kerangka konseptual dan hipotesis

2
Kerangka Konseptual Sistem Perbankan Ganda adalah dual banking yaitu penerapan perlakuan pengawasan yang sama (equal treatment) terhadap bank umum yang beroperasi dengan sistem bunga dan bank yang beroperasi dengan sistem syariah; di Amerika pengertian sistem perbankan ganda adalah penerapan ketentuan yang berbeda antara state bank yang diawasi oleh bank sentral dengan national bank yang diawasi oleh dinas pengawasan mata uang. Dalam sistem perbankan berganda ini, kedua sistem perbankan secara sinergis dan bersama-sama memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa perbankan, serta mendukung pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional . Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah. Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain. Pembiayaan adalah suatu modal yang diperlukan untuk membuat suatu usaha. Pembiayaan sendiri merupakan hal yang paling vital dalam pembuatan usaha baru. Yang paling utama pembiayaan biasanya menggunakan uang modal, terkadang modal yang besar dibutuhkan untuk membuat suatu usaha baru. Namun tidak sedikit pula usaha yang mebutuhkan modal kecil tapi menghasilkan keuntungan yang besar. Dalam bahasan ini, pembiayaan yang dimaksud adalah pembiayaan di sektor riil dimana sektor riil didefinisikan sebagai sektor penghasil barang seperti, pertanian, pertambangan,

Upload: arda-laleb

Post on 03-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

aaaaa

TRANSCRIPT

Page 1: Kerangka Konseptual Dan Hipotesis

Kerangka Konseptual

Sistem Perbankan Ganda adalah dual banking yaitu penerapan perlakuan pengawasan yang sama (equal treatment) terhadap bank umum yang beroperasi dengan sistem bunga dan bank yang beroperasi dengan sistem syariah; di Amerika pengertian sistem perbankan ganda adalah penerapan ketentuan yang berbeda antara state bank yang diawasi oleh bank sentral dengan national bank yang diawasi oleh dinas pengawasan mata uang.

Dalam sistem perbankan berganda ini, kedua sistem perbankan secara sinergis dan bersama-sama memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk dan jasa perbankan, serta mendukung pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah. Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain.

Pembiayaan adalah suatu modal yang diperlukan untuk membuat suatu usaha. Pembiayaan sendiri merupakan hal yang paling vital dalam pembuatan usaha baru. Yang paling utama pembiayaan biasanya menggunakan uang modal, terkadang modal yang besar dibutuhkan untuk membuat suatu usaha baru. Namun tidak sedikit pula usaha yang mebutuhkan modal kecil tapi menghasilkan keuntungan yang besar.

Dalam bahasan ini, pembiayaan yang dimaksud adalah pembiayaan di sektor riil dimana sektor riil didefinisikan sebagai sektor penghasil barang seperti, pertanian, pertambangan, dan industri ditambah kegiatan yang terkait dengan pelayanan wisatawan internasional.

Dalam teori produksi, produksi merupakan suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output. Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi yang disebut “Fungsi Produksi”.Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:

Q = f ( K, L, R, T )Dimana:Q = Output; K = Kapital/modal; L = Labor/tenaga kerja; R = Resources/sumber daya; T = Teknologi

Semakin tinggi Input (K, L, R, T) maka akan semakin tinggi Output yang dihasilkan.

Page 2: Kerangka Konseptual Dan Hipotesis

Hipotesis

“Sistem perbankan berganda memiliki hubungan positif terhadap pembiayaan sektor riil.”

Dikarenakan untuk melakukan produksi (output) maka yang diperlukan adalah Input, yang salah satu faktornya adalah modal. Apabila tidak mempunyai modal yang cukup maka kegiatan produksi akan terhambat. Melalui pembiayaan maka modal tidak menjadi sebuah halangan lagi untuk melakukan kegiatan produksi. Dengan adanya sistem perbankan berganda di Indonesia akan mendukung pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional, khususnya sektor riil.