kinerja operasional pln 2009

21
9. KINERJA OPERASIONAL

Upload: dhian-syah

Post on 24-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kinerja Operasional PLN 2009

9. KINERJA OPERASIONAL

PT PLN (Persero) PUSDIKLAT

Page 2: Kinerja Operasional PLN 2009

2009

Page 3: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................. iDAFTAR GAMBAR....................................................................................................... iDAFTAR TABEL.......................................................................................................... ii9. KINERJA OPERASIONAL......................................................................................2

9.1 PENDAHULUAN.............................................................................................29.1.1 Latar Belakang...................................................................................29.1.2 Dasar Acuan.......................................................................................29.1.3 Definisi dan Istilah..............................................................................29.1.4 Klasifikasi Gangguan..........................................................................2

9.2 INDIKATOR KINERJA OPERASIONAL.........................................................69.2.1 Perspektif Bisnis Internal....................................................................69.2.2 Pelayanan Pelanggan........................................................................8

9.3 CARA PERHITUNGAN KINERJA.................................................................109.4 APLIKASI SISTEM INFORMASI KINERJA TRANSMISI (SIRKIT)...............11

9.4.1 Pengenalan......................................................................................119.4.2 Aplikasi Sirkit....................................................................................129.4.3 Data Inputan Gangguan dan Pemeliharaan.....................................13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 9-1. Halaman Muka Aplikasi SIRKIT............................................................12Gambar 9-2. Menu Aplikasi SIRKIT...........................................................................12Gambar 9-3. Tampilan Aplikasi SIRKIT pada saat ada gangguan............................13Gambar 9-4 Form Data Gangguan & Pemeliharaan..................................................14

DAFTAR TABEL

Tabel 9-1. Ciri-ciri Gangguan Controllable dan Uncontrollable....................................3

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

i

Page 4: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

9.KINERJA OPERASIONAL

9.1 PENDAHULUAN

9.1.1 Latar Belakang

Kinerja merupakan salah satu alat untuk menilai suatu orang/organisasi

/perusahaan dalam menjalankan tugas yang dijalankannya apakah dapat

memenuhi sasaran yang telah ditetapkan. Dari hasil kinerja tersebut dapat

dilihat apakah individu atau kelompok tersebut berhasil atau gagal dalam

menjalankan tugas yang dijalankannya. Pada PT PLN (Persero), Kinerja

korporate juga berpengaruh terhadap penghasilan individu pegawai. Hal

tersebut tertuang dalam perhitungan Pay For Performance (P3) Pegawai.

Kinerja transmisi merupakan salah satu indikator yang sangat berperan dalam

pencapaian kinerja P3B Sumatera. Terdapat 2 (dua) perspektif yang di

dalamnya terdiri dari beberapa indikator kinerja transmisi antara lain TRAF,

TROD, TROF, CCAF, TLOD dan TLOF yang akan dijelaskan kemudian.

Selain dari indikator di atas, ada beberapa indikator yang perlu dijadikan

perhatian khususnya indikator kinerja peralatan, baik peralatan utama maupun

peralatan bantu. Indikator tersebut adalah Maintenance Index (MI), Security

Index (SI), Dependibility Index (DI) dan Auto reclose Index (ARI) yang

selanjutnya tertuang dalam kinerja Unit Pelayanan Transmisi (UPT).

9.1.2 Dasar Acuan

SK Direksi No. 059.K/DIR/2009 Tanggal 12 Maret 2009;

SK GM P3B Sumatera No.048.K/GM.P3BS/2009 Tanggal 23 Mei 2009;

9.1.3 Definisi dan Istilah

Definisi dan istilah yang biasa digunakan pada kinerja operasional adalah

sebagai berikut:

1. Gangguan atau forced outage (GGN)

Merupakan semua kejadian ketidaknormalan peralatan ataupun system

yang menyebabkan PMT trip.

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

ii

Page 5: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

2. Trip

Sebagai pembukaan PMT secara paksa oleh relai ataupun peralatan

bantu lainnya karena terjadi gangguan.

3. Padam atau interrupted (PDM)

Merupakan kejadian yang menyebabkan terputusnya pasokan listrik ke

konsumen.

4. TL (Transmission Lines)

Merupakan saluran tenaga listrik yang dipakai untuk menyalurkan energi

listrik dengan tegangan nominal lebih dari 35 kV.

5. TR (Transformer) 

Merupakan peralatan statis berdasarkan prinsip elektromagnitik untuk

mentransformasikan tegangan dan arus bolak-balik dari tegangan tinggi

menjadi tegangan menengah (150/20 kV, 70/20 kV, 70/12 kV).

