kerajaan dinasti warmadewa
TRANSCRIPT
KERAJAAN DINASTI
WARMADEWA
Disusun oleh :Magma Bumi Rachmani (25)
Panji Ramajaya (30)Sasmita Restu Hutami (35)
Zaid Ilham Amrulah (40)
BERDIRINYA KERAJAAN DINASTI WARMADEWA
•Dinasti (wangsa) Warmadewa adalah keluarga bangsawan yang pernah berkuasa di Pulau Bali.• Warmadewa berasal dari Bahasa Sansekerta• Raja-raja dinastinya berasal dari India• Dinasti Warmadewa mendirikan suatu kerajaan• Berdiri dari abad ke-8 sampai abad ke-14•Pusat kerajaan di sekitar Pejeng atau Bedulu, Gianyar, Bali•Diperintah oleh raja-raja keturunan Dinasti Warmadewa• Raja pertamanya Sri Kesari Warmadewa.
SUMBER SEJARAH
Prasasti berangka tahun 804 saka atau 882 Masehi
Prasasti berangka 896 & 911
Berita dari Cina pada abad ke-11Prasasti semacam tugu di Desa Blajong dekat Sanur yang berangka tahun 836 M atau 914 M.
Sri Kesari Warmadewa(882M-914M)
Sri Ugrasena(915M-942M)
Sri Tabanendra Warmadewa(943M-961M)
Sri Candrabhaya Singha Warmadewa(961M-975M)
Sri Janasadhu Warmadewa(975M-983M)
Sri Maharaja Sriwijaya Mahadewi(983M-989M)
Sri Udayana Warmadewa + Gunaprya Dharmapatni (989M-1011M)
Raja RajayangBerkuasa
Sri Udayana Warmadewa + Gunaprya Dharmapatni (989M-1011M)
3. Anak Wungsu(1049M-1079M)
2. Sri Dharmawangsa
Wardhana Marakatapangkaja(1011M-1049M)
1. Airlangga
Sri Wala Prabu(1079M-1088M)
Sri Suradhipa(1101M-1119M)
Sri Jayasakti(1119M-1150M)
Sri Sakalendukirana(1088M-1101M)
Sri Ragajaya / Hari Prabhu (1150M-1177M) Sri Jayapangus (1177M-1181M) Sri Maharaja Arya Dingjaya Katana (1181M-1200M)
Sri Maharaja Aji Ekalayalancana (1200M-1204M) Batara Guru Aji Kunti Kontana Sri Dhanadi Raja + Sri Dhanadewi Ketu Sri Hyang Ninghyang Adi Dewa Lancana (1260M-1286M)
Sri Mahaguru Dharma Hutungga Warmadewa (?-1328M)
Sri Tarunajaya / Sri Walajaya Kertaningrat (1328M -1337M)
Sri Tapolung / Sri Asta Asura Ratna Bhumi Banten (1337M-1343M)
Kehidupan politik
Berdasarkan prasasti dari Raja Udayana:
Raja berperan sebagai kepala pemerintahan, jabatan raja diwariskan secara turun temurun
Badan penasihat raja disebut pekirakiran i jro makabehan
Pengawal kerajaan membantu raja dalam bidang pemerintahan
Kehidupan EkonomiPertanian, bercocok tanam dan peternakan.
Kehidupan SosialSistem kasta “Catur warna”Cara khas pemberian nama awal anak.
Wayan/Putu (pertama)Hewan peliharan seperti kuda, kambing,
kerbau, lembu, dan ayamSebutan bagi saudagar pria (wanigrama)
dan saudagar wanita (wanigrami)
Kehidupan Budaya
Seni keraton dan seni rakyat (prasasti Julah 987M)
Patapukan (atapuk/topeng)Pamukul (penabuh gamelan)Abanwal (permainan badut)Abonjing (bujing musik angklung)Bhangin (peniup suling)Perbwayang (permainan wayang)
Perkembangan Agama
Raja pertama (Sri Kesari Warmadewa) sekaligus pendiri merupakan penganut agama Budha Mahayana.
Namun diketahui nama-nama biksu mengandung unsur siwa, kemungkinan agama yang dianut agama Siwa.
Sehingga pada masa permulaan hingga masa pemerintahan Raja Sriwijaya Mahadewi, belum diketahui pasti ajaran yang dianut pada saat itu.
Terdapat pula sekte-sekte yang meyembah Dewa, misalnya Sekte Ganapatya (peyembah Gana), Sora (penyembah Surya), dsb. Disimpulkan berdasarkan penemuan arca ganesha yang banyak.
Pada pemerintahan Udayana dan Gunaprya ada seorang guru besar dari Jawa bernama Mpu Kuturan, ia berperan menyatukan sekte-sekte di Bali.
Setelah sekte-sekte disatukan, hanya ada 2 aliran agama yaitu Agama Siwa dan Agama Budha
• Pengaruh zaman megalithikum masih ada hingga zaman Hindu. Bangunan Pura yang mirip dengan teras piramid/punden berundak
• Pemujaan terhadap surya (Suryasewana) yang merupakan salah satu aliran sekte yang masih tercermin hingga sekarang
1. Prasasti BlanjongMenerangkan tentang Kerajaan Medang dan Kerajaan Dinasti Warmadewa.
Isinya berbunyi : “Pada tahun 835 Saka bulan phalguna, seorang raja yang mempunyai kekuasaan di seluruh penjuru dunia beristana di keraton Singhadwala, bernama Sri Kesari telah mengalahkan musuh-musuhnya di Gurun dan di Swal. Inilah yang harus diketahui sampai kemudian hari."
PENINGGALAN
3. Pura Tirta Empul di daerah Tampaksiring Bali
2. Pura Penegil Dharma, di Kubutambahan Buleleng
4. Prasasti Julah (987M) berisi penjelasan kebudayaan
5. Terdapat 6 buah pura besar yang disebut “Sad-Kahyangan” Pura Sad-Kahyangan tersebut ialah :
a. Pura Penataran Agung, di lereng Gunung Agung,b. Pura Bukit Gamongan, di lereng Gunung Lempuyang,
c. Pura Batukaru, di lereng Gunung Batukaru, d. Pura Uluwatu, di tanah tinggi Bukit Badung, e. Pura Erjeruk, di sebelah selatan desa Sukawati, f. Pura Penataran Sasih, di desa Pejeng.
6. Ada 2 pasang arca di Gunung Penulisan dan di Pura Panataran, melembangkan kebesaran Baginda Anak Wungsu bersama permaisurinya
7. Kitab-kitab suci pada masa Raja Udayana diantaranya Purana Tattwa (Mpu Kuturan), kitab Kusuma Dewa (Kul Putih disempurnakan Mpu Kuturan)
8. Kitab Manawa Kamandaka, peninggalan dari Raja Jayapangus
9. Sebuah arca di Pura Tageh Koripan di Gunung Panulisan, melambangkan Raja Astasura ketika berkuasa di Bali
•Pada masa pemerintahan Raja Bedahulu ada seorang patih yang sakti bernama Ki Kebo Iwa
•Gajah Mada melakukan ekspedisi ke Bali untuk menaklukan Bali di bawah kekuasaan Majapahit
•Kebo Iwa terbunuh di tangan Gajah Mada dan Bali dikuasai Majapahit pada tahun 1343
PENYEBAB RUNTUHNYA KERAJAAN DINASTI
WARMADEWA