kimia fisika

60
SISTEM DAN LINGKUNGAN Sistem: dapat berupa suatu zat atau campuran zat-zat yang dipelajari sifat-sifatnya pada kondisi yang dapat diatur. Segala sesuatu yang berada diluar sistem disebut lingkungan. Antara sistem dan lingkungannya dapat terjadi pertukaran energi atau materi. Sistem tersekat : sistem dan lingkungan tidak dapat mempertukarkan energi maupun materi. Sistem dengan energi tetap, walaupun didalamnya dapat terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Sistem tertutup : sistem dan lingkungan hanya dapat mempertukarkan energi. 1

Upload: mhd-jabbar

Post on 24-Jan-2015

1.517 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Kimia fisika

SISTEM DAN LINGKUNGAN

Sistem: dapat berupa suatu zat atau campuran zat-zat yang dipelajari sifat-sifatnya pada kondisi yang dapat diatur.

Segala sesuatu yang berada diluar sistem disebut lingkungan.

Antara sistem dan lingkungannya dapat terjadi pertukaran energi atau materi. Sistem tersekat : sistem dan lingkungan tidak dapat

mempertukarkan energi maupun materi. Sistem dengan energi tetap, walaupun didalamnya dapat terjadi perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain.

Sistem tertutup : sistem dan lingkungan hanya dapat mempertukarkan energi.

Sistem terbuka : sistem dan lingkungannya dapat mempertukarkan baik energi maupun materi.

Suatu sistem dalam keadaan tertentu apabila semua sifat-sifatnya mempunyai harga tertentu dan tidak berubah dengan waktu.

Keadaan sistem ditentukan oleh sejumlah variabel atau parameter sistem, misalnya suhu, tekanan, jumlah mol, volum, komposisi dsb.

1

Page 2: Kimia fisika

Variabel yang harganya hanya tergantung pada keadaan sistem dan tidak tergantung pada bagaimana keadaan itu tercapai disebut fungsi keadaan.

Contoh : suhu, tekanan, volum, energi dalam dan entropi

V = f (P, T, n).

Diferensial dari suatu fungsi keadaan adalah diferensial total. Bila x adalah fungsi keadaan maka dx sebagai diferensial total.

2

1. ∫dx = x2 – x1 1

2. ∫ dx = 0

3. x = f (y, z)

dx = (∂x/∂y)z dy + (∂x/∂z)y dz.

Hukum Pertama Termodinamika

2

Page 3: Kimia fisika

Proses :Reversible dan tidak reversible.

Proses reversible:H2O(l) H2O(g)

1 atm, 1000C

fasa cair dan uap berada dalam kesetimbangan.

Kalor dan KerjaKalor (q): energi yang dipindahkan melalui batas-batas

sistem sebagai akibat langsung dari perbedaan suhu antara sistem dan lingkungannya.

q: positif jika kalor masuk sistem q: negatif jika kalor keluar dari sistem.

Kerja (W): energi dan bukan kalor yang dipertukarkan antara sistem dengan lingkungannya pada suatu perubahan keadaan.

W positif bila lingkungan melakukan kerja terhadap sistem, misalnya proses pemampatan gas.

W negatif bila sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, misalnya proses pemuaian gas terhadap atmosfer.

Luas penampang penghisap : A

3

Page 4: Kimia fisika

Tekanan luar : Pl

Jarak : dxKerja = gaya * jarakdW = - Pl * A * dxdW = - Pl * dV

dV = perubahan volum yang terjadi pada proses tanda (-) karena kerja dilakukan oleh gas.

V2

W = - ∫ Pl dV V1

1. Pl = 0 : gas memuai terhadap vakum W = 0 proses ekspansi bebas

2. Pl tetap gas memuai pada tekanan atmosfir yang tetap.

V2

W = - ∫ Pl dV = - Pl (V2 – V1) V1

W = - Pl ΔV

3. Proses pemuaian reversibel : Pl = P – dP V2 V2 V2

W = - ∫ (P – dP) dV = - ∫ P dV + ∫ dP dV V1 V1 V1

V2

Wrev = - ∫ P dV P = tekanan gas. V1

Untuk gas ideal : PV = nRT

4

Page 5: Kimia fisika

V2

Wrev = - ∫ nRT (dV/V) = -nRT ln (V2/V1) V1

Energi dalam dan perubahan energi dalam.

ΔU = U2 – U1

Hukum pertama Termodinamika.

dU = dq + dW2 2 2

∫ dU = ∫ dq + ∫ dW (dW = -Pl dV) 1 1 1

U2 – U1 = ΔU = q + W.

