kesehatan mental santri ditinjau dari intensitas mengikuti pembinaan keagamaan dan dukungan sosial
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
1/42
KESEHATAN MENTAL SANTRI DITINJAU DARI INTENSITAS
MENGIKUTI PEMBINAAN KEAGAMAAN ISLAM DAN DUKUNGAN
SOSIAL
(Studi di Pondok Pesantren A!Hida"a# Pu$%on Ke&'Li$un) Ka%'Batan)*
A. Latar Beakan)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan
sebagai “keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan
tanpa penyakit dan kelemahan (Videbek, !""#$ ##)% &ndang-undang
Kesehatan 'o% ! ahun #**! memberikan batasan tentang kesehatan, yaitu
keadaan se+ahtera badan, +ia, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif seara sosial dan ekonomi (rasetyaati, !"##$ .)%
Kesehatan mental merupakan permasalahan yang selalu menarik
perhatian masyarakat% /erita-berita tentang peningkatan +umlah pasien rumah
sakit +ia akibat musibah benana alam di berbagai daerah, sisa bunuh diri
karena belum bisa membayar 0, narapidana bunuh diri akibat stress, dan
sebagainya% /eberapa kasus tersebut merupakan permasalahan yang tidak bisa
diabaikan begitu sa+a (/aidi, !""1$#)%
Ketidaksehatan mental bisa dialami oleh semua orang tak terkeuali
santri, apalagi santri yang hidup dalam pondok pesantren dalam aktu yang
ukup lama, bisa beberapa tahun% Di dalam pondok pesantren seorang santri
harus hidup mandiri, +auh dari orang tua, beradaptasi dengan lingkungan
pondok pesantren yang berbeda dengan lingkungan rumahnya, dan adanya
aturan-aturan yang harus dipatuhi%
1
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
2/42
Kehidupan di pondok pesantren tidak men+amin seorang santri merasa
nyaman men+alaninya, adanya kasus santri melarikan diri dari pondok
pesantren merupakan salah satu masalah baha menyesuaikan diri di pondok
pesantren tidak semudah yang dibayangkan% arsono (dalam /aidi, !""1$ !)
menyatakan indi2idu yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya maka indi2idu itu akan sangat gelisah, emas, takut, tidak
dapat tidur, tidak enak makan, dan lain sebagainya% Dari uraian tersebut
terlihat baha santri +uga mengalami permasalahan, sehingga mereka rentan
terhadap permasalahan kesehatan mental%
Kesehatan mental seseorang dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor
internal dan faktor eksternal% 3ang termasuk faktor internal antara lain$ faktor
biologis, yang meliputi$ otak, system endokrin, genetika, sensori, dan kondisi
ibu selama kehamilan, serta faktor psikologis, yang meliputi$ pengalaman
aal, proses pembela+aran, dan kebutuhan% 4dapun yang termasuk faktor
eksternal antara lain$ stratifikasi sosial, interaksi sosial, dan kondisi
lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat, maupun lingkungan
sekolah% (5uhyani, !"#!$ .1)% Dalam hal ini dukungan sosial dan pembinaan
keagamaan di pondok pesantren dapat men+adi faktor yang mempengaruhi
kesehatan mental santri%
Kehidupan santri di pondok pesantren yang +auh dari keluarga
membuat para santri merasa kurang diperhatikan, sehingga membutuhkan
dukungan% Dukungan sosial bagi para santri merupakan hal yang amat
penting, hal tersebut se+alan dengan kodratnya sebagai makhluk sosial%
5anusia sebagai makhluk sosial, keberadaannya selalu membutuhkan dan
2
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
3/42
dibutuhkan orang lain% Kehadiran orang lain di dalam kehidupan pribadi
seseorang sangat diperlukan% Dukungan dapat diperoleh dari para pengasuh
dan santri yang lain%
Hampir setiap orang tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri,
tetapi mereka memerlukan bantuan orang lain, sehingga membutuhkan
bantuan% 6ohman (dalam /ukhori, !""1$ !7) bentuk dukungan sosial dapat
berupa kesempatan bererita, meminta pertimbangan, bantuan, atau mengeluh
bilamana sedang mengalami persoalan pribadi% 4pabila indi2idu yang
mengalami persoalan tidak dapat menyelesaikan masalahnya, maka dapat
menimbulkan depresi%
0alah satu faktor dalam hubungan stress dan depresi adalah dukungan
sosial ( social support ) yang tersedia bagi indi2idu bila berhadapan dengan
stress% 5enurut /rehm dan 0mith (dalam 0emiun, !""1$ .#*), indi2idu-
indi2idu yang memperoleh dukungan sosial keil kemungkinan akan
mengalami depresi% Dengan demikian, tidak adanya dukungan sosial dapat
menyebabkan depresi dan +uga memperpan+ang depresi%
0elain dukungan sosial yang didapat santri dari lingkungan pondok
pesantren, intensitas mengikuti pembinan keagamaan +uga dapat
mempengaruhi kesehatan mental santri% Dengan mendapatkan binaan
mengenai masalah agama, paling tidak dapat memberi ketenangan pada santri
sehingga berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya% embinaan keagamaan
yang diberikan berupa pemberian materi yang berhubungan dengan akhlak,
ibadah, dan syariah%
3
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
4/42
0e+ak seperempat abad yang lalu di lingkungan kesehatan mental
dikembangkannya metode dan teknik-teknik yang berorak spiritual, mistikal,
dan agamis yang dianggap memberikan konstribusi bagi kesehatan mental%
0e+alan dengan itu agama, khususnya agama 8slam, seakan-akan mendapat
tantangan untuk memberikan konstribusinya terhadap penyelesaian berbagai
masalah sosial termasuk mengembangkan kesehatan mental% 5isalnya sa+a
ada pesantren-pesantren dan lembaga-lembaga agama yang khusus
mendalami 8lmu asauf 8slam berperan serta menanggulangi problema
penyalahgunaan obat dan narkotika (/astaman, !""#$ #")%
esantren berarti tempat para santri (Dhofier, !"##$#9)% 0eara
definitif pesantren diartikan sebagai lembaga pendidikan 8slam dengan sistem
asrama atau pondok, di mana kyai sebagai figur sentralnya, mas+id sebagai
pusat kegiatan yang men+iainya, dan penga+aran agama 8slam di baah
bimbingan kyai yang diikuti santri sebagai kegiatan utamanya (:arkasyi
dalam :iemek, #*;1$71)% ondok pesantren +uga digunakan sebagai tempat
untuk berdakah, di mana kyai sebagai da
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
5/42
yaitu pembinaan keagamaan yang dilakukan di pondok pesantren, yang
bertu+uan membina para santri untuk men+adi manusia yang lebih baik%
ondok pesantren 4l-Hidayah lumbon Ke% =impung Kab% /atang
merupakan pondok pesantren yang memiliki kegiatan pembinaan keagamaan
8slam yang memiliki tu+uan agar para santri dapat men+adi manusia yang
memiliki akhlak baik dan bertaka kepada 4llah% ada tahun !"#!>!"#,
kegiatan keagamaan yang dilakukan di pondok pesantren al-Hidayah meliputi$
shalat ber+amaah, pembaaan kitab, penga+ian kitab, penga+ian 4l-?ur
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
6/42
“4dakah pengaruh intensitas mengikuti pembinaan keagamaan dan dukungan
