kerjasama profil dan kewenangan lipi
TRANSCRIPT
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) 1
KATA PENGANTARKEPALA Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam sejahtera untuk kita semua
Peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting dalam menentukan arah
dan perkembangan peradaban suatu bangsa. Bangsa-bangsa yang maju dan
makmur adalah bangsa-bangsa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan sebaliknya bangsa-bangsa yang tidak menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi cenderung mengalami keterpurukan dalam banyak aspek peradaban
dan termarginalkan dalam pergaulan antar bangsa. Menyadari pentingnya ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam membangun bangsa yang sejahtera, Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berupaya memberikan hasil penelitian di
berbagai cabang keilmuan yang mampu member nilai tambah kepada daya saing
bangsa.
Untuk menjawab tantangan tersebut, penelitian tidak bisa lagi dikotak-kotakkan
ke dalam jargon riset dasar dan riset aplikatif. Riset perlu diarahkan pada alur yang
sifatnya integratif, menjawab secara langsung tantangan dan permasalahan yang
sedang dihadapi oleh bangsa kita. Riset-riset yang pada masa lalu dikategorikan
sebagai riset dasar, pada kenyataannya mampu menjadi kunci solusi terhadap
berbagai masalah yang kita hadapi, seperti keragaman hayati, kesehatan, dan
bahkan memberikan jawaban yang lebih optimistik terhadap kelangsungan hidup
kita sebagai manusia di muka bumi.
Booklet ini memuat sebagian dari hasil-hasil penelitian LIPI di berbagai cabang
keilmuan. Kami persembahkan sebagai bentuk pertanggungjawaban LIPI
kepada para pemangku kepentingan, baik kalangan komunitas ilmuwan maupun
masyarakat luas. Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan LIPI dapat
memberikan sumbangan yang berharga bagi bangsa dan Negara.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)2 3
Pembentukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memiliki sejarah yang
panjang diawali dengan pendirian Kebun Raya Bogor pada tahun 1817 oleh
Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen dengan nama
‘s Lands Plantentuinte Buitenzorg. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan
lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun
Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), Museum dan Laboratorium
Zoologi (1894). Setelah melewati beberapa fase kegiatan ilmiah di bidang botani
dan zoologi tersebut, Pemerintah Indonesia membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan
Indonesia (MIPI) melalui Undang-Undang (UU) No. 6 Tahun 1956. Tugasnya adalah
membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memberi
pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijakan untuk ilmu pengetahuan.
Pada tahun 1962, Pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset Nasional
(DURENAS) dan menempatkan MIPI di dalamnya dengan tugas tambahan
membangun dan mengasuh beberapa lembaga riset nasional. Hingga pada tahun
1966, status DURENAS menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS).
Sejak Agustus 1967, pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK
Presiden RI No. 128 Tahun 1967. Setelah itu, pemerintah berdasarkan Keputusan
MPRS No. 18/B/1967 membentuk LIPI dan menampung seluruh tugas LEMRENAS
dan MIPI ke dalam lembaga tersebut. Tugas pokoknya adalah (1) membimbing
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia agar
dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada khususnya dan umat
manusia pada umumnya; (2) mencari kebenaran ilmiah dimana kebebasan ilmiah,
kebebasan penelitian serta kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak
bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945; (3) mempersiapkan pembentukan
Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1991, tugas pokok ini selanjutnya
ditangani oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan Keputusan Presiden
(Keppres) No. 179 Tahun 1991).
Seiring perkembangan kemampuan nasional dalam bidang Iptek, lembaga ilmiah di
Indonesia pun mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Menyikapi hal tersebut,
peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi LIPI
terus dilakukan. Di antaranya, penetapan Keppres No. 128 Tahun 1967 tanggal 23
Agustus 1967 dan diubah dengan Keppres No. 43 Tahun 1985. Hal tersebut masih
disempurnakan lebih lanjut dengan Keppres No. 1 Tahun 1986 tanggal 13 Januari
1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Terakhir, kelembagaan LIPI
ditetapkan dengan Keppres No. 103 Tahun 2001.
SEJARAH
LIPI
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) 5LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)4
VisiMenjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang
mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil,
cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh
ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis.
Misi1. Menciptakan great science (ilmu pengetahuan
berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong
inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing
perekonomian nasional;
2. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan
dalam proses penciptaan good governance dalam
rangka memantapkan NKRI;
3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan
masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-
prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan;
4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu
pengetahuan) dalam pergaulan internasional;
5. Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan
manajemen dan sistem).
