keterkaitan struktur kepemilikan dengan nilai...
TRANSCRIPT
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
174
KETERKAITAN STRUKTUR KEPEMILIKAN DENGAN NILAI
PERUSAHAAN: STUDI PADA PERUSAHAAN NON FINANSIAL
DI BEI
Margarita Ekadjaja1, Kartika Nuringsih2, Rita Amelinda3
1 Universitas Tarumanagara, Jakarta, [email protected] 2 Universitas Tarumanagara, Jakarta, [email protected]
3 Universitas Tarumanagara, Jakarta, [email protected]
ABSTRAK: Meningkatkan nilai perusahaan merupakan salah satu tujuan pengelolaan keuangan perusahaan. Dalam
mencapai tujuan, pemegang saham (principal) menyerahkan fungsi pengelolaan kepada manajer
profesional (agent) sehingga dari interaksi ini membentuk hubungan keagenan. Hubungan tersebut dapat
menimbulkan conflict of interest yang memicu konflik keagenan. Konflik tersebut mengganggu
performance perusahaan sehingga perlu mekanisme pengendalian konflik melalui corporate ownership
structure. Untuk menelaah fenomena tersebut dilakukan riset pada 24 perusahaan sektor non-finansial
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2000-2012. Tiga variabel independen dilibatkan sebagai
prediktor value of the firm dengan tujuan sebagai mekanisme pengendalian konflik keagenan meliputi:
managerial ownership, institusional ownership dan foreign ownership. Berdasarkan pengujian regresi
data panel dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: Managerial ownership memprediksi pada tingkat 5%
sedangkan institusional ownership & foreign investor kurang mampu memprediksi value of the firm.
Keterkaitan managerial ownership dengan value of the firm sebagai mekanisme mengendalikan agency
conflict khususnya pada sektor di atas.
Kata Kunci: Ownership structure, managerial ownership, institusional ownership, foreign ownership,
value of the firm
ABSTRACT: Increasing company value is one of the purpose of company financial management. In achieving the aim,
share holder (principal) let controlling function to the professional manager (agent) and based on that
interraction an agency relationship is formed. That relation can cause conflict of interest that will tr igger
agency conflict. That conflict jeopardize the company performance so conflict controlling mechanism is
needed through corporate ownership structure. In order to understand that phenomenon a research is done
on 24 companies from non financial sector which are listed in the Indonesian stock exchange in the period
of 2000-2012. The research is involving three independent variables as predictor value of the firm with
purpose as agency conflict controlling mechanism which are : managerial ownership, institusional
ownership and foreign ownership. Based on panel data regression test result, the following conclusion is
taken : Managerial ownership prediction at the level of 5% while institusional ownership & foreign
investor ability to predict the value of the firm are less. Correlation of managerial ownership with value of
the firm is as controlling mechanism for agency conflict especially for the above sectors.
Keywords : Ownership structure, managerial ownership, institusional ownership, foreign ownerrship,
value of the firm
PENDAHULUAN
Nilai perusahaan memiliki peran penting dalam keberlangsungan perusahaan yang
tercermin pada nilai pasar saham. Semakin tinggi harga saham mengindikasikan
peningkatan value of the firm sehingga akan meningkatkan kepercayaan pasar. Artinya
investor mempercayai kinerja perusahaan saat ini maupun masa mendatang. Dalam
mencapai kinerja di atas, pemegang saham (selaku pemilik) menyerahkan fungsi
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
175
pengelolaan kepada manajer (selaku agen). Sistem pemisahan fungsi kepemilikan &
pengelolaan pada perusahaan modern memungkinkan terjadi perbedaan kepentingan
antara manajer dengan pemegang saham. Perbedaan tersebut memicu konflik keagenan
(Jensen & Meckling, 1976 dikutip oleh Gitman & Zutter, 2012) sehingga diperlukan
pendekatan mengendalikan konflik melalui corporate ownership structure. Mekanisme
tersebut melibatkan berbagai pihak yang terlibat sebagai pemegang saham termasuk
melibatkan manajer sebagai pemegang saham. Sejalan dengan kajian sebelumnya
pendekatan ownership structure sebagai bentuk apresiasi dan motivasi terhadap kinerja
manager & CEO sehingga berkecenderungan meningkatkan value of the firm.
