kerangka kerja analisis kemiskinan partisipatif
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Client Logo
Jakarta20 Maret 2003
PRESENTASI
Kerangka Kerja Analisis Kemiskinan Partisipatif (AKP)Prakarsa Pembaruan Tata Pemerintahan Daerah (P2TPD)
Prakarsa Pembaruan Tata Pemerintahan Daerah (P2TPD)
2Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
Premis dasar P2TPD adalah bahwa pengurangan kemiskinan tidak mungkin efektif tanpa tata pemerintahan yang baik
Reformasi Kebijakan
dan Peraturan
Reformasi Kebijakan
dan Peraturan
Analisis Kemiskinan Partisipatif
Analisis Kemiskinan Partisipatif
Memfasilitasi asesmen dan analisis kemiskinan partisipatif
Memfasilitasi penyiapan strategi dan rencana tindak pengurangan kemiskinan
Memfasilitasi asesmen dan analisis kemiskinan partisipatif
Memfasilitasi penyiapan strategi dan rencana tindak pengurangan kemiskinan
InvestasiInvestasi
Investasi (pinjaman/hibah) bagi kabupaten-kabupaten yang dapat melaksanakan reformasi kebijakan dan peraturan sesuai dengan target dan indikator yang disepakati bersama
Investasi (pinjaman/hibah) bagi kabupaten-kabupaten yang dapat melaksanakan reformasi kebijakan dan peraturan sesuai dengan target dan indikator yang disepakati bersama
Tahap Pertama (2002 – 2003) Tahap Kedua (2004 )
Memfasilitasi reformasi dalam 4 bidang reformasi inti dan reformasi sektoral lain yang dibutuhkan di masing-masing kabupaten
Memfasilitasi revitalisasi atau “pembentukan” forum multi-stakeholders kabupaten
TIGA KOMPONEN P2TPD DAN KERANGKA WAKTUNYA
3Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
Saat ini Tahap I P2TPD dilaksanakan di 22 kabupaten (9 propinsi) yang dikelompokkan dalam 5 clusters
Pesisir Selatan Tanah Datar Solok
Cluster ASumatera Barat
Lebak
Cluster B
Banten
Indramayu Majalengka Bandung
Jawa Barat
Kebumen Magelang
Cluster C
Jawa Tengah
Ngawi Lamongan Sidoarjo
Jawa Timur
Kulonprogo Bantul
D.I. Yogyakarta
Gowa Takalar Bantaeng Bulukumba Tana Toraja
Cluster E
Sulawesi Selatan
Boalemo Gorontalo
Cluster F
Gorontalo
Bolaang Mongondow
Sulawesi Utara
LOKASI PELAKSANAAN P2TPD
4Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
AKP-P2TPD tidak sama dengan PPA – AKP mencakup proses asesmen sampai dengan institusionalisasi strategi PK…
Definisi Kerja: Analisis Kemiskinan Partisipatif (AKP) P2TPD adalah proses asesmen, konsultasi, dan analisis partisipatif atas persoalan kemiskinan kabupaten, serta penyusunan strategi dan rencana tindak pengurangan kemiskinan, sampai dengan institusionalisasinya. Implementasi strategi dan rencana tindak – beserta pemantauan dan evaluasi –merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari AKP.
Kaitan AKP-P2TPD dengan KPK:
– AKP-P2TPD diharapkan dapat menghasilkan strategi dan rencana tindak pengurangan kemiskinan di 22 kabupaten
– Kerangka kerja AKP-P2TPD diharapkan dapat menjadi model bagi pelaksanaan kegiatan KPK di daerah (kabupaten/kota dan propinsi) lainnya
– AKP di 22 kabupaten diharapkan dapat menghasilkan masukan bagi proses penyusunan Rencana Strategis Pengurangan Kemiskinan yang disiapkan KPK Pusat
… diharapkan pelaksanaannya dapat sinergis dengan kegiatan KPK di daerah
5Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
AKP bertujuan untuk mendorong kesepakatan stakeholders lokal mengenai persoalan kemiskinan dan cara mengatasinya
Mengidentifikasi dan menyepakati bersama persoalan-persoalan kemiskinan di tingkat kabupaten.