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)6 7
Sumber Daya- 1528 peneliti dan 4712 staf pendukung lulusan universitas dalam dan luar
negeri.
- 45 Pusat Penelitian dan Unit Pelaksana Teknis.
- Kapal penelitian (Baruna Jaya VII&VIII).
- Museum Herbarium Bogoriense. Didirikan pada tahun 1817, merupakan
museum yang memiliki koleksi flora ketiga terbesar dunia dengan lebih dari
dua juta koleksi specimen.
- Museum Zoologicum Bogoriense. Didirikan tahun 1884, merupakan museum
yang referensi fauna 10 terbesar dunia dengan lebih dari dua juta specimen
hewan.
- Empat Kebun Raya yang tersebar di Bogor dan Cibodas (Jawa Barat),
Purwodadi (Jawa Timur), dan Bali. LIPI juga mengawasi pembentukan lebih
dari 22 Kebun Raya daerah.
- Koleksi Culture Internasional untuk bakteri dan mikroba.
- Dua Pusat internasional: International Center for Interdiciplinary and Advances
Research (ICIAR) & Asia-Pasific Centers for Ecohydrology (APCE).
- Jejaring kerjasama nasional dan internasional dengan institusi penelitian,
donor, dan lembaga pendidikan seperti: JSPS, SCA, NSF, CASS, KITLV, NRF,
DFG.
- Pusat Referensi Nasional untuk Pengukuran dan Standar Pengujian.
statusLIPI adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang berada dalam
koordinasi Kementerian Ristek Dikti yang bertanggungjawab kepada Presiden.
TugasLIPI mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian
ilmu pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Fungsi1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian ilmu
pengetahuan.
2. Penyelenggaraan riset keilmuan yang bersifat mendasar.
3. Penyelenggaraan riset inter dan multidisiplin terfokus.
4. Pemantauan, evaluasi kemajuan, dan penelaahan kecenderungan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
5. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI.
6. Pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang ilmu pengetahuan,
7. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum.
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)8 9
Aktivitas LIPI
1 Penelitian, kalibrasi, informasi ilmiah, identifikasi, konsultasi,
analisa, survei, pelatihan dan bimbingan teknis.
2 Pengembangan produk, prototype dan proses.
3 Publikasi, seminar, dan berbagai upaya pemasyarakatan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
4 Otoritas ilmiah, rekomendasi dan pertimbangan ilmiah.
5 Pembinaan ilmiah masyarakat (kelompok ilmiah remaja, mahasiswa,
guru, dan organisasi profesi).
6 Penyelenggaraan kompetisi-kompetisi ilmiah berskala nasional dan
internasional.
7 IPTEK untuk Daerah (IPTEKDA).
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)10 11
LIPI telah menjalin lebih dari 50 kerjasama internasional di hampir semua bidang
keilmuan meliputi joint research, workshop, pertukaran peneliti dan program Ph.D.
Sampai saat ini LIPI memiliki lebih dari 80 mitra kerjasama antara lain dengan
universitas, lembaga penelitian dan pemerintah daerah.
LIPI juga turut serta dalam ekanggotaan pada badan internasional, yakni:
• Science Council of Asia (SCA)
• Asian Heads of Research Councils (ASIAHORCs)
• Association of Asian Social Science Research Councils (AASSREC)
• Asian and Pacific Center for Transfer of Technology (APCTT)
• Committee on Data for Science and Technology (CODATA)
• International Council for Science (ICSU)
• Pacific Science Association (PSA)
• International Federation of Social Science Organization (IFSSO)
• World Association of Industrial and Technological Research (WAITRO)
• Asia Pacific Metrology Program (APMP)
• Botanic Gardens Conservation International (BGCI)
• International Flora Malesiana Foundation (IFMF)
• Global Biodiversity Information Facility (GBIF)
KerjasamaPROFIL DAN KEWENANGAN LIPI
• Peringkat138duniauntuk lembagapenelitianversiWebometrics
2014.
• KontributorterbesaruntukpatendiIndonesia.
• Focal Point nasional untuk berbagai organisasi internasional,
seperti UNESCO dan ASEAN COST.
• Jaringandankerjasamayangluasdengankementerian,lembaga,
industri dan bisnis baik nasional maupun internasional.