Pemisahan kedua fungsi memerlukan sistem monitoring kinerja manajer dalam
mengambil keputusan investasi, finansial dan kebijakan dividen. Ketiga keputusan
tersebut saling berkaitan dan berkontribusi dalam mempertahankan nilai perusahaan.
Banyak riset menelaah keterkaitan struktur kepemilikan dengan value of the firm
dimana diantara riset tersebut ditemukan berbedaan arah hubungan serta kekuatan
memprediksi nilai perusahaan. Mecca & Ballesta (2011) mengidentifikasi hubungan
negatif tidak signifikan, namun Sulong, et. al (2013) membuktikan secara signifikan.
Obradovich & Grill (2013) menemukan hubungan positif signifikan antara managerial
ownership dengan nilai perusahaan. Bahkan Lee dan Chuang (2008) mengidentifikasi
pola inverse U shape antara managerial ownership dengan nilai perusahaan. Sebagai
perbandingan di BEI, Ambarwati & Hikmah (2014) mengidentifikasi hubungan positif
signifikan, Wahidawati (2003) membuktikan pola inverse U shape dan Dewi & Ardiana
(2014) mengidentifikasi hubungan non linier. Pada kondisi tersebut membuka peluang
terjadi perbedaan kepentingan dan meningkatkan biaya pengawasan terhadap kinerja
manajer sehingga meningkatkan biaya keagenan.
Karena kontroversi di atas dilakukan kajian keterkaitan struktur kepemilikan
dengan value of the firm sektor non-finansial di BEI periode 2000-2012. Penambahan
prediktor difokuskan pada institutional ownership & foreign ownership. Keberadaan
institusional sebagai mayoritas merupakan mekanisme pengawasan kinerja manajer
sehingga menekan konflik kepentingan. Keterlibatan foreign ownership dikarenakan
investor asing dinilai efektif sebagai mekanisme menekan volatilitas cash flow sehingga
mampu mengendalikan risiko perusahaan. Investor asing cenderung menambah
investasinya melalui foreign direct investment daripada menambah utang sehingga
mempertahankan debt to equity ratio pada tingkat aman. Petrovic & Cerovic (2010)
membuktikan korelasi positif kepemilikan tersebut dengan ROA & ROE. Kondisi
tersebut diharapkan terjadi pada perusahaan Indonesia sehingga meningkatkan value of
the firm. Model menfokuskan managerial ownership, institusional ownership dan
foreign ownership dengan harapan teridentifikasi kecenderungan perilaku struktur
kepemilikan terhadap penciptaan nilai perusahaan.
Rumusan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah peningkatan managerial ownership cenderung meningkatkan atau
menurunkan value of the firm?
2. Apakah terdapat pengaruh managerial ownership, institusional ownership dan
foreign ownership terhadap value of the firm?
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
176
TINJAUAN LITERATUR
Tujuan managerial ownership sebagai mekanisme perusahaan memotivasi
manajer menghasilkan kinerja. Dengan demikian efek dari kinerja tersebut akan
meningkatkan harga saham sehingga meningkatkan nilai perusahaan atau Tobin Q.
Apabila kompensasi manajer diberikan sebatas insentif, maka perusahaan masih harus
menanggung biaya monitoring aktivitas manajer dalam jumlah relatif besar. Tanpa
monitoring perilaku manajer cenderung terjadi moral hazard sehingga diperlukan
pengawasan kinerja manajer. Tambahan biaya dikeluarkan oleh perusahaan untuk
mengawasi kinerja manajer disebut agency cost, sehingga untuk menekan agency cost
dilakukan melalui managerial ownership. (Jensen & Meckling; 1976 dikutip pada
Gitman dan Zutter (2012).
Model penelitian mengembangkan tiga hipotesis untuk menguji efek parabolik
managerial ownership dengan value of the firm, serta menguji pengaruh indikator
struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan sebagai model untuk mengendalikan
konflik keagenen pada perusahaan terbuka di BEI. Keterkaitan prediktor nilai
perusahaan terangkum Bagan 1. Dilakukan pengujian tiga hipotesis untuk menguji
pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan. Keterlibatan manajer sebagai
pemegang saham untuk motivasi kinerja eksekutif sehingga dalam mengambil
keputusan berorientasi pada kesejahteraan pemegang saham. Jumlah kepemilikan saham
oleh manajer pada perusahaan di Indonesia relatif kecil dan prosentase rendah. Dengan
demikian pengembangan hipotesis mengacu pada Lee & Chuang (2008)
memaksimalkan kinerja perusahaan terjadi pada tingkat relatif rendah tetapi sebagai
upaya mendorong kinerja dilakukan melalui mekanisme insentif. Sulong et.al., (2013)
menemukan managerial ownership berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan.