Merumuskan bersama strategi dan rencana tindak yang perlu diambil untuk mengurangi kemiskinan di tingkat kabupaten, termasuk institusionalisasi serta mekanisme pemantauan dan evaluasi atas implementasi rencana tindak.
Memperkenalkan metoda partisipatif dalam proses perumusan kebijakan di tingkat kabupaten.
TUJUAN AKP-P2TPD
6Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
AKP-P2TPD mencakup 4 tahap utama yang dilaksanakan oleh stakeholders lokal dengan bantuan F-Kab P2TPD
Implementasi Strategi dan
Rencana Tindak
Penyusunan Strategi, Rencana Tindak dan Institusionalisasi
Asesmen dan Analisis
Persiapan
Pembentukan Tim Kerja Persiapan/ Pokja AKP
Pelatihan I Penyiapan rencana
kerja AKP Penyiapan analisis
awal masalah kemiskinan
Rangkaian diskusi dengan stakeholders kunci
Dukungan dari Bupati dan DPRD
Persiapan konsultasi publik
Public hearing (FMS) refleksi dan diskusi masalah kemiskinan kabupaten
Pelatihan II Asesmen di
tingkat cluster untuk pendalaman/ verifikasi
Analisis dan sintesis temuan
Penyiapan draf strategi dan rencana tindak
Diskusi dengan stakeholders kunci
Diseminasi draf Sharing antar kabupaten Konsultasi publik (FMS) tentang
draf strategi Jika memungkinkan, konsultasi
ulang di tingkat cluster Finalisasi strategi/ rencana tindak Diseminasi strategi/ rencana
tindak Institusionalisasi strategi/ rencana
tindak
Integrasi rencana tindak dalam proses perencanaan program/ proyek tahunan
Penerbitan/ pencabutan kebijakan dan regulasi sesuai dengan rencana tindak
Pemantauan dan evaluasi partisipatif atas implementasi rencana tindak
KERANGKA KERJA AKP-P2TPD
Saat ini sedang dilaksanakan
7Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
Kegiatan tahap persiapan terfokus pada penyiapan analisis awal dan rencana kerja untuk public hearing yang pertama
Pembentukan Tim Persiapan/
Kelompok Kerja AKP
Penyiapan/ Penyempurnaan Rencana Kerja
Pelatihan I AKP di tingkat regional
Penyiapan/ Penyempurnaan
Analisis Awal
Sudah/sedang dilaksanakan (Jan – minggu II Maret 2003)
LANGKAH-LANGKAH TAHAP PERSIAPAN
Akan dilaksanakan (sampai pertengahan April 2003)
Diskusi dengan
Stakeholders Kunci
Persiapan Public Hearing
(FMS)
8Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
Tahap kedua (asesmen dan analisis kemiskinan partisipatif) akan mencakup konsultasi di tingkat kabupaten dan komunitas (PPA)
Public Hearing (FMS) – Refleksi dan Analisis
Awal
Asesmen di Tingkat Cluster (PPA)
Pelatihan II AKP di tingkat Regional
Analisis dan Sintesis Temuan
LANGKAH-LANGKAH TAHAP ASESMEN DAN ANALISIS KEMISKINAN PARTISIPATIF
9Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
Pada public hearing (FMS) didiskusikan rencana kerja AKP dan hasil analisis awal…
Siapa yang miskin?
Suku tertentu? Kedudukan sosial tertentu?
Misalnya, perempuan, janda, pekerja anak.
Pekerjaan tertentu? Misalnya, buruh nelayan, buruh tani, buruh perkebunan, peladang berpindah.
Di mana sentra kemiskinan?
Daerah pegunungan? Kawasan pesisir/pantai? Perkotaan? Kawasan terpencil?
