kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

54
1 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN KESIAPAN SKILLED LABOR INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015: STUDI TENAGA PROFESI AKUNTAN, ARSITEK, DAN DOKTER. Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FEUI 2013 Kajian ini merupakan pemaparan tentang agenda besar ASEAN dalam kurun waktu 2 tahun lagi, Asean Economic Community 2015. Data dan referensi yang digunakan bersifat data sekunder, dengan rujukan dapat berupa lisan, tulisan, dan internet dari website yang terpercaya. Tujuan dari kajian ini pada dasarnya adalah untuk menyampaikan informasi kepada seluruh khalayak terkhususnya mahasiswa para calon pekerja skilled labor untuk dapat mempersiapkan pengetahuan tentang Asean Economic Community 2015 sedini mungkin. Bagi pemerintah, agar dapat melakukan rekomendasi kebijakan. Untuk masyarakat, agar dapat memahami agenda regional persaingan bebas dan integrasi ekonomi ASEAN ini. Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi

Upload: ngoanh

Post on 12-Jan-2017

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

1 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

KESIAPAN SKILLED LABOR INDONESIA DALAM

MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015:

STUDI TENAGA PROFESI AKUNTAN, ARSITEK, DAN

DOKTER.

Departemen Kajian dan Aksi Strategis

BEM FEUI 2013

Kajian ini merupakan pemaparan tentang agenda besar ASEAN dalam kurun waktu 2 tahun

lagi, Asean Economic Community 2015. Data dan referensi yang digunakan bersifat data

sekunder, dengan rujukan dapat berupa lisan, tulisan, dan internet dari website yang

terpercaya.

Tujuan dari kajian ini pada dasarnya adalah untuk menyampaikan informasi kepada seluruh

khalayak terkhususnya mahasiswa para calon pekerja skilled labor untuk dapat

mempersiapkan pengetahuan tentang Asean Economic Community 2015 sedini mungkin.

Bagi pemerintah, agar dapat melakukan rekomendasi kebijakan. Untuk masyarakat, agar

dapat memahami agenda regional persaingan bebas dan integrasi ekonomi ASEAN ini.

Universitas Indonesia

Fakultas Ekonomi

Page 2: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

2 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

“Setetes Air untuk Samudera Ilmu”

Sebuah Kata Pengantar

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas berkah

rahmat dan karunianya setiap manusia di Alam ini dapat terus hidup menikmati udara dan

kenikmatanNya dalam melangsungkan aktifitas.

Kajian ini kami susun sebagai bentuk perwujudan dari Tri-Dharma Perguruan tinggi yakni

Pendidikan dan penelitian. Mahasiswa sebagai motor intelektual muda dapat memainkan

perannya dalam memberikan pencerahan informasi atau isu untuk diangkat ke permukaan,

memaparkan kepada khalayak terhadap realita yang ada dengan basis pendidikan yang telah

dimiliki. Mahasiswa adalah aktor untuk mencerdaskan bangsa.

Indonesia menghadapi waktu waktu mendatang akan mengalami begitu banyak tantangan.

Tantangan itu dapat datang dari dalam negeri dengan ditandai dengan fluktutatifnya

perekonomian domestik, instabilitas politik, pendidikan dan sosial, dan lain lain. Namun

dunia akan semakin mengglobal dan terbuka, arus globalisasi sudah akan sangat sulit untuk

dibendung, Indonesia harus juga bisa mempersiapkan segala ancaman yang datang dari luar

dan cerdik dalam menangkap kesempatan untuk kepentingan dalam negeri.

Sekitar 10 tahun yang lalu, Indonesia bersama 9 negara lain di ASEAN menyepakati akan

dibentuknya satu program atau agenda besar regional, bernama ASEAN Economic

Community di pertemuan Bali Concord II. 4 tahun setelahnya, blueprint atau naskah rencana

kerja telah rampung untuk disetujui, AEC begitu singkatannya dijadwalkan untuk dimulai

pada tahun 2015. Isu AEC 2015 semakin sering digencar-gencarkan oleh pemerintah ke-10

negara demi mempersiapkan segala sesuatunya untuk mulainya pada tahun 2015.

ASEAN Economic Community 2015 merupakan agenda regional 10 negara ASEAN dalam

melakukan pengintegrasian ekonomi, dengan tujuan menciptakan satu pasar ekonomi dan

satu basis produksi. Negara antara satu dan lainnya hanya dibedakan dalam teritori dan

kebijakan politik, dalam hal ekonomi hampir semua pintu dan pos pos vital dibebaskan,

dengan kata lain dihapus segala bentuk regulasi yang dapat membendung adanya integrasi

ekonomi mancanegara.

Dalam konsep AEC 2015, ada 5 pergerakan arus yang dibebaskan. Kelima itu yakni free flow

of goods, free flow of services, freer flow of capital, free flow of direct investment, dan free

Page 3: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

3 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

flow of skilled labor. Kelima ini merupakan tiang berdiri tegaknya ekonomi integrasi seperti

yang dicita-citakan oleh idealisme regional ASEAN. Segala aturan yang membendung arus

pergerakan kelima barang ini akan dihapus, wujudnya nyatanya seperti penghapusan tariff

impor-ekspor, kuota, penghapusan permit in, VISA, penyerataan kualifilasi dan stertifikasi

pekerja terampil, dan lain lain.

Sebagai mahasiswa ekonomi UI, arah dan output kajian kami fokuskan terhadap salah satu

pilar yang akan bersentuh langsung dengan keberlangsungan aktifitas mahasiswa. Lulus

menjadi pekerja terampil bagi mahasiswa FEUI adalah hal yang prestijius, sehingga analisa

dan studi akan seperti apa nanti persaingan dan kondisi pasar akan pekerja terampil di

Indonesia dan sekitarnya menjadi bekal penting terhadap setiap mahasiswa yang benar

mempersiapkan dirinya untuk meniti jenjang karir setelah lulus.

Ada 7 tenaga Skilled labor dalam AEC 2015 yang dibebaskan, 3 diantaranya adalah arsitek,

akuntan, dan tenaga profesi dokter. BEMFEUI sebagai corong organisasi yang

mengedepankan ilmu dan aspirasi mahasiswa FEUI perlu untuk menelusuri pasar seperti apa

yang akan dihadapi oleh para calon akuntan FEUI dan universitas lain, maka pilihan akan

kajian kesiapan akuntan adalah sebuah keharusan.

Dalam konteks universitas, kajian ini disusun pula sebagai bentuk an academical review

terhadap sektor sektor yang dapat mempengaruhi atau terpengaruh oleh perubahan poros

ekonomi. Arsitek dan tenaga profesi kedokteran adalah pilihan yang diambil, pasar arsitektur

sangat tergantung dengan berkembang tidaknya pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan

ekonomi yang ditandai dengan tingginya permintaan. Tenaga profesi dokter, disamping

disiplin ilmu kedokteran, tenaga keprofesian dokter adalah sebuah pasar, sehingga analisis

ekonomi akan pasar dokter juga merupakan disipilin ilmu ekonomi.

Diakhir kajian ini, kami juga menyimpulkan sektor produktif Indonesia mana yang belum

sepenuhnya siap untuk menghadapi kompetisi super bebas AEC 2015, atau bahkan tidak

memiliki persiapan sama sekali. Kesimpulan itu kemudian kami lanjutkan dalam bentuk

rekomendasi kebijakan, sebagai bentuk masukan kepada pihak pihak terkait. Jika AEC 2015

tidak bisa dihindarkan lagi, maka kesiapan Indonesia adalah sebuah keniscayaan.

Penutup, kami ingin ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

Departemen kami dalam menyelesaikan kajian paruh pertama kami. Terima kasih pertama

Page 4: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

4 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

kami haturkan kepada Prof. Mayling atas saran dan masukannya terhadap persiapan pra-

kajian kami, terima kasih kami haturkan kepada Pak Berly Martawardaya Ph.D atas

bimbingan untuk arah dan data kajian kami, terima kasih untuk Pak Maddaremmeng, Pak

Cecep Rukendi, dan Pak Alex Yahya Datuk yang telah membantu samudera ilmu kami,

terima kasih kepada Ketua BEM dan Kabid Sospol kami atas pendampingannya selama

proses kajian, dan terakhir yang utama adalah terima kasih kepada semua anggota

Departemen yang telah meluangkan waktu dalam proses penyusunan kajian, sesungguhnya

semua usaha yang dilakukan tak akan berakhir sia sia. Terakhir, beginilah cara kami

mencintai negara dan bangsa ini. Penulis, dkk.

Depok, September, 2013.

Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEMFEUI 2013

Page 5: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

5 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 5

BAB I ...................................................................................................................................................... 6

BAB II..................................................................................................................................................... 9

A. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA ............................................................ 9

B. PROFESI DOKTER INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC

COMMUNITY 2015 ........................................................................................................................ 17

C. PROFESI ARSITEK INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC

COMMUNITY 2015 ........................................................................................................................ 32

D. PROFESI AKUNTAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC

COMMUNITY 2015 ........................................................................................................................ 38

BAB III ................................................................................................................................................. 47

A. KESIMPULAN ......................................................................................................................... 47

B. SARAN ..................................................................................................................................... 48

DAFTAR TABEL ................................................................................................................................. 49

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 51

Page 6: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

6 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tahun 2015 akan menjadi tahun yang bersejarah bagi masyarakat ASEAN, sebab pada

tahun tersebut masyarakat ASEAN akan menghadapi ASEAN Economic Community

(AEC). AEC memiliki 4 karakteristik utama yaitu pasar dan basis produksi tunggal,

kawasan ekonomi yang sangat kompetitif, wilayah pembangunan ekonomi yang adil, dan

daerah sepenuhnya terintegrasi ke dalam ekonomi global.

Perdagangan AEC meliputi perpindahan barang, jasa, pekerja terlatih, investasi, dan

modal. Perpindahan tanpa hambatan ekonomi dan batas ini dapat menjadi peluang

sekaligus ancaman untuk negara anggota ASEAN. Peluang bagi negara yang memiliki

sumber daya manusia yang baik dan industri yang telah maju. Sebaliknya hal tersebut

menjadi ancaman bagi negara yang secara kapabilitas ekonomi belum siap untuk

berkompetisi.

Indonesia sebagai salah satu negara anggota ASEAN sekaligus ibu kota bagi ASEAN

memiliki ±40% dari seluruh penduduk ASEAN dan ±42,5% luas wilayah ASEAN. Maka

sudah sewajarnya Indonesia bisa menghadapi ASEAN Economic Community. Dengan

pertumbuhan sekitar 6% tiap tahun menjadikan Indonesia sebagai negara yang patut

diperhitungkan dalam kompetisi tingkat regional. Namun, ada kekhawatiran yang muncul

perihal kesiapan sumber daya tenaga kerja terdidik Indonesia dalam kompetisi regional

ASEAN 2015 nanti.

Arus bebas tenaga kerja dalam ASEAN dianggap menjadi salah satu topik negosiasi yang

paling penting yang diusulkan untuk membuat ASEAN menjadi satu pasar dan produksi

bersama dasar. Arus bebas tenaga kerja ada di bawah tiga kesepakatan kerangka kerja

ASEAN yang terdiri dari Agreements on the Free Flow of Skilled Labor, The ASEAN

Framework Agreement on Services (AFAS), dan The ASEAN Comprehensive Investment

Agreement (ACIA). Arus bebas tenaga kerja ini hanya untuk tenaga kerja terampil dan

profesional dimana pola arus tenaga kerja ini mengikuti Mutual Recognition

Arrangements (MRA). MRA ini meliputi tujuh profesi yaitu Engineering Services,

Nursing Services, Architectural Services, Surveying Qualifications, Medical Practitioners,

Page 7: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

7 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Dental Practitioners, dan Accountancy Services. Dimana dalam MRA diatur standar yang

harus dipenuhi di tiap profesi. ASEAN sendiri telah menyelesaikan persiapan untuk

memulai MRA dan telah ditandatangani oleh menteri perekonomi se-ASEAN.

Maka akan menjadi kajian yang menarik untuk mengulas kesiapan tenaga kerja terlatih

berdasarkan pengakuan profesi Internasional yang ikut dikompetisikan. Baik itu

kapabilitas, permintaan dan penawaran di masing-masing profesi untuk setiap negara

anggota ASEAN, dan potensi tenaga kerja tersebut masuk atau keluar dari negara tersebut.

