kepadatan tanah akibat penyaradan oleh forwarder dan ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan...

145
KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI : STUDI KASUS DI HPHTI PT. MUSI HUTAN PERSADA SUMATERA SELATAN Oleh : EDI WILSON E02498005 DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

Upload: letram

Post on 18-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER

DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI

: STUDI KASUS DI HPHTI PT. MUSI HUTAN PERSADA

SUMATERA SELATAN

Oleh :

EDI WILSON

E02498005

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2006

Page 2: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

Edi Wilson, E02498005. Kepadatan Tanah Akibat Penyaradan Oleh

Forwarder Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Semai : Studi Kasus

di HPHTI PT. Musi Hutan Persada, Sumatera Selatan. Di bawah bimbingan

Dr. Ir. Juang R. Matangaran, MS dan Ujang Suwarna, S.Hut, M.Sc.F

RINGKASAN

Perkembangan sistem pemanenan hutan seiring dengan kemajuan

teknologi serta konsep pengusahaan hutan modern memacu peningkatan

penggunaan alat-alat berat kehutanan seperti traktor dalam kegiatan pengusahaan

hutan. Terlepas dari beberapa kelebihan yang dimilikinya, penggunaan traktor

dalam pemanenan hutan terutama dalam kegiatan penyaradan juga menimbulkan

dampak negatif terhadap lingkungan berupa kerusakan vegetasi hutan (tegakan

tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah.

Kontak yang terjadi antara permukaan tanah dengan tapak roda traktor akan

mengkibatkan terjadinya pemadatan tanah.

Pemadatan tanah (Soil Compaction) merupakan proses pergerakan

partikel-partikel tanah yang secara mekanis bergerak ke posisi keadaan yang lebih

rapat satu sama lain. Pemadatan tanah terjadi karena adanya gaya tekan terhadap

tanah (ground pressure) dan getaran yang dihasilkan oleh traktor. Semakin besar

ground pressure yang dihasilkan maka semakin intensif proses pemadatan tanah

yang terjadi. Pemadatan tanah merupakan fungsi dari jenis tanah, kadar air dan

jenis lalu lintas yang ada di permukaan tanah.

Penelitian ini bertujuan untuk ; memetakan pola jalan sarad forwarder

dalam satu setting pemanenan di HTI, mengetahui tingkat kepadatan tanah pada

jalan sarad akibat intensitas penggunaan forwarder dan menghitung persentase

luas areal terpadatkan dalam satu setting pemanenan, mengetahui pengaruh

pemberian serasah di jalur sarad terhadap kepadatan tanah, dan mengetahui respon

pertumbuhan semai tanaman di tanah terpadatkan.

Penelitian dilaksanakan di HPHTI PT. Musi Hutan Persada, Wilayah II

Benakat, Sumatera Selatan (Setting IX Blok Teras Unit VIII Tebing Indah) pada

Bulan Juli – September 2003. Alat yang diamati dalam penelitian ini adalah 6-

Wheel Forwarder Timberjack 1010D yang merupakan alat sarad di HPHTI

tersebut. Contoh tanah diambil dengan menggunakan ring sample, plastik, pisau.

Tinggi dan panjang akar tanaman diukur dengan menggunakan mistar. Contoh

tanah dan contoh tanaman diproses lebih lanjut di Laboratorium R&D PT. MHP

dan Laboratorium Mekanika Tanah Fateta IPB. Sedangkan analisis sifat fisik dan

kimia tanah dilakukan di Laboratorium Jurusan Tanah Faperta IPB. Bahan-bahan

yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari ; 1) Tanah Podsolik Merah

Kuning (Ultisol), 2) Serasah, 3) Bibit Acacia mangium, Swietenia macrophylla

dan Gmelina arborea.

Rancangan penelitian yang digunakan untuk mengolah data respon

kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah Rancangan Acak Lengkap

(RAL) dengan faktor perlakuan jumlah rit dan tempat tanam tanaman. Untuk

mengetahui pengaruh perlakuan terhadap respon kepadatan tanah dan

pertumbuhan tanaman dilakukan analisis ragam dan Uji Beda Nyata Duncan.

Page 3: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

ii

Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa penyaradan di HTI dengan

menggunakan forwarder merupakan sistem penyaradan terencana dan terpola,

dimana forwarder dalam menyarad sortimen kayu melewati tumpukan serasah

(jalur sarad) yang telah disiapkan sebelumnya pada saat penebangan. Proses

penyaradan dimulai dari ujung jalur sarad dan sortimen kayu disarad ke TPn yang

berada di sekitar tepi jalan angkutan. Untuk rit selanjutnya, forwarder cenderung

mengikuti jejak tapak roda dari rit penyaradan sebelumnya. Sortimen kayu

disarad per jalur sarad dan baru pindah ke jalur sarad selanjutnya setelah semua

sortimen kayu di jalur tersebut selesai disarad.

Luas setting IX adalah 10,4 ha. Lebar jalur sarad adalah ± 5 meter dan

jarak antar jalur sarad berkisar antara 13,5 meter sampai 15 meter. Jalur sarad

terpanjang adalah ± 290 meter dan diperlukan 8 rit untuk menyarad semua

sortimen kayunya ke TPn. Jumlah rit maksimum yang diterima jalur sarad adalah

28 rit dan areal di sekitar TPn dilewati forwarder lebih dari 30 rit. Hal ini

dikarenakan ada salah satu jalur sarad yang berfungsi sebagai jalur utama/koridor.

Jumlah rit total yang diperlukan untuk menyarad semua sortimen kayu dari setting

IX adalah 108 rit.

Luas areal yang dilewati forwarder (mengalami kenaikan kepadatan tanah)

adalah 16.504,80 m2 yaitu sekitar 16 % (15,87 %) dari luas total setting.

Hasil analisis data kerapatan massa tanah menunjukkan bahwa kepadatan

tanah meningkat seiring dengan kenaikan intensitas penyaradan pada semua

kedalaman baik pada jalur serasah maupun jalur tanpa serasah. Hal ini terlihat

dengan naiknya nilai kerapatan massa tanah dan menurunnya nilai porositas tanah.

Nilai kerapatan massa tanah pada tanah kontrol pada lapisan permukaan 0-

5 cm, kedalaman 5-10 cm, dan kedalaman 10-15 cm berturut-turut adalah 1,29

g/cm3, 1,33 g/cm

3 dan 1,34 g/cm

3. Nilai ini meningkat pada rit pertama

penyaradan, berturut-turut adalah 1,40 g/cm3, 1,44 g/cm

3 dan 1,44 g/cm

3 pada

jalur serasah dan 1,44 g/cm3, 1,45 g/cm

3 dan 1,44 g/cm

3 pada jalur tanpa serasah.

Kerapatan massa tanah terus meningkat hingga rit kelima, berturut-turut adalah

1,53 g/cm3, 1,55 g/cm

3 dan 1,55 g/cm

3 pada jalur serasah dan 1,58 g/cm

3, 1,57

g/cm3 dan 1,57 g/cm

3 pada jalur tanpa serasah dan cenderung konstan untuk rit-rit

selanjutnya.

Porositas tanah pada tanah kontrol adalah 51,41 % untuk lapisan

permukaan 0-5 cm, 49,99% untuk kedalaman 5-10 cm dan 49,28% untuk

kedalaman 10-15 cm. Porositas tanah mengalami penurunan pada rit pertama

penyaradan, berturut-turut adalah 48,22%, 46,90% dan 46,98% pada jalur serasah

dan 45,73%, 45,12% dan 45,50% pada jalur tanpa serasah. Nilai porositas terus

menurun hingga rit kelima, berturut-turut adalah 42,35%, 41,70% dan 41,36%

pada jalur serasah dan 40,42%, 40,77% dan 40,91% pada jalur tanpa serasah dan

cenderung konstan untuk rit-rit selanjutnya.

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa intensitas penyaradan (rit)

berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99 % terhadap kenaikan kepadatan

tanah dan penurunan porositas tanah baik di jalur serasah maupun jalur tanpa

serasah.

Dari uji beda nyata Duncan terlihat bahwa kepadatan tanah dan porositas

tanah berbeda nyata dengan kontrol pada rit pertama penyaradan baik pada jalur

serasah maupun jalur tanpa serasah. Setelah rit ke-4, nilai kepadatan tanah dan

porositas tanah cenderung konstan (tidak berbeda jauh dengan rit ke-4).

Page 4: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

iii

Berdasarkan analisis ragam yang dilakukan untuk melihat pengaruh

pemberian serasah terhadap kepadatan tanah menunjukkan bahwa pemberian

serasah tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepadatan tanah dan

porositas tanah. Hal ini diduga karena kondisi serasah yang sudah mengering

sebelum proses penyaradan, karena penyaradan dilakukan 2 bulan setelah

penebangan dan bertepatan dengan musim kering sehingga serasah langsung

hancur ketika dilewati forwarder pada rit pertama dan kedua. Selain itu serasah

tidak diatur rapi sehingga bergeser ke kiri dan kanan jalur sarad ketika dilewati

forwarder. Kondisi ini menyebabkan fungsi serasah tidak optimal.

Data hasil pengamatan respon pertumbuhan tiga jenis semai tanaman

menunjukkan bahwa respon pertumbuhan semai pada tanah kontrol lebih baik

dibandingkan dengan tanah bekas lintasan forwarder. Pertambahan tinggi Acacia

mangium adalah 2,14 cm (kontrol) dan 1,49 cm (jalur sarad) ; pertambahan

panjang akar adalah 3,45 cm (kontrol) dan 2,84 cm (jalur sarad) ; NPA adalah

2,197 (kontrol) dan 2,343 (jalur sarad). Pertambahan tinggi Swietenia

macrophylla adalah 0,75 cm (kontrol) dan 0,56 cm (jalur sarad) ; pertambahan

panjang akar adalah 1,57 cm (kontrol) dan 1,27 cm (jalur sarad) ; NPA adalah

1,544 (kontrol) dan 1,50 (jalur sarad). Pertambahan tinggi Gmelina arborea

adalah 1,37 cm (kontrol) dan 1,17 cm (jalur sarad) ; pertambahan panjang akar

adalah 2,66 cm (kontrol) dan 1,76 cm (jalur sarad) ; NPA adalah 0,745 (kontrol)

dan 0,86 (jalur sarad).

Berdasarkan analisis ragam yang dilakukan untuk melihat pengaruh jalan

sarad (tanah terpadatkan) terhadap respon pertumbuhan ketiga jenis semai

tanaman terlihat bahwa tanah bekas jalan sarad forwarder tidak memberikan

pengaruh yang nyata terhadap hampir semua respon yang diamati, kecuali pada

respon pertambahan panjang akar Gmelina arborea. Tanah bekas jalur sarad

forwarder (tanah terpadatkan) memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan

panjang akar Gmelina arborea.

Page 5: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

iv

KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER

DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI

: STUDI KASUS DI HPHTI PT. MUSI HUTAN PERSADA

SUMATERA SELATAN

Karya Ilmiah

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Kehutanan

Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Oleh

EDI WILSON

E02498005

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2006

Page 6: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

v

Judul : KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER

DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI : STUDI

KASUS DI HPHTI PT. MUSI HUTAN PERSADA, SUMATERA SELATAN

Nama : EDI WILSON

Nrp : E02498005

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Juang R. Matangaran, MS Ujang Suwarna, S.Hut, M.Sc.F

Tanggal : Tanggal :

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kehutanan

Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS

Tanggal :

Tanggal Lulus :

Page 7: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Padang Laweh, Kec. Lembah Gumanti, Kab. Solok,

Sumatera Barat pada tanggal 01 Januari 1979 sebagai putra pertama dari empat

bersaudara buah kasih dari pasangan Bapak Dahyurial dan Ibu Yurnita

Pendidikan formal penulis diawali dengan bersekolah pada sekolah dasar

SD Inpres 5/81 - 4/82 Padang Laweh pada tahun 1985 dan lulus pada tahun 1992.

Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke SMPN 1 Lembah Gumanti dan

menyelesaikan studi pada tahun 1995. Kemudian penulis melanjutkan ke

pendidikan menengah di SMUN 1 Lembah Gumanti dan lulus pada tahun 1998.

Pada tahun 1998 penulis diterima sebagai mahasiswa di Institut Pertanian

Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada Jurusan

Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan. Sebagai bidang minat penulis

memilih Sub Program Studi Pemanenan Hasil Hutan.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan,

penulis menyusun skripsi dengan judul : ”Kepadatan Tanah Akibat

Penyaradan oleh Forwarder dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan

Semai : Studi Kasus di HPHTI PT. Musi Hutan Persada Sumatera Selatan”,

dibawah bimbingan Bapak Dr. Ir. Juang Rata Matangaran, MS (ketua komisi

pembimbing) dan Ir. Ujang Suwarna, M.Sc (anggota komisi pembimbing).

Page 8: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan

karya ilmiah dengan judul : “Kepadatan Tanah Akibat Penyaradan oleh Forwarder

dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Semai : Studi Kasus di HPHTI PT. Musi

Hutan Persada Sumatera Selatan”.

Meningkatnya penggunaan alat-alat berat kehutanan dalam kegiatan

pengusahaan hutan terutama dalam pemanenan hutan khususnya kegiatan

penyaradan, menimbulkan beberapa dampak negatif terhadap lingkungan hutan

seperti kerusakan vegetasi hutan (tegakan tinggal dan tumbuhan bawah) dan

kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. Kondisi ini tidak bisa diabaikan

begitu saja karena akan merugikan dalam kegiatan pengusahaan hutan. Hal inilah

yang mendasari penulis dalam melaksanakan penelitian dalam rangka penyusunan

karya ilmiah ini.

Karya ilmiah ini membahas mengenai pola pergerakan forwarder

Timberjack 1010D dalam menyarad kayu, dampak penggunaan forwarder dalam

kegiatan penyaradan terhadap kepadatan tanah, pengaruh pemberian serasah di

jalur sarad terhadap kepadatan tanah, serta respon pertumbuhan semai Acacia

mangium, Swietenia macrophylla dan Gmelina arborea di tanah padat.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis dibantu oleh banyak pihak,

mulai dari pelaksanaan penelitian di lapangan hingga rampungnya tulisan ini.

Pada kesempatan ini, dengan segenap ketulusan hati penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Ayah, Ibu, Adik-adik (Izal, Iwal, Feny) tercinta serta segenap keluarga atas

doa, dukungan moril dan materil, serta bimbingan dan nasehatnya kepada

penulis.

2. Bapak Dr. Ir. Juang R. Matangaran, MS (ketua komisi pembimbing) dan

Bapak Ujang Suwarna, S.Hut, M.Sc.F (anggota komisi pembimbing) atas

bimbingan dan arahannya semenjak penyusunan rencana penelitian hingga

selesainya karya ilmiah ini.

Page 9: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

viii

3. Bapak Dr. Ir. Basuki Wasis, MS dan Bapak Ir. Edhi Sandra, M.Si selaku

dosen penguji.

4. Bapak Ir. Jajang Suryana, M.Sc (Sekretaris Departemen Hasil Hutan) atas

semua bantuan dan dukungannya kepada penulis.

5. Seluruh pimpinan dan karyawan PT. Musi Hutan Persada Sumatera

Selatan.

6. Pimpinan dan karyawan PT. HALIDA atas fasilitas dan akomodasi selama

pelaksanaan penelitian.

7. Seluruh pimpinan dan karyawan Departemen Hasil Hutan Fakultas

Kehutanan IPB.

8. Seluruh pimpinan dan karyawan Yayasan KEKAL Indonesia atas

dukungan dan fasilitasnya selama penyusunan karya ilmiah ini.

9. Keluarga Cinangneng (Mas Gembong, Akuwied, Bayu, Kecuk, Aan,

Finto, Ade, Arie da Vhotqha, Kojek, Yophie) atas dukungan dan

kebersamaannya selama ini.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan karya

ilmiah ini yang namanya tidak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan

mungkin mengandung banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik

dan saran demi perbaikan di masa yang akan datang sangat diharapkan. Terima

kasih.

Bogor, September 2006

Penulis

Page 10: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

ix

DAFTAR ISI

RINGKASAN ................................................................................................ i

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Tujuan................................................................................................... 2

C. Hipotesis ............................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyaradan Dalam Pemanenan Kayu .................................................. 4

1. Pengertian Penyaradan dan Sistem-Sistem Penyaradan Kayu....... 4

2. Penyaradan dengan Menggunakan Traktor..................................... 5

B. Pemadatan Tanah................................................................................. 7

1. Sifat Fisik Tanah ............................................................................. 7

2. Pengertian Pemadatan Tanah .......................................................... 8

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemadatan Tanah................... 10

C. Pemadatan Tanah dan Pengaruhnya Terhadap Pemadatan Tanaman . 14

D. Sifat Fisik dan Biologi Tanaman......................................................... 15

1. Gmelina arborea ............................................................................. 15

2. Swietenia macrophylla King........................................................... 17

3. Acacia mangium.............................................................................. 19

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 21

Page 11: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

x

B. Bahan dan Alat Penelitian.................................................................... 21

1. Bahan .............................................................................................. 21

2. Alat.................................................................................................. 21

C. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 21

1. Memetakan Jalan Sarad Forwarder dalam

Satu Setting Pemanenan ................................................................. 21

2. Perhitungan Jumlah Rit Penyaradan yang Diterima Jalan Sarad ... 23

3. Pengukuran Kepadatan Tanah........................................................ 24

4. Perhitungan Nilai Kepadatan Tanah .............................................. 25

5. Penentuan Respon Pertumbuhan Tanaman di Tanah Padat........... 27

D. Analisis Data ........................................................................................ 29

1. Pengaruh Jumlah Rit Penyaradan Terhadap

Tingkat Kepadatan Tanah .............................................................. 29

2. Pengaruh Kepadatan tanah/Jalan Sarad forwarder

Terhadap Pertumbuhan Tanaman .................................................. 30

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Letak, Luas dan Keadaan Wilayah....................................................... 32

B. Topografi.............................................................................................. 33

C. Geologi dan Jenis Tanah ...................................................................... 33

D. Hidrologi .............................................................................................. 34

E. Iklim ..................................................................................................... 33

F. Kondisi Vegetasi Hutan ....................................................................... 34

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pemetaan Pola Jalan Sarad................................................................... 36

B. Kepadatan Tanah Akibat Penyaradan .................................................. 41

C. Respon Pertumbuhan Tanaman di Tanah Padat................................... 55

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 65

B. Saran .................................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66

LAMPIRAN.................................................................................................... 70

Page 12: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

xi

DAFTAR GAMBAR

Teks Halaman

Gambar 1. Gaya Tekan Pada......................................................................... 13

Gambar 2. Skema Jalan Sarad forwarder .................................................... 22

Gambar 3. Bagan Tahapan Kegiatan Penelitian ........................................... 24

Gambar 4. Titik-titik Pengambilan Sampel Tanah ...................................... 25

Gambar 5. Bagan Alur Langkah Kerja Penelitian ........................................ 31

Gambar 6. Penyaradan Dengan Menggunakan Forwarder 1010D ............... 36

Gambar 7. Pola Jalur Sarad Forwarder ......................................................... 38

Gambar 8. Spesifikasi Forwarder 1010D...................................................... 41

Gambar 9. Grafik Hubungan Kerapatan Massa Tanah pada Jalur Serasah

Dengan Intensitas Penyaradan Pada Tiga Tingkat Kedalaman.. 45

Gambar 10. Grafik Hubungan Kerapatan Massa Tanah pada Jalur Tanpa

Serasah Dengan Intensitas Penyaradan pada Tiga Tingkat

Kedalaman................................................................................... 45

Gambar 11. Grafik Hubungan Porositas Dengan Intensitas Penyaradan pada

Jalur Serasah pada Tiga Kedalaman ........................................... 49

Gambar 12. Grafik Hubungan Porositas Dengan Intensitas Penyaradan pada

Jalur Tanpa Serasah pada Tiga Kedalaman ................................ 50

Gambar 13. Respon Pertumbuhan Rata-rata Acacia mangium pada Tanah

Bekas Jalur Sarad dan Tanah Tidak Terusik............................... 59

Gambar 14. Respon Pertumbuhan Rata-Rata Swietenia macrophylla Pada

Tanah Bekas Jalur Sarad dan Tanah Tidak Terusik.................... 59

Gambar 15. Respon Pertumbuhan Rata-rata Gmelina arborea pada Tanah

Bekas Jalur Sarad dan Tanah Tidak Terusik............................... 60

Gambar16. Lokasi Penanaman Tanaman Acacia Mangium ........................ 61

Gambar17. Lokasi Penanaman Tanaman Swietenia macrophylla ............... 62

Gambar18. Lokasi Penanaman Tanaman Gmelina arborea ........................ 62

Gambar 19. Respon Pertumbuhan Tanaman Acacia mangium pada Bekas

Jalan Sarad (bulk density 1,49 g/cm3) dan Tanah Tak Terusik

(bulk density 1,32 g/cm3) Setelah 2 Bulan Penanaman.............. 63

Gambar 20. Respon Pertumbuhan Tanaman Swietenia macrophylla pada

Bekas Jalan Sarad (bulk density 1,49 g/cm3) dan Tanah Tak

Terusik (bulk density 1,32 g/cm3) Setelah 2 Bulan Penanaman.. 63

Page 13: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

xii

Gambar 21. Respon Pertumbuhan Tanaman Gmelina arborea pada Bekas

Jalan Sarad (bulk density 1,49 g/cm3) dan Tanah Tak Terusik

(bulk density 1,32 g/cm3) Setelah 2 Bulan Penanaman............... 64

Page 14: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

xiii

DAFTAR TABEL

Teks Halaman

Tabel 1 Batas Areal Kerja Tiap Kelompok Hutan ......................................... 32

Tabel 2 Luasan KH Berdasarkan Kelas Kemiringan Lahan .......................... 33

Tabel 3 Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah ............................................... 37

Tabel 4 Perhitungan Luas Areal Terpadatkan Akibat Penyaradan pada

Setiap Intensitas Penyaradan............................................................. 39

Tabel 5 Rata-rata Kerapatan Massa Tanah dan Porositas Tanah pada

Berbagai Intensitas Penyaradan di Jalur Serasah ............................. 43

Tabel 6 Rata-rata Kerapatan Massa Tanah dan Porositas Tanah pada

Berbagai Intensitas Penyaradan di Jalur Tanpa Serasah .................. 44

Tabel 7 Analisis Ragam Pengaruh Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

terhadap Tingkat Kepadatan Tanah pada Tiga Tingkat Kedalaman. 46

Tabel 8 Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

Terhadap Kepadatan Tanah pada Kedalaman 0-5 cm pada Jalur

Serasah. ............................................................................................. 46

