file · web viewbanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu...

40
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan pendidikan bukanlah lagi masalah yang harus diselesaikan oleh satu pihak saja namun harus menjadi pola pikir banyak pihak, tetapi bukan berarti semua pihak juga ikut memutuskan masalah pendidikan ini. Karena jika semua ikut memutuskan maka “centang prenanglah” dunia pendidikan Indonesia. Banyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh pendidikan itu sendiri, terutama tuntutan atas peran strategis pendidikan sebagai suatu pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk mewujudkan pencerdasan kehidupan bangsa, telah mendorong tumbuhnya berbagai inovasi dalam sistem pendidikan. Usaha pembangunan pendidikan dengan cara-cara yang konvensional seperti membangun gedung-gedung sekolah dan mengangkat guru baru, hal ini tidak lagi dapat dipandang sebagai langkah yang mampu memecahkan masalah pendidikan. Pembaharuan pendidikan tidak mungkin lagi dapat dilakukan dengan cara-cara yang lama dengan menggunakan metode yang lama. Seiring dengan perkembangan di banyak bidang yang cenderung tidak menentu, tuntutan akan peningkatan kualitas sumber daya manusia semakin muncul 1

Upload: vanmien

Post on 31-Jan-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persoalan pendidikan bukanlah lagi masalah yang harus diselesaikan oleh

satu pihak saja namun harus menjadi pola pikir banyak pihak, tetapi bukan berarti

semua pihak juga ikut memutuskan masalah pendidikan ini. Karena jika semua

ikut memutuskan maka “centang prenanglah” dunia pendidikan Indonesia.

Banyak hal  yang harus diselesaikan dalam tubuh pendidikan itu sendiri, terutama

tuntutan atas peran strategis pendidikan sebagai suatu pranata sosial yang kuat dan

berwibawa untuk mewujudkan pencerdasan kehidupan bangsa, telah mendorong

tumbuhnya berbagai inovasi dalam sistem pendidikan.

Usaha pembangunan pendidikan dengan cara-cara yang konvensional

seperti membangun gedung-gedung sekolah dan mengangkat guru baru, hal ini

tidak lagi dapat dipandang sebagai langkah yang mampu memecahkan masalah

pendidikan. Pembaharuan pendidikan tidak mungkin lagi dapat dilakukan dengan

cara-cara yang lama dengan menggunakan metode yang lama.

Seiring dengan perkembangan di banyak bidang yang cenderung tidak

menentu, tuntutan akan peningkatan kualitas sumber daya manusia semakin

muncul kepermukaan. Kedudukan strategis, baik disektor umum maupun swasta,

menuntut sumber daya manusia yang memiliki latar belakang pendidikan yang

lebih tinggi. Sehingga wajar jika motivasi publik untuk terus menambah

pengetahuannya melalui institusi pendidikan tinggi semakin meningkat. Namun

karena intensitas pekerjaan semakin bertambah, banyak kelompok masyarakat

yang ingin menempuh pendidikan sambil tetap bekerja.

Untuk itu kita harus bisa mengembangkan sistem pendidikan yang lebih

terbuka, lebih luwes, dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukan tanpa

memandang usia, jender, lokasi, kondisi sosial ekonomi, maupun pengalaman

pendidikan sebelumnya. sistem tersebut juga mampu meningkatkan mutu

pendidikan secara merata. Sistem pendidikan tersebut adalah sistem pendidikan

terbuka atau sistem belajar jarak jauh, yang merupakan bagian dari sistem

1

Page 2: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

pendidikan nasional. Sistem belajar jarak jauh adalah suatu model pembelajaran

yang tidak terikat oleh segala peraturan yang mengikat seperti pada pendidikan

konvensional.

Pembelajaran kontekstual adalah terjemahan dari istilah Contextual

Teaching Learning (CTL). Kata contextual berasal dari kata contex yang berarti

“hubungan, konteks, suasana, atau keadaan”. Dengan demikian contextual

diartikan ”yang berhubungan dengan suasana (konteks). Sehingga Contextual

Teaching Learning (CTL) dapat diartikan sebagi suatu pembelajaran yang

berhubungan dengan suasana tertentu.

Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey

(1916) yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang

dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau

peristiwa yang terjadi disekelilingnya.

Pengajaran kontekstual sendiri pertama kali dikembangkan di Amerika

Serikat yang diawali dengan dibentuknya Washington State Consortum for

Contextual oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat. Antara tahun 1997

sampai tahun 2001 sudah diselenggarakan tujuh proyek besar yang bertujuan

untuk mengembangkan, menguji, serta melihat efektifitas penyelenggaraan

pengajaran matematika secara kontekstual. Proyek tersebut melibatkan 11

perguruan tinggi, dan 18 sekolah dengan mengikutsertakan 85 orang guru dan

profesor serta 75 orang guru yang sudah diberikan pembekalan sebelumnya.

