kipi

Upload: badjay-dhita

Post on 10-Jan-2016

75 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kipi

TRANSCRIPT

  • KEJAADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI

    OLEH:

    dr.Huiny Tjokrohusada SpA MHKes Dep. Ilmu Kesehatan Anak

    RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta

  • BEBERAPA DEFINISI KIPI

    KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi adalah semua kejadian sakit dan kema;an yang terjadi dalam masa satu bulan setelah imuniasi dan diduga karena imunisasi (Depkes RI, 2009).

    Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi adalah semua kejadian sakit dan kema;an yang terjadi dalam masa 1 bulan setelah imunisasi (KN PP KIPI, 2005).

  • Denisi KIPI

    Kejadian medik yang berhubungan dengan imunisasi baik berupa efek vaksin ataupun efek samping, toksisitas, reaksi sensi;vitas, efek farmakologis, atau kesalahan program, koinsidensi, reaksi sun;kan atau hubungan kausal yang ;dak dapat ditentukan (DITJEN P2PLDAN PUSDIKLAT Kesehatan DepKes RI 2006; KOMNAS PP KIPI )

  • Mengapa perlu memantau KIPI

    Tidak ada satupun vaksin yang 100% aman dan tanpa resiko

    Adalah pen;ng untuk mengetahui resiko dan bagaimana penangannya bila hal tsb terjadi

    Memberi penjelasan yang benar pada masyarakat tentang KIPI akan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program imunisasi

    Pemantauan thd KIPI juga akan meningkatkan kualitas pelayanan

  • KLASIFIKASI KIPI

    a. KLASIFIKASI KAUSALITAS

    b. KLASIFIKASI LAPANGAN

  • a. KLASIFIKASI KAUSALITAS KIPI VACCINE SAFETY COMMITTEE

    1. Tidak terdapat buk; hubungan kausal (unrelated) 2. Buk; ;dak cukup untuk menerima/menolak hubungan

    kausal (unlikely)

    3. Buk; memperkuat penolakan hubungan kausal (possible)

    4. Buk; memperkuat penerimaan hubungan kausal (probable)

    5. Buk; memas;kan hubungan kausal (very like/certain)

    Klasikasi kausalitas pen;ng untuk analisis kasus KIPI

  • b. KLASIFIKASI LAPANGAN

    Reaksi Vaksin (Induksi vaksin) Kesalahan Program/Teknik Pelaksanaan Imunisasi

    Reaksi sun;kan Faktor Kebetulan (Koinsiden) Penyebab ;dak diketahui

  • KIPI Vaksin BCG

    KIPI ringan (lokal) - abses subkutan - regional limfadenopa; - supura;f limfadeni;s

  • KIPI Vaksin BCG

    KIPI berat - Ostei;s episis tulang panjang, bisa terjadi

    beberapa tahun setelah BCG (0,1-30 per 100 000 vaksinasi) - Menyebar dan fatal 2 dari 1 juta penerima vaksin (imuno-kompromais) 28 kasus BCG i;s generalisata (24 imunokompromais, 9 AIDS)

    HIV simtoma;k(AIDS) ;dak diberi vaksin BCG

  • KIPI VAKSIN DIFTERIA & TETANUS

    KIPI ringan - reaksi lokal: ringan sp sedang kemerahan, rasa sakit dan pengerasan di tempat sun;kan (11-38%)

    abses steril 6-10 kasus per 1 juta vaksinasi - reaksi sistemik: umumnya pd vaksinasi booster (0,5-10%)

    demam, lesu, badan pegal, sakit kepala

  • KIPI Vaksin Difteria & Tetanus

    KIPI Berat - Reaksi alergi: ur;karia generalisata dan

    reaksi analaksis (1-6 kasus/1 juta dosis)

  • KIPI Vaksin Pertusis (1)

