kesepakatan international conference on … paparan ibu deputi jogja... · karena itu kita harus...

54
KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON NUTRITION KE 2 DI ROMA DAN GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI (GERAKAN 1000 HPK) oleh: Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Bappenas Disampaikan pada Temu Ilmiah Internasional dan Kongres Nasional Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) XV Yogyakarta, 27 November 2014

Upload: ledien

Post on 14-Jun-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON NUTRITION KE 2 DI ROMA

DAN GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

(GERAKAN 1000 HPK)

oleh: Deputi Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan

Bappenas

Disampaikan pada Temu Ilmiah Internasional dan

Kongres Nasional Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) XV

Yogyakarta, 27 November 2014

Page 2: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

A. PENDAHULUAN

B. GAMBARAN MASALAH GIZI GLOBAL DAN INDONESIA

C. STRATEGI MEMBENTUK KOMITMEN GLOBAL DALAM

GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

D. DEKLARASI ROMA UNTUK GIZI

E. PELAKSANAAN GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN

PERBAIKAN GIZI

2

SISTEMATIKA

Page 3: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

A. PENDAHULUAN

3

Page 4: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

SAMBUTAN SEKJEN PBB PADA PEMBUKAAN ICN 2

• Saat ini adalah babak baru untuk mencari jalan keluar dalam menghilangkan isu kelaparan dan kekurangan gizi untuk selamanya.

• Lebih dari 100 negara berkembang di Afrika, Latin Amerika dan Karibia, serta Asia Pasifik dan Timur Tengah telah menyampaikan komitmen untuk mengakhiri kelaparan pada tahun 2025.

• 54 negara telah melakukan gerakan percepatan perbaikan gizi (Scalling up Nutrition/SUN) dan mengarusutamakan gizi ke dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Diperlukan peningkatan upaya global dan komitmen nasional mengatasi masalah pangan dan gizi.

4

Selamat bagi negara-negara yang telah menyatakan komitmennya untuk Deklarasi Roma untuk Gizi dan Kerangka kerjanya

Page 5: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

SAMBUTAN DIRJEN WHO PADA ICN 2

• Kebijakan yang cerdas dan kuat untuk mengatur pertanian, produksi pangan dan gizi saat ini makin diperlukan.

• Saat ini di tingkat dunia disparitas sosial yang berdampak pada status kesehatan dan gizi adalah yang tertinggi dalam sejarah. Ekonomi tumbuh namun kebijakan lebih memihak pada kaum elit dan gagal melindungi kaum miskin. Dunia ini tidak memerlukan negara kaya yang penuh dengan penduduk miskin.

• Kelaparan dan kemiskinan yang diderita jutaan manusia dunia berdampak pada kekurangan gizi, penyakit seperti anemia, gondok, kebutaan, BBLR, dan anak yang kurus dan pendek. Kekurangan gizi menghambat pertumbuhan, perkembangan kognitif dan membunuh anak pada hari-hari pertama kehidupannya.

• Produksi pangan tradisional telah digeser oleh industri pangan yang murah namun tidak sehat.

• Prevalensi obesiti yang tinggi juga telah menggejala di dunia yang berdampak pada penyakit jantung, diabetes dan cancer.

• Oleh karena itu dunia memerlukan kebijakan yang koheren lintas sektor meliputi pertanian, produksi pangan, distribusi dan pemasaranannya dan upaya melindungi lingkungan dan kehidupan petani. 5

Dukungan kesepatan ilmiah tentang asupan minimum dari zat gizi mikro terkait kekurangan gizi dan asupan maksimum yang tidak boleh dilanggar untuk terlindung dari penyakit kronis yang disebabkan oleh pola diit.

Page 6: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

SAMBUTAN DIRJEN FAO PADA ICN 2

• ICN 2 adalah pertemuan yang dilakukan setelah 22 tahun yang lalu dilakukan di tempat yang sama.