Untuk proses yang berjalan pada Volume tetap, maka harga ΔU = qv

Enthalpi dan Perubahan Enthalpi

Reaksi kimia berjalan pada tekanan sistem yang tetap dan sama dengan tekanan luar.

dU = dq - P dV

5

Page 6: Kimia fisika

U2 – U1 = qp - P (V2 – V1)U2 – U1 = qp - PV2 + PV1

U2 – U1 = qp - P2V2 + P1V1

(U2 + P2V2) = (U1 + P1V1) + qp

H = U + PV H : fungsi keadaan.

H2 – H1 = qp ΔH = qp

Kapasitas kalor.

C =

U = f (T, V)dU = (∂U/∂V)T dV + (∂U/∂T)V dT

dU = dq – P dVdq = dU + P dV

dq = (∂U/∂V)T dV + (∂U/∂T)V dT + P dVdq = (∂U/∂T)V dT + (P + (∂U/∂V)T) dV

Proses pada volum tetap :dqv = (∂U/∂T)V dTCV = (dqv / dT) = (∂U/∂T)V

CV : kapasitas panas pada volum tetap.

6

Page 7: Kimia fisika

Proses pada volume tetap: T2

ΔU = ∫ Cv dT T1

H = f (P, T)dH = (∂H/∂P)T dP + (∂H/∂T)P dT

Proses pada tekanan tetap : dqp = (∂H/∂T)P dT

CP = = (∂H/∂T)P T2

ΔH = ∫ CP dT T1

Penggunaan Hukum Termodinamika I :

1. Ekspansi Reversibel Isotermal gas ideal.

Wrev = - ∫ RT = - RT ln (per mol gas)

P1V1 = P2V2

W = RT ln n mol : W = nRT ln

ΔH dan ΔU = 0 pada proses isotermal

7

Page 8: Kimia fisika

W = -q

2. Ekspansi Reversibel Adiabatis Gas Ideal

Adiabatis q = 0dU = dW = - P dVdU = CV dTCV dT = - P dV = - RT (dV/V)

CV (dT/T) = - R (dV/V)

CV ln = - R ln =

ln = - ln = - ( - 1) ln

( - 1)

= ( )

Contoh Soal

1. Satu mol gas ideal diekspansikan dari 5 sampai 1 bar pada 2980K. Berapa harga q dan W jika a) ekspansi berjalan secara reversibel dan b) melawan tekanan

8

Page 9: Kimia fisika

luar yang tetap sebesar 1 bar ?. Berapa harga c) ∆U dan d) ∆H ?

Penyelesaian:

(a). Wrev = RT ln

= (8,314 J K-1 mol-1) (298 K) ln = - 3988 J mol-1

qrev = ∆U - Wrev

= 0 – (- 3988 J mol-1) = 3988 J mol-1

(b). W = -Pl (V2 – V1) = -Pl ( - )

= -(1 bar)(8,314 J K-1 mol-1)(298 K)( - ) = - 1982 J mol-1

q = ∆U – W = 1982 J mol-1

c) ∆U = q + W = 0

d) ∆H = ∆U + ∆(PV) = 0.

2. Satu mol gas ideal monoatom pada 1 bar dan 273,150K diekspansikan secara adibatis melawan tekanan luar yang tetap sebesar 0,315 bar sampai

9

Page 10: Kimia fisika

volum 2 kali volum semula. Berapa besarnya kerja yang dilakukan pada gas, suhu akhir dan perubahan energi dalam dari gas tersebut.

Harga CV = 3/2 R.

Penyelesaian.V1 = RT/P1 =(0,08314 L bar K-1mol-1)(273,15 K)/(1 bar)V1 = 22,71 L mol-1

W = - Pl dV = - Pl (2V1 – V1) = - Pl V1

W = - (0,315 bar * (1atm/1,01325 bar)) * 22,71 L mol-1

W = - 7,06 L atm mol-1 = - 715,4 J mol-1

Adiabatis q = 0 ∆U = W = CV ∆T∆T = (- 715,4 J mol-1)/(3/2 * 8,314 J K-1 mol-1)

T2 – T1 = - 57,4 0K T2 = 273,15 – 57,4 = 215,75 0K.

∆U = - 715,4 J mol-1.