    Reaksi lokal & sistemik - Kemerahan , edema, indurasi, nyeri di tempat sun;kan, rewel, anoreksia, muntah, menangis, demam ringan sp sedang. Terjadi beberapa jam setelah vaksinasi dan sembuh spontan tanpa gejala sisa - Pembengkakan seluruh paha atau lengan atas pernah terjadi setelah booster vaksin pertusis aseluler. Paha bengkak dapat disertai dengan eritema, rasa sakit & demam 1-4% setelah dosis ke 5 DaPT

  • KIPI Vaksin Pertusis (2)

    Reaksi lokal& sistemik Keseluruhan rx lokal & sistemik pd DaPT secara signikan lebih sedikit daripada DwPT

    Abses steril/ bakteriel pd tempat sun;kan jarang. Penyebab abses steril ;dak diketahui

  • KIPI Vaksin Pertusis (3)

    Reaksi alergi Analaksis pd DPT 2 per 100 000 vaksinasi Rs alergi pd DaPT ;dak diketahui angka kejadiannya

    Kejang Kejang dlm 48 jam DwPT es;masi 1 per 1750 sun;kan:

    Kejang demam sederhana Faktor predisposisi:riwayat kejang baik individu maupun di

    keluarga, berlatar belakang penyakit dengan kejang

    Temperatur 40,5o C 0,3% penerima vaksin dl 48 jam, pd DaPT jauh lb kecil

  • KIPI Vaksin Pertusis (4)

    Menangis berkepanjangan Menangis kuat atau berteriak terus menerus selama 3 jam lebih dalam waktu 48 jam setelah vaksinasi DwPT (1 dari 100 vaksinasi)

    Pd DaPT secara signikan kurang dari itu

  • KIPI Vaksin Pertusis (5)

    Episod hiporesponsif-hipotonik (HHE) - Kolaps atau keadaan spt renjatan (shock-like state) terjadi pd 1 per 1750 pemberian DwPT

    - Pd studi follow up ;dak terbuk; ada kecacatan neurologis atau gangguan intelektual pada episode hipotonik hiporesponsif

  • KIPI Vaksin Polio

    KIPI ringan & sedang : ;dak ada KIPI Berat - Lumpuh layuh akibat virus vaksin (VAPP) # Lumpuh layuh akut 4-30 hari setelah OPV # Lumpuh layuh akut 4-75 hari ses kontak dg penerima OPV desit neurologik 60 hari setelah onset meninggal # rate 1 kasus per 1,4 3,4 juta dosis vaksin; kasus lebih banyak setelah dosis pertama

  • KIPI Vaksin Polio (2)

    WHO Collabora;ve study: Kasus pd penerima 1/5,9 juta dosis vaksin Kasus pd kontak 1/6,7 juta dosis vaksin

  • KIPI Vaksin campak (1)

    KIPI ringan-sedang Reaksi lokal: nyeri di tempat sun;kan, sembuh dalam 2-3 hr

    Reaksi sistemik:

    - Demam hari ke 6-12 selama 1-2 hari (sp 5hari)

    - temperatur > 39,4 C (pd 5-15% kasus)

    - ruam kulit hari ke 7-10, 2 hari (+ 5% kasus)

  • KIPI Vaksin Campak (2)

    KIPI Berat - reaksi alergi # Reaksi hipersensi;vitas: ur;karia di daerah sun;kan akibat komponen isis vaksin, jarang, ringan # Analaksis jarang # Riwayat alergi telor: risiko analak;k vaksin yg mengandung campak rendah - Trombositopenia (transient) 1/25 000 500 000 MMR ada hubungannya dg trombositopenia 2 bulan paska vaksinasi : 2-3 mgu Lebih sering terjadi pd mereka yg pernah mengalami trombositopenia Tidak pernah ada laporan kema;an diakibatkan trombositopenia paska vaksinasi campak

  • KIPI Vaksin campak (3)

    KIPI berat Ensefali;s & ensefalopa; < 1 per 1 juta dosis

    Ensefalomieli;s infeksi campak alami: 1 dari 1000 pasien, 50% mengalami kerusakan SSP permanen