Sejalan dengan kondisi tersebut H1: Terdapat pengaruh negatif managerial ownership
terhadap value of the firm.
Bagan 1. Hubungan antar Variabel
Sumber : Penulis
Keterlibatan kepemilikan saham oleh pihak investor institusi, pemerintah, perusahaan
satu group, perbankan atau suplier/distributor diperkirakan meningkatkan pengawasan & pengendalian terhadap perilaku opportunistik manajer. Thanatawee (2014)
mengidentifikasi pengaruh positif institusional terhadap value of the firm di Thailand,
sedangkan Lee & Chuang (2008) mengidentifikasi pengaruh negatif signifikan terhadap
Tobin Q. Keterlibatan institusi seperti pemerintah, perbankan, suplier, distributor atau
perusahaan mengawasi perilaku manajer dalam meningkatkan nilai perusahaan sehingga
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
177
sebagai pendekatan mengendalikan konflik dalam perusahaan. Jumlah kepemilikan
institusi pada perusahaan di Indonesia relatif banyak dan prosentase besar, sehingga
pengembangan hipotesis mengacu Thanatawee (2014). Dengan demikian H2: Terdapat
pengaruh positif institutional ownership terhadap value of the firm.
Investor asing dinilai efektif sebagai mekanisme menekan volatilitas cash flow atau
menekan risiko perusahaan. Investor asing cenderung menambah investasinya melalui
foreign direct investment daripada menambah utang sehingga mempertahankan debt to
equity ratio pada level aman. Petrovic & Cerovic (2010) membuktikan korelasi positif
investor asing dengan ROA & ROE dibandingkan dengan investor domestik. Kondisi
tersebut diharapkan terjadi pada perusahaan Indonesia dimana sesuai UU Penanaman
Modal No. 25 th 2007, investor asing diperlukan untuk mempercepat pembangunan
nasional serta mewujudkan kedaulatan politik & ekonomi Indonesia sehingga
keberadaan investor diperlukan oleh perusahaan nasional. Mekanisme hubungan foreign
ownership dan value of the firm sebagai pendekatan mengendalikan agency conflict.
Berdasarkan kondisi tersebut H3: Terdapat pengaruh positif foreign ownership terhadap
value of the firm.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif menggunakan data
sekunder dengan tujuan mengetahui pengaruh struktur kepemilikan meliputi managerial
ownership, institusional ownership, foreign ownership terhadap value of the firm
sebagai model mengendalikan konflik keagenan. Populasi melibatkan perusahaan non-
finansial terdaftar di BEI periode 2000-2012. Melalui purposive sampling diperoleh 24
perusahaan dengan dipanelkan selama 13 tahun menjadi 312 observasi. Pengolahan
regresi data panel menggunakan Eviews dengan analisis regresi linier data panel.
Nilai perusahaan diproksi oleh Tobin Q mencerminkan sejauh mana penciptaan nilai
perusahaan berdasarkan harga pasar saham dengan formulasi sebagai berikut:
Tobin Q = {Market value equity + Book value of total liability} / Replacement value of
asset
Market value equity = { Closing price market x Total share outstanding) }
Replacement value of asset = Book value of total asset
Managerial Ownership (MOWN) diukur berdasarkan prosentase saham dimiliki
manajer & komisaris terhadap jumlah saham beredar dengan formulasi sebagai berikut:
MOWN = {Σ Share of manager, director, supervisor / Σ Share outstanding} x 100%
Institusional ownership (INST) diukur berdasarkan prosentase saham dimiliki kelompok
mayoritas atau perusahaan lain dengan formulasi sebagai berikut:
INST = {Σ Share of institutional ownership / Σ Share outstanding} x 100%
Foreign ownership (Foreign) diukur berdasarkan prosentase kepemilikan investor asing
terhadap total saham beredar dengan formulasi sebagai berikut:
Foreign = {Σ Share of foreign ownership / Σ Total share outstanding } x 100%
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
178
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Uji Chow menunjukan Probabilitas (0.000) < alpha 5% sehingga keputusan fixed effect
sedangkan uji Housman menunjukan Probabilitas (0.409) > alpha 5% sehingga merujuk
random effect. Pemilihan model regresi data panel merukuk pada cross section random
effects sehingga menekankan stasioneri data daripada asumsi klasik. Hasil menunjukan
nilai Probabilitas < alpha 5% sehingga dinyatakan stasioner. Matrik Pearson correlation
menghasilkan nilai korelasi kurang dari 0.80 sehingga tidak terjadi multikolinearitas.