sosial dengan kesehatan mental santri di ondok esantren 4l- Hidayah
lumbon Ke% =impung Kab% /atangC
C. Tu+uan Peneitian
&ntuk mengu+i seara empiris pengaruh intensitas mengikuti
pembinaan keagamaan dan dukungan sosial terhadap kesehatan mental santri
di pondok pesantren 4l-Hidayah lumbon Ke% =impung Kab% /atang%
D. Man,aat Peneitian
a. 5anfaat eoritik
enelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teori bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang bimbingan dan konseling
8slam khususnya tentang pengaruh intensitas mengikuti pembinaan
keagamaan dan dukungan sosial terhadap kesehatan mental santri di ondok
esantern 4l-Hidayah lumbon Ke%=impung Kab%/atang%
b. 5anfaat raktis
enelitian ini diharapkan dapat men+adi salah satu sumber informasi
dan masukan terhadap pembina maupun alon pembina dalam melakukan
pembinaan keagamaan 8slam di ondok esantren%
E. Tin+auan Pustaka
ada dasarnya urgensi tin+auan pustaka adalah sebagai bahan
autokritik terhadap penelitian yang ada, baik mengenai kelebihan maupun
kekurangannya, sekaligus sebagai bahan komparatif terhadap ka+ian yang
terdahulu% &rgensi lainnya adalah untuk menghindari ter+adinya pengulangan
hasil temuan yang membahas permasalahan yang sama atau hampir sama dari
6
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
7/42
seseorang, baik dalam bentuk skripsi, buku, dan dalam bentuk tulisan yang
lainnya, maka penulis akan memaparkan beberapa bentuk tulisan yang sudah
ada% /eberapa bentuk tulisan atau hasil penelitian yang penulis paparkan
adalah$
1. Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Stress Remaja Penghuni
Panti Pamardi Putra Mandiri% enelitian dilakukan oleh 4bdul Hamid,
!"";% Hasil penelitian menun+ukkan baha ada hubungan positif antara
dukungan sosial keluarga dengan stress rema+a penghuni anti amardi
utra 5andiri%
2. Pengaruh Perhatian Keluarga dan Bimbingan Rohani Islam terhadap
kesehatan Mental Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang enelitian dilakukan oleh 8kha 6atna 'ofita, !"";% Dalam
penelitian ini terdapat pengaruh positif signifikan antara perhatian
keluarga dan bimbingan rohani 8slam terhadap kesehatan mental pasien di
608 0ultan 4gung 0emarang, artinya apabila semakin banyak perhatian
yang diberikan oleh keluarga dan semakin banyak pula bimbingan rohani
8slam yang diberikan petugas kerohanian kepada pasien maka semakin
banyak pula pengaruhnya terhadap kesehatan mental pada pasien di 608
0ultan 4gung 0emarang%
3. Pengaruh Intensitas Melaksanakan Puasa Ramadlan !erhadap Kesehatan
Mental "amaah Pengajian Mujahadah 6otib 4l Hadad di Kelurahan
Bandar Harjo Semarang % enelitian dilakukan oleh Dedi 0usanto, !""7%
Hasil penelitian menun+ukkan baha ada pengaruh positif yang signifikan
antara intensitas melaksanakan puasa dengan kesehatan mental +amaah
7
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
8/42
penga+ian 5u+ahadah Rotib Al Hadad di Kelurahan /andar Har+o
0emarang%
0ebatas pengamatan peneliti se+auh ini belum pernah dilakukan
penelitian tentang hubungan intensitas mengikuti pembinaan keagamaan dan
dukungan sosial dengan kesehatan mental santri% erbedaan tersebut dapat
dilihat dari ob+ek yang dan diteliti dan 2ariabel yang digunakan%
F. Keran)ka Teori
1. Kese#atan Menta
1.1. engertian Kesehatan 5ental
Kesehatan mental dipandang sebagai ilmu praktis yang banyak
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk bimbingan dan
penyuluhan yang dilaksanakan di rumah tangga, kantor, sekolah, dan
lembaga-lembaga dalam kehidupan masyarakat (3ahya, #**$97)% /eberapa
pakar psikologi mendefinisikan mental sehat sebagai suatu keadaan indi2idu
yang terbebas dari penyimpangan, kekhaatiran, kegelisahan, kesalahan, dan
kekurangan (5uhyani, !"#!$!")%
5enurut 0aparinah 0adli, ada tiga orientasi dalam kesehatan +ia$
#)%#rientasi Klasik $ 0eseorang dianggap sehat bila ia tak mempunyai keluhan
tertentu, seperti$ ketegangan, rasa lelah, emas, rendah diri atau perasaan tak
berguna, yang semuanya menimbulkan perasaan “sakitB atau “rasa tak sehatB
serta mengganggu efisiensi kegiatan sehari-hari%
8
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
9/42
!)% #rientasi pen$esuaian diri$ 0eseorang dianggap sehat seara psikologis
bila ia mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan orang-orang
lain serta lingkungan sekitarnya%
)% #rientasi pengembangan potensi$ 0eseorang dianggap menapai taraf
kesehatan +ia, bila ia mendapat kesempatan untuk mengembangkan
potensialitasnya menu+u kedeasaan sehingga ia bisa dihargai oleh orang lain
dan dirinya sendiri (/astaman, !""#$ #!)%
9
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
10/42
Darad+at (dalam 5uhyani, !"#!$ !#) mendefinisikan kesehatan mental
dengan beberapa pengertian$ #)% erhindarnya orang dari ge+ala-ge+ala
gangguan +ia (neurose) dan ge+ala-ge+ala penyakit ke+iaan ( ps$chose)% !)%
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri, dengan orang lain
dan masyarakat serta lingkungan di mana ia hidup% )% engetahuan dan
perbuatan yang bertu+uan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala
potensi, bakat, dan pembaaan yang ada semaksimal mungkin, sehingga
membaa kepada kebahagiaan diri dan orang lain serta terhindar dari
gangguan dan penyakit +ia% .)% eru+udnya keharmonisan yang sungguh-
sungguh antara fungsi-fungsi +ia, serta mempunyai kesanggupan untuk
menghadapi problem-problem biasa yang ter+adi, dan merasakan seara
positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya%
Definisi kesehatan mental yang dirumuskan oleh /adan Kesehatan
Dunia (%H#) adalah kemampuan adaptasi seseorang dengan dirinya sendiri
dan dengan alam sekitar seara umum, sehingga dia merasakan senang,
bahagia, hidup dengan lapang, dan berperilaku sosial yang normal, serta
mampu menghadapi dan menerima berbagai kenyataan hidup ('a+ati, !"""$
7")% Kesehatan +ia adalah suatu kondisi emosional, psikologis, dan sosial
yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan
koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan sosial (Videbek$
!"";, ##)%
10
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
11/42
Dari beberapa pengertian di atas seara umum dapat disimpulkan
baha kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari ge+ala gangguan
atau penyakit mental, mampu menyesuaikan dengan diri sendiri dan
lingkungannya, mampu mengembangkan potensi, dan beriman kepadan serta
men+alankan perintah agama dalam kehidupan sehari-hari%
1.2. 4spek-aspek Kesehatan 5ental
Kartono (#*;*$ 7-1) menyatakan baha orang yang memiliki mental
sehat ditandai dengan sifat-sifat khas, antara lain$ mempunyai kemampuan-
kemampuan untuk bertindak seara efisien, memiliki tu+uan-tu+uan hidup