• KewenanganNasional:
- Pendidikan dan pelatihan bagi para peneliti
- Evaluasi dan penilaian terhadap 8.000 peneliti nasional
- Penganugerahan Profesor Riset terhadap peneliti terbaik
- Akreditasi jurnal ilmiah
- Convention on Biodiversity (BSD)
- Convention for International Endangered Species (CITES)
- National Measurement International (NMI)
• Otoritasilmiahuntuk:
- Pelaksanaan The Convention on International Trade in
Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES)
- Pembentukan dan pengelolaan kebun raya
- Pengkajian dan evaluasi keanekaragaman hayati
- Pengujian industri dan pengukuran
• IndikatorNasionalIptekuntuksektorindustridanpendidikantinggi.
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)12 13
• Keanekaragaman Hayati dan Lingkungan
o Eksplorasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati
o Domestikasi flora dan fauna
o Energy bersih dan terbarukan
o Pasokan air yang berkelanjutan
• Ilmu Sosial dan Humaniora
o Demografi dan populasi
o Kebijakan dan good governance
o Otonomi daerah
o Konflik dan persaingan
o Ketahanan dan daya saing daerah dan masyarakat pesisir
Area PenelitianLIPI mendukung program prioritas penelitian nasional, antara lain:
• Pangan dan Kesehatan
o Molecular farming pasca genomik
o Obat berbasis keanekaragaman hayati
o Bioteknologi
• Ilmu Teknik
o Pertahanan dan keamanan
o IT, telekomunikasi dan elektronik
o Transportasi bersih
o Radar pengawasan
o Baterai Lithium
o Advanced Material dan Nanoteknologi
• Ilmu Kebumian
o Penginderaan jauh
o Budidaya dan perikanan
o Ekosistem laut dan konservasi
o Eksplorasi sumber daya alam
o Gempa dan mitigasi bencana
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)14 15
Ragam Hasil
PenelitianLIPI TELAH MENGHASILKAN PRODUK RISET
YANG BERKUALITAS DAN BERMANFAAT
UNTUK MASYARAKAT SERTA PENGEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)16 17
• Laba-lababermatakecil,KatakSeukuranJari,danAnggrekMini
Laba-laba dengan karakteristik bermata
kecil ditemukan oleh Cahyo Rahmadi
dari Pusat Penelitian Biologi di daerah
karst, Menoreh, Jawa. Laba-laba ini
merupakan genus Amauropelma yang
biasanya ditemukan di Australia. Temuan
ini menambah keanekaragaman hayati di
daerah karst di Indonesia. Peneliti biologi
LIPI lainnya juga telah menemukan dua
spesies katak berukuran jari, Leptbrachium
ingeri dan Leptbrachium kanowitense. Taxonomist dari Kebun Raya Purwodadi
LIPI, Destario Metusala telah menemukan Anggrek mini di Kalimantan yang
bernama Dendronium mucrovaginatum. Diameternya kurang dari 1 cm
dibandingkan dengan rentang ukuran anggrek yang rata-rata 5 cm.
B. Riset Lingkungan dan kesehatan
• AlatPengolahAirBanjirLayakMinum
Teknologi alat pengolah air banjir dirancang
secara fisika tanpa menggunakan bahan
kimia atau prosesnya secara filtrasi
(penyaringan) dengan menggunakan
lapisan-lapisan dari ukuran yang paling
kasar hingga paling halus. Target air olahan
yang dicapai adalah memenuhi standar
baku mutu kualitas air layak minum
baik secara uji fisika, kimia dan biologi.
Alat pengolah air banjir ini mengatasi
kebingungan masyarakat dalam memenuhi sumber air bersih untuk kebutuhan
minum, MCK (mandi, cuci, dan kakus) dan sebagainya saat terjadi bencana,
terutama banjir. Selain itu, alat juga berusaha melihat kondisi lapangan ketika
banjir, artinya alat dibuat untuk berpindah-pindah tempat (mobile). Alat juga
tak bergantung pada sumber energi listrik dari PLN alias mampu dijalankan
dengan penggunaan genset.