Korelasi tertinggi sebesar - 0.776 antara Foreign Investor dengan institusional
ownership, karena prosentasi kepemilikan asing dalam jumlah besar seperti kepemilikan
institusional. Arah negatif antara kedua variabel menunjukan keberadaan foreign
investor dengan domestik investor saling substitusi. Uji White menunjukan
homoskedastisitas dengan Prob. F (0.7207) > 5% sedangkan Uji Breusch-Godfrey
menunjukan autokorelasi dengan Prob. F (0.000) < 5%.
Hasil R2 0.0186 artinya sebesar 1.86% dipengaruhi ketiga ownership structurese
sedangkan 98.14% dipengaruhi faktor lain. Determinan nilai perusahaan tidak sebatas
ownership stucture namun sangat dipengaruhi keputusan penting dalam manajemen
keuangan serta kondisi fundamental perusahan. Hasil anova menunjukan nilai F 1.948
dengan sig. 0.122 sehingga perlu dilakukan pengembangan prediktor lain dalam
memprediksi value of the firm.
Statistik deskriptif sebagai berikut : Tobin Q tertinggi 12.68, terendah 0.0045 dengan
rata-rata 1.22 dan standart deviasi 1.183. Nilai Managerial Ownership tertinggi 0.50
dengan rata-rata 0.039 dan standart deviasi 0.080. Institutional Ownership tertinggi
0.903 sedangkan rata-rata 0.363 dan standart deviasi 0.222. Foreign investor tertinggi
0.969 dengan rata-rata 0.278 dan standart deviasi 0.274.
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
179
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Data Panel Tobin Q Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob
C 1.063079 0.099671 10.66584 0.0000
MOWN -1.278286 0.471895 -2.708837 0.0071
INST 0.636312 0.413063 1.540470 0.1245
FOREIGN -0.147816 0.241359 -0.612431 0.5407
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.653552 0.3110
Idiosyncratic radom 0.972841 0.6890
Weighted Statistics
R-squared 0.018622 Mean dependent var 0.466113
Adjusted R-squared 0.009063 S.D. dependent var 0.977104
S.E. of regression 0.972666 Sum square resid 291.3924
F-statistic 1.948119 Durbin-Watson stat 1.166027
Prob(F-statistic) 0.121811
Sumber : Penulis
Persamaan sebagai berikut:
Y Q = 1.0631 – 1.2783MOWN*** + 0.6363INST – 0.1478Foreign + error ...... Pers. 1.
Nilai t = (10.6658) (-2.7088) (1.5405) (-0.6124)
Prob. = ( 0.0000) ( 0.0071) (0.1246) ( 0.5407)
Ket: ** signifikan 5 %
Dari persamaan teridentifikasi H1 diterima dikarenakan managerial ownership
berpengaruh signifikan 5% terhadap Tobin Q sedangkan H2 dan H3 ditolak karena
menghasilkan nilai signifikansi kurang dari 5%. Koefisien managerial ownership
negatif mengindikasikan jika terjadi penurunan satu persen pada MOWN akan
meningkatkan Tobin Q sebesar 1.2783 atau sebaliknya. Efek negatif sesuai dengan
struktur kepemilikan perusahaan di Indonesia yang rata-rata kecil dan tidak semua
perusahaan memiliki kebijakan tersebut. Sebagai substitusi atas keterlibatan dalam
kepemilikan saham maka kinerja manajer didorong melalui sistem insentif sesuai
dengan Sulong et. al. (2013).