yang +elas, punya konsep diri yang sehat, ada koordinasi antara segenap
potensi dengan usaha-usahanya, memiliki regulasi-diri dan integrasi
kepribadian, dan batinnya selalu tenang%
Orang yang sehat mentalnya menurut 5arie Eahoda memiliki karakter
utama sebagai berikut$
a. 0ikap kepribadian yang baik terhadap diri sendiri dalam arti ia dapat
mengenal dirinya dengan baik%
b. ertumbuhan, perkembangan, dan peru+udan diri yang baik%
c. 8ntegrasi diri yang meliputi keseimbangan mental, kesatuan pandangan,
dan tahan terhadap tekanan-tekanan yang ter+adi%
11
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
12/42
d. Otonomi diri yang menakup unsur-unsur pengatur kelakuan dari dalam
atau kelakuan-kelakuan bebas%
e. ersepsi mengenai realitas, bebas dari penyimpangan kebutuhan serta
memiliki empati dan kepekaan sosial%
f. Kemampuan untuk menguasai lingkungan dan berintegrasi dengannya
seara baik (3ahya, #**.$ 91)%
/astaman (!""#$ #.) memberikan tolak ukur kesehatan mental,
dengan kriteria-kriteria sebagai berikut$
1) /ebas dari gangguan dan penyakit-penyakit ke+iaan%
2) 5ampu seara lues menyesuaikan diri dan meniptakan hubungan antar
pribadi yang bermanfaat dan menyenangkan%
3) 5engembangkan potensi-potensi pribadi (bakat, kemampuan, sikap, sifat,
dan sebagainya) yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan
lingkungan%
4) /eriman dan bertaAa kepada uhan dan berupaya menerapkan tuntutan
agama dalam kehidupan sehari-hari%
Dari berbagai iri orang yang memiliki mental yang sehat
sebagaimana di+elaskan di atas, pada penelitian ini peneliti memilih iri yang
dikemukakan /astaman (#**7$#.), dan di+adikan dasar dalam membuat
skala kesehatan mental%
12
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
13/42
1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental
Kesehatan mental dipengaruhi oleh beberapa faktor baik eksternal
maupun internal% 3ang termasuk faktor internal adalah faktor biologis dan
psikologis, diantaranya$
g. Faktor /iologis
0alah satu faktor yang berpengaruh tehadap kesehatan menta adalah faktor
biologis% /eberapa faktor biologis yang seara langsung berpengaruh
terhadap kesehatan mental, diantaranya$ otak, system endokrin, genetika,
sensori, dan kondisi ibu selama kehamilan%
h. Faktor sikologis
4spek psikis yang berpengaruh terhadap kesehatan menrtal, yaitu$
pengalaman aal, proses pembela+aran, dan kebutuhan (5uhyani, !"#!$
.1-7")%
Faktor eksternal yang memengaruhi kesehatan mental yaitu sosial
budaya, diantaranya$
a) 0tratifikasi 0osial
13
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
14/42
Holingshead dan 6edlih menemukan baha terdapat distribus gangguan
mental seara berbeda antara kelompok masyarakat yang berada pada
strata tinggi dengan strata sosial yang rendah%
b) 8nteraksi 0osial
Faris dan Dunham mengemukakan baha kualitas interaksi sosial
indi2idu sangat mempengaruhi kesehatan mentalnya%
c) Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan mikrosistem yang menentukan
kepribadian dan kesehatan mental anak%
d) 0ekolah
0ekolah +uga merupakan lingkungan yang turut mempengaruhi terhadap
perkembangan kesehatan mental anak (5uhyani, !"#!$ 7"-7!)%
Eohnson (dalam Videbek$ !"";, ##) menyatakan kesehatan +ia
dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya$
a. Otonomi dan kemandirian$ indi2idu dapat melihat ke dalam dirinya untuk
menemukan nilai dan tu+uan hidup% 8ndi2idu yang otonom dan mandiri
dapat beker+a seara interdependen atau kooperatif dengan orang lain
tanpa kehilangan otonominya%
14
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
15/42
b. 5emaksimalkan potensi diri$ indi2idu memiliki orientasi pada
pertumbuhan dan aktualisasi diri%
c. 5enoleransi ketidakpastian hidup$ indi2idu dapat menghadapi tantangan
hidup sehari-hari dengan harapan dan pandangan positif alaupun tidak
mengetahui apa yang ter+adi di masa depan%
d. Harga diri$ indi2idu memiliki kesadaran yang realisitis akan kemampuan
dan keterbatasannya%
e. 5enguasai lingkungan$ indi2idu dapat menghadapi dan memengaruhi
lingkungan dengan ara yang kreatif, kompeten, dan sesuai kemampuan%
f. Orientasi realitas$ indi2idu dapat membedakan dunia dunia nyata dari
dunia impian, fakta dari khayalan, dan bertindak seara tepat%
g. 5ana+emen stress$ indi2idu menoleransi stress kehidupan, merasa emas
atau berduka sesuai keadaan, dan mengalami kegagalan tanpa merasa
hanur% 8a menggunakan dukungan dari keluarga dan teman untuk
mengatasi krisis karena mengetahui baha stress tidak akan berlangsung
selamanya%
Dari uraian diatas dapat disimpulkan baha kesehatan mental
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal% Dalam penelitian ini intensitas
mengikuti pembinaan keagamaan 8slam dapat dikategorikan dalam faktor
internal dari aspek psikis dan dukungan sosial sebagai faktor eksternal sosial
budaya%
2. Intensitas Men)ikuti Pe$%inaan Kea)a$aan Isa$
2.1.engertian 8ntensitas
15
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
16/42
8ntensitas berasal dari kata intens yang artinya hebat, sangat kuat
(tentang kekuatan, efek, dan sebagainya), tinggi (mutu), bergelora, penuh
semangat (perasaan), dan sangat emosional (orang)% Dilihat dari sifat intensi&
berarti seara sungguh-sungguh dan terus-menerus dalam menger+akan
seseuatu hingga memperoleh hasil optimal, sedangkan intensitas merupakan
keadaan tingkatan atau ukuran intensnya (im enyusun Kamus usat
embinaan dan engembangan /ahasa, #**.$ ;)%
5enurut Kartono dan Gulo (dalam 'urhidayah, !"##$ ), intensitas
adalah besar atau kekuatan suatu tingkah laku, +umlah energi fisik yang
dibutuhkan untuk merangsang salah satu indera, ukuran fisik dari energi atau
data indera% Eadi intensitas adalah tingkat kesungguhan yang dilakukan oleh
seseorang dalam melakukan suatu usaha atau kegiatan tertentu%
/erdasarkan pen+elasan di atas, dapat disimpulkan baha kata
intensitas diartikan sebagai kegiatan atau usaha yang dilakukan seseorang
seara terus-menerus dan lebih dari satu kali dengan frekuensi yang lebih
lama semakin meningkat yang di dalamnya mengandung unsur moti2asi,
semangat>giat dalam menapai hasil yang diinginkan%
2.2. engertian embinaan Keagamaan 8slam
embinaan keagamaan terdiri atas dua kata yaitu pembinaan dan
keagamaan% Dalam kamus 8ndonesia mempunyai pengertian proses perbuatan,
ara membina, pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan dan, kegiatan
yang dilakukan berdaya guna dan berhasil untuk memperoleh hasil yang lebih
baik (Depdikbud, #**.$ ##9), serta pengetian keagamaan adalah sifat-sifat
16
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
17/42
yang terdapat dalam agama atau segala sesuatu yang berhubungan dengan