B. TUJUAN

Tujuan kajian ini dibuat secara umum adalah sebagai bentuk perwujudan dari Tri-Dharma

Perguruan Tinggi. Tujuan kajian komprehensif adalah:

1. Mengetahui kapabilitas dari tenaga kerja terampil Indonesia.

2. Mengedukasi masyarakat mengenai ASEAN Economic Community

3. Turut serta dalam mempersiapkan ASEAN Economic Community.

4. Menyuarakan aspirasi kepada pihak terkait untuk kesuksesan Indonesia dalam ASEAN

Economic Community.

C. RUMUSAN

Rumusan yang dibahas dalam kajian komprehensif ini adalah:

1. Bagaimana Human Development Index dari negara-negara ASEAN?

2. Bagaimana analisis profesi akuntan Indonesia dalam AEC 2015?

3. Bagaimana analisis profesi arsitek Indonesia dalam AEC 2015?

4. Bagaimana analisis profesi dokter Indonesia dalam AEC 2015?

D. BATASAN

Pada kajian komprehensif ini yang diteliti hanya negara-negara ASEAN yang tergolong

dalam First Tier ASEAN Countries yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei

Darussalam, dan Thailand. Hal ini dikarenakan negara-negara tersebut yang akan

menjalani AEC pada fase pertama yang notabene termasuk negara yang relatif maju di

Page 8: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

8 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

ASEAN berdasarkan indikator ekonomi. Untuk profesi, yang diteliti yakni tiga profesi

yaitu Arsitek, Akuntan, dan Dokter. Hal ini dikarenakan ketiga profesi itu mewakili sektor

yang berbeda dan telah memiliki ikatan/wadah yang bonafit.

Page 9: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

9 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

BAB II

ISI

A. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA

Human development index atau Indeks Pembangunan Manusia adalah suatu

perhitungan long term progress pada 3 dimensi dasar pengembangan sumber daya

manusia. Tiga dimensi dasar ini meliputi angka usia harapan hidup dan kesehatan,

kemudahan akses terhadap pendidikan, serta standar kehidupan yang layak.

Akses terhadap pendidikan dihitung berdasarkan rata – rata lama pendidikan yang

diterima penduduk yang tergolong usia dewasa atau berdasarkan ekspektasi rata – rata

lama pendidikan yang akan ditempuh penduduk yang akan memasuki usia sekolah.

Standar hidup layak dihitung berdasarkan Gross National Income per kapita, yang

perhitungannya dikonversikan ke dollar Amerika dan menggunakan tingkat paritas

daya beli (Purchasing Power Parity rate).

Usia harapan hidup, kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak adalah elemen –

elemen dasar yang mencerminkan tingkat pemberdayaan sumber daya manusia suatu

negara. Dalam pembahasan ASEAN Economic Community, terutama pada bagian

free flow of skilled labor, tingkat indeks pembangunan manusia tentu menjadi suatu

hal yang sangat perlu untuk diperhitungkan, mengingat faktor – faktor penentu IPM

juga akan sangat menentukan posisi atau kekuatan skilled labor masing – masing

negara. Negara yang memiliki IPM tinggi sudah jelas memiliki keunggulan dalam hal

kesehatan, pendidikan, serta kehidupan yang layak dibanding negara yang IPMnya

lebih rendah. Keunggulan kesehatan, pendidikan, dan kehidupan yang layak, dapat

berimplikasi positif pada keunggulan skilled labor negara tersebut. Dengan demikian,

untuk memprediksi kekuatan skilled labor masing – masing negara yang akan terlibat

dalam AEC 2015, perlu untuk meninjau kekuatan IPM masing – masing negara di

ASEAN.

1. Indonesia

Pada tahun 2012, nilai Indeks Pembangunan Manusia Indonesia adalah 0,629. Angka

ini menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan IPM kategori medium dan berada

Page 10: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

10 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

pada posisi 121 dari 187 negara. Indonesia berbagi posisi dengan Kiribati dan Afrika

Selatan, dua negara ini juga berada pada posisi 121. Indonesia mengalami kenaikan

posisi dari tahun sebelumnya, pada 2011 indonesia menempati urutan 124.

Jika membandingkan IPM Indonesia dari tahun 1980 hingga 2012, ada peningkatan

sekitar 49% atau rata – rata peningkatan setiap tahun sekitar 1,3 %. Tabel berikut ini

bisa menjelaskan IPM Indonesia dari tahun 1980 hingga 2012 beserta elemen –

elemen penentunya.

Tahun Life

expectancy

at birth

Expected

years of

schooling

Mean years

of schooling

GNI per

capita (2005

PPP$)

HDI Value

1980 57.6 8.3 3.1 1,278 0.422

1985 60 9.3 3.5 1,478 0.456

1990 62.1 9.9 3.3 1,911 0.479

1995 64 9.9 4.2 2,630 0.525

2000 65.7 10.3 4.8 2,390 0.540

2005 67.1 11.2 5.3 2,950 0.575

2010 68.9 12.9 5.8 3,775 0.620

2011 69.4 12.9 5.8 3,973 0.624

2012 69.8 12.9 5.8 4,154 0.629

Tabel 1: Elemen Penentu IPM Indonesia 1980 - 2011

Gambar 1. Indeks Pembanguna Manusia Indonesia

Page 11: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

11 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

2. Malaysia

Malaysia memiliki Indeks Pembangunan Manusia sebesar 0,769 pada 2012. Nilai

IPM ini menempatkan Malaysia sebagai negara dengan kategori high human

development atau negara dengan IPM tinggi dan berada pada posisi 64 dari 187

negara. Berada pada posisi yang sama dengan Serbia dan Libya. Malaysia naik satu

peringkat dari posisi sebelumnya, posisi 65 pada tahun 2011.

Antara tahun 1980 dan 2012, Malaysia mengalami peningkatan nilai IPM sebesar

37% atau rata – rata peningkatan setiap tahunnya sebesar 1%. Berikut tabel dan grafik

peningkatan IPM Malaysia dari tahun 1980 hingga 2012

Tahun Life

expectancy

at birth

Expected

years of

schooling

Mean years

of schooling

GNI per

capita (2005

PPP$)

HDI Value

1980 67.4 9 4.4 4,692 0.563

1985 68.8 9.8 5.6 5,099 0.603

1990 70.1 9.7 6.5 6,328 0.635

1995 71.1 10.2 7.6 8,702 0.678

2000 72.1 11.9 8.2 9,378 0.712

2005 72.9 12.6 8.9 11,020 0.742

2010 74 12.6 9.5 12,758 0.763

2011 74.2 12.6 9.5 13,322 0.766

2012 74.5 12.6 9.5 13,676 0.769

Page 12: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

12 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Tabel 2: Elemen Penentu IPM Malaysia 1980 - 2012

3. Thailand

Nilai IPM yang dimiliki oleh Thailand pada tahun 2012 adalah sebesar 0,690,

menempatkannya pada kategori medium human development dan berada pada posisi

103 dari 187 negara, atau naik satu peringkat dari tahun sebelumnya. Antara tahun

1980 hingga 2012, nilai IPM Thailand mengalami kenaikan sebesar 41% atau

peningkatan sekitar 1,1% setiap tahunnya. Berikut tabel dan grafik peningkatan IPM

Thailand dari tahun 1980 hingga 2012

Tahun Life

expectancy

at birth

Expected

years of

schooling

Mean years

of schooling

GNI per

capita (2005

PPP$)

HDI Value

1980 65.5 7.9 3.7 2,199 0.490

Gambar 2. Indeks Pembangunan Manusia Malaysia

Page 13: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

13 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

1985 70.1 8.6 4.1 2,582 0.532

1990 72.5 8.4 4.6 3,891 0.569

1995 72.3 9.6 5 5,593 0.608

2000 72.5 10.6 5.4 5,411 0.625

2005 73.2 12.3 5.9 6,350 0.662

2010 74 12.3 6.6 7,343 0.686

2011 74.1 12.3 6.6 7,359 0.686

2012 74.3 12.3 6.6 7,722 0.690

Tabel 3: Elemen Penentu IPM Thailand 1980 - 2012

4. Singapura

Tahun Life

expectancy

Expected

years of

Mean years

of schooling

GNI per

capita (2005

HDI Value

Gambar 3. Indeks Pembangunan Manusia Thailand

Page 14: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

14 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Singapura memiliki nilai IPM sebesar 0,895 dan berada pada posisi 18 dari 187

negara. Posisi 20 besar tentu saja menempatkannya sebagai Negara dengan

kategori very high human development. Dibandingkan tahun sebelumnya,

Singapura mengalami kenaikan posisi cukup signifikan, yaitu dari peringkat 26

menjadi 18. Peningkatan yang dialami oleh Singapura dari tahun 1980 hingga

2012 adalah sebesar 18% atau sekitar 0,8% rata – rata peningkatan per tahunnya.

Berikut tabel dan grafik peningkatan IPM Singapura dari tahun 1980 hingga 2012

5. Brunei Darussalam

at birth schooling PPP$)

1980 71.6 3.7 14.347

1985 73.1 5.1 18.740

1990 75.6 14.4 5.8 24,978 0.756

1995 77.5 14.4 6.8 33,101 0.8

2000 78.7 14.4 7.6 37,807 0.826

2005 80 14.4 8.4 42,330 0.852

2010 81 14.4 10.1 51,259 0.892

2011 81.1 14.4 10.1 52,439 0.894

2012 81.2 14.4 10.1 52,613 0.895

Tabel 4: Elemen Penentu IPM Singapura 1980 - 2012

Gambar 4. Indeks Pembangunan Manusia Singapura

Page 15: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

15 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Brunei Darussalam memiliki nilai IPM sebesar 0,855 pada tahun 2012 dan

menempatkannya pada posisi 18, dengan kategori very high human development.

Antara 1980 dan 2012 mengalami peningkatan sebesar 12% atau peningkatan sebesar

0,3% per tahunnya. Berikut tabel dan grafik peningkatan IPM Brunei Darussalam dari

tahun 1980 hingga 2012

Tahun Life

expectancy

at birth

Expected

years of

schooling

Mean years

of schooling

GNI per

capita (2005

PPP$)

HDI Value

1980 70.6 11.8 6.1 86,740 0.765

1985 72.1 11.9 6.6 62,323 0.772

1990 73.5 11.5 7.5 50,400 0.782

1995 74.8 13 8 51,243 0.815

2000 76.1 13.8 8.2 48,482 0.830

2005 77.2 14.8 8.4 48,380 0.848

2010 77.9 15 8.6 45,636 0.854

2011 78 15 8.6 45,524 0.854

2012 78.1 15.0 8.6 45,690 0.855

Tabel 5: Elemen Penentu IPM Brunei 1980 - 2012

Gambar 5. Indeks Pembangunan Manusia Brunei Darussalam

Page 16: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

16 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Negara IPM Tahun 2012

Indonesia 0.629

Malaysia 0.769

Thailand 0.690

Singapura 0.895

Brunei Darussalam 0.855

Tabel 6: Perbandingan Antar Negara

Berdasarkan tabel diatas, bisa dilihat bahwa diantara 5 negara dengan kekuatan

terbesar di AEC ini, Indonesia menempati urutan paling bawah dengan IPM paling

rendah. Sedangkan negara yang IPMnya paling tinggi adalah Singapura. Singapura

unggul dalam semua faktor – faktor penentu IPM, dengan menduduki peringkat

tertinggi diantara negara negara lain secara sempurna. Sementara Indonesia tertinggal

hampir pada semua faktor penentu IPM, kecual rata – rata ekpektasi lama pendidikan

yang akan ditempuh penduduk usia sekolah, itupun hanya unggul terpaut sedikit

dibandingkan Malaysia dan Thailand. Hal ini menunjukkan bahwa pemberdayaan

sumber daya manusia di Indonesia masih tertinggal dibanding 4 negara lain tersebut.

Berarti, tingkat usia harapan hidup, kesehatan, pendidikan, serta kehidupan yang

layak di Indonesia masih tertinggal dan keadaan ini bisa menyebabkan dampak

negatif terhadap kekuatan skilled labor Indonesia. Seperti dijelaskan di awal bahwa

IPM berkorelasi positif (bisa menjadi salah satu faktor penentu) dengan

kekuatan/daya saing human capital dan skilled labor, maka rendahnya IPM Indonesia

bisa menyebabkan rendah pula kekuatan dan daya saing skilled labor Indonesia.