    Dipengaruhi reaksi imunologi, ditakutkan reaksi yg sama terjadi pada virus vaksin

    Inggris: Bri5sh Na5onal Childhood Encephalopathy Study (NCES) dalam pemantauan 10 tahun 5dak mendapatkan peningkatan risiko kelainan neurologik permanen setelah imunisasi campak (1997)

  • KIPI Hepatitis B

    KIPI ringan - temperatur > 37,7 C 1-6%

    - rasa sakit 3 29%

    - eritema 3%

    - bengkak 3%

    - nyeri kepala 3%

    Semua berakhir < 48 jam

  • KIPI Vaksin Hepatitis B

    KIPI berat - reaksi analaksis # angka kejadian 1 per 600 000 vaksinasi

    # vaksinasi selanjutnya indikasi kontra bila riwayat analaksis vaksinasi sebelumnya

    - sindrom Guillain Barre

    GBS dilaporkan terjadi 0,5 per 100 000 penerima vaksin, tanpa kema;an & kasus semuanya dewasa

    Adverse Events Repor5ng System 1991- 1994: 5dak ada KIPI pada neonatus & bayi yg mendapat vaksin Hep B

    Se5daknya 12 juta vaksin telah diberikan untuk kelompok umur tsb

  • Haemophyllus Inuenzae type b

    Conjungate polysaccharide (di konjugasi pd TT)

    Diberikan sejak usia 2-4-6 bulan

    Ulangan pada usia 18 bulan Kombinasi dengan DTaP / DTwP

    Suhu 2-8C, jangan beku Suspensi berkabut kepu;han: normal Penyimpanan

  • KIPI HiB

    KIPI ringan biasanya demam, nyeri lokal dan pembengkakan di daerah sun;kan

    KIPI sangat berat: sampai sekarang belum ada laporan

  • Reaksi sering-ringan

    Vaksin Reaksi lokal (nyeri,

    pembengkakan, kemerahan)

    Demam > 38C Iritabilitas, tak enak badan

    &gejala umum

    BCG 90-95% - -

    HiB 5 15% 2-10% -

    HepB Dewasa: 15% Anak: 5%

    1-6% -

    Campak ~ 10% 5-15% 5% ruam

    OPV -

  • Tatalaksana reaksi sering-ringan

    Reaksi lokal Kompres dingin pada bekas sun;kan Parasetamol

    Demam >38C Berikan banyak minum Kompres Parasetamol

    Iritabilitas, ;dak enak badan dan gejala umum Berikan banyak minum Parasetamol (pas;kan dosis yg tepat)

  • Reaksi sangat jarang-berat Vaksin Reaksi Interval awitan Kejadian per

    jutaan dosis

    BCG Limfadenitis Supuratif BCG osteitis BCG diseminata

    2-6 bulan

    1-12 bulan 1-12 bulan

    100-1000

    1-700 2

    HiB Tidak diketahui

    HepB Analkasis Sindrom Guillain Barre

    0-1jam 1-6 minggu

    1-2 5

    Campak Kejang demam Trombositopenia Analkasis Ensefalopati

    5-12 hari 15-35 hari 0-1 jam

    333 33 1-50

  • Reaksi sangat jarang-berat

    Vaksin Reaksi Interval awitan Kejadian perjutaan dosis

    Tetanus Neuritis brakhialis Analaksis Abses steril

    2-28 hari 0-1 jam

    1-6 minggu

    5-10 1-6 6-10

    DTP Persisten (>3 jam) Inconsolable screaming Kejang Hypotonic hiporesponsive episode(HHE) Analaksis/renjatan Ensefalopati

    0-24jam

    0-3 hari 0-24 jam

    0-1 jam

    0-3 hari

    1000-60.000

    570 570

    20

    0-1

  • Gejala klinis menurut jenis vaksin dan saat ;mbul KIPI

    Jemis Vaksin Gejala klinis KIPI Saat 3mbul KIPI

    TT (DPT, DT, TT)