Penyelenggaraan program ini berhasil dengan sangat baik untuk level perguruan

tinggi sehingga hasilnya direkomendasikan untuk segera disebarluaskan

pelaksanaannya. Untuk tingkat sekolah, pelaksanaan dari program ini

memperlihatkan suatu hasil yang signifikan, yakni meningkatkan ketertarikan

siswa untuk belajar, dan meningkatkan partisipasi aktif siswa secara keseluruhan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, diperoleh beberapa rumusan

masalah sebagai berikut:

2

Page 3: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

1. Apakah pengertian sisitem pembelajran jarak jauh, prinsip-prinsip sistem

pembelajran jarak jauh dan bagaimanakah pengembangan pembelajaran jarak

jauh.

2. Apakah defenisi Contextual Teaching and Learning (CTL), apa komponen-

komponennya dan karakteristiknya, cara penerapannya, kelemahan dan

kelebihannya?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan akan tercapai, setelah membaca dan

memahami makalah ini, yakni sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian pengertian apa itu pembelajaran jarak jauh

2. Mengetahui prinsip-prinsip pengembangan sistem pembelajaran jarak jauh

jarak jauh.

3. Mengetahui bagaimanakah penyelenggaraan pendidikan sistem pembelajaran

jarak jauh .

4. Dapat mengetahui dan memahami arti dan hakekat pembelajarn Contextual

Teaching and Learnig (CTL)

5. Mampu mencari solusi ketika mengalami kesulitan dalam menerapkan salah

satu teori belajar dalam pembelajaran jarak jauh dan Contextual Teaching and

Learning (CTL)

6. Dapat mengkombinasikan beberapa teori belajar dalam pembelajaran jarak

jauh dan Contextual Teaching and Learning (CTL)

7. Dapat menggunakan teori belajar yang tepat dalam pembelajaran jarak jauh

dan Contextual Teaching and Learning (CTL)

3

Page 4: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Belajar Jarak Jauh

Belajar jarak jauh bukanlah suatu hal yang baru dalam dunia pendidikan

mengingat cara belajar ini sudah dikembangkan sejak tahun 1970-an. Bila

dianalisis secara gamblang saja maka dapat dikatakan belajar jarak jauh

merupakan suatu bentuk system pembelajaran yang proses pembelajarannya jauh

dari pusat penyelenggaraan pendidikan dan bersifat mandiri. Pendidikan jarak

jauh adalah suatu model pembelajaran yang membebaskan pebelajar untuk dapat

belajar tanpa terikat oleh ruang dan waktu dengan sedikit mungkin bantuan dari

orang lain.

Komunikasi yang berlangsung pada system pembelajaran ini bersifat

komunikasi tidak langsung, artinya proses pembelajaran dilakukan dengan

perantaraan dalam bentuk media cetak maupun multimedia yang dirancang

khusus. Kalaupun ada kontak langsung, bukanlah suatu proses proses

pembelajaran, namun suatu kegiatan tutorial untuk menyakinkan bahwa materi

pembelajaran yang disampaikan kepada pebelajar melalui media benar-benar

mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana yang telah dirumuskan.

Menurut Harina Yuhettu (2002) ada beberapa manfaat yang dapat

diperoleh dari pendidikan jarak jauh antara lain:

1. Dapat dipercepatnya usaha memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasaran

kerja.

2. Dapat menarik minat calon peserta yang banyak.

3. Tidak tergangggunya kegiatan kehidupan sehari-hari karena pola jadwal

pembelajaran yang luwes.

4. Harapan akan meningkatnya kerjasama dan dukungan pengguna lulusan atau

keluaran.

B. Hakekat Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh

Hakekat pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian

dan peningkatan kemampuan melalui berbagai kegiatan pengembangan dan

4

Page 5: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

pembelajaran. Adapun hakekat pendidikan sistem belajar jarak jauh ini adalah:

1. Pendidikan sepanjang hayat

Salah satu bentuk hak azasi manusia adalah bahwa setiap manusia

mulai dari kandungan hingga liang lahat berhak untuk memperoleh yang

diperlukannya untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sesuai dengan

norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

2. Pemberdayaan Pebelajar / Warga Belajar

Sistem pendidikan ini juga memperhatikan kepentingan pebelajarnya,

kondisi, dan karakteristik mereka. Dengan cara menyelenggarakan berbagai

pola pilihan pembelajaran, sumber belajar dan strategi dan pengelolaannya.

Hal ini sesuai dengan tuntutan dari kebutuhan pendidikan formal, hanya saja

peserta diberi kebebasan untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya,

sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.

Kondisi dan karakterisik peserta didik adalah keadaan pribadi dan

lingkungan yang menunjukkan kemampuan, hambatan, dan peluang yang

berbeda-beda. Kondisi seperti ini tidak seharusnya dijadikan alasan untuk

tidak memberikan kesempatan belajar bagi pebelajar.