Tabel 9 Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

Terhadap Kepadatan Tanah pada Kedalaman 5-10 cm pada Jalur

Serasah. ............................................................................................. 47

Tabel 10 Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

Terhadap Kepadatan Tanah pada Kedalaman 10-15 cm pada Jalur

Serasah. ............................................................................................. 47

Tabel 11 Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

Terhadap Kepadatan Tanah pada Kedalaman 0-5 cm pada Jalur

Tanpa Serasah. .................................................................................. 47

Tabel 12 Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

Terhadap Kepadatan Tanah pada Kedalaman 5-10 cm pada Jalur

Tanpa Serasah. .................................................................................. 48

Tabel 13 Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

Terhadap Kepadatan Tanah pada Kedalaman 10-15 cm pada Jalur

Tanpa Serasah. .................................................................................. 48

Tabel 14 Model Hubungan Antara Intensitas Penyaradan (rit) Dengan

Tingkat Kepadatan Tanah pada Jalur Serasah dan Jalur Tanpa

Serasah .............................................................................................. 49

Tabel 15 Model Hubungan Antara Intensitas Penyaradan (rit) Dengan

Porositas Tanah pada Jalur Serasah dan Jalur Tanpa Serasah .......... 50

Page 15: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

xiv

Tabel 16 Analisis Ragam Pengaruh Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

terhadap Porositas Tanah pada Tiga Tingkat Kedalaman................ 51

Tabel 17 Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

Terhadap Porositas Tanah pada Kedalaman 0-5 cm pada Jalur

Serasah. ............................................................................................. 51

Tabel 18 Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

Terhadap Porositas Tanah pada Kedalaman 5-10 cm pada Jalur

Serasah. ............................................................................................. 52

Tabel 19 Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

Terhadap Porositas Tanah pada Kedalaman 10-15 cm pada Jalur

Serasah. ............................................................................................. 52

Tabel 20 Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

Terhadap Porositas Tanah pada Kedalaman 0-5 cm pada Jalur

Tanpa Serasah. .................................................................................. 52

Tabel 21 Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

Terhadap Porositas Tanah pada Kedalaman 5-10 cm pada Jalur

Tanpa Serasah. .................................................................................. 53

Tabel 22 Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit)

Terhadap Porositas Tanah pada Kedalaman 10-15 cm pada Jalur

Tanpa Serasah. .................................................................................. 53

Tabel 23 Analisis Ragam Pengaruh Penggunaan Serasah terhadap Tingkat

Kepadatan dan Porositas Tanah ........................................................ 54

Tabel 11 Rata-rata Respon Pertumbuhan Semai pada Tanah Padat dan

Tanah Kontrol ................................................................................... 56

Tabel 13 Analisis Ragam Respon Pertumbuhan Semai Tanaman di Tanah

Tak Terusik (Kontrol) dan Jalur Sarad ............................................. 58

Page 16: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian ............................................................... 70

Lampiran 2. Data Pengukuran Pola Jalur Sarad Forwarder........................... 71

Lampiran 3. Jumlah Rit Penyaradan Tiap Jalur Sarad................................... 81

Lampiran 4. Hasil Kerapatan Massa Tanah pada Tanah Tidak Terusik

(Kontrol).................................................................................... 82

Lampiran 5. Hasil Kerapatan Massa Tanah pada Berbagai Intensitas

Penyaradan pada Jalur Serasah ................................................. 83

Lampiran 6. Hasil Kerapatan Massa Tanah pada Berbagai Intensitas

Penyaradan pada Jalur Tanpa Serasah ...................................... 94

Lampiran 7. Data Respon Pertumbuhan Tanaman di Tanah Tidak Terusik

(Kontrol)..................................................................................... 100

Lampiran 8. Data Respon Pertumbuhan Tanaman di Tanah Bekas Jalur

Sarad Forwarder ........................................................................ 101

Lampiran 9. Analisis Ragam Hubungan Intensitas Penyaradan (rit) Dengan

Tingkat Kerapatan Massa Tanah pada Jalur Serasah............... 102

Lampiran10. Analisis Ragam Hubungan Intensitas Penyaradan (rit) Dengan

Tingkat Kerapatan Massa Tanah pada Jalur Tanpa Serasah.... 104

Lampiran11. Analisis Ragam Hubungan Intensitas Penyaradan (rit) Dengan

Porositas Tanah pada Jalur Serasah ......................................... 106

Lampiran12. Analisis Ragam Hubungan Intensitas Penyaradan (rit) Dengan

Porositas Tanah pada Jalur Tanpa Serasah .............................. 108

Lampiran13. Analisis Ragam Hubungan Pemberian Serasah Dengan

Tingkat Kerapatan Massa Tanah............................................... 110

Lampiran14. Analisis Ragam Hubungan Pemberian Serasah Dengan

Porositas Tanah ........................................................................ 115

Lampiran15. Uji lanjut Duncan....................................................................... 120

Lampiran16. Analisis Ragam Respon Pertumbuhan Semai Acacia mangium

pada Tanah yang Dilewati Forwarder dan Tanah yang Tidak

Dilewati Forwarder. .................................................................. 124

Lampiran17. Analisis Ragam Respon Pertumbuhan Semai Swietenia

macrophylla pada Tanah yang Dilewati Forwarder dan Tanah

yang Tidak Dilewati Forwarder. .............................................. 126

Lampiran18. Analisis Ragam Respon Pertumbuhan Semai Gmelina

arborea pada Tanah yang Dilewati Forwarder dan Tanah

yang Tidak Dilewati Forwarder. .............................................. 128

Page 17: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemanenan hutan merupakan salah satu tahap penting dalam kegiatan

pengelolaan hasil hutan, yang pada dasarnya merupakan proses

pengaktualisasian nilai hutan (nilai kayu). Karena potensi kayu di dalam

hutan belum bernilai ekonomi secara nyata sebelum kayu tersebut dikeluarkan

dari dalam hutan (dipanen) dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan

umat manusia.

Secara umum kegiatan pemanenan hutan terdiri dari tahapan

perencanaan pembukaan wilayah hutan (PWH) seperti perencanaan jalan sarad

dan penentuan lokasi TPn, penebangan, penyaradan, dan pengangkutan.

Perencanaan pemanenan memiliki peranan yang sangat penting dalam

pemilihan sistem pemanenan, alat yang digunakan, jumlah tenaga kerja, biaya,

luas setting pemanenan, minimalisasi dampak sehingga tercapai proses

pemanenan hutan yang optimal.

Perkembangan sistem pemanenan hutan dan kemajuan teknologi serta

konsep pengusahaan hutan modern memacu peningkatan penggunaan alat-alat

berat kehutanan seperti traktor dalam kegiatan pengusahaan hutan. Menurut

Suparto (1979) penggunaan traktor dalam pemanenan hutan memiliki

beberapa keuntungan dibanding cara manual antara lain :

1. Traktor dapat bergerak dengan leluasa di antara pohon inti pada sistem

tebang pilih.

2. Traktor dapat digunakan dengan aman hingga kelerengan 40%.

3. Traktor dapat digunakan untuk jarak sarad yang cukup panjang.

4. Traktor memiliki titik berat yang rendah.

Walaupun memiliki beberapa kelebihan, penggunaan traktor dalam

pemanenan hutan terutama dalam penyaradan juga menimbulkan dampak

negatif terhadap lingkungan berupa kerusakan vegetasi hutan (tegakan tinggal

dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. Kontak

yang terjadi antara permukaan tanah dengan tapak traktor akan mengakibatkan

pemadatan tanah.

Page 18: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

2

Pemadatan tanah (Soil Compaction) merupakan proses pergerakan

partikel-partikel tanah yang secara mekanis bergerak ke posisi keadaan yang

lebih rapat satu sama lain (Markwick, 1944 dalam Matangaran, 1992).

Kerusakan areal berupa pemadatan tanah ini dapat diakibatkan oleh aktivitas

manusia dan aktivitas alat berat yang digunakan pada saat pemanenan baik

pada tahap penyaradan maupun pengangkutan.

Pemadatan tanah terjadi karena adanya gaya tekan terhadap tanah

(ground pressure) dan getaran yang dihasilkan oleh traktor. Ground pressure

yang dihasilkan oleh alat berat diukur dari berat alat rata-rata dibagi dengan

setiap inchi kuadrat luas tanah yang menopang alat tersebut. Semakin kecil luas

permukaan tanah yang menopang akan menyebabkan semakin besarnya

ground pressure yang dihasilkan dan semakin intensif proses pemadatan tanah

yang terjadi.

Tingkat kepadatan tanah akan berkorelasi negatif dengan pertumbuhan

tanaman. Pemadatan tanah akan mengganggu dan sangat berbahaya bagi

pertumbuhan tanaman. Tanah yang terpadatkan akan mengganggu penetrasi

akar tanaman sehingga pertumbuhan tanaman akan terhambat. Keadaan seperti

ini memerlukan pemecahan yang serius karena sangat merugikan dalam

kegiatan pengusahaan hutan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan alat berat kehutanan terhadap

kerusakan tanah hutan.

B. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Memetakan pola jalan sarad forwarder dalam satu setting pemanenan

HTI.

2. Mengetahui tingkat kepadatan tanah pada jalan sarad akibat intensitas

penggunaan forwarder dan persentase luas tanah yang terpadatkan dalam

satu setting pemanenan.

3. Mengetahui pengaruh pemberian serasah terhadap kepadatan tanah.

4. Mengetahui respon pertumbuhan semai jenis cepat tumbuh di tanah padat.

Page 19: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

3

C. Hipotesis

1. Penggunaan alat berat penyaradan (forwarder) akan meningkatkan

kepadatan tanah.

2. Pemberian serasah di jalan sarad akan mengurangi tingkat kepadatan

tanah.

3. Pertumbuhan semai jenis cepat tumbuh di tanah padat akan terganggu.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh penggunaan forwarder sebagai alat sarad pada kegiatan pemanenan

hutan di HTI terhadap kerusakan tanah terutama pemadatan tanah dan

pengaruhnya terhadap respon pertumbuhan tanaman sehingga pada akhirnya

dapat dijadikan dasar untuk perencanaan pembuatan setting jalan sarad.

Page 20: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyaradan Dalam Pemanenan Kayu

1. Pengertian Penyaradan dan Sistem-Sistem Penyaradan Kayu

Brown (1958), mendefisinikan penyaradan sebagai suatu kegiatan

pemindahan log dari tempat penebangan ke tempat pengumpulan kayu (TPn)

atau Landing. Juta (1954), mendefinisikan penyaradan sebagai suatu kegiatan

pemindahan kayu dari tempat penebangan atau tunggak ke tempat

pengumpulan kayu (TPn) di tepi jalan, jalan rel atau tepi sungai dan

Wackerman (1949), mendefinisikan penyaradan sebagai kegiatan

memindahkan kayu (log) dari lokasi yang tidak menguntungkan bagi kayu-

kayu tersebut ke satu titik pengumpulan dari suatu sistem pengangkutan

primer.

