kerangka konsep landasan teori

2
Kerangka Konsep & Landasan Teori Rossi Sanusi (18 November 2009) Pada waktu menyusun usulan penelitian mahasiswa sering diminta untuk mencantumkan kerangka konsep dan landasan teori di akhir bab dua (bab Telaah Pustaka). Kerangka konsep menggambarkan hubungan antara konsep-konsep yang sudah terstruktur (= konstruk). Struktur dari masing-masing konsep menunjukkan variabel-variabel yang menyusunnya. Kadang-kadang konstruk dibagi dulu menjadi beberapa sub-konstruk dan masing-masing subkonstruk terdiri atas beberapa variabel. Hubungan antara konstruk-konstruk yang digambarkan oleh kerangka konsep merupakan suatu proposisi yang mengusulkan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Dari satu proposisi dapat dijabarkan satu atau lebih hipotesis, yang menunjukkan hubungan antara variabel-variabel dari proposisi tersebut. Data untuk masing-masing variabel dapat berasal dari berbagai subyek (yang memiliki data), tetapi konstruk-konstruk yang menyusun proposisi adalah milik dari satu unit analisis. Teori (yang melandasi kerangka konsep) merupakan himpunan proposisi-proposisi. Sebagai contoh, teori substitusi kepemimpinan sebenarnya merupakan suatu proposisi yang menunjukkan hubungan antara perilaku kepemimpinan sebagai prediktor, ciri-ciri tugas, petugas dan organisasi sebagai moderator/mediator dan efektifitas organisasi sebagai kriterion. Tetapi “teori” ini sebenarnya merupakan bagian dari teori yang lebih besar, yang berupaya menggambarkan dunia nyata secara lebih lengkap, karena ada proposisi-proposisi lain yang mengkaitkan efektifitas organisasi dengan konstruk-konstruk kepuasan kerja, budaya organisasi, kepuasan konsumen, lingkungan organisasi, dsb. Kerangka teori dan kerangka konsep diletakkan di akhir bab Telaah Pustaka karena mereka merupakan hasil dari telaah pustaka. Pustaka juga memberikan masukan tentang penelitian-penelitian sebelumnya yang menguji proposisi(-proposisi) yang bersangkutan. Peneliti tidak menguji seluruh teori karena sumberdaya yang terbatas. Makin banyak proposisi dan hipotesis yang diuji, makin banyak variabel yang harus diteliti kovariasinya, makin banyak

Upload: aji-wibowo

Post on 21-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

menyusun kerangka konsep landasan teori

TRANSCRIPT

Page 1: Kerangka Konsep Landasan Teori

Kerangka Konsep & Landasan TeoriRossi Sanusi (18 November 2009)

Pada waktu menyusun usulan penelitian mahasiswa sering diminta untuk mencantumkan kerangka konsep dan landasan teori di akhir bab dua (bab Telaah Pustaka). Kerangka konsep menggambarkan hubungan antara konsep-konsep yang sudah terstruktur (= konstruk). Struktur dari masing-masing konsep menunjukkan variabel-variabel yang menyusunnya. Kadang-kadang konstruk dibagi dulu menjadi beberapa sub-konstruk dan masing-masing subkonstruk terdiri atas beberapa variabel. Hubungan antara konstruk-konstruk yang digambarkan oleh kerangka konsep merupakan suatu proposisi yang mengusulkan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Dari satu proposisi dapat dijabarkan satu atau lebih hipotesis, yang menunjukkan hubungan antara variabel-variabel dari proposisi tersebut. Data untuk masing-masing variabel dapat berasal dari berbagai subyek (yang memiliki data), tetapi konstruk-konstruk yang menyusun proposisi adalah milik dari satu unit analisis.

Teori (yang melandasi kerangka konsep) merupakan himpunan proposisi-proposisi. Sebagai contoh, teori substitusi kepemimpinan sebenarnya merupakan suatu proposisi yang menunjukkan hubungan antara perilaku kepemimpinan sebagai prediktor, ciri-ciri tugas, petugas dan organisasi sebagai moderator/mediator dan efektifitas organisasi sebagai kriterion. Tetapi “teori” ini sebenarnya merupakan bagian dari teori yang lebih besar, yang berupaya menggambarkan dunia nyata secara lebih lengkap, karena ada proposisi-proposisi lain yang mengkaitkan efektifitas organisasi dengan konstruk-konstruk kepuasan kerja, budaya organisasi, kepuasan konsumen, lingkungan organisasi, dsb. Kerangka teori dan kerangka konsep diletakkan di akhir bab Telaah Pustaka karena mereka merupakan hasil dari telaah pustaka. Pustaka juga memberikan masukan tentang penelitian-penelitian sebelumnya yang menguji proposisi(-proposisi) yang bersangkutan.

Peneliti tidak menguji seluruh teori karena sumberdaya yang terbatas. Makin banyak proposisi dan hipotesis yang diuji, makin banyak variabel yang harus diteliti kovariasinya, makin banyak data dan subyek yang diperlukan, makin besar biaya dan waktu yang diperlukan. Penelitian yang dapat menguji seluruh teori (atau mengembangkan teori yang lebih lengkap) dengan biaya yang sedikit untuk pengumpulan dan pengolahan data adalah penelitian simulasi komputer. Dengan bantuan komputer berbagai kombinasi data dari semua variabel dapat dicoba untuk mengidentifikasi berbagai skenario. Skenario menjawab pertanyaan penelitian yang menanyakan hubungan sebab-akibat yang akan/dapat terjadi. Di bidang kesehatan metoda penelitian ini dapat bermanfaat untuk meneliti pengendalian penyakit yang akandapat timbul jika ada perubahan pada manusia sebagai inang, penyebab penyakit dan lingkungan. [Dooley, K. (2002), “Simulation Research Methods,” Companion to Organizations, Joel Baum (ed.), London: Blackwell, p. 829-848. Diperoleh 16 Nov 2009 dari www. public.asu.edu /~k dooley /papers/simchapter.PDF )]