdi hingga menyayangi. KKN membuat
saya jatuh cinta pada Buaran Mangga dan seluruh penghuninya. Langit biru
yang menaungi pepadian akan menjadi pemandangan yang akan dirindukan
keberkian kalinya kepada Buaran Mangga. Secercah Harapan untuk Buaran Mangga
Letak kampung-kampung Buaran Mangga yang berjauhan membuat antar
aktivitas dari kampung satu ke kampung yang lain cukup sulit. Adanya transportasi
angkutan umum akan lebih memudahkan akses masyarakat. Maka pengajuan
proposal ke Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang untuk pengajuan Angkutan
Umum Buaran Mangga akan mempermudah masyarakat terutama, pelajar
menengah pertama dan atas menuju sekolah yang letaknya di desa lain. Untuk
melakukan hal tersebut maka perlu adanya juga kerja sama antar aparatur desa dan
masyarakat terkhusus pemuda-pemudi.
Menanamkan rasa kerja sama antar aparatur desa dan masyarakat dimulai
dengan adanya pendekatan bersama. Saling bercerita dan bertukar pikiran di meja
makan akan membuat mereka menjadi lebih dekat. Permasalahan apapun dapat
terpecahkan dengan baik jika adanya komunikasi yang baik. Itu lah dua hal yang
akan saya lakukan jika saya menjadi bagian dari penduduk Buaran Mangga. Karena
menurut saya dua hal tersebut menjadi dasar yang akan membawa Buaran Mangga
menjadi lebih baik lagi.
177
L.
ADA APA DI BUARAN MANGGA?
Oleh: Thoriq Al Kautsar
Fakultas Sains dan Teknologi- Teknik Informatika
Haruskah KKN? Saya Thoriq Al Kautsar, biasa dipanggil thor oleh teman-teman saya. Saya
dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Teknik Informatika (TI). Saya
tipikal orang yang agak susah berinteraksi dengan orang baru, karena saya sedikit
pemalu dan tidak percaya diri, maka saya menganggap KKN adalah sebuah hal yang
merepotkan. Keseharian saya dikosan hanya main game, ngoding, makan, tidur,
ngoprek, dan sebagainya. Sebetulnya KKN bukan hal yang asing bagi saya, karena
kakak tingkat saya sering bercerita bagaimana keadaan ketika KKN, bagaimana
sikap masyarakat setempat terhadap mahasiswa, dan lain lain. Kuliah kerja nyata
(KKN) merupakan wadah untuk menyalurkan apa yang sudah kita pelajari selama
masa kuliah berlangsung, bagaimana kita sebagai mahasiswa harus bisa terjun
langsung ke masyarakat, berinteraksi dengan masyarakat, dan lain-lain.
Suatu beban berat bagi saya karena dari jurusan TI (Teknik Informatika)
bingung harus menyalurkan apa ketika di KKN nanti. Menurut saya, kuliah kerja
nyata (KKN) hanyalah tinggal di desa yang sudah ditentukan, bersosialisasi dengan
masyarakat setempat, memperikan program dan kegiatan yang akan kita
laksanakan selama disana. Ternyata pemikiran saya salah, KKN membutuhkan
proses yang cukup panjang, yaitu Pra KKN, KKN, Pasca KKN. Proses yang cukup
merepotkan itu, saya dan teman-teman saya jalani cukup baik, dari hal yang
menyedihkan, lucu, kesal, dan masih banyak lagi kita lalui bersama sehingga kami
cukup akrab hingga saat ini.
Pelaksanaan KKN berlangsung selama 30 hari, atau lebih tepatnya mulai
pada tanggal 23 Juli 2019 hingga 23 Agustus 2019. Sebelum pelaksanaan KKN, ada
pengelompokkan terlebih dahulu secara acak oleh PPM (Pusat Pengabdian
Masyarakat) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimana terdapat 200 kelompok yang
akan dikirim ke desa-desa untuk melaksanakan KKN. Kelompok 1-100
mendapatkan lokasi KKN di Bogor, sedangkan kelompok 101-200 di Tangerang.
Saya sendiri mendapatkan kelompok 139 yang berlokasi di Desa Buaran Mangga,
Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Kelompok ini terdiri dari 18 orang
yang berbeda fakultas dan jurusan, berbeda karakter, yang akan melaksanakan
KKN di desa tersebut.
Sebelum kami sekelompok melakukan kegiatan kuliah kerja nyata, kami
mengadakan pertemuan untuk saling mengenal satu sama lain antar anggota
kelompok 139. Rapat pertama kami dilakukan di Lorong Gedung rektorat, karena
disana titik kumpul paling pas untuk seluruh anggota kelompok. Ketika awal
178 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
bertemu, kami cukup canggung karena masih belum saling mengenal satu sama lain,
namun setelah beberapa saat suasana mulai mencair dan kami bisa saling
berinteraksi dengan santai. Pertemuan pertama kami diisi dengan perkenalan diri,
dan ngobrol dengan santai mengenai KKN ini. Bagaimana cara pandang kita
terhadap KKN ini, nama kelompok ini apa, pemilihan ketua, sekretaris dan
bendahara, tentang patungan uang yang harus dibayar berapa.
Cukup banyak yang dibahas, sama halnya dengan kelompok-kelompok lain
seperti itu. Pertemuan pertama sebelum KKN ini terbilang cukup singkat, kurang
dari satu jam. Mungkin karena setiap individu memiliki kesibukan masing-masing,
sehingga pertemuan pertama ini tidak terlalu lama. Setelah pertemuan tersebut,
pemikiran saya tentang KKN masih sama, yaitu suatu hal yang merepotkan. Namun
semua pemikiran saya berubah setelah saya melakukan kegiatan KKN selama satu
bulan bersama dengan kawan-kawan di kelompok 139.
Sentilan, merupakan nama yang ditetapkan oleh kelompok ini, nama yang
diusulkan oleh sang ketua kelompok KKN ini. Sentilan merupakan sebuah
singkatan dari nomor kelompok KKN kami yaitu Seratus Tiga Puluh Sembilan.
Tidak ada filosofi-filosofi yang berkaitan dengan nama kelompok KKN kami, hanya
singkatan saja, itu sudah cukup. Pemilihan ketua kelompok dilakukan sebelum
peresmian nama kelompok ini, ketua yang dipilih adalah Raihan Azmi dari Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Pemilihan ketua, sekretaris, bendahara, dan divisi-divisi
lainnya dilakukan pada pertemuan kedua setelah mendapatkan kuliah umum
sebelum KKN di Audit Harun Nasution. Banyak kegiatan yang dilakukan sebelum
dimulainnya KKN, seperti mencari dana tambahan, mengajukan proposal ke
kementrian atau perusahaan, mencari sumbangan pakaian atau buku, berjualan,
survey, dan lain sebagainya.
Survey yang dilakukan oleh kelompok sentilan adalah sebanyak tiga kali,
namun saya hanya ikut survey ketiga dikarenakan bentrok dengan kegiatan saya
ketika survey yang pertama dan kedua. Dosen pembimbing kami bernama ibu Nur
Hidayah, salah satu dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Saya tidak terlalu
mengenal beliau, karena ketika persiapan menuju KKN, hanya beberapa orang yang
bisa menemui beliau, karena ketika jadwal bertemu dengan ibu nur, ada beberapa
teman saya, termasuk saya sedang melaksanakan UAS di kampus. Oleh karena itu,
hanya beberapa orang saja yang bisa menemui beliau. Pembahasan ketika bertemu
dengan ibu dosen pembimbing pun cukup rumit katanya, karena kita harus
mengajukan satu program yang berhubungan dengan jurusan yang kita ambil di
perkuliahan.
Sebelum dimulainnya kegiatan KKN, saya menyelesaikan beberapa tugas
yang memang harus saya kerjakan, seperti membuat desain banner, desain sertifikat
dan membuat twibbon. Pengerjaan tugas tersebut dibantu oleh teman saya, Elsi
Rosita, yang satu divisi dengan saya, yaitu divisi Dekorasi dan Dokumentasi. Dan
179
divisi-divisi lain melakukan tugas masing-masing, seperti sekertaris membuat
proposal, bendahara yang menentukan biaya selama sebulan, HUMAS yang selalu
update infoinfo dari PPM, Divisi Konsumsi menentukan menu makan selama
sebulan, Divisi Acara menentukan kegiatan selama sebulan di desa. Pada tanggal
22 Juli 2019 diadakan pelepasan KKN di Auditorium Harun Nasution, rektor UIN
Syarif Hidayatullah melepas kurang lebih 200 kelompok KKN. Pada hari itu juga,
saya bersama teman-teman saya langsung menuju ke lokasi desa KKN, yaitu Desa
Buaran Mangga. Kami menggunakan 8 motor dan 1 mobil pick-up untuk membawa
barang-barang seperti koper, bantal, ember, dan lain sebagainya.
Kebersamaan KKN
Seiring berjalannya waktu, kami pun mulai akrab. Meskipun pada awalnya
saya agak susah untuk bersosialisasi dengan yang lain, tapi lama kelamaan kami
saling memahami satu sama lain. Teman-teman di kelompok sentilan sangat asik,
mereka selalu mengajak saya dan yang lainnya untuk saling berinteraksi satu sama
lain, karena menjaga komunikasi antara anggota kelompok sangat diperlukan agar
saling memahami satu sama lain. Saya cukup senang memiliki teman baru di
kelompok sentilan ini, apalagi saya bisa luwes menjadi diri saya sendiri meskipun
saya sedikit pemalu terhadap orang baru, mungkin saya akan mendeskripsikan
bagaimana pandangan saya terhadap teman-teman kelompok yang berjumlah 17
orang ini.
Dari 17 orang ini, terdapat 7 orang laki-laki dan 10 orang wanita. Dari pihak
laki-laki, Raihan Azmi Azhari sebagai ketua dalam kelompok ini, merupakan
seorang pria yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ekonomi
Syariah, orang yang santai namun tegas. Willy Novianto Wuntu, lelaki pendiam
yang tidak banyak bicara, berasal dari Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan
Sastra Inggris. Yusuf Effendi, pak Ustad Buaran Mangga yang selalu memimpin do’a
dan suka menjadi imam ketika sholat berjamaah, berasal dari Fakultas Dirawat
Islamiyah, Jurusan Dirasat Islamiyah. Yoggi Rahmono, seorang seniman yang
berada di Fakultas Ilmu Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Herdiyan
Muhammad Ridwan, Ustad nomor 2 di kelompok sentilan sekaligus menjadi
Humas untuk penghubung antara mahasiswa dan masyarakat desa, berasal dari
Fakultas Syari’ah dan Hukum jurusan Perbandingan Mahzab. Dan yang terakhir
adalah Nurfahmi Sudrajat, orang yang sedikit emosian terhadap apapun, namun
tetap santuy, berasal dari Fakultas Syari’ah dan Hukum, Jurusan Hukum Ekonomi
Syari’ah (Muamalat).
Dari pihak Perempuan, ada Tsuraya Ulfah, Koordinator Acara di Desa Buaran
Mangga, berasal dari Fakultas Adab dan Humaniora jurusan Ilmu Perpustakaan.
Nazla Eka Rahmi sebagai Sekretaris 1 KKN Sentilan, berasal dari Fakultas Dakwah
dan ilmu komunikasi jurusan komunikasi dan penyiaran Islam. Anisa Nur Syafitri
Sebagai Sekretaris 2 yang berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan
180 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Manajemen. Zahrota Ramadanti atau sering dipanggil Ota, berasal dari Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Politik. Siti Mahmudah, seorang wanita tegas
namun jenaka berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan
pendidikan kimia. Nurul Fitri Ardini atau sering dipanggil Uyung, dia cukup unik
karena kelakuannya selama di KKN cukup menyita perhatian satu kelompok, dia
berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan pendidikan islam anak
usia dini. Dian Ikawati, sebagai bendahara KKN sentilan, berasal dari Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Elsi
Rosita, dengan jargonnya yaitu cukmew45, berasal dari Fakultas Sains dan
Teknologi jurusan Agribisnis. Adinda Ardani, wanita yang cantik namun jutek ini
berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi jurusan fisika. Ismy Purwanti, saya sering
memanggil dengan panggilan bundo, berasal dari Fakultas Syari'ah Hukum Jurusan
Perbandingan Mahzab. Selama kegiatan KKN berlangsung, banyak kejadian yang
tidak terlupakan oleh saya, karena kegiatan yang dilakukan di Desa Buaran Mangga
ini cukup berkesan untuk saya.
Seperti ketika pertama kali sampai di Desa Buaran Mangga. Selama dua hari
pertama, kami mencari informasi tentang desa tersebut karena ketika survey, kami
tidak dapat menemui kepala desa yang menjabat pada saat itu, jadi bisa dibilang
bahwa kami masih buta dengan Desa Buaran Mangga ketika pertama kali menetap
disana. Tetapi alhamdulillah kami dipertemukan dengan ibu neneng, selaku istri
sekretaris desa yang siap membantu kami, mahasiswa KKN yang sedang mencari
info tentang desa tersebut. Di minggu pertama ini kami masih warawiri mencari
info desa, sehingga kegiatan yang kami lakukan untuk desa masih sedikit, hanya
seperti berkunjung ke SD Buaran Mangga 1 dan menyapa warga sekitar. Saya
pribadi sempat kaget ketika melihat masyarakat dengan santainya buang hajat di
kali, mencuci di kali, dan ada anak kecil juga yang mandi di kali. Menurut saya ini
agak kurang bagus dikarenakan kondisi kali tersebut yang bisa dibilang cukup
kotor dan tidak layak untuk digunakan mencuci ataupun mandi.
Pada dua hari pertama kami makan menggunakan uang pribadi karena kita
masih sibuk dengan bersih-bersih kontrakan dan peralatan pribadi, sehingga piket
masak baru dilaksanakan pada hari rabu, 24 Juli 2019. Kebetulan saya termasuk
dalam kelompok pertama yang piket bersama dengan Nurul dan Adinda. Banyak
persiapan yang dilakukan untuk memulai kegiatan seperti berkunjung ke SD setiap
pagi, memasak untuk makan siang dan malam, dokumentasi untuk film
dokumenter, dan lain-lain. Berlanjut pada minggu ke dua, di minggu ini sampai di
minggu terakhir mulai banyak kegiatan besar seperti Festival Anak Soleh, Tabligh
Akbar, Seminar Keuangan, Seminar Proposal, Simulasi Bencana Alam, Kegiatan
Kerja Bakti, Focus Group Discussion (FGD), Seminar Guru, dan Pengecatan Taman
Kanak-kanak. Kami pun mengadakan kegiatan di sore hari seperti mengajak anak-
45 Cucok meong
181
anak SD untuk mewarnai, bermain bersama, dan lomba 17 Agusutus yang
dilaksanakan di sekitar kontrakan kami, meskipun lomba yang dilaksanakan tidak
semeriah biasanya, tetapi cukup berkesan untuk anak-anak Desa Buaran Mangga.
Semua kegiatan diatas berjalan dengan lancar karena kerjasama antar anggota
kelompok yang cukup solid. Karena prinsip kami tidak hanya kerjasama, tetapi juga
sama-sama kerja.
Apa Itu Buaran Mangga?
Desa buaran mangga ini bisa dibilang cukup unik karena terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu kampung Encle, kampung Rawakidang, dan kampung Buaran
Mangga. Dimana letak ketiga kampung ini bisa dibilang cukup berjauhan, dengan
masing-masing masalah yang terdapat di dalamnya. Seperti kampung Buaran
Mangga yang sedikit bermasalah dengan sampah, bisa dikatakan bahwa sampah di
Buaran Mangga ini cukup menumpuk, dan yang menariknya adalah, bahwa sampah
tersebut bukan dari masyarakat sekitar, melainkan dari warga yang melintas
sekaligus membuang sampah di tempat tersebut, padahal tumpukan sampah
tersebut bukanlah tempat pembuangan sementara (TPS), melainkan hanya lahan
kosong yang ada di desa tersebut. Sedangkan di Encle bisa dikatakan lebih bersih
dibandingkan dengan kampung Buaran Mangga, namun, Encle dirasa cukup jauh
dari jalan raya, sedikit lebih terpelosok kedalam, karena kondisi geografis inilah,
Desa Buaran Mangga terpecah menjadi tiga bagian.
Dari segi Pendidikan, alhamdulillah dari tiap kampung terdapat sekolah
yang cukup layak untuk kegiatan belajar mengajar. Dari Buaran Mangga terdapat
SDN Buaran Mangga 01 yang terletak tidak jauh dari rumah warga, SD ini seperti
titik pusat desa Buaran Mangga, siswa siswi di SD Buaran Mangga 01 cukup cepat
dalam menangkap hal baru, bisa dilihat dari antusias mereka ketika kita datang ke
sekolah tersebut. Di Encle terdapat SDN Buaran Mangga 03, meskipun kampung
Encle sedikit agak kedalam, tetapi SD di kampung ini cukup bagus dan terawat,
siswa siswinya juga sangat aktif dan mudah bergaul dengan kami mahasiswa dan
mahasiswi peserta KKN. Di Rawakidang juga terdapat sekolah yaitu Madrasah
Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTS), namun saya tidak terlalu tahu
kondisi sekolah ini dikarenakan jaraknya yang terlalu jauh dan kita pun bingung
bagaimana untuk kesana melakukan kegiatan.
Di desa buaran mangga ini cukup kental dengan mengikuti peninggalan
leluhur, seperti mencuci di kali, ini merupakan kebiasaan dari kakek dan nenek
para orang tua di desa ini untuk mencuci di kali, mungkin dahulu kali di Desa
Buaran Mangga ini bisa dibilang bersih, namun sekarang keadaannya sudah
berbeda, kali yang ada di desa ini cukup kotor, namun masyarakat masih mencuci
baju, motor di kali tersebut. Di masjid pun masih mengikuti peninggalan leluhur.
Masyarakat di buaran mangga jarang sekali memakai speaker untuk adzan,
sehingga ketika masuk waktu shalat, kita tidak tahu kalau sudah adzan apa belum,
182 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
karena mereka masih mewarisi kebiasaan leluhur yang adzan, khutbah jumat, tidak
menggunakan speaker sama sekali. Sebenarnya speaker di masjid tersebut ada,
namun masyarakat masih menjaga kebiasaan leluhur yang tidak memakai speaker.
Untuk pemuda dan remaja disana, mereka bisa dikatkan cukup akrab satu
sama lain, terutama di Encle, pemuda di kampung tersebut sangat solid dan
gampang diajak untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta KKN. Namun
sedikit berbeda dengan Buaran Mangga, dimana pemuda di kampung ini sedikit
berkubu, terbagi menjadi 3 pos dikarenakan berbeda pilihan kepala desa. Saat ini di
pakuhaji sedang masa-masanya politik sehingga desa buaran mangga pun
pemudanya masih seperti itu.