agama (Depdikbud$ #**., #")
0eara praktis, pembinaan adalah suatu usaha dan upaya yang
dilakukan seara sadar terhadap nilai-nilai yang dilaksanakan oleh orang tua,
seorang pendidik atau tokoh masyarakat dengan metode tertentu baik seara
personal (perorangan) maupun seara lembaga yang merasa punya tanggung
+aab terhadap perkembangan pendidikan anak didik atau generasi penerus
bangsa dalam rangka menanamkan nilai-nilai dan dasar kepribadian dan
pengetahuan yang bersumber pada a+aran agama 8slam untuk dapat diarahkan
pada sasaran dan tu+uan yang ingin diapai%
engertian agama menurut William Eames adalah segala perasaan
tindakan pengalaman manusia masing-masing dalam keheningannya,
sedangkan menurut Kamus /esar /ahasa 8ndonesia, agama mempunyai arti
sistem, prinsip keperayaan kepada uhan dengan a+aran kebaktian dan
kea+iban-kea+iban yang bertalian dengan keperayaan itu (Depdikbud,
#**.$ #")%
engertian 8slam menutut Kamus /esar /ahasa 8ndonesia yaitu agama
yang dia+arkan oleh 'abi 5uhammad 04W berpedoman pada kitab sui al-
?ur
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
18/42
bukan hanya sekedar menyampaikan pengetahuan tentang agama 8slam
kepada santri, melainkan pembinaan mental spiritual, sesuai dengan a+aran
8slam%
2.3. engertian 8ntensitas 5engikuti embinaan Keagamaan
embinaan keagamaan 8slam adalah usaha yang dilakukan seara
berdaya guna dan berhasil guna memperoleh hasil yang lebih baik terhadap
peraturan uhan yang diberikan kepada manusia dan untuk mendapatkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat% /erdasarkan definisi masing-masing di atas
dapat disimpulkan baha yang dimaksud intensitas mengikuti pembinaan
keagamaan yaitu tingkat kesungguhan suatu usaha yang dilakukan seara
berdaya guna dan berhasil guna memperoleh hasil yang lebih baik terhadap
peraturan uhan yang diberikan kepada manusia dan untuk memperoleh
kebahagiaan di dunia dan akhirat%
2.4. 4spek-aspek 8ntensitas 5engikuti embinaan Keagamaan 8slam
4spek- aspek intensitas mengikuti pembinaan mental keagamaan
8slam yaitu$
a) Frekuensi kegiatan
3aitu seberapa sering kegiatan dilakukan dalam periode aktu
tertentu (5akmun, !""!$ .")%
b) 5oti2asi
5oti2asi adalah suatu kekuatan ( power ), tenaga ( &orces), daya
(energ$), atau suatu keadaan yang kompleks (a comple' state), dan
18
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
19/42
kesiapsediaan ( preparator$ set ) dalam diri indi2idu untuk bergerak ke
arah tu+uan tertentu, baik disadari maupun tidak% 5oti2asi munul dari
dalam indi2idu itu sendiri (intrinsik) dan +uga bisa dipengaruhi oleh
lingkungan (ekstrinsik) (5akmun, !""!$ 9)%
Freud menafsirkan moti2asi-moti2asi aktifitas manusia menurut
konsep naluri% 'aluri pertama atau kumpulan naluri-naluri pertama diberi
nama eros, yang mengandung dorongan-dorongan kelamin dan dorongan
untuk men+aga diri% Freud menyebut kumpulan kedua dengan nama naluri-
naluri perusak (tanatos) yang menerminkan keinginan merusak,
menghanurkan segala-galanya terutama diri manusia sendiri (Hasan,
#*;1$ *!-*)
c) erhatian%
Hal lain yang men+adi aspek dari intensitas mengikuti pembinaan
keagamaan 8slam yakni perhatian% Dakir (dalam Hidayah, !"##$ 1-9)
menyatakan perhatian ialah keaktifan peningkatan kesadaran seluruh
fungsi +ia yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada sesuatu, baik
yang ada di dalam maupun yang ada di luar diri indi2idu% 5elalui
perhatian seseorang lebih mudah menerima sesuatu, dan sebaliknya tanpa
adanya perhatian, tiap asumsi-asumsi yang masuk, baik dari dalam diri
maupun dari luar akan sulit diterima%
d) fek
Dalam kamus usat embinaan dan engembangan /ahasa (#**"$
7) salah satu aspek dari intensitas adalah efek, yaitu suatu perubahan,
hasil, atau konsekuensi langsung yang disebabkan oleh suatu tindakan%
19
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
20/42
e) Spirit o& change
4spek lain dari intensitas mengikuti pembinaan keagamaan 8slam
yaitu spirit o& change yaitu semangat untuk berubah% 0emangat +uang yang
mempengaruhi etos ker+a muslim dikarenakan adanya rasa mahabbah
lilahi (inta kepada 4llah) yang sangat menggelora mempengaruhi seluruh
+ianya (asmara, #**7$ #)%
2.5. Konsep embinaan Keagamaan 8slam
embinaan keagamaan yang baik terdapat dalam setiap agama,
terutama agam 8slam yang telah mengantarkan pemeluknya pada kehidupan
yang tenang, tentram serta bahagia lahir dan batin% Kea+iban untuk men+aga
keluarga yang difirmankan oleh 4llah dalam al-?ur
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
21/42
anggota tubuh yang dikaruniakannya, tanpa ketentuan arah +alan yang pasti%
5anusia diberi +alan yang dikehendakinya, sebagaimana firman 4llah$
Artin$a( -Sesungguhn$a beruntunglah orang $ang mensucikan jiwa itu* Dan
Sesungguhn$a merugilah orang $ang mengotorin$a. (4l-?ur
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
22/42
2.6.2. u+uan dalam pembinaan keagamaan adalah$
a. 5embantu indi2idu>kelompok indi2idu menegah timbulnya masalah-
masalah dalam kehidupan keagamaan%
b. 5embantu indi2idu memeahkan masalah yang berkaitan dengan
kehidupan keagamaannya%
c. 5embantu indi2idu memelihara situasi dan kondisi kehidupan keagamaan
dirinya yang telah baik agar tetap baik dan atau men+adi lebih baik (FaAih$
!""#, 1)%
Eadi, tu+uan pembinaan keagamaan 8slam seara umum yaitu
membantu indi2idu menyelesaikan masalah dan mendapatkan kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat%
2.6.3. 5etode embinaan Keagamaan 8slam
5etode dapat diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk
mengungkapkan ara yang paling epat dan tepat dalam melakukan sesuatu
(iay$ !""7, 71)% Dalam hubungannya dengan pembinaan keagamaan 8slam,
maka metode pembinaan keagamaan berarti ara yang paling epat dan tepat
dalam melakukan pembinaan keagamaan 8slam% 5engenai metode pembinaan
keagamaan tidak +auh berbeda dengan metode dakah, al-?ur
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
23/42
5etode dakah sebagaimana dimaksud dalam ayat #!7 dari surat al-
'ahl tersebut di atas dapat diklasifikasikan men+adi tiga metode yaitu metode
yang meliputi hikmah, nasehat yang baik dan berdebat dengan ara yang baik%
4l-'ahlai, meyebutkan ada tu+uh pokok metode pembinaan
keagamaan, yaitu dengan metode hiwar , metode kisah ?ur
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
24/42
uhan menga+arkan umatnya dengan membuat perumpamaan
misalnya dalam surat 4l-/aAarah$ #9
Artin$a( -Perumpamaan mereka adalah seperti orang $ang men$alakan api*
maka setelah api itu menerangi sekelilingn$a Allah hilangkan caha$a 0$ang
men$inari1 mereka* dan membiarkan mereka dalam kegelapan* tidak dapat
Melihat.