• Dalam 2 dekade 210 juta penduduk dunia terbebas dari masalah kekurangan gizi namun 800 juta masih menderita kelaparan yang hebat; prevalensi stunting dunia turun dari 40% ke 25 % tetapi masih sekitar 160 juta anak adalah anak pendek, dan tidak diduga 22 tahun yang lalu penduduk yang menderita kegemukan naik menjadi 500 juta dewasa saat ini.

• Banyak negara berkembang terutama negara berpenghasilan menengah menderita double burden of malnutrition, oleh karena itu kita harus mengatur kembali sistem pangan dunia yaitu sistem pangan yang sustainable, inclusive, dan yang lebih sehat.

• Untuk itu harus dilakukan upaya bersama antara pemerintah dan dunia usaha serta masyarakat sipil untuk kepentingan para konsumen pangan terutama untuk melindungi mereka yang suaranya tidak terdengar yaitu kaum miskin yang menderita kelaparan dan kekurangan gizi. 6

Page 7: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

• Koordinasi sektor–sektor pemerintah yaitu pertanian, kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial harus mengatur kebijakan bersama yang bertujuan untuk mencapai status gizi yang lebih baik

untuk semua (better nutrition for all).

• Zero hunger yang meresonansikan ketahanan pangan dan kecukupan gizi untuk masa depan dunia yang tercakup dalam Deklarasi Roma untuk Gizi, perlu didukung karena merupakan upaya pembaruan untuk mencapai status gizi yang lebih baik untuk semua.

• Marilah kita bekerjasama sebagai satu generasi manusia yang akan membuat kelaparan dan gizi salah sebagai bagian dari sejarah.

7

SAMBUTAN DIRJEN FAO PADA ICN 2 (2)

Page 8: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

SAMBUTAN PAUS FRANSISKUS PADA ICN 2

• Perumusan komitmen negara-negara untuk memerangi kelaparan dan kekurangan gizi harus diinspirasi oleh keyakinan bahwa hak atas pangan hanya dapat diwujudkan bila kita menyayangi subyek aktual yaitu manusia yang menderita kelaparan dan kekurangan gizi.

• Perbincangan tentang hak harus diikuti dengan pemenuhan kewajiban. Oleh karena itu rencana pembangunan dan pekerjaan dari organisasi internasional harus memperhitungkan harapan dari orang biasa atas haknya terhadap pangan. Yang diminta adalah martabat bukan belas kasihan.

• ST John Paul II pada pidatonya di ICN 1 meperingatkan dunia terhadap resiko “paradox of plenty” dalam persoalan pangan dan gizi – ketika pangan cukup untuk setiap manusia, namun tidak semua bisa makan, sementara sisa makanan, konsumsi yang sangat berlebihan dan penggunaan pangan tujuan lain sangat nyata bagi kita. 8

Page 9: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

• Paus juga menekankan pentingnya manusia untuk bertanggung jawab , saling menghormati, daripada berselisih dan menghancurkan dunia. Negara sebagai kesatuan keluarga manusia harus bertindak secara nyata untuk saling menolong dengan menggunakan hukum alam yang tertulis di hati dan dimengerti oleh setiap manusia yaitu cinta kasih, keadilan dan keamanan.

• Beliau juga berharap dunia mendengar Konferensi ini sebagai satu cerminan kesadaran bersama untuk memberi makan bagi yang kelaparan, menyelamatkan hidup dan dunia.

9

SAMBUTAN PAUS FRANSISKUS PADA ICN 2 (2)

Page 10: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

GIZI MENURUT PANDANGAN TOKOH NASIONAL K.H. SALAHUDDIN WAHID

• Dari sisi keagamaan, upaya perbaikan gizi masyarakat merupakan ibadah sosial disamping ibadah ritual. Artinya bila diketahui terdapat kejadian gizi buruk di masyarakat namun tidak dilakukan upaya penanganan, maka bagi yang mengetahui kejadian tersebut termasuk golongan pendusta agama.