Untuk penanggulangan sampah di desa buaran mangga, saya bersama
dengan Elsi dan Ota mengusulkan kegiatan kerja bakti dan penyuluhan tentang
sampah untuk desa ini. Kegiatan ini dipimpin oleh Ota, dimana ia pun sudah
mengajukan proposal ke Dinas Kebersihan di Tigaraksa untuk memberikan tempat
sampah, namun hasilnya kurang memuaskan, karena proposalnya masih belum
berhasil tembus. Namun ada alternatif lain, yaitu Trash Hero, yaitu sebuah
organisasi yang akan memberikan penyuluhan dan pengertian tentang sampah dan
akan membantu melaksanakan kegiatan kerja bakti di tempat yang sudah di
tentukan. Kegiatan yang kami lakukan bersama dengan masyarakat berjalan
dengan sukses walaupun ada beberapa masalah mengenai tempat yang akan
dipakai untuk penyuluhan, sehingga sempat bingung ketika selesai kerja bakti mau
kemana, tapi alhamdulillah semua berjalan dengan lancar, walaupun yang kerja
bakti tidak terlalu banyak karena sedikit kesiangan dan juga itu di hari minggu
sehingga banyak yang pergi kondangan, jadi kita hanya bisa memaklumi saja dan
tetap menjalankan kegiatan tersebut dengan ceria.
Harapan dan Do’a
Teruntuk desa buaran mangga adalah agar selalu bisa lebih baik lagi dari
sekarang, pemuda yang seharusnya menjadi panutan dan menjadi penerus desa
tersebut harus bersatu untuk kenyamanan desa, berbeda pandangan politik boleh
saja, asal jangan sampai terbawa hingga ke kegiatan sehari-hari. Sampah yang ada
di sepanjang jalan buaran mangga semoga bisa cepat dibersihkan, karena
kenyamanan jalan milik masyarakat bersama. Jika dirasa itu bukan dari masyarakat
Buaran Mangga, mungkin bisa bekerja sama dengan desa tetangga agar saling
menjaga kebersihan di daerah tersebut. Teruntuk aparatur Desa Buaran Mangga,
agar lebih optimal dalam perencanaan memajukan desa, bagaimana cara membuat
masyarakat nyaman dengan desa yang mereka tinggali, sampah yang menggunung,
bagaimana cara mengatasinya, bagaimana agar desa Buaran Mangga bisa terlihat
asri kembali.
Semoga dengan adanya kami disana selama kurang lebih satu bulan dapat
membantu dan menginspirasi masyarakat setempat bahwasanya setiap program
183
kerja yang kami jalankan dapat diteruskan dan diterapkan secara baik. Harapan
kami untuk ke depannya agar lebih maju lagi dari sebelumnya dan juga lebih peduli
antar sesama tidak ada perkubuan antara satu Desa dan Desa lainnya. Di bagian
akhir ini saya ingin berterima kasih atas pihak-pihak yang terkait di dalamnya serta
berdo’a kepada Allah Ta’ala sambil menitipkannya dalam harapan terdalam
terkhusus untuk Desa yang akan begitu sulit terlupakan dalam benak saya dan juga
begitu terkenang di hati selamanya semoga Ilmu dan pengalaman serta
pembelajaran yang telah kami berikan dapat memberikan kesan terbaik dan
terdalam untuk masyarakat Desa Buaran Mangga.
184 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
M.
HANYA SEBUAH KETAKUTAN
Oleh: Tsuraya Ulfah
Fakultas Adab dan Humaniora-Ilmu Perpustakaan
Prolog Kuliah Kerja Nyata
Kuliah Kerja Nyata (KKN) bentuk kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang biasanya ditempatkan disuatu desa yang dipilih oleh
Perguruan Tinggi tersebut. KKN ini biasanya dilakukan setahun sekali
dalam waktu satu bulan atau lebih. Jika di Universitas Islam Negeri
SyarifHidayatullah Jakarta (UIN Jakarta) ini KKN berada dibawah naungan
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). KKN ini
salah satu kegiatan wajib yang harus diambil dan menjadi salah satu syarat
kelulusan. Karena SKS nya saja untuk di UIN Jakarta 3-4 SKS. Maka kami
mahasiswa dan mahasiswi wajib mengambil KKN ini. Biasanya di UIN
Jakarta ini KKN dilakukan mulai bulan Juli sampai dengan Agustus dan
penempatannya dibagi menjadi 2 yaitu di Tangerang dan di Bogor.
Persiapan KKN ini oleh UIN Jakarta sudah dimulai dari bulan maret
sampai dengan april dimulai dengan mendaftarkan diri melalui AIS46, lalu
penetapan lokasi, penetapan Dosen Pembimbing Lapangan, pembekalan
calon peserta KKN, lalu survei lokasi, lalu perispan dan pembekalan KKN,
pelepasan dan pelaksanaan KKN. KKN ini terbagi menjadi KKN Reguler, In
Campus, Nasional dan Internasional. Yang saya ikuti adalah KKN Reguler
yang berjangka waktu satu bulan, jika KKN In Campus itu berada di dalam
kampus yang dalam jangka waktu tiga bulan, sedangkan KKN Nasional
berada di suatu daerah yang nantinya bergabung dengan Universitas lain dan
mengikuti beberapa seleksi yang ketat untuk bisa gabung kepada KKN
Nasional, dan KKN Internasional melalui beberapa seleksi dan KKN nya
berada di Bangkok Thailand. Tema KKN UIN Jakarta adalah KKN Melayani,
Memberdayakan dan Menginspirasi.
Tibalah waktu pengumuman nama-nama kelompok KKN saya
sangat takut akan berada dikelompok manakah saya? Bagaimana dengan
teman-temannya nanti? Itu sangat membuat saya takut. Terlebih
mendengear dari cerita angkatan yang sudah lebih dahulu melaksanakan
KKN yang menceritakan bahwa kelompok KKN nya perempuannya
46 Akademik Information System
185
mempunyai geng47 jika yang alim akan bergeng yang alim dan yang gaul akan
bergeng dengan yang gaul dan itu akan membuat saya takut juga akankah
saya masuk ke dalam geng tersebut atau bahkan saya tidak mempunyai
teman? Tetapi, angkatan atas juga bilang tidak semua kelompok KKN
memiliki geng bahkan mereka bercerita bahwa ada yang sangat kekeluargaan
dan asyik kelompoknya dan lagi-lagi saya berharap akan mendapatkan
nantinya kelompok yang kekeluargaan dan asyik itu. Dan sayapun masuk
kedalam kelompok 139. Ada 18 orang dikelompok ini terdiri dari 10 orang
perempuan dan 8 laki-laki. Dan jiwa keinginan tahu saya sangat tinggi maka
saya mencari tahu melalui sosial media yaitu Instagram untuk mencari tau
seperti apa teman-teman saya nanti dengan mencari nama-namanya yang
sudah saya ketahui melalui pengumuman nama kelompok KKN. Dan saya
berpikir bisa tidak ya saya berteman baik dengan dia? Dan ada tidak ya yang
mungkin nantinya satu pemikiran dengan saya? Hanya itu yang terbesit
dalam pikiran saya saat itu. Tak lama kami membuat group di Whatsapp dan
mengagendakan rencana pertemuan. Untuk pertemuan pertama yang
datang hanya lah Raihan dan Yoggi. Dan kalau tidak salah saat itu juga
sedang turun hujan jadi banyak dari kami tidak bisa untuk hadir dalam
pertemuan pertama. Lalu kami mengagendakan lagi pertemuan kedua dan
harus benar-benar banyak yang bisa hadir dan hampir semuanya hadir
dipertemuan kedua dan pemilihan ketua kami melakukan voting untuk siap
yang menjadi ketua dan banyak dari kami menunjuk Raihan sebagai
ketuanya.
Pertemuan ini berjalan dengan singkat untuk pertama kalinya, saya
merasakan kok krik48 banget cuma gini aja pertemuan pertama sebatas
kenalan dan Raihan pun mengatakan “untuk pertemuan pertama kita
kenalan aja dulu ya biar ga terlalu formal”. Setelah itu kami wajib mengikuti
pembekalan KKN dan di sana diberi banyak pengarahan harus melakukan
apa saja di desa nantinya, bagaimana penyusunan laporan KKNnya dan lain
sebagainya. Setelah mengikuti pembekalan kami mengadakan pertemuan
kembali dan hampir semua hadir dalam acara pembekalan yang tak hadir
Cuma satu seingat saya Fahmi yang katanya waktu itu sedang sakit. Dan
diakhir pertemuan kami tak lupa untuk mengabadikan diri dengan berfoto
bersama untuk yang pertama kalinya.
47 Kelompok yang berada di dalam kelompok 48 Datar
186 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Lalu beberapa hari kemudian waktu pengumuman lokasi
penempatan KKN pun tiba saya mengharapkan sekali untuk mendapatkan
di Bogor yang katanya jika di Bogor lebih sejuk daripada di Tangerang dan
pas saya melihat ternyata saya di tempatkan di Tangerang. Tepatnya di Desa
Buaran Mangga Kecamatan Pakuhaji, entah di mana desa itu saya belum
pernah mendengarnya sebelumnya dan sesaat pun pikiran saya pun mulai
buruk wah nanti pasti kulit akan menghitam karena panasnya Tangerang,
jauh dari kota dan bagaimana lingkungan di desa nantinya.
Dan tak lama dari hasil pengumuman penetapan lokasi KKN kami
juga diberikan pengumaman penetepan Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL), sempat melihat ada beberapa dosen yang berasal dari jurusanku
mudah-mudahan saja beliau yang menjadi DPL ku dan ternyata bukan dari
jurusan ku melainkan beliau berasal dari dosen Ekonomi Syariah yaitu Ibu
Nur Hidayah, Ph.D
Profil Kelompok
Adanya beberapa kali pertemuan kelompok, pada pertemuan
pertama kami untuk perkenalan dan pemilihan ketua. Saat perkenalan
kelompok saya melihat teman-teman kelompok sepertinya mereka terlihat
lebih jutek dan lagi-lagi saya ketakutan bukan ketakutan karena melihat
wajah juteknya tapi memikirkan bisa tidak ya saya nantinya berteman
dengan dia yang wajahnya jutek? Belum ada candaan di dalamnya masih
terlihat formal. Dan kami juga belum menentukan nama kelompok kami.
Beberapa waktu kemudian ketua kami Raihan memberikan ide bagiamana
jika nama kelompok kami SENTILAN 139 via group Whatsapp dan hampir
semuanya setuju bahwa nama kelompok kami SENTILAN 139 yang artinya
sendiri adalah Seratus Tiga Puluh Sembilan.
Kelompok ini sangat amat terlihat santai sudah tinggal
menghitung hari saja proposal belum begitu selesai dan lagi-lagi saya
memikirkan wah bisa tidak ya sesampainya di desa acara kami nanti berjalan
dengan lancar ketakutan dan pikiran buruk menghantui. Terlebih melihat
anak-anaknya yang santai. Tapi semoga itu hanya pikiran buruk saja semoga
sampai nanti di desa tidak seburuk apa yang saya pikirkan. Dan benar saja
kelompok kami SENTILAN 139 memang terlihat santai tetapi setiap acara
yang kami lakukan Alhamdulillah berjalan dengan baik dan kelompok kami
selalu akur satu sama lain jauh dari apa yang saya takutkan selama masa
sebelum KKN dan mereka juga ternyata lucu yang yang membuat semua
orang tertawa dan merasakan betah di tempat KKN ini tanpa adanya rasa
187
sedih walapun jauh dari keluarga karena kami di sini juga keluarga baru.
Tepat beberapa minggu sebelum keberangkatan KKN pun salah satu teman
kami Siregar memutuskan untuk melakukan KKN ditahun depan.
Kelompok SENTILAN 139 ini diketuai oleh Raihan Azmi Azhari
mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah yang mempunyai badan lebih berisi,
humoris, dia bisa menyatukan 17 kepala untuk satu pemikiran dan dia tipe
ketua yang amat sangat santai tetapi kewajiban tidak pernah ia lupakan
karena ia adalah seorang ketua, dia pandai bergaul dengan semua golongan
dari anak kecil, ibu-ibu, hingga yang tua pun dia bisa bergaul, ia juga sering
memutar lagu-lagu lewat speaker nya dan lagu yang ia sering putar adalah
Sheila On7 dan dia sangat baik kepada semua teman.
Lalu ada sekretaris yaitu Nazla Eka dia mahasiswi Jurnalistik dia
yang lebih bawel daripada Raihan dan terkadang lebih memikirkan
kelompok KKN apalagi untuk soal laporan yaa dia bawel banget, tapi
bawelnya dia untuk kebaikan bersama, terimakasih untuk Nazla telah
mengingatkan dan bawel terhadap kami untuk laporannya semoga kamu
selalu sabar ya hehe, untuk urusan surat menyurat dia juga ahlinya karena
dia sekretaris kami, lalu ada sekretaris 2 kami yaitu Anisa Nur Syafitri
mahasiswi Manajemen dia tidak terlalu bawel seperti Nazla tapi dia yang
membantu Nazla dalam urusan surat menyurat dan laporan dan dia juga
salah satu teman piketku memasak kadang kami bingung mau memasak apa
hari itu dan suka ada perbedaan sedikit dalam hal memasak tak apa
perbedaan itu kami jadikan pembelajaran dan mana kah yang lebih efektif
dan efisien dalam memasak dia juga yang mandinya paling lama yang jika
bergantian mandi yang paling lama menunggu adalah sehabis dia, dia juga
tau hal mengenai skincare dan make up.
Bendahara yaitu Dian Ika Wati mahasiswi dengan badan yang
mungil yang biasa jika kami berpergian dialah yang menjadi korban untuk
menjadi cengtri49 dia berasal dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia dia yang mengelola keuangan kelompok kami mulai dari hal-hal
kecil hingga hal-hal yang besar, dia mempunyai khas tentang bahasanya ia
sering berbicara “Apa tu?” “Siapa tu?” terlihat lucu saat dia berbicara seperti
itu. Lalu ada divisi acara yaitu Tsuraya Ulfah, Siti Mahmudah yang maunya
dipanggil “ndah” perempuan yang aku awalnya aku melihat kok pendiam
sekali ya jika aku satu divisi dengan dia apakah nantinya aku bisa? Tapi itu
49 Bonceng tiga
188 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
semua hanyalah diawal seiring berjalannya waktu dia bukan sosok yang aku
kira pendiam awalnya, dia selalu tertawa sendiri kadang aku bingung apa
yang dia tertawakan, dia ahli menjadi pembawa acara karena setiap kami
mempunyai kegiatan dia juga yang menjadi pembawa acaranya dan dia
sering memberikan ide atau masukkan untuk setiap kegiatan kelompok
kami.
Lalu, Nur Fahmi Sudrajat mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi
Syariah laki-laki yang terkadang suka bikin kesal, dia teman dekatnya
Raihan karena kemana-mana selalu berdua dan dia juga ahli dalam bermain
game onlinenya ada kalimat yang dia cetuskan “ntah peninglah” yang
tujuannya pun saya tidak tahu mengapa dia sering mengatakan hal tersebut.
Lalu, Ismy Purwanti atau biasa kami panggil “kak” karena dia sudah lebih
dahulu menikah tetapi menurut usia kami sama entah mengapa kami lebih
sering memanngilnya dengan “kak ismy” mahasiswi yang berasal dari
jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum dia terkadang memberikan ide
atau masukkan juga untuk kelompok kami, hobinya adalah rebahan dan
perempuan yang satu ini terkadang mager50 untuk melakukan sesuatu hal.
Divisi dokumentasi dan dekorasi yaitu Elsi Rosita mahasiswi jurusan
Agribisnis dia yang awalnya terlihat jutek sekali tapi nyatanya jauh dari kata
jutek dia yang terkadang satu pemikiran dengan saya, jika dia yang sudah
piket memasak ada saja rasanya yang terkadang sambal tapi manis atau sayur
yang keasinan tetapi kami tetap menghabiskan makanan tersebut dia jago
dalam hal mengambil gambar lalu dia juga yang mengedit gambar. Thoriq Al-
Kautsar laki-laki berbadan besar ini berasal dari jurusan Teknik Informatika
dia jago dalam hal per IT an tepatnya, dan dia juga yang sering mengambil
gambar untuk kami dan disetiap acara kegiatan kami.
Divisi Humas yaitu Willy Novianto laki-laki yang satu-satunya sama
asal fakultasnya yaitu Fakuktas Adab dan Humaniora dan jurusannya Sastra
Inggris yang laki-laki yang sering memberikan infomasi dari PPM untuk kita
dia mempunyai ciri khas badan yang kecil dan dia laki-laki yang pendiam
tetapi sekalinya dia berbicara terkadang membuat Raihan kesal atau bahkan
membuat kami tertawa, HM Ridwan dia laki-laki yang asalnya sama dengan
kak Ismy dia laki-laki terputih yang ada dikelompok kami, dan terbersih
karena dia yang sering mandi katanya sih hahaha ia partner pembawa acara
ndah yang selalu membawa acara disetiap kegiatan kami.
50 Malas gerak
189
Divisi K3 (kebersihan,kerapihan,kesehatan) yaitu yusuf effendi atau
biasa kami panggil ucup jurusannya berasal dari Fakultas Dirasat Islamiyah
ia sering kami panggil pak “Ustadz” karena ia sering menjadi imam sholat
berjamaah dan mengaji di kontrakan, saya dan beberapa teman sering
bertanya tentang ilmu agama yang mungkin belum saya ketahui dan baru
ketahui dan dia memberikan jawaban terbaiknya, ia ahli dalam melakukan
pendekatan kepada anak-anak pesantren yang di kobong51, dia dan saya
sama-sama suka tertawa jika dia sudah berbicara “sosisnyaaaa” dengan nada
teteh kontrakan sebelah hahaha.
Yoggi Rahmono laki-laki berjiwa seni dan tangan kreatifnya ini
berasal dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, ia lumayan pandai memasak,
dan dia suka melucu dengan bahasa-bahasa orang tua yang terkadang
membuat saya tertawa, dia juga mudah bergaul dengan warga disana. Divisi
konsumsi Adinda ardani perempuan yang paling cantik dikelompok kami ini
berasal dari jurusan Fisika ia perempuan yang sangat lemah lembut dan
digemari oleh anak-anak kecil di desa kami, ia juga pandai menari dan dia
satu-satunya perempuan yang sangat rapih untuk penempatan barang dan
terkadang suka bawel jika ada barang temannya yang tidak rapih, ia juga
sering memutar lagu di speaker dengan lagu galau-galaunya yang nyatanya dia
juga tidak galau tapi ia menyukai lagu galau.