Penyaradan (minor transportation) dimulai saat kayu diikatkan ke rantai

penyarad di tempat tebangan kemudian disarad ke tempat tujuannya (TPn, tepi

sungai, tepi jalan rel atau tepi jalan mobil, landing) dan berakhir setelah kayu

dilepaskan dari rantai penyarad (Elias, 1980). Secara umum berdasarkan

sortimen kayu yang disarad dikenal tiga sistem penyaradan, yaitu :

1. Short wood system

2. Tree length system

3. Full tree system

Sistem penyaradan kayu ditinjau dari bentuk kayu yang dihasilkan

(Suparto, 1979; Elias, 1980; United Tractor, 1993) dibagi menjadi :

1) Cut to length system (short wood method) adalah sistem penyaradan

dimana kayu hasil tebangan disarad ke TPn dalam bentuk sortimen

tertentu, cabang, ranting dan daun ditinggal di areal tebangan.

2) Tree length system adalah sistem penyaradan dimana kayu-kayu hasil

tebangan cabang, ranting dan daunnya dipangkas di lokasi penebangan,

kemudian disarad ke TPn dalam bentuk sortimen menurut panjang batang.

3) Full tree system adalah sistem penyaradan dimana kayu-kayu hasil

tebangan masih berbentuk pohon utuh, kemudian disarad ke TPn,

Page 21: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

5

sedangkan proses pemangkasan cabang dan pembagian batang menjadi

sortimen tertentu dilakukan di TPn.

Juta (1954), mengemukakan bahwa berdasarkan tenaga kerja yang

dipakai pada sistem penyaradan dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

1) Penyaradan non mekanis, terdiri dari :

a) Penyaradan dengan tenaga manusia dengan dipikul, ditarik,

digulingkan dan didorong.

b) Penyaradan dengan memakai tenaga hewan, yaitu : kuda, keledai, sapi

dan gajah.

c) Penyaradan dengan menggunakan gaya berat.

2) Penyaradan mekanis, terdiri dari :

a) Penyaradan dengan kabel.

b) Penyaradan dengan traktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sistem penyaradan (Brown,

1958) adalah sebagai berikut :

1) Ukuran kayu dan sifat kayu.

2) Topografi.

3) Pertimbangan silvikultur.

4) Pertimbangan iklim.

5) Jarak ke tempat pengangkutan.

2. Penyaradan Dengan Menggunakan Traktor

Penyaradan kayu dengan traktor adalah proses pemindahan kayu dari

tempat tebangan ke tempat pengumpulan dengan menggunakan alat utama

traktor atau skidder (Wackerman, 1949 ).

Simmons (1951), mengemukakan beberapa faktor ekonomi yang harus

diperhatikan dalam penggunaan traktor sebagai alat sarad, yaitu :

1) Investasi besar.

2) Memerlukan kerja yang kontinyu untuk menghindari biaya penyusutan

yang besar.

3) Untuk mengimbangi biaya traktor, pekerjaan penebangan dan pembagian

batang harus ditingkatkan.

4) Diperlukan tenaga kerja dengan keahlian yang tinggi.

Page 22: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

6

5) Biaya per unit tanpak lebih tinggi dibanding dengan sistem lain untuk

kegiatan kayu pendek.

Cara penyaradan yang sering digunakan dalam pemanenan kayu di luar

Jawa adalah dengan menggunakan traktor. Pada penyaradan dengan traktor,

posisi kayu yang disarad sebagian atau seluruhnya bersentuhan dengan tanah.

Traktor yang digunakan adalah traktor berban karet (wheel skidder) atau traktor

berban ulat (crawler) (Suparto, 1979).

Keuntungan penggunaan traktor menurut Suparto (1979) adalah :

1) Dapat bergerak leluasa di antara pohon inti pada sistem tebang pilih.

2) Dapat digunakan dengan aman sampai kelerengan 40%.

3) Dapat digunakan pada jarak sarad yang cukup panjang.

4) Traktor memiliki titik berat yang rendah.

Kerugian yang ditimbulkan dari penggunaan traktor berupa kerusakan

vegetasi hutan dan kerusakan fisik tanah hutan. Kerusakan fisik tanah hutan

berupa erosi dan run off lebih besar pada jalan sarad yang baru dilakukan

penyaradan dibandingkan dengan jalan sarad yang telah ditinggalkan selama 2

tahun dan 3 tahun (Ruslan, 1979). Kerusakan berupa peningkatan kerapatan

limbak tanah menyebabkan rusaknya habitat binatang tanah (Tinambunan,

1987). Kerapatan limbak tanah pada bekas jalan sarad ke dalaman 0-5 cm

untuk jenis tanah podsolik merah kuning dapat mencapai 1,67 g/cm3.

Menurut Conway (1976) keuntungan dari forwarding adalah :

1) Dapat memuat sendiri, daya angkut besar dan jarak sarad lebih jauh.

2) Kerusakan log yang diangkut lebih rendah.

3) Dapat digunakan dalam kegiatan penjarangan.

4) Dapat mengangkut kayu dengan jalan angkutan yang lebih cepat bila

dibanding dengan cara ground skidding.

5) Produktivitas dan biaya tidak disebabkan ukuran log yang disarad karena

ukuran muatan relatif sama.

6) Alat sarad dapat digunakan sebagai alat transportasi dan muat bongkar.

Page 23: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

7

B. Pemadatan Tanah

1. Sifat fisik Tanah

Sifat fisik tanah hutan telah lama diyakini oleh para peneliti sebagai

faktor yang penting dalam proses pertumbuhan tegakan. Tanah merupakan

suatu sistem dinamis yang secara fisik terdiri dari tiga macam bahan yaitu

padatan, cairan dan gas. Komposisi ketiga bahan penyusun tanah tergantung

dari jenis tanah dan kondisi lingkungan, sehingga ketiga bahan penyusun tanah

ini saling tergantung satu dengan yang lainnya. Hubungan ketiga bahan

penyusun tanah tersebut menunjukkan sifat-sifat fisik tanah (Hillel, 1980).

Secara geologis tanah merupakan bahan organik pada suatu permukaan yang

terpengaruh cuaca atau lapisan atas (Top soil) (Smith, 1992).

Hardjowigeno (1992) menyatakan bahwa tekstur tanah menunjukkan

kasar halusnya tanah berdasarkan perbandingan banyaknya butir-butir pasir,

debu, dan liat. Dalam klasifikasi tanah (taksonomi tanah) tingkat famili, kasar

halusnya tanah ditunjukkan oleh sebaran ukuran butir (particle size

distribution) yang merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah.

Menurut Soedarmo dan Prayoto (1985) bahwa terdapat hubungan yang erat

antara tekstur tanah dengan sifat-sifat tanah lain, seperti kapasitas tukar kation,

porositas, kecepatan infiltrasi dan permeabilitas.

Struktur tanah menurut Hardjowigeno (1992) adalah gumpalan kecil dari

butir-butir pasir, debu dan liat yang terikat satu sama lainnya oleh suatu perekat

seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan

kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemantapan (ketahanan) yang

berbeda-beda. Tanah yang berstruktur baik (remah atau granuler) mempunyai

tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.

Struktur tanah yang baik adalah bentuknya membulat sehingga tidak dapat

saling bersinggungan dengan rapat. Di samping itu struktur tanah halus tidak

mudah rusak (mantap), sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi

hujan.

Porositas (porosity) didefinisikan sebagai perbandingan antara volume

atau isi dari butir tanah dengan volume dari tanah seluruhnya (Smith, 1992).

Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik (porositas tanah

Page 24: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

8

tinggi bila kandungan bahan organik tinggi), struktur tanah dan tekstur tanah.

Tanah-tanah yang memiliki struktur remah (granuler) mempunyai porositas

yang lebih tinggi daripada tanah-tanah yang memiliki struktur pejal (massive)

(Hardjowigeno, 1992).

Kerapatan kering (dry density) merupakan keadaan khusus dari kerapatan

menyeluruh (bulk density) suatu tanah, dengan menganggap air dihilangkan

seluruhnya dari tanah tersebut. Nilai kerapatan kering dihitung dari nilai

kerapatan menyeluruh dan nilai kadar air. Tingkat kepadatan tanah umumnya

diukur dari nilai kerapatan kering (Smith, 1992). Tingkat pemadatan tanah

diukur dari nilai kerapatan kering tanah yang dipadatkan. Nilai kerapatan

kering dari suatu tanah akan naik bila kandungan air dalam tanah tersebut

meningkat (Das, 1993).

2. Pengertian Pemadatan Tanah

Pemadatan tanah biasanya didefenisikan sebagai peningkatan kerapatan

limbak tanah, merapatnya partikel-partikel solid tanah, dan penurunan nilai

porositas tanah (Glinski and Lipiec,1990 dalam Jorge et. al, 1992). Pemadatan

tanah dalam arti sebenarnya yang diinginkan adalah untuk fondasi jalan

angkutan, sedangkan pemadatan tanah hutan atau pertanian akibat pergerakan

kendaraan seperti traktor tidak diinginkan. Dari sudut pandang teknik

(engineering) pemadatan tanah cenderung meningkatkan kekuatan tanah (shear

strength) dan menurunkan kompresibilitas tanah (Craig, 1983 dalam Jorge et.

al, 1992). Dari sudut pandang pertanian (agricultural), kepadatan tanah

cenderung untuk menurunkan kuantitas air dan unsur hara yang dibutuhkan

akar tanaman dalam tanah (Bowen, 1981 dalam Joerge et. al. 1992).

Kepadatan tanah (soil compaction) merupakan proses pergerakan

partikel-partikel tanah yang secara mekanis bergerak ke posisi keadaan yang

lebih rapat satu sama lain. Pemadatan tanah merupakan fungsi dari jenis tanah,

kadar air dan jenis lalu lintas yang ada di permukaan tanah. Pada tiap lintasan

traktor cenderung terjadi pemadatan tanah pada bekas lintasan ban dan akan

semakin menjadi padat pada lintasan berikutnya. Pukulan air hujan dan injakan

kaki hewan pada tanah merupakan gaya yang dapat memadatkan tanah (Miles

dalam Abbas, 1990).

Page 25: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

9

Menurut Markwick (1944) dalam Matangaran (1992), pemadatan tanah

itu adalah proses dimana partikel-partikel tanah secara mekanis bergerak ke

posisi yang lebih rapat satu sama lain. Tingkat kepadatan tanah yang yang

dicapai dinyatakan dalam kg/m3. Herujito dalam Abbas (1990) mengistilahkan

pemadatan tanah dengan “kekompakan” yaitu kenaikan kerapatan limbak tanah

sebagai akibat dari beban atau tekanan yang dialami oleh tanah tersebut.

Untuk menduga tingkat pemadatan tanah hutan yang terjadi, dilakukan dengan

pengukuran kerapatan limbak tanahnya (Hamzah, 1983).

Poerwowidodo (1992) mengemukakan kerapatan limbak tanah dapat

digunakan sebagai petunjuk tidak langsung aras kepadatan tanah. Kepadatan

tanah akan langsung mengendalikan kesarangan tanah, kapasitas sekap air, dan

penerobosan perakaran tanaman ke dalam tubuh tanah untuk mengintensifkan

penyerapan udara, air dan hara. Pada aras kepadatan tanah yang tinggi, dapat

mengganggu perkembangan perakaran dan pertumbuhan tanaman.

Greacen dan Sans (1986) dalam Sambas (1994) mengatakan bahwa

pemadatan tanah hutan setelah kegiatan pembalakan secara mekanik terjadi

karena adanya gaya tekan dan getaran alat-alat seperti traktor.