A. Riset Keanekaragaman Hayati
• JatiPlatinum
Jati Platinum LIPI adalah hasil rekayasa
genetika dengan cara mutasi radiasi sinar
Gamma bekerjasama dengan BATAN yang
kemudian diperbanyak dengan kultur jaringan
sehingga mutu bibitnya seragam. Jati platinum
hasil riset ini bisa mencapai diameter 30 cm
hanya dalam waktu lima tahun. Penanaman
jati platinum memberikan keuntungan karena
dengan bibit seharga Rp.10.000,- dalam 5-10
tahun akan menjadi tanaman dengan diameter 30 cm setinggi 6 meter atau
berarti didapat volume 0,42 meter kubik. Semisal dengan harga jati di pasaran
sampai Rp 20 juta per meter kubik. Menanam empat miliar pohon jati platinum
di seluruh Indonesia akan mampu memenuhi komitmen nasional mereduksi
emisi karbon hingga 26 persen sampai 2020 atau setara 0,67 giga ton karbon.
Setiap hektare pohon jati yang berusia maksimal 10 tahun ini bisa menyerap
karbon 170 ton C berat jenis 0,8 C konten 0,5.
• RajaTawondanSpesiesBambuBaru
Rosichon Ubaidillah dari Pusat Penelitian
Biologi LIPI bekerjasama dengan University
of California, Amerika, menemukan spesies
baru dalam ekspedisi mereka ke Mekongga,
Sulawesi yaitu tawon berukuran besar
bernama The Megalara Garuda atau yang
dikenal dengan nama Raja Tawon. Di daerah
tersebut juga ditemukan spesies baru bambu
oleh Elizabeth Widjaja dari pusat penelitian
yang sama. Spesies ini belum diberi nama tetapi memiliki karakteristik unik
karena tidak memiliki serat melainkan dilapisi oleh lilies. Keunikan lain cara
tumbuhnya yang merambat dengan diametenya hanya 2 cm.
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)18 19
• PenelitianBahasaEtnisPMB(AncamanKepunahan169BahasaEtnis)
Indonesia adalah masyarakat plural
yang terdiri dari beratus-ratus kelompok
etnis. Setiap kelompok ini tentu memiliki
kebudayaan dan bahasa sendiri. Secara
umum, Indonesia terbagi atas dua
kelompok bahasa besar yakni rumpun
Austrinesia dan Non-Austronesia,
dari sekian banyak bahasa yang ada,
diperkirakan 169 Bahasa Etnis diantaranya
terancam punah. Ancaman kepunahan
bahasa daerah cenderung terjadi pada rumpun Non-Austrinesia, khususnya
terletak di Indonesia bagian timur. Ada beragam faktor yang mempengaruhi
kepunahan bahasa tersebut sebagaimana diperkuat penelitian lapangan LIPI
pada pertengahan 2011.
D. RISET TEKNoLOGI INFORMASI DAN TELEKOMUNIKASI
• Bandros,PonselPintarantiSadapLIPI
BandrOs yang berasal dari
Bandung Raya Operating
System adalah ponsel
cerdas anti sadap dengan
menggunakan sistem
operasi (OS) open-source
berbasis Linux. Penelitian
sistem operasi ini baru
dimulai pada 2010, dengan melakukan penelitian terhadap perangkat sistem
tertanam. Sistem operasi itu merupakan pengembangan dari sistem operasi
desktop yang sudah diciptakan sebelumnya. Prototype dari ponsel pintar ini
menggunakan processor MTK 6575-cortex A9 1Ghz, memanfaatkan jaringan
GSM, layar touchscreen, Dual SIM, dan kamera 2MP. Diharapkan ponsel ini
dapat digunakan tidak hanya untuk consumer good, tapi juga untuk segmen
pemerintahan dan korporat.
• AlatPenghancurJarumSuntik(APJS)
Berangkat dari keterbatasan cara
pemusnahan jarum suntik bekas pakai,
LIPI menciptakan Alat Penghancur Jarum
Suntik (APJS) MEDINA5 seri SS500. Alat
ini mampu meleburkan bahan stainless
steel (baja) jarum suntik yang bertitik lebur
1.200 derajat Celcius menjadi serbuk.
APJS mampu menghancurkan jarum suntik
menjadi serbuk dalam waktu 10 detik untuk
setiap satu jarum suntik. Alat tersebut
dirancang portable (mudah dipindah) dan dapat digunakan oleh praktisi medis
dengan aman dan mudah dioperasikan. Alat berdimensi panjang 250 mm
(millimeter), lebar 120 mm, tinggi 200 mm itu terbuat dari bahan alumunium
cord dan telah terdaftar pada Direktorat Jendral (Ditjen) Paten Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) No. S0020050055.