Nurul Fitri perempuan berkacamata ini yang suka berdandan
diantara kami para perempuan dikelompok masakannya ketika ia piket
bersama adinda terkadang yang paling enak, ada kejadian yang tidak
dilupakan saat ia memasak daging sapi lada hitam bersama teman piketnya
yaitu adinda memasukkan lada yang berlebih alhasil rasanya pedas, panas
tapi enak hehe dan dia menjadi bahan ceng-cengan karena rasa ingin buang air
besarnya yang terkadang tidak tertahan lagi hehehe dan terakhir Zahrota
Ramadanty perempuan berpipi chubby52 berasal dari jurusan ilmu politik, dia
yang tempat barangnya jarang terlihat rapih dan ia sering terkena bawelan
dari teman-teman perempuannya karena harus merapihkannya, ia anak yang
mudah tertawa dan dia partner elsi dalam piket dan dia juga permpuan yang
sangat cepat untuk tidur alias pelor53 hehe.
Banyak kejadian yang sudah kami lakukan bersama mulai dari
bekerjasama agar setiap acara ataupun kegiatan yang kami lakukan dapat
51 Tempat santri 52 Berpipi tembem 53 Nempel molor
190 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
berjalan dengan baik lalu pergi ke pasar bagi yang piket di hari piket untuk
menyajikan makan siang dan sore, mengantre untuk mandi, melakukan
sholat berjamaah dan mengaji bersama yang penutupnya membaca Asmaul
Husna, sifat-sifat Allah, juga berangkat pagi ke sekolah untuk upacara pagi,
berdongeng atau peunyuluhan. Lalu berman dengan anak-anak desa
bersama.
Tentang Buaran Mangga
Desa ini terletak di kecamatan Pakuhaji kabupaten Tangerang,
saya belum pernah mendengarnya seblumnya saat melakukan survei kedua
perjalanan terasa sangat jauh karena saya belum pernah kesana dan
sampailah di desanya yang saat itu siang hari dengan panasnya matahari
tetapi masih sedikit sejuk karena adanya angin-angin sawah dan pepohonan.
Desa ini terbagi menjadi 3 kampung, yaitu desa Buaran Mangga, Rawa
Kidang dan Kp. Encle.
Selama saya KKN disini saya banyak melihat hal-hal yang jarang
saya lihat sebelumnya, di desa ini masih banyak ibu-ibu yang mencuci baju
di pinggir kali bahkan adanya MCK di kali dan juga banyak sampah yang
berserakan dipinggir kali yang membuat bau tak sedap saat kami melewati
dan masyarakat di sana beberapa cuek54 dengan keadaan tersebut, tetapi ada
juga yang sudah berusaha untuk melakukan pembersihan dan ada saja dari
pihak lain yang katanya membuang sampah di desa tersebut. Dari kejadian
tersebut aparat desa pun baru ingin membuat peraturan desa tentang
pembuangan sampah dan juga masih kurangnya Sumber Daya Manusianya
yang kurang untuk mengelola sampah. Dan di desa ini selama saya KKN 30
hari jarang mendengarkan adzan yang katanya di desa ini aspek atau anti
speaker yang membuat saya bingung.
Saat di sana saya juga jarang melihat karang taruna karena
menurut aparat desa, karang taruna di desa buaran mangga kurang aktif
karena sedang terjadinya perkubuan dan menjadikan karang taruna itu
terpecah belah yang aktif hanyalah di Kp. Encle. Dan bagi kami untu
menyatukannya juga sedikit sulit. Remaja dan warga di Kp. Encle mau
berpartisipasi saat kami mengadakan kegiatan di sana bahkan mereka
bertanya dan berpikir kritis tentang apa yang sudah kami sampaikan.
Desa Buaran Mangga mempunyai 3 sekolah yaitu SD Buaran
Mangga 1, SD Buaran Mangga 3 dan MI Nurul Islam. SD Buaran Mangga 1
54 Acuh tak acuh
191
&3 ini sudah mempunyai kebiasaan yang setiap paginya dilakukan seperti
halnya setiap selasa membaca 30 menit, rabu penyuluhan cuci tangan dan
ada juga jumat yaitu rohis. Bapak Jahar selaku Kepala SD Buaran Mangga 1
bilang “kami mengadakan kebiasaan tersebut agar si anak senang untuk
kesekolah dan nantinya dia bisa melakukan kegiatan tersebut di rumah” dan
itu sangat memotivasi kami. Dan juga ketika di SD Buaran Mangga 3 ibu dan
bapak guru yang sering menyiapkan makanan ringan untuk kami lalu
diakhiri dengan “bungkus ya, buat di kontrakan ibu juga pernah KKN”
hahaha rasanya malu-malu tapi mau...
Harapan
Teruntuk Desa Buaran Mangga untuk tidak membuang sampah
dikali karena sampah-sampah tersebut dapat mengakibatkan adanya
perusakan ekosistem makhluk hidup. Harapan untuk aparatur desa untuk
lebih bisa membuat desa lebih baik mulai dari karang taruna di aktifkan lagi,
adanya ketegasan dalam peraturan desa, semoga ada waktu dilain
kesempatan untuk berjumpa kembali.
Teruntuk teman kelompok saya KKN SENTILAN 139 semoga kita
masih berteman baik untuk kedepannya yaa, jangan lupa selesaikan apa yang
sudah menjadi kewajiban kita dan semoga apa yang sudah kita lakukan
mendaptakan pahalanya dan bermanfaat untuk orang-orang disekitar kami.
Dan apa yang sudah kami lakukan semoga dapat menginspirasi orang
lain...Xoxo55
55 Love
192 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
N.
BAIK DAN BURUK DI BUARAN MANGGA
Oleh: Willy Novianto Wuntu
Fakultas Adab dan Humaniora-Sastra Inggris
Hal Menakutkan yang Pasti Tiba
Awalnya, saya tidak tahu sama sekali apa itu Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Saya awalnya mengira bahwa hal terakhir yang harus dilakukan
untuk lulus dari universitas hanyalah mengerjakan skripsi tapi ternyata ada
hal lain yang harus dilakukan yaitu KKN. Karena itu, saya mau tidak mau
harus mengikuti kegiatan KKN ini. Saya kebingungan dengan apa itu yang
dimaksud dengan kegiatan KKN. Saya ingat ketika saya semester dua, saya
mencoba bertanya ke teman saya dan dia menjawab bahwa KKN itu adalah
kegiatan dimana kita harus pergi ke sebuah desa dan kita harus mengabdi di
sana dengan melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan desa tersebut selama kurang lebih satu bulan.
Ketika mendengar itu, saya sebenarnya panik karena saya tidak
mengerti bagaimana caranya untuk mengembangkan sebuah desa padahal
saya sendiri masih kebingungan bagaimana caranya saya mengembangkan
diri sendiri. Waktu itu, saya tidak memiliki pengalaman organisasi sama
sekali. Saya juga memiliki kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain
sehingga sulit bagi saya untuk bekerja sama dengan orang lain. Saya juga
memiliki rasa percaya diri yang sangat amat rendah. Terlebih lagi saya belum
pernah hidup sendiri jauh dari rumah saya selama lebih dari tiga hari. Saya
tidak yakin kalau saya bisa mengatasi kegiatan KKN ini dengan baik.
Saya mencoba mencari informasi mengenai KKN ini. Lebih tepatnya,
saya mencoba mencari kisah-kisah dari orang-orang yang pernah menjalani
kegiatan KKN. Saya mencari informasi ini dari internet dan saya menemukan
salah satu orang yang berbicara negatif tentang KKN. Di situ diceritakan
bahwa dia ketika KKN hanya mengobrol dengan orang-orang dewasa di sana
dan tidak melakukan hal yang signifikan. Dia juga menambahkan bahwa
KKN hanya membuang-buang waktu saja dan universitas di luar negeri
tidak mengadakan kegiatan ini yang diwajibkan ke seluruh mahsiswa
mereka.
Setelah saya membaca cerita itu, pandangan saya terhadap KKN
menjadi negatif. Seiring berjalannya waktu, saya mencoba tidak
mempedulikan tentang KKN ini dan tetapi fokus dengan pelajaran mata
193
kuliah yang ada. Akan tetapi, KKN tidak bisa diabaikan selamanya karena
waktu untuk berjalannya KKN semakin dekat. Saya pun harus
mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan KKN ini.
Sebelum pembagian kelompok, saya berharap bisa mendapatkan
anggota kelompok yang salah satu dari mereka adalah orang yang saya kenal.
Saya memiliki beberapa teman dari SMA yang juga masuk ke UIN. Beberapa
ada yang dari Tarbiyah dan ada juga teman SD saya yang masuk di Fakultas
Sains dan Teknologi. Saya berharap bisa mendapatkan kelompok dimana
salah satu dari mereka merupakan anggotanya. Akan tetapi, keinginan saya
itu tidak terwujud karena saya mendapatkan kelompok dimana tidak ada
seorang pun yang saya kenal.
Ketika pembagian kelompok, saya sempat panik karena nama saya
tertulis di atas anggota-anggota kelompok saya dan dicetak tebal. Saya
mengira bahwa saya sudah ditunjuk untuk menjadi ketua KKN secara
langsung oleh pusat. Saya benar-benar ketakutan karena saya tidak percaya
bahwa saya bisa memimpin semuanya dengan baik. Untungnya, saya hanya
salah paham karena semua teman-teman sejurusan saya juga ditulis namanya
seperti itu. Saya pun bisa menghela nafas panjang karena saya tidak
dibebankan dengan tanggung jawab yang tidak bisa saya pikul. Ternyata
ketua kelompok KKN harus kami pilih sendiri dengan diskusi kelompok.
Setelah pembagian kelompok, saya kebingungan dengan bagaimana
caranya untuk menghubungi anggota-anggota kelompok lain yang berbeda
jurusan dan fakultas. Untungnya, salah satu anggota dari kelompok
menhubungi saya untuk dimasukkan kedalam grup di WhatsApp. Hal yang
saya khawatirkan bisa terselesaikan dengan sendirinya. Saya menjadi positif
kalau anggota-anggota kelompok saya mungkin adalah orang-orang yang
hebat meskipun mereka bukan orang-orang yang saya inginkan.
Anggota-anggota kelompok saya juga terbukti memiliki selera
humor ketika mereka setuju menamai kelompok KKN kami SENTILAN.
Teman-teman dari jurusan saya memberitahu saya nama-nama KKN mereka
yang bagus dan keren. Bahkan ada nama kelompok yang menggunakan
bahasa Inggris. Akan tetapi, nama KKN SENTILAN kami menurut saya
adalah nama yang terbaik karena nama ini juga melambangkan bahwa kami
bukanlah orang yang menganggap semuanya terlalu serius dan tahu bahwa
ada saat dimana kita semua harus santai. Nama ini juga menurut saya
memberikan kesan bahwa kami enak untuk didekati karena namanya yang
lucu.
194 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Setelah berkumpul, kami pun bisa merencanakan berbagai hal
tentang bagaimana menjalankan KKN ini. Kami membuat rencana
melakukan survey ke desa untuk mengetahui seperti apa tempat yang akan
kami tinggali selama satu bulan nanti. Kami melakukan survei ketika bulan
Ramadhan. Di dalam bayangan saya, desa Buaran Mangga merupakan desa
terpencil yang dikelilingi sawah dengan jalanan berupa tanah tanpa ada
aspal sama sekali serta rumah-rumah kecil yang terbuat dari kayu atau
semacamnya. Desa Buaran Mangga juga terletak di Tangerang yang dalam
siang hari memiliki cuaca yang sangat panas.
Begitu sampai disana, saya melihat desa yang dikelilingi sawah tetapi
memiliki jalanan yang terbuat dari aspal serta rumah-rumah yang menurut
saya sudah cukup bagus untuk ditinggali. Saya sendiri tinggal di kota
Tangerang dan saya melihat desa Buaran Mangga sepertinya tidak berbeda
jauh dengan perumahan yang saya tinggali dengan rumah dan ada daerah
persawahan. Cuacanya juga cukup panas sampai-sampai terlihat aspal yang
meleleh. Mungkin kami merasakan cuaca panas juga karena kami survei di
bulan puasa. Akan tetapi, setelah melihat kondisi desa tersebut yang dari
luarnya terlihat tidak bedah jauh dengan perumahan tempat tinggal saya
memberikan saya satu pertanyaan. Apa desa ini membutuhkan mahasiswa-
mahasiswa untuk melakukan kegiatan KKN di desa ini?
Hangat Rasanya Bersama Mereka
Di minggu-minggu awal KKN, kami tidak melakukan banyak hal
karena masih banyak bagian-bagian dari desa yang kami belum ketahui.
Karena itu, kami lebih banyak melakukan pembiasaan tinggal di desa serta
pendekatan lagi kepada teman-teman sekelompok KKN.
Kelompok kami mungkin bisa dibilang cukup unik. Seperti yang saya
sebut sebelumnya, nama kelompok KKN kami adalah SENTILAN. Padahal
kelompok lain memiliki nama-nama yang keren yang mereka gunakan
sebagai nama kelompok KKN mereka. Kami semua yang setuju dengan nama
konyol ini mungkin bisa dibilang merupakan orang-orang yang tidak terlalu
menganggap semua hal terlalu serius. Meskipun begitu, kami tetap adalah
sekelompok mahasiswa yang berusaha sebisa kami untuk melakukan
perubahan meskipun itu hanya sedikit.
Ada cerita lucu ketika kami tinggal di desa Buaran Mangga. Sehari
sebelum hari Idul Adha, kami sekelompok sudah berencana untuk ikut
sholat ‘ied di masjid kampung Buaran Mangga. Akan tetapi, rencana itu tidak
berjalan dengan baik. Kami lupa jam berapa sebenarnya sholat ‘ied pada hari
195
Idul Adha akan dilaksanakan. Ternyata sholat ‘ied sudah dilaksanakan pada
pukul enam lewat tiga puluh menit. Bodohnya kami ialah kami mulai
berjalan ke arah masjid pada jam yang sama.
Awalnya, kami berniat untuk datang lebih awal tetapi kami
mengalami beberapa kendala sehingga telat. Begitu sampai disana, ternyata
semua orang sudah selesai melaksanakan sholat ‘ied. Kami merasa malu
sekali sehingga kami berjalan dengan cepat kembali ke posko supaya tidak
terlalu dilihat oleh warga-warga di desa. Ini kembali mengingatkanku
bahwa sebenarnya kita semua masih lalai dan perlu lebih banyak belajar.
Kami sekelompok sudah tinggal bersama selama satu bulan penuh.
Dengan kurun waktu sebanyak itu, kita mulai saling mengenal satu sama
lain. Tentu dengan saling mengenalnya kita dengan yang lain, kita melihat
masing-masing sisi baik maupun sisi buruk dari teman-teman kita. Dilihat
dari sisi buruk itu, tentu kita juga memiliki sesuatu yang ingin dikatakan ke
teman-teman kita akan tetapi kita tidak dapat mengucapkannya. Karena itu,
kami menuliskan semacam angket tentang bagaimana perasaan kita
terhadap teman-teman kita yang sudah tinggal bersama kita selama satu
bulan. Kami melakukan ini di minggu terakhir KKN.
Sejujurnya saya sendiri tidak memiliki permasalahan yang terlalu
berat terhadap teman-teman saya di KKN ini. Saya lebih merasa bahwa saya
yang menyusahkan teman-teman saya selama satu bulan ini. Karena saya
tidak memiliki permasalahan dengan teman-teman saya, saya hanya
menuliskan candaan di dalam angket teman-teman saya. Saya juga menerima
angket saya sendiri yang berisi ucapan-ucapan positif dan negatif tentang
saya. Setelah membaca angket masing-masing, kami semua saling tertawa
karena kita tidak terlalu mengambil ke hati semua ucapan negatif yang ada
di dalam angket kami. Ini adalah tanda kedekatan kami bahwa kami sudah
menerima teman-teman kami apa adanya. Saya akan mencoba mengingat
terus kenangan yang sudah saya dapatkan bersama teman-teman yang saya
temui di KKN ini.
Bagaimana dengan Desa Buaran Mangga?
Desa Buaran Mangga merupakan desa yang terdiri dari tiga
perkampungan. Tiga kampung itu adalah kampung Buaran Mangga,
kampung Encle, dan kampung Rawakidang. Ketiga kampung ini terletak
terpisah-pisah dari satu sama lain. Lokasi yang terpisah ini adalah salah satu
kesulitan yang harus kami hadapi ketika menjalani KKN. Awalnya, kami
tidak tahu bahwa desa Buaran Mangga tebagi menjadi tiga wilayah. Kami
196 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
hanya bisa menemukan kampung Buaran Mangga karena memang kampung
inilah pusat dari segala kegiatan di desa Buaran Mangga. Karena itu, kami
menghabiskan minggu pertama kami untuk melacak kampung Encle dan
kampung Rawakidang.
Desa Buaran Mangga juga merupakan desa yang dikelilingi oleh
persawahan. Persawahan ini merupakan salah satu hal yang terindah di desa
Buaran Mangga. Setiap kali saya melewati jalan yang dikelilingi sawah, saya
memiliki hasrat untuk membentangkan tangan saya untuk merasakan udara
segar di sana. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa banyak orang yang
masih ingin tinggal di desa. Bukan hanya karena ini merupakan tempat
tinggal mereka selama hidup mereka, tapi juga karena pemandangan indah
yang tidak mungkin dapat dilihat di daerah perkotaan dengan udara-udara
busuk di kota.
Meskipun desa Buaran Mangga memiliki persawahan yang indah,
mereka juga memiliki kekurangan dari sisi lingkungan mereka. Desa Buaran
Mangga juga memiliki permasalahan dengan sampah tepatnya di sungai
yang mengalir di depan kampung Buaran Mangga. Permasalahan sampah ini
sering sekali dijumpai dimana-mana. Daerah perkotaan juga memiliki
permasalahan dengan sampah. Karena itu, tidak aneh jika daerah pedesaan
juga memiliki permasalahan dengan sampah. Sampah-sampah yang ada di
sungai Buaran Mangga ternyata merupakan hasil bawaan dari desa-desa lain.
Salah satu program kami adalah membersihkan sungai, tetapi satu program
itu sendiri mungkin tidak akan cukup untuk mengatasi permasalahan
sampah yang ada di desa ini.
Warga desa Buaran Mangga juga merupakan orang-orang yang baik.