    Syok analak;k 4 jam

    Neuri;s Brakialis 2 28 hari

    Komplikasi akut termasuk kecacatan dan kema;an

    Tidak tercatat

    Pertusis whole cell (DwPT)

    Syok analak;k 4 jam

    Ensefalopa; 72 jam

    Komplikasi akut termasuk kecacatan dan kema;an

    Tidak tercatat

  • Gejala klinis menurut jenis vaksin dan saat ;mbul KIPI

    Jemis Vaksin Gejala klinis KIPI Saat 3mbul KIPI

    Campak Syok analak;k 4 jam

    Ensefalopa; 5 15 hari

    trombositopenia 7-30 hari

    Klinis campak pd resipien imunokompromais

    6 bulan

    Komplikasi akut termasuk kecacatan dan kema;an

    Tidak tercatat

  • Gejala klinis menurut jenis vaksin dan saat ;mbul KIPI

    Jemis Vaksin Gejala klinis KIPI Saat 3mbul KIPI

    Polio (OPV) Polio Paralisis 30 hari

    Polio paralisis pd resipien imunokompromais

    6 bulan

    Komplikasi akut termasuk kecacatan dan kema;an

    Tidak tercatat

    Hepa;;s B Syok analak;k 4 jam

    Komplikasi akut termasuk kecacatan dan kema;an

    Tidak tercatat

    BCG BCG-i;s 4-6 minggu

  • b. KLASIFIKASI LAPANGAN

    Reaksi Vaksin Kesalahan Program/Teknik Pelaksanaan Imunisasi

    Reaksi sun;kan Kebetulan Tidak diketahui

  • KIPI KESALAHAN PROGRAM

    Tidak steril: - pemakaian ulang alat sun;k/jarum - sterilisasi ;dak

    sempurna - vaksin/pelarut terkontaminasi

    - pemakaian sisa vaksin utk bbrp sesi vaksinasi

    Infeksi: - abses lokal di daerah sun;kan - sepsis, sindrom syok toksik

    - infeksi penyakit yg ditularkan lewat darah: hepa;;s,HIV

  • KIPI Kesalahan program (2)

    Salah pakai pelarut vaksin:

    - pemakaian pelarut

    vaksin yg salah - memakai obat sebagai vaksin atau pelarut vaksin

    Abses lokal karena kurang cocok

    Efek nega;f obat: misalnya : insulin

    Vaksin ;dak efek;f

  • KIPI Kesalahan program (3)

    Penyun;kan salah tempat

    - BCG subkutan

    - DPT/DT/TT kurang dalam - Sun;kan di bokong Transportasi/penyimpanan vaksin ;dak benar

    Mengabaikan indikasi kontra

    Perkiraan KIPI - Reaksi lokal/abses - reaksi lokal/abses - kerusakan N Scia;cus

    Rx lokal akibat vaksin beku

    Vaksin ;dak potent Tidak terhindar dari reaksi berat

  • Teknik penyun;kkan yang tepat

  • b. KLASIFIKASI LAPANGAN

    Reaksi Vaksin Kesalahan Program/Teknik Pelaksanaan Imunisasi

    Reaksi sun;kan Kebetulan Tidak diketahui

  • KIPI Reaksi Sun;kan

    Reaksi sun;kan langsung: - rasa sakit, bengkak dan kemerahan

    Reaksi sun;kan ;dak langsung: - rasa takut

    - napas tertahan

    - pernapasan sangat cepat

    - pusing, mual/muntah

    - sinkop

  • Syncope/fain;ng: - Sering kali pada anak > 5 tahun - Terjadi beberapa menit post imunisasi - Tidak perlu penanganan khusus - Hindari stres saat anak menunggu - Hindari trauma akibat jatuh/ posisi sebaiknya duduk

  • Hiperven;lasi akibat ketakutan: - Beberapa anak kecil terjadi muntah, breath holding spell, pingsan

    - Kadang menjerit, lari bahkan reaksi seper; kejang (pasien tersebut perlu diperiksa)