Namun demikian, ada sedikit harapan yang muncul dari IPM Indonesia yang akan

diperlihatkan oleh tabel berikut:

Negara Peningkatan IPM

1980 – 2012

Peningkatan rata – rata per

tahun

Indonesia 49 % 1.3 %

Malaysia 38 % 1.0 %

Thailand 41 % 1.1 %

Singapura 18 % 0.8 %

Page 17: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

17 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Berdasarkan tabel diatas, Indonesia

muncul sebagai negara dengan

peningkatan persentase IPM tertinggi dibanding 4 negara lain. Bukan hanya unggul

pada peningkatan secara umum dari tahun 1980, akan tetapi juga unggul dalam hal

peningkatan rata – rata per tahun. Sementara negara yang IPMnya tinggi dan

termasuk kategori very high human development, peningkatannya justru paling kecil.

Dengan demikian, apabila peningkatan yang dimiliki Indonesia terus dijaga dan

dipelihara secara simultan, bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalahkan negara

negara 4 besar ASEAN yang lain.

B. PROFESI DOKTER INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC

COMMUNITY 2015

1. Analisis Profesi Dokter Indonesia

Arus bebas bagi tenaga kerja terampil atau biasa disebut free flow of skilled labor di

wilayah ASEAN merupakan salah satu kesepakatan dalam blueprint menuju AEC

2015. Maksudnya, apabila AEC sudah terimplementasi dengan baik, maka

perpindahan tenaga kerja antar negara-negara ASEAN hanya sebatas persoalan visa

dan employment passes yang difasilitasi untuk dimiliki oleh seorang tenaga kerja

terampil untuk dapat bekerja di negara kawasan ASEAN. Tidak ada restriksi yang

kaku, sejauh tenaga kerja tersebut sudah mematuhi peraturan dari negara tujuan serta

memiliki kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan di

salah satu negara ASEAN.

Kebeasan yang terlalu luas kadang bisa menjadi boomerang tersendiri, oleh karena itu

ketetapan dalam arus bebas di sektor tenaga kerja terampil diatur dalam suatu rencana

atau penatapan yang dinamakan Mutual Recognition Arrangement (MRA). MRA

Brunei Darussalam 12 % 0.3 %

Tabel 7: Tren Peningkatan IPM 5 Negara ASEAN

Page 18: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

18 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

sendiri merupakan kesepakatan yang diakui bersama oleh seluruh negara ASEAN

untuk saling mengakui atau menerima beberapa atau semua aspek hasil penilaian

seperti hasil tes atau berupa sertifikat. MRA bertujuan untuk menciptakan suaut

prosedur dan mekanisme akreditasi untuk mendapatkan kesetaraan serta mengakui

perbedaan antar negara untuk pendidikan, pelatihan, pengalaman, dan persyaratan

lisensi untuk para professional yang ingin berpraktek.

Sebagai salah satu dari 7 profesi yang telah ditentukan dalam katogeri tenaga kerja

terampil yang akan bersaing dalam AEC 2015, MRA untuk profesi dokter baru

disepakati pada 26 Februari 2009 tepatnya di Cha-am Thailand. Dokter atau medical

practitionioners yang kami maksud disini dan dalam beberapa penjelasan selanjutnya

merupakan seseorang yang telah menyelesaikan pelatihan medis yang diperlukan oleh

seorang profesional serta telah diberikan kualifikasi medis profesional, telah terdaftar,

dan dilesensi oleh kementrian terkait di negara asalnya, namun tidak termasuk dokter

gigi maupun dokter spesialis.

Di Indonesia, profesi dokter diatur dibawah naungan Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia. Selain itu, untuk mengkoordinasikan sejumlah dokter di seluruh Indonesia,

terdapat wadah organisasi dokter secara nasional yang dinamakan Ikatan Dokter

Indonesia (IDI). Profesi dokter juga memiliki suatu badan otonom yang bersifat

independen dan memiliki tanggung jawab kepada Presiden yang dinamankan Konsil

Kedokteran Indonesia. Konsil ini memiliki fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan,

serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan praktik kedokteran.

Untuk menjadi seorang dokter yang dapat melakukan praktik di Indoensia, terdapat

sejumlah aturan yang harus dipatuhi salah satunya lulus dari Ujian Kompetensi

Dokter Indonesia. Lebih lanjut, sesuai peraturan yang telah ditetapkan dalam aturan

mengenai Praktik Kedokteran dalam UU No. 29 Tahun 2004 pada Bab VI, maka

setiap dokter yang sudah lulus tes kompetensi dan ingin melakukan praktik

kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter yang diterbitkan

oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Adapun tujuan dari diadakannya tes kompetensi

dasar dokter yaitu sebagai gambaran secara komprehensif bagi pemegang

kewenangan dalam pemberian sertifikat mengenai kompetensi para lulusan dokter

umum di bidang pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi. Lebih lanjut, terdapat

Page 19: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

19 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

standar-standar yang harus diraih dan dijadikan acuan untuk menghasilkan

kompetensi dokter sesuai kualifikasi, yaitu acuan berupa Standar Pendidikan Profesi

Dokter serta Standar Kompetensi Dokter yang keduanya diterbitkan oleh Konsil

Kedokteran Indonesia.

Standar Pendidikan Profesi Dokter dan Kompetensi Dokter Indonesia

Standar pendidikan profesi dokter di Indonesia merupakan sebuah perangkat yang

dapat dijadikan kerangka penyelenggara pendidikan dokter di Indonesia unutk

menghasilkan lulusan dokter yang sesuai kompetensi. Dalam standar ini dijelaskan

mengenai beberapa hal penunjang dalam pendidikan dokter untuk menghasilkan

lulusan dokter yang berkualitas. Standar ini menjelaskan program pendidikan ideal

untuk seorang dokter seperti model pendidikan yang mencakup struktur dan isi

kurikulum, kemudian penilaian hasil belajar, mahasiswa, staf akademik, dan beberapa

komponen lainnya.

Selanjutnya, standar kompetensi kedokteran Indonesia merupakan standar output atau

keluaran dari program studi dokter Indonesia. Standar ini disusun untuk memenuhi

Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas

para calon dokter Indonesia. Pada standar kompetensi ini, dibahas beberapa area

kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang dokter seperti komunikasi efektif dan

keterampilan klinis.

Gambaran Pendidikan dan Kompetensi Dokter di Indonesia

Menurut Konsil Kedokteran Indonesia, pada Juli 2007, total dokter di Indonesia

mencapai 72.249 orang termasuk 15.499 dokter speasialis yang sudah teregistrasi.

Jumlah ini terus meningkat, terlebih setiap tahunnya terdapat puluhan universitas

yang memberikan kontribusi lulusan pendidikan dokter baru dalam dunia kedokteran

Indonesia.

Badan Akreditasi Nasional (BAN) yang berada dibawah otorisasi Kemendiknas

menjawab pertanyaan dari cukup banyaknya jumlah lulusan kedokteran di Indonesia.

Dari Sabang hingga Merauke, BAN Kemedikbud RI menyebutkan setidaknya

Page 20: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

20 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

terdapat kurang lebih 70 universitas yang memiliki program pendidikan dokter umum

di universitasnya. Apabila digabung dengan pendidikan dokter gigi dan pendidikan

dokter hewan, maka terdapat 93 universitas yang memiliki program pendidikan dokter

yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Indonesia. Namun mirisnya, dari

70 universitas yang mempunyai jurusan pendidikan dokter umum, hanya terdapat 17

universitas yang mendapatkan akreditasi A dari pemerintah, diantaranya Universitas

Jenderal Soedirman, Universitas Brawijaya, Universitas Sriwijaya, Universitas

Katolik Indonesia Atmajaya, Universitas Yarsi, Universitas Gadjah Mada, Universitas

Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Andalas, Universitas

Airlangga, Universitas Udayana, Universitas Diponegoro, Universitas Padjajaran,

Universitas Hasanuddin, Universitas Lampung, Universitas Sebelas Maret,

Universitas Islam Indonesia, sisanya sebanyak 53 universitas yang memiliki program

pendidikan dokter umum hanya memiliki akreditasi B dan C (lihat tabel)

Hasil Akreditasi Pendidikan Dokter Indonesia Berdasarkan Perguruan Tinggi

No. Region Level Institution Programme Rank Expired Date

1 4 S1 Universitas Padjadjaran

(UNPAD), Bandung Pendidikan Dokter Gigi A 19/10/2011

2 9 S1 Universitas Hasanuddin

(UNHAS), Makassar Pendidikan Dokter Gigi A 01/06/2011

3 7 S1 Universitas Jember,

Jember Pendidikan Dokter Gigi B 27/07/2011

4 6 S1

Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED),

Purwokerto Pendidikan

Dokter B 19/10/2011

5 7 S1 Universitas Airlangga,

Surabaya Pendidikan

Dokter A 25/08/2012

6 7 S1

Universitas Muhammadiyah Malang,

Malang Pendidikan

Dokter B 07/09/2012

7 9 S1 Universitas Muslim

Indonesia, Makassar Pendidikan

Dokter B 14/09/2012

8 2 S1 Universitas Lampung

(UNILA), Bandar Lampung Pendidikan

Dokter B 07/09/2012

9 7 S1 Universitas Brawijaya,

Malang Pendidikan

Dokter A 02/05/2013

10 2 S1 Universitas Sriwijaya (UNSRI), Palembang

Pendidikan Dokter A 20/06/2013

11 3 S1

Universitas Prof. Dr. Moestopo ( Beragama ),

Jakarta Pendidikan Dokter Gigi B 17/10/2013

Page 21: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

21 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

12 5 S1

Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta Pendidikan Dokter Gigi B 05/12/2013