• Ajaran agama telah secara jelas mendukung upaya perbaikan gizi. Sebagai contoh, konsep gizi seimbang yang ditekankan oleh Rasulullah SAW yang diambil dari pesan implisit Al-Qur'an: “Makan dan minumlah kalian, tapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang (makan-minum) berlebih-lebihan”. 10

Page 11: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

B. GAMBARAN MASALAH GIZI GLOBAL DAN INDONESIA

11

Page 12: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

178 Million Children Under 5 Suffer from Stunting

Prevalence of Stunting

Source : The Lancet Maternal and Child Undernutrition Series (2008)

Page 13: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

13

BASELINE STUNTING RATE AND ANNUAL REDUCTION IN STUNTING

Page 14: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

Overlap /indicator group

Under-five stunting≥20%, WRA anaemia≥20%, Adult overweight ≥35%

Number of countries

Total Population (millions)

Countries

Under-five stunting only

3 194 Ethiopia, Rwanda, Viet Nam

WRA anaemia only

3 102 Senegal, Sri Lanka, Thailand

Adult overweight only

12 873 Argentina, Brazil, Chile, Colombia, Costa Rica, Germany, Mexico, Paraguay, Peru, The former Yugoslav Republic of Macedonia, United States of America, Uruguay

Under-five stunting and WRA anaemia only

47 2758 Angola, Bangladesh, Benin, Bhutan, Burkina Faso, Burundi, Cambodia, Central African Republic, Chad, Comoros, Congo (Republic of the), Cote d’Ivoire, Democratic People’s Republic of Korea, Democratic Republic of the Congo, Djibouti, Eritrea, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau, Haiti, India, Indonesia, Kenya, Lao People’s Democratic Republic, Liberia, Madagascar, Malawi, Mali, Mozambique, Myanmar, Namibia, Nepal, Niger, Nigeria, Pakistan, Philippines, Sierra Leone, Somalia, Sudan, Tajikistan, Timor-Leste, Togo, Uganda, United Republic of Tanzania, Zambia, Zimbabwe

14

COUNTRIES WITH OVERLAPING UNDERFIVE STUNTING, ANEMIA IN WOMEN OF REPRODUCTIVE AGE, AND ADULT OVERWEIGHT(1)

Page 15: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

Overlap /indicator group

Under-five stunting≥20%, WRA anaemia≥20%, Adult overweight ≥35%

Number of

countries

Total Population (millions)

Countries

Adult overweight and Under-five stunting only

2 14 Honduras, Nicaragua

WRA anaemia and Adult overweight only

29 438 Algeria, Belarus, Belize, Bosnia and Herzegovina, Dominican Republic, Gabon, Georgia, Guyana, Iran, Jamaica, Jordan, Kazakhstan, Kuwait, Kyrgyzstan, Malaysia, Mongolia, Montenegro, Morocco, Oman, Panama, Republic of Moldova, Saint Lucia, Saudi Arabia, Serbia, Suriname, Tunisia, Turkey, Uzbekistan, Venezuela

WRA Anaemia and Adult overweight and Under-five stunting

24 321 Albania, Armenia, Azerbaijan, Bolivia, Botswana, Cameroon, Ecuador, Egypt, El Salvador, Equatorial Guinea, Guatemala, Iraq, Lesotho, Libya, Maldives, Mauritania, Papua New Guinea, Sao Tome and Principe, Solomon Islands, South Africa, Swaziland, Syria, Vanuatu, Yemen.