6. IBT (Inter Bus Trafo)

Merupakan peralatan statis berdasarkan prinsip elektromagnitik untuk

mentransformasikan tegangan dan arus bolak-balik antar level tegangan

tinggi (150/70 kV, 275/150 kV, 500/150 kV).

7. Sirkit atau Circuit (CC)

Merupakan satu set rangkaian yang terdiri dari 3-fasa pada saluran

transmisi.

9.1.4 Klasifikasi Gangguan

Klasifikasi gangguan dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu :

a. Kriteria Gangguan terbagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :

1. System Fault Controllable

Gangguan pada peralatan yang berkaitan langsung dengan tegangan

sistem dan dapat menimbulkan arus hubung singkat pada sistem

tenaga listrik yang disebabkan oleh hal-hal yang dapat dikendalikan

atau diprediksi sebelumnya.

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

iii

Page 6: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

Contohnya seperti gangguan alat, pohon, gangguan penyulang karena

salah koordinasi, dan lain-lain.

2. System Fault Uncontrollable

Gangguan pada peralatan yang berkaitan langsung dengan tegangan

sistem dan dapat menimbulkan arus hubung singkat pada sistem

tenaga listrik yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak dapat

dikendalikan atau diprediksi sebelumnya.

Contohnya seperti gangguan karena petir, PFL, binatang di transmisi,

Layang-layang, Pembangkit, Bencana Alam dan lain-lain.

3. Non System Fault Controllable

Gangguan pada peralatan yang tidak berkaitan langsung dengan

tegangan sistem, tetapi men-tripkan PMT.

Contohnya adalah anomaly relai yang menyebabkan Trip PMT,

Kebocoran SF6, SC pada alat Bantu dan lain-lain.

Dari ke-3 kriteria di atas, terdapat 2 (dua) sifat gangguan yaitu

Controllable dan uncontrollable. Adapun cirri-ciri dari gangguan

controllable dan uncontrollable dapat dilihat pada Tabel 9-1 dibawah ini.

Tabel 9-1. Ciri-ciri Gangguan Controllable dan Uncontrollable

CONTROLLABLE UNCONTROLLABLE

- Biasanya ditandai dengan adanya

kelainan

- Sulit diprediksi

- Penyebab internal peralatan - Penyebab eksternal atau fenomena alam

- Kurang pemeliharaan - Tidak masuk ruang lingkup pemeliharaan

- Analisis gangguan lebih mudah - Analisis gangguan relative lebih sulit

b. Penyebab Gangguan

Macam-macam penyebab gangguan:

1. Alat

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

iv

Page 7: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

Gangguan yang disebabkan karena adanya kerusakan atau

keabnormalan pada instalasi seperti PMT, PMS, Trafo, kabel,

konduktor, isolator, CT, OLTC, LA, MCB, Accessories (Batere, Jumper,

Aux Relai dan lain-lain). Seluruh gangguan yang disebabkan oleh

peralatan dikategorikan sebagai gangguan Controllable baik Non

System Fault ataupun System Fault.

2. Bencana Alam

Gangguan yang disebabkan karena fenomena alam diluar kendali

manusia seperti Gempa Bumi, Banjir, Angin Ribut/Puting Beliung,

Tanah longsor, Gunung meletus. Karena hal tersebut merupakan di

luar kendali manusia maka gangguan yang disebbakan oleh bencana

alam dikategorikan sebagai gangguan System Fault Uncontrollable.

3. Binatang

Gangguan yang disebabkan oleh berbagai jenis binatang (seperti

Tikus, Kucing, Tokek, Ular, Monyet, Beruang, Musang, Burung, dan

lain-lain). Gangguan Transmisi dan switchyard yang disebabkan oleh

binatang merupakan gangguan uncontrollable, sedangkan gangguan di

dalam Gardu Induk merupakan gangguan controllable.

4. Layangan

Gangguan yang disebabkan oleh layang-layang. Gangguan disebabkan

layang-layang dikategorikan sebagai gangguan System Fault

uncontrollable.

5. Manusia/PFL

Gangguan yang disebabkan karena human error atau pekerjaan pihak

lain. Gangguan yang disebabkan oleh Manusia atau PFL dapat

dikategorikan sebagai gangguan Non System Fault ataupun System

fault controllable ataupun uncontrollable. Hal ini harus dilihat dari

penyebab terjadinya gangguan.

6. Overload

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

v

Page 8: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

Gangguan karena kapasitas PHT atau TD dibebani melebihi dari batas

kemampuannya, baik akibat gangguan maupun pengaturan operasi

sistem. Gangguan overload dikategorikan sebagai gangguan System

Fault.