13 6 S1

Universitas Muhammadiyah

Surakarta, Surakarta Pendidikan

Dokter C 13/06/2013

14 3 S1

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah,

Jakarta Pendidikan

Dokter C 28/06/2013

15 4 S1 Universitas Islam

Bandung (UNISBA) Pendidikan

Dokter C 29/08/2013

16 1 S1 Universitas Methodist

Indonesia, Medan Pendidikan

Dokter C 05/12/2013

17 8 S1 Universitas Islam Al-Azhar

(UNIZAR), Mataram Pendidikan

Dokter C 13/11/2013

18 3 S1

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya,

Jakarta Pendidikan

Dokter A 16/09/2014

19 3 S1 Universitas Yarsi, Jakarta Pendidikan

Dokter A 23/10/2014

20 3 S1 Universitas Trisakti,

Jakarta Pendidikan

Dokter B 11/04/2014

21 3 S1

Universitas Tarumanegara (UNTAR),

Jakarta Pendidikan

Dokter B 11/09/2014

22 7 S1

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya,

Surabaya Pendidikan

Dokter B 05/12/2013

23 7 S1 Universitas Hang Tuah,

Surabaya Pendidikan

Dokter B 21/08/2014

24 2 S1 Universitas Malahayati,

Bandar Lampung Pendidikan

Dokter C 23/10/2014

25 3 S1 Universitas

Muhammadiyah Jakarta Pendidikan

Dokter C 29/05/2014

26 1 S1 Universitas Abulyatama,

Banda Aceh Pendidikan

Dokter C 23/10/2014

27 8 S1 Universitas Mataram (UNRAM), Mataram

Pendidikan Dokter C 29/05/2014

28 5 S1 Universitas Gadjah Mada

(UGM), Yogyakarta Pendidikan Dokter Gigi A 20/02/2015

29 10 S1 Universitas Baiturahmah Pendidikan Dokter Gigi C 17/09/2015

30 3 S1 Universitas Indonesia

(UI), Jakarta Pendidikan

Dokter A 21/10/2016

31 3 S1 Universitas Indonesia

(UI), Jakarta Pendidikan Dokter Gigi A 29/09/2016

32 6 S1 Universitas Islam Sultan

Agung, Semarang Pendidikan

Dokter A 08/07/2016

33 10 S1 Universitas Andalas Pendidikan A 24/08/2016

Page 22: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

22 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

(UNAND), Padang Dokter

34 9 S1 Universitas Sam

Ratulangi, Manado Pendidikan

Dokter B 11/11/2016

35 7 S1 Universitas Jember,

Jember Pendidikan

Dokter B 23/06/2016

36 6 S1

Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED),

Purwokerto Pendidikan

Dokter B 09/09/2016

37 11 S1

Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM),

Banjarmasin Pendidikan

Dokter B 11/11/2016

38 3 S1 Universitas Pelita

Harapan (UPH), Jakarta Pendidikan

Dokter B 14/01/2016

39 3 S1

Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Jakarta

Pendidikan Dokter B 25/02/2016

40 7 S1 Universitas Islam Malang Pendidikan

Dokter B 18/11/2016

41 7 S1 Universitas Brawijaya,

Malang

Pendidikan Dokter Hewan B 04/11/2016

42 10 S1 Universitas Riau (UNRI),

Pekanbaru Pendidikan

Dokter B 09/09/2016

43 7 S1 Institut Ilmu Kesehatan

Bhakti Wiyata Kediri Pendidikan Dokter Gigi C 09/09/2016

44 1 S1 Universitas Prima Indonesia, Medan

Pendidikan Dokter C 09/09/2016

45 1 S1 Universitas Prima Indonesia, Medan

Pendidikan Dokter Gigi C 23/09/2016

46 1 S1 Universitas Syiah Kuala,

Banda Aceh Pendidikan Dokter Gigi C 23/09/2016

47 7 S1 Universitas Brawijaya,

Malang Pendidikan Dokter Gigi C 11/11/2016

48 9 S1 Universitas Tadulako,

Palu Pendidikan

Dokter C 09/09/2016

49 7 S1 Universitas Airlangga,

Surabaya Pendidikan

Dokter A 10/08/2017

50 8 S1 Universitas Udayana (UNUD), Denpasar

Pendidikan Dokter A 13/01/2017

51 6 S1 Universitas Diponegoro

(UNDIP), Semarang Pendidikan

Dokter A 18/10/2017

52 5 S1

Universitas Islam Indonesia (UII),

Yogyakarta Pendidikan

Dokter A 10/08/2017

53 4 S1 Universitas Padjadjaran

(UNPAD), Bandung Pendidikan

Dokter A 18/10/2017

54 4 S1 Universitas Padjadjaran

(UNPAD), Bandung Pendidikan Dokter Gigi A 29/06/2017

55 9 S1 Universitas Hasanuddin Pendidikan A 18/10/2017

Page 23: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

23 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

(UNHAS), Makassar Dokter Gigi

56 7 S1

Universitas Muhammadiyah Malang,

Malang Pendidikan

Dokter B 29/06/2017

57 7 S1 Universitas Jember,

Jember Pendidikan Dokter Gigi B 20/01/2017

58 1 S1

Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara, Medan Pendidikan

Dokter B 27/07/2017

59 1 S1

Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara, Medan Pendidikan

Dokter C 27/07/2017

60 9 S1 Universitas Haluoleo,

Kendari Pendidikan

Dokter C 10/08/2017

61 10 S1 Universitas Batam Pendidikan

Dokter C 31/05/2017

62 6 S1 Universitas Islam Sultan

Agung, Semarang Pendidikan Dokter Gigi C 10/08/2017

63 8 S1 Universitas Nusa Cendana, Kupang

Pendidikan Dokter C 27/01/2017

64 5 S1 Universitas Kristen Duta

Wacana, Yogyakarta Pendidikan

Dokter C 18/10/2017

65 10 S1 Universitas Abdurrab,

Pekanbaru Pendidikan

Dokter C 15/06/2017

66 4 S1

Universitas Swadaya Gunung Djati

(UNSWAGATI), Cirebon Pendidikan

Dokter C 18/10/2017

67 6 S1

Universitas Muhammadiyah

Semarang, Semarang Pendidikan

Dokter C 10/08/2017

68 11 S1 Universitas Tanjungpura

(UNTAN), Pontianak Pendidikan

Dokter C 28/12/2017

69 12 S1 Universitas Pattimura

(UNPATTI), Ambon Pendidikan

Dokter C 27/07/2017

70 7 S1

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya,

Surabaya

Pendidikan Dokter Hewan C 13/04/2017

71 9 S1 Universitas Sam

Ratulangi, Manado Pendidikan Dokter Gigi C 18/10/2017

72 8 S1 Universitas Warmadewa,

Denpasar Pendidikan

Dokter C 18/10/2017

73 11 S1

Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM),

Banjarmasin Pendidikan Dokter Gigi C 18/10/2017

74 9 S1 Universitas Hasanuddin

(UNHAS), Makassar Pendidikan

Dokter A 28/02/2018

75 2 S1 Universitas Lampung

(UNILA), Bandar Lampung Pendidikan

Dokter A 14/02/2018

76 3 S1 Universitas Kristen Krida Pendidikan B 14/02/2018

Page 24: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

24 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Wacana, Jakarta Dokter

77 2 S1

Universitas Muhammadiyah

Palembang, Palembang Pendidikan

Dokter B 31/01/2018

78 6 S1

Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED),

Purwokerto Pendidikan Dokter Gigi B 04/04/2018

79 1 S1 Universitas Malikussaleh,

Aceh Utara Pendidikan

Dokter B 04/04/2018

80 10 S1 Universitas Andalas (UNAND), Padang

Pendidikan Dokter Gigi C 04/04/2018

81 2 S1 Universitas Bengkulu,

Bengkulu Pendidikan

Dokter C 28/02/2018

82 4 S1 Universitas Kristen

Maranatha, Bandung Pendidikan Dokter Gigi C 28/02/2018

83 9 S1 Universitas Alkhairaat,

Palu Pendidikan

Dokter C 04/04/2018

84 6 S1 Universitas Sebelas Maret

(UNS), Surakarta Pendidikan

Dokter A 29/10/2015

85 3 S1 Universitas Trisakti,

Jakarta Pendidikan Dokter Gigi A 08/10/2015

86 5 S1 Universitas Gadjah Mada

(UGM), Yogyakarta Pendidikan

Dokter A 05/11/2015

87 11 S1 Universitas Mulawarman

(UNMUL), Samarinda Pendidikan

Dokter B 26/11/2015

88 5 S1

Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta Pendidikan

Dokter B 05/11/2015

89 4 S1

Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJANI),

Cimahi Pendidikan

Dokter B 26/11/2015

90 4 S1 Universitas Kristen

Maranatha, Bandung Pendidikan

Dokter B 12/11/2015

91 10 S1 Universitas Baiturahmah Pendidikan

Dokter C 17/12/2015

92 1 S1 Universitas Syiah Kuala,

Banda Aceh Pendidikan

Dokter B 07/01/2016

93 10 S1 Universitas Jambi, Jambi Pendidikan

Dokter C 14/01/2016 Tabel 8. Akreditasi Sekolah Kedokteran Indonesia (Sumber: Badan Akreditasi Nasional )

Realitas ini mengantarkan kita pada keadaan dimana banyak para lulusan pendidikan

dokter yang tidak lulus uji kompetensi. Banyak media yang menyebutkan presentase

yang cukup besar terhadap dokter yang tidak lulus ujian kompetensi dokter Indonesia.

Walaupun kalkulasi dari tiap sumber berbeda, namun terdapat suatu kesimpulan yang

sama, yaitu terdapat lebih dari 25% dokter yang tidak lulus ujian kompetensi dokter

Indonesia. Pada tahun 2010, rata-rata 27% dokter tidak lulus dalam ujian kompetensi

Page 25: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

25 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

dokter Indonesia, sebanyak 27.000 dokter mengikuti ujian itu dan 1.370 dokter harus

mengulang ujian. Jumlah itu diyakini terus meningkat tiap tahunnya, hingga Sekjen

PB IDI, dr Slamet Budiarto SH M.Kes, sangat mendukung adanya pembatasan jumlah

fakultas kedokteran di Indonesia. Agaknya pernyataan tersebut dapat membawa kita

kepada sejumlah langkah kebijakan salah satunya efisiensi jumlah fakultas kedokteran

di Indonesia, karena selama ini tidak sedikit dari lulusan kedokteran pada fakultas

yang terakreditasi C tidak lulus dalam Ujian Kompetensi Dokter Indonesia. Jumlah

yang efisien juga memudahkan para stakeholder di bidang kesehatan dan kedokteran

untuk memantau kualitas dari pendidikan dan kompetensi dokter di Indonesia agar

dapat menghasilkan lulusan dokter yang dapat bersaing, terlebih dalam menghadapi

AEC 2015.

Selain itu, Indonesia memang harus terus berbenah diri untuk meningkatkan posisi

kompetitifnya di kancah internasional. Dalam 2 tahun waktu tersisa untuk

menghadapi AEC 2015, Indonesia saat ini ditenggarai baru berada pada posisi ke-5 di

wilayah ASEAN dalam tingkat kompetitivisme untuk bersaing pada tahun 2011.

Posisi pertama diisi oleh Singapore diikuti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand,

kemudian Indonesia, walaupun penilaian tingkat kompetitivisme Indonesia dalam

Global Competitiveness Index (GCI) termasuk dalam kategori stabil, bahkan terus

meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Page 26: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

26 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Tabel 9: Global Competitiveness Index (GCI)

Memang, dalam AEC 2015 terdapat 10 negara yang menandatangani blueprint untuk

menghadapi one single market dalam menyambut arus globalisasi dan menguatkan

perdagangan pada tahun 2015 nanti, namun agaknya pemerintah harus tetap bersiap-

siap apabila dominasi sejumlah negara ASEAN masuk ke Indonesia, khususnya dari

Filipina, Thailand, Singapura. Terlebih, posisi Indonesia yang masih berada di

peringkat paling rendah dalam top 5 negara di ASEAN, diikuti para lulusan dokter

yang masih jauh dari kompetensi, menjadi peringatan bagi Indonesia khususnya bagi

para profesi dokter untuk meningkatkan kompetensinya melalui peningkatan kualitas

pendidikan dokter melalui perombakan kurikulum kearah penghasilan dokter

berstandar internasional, peningkatan kualitas sarana dan prasarana, serta peningkatan

jumlah fakultas kedokteran yang terakreditasi A.

2. Komparasi Profesi Dokter Indonesia dengan Negara-Negara Unggul di

ASEAN

Untuk melihat persiapan negara ASEAN lain dalam menghadapi AEC 2015,

setidaknya Indonesia harus melakukan pengujian terhadap beberapa negara unggul di

ASEAN dalam rangka mempersiapkan diri untuk menghadapi AEC 2015. Dalam

studi ini, penulis memilih 5 negara ASEAN, termasuk Indonesia, yang memiliki

potensi terbaik dalam hal tenaga kerja terampilnya yaitu Brunei Darussalam,

Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Thailand.

Sebagai negara kaya dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit, Brunei Darusaslam

memiliki jumlah dokter yang mumpuni di wilayahnya. Rasio dokter per 1000 populasi

Page 27: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

27 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

yaitu sebanyak 1,4 pada tahun 2010. Terdapat sejumlah nama dokter di Brunei

Darussalam yang teregistrasi serta ditampilkan di situs Kementrian Kesehatan, yaitu

sebanyak 488 dokter (belum termasuk yang bekerja di sektor pivat).

Selanjutnya yaitu Thailand. Dengan populasi working age people yang cukup besar

diikuti ekonomi yang sedang tumbuh, Thailand terus melakukan transformasi di

bidang-bidang pendukung ekonomi, termasuk pendidikan. Untuk sekolah kedokteran,

terdapat 12 sekolah kedokteran di Thailand pada tahun 2006 dan bertambah menjadi

20 pada tahun 2013. Jumlah ini masih jauh dibawah Indonesia dan Filipina yang lebih

memimpin. Sistem pendidikan dokter di Thailand masih harus melewati beberapa

proses perbaikan untuk menghasilkan kualitas dokter terbaik, dikarenakan jumlah

institusi yang menyelenggarakan program pendidikan dokter juga tidak banyak,

sedangkan permintaan akan tenaga medis tiap tahun bertambah. Salah satu inovasi

pada pendidikan dokter di Thailand yaitu mulai diberlakukannya kerjasama di

beberapa universitas terkait seleksi penerimaan mahasiswa mulai tahun 2006.

Sebelumnya, proses penerimaan mahasiswa baru berbeda-beda sesuai dengan proses

seleksi masing-masing universitas. Namun untuk mengurangi beban siswa dalam

mengambil ujian serta merancang tes khusus untuk karakteristik yang diperlukan

medis siswa, maka beberapa universitas melakukan kerjasama untuk membuka satu

tes seleksi penerimaan yang sama.