3. Pemberdayaan Lembaga Pendidikan

Pelaksanaan proses pembelajaran, sistem pendidikan ini perlu

diselanggarakan oleh lembaga pendidikan yang khusus dirancang untuk

keperluan itu. Bentuk-bentuk lembaga pendidikan yang dikhususkan saat ini

sudah terdapat Universitas Terbuka, Sekolah Dasar PAMONG, dan SLTP

terbuka. Tujuan dari adanya lembaga pendidikan ini adalah untuk memusatkan

kegiatan yang bersangkut paut dengan pelaksanaan pendidikan ini. Hal ini

dinamakan pelayanan operasional yang dilakukan secara memusat, mencakup

registrasi, penyediaan bahan pelajaran, bantuan belajar (tutorial), dan ujian

yang paling sederhana yang dilakukan melalui komunikasi pos.

C. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh

Untuk pembuatan program ini dititikberatkan pada prinsip-prinsip

pendidikan jarak jauh, diantaranya adalah sebagai berikut :

5

Page 6: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

1. Prinsip Kemandirian

Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kurikulum yang memungkinkan

dapat dipelajari secara independent learning, pebelajar dihadapkan pada

pilihan yang terbaik bagi dirinya sendiri, dari mulai pembentukan kelompok

belajar, program pendidikan yang digunakan, pola belajar yang disukai,

mengunakan sumber belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Penyelesaian program yang ditentukan sendiri oleh pebelajar. Bahan-bahan

pelajaran yang disediakan berupa paket-paket yang dapat dipilih oleh

pebelajar, yang didukung oleh pembimbing atau tutorial dan ujian yang

dirancang dengan pendekatan belajar tuntas. Pebelajar belajar dengan mandiri

dengan sesedikit mungkin melakukan pertemuan dengan tutor yang

bersangkutan.

2. Prinsip Keluwesan

Prinsip ini diwujudkan dengan dimungkinkannya peserta didik untuk

memulai, mencari sumber belajar, mengatur jadwal dan kegiatan belajar,

mengikuti ujian dan mengakhiri pendidikannya di luar ketentuan waktu dan

tahun ajaran. Dikatakan luwes, pebelajar dimungkinkan untuk berpindah dari

pendidikan formal ke pendidikan non-formal atau sebaliknya dari pendidikan

non-formal ke pendidikan formal.

3. Prinsip Keterkinian

Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran yang

pada saat ini diperlukan (just-in-time). Hal ini berbeda dengan sistem

pendidikan dan pelatihan konvensional yang program atau kurikulumnya

termasuk buku-buku yang tersedia, dirancang untuk mengantisipasi keperluan

masa mendatang (just-in-case). Kecepatan untuk memperoleh informasi yang

baru merupakan suatu peluang untuk dapat bertahan dan berkembang dalam

persaingan bebas.

4. Prinsip Kesesuaian

Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar yang terkait

langsung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan lapangan kerja atau

kemajuan masyarakat. Sumber belajar tersebut bobotnya harus setara dengan

6

Page 7: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

kompetensi yang diperlukan, tetapi disajikan dalam bentuk yang sederhana

yang dapat dipelajari sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Prinsip ini

disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang pebelajar.

5. Prinsip Mobilitas

Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan bagi pebelajar

untuk berpindah lokasi, jenis, jalur dan jenjang pendidikan yang setara setelah

memenuhi kompetensi yang diperlukan.

6. Prinsip Efisiensi

Prinsip ini diwujudkan dengan pendayagunaan berbagai macam

sumber daya dan teknologi yang tersedia seoptimal mungkin. Pemberdayaan

segala sumber disekeliling pebelajar akan membantu pebelajar untuk dapat

menggunakan sumber tersebut sebanyak mungkin, sehingga pebelajar tidak

merasa kerepotan mengenai sumber belajarnya.

D. Perkembangan Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh

Sistem pendidikan jarak jauh ini awalnya ikut berkembang ke dalam

masyarakat Indonesia yang dimaksudkan sebagai salah satu pemecahan terhadap

menjulangnya anak putus sekolah dan anak yang belum sempat merasakan

kehidupan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan jarak jauh di Indonesia

sebenarnya telah berlangsung sejak lama. Menurut HAR Tilaar, penyelenggaraan

pendidikan jarak jauh sebenarnya sudah lama diterapkan di Indonesia, yaitu sejak

masuknya kolonial ke Indonesia. Namun perkembangannya terhenti tanpa

diketahui sebabnya.

Pada tahun 50-an muncul kembali pendidikan jarak jauh dalam bentuk

penataran guru tertulis. Tujuan dari penataran ini adalah meningkatkan kualifikasi

guru yang mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Bahan belajar

pada penataran ini terbatas hanya pada media cetak, yaitu modul. Untuk umpan

balik terhadap peserta, bahan ajar dikirim melalui jasa pos.

Pada awal tahun 70-an muncul prakarsa baru dalam penyelenggaraan

pendidikan jarak jauh yaitu munculnya penataran guru dengan  berbasis siaran

7

Page 8: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

radio. Media utama dalam penataran ini adalah siaran radio yang dilengkapi

dengan bahan penyerta cetak yang dikirim kepada peserta.