Kami disambut hangat ketika datang ke lokasi KKN untuk melakukan
kegiatan. Ketika kami mengunjungi salah satu sekolah dengan mengenakan
almet, kami dipandang oleh warga dan anak-anak sekitar dengan kagum.
Saya ingat mendengar ada yang berkata “Wow! Mahasiswa-mahasiswa
KKN.” Saya merasa sedikit kurang enak dipandang seperti itu. Apa yang
membuat kami sangat istimewa sampai dilihat seperti itu?
Kami hanyalah mahasiswa. Kami hanyalah orang-orang muda.
Meskipun banyak yang mengatakan bahwa pemuda adalah masa depan
bangsa atau agen perubahan, tetap saja pemuda memiliki konotasi bahwa
mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki banyak pengalaman. Saya
rasa kami juga seperti itu terutama saya yang mungkin memiliki pengalaman
tersedikit diantara semua anggota kelompok. Bahkan, salah satu kepala
197
sekolah juga mengatakan bahwa kami tidak memiliki terlalu banyak
pengalaman. Akan tetapi, kepala sekolah juga bilang bahwa tidak memiliki
pengalaman bisa diatasi dengan melaksanakannya kegiatan KKN ini dan dia
sendiri siap membantu kami supaya kami memiliki pengalaman. Kata-kata
kepala sekolah membuat saya menjadi bersemangat untuk melakukan KKN.
Meskipun masyarakat desa Buaran Mangga merupakan orang-orang
yang baik, mereka juga memiliki sisi lain yang awalnya kami kurang sadari.
Masyarakat di desa Buaran Mangga bisa dibilang kurang mempedulikan
daerah sekitar mereka. Saya melihat sebuah musholla peninggalan dari KKN
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang yang tidak terurus
dengan lantai yang kotor dan bagian-bagian di dinding yang retak. Tidak
hanya itu, kantor kepala desa sendiri juga terlihat kurang terurus dengan
permasalahan yang sama dengan musholla. Ketika pertama kali kami melihat
kantor kepala desa, kami kurang yakin bahwa itu sebenarnya adalah kantor
kepala desa. Kami juga diberitahukan oleh karang taruna dari Kecamatan
Pakuhaji bahwa remaja-remaja di desa Buaran Mangga adalah desa dengan
pemuda yang paling tidak aktif di Kecamatan.
Suasana politik di desa Buaran Mangga juga sebenarnya kurang
kondusif. Ini terjadi karena desa Buaran Mangga sedang dalam masa
pergantian kepala desa. Ini membuat masyarakat desa menjadi terpecah
karena perbedaan pendapat mengenai siapa yang layak untuk menjadi
pemimpin desa Buaran Mangga. Kami sempat kesulitan untuk menemukan
program apa yang harus dilakukan di desa Buaran Mangga karena kami
sendiri tidak tahu ingin dikemanakan desa Buaran Mangga karena tidak ada
kepala desa yang memberitahu kami visi dan misi yang mereka punya.
Masyarakat juga menjadi sedikit sensitif mengenai masa pemilihan ini.
Ketika ketua kelompok kami berfoto dengan kepala desa sebelumnya yang
juga ikut mencalonkan diri kembali untuk menjadi kepala desa, kelompok
KKN kami dituduh mendukung orang itu dalam pemilihan kepala desa.
Kepala desa pengganti sendiri pernah mengatakan kalau di masa pemilihan
kepala desa ini terkadang terjadi hal-hal yang kurang mengenakkan karena
perbedaan pendapat.
Meskipun begitu, aparat-aparat serta masyarakat desa benar-benar
peduli dengan perkembangan desa. Di acara terakhir kami, kami
mengadakan semacam diskusi untuk membicarakan masa depan desa
Buaran Mangga. Semua aparat hadir ke acara tersebut yang menandakan
sebenarnya mereka peduli terhadap desa mereka meskipun mereka pada
198 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
awalnya terlihat kurang mempedulikan lingkungan mereka. Mungkin
mereka sebenarnya hanya membutuhkan seorang penggerak supaya mereka
bisa dengan aktif melakukan perubahan di lingkungan mereka.
Desa ini mengajarkan saya bahwa kita bisa menemukan keindahan di
segala sisi. Sesuatu yang awalnya terlihat negatif ternyata bisa saja memiliki
sesuatu yang positif di dalamnya. Kita hanya perlu untuk menyelidiki lebih
dalam. Desa ini juga mengajarkan saya bahwa kita tidak bisa membiarkan
perbedaan pendapat membuat kita lupa akan tujuan utama kita. Para
masyarakat jelas-jelas memiliki pilihan sendiri mengenai siap yang harus
menjadi kepala desa, tetapi mereka memiliki pilihan itu karena ingin desa
mereka maju dan menjadi yang lebih baik.
Harapan untuk Semuanya
Di akhir kegiatan KKN, kami memberikan harapan-harapan atau ide-
ide kami mengenai bagaimana desa Buaran Mangga bisa menjadi lebih baik
kepada kepala desa sementara untuk diberikan kepada siapapun yang
berhasil menjadi kepala desa di Buaran Mangga nanti. Saya ingat menuliskan
salah satu harapan saya kalau Buaran Mangga harus tegas mengenai sampah
yang datang dari desa lain melalui sungai. Sampah-sampah ini yang membuat
pemandangan di desa Buaran Mangga yang meskipun indah tetapi terasa
kurang sempurna karena adanya sampah-sampah yang berserakan. Jika saya
adalah seorang warga desa Buaran Mangga, saya akan marah besar kepada
desa lain yang berani-beraninya mengotori tempat tinggal saya. Mereka yang
merusak lingkungan akan tetapi desa ini yang merasakan kerugiannya. Hal
lain yang saya harapkan untuk desa Buaran Mangga adalah mengaktifkan
kembali para pemuda yang ada di desa Buaran Mangga. Para pemuda adalah
agen penggerak yang memiliki potensi terbesar untuk memajukan sebuah
desa ataupun negara.
Saya juga memiliki satu harapan untuk Pusat Pengabdian
Masyarakat (PPM) di UIN. Mungkin lebih baik untuk kedepannya lebih
diperhatikan lagi mengenai pemilihan desa yang harus diadakan KKN. Di
tahun ini sedang ada masa pergantian kepala desa dan sejujurnya hal ini
membuat kami kesulitan untuk melakukan pengabdian karena kami sendiri
tidak bisa membantu visi dan misi kepala desa karena kepala desanya sendiri
belum dipilih. Untungnya, desa Buaran Mangga tidak terlalu fanatik dalam
menghadapi pemilihan ini, meskipun kami menghadapi pemasalahan
sedikit. Akan tetapi, saya mendengar dari kelompok lain memiliki banyak
199
permasalahan karena masyarakatnya sangat fanatik dalam menghadapi
pemilu ini.
Kami tinggal di Buaran Mangga selama satu bulan. Meskipun sudah
melakukan berbagai macam program di desa ini dalam kurun waktu yang
menurut saya cukup lama, saya merasa tidak terlalu memberikan kontribusi
besar ke desa Buaran Mangga. Saya merasa tidak memberikan perubahan
yang terlalu signifikan di desa yang saya sendiri sudah merasa cukup nyaman
untuk ditinggali. Meskipun begitu, saya berharap hal kecil yang saya
lakukan, yang kami semua lakukan selama satu bulan mengabdi di desa ini
semampu kami, bisa memberikan makna tersendiri bagi desa Buaran
Mangga, bisa memberikan senyuman kepada masyarakat di desa Buaran
Mangga meskipun hanya sementara, dan bisa memberikan dampak kecil
kepada masyarakat di desa Buaran Mangga setelah kami pulang dari target
lokasi KKN ini.
200 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
O.
MENGALIR SAJA..
Oleh: Yoggi Rahmono
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan-Pendidikan Bahasa Inggris
Prolog KKN
KKN adalah hal yang akan dialami oleh mahasiswa sebelum
merasakan Kisah sibuknya skripsi. KKn adalah bentuk pengabdian
masyarakat yang kebanyakan ditempatkan di desa-desa dan durasi
penempatan bisa satu sampai 3 bulan (tergantung kebijakan kampus). Bagi
jurusan selain Tarbiyah adalah hal yang sudah umum tapi bagi kami yang
jurusan Tarbiyah mungkin terdengar masih asing mengingat Tarbiyah baru
diikutsertakan sejak setahun belakangan ini. KKn hal yang tidak bisa
dihindari, maka dari itu saya harus menjalaninya mau tidak mau, harus mau!
Saya memandang KKN tidak akan sulit untuk dijalani karena
mungkin saya pernah membantu teman yang KKn di Bogor setahun yang lalu
untuk membantunya membuat mural di beberapa titik desa Sirna Jaya,
Bogor. Di sana saya merasakan perbedaan yang sangat banyak dan bisa
dibandingkan dengan kegiatan saya saat mengikuti gerakan mengajar di
Lebak, Banten. KKn terkesan santai dan tidak tergesa-gesa tidak sama
halnya yang saya rasakan di Lebak yang mengharuskan bangun pagi gelap
untuk berangkat beraktivitas sampai malam.
Siang itu saya tertidur di kamar kost, dan terbangun setelah adanya
telpon dari teman bahwa kelompok KKN telah keluar. Saya ingat saat
pertama kali pertemuan hanya saya dan Raihan, mahasiswa Ekonomi
Syariah. Kesan pertama melihat sosok Raihan adalah pribadi yang lugas dan
sosok pemikir. Dengan gaya layaknya bapak-bapak menggunakan sepatu
kulit, celana bahan, dan kemeja. Pertemuan pertama kami tidak membahas
“bagaimana dan program apa yang akan kita lakukan di sana” karena saat itu
tidak cocok untuk langsung ke sana. Mengenal satu sama lain adalah hal
yang sangat diperlukan pada saat itu.
Perdana, kelompok 139 berkumpul di Auditorium Harun Nasution
pada sore hari. Bukan hanya kelompok kami saja yang melangsungkan
pertemuan di sana, ada belasan kelompok yang juga melakukan
perkumpulan. Ada yang sudah berkumpul dan ada juga yang masih bingung
mencari kelompoknya. Laki-laki gondrong terlihat kebingungan di depan
saya. Barulah ia mendekat setelah saya tuliskan angka 139 di secarik kertas
201
putih. Namanya adalah Willy, mahasiswa Sastra Inggris yang
penampilannya seperti Nasirun, Perupa terkenal kelahiran Cilacap. Satu
persatu teman baru mendekat setelah saya tuliskan angka di kertas. Terlihat
wajah-wajah lugu tanpa dosa, canggung, dan tak banyak bicara (belum
saling kenal). Saya adalah pribadi yang menutup diri dengan orang yang
baru dikenal. Saya tidak seperti orang kebanyakan yang telah mengetahui
nama-nama anggota dalam kelompok KKn langsung mencari wujudnya di
dunia maya via instagram contohnya. Saya tidak langsung menyimpan
nomor teman KKn kecuali Raihan pada saat itu. Saya lebih menikmati
perkenalan yang sangat lama adaptasinya, entah mengapa?
Profil Kelompok
Raihan adalah ketua kelompok yang terpilih, dengan terpilihnya
Raihan sebagai ketua maka nama kelompok KKn terbentuk. Sentilan,
singkatan dari 139. Nama kelompok yang nyeleneh bila dibandingkan
kelompok lain yang lebih memilih kata-kata asing yang justru barangkali
orang di desa tidak mengerti arti dan cara bacanya. Terpilihnya nama
“sentilan” memudahkan saya untuk membuat logo KKn SENTILAN. Warna
Kuning dan merah yang terinspirasi dari bungkus Tolakangin yang saya
minum saat itu. Untuk pogram-program yang akan dilakukan di lokasi
penempatan cukup beragam dan kami menjalani semuanya dengan bahagia
tanpa adanya tekanan. Bisa dibilang kelompok 139 adalah kelompok yang
sangat santai menjalani semua program. Untungnya semua program berjalan
dengan baik. Biasanya karena banyak kepala yang isinya terkadang tidak
sama bisa menimbulkan konflik internal/pribadi, tidak untuk kelompok ini
yang terlihat adem-adem aja dari awal sampai akhir.
Di dalam kelompok ini saya mengenal Raihan, laki-laki gempal yang
sangat mengidolakan Sheila on 7 dan Kufaku Band, sangat senang sekali
mendengar Raihan berbicara degan logat Melayu dan diksi-diksi yang tidak
umum didengar, contoh: “coba kau hembus balon ini, Gi”, “coba kau tengok
di belakang..” . itu hanya sebagian ucapannya, masih banyak lagi sebenarnya
namun lupa.
Selama saya berada di UIN sering jumpai orang-orang yang unik,
salah satunya adalah Willy yang gerak-geriknya selalu mengundang rasa
curiga akan berbuat apa anak ini? Dari awal sampai akhir KKn tercatat dia
yang paling sering berada di kamar seorang diri dan sesekali tertawa tanpa
sebab. Memang pemuda ini sangat penuh dengan misteri. Tapi dia adalah
202 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
orang baik kepada siapapun bahkan kepada makhluk lain seperti kucing
yang menemani tidurnya setiap malam.
Ridwan adalah pemuda Cibinong, dia dikenal sebagai orang yang
paling perfeksionis dalam penampilan dan urusan merawat badan paling
juara, dia juga dikenal sebagai penguasa kamar mandi setiap pagi. Dia adalah
orang yang kalau tertawa bisa membuat orang lain ikut tertawa, sangat
pandai bergaul dengan warga karena memiliki kemampuan berbahasa
Sunda.
Thoriq, dikenal sebagai raksasa 139 karena badannya yang besar. Dia
sangat suka kebersihan ruangan yang kami tempati, maka dari itu kontrakan
selalu bersih setiap Thor melaksanakan piket yang telah terjadwal. Dia
adalah pemuda yang boros karena sifatnya yang suka jajan-jajan. Dia pun
mengakui bahwa untuk biaya jajan selama KKn tembus angka 1 juta rupiah.
Thor adalah juru rekam yang terampil dan terorganisir dengan baik. Selalu
sabar jika berhadapan dengan printer yang selalu bermasalah.
Yusuf (ustad Yusuf) dikenal sebagai imam sholat maghrib dan isya
kelompok KKn 139, selain itu dia juga sering berbagi cerita tentang
keagaamaan. Hal yang menarik ketika membicarakan karomahnya Sunan
Kalijaga dan walisongo lainnya. Dia adalah pribadi yang islami dan tutur
katanya yang santun, namun di balik itu dia menyimpan kelucuan-kelucuan
yang membuat tawa. Guyonan khas kyai melekat pada dirinya
mengingatkan saya akan lucunya kyai-kyai NU56.
Fahmi, dia adalah penggila segala hal budaya populer Jepang mulai
dari musik, anime, dan game-ame yang dia mainkan. Musik Jepang adalah
kewajiban saat dia sedang mandi. Seisi rumah terdengar akan musi-musik
Jepang yang memiliki ciri khas. Pada awal-awal penempatan dia rajin lari
pagi sampai berkilo-kilo meter jauhnya. Dari hasil lari paginya, dia
menemukan Encle, kampung yang menjadi target sasaran KKn 139. Dia juga
aktif berkeliling desa Buaran Mangga siang dan malam.
Laki-laki di kelompok 139 sangat solid, kami selalu makan dalam satu
nampan dan selalu habis.Berikutnya adalah perempuan-perempuan 139.
Yang pertama adalah Dian, dia adalah mahasiswi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia yang menjadi bendahara di kelompok ini, dia adalah
anak yang periang dan selalu tersenyum. Dian adalah pengatur keluar-
masuknya uang yang sangat rinci dalam menjelaskan laporannya.
56 Nahdatul ulama
203
Dinda, mahasiswi Fisika Murni yang lincah dalam menari, selama di
Buaran Mangga dia melatih tim penari dari SDN Buaran Mangga 1 dan SDN
Buaran Mangga 3. Itu sebabnya mengapa kepulangannya Dinda ke Pamulang
ditangisi oleh anak-anak perempuan di Buaran Mangga karena dirasa sangat
membekas materi-materi yang diberikan oleh Dinda.
Ismi, dikenal sebagai anggota yang paling tidak suka berlama-lama di
luar ruangan .Sebagai satu-satunya orang yang sudah menikah di kelompok
139 dia berperan selayaknya ibu yang selalu member nasihat dan arahan-
arahan kepada anak-anak perempuan 139.
Anisa, dikenal sebagai perempuan yang fleksibel dan serba bisa baik
memasak sampai melakukan pekerjaan laki-laki seperti mengecat dinding.
Di dalam kelompok 139 dia adalah sekretaris 2. Selain itu, dia dikenal sebagai
penyayang kucing. Bahkan, semua kucing di lingkungan Buaran Mangga
tidak luput dari perhatiannya. Dia juga pegiat budaya populer Jepang yang
aktif mengikuti serangkaian event –event di Jakarta yang bertemakan
Jepang.
Nurul, adalah agata alias Anak Gaul Jakarta yang biasa menyambangi
pusat-pusat rekreasi atau mall di semua sudut kota Jakarta, namun
keharusannya dia mengikuti KKn membuatnya berhenti untuk sementara
menikmati gemerlapnya dunia kuliner di kota. Dia harus menyesuaikan
makanan yang ada di desa. Nurul diketahui memiliki kemampuan untuk
rutin buang air setiap pagi. Maka tak heran dia adalah penguasa kamar
mandi pada pagi hari.
Zahrota, ialah anak FISIP yang hobi memasak, dengan bahan
masakan yang seadanya dia mampu menyulap menjadi makanan yang sedap
dimakan. Zahrota dianggap mirip seperti Raihan ketua 139. Tak heran orang
yang baru pertama melihatnya selalu menganggap bahwa dia adalah adiknya
Raihan.
Ndah, perempuan asli Teluknaga, dia adalah orang yang dikenal
lemah gemulai namun jikalau sudah menjadi pembawa acara seakan acara
tersebut terasa hidup. Hal itu terbukti saat ada agenda-agenda besar seperti
seminar keguruan yang diadakan oleh KKn gabungan di Kecamatan
Pakuhaji, saat Tabligh Akbar, dan perlombaan tingkat SD.
Elsi, dia adalah yang mengurusi dokumentasi kelompok 193 bersama
Ota dan Thor. Saat mengambil gambar untuk keperluan dokumntasi tidak
bisa diremehkan. Jepretan-jepretan dia sangat dramatis layaknya fotografer
professional.
204 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Nazla, mahasiswi yang aktif di dalam dan luar kampus ini adalah
sekretaris utama yang mengurus surat-menyurat di dalam kelompok 139.