Below cut-off for all 3 indicators

2 1426 China, Republic of Korea

Total with data 122

Missing data for at least one of the three indicators

71

Total 193 15

COUNTRIES WITH OVERLAPING UNDERFIVE STUNTING, ANEMIA IN WOMEN OF REPRODUCTIVE AGE, AND ADULT OVERWEIGHT(2)

Indicator Sources: - United Nations Children’s Fund, World Health Organization, The World Bank. UNICEF-WHO-The World Bank: 2013 Joint child malnutrition estimates - Levels and trends. UNICEF, New York; WHO, Geneva; The World Bank, Washington, DC; 2014.Population. Data are from 2005-2013 - Stevens GA et al (2013). Global, regional, and national trends in haemoglobin concentration and prevalence of total and severe anaemia in children and pregnant and non-pregnant women for 1995-2011: a systematic analysis of population-representative data. The Lancet Global Health 2013;1:e16-e25 - World Health Organization Global Health Observatory Data Repository, 2014. Data is from 2008. Available from: http://apps.who.int/gho/data/node.main.A896?lang=en Population source: United Nations, Department of Economic and Social Affairs, Population Division. World Population Prospects: The 2012 revision, 2013.

Page 16: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

Overlap/indicator group

Under-five stunting≥20%, Under-five wasting≥5%, Under-five overweight ≥7%

Number of countries

(Total: 193)

Total population (millions)

Countries

Stunting only

12 212 Democratic People’s Republic of Korea, El Salvador, Guatemala, Honduras, Liberia, Nauru, Nicaragua, Solomon Islands, Togo, Uganda, Viet Nam, Zimbabwe

Wasting only

6 68 Guyana, Oman, Saudi Arabia, Senegal, Sri Lanka, Suriname

Overweight only

25 603 Algeria, Argentina, Belarus, Belize, Bosnia and Herzegovina, Brazil, Chile, Costa Rica, Dominican Republic, Gabon, Georgia, Kazakhstan, Kuwait, Kyrgyzstan, Mexico, Mongolia, Montenegro, Morocco, Paraguay, Peru, Serbia, The former Yugoslav Republic of Macedonia, Tunisia, Uruguay, Uzbekistan

Stunting and wasting only

38 2462 Bangladesh, Burkina Faso, Burundi, Cambodia, Cameroon, Central African Republic, Chad, Congo (Republic of the), Cote d'Ivoire, Democratic Republic of the Congo, Eritrea, Ethiopia, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau, Haiti, India, Kenya, Lao People’s Democratic Republic, Maldives, Mali, Mauritania, Myanmar, Namibia, Nepal, Niger, Nigeria, Pakistan, Philippines, Somalia, South Sudan, Sudan, Tajikistan, Timor-Leste, United Republic of Tanzania, Vanuatu, Yemen

16

COUNTRIES WITH OVERLAPING STUNTING, WASTING, AND OVERWEIGHT IN UNDERFIVE (1)

Page 17: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

Overlap/indicator group

Under-five stunting≥20%, Under-five wasting≥5%, Under-five overweight ≥7%

Number of countries

(Total: 193)

Total population (millions)

Countries

Stunting overweight only

7 45 Armenia, Bolivia, Equatorial Guinea, Lesotho, Malawi, Rwanda, Swaziland

Wasting and overweight only

2 70 Republic of Moldova, Thailand

Stunting, wasting and overweight

17 468 Albania, Azerbaijan, Benin, Bhutan, Botswana, Comoros, Djibouti, Egypt, Indonesia, Iraq, Libya, Mozambique, Papua New Guinea, Sao Tome and Principe, Sierra Leone, Syria, Zambia

Below cut-off for all three indicators

10 1914 China, Colombia, Germany, Jamaica, Jordan, Republic of Korea, Saint Lucia, Tuvalu, United States of America, Venezuela

Total with data

117 5842

17

Indicator Source: United Nations Children’s Fund, World Health Organization, The World Bank. UNICEF-WHO-The World Bank: 2013 Joint child malnutrition estimates - Levels and trends. UNICEF, New York; WHO, Geneva; The World Bank, Washington, DC; 2014. Data are from 2005-2013.