7. Pembangkit

Gangguan yang disebabkan karena adanya pembangkit yang trip

sehingga menyebabkan penyaluran terganggu. Gangguan disebabkan

pembangkit dapat dikategorikan sebagai gangguan System Fault

Uncontrollable.

8. Penyulang

Gangguan yang disebabkan adanya gangguan disisi jaringan distribusi.

Gangguan distribusi dikategorikan sebagai gangguan System Fault

Uncontrollable.

9. Petir

Gangguan yang disebabkan terjadinya flashover pada peralatan

instalasi akibat sambaran petir baik langsung maupun tidak langsung.

Gangguan petir dikategorikan sebagai gangguan System Fault

Uncontrollable.

10.Pohon/Tegakan

Gangguan yang disebabkan terjadinya flashover pada kawat/konduktor

jaringan akibat tidak terpenuhinya jarak bebas (clearance) dengan

pohon. Gangguan pohon dikategorikan sebagai gangguan System

Fault controllable.

11.Relai

Gangguan yang disebabkan karena relai rusak, salah setting, mala

kerja, salah wiring, dan sebagainya. Gangguan relai dikategorikan

sebagai gangguan Non System Fault Controllable.

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

vi

Page 9: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

9.2 INDIKATOR KINERJA OPERASIONAL

9.2.1 Perspektif Bisnis Internal

9.2.1.1 Maintenance Index (MI)

MI adalah indikator unjuk kerja terhadap derajat kepastian suatu peralatan utama

tidak mengalami kesalahan kerja pada kondisi yang diperlukan.

MI =

Faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian MI adalah gangguan-gangguan

yang bersifat Controllable, Baik gangguan System Fault ataupun Non System

Fault. Untuk dapat memperbaiki pencapaian MI, perlu dilakukan pemeliharaan

secara baik dan menyeluruh sehingga gangguan-gangguan yang bersifat

controllable dapat berkurang.

9.2.1.2 Security Index (SI)

SI adalah Indikator unjuk kerja terhadap derajat kepastian suatu peralatan bantu

tidak mengalami kesalahan kerja pada kondisi yang diperlukan.

SI =

Faktor yang memperngaruhi dalam pencapaian SI adalah gangguan-gangguan

yang bersifat Non System Fault.

9.2.1.3 Dependibility Index (DI)

DI adalah indikator unjuk kerja terhadap derajat kepastian suatu sistem proteksi

yang akan bekerja dengan benar pada kondisi yang diperlukan.

DI =

Faktor yang memperngaruhi dalam pencapaian DI adalah gangguan-gangguan

yang bersifat System Fault, baik gangguan yang Controllable ataupun

Uncontrollable. Selain itu factor yang mempengaruhi adalah jumlah mala kerja

relai.

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

vii

Page 10: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

9.2.1.4 Auto Reclose Index (ARI)

ARI adalah indikator unjuk kerja terhadap derajat kepastian suatu sistem Auto

Reclose bekerja dengan benar pada kondisi yang diperlukan.

DI =

Faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian ARI adalah gangguan-gangguan

temporer yang dapat dinormalkan oleh auto reclose. Definisi Auto Reclose bekerja

dengan benar apabila PMT dapat kembali masuk pada saat gangguan temporer,

dan definisi auto reclose gagal adalah gangguan bersifat temporer dan PMT gagal

masuk kembali dengan bantuan Auto Reclose.

9.2.1.5 Transformer Availability Factor (TRAF)

TRAF adalah indikator kesiapan transformer (Trafo dan Bay) dalam kurun waktu

operasi.

Kesiapan TR adalah kesiapan 1 bay TR dalam menyalurkan tenaga listrik.

TRAF = [1- ] x 100. (%)

Keterangan :

n = Jumlah Gangguan, m = jumlah pemeliharaan,

MVAOD = MVA TD Gangguan, MVAMD = MVA TD Dipelihara,

TDOD = TR Outage Duration, TDMD = TR Maintenance Duration.

9.2.1.6 Circuit Availability Factor (CCAF)

CCAF adalah indikator kesiapan saluran transmisi (Bay dan TL) dalam

kurun waktu operasi.

CCAF = [1- ] x100. (%)

Keterangan :

OD = Outage Duration,

MD = Maintenance Duration

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

viii

Page 11: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

9.2.1.7 Daily Load Deviation Counter (DLDC)

DLDC adalah mengukur frekuensi terjadinya ketidaktepatan ramalan beban

harian, yang dihitung bila ramalan beban harian melewati batas ± 15%.