Untuk jumlah para lulusan dokter, sejalan dengan bertambahnya universitas yang

menawarkan sekolah kedokteran di Thailand, jumlah lulusan dokter bertambah setiap

tahunnya. Mesikipun jumlahnya tidak sebanyak Indonesia, namun jika didasarkan

pada rasio dokter per 1000 populasi warga dalam negeri, Indonesia dan Thailand

memiliki rasio yang sama yaitu 0,3 per 1000 orang pada tahun 2010.

Page 28: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

28 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Gambar 6. Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Kedokteran di Thailand (Sumber: Sumber: Medical Education

in Thailand: Past, Present, and Future)

Keadaan yang jauh berbeda ditemukan di Malaysia. Dengan jumlah penduduk yang

lebih sedikit dari Indonesia, Filipina, dan Thailand, diikuti dengan sistem pendidikan

dokter yang memadai, rasio dokter per 1000 populasi Malaysia lebih besar daripada di

Thailand maupun Indonesia. Menurut World Bank, pada tahun 2010 di Malyasia,

rasio dokter per 1000 populasi yaitu 1,2. Dalam tahun 2009 terdapat 22.355 sertifikat

izin praktik kerja yang diterbitkan kepada lulusan dokter di Malaysia, jumlah ini

meningkat pada tahun 2010 menjadi 23.055 sertifikat izin praktik yang diterbitkan.

Page 29: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

29 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Tabel 10: Jumlah Dokter Malaysia Menurut Negara Bagian (Sumber: Malaysian Medical Council)

Hingga 31 Desember 2010, terdapat setidaknya 17 universitas yang mempunyai

sekolah kedokteran di Malaysia yang sudah terakreditasi dalam Malaysian Medical

Council, diantaranya 8 universitas negeri dan 9 universitas swasta. Pada tahun

berikutnya, 2011, terdapat 18 universitas yang akan diakreditasi dan beberapa

universitas dari Inggris seperti Warwick Medical School, Keele Universiy School of

Medicine, Brighton-Sussex Medical School yang baru diizinkan untuk mendirikan

institusinya di Malaysia oleh kementrian kesehatan di Malaysia.

Analisis terakhir yaitu Singapura. Sebagai negara yang paling maju di kawasan

ASEAN, Singapura memiliki sumber daya tenaga kerja terampil yang paling

kompetitif. Dengan total penduduk yang sedikit, rasio dokter per 1000 populasi di

Singapur merupakan yang paling baik diantara keempat negara sebelumnya, yaitu 1,9.

Jumlah dokter di Singapura pada tahun 2012 sebanyak 10.225 termasuk 6.358 dokter

umum dan 3.867 dokter spesialis. Untuk akreditasi, universitas di Singapura memiliki

banyak universitas dalam negeri yang sangat kompetitif di tingkat internasional

maupun universitas asing yang memiliki kualitas baik di tingkat internasional yang

membuka izin mendirikan institusi di Singapura.

Page 30: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

30 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Gambar 7. Rasio Dokter Per 1000 Populasi Negara-negara Asia-Pasifik (Sumber: OECD Health Data 2012)

3. Analisis Pasar ASEAN untuk Profesi Dokter

Analisis pasar mengantarkan kita pada analisis labor inflow dan labor outflow yang

akan terjadi sejak diberlakukannya AEC 2015 nanti Beberapa kebijakan dan peraturan

yang memfasilitasi dan mendorong tenaga kerja terampil untuk berpindah kerja ke

negara lain, yaitu:

Gaji yang lebih baik dari negara asalnya, serta beberapa fasiltas bagi pekerja asing

seperti rumah, layanan kesehatan, pendidikan untuk anak, dan sebagainya.

Kondisi tempat kerja yang lebih baik, pengalaman kerja, serta kesempatan untuk

melakukan penelitian yang lebih besar.

Kewajiban membayar pajak yang lebih kecil.

Kualitas kehidupan yang lebih baik dibandingkan di negara asal.

Terdapat prospek dari tempat tinggal yang permamen atau kewarganegaraan.

Yue (2011) menyebutkan bahwa terdapat beberapa kekurangan dari berbagai tenaga

kerja terampil di setiap negara ASEAN. Kekurangan tersebut terdapat di dokter,

Page 31: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

31 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

dokter gigi, akuntansi dan IT untuk Indonesia, Malaysia yaitu dokter, dokter gigi, dan

IT, Filipina yaitu scientist dan pekerja teknologi, serta Singapura yaitu persebaran

yang luas dari profesi dan keterampilan di negaranya.

Untuk analisis gaji dari seorang dokter di 5 negara ASEAN tersebut, Asiaweek pada

tahun 2000, pernah melakukan survei terhadap gaji seorang dokter di kawasan Asia

yang menghasilkan kalkulasi gaji per bulan diantaranya Indonesia $271, Malaysia

$998, Filipina $979, Thailand $662 dan Singapura $4,386. Analisis ini sejalan dengan

hasil survey dari averagesalarysurvey.com yang mengklasifikan gaji dari profesi

dokter pada masing-masing lokasi negara pada tahun 2013.

Tabel 11: Gaji Profesi Dokter (Sumber: Sumber: http://www.averagesalarysurvey.com/)

Hasil kalkulasi tersebut menyebutkan terdapat perbedaan gaji yang cukup besar antara

beberapa negara ASEAN dengan Singapura. Tidak heran apabila Singapura memiliki

jumlah yang sangat besar akan tenaga kerja terampil yang masuk ke negaranya, yang

bisanya berasal dari Amerika Serikat, Eropa Barat, Australia, dan Jepang, dikarenakan

banyak sejumlah perusahaan multinasional yang beroperasi di Singapura. Jika dilihat

dari tingkat gaji yang diberikan dengan suasana kerja yang lebih nyaman, skema pasar

bebas AEC 2015 bisa membuat Singapura kebanjiran lebih banyak tenaga kerja

terampil dari ASEAN yang ingin mendapatkan penghidupan yang lebih baik dari

pekerjaan di Singapura. Namun, kompetisi yang terjadi juga akan semakin sulit

dikarenakan terlalu banyaknya tenaga kerja yang masuk dibanding yang keluar,

menyebabkan persaingan untuk mendapatkan kualitas terbaik akan semakin besar.

Country Gross (USD)

Gross Entered Salary

Net Entered Salary Education Experiences City

Brunei Darussalam $44,000 55,000 BND 50,000 BND

Bachelors Degree 4-8 Years

Bandar Seri Begawan

Thailand $36,190 1,140,000 THB

1,026,000 THB

Bachelors Degree 1-2 Years Bangkok

Malaysia $15,335 48,000 MYR 38,000 MYR Bachelors Degree 1-2 Years Johor Bahru

Indonesia $11,591 110,000,000 IDR

84,000,000 IDR

Bachelors Degree 1-2 Years Jakarta

Singapura $111,360 139,200 SGD 124,200 SGD

Bachelors Degree 4-8 Years Singapore

Page 32: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

32 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Lalu, dalam hal efisiensi pasar tenaga kerja, Indonesia pun masih harus banyak

melakukan koreksi dan peningkatan dalam beberapa aspek seperti kerjasama dalam

relasi tenaga kerja, fleksibilitas penentuan upah, angka partisipasi wanita yang masih

rendah di tenaga kerja, merupakan beberapa hal yang selama ini masih menjadi

competitive disadvantage bagi Indonesia. Misalnya dalam fleksibilitas penentuan

upah, gaji dokter di Indonesia paling rendah dibanding keempat negara lainnya

dikarenakan kekakuan upah yang terbentuk dalam dunia kerja di Indonesia,

maksudnya upah terlalu tersentralisasi pada hasil bargaining process, bukan kepada

kebebasan masing-masing perusahan, sehingga dalam labor market efficiency

Indonesia memiliki index 4,3 dibawah 4 negara lainnya seperti Filipina 4,6 lalu

Malaysia 5,5 atau Singapura 6,0.

Walaupun diberlakukannya skema pasar bebas ASEAN juga tidak serta merta

membuat perpindahan tenaga kerja menjadi begitu bebas hingga tidak terkendali antar

negara. Kembali lagi, setiap negara memiliki peraturan masing-masing dalam hal

mengatur jumlah kuota tenaga kerja asing yang dapat bekerja didalam negaranya.

Mengenai kuota yang berbeda-beda dalam setiap negara, hal itu tergantung dari

kebijakan setiap negara untuk melindungi tenaga kerja terampilnya untuk tetap

didalam negeri dengan meningkatan sejumlah gaji minimum yang harus dibayarkan

atau melakukan pengetatan terhadap tenaga kerja asing yang masuk namun bisa

menjadi tradeoff terhadap pengurangan efisiensi apabila tenaga kerja asing lebih

bagus kualitasnya. Semua kebijakan itu merupakan pilihan, kembali lagi pemerintah

yang harus memilih mana yang memiliki keuntungan lebih besar bagi rakyatnya.

C. PROFESI ARSITEK INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC

COMMUNITY 2015

1. Industri Arsitektur

Di Indonesia, industri arstitektur termasuk dalam subsektor ekonomi kreatif.

Pemerintah lewat kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif bertugas untuk

merancang rencana strategis industri arsitektur Indonesia agar dapat menjadi pasar

potensial yang dapat meningkatkan daya saing nasional serta pula pengembangan

SDM arsitek Indonesia yang berkualitas. Arsitektur menjadi salah satu bagian dari 15

Page 33: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

33 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

industri kreatif yang dikelola oleh pemerintah. Nilai tambah yang dihasilkan pada

tahun 2010 mencapai sekitar Rp. 19,9 triliun atau sekitar 4.2% dari total industri

kreatif dengan pertumbuhan sekitar 6.8%. Produkivitas tenaga kerja arsitektur

meningkat dimana dihasilkan sebesar Rp 182,3 juta/pekerja/tahun. Target kontribusi

untuk arsitektur akan tumbuh sekitar 9% (Kemenparekraf, 2013).

Dari segi sumber daya manusia yang dipersiapkan, Jumlah arsitektur Indonesia saat

ini yang menjadi anggota IAI (Ikatan arsitektur Indonesia) sekitar lebih dari 11,000

arsitek. Terdaftar melalui 27 kepengurusan daerah dan 2 kepengurusan cabang yang

tersebar diseluruh Indonesia. Ikatan profesi ini umumnya mengeluarkan lisensi

profesi sebagai bentuk profesionalisme arsitek dan pengakuan masyarakat dan

industri nasional dan internasional. arsitektur Indonesia harus dapat memiliki 13

macam kompetensi sebagai bukti untuk tenaga kerja terlatih. 13 macam kompetensi

tersebut merupakan:

Perancangan arsitektur

Kemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan

persyaratan teknis, dan yang bertujuan melestarikan lingkungan.

Pengetahuan arsitektur

Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni,

teknologi dan ilmu ilmu pengetahuan manusia.

Pengetahuan seni

Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan

arsitektur

Perencanaan dan perancangan kota

Pengetahuan yang memadai tentang perencanaan dan perancangan kota serta

ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses perencanaan itu.

Hubungan antara manusia, bangunan dan lingkungan

Memahami hubungan antara manusia dan bangunan gedung serta antara bangunan

gedung dan lingkungannya, juga memahami pentingnya mengaitkan ruang ruang yang

terbentuk di antara manusia, bangunan gedung dan lingkungannya tersebut untuk

kebutuhan manusia dan skala manusia.

Pengetahuan daya dukung lingkungan

Page 34: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

34 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Menguasai pengetahuan yang memadai tentang cara menghasilkan perancangan yang

sesuai daya dukung lingkungan.

Peran arsitek di masyarakat

Memahami aspek keprofesian dalam bidang arsitektur dan menyadari peran arsitek di

masyarakat, khususnya dalam penyusunan kerangka acuan kerja yang

memperhitungkan faktor faktor sosial.

Persiapan pekerjaan perancangan

Memahami metode penelusuruan dan penyiapan program rancangan bagi sebuah

proyek perancangan.

Pengertian masalah antar-disiplin

Memahami permasalahan struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan

perancangan bangunan gedung.

Pengetahuan fisik dan fisika bangunan

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai permasalahan fisik dan fisika,

teknologi dan fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan kondisi

internal yang memberi kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat.

Penerapan batasan anggaranan Peraturan bangunan

Menguasai ketrampilan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pihak pengguna

bangunan gedung dalam rentang kendala biaya pembangunan dan peraturan

pembangunan.