d. 5etode Keteladanan
Keteladanan atau ontoh dalam 8slam merupakan bagian dari se+umlah
metode yang paling efektif dalam mempersiapkan dan membentuk anak
santri% Hal ini karena seorang pembina dalam pandangan anak adalah sosok
ideal, yang mana tingkah laku, sikap serta pandangan hidupnya patut untuk
ditiru, bahkan didasari atau tidak semua keteladanan itu akan melekat pada
diri dan perasaannya (6amayulis, !""7$ !!7)%
e. 5etode 4Ibrah dan Mau2i3ah
'asehat (mau2i3ah) hendaknya disampaikan dengan ara menyentuh
kalbu, itu tidak mudah% 4kan tetapi, dengan keikhlasan dan berulang-ulang,
akhirnya nasehat itu akan dirasakan menyentuh kalbu pendengarnya%
f. 5etode !arghib dan !arhib
!arghib adalah memberikan +an+i terhadap kesenangan, kenikmatan
akhirat yang disetai dengan bu+ukan% !arhib adalah anaman karena dosa yang
dilakukan% !arghib bertu+uan untuk membuat orang mematuhi peraturan
4llah% !arhib +uga demikian, tapi tekanannya targhib adalah agar untuk
melakukan kebaikan sedangkan tarhib agar men+auhi larangan-'ya%
24
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
25/42
5etode ini sangat ook karena didasarkan atas ke+iaaan manusia
(fitrah) yang menginginkan adanya kesenangan, keselamatan, dan tidak
menginginkan adanya kepedihan dan kesengsaraan (6amayulis, !""7$ !!9)%
Dari uraian diatas dapat disimpulkan baha metode pembinaan
keagamaan 8slam sama dengan metode dakah yaitu metode yang meliputi
hikmah, nasehat yang baik dan berdebat dengan ara yang baik%
3. Dukun)an Sosia
3.1. engertian dukungan sosial
4da beberapa pendapat dari para ahli tentang dukungan sosial, di
antaranya yaitu$
iere mendefinisikan dukungan sosial sebagai sumber emosional,
informasional atau pendampingan yang diberikan oleh orang-orang di sekitar
indi2idu untuk menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang ter+adi sehari-
hari dalam kehidupan% Diammtteo mendifinisikan dukungan sosial sebagai
dukungan atau bantuan yang berasal dari orang orang lain seperti teman,
tetangga, teman ker+a dan orang-orang lainnya
(http$>>artidukungansosial%blogspot%om>!"##>"!>teori-dukungan-sosial%html,
diunduh, #9 0eptember !"#, pkl, #1$")
Gottlieb (dalam 'ursallam, !""9$ ") menyatakan dukungan sosial
terdiri dari informasi atau nasehat 2erbal maupun non 2erbal, bantuan nyata,
atau tindakan yang didapatkan karena kehadiran orang lain dan mempunyai
25
http://artidukungansosial.blogspot.com/2011/02/teori-dukungan-sosial.htmlhttp://artidukungansosial.blogspot.com/2011/02/teori-dukungan-sosial.htmlhttp://artidukungansosial.blogspot.com/2011/02/teori-dukungan-sosial.html
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
26/42
manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerima% /uhanan (dalam
Videbek, !"##$ #9;) menyatakan dukungan sosial merupakan dukungan
emosional yang berasal dari teman, anggota keluarga, bahkan pemberi
peraatan kesehatan yang membantu indi2idu ketika suatu masalah munul%
5enurut Johen dan 0yme (dalam rasetyaati$ !"##, *1), dukungan
sosial adalah suatu keadaan yang bermanfaat bagi indi2idu yang diperoleh
dari orang lain yang dapat diperaya sehingga seseorang akan tahu baha ada
orang lain yang memperhatikan, menghargai dan menintainya%
Dari uraian diatas dapat disimpulkan baha dukungan sosial adalah
hubungan interpersonal antara indi2idu yang memberi bantuan berupa
bantuan instrumental, emotional, pemberian informasi, dan penilaian%
3.2. 4spek-aspek Dukungan 0osial
House (dalam 'ursallam, !""9$ #) menyatakan baha aspek
dukungan sosial sebagai suatu bentuk transaksi antar pribadi yang melibatkan$
a. Dukungan mosional
5enakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap orang
yang bersangkutan
b. Dukungan enghargaan
er+adi leat ungkapan hormat>penghargaan positif untuk orang lain,
dorongan ma+u atau persetu+uan dengan gagasan atau perasaan indi2idu dan
perbandingan positif orang itu dengan orang lain%
c. Dukungan 8nstrumental
5enakup bantuan langsung, misalnya orang memberi pin+aman uang
kepada orang yang membutuhkan atau menolong dengan memberi peker+aan
pada orang yang tidak punya peker+aan%
26
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
27/42
d. Dukungan 8nformatif
5enakup pemberian nasihat, saran, pengetahuan, dan informasi serta
petun+uk ('ursallam$ !""9, #)
5enurut Friedman (dalam rasetyaati, !"##$ *1), +enis dukungan
keluarga ada empat, yakni$
1) Dukungan 8nstrumental, yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan
praktis dan konkrit%
2) Dukungan 8nformasional, yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah
kolektor dan diseminator (pentebar informasi)%
3) Dukungan enilian ( Appraisal ), yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah
umpan-balik, membimbing dan menengahi pemeahan masalah%
4) Dukungan mosional, yaitu keluarga sebagai tempat yang aman dan
damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap
emosi%
Weis (dalam 0ukoo, !"##$ "), mengembangkan social pro/isions
scale untuk mengukur ketersediaan dukungan sosial yang diperoleh dari
hubungan indi2idu dengan orang lain% erdapat enam aspek di dalamnya,
yaitu$
a) Attachment (kasih sayang atau kelekatan), yaitu perasaan kedekatan seara
emosional kepada orang lain yang memberikan rasa aman, biasanya
didapatkan dari pasangan, teman dekat, atau hubungan keluarga%
27
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
28/42
b) Social integration (integrasi sosial), meru+uk pada adanya perasaan
memiliki minat, kepedulian, dan rekresional yang sama%