    Beberapa anak takut jarum, gemetar dan histeria

    Pen;ng penjelasan dan penenangan

  • KIPI Kebetulan (koinsidens)

    Kejadian yang ;mbul, terjadi secara kebetulan setelah imunisasi

    Indikator faktor kebetulan ditandai dengan ditemukan kejadian yang sama di saat bersamaan pada kelompok populasi setempat tetapi ;dak diimunisasi

    Vaksin disalahkan sebagai penyebab

  • KIPI PENYEBAB TIDAK DIKETAHUI

    Kejadian yang dilaporkan belum dapat dikelompokkan ke dalam salah satu penyebab; maka sementara dimasukkan ke dalam kelompok ini sambil menunggu informasi lebih lanjut.

    Dibutuhkan kelengkapan informasi lebih lanjut Biasanya dengan kelengkapan informasi tersebut akan dapat ditnetukan kelompok penyebab KIPI

  • PENCEGAHAN TERJADINYA KIPI Mencegah KIPI akibat reaksi vaksin

    Indikasi kontra diperha;kan Vaksin hidup ;dak diberikan pada anak dengan

    desiensi imun

    Org tua diajar menangani reaksi vaksin yang ringan & dianjurkan segera kembali apabila ada reaksi yg mencemaskan

    Parasetamol dapat diberikan 5x sehari untuk mengurangi gejala demam & rasa sakit

    Mengenal dan dapat mengatasi reaksi analaksis Sesuaikan dengan reaksi ringan/berat yg terjadi atau

    harus dirujuk ke RS dengan fasilitas lengkap

  • Mencegah KIPI akibat program eror

    Gunakan alat sun;k steril untuk se;ap sun;kan

    Gunakan pelarut vaksin yg sdh disediakan oleh produsen vaksin

    Vaksin yg sudah dilarutkan harus segera dibuang setelah acara imunisasi selesai, BCG : 3 jam, Campak:8jam

    Dalam lemari pendingin ;dak boleh ada obat lain selain vaksin

    Pela;han dan supervisi yg baik

  • Pencegahan KIPI akibat reaksi sun;kan

    Tehnik penyun;kan yang benar Suasana tempat penyun;kan yang tenang Atasi rasa takut yang muncul pada anak yg lebih besar

  • KESIMPULAN

    KIPI adalah risiko program imunisasi Pelaksanaan imunisasi yang baik akan mengurangi KIPI

    Diperlukan pengetahuan imunisasi yang mendalam

    Penanganan KIPI yang baik dan komprehensif akan menunjang program imunisasi yang baik pula

  • REKOMENDASI IMUNISASI UNTUK PASIEN HIV ANAK

    Vaksin Rekomendasi Keterangan IPV Ya Pasien dg keluarga serumah DPT Ya Pasien dg keluarga serumah HiB Ya Pasien dg keluarga serumah Hepatitis B * Ya Sesuai jadwal anak sehat Hepatitis A Ya Sesuai jadwal anak sehat MMR ** Ya Diberikan umur 12 bulan Inuenza Ya Tiap tahun diulang Pneumokok Ya Secepat mungkin BCG *** Ya Dianjurkan utk Indonesia Varisella Tidak

  • Seorang anak dengan infeksi HIV atau diduga dengan infeksi HIV tetapi belum menunjukkan gejala, harus diberi semua jenis vaksin yang diperlukan (sesuai jadwal imunisasi nasional), termasuk BCG. Berhubung sebagian besar anak dengan HIV posi;f mempunyai respons imun yang efek;f pada tahun pertama kehidupannya, imunisasi harus diberikan sedini mungkin sesuai umur yang dianjurkan.

    Jangan beri vaksin BCG pada anak dengan infeksi HIV yang telah menunjukkan gejala.

    Berikan pada semua anak dengan infeksi HIV (tanpa memandang ada gejala atau ;dak) tambahan imunisasi Campak pada umur 6 bulan, selain yang dianjurkan pada umur 9 bulan.