Pengetahuan industri konstruksi dalam perencanaan

Menguasai pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, peraturan dan tata

cara yang berkaitan dengan proses penerjemahan konsep perancangan menjadi

abngunan gedung serta proses mempadukan penataan denah denahnya menjadi

sebuah perencanaan yang menyeluruh.

Pengetahuan manajemen proyek

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan proyek, manajemen

proyek dan pengendalian biaya pembangunan.

2. Posisi Arsitektur Indonesia di Regional

Page 35: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

35 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Arsitek Indonesia di industri regional juga perlu menjadi sorotan sebagai bentuk

ukuran terhadap pekembanga industri arsitek di Indonesia. Posisi arsitek Indonesia

masih dinilai kalah saing oleh aristektur asing terutama Singapura, Malaysia, dan

Thailand (Djoko, 2013). Oleh karena minimnya kajian atau studi yang dilakukan

lembaga pengkajian industri arsitektur Indonesia, beberapa data penelitian yang

mendukung sulit ditemukan. Namun, data data empirik menunjukkan setidaknya ada

beberapa hal yang menjadi alasan pembangunan industri arsitektur Indonesia masih

menemui hambatan:

Masa studi 4 tahun

Untuk calon arsitektur (fresh graduate) syarat dan ketentuan SDM arsitektur yang

diakui di tingkat organisasi arsitektur Internasional yakni masa studi 5 tahun.

Universitas yang menyelenggarakan pendidikan arsitektur di Indonesia memiliki masa

studi normal untuk mahasiswanya yakni 4 tahun. Ketidakcocokkan prasyarat ini

berdampak kepada aksesibilitas, fungsi, dan perlakuan yang berbeda pula di

organisasi arsitekturan. Lulusan yang bermasa studi 5 tahun akan memberikan jasa

arsitektur yang berbeda dengan lulusan bermasa studi 4 tahun, hal ini memang sudah

menjadi aturan main Internasional. Alhasil, lulusan lulusan Indonesia umumnya

ditempatkan setara dengan tingkatan Bachelor biasa di perusahaan internasional.

Belum jelasnya Code of Conduct untuk Perusahaan asing untuk membuka cabang

IAI (Ikatan Arsitektur Indonesia) sebagai asosiasi profesi arsitektur Indonesia belum

memiliki seperangkat aturan mengenai izin pembukaan cabang perusahaan asing yang

akan menggarap arsitek lokal Indonesia. Ini dinilai sebagai bentuk kelemahan

terhadap employment opportunity dan penggarapan kuantitas SDM di Indonesia.

Di Indonesia profesi kearsitekan terdiri dari 3 jenis usaha, yakni national firm

umumnya dalam bentuk perseoran terbatas, partnership atau firma, dan ketiga yaitu

usaha praktik pribadi (proprietorship). Dalam kancah Internasional, national firm

seperti PT Gubah Laras, PT Airmas Asri, Inkindo, Wijaya Karya Arsitek, dan

beberapa contoh lain merupakan perusahaan kelas pertama dan corong negara

Indonesia dalam persaingan di tingkat regional ASEAN dan negara sekitar ASEAN.

Usaha bentuk partnership atau firma di Indonesia merupakan perusahaan kelas

menengah dalam industri arsitektur.

Page 36: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

36 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Berkaca dari fakta yang terjadi di lapangan, arsitek Indonesia dapat dikatakan kalah

bersaing dengan arsitek asing. Beberapa proyek swasta seperti bangunan yang ada di

Jalan Sudirman dan MH Thamrin banyak digodok oleh arsitektur asing sebagai

konseptor utama, arsitek Indonesia dipekerjakan sebagai partner atau arsitek bagian

detail, bukan yang utama. Padahal, arsitek sampingan tersebut merupakan pekerja

pekerja yang banyak berasal dari perusahaan kelas pertama Indonesia. sehingga, disini

dapat diperoleh kesimpulan posisi kualitas SDM arsitek Indonesia masih jauh dari

yang diharapkan dalam kompetisi regional AEC 2015 nanti.

Arsitek lokal umumnya memiliki pangsa pasar di bagian proyek pemerintah, seperti

JSS, Suramadu, atau proyek pemerintahan lainnya. Jikalau AEC mengandung faktor

deregulasi yang memungkinkan proyek pemerintah pun dapat dilaksanakan oleh

arsitek asing dan swasta, maka besar kemungkinan pangsa ini juga akan dikuasai oleh

arsitek asing pula, karena ketidakmampuan arsitek lokal untuk bersaing. Apalagi jika

kedepan setiap pemenang proyek konstruksi dilakukan seleksi lewat open tender,

yang terbaik yang akan menang, maka arsitek lokal dapat saja terus kalah bersaing.

3. Analisis Pasar ASEAN First Tier terhadap SDM Arsitektur Indonesia

Berbicara mengenai analisis pasar tenaga kerja, maka hal yang penting dianalisis

adalah gaji. Terutama pada AEC dimana perbandingan gaji sangat mempengaruhi

bagaimana pasar tenaga kerja karena sudah tidak ada batasan seseorang dari suatu

negara bekerja di negara lain untuk mencari pendapatan yang lebih tinggi.

Negara Gaji Nominal

Rata-rata Arsitek

per Bulan

Gaji Rata-rata Arsitek per Bulan

(USD)*

Nominal PPP

1. Indonesia Rp 7,000,000 704.22 933.98

2. Malaysia RM 7,917 2,484.54 3,994.44

3. Singapura SGD 4,486 3,528.9 4,631.1

Page 37: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

37 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Tabel 12: Gaji Profesi Arsitek di Negara-negara ASEAN First Tear Dengan Kurs per 3 Juli 2013

Dapat disimpulkan bahwa urutan pasar potensial bagi arsitek dari yang tertinggi

hingga terendah di negara ASEAN First Tier berdasarkan tingkat gaji, dengan asumsi

faktor lain tidak berlaku adalah sebagai berikut: 1.) Singapura, 2.) Brunei Darussalam,

3.) Malaysia, 4.) Thailand, dan 5.) Indonesia. Kedua analisis, baik analisis exchange

rate maupun PPP, jelas memperlihatkan bahwa Indonesia kalah telak dalam

menawarkan besaran gaji bagi arsitek. Singapura dan Brunei memimpin pasar dengan

tidak begitu jauhnya tingkat gaji yang ditawarkan, yakni di kisaran 3,000 USD.

Malaysia mengejar di bawahnya dengan tingkatan gaji di kisaran 2,000 USD, serta

Thailand pada kisaran 1,000 USD. Di peringkat terbawah, terdapat Indonesia dengan

rata-rata tingkat gaji yang hanya 704.22 USD.

4. Kesempatan Kerja (Employment Opportunity) di Bidang Arsitektur di

Indonesia

Bidang arsitektur memiliki karakteristik yang berbeda dengan bidang lain, seperti

kedokteran ataupun akuntansi. Seorang dokter ataupun akuntan relatif memiliki jam

kerja yang konsisten. Faktor-faktor luar seperti perekonomian dan lingkungan tidak

begitu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberlangsungan dua pekerjaan

tersebut. Lain halnya dengan seorang arsitek yang bekerja berdasarkan ada atau

tidaknya proyek yang dikerjakan. Oleh karena itu, industri arsitektur di Indonesia

sangat bergantung pada kestabilan perekonomian nasional, terutama di bidang jasa

konstruksi.

Pada era Orde Lama, pembangunan dilakukan atas dasar pertimbangan Presiden

Soekarno seorang. Belum ada regulasi yang khusus mengatur jasa konstruksi.

Pembangunan Hotel Indonesia (HI) dan Monumen Nasional (Monas) adalah contoh

proyek yang murni dilakukan atas kehendak sang presiden. Regulasi Jasa Konstruksi

4. Brunei

Darussalam

BND 4,000 3,194.63 4,100.93

5. Thailand ฿ 35,000 1,125.94 1,958.15

Page 38: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

38 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

baru mulai tersentuh pada era Orde Baru, diawali dengan dikeluarkannya Keppres No.

14/1980 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN yang salah satunya memuat sumber

pembiayaan dan alokasi pembangunan seluruh wilayah nusantara. Peraturan tersebut

kemudian beberapa kali mengalami amandemen hingga terakhir diubah menjadi

Keppres No. 8/2006. Payung hukum lainnya yang mengatur mengenai jasa konstruksi

adalah Keputusan Menteri Kimpraswil No. 339/2003 yang berisi Petunjuk

Pelaksanaan Jasa Konstruksi. Ada juga SK Setneg sebagai Ketua Tim Pengadaan

Barang dan Jasa No. 3547/TPPBPP/XII/85 yang memuat aturan kualifikasi dan

klasifikasi perusahaan jasa konstruksi. Mulai tertatanya pembangunan dan tumbuhnya

perekonomian pada masa Orde Baru menyebabkan terserapnya tenaga kerja yang

cukup besar di bidang arsitektur. Sekitar 100 s.d. 200 arsitek dipekerjakan pada masa

itu (Djoko, 2013). Jumlah tersebut menurun drastis ketika krisis terjadi pada tahun

1998 di mana Indonesia sedang kehilangan hasrat untuk melakukan pembangunan.

Hal yang serupa terjadi ketika Indonesia kembali mengalami krisis di tahun 2008,

meskipun tidak sebesar yang terjadi sepuluh tahun sebelumnya.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jumlah lulusan sarjana di bidang arsitektur.

Dari seluruh lulusan Prodi S1 Arsitektur di Indonesia, hanya 10-20% dari mereka

yang pada akhirnya bekerja sebagai arsitek (Djoko, 2013). Salah satu contohnya

adalah Universitas Indonesia yang rata-rata per tahunnya meluluskan 90 orang sarjana

arsitektur. Dari 90 orang tersebut, hanya sembilan hingga sepuluh orang yang pada

akhirnya berprofesi sebagai arsitek. Angka tersebut tentu merupakan jumlah yang

mengkhawatirkan.

D. PROFESI AKUNTAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ASEAN

ECONOMIC COMMUNITY 2015

1. Profesi Akuntan Indonesia

Profesi Akuntan di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 1953

tentang Pemakaian Gelar “Akuntan” (Accountant). Sebagai profesi, akuntan memiliki

asosiasi yaitu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). IAI sebagai asosiasi yang menaungi

akuntan di seluruh Indonesia, IAI memiliki tanggung jawab untuk menjamin anggota

Page 39: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

39 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

yang berhimpun di ranah keprofesian senantiasa memiliki kompetensi, integritas,

serta kredibilitas. Maka IAI menetapkan kode etik dan standar untuk para akuntan.

Negara juga mengatur profesi Akuntan sesuai peruntukannya pada sektor tertentu

dalam undang-undang, yaitu:

UU NO. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

UU NO 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan

UU NO 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas

Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan

UU NO. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian

UU NO. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara

UU NO 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik

UU NO 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik

Selain itu, negara juga membina akuntan dan jasa penilai yang telah teregister

(Akuntan dan Jasa Penilai Publik) melalui lembaga dibawah Kementerian Keuangan

yaitu Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP). PPAJP adalah satu unit

dibawah naungan Sekretariat Jendral Departemen Keuangan yang melaksanakan

tugas selaku pembina dan pengawas profesi Akuntan Publik dan Penilai Publik.

Secara umum tugas dan fungsi PPAJP adalah:

Merumuskan kebijakan pembinaan profesi Akuntan Publik dan Penilai Publik

dengan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang profesi Akuntan

Publik dan Penilai Publik.

Pengembangan dan pengawasan jasa Akuntan Publik dan Penilai Publik meliputi

register akuntan, perizinan, pemeriksaan, pengenaan saksi administratif, dan

pengembangan profesi.

Penyajian Informasi Akuntan, Akuntan Publik, Kantor Akuntan Publik, Penilai

Publik, dan Kantor Penilai Publik.

Page 40: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

40 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Standar akuntansi di Indonesia memakai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK). PSAK adalah kerangka acuan dalam prosedur yang berkaitan dengan

penyajian laporan keuangan. PSAK saat ini menjadi peraturan yang mengikat, agar

pengertian yang ada menjadi tidak bias pada suatu pos laporan keuangan. PSAK

menjadi standar yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan yang

memiliki akuntabilitas publik signifikan. PSAK dikeluarkan oleh IAI.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang merupakan bagian khusus dalam Ikatan

Akuntan Indonesia dalam hal standar akuntansi telah memulai proses konvergensi

PSAK dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) sejak 2009 dan

diharapkan selesai sebelum awal tahun 2012. IFRS merupakan standar yang dipakai

oleh dunia internasional dan diharapkan dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan

mendapatkan manfaat dari meningkatnya kredibilitas pasar modal Indonesia di mata

investor global, meluasnya pasar investasi lintas batas negara, dan meningkatkan

efisiensi alokasi modal. Sasaran konvergensi IFRS tahun 2012 adalah merevisi PSAK

agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif 1

Januari 2012.