c) Reassurance o& worth (penghargaan atau pengakuan), yaitu adanya
pengakuan dari orang lain terhadap kompetensi, keterampilan, dan nilai
yang dimiliki seseorang%
d) Reliable alliance (ikatan atau hubungan yang dapat diandalkan), yaitu
adanya keyakinan baha ada orang lain yang dapat diandalkan untuk
membantu penyelesaian masalah dan kepastian%
e) 5uidance (bimbingan), yaitu adanya seseorang yang memberikan nasehat
dan pemberian informasi%
f) #pportunit$ &or nurturance (kemungkinan dibantu), merupakan perasaan
akan tanggung +aab terhadap kese+ahteraan%
Dari beberapa bentuk dukungan sosial dari beberapa pendapat ahli,
maka penulis menggunakan aspek-aspek dukungan sosial dari pendapat
House, yaitu dukungan emosional, penghargaan, instrumental, dan informatif%
G. Hu%un)an Kese#atan Menta Santri den)an Intensitas Men)ikuti
Pe$%inaan Kea)a$aan dan Dukun)an Sosia
28
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
29/42
0ebagaimana diuraikan dalam latar belakang, baha faktor yang
mempengaruhi kesehatan mental seseorang ada dua, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal% Dalam hal ini dukungan sosial dan intensitas mengikuti
pembinaan keagamaan 8slam merupakan faktor yang mempengaruhi
kesehatan mental santri% 4danya dukungan sosial yang diperoleh dari
pengasuh pondok pesantren, pembina keagamaan maupun dari sesama santri
dapat men+adi penyemangat ketika hidup di pondok pesantren% 0elain itu
dengan dukungan sosial dari berbagai pihak dapat membantu indi2idu dalam
menyelesaikan masalah yang dimiliki%
0elain dukungan sosial, intensitas mengikuti pembinaan keagamaan
+uga dapat memberi ketenangan batin pada diri santri% Hal ini sesuai dengan
fungsi pembinaan keagamaan 8slam yaitu fungsi pre2entif, kuratif,
preser2ati2e, dan de2elopmental%
Fungsi pre/enti& dalam kesehatan mental dapat berfungsi menegah
timbulnya gangguan-gangguan +ia, fungsi kurati& dapat berfungsi
menghentikan gangguan kesehatan mental, fungsi preser/ati/e dapat
berfungsi mempertahankan kesehatan mental indi2idu yang semula tidak baik
men+adi baik, dan fungsi de/elopmental dapat berfungsi mengembangkan
kesehatan mental yang telah baik men+adi lebih baik dari pada sebelumnya%
Dalam ilmu kesehatan mental, terdapat salah satu penyesuaian yang
tidak sehat, yang disebut pembelaan ( sancti&$) yaitu orang yang tidak berani
mengakui kepada dirinya baha ia telah melanggar nilai-nilai yang dianutnya
sendiri (Darad+at, #**$ !)% 5isalnya seseorang yang mampu berpuasa,
tetapi berpura-pura sakit supaya tidak men+alankan puasa, +ika hal ini sering
29
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
30/42
dilakukan, maka ia tertipu oleh dirinya sendiri% Darad+at (#**) mengatakan
baha ibadah puasa dapat menegah ter+adinya kelainan yang seperti itu,
nilai-nilai puasa itu benar-benar men+angkau lubuk yang terdalam pada diri
manusia, yang menun+ang kepada pembinaan akhlak mulia, begitu +uga
dengan pembinaan keagamaan 8slam%
u+uan pembinaan keagamaan 8slam yaitu membantu indi2idu
mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat% Kebahagiaan ini dapat
diperoleh apabila indi2idu tersebut memiliki ketenangan batin, sehingga
kesehatan mental indi2idu tersebut harus diperhatikan% Dalam hal ini
kesehatan mental dapat diperoleh dari intensitas mengikuti pembinaan
keagamaan dan mendapatkan dukungan sosial dari lingkungan sekitar%
H. Hiotesis
/erdasarkan uraian di atas dapat dia+ukan hipotesis baha ada
pengaruh intensitas mengikuti pembinaan keagamaan 8slam dan dukungan
sosial seara (sinergik) bersama terhadap kesehatan mental santri% 0emakin
tinggi intensitas mengikuti pembinaan keagamaan 8slam dan dukungan sosial
semakin tinggi pula kesehatan mental santri% 0ebaliknya, semakin rendah
intesitas mengikuti pembinaan keagamaan 8slam dan dukungan sosial maka
semakin rendah pula tingkat kesehatan mental santri%
I. Metodoo)i Peneitian
1. Jenis Peneitian
0e+alan dengan tu+uan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka
+enis penelitian ini adalah kuantitatif% 3ang dimaksud dengan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisis pada data-data
30
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
31/42
numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistik% ada dasarnya
penelitian kuantitatif dilakukan pada penelitian internal (dalam rangka
mengu+i hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasil pada suatu
probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil% Dengan metode kuantitatif
akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan
antara 2ariabel yang akan diteliti% ada umumnya, penilitian kuantitatif
merupakan penelitian sampel besar (4@ar$ #**;, 9*)% Variabel dalam
penelitian ini adalah intensitas mengikuti pembinaan keagamaan 8slam dan
dukungan sosial sebagai independen dan kesehatan mental sebagai 2ariabel
dependen%
2. De,inisi Oerasiona
2.1. Kese#atan Menta
Kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari ge+ala gangguan
atau penyakit mental, teru+udnya keharmonisan yang sungguh-sungguh
antar fungsi-fungsi +ia serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi
problem-problem biasa yang ter+adi dan merasakan seara positif kebahagiaan
dan kemampuan dirinya, adanya kemampuan yang dimiliki untuk
menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri dan lingkungannya, berlandaskan
31
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
32/42
keimanan dan ketakaan, serta bertu+uan untuk menapai hidup yang
bermakna dan bahagia di dunia dan bahagia di akhirat%