Hasil kajian penelitian ditemukan perbedaan pengaruh manajerial ownership
terhadap value of the firm. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sulong et al. (2013),
dimana managerial ownership berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan (value
of the firm). Namun hasil kajian penelitian untuk pengaruh institusional ownership
terhadap value of the firm adalah positif tidak signifikan. Hal ini berbeda dengan hasil
penelitan Lee dan Chuang (2008) menemukan hubungan negatif tidak signifikan antara
institutional ownership terhadap value of the firm.
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
180
Pembahasan Hasil Penelitian
Keterkaitan managerial ownership terjadi secara negatif dengan Tobin Q. Ketika
keterlibatan manager sebagai pemegang saham cenderung rendah akan memberi
kebebasan diversifikasi aset pribadinya pada aset lain. Keputusan tersebut akan
menurunkan risiko pribadi manajer sehingga terfokus dalam pengelolaan perusahaan.
Sebagai kontribusi untuk mendorong kinerja (value of the firm) dilakukan melalui
sistem insentif (Gitman & Zutter, 2012, Sulong et. al., 2013). Sebaliknya, ketika
MOWN tinggi berarti risiko diversifikasi meningkat sehingga untuk menfokuskan
manajer kepada value of the firm dilakukan melalui insentif. Perilaku tersebut terjadi di
Indonesia karena (1) Sebagai family business kekuasaan founder mendominasi
keputusan kepemilikan saham. (2) Dari laporan keuangan cenderung sedikit perusahaan
memiliki managerial ownership. (3) Kekuasaan keputusan perusahaan ditangan
mayoritas pemegang saham sehingga fungsi pengawasan pada controlling stockholder.
Dengan demikian kepemilikan MOWN relatif terbatas dengan rata-rata 0.039.
Namun ada satu hasil yang menarik menjadi diskusi, dimana foreign investor justru
memberi efek negatif terhadap value of the firm. Pada era globalisasi ekonomi
keterlibatan foreign investor (PMA) diperlukan bagi perusahaan di negara sedang
berkembang seperti Indonesia. Namun kajian ini mengidentifikasi pengaruh negatif
kepemilikan asing terhadap Tobin Q sehingga kesimpulan justru menekankan
kepemilikan asing rendah. Untuk menelaah lebih lanjut dilakukan melalui regresi non
linier apakah benar keterkaitan asing justru menurunkan nilai perusahaan? Setelah
dilakukan pengujian secara non linier khusus foreign investor terhadap Tobin Q
terindikasi hasil sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Regresi Non Linier Data Panel Foreign Ownership Variable Coefficient Std.Error t-Statistic Prob.
C 1.292195 0.086138 15.00150 0.0000
FOREIGN -0.890496 0.437928 -2.033430 0.0429
FOREIGN2 0.884955 0.474936 1.863316 0.0634
R-squared 0.004719 Mean dependent var 1.221450
Adjustd R-squared -0.001723 S.D. dependent var 1.182724
S.E. of regression 1.183742 Akaike info criterion 3.184808
Sum squared resid 432.9850 Schwarz criterion 3.220798
Log Likehood -493.8300 Hannan-Quinn criter 3.199192
F-statistic 0.732470 Durbin-Watson stat 0.795220
Prob (F-statistic) 0.481553
Sumber : Penulis
Hasil pengujian menunjukan: (1) Terdapat pengaruh negatif signifikan 5% Foreign
terhadap nilai perusahaan. (2) Terdapat pengaruh Foreign2 positif signifikan 10%
terhadap nilai perusahaan. Meskipun tingkatan berbeda tetapi kedua variabel memiliki
koefisien signifikan sehingga terjadi efek parabolic atau U shape dalam mengidentifikasi foreign investor. Untuk identifikasi lebih lanjut dilakukan justifikasi
melalui pendekatan matematika sederhana dengan persamaan sebagai berikut:
Y Tobin Q = 1.2921 – 0.8905Foreign + 0.8850Foreign2 + error .................... Pers. 2.