C. RISET SOSIAL DAN KEMANUSIAAN
• BukuRoadMapPapua
Salah satu kontribusi LIPI dalam penelitian
bidang sosial ialah dengan kemunculan buku
tentang Road Map Papua. Hasil penelitian
ini berupaya memberikan masukan kepada
pemerintah dalam penyelesaian berbagai
konflik yang melanda provinsi paling timur
Indonesia tersebut. Setidaknya ada empat
isu yang dikelompokkan sebagai sumber-
sumber konflik papua dalam buku itu,
pertama, masalah marjinalisasi dan efek diskriminatif terhadap orang asli
Papua sejak 1970, kedua adalah kegagalan pembangunan terutama di bidang
pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi rakyat, ketiga adalah
adanya kontradiksi sejarah dan konstruksi identitas politik antara Papua dan
Jakarta, dan keempat adalah pertanggungjawaban atas kekerasan Negara di
masa lalu terhadap warga Negara Indonesia di Papua.
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)20 21
E. RISET PANGAN DAN PERTANIAN
• ApartemenUdangGalah
Untuk meningkatkan produksi atau hasil
panen para peternak udang galah, peneliti
LIPI telah menciptakan inovasi baru,
yakni pembuatan teknologi Apartemen
Udang Galah. ‘Apartemen’ udang galah
(Macrobrachium rosenbergii) adalah
bangunan dari bahan bambu yang dibelah
dan dianyam/dirakit menyerupai kerangka
bilik/kamar seperti sebuah apartemen
dan ditempatkan di dalam air kolam. Satu hal yang perlu dicermati adalah
penggunaan teknologi apartemen udang galah mampu mendongkrak jumlah
produksi secara signifikan. Produksi dengan sistem konvensional hanya
berkisar 1-2 ton/Ha, sedangkan dengan teknologi tersebut mampu mencapai
7 ton/Ha.
• SistemPertanianTerpaduBerbasisBiogas
LIPI telah memunculkan suatu sistem
pertanian terpadu berbasis biogas. Sistem
Pertanian Terpadu ini berangkat dari
pengembangan peternakan sapi yang
menghasilkan kotoran melimpah, diolah
dengan alat biogas untuk menopang
kebutuhan pertanian. Artinya, alat
biogas mampu menghasilkan energi bagi
kebutuhan rumah tangga petani dan
olahannya. Selain itu, efluen (sampah)
biogas bisa digunakan sebagai sumber
pupuk organik yang dipakai untuk bercocok tanam maupun tambahan hijauan
pakan ternak. Penerapan sistem pertanian terpadu berbasis alat biogas
tersebut, salah satunya diujicobakan dalam penelitian di daerah Kapitan Meo,
Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penelitian dilakukan dengan
membuat unit biogas dengan kapasitas 27.000 liter.
• RadarISRA
ISRA yang dikembangkan LIPI merupakan
radar pertama buatan Indonesia. Radar ini
digunakan untuk memonitor pergerakan
kapal di wilayah perairan Indonesia
dan sebagai pemandu kapal besar di
pelabuhan agar tidak bertabrakan, atau
bisa juga digunakan untuk mengantisipasi
masuknya kapal laut pendatang ilegal.
ISRA menggunakan teknologi terbaru
di bidang radar, FM-CW (frequency-
modulated continiuos wave), dengan menggunakan teknologi ini, ukuran dan
konsumsi daya radar menjadi kecil. Radar ini termasuk kategori “quiet radar”
(LPI= Low Probability of Intercept) yang tidak mengganggu system radar lain
di sekitarnya, tidak terdeteksi radar scanner oleh pihak militer, dan memiliki
system target tracking sesuai ARPA (Automatic radar Plotting Aids) yang
ditetapkan IMO (International Maritime Organization) serta terintegrasi dalam
jaringan radar untuk memperluas daerah liputan.
• AplikasibukuTigaDimensi
Sistem elektronik ini merupakan penelitian
yang mengembangkan sistem buku
elektronik (Electronic Book/ eBook) dengan
format 3 dimensi yang terintegrasi dengan
berbagai format. Buku tersebut mudah
diakses darimana pun dan dengan media
apapun seperti komputer, notebook,
handphone, tablet dan lainnya. Pengguna
seolah-olah dihadapkan langsung dengan
buku secara nyata karena efek perpindahan
halaman satu ke halaman lain bergerak secara alami. Kelebihan program tiga
dimensi dibanding buku konvensional, antara lain ukuran fisik kecil, format
digital tidak mudah rusak, mudah diproses, distribusi dan penyajian lebih
kreatif.