Menurut Sowers dan Sowers dalam Gaultney et. al., (1982), perubahan

tingkat kepadatan tanah disebabkan oleh gaya dari luar maupun dari dalam

tanah sendiri. Gaya dari dalam berupa pengeringan, pengembangan maupun

pendinginan tanah, sedangkan gaya dari luar dikenakan pada tanah oleh

kegiatan yang ada pada permukaan tanah. Pemadatan tanah sebagai akibat

bekerjanya suatu alat berat berkaitan erat dengan gaya tekan terhadap tanah

dari alat yang bersangkutan. Gaya tekan terhadap tanah merupakan faktor

kunci proses terjadinya pemadatan tanah. Gaya tekan (ground pressure)

diukur dari berat alat rata-rata dibagi luas permukaan tanah yang menopang

alat tersebut. Semakin kecil luas permukaan tanah yang menopang, akan

semakin besar gaya tekan pada tanah yang dihasilkan. Semakin besar gaya

tekan pada tanah semakin intensif proses pemadatan yang terjadi (Lowman et.

al. dalam Matangaran, 1992).

Kepadatan tanah diketahui dari perhitungan pengaruh jumlah rit terhadap

kerapatan limbak tanah. Hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan

Page 26: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

10

kerapatan limbak tanah yang tidak dilalui traktor (tanah tidak terusik) sebagai

gambaran tegakan hutan tumbuh pada kondisi kerapatan limbak tanah di TPn

diukur juga. Kriteria Hovland et. al. (1966) dalam Hamzah (1983), yaitu hasil

dari penyaradan 1-2 rit tergolong kerapatan longgar. Penyaradan 3-32 rit

kerapatan sedang kecuali pada penyaradan 27 rit, dan lebih dari 33 rit termasuk

tanah padat (compact soil).

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemadatan Tanah

Pergerakan traktor melewati permukaan tanah akan menghasilkan

tekanan ban atau roda traktor yang cenderung memadatkan lapisan atas tanah

(topsoil). Tingkat kepadatan tanah yang disebabkan oleh traktor tergantung

pada rit yang dilewati traktor, berat traktor, tipe ban atau roda, tekanan ban

terhadap tanah, kandungan air tanah, dan kecepatan traktor (Glinski and

Lipiec,1990 dalam Jorge et.al, 1992).

Efek utama yang dihasilkan oleh tekanan ban traktor terhadap tanah

adalah penurunan daya aliran air tanah (hydraulic conductivity), peningkatan

kepadatan tanah (bulk density) dan penurunan porositas tanah (Klute and

Jacob, 1949 dalam Jorge, 1992) dan perubahan dalam status aerasi tanah,

perubahan dalam karakteristik air tanah, dan menghalangi penetrasi akar

(Glinski dan Lipiec, 1990 dalam Jorge et.al, 1992).

Jumikis dalam Abbas (1990), menjelaskan pemadatan tanah tergantung

kadar air, jumlah energi pemadatan dan sifat alami tanah. Menurut Raghavan

et. al; Mekyes dalam Abbas (1990), bahwa di samping jumlah lintasan, besar

tekanan pada tanah setiap lintasannya menentukan besarnya kepadatan tanah

yang terjadi. Gaultney et. al. dalam Solihin H. Z. (1995), menyatakan ada

empat faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya pemadatan tanah yaitu

penggunaan lahan untuk penanaman yang terus menerus, melakukan kegiatan

pada lahan yang terlalu dini sementara kelembaban tanah tinggi, penggunaan

traktor dan peralatannya yang terlalu berat dan kurangnya penggunaan limbah

hewan pada pertanian.

Lenhard (1986) dalam Matangaran (1992), meneliti tingkat kepadatan

tanah akibat intensitas penggunaan alat penyarad traktor beroda karet. Luas

areal percobaan 0,25 ha, contoh tanah diambil dari bekas jejak roda traktor

Page 27: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

11

tanpa muatan pada berbagai intensitas penyaradan yaitu 0, 1, 2, 4, 8, 16, dan 32

rit. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kerapatan limbak tanah

menunjukkan nilai maksimum pada intensitas 4 rit. Di atas intensitas 4 rit

tersebut ternyata nilai kerapatan limbak tanahnya menjadi konstan.

Markwick dalam Matangaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip

dasar dari pemadatan tanah, yaitu :

1) Kerapatan limbak tanah merupakan ukuran kerapatan partikel tanah.

2) Secara umum pengeluaran air tanah dapat meningkatkan volume bagian

padatnya dan pemadatan merupakan peningkatan kerapatan partikel tanah.

3) Pada kondisi kadar air tanah tertentu, kepadatan tanah akan bertambah jika

daya pemadatan bertambah dan laju pertambahannya akan menurun

sampai udara sisa di dalam tanah kurang dari 3%.

4) Jika tanah diberi pemadatan pada variasi kadar air yang berbeda maka

akan terdapat kerapatan limbak maksimum tanah tersebut pada kadar air

tertentu. Kadar air ini merupakan kadar air optimum.

5) Kerapatan limbak tanah maksimum dan kadar air optimum bervariasi

antara tipe tanah dan besarnya daya pemadatan tanah yang diberikan.

6) Penggilasan tanah bermanfaat bagi tanah yang relatif kering dan digilas

pada kadar air di bawah optimum.

7) Penggilasan terhadap tanah liat yang sangat lunak akan mengaduk tanah

tersebut dan hasilnya akan merusak tanah.

8) Kenaikan kepadatan tanah akan meningkatkan pula kekuatan dan stabilitas

tanah dan mengurangi penurunan tanah. Kemampuan menyerap air

menjadi menurun dengan meningkatnya kepadatan tanah.

9) Umumnya efektivitas peralatan pemadatan tanah menurun dengan

bertambah tebalnya/dalamnya lapisan tanah yang dipadatkan. Itulah

sebabnya diperlukan pemadatan tanah lapis demi lapis dan tiap lapis tidak

terlalu tebal.

10) Jika semua faktor sama, makin berat alat pemadat tanah makin efektif

pemadatan tanah dan makin dalam tanah yang ikut terpadatkan.

Lowman et. al. dalam Matangaran (1992) mengemukakan bahwa tingkat

pemadatan tanah yang terjadi akibat kegiatan pemanenan kayu tergantung dari

Page 28: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

12

sifat fisik tanah dan daya luar yang bekerja pada tanah tersebut. Sifat-sifat

tanah hutan bervariasi dalam tekstur, struktur, kandungan mineral, kandungan

bahan-bahan organik, dan kadar air. Interaksi dari sifat-sifat tersebut pada

suatu tanah hutan tertentu menentukan perubahan tingkat kepadatan tanah yang

akan terjadi akibat aktivitas pemanenan kayu.

Hamzah (1983) mengemukakan bahwa untuk menduga derajat

pemadatan tanah hutan akibat pembalakan, dapat dilakukan dengan mengukur

kerapatan limbak tanahnya. Kerapatan limbak tanah ada kaitannya dengan

kedudukan alamiah, yaitu berat tanah itu tiap satuan volume (g/cm3) dalam

keadaan belum terganggu. Hovland et. al., (1966) dalam Hamzah (1983)

membedakan kelas pemadatan tanah sebagai berikut :

1) Tanah longgar (loose soil) dengan kerapatan limbak tanah 0,9-1,3 g/cm3

2) Tanah normal (normal soil) dengan kerapatan limbak tanah 1,3-1,5 g/cm3

3) Tanah padat (compact soil) dengan kerapatan limbak tanah 1,5-1,8 g/cm3

Menurut Buckman dan Brady (1964), tingkat kepadatan tanah erat

kaitannya dengan kerapatan massa tanah (bulk density) dan kerapatan butir

tanah (particle density). Semakin tinggi kerapatan massa tanah dan kerapatan

butir tanah maka semakin padat tanah tersebut (Hamzah, 1983).

Gaya tekan pada tanah dari manusia, hewan dan beberapa tipe mesin

penyarad dapat dilihat pada Gambar 1. (Adams dan Froehlich dalam

Matangaran, 1992), tetapi gaya tekan pada tanah tidak merupakan petunjuk

penting tentang kepadatan yang diduga. Getaran, dynamic pressure selama

bermuatan dapat menghasilkan tingkat pemadatan yang relatif tidak

menunjukkan respon yang berbeda antara gaya tekan pada tanah oleh hewan

dan alat mesin. Pemadatan tanah yang terjadi akibat pemanenan kayu ternyata

menyebabkan kerusakan fisik tanah hutan. Bila hal ini terjadi dan diserahkan

pada alam saja akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk

memulihkannya.

Page 29: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

13

Gaya Tekan Pada Tanah(lb/inc2)

0

5

10

15

20

25

30

Manusia Crawler Kuda Rubber Tire

Skidder

Gambar 1. Gaya Tekan Pada Tanah Manusia, Crawler, Kuda dan Rubber

Tired Skidder (Adams dan Froehlich dalam Matangaran, 1992)

Koshi dan Fryrear (1973) mengadakan penelitian tentang efek dari

lintasan traktor, pemberian serasah (mulch) dan konfigurasi tempat tumbuh

benih pada tanah. Kepadatan tanah dilihat pada tiga ke dalaman yaitu 0-7.5,

7.5-15, dan 22.5-30 cm pada lintasan traktor baik yang diberi serasah maupun

yang tidak diberi serasah. Serasah terdiri dari tiga ukuran yaitu 0.56, 11.2, dan

22.4 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serasah besar dari

11.2 ton/ha secara signifikan menurunkan kepadatan tanah, meningkatkan

hydraulic conductivity, porositas tanah, kandungan bahan organik tanah pada

lintasan traktor pada ke dalaman 15 cm. Peningkatan kandungan bahan organik

dan porositas, penurunan kepadatan tanah cenderung memperbaiki hubungan

antara tanah-air-tanaman.

Faktor yang menyebabkan terjadinya pemadatan tanah pada tanah hutan

adalah kegiatan pembalakan secara mekanis yang akan merusak struktur tanah.

Penggunaan input tenaga mekanis dalam waktu tertentu dapat berakibat buruk

terhadap produktivitas tanah dan pertumbuhan tanaman khususnya perakaran

(Lumintang dan Hidayat, 1982).

Pengoperasian alat-alat berat menyebabkan perubahan sifat sifat tanah

yang bervariasi pada berbagai jenis tanah. Perubahan ini akan menyebabkan

pengaruh terhadap produktivitas hutan. Laju pertumbuhan benih dan tegakan

akan berkurang, serta memberi pengaruh yang berjangka panjang terhadap

produktivitas tanah hutan (Matangaran, 1992).

Pengawasan atau pembatasan lalu lintas traktor di atas permukaan tanah

adalah metode manajemen yang penting yang bisa digunakan untuk

Page 30: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

14

meminimalisasi pemadatan tanah (Gupta and Larson, 1985 dalam Jorge et. al,

1992).

C. Pemadatan Tanah dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Traktor berban karet yang digunakan untuk pemanenan kayu bisa

menyebabkan kepadatan tanah dan meninggalkan bekas tapak roda traktor

yang mengganggu pertumbuhan pohon (Dickerson, 1976; Froehlich, 1978

dalam Wronski, 1984). Efek ini muncul dari meningkatnya kekuatan tanah

(soil strength) dan menurunnya aerasi tanah, kedua hal ini akan menghalangi

pertumbuhan akar baru (Russel and Goss, 1974; Greacen and Sands, 1980

dalam Wronski, 1984). Selain mengganggu pertumbuhan akar, pemadatan dan

perusakan tanah akan merubah sifat/bentuk fisik tanah (physical properties)

yang mengakibatkan terjadinya run off dan erosi tanah (Wooldridge, 1960

dalam Wronski, 1984).