Y Tobin Q = 0.8850 Foreign2 – 0.8905 Foreign +1.2921
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
181
Nilai a = + 0.8850 < 0 berarti parabola terbuka ke atas
Penentuan nilai ekstrim persamaan adalah :
Nilai ekstrim x = {(-b/2a)}
Nilai ekstrim y = {(b2 – 4 ac) / -4a}
Nilai ekstrim x={- (-0.8905) / (2 x 0.8850)}= 0.5031= 50.31% (Foriegn Investor)
Nilai ekstrim y={(- 0.89052 – (4 x 0.8850 x 1.2921)) / (- 4 x 0.8850)} =1.0681(Tobin Q)
Hasil lebih lanjut tergambar dalam sebuah kurva pada bagan berikut:
Bagan 2. Kurva Foreign Investor-Tobin Q
Pola di atas mengindikasikan bahwa: tanpa melibatkan foreign investor indek Tobin Q
(value of the firm) sebesar 1.2921. Jika terjadi peningkatan foreign ownership akan
menurunkan indek Tobin sampai pada tingkat kepemilikan 50.31% dihasilkan indek Q
1.0681 dan selanjutnya semakin tinggi kepemilikan asing akan meningkatkan Tobin Q.
Kurva tersebut menunjukan hubungan non linier dalam foreign ownership terhadap nilai
perusahaan. Jika menelaah secara non linier, maka melalui U shape effect tersebut
seharusnya keberaan investor asing dapat digunakan sebagai mekanisme mengendalikan
konflik keagenan pada perusahaan di Indonesia.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Hasil pengujian teridentifikasi (1) Managerial ownership berpengaruh negatif
signifikan terhadap Tobin Q pada tingkat 5%. (2) Terdapat pengaruh positif tidak
signifikan intitusional ownership terhadap Tobin Q. (3) Terdapat pengaruh negatif tidak
signifikan Foreign Investor terhadap Tobin Q. Namun ketika pengujian berdasarkan
regresi non linier ditemukan efek U shape secara signifikan. Pola mengindikasikan pada
awalnya semakin tinggi kepemilikan asing berdampak pada penurunan Tobin Q, Namun
sampai tingkatan tertentu peningkatan Foreign investor akan meningkatkan Tobin Q.
Penelitian lanjutan dengan pengembangan sebagai berikut: (1) Dengan mengacu pada
Morck (1988), Cho (1998), Miguel et al. (2004), Lee & Chuang (2008) dilakukan
pengujian satu atau dua titik ekstrim managerial ownership terhadap Tobin Q. (2)
Mengingat R2 relatif kecil, dilakukan pengembangan prediktor mengacu pada sejumlah
keputusan penting manajemen keuangan. (3) Menelaah lebih lanjut pola U shape effect
antara foreign investor dengan Tobin Q.
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
182
DAFTAR PUSTAKA
Ali Ahmed. H.J. (2009).Manajerial ownership concentration and agency conflict using
logistic regression approach: Evidence from Bursa Malaysia. Journal of
Management Research, vol 1. 1, 1-10.
Bathala C. T., K.P. Moon, and R. P. Rao. (1994). Managerial ownership, debt policy,
and the impact of institutional holding: An agency perspective. Journal of
Financial Management,vol 23, 38-50.
Brigham, E.F., Ehrhardt, M.C. (2005), Financial management theory and practice (11th
ed). Ohio:South Western Cengage Learning.
Chung, S., W. Pruitt. (1994). A simple approximation of Tobin’s Q. Financial
Management, vol. 23 (3), 70-74.
Cho, M.H. (1998). Ownership structure, investment and the corporate value: an
empirical analysis. Journal of financial economics, vol. 47, 103-127.
Cleassen, S,. Djankov & Lang L, (2000).The Separation of Ownership and Control in
East Asian Corporation. Journal of financial Economics, vol. 58, 81-112
Garcı´a-Meca, E. & Sa´nchez-Ballesta., J.P. (2011). Firm value and ownership
structure in the spanish capital market. The International Journal of Business in
Society, vol 11 (1), 41-53.
Gitman, Laurence J. dan Zutter, Chad J. (2012). Principles of managerial finance. 13th
ed. London : Pearson Education Limited.
Harold Demsetz., H & Villalonga., B. (2011). Ownership structure and corporate
performance. Journal of Corporate Finance, vol. 7(7), 209-233.
Sri Dwi Ari Ambarwati & Khoirul Hikmah. (2014). Hubungan struktur kepemilikan,
tingkat utang, dividen, dan nilai perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan,
vol.18(1),29-39.
Suad Husnan. (2000). Corporate governance di Indonesia: Pengamatan terhadap sector
korporat dan keuangan, Makalah seminar, Program pasca sarjana UGM,hlm 1-10.
Imanta, Dea, dan Rutji Satwiko. (2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepemilikan managerial. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, vol.13 (4), 67-80.