Nazla adalah wanita yang tegas dalam urusan tugas-tugas individu yang
kami lakukan semisal dalam hal laporan individu yang harus diselesaikan
tepat waktu.
Tsuraya, perempuan jenaka yang dipunyai oleh 139 yang berasal dari
Lampung, dia adalah pemerhati literasi anak di desa Buaran Mangga. Dia
selalu rajin mengisi dongeng di sekolah dan kegiatan anak-anak lainnya
seperti mewarnai dan membuat kerajinan tangan.
Alhamdulillah, semua perempuan yang ada dalam kelompok ini
sangat handal dalam memasak bahan masakan apapun, semua masakan
tidak ada yag terbuang sia-sia.
Kisah Inspiratif tentang pejuang pendidikan Buaran Mangga
Bunda Endah, begitulah kerap ia dipanggil oleh anak-anak murid
TKQ Al-Muawanah adalah satu tokoh pendidikan anak di desa Buaran
mangga. Bersama kakaknya dan salah seorang remaja putri yang baru lulus
SMA turut membantu menghidupkan TK yang mereka dirikan sejak
pertengahan tahun 2000 silam.
Ketika mendengar kata “Taman kanak-kanak” yang terbesit di
kepala kebanyakan orang adalah banguan yang berwarna-warni, ayunan dan
prosotan yang dimainkan anak-anak dan dekorasi khas taman kanak-kanak
yang menarik pada umumnya. Namun tidak halnya dengan keadaan TK Al-
Muawanah, hanya terdapat satu ruang kelas dengan meja panjang lesehan
dan papan tulis pemberian dari kelompok KKn institute lain beberapa tahun
silam. Bunda sempat menceritakan kepada kami bagaimana awal mula
terbentuknya TK tersebut mulai dari teras yang terbuka sampai menjadi
bangunan yang kokoh dan tertutup. Akhirnya TK ini pun memiliki kelas
permanen dan tertutup setelah ada dermawan yang menyumbangkan
rezekinya untuk membantu dan mendukung penyelenggaraan pendidikan
yang justru sangat fundamental di desa Buaran Mangga.
Kami sempat memperhatikan bagaimana kegiatan ruang kelas
berjalan, terkesan monoton karena tidak adanya media pembelajaran yang
mendukung hanya mengandalkan buku cetak dan papan tulis. Selain itu, TK
ini tidak ada mainan edukasi seperti baalok-balok warna dan sejenisnya
padahal mainan tersebut bagus untuk melatih sensor motorik anak.
Meskipun kondisi yang bias dibilang seadanya bunda dan kakaknya tetap
semangat dan tidak kenal lelah.
205
Meliahat apa yang terjadi di TK kami membincangkan hal ini saat
malam hari, kami memutuskan untuk member sentuhan warna pada
tembok-tembok TK Al-Muawanah dengan gambar yang bertemakan
tumbuhan (buah dan sayur). Lokasi TK tepat berada di gang sempit dan
tidak ada plang nama atau papan penanda kalau di dalam gang ini terdapat
sarana pendidikan. Maka dengan melihat kondisi yang ada kami
memberikan penunjuk jalan di tembok yang terdapat di depan gang.
Proses pengerjaan dekorasi TK memakan waktu yang cukup lama
dan Alhamdulillah dapat diselesaikan setelah semua tim membantu secara
bergantian siang dan malam. Mendengar respon dari tenaga pendidik dan
anak-anak murid merasa senang akan adanya pembahauan suasana kelas
yang baru. Lebih berwarna dan anak-anak makin semangat dalam belajar.
Bunda Endah pun tidak henti-hentinya berterimakasih, bahagia bukan
kepalang setelah kami memberikan beberapa mainan edukasi yang dibeli di
pasar Asemka beberapa hari yang lalu. Seorang teman juga memberikan
modul pengajaran TK agar murid mendapatkan pelajaran yang lebih variatif
dan segar. Bunda dan kakaknya sangat berterimakasih karena merasa
terbantu mengingat TK ini sudah lama tidak menerima bantuan daari
Departemen Agama Kabupaten Tangerang sejak beberapa tahun
belakangan. Untuk menambah pemasukan bunda Endah menjual makanan
dan minuman yang dibuat sendiri untuk dijajakan kepada anak-anak.
Bunda dan kakaknya adalah segelintir orang di Buaran Mangga yang
mau menyedekahkan kemampuannya agar anak-anak Desa Buaran Mangga
memiliki bekal untuk masuk ke jenjang berikutnya dan bekal di masa yang
akan dating. Hal yang mereka lakukan patut diapresiasi karena untuk
kemaslahatan ummat mereka merelakan waktu, tenaga dan pikirannya.
Siapapun berhak peduli akan pendidikan dan hal yang baik-baik
lainnya, tidak peduli apakah dia akademisi dengan gelar yang berbaris di
belakang namanya atau hanya orag biasa. Hal yag seperti ini mengingatkan
saya pada sebuah cerita inspiratif lainnya seperti kisahnya tukang parkir
kampus ternama di Bandung memiliki TK yang ia bangun bersama istrinya.
Semoga bunda dan kakaknya sehat selalu dan mudah-mudahan segala yang
dilakukan selama ini dapat mengharumkan namanya di langit.
Tentang Buaran Mangga
Letak desa ini berada di Kecamatan Pakuhaji, dulu saya pernah
mendengar nama Pakuhaji saat masih duduk di bangku Aliyah dan akhirnya
saya berkesempatan untuk pengabdian masyarakat di sini. Pakuhaji tidak
206 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
terlalu jauh dari Rajeg (rumah saya sejak 5 tahun terakhir) hanya 15
kilometer dari rumah.
Kesan pertama saat datang ke desa ini merasa biasa-biasa saja, tapi
setelah diperhatikan ternyata banyak sekali sampah di jalanan dan di sungai.
Hari pertama KKn saya mencoba untuk keluar dari rumah kontrakan dan
berjalan di sekitaran mengamati aktivitas warga desa yang rata-rata bekerja
di kawasan industri, anak SMP dan SMA memacu roda dua dengan kencang
dan ibu-ibu yang mencuci baju sepanjang bantaran kali kecil yang airnya
keruh. Keadaan alam di desa ini cukup indah karena sawah yang
membentang luas di sekeliling dan udara yang sejuk masih dapat dirasakan
di pagi hari, siangnya cukup terik bisa membuat kulit menghitam (Itu adalah
masalah bagi sebagian orang), sore di desa ini ditutup oleh perihnya senja
dengan langitnya yang indah. Kehidupan malam di desa ini terbilang sepi,
hanya pengajian dan pesantren salafi saja yang bernyawa, selebihnya tidak
ada keramaian.
Selama di desa ini kami cukup kesulitan menemui aparatur desa yang
sangat sibuk, terlebih desa ini menjelang PILKADES yang membuat
masyarakat menjadi beberapa kubu. Bahkan, sampai anak-anak muda di
desa ini pun ikut berkubu sehingga tidak guyub. Itu sebabnya Karang
Taruna ada tapi tak bernyawa (mati).
Di buaran Mangga terdapat 3 kampung yaitu Buaran Mangga, Encle
dan Rawakidang. 3 desa ini kami cari tahu sendiri karena tidak adanya
pemandu yang menunjukkan letak Rawakidang dan Encle. Ternyata di desa
Buaran Mangga ini cukup rumit untuk dipahami secara teritorialnya, seperti
Rawakidang yang letaknya di Desa Sukadiri dan Encle yang letaknya di Desa
Sukawali.
Selama di Desa Buaran Mangga saya sangat merindukan suara adzan
yang menggema di setiap surau dan masjid, mengingat beberapa orang di
desa ini aspek (anti-speaker). Kadang saya merindukan suara adzan yang
biasa didengar oleh kedua telinga saat waktu sholat telah tiba. Mungkin itu
yang membuat saya merasa gelisah berada di Desa Buaran Mangga. Namun
itu bukan penghalang untuk sholat jamaah. Ada Yusuf Efendi yang
senantiasa mengimami anggota KKN 139.
Di desa ini juga terdapat beberapa sisa-sisa galian tambang pasir yang
telah menjadi waduk setelah dipaksa berhenti oleh dinas lingkungan
setempat. Dan yang saya bingungkan mengapa sepanjang jalan setapak dan
di sekeliling rumah terdapat pusara, bukankah ada tempat pemakaman yang
207
sudah tersedia? Mungkin hal itu yang membuat desa ini terasa sangat mistik.
Mungkin saja itu adalah tradisi penduduk desa ini.
Harapan
Harapan kami yang telah mengisi di desa Buaran Mangga tidak jauh
dari masalah sampah, kami harap penduduk desa sadar akan linkungan yang
bersih dan sehat. Segera terbangunnya pusat cuci untuk warga agar tidak
lagi menggunakan kali dan airnya untuk kegiatan mencuci baju. Untuk
pemudanya janganlah saling berkubu, bersatulah untuk desa Buaran
Mangga karena desa butuh bantuan dari para pemuda dalam melaksanakan
pembangunan di desa. Diperhatikan sarana pendidikan di desa Buaran
Mangga. Jangan hanya melihat hal yang terlihat jelas, namun pemerintah
setempat harusnya memperhatikan masalah pendidikan yang terselenggara
di desa Buaran Mangga.
Untuk teman-teman KKN 139 semoga kalian sukses dalam hal
akademik dan prestasi di luar, saling terhubung dan jangan putus
silaturahmi. Semoga apa yang kita kerjakan di Buaran Mangga dapat
bermanfaat bagi masyarakat dan pahala senantiasa mengalir kepada kita
semua. Jangan lupa tetap semangat dalam menjalani perkuliahan di tingkat
akhir ini, semoga kita semua diberikan kelulusan dengan nilai yang
memuaskan dan dapat menjadi kebanggaan orangtua masing-masing.
208 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
P.
MENJAGA AJARAN LELUHUR DI KAMPUNG BUARAN MANGGA
Oleh: Yusuf Effendi
Fakultas Dirasat Islamiyah-Dirasat
Mengabdikan Diri
Dalam dunia ini ada beragam agama, Islam, kristen, hindu, budha dll.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki berbagai penganut agama.
Yang terbesar dan terbanyak pemeluknya adalah agama islam. Islam tersebar
di berbagai penjuru Indonesia. Di sebarkan melalui metode - metode dakwah
oleh para ulama serta orang-orang terdahulu dalam pendekatannya kepada
masyarakat.
Desa buaran mangga atau orang sering menyebutnya dengan
singkatan burma menjadi tempat yang dipilih oleh UIN Syarif Hidayatullah
untuk kami melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Bertempat di kab.
Tangerang kec. Pakuhaji, Banten, Jawa Barat.
Berangkat dari keinginan diri sendiri yang suka dalam mencari hal
baru. Serta suka tinggal di tempat yang asing dan juga berdakwah dari satu
tempat ke tempat yang lain menjadi motivasi tersendiri untuk bisa
mengikuti KKN ini.Sejak tahun 2014 saya sudah mulai terjun dalam bidang
berdakwah. Dan sampai saat itupun masij terus berlanjut. Lain dari pada itu
hobby saya dalam memelihara hewan saya wujudkan dengan membuat
peternakan lele. Tahun 2018 saya memulainnya, diawali dengan 200 ekor
bibit anak ikan Lele sampai 500 ekor saat ini.
Di UIN Jakarta ini saya berkuliah di Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI)
yang notabene berinteraksi dengan bahasa arab. Merupakan satu dari
beberapa potensi diri yang saya miliki. Dalam bidang seni pun saya
menekuni design grafis dan kaligrafi.Dari kesemua potensi diri saya ini akan
saya terpakan dalam proker saya di KKN ini. Adapun rinciannya sebagai
berikut :
1) Mengadakan acara tabhlig akbar
2) Mengadakan pelatihan pidato bahasa arab
3) Mengadakan pelatihan budidaya ikan lele
4) Mengecat ulang TK dengan desain yang lebih berwarna serta
kaligrafi.
Dan inilah beberapa program yang akan saya bawa untuk memajukan
desa buaran mangga.
209
Awal sampai di desa ini melihat kondisi yang jauh dari kata enak
untuk hidup disini membuat saya mengerutkan dahi dan tergerak. Kondisi
air yang kurang baik. Tidak adanya angkutan umum serta respon warga yang
terkesan bertanya – tanya untuk apa kedatangan kami. Ini membuat saya
tertantang untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang desa ini.
Hari demi hari telah kami lewati. Selama Kkn disini telah terlaksana
dengan baik semua proker yang kami rencanakan. Terkhusus proker saya
berjalan baik. Terlihat setelah proker tersebut terjalankan ada perubahan
cara pandang mereka. Seperti prokersaya yaitu “ pelatihan pidato bahasa
arab “ setelah mengikuti ini, terlihat ada ketertarikan yang lebih dari siswa
setelah mengikuti pelatihan ini. Mereka banyak bertanya tentang arti dari
teks bahasa arab yang saya berikan.
Dan yang paling menonjol perbedaan setelah dan sesudah kami kkn
adalah kondisi tk yang sebelumnya terlihat membosankan. Setelah kami
lakukan pengecatan ulang terlihat menjadi lebih segar dan disukai siswa
siswi di tk itu.Setelahnya saya tersadar bahwa mereka sangat berharap besar
dengan kedatangan kami memberikan perubahan di desa mereka.
Warna Indah KKN SENTILAN
Sentilan nama kelompok Kkn kami. Di ambil dari angka 139, tak ada
makna khusus yangtertulis dari nama itu. Bagi saya nama tak penting yang
terpenting adalah isi yang tersisat dalam setiap anggotanya.
Tinggal selama satu bulan bersama orang baru dan tempat juga
lingkungan baru tentulah bukan sesuatu yang mudah. Perbedaan adat
istiadat, suku, budaya, cara pandang dan jurusan menjadi tugad bersama
untuk menyatukannya dalam satu wadah tanpa ada yang berlebih atau
kurang. Agar dapat menciptakan suatu rasa yang dapat dinikmati oleh
semua anggota KKN.
Satu bulan tinggal bersama teman-teman Kkn seperti mendapatkan
keluarga kecil baru. Selama kami satu bulan itu tak ada pertengkaran yang
terjadi. Mungkin kalau kesal atau sebal dengan teman itu ada namun itu
melebur lagi dan seakan hilang saat kita makan bersama beralaskan nampan.
Perbedaan merupakan warna yang membuat indah. Keberagaman
yang ada menggoreskan kenangan yang tak terlupakan. Teman – teman kkn
ini banyak sekali warnanya. Ada 17 orang berarti ada 17 warna yang siap
mengeluarkan pesonanya. Berikut adalah mereka warna warni yang
menghiasi kkn kami.
210 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
1. Raihan Azmi Azhari. Ean begitu sapaan saya ke dia. Sosok yang supel,
lucu, dan baik serta dermawan menjadikan posisi ketua yang ia pegang
membawa kami dalam alur yang menyenangkan. Terasa sudah kenal
lama dengannya padahal baru ketemu.
2. Fahmi Sudrajat. Pria berambut panjang keturunan sunda berparas
tampan dan suka main game. Dengan ketampanannya ini tak sedikit ibu-
ibu ataupun anak-anak yang kepincut dengannya. Kemampuannya
dalam memasak sedikit banyaknya membantu kaum perempuan saat
piket masak.
3. Nurul. Seorang perempuan yang sangat suka dengan anak kecil. Selaras
dengan jurusannya PIAUD menjadikan ia sangat di sukai anak-anak
fidelitas tempat tinggal kita.
4. Zahrota. Saya biasanya memanggilnya cici karena parasnya seperti orang
cina. Bahkan banyak orang bilang wajahnya mirip Tinatun. Dia
sahabatan dengan nurul disatukan dari sejak mereka SMA. Jurusan HI
membuatnya mahir dalam Speak English. Suka dengan kebersihan
membuat ia tergerak untuk membuat program kerja bakti bersama
warga yang bekerja sama dengan relawan dariTrush Hero.
5. Willy. Anak yang cerdas namun pendiam. Kuliah di jurusan sastra
inggris, tak perlu diragukan lagi kepiawaiannya dalam hal itu. Namun
terkadang ia juga sering jadi bahan ledekan karena sifatnya yang
tempramen. Sulit diajak bercanda.
6. Ridwan. Mahasiswa jurusan Perbandingan mazhab. Orang yang rajin
dan tekun dalam hal ibadah. Juga dermawan serta memiliki jiwa
pemimpin yang baik. Pandai dalam ber public speaking.
7. Yoggi. Seniman muda yang pandai dalam mengekspresikan sesuatu
melalui lukisan. Tak jarang kami bertukar fikiran tentang seni. Humoris
dan apa adanya.
8. Nazla. Sekretaris di kelompok kami. Yang selalu mengingatkan kami
untuk menulis laporan. Jurusan jurnalistik menjadikan dirinya paham
betul dalam tulis menulis dan surat menyurat.
9. Thor. Simple dan lurus. Kameramen yang cukup bisa di andalkan pada
setiap acara. Bagian ini memang sudah fashionnya, karena dia dari
Fakultas Sains dan Teknologi.
10. Ismy. Keibuan. Itu gambaran yang cocok. Karena memang dia sudah jadi
ibu sungguhan. Dari jurusan pertandingan mazhab.
211
11. Elsi.Mahasiswi jurusan agribisnis ini. Ambil alih dalam pembuatan film
dokumenter. Ia juga ikut bergabung dengan cici untuk penanggulangan
sampah. Namun hati-hati kalau dia sudah masak. (asin)
12. Dinda. Mahasiswi dari jurusan fisika ini diam-diam memiliki bakat yang
terpendam yaitu menari. Dia mengajarkan itu kepada siswi kelas 6 dan 5
di sdn 03 dan 01.
13. Mahmudah. Sosok yang sangat keibuan. Pandai memasak menjadi
keunggulannya. Sifatnya yang ramah namun nyebelin walau tak selalu.
Sifat tekunnya dalam hal ibadah membawa efek baik bagi teman-
temannya yang lain.
14. Dian. Bendahara yang amanah. Itu yang pertama kali terfikirkan untuk
mendeskripsikan dirinya. Sampai ia di juluk “ si dora”.
15. Annisa. Sekretaris kedua di kelompok kami. Tak banyak bicara sedikit
banyak suka bertindak. Tugasnya membantu Nazla dalam pembukuan.
16. Tsuraya. Mendongen adalah keahliannya. Setiap selasa dan rabu pagi di
sekolah tempat kami melakukan kegiatan. Berbaur dengan anak-anak
juga kebiasaannya, sampai setiap sore hari banyak anak-anak desa yang
datang ke posko kami hanya untuk sekedar mendengar dongeng darinya.