Penggunaan traktor untuk menyarad kayu akan meningkatkan kepadatan

tanah, dan diduga dengan meningkatnya kepadatan tanah ini menyebabkan

pertumbuhan anakan pohon akan terganggu. Beberapa penelitian tentang hal

ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kepadatan tanah dan

pertumbuhan akar tanaman. Hill dan Cruse (1985) mengemukakan bahwa

meningkatnya kepadatan tanah menyebabkan pertumbuhan akar tanaman

terganggu, terutama untuk pertumbuhan anakan pohon sampai dengan

kedalaman 5 cm.

Matangaran (1992) menyatakan bahwa nilai kritis kerapatan limbak tanah

terhadap pertumbuhan benih adalah 1,4 g/cm3, sedangkan kerapatan limbak

tanah 1,3 g/cm3 sudah memberikan respon yang jelek terhadap pertumbuhan

benih. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa sebaiknya hanya

dilakukan penyaradan 2 rit saja. Jika lebih dari 2 rit pada jalan sarad yang sama

maka benih alami yang jatuh dan berkecambah kemungkinan sangat terganggu

pertumbuhannya dan kemungkinan akan mati.

Dengan adanya tekanan traktor pada tanah, elemen tanah akan tertekan

sampai mencapai keseimbangan baru, sebagai akibatnya tanah menjadi padat

dan kerapatan limbak tanahnya bertambah. Kepadatan adalah penyebab

kerusakan fisik tanah. Pada tanah yang padat ruang pori yang berisi air dan

Page 31: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

15

udara kecil, sehingga porositasnya rendah. Air dan udara sukar bergerak

melalui tanah, karena hanya sedikit pori-pori yang berukuran besar.

Penyediaan air dan oksigen untuk pertumbuhan tanaman sangat erat dengan

jumlah dan ukuran pori-pori tanah. Di musim hujan, pada kerapatan limbak

tanah yang tinggi menyebabkan aliran permukaan tinggi, akibatnya air tidak

bisa diserap secara optimal oleh tanah.

Bertambahnya berat isi dan berkurangnya porositas total berpengaruh

negatif terhadap pertumbuhan tanaman (Lutz dan Chandler, 1985;

Matangaran, 1992). Penurunan variabel respon pertumbuhan tanaman terjadi

seiring dengan kepadatan tanah yang semakin tinggi dan porositas tanah yang

semakin randah (Matangaran, 1992) .

Penetrasi akar yang terhambat akan mengakibatkan berat, volume dan

panjang akar tanaman menurun dengan meningkatnya tingkat kepadatan tanah

(Hamzah, 1983). Hill dan Cruise (1985) dalam Matangaran (1992) mengatakan

bahwa ke dalaman penetrasi akar berkorelasi kuat dengan tingkat kepadatan

tanah yaitu semakin tinggi tingkat kepadatan tanah maka penetrasi akar

semakin dangkal. Tanah yang padat mengurangi kapasitas menyekap air,

mengurangi kandungan udara dan memberikan hambatan fisik yang besar pada

penerobosan akar sehingga mengendalikan kapasitas kemampuannya

memanen air, udara dan hara, seperti: pengecilan matra daun dan batang,

pemendekan ruas batang, pembesaran pangkal batang, pemudaran warna hijau

daun dan pengguguran daun lebih dini sehingga tanaman berpenampilan kerdil

dan memperlihatkan bentuk reset (Hasckaylo, 1960; Kramer dan Kozlowski,

1960; Grable dan Siemer, 1968; Champion dan Barley, 1969 dalam

Poerwowidodo, 1992).

D. Sifat Fisik dan Biologi Tanaman

1. Gmelina arborea

Gmelina arborea merupakan salah satu jenis kayu berdaun lebar dari

famili Verbenaceae (Lamb, 1986). Menurut Al Rasyid (1991), Gmelina

arborea dikenal dengan nama daerah gmelina (Indonesia), gambar (India) dan

gamar (Bangladesh) sedangkan Lamb (1973) dalam Kamudjo (1990)

menyatakan bahwa gmelina sering disebut dengan gumhar, gumari, gumadi,

Page 32: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

16

yemane dan gamar tetapi lebih dikenal dengan nama gmelina, melina atau

yemane.

Menurut Lamb (1968), Gmelina arborea tersebar di sepanjang

Pegunungan Himalaya dari arah tenggara ke selatan, meliputi daerah India,

Nepal, Siklim, Assam, Pakistan Timur, Burma, Thailand, Laos, Kamboja dan

Cina bagian Selatan.

Gmelina arborea dapat tumbuh di daerah-daerah iklim basah sampai

kering dengan curah hutan rata-rata tahunan berkisar antara 750-4.800 mm dan

ketinggian tempat tumbuh antara 50-1.000 mdpl. Tanaman ini tumbuh dengan

baik pada tanah aluvial basah serta berkapur dengan lapisan permukaan bersifat

basa dan semakin ke bawah semakin tinggi keasamannya (Soerianegara dan

Indrawan, 1985).

Gmelina arborea mudah ditanam, pertumbuhannya cepat dan dapat

ditanam secara campuran. Pohonnya lurus dengan batang bebas cabang antara

6-9 m. Tinggi pohon dapat mencapai 20-30 m dengan diameter setinggi dada

sampai dengan 60 cm (Lamb, 1968). NAS (1980), Granes (1979), Palmer

(1973) dan Al-Rasyid (1989) dalam Al-Rasyid (1991) mengatakan G. Arborea

memiliki kayu yang ringan dengan berat jenis medium (0.4-0.64). Pada

mulanya gmelina dikenal sebagai pohon penghasil energi, tetapi kemudian

pemanfaatannya semakin berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi kayu

dan kebutuhan kayu penghara industri yang terus meningkat. Dari berbagai

penelitian, kayu gmelina dapat digunakan untuk keperluan pembuatan papan

partikel, core kayu lapis, korek api, peti kemas, bahan kerajinan kayu dan

kertas kraft (Brazil). Riap rata-rata Gmelina arborea sekitar 28 m3/ha/tahun

(Kasmudjo, 1990). Menurut Kasmudjo (1990), kayu Gmelina arborea

berwarna kuning keabu-abuan dan tidak berbau khas. Tekstur kayu sedang

sampai halus, kekerasan sedang, arah serat terpadu. Berat jenis kayu sedang

antara 0.42-0.64 dan kekuatan kayu dikelompokkan ke dalam kelas menengah

(kelas III) sehingga kayu gmelina memenuhi syarat sebagai bahan konstruksi

ringan dan kayu petukangan (khususnya perabotan). Nilai keteguhan geser

kayu gmelina baik sebagai bahan baku plywood, nilai keteguhan belah dan

Page 33: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

17

kekerasannya baik sebagai bahan kerajinan kayu serta kandungan komponen

kimia kayu gmelina sesuai sebagai bahan pulp dan kertas.

Selanjutnya Al-Rasyid (1991) menyatakan ketertarikan para pengusaha

hutan untuk mengembangkan Gmelina arborea disebabkan rentang

pemanfaatan dan tempat tumbuhnya yang cukup luas dan cepat tumbuh.

Namun demikian tingkat pertumbuhan dan produksinya ditentukan oleh faktor

kualitas lahan. Lamb (1968) dalam Al-Rasyid (1991) menyatakan bahwa

unsur-unsur dari sifat tanah yang dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan

atau produksi tanaman Gmelina arborea adalah kandungan unsur nitrogen

dalam tanah yang tinggi, reaksi tanah lapisan olah sedikit asam sampai netral

(pH 6-7), solum tanah dalam, kelembaban tanah tinggi, kejenuhan basa tinggi

dan drainase tanah baik. Ditambahkan Al-Rasyid (1991) untuk pertumbuhan

Gmelina arborea juga diperlukan unsur fosfor dan kalsium.

2. Swietenia macrophylla King

Marga Swietenia yang termasuk dalam suku Meliaceae, terdiri dari tiga

jenis, yaitu S. macrophylla King, S. humillis Zucc dan S. mahagoni (L) Jack.

Pengenalan taksonomi dapat diamati melalui perbedaan-perbedaan fisik dari

ketiga jenis tersebut. Penjelasan secara biologi sulit dilakukan, karena

terjadinya persilangan bebas antara ketiga jenis tersebut (Mahyew dan Newton,

1998).

Tinggi pohon mencapai 35 meter, tajuk rapat, lebat, hijau tua. Kulit

kelabu gelap, beralur, mengelupas dan cabang coklat kekelabuan, kuncup

besar, tertutup oleh sisik tebal berwarna coklat muda dengan ujung berlipat,

sering kali beresin, daun tua gugur dengan warna guram tidak berbulu

(Samingan, 1982). Selanjutnya Martawijaya (1981) menambahkan, bahwa

tinggi pohon mahoni daun besar sekitar 25 meter dengan diameter 125 cm,

bentuk silindris, tidak berbanir, tajuk membulat. Kulit batang pohon mahoni

daun besar mengandung tanin yang dapat berfungsi sebagai antipyretic, tonic

dan astrigent. Menurut Ardhikusumah dan Dilmy (1956) dalam Kusuma

(1989), dibandingkan dengan mahoni daun kecil, mahoni daun besar lebih

ringan, serat-seratnya kurang halus, lebih tahan terhadap hama penggerek

pucuk, berwarna lebih muda dan serat-serat melintangnya lebih sedikit.

Page 34: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

18

Menurut Sutisna, Purnadjaja dan Kalima (1998), tiga jenis Swietenia

tersebut, tersebar di Amerika Tropika, dari Mexico Tengah, Amerika Tengah,

Hindia Barat termasuk Florida bagian selatan, Bolivia, Peru dan Brazil.

Sekarang ini Mahoni datanam di seluruh daerah tropika, termasuk Malaysia,

Indonesia dan Filipina. Heyne (1987) lebih spesifik mengatakan bahwa mahoni

daun besar berasal dari daerah Honduras, sedangkan di Indonesia ditanam di

Jawa dan Aceh. Mahoni daun besar merupakan jenis pohon yang berasal dari

Amerika Tengah (Honduras, Meksiko, Kolombia, Venezuela, West Indies).

Mahoni daun besar pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1872, dan

mulai dikembangkan secara luas di Pulau Jawa pada tahun 1897-1902. Pada

zaman penjajahan di Pulau Jawa, jenis ini ditanam pada lapangan yang telah

menurun kesuburannya yang tidak baik ditanami dengan tanaman jati

(Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi, 1980)

S. macrophylla King termasuk ke dalam pohon gugur daun dengan tajuk

berbentuk tajuk menyerupai payung. Jenis ini dapat tumbuh mencapai

ketinggian sampai lebih 30 meter dan diameter setinggi dada lebih dari 1,5

meter. Umur dari jenis ini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa

pohon yang mampu hidup hingga ratusan tahun (Mahyew dan Newton, 1998).

Di alam, Mahoni tumbuh baik di hutan gugur daun atau hutan yang selalu

hijau, terpencar atau dalam kelompok kecil hingga 4-8 pohon/ha (Sutisna, dkk.,

1998). Menurut Mahyew dan Newton (1998), S. macrophylla dapat tumbuh

pada berbagai kondisi lingkungan. Jenis ini dapat ditemukan pada tipe hutan

tropis kering dan hutan tropis basah, dengan curah hujan tahunan 1.000-2.000

mm. Di Peru dan Bolivia, jenis ini ditemukan sampai di ketinggian lebih dari

1.400 mdpl dan mampu tumbuh pada tanah yang sedikit liat serta kurus.