Mengapa menjadi/tetap miskin?
Keterbatasan informasi? Keterbatasan akses pada pasar? Keterbatasan modal? Kemampuan pengelolaan produksi? Kerentanan tinggi? Keterbatasan akses pada keputusan
publik?
Rencana Kerja AKP
Bagaimana rencana kerja keseluruhan asesmen analisis dan penyusunan strategi/rencana tindak? Metodenya? Kerangka waktu?
Apa output dari proses ini? Siapa yang melakukannya (siapa anggota kelompok kerja AKP)? Bagaimana pembagian klaster untuk asesmen di tingkat komunitas (PPA)? Bagaimana melakukannya asesmen di tingkat klaster? Bagaimana pembiayaannya?
Hasil Analisis Awal
MATERI DISKUSI PUBLIC HEARING (FMS)*
Catatan:
*) Dapat dilakukan lebih dari1 kali
10Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
Asesmen di tingkat cluster (PPA) bertujuan untuk menggali lebih dalam pertanyaan ‘mengapa mereka miskin?’
Terbatasnya Modal
Modal merupakan “masalah standar” saat identifikasi masalah kemiskinan
Itu tidak selamanya benar, pemberian modal pinjaman kepada pengrajin boneka di Tasik justru mengurangi pendapatan. Sebelumnya mereka dipinjami mesin jahit oleh pengumpul, sekarang harus mencicil dan memelihara mesin sendiri, sementara omzet tidak meningkat karena akses ke pasar luar terbatas
Akses pada Keputusan Publik
Walau masyarakat miskin terlibat aktif dalam Musbangdes, keputusan akhir mengenai proyek dan anggaran ada pada pemda dan DPRD sehingga kerap tidak sesuai dengan kebutuhan.
Peruntukan lahan baik perkebunan dan pertambangan dalam tata ruang yang tidak memperhitungkan keberadaan masyarakat telah menyebabkan masyarakat kehilangan tanahnya.
Kerentanan
Janda pedagang kelontong kehabisan seluruh modalnya saat anaknya sakit.
Petani kecil yang gagal panen sulit membayar kembali modalnya dan terbelit hutang
Pedagang ukiran logam akan mengalami kerugian yang besar karena fluktuasi harga yang tinggi dan cepat.
Masyarakat suku tradisional kehilangan identitas dan kehidupan karena program pembangunan yang tidak sensitif
Pengetahuan Produksi
Pengrajin mebel Jepara meningkatkan produksi berdasarkan perkiraan trend pasar yang kurang dikaji dengan baik sehingga pada saat tertentu sering terjadi kelebihan produksi. Akibatnya, untuk membayar buruh dan biaya lainnya, barang terpaksa dijual dengan merugi.
Akses pada Pasar
Satu pedagang pengumpul memonopoli akses ke pasar
Upaya Pemda Bantul untuk membeli hasil pertanian dengan harga yang tinggi dan menjualnya kembali di Jakarta tidak mengalami kerugian, karena harga pasar di Jakarta tetap tinggi saat harga di Bantul jatuh.