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
183
Jensen, M. and Meckling, W., (1976). Theory of the firm: managerial behavior agency
cost and ownership structure. Journal of finance and analysis,Vol.21(3),131-144.
Lee Shin Ping & Chuang Tsung Hsien. (2008). The determinants of corporate
performance: a viewpoint from insider ownership and institutional ownership.
Managerial auditing journal, Vol. 24(3), 105-122.
Mc Connel, J.J. & Servaes, H (1990). Additional evidence on equity ownership and
corporate value. Journal of finansial economic, vol. 27 (5), 595-612.
Miguel, A.D, Pindado, J & Torre, C.D.L (2004). Ownership structure and firm value:
new evidence from Spain. Strategic management journal, vol. 25(2), 1199-1207.
Morck, Randal. (1988). Management ownership and market valuation. Journal of
financial economics, vol. 20(8), 293-315.
Nabela, Yoandhika. (2012). Pengaruh kepemilikan institusional, kebijakan dividen
dan profitabilitas terhadap kebijakan hutang pada perusahaan properti dan real
estate di Bursa Efek Indonesia. Jurnal manajemen,vol 1(1), 1-29.
Niluh Emy Lestari Dewi dan Putu Agus Ardiana. (2014). Pengaruh kepemilikan
manajerial pada agency cost perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 245-258.
Nuraina, Elva (2012). Pengaruh kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan
terhadap hutang dan nilai perusahaan (studi perusahaan manufaktur terdaftar di
BEI. Jurnal Bisnis Ekonomi (JBE),vol. 19(2),110-125.
Petrovic. P, and S. Cerovic. (2010). The ownership structure as a corporate governance
mechanism in serbian hotels. UTMS Journal of Economic, Vol. 1 (1), 93-118.
Pindado. J, and C. Torre. (2008). Financial decision as determinants of ownership
structure evidence from Spanish family controlled firm. Journal Economic, Vol.
34(1), 868-885.
Salvatore, Dominick. (2005). Managerial Economics (5th ed). Singapore : Thomson
Learning.
Sulong, John C.Gardner, Amariah Hanum Hussin, Carl B Macgowan (2013).
Managerial ownership, leverage, and audit qualiy impact on Firm
Performance: Evidence form the malaysian ace market”. Accounting and
Taxation Journal, Vol. 5(1),53-75.
Thanatawee.,Y., (2014). Institutional ownership and firm value in Thailand. Asian
Journal of Business and Accounting,Vol. 7( 2),119-127.
Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 pasal 1 ayat ke 6 tentang Penanaman Modal.
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
184
Wahidawati (2003). Analisis persamaan simultan dari Tobin’s Q, kepemilikan
manajerial dan kebijakan utang. Jurnal Ekuitas, Vol. 9 (1), 105-123.
Conference on Management and Behavioral Studies Universitas Tarumanagara, Jakarta, 12 Oktober 2017
ISSN NO: 2541-3406 e-ISSN NO: 2541-285X
185
BIODATA
Nama Lengkap : Margarita Ekadjaja, S.E., M.M.
Tempat & Tgl.Lahir : Jakarta, 11 Maret 1978.
Aktif mengajar sejak tahun 2004 sampai saat ini sebagai dosen
tetap dalam rumpun keuangan di Fakultas Ekonomi Universitas
Tarumanagara. Mengampu mata kuliah Manajemen Keuangan,
Manajemen Keuangan Lanjutan, dan Manajemen Perbankan.
Nama Lengkap : Kartika Nuringsih, S.E., M.Si.
Tempat & Tgl. Lahir : Kulonprogo, 18 Agustus 1972.
Aktif mengajar sejak tahun 2003 sampai saat ini sebagai dosen
tetap Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara bidang
Manajemen Keuangan dan Kewirausahaan, serta memiliki
ketertarikan dalam penelitian pada kedua bidang tersebut.
Nama Lengkap : Rita Amelinda, S.E.
Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 29 Desember 1993.
Saat ini sedang menempuh Program Magister Manajemen di
Universitas Tarumanagara. Aktif mengajar di Laboratorium
Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi UNTAR. Mengampu
mata kuliah Lab. Manajemen Keuangan, Lab. Manajemen
Keuangan Lanjutan, dan Lab. Penganggaran Perusahaan.