3. Satu mol gas ideal dengan CV = 5/2 R, diekspansikan secara adiabatis melawan tekanan luar yang tetap sebesar 1 atm, sampai volum 2 kalinya. Suhu awal gas 250C dan tekanan 5 atm. Hitung T2, q, W, ΔU dan ΔH untuk proses perubahan tersebut.

Penyelesaian.

10

Page 11: Kimia fisika

Mula-mula T1 P1 V1 T2 P2 V2 Pl = 1 atmq = 0 ΔU = - ∫ Pl dVCV ∫ dT = - ∫ Pl dVCV (T2 - T1) = - Pl (V2 - V1) V2 = 2V1

5/2 R (T2 - T1) = - Pl (RT1/P1)T2 = T1 - 2/5( Pl (T1/P1))T2 = 298 K – 2/5(1 atm)(298 K/5 atm)T2 = 274 K

ΔU = CV (T2 - T1) = 5/2 (8,314 J/K.mol)(274 – 298)KΔU = - 500 J mol-1 = W T2

ΔH = ∫ CP dT = (5/2 R + R)(T2 – T1) T1

ΔH = 7/2(8,314 J K-1 mol-1)(274-298)K = 700 J mol-1

4. Satu mol gas ideal dengan volum 2 l pada suhu 250C

mengalami proses siklis sebagai berikut: Mula-mula gas diekspansikan adibatis dan reversibel sehingga tekanan menjadi 1 atm, kemudian ditekan secara isotermal reversibel dan akhirnya gas mengalami proses volume tetap sampai kembali kekeadaan semula. Hitung q dan W untuk proses siklis tersebut jika harga CV = 3/2 R.

11

Page 12: Kimia fisika

Penyelesaian : <-------------------------------------------------------

1------------------------> 2 ------------------------> 3T1 = 298 K T2 = 109 0K T3 = T2

V1 = 2 l V2 = 8,93 l V3 = V1

P1 = nRT/V1 P2 = 1 atm P3 =

P1 = (0,08205 l atm K-1mol-1)(298 K)/(2 l) P1 = 12,23 atm

Adiabatis reversibel : = = CP/CV = 5/3

(12,23)(2)5/3 = 1 V2

5/3 = 38,84 V2 = 8,93 l

T2 = (P2 V2)/RT2 = (1)(8,93)/(0,08205) = 109 K

ΔU1 = q1 + W1

ΔU1 = CV (T2 – T1)ΔU1 = 3/2 (8,314 J K-1mol-1)(109 – 298)KΔU1 = -2357,02 J mol-1

q1 = 0 dan W1 = -2357,02 J mol-1

Proses 2- 3 : isotermal reversibel ΔU2 = 0q2 = - W2 W2 = -RT2 ln (V3/V2)W2 = - (8,314 J K-1mol-1)(109K)(ln 2/8,93)

12

Page 13: Kimia fisika

W2 = 1355,96 J mol-1

q2 = - 1355,96 J mol-1

Proses volum tetap 3 – 1: W3 = -Pl dV = 0ΔU3 = q3 = CV (T1 – T3)ΔU3 = 3/2 (8,314 J K-1mol-1)(298 – 109)KΔU3 = 2357,02 J mol-1

W = W1 + W2 = -2357,02 J mol-1 + 1355,96 J mol-1

W = -1001,06 J mol-1

q = q2 + q3 = - 1355,96 J mol-1 + 2357,02 J mol-1

q = 1001,06 J mol-1.

5. 0,4 mol udara (80% N2 dan 20% O2) mula-mula mempunyai suhu 300 K dan tekanan 4 atm. Udara dipanaskan pada tekanan konstan sampai volum menjadi 1,25 kali volum semula. Kemudian gas mengembang secara adiabatis reversibel sampai suhu kembali menjadi 300 K. Hitunglah volum akhir dan kerja total.

CP = 0,24 kal K-1 gram-1, CV = 0,172 kal K-1 gram-1

Penyelesaian.

13

Page 14: Kimia fisika

1 --------------------> 2 ----------------------> 3T1 = 300K T2 = T3 = 300KP1 = 4 atm P2 = 4 atm P3 =V1 = nRT1/P1 V2 = 1,25 V1 V3 = ?

V1 = (0,4 mol)(0,08205 L atm K-1 mol-1)(300K)/(4 atm)V1 = 2,46 LV2 = 1,25 * 2,46 = 3,075 LPV/T konstan T2 = 1,25 * T1 = 375 KProses adiabatis reversibel.