Perkembangan selanjutnya dalam rangka memajukan pendidikan jarak

jauh ini maka dibentuklah pendidikan yang dinamai PAMONG (Pendidikan Anak

oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru). Kegiatan pembelajaran dilaksanakan

dengan prinsip; belajar mandiri dengan menggunakan modul, belajar dengan

kelompok sebaya, kompetisi untuk berprestasi, fungsi guru sebagai pengelola

kegiatan belajar yang membantu pebelajar dalam memecahkan masalah yang

tidak dapat dipecahkannya, menggunakan lingkungan  sebagai sumber belajar,

dan meningkatkan partisipasi masyarakat dengan melibatkan masyarakat sebagai

narasumber.

Dengan dibukanya SLTP Terbuka semakin menambah semaraknya

perkembangan pendidikan jarak jauh ini pada tahun 1979. Pada tahun 1984,

lembaga pendidikan tinggi mulai membuka diri untuk melayani kebutuhan

terhadap pendidikan dengan dibukanya Universitas Terbuka.  Agak berbeda

dengan pendidikan terbuka lainnya, pada SLTP Terbuka dan Universitas Terbuka

media pembelajarannya yang digunakan lebih beragam. Mulai dari modul, siaran

radio, kaset audio video dan siaran televisi.

Mulai saat itu berbagai inisiatif dilakukan untuk menyelenggarakan

pendidikan dan pelatihan jarak jauh yang diselenggarakan berbagai lembaga

pendidikan. lembaga-lembaga tersebut memanfaatkan sistem belajar jarak jauh

untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berada dilingkungan mereka

masing-masing. Namun karena sumber-sumber yang diperlukan untuk

pengembangan program belajar jarak jauh yang baik amat terbatas dan itu pun

berserakan diberbagai tempat, inisiatif itu tidak tumbuh dengan sehat.

Namun demikian, sejak berlakunya ujian akhir nasional yang standar

pencapaiannya menjulang tinggi, timbul kembali fenomena baru dalam dunia

pendidikan. Bagi anak-anak yang dinyatakan tidak lulus dalam UAS ataupun

UAN maka mereka dapat mengikuti ujian penyetaraan melaui sekolah teruka.

Mirisnya sekolah terbuka atau kejar paket ini dijadikan seolah-olah pelarian.

Tentunya ini mempengaruhi pamor sekolah terbuka, yang menambah beban

8

Page 9: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

seolah-olah ini adalah sekolah pelarian? Namun yang lebih mirisnya lagi masih

ada juga perguruan tinggi yang “ragu-ragu” menerima surat tanda tamat belajar

dari sekolah terbuka, seolah-olah tidak percaya pada kelegalan surat tersebut.

Namun perkembangan pendidikan yang beragam, seperi adanya

“homeschooling” menambah maraknya ragam system belajar jarak jauh yaitu

dengan melibatkan internet. Seandainya sekolah system belajar jarak jauh dapat

dimaksimalkan fungsinya dan adanya “sharing” pada lembaga-lembaga yang ada,

maka dapatlah dibalikkan judul dalam artikel ini bahwa system belajar jarak jauh

tetap menjadi pilihan!

E. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh

Jika Kita lihat prinsip-prinsip di atas, penggunaan PJJ (Pembelajaran Jarak

Jauh) dapat sangat efektif, khususnya bagi para peserta yang lebih dewasa dan

memiliki motivasi kuat untuk mengejar sukses dan senang diberi kepercayaan

melakukan proses belajar secara mandiri. Tetapi, kesuksesan Pembelajaran Jarak

Jauh yang meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti pada proses pembelajaran

tatap muka, bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi instruktur

maupun peserta didik. Maka dari itu PJJ memiliki keterbatasan sekaligus

kelebihan. Berikut kelebihan pembelajaran jarak jauh (Rusman. 2011:351) :

a. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat

berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh

jarak, tempat, waktu.

b. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di

mana saja kalau diperlukan.

c. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan

bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara mudah.

d. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet

yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah

ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

9

Page 10: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

e. Peserta didik dapat benar-benar menjadi titik pusat kegiatan belajar-mengajar

karena ia senantiasa mengacu kepada pembelajaran mandiri untuk

pengembangan diri pribadi. (Oemar Hamalik, 1994:52)

Walaupun demikian, pembelajaran jarak jauh juga tidak terlepas dari

berbagai kelemahan dan kekurangan, antara lain (Rusman. 2011:352) :

a. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan

antarsesama peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa

memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran.

b. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan

sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

c. Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast pengelolaan

pembelajaran jarak jauh kepada para peserta di daerah sering tidak tepat

waktu, dank arenanya dapat menghambat kegiatan pembelajaran. (Oemar

Hamalik, 1994:53)

d. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung

gagal.

e. Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan

untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak.

F. Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)

Pembelajaran kontekstual adalah terjemahan dari istilah Contextual

Teaching Learning (CTL). Kata contextual berasal dari kata contex yang berarti

“hubungan, konteks, suasana, atau keadaan”. Dengan demikian contextual

diartikan ”yang berhubungan dengan suasana (konteks). Sehingga Contextual

Teaching Learning (CTL) dapat diartikan sebagi suatu pembelajaran yang

berhubungan dengan suasana tertentu.

Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey

(1916) yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang

dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau

peristiwa yang terjadi disekelilingnya.

10

Page 11: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

Pengajaran kontekstual sendiri pertama kali dikembangkan di Amerika

Serikat yang diawali dengan dibentuknya Washington State Consortum for

Contextual oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat. Antara tahun 1997

sampai tahun 2001 sudah diselenggarakan tujuh proyek besar yang bertujuan

untuk mengembangkan, menguji, serta melihat efektifitas penyelenggaraan

pengajaran matematika secara kontekstual. Proyek tersebut melibatkan 11

perguruan tinggi, dan 18 sekolah dengan mengikutsertakan 85 orang guru dan

profesor serta 75 orang guru yang sudah diberikan pembekalan sebelumnya.

Penyelenggaraan program ini berhasil dengan sangat baik untuk level perguruan

tinggi sehingga hasilnya direkomendasikan untuk segera disebarluaskan

pelaksanaannya. Untuk tingkat sekolah, pelaksanaan dari program ini

memperlihatkan suatu hasil yang signifikan, yakni meningkatkan ketertarikan

siswa untuk belajar, dan meningkatkan partisipasi aktif siswa secara keseluruhan.

Pembelajaran kontekstual berbeda dengan pembelajaran konvensional,

Departemen Pendidikan Nasional (2002:5) mengemukakan perbedaan antara

pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dengan pembelajaran

konvensional sebagai berikut:

CTL Konvensional

Pemilihan informasi kebutuhan

individu siswa;

Pemilihan informasi ditentukan oleh

guru;

Cenderung mengintegrasikan

beberapa bidang (disiplin);

Cenderung terfokus pada satu bidang

(disiplin) tertentu;

Selalu mengkaitkan informasi

dengan pengetahuan awal yang

telah dimiliki siswa;

Memberikan tumpukan informasi

kepada siswa sampai pada saatnya

diperlukan;

Menerapkan penilaian autentik

melalui melalui penerapan praktis

dalam pemecahan masalah;

Penilaian hasil belajar hanya melalui

kegiatan akademik berupa ujian/ulang

G. Karakteristik Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL)

11

Page 12: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

Pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh komponen utama dari

pembelajaran produktif yaitu : konstruktivisme (Constructivism), bertanya

(Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community),

pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection) dan penilaian yang sebenarnya

(Authentic Assessment) (Depdiknas, 2003:5).

1. Konstruktivisme (Constructivism)

Setiap individu dapat membuat struktur kognitif atau mental

berdasarkan pengalaman mereka maka setiap individu dapat membentuk

konsep atau ide baru, ini dikatakan sebagai konstruktivisme (Ateec, 2000).

Fungsi guru disini membantu membentuk konsep tersebut melalui metode

penemuan (self-discovery), inquiri dan lain sebagainya, siswa berpartisipasi

secara aktif dalam membentuk ide baru.

Menurut Piaget pendekatan konstruktivisme mengandung empat

kegiatan inti, yaitu :

a. Mengandung pengalaman nyata (Experience);

b. Adanya interaksi sosial (Social interaction);

c. Terbentuknya kepekaan terhadap lingkungan (Sense making);

d. Lebih memperhatikan pengetahuan awal (Prior Knowledge).

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pendekatan

kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi

sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas.

Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap

diambil atau diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan

memberi makna melalui pengalaman nyata. Berdasarkan pada pernyataan

tersebut, pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan

menerima pengetahuan (Depdiknas, 2003:6).

Sejalan dengan pemikiran Piaget mengenai kontruksi pengetahuan

dalam otak. Manusia memiliki struktur pengetahuan dalam otaknya, seperti

kotak-kotak yang masing-masing berisi informasi bermakna yang berbeda-

beda. Setiap kotak itu akan diisi oleh pengalaman yang dimaknai berbeda-

beda oleh setiap individu. Setiap pengalaman baru akan dihubungkan dengan

12

Page 13: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

kotak yang sudah berisi pengalaman lama sehingga dapat dikembangkan.

Struktur pengetahuan dalam otak manusia dikembangkan melalui dua cara

yaitu asimilasi dan akomodasi.

2. Bertanya (Questioning)

Bertanya merupakan strategi utama dalam pembelajaran kontekstual.

Kegiatan bertanya digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing dan

menilai kemampuan berpikir siswa sedangkan bagi siswa kegiatan bertanya

merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis

inquiry. Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya

berguna untuk :

a. Menggali informasi, baik administratif maupun akademis;

b. Mengecek pengetahuan awal siswa dan pemahaman siswa;

c. Membangkitkan respon kepada siswa;

d. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa;

e. Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru;

f. Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa;

g. Menyegarkan kembali pengetahuan siswa.

