kisah ashhabul kahfianitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf... · (al-kahfi: 18), supaya...

5
Kimia itu Mudah | Kisah AshHabul Kahfi Copyright Ashadi Sasongko [email protected] http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2014/04/11/kisah-ashhabul-kahfi/ Kisah AshHabul Kahfi Mereka adalah para pemuda, dimana Allah Ta’ala memberi mereka petunjuk serta mengilhami mereka keimanan, sehingga mereka mengenal Rabb mereka dan mengingkari keyakinan kaum mereka yang menyembah berhala. Mereka mengadakan pertemuan di antara mereka untuk membicarakan masalah akidah mereka disertai dengan perasaan takut akan kekejaman dan kekerasan kaum mereka, seraya berkata, “Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian ….” (Al-Kahfi: 14), yakni jika seruan kami ditujukan kepada selain-Nya, maka sungguh kami “… telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.” (Al-Kahfi: 14), yakni perkataan keji, dusta dan zhalim. Sedangkan “kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai ilah-ilah (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka). Siapakah yang lebih zhalim daripada orang-orang yang mengada-ada kebohongan terhadap Allah.” (Al-Kahfi: 15). Setelah mereka sepakat mengenai keyakinan tersebut dan mereka menyadari bahwa mereka tidak mungkin menjelaskannya kepada kaum mereka, maka mereka memohon kepada Allah Ta’ala supaya dimudahkan urusan mereka, seraya berdo’a: “Wahai Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).” (Al-Kahfi: 10). Kemudian mereka berlindung ke gua, dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan urusan mereka, melapangkan lubang guanya serta menempatkan pintunya di sebelah utara, sehingga tidak terkena sinar matahari; baik ketika terbit maupun saat terbenam, dan mereka tertidur dalam gua mereka di bawah penjagaan serta perlindungan Allah selama seratus sembilan tahun. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melindungi mereka dari rasa takut, karena posisi tempat mereka (gua) berdekatan dengan kota kaum mereka. page 1 / 5

Upload: others

Post on 08-Feb-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Kimia itu Mudah | Kisah AshHabul KahfiCopyright Ashadi Sasongko [email protected]://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2014/04/11/kisah-ashhabul-kahfi/

    Kisah AshHabul Kahfi

    Mereka adalah para pemuda, dimana Allah Ta’ala memberi mereka petunjuk sertamengilhami mereka keimanan, sehingga mereka mengenal Rabb mereka danmengingkari keyakinan kaum mereka yang menyembah berhala. Merekamengadakan pertemuan di antara mereka untuk membicarakan masalah akidahmereka disertai dengan perasaan takut akan kekejaman dan kekerasan kaummereka, seraya berkata, “Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kalitidak menyeru Ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian ….” (Al-Kahfi:14), yakni jika seruan kami ditujukan kepada selain-Nya, maka sungguh kami “…telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran.” (Al-Kahfi: 14),yakni perkataan keji, dusta dan zhalim. Sedangkan “kaum kami ini telahmenjadikan selain Dia sebagai ilah-ilah (untuk disembah). Mengapa mereka tidakmengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka). Siapakah yanglebih zhalim daripada orang-orang yang mengada-ada kebohongan terhadap Allah.” (Al-Kahfi: 15).

    Setelah mereka sepakat mengenai keyakinan tersebut dan mereka menyadaribahwa mereka tidak mungkin menjelaskannya kepada kaum mereka, maka merekamemohon kepada Allah Ta’ala supaya dimudahkan urusan mereka, seraya berdo’a: “Wahai Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dansempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).” (Al-Kahfi:10). Kemudian mereka berlindung ke gua, dimana Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan urusan mereka, melapangkan lubang guanya serta menempatkanpintunya di sebelah utara, sehingga tidak terkena sinar matahari; baik ketika terbitmaupun saat terbenam, dan mereka tertidur dalam gua mereka di bawahpenjagaan serta perlindungan Allah selama seratus sembilan tahun. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melindungi mereka dari rasa takut, karena posisitempat mereka (gua) berdekatan dengan kota kaum mereka.