Kinerja ini merupakan salah satu indikator dalam kinerja Unit Pengatur

Beban.

9.2.1.8 Operation Human Error (OHE)

OHE adalah indikator mengukur frekuensi kesalahan operasi yang

dilakukan oleh dispatcher dalam mengoperasikan instalasi/peralatan baik

secara langsung ataupun tidak langsung.

9.2.1.9 Kesiapan Komunikasi (Kom)

Kesiapan komunikasi adalah indikator peralatan komunikasi dengan

mengukur persentase kesiapan sarana komunikasi dalam satu kurun waktu

tertentu.

9.2.1.10 Kesiapan Master Station (MS)

Kesiapan MS adalah indikator unjuk kinerja peralatan Master Station

dengan mengukur persentase kesiapan MS dalam satu kurun waktu

tertentu.

9.2.1.11 Kesiapan Tele Informasi Data (TID)

Kesiapan TID adalah indikator kinerja yang mengukur keakuratan informasi

dasar tentang STL yang diperoleh dari pemantauan status peralatan dan

pengukuran besaran listrik pada gardu induk.

9.2.2 Pelayanan Pelanggan

9.2.2.1 Transmission Line Outage Duration (TLOD)

TLOD adalah indikator untuk mengukur lamanya gangguan pada TL setiap

100km. Lama gangguan TL dihitung sejak gangguan terjadi, hingga TL siap

dibebani (enerjais).

TLOD = x100 (jam/100kms),

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

ix

Page 12: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

n = jumlah kali gangguan dalam satu periode pelaporan.

9.2.2.2 Transformer Outage Duration (TROD)

TROD adalah mengukur lamanya gangguan rata-rata peralatan pada setiap

unit TR. Lama gangguan per unit TR dihitung mulai gangguan hingga TR

(enerjais).

TROD = . (jam/unit)

n = jumlah kejadian gangguan

R = jumlah trafo yang beroperasi

9.2.2.3 Transmission Line Outage Frequency (TLOF)

TLOF adalah untuk mengukur kekerapan gangguan pada TL setiap 100km.

TLOF = x100. (kali/100kms),

n = jumlah gangguan TL dalam satu periode pelaporan.

9.2.2.4 Transformer Outage Frequency (TROF)

TROF adalah untuk mengukur kekerapan gangguan pada setiap unit TR.

TROF = . (kali/unit) ,

n = jumlah kejadian gangguan

R = jumlah trafo yang beroperasi

9.2.2.5 Voltage excurtion Counter (VEC)

VEC adalah menghitung jumlah GI yang melewati batas tegangan dengan

waktu lebih dari satu jam. Batas tegangan GI yang dipersyaratkan adalah ±

10%.

9.2.2.6 Average System Recovery Time (ASRT)

ASRT adalah mengukur kecepatan penanganan pemulihan beban yang

padam akibat gangguan. Waktu pemulihan dihitung sejak konsumen padam

hingga menyala kembali.

Besarnya beban yang padam, diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:

1. pemadaman besar, bila beban yang padam 50%,

2. pemadaman sedang, bila beban yang padam antara 15% s.d. 50%,

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

x

Page 13: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

3. pemadaman kecil, bila beban yang padan antara 5% s.d. 15%.

Catatan: pemadaman <5% tidak dihitung.

9.3 CARA PERHITUNGAN KINERJA

Sesuai dengan SK GM P3B Sumatera No.048.K/GM.P3BS/2009 Tanggal 23

Mei 2009 dan SK Direksi No. 059.K/DIR/2009 Tanggal 12 Maret 2009,

perhitungan untuk kinerja operasional menggunakan kurva perhitungan

trapesium 125%.

Untuk menghitung pencapaian, rumus yang digunakan adalah :

Pencapaian = ...................... (1)

atau

Pencapaian = ...................... (2)

Perhitungan menggunakan pencapaian (1) pada saat realisasi yang

didapat lebih kecil lebih baik. ( R < T, maka hasil lebih baik ). Sedangkan

Perhitungan menggunakan pencapaian (2) pada saat realisasi yang

didapat lebih besar lebih baik. ( R > T, maka hasil lebih baik ).

Berikut cara penilaian untuk kurva 125%.

Titik OA (I) : Jika, pencapaian ≤ 50 %, maka perhitungan nilai bobot

menggunakan garis Y = 0.

Titik AB (II) : Jika, 50 % < pencapaian < 100 %, maka perhitungan

nilai bobot menggunakan garis Y = { 2 (x) - 100% } *

Bobotnya.