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)22 23
• MikrobaLokalUntukPupuk
Penggunaan pestisida, herbisida, dan
kegiatan seperti pertambangan telah
menurunkan kualitas dan kesehatan
tanah. Padahal kualitas tanah yang baik
penting bagi produksi pertanian dan
petahanan pangan nasional. Merespon
hal tersebut, Pusat Penelitian Biologi
LIPI telah meluncurkan teknologi
pembuatan pupuk organic berbasis
mikroba “Beyonic”. Formula pupuk ini
berisi kombinasi mikroba yang dapat
menyediakan fosfor, nitrogen dan hormone, menetralkan polutan tanah, serta
mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, dan mampu membantu proses siklus
hara dalam tanah untuk menjadi normal kembali. Mikroba local yang aman
dan murni merupakan bagian dari formula ini. Kelebihan lain, petani dapat
membuat pupuk ini sendiri dengan harga yang terjangkau.
F. RISET ENERGI TERBARUKAN DAN TRANSPORTASI
• MobilListrikdanMobilHybrid
LIPI pada Maret 2010 meluncurkan varian
mobil ramah lingkungan, yakni mobil hybrid.
Mobil jenis ini merupakan kendaraan
yang menggunakan teknologi mobil listrik
dikombinasikan dengan mobil hybrid tipe
seri yang menggunakan generator dan
baterai. Ada dua energi sebagai penggerak
mobil. Energi ini terbagi dalam energi
utama yang berasal dari listrik (energi listrik
dari PLN) yang tersimpan pada motor listrik
serta energi tambahan dari mesin generator. Mesin tambahan hanya berfungsi
ketika dibutuhkan saja sebab bahan bakar generator berasal dari BBM (bensin,
solar dan semacamnya).
• BioetanolGenerasi2
Untuk mendukung pengurangan
penggunaan bahan bakar fosil, Pusat
Penelitian Kimia LIPI telah membangun pilot
plant untuk produksi bioetanol dari limbah
organik. Limbah tersebut berasal dari bahan
kering tanaman, seperti daun-daun palem,
jerami, batang pisang, dan tandan kosong
buah kelapa sawit, yang disebut biomassa
lignoselulosa. Biomassa ini dapat diproses
dan difermentasi untuk menghasilkan
etanol, suatu bahan bakar berbasis alkohol yang dapat digunakan sebagai
aditif dan pengganti bensin. Hal ini sangat menguntungkan karena Indonesia
memiliki perkebunan kelapa sawit yang sangat luas, yang menghasilkan
limbah dari pengolahan buah sawit. Limbah ini merupakan bahan baku untuk
produksi bioetanol generasi kedua (G2). Pilot plant yang dikembangkan telah
dapat memproduksi bioetanol hingga mencapai kemurnian > 99,5 %.
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)24 25
Kerjasama Domestik
Universitas :
Institut Teknologi Bandung
Institut Pertanian Bogor
Universitas Negeri Malang
Universitas Padjadjaran
Universitas Indonesia
Universitas Negeri Musamus Merauke
Universitas Tanri Abeng
Universitas Al-Azhar
Universitas Haluoleo
Universitas Pattimura
Universitas Gadjah Mada
Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta
Universitas Balikpapan
Universitas Mulawarman
Universitas Mataram
Universitas Andalas
Universitas Hasanuddin
Universitas Brawijaya
Pemerintah :
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Ristek dan Dikti
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Kementerian Perhubungan
Kementerian Hukum dan HAM RI
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
Kementerian Pekerjaan Umum
Kementerian Kehutanan
Sekretariat Wakil Presiden
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
Komisi Pemilihan Umum
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pemerintah Provinsi Jambi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta
Pemerintah Daerah Papua
Pemerintah Daerah Istimewa Aceh
Pemerintah Kabupaten Pelalawan
Pemerintah Kabupaten Wakatobi
Pemerintah Kabupaten Katingan
Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong
Pemerintah Kota Palangkaraya
Badan Usaha Milik Negara (BUMN):
PT. Timah Persero Tbk
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)
PT. Semen Indonesia
PT. Industri Kereta Api
PT. PLN
PT. Indonesia Power
PT. INTI
PT. Krakatau Steel
Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia
Bisnis / Sektor Pribadi :
PT. Gizi
PT. DuPont
PT. Elnusa
PT. Jungleland Asia
PT. Kalbe Farma
PT. Adaro Indonesia
Intel Indonesia
Taman Mini Indonesia Indah
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)26 27