3. Menemukan (Inquiry)

Menemukan merupakan bagian inti dari pembelajaran berbasis CTL.

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa bukan hasil mengingat

seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri (Depdiknas,

2003). Menemukan atau inkuiri dapat diartikan juga sebagai proses

pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses

berpikir secara sistematis. Secara umum proses inkuiri dapat dilakukan

melalui beberapa langkah, yaitu :

a. Merumuskan masalah ;

b. Mengajukan hipotesis;

c. Mengumpulkan data;

d. Menguji hipotesis berdasarkan data yang ditemukan;

e. Membuat kesimpulan.

13

Page 14: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

Melalui proses berpikir yang sistematis, diharapkan siswa memiliki

sikap ilmiah, rasional, dan logis untuk pembentukan kreativitas siswa.

4. Masyarakat belajar (Learning Community)

Konsep Learning Community menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar itu diperoleh dari

sharing antarsiswa, antarkelompok, dan antar yang sudah tahu dengan yang

belum tahu tentang suatu materi. Setiap elemen masyarakat dapat juga

berperan disini dengan berbagi pengalaman (Depdiknas, 2003).

5. Pemodelan (Modeling)

Pemodelan dalam pembelajaran kontekstual merupakan sebuah

keterampilan atau pengetahuan tertentu dan menggunakan model yang bisa

ditiru. Model itu bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu atau guru memberi

contoh cara mengerjakan sesuau. Dalam arti guru memberi model tentang

“bagaimana cara belajar”. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukanlah

satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa.

Menurut Bandura dan Walters, tingkah laku siswa baru dikuasai atau

dipelajari mula-mula dengan mengamati dan meniru suatu model. Model yang

dapat diamati atau ditiru siswa digolongkan menjadi :

a. Kehidupan yang nyata (real life), misalnya orang tua, guru, atau orang

lain.;

b. Simbolik (symbolic), model yang dipresentasikan secara lisan, tertulis atau

dalam bentuk gambar ;

c. Representasi (representation), model yang dipresentasikan dengan

menggunakan alat-alat audiovisual, misalnya televisi dan radio.

6. Refleksi (Reflection)

Refleksi merupakan cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau

berpikir kebelakang tentang apa yang sudah kita lakukan di masa lalu. Siswa

mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang

baru. Struktur pengetahun yang baru ini merupakan pengayaan atau revisi dari

pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian,

aktivitas, atau pengetahun yang baru diterima (Depdiknas, 2003).

14

Page 15: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

Pada kegiatan pembelajaran, refleksi dilakukan oleh seorang guru pada

akhir pembelajaran. Guru menyisakan waktu sejenak agar siswa dapat

melakukan refleksi yang realisasinya dapat berupa :

a. Pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperoleh pada pembelajaran

yang baru saja dilakukan.;

b. Catatan atau jurnal di buku siswa;

c. Kesan dan saran mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)

Penilaian autentik merupakan proses pengumpulan berbagai data yang

bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa agar guru dapat

memastikan apakah siswa telah mengalami proses belajar yang benar.

Penilaian autentik menekankan pada proses pembelajaran sehingga data yang

dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada

saat melakukan proses pembelajaran.

Karakteristik authentic assessment menurut Depdiknas (2003) di

antaranya: dilaksanakan selama dan sesudah proses belajar berlangsung, bisa

digunakan untuk formatif maupun sumatif, yang diukur keterampilan dan

sikap dalam belajar bukan mengingat fakta, berkesinambungan, terintegrasi,

dan dapat digunakan sebagai feedback. Authentic assessment biasanya berupa

kegiatan yang dilaporkan, PR, kuis, karya siswa, prestasi atau penampilan

siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tulis dan karya tulis.

Menurut Depdiknas untuk penerapannya, pendekatan kontektual

(CTL) memiliki tujuah komponen utama, yaitu konstruktivisme

(constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning), masyarakat-

belajar (Learning Community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection),

dan penilaian yang sebenarnya (Authentic). Adapaun penjelasannya sebagai

berikut:

a. Konstruktivisme (constructivism). Kontruktivisme merupakan landasan

berpikir CTL, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar

menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar

mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental mebangun

15

Page 16: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuanyang

dimilikinya.

b. Menemukan (Inquiry). Menemukan merupakan bagaian inti dari kegiatan

pembelajaran berbasis kontekstual Karen pengetahuan dan keterampilan

yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-

fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Kegiatan menemukan (inquiry)

merupakan sebuah siklus yang terdiri dari observasi (observation),

bertanya (questioning), mengajukan dugaan (hiphotesis), pengumpulan

data (data gathering), penyimpulan (conclusion).

c. Bertanya (Questioning). Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu

dimulai dari bertanya. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaan

berbasis kontekstual. Kegiatan bertanya berguna untuk : 1) menggali

informasi, 2) menggali pemahaman siswa, 3) membangkitkan respon

kepada siswa, 4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, 5)

mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, 6) memfokuskan

perhatian pada sesuatu yang dikehendaki guru, 7) membangkitkan lebih

banyak lagi pertanyaan dari siswa, untuk menyegarkan kembali

pengetahuan siswa.