Sampai saat ini, ada 658 lembaga pendidikan jenjang strata 1 akuntansi yang

terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT). Namun,

penyelenggara pendidikan profesi akuntan sebagai kelanjutan dari pendidikan strata 1

hanya ada di 37 perguruan tinggi (per 2008). Inilah yang menyebabkan minimnya

akuntan profesional dan sangat sedikitnya jumlah akuntan publik yang teregister ke

Kementerian Keuangan.

Selain pada pendidikan di perguruan tinggi, akuntan juga memiliki beberapa

sertifikasi untuk menunjang karirnya. Untuk meningkatkan profesionalisme akuntan

maka IAI meluncurkan sertifikasi Chartered Accountant (CA). CA akan menjadi

pengakuan kepada akuntan terutama anggota IAI yang mememuhi kualifikasi dan

selaras dengan panduan Asosiasi Akuntan Dunia atau International Federation of

Accountant (IFAC). CA ini memiliki pendidikan yang berkelanjutan meliputi 4

tahapan (1 tahapan awal dan 3 tahapan utama) sesuai International Education

Standards (IES) yang ditetapkan oleh IFAC yaitu:

Entry level (IES 1).

Page 41: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

41 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Pendidikan formal (IES 1) meliputi akuntansi, keuangan, dan pengetahuan yang

terkait; pengetahuan organisasi dan bisnis; serta pengetahuan dan kompetensi di

bidang teknologi informasi.

Akuntan memiliki keahlian intelektual, teknikal dan fungsional, personal,

interpersonal dan komunikasi, serta organisasi dan manajemen bisnis (IES 3).

Selain itu akuntan juga memahami nilai, etika dan sikap profesional (IES 4).

Akuntan Profesional memiliki identitas sebagai anggota IAI, ketaatan terhadap

kode etik (IES 4), pengalaman praktik keprofesian (IES 5), kapabilitas dan

kompetensi (IES 6), kepatuhan menjaga kompetensi melalui Pendidikan Profesi

Berkelanjutan (PPL) (IES 7).

2. Analisis Kapabilitas dan Komparasi Profesi Akuntan Indonesia dengan

Akuntan dari Negara Anggota ASEAN Lain

Dalam masa liberalisasi jasa akuntan dalam ASEAN Economic Community, akuntan

Indonesia dinilai memiliki risiko untuk menghadapi tantangan yang sulit dalam

bersaing dengan akuntan dari negara ASEAN lain, walaupun dari profesi-profesi yang

diatur dalam Mutual Recognition Agreement (MRA) AEC 2015 akuntan merupakan

salah satu yang paling kompetitif (Makmur Keliat, 2013). Hal ini disebabkan ada tiga

hal yang mendasari akuntan Indonesia akan menghadapi tantangan yang berat yaitu

penguasaan bahasa Inggris, penerapan IFRS, dan kurangnya jumlah akuntan.

Tantangan pertama yaitu penguasaan bahasa Inggris tenaga kerja terampil Indonesia

secara keseluruhan hanya berkisar 44 persen (Makmur Keliat, 2013). Ini bisa

dipahami karena Indonesia bukan negara yang memakai bahasa Inggris sebagai

bahasa resmi maupun bahasa pengantar utama dalam pendidikan seperti di Singapura

dan Malaysia. Namun, dalam ASEAN Economic Community kemampuan berbahasa

Inggris adalah modal utama dalam bersaing dalam pasar tenaga kerja.

Akuntan Indonesia sendiri tidak jauh berbeda kemampuannya dalam penguasaan

bahasa Inggris dengan tenaga kerja terampil Indonesia secara keseluruhan. Dalam The

ASEAN Federation of Accountants (AFA) training and development analysis bahwa

akuntan Indonesia masuk dalam minoritas akuntan ASEAN yang lebih memilih

Page 42: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

42 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

pelatihan dalam bahasa mereka sendiri dari pada bahasa Inggris. Padahal mayoritas

akuntan ASEAN lebih memilih pelatihan dalam bahasa Inggris. Hal ini berarti bahwa

akuntan Indonesia masih menjadikan bahasa Inggris sebagai kendala dalam

memahami suatu hal.

Tantangan kedua yaitu penerapan IFRS atau International Financial Reporting

Standards di Indonesia masih termasuk terlambat. Padahal negara-negara ASEAN

seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina telah jauh kedepan dalam penerapan IFRS

(IAI, 2013). Masalah utama dalam penerapan IFRS adalah belum adanya kesadaran

dari para akuntan Indonesia untuk memuktakhirkan keilmuannya (Mahendra Siregar,

2013). Kendala dan tantangan lain adalah interpretasi serta kendala bahasa dalam

mengadopsi IFRS oleh para akuntan yang hampir tanpa filter (Indra Bastian, 2011).

Padahal, konvergensi terhadap Internasional Financial Reporting Standards (IFRS)

membawa dampak yang luas terhadap pengembangan akuntansi di Indonesia, baik

secara praktik maupun akademik. Konvergensi ini memengaruhi pakem teori

akuntansi di Indonesia, yang berdampak pada perubahan dalam penyusunan laporan

keuangan entitas (Indra Bastian, 2011).

Tantangan ketiga adalah kurangnya jumlah akuntan. Indonesia saat ini membutuhkan

minimal 200 ribu orang berprofesi sebagai akuntan publik untuk mendukung kinerja

perekonomian nasional, sebab idealnya jumlah akuntan publik sebesar 0.1 persen dari

jumlah penduduk (Mulyadi Setiakusuma, 2013). Data Jumlah Akuntan ASEAN tahun

2010 di masing-masing negara menyebutkan, yang menjadi anggota IAI (Ikatan

Akuntan Indonesia) hampir 10.000. Hal ini jauh tertinggal dengan Malaysia (27.292),

Filipina (21.599), Singapura (23.262), dan Thaiand (51.737). Jumlah akuntan publik

di Indonesia juga tidak kalah memprihatinkan dibandingkan dengan negara tetangga.

Dengan hanya bermodal 1.000 orang akuntan publik pada tahun 2012, Indonesia

tertinggal jauh dengan Malaysia sebanyak 2.500 akuntan publik, Filipina sebanyak

4.941 akuntan publik, dan Thailand sebanyak 6.000 akuntan publik (Pusat Pembinaan

Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP), 2012).

Page 43: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

43 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Gambar 8. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dibandingkan Dengan Pertumbuhan Jumlah Akuntan

Pada tataran penghitungan jumlah akuntan yang dibutuhkan suatu negara, metode

yang paling sering dipakai adalah rasio jumlah akuntan dengan jumlah penduduk.

Walaupun tidak ada rasio ideal karena kebutuhan tiap negara akan akuntan berbeda-

beda tergantung perekonomian suatu negara.

Negara Jumlah Penduduk

(2010)

Jumlah Akuntan

(2010)

Rasio

Indonesia 237.641.326 9.628 1:24.682

Malaysia 28.300.000 27.292 1:1.037

Brunei 399.000 81 1:4.926

Thailand 66.280.000 51.737 1:1281

Singapura 5.076.700 23.262 1:218

Tabel 13: Rasio Akuntan terhadap Jumlah Penduduk (2010)

Page 44: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

44 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Indonesia sebagai negara yang pertumbuhan ekonominya relatif stabil beberapa tahun

terakhir justru rasionya sangat timpang dengan negara ASEAN lain. Bahkan secara

jumlah saja Malaysia, Thailand, dan Singapura yang memiliki jumlah penduduk yang

jauh lebih sedikit memiliki jumlah akuntan yang jauh labih banyak dari Indonesia.

Secara ideal, rasio jumlah akuntan di Indonesia berada di rata-rata rasio akuntan

negara ASEAN lain. Rasio minimnya profesi akuntan di Indonesia dikhawatirkan

akan dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi (Mulyadi, 2013). Apalagi

penerapan kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) pada 2015 mewajibkan

adanya landasan transparansi pengelolaan keuangan secara berkesinambungan. IAI

mencatat bahwa ada 226.780 lembaga baik pemerintah maupun swasta yang

memerlukan laporan keuangan wajar tanpa pengecualian (WTP) sebagai indikator

transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan.

3. Analisis Gaji Rata-rata Akuntan di Negara Anggota ASEAN

Gaji yag disajikan merupakan konversi dari mata uang lokal ke USD, menggunakan

kurs tengah pada 20 Juli 2013.

Negara Gaji Nominal

Rata-rata

Akuntan per

Bulan

Gaji Rata-rata Arsitek per Bulan

(USD)*

Nominal PPP

1. Indonesia Rp5.071.061,00 503,58 667.88

2. Malaysia RM 7,944 2,482,50 3,991.16

3. Singapura SGD 8,410 6.634,06 8,706.12

4. Brunei

Darussalam

BND 4,000 3,155.32 5,134.79

5. Thailand ฿ 69.200 2.223,51 3,866.97

Page 45: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

45 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Terlihat bahwa apabila diurutkan dari gaji yang tertinggi hingga terendah secara

mentah, gaji akuntan tertinggi adalah gaji akuntan di Singapura disusul Brunei

Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Begitu juga pada analisis PPP urutan

gaji dari yang tertinggi hingga terendah tidak berubah. Maka dapat dilihat dini bahwa

gaji akuntan Indonesia terlalu rendah dibandingkan dengan negara lain. Apabila

negara lain sudah menyentuh diatas USD2,000.00, Indonesia masih bertengger pada

USD503.8 (mentah) atau USD667.8 (PPP). Ini terjadi karena sebagian besar akuntan

di Indonesia masih belum menjadi akuntan profesioanal yang tersertifikasi seperti

Chartered Accountant (CA) dan Chartered Professional Accountant (CFA). Sebagian

besar akuntan Indonesia hanya lulus jenjang strata 1 sehingga gaji mereka tidak bisa

setinggi akuntan-akuntan negara lain yang telah tersertifikasi.

4. Kesempatan Kerja (Employment Opportunity) Profesi Akuntan Indonesia

Melihat bahwa rasio jumlah akuntan dengan penduduk Indonesia yang jauh dari rata-

rata rasio jumlah akuntan negara-negara ASEAN first tier maka sangat terbuka

kemungkinan untuk akuntan dari luar masuk ke Indonesia. Walaupun gaji akuntan

Indonesia adalah yang paling rendah. Namun, tak menutup kemungkinan dengan

kapabilitas yang lebih tinggi akuntan dari luar Indonesia akan digaji berbeda dengan

akuntan Indonesia, yakni lebih tinggi sesuai dengan gaji rata-rata di negara asal. Ini

Page 46: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

46 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

bercermin dari kasus pilot Indonesia dimana jumlah pilot Indonesia tak mampu

mememenuhi pertumbuhan industri penerbangan dalam negeri sehingga maskapai

Indonesia merekrut pilot dari luar negeri dan digaji lebih tinggi dari dari pilot

Indonesia.

Ini cukup mengkhawatirkan karena hal ini bisa mengacaukan pasar tenaga kerja

akuntan apabila tidak ada langkah kongkrit dalam meningkatkan kualitas dan

kuantitas akuntan Indonesia. Karena rata-rata akuntan dari luar negeri merupakan

akuntan-akuntan tersertifikasi maka akuntan Indonesia akan menjadi bawahan di

negeri sendiri. Maka langkah untuk mengakselerasi jumlah akuntan-akuntan yang

tersertifikasi khususnya akuntan publik adalah langkah yang penting pula. IAI telah

meluncurkan CA yang memberikan kesempatan kepada akuntan Indonesia untuk

tersertifikasi. Tinggal kesadaran tiap akuntan Indonesia untuk mau mengikuti

sertifikasi terutama mengikuti pelatihan berkelanjutan secara berkelanjutan.