Tempat tumbuh mahoni daun besar adalah daerah beriklim basah maupun

kering dengan tipe hujan A-D, tanah agak liat dan kurus, dengan ketinggian 0-

800 mdpl (Martawijaya, 1981). Selanjutnya Tampubolon (1985) dalam

Kusuma (1989) menegaskan bahwa mahoni daun besar masih dapat tumbuh

baik pada tanah dengan drainase terganggu. Pohon mahoni tahan terhadap

naungan sehingga mahoni mampu bersaing dengan alang-alang atau belukar

dalam mendapatkan sinar matahari, khususnya bila digunakan pada areal

Page 35: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

19

alang-alang rapat. Daunnya sukar terbakar sehingga dapat dipakai sebagai

tanaman sekat bakar bagi jenis tanaman reboisasi yang peka terhadap bahaya

kebakaran (Anonim, 1980 dalam Kusuma, 1989).

Mahoni daun besar merupakan salah satu jenis pohon komersial yang

mempunyai nilai ekonomis tinggi, kayunya dapat digunakan sebagai bahan

bangunan dan perkakas. Tanaman mahoni daun besar adalah salah satu jenis

tanaman yang digunakan untuk mereboisasi lahan kering yang tidak cocok

untuk tanaman jati (Al-Rasyid dan Mangsud, 1973).

3. Acacia mangium

Acacia mangium ditemukan pertama kali oleh Rumphius pada tahun 1653

dan baru dipublikasikan pada tahun 1753. Nicholson pada tahun 1966 pertama

kali memperkenalkan tanaman ini di Irian Jaya bagian selatan (Fak-fak,

Merauke, Manokwari, Serdai, dan sepanjang Sungai Digul), Kepulauan Aru

(Pulau Pragan, Kepalauan Kaiber), Maluku Selatan, Kepulauan Sula, Taliabu,

Tege, serta Pulau Seram (Kaiaratu dan Waesalan). Untuk di Luar Indonesia

penyebaran alami di Australia, yaitu sepanjang pantai Queensland dan terdapat

mulai dari pantai sampai ketinggian 720 mdpl (Nicholson, 1981).

Pada tahun 1966 tanaman Acacia mangium diperkenalkan di Sabah,

Malaysia, dari habitat alaminya sepanjang hutan tropika basah di Queensland,

Australia. Tanaman ini tumbuh sangat baik sehingga dicoba dilakukan

penanaman. Di sana, mangium tumbuh cepat, atau lebih cepat daripada

Gemelina arborea ataupun Eucalyptus deglupta, keduanya merupakan tanaman

paling cepat tumbuh, dengan diameter batang 40 cm. Tanaman ini tumbuh

sangat cepat dan baik, areal bekas jalur sarad di Sabah dapat tertutup setelah

satu tahun penanaman dengan jarak 3 x 3 meter.

Satu keistimewaan yang perlu diperhatikan adalah kemampuan mangium

untuk tumbuh pada tanah dengan pH rendah 4,2. Hal ini penting karena tanah

asam seperti itu tersebar luas di daerah tropis dan keadaan inilah yang

membedakan mangium dengan beberapa tumbuhan famili Leguminoceae yang

lain seperti Leucena yang membutuhkan pH di atas 5,5.

Pada tempat yang baik tumbuh sangat cepat. Di Sabah beberapa

spesimen mencapai tinggi 23 meter dalam 9 tahun. Pada umumnya rata-rata

Page 36: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

20

pertumbuhan diameter adalah 2-3 cm per tahun. Tegakan yang tidak terawat

mampu manghasilkan 415 m3

kayu setelah 9 tahun, memenuhi hasil panen

tahunan sebesar 46 m3 per hektar.

Pada tempat tumbuh yang kurang baik seperti tanah dangkal, rendah

nutrisi, areal terganggu, terpadatkan, atau terendam air secara musiman,

produksi kayunya lebih sedikit. Namun hasil tahunan sering mencapai lebih

dari 20 m3 per hektar. Pada peta percobaan terdahulu, pohon ini mencapai

tinggi rata-rata 25 meter dan diameter rata-rata 27 cm pada umur 13 tahun.

Mangium tumbuh dengan baik pada tanah yang tererosi, bebatuan, tanah

miskin hara mineral dan juga pada cuaca yang tinggi atau tanah aluvial. Di

Queensland tanaman ini secara umum ditemukan pada tanah ultisol masam dan

hanya jarang terdapat pada tanah yang terbentuk dari batuan dasar. Di Pulau

Seram (Indonesia) jenis ini dilaporkan tumbuh pada tanah ultisol (podsolik

merah kuning) (National Research Council, 1983).

Page 37: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

21

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di HPHTI PT. Musi Hutan Persada, Wilayah

II Benakat, Sumatera Selatan pada Bulan Juli sampai September 2003.

B. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

1) Tanah jenis Podsolik Merah Kuning (Ultisol).

2) Serasah (daun, ranting, cabang, dan batang dengan diameter kurang dari

8 cm dan panjang kurang dari 0,5 m yang merupakan kayu sisa

pemanenan).

3) Bibit Acacia mangium, Swietenia machrophylla, Gmelina arborea.

2. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : 6-Wheel

Forwarder Timberjack 1010D, ring sample, plastik, isolasi, timbangan,

kompas, oven, pisau, golok, mistar, meteran, kamera, kalkulator, komputer,

dan alat-alat tulis.

C. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data penelitian dilakukan dalam satu setting pemanenan

yang sedang dilakukan kegiatan penyaradan. Tahapan penelitian yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Memetakan Pola Jalan Sarad Forwarder Dalam Satu Setting

Pemanenan

Pemanenan hutan di HTI menggunakan sistem tebang habis, dimana

proses penebangan dilakukan per jalur dan langsung diproses sebelum

penebangan di jalur selanjutnya. Proses tersebut adalah pembersihan cabang

dan ranting serta pembagian batang dengan menggunakan chain saw.

Selanjutnya sisa batang pohon yang tidak terpakai dengan diameter kurang dari

Page 38: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

22

8 cm beserta cabang dan ranting pohon dipotong-potong dengan panjang

kurang dari 0,5 m dan disusun sedemikian rupa di antara tumpukan kayu

sehingga membentuk suatu jalur yang akan dilewati forwarder dalam menyarad

kayu.

a

b

Gambar 2. Skema Jalan Sarad forwarder

Keterangan : a = jalur serasah sebagai jalan sarad forwarder

b = tumpukan kayu/log

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam memetakan pola jalan sarad

forwarder adalah sebagai berikut :

1) Mengumpulkan data tentang setting pemanenan yang akan dilakukan

penelitian antara lain; luas setting pemanenan, potensi tegakan, umur

tegakan, jarak tanam, lokasi dan luas TPn, arah jalur sarad, lebar jalur

sarad, jarak antara jalur sarad dengan jalur sarad selanjutnya.

2) Mengumpulkan data tentang tipe forwarder dan spesifikasinya, kualifikasi

operator, dan mekanisme penyaradan (SOP penyaradan).

3) Membuat pancang/patok sebagai alat bantu dalam pengambilan data

pergerakan forwarder dan untuk menandai jumlah rit yang dilewati

forwarder.

b

Page 39: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

23

4) Memulai pengukuran dengan terlebih dahulu menentukan titik ikat atau

titik awal pengukuran (titik awal pergerakan forwader ketika memasuki

setting pemanenan).

5) Memperhatikan pergerakan forwarder dari titik awal sampai jarak tertentu

hingga forwarder tersebut berbelok dan menandai titik belokan tersebut

dengan pancang.

6) Membidik dengan kompas kemudian mencatat azimut yang tertera pada

kompas dan mengukur jarak dari titik awal ke titik belokan forwarder

dengan menggunakan meteran dan memasukkannya ke tally sheet (tally

sheet terlampir)

7) Melanjutkan pengukuran pergerakan forwarder dari titik belokan ke titik

(belokan) selanjutnya dengan cara yang sama sampai rit tersebut selesai.

8) Melakukan pengukuran untuk rit selanjutnya dengan cara yang sama

sampai penyaradan di jalur sarad tersebut selesai dan pindah ke jalur sarad

selanjutnya.

9) Menandai jalan sarad yang dilewati forwarder dengan pancang yang sudah

disiapkan sebelumnya untuk tiap-tiap rit yang diterima jalan sarad. Hal ini

untuk mempermudah dalam pengambilan contoh tanah tiap rit.

10) Kegiatan di atas dilakukan tiap hari sampai kegiatan penyaradan dalam

setting pemanenan tersebut selesai.

11) Memplotkan data yang diperoleh ke dalam bentuk gambar (kertas

milimeter blok) yang hasilnya adalah peta pola jalan sarad forwarder.

12) Dari peta tersebut dapat dilakukan perhitungan persentase luas areal

terpadatkan (jalan sarad) terhadap luas total setting pemanenan dan

persertase luas areal terpadatkan berdasarkan rit terhadap luas total setting

pemanenan.

2. Perhitungan Jumlah Rit Penyaradan yang Diterima Jalan Sarad

Kegiatan ini dapat dilakukan setelah data pengukuran pemetaan pola

jalan sarad forwarder diplotkan ke dalam bentuk peta. Tahap kegiatannya

adalah sebagai berikut :

Page 40: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

24

Gambar 3. Bagan Tahapan Kegiatan Penelitian

3. Pengukuran Kepadatan Tanah

Pengukuran kepadatan tanah dilakukan setelah kegiatan penyaradan

selesai. Kegiatan ini dilakukan di setting pemanenan yang sebelumnya telah

ditandai untuk tiap-tiap rit yang dilalui forwarder pada saat memetakan pola

jalan sarad forwarder. Contoh tanah diambil di jalan sarad yang dilalui

forwarder tepat dibekas tapak roda kanan dan roda kiri forwarder baik untuk

jalur serasah maupun jalur tanpa serasah. Contoh tanah diambil tiap rit dengan

10 ulangan dengan jarak ulangan 10 m dan diambil untuk tiga ke dalaman yaitu

0-5, 5-10, 10-15 cm. Diambil juga contoh tanah ditanah tidak terusik sebagai

kontrol dan contoh tanah di jalan sarad yang akan ditanami tanaman cepat

tumbuh dengan cara yang sama.

Tahap-tahap pengambilan datanya adalah sebagai berikut :

1) Menimbang tabung silinder serta mengukur dimensinya dan menandainya

dengan penomoran.

Menggambarkan data yang diperoleh

ke dalam kertas millimeter blok (peta pola

jalan sarad forwarder).

Menandai dan membagi areal penyaradan

(jalan sarad) berdasarkan jumlah rit yang

diterima oleh jalan sarad tersebut.

Menghitung persentase luas areal

terpadatkan (jalan sarad ) terhadap luas

total setting pemanenan.

Menghitung persentase luas areal

terpadatkan (jalan sarad) berdasarkan

jumlah rit terhadap luas setting

pemanenan.

Pengambilan data pola pergerakan

forwarder dalam menyarad kayu.

Page 41: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

25

2) Menandai titik titik pengambilan contoh tanah tiap rit dengan jarak 10 m

sebagai ulangan.