d. Masyarakat Belajar (Learning Community). Konsep masyarakat belajar

menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari orang

lain. Hasil belajar diperolah dari ‘sharing’ antar teman, antar kelompok,

dan antar yang tau ke yang belum tau. Masyarakat belajar tejadi apabila

ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam

komunikasi pembelajaran saling belajar.

e. Pemodelan (Modeling). Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang

dipikirkan, mendemonstrasi bagaimana guru menginginkan siswanya

untuk belajar dan malakukan apa yang guru inginkan agar siswanya

melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya

model. Model dapat dirancang dengan ,elibatkan siswa dan juga

mendatangkan dari luar.

16

Page 17: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

f. Refleksi (Reflection). Refleksi merupakan cara berpikir atau respon

tentang apa yang baru dipelajari aau berpikir kebelakang tentang apa yang

sudah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru

menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi yang berupa

pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu.

g. Penilaian yang sebenarnya ( Authentic Assessment). Penialaian adalah

proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai

perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis CTL,

gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa

memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus

penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual

serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil.

H. Kelebihan & Kekurangan Contextual Teaching And Learning

Kelebihan

a. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya siswa dituntut

untuk dapat menagkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah

dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat

mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan

saja bagi siswa materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi

materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa,

sihingga tidak akan mudah dilupakan.

b. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan

konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran

konstruktivisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan

pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme siswa

diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.

Kelemahan

a. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL. Guru

tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola

kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan

17

Page 18: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang

sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang

akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman

yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai

instruktur atau ” penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru

adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap

perkembangannya.

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau

menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari

dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk

belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian

dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai

dengan apa yang diterapkan semula.

18

Page 19: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti pada pembahasan di atas menerangkan bahwa pembelajaran jarak

jauh merupakan pembelajaran yang berciri khas kemandirian. Pembelajaran jarak

jauh merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi suatu masalah dalam

pembelajaran. Misalnya, memberikan kemudahan bagi siswa yang mengalami

kesulitan untuk mengakses pembelajaran karena jarak yang yang jauh.

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran jarak jauh ada beberapa faktor yang

harus diperhatikan, misalnya interaksi, pengalaman, dll. selain itu juga dalam

pembelajaran jarak jauh terdapat 9 prinsip dan unsur-unsur yang perlu

diperhatikan.

Pada pembahasan di atas juga menjabarkan teori belajar mana yang ada

dan sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaranjarak jauh, yakni teori

behavioristik, kognitif, dan psikomotor. Teori behaviorisme menjadi rujukan

dalam mengembangkan desain pembelajaran khususnya dalam bentuk pemberian

umpan balik dalam latihan soal dan petunjuk praktis dalam tugas. Teori

kognitivisme menjadi acuan dalam mengembangkan dan mengorganisasi materi

serta aktivitas pembelajaran. Dan Teori konstruktivisme menjadi inspirasi dalam

mengembangkan bahan ajar, tugas dan diskusi agar mengandung muatan-muatan

yang bersifat kontekstual dan memberikan pengalaman belajar peserta didik.

Sistem belajar jarak jauh merupakan suatu alternatif untuk memperoleh

kesempatan belajar bagi pebelajar atau warga belajar yang karena berbagai alasan

tidak dapat mengikuti pendidikan pada sistem pendidikan formal atau

konvensional.  Pendidikan jarak jauh ini merupakan sistem pendidikan yang bebas

untuk diikuti oleh siapa saja tanpa terikat pada batasan tempat, jarak, waktu, usia,

jender dan batasan non akademik lainnya. Sistem ini memberikan kebebasan

kepada pebelajar atau warga belajar untuk mengikuti kegiatan pembelajaran

secara bebas dan mandiri. Keberhasilan dari program pendidikan jarak jauh ini

sangat tergantung pada pihak-pihak yang saling membantu, baik itu dari pebelajar

19

Page 20: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

sendiri, lembaga pendidikan yang menyelenggara, anggota masyarakat. Selain itu

kita juga harus lebih perduli terhadap perkembangan Sistem belajar jarak jauh ini

meski telah merupakan kegiatan yang sudah sejak lama sudah dilakukan oleh

dinas pendidikan.

Pembelajaran kontekstual adalah terjemahan dari istilah Contextual

Teaching Learning (CTL). Kata contextual berasal dari kata contex yang berarti

“hubungan, konteks, suasana, atau keadaan”. Dengan demikian contextual

diartikan ”yang berhubungan dengan suasana (konteks). Sehingga Contextual

Teaching Learning (CTL) dapat diartikan sebagi suatu pembelajaran yang

berhubungan dengan suasana tertentu.

Pembelajaran kontekstual didasarkan pada hasil penelitian John Dewey

(1916) yang menyimpulkan bahwa siswa akan belajar dengan baik jika apa yang

dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau

peristiwa yang terjadi disekelilingnya.