17. Yusuf. Saya sendiri telah saya paparkan di pengantar tulisan ini.
Penuh dengan berbagai macam peristiwa. Ada satu peristiwa yang
pernahterjadi dan ini juga menjadi sebuah pelajaran penting untuk semua
anggota Kkn ini. Dalam setiap harinya ada jadwal piket masak dan
membersihkan posko. Perempuan bertugas memasak dan laki-laki bagian
membersihkan alat masak dan posko. Pagi hari semua berjalan seperti biasa.
Sampai pada waktu sore tiba, makanan sudah siap sedia untuk di santai.
Kebiasaan kami para laki-laki makan bersama di atas satu nampan.
Dengan tujuan agar semakin erat hubungan kita dan tak akan terpisahkan.
Makanan telah habis kami lahap. Waktunya untuk yang piket mencuci
peralatan makan dan dapur. Namun karena satu dan lain halorang yang saat
itu sedang bertugas ia tidak mencuci peralatan tersebut sampai pagi
menjelang. Saat pagi tiba willy yang kebetulan saat itu piket terkejut melihat
tumpukan peralatan masak yang masih kontor di kamar mandi.
Willy merasa sangat kesal dengan hal itu. Karena itu bukan bagian
dari tugasnya. Itu adalah tugas orang yang piket sebelumnya. Dengan berat
hati dan kesal ipin mencuci piring itu sampai selesai. Dikarenakan peralatan
masak baru di cuci pagi hari menyebabkan terlambatnya proses memasak.
Hingga jam 09.00 pagi kegiatan memasak pun belum dimulai.Dan
212 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
dampaknya terlambat kita makan siang. Sehingga ada beberapa teman yang
memilih makan di luar karena sudah terlalu lapar untuk menunggu masakan
matang.
Dari sini kita belajar untuk tidak menyepelekan suatu pekerjaan walaupun
itu kecil. Namun jika terus di tumpuk ia akan menimbulkan dampak yang
besar.
Surga Yang Keruh
Masyarakat disini mayoritas islam di buktikan dengan adanya
Masjid serta Pondok Pesantren dan majelis ta'lim yang banyak tersebar di
sekitar kampung. Masjid yang merupakan simbol kekuatan islam haruslah
menjadi pusat kegiatan keislaman dan beribadatan. Kebanyakan di daerah
Jabodetabek masjid-masjidnya indah dengan banyaknya hiasan kaligrafi dan
semacamnya. Serta memiliki struktur kepengurusan atau istilahnya DKM.
Yang mana tugasnya adalah untuk memakmurkan dan mengelola masjid
sehingga ia dapat memberikan kemaslahatan bersama.Bilamana ada satu
acara peringatan hari besar islam. Mereka semua bergotong royong untuk
mempersiapkannya. Dari mulai pendanaan sampai dekorasi dll. Namun, hal
itu berbeda dengan Masjid di kampung Burma ini. Tak ada pengurus DKM
nya. Masjid disini dirawat atas dasar kepedulian masyarakat sekitar.
Minggu pagi saya dan tim dokumentasi berkeliling desa bermaksud
untuk meliput kegiatan masyarakat setempat untuk dijadikan film
dokumenter. Disela kami berjalan terlihat segerombolan ibu-ibu yang
sedang mencuci di pinggir sungai. Cukup banyak dan ramai dengan anak-
anak yang bermain disana sembari menemani ibu mereka menyuci.Mereka
mencuci bajudi sungai yang kondisi airnya sudah tidak layak lagi digunakan
untuk mencuci.
Ketidak adaan air bersih di sumur mereka menjadi faktor utama.
Selanjutnya perekonomian yang rendah menyebabkan mereka tak mampu
membuat kamar mandi bahkan wc sekalipun. Dan yang terakhir adalah
kebudayaan turun temurun yang masih mereka jaga.Sungguh betul adanya
desa buaran mangga adalah satu dari sekian banyak desa-desa se-kecamatan
pakuhaji yang masih tertinggal dari segi ekonomi serta sdm nya.
Selama kami tinggal di desa ini pagi kami selalu disibukan pergi ke
sd di sekitar desa tersebut. Diantara ada tiga sekolah :
1) SDN Buaran Mangga 01 terletak di desa buaran manga
2) SDN Buaran Mangga 03 terletak di kampung encle
3) MI Nurul Iman berlokasi di kampung Rawa Kidang
213
Ketiga kampung tersebut masih masuk dalam wilayah Buaran Mangga.
SDN buaran mangga 01 menjadi perputaran program kami pada segi
pendidikan. Ada hal yang membuat saya tercengang melihat kegiatan di sd
ini. Di setiap pagi hari sebelum masuk ke dalam kelas ada kegiatan khusus.
Di setiap harinya berbeda – berbeda. Di antara kegiatan tersebut adalah
sebagai berikut;
1. Senin ( upacara bendera)
2. Selasa ( membaca buku bersama)
3. Rabu ( sikat gigi bersama)
4. Kamis ( sarapan pagi bersama)
5. Jumat (pembacaan sholawat, tahlilan, surat yasin dan tausiah)
6. Sabtu ( olahraga dan pramuka)
Untuk pidato bahasa arab saya yang mengajarkannya sesuai dengan
fakultas sayaditempatkan di desa Buaran Mangga 01 ditemani teman saya
willy dan dia mengajarkan bahasa inggris. Hampir setiap harinya kami
mengajarkan anak-anak kelas 5 dan 6 berpidato bahasa arab atau inggris.
Ada sekitar 15 sampai 20 orang setiap pelatihan berlangsung. Dalam proses
pelatihan ini saya cukup senang dengan semangat dan antusias para pelajar.
Walau mereka belajar bahasa arab tetapi untuk bisa berpidato dan
mengucapkan perkalimat mereka sedikit kesulitan.
Hari demi hari semakin hari semakin terlihat orang-orang yang mau
sungguh – sungguh dalam belajar atau tidak. Ada satu siswi yang sangat
bersemangat serta memiliki kesungguhan yang kuat. Namanya Puan
Damayantiduduk di kelas 6 sd. Ia memiliki semangat yang sangat tinggi
meski tak jarang temannya mengejeknya karena suaranya yang lucu seperti
suara karakter di kartun-kartun. Tapi itu tak mematahkan semangatnya.
Justru ia seperti ingin menunjukkan kepada teman-temannya bahwa ia bisa.
Dengan terus mengikuti pelatihan ini.
Setiap pertemuan dia selalu menajadi yang terdepan. Percaya diri
adalah modal yang pertama saya tanamkan dalam diri mereka. Sehingga tak
ada lagi rasa takut saat tampil di depan orang banyak. Semangat yang ada
pada dirinya tak hanya ia pakai untuk dirinya sendiri. Namun semangat itu
ia tularkan ke teman – teman sekelasnya. Terbakar semangat mereka semua
dengan percikan api kecil yang diberikan Puan kepada temannya. Setiap
tugas dan hafalan yang saya berikan selalu dilakukan dengan baik. Itulah
yang menjadikan dirinya keluar sebagai juara.
214 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Dengan semangat tersebut Puan mampu memboyong piala juara ke 2
pidato bahasa arab pada acara Festival Anak Sholeh yang di adakan di sdn
buaran mangga 03 dan merupakan salah satu dari program kerja kami di kkn.
Itu ia persembahkan untuk sekolah, teman dan orang tuannya.Puan
bukanlah anak orang berada, kehidupan yang sederhana sudah menjadi
kebiasaan bagi dirinya. Ayahnya yang hanya butuh tani sedang ibunya hanya
penjaga warung. Itu tak juga bisa mengalahkan semangat nya.
Dalam pelatihan ini murid – murid di dominasi perempuan. Dengan
rasa penasaran dihati saya akhirnya saya menanyakan hal itu kepada para
murid. Satu dari mereka menjawab bahwa anak laki-laki di kelas 6 dan 5
setiap siang hari mereka mengaji kitab kuning yang berisikan ilmu tentang
agama islam di sebuah pesantren yang tak jauh dari tempat kami tinggal.
Ternyata benar apa yang dikatakan mereka. Banyak siswa yang mengaji ilmu
agama sepulang mereka sekolah. Dari situ saya berfikir yang terpenting
adalah kemauan yangkuat itu sudah cukup.
Sebuah inspirasi besar bagi saya untuk terus berlatih diri untuk jadi
lebih baik. Jika mau menjadi yang terbaik maka berjuang dengan perjuangan
yang terbaik. Karena sukses harus ada pengorbanan, Kesungguhan dan
keyakinan yang kuat agar mimpi bisa menjadi realita. Darinya saya belajar
untuk selalu semangat belajar bagaimanapun keadaan kita. Baik dalam
keadaan susah, sulit, lelah, banyak rintangan, cacian serta cemoohan balas
itu semua dengan kesungguhan kita agar bisa sukses.
Pak sujai sebagai orang yang di percayai masyarakat sebagai tokoh
agama juga tidak bisa terlalu lama menahan keinginan untuk menggunakan
pengeras suara di masjid. Sehingga ia pun memilih untuk memasang
pengeras suara di masjid Jami Nurul Iman.
Rumah mereka tepat berada di sebelah masjid. Beliau juga
merupakan salah satu murid dari Abah Kosim yang adalah tokoh penyebar
agama islam di desa tersebut. Dengan dakwah nya abah kosim telah mampu
membuat desa buaran mangga menjadi desa yang religius. Banyak dari murid
– murid nya yang menjadi pemuka agama di desa itu. Abah kosim
menanamkan nilai – nilai agama yang bersih, tidak mau mencampurkan
agama dengan urusan dunia. Di kenal sebagai tokoh agama yang sufi, abah
kosim juga menanamkan hal itu kepada murid – muridnya. Salah satu
contohnya adalah pelarangan menggunakan pengeras suara di masjid. Juga
melarang memainkan alat musik apapun di dalam masjid. Dan ajaran ini pula
yang masih terus di pegang teguh oleh pak sujai.
215
Meski banyak dari masyarakat yang menyayangkan sekali akan hal
itu. Di jaman yang sudah modern ini yang semua berbasis teknologi namun
di desa ini masih tak mau menerimanya.Pada tahun 2015 pihak pemerintah
kabupaten tangerang mendatangi masjid tersebut untuk mendata sekaligus
memberikan bantuan dana untuk masjid. Namun karena tidak adanya DKM
masjid yang terstruktur maka bantuan tersebut tidak di berikan. Hal ini
bukan sekali saja terjadi, sudah 3 kali hal ini terjadi.
Pak sujai menanggapi dengan senyuman. Beliau mulai
pembicaraannya dengan menceritakan sejarah masjid. Pada tahun 1971
masjid ini sempat mengalami renovasi besar. Beliau berkata " saya tidak mau
menerima bantuan dari dinas itu karena saya bukan pengurus masjid dan
saya tidak mau jadi pembohong hanya untuk mendapatkan uang saja. Saya
lebih baik miskin dari pada kaya dengan harta yang bukan hak saya ". Begitu
jawaban darinya, beliaupun melanjutkan pembicaraan nya " dahulu abah
kosim pernah berpesan agar terus menjaga ajaran ulama terdahulu di desa
buaran mangga ini, terkhusus masjid jami nurul iman " jawab beliau dengan
begitu serius. Seakan tak mau menghilangkan pesan dari gurunya.
Di halaman masjid berdiri tegak dan kokoh menara masjid yang
sederhana namun indah. Menara itu hadiah dari abah kosim dan pesan
terakhir beliau sebelum allah memanggil kehadiran-nya. Akhir pembicaraan
kami, beliau menawarkan kepada kami naik ke menara. Kampiun bergegas
naik keatas menara.
Pemandangan yang sungguh tak dapat dibantahkan. Keindahan desa
buaran mangga terdapat jelas dari atas menara ini. Terlihat bentangan sawah
yang sedang menguning menambah keindahan susunan warna yang ada.
Telah puas kami memandangi kamipun turun kembali kerumah pak sujai.
Saat di tanyakan " siapa yang membersihkan menara itu, bu? " , " si bapak"
jawab istri pak sujai.
Pelajaran yang dapat kita petik dari hal ini adalah bahwa dakwah itu
bukan hanya kewajiban orang berilmu tapi juga menjadi kewajiban orang
yang beriman. Menjaga masjid dan menghidupkan kegiatan di masjid juga
salah satu cara berdakwah. Teruntuk orang yang terbatas dalam
keilmuannya namun besar imannya. Diri saya pun tak jauh bedanya, yang
juga tinggal di masjid setiap harinya berkutik di masjid. Dengan bertemu
beliau menjadi inspirasi baru untuk saya agar terus dan tak kenal lelah dalam
berd akwah khususnya di masjid.
216 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Hidup bukan masalah kaya atau miskin saja. Namun, hidup
bertujuan untuk apa dan siapa. Waktu yang berharga berhak disetiap
detiknya diisi oleh kebaikan.Karena allah tidaklah melihat apa yang kita
gunakan, allah tak lihat rupa kita, yang allah lihat amal baik apa yang telah
kita lakukan di dunia. Melakukan kebaikan itu terkadang tidak langsung
mendapatkan balasannya, butuh kesabaran dam keihlasan dalam penantian.
Itulah yang beliau ajarkan kepada kami.Sungguh pemandangan yang sangat
menusuk hati saya yang juga sedang belajar. Membuat diri semakin
semangat untuk bisa memberikan manfaat bagi orang banyak.
Setitik Cahaya Harapan
Desa buaran mangga desa yang jaya dan kaya akan sumber daya
alamnya. Puluhan hektar sawah terbentang luas sejauh mata memandang.
Air yang melimpah mengalir di sungai sebagai sumber utama kehidupan
mereka. Berternak juga berkembang disana ada ternak ikan lele, ikan gabus,
kambing dan bebek.
Namun sangat disayangkan kesadaran masyarakat akan kebersihan
masih sangat rendah. Ada harapan dari mereka untuk bisa mengembalikan
kembali desa Buaran Mangga seperti dulu kala saat mereka kecil.
Harapan saya untuk desa tersebut bisa menjadi lebih baik lagi baik
dari segi ekonomi dan kebersihan. Seandainya saya tinggal disana akan saya
lanjutkan kembali program yang telah kkn ini laksanakan. Agar menjadi
sesuatu yang berkelanjutan sampai bisa tercipta desa yang sari nan nyaman.
Banyak dari warga desa tersebut yang tidak menpunyai toilet. Sehingga
memaksa mereka BAB di sungai.
Ini juga sangat dikeluhkan warga karena bila air sungi surut keluar
bau yang tak sedap dari tempat MCK. Semoga kedepannya pemimpin kita
bisa melihat rakyatnya yang seperti mereka. Kehidupan di desa bukan
berarti ketinggalan jaman dan buta akan kemoderenan yang ada. Mungkin
jasad kita terlahir di kampung tapi fikiran harus tetap memandang kedepan
dan menjadi generasi yang bisa memajukan desa yang dicintai ini.
Entah berapa banyak lagi saya harus menulis kata untuk
mengkisahkan KKN ini. Hampir disetiap kegiatan yang dilakukan selalu ada
sentilan baru untuk kami. Ketika seseorang bisa mengambil satu hikmah dan
mendapatkan satu inspirasi dalam setiap kejadIan, itulah manusia yang
mendapatkan kebaikan yang banyak. Begitu kata allah dalam firmannya
yang agung.
217
Q.
PERSINGGAHAN SEMENTARA UNTUK PERUBAHAN
SELAMANYA
Oleh: Zahrota Ramadanti
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik-Ilmu Politik
Perihal Menuntaskan Kewajiban
Apa hal yang pertama kali dipikirkan ketika mendengar sebutan
Kuliah Kerja Nyata atau yang disingkat dengan KKN? Jujur saja, pertama kali
hal yang saya pikirkan tentang KKN yaitu hanyalah salah satu dari segelintir
proses perkuliahan yang mau tidak mau atau suka tidak suka harus dijalani.
Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan hal yang wajib diikuti oleh
mahasiswa menjelang semester akhir sebagai bentuk pengabdian kepada
masyarakat. Dalam KKN ini, mahasiswa ditantang agar mampu
mempraktekan keilmuannya yang telah didapatkan selama duduk di
bangku kuliah untuk mengimplementasikan langsung ke kehidupan nyata.
Tujuan dari KKN menurut saya pada dasarnya untuk menguji peran
mahasiswa, yaitu sebagai Agen Perubahan (Agent of Change), mahasiswa
dituntut untuk menggunakan pemikiran dan ilmunya untuk merubah
lingkungan masyarakat demi membangun bangsa agar dapat berubah ke
arah yang lebih baik. Selain itu, mahasiswa juga memiliki peran sebagai
Kontrol Sosial (Social Control), mahasiswa diharapkan agar mampu
mengendalikan keadaan lingkungan masyarakat. Dalam hal ini, mahasiswa
harus dapat memberikan solusi atas permasalahan sosial yang ada dalam
kehidupan masyarakat.
Saat ini saya menempuh pendidikan Program Studi Ilmu Politik di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sesuai dengan program studi yang
saya tempuh, dalam KKN ini saya berharap mendapatkan banyak pelajaran
tentang kondisi sosial masyarakat yang ada di sana. Bagaimana sistem
pemerintahan desa berjalan dan apakah proses politik yang ada di realitas
sudah berjalan dengan seharusnya.Sehingga kedepannya kelak saya sudah
paham akan permasalahan sosial yang ada di masyarakat dan tahu
bagaimana cara menanganinya.Kompetensi yang saya miliki juga tidak
banyak, berbekal pengalaman saya yang pernah menulis essay dan berpidato
dalam bahasa inggris dan juga pengalaman mengajar di sebuah organisasi
kerelawanan juga cukup membuat saya terbiasa untuk membaur dengan
anak-anak dan mengajarkan sedikit ilmu yang saya punya kepada mereka.
218 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Sebelumnya saya tidak memiliki gambaran apapun terkait
bagaimana KKN nantinya akan berjalan dan juga bagaimana saya harus
memulai KKN ini dengan semestinya. Apalagi pada saat itu banyak sekali
info yang beredar dari orang-orang tentang KKN yang lebih banyak negatif
ketimbang positifnya. Hal tersebut tentunya membuat saya merasa ragu
untuk mengikuti KKN. Akan tetapi seperti dijelaskan di awal, mau tidak
mau atau suka tidak suka saya harus berlapang dada mengikuti KKN ini
dengan niat hanya untuk menuntaskan kewajiban sebagai mahasiswa dan
sebagai jalan untuk mencapai kelulusan.