T3 = T2 = CP/CV = 0,24/0,172= 1,4 V3

0,4 = (375/300) * 3,0750,4

V3 = 5,37 L

W1 = -P ΔV = -4 (3,075 – 2,46) L atmW1 = -2,46 L atm = -59,57 kal.W2 = ΔU = n CV (T3 – T2) W2 = 0,4 (0,8*28 + 0,2*32)(0,172)(300 – 375) W2 = - 148,61 kal.

Termo kimia

Reaksi eksotermis :- reaksi mengeluarkan panas- ΔH dan ΔU negatif.

Reaksi endotermis :- Reaksi membutuhkan panas- ΔH dan ΔU positif.

14

Page 15: Kimia fisika

Kalorimeter bekerja dengan tekanan tetap atau volum tetap.Volum tetap : qV = ΔUTekanan tetap : qP = ΔH

H = U + PVdH = dU + d(PV)ΔH = ΔU + Δ(PV)

Fasa padat dan cair : Δ(PV) << ΔH = ΔU

Gas : Δ(PV) = Δ(nRT) Δ(PV) = RT (Δn) ΔH = ΔU + RT (Δn)

(Δn) = jumlah mol gas hasil reaksi – jumlah mol gas pereaksi.

Entalpi pembentukan.

v1A1 + v2A2 v3A3 + v4A4

∑ vi Ai = 0

ΔHreaksi = ∑ HProduk - ∑ HReaktan. (T tertentu)

Entalpi pembentukan :

15

Page 16: Kimia fisika

perubahan entalpi dalam proses pembentukan satu mol senyawa dari unsur-unsurnya.

Entalpi standar dari semua unsur = 0 entalpi standar zat = entalpi pembentukan standar (ΔHf

o)

Perubahan entalpi standar pada reaksi kimia :

ΔHo = ∑ vi ΔHf,io

ContohCa(P) + C(P) + 1½ O2(g) CaCO3(P)

ΔHo = HoCaCO3 - Ho

Ca - 1½ HoO2 - Ho

C = HoCaCO3

ΔHo = HoCaCO3 = ΔHf

oCaCO3

Pengaruh suhu terhadap kalor reaksi

v1A1 + v2A2 v3A3 + v4A4

ΔH = v3H3 + v4H4 – v1H1 – v2H2 = ∑ viHi

ΔHo = ∑ viHio = ∑ vi ΔHf,i

o

16

Page 17: Kimia fisika

Persamaan Kirchnoff : ΔH2 T2

∫d (ΔH) = ∫ΔCP dTΔH1 T1

T2

ΔH2 = ΔH1 + ∫ΔCP dT T1

CP bukan fungsi suhu : ΔH2 – ΔH1 = ΔCP (T2 – T1)

Reaktan ----------- ProdukT1 ΔHT ? T2

Reaktan (298K) ---------- Produk (298K)ΔH298

298 T

ΔHT = ∫ ΣCpR dT + ΔH298 + ∫ ΣCpP dT T 298

298 T2

ΔHT = ∫ ΣCpR dT + ΔH298 + ∫ ΣCpP dT T1 298

Hukum Termodinamika II

Proses lingkar Carnot : Ekspansi isotermal reversibel dari A B Ekspansi adiabatik reversibel dari B C Kompresi isotermal reversibel dari C D Kompresi adiabatik reversibel dari D A

1. Ekspansi isotermal reversibel dari A BΔU1 = 0

17

Page 18: Kimia fisika

V2

W1 = - q1 = - ∫P dV = - nRT1 ln (V2/V1) V1

2. Ekspansi adiabatik reversibel dari B Cq2 = 0

T2

ΔU2 = W2 = ∫n CV dT = n CV (T2 – T1) T1

3. Kompresi isotermal reversibel dari C DΔU3 = 0 V4

W3 = - q3 = - ∫P dV = - nRT2 ln (V4/V3) V3

4. Kompresi adiabatik reversibel dari D Aq4 = 0

T1

ΔU4 = W4 = ∫n CV dT = n CV (T1 – T2) T2

Wtotal = W1 + W2 + W3 + W4

Wtotal = - nRT1 ln (V2/V1) - nRT2 ln (V4/V3)

Karena = maka :

Wtotal = - nRT1 ln (V2/V1) + nRT2 ln (V2/V1)

18

Page 19: Kimia fisika

Wtotal = - nR(T1 – T2) ln (V2/V1)

Proses A B- q1 = - nRT1 ln (V2/V1)

- (q1/T1) = - n R ln (V2/V1)

W = - q1( )