Pengajaran  kontekstual sendiri pertama kali dikembangkan di  Amerika

Serikat yang diawali dengan dibentuknya Washington State Consortum for

Contextual oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat. Antara tahun 1997

sampai tahun 2001 sudah diselenggarakan tujuh proyek besar yang bertujuan

untuk mengembangkan, menguji, serta melihat efektifitas penyelenggaraan

pengajaran matematika secara kontekstual. Proyek tersebut melibatkan 11

perguruan tinggi, dan 18 sekolah dengan mengikutsertakan 85 orang guru dan

profesor serta 75 orang guru yang sudah diberikan pembekalan sebelumnya.

Penyelenggaraan program ini berhasil dengan sangat baik untuk level perguruan

tinggi sehingga hasilnya direkomendasikan  untuk  segera disebarluaskan

pelaksanaannya.

B. Saran

Mudah-mudaham makalah kami ini menjadi bahan masukan dan menjadi

referensi bagi teman-teman sekalian khususnya dalam materi Sistem

Pembelajaran Jarak Jauh dan Contextual Teaching and Learning.

20

Page 21: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

DAFTAR PUSTAKA

Buletin SLTP Terbuka. (2000). Padang,Proyek Perluasan dan Peningkatan Mutu SLTP Propinsi Sumatera Bara. edisi 3 tahun 2000

C. Asri Budiningsih. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik Oemar. 1994. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dan pembinaan Ketenagaan. Bandung: Trigenda Karya.

Hamzah B.Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sadiman, Arief  S. (1999). Jakarta. Jaringan Sistem Belajar Jarak Jauh Indonesia, Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan. Depdiknas.

Smith, Mark K. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Mirea.

http://www.ica-sae.org/trainer/indonesian/p11.htm. Diakses Pada Hari Senin 27 Mei 2013.

http://choymaster.blogspot.com/2009/03/teori-belajar-e-learning.html. Diakses Pada Hari Senin 27 Mei 2013.

http://portalkuliah.blogspot.com/2009/01/sistem-pembelajaran-jarak-jauh-berbasis.html. Diakses Pada Hari Senin 27 Mei 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_Jarak_Jauh. Diakses Pada Hari Senin 27 Mei 2013.

http://blog.tp.ac.id/penerapan-pembelajaran-jarak-jauh-dalam-pembelajaran. Diakses Pada Hari Senin 27 Mei 2013.

21

Page 22: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

Tugas : Kelompok Mata Kuliah : Analisis dan Perencanaan Sistem

SISTEM PEMBELAJARNA JARAK JAUHCONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

OLEH :

KELOMPOK IV

KHAIRIL KABE 10531 1745 11HERAWATI 10531 1745 11ABU BAKAR 10531 1745 11NURFAIDAH 10531 1745 11

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2013

i

Page 23: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

ii

Page 24: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT., atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada

waktunya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda

Rasulullah, Muhammad Saw. atas bimbingannya kepada kita semua untuk

senantiasa berada pada jalan kebajikan, jalan islam yang mulia.

Dalam kesempatan ini, Penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada

Bapak Dosen Mata Kuliah, teman-teman karena dengan bantuan dan arahannya

Penulis termotivasi dan mendapatkan gambaran yang inspiratif dalam

menyelesaikan penulisan makalah ini. Teman-teman kelas juga memberikan

kontribusi tersendiri dalam penyelesaian makalah ini, untuk itu Penulis pun

hendaknya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya.

Dalam penulisan makalah ini, Penulis mencoba menguraikan berbagai hal

yang berkaitan dengan system belajar jarak jauh dalam dunia pendidikan yang

mencakup pada pengertian system belajar jarak jauh dan apa itu Contextual

Teaching and Learning (CTL).

Penulis sangat menyadari akan terterbatasan dan kekurangan wawasan dan

ilmu pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena demikian, Penulis sangat

mengharapkan kontribusi kritik dan saran dari rekan-rekan pembaca yang bersifat

konstruktif demi penyempurnaan makalah ini bahkan penyempurnaan makalah-

makalah yang akan disusun selanjutnya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua demi

menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua. Amin.,,

Makassar, 31 Mei 2013

Penulis,

Kelompok IV

iii

Page 25: file · Web viewBanyak hal yang harus diselesaikan dalam tubuh ... tersebut juga mampu meningkatkan mutu ... suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 2

C. Tujuan................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 4

A. Pengertian Sistem Belajar Jarak Jauh................................................... 4

B. Hakekat Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh................................... 4

C. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar Jarak jauh...................................... 5

D. Perkembangan Pendidikan Sistem Belajar Jarak Jauh......................... 7

E. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh........................... 9

F. Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)................ 10

G. Karakteristik Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL)........ 12

H. Kelebihan & Kekurangan Contextual Teaching And Learning........... 17

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 19

A. Kesimpulan .......................................................................................... 19

B. Saran..................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 21

iv