Kerjasama Seluruh Dunia
6. INGGRIS :
University of Warwick
12. PORTUGAL :
Profabril Consulplano Group
13. REPUBLIK CEKO :
Academy of Sciences of the Czech Republic
3. BELANDA :
Naturalis Biodiversity Center
Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies
11. PERANCIS :
Institut de Recherche pour le Développement
National Institute for Agricultural Research
14. SINGAPURA :
Nanyang Technological University
8. JERMAN :
Fraunhofer
German Research Foundation
Ilmenau University of Technology
Museum für Naturkunde
Swiss German University
United Nations University Institute for Environment and Human Security
University of Göttingen
Leibniz Center For Marine Tropical Ecology GmbH, The Federal Republic of Germany (The German SPICE III Programme Coordinator)
1. AMERIKA SERIKAT :
National Science Foundation
University of California, Davis
University of California, Los Angeles
University of Texas at El Paso
2 AUSTRALIA :
Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization
Flinders University
Griffith University
Murdoch University
University of Queensland
4. BELARUS :
Belarusian National Technical University
The National Academy of Sciences of Belarus
5. CHINA :
China Earthquake Administration
Chinese Academy of Sciences
Chinese Academy of Social Sciences
Guangxi Medicinal Botanical Garden
Third Institute of Oceanography of the State Oceanic Administration
Zhejiang University
7. JEPANG :
Center for Southeast Asian Studies, Kyoto University
Chiba University
Japan International Cooperation Agency
Japan Society for the Promotion of Science
Kobe University
Kyoto University
Kyushu University
Man of the Forest Foundation
Research Institute for Humanity and Nature
South East Asia Studies in Asia
Syswave Holdings Corporation
Tokyo Institute of Technology
Tokyo Institute of Marine Science
Tokyo University of Agriculture
Tsukuba Botanical Garden
10. MALAYSIA :
Universiti Putra Malaysia
9. KOREA SELATAN :
Chungnam National University
Hoseo University
Korea Institute of Science and Technology
Korea International Cooperation Agency
Korea Ocean Research and Development Institute
Korea Research Institute of Standards and Science
National Research Foundation of Korea
Sookmyung Women’s University
15. VIETNAM :
Vietnam Academy of Social Sciences
2
4
5
138
36
11
15
7
10
12
14
91
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)28 29
LOKASI LIPI
1
1
Stasiun Limnologi Maninjau
2
UPT Pengolahan Mineral, Lampung
3
UPT Loka Pengembangan Kompetensi
Sumber Daya Manusia Oseanografi
Pulau Pari
4
LIPI Pusat, Inspektorat, LIPI Press, Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah, Pusat Penelitian Perkembangan Iptek, Oseanografi, Metalurgi dan Material, Sumber Daya Regional, Politik, Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Economi, Kependudukan, Metrologi, Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian, Jakarta dan Serpong
5
UPT Loka Uji Teknik Penambangan
Jampang Kulon
6Pusat Inovasi, Pusat Penelitian Biologi, Bioteknologi, Limnologi, Biomaterial, Kebun Raya Bogor dan Cibodas, Cibinong dan Bogor
7Pusat Penelitian Geoteknologi, Fisika, Kimia, Informatika, Elektronika dan Telekomunikasi, Tenaga Listrik dan Mekatronik, Teknologi Tepat Guna, UPT Balai Pengembangan Instrumentasi, Sinyal dan Navigasi, Informasi Teknologi, Bandung dan Subang
8
UPT Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung
9
UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia Yogyakarta
10
Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan
11
Kebun Raya Bedugul, Bali
12
UPT Loka Pengembangan Bio Industri Laut Mataram, Lombok
13
UPT Balai Konservasi Biota Laut, Bitung
14
Pusat Penelitian Laut Dalam, Ambon
15
UPT Loka Konservasi Biota Laut Tual
16
UPT Loka Konservasi Biota Laut Biak, Papua
17
Kebun Botani Wamena
2
3
4 67
5 8 9 10
11 12
13
14
15
16
17
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)30 31
No. Kedeputian, Pusat Penelitian dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telepon Fax
26 Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik 022-2503055, 2504770
022-2504773