    page 1 / 5

  • Kimia itu Mudah | Kisah AshHabul KahfiCopyright Ashadi Sasongko [email protected]://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2014/04/11/kisah-ashhabul-kahfi/

    Allah senantiasa menjaga serta melindungi mereka dalam gua tersebut,sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya, “Dan kamu mengira mereka itu bangunpadahal mereka tidur; dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri” (Al-Kahfi: 18), supaya bumi tidak membusukan tubuh mereka.

    Kemudian Allah membangunkan mereka setelah tertidur dalam jangka waktu yangcukup lama “supaya mereka saling bertanya diantara mereka sendiri.” (Al-Kahfi:19). Akhirnya mereka menemukan jawaban yang sesungguhnya, sebagaimana haltersebut ditegaskan oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nya, “Berkatalah salahseorang diantara mereka: “Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini).” Merekamenjawab, “Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.” Berkata (yang lainlagi): “Rabb kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Makasuruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uangperakmu ini.” (Al-Kahfi: 19). Allah menjelaskan kisah ini hingga akhir.

    TANDA-TANDA KEKUASAAN ALLAH DAN FAIDAH-FAIDAH YANG DAPATDIAMBIL DARI KISAH TERSEBUT

    Di dalam kisah tersebut terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah dan faidah-faidahyang bermanfaat, di antaranya:

    Faidah pertama, bahwa kisah ashhabul kahfi, meskipun sangat mengagumkan,tetapi bukan merupakan satu-satunya tanda kekuasaan Allah yang palingmengagumkan, karena Allah memiliki tanda-tanda kekuasaan tersendiri dankisah-kisah yang di dalamnya terdapat pelajaran berharga bagi orang-orang yangberkenan merenungkannya.

    Faidah lainnya, bahwa orang yang memohon perlindungan kepada Allah, makaAllah akan melindungi dan menyayanginya, dan menjadikannya sebab sebab untukmenunjukkan orang-orang yang sesat. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah melindungi ashhabul kahfi dalam tidur mereka yang cukup lama dengan memelihara keimanandan tubuh mereka dari gangguan serta pembunuhan kaum mereka dan Allahmenjadikan bangunnya mereka dari tidur mereka sebagai tanda kesempurnaankekuasaan-Nya, kebaikan-Nya yang banyak dan bermacam-macam, supayahamba-hamba-Nya mengetahui bahwa janji Allah pasti benar.

    page 2 / 5

  • Kimia itu Mudah | Kisah AshHabul KahfiCopyright Ashadi Sasongko [email protected]://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2014/04/11/kisah-ashhabul-kahfi/

    Faidah lainnya adalah perintah menuntut ilmu-ilmu yang bermanfaat danmendiskusikannya, karena Allah Ta’ala telah mengutus mereka untuk tujuantersebut dan mengilhami mereka untuk berdiskusi di antara mereka seputarkeyakinan mereka dan pengetahuan masyarakat mengenai keyakinan atau perilakumereka sehingga diperoleh bukti-bukti dan pengetahuan bahwa janji Allah pastibenar dan sesungguhnya kiamat itu pasti terjadi tanpa ada keraguan di dalamnya.

    Faidah lainnya adalah berkenaan dengan etika seseorang yang merasa samarmengenai sesuatu ilmu, maka hendaklah ia mengembalikannya kepada gurunyadan berusaha untuk memahami dengan seksama pelajaran yang telahdiketahuinya.

    Faidah lainnya, bahwa sah mewakilkan serta mengadakan kerja sama dalam jualbeli. Hal tersebut merujuk perkataan mereka: “Maka suruhlah salah seorang diantara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini”, kemudian “…maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu.” (Al-Kahfi: 19).