COUNTRIES WITH OVERLAPING STUNTING, WASTING, AND OVERWEIGHT IN UNDERFIVE (2)

Page 18: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 19: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 20: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

59 37 33

0

10

20

30

40

50

60

70

Afg

hani

stan

Yem

enG

uate

mal

aT

imor

-Les

teM

adag

asca

rM

alaw

iB

urun

diE

thio

pia

Rw

anda

Nep

alIn

dia

Lao

Peo

ple'

s…B

huta

nN

iger

Gui

nea-

Bis

sau

Dem

ocra

tic R

epub

lic…

Zam

bia

Dem

ocra

tic P

eopl

e's…

Uni

ted

Rep

ublic

of…

Moz

ambi

que

Erit

rea

Com

oros

Ban

glad

esh

Ben

inP

apua

New

Gui

nea

Cen

tral

Afr

ican

…E

quat

oria

l Gui

nea

Pak

ista

nC

ambo

dia

Som

alia

Leso

tho

Nig

eria

Mya

nmar

Cha

dS

udan

Cot

e d'

Ivoi

reG

uine

aT

ajik

ista

nLi

beria

Uga

nda

Mal

iIn

done

sia

Vie

tnam

Cam

eroo

nB

urki

na F

aso

Sie

rra

Leon

eK

enya

Phi

lipin

esZ

imba

bwe

Djib

outi

World Average26,9

Sumber : UNICEF 2009

Prevalence of Stunting in 50 Countries (Tahun 2003-2008) Indonesia rank 42 (37 percent)

54

48

42 41 37 36 34

16

4

0

10

20

30

40

50

60

Timor-Leste Laos Cambodia Myanmar Indonesia Vietnam Philipines Thailand Singapore

World Average 26,9

Prevalence of Stunting in countries part of ASEAN (2003-2008)

PREVALENCE OF STUNTING : INDONESIA’S POSITION

20

Page 21: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

PROPORSI BAYI LAHIR PENDEK (<48 CM), 2013*)

28.7

20.2

9.6

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

NT

T

DIY

Su

lte

ng

Ba

bel

Sulu

t

Pa

pua

Ja

teng

Su

mse

l

Ka

lbar

Su

lse

l

Ma

lut

La

mp

un

g

Ka

lte

ng

Ja

mb

i

Ba

nte

n

Ja

ba

r

Ind

on

esia

Su

lbar

DK

I

Su

mu

t

Pa

bar

NT

B

Su

ltra

Kaltim

Ke

p.R

iau

Ja

tim

Ria

u

Su

mb

ar

Go

ron

talo

Ka

lse

l

Ace

h

Ma

luku

Be

ngku

lu

Bali

*) Berdasarkan 45% sampel balita yang punya catatan

Page 22: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

0 200 400 km

0 200 400 mm

PREVALENSI STUNTING DI INDONESIA BERDASARKAN PROVINSI

Lautan Hindia

Laut Jawa

Laut Arafuru

Laut Banda

Laut Sulawesi

< 20 % (0 province)

20-29,9 % (8 province)

30-39,9 % (18 province)

>= 40 % (7 province)

Indonesia : 35,6 %

Laut Timor

22 Sumber Data : Riskesdas 2010

Page 23: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

C. STRATEGI MEMBENTUK KOMITMEN GLOBAL DALAM GERAKAN PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI (SUN MOVEMENT)

23

Page 24: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 25: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 26: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 27: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 28: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

28

BENEFIT-COST RATIOS OF SCALING UP NUTRITION-SPECIFIC INTERVENTIONS FOR STUNTING REDUCTION, SELECTED COUNTRIES

(HODDINOTT ET AL., 2013)

Page 29: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 30: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 31: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 32: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 33: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 34: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 35: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 36: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,
Page 37: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

D. DEKLARASI ROMA UNTUK GIZI (ROMA, 19-21 NOVEMBER 2014)

37

Page 38: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

Rome Declaration on Nutrition

We reaffirm that: 1. the elimination of malnutrition is an imperative for health, ethical, political, social

and economic reasons

2. nutrition policies should promote a diversified, balanced and healthy diet at all stages of life

3. coordinated action needs to be supported through cross-cutting and coherent policies, programmes and initiatives

4. food should not be used as an instrument for political or economic pressure;