Hukum Clausius :Kalor tidak pernah dapat lewat dari benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas tanpa suatu perubahan lain yang berhubungan dengannya dan yang berlangsung pada waktu bersamaan.

q1/q3 = nRT1 ln (V2/V1) / - nRT2 ln (V2/V1) = T1 / - T2

q1/T1 = q3/-T2

q1/T1 + q3/T2 = 0

Perubahan entropi pada gas ideal

Pada suhu konstan perubahan entropi :S2 – S1 = ΔS =

Pada P tetap qrev = ΔH maka S2 – S1 = ΔS =

Perubahan entropi karena perubahan suhu :

19

Page 20: Kimia fisika

qrev = ∫ CP dTdS = CP

∫ dS = ∫ CP = ∫(a+bT+cT2)

bila CP bukan fungsi suhu :

S2 – S1 = CP ln (T2/T1) T2

S2 – S1 = ∫ C ln T T1

Bila perubahan suhu dan volum secara reversibel :dS = CV + R CV bukan f (T)

ΔS = S2 – S1 = CV ln (T2/T1) + R ln (V2/V1)Proses pada suhu tetap : ΔS = S2 – S1 = R ln (V2/V1)

Perubahan entropi pada proses perubahan suhu dan tekanan secara reversibel :

dS = CP - dP = CP - R

∫dS = ∫CP - ∫R

ΔS = CP ln (T2/T1) – R ln (P2/P1)

Proses perubahan tekanan pada suhu tetap :ΔS = – R ln (P2/P1)

20

Page 21: Kimia fisika

Perubahan entropi untuk proses tidak reversibel:pembekuan 1 mol air lewat dingin pada -100C 273

H2O(L) -100C H2O(L) 00C ΔS = ∫ CCair (dT/T) 263

H2O(L) 00C H2O(S) 00C ΔS = 263

H2O(S) 00C H2O(S) -100C ΔS = ∫ Cpadat (dT/T) 273 ΔStotal = ∫ CCair (dT/T) + + ∫ Cpadat (dT/T)

Perubahan entropi untuk suatu reaksi kimia :

v1A1 + v2A2 v3A3 + v4A4

ΔS = v3SA3 + v4SA4 – v1SA1 – v2SA2

ΔSo = ΣviSio

Contoh soal.

Satu mol gas ideal pada 27 0C diekspansikan isotermal dan reversibel dari 10 sampai 1 bar. Hitung q, W, ΔU, ΔH, ΔG, ΔA dan ΔS pada perubahan tersebut.

Penyelesaian.

21

Page 22: Kimia fisika

Wmax = -RT ln (V2/V1) = - RT ln (P1/P2) = -(8,314 J K-1 mol-1)(300 K) ln (10/1) = -5746 J mol-1

ΔA = Wmax

ΔU = 0

q = - W = 5746 J mol-1

ΔH = ΔU + Δ(PV) = 0 1ΔG = ∫ V dp = RT ln (P2/P1) 10

ΔG = (8,314 J K-1 mol-1)(300 K) ln (1/10) = -5746 J mol-1

ΔS = qrev / T = 5746 J mol-1 / 300 KΔS = 19,14 J K-1 mol-1

Satu mol amonia (dianggap sebagai gas ideal) pada 25 0C dan 1 atm dipanaskan pada tekanan tetap sampai volum 3 kali volum semula. Hitung q, W, ΔU, ΔH dan ΔS nya. CP = 26,9835 + 5,9622 * 10-3T – 3,377 * 10-7T2 J K-1mol-1.

Penyelesaian:T1 = 298K -------------------> T2 = 3T1 = 894K

22

Page 23: Kimia fisika

P1 = 1 atm P2 = 1 atmV1 = (0,08205)(298)/1V1 = 24,45 l V2 = 3*24,45 = 73,35 l

T2

ΔH = ∫ CP dT T1

ΔH = 26,9835*(894 – 298) + ((5,9622 * 10-3)/2)* (8942 - 2982) – ((3,377 * 10-7)/3)*(8943 – 2983)ΔH = 26,4 Kj mol-1

Proses P tetap q = ΔH = 26,4 Kj mol-1

W = -P(ΔV) = - (1)(73,35 – 24,45) l atm mol-1

W = - 4,955 Kj mol-1

ΔU = q + W = 26,4 – 4,955 = 21,445 Kj mol-1

T2

ΔS = ∫ CP dT/T = 46,99 J K-1 mol-1. T1

{(a+bT+cT2)dT/T = a(lnT2/T1) + b(T2-T1) + c/2 (T22-

T12)}

Hitung kerja yang dilakukan jika 1 mol toluene diuapkan pada titik didihnya 111 0C pada 1 atm. Panas penguapan pada suhu tersebut 361,9 J g-1. Un tuk penguapan 1 mol hitung pula q, ΔU, ΔH, ΔG dan ΔS nya. BM toluene = 92.