Akses pada Informasi
Keterbatasan informasi mengenai input yang lebih murah
Keterbatasan pengetahuan mengenai cara mensiasiati pasar
Keterbatasan informasi mengenai harga dan trend pasar
Ketidaktahuan mengenai cara memelihara ayam yang baik
CONTOH
ILUSTRASI PERSOALAN KEMISKINAN
11Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
Tahap AKP selanjutnya adalah penyusunan strategi dan rencana tindak, dilanjutkan dengan institusionalisasinya…
Penyiapan/ Penyempurnaan Draf Strategi &
Rencana Tindak
Diskusi dengan
Stakeholders Kunci
Diseminasi Draf
Strategi & Rencana Tindak
Konsultasi Publik (FMS)
tentang Strategi & Rencana Tindak
Sharing Antar
Kabupaten
Konsultasi Publik di Tingkat Cluster
Finalisasi Strategi & Rencana Tindak
Institusionalisasi Strategi &
Rencana Tindak
Diseminasi Strategi &
Rencana Tindak
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN STRATEGI DAN RENCANA TINDAK SERTA INSTITUSIONALISASINYA
12Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
Perbaikan Pelayanan Publik (Rutin)
Investasi Pembangunan
Reformasi Kebijakan/ Peraturan
Tiga bidang intervensi dalam empat pilar pengurangan kemiskinan akan menjadi inti strategi pengurangan kemiskinan
Pemerintah bersama sektor swasta dan masyarakat menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat miskin
Perluasan Kesempatan
Pemberdayaan Masyarakat Miskin
Peningkatan Kemampuan
Perlindungan Sosial
Agar dapat memperoleh kembali hak-hak ekonomi, sosial, dan politiknya, mengontrol keputusan yang menyangkut kepenringannya, menyalurkan aspirasi, mengidentifikasi masalah dan kebutuhannya sendiri
Agar mampu bekerja dan berusaha secara lebih produktif dengan memperjuangkan kepentingannya
Pemerintah melalui kebijakan publik mengajak sektor swasta dan masyarakat memberikan perlindungan dan rasa aman bagi masyarakat miskin utamanya kelompok masyarakat yang paling miskin (fakir miskin, orang jompo, anak terlantar, cacat, dll)
KERANGKA STRATEGI PENGURANGAN KEMISKINAN
Sumber: diolah dari Interim Poverty Reduction Strategy Paper, KPK, 2002
13Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
Strategi & rencana tindak diharapkan sudah dapat dilaksanakan pada proses perencanaan T.A. 2004
Pemantauan dan Evaluasi atas Implementasi Rencana Tindak
KERANGKA KERJA IMPLEMENTASI STRATEGI DAN RENCANA TINDAK PENGURANGAN KEMISKINAN
Integrasi dalam Proses Perencanaan Pembangunan Tahunan
Penyiapan RAPBD (program, proyek,
dan anggaran)
Integrasi dalam ‘Strategi dan Prioritas Daerah’ dan
‘Rencana Pembangunan Tahunan Daerah’
Pembahasan dalam Rapat Koordinasi
Pembangunan Kabupaten
Integrasi dalam ‘Arah Kebijakan Umum
Kabupaten’
Penerbitan dan Pencabutan Kebijakan dan Regulasi
Peningkatan Pelayanan Publik
14Prak
arsa
Pem
baru
an T
ata
Pem
erin
taha
n D
aera
h (P
2TPD
)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12I. Persiapan
a. Pembentukan Tim Persiapan AKPb. Pelatihan I di tingkat regionalc. Penyusunan rencana kerja, analisis awal, diskusi dengan stakeholders kunci dan pimpinan daerah
II. Asesmen dan Analisis Kemiskinan Partisipatifa. Public Hearing FMS di tingkat kabupatenb. Pelatihan II di tingkat regionalc. Asesmen di tingkat clusterd. Analisis dan sintesis temuan
III. Penyusunan Strategi/Rencana Tindak dan Institusionalisasia.Penyusunan draf strategi, diskusi dengan stakeholders kunci dan pimpinan daerah, diseminasi drafb. Sharing antarkabupatenc. Konsultasi publik FMS di tingkat kabupaten dan (jika perlu) di tingkat klusterd. Finalisasi strategi/rencana tindak, diseminasi dan institusionalisasi
IV. Implementasi Strategi/Rencana Tindaka. Integrasi ke dalam sistem perencanaan tahunanb. Penyiapan atau pencabutan kebijakan/ peraturan c. Pemantauan dan evaluasi
Tahap/Kegiatan Utama Tahun 2003
Proses asesmen, analisis, penyusunan strategi dan institusionalisasinya diharapkan dapat selesai pada Agustus 2003
JADWAL KEGIATAN AKP P2TPD