Sebulan sebelum KKN, saya dan beberapa teman sekelompok
melakukan survei terlebih dahulu. Saya mengikuti survei sebanyak tiga kali
selama tiga minggu untuk melihat bagaimana keadaan situasi dan kondisi
desa. Kesempatan ini juga saya gunakan untuk melihat apa saja potensi dan
kekurangan yang ada pada desa. Ketika melihat bagaimana lingkungan desa,
saya memutuskan untuk merencanakan program kerja terkait dengan
kebersihan. Karena menurut saya, dilihat dari situasi dan kondisi
lingkungannya masyarakat kurang peduli terhadap kebersihan. Banyak
sekali sampah yang dibuang ke sungai dan banyak terdapat gundukkan
sampah yang diletakkan begitu saja dan bahkan sering dibakar langsung di
pinggir jalan yang tentunya menyebabkan polusi dan mengganggu
kenyamanan.
Saat pertama kali datang ke Desa Buaran Mangga yang terletak di
Kecamatan Pakuhaji, kelompok saya sudah menghadapi halangan, yaitu
tidak dapat bertemu dengan kepala desa yang ada di sana. Ketika kelompok
saya sudah berhasil menemui rumah kepala desa, orang yang berada dalam
rumah tersebut mengatakan bahwa kepala desa sedang tidak ada di rumah
dan sedang sibuk bekerja di luar. Alhasil, informasi seputar desa didapatkan
dari masyarakat yang bermukim di sana dan juga dari beberapa tokoh
masyarakat seperti Pak Sayuti, yaitu orang yang masih memiliki ikatan
keluarga dengan kepala desa. Pada saat survei kedua, kelompok saya fokus
mencari dan menentukan rumah kontrakan mana yang akan disinggahi dan
dijadikan posko KKN selama sebulan. Akhirnya kami memutuskan rumah
kontrakan yang belum pernah ditinggali oleh kelompok KKN sebelumnya.
Rumah kontrakan tersebut berada cukup dekat dengan Balai Desa sehingga
memudahkan nantinya untuk mengkoordinasikan acara dengan kepala desa
dan aparatur desa. Baru pada saat survei ketiga, akhirnya kelompok saya
bertemu dengan istri sekretaris desa, yaitu Ibu Neneng.
219
Pada saat itu saya berkesempatan untuk sedikit berbincang
mengenai kondisi dan situasi yang ada di desa. Beliau menjelaskan bahwa
pada saat itu adalah masa peralihan kepala desa. Maka, sekretaris desa yang
akhirnya menjadi pelaksana tugas yang menjabat sementara untuk
menggantikan kepala desa. Beliau juga menceritakan bagaimana situasi dan
kondisi desa saat ini dan berbagai macam permasalahan yang ada di desa.
Kami juga turut menjelaskan berbagai program kerja yang telah
direncanakan oleh masing-masing anggota kelompok dan meminta saran
serta bantuan beliau untuk merealisasikan program-program tersebut.
Sentilan untuk Perubahan
SENTILAN adalah nama kelompok saya yang merupakan
singkatan dari nomor kelompok yaitu, 139. Awal mula perasaan saya saat
melihat pengumuman daftar kelompok KKN saya merasa penasaran
sekaligus khawatir. Penasaran karena saya tentunya akan menemui wajah-
wajah baru yang belum pernah saya kenal sebelumnya. Mengetahui bahwa
saya akan satu kelompok dengan 17 orang dengan latarbelakang yang
berbeda, mulai dari asal keluarga dan daerah yang berbeda serta fakultasdan
program studi yang berbeda membuat saya khawatir apakah nantinya semua
anggota akan dapat menyatu dan bekerjasama dengan sinergis tanpa adanya
konflik dalam menghadapi rintangan yang akan dilalui kedepan. Apalagi
KKN diadakan dalam waktu yang cukup singkat yaitu satu bulan dan
kelompok diharuskan untuk membuat dan menjalankan berbagai program
kerja.
Pada sore hari, setelah acara Pra-KKN yang diadakan oleh PPM
selesai, untuk pertamakalinya saya bertemu dengan seluruh anggota KKN
yang sebelumnya hanya saling sapa via grup Whatsapp. Pertemuan
berlangsung dengan baik, dimulai dengan perkenalan nama dan asal jurusan
masing-masing serta berdiskusi terkait struktur organisasi yang akan
dibentuk untuk KKN. Lalu beberapa hari kemudian, pertemuan lebih sering
lagi diadakan secara intens. Pada saat itu kebetulan bulan ramadhan dan
kelompok saya mengadakan buka bersama di salah satu tempat makan, di
sana kami saling bercerita tentang kehidupan masing-masing seraya
bercengkrama untuk menghangatkan suasana agar menjadi semakin akrab.
Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Pada hari
Selasa, 23 Juli 2019 saya dan teman-teman kelompok saya bersiap-siap untuk
berangkat ke Desa Buaran Mangga dan membawa segala macam peralatan
dan kebutuhan sehari-hari yang akan digunakan di sana. Kami berangkat
220 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
dengan membagi kelompok lagi menjadi tiga sampai empat orang sesuai
dengan tempat tinggal masing-masing, sehingga perjalanan dapat lebih
mudah dan efisien. Setelah sampai di rumah kontrakan, saya teman-teman
bergotong-royong untuk membersihkan seluruh ruangan yang ada dan mulai
menata barang-barang agar tidak berantakan.
Beberapa hari tinggal di posko bersama teman-teman, entah
mengapa saya mulai merasa nyaman tinggal di sana. Ternyata apa yang
rasakan justru melebihi dari ekspektasi saya. Meski memang kondisi di
kontrakan tidak senyaman di rumah, akan tetapi saya merasa bersyukur
karena diberikan teman-teman kelompok yang sesuai dengan karakter saya
dan selalu mendukung satu sama lain. Tidak seperti yang terdengar dari
kelompok lain yang mulai dihadapai berbagai konflik antar anggota. Sejak di
sana dan sampai detik ini saya dan seluruh teman-teman kelompok saya
tidak memiliki konflik yang begitu berarti dan masih menjalin hubungan
yang sangat baik satu sama lain.
Tinggal bersama teman-teman baru yang memiliki latar belakang
yang berbeda justru membuat KKN semakin berwarna. Di sana saya banyak
belajar, berbincang dan mendapatkan perspektif baru dari teman-teman
sekelompok. Untuk mengapresiasi keberadaan mereka, maka izinkan saya
menjelaskan sekelumit tentang teman-teman anggota kelompok saya, yaitu
sebagai berikut:
1) Nurul, yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.
Ia adalah orang yang suka bercanda terkadang ia juga menjadi
sasaran untuk di bully karena kelakuannya.Akan tetapi meski ia
begitu ia memiliki kelebihan, yaitu membuat media untuk mengasah
kreatifitas anak-anak.
2) Adinda, yang berasal dari Program Studi Ilmu Fisika yang ternyata
pandai mengajarkan menari anak-anak. Dia adalah orang yang halus
dan sangat baik.
3) Anisa, yang berasal dari Program Studi Manajemen, ia merupakan
sekretaris kelompok. Ia adalah orang yang peduli dengan keadaan
yang lain.
4) Dian, yang berasal dari Program Studi Bahasa Indonesia, ia adalah
bendahara kelompok yang santai akan tetapi dapat mengatur
keuangan dengan baik.
221
5) Elsi, yaitu sebagai pubdekorasi dan dokumentasi dan teman satu
piket saya yang sering berbelanja ke pasar bersama. Ia pandai
mengedit dan mendesign foto dokumentasi.
6) Fahmi, yaitu mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah yang
fleksibel dan suka membantu.
7) Ismy, yang berasal dari Program Studi Perbandingan Mahzab yang
memiliki sifat keibuan dan selalu memperlakukan saya seperti
anaknya sendiri. Dan juga selalu menolong saya ketika kesusahan.
8) Lalu ada Nazla, yang berasal dari Program Studi Jurnalistik yang
bertugas sebagai sekretaris yang handal dan suka sekali bercerita
tentang hal apapun.
9) Ndah, yang berasal dari Program Studi Ilmu Kimia yang baik hati dan
ia juga suka mendongeng anak-anak.
10) Kemudian ada Raihan, yang berasal dari Program Studi Ekonomi
Syariah yaitu ketua kelompok yang perawakannya gembul, suka
bercanda dan santai akan tetapi meski begitu ia tetap berusaha
bertanggung jawab sebagai ketua.
11) Ridwan, yang berasal dari Program Studi Perbandingan Mahzab. Ia
gemasekali melucu dan juga ia suka memberikan arahan dalam acara-
acara..
12) Thor, yaitu berasal dari Program Studi Informasi Teknologi. Ia adalah
pubdekorasi dan dokumentasi yang cukup handal akan tetapi
terkadang menyebalkan.
13) Tsuraya, yang berasal dari Program Studi Ilmu Perpustakaan yang
sangat mahir mendongeng anak-anak dan juga orang yang sangat
mudah tertawa.
14) Willy, berasal dari Program Studi Sastra Inggris yang pastinya jago
berbahasa inggris. Ia orang yang sangat rajin dan suka membantu.
15) Yoggi, yaitu berasal dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
yang memiliki darah seni dan sangat mahir menggambar.
16) Yusuf, atau sering dipanggil Ucup atau Pak Ustadz yang berasal dari
Program Studi Dirasat Islamiyah. Ia adalah orang yang baik, suka
berceramah dan juga menasihati orang lain agar tidak tersesat dijalan
yang salah.
Tinggal bersama kalian semua merupakan pengalaman yang tidak
akan terlupakan. Saya masih teringat pada saat itu sering mengadakan
evaluasi kecil bagi yang perempuan untuk selalu memperhatikan sikap dan
222 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
kebiasaan masing-masing dalam menaruh barang-barang ataupun
melakukan sesuatu agar tidak mengganggu kenyamanan masing-masing
karena kami hidup dan berbagi dalam satu atap.
Saya juga sangat berterimakasih kepada teman-teman sekalian
yang seringkali mendukung apa yang saya lakukan dan mendengarkan apa
yang saya keluh kesahkan. Serta teman-teman semua yang senantiasa
menasehati dan mengingatkan ketika saya melakukan suatu kesalahan.
Momen-momen kebersamaan itu adalah hal yang paling berharga dan
bermanfaat bagi saya kedepannya. Sehingga saya dapat mengoreksi diri serta
merubah sikap dan perilaku saya agar menjadi lebih baik lagi.
Kehidupan Bersahaja di Buaran Mangga
Awal pertama kali saya datang ke Desa Buaran Mangga ternyata
tidak seperti apa yang saya bayangkan. Saya sempat berpikir bahwa sebuah
Desa biasanya tidak memiliki banyak penduduk dan tidak ada perumahan-
perumahan besar di sana. Saya mengira akses untuk pergi kemanapun,
seperti ke pasar atau toko-toko apapun pasti sulit. Akan tetapi, ternyata saya
salah. Desa Buaran Mangga merupakan wilayah yang cukup padat
penduduk, perumahan di sana juga jaraknya cukup berdekatan satu sama
lain. Wilayahnya cukup strategis dan mudah untuk menjangkau akses
kemanapun, seperti ke rumah sakit, supermarket, dan lain sebagainya.
Menurut saya, secara insfrastruktur desa ini sudah cukup baik, jalanannya
halus dan cukup luas untuk mobil.
Di sepanjang jalan masuk Desa Buaran Mangga kita akan disuguhi
dengan pemandangan hamparan sawah yang indah nan luas. Di sebelah
kanan juga dialiri dengan aliran sungai yang cukup besar. Akan tetapi,
sayangnya sungai di sana sangatlah keruh dan kotor. Banyak sekali sampah
yang tergenang di aliran sungai sehingga menyebabkan pemandangan yang
tidak mengenakan. Meski begitu, masih banyak sekali ibu-ibu di sana setiap
hari masih mencuci di aliran sungai dan juga banyak anak kecil yang kadang
bermain dan mandi di sungai tersebut. Padahal sungai itu dibuat sebagai
pembuangan kotoran limbah pabrik dan juga masih ada beberapa orang yang
buang air di sana. Sungguh pemandangan yang sangat aneh ketika saya
pertama kali tinggal di sana. Bagaimana bisa beberapa ibu-ibu itu mencuci
di sungai sementara mereka sebenarnya mempunyai saluran air keran yang
dapat digunakan di rumahnya. Terkadang saya juga sering melihat ibu-ibu
yang dengan santainya mencuci di sungai, padahal didepannya jelas terlihat
ada gundukan sampah kotor yang melewatinya.
223
Masyarakat Desa Buaran Mangga pada umumnya cukup ramah
terhadap kami para mahasiswa yang baru datang. Apalagi selama kami
tinggal, kami cukup akrab dengan tetangga-tetangga yang berdekatan dan
bahkan seringkali kami meminjam alat-alat untuk memasak ke tetangga
sebelah. Pada saat Idul Adha pun kami diberikan tiga bungkus daging
kambing oleh pemilik kontrakan yang kelompok saya tempati dan daging itu
olah menjadi sate. Hal yang cukup berbeda di Desa Buaran Mangga yaitu
kurban tidak diadakan di masjid, melainkan di lakukan secara perorangan
saja di rumah. Masjid di sana juga tidak memiliki struktur kepengurusan
seperti DKM atau Dewan Kemakmuran Masjid. Di dekat posko kami, masjid
pun tidak menggunakan speaker sehingga saya dan teman-teman lainnya
tidak dapat mendengarkan suara adzan berkumandang.
Selama saya dan teman-teman tinggal di desa, banyak sekali anak-
anak yang rutin mengunjungi posko setelah mereka pulang dari sekolah. Di
posko kami mencoba untuk membuat kegiatan-kegiatan yang dapat
mengasah kreatifitas anak-anak di sana. Di sana saya mengajak mereka
untuk mewarnai bersama, menyanyi bersama, mengajari mereka
menyanyikan lagu wajib nasional dan juga terkadang bermain bersama. Saya
juga berkesempatan untuk mengajarkan pidato bahasa inggris di SD Buaran
Mangga III untuk persiapan lomba tingkat SD Se-Buaran Mangga yang
diadakan oleh kelompok kami. Ternyata di sana anak-anak masih sulit
membaca tulisan dan juga lebih kesulitan lagi untuk mengucapkan beberapa
kata dalam bahasa inggris sehingga butuh pelatihan ekstra dan pengulangan
agar anak-anak dapat mengucapkan kalimat pidato bahasa inggris secara
benar dengan percaya diri.
Selain itu, saya juga mendatangi TK Al-Muawanah bersama beberapa
teman lainnya. Dalam kunjungan itu saya cukup prihatin karena TK tersebut
sangat sederhana dan hanya memiliki satu kelas. Pengajarnya pun hanya satu
orang. Di TK tersebut juga kurikulum yang diajarkan kurang sesuai dengan
semestinya dan juga tidak adanya media pembelajaran untuk menunjang
proses pembelajaran anak-anak. Program kerja yang kelompok saya lakukan
dominan berada di Kampung Encle, yaitu diantaranya seminar tentang
pengelolaan keuangan, Seminar Proporsal, dan Mitigasi Bencana Kebakaran
yang diadakan bekerja sama dengan Damkar. Dan dua program lainnya di
selenggarakan di Buaran Mangga tempat kelompok saya tinggal, yaitu
Tabligh Akbar dan juga Kerja Bakti sekaligus Penyuluhan tentang
Kebersihan. Menurut saya, aparatur desa dan RW Jaro yang ada di Kampung
224 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Encle lebih antusias dan selalu mengikuti pelaksanaan program kerja yang
mahasiswa adakan. Berbeda jauh dengan RW Jaro dan RT yang ada di
Buaran Mangga yang dekat dengan posko kami justru cenderung cuek dan
tidak mengapresiasi program yang dilaksanakan. Padahal program kerja
yang dilakukan menyangkut kemaslahatan dan untuk kebaikan masyarakat
di sana.
Impian Sederhana untukBuaran Mangga
Desa Buaran Mangga menurut saya bukan hanya memiliki potensi
sumber daya alam yang bagus, melainkan juga memiliki potensi sumber daya
manusia cukup baik. Di sana cukup banyak orang yang berusia produktif
tapi sayangnya kurang mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang
baik. Sekolah di sana juga memiliki infrastruktur yang layak, akan tetapi
sayangnya kurang memiliki fasilitas yang memadai tidak seperti di kota-kota
besar. Dalam hal pemerintahan desa pun terlihat kepala desa dan
aparaturnya kurang bisa mengayomi masyarakatnya dengan baik.
Kurangnya koordinasi dan komunikasi antara elit atau pejabat desa dan
masyarakat terlihat cukup jelas di sana.
Misalnya dalam permasalahan lingkungan terkait dengan
pengelolaan sampah. Ketika saya bertanya dengan kepala desa, beliau
cenderung menyalahkan masyarakatnya yang membuang sampah
sembarangan dan juga menyalahkan orang-orang di luar desa yang suka
membuang sampah di Buaran Mangga. Padahal seharusnya beliau juga turut
andil dalam hal ini, karena beliau yang memiliki kewenangan untuk
menindaklanjuti atau menegaskan aturan-aturan terkait pelarangan
membuang sampah sembarangan. Ketika saya bertanya kepada
masyarakatnya perihal permasalahan sampah, sebenarnya masyarakat
sangat ingin ada pengelolaan sampah secara berkala meskipun harus
mengeluarkan biaya untuk pengangkatan sampah dikarenakan memang
tidak ada mobil atau motor pengangkut sampah di rumah-rumah dan juga
TPS yang cukup jauh dari pemukiman.
Permasalahan lainnya yang ada yaitu terkait dengan kesejahteraan
warganya. Masih ada beberapa warga yang masih belum mempunyai toilet
dirumahnya sehingga harus buang air di sungai yang tentunya tidak baik
untuk kesehatan dan tanpa disadari akan menularkan penyakit yang tidak
diinginkan. Oleh karena itu penting untuk kepala desa agar membuatkan
toilet umum di sana supaya masyarakat tidak lagi buang air sungai dan
mencemari sungai.
225
Beberapa ibu-ibu juga sebenarnya sangat ingin ada penyuluhan
tentang kebersihan dan kesehatan sehingga ibu-ibu lain mendapatkan
edukasi dan bisa berhenti mencuci di sungai sangat kotor tersebut.