Page 47: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

47 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat dari kajian komprehensif ini adalah dari Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) sebagai indikator penting dalam skilled labour secara keseluruhan,

Indonesia menempati peringkat terendah dibandingkan negera ASEAN first tier

lainnya. Maka dengan keadaan IPM yang relatif rendah akan sangat menghambat

perkembangan skilled labour kedepannya. Namun, Indonesia masih bisa berharap

kedepannya IPM bisa lebih baik dari negara-negara ASEAN first tier. Karena dilihat

dari tingkat pertumbuhan IPM, Indonesia menempati peringkat pertama dengan

pertumbuhan rata-rata 1,3% pertahun dan apabila pertumbuhan ini konsisten naik

bukan tidak mungkin IPM Indonesia akan menjadi yang terunggul.

Berbicara mengenai peluang per profesi, pendidikan dokter di Indonesia sebagai hal

yang paling penting dalam menghasilkan dokter Indonesia masih belum maksimal

kualitasnya, dilihat dari akreditasinya yang mayoritas rendah. Dari 70 sekolah

kedokteran, hanya 17 yang memiliki akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional

Perguruan Tinggi (BAN-PT). Hal ini berdampak pada kompetensi dokter Indonesia

dimana 25% dokter Indonesia tidak lulus uji kompetensi setiap tahunnya.

Begitu juga dengan profesi arsitek Indonesia dimana menghadapi masalah pada tidak

cocoknya tingkat pendidikan yang dibutuhkan arsitek di tingkat ASEAN dengan

pendidikan arsitek di Indonesia dimana pedidikan arsitek Indonesia hanya 4 tahun

sedangkan standarnya 5 tahun. Selain itu tidak adanya regulasi yang jelas untuk

perusahaan arsitektur asing membuka cabang di Indonesia. Sehingga berdampak pada

arsitek dalam negeri yang kalah bersaing dengan arsitek luar negeri.

Profesi akuntan menjadi profesi yang cukup kompetitif untuk Indonesia karena

memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda dengan akuntan dari negara ASEAN

lain. Namun, yang perlu diperhatikan adalah sumber daya yang tersedia masih belum

bisa memenuhi kebutuhan, terutama kebutuhan akan akuntan bersertifikasi dan

Page 48: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

48 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

akuntan publik. Selain itu penguasaan IFRS dan bahasa inggris adalah hal lain yang

perlu diperhatikan dalam persaingan menuju AEC.

B. SARAN

Saran bagi pemerintah selaku pemegang peranan penting dalam AEC adalah

mengkoordinasikan institusi-institusi terkait yaitu kementerian, lembaga pendidikan,

dan asosiasi yang menaungi profesi-profesi tersebut. Hal ini sangat penting karena

AEC yang kian dekat dan kesiapam dari profesi-profesi tersebut masih dipertanyakan.

Untuk pemerintah dan kementerian hendaknya selain meningkatkan koordinasi antar

pihak juga memperjelas landasan hukum dan kebijakan pendukung dalam

mengembangkan profesi-profesi tersebut. Kebijakan seperti memprioritaskan sumber

daya manusia dalam negeri untuk sektor-sektor maupun proyek pemerintah di masa

sekarang sangat membantu dalam mengembangkan kemampuan sumber daya

manusia Indonesia.

Untuk lembaga pendidikan dan asosiasi diharapkan menyiapkan sumber daya

manusia yang unggul di profesi masing-masing. Selain itu mendorong lulusan agar

mengambil pendidikan profesi dan sertifikasi adalah hal yang penting untuk

meningkatkan profesionalisme, kemampuan, dan standar gaji profesi Indonesia.

Page 49: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

49 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Elemen Penentu IPM Indonesia 1980 - 2011 ........................................................................... 10

Tabel 2: Elemen Penentu IPM Malaysia 1980 - 2012 ........................................................................... 12

Tabel 3: Elemen Penentu IPM Thailand 1980 - 2012 ............................................................................ 13

Tabel 4: Elemen Penentu IPM Singapura 1980 - 2012 .......................................................................... 14

Tabel 5: Elemen Penentu IPM Brunei 1980 - 2012 ................................................................................ 15

Tabel 6: Perbandingan Antar Negara ................................................................................................... 16

Tabel 7: Tren Peningkatan IPM 5 Negara ASEAN ................................................................................. 17

Tabel 8. Akreditasi Sekolah Kedokteran Indonesia (Sumber: Badan Akreditasi Nasional ) .................. 24

Tabel 9: Global Competitiveness Index (GCI) ........................................................................................ 26

Tabel 10: Jumlah Dokter Malaysia Menurut Negara Bagian (Sumber: Malaysian Medical Council) ... 29

Tabel 11: Gaji Profesi Dokter (Sumber: Sumber: http://www.averagesalarysurvey.com/) ................. 31

Tabel 12: Gaji Profesi Arsitek di Negara-negara ASEAN First Tear Dengan Kurs per 3 Juli 2013 ......... 37

Tabel 13: Rasio Akuntan terhadap Jumlah Penduduk (2010) ............................................................... 43

Page 50: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

50 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Indeks Pembanguna Manusia Indonesia ............................................................................ 10

Gambar 2. Indeks Pembangunan Manusia Malaysia ........................................................................... 12

Gambar 3. Indeks Pembangunan Manusia Thailand ............................................................................ 13

Gambar 4. Indeks Pembangunan Manusia Singapura .......................................................................... 14

Gambar 5. Indeks Pembangunan Manusia Brunei Darussalam ........................................................... 15

Gambar 6. Jumlah Mahasiswa Baru dan Lulusan Kedokteran di Thailand (Sumber: Sumber: Medical

Education in Thailand: Past, Present, and Future) ................................................................................ 28

Gambar 7. Rasio Dokter Per 1000 Populasi Negara-negara Asia-Pasifik (Sumber: OECD Health Data

2012) ..................................................................................................................................................... 30

Gambar 8. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dibandingkan Dengan Pertumbuhan Jumlah Akuntan 43

Page 51: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

51 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Internet:

Slide Powerpoint, Profesi Arsitek Indonesia. IAI. “3 Profesi Arsitek dan 13 butir

kompetensi”. Jakarta

“Peran Arsitektur Tingkatkan Kuantitas dan Kualitas Wisatawan”.

http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/peran-arsitektur-tingkatkan-

kuantitas-dan-kualitas-wisatawan/26304 . Diakses pada tanggal 4 Juli 2013, Pukul 13:09.

Salary Explorer, Salary Survey in Indonesia. http://www.salaryexplorer.com/salary-

survey.php?loc=101&loctype=1. Diakses pada tanggal 2 Juli 2013, Pukul 11.50 WIB

Salary Explorer, Salary Survey in Malaysia in Architecture.

http://www.salaryexplorer.com/salary-

survey.php?loc=130&loctype=1&jobtype=1&job=9. Diakses pada tanggal 2 Juli 2013,

Pukul 11.29 WIB

Salary Explorer, Salary Survey in Brunei in Architect. http://www.salaryexplorer.com/salary-

survey.php?loc=32&loctype=1&job=86&jobtype=3. Diakses pada tanggal 15 Juli 2013,

Pukul 21.01 WIB

Salary Explorer, Salary Survey in Singapore in Architecture.

hhttp://www.salaryexplorer.com/salary-

survey.php?loc=196&loctype=1&job=9&jobtype=1. Diakses pada tanggal 15 Juli 2013,

Pukul 21.02 WIB

Salary Explorer, Salary Survey in Thailand. http://www.salaryexplorer.com/salary-

survey.php?&loctype=1&loc=215. Diakses pada tanggal 2 Juli 2013, Pukul 11.52 WIB

Departemen Perdagangan Republik Indonesia, Menuju Asean Economic Community 2015,

Jakarta: Departemen Perdagangan Republik Indonesia dalam

http://ditjenkpi.kemendag.go.id/website_kpi/Umum/Setditjen/Buku%20Menuju%20ASE

AN%20ECONOMIC%20COMMUNITY%202015.pdf (14 Juli 2013)

Konsil Kedokteran Indonesia, (2013), Profil Konsil Kedokteran Indonesia, dalam

http://inamc.or.id/?open=profil&lang=in (14 Juli 2013)

Page 52: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

52 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

World Bank Indonesia, “Indonesia’s Doctos, Midwives, and Nurses: Current Stock,

Increasing Needs, Future Challenges, and Options”, Health Workforce Economic Sector

Work, World Bank Indonesia, hlm 13

Kompas, 27 Persen Dokter Tidak Lulus Ujian Kompetensi, dalam

http://health.kompas.com/read/2010/08/28/06215656/27.Persen.Dokter.Tidak.Lulus.Uji.

Kompetensi (14 Juli 2013)

World Economic Forum, The Indonesia Competitiveness Report 2011: Sustaining the

Growth Momentum, World Economic Forum, 2011, hlm 7

Rafaelita M. Aldaba, AEC 2015: Labor Mobility and Mutual Recognition Arrangements on

Professional Services, Philippine Institute for Development Studies Discussion Paper,

2013, hlm 13

Association of Philippine Medical Colleges Foundation Inc, APMCFI Member Schools and

Colleges, 2009 dalam http://www.apmcf-ph.net/ (14 Juli 2013)

Preyanuh Yamwong, The Medical Education System in Thailand, Medical Education in

Asia Pasific, 2006, hlm 817 dalam www.asiabiotech.com (15 Juli 2013)

World Bank, Physicians (per 1,000 people), World Bank, 2012 dalam

http://data.worldbank.org/indicator/SH.MED.PHYS.ZS (15 Juli 2015)

Ministry of Health Singapore, Statistics of Health Manpower, dalam

http://www.moh.gov.sg/content/moh_web/home/statistics/Health_Facts_Singapore/Healt

h_Manpower.html

CNN, Asiaweek Salaries Survey 2000, dalam

http://edition.cnn.com/ASIANOW/asiaweek/features/salaries/2000/popups/content/9doc.

html (16 Juli 2013)

World Salaries, General Physician Salaries – International Comparison, dalam

http://www.worldsalaries.org/generalphysician.shtml (16 Juli 2013)

IAI, Mengerahkan Tenaga Dalam, dalam http://iaiglobal.or.id (15 Juli 2013)

IAI, Overview of Ifrs Convergence Process in Indonesia, dalam http://iaiglobal.or.id (15 Juli

2013)

Page 53: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

53 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

niversit of the hai Chamber of Commerce and the hai Chamber of Commerce, hailand

Economic and Business eview, dalam department.utcc.ac.th asc pdf eng 1.pdf (14

Juni 2013)

AFA, ASEAN training and development analysis report, dalam http://accaglobal.com (14 Juli

2013)

Salary Explorer, Salary Survey in Indonesia in Accounting and Finance.

http://www.salaryexplorer.com/salary-

survey.php?loc=101&loctype=1&jobtype=1&job=4. Diakses pada tanggal 12 Juli 2013,

Pukul 19.00 WIB

Salary Explorer, Salary Survey in Malaysia in Accounting and Finance.

http://www.salaryexplorer.com/salary-

survey.php?job=4&jobtype=1&loctype=1&loc=130. Diakses pada tanggal 12 Juli 2013,

Pukul 20.00 WIB

Salary Explorer, Salary Survey in Brunei in Accounting and Finance.

http://www.salaryexplorer.com/salary-

survey.php?job=4&jobtype=1&loctype=1&loc=32. Diakses pada tanggal 15 Juli 2013,

Pukul 21.00 WIB

Salary Explorer, Salary Survey in Singapore in Accounting and Finance.

http://www.salaryexplorer.com/salary-

survey.php?loc=196&loctype=1&job=4&jobtype=1. Diakses pada tanggal 15 Juli 2013,

Pukul 21.30 WIB

Salary Explorer, Salary Survey in Thailand in Accounting and Finance.

http://www.salaryexplorer.com/salary-

survey.php?loc=215&loctype=1&job=4&jobtype=1. Diakses pada tanggal 15 Juli 2013,

Pukul 22.00 WIB

Sumber lisan:

Djoko, FTUI. 2013. Di dalam: Diskusi singkat di Gedung Departemen Arsitektur FTUI Pada

tanggal 15 Juli 2013 Pukul 10:30.

Page 54: kesiapan skilled labor indonesia dalam menghadapi asean

54 Studi Skilled Labor Indonesia dan ASEAN

Sumber literatur:

Kartiwan, Irwan dan Al Katuuk, Kamajaya dkk. 2010. Wajah Jasa Konstruksi Indonesia.

Jakarta: PT Penerbit Gramedia Pustaka Utama.