5. volatility of prices of food and agricultural commodities can negatively impact food security and nutrition;

6. improvements in diet and nutrition require relevant legislative frameworks

7. nutrition data and indicators need to be improved

8. empowerment of consumers is necessary

9. national health systems should integrate nutrition

10. special attention to women and empower women and girls

38

Page 39: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

Rome Declaration on Nutrition (1)

We commit to:

1. Eradicate hunger and prevent all forms of malnutrition worldwide

2. Increase investments for effective interventions and actions

3. Enhance sustainable food systems by developing coherent public policies from production to consumption and across relevant sectors

4. Raise the profile of nutrition within national strategies, policies, actions plans and programmes, and align national resources accordingly

5. Strengthen human and institutional capacities to address all forms of malnutrition through, inter alia, scientific and socio-economic research and development, innovation and transfer of technologies

39

Page 40: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

Rome Declaration on Nutrition (2)

6. Strengthen and facilitate contributions by all stakeholders and promote collaboration within and across countries

7. Develop policies, programmes and initiatives for ensuring healthy diets, in particular during the first 1,000 days of life

8. Empower people and create an enabling environment through improved information and education;

9. Implement the commitments of this Declaration through the Framework for Action;

10. Integrate the vision and commitments of this Declaration into the post-2015 development agenda

40

Page 41: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

E. PELAKSANAAN GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

41

Page 42: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

KERANGKA PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI PADA 1000 HPK

Penanganan masalah gizi merupakan upaya lintas sektor untuk mengatasi penyebab langsung, tidak langsung, dan akar masalah melalui upaya

intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif 42

Page 43: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

Menyatukan komponen pemerintah, masyarakat madani, donor, PBB, swasta, media massa dan peneliti/akademisi dalam upaya perbaikan gizi secara kolektif.

54 member

countries

SUN MOVEMENT

Page 44: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

• Indonesia telah menjadi bagian dari SUN Movement melalui surat keikutsertaan dari Menteri Kesehatan kepada Sekjen PBB pada bulan Desember 2011.

• Saat ini jumlah negara yang bergabung dalam Gerakan SUN sebanyak 50 negara, termasuk Indonesia.

• SUN Movement bukanlah inisiatif baru, maupun pendanaan baru,

tetapi merupakan peningkatan efektivitas dari berbagai inisiatif dan program/kegiatan yang sudah ada melalui dukungan dari kepepimpinan nasional, penetapan prioritas, dan harmonisasi program.

• Dilakukan melalui upaya KOORDINASI dan dukungan teknis, advokasi tingkat tinggi, serta kemitraan.

44

SUN MOVEMENT (2)

Page 45: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

SUN Global Stewardship

SUN Global networks

SUN Countries

UN Secretary General

SUN Lead Group

SUN Secretariat

Country

Donor

UN

Civil society

Business

Knowledge

Government SUN focal point

Donor

UN

CSOs Business

Knowledge

Government

Multi-sector Multi-stakeholder

platform

45

SUN MOVEMENT (3)

Page 46: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

46

PENERAPAN SUN MOVEMENT DI INDONESIA

SUN Movement di Indonesia di terapkan dalam Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi

Page 47: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

Karena fokus SUN Movement pada 1000 HPK, maka disebut juga Gerakan 1000 HPK

PRINSIP DASAR INTERVENSI DALAM GERAKAN 1000 HPK

1. Intervensi Fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), yaitu dimulai dari 270 hari masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun (730 hari).

2. Intervensi didasarkan kepada bukti (evidence based)

3. Intervensi harus dilakukan lintas sektor melibatkan pemerintah dan swasta

47

Page 48: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

STRATEGI NASIONAL

1. Tahap Pertama: Membangun komitmen dan kerjasama antar pemangku kepentingan.

2. Tahap Kedua: Mempercepat pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi, meningkatkan efektifitas dan meningkatkan sumber pembiayaan.