23

Page 24: Kimia fisika

Penyelesaian :1 mol C6H5CH3 BM = 92q = 361,9 * 92 = 33,295 Kj mol-1

W = - P(ΔV) = -P (Vg – Vl) Vl << Vg

W = - RT = -(8,314)(384) = -3,193 Kj mol-1

ΔU = q + W = 33,295 – 3,193 = 30,102 Kj mol-1

ΔH = q = 33,295 Kj mol-1

ΔG = 0

ΔS = q/T = 33,295 Kj mol-1 / 384 KΔS = 86,71 J K-1 mol-1.

24

Page 25: Kimia fisika

Kesetimbangan Kimia

Persamaan untuk sistem terbuka :Bila zat ditambahkan atau diambil atau terjadi

reaksi kimia dari sistem, sifat termodinamika berubah sistem terbuka.Sistem homogen mengandung berbagai zat N :

Energi Gibbs G = f (T, P, n1, n2, n3,…., nN)

dG = dT + dP + dni

ni : semua zat banyaknya dibuat tetap. Nj : semua zat banyaknya dibuat tetap kecuali satu

divariasi i tdk sama dengan j.

dG = - S dT + V dP + μi dni

μi =  : potensial kimia zat ke i.

Sistem dengan P, T dan proporsi relatif dari komponen dibuat tetap maka :

25

Page 26: Kimia fisika

G = μi ni

Energi Gibbs suatu sistem adalah jumlah dari kontribusi dari berbagai komponennya. Kesetimbangan dicapai pada P, T tetap bila harga G mencapai minimum.Untuk sistem yang terdiri 1 jenis zat maka :

G = μ n

Jadi untuk zat murni Potensial kimia = energi gibbs per mol.Potensial kimia untuk komponen ke i dari campuran gas ideal :

μi = μio + RT ln Pi / Po

Penurunan ungkapan kesetimbangan yang umum untuk Gas ideal :

Bila suatu reaksi :

v1A1 + v2A2 v3A3 + v4A4

maka : vi Ai = 0

dn1, dn2 adalah zat A1 dan A2 yang bereaksi dan dn3, dn4

adala zat A3 dan A4 yang terbentuk maka :

26

Page 27: Kimia fisika

= = = = dξ 

dξ = Cakupan reaksi atau koordinat reaksi.

= dξ dni = vi dξ

Persamaan : dG = - S dT + V dP + μi dni

Bila suatu reaksi kimia berjalan pada P, T tetap maka :

(dG)T,P = μi dni

(dG)T,P = (vi μi)dξ

(dG/dξ)T,P = vi μi = ΔG

Sistem mencapai kesetimbangan bila :

ΔG = vi μi = 0.

Reaksi : N2 + 3H2 2NH3 mencapai kesetimbangan pada P, T tetap maka berlaku :

ΔG = = 0

Secara umum potensial kimia suatu gas :

27

Page 28: Kimia fisika

μi = μio + RT ln fi / fo f : fugasitas

Pada keadaan standart harga fo = Po

ΔG = vi μi

ΔG = vi

ΔG = vi μio + RT ln

ΔG = ΔGo + RT ln

ΔG = ΔGo + RT ln Q Q =

Kesetimbangan ΔG = 0

ΔGo = - RT ln kesetimbangan.

ΔGo = - RT ln K (K = konstanta kesetimbangan)

K = kesetimbangan.

Untuk gas ideal :

KP = kesetimbangan. (Pi = tekanan parsial gas ke i)

Contoh :

28

Page 29: Kimia fisika

Reaksi N2 + 3H2 2NH3 maka :

KP =

Penentuan Konstanta Kesetimbangan :

A nB

Mula-mula : 1 molDissosiasi : α molAkhir reaksi: 1- α mol nα mol nt = 1+ (n-1)α

Perbandingan density sebelum dan sesudah dissosiasiberbanding terbalik dengan perbandingan mol:

= = 1+ (n-1)α

α = (n-1) = ∑vi

α =

M1 = berat mol gas mula-mula (A)

29

Page 30: Kimia fisika

M2 = berat mol rata-rata gas setelah diss. (sisa A dan B yang terbentuk).