27 Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi 022-2504660, 2504661
022-2504659
28 Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna 0260-411478, 412878
0260-411239
29 UPT Balai Pengembangan Proses Teknologi Kimia 0274-392570 0274-392570
30 UPT Balai Pengolahan Mineral Lampung 0721-350055, 3550056
0721-350056
31 UPT Loka Pengembangan Signal dan Navigasi 022-4205425, 4205492
022-4204550
Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan 021-5252085 021-5252085
32 Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan 021-5251542 021-5701232
33 Pusat Penelitian Ekonomi 021-5207120 021-5262139
34 Pusat Penelitian Kependudukan 021-5207205 021-5207205
35 Pusat Penelitian Politik 021-5207118 021-5207118
36 Pusat Penelitian Sumber Daya Regional 021-5265152 021-5265152
Kedeputian Bidang Jasa Ilmiah 021-5255179 021-52907313
37 Pusat Penelitian Metrologi 021-7560571 021-7560568
38 Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian 021-7587130 021-7560227
39 Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah 021-5733465, 5251063
021-5733467
40 Pusat Inovasi 021-87917214, 7216, 7219
021-87917221
41 UPT Balai Pengembangan Instrumentasi 022-2503053 022-2504577
42 UPT Balai Informasi Teknologi 022-2502832, 2504265
022-2504755
43 UPT Balai Media dan Reproduksi (LIPI Press) 021-3140228, 3146942
021-3144591
Sekretaris Utama 021-5251805 021-5225640
44 Biro Perencanaan dan Keuangan 021-5225206 021-5201602
45 Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia 021-8752941 021-8752929
46 Biro Kerjasama, Hukum dan Humas 021-5261452 021-5207124
47 Biro Umum 021-5221684 021-5221684
Pusat Penelitian Perkembangan Iptek 021-5251834 021-5251834
Pusat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan Peneliti 021-5221685 021-52961370
Inspektorat 021-5225711 ext. 270
021-5277124
UPT= Unit Pelaksana Teknis
No. Kedeputian, Pusat Penelitian dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telepon Fax
Informasi Umum LIPI 021-5225711
1 Kepala LIPI 021-5251831 021-5207226
2 Wakil Kepala LIPI 021-5225641 021-5225709
Kedeputian Ilmu Pengetahuan Kebumian 021-5260804 021-5260804
3 Pusat Penelitian Geoteknologi 022-2503654, 2503597
022-2504593
4 Pusat Penelitian Oseanografi 021-64712287 021-64711948
5 Pusat Penelitian Limnologi 021-8757071 021-8757076
6 Pusat Penelitian Metalurgi dan Material 022-7560911 022-7560553
7 Pusat Penelitian Laut Dalam 0911-322677, 322556
0911-32700
8 UPT Balai Informasi dan Kebumian Karang Sambung 0287-5506953 0287-383525
9 UPT Loka Uji Teknik Penambangan Jampang Kulon 0266-490544 0266-490533
10 UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana Liwa 0728-21630 0728-21630
11 UPT Loka Konservasi Biota Laut Bitung 0438-30755 0438-30755
12 UPT Loka Konservasi Biota Laut Biak 0981-22460 0981-22460
13 UPT Loka Konservasi Biota Laut Tual 0916-21705 0916-21705
14 UPT Loka Pengembangan Kompetensi SDM Oseanografi 021-683850 021-6197353
15 UPT Loka Pengembangan Bio Industri Laut Mataram 0812-3755-420 0813-7651-52
Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati 021-5252362 021-5252362
16 Pusat Penelitian Biologi 021-8765056,57 021-8765065
17 Pusat Penelitian Bioteknologi 021-8754627, 8754587
021-8754588
18 Pusat Penelitian Biomaterial 021-87914511, 87914509
021-87914510
19 Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor 0251-8322187, 8321657
0251-8322187
20 Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas 0263-512233 0263-512233
21 UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi 0341-426046 0341-426046
22 UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali 0368-22050 0368-22051
Kedeputian Ilmu Pengetahuan Teknik 021-5251586 021-5262376
23 Pusat Penelitian Fisika 022-2503052, 2504826, 021-7560089
022-2503050, 021-7560554
24 Pusat Penelitian Kimia 022-2503051, 2512965, 021-7560929
022-2503240, 021-7560549
25 Pusat Penelitian Informatika 022-2504711, 2507905
022-2504712
Daftar Telepon(Didahului dengan +62)
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)32 LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) 33
Struktur Organisasi
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)34 35
Catatan Catatan