3. Tahap Ketiga: Memperluas pelaksanaan program, meningkatkan kualitas pelaksanaan dan memelihara kesinambungan kegiatan untuk mencapai indikator dampak yang sudah disepakati.

48

Page 49: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

I. Ibu Hamil

Suplementasi besi folat

PMT pada ibu hamil Kurang Energi Kalori (KEK)

Penanggulangan kecacingan

Suplemen kalsium

Pemberian kelambu dan pengobatan bagi ibu hamil yang positif malaria

II. Ibu Menyusui

Promosi menyusui

Komunikasi perubahan perilaku untuk memperbaiki pemberian makanan pendamping ASI

INTERVENSI GIZI SPESIFIK

49

III. Bayi 0-23 Bulan

Suplementasi zink

Zink untuk manajemen diare

Suplemen vitamin A

Pemberian garam iodium

Pencegahan kurang gizi akut

Pemberian obat cacing

Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi

Pemberian kelambu

Page 50: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

No Kegiatan

1 Penyediaan air bersih dan sanitasi

2 Ketahanan pangan dan gizi

3 Keluarga Berencana

4 Jaminan Kesehatan Masyarakat

5 Perlindungan Sosial, termasuk PNPM

6 Fortifikasi Pangan

7 Pendidikan gizi masyarakat, termasuk PAUD

8 Intervensi untuk remaja perempuan, termasuk pemberdayaan perempuan

9 Pengentasan Kemiskinan, termasuk BLT bersyarat/PKH

INTERVENSI GIZI SENSITIF

50

Page 51: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

51 51

POKJA I: Kampanye Nasional &

Daerah

POKJA II: Advokasi

dan Sosialisasi

Lintas Sektor dan

Lintas Lembaga

POKJA III: Pelatihan

POKJA IV: Perencanaan

dan Penganggaran

POKJA V: Kemitraan

TIM PENGARAH

TIM TEKNIS

POKJA VI: Kajian Faktor Risiko Lingk.

KELOM-

POK AHLI

Perpres No.42 Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi (Gerakan 1000 HPK)

SK Menko Kesra No.11 Tahun 2014 Tentang Keanggotaan Tim Teknis

SK Deputi SDM&K Selaku Ketua Tim Teknis Gerakan 1000 HPK No.37 Tahun 2014 Tentang Kelompok Kerja Gerakan 1000 HPK

1

2

3

GUGUS TUGAS GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

(TIM GERAKAN NASIONAL 1000 HPK)

Page 52: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

PEMERINTAH PEMDA

inisiator, fasilitator dan

motivator

MITRA PEMBANGUNAN

memperkuat kolaborasi

DUNIA USAHA

pengembangan produk

MEDIA MASSA

menyebarluaskan informasi terkait pangan dan gizi

secara terus menerus

ORGANISASI KEMASYARAKATAN

analisa kebijakan serta pelaksana

pada tingkat masyarakat

UN NETWORK

memperluas dan mengembangkan

kegiatan

ORGANISASI PROFESI & AKADEMISI

Think Tank

PARLEMEN

GERAKAN NASIONAL

PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

52

PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN

Page 53: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

INDIKATOR HASIL 2025

No Indikator Hasil

1. Menurunkan proporsi anak balita yang stunting sebesar 40 persen.

2. Menurunkan proporsi anak balilta yang menderita kurus (wasting) kurang dari 5 persen.

3. Menurunkan anak yang lahir berat badan rendah sebesar 30 persen.

4. Tidak ada kenaikan proporsi anak yang mengalami gizi lebih.

5. Menurunkan proporsi ibu usia subur yang menderita anemia sebanyak 50 persen.

6. Meningkatkan prosentase ibu yang memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan paling kurang 50 persen.

53

Page 54: KESEPAKATAN INTERNATIONAL CONFERENCE ON … Paparan Ibu Deputi Jogja... · karena itu kita harus mengatur kembali sistem ... • Koordinasi sektor–sektor pemerintah ... Brazil,

54