engukuran kesehatan mental dilakukan dengan menggunakan 0kala
Kesehatan mental% 0kala ini merupakan pengembangan kesehatan mental
yang disusun /ukhori (!""1$ !;)% 0kala tersebut berdasarkan aspek-aspek
menurut /astaman (#**7$#.), yang meliputi$
1) /ebas dari gangguan dan penyakit-penyakit ke+iaan,
2) 5ampu seara lues menyesuaikan diri dan meniptakan hubungan antar
pribadi yang bermanfaat dan menyenangkan,
3) 5engembangkan potensi-potensi pribadi (bakat, kemampuan, sikap, sifat,
dan sebagainya) yang baik dan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan
lingkungannya,
4) /eriman dan bertaka kepada uhan dan berupaya menerapkan tuntunan
agama dalam kehidupan sehari-hari%
2.2. Intensitas $en)ikuti Pe$%inaan Kea)a$aan
8ntensitas mengikuti pembinaan keagamaan yaitu tingkat kesungguhan
suatu usaha yang dilakukan seara berdaya guna dan berhasil untuk
memperoleh hasil yang lebih baik terhadap peraturan uhan yang diberikan
kepada manusia dan untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat%
0kala intensitas mengikuti pembinaan keagamaan 8slam merupakan
pengembangan skala intensitas mengikuti pembinaan keagaamaan mental
yang disusun Hidayah (!"##$ 7-9)% 0kala tersebut disusun berdasarkan
32
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
33/42
aspek-aspek menurut 5akmun (!""!), asmara (#**7), dan Dakir (#**),
yang meliputi$
a. Frekuensi kegiatan yang dilakukan, yaitu seberapa sering kegiatan
dilakukan dalam periode aktu tertentu
b. 5oti2asi mengikuti kegiatan tersebut, yaitu suatu kekuatan ( power ),
tenaga ( &orces), daya (energ$), atau suatu keadaan yang kompleks (a
comple' state), dan kesiapsediaan ( preparator$ set ) dalam diri indi2idu
untuk bergerak ke arah tu+uan tertentu, baik disadari maupun tidak%
c. fek yang ditimbulkan dari adanya pembinaan, yaitu suatu perubahan,
hasil, atau konsekuensi langsung yang disebabkan oleh suatu tindakan%
d. erhatian, yaitu keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi +ia yang
dikerahkan dalam pemusatannya kepada sesuatu, baik yang ada di dalam
maupun yang ada di luar diri indi2idu%
e. Spirit o& change (semangat ingin berubah) dari santri%
2.3.Dukun)an Sosia
Dukungan 0osial adalah hubungan antar pribadi yang bersifat
membantu dan menolong yang diperoleh dari orang lain yang dapat
diperaya% &ntuk mengukur tingkat dukungan sosial maka digunakan skala
tingkat dukungan sosial% engukuran dukungan sosial keluarga dilakukan
dengan menggunakan 0kala dukungan sosial yang digunakan merupakan
pengembangan skala yang disusun /ukhori (!""1$ !;)% 0kala tersebut disusun
berdasarkan aspek-aspek menurut House (dalam 'ursallam$ !""9, !*), yang
meliputi$
33
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
34/42
#)% erhatian emosional, menakup ungkapan empati, kepedulian, dan
perhatian terhadap orang yang bersangkutan
!)% /antuan instrumental, menakup bantuan langsung, misalnya orang
memberi pin+aman uang kepada orang yang membutuhkan atau menolong
dengan memberi peker+aan pada orang yang tidak punya peker+aan%
)% emberian informasi, menakup pemberian nasihat, saran, pengetahuan,
dan informasi serta petun+uk%
.)% enilaian, ter+adi leat ungkapan hormat> penghargaan positif untuk orang
lain, dorongan ma+u atau persetu+uan dengan gagasan atau perasaan indi2idu
dan perbandingan positif orang itu dengan orang lain%
3. Su$%er dan Jenis Data
0umber primer dari penelitian adalah santri di pondok pesantren 4l-
Hidayah lumbon Ke% =impung Kab% /atang yang mengikuti kegiatan
pembinaan keagamaan 8slam% 4dapun sumber sekunder dari penelitian ini
adalah petugas pembinaan keagamaan 8slam di ondok esantren 4l-Hidayah
lumbon Ke% =impung Kab% /atang dan perpustakaan%
4dapun +enis data yang dipergunakan yaitu$
a) Data rimer
34
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
35/42
Data primer adalah data yang diperoleh dari +aaban responden
melalui skala, yakni skala tentang kesehatan mental santri, skala intensitas
mengikuti pembinaan keagamaan 8slam, dan skala dukungan sosial%
b) Data 0ekunder
Data sekunder adalah data penun+ang dari data primer yang meliputi
data-data tentang pondok pesantren, laporan-laporan pelaksanaan kegiatan
pembinaan keagamaan 8slam, dan data santri%
4. Pouasi dan Sa$e
opulasi dalam penelitian ini adalah santri di pondok pesantren al-
Hidayah lumbon Ke% =impung Kab% /atang yang mengikuti pembinaan
keagamaan 8slam% Kriteria santri yang di+adikan responden adalah sebagai
berikut$ santri yang tinggal di pondok pesantren al-Hidayah, mengikuti
pembinaan keagamaan 8slam, dan +en+ang pendidikan minimal 05>5s%
5. Instru$en Pen)u$uan Data
8nstrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan skala kesehatan mental, skala intensitas mengikuti pembinaan
keagamaan 8slam, dan skala dukungan sosial%
0kala kesehatan mental, intensitas mengikuti pembinaan keagamaan
8slam, dan dukungan sosial menggunakan pernyataan &a/orabel dan
35
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
36/42
un&a/orabel % 8tem &a/orable adalah pernyataan yang seiring dengan obyek
yang akan diukur, sedang item un&a/orable adalah pernyataan yang tidak
seiring dengan obyek yang akan diukur%
engukuran skala kesehatan mental, intensitas mengikuti pembinaan
keagamaan, dan dukungan sosial dengan menggunakan . alternatif +aaban
yaitu, sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai% 0kor
+aaban mempunyai nilai .-# sebagaimana dalam tabel # berikut ini$
Ta%e -
Skor Ja.a%an Ite$
Ja.a%an Favorable Unfavorabel
00 . #
0 !
0 !
00 # .