Hubungan α dengan Kp untuk diss. N2O4 pada tekanan P.

N2O4 (g) 2 NO2 (g)

Mula-mula : 1mol -Dissosiasi : α molAkhir : (1- α) mol 2α mol

nt = (1+ α) mol = P = P

Kp = =

α = 1/2

Contoh soal :Jika 1,588 g dari N2O4 pada tekanan total 1,0133 bar ketika berdissosiasi parsial dalam vessel 500 cm3, 25oC, berapa α dan Kp ? dan berapa α dari reaksi pada tekanan total 0,5 bar ?.Penyelesaian:

M2 = = M2 = 77,70 g mol-1

α =

30

Page 31: Kimia fisika

Kp = = = 0,143

α pada tekanan 0,5 bar :

α = 1/2 = [ ]1/2 = 0,258.

Hubungan α dan KP untuk reaksi :PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)1 mol - -1- α mol α mol α molnt = 1+ α mol

= = =

Kp =

Pengaruh tekanan terhadap harga K:Hanya K yang dinyatakan dalam mol fraksi. NKy = П Yi

Vi = (P/Po)-V Kp i=1

31

Page 32: Kimia fisika

Jika jml mol produk = jml mol reaktan maka v = ∑vi = 0 Ky = Kp maka perubahan tekanan reaktan tidak berpengaruh pada kesetimbangan. Bila v > 0 Ky akan turun bila tekanan total naik pada suhu tetap.

Pengaruh komposisi awal:

N2 (g) + 3 H2 (g) 2 NH3 (g)Mula-mula: 1 3 - mol 1 1 - mol

Setelah reaksi: 1-ξ 3-3ξ 2ξ nt = 4-2ξ 1-ξ 1-3ξ 2ξ nt = 2-2ξ

Ky = =

Ky =

Pengaruh suhu:

[∂ (ΔG/T) ] = ΔH [∂(1/T) ]P

ΔGo = -RT ln K ΔGo/T = -R ln K

32

Page 33: Kimia fisika

[ ∂ ln K ] = - ΔH o [∂(1/T)]P R

[ ∂ ln K ] = ΔH o [ ∂ T ]P RT2

d ln K = ΔH o dT RT2

ln =

ΔHo bukan f(T) maka ΔCP = 0 berarti ΔSo juga bukan f(T) maka:

ΔGo = - RT ln K = ΔHo - T ΔSo

ln K = -

Kesetimbangan antara gas dan cairan / padat :

CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g)

ΔG =

33

Page 34: Kimia fisika

μ untuk zat padat tetap = μo

ΔGo = -

Kp =

Untuk reaksi gas-cair atau gas-padat harga Kp hanya tergantung pada tekanan parsial dari gas.

Contoh soal.Untuk dissosiasi sulfuril chlorida:SO2Cl2 (g) SO2 (g) + Cl2 (g)

Pada suhu 450 K tekanan total 4/3 atm, maka 13,5 gram SO2Cl2 yang sebagian telah terdissosiasi mempunyai volum 4,428 liter.

a. Hitunglah α dan KP

b. Berapa gram SO2Cl2 harus dimasukkan dalam labu yang volumnya 4,92 liter pada 450 K, untuk memperoleh tekanan total 2,25 atm setelah terjadi kesetimbangan.

34

Page 35: Kimia fisika

c. Campuran pada soal b dipanaskan sampai 500 K. Hitunglah prosen berat masing-masing gas dan tekanan total pada kesetimbangan yang baru.ΔHo = 1640,9 kal/mol.

Penyelesaian.SO2Cl2 (g) SO2 (g) + Cl2 (g)

a. M2 = = = 84,375

α = = = 0,60

KP = = = 0,75

b. Pada P = 2,25 atm, 0,75 =

0,75 – 0,75α2 = 2,25 α2

3α2 = 0,75 α = 0,5

SO2Cl2 (g) SO2 (g) + Cl2 (g)x mol - -x (1- α) αx αx

nt = x(1+ α) mol = 1,5x mol

35

Page 36: Kimia fisika

Gas ideal PV = nRT (2,25)(4,92) = 1,5x(0,08205)(450)

55,38 x = 11,07 x = 0,2 molSO2Cl2 = 0,2 * 135 = 27 gram.