    Faidah lainnya, bahwa diperbolehkannya memakan makanan yang baik-baik sertamemilih makanan-makanan yang layak dan sesuai dengan selera seseorang selamatidak melebihi batas-batas kewajaran. Sedang jika melebihi batas-batas kewajaranmaka hal tersebut termasuk perbuatan yang dilarang. Hal itu didasarkan kepadaperkataan salah seorang dari mereka: “… dan hendaklah dia lihat manakahmakanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu.” (Al-Kahfi: 19).

    Faidah lainnya adalah berkenaan dengan anjuran supaya memelihara, melindungiserta menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat menimbulkan fitnah dalam urusanagama dan harus menyembunyikan ilmu yang mendorong manusia berbuat jahat.

    Faidah lainnya adalah berkenaan dengan keterangan yang menjelaskan perhatiandan kecintaan para pemuda itu kepada agama yang benar, pelarian mereka untukmenjauhi diri dari semua fitnah dalam urusan agama mereka dan pengasingan dirimereka dengan meninggalkan kampung halaman serta kebiasaan mereka untukmenempuh jalan Allah.

    page 3 / 5

  • Kimia itu Mudah | Kisah AshHabul KahfiCopyright Ashadi Sasongko [email protected]://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2014/04/11/kisah-ashhabul-kahfi/

    Faidah lainnya adalah berkenaan dengan keterangan yang menjelaskan hal-halyang tercakup dalam kejahatan, seperti kemadharatan dan kerusakan yangmengundang kemurkaan Allah dan kewajiban meninggalkannya, danmeniggalkannya merupakan jalan yang harus ditempuh oleh kaum mukminin.

    Faidah lainnya, bahwa firman Allah Subhanahu wa Ta’ala , “Orang-orang yangberkuasa atas urusan mereka berkata, “Sesungguhnya kami akan mendirikansebuah rumah peribadatan di atasnya.” (Al-Kahfi: 21) menunjukkan bahwaorang-orang yang berkuasa yang dimaksud ialah para penguasa ketika merekadibangunkan dari tidur mereka yaitu para penguasa yang telah beragama denganagama yang benar, karena para penguasa itu mengagungkan dan memuliakanmereka, sehingga para penguasa tersebut berniat membangun sebuah rumahperibadatan di atas gua mereka.

    Meski hal itu dilarang khususnya dalam syari’at agama, maka yang dimaksud ialahmenjelaskan tentang ketakutan luar biasa yang dirasakan Ashhabul Kahfi ketikamembela dan mempertahankan keimanan mereka sehingga harus berlindung disebuah gua dan setelah itu Allah membalas perjuangan mereka denganpenghormatan dan pengagungan dari mahluk (manusia). Hal itu merupakankebiasaan Allah dalam membalas seseorang yang telah memikul penderitaankarena-Nya serta menetapkan baginya balasan yang terpuji.

    Faidah lainnya, bahwa pembahasan yang panjang lebar dan bertele-tele dalammasalah-masalah yang tidak penting; maka hal itu tidak perlu mendapatkanperhatian yang serius. Hal itu merujuk firman Allah Ta’ala, “Karena itu janganlahkamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir sajadan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepadaseorangpun di antara mereka.” (Al-Kahfi: 22).

    Faidah lainnya, bahwa bertanya kepada seseorang yang tidak berilmu dalammasalah yang akan dimintai pertanggungan jawab di dalamnya atau orang yangtidak dapat dipercaya adalah terlarang. Hal itu merujuk firman Allah Ta’ala, “… danjangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepadaseorangpun di antara mereka.” (Al-Kahfi: 22).

     

    page 4 / 5

  • Kimia itu Mudah | Kisah AshHabul KahfiCopyright Ashadi Sasongko [email protected]://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2014/04/11/kisah-ashhabul-kahfi/

    sumber : alsofwa.com

    page 5 / 5