5akin tinggi skor yang diperoleh, makin tinggi kesehatan mental,
intensitas mengikuti pembinaan keagamaan, dan dukungan sosialnya%
0ebaliknya makin rendah skor yang diperoleh, makin rendah pula kesehatan
mental, intensitas mengikuti pembinaan keagamaan dan dukungan sosialnya%
36
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
37/42
a. 0kala Kesehatan 5ental
&ntuk skala kesehatan mental menggunakan !; item pernyataan,
diantaranya #. item pernyataan &a/orable dan #. item pernyataan
un&a/orable%
&ntuk mempermudah dalam penyusunan skala kesehatan mental maka
terlebih dahulu dibuat tabel spesifikasi skala kesehatan mental sebagaimana
dalam tabel !%
Ta%e /
Sesi,ikasi Skaa Kese#atan Menta
No Indikator
No$or Ite$ Ju$a#
Ite$Favorable Unfavorable
# /ebas dari penyakit
ke+iaan
#,#!,#1,!7 7,*,#9
! 5ampu
5enyesuaikan Diri
!,9,#9,!" ##,#*,!1
9
5ampu
5engembangkan
otensi
1,#;,!9 #",;,#7,!#
9
. /eriman Kepada
uhan dan
menerapkan tuntutan
.,#.,! ,!!,!.,!; 9
37
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
38/42
agama dalam
kehidupan sehari-
hari
Eumlah #. #. !;
b. 0kala 8ntensitan 5engikuti embinaan Keagamaan 8slam
&ntuk skala intensitas mengikuti pembinaan keagamaan 8slam
menggunakan " item pernyataan diantaranya #7 item pernyataan &a/orable
dan #7 item pernyataan un&a/orable%
&ntuk mempermudah dalam penyusunan skala, maka terlebih dahulu
dibuat tabel spesifikasi skala intensitas mengikuti pembinaan keagamaan
8slam sebagaimana dalam tabel %
Ta%e 0
Sesi,ikasi Skaa Intensitas Men)ikuti Pe$%inaan Kea)a$aan
Isa$
No Indikator
No$or Ite$ Ju$a#
Ite$Favorable Unfavorable
# Frekuensi #,9,* ;,1, 1
! 5oti2asi !,##,#; 7,#",!" 1
fek ., #., !# #1,!.,!9 1
.% erhatian #!,#9,!7 #*,!1," 1
38
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
39/42
7% Spirit o& change #7,!,!; #,!!,!* 1
Eumlah #7 #7 "
c. 0kala Dukungan 0osial
&ntuk skala dukungan sosial menggunakan !; item pernyataan,
diantaranya #1 item pernyataan &a/orable dan #! item pernyataan
un&a/orable%
&ntuk mempermudah dalam penyusunan skala dukungan sosial, maka
terlebih dahulu dibuat tabel spesifikasi skala dukungan sosial sebagaimana
dalam tabel .$
Ta%e 1
Sesi,ikasi Skaa Dukun)an Sosia
No IndikatorNo$or Ite$ Ju$a#
Ite$Favorable Unfavorable
# erhatian
emosional
,9,#,!# #,*,#;9
! /antuan
8nstrumental
!,#.,#*,!; .,!",!79
emberian
8nformasi
;, #",#9,!. ##,#1,!!9
. enilaian 1,#!,#7,!9 7,!,!1 9
Eumlah #1 #! !;
39
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
40/42
d. engu+ian Validitas dan 6eliabilitas
0ebelum skala kesehatan mental digunakan pada penelitian yang
sesungguhnya, maka dilakukan u+i oba terlebih dahulu% &+i oba tersebut
dimaksudkan untuk memilih item-item yang memiliki 2aliditas dan reliabilitas
yang baik%
Dalam penelitian ini u+i oba yang digunakan adalah u+i oba terpakai%
&+i oba terpakai ini dilakukan hanya satu kali u+i oba (4ritonang, !""7$ 9")%
Dalam u+i oba terpakai peneliti langsung menya+ikannya pada sub+ek
penelitian, lalu peneliti menganalisis 2aliditasnya sehingga diketahui item
2alid dan item gugur apakah instrumen itu ukup andal atau tidak% Eika
hasilnya memenuhi syarat, maka peneliti langsung pada langkah selan+utnya%
Eika tidak memenuhi syarat, maka peneliti memperbaikinya dan mengadakan
u+i oba ulang pada responden (Hadi, #**"$ #"#)%
0eleksi item dilakukan dengan melakukan pengu+ian 2aliditas terhadap
!; item% engu+ian dilakukan dengan menggunakan formulasi korelasi
product moment dari earson, dan perhitungannya menggunakan bantuan
program 000 2ersi #.%"" (4@ar, !""#$ !#)%
Dalam penelitian ini pengu+ian reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan teknik 4lpha dari Jronbah, dan penghitungannya
menggunakan bantuan program 000 #.%""% engu+ian reliabilitas dilakukan
pada semua item yang 2alid%
40
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
41/42
6. Teknik Anaisis Data
engu+ian hubungan 2ariabel independen dengan 2ariabel dependen
dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda%
eknik analisis tersebut dilakukan dengan memanfaatkan program 000
#.%""% /erdasarkan pengu+ian tersebut akan diketahui pengaruh intensitas
mengkuti pembinaan keagamaan 8slam dan dukungan sosial seara bersama
terhadap kesehatan mental santri%
J. Siste$atika Penuisan
0istematika skripsi ini terdiri dari enam bab yang mssing-masing bab
menerminkan satu kesatuan yang utuh dan tak terpisahkan yaitu$
/ab pertama adalah pendahuluan, dalam bab ini, berisi tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tu+uan penelitian, manfaat penelitian,
tin+auan pustaka, dan sisitematika penulisan%
/ab kedua adalah kerangka teoritik yang men+elaskan tentang
kesehatan mental, intensitas mengikuti pembinaan keagamaan 8slam, dan
dukungan sosial% /ab ini dibagi men+adi lima sub bab% 0ub bab pertama
men+elaskan tentang pengertian kesehatan mental, faktor-faktor yang
mempengaruhi, dan aspek-aspek kesehatan mental% 0ub bab kedua
men+elaskan tentang pengertian intensitas, pengertian pembinaan keagamaan
8slam, pengertian intensitas mengikuti pembinaan keagamaan 8slam, aspek-
aspek, konsep pembinaan keagamaan, fungsi dan tu+uan pembinaan
keagamaan 8slam, dan metode pembinaan keagamaan 8slam% 0ub bab ketiga
men+elaskan tentang pengertian dukungan sosial dan aspek-aspek dukungan
41
-
8/16/2019 Kesehatan Mental Santri Ditinjau Dari Intensitas Mengikuti Pembinaan Keagamaan Dan Dukungan Sosial
42/42
sosial% 0ub bab keempat men+elaskan tentang hubungan kesehatan mental
dengan intensitas mengikuti pembinaan keagamaan 8slam dan dukungan
sosial% 0ub bab kelima adalah hipotesis penelitian%
/ab ketiga berisi tentang metodologi penelitisan% ada bab ini
di+elaskan tentang +enis penelitian, definisi operasional, sumber dan +enis
data, populasi dan sampel, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisi
data%
/ab keempat men+elaskan tentang se+arah singkat berdiri dan
gambaran umum pondok pesantren al-Hidayah lumbon Ke% =impung Kab%
/atang yang memuat tentang 2isi-misi, struktur organisasi pondok pesantren,
dan +adal kegiatan pembinaan keagamaan 8slam%
/ab kelima berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang
terbagi men+adi tiga sub bab% 0ub bab pertama hasil penelitian yang berisi
deskripsi data penelitian% 0ub bab kedua, berisi tentang pembahasan penelitian
dan pengu+iaan hidotesis% 0ub bab ketiga merupakan analisis lan+ut%
/ab keenam merupakan penutup, yaitu bab terakhir yang berisi
0kesimpulan, ssaran-saran, kata penutup, dan lampiran-lampiran%