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

xi

A (50,0) B (100,0) C (125,0) D (150,0)

Nilai Bobot

I

II

III

IV

VO (0,0)

Page 14: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

Titik BC (III) : Jika, 100 % ≤ pencapaian ≤ 125 %, maka perhitungan

nilai bobot menggunakan garis Y = 100% * Bobotnya.

Titik CD (IV) : Jika, 125 % < pencapaian < 150 %, maka perhitungan

nilai bobot menggunakan garis Y = { 4 (x) + 600% } *

Bobotnya.

Titik DE (V) : Jika, pencapaian ≥ 150 %, maka perhitungan nilai bobot

menggunakan garis Y = 0.

9.4 APLIKASI SISTEM INFORMASI KINERJA TRANSMISI (SIRKIT)

Sistem Informasi Kinerja Transmisi (SIRKIT) merupakan suatu program aplikasi

berbasis web yang ditumbuhkembangkan oleh PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali untuk

menghimpun data gangguan dan pemeliharaan instalasi yang terjadi. Saat ini Aplikasi

SIRKIT sudah digunakan oleh seluruh PLN yang mengelola transmisi di seluruh

indonesia, dan salah satunya adalah P3B Sumatera diharuskan menggunakan aplikasi

SIRKIT dalam menginput seluruh data gangguan dan pemeliharaan.

9.4.1 Pengenalan

Aplikasi fois dapat dibuka pada portal :

Intranet : 10.6.1.40/~fois atau

Internet : 202.162.216.204/~fois

Maka akan terbuka portal seperti pada Gambar 9-1.

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

xii

Page 15: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

Gambar 9-1. Halaman Muka Aplikasi SIRKIT

Untuk dapat mengakses aplikasi ini dibutuhkan user name yang sudah di

daftarkan oleh administrator. Dalam hal ini administrator P3B Sumatara adalah

Kantor Induk.

9.4.2 Aplikasi Sirkit

Gambar 9-2. Menu Aplikasi SIRKIT

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

xiii

Page 16: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

Gambar 9-2 adalah menu pada saat user telah masuk dalam aplikasi

SIRKIT. Ada beberapa poin dalam aplikasi SIRKIT yang bisa diakses

antara lain :

- Penambahan data peralatan instalasi.

- Penambahan data gangguan dan pemeliharaan

- Mengedit data gangguan dan pemeliharaan yang sudah diinput

- Melihat dan mencetak data gangguan dan pemeliharaan yang sudah

diinput.

- Melihat pencapaian indikator kinerja SI, DI, MI, ARI, TLOF, TLOD,

TROF, TROD, CCAF, ENS dan pemeliharaan.

Untuk data gangguan dan pemeliharaan pada hari tersebut maka akan

ditampilkan langsung pada saat menu utama seperti terlihat pada

Gambar 9-3.

Gambar 9-3. Tampilan Aplikasi SIRKIT pada saat ada gangguan

9.4.3 Data Inputan Gangguan dan Pemeliharaan

Pada aplikasi SIRKIT, apabila kita akan memasukkan data gangguan atau

pemeliharaan, maka ada beberapa data yang kita inputkan oleh operator pada

saat terjadi gangguan atau pemeliharaan seperti terlihat pada Gambar 9-4.

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

xiv

Page 17: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

Gambar 9-4 Form Data Gangguan & Pemeliharaan

Data-data tersebut adalah :

Nama GI yang mengalami gangguan atau dilakukan

pemeliharaan.

Nama Bay yang padam yang mengalami gangguan atau dilakukan

pemeliharaan.

Penyebab gangguan (kategori sebab untuk gangguan dan

pemeliharaan ).

Jenis outage (trip, AR Gagal, AR Sukses, Final Trip, Hilang

Tegangan atau pemeliharaan)

Waktu terjadinya gangguan atau pemeliharaan.

Kondisi sistem (apakah mengalami pemadaman atau tidak)

Beban yang padam yang selanjutnya digunakan untuk

perhitungan ENS

Keterangan yang diisi untuk menjelaskan secara detail

Relai yang bekerja pada saat terjadi gangguan

Annunsiator yang muncul pada saat terjadi gangguan

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

xv

Page 18: Kinerja Operasional PLN 2009

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 9. Kinerja Operasional

Data-data tersebut digunakan untuk evaluasi selanjutnya yang

dilakukan di UPT dan juga Kantor Induk. Mekanisme Pengisian

gangguan dan pemeliharaan dilakukan oleh Gardu Induk/TRAGI yang

selanjutnya dianalisa oleh UPT.

Bebagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

xvi