Sebenarnya masyarakat cenderung mudah untuk dimobilisasi atau
digerakkan akan tetapi sayangnya memang tidak ada ketua atau aparatur
desa yang menggerakkan masyarakat untuk memulai kebiasaan hidup bersih
dan sehat. Dalam mengatasi permasalahan tersebut saya mengadakan
program Kerja Bakti sekaligus Penyuluhan Kebersihan yang diikuti oleh
beberapa ibu-ibu di Buaran Mangga. Pada pertemuan yang diadakan secara
terbuka di rumah kepala desa yang dihadiri oleh RT, RW, serta aparatur
desa juga saya berkesempatan untuk menyalurkan aspirasi dan keluh kesah
masyarakat secara langsung dan menawarkan beberapa solusi untuk
menangani permasalahan lingkungan yang semoga akan dilaksanakan
setelah KKN kelompok kami berakhir.
“Orang yang terbaik di antara manusia adalah orang yang melalui
usahanya ia menanggung kebutuhan-kebutuhan orang lain”
“Ketika seseorang menghina kamu, itu adalah sebuah pujian bahwa selama ini mereka
menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan kamu, bahkan ketika kamu tidak
memikirkan mereka.” -B.J. Habibie
229
mengajarkan kami berbagai hal di SDN Buaran Mangga 1, sudah mau
mengajari pidato, mengajari tarian daerah cublak-cublak suweng, dan masih
banyak lagi yang kakak-kakak berikan untuk kami. Terutama untuk Ka Elsi
dan Ka Dinda, kami itu sayang banget sama Ka Elsi dan Ka Dinda,
terimakasih ya kakak
Pesan :
Pesan nya jangan lupain kita semua ya kak
“Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup
menahan perihnya kebodohan.” –Imam Syafi’i
231
DAFTAR PUSTAKA
Nasian, Fredian Tonny. 2015. Pengembangan Masyarakat Cet2. Jakarta:
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas
Ekologi Manusia IPB dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Nugraha, Eva. 2017. Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 2017.
Ciputat: Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat.
Renoati, Reni. 2003. Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Desa pada era Otonomi
Daerah dalam Rangka Mendukung Pembangunan Berkelanjutan. Mimbar Hukum
UGM.
“Hiduplah kamu bersama manusia sebagaimana pohon yang berbuah, mereka
melemparinya dengan batu, tetapi ia membalasnya dengan buah.”
-Abu Hamid Al-Ghazali
233
PROFIL SINGKAT DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN KKN
KELOMPOK 139
Nur Hidayah, MA, PhD adalah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Setelah
menyelesaikan S1 Syariah dari UIN Jakarta dan S1 Ekonomi Manajemen UT,
beliau melanjutkan S2 Syariah di UIN Jakarta dan juga memperoleh MA di
bidang Islamic Political Economy dari Durham University, UK.
Kecintaannya kepada ilmu dilanjutkan dengan menempuh program doctoral
di Melbourne University dengan disertasi bertema “Feminising Islam in
Contemporary Indonesia (London: Routledge, forthcoming).
Selain aktif mengajar dan meneliti, Ibu tiga anak ini juga aktif mengisi
berbagai kajian keislaman di berbagai forum ilmiah dan majlis taklim
bertema pemberdayaan (ekonomi) umat, khususnya perempuan.
Kecintaannya kepada dunia aktivisme terus dijalankan hingga kini menjadi
Direktur Program CDCC (Center for Dialogue and Cooperation among
Civilizations).
234 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
BIOGRAFI SINGKAT ANGGOTA KELOMPOK KKN 139 (SENTILAN) Adinda Ardani, lahir di Tangerang, 24
Desember 1999 dan ia merupakan anak
kedua dari dua bersaudara. Ia memulai
Pendidikan sejak berumur 3 tahun di
TPQ An-Nursyaidah, TK Pertiwi, SDN
Pamulang 1, MTsN 2 Tangerang Selatan
dan lulus di SMAN 3 Tangerang Selatan
pada Tahun 2016 dan langsung
melanjutkan studinya ke UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Sains dan
Teknologi Jurusan Fisika. Di luar
kegiatan perkuliahan ia juga aktif sebagai
anggota organisasi HIMAFI 2016-2019,
dan menjabat sebagai sekretaris dalam
RCTM periode 2016-2019.
Anisa Nur Syafitri atau yang akrab disapa
Anisa ini tinggal di Kota Tangerang. Ia
merupakan mahasiswi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Jurusan Manajemen. Wanita
kelahiran 09 Januari 1999 ini anak pertama
dari dua bersaudara, lulusan SMK Negeri 1
Tangerang dengan jurusan Akuntansi.
Selain tugasnya sebagai mahasiswi, ia aktif
di LSO FEB UIN Jakarta yaitu Galeri
Investasi Syariah dan saat ini menjabat
sebagai Bendahara 2. Anisa juga aktif
dalam komunitas tari Jepang bernama
Inazuma Yosakoi yang ada di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
235
Dian Ikawati, lahir di Jakarta pada Senin,
23 Februari 1998. Tinggal di Jln. Pd. Aren
Raya, Gg. Musholla Nurul Huda RT.
004/001 No.100A, Tangerang Selatan.
Riwayat Pendidikan yaitu TK Perwanida
Beji Wonogiri (2002-2003), SDN Pujiharjo
Wonogiri (2004-2005), SDN 02 Pondok
Aren (2005-2010), SMPN 12 Tangerang
Selatan (2010-2013), SMKN 2 Tangerang
Selatan (2013-2016), dan resmi menjadi
mahasiswi UIN Jakarta jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
(PBSI) tahun 2016. Riwayat Organisasi
yaitu OSIS, Paskibra, POSTAR, dan
Pramuka. Motto hidup “Berarti sampai
Mati”.
Elsi Rosita. Ia memulai pendidikan di TK Baitus Sa:adah dan melanjutkan
ke SDIT Al-Ijtihad setelah lulus ia
melanjutkan pendidikannya di Daar El-
Qolam selama 6 tahun, kemudian ia
melanjutkan kuliah di Uin Syarif
Hidayatullah Jakarta jurusan Agribisnis,
Fakultas Sains dan Teknologi. Saat duduk
di bangku perkuliahan ia hanya mengikuti
organisasi yakni kopma dan sudah tidak
aktif lagi yang masih aktif sampai saat ini
yaitu Ldk dan pernah mengikuti
kepanitiaan di HMJ yaitu PKTI
(Penulisan Karya Tulis Ilmiah) sebagai
Dekorasi dan Dokumentasi.
236 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Herdiyan Muhammad Ridwan. Sejak
kecil di panggil Ridwan dengan harapan
bisa membawa orang orang terdekatnya
masuk surga. Pria berambut lebat ini
tinggal di Kecamatan Cibinong, ia
merupakan anak terakhir dari tiga
bersaudara. Ia mempunya riwayat
pendidikan, di TPA AL-BAROKAH, SDN
Keranji 1 Cibinong, Yayasan Pondok
Pesantren Nurul Iman Parung-Bogor,
Pondok Pesantren Modern Daarussalaam
Depok. Lalu ia nelanjutkan studinya di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Aktif di
HM-PS Perbandingan Mazhab 2016 serta
Aktif di Dema Fakultas Syariah dan Hukum 2019.
Ismy purwanti, mahasiswi jurusan
perbandingan mazhab dan hukum di
fakultas syariah dan hukum lahir di tasik
malaya 8 november 1998 anak pertama dari
tiga bersaudara, jenjang pendidikannya di
mulai dari Tk Baiturrahman, SDN
Jombang 1, Mts al-amanah al-gontory dan
MA Al-amanah al-gontory juga, ia
bersekolah sekaligus menimba ilmu agama
di pesantren tersebut pula. Ia adalah salah
satu anggota organisasi IkMG (ikatan
keluarga besar al-amanah al-gontory) di
kampus ia tidak mengikuti organisai apa
pun.
237
Nazla Eka Rahmi. Memiliki riwayat pendidikan
dari SD Islam Ruhama kemudian melanjutkan ke
MTsN Ciledug (Cirebon) atau sekarang berganti
nama menjadi MTsN Cirebon 8 lalu melanjutkan
ke SMA Plus Al-Ittihad Cianjur dan setelah lulus
SMA melanjutkan ke UIN Syarif Hidayatullah
jurusan Jurnalistik, fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi (FIDIKOM). Selain masih
menjadi mahasiswa, dia juga aktif di beberapa
organisasi yakni IMM (Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah), DEMA UIN Jakarta, volunteer
Ayo Mengajar dan menjadi salah satu penggerak
di Sobat Mengajar Indonesia.
Nur Fahmi Sudrajat adalah mahasiswa
jurusan Hukum Ekonomi Syariah, UIN
Syarif Hidayatullah. Alumni Ponpes
Darunnajah Jakarta. Hobinya adalah
bermain game, dimana ia pun bisa sedikit
berpenghasilan melalui game tersebut
walaupun hobi dan impiannya berbanding
jauh. Impiannya menjadi seorang abdi
negara yaitu TNI. Fahmi orang yang
sedikit sulit dalam bergaul karena ia orang
yang bertipikal memikirkan cara bagaimana untuk berbaur kepada setiap
kepala yang ia temui dan menurutnya, butuh sedikit waktu untuk itu.
238 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Nurul Fitri Ardini (21 Tahun) kelahiran
Jakarta, 29 Januari 1998, merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara, ia merupakan
mahasiswi jurusan Pendidikan Islam
Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan. Riwayat pendidikan
terakhir beliau SMA Negeri 86 Jakarta
dan sekarang sedang menimba ilmu di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau
sangat senang mengikuti kegiatan sosial,
diantaranya Camp on 2K17, Gerakan Ayo
Mengajar, Greem Camp 2K19, dan beliau
merupakan anggota dari salah satu
komunitas yang bernama Relawan 4Life.
Raihan Azmi Azhari Tarigan. Lahir di
Medan, 28 September 1998. Raihan
merupakan mahasiswa jurusan Ekonomi
Syariah. Riwayat pendidikannya dimulai
dari TK RA Kartini, kemudian Sekolah
Dasar di Ikal, kemudian SMP Ar-
Raudhatul Hasanah, kemudian pindah
ke SMP Panca Budi kemudian SMA di
MAN 1 Medan, dan sekarang di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia aktif di
organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa
Islam),serta sudah mengikuti jenjang
pelatihan sampai intermediate training
(lk2) HMI. Saat ini beliau menjabat
sebagai Sekretaris Umum Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara (UMSU).
239
Siti Mahmudah, lahir di Tangerang, 27
Juli 1998. Perempuan asal Teluknaga ini
pernah bersekolah di SDN Kedung Jaya,
lalu lanjut ke SMPN 2 Teluknaga,
kemudian di SMAN 12 Kabupaten
Tangerang. Saat ini ia menempuh belajar
di bangku kuliah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta jurusan Pendidikan Kimia. Selain
berkuliah ia aktif di organisasi Himpunan
Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Kimia menjadi Kepala Departemen
Kemahasiswaan. Selain organisasi kampus ia juga menjabat sebagai
Bendahara Umum di Organisasi Koordinator Wilayah Paskibra Kecamatan
Teluknaga.
Thoriq al Kautsar (21) atau biasa
dipanggil Thor, merupakan seorang
mahasiswa jurusan Teknik Informatika,
Fakultas Sains dan Teknologi. Pria
kelahiran Bandung, 21 November 1997 ini
tidak terlalu menyukai organisasi di
kampus maupun di luar kampus sehingga
bisa dibilang tidak terlalu aktif. Anak ke-
empat dari empat bersaudara ini memulai
Pendidikan di TK Dharma Wanita,
kemudian dilanjut ke SDN Tawang
Heman 02, lalu ke SMPN 175 Jakarta,
kemudian ke SMAN 97 Jakarta, dan
melanjutkan kuliah di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
240 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Tsuraya Ulfah, sering dipanggil dengan
tsuraya. Perempuan yang berasal dari
Lampung ini lahir di Metro, 22 Mei 1998.
Anak pertama dari tiga bersaudara.
Memulai pendidikan dari TK Aisyiyah 1
Metro, SD Muhammadiyah 1 Metro, SMP
4 Negeri Metro, SMA Negeri 3 Metro,
hingga akhirnya melanjutkan kuliah di
UIN SyarifHidayatullah Jakarta jurusan
Ilmu Perpustakaan. Ia aktif di organisasi
Himpunan Mahasiswa Lampung sebagai
Anggota Bidang Sosial dan Masyarakat
masa bakti 2017-2018 dan sekarang
Sekretaris Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan masa bakti 2018-2019.
Willy Novianto Wuntu (21 tahun)
adalah mahasiswa Jurusan Sastra Inggris
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Willy memulai
pendidikannya di TK Al-Fathir, lalu
melanjutkan pendidikannya di SDN
Cipondoh 8 Tangerang. Kemudian, dia
melanjutkan pendidikannya ke SMPN
264 Jakarta tetapi dia pindah ke SMPN
205 Jakarta ketika masuk ke kelas 2.
Selanjutnya, dia melanjutkan pendidikan
ke SMAN 94 Jakarta. Akhirnya, dia
memilih untuk masuk ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
241
Yoggi Rahmono adalah garda depan
Mama dan bapak memiliki adik
perempuan yang masih duduk di bangku
MTs. Lelaki kelahiran 3 Mei 1997 ini
memulai pendidikan formalnya di SDN
KAMAL 06, dilanjutkan di MTs.
Tahdzibun Nufus, kemudian
melanjutkannya di MAN 16 Jakarta,
hingga akhirnya melanjutkan ke jenjang
perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta fakultas Tarbiyah jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris. Ia dikenal
aktif di sebuah yayasan dan komunitas
yang bergerak di bidang pendidikan, serta
dikenal memiliki kemampuan di bidang seni rupa.
Yusuf Effendi (21 tahun), laki – laki
kelahiran Jakarta, 04 juni 1997.
Mahasiswa Jurusan Dirasat Islamiyah,
Fakultas Dirasat Islamiyah. Ia adalah anak
tunggal di keluarganya. Selain menjadi
mahasiswa ia juga aktif dalam
berorganisasi intra/ekstra. Tahun 2017, ia
pernah menjabat sebagai wakabid Humas
dan Hubungan Alumni Dema Fdi. Pada
tahun ini ia menjadi anggota Sema U
bidang kelembagaan. Yusuf juga aktif
dalam berdakwah, saat ini ia menjadi
pembimbing REMATA ( Remaja Masjid
Attaubah), Cirendeu.
242 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Zahrota Ramadanti adalah mahasiswa
Jurusan Ilmu Politik di Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta. Ia lahir di Jakarta, 16 Januari 1998.
Ia menempuh pendidikan menengahnya di
SMPN 110 Jakarta, kemudian melanjutkan
sekolahnya di SMAN 86 Jakarta. Saat ini ia
sedang menjabat di organisasi internal
Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik
(HIMAPOL) sebagai Ketua Departemen
Perempuan dan Politik. Di luar
perkuliahan, ia juga sempat aktif dalam
organisasi terkait Pendidikan dan Anti
Korupsi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
244 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
245
LAMPIRAN 1 SERTIFIKAT
246 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
247
LAMPIRAN 2 SURAT KELUAR
248 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
249
250 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
251
LAMPIRAN 3 Pernyataan Bebas Plagiat
Kami yang bertanda tangan di bawah ini,
No. Nama NIM Tanda Tangan
1 Raihan Azmi Azhari 11160860000016
2 Nazla Eka Rahmi 11160510000227
3 Anisa Nur Syafitri 11160810000055
4 Dian Ikawati 11160130000061
5 Willy Novianto Wuntu 11160260000070
6 Tsuraya Ulfah 11160251000045
7 Yusuf Effendi 11160600000101
8 Zahrota Ramadanti 11161120000017
9 Yoggi Rahmono 11160140000099
10 Siti Mahmudah 11160162000007
11 Nurul Fitri Ardini 11160184000005
12 Thoriq Al Kautsar 11160910000045
13 Elsi Rosita 11160920000046
14 Adinda Ardani 11160970000066
15 Herdiyan Muhammad
Ridwan 11160430000020
16 Ismy Purwanti 11160430000023
17 Nurfahmi Sudrajat 11160490000077
252 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
Dengan ini menyatakan bahwa semua tulisan yang ada di Buku
Laporan Hasil Kegiatan KKN-PpMM 2019 Kelompok 139 Sentilan adalah
benar telah bebas dari plagiat atau penjiplakan. Apabila dikemudian hari
pernyataan ini terbukti tidak benar, maka kami akan bersedia menerima
sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini kami buat, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Ciputat, 29 September 2019
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Nur Hidayah, M.A., Ph.D. NIP. 197610312001122002
253
LAMPIRAN 4 FORM VERIFIKASI MANDIRI
BUKU LAPORAN HASIL KKM-PpMM 2019
Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
No. Kel : 139 Nama Desa : Buaran Mangga
Nama Kel : SENTILAN Nama Dospem : Nur Hidayah, M.A.,
Ph.D.
Judul : Kisah, Kasih, Khitah Buaran Mangga
CATATAN VERIFIKATOR No. Ihwal Kesesuaian dengan Buku Panduan
1 Sampul Muka ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
2 Halaman Dalam ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
3 Tim Penyusun ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
4 LEMB. PENGESAHAN ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
5 KATA PENGANTAR ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
6 DAFTAR ISI ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
7 DAFTAR TABEL ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
8 DAFTAR GAMBAR ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
9 TABEL IDENTITAS ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
10 RINGK. EKSEKUTIF ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
11 CATATAN EDITOR ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
12 LEMBAR BIDANG 1 ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
13 BAB I ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
14 BAB II ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
15 BAB III ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
254 | K i s a h , K a s i h , K h i t a h B u a r a n M a n g g a
16 BAB IV ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
17 BAB V ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
18 LEMBAR BIDANG 2 ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
19 BAB VI ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
20 BAB VII ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
21 DAFTAR PUSTAKA ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
22 BIOGRAFI SINGKAT ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
23 LEMBAR PEMISAH ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
24 LAMPIRAN ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
25 Sampul Belakang ☐ada ☐tidak ada ☐sesuai ☐belum sesuai
KESIMPULAN
*( Coret yang dianggap perlu
Ciputat, 29 September 2019
DENGAN INI KAMI MENYATAKAN BAHWA BUKU LAPORAN
HASIL KEGIATAN KKN-PpMM 2019 KELOMPOK 139 SENTILAN
TELAH DIVERIFIKASI DAN DINYATAKAN : SESUAI / TIDAK
SESUAI* DENGAN BUKU PANDUAN, BAIK KESESUAIAN ISI
MAUPUN TEKNIS PENULISAN
255
Verifikator Kesesuaian Konten
Nama Tanda Tangan
Nama Tanda Tangan
Verifikator Kesesuaian Teknis Penulisan
Nama Tanda Tangan
Nama Tanda Tangan
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Nur Hidayah, M.A., Ph.D.
NIP. 197610312001122002
Catatan Dosen Pembimbing/ Editor :