c. ln =

ln = 0,1835 Kp2 = 1,2 * 0,75 = 0,90

SO2Cl2 (g) SO2 (g) + Cl2 (g) 0,2 mol - -

(0,2 – x)mol x mol x mol

= (0,2-x)RT/V = xRT/V

Kp = = 0.90

x2 RT/V = 0,90 (0,2-x) {(0,08205)(500)/4,92}x2 = 0,18 -0,9x 8,34x2 + 0,9x – 0,18 = 0

x = 0,103

Komposisi:Gas mol M berat % berat

36

Page 37: Kimia fisika

SO2Cl2 0,097 135 13,095 48,50SO2 0,103 64 6,592 24,41Cl2 0,103 71 7,313 27,09 nt = 0,303 27 100

Pt = ntRT/V = = 2,527 atm.

Soal-soal:

37

Page 38: Kimia fisika

Pada suhu 55oC, Kp=1,36 untuk reaksi: N2O4 (g) 2 NO2 (g). Berapa mol N2O4 yang harus ditambahkan pada labu 10 liter pada suhu tersebut agar konsentrasi NO2 = 0,1 mol/liter. Fosgen terdissosiasi :

COCl2 (g) CO (g) + Cl2 (g)Pada suhu 350 K dan tekanan 1,28 atm, der. diss. = 0,60 a. Hitunglah Kp pada 350 Kb. 0,50 mol campuran yang terdiri dari : 40% COCl2,

10% CO dan 50% N2 dimasukkan dalam suatu silinder pada suhu 450 K, kemudian campuran ditekan sehingga tekanan total 6 atm. Hitunglah prosen berat masing-masing zat dan volum campuran setelah mencapai keadaan kesetimbangan.ΔHo = 371,02 kal/mol.

Suatu campuran N2 dan H2 dilewatkan katalis pada 400oC untuk mendapatkan konversi kesetimbangan dari NH3. Tetapan setimbang pada suhu ini untuk reaksi :

N2 + 3 H2 2 NH3 adalah 1,64 * 10-4.Hitung tekanan total yang diperlukan untuk menghasilkan 5,26% mol NH3 bila campuran equimolar dari N2 dan H2 dilewatkan katalis.

1. Reaksi N2O4 (g) 2 NO2 (g). Volum 10 L x mol

38

Page 39: Kimia fisika

0,1mol/L 1 mol/10Lx-0,5 mol 1 mol

= (x-0,5)RT/V = 1RT/V

Kp = = = 1,36

(0,08205)(328)/10 = (x-0,5)(1,36) 2,69 = 1,36x – 0,68

x = 2,48 molJumlah N2O4 yang harus ditambahkan adalah 2,48 mol.

2. Reaksi : COCl2 (g) CO (g) + Cl2 (g) Kp = =

Pada suhu 450K :

ln = =0,11778

Kp2 = 0,81

Misalkan COCl2 yang terdissosiasi = x mol, P = 6 atm.Mula-mula: COCl2 = 0,4*0,5 mol = 0,2 mol

CO = 0,1*0,5 mol = 0,05 mol N2 = 0,5*0,5 mol = 0,25 molSetelah dissosiasi :

39

Page 40: Kimia fisika

COCl2 = 0,2 – x molCO = 0,05 + x molCl2 = x mol N2 = 0,25 molnt = 0,5 + x molPi = (ni/nt) P

Kp =

Kp = = 0,81

(0,05+x)(6x) = 0,81(0,2-x)(0,5+x)6x2 + 0,3x = 0,81(0,1 – 0,3x – x2)6,81x2 + 0,543x – 0,081 = 0x = 0,076 nt = 0,576 molGas mol BM berat % beratCOCl2 = 0,124 99 12,276 g 43,53CO = 0,126 28 3,528 g 12,51Cl2 = 0,076 71 5,396 g 19,14N2 = 0,25 28 7,00 g 24,82

PV = nRT(6)V = 0,576 (0,08205)(450)

V = 3,54 liter.

3. N2 + 3 H2 2 NH3 Kp = 1,64 * 10-4

Mula-mula N2 = 1 mol, konversi = x mol

40

Page 41: Kimia fisika

1-x 1-3x 2x nt = 2-2x mol

mol fraksi NH3 = x/(1-x) = 0,0526x = 0,0526 – 0,0526x1,0526x = 0,0526 x = 0,05

N2 + 3 H2 2 NH3

0,95 0,85 0,1 mol nt = 1,9 molPi = xi P

Kp =

0,01/(0,1616 P2) = 1,64 * 10-4

0,265 P2 = 100 P = 19,43 atm.

41