3) Mengambil contoh tanah pada titik yang telah ditentukan, caranya dengan

membersihkan permukaan tanah dari serasah, kemudian tabung silinder

diletakkan tegak lurus dengan permukaan tanah dan ditekan perlahan lahan

sampai seluruh tabung silinder masuk. Bila tanah terlalu keras maka tanah

di sisi luar tabung silinder dilukai sedikit demi sedikit dengan

menggunakan pisau sambil terus menekan tabung silinder.

4) Mengeluarkan tabung silinder dengan cara membersihkan tanah di

sekelilingnya, kemudian bagian atas dan bawah tabung silinder diratakan

dengan pisau dan ditutup agar kadar airnya tidak berubah.

5) Menimbang contoh tanah dengan tabung silinder untuk mengetahui berat

contoh tanah basah.

6) Mengeluarkan contoh tanah dari dalam tabung silinder dan dimasukkan ke

dalam plastik kemudian diikat rapat untuk dihitung berat contoh

keringnya.

7) Meneliti sifat fisik dan kimia contoh tanah untuk mengetahui jenis tanah

(di laboratorium).

8) Mengeringkan dengan oven pada suhu 1050C sampai beratnya konstan.

Selanjutnya dilakukan perhitungan kerapatan limbak, kadar air, dan

porositas tanah.

Gambar 4. Titik-titik Pengambilan Sampel Tanah

Jalur serasah

Jalur tanpa serasah

Tanah tidak terusik

Page 42: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

26

4. Perhitungan Nilai Kepadatan Tanah

Perhitungan nilai kepadatan tanah dilakukan setelah diperoleh berat tanah

basah dan berat tanah kering dari contoh tanah yang diambil. Dari data tersebut

dapat dihitung kerapatan limbak tanah , kadar air tanah, dan porositas tanah

yang menggambarkan tingkat kepadatan tanah.

Kerapatan limbak tanah dihitung berdasarkan rumus (Lambe, 1951 dan

Direktorat Bina Marga, 1973 dalam Matangaran et. al., 1995) sebagai berikut :

1) µs = V

WW 12 −

Keterangan :

µs = kerapatan limbak tanah basah (g/cm3)

W2 = berat tanah dan tabung silinder (g)

W1 = berat tabung silinder (g)

V = Volume contoh tanah basah (cm3)

2) µd = W100

µs100

+

x

Keterangan :

µd = kerapatan limbak tanah (g/cm3)

µs = kerapatan limbak tanah basah (g/cm3)

W = kadar air contoh tanah (%

3) W = 3

3)12(

W

WWW −−

Keterangan :

W = kadar air contoh tanah (%)

W2-W1 = berat contoh basah (g)

W3 = berat contoh kering (g)

Porositas tanah dihitung berdasarkan rumus Hamzah (1983) sebagai

berikut :

4) P = %1002,65

µd65,2x

Page 43: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

27

Keterangan :

P = porositas tanah (%)

µd = kerapatan limbak tanah (g/cm3)

2,65 = berat jenis tanah umum kecuali pasir

Tingkat kepadatan tanah akibat penyaradan kayu oleh forwarder

dianalisis berdasarkan nilai rata-rata kerapatan limbak tanah dan porositas

tanah tiap rit penyaradan.

5. Penentuan Respon Pertumbuhan Tanaman di Tanah Padat

Untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman di tanah padat maka

dilakukan penanaman tiga jenis cepat tumbuh (fast growing species) di areal

bekas tebangan. Penanaman dilakukan di bekas jalan sarad forwarder yang

telah dihitung tingkat kepadatan tanahnya, serta di tanah tidak terusik sebagai

kontrol. Jenis yang ditanam adalah Acacia mangium, Swietenia macrophylla,

dan Gmelina arborea

Tahap-tahap kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Penyediaan Bibit

Bibit diperoleh dari lokasi penelitian yaitu dari kebun pembibitan Unit VI

Lubuk Guci Wilayah II Benakat. Kondisi bibit sudah siap tanam dengan umur

yang sama dan dalam kondisi sehat.

2) Penanaman

Penanaman dilakukan di bekas jalan sarad forwarder dan di tanah tidak

terusik dengan masing-masing 10 ulangan. Proses penanaman menggunakan

sistem penugalan, di mana tanah dilubangi dengan ukuran lubang yang hampir

sama ukuran akar tanaman, dan diusahakan tidak mempengaruhi kondisi

kepadatan tanah. Sedangkan jarak tanam disesuaikan dengan kondisi

sebenarnya di lapangan. Setelah bibit selesai ditanam, dipasangi ajir yang

sudah ditandai dengan penomoran untuk memudahkan dalam pengukuran data.

Page 44: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

28

3) Pemeliharaan

Setelah tanaman ditanam dilakukan pengamatan dan pemeliharaan

sampai tanaman mampu beradaptasi dengan lingkungan. Setelah itu tanaman

dibiarkan sesuai dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Pemeliharaan yang

dilakukan adalah penyiraman dan pencegahan hama jika diperlukan.

Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi tanaman dan cuaca (suhu, curah

hujan, angin, kelembaban) dan diusahakan tidak mempengaruhi kepadatan

tanah.

4) Pengambilan Data

Data yang diambil adalah sebagai berikut :

a. Pertambahan Tinggi Tanaman

Tinggi tanaman diukur setiap minggu dengan menggunakan mistar

sampai tanaman dipanen. Pengukuran awal dilakukan pada saat menanam

yang merupakan tinggi awal tanaman. Tinggi tanaman yang diukur mulai

dari batas antara batang dengan akar sampai dengan pangkal daun terakhir.

Data yang akan dianalisis adalah pertambahan tinggi tanaman yang

merupakan pengurangan dari tinggi pengukuran akhir dengan tinggi

pengukuran awal, kemudian dibandingkan dengan kontrol.

b. Pertambahan Panjang Akar

Pertambahan panjang akar diukur dua kali yaitu sebelum tanaman

ditanam dan setelah tanaman dipanen. Untuk mengukur panjang akar awal

dibutuhkan tanaman pengganti dengan kondisi dan ukuran yang sama

dengan tanaman yang akan diukur. Jadi akan ada tanaman yang

dikorbankan. Pengukuran menggunakan mistar.

c. Perhitungan Berat Kering Total (BKT) Dan Nisbah Pucuk Akar

(NPA)

Setelah kurang lebih dua bulan semenjak tanaman ditanam

kemudian tanaman dipanen. Bagian batang dan akar tanaman dipisahkan

kemudian kedua bagian tanaman dikeringkan dengan menggunakan oven

pada suhu 70oC selama 2 x 24 jam. Setelah itu kedua bagian tanaman

ditimbang dengan timbangan. Selanjutnya dilakukan perhitungan berat

Page 45: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

29

kering total dan nisbah pucuk dan akar. Berat kering total adalah

penjumlahan dari berat kering batang dan berat kering akar. Sedangkan

nisbah pucuk akar adalah perbandingan antara berat kering pucuk dan

berat kering akar, kemudian hasil perhitungan dibandingkan dengan

kontrol.

D. Analisis Data

Data dianalisis berdasarkan nilai rata-rata dari data yang diperoleh, yaitu

nilai rata-rata tingkat kepadatan tanah tiap rit penyaradan dan nilai rata-rata

respon pertumbuhan tanaman. Data tersebut dibandingkan dengan data

kontrol.

Analisis data menggunakan persamaan rancangan acak lengkap (RAL).

1. Pengaruh Jumlah Rit Penyaradan Terhadap Tingkat Kepadatan

Tanah

Model umum dari Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang digunakan

adalah :

Y(ij) = U + Pi + Eij

Dimana : Y(ij) = Tingkat kepadatan tanah pada faktor jumlah rit ke-i,

ulangan ke-j

U = Rata-rataan umum dari data yang diperoleh

Pi = Pengaruh jumlah rit ke-i

Eij = Galat dari jumlah rit ke-i, dan ulangan ke-j

Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji F. Hipotesa yang

digunakan adalah sebagai berikut :

H0 = Jumlah rit/pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap tingkat

kepadatan tanah

H1 = Jumlah rit/pemberian serasah berpengaruh terhadap tingkat

kepadatan tanah

Kriteria pengambilan keputusan dari hipotesis yang diuji adalah :

F hitung ≤ F tabel, maka terima H0

F hitung ≥ F tabel, maka terima H1

Page 46: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

30

2. Pengaruh Kepadatan tanah/Jalan Sarad forwarder Terhadap

Pertumbuhan Tanaman

Persamaan umum rancangan acak lengkapnya adalah sebagai berikut :

Y(ij) = U + Pi + Eij

Dimana : Y(ij) = Respon pertumbuhan tanaman pada faktor perlakuan

ke-i, ulangan ke-j

U = Rata-rataan umum dari data yang diperoleh

Pi = Pengaruh perlakuan ke-i

Eij = Galat dari perlakuan ke-i, ulangan ke-j

Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji F. Hipotesa yang

digunakan adalah sebagai berikut :

H0 = Perlakuan yang berbeda tidak berpengaruh terhadap respon

pertumbuhan tanaman.

H1 = Perlakuan yang berbeda berpengaruh terhadap respon

pertumbuhan tanaman.

Kriteria pengambilan keputusan dari hipotesis yang diuji adalah :

F hitung ≤ F tabel, maka terima H0

F hitung ≥ F tabel, maka terima H1

Page 47: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

31

Gambar 5. Bagan Alur Langkah Kerja Penelitian

Pengambilan Data Respon

Pertumbuhan Tanaman

Studi Literatur

Penyusunan Proposal

Pengambilan Data Lapangan

Penentuan Lokasi Penelitian

Pemetaan Pola Jalan Sarad

forwarder

Penentuan Titik-titik Pengambilan

Data Kepadatan Tanah

Pengukuran Kepadatan Tanah Pada Jalur Serasah,

Jalur Tanpa Serasah, Dan Tanah Kontrol

Kerapatan Massa Tanah,

Kadar Air, Porositas dan

Sifat fisik Tanah

Berat Kering Tanaman,

dan NPA

Analisis Laboratorium

Pengolahan dan Analisis

Data Tanah dan Tanaman

Penanaman Acacia mangium,

Swietenia macrophylla, dan

Gmelina arborea

Pengukuran Data Kepadatan Tanah

Page 48: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

32

IV. KONDISI UMUM LOKASI

A. Letak, Luas dan Keadaan Wilayah

PT. Musi Hutan Persada (MHP) merupakan hasil kerjasama antara PT.

Enim Musi Lestari dan satu perusahaan BUMN Inhutani V. Secara geografis

PT. Musi Hutan Persada ini terletak pada 03o00’- 04

o20’ LS dan 103

o10’-

104o30’ BT.

Areal konsesi PT. MHP terdiri atas tiga (3) Kelompok Hutan (KH)

masing-masing Subanjeriji, Benakat dan Martapura. Untuk kebutuhan

pengelolaan hutan, areal tersebut dibagi ke dalam wilayah, unit, blok, sub blok

dan petak. Petak adalah unit manajemen terkecil dari HTI PT. MHP.

Tabel 1. Batas Areal Kerja Tiap Kelompok Hutan

Batas KH Benakat KH Subanjeriji KH Martapura

Utara

Selatan

Barat

Timur

HP

HP/HPK

HP

HP

Pemukiman

HPT/HP, S.Enim

Pemukiman, S.Enim

Pemukiman

HP

HPK, S. Komering

HP

HPK, S. Komering

Ket: HP = Hutan Produksi tetap, HPK = Hutan Produksi Konversi, HPT = Hutan Produksi Terbatas

Luas HPHTI PT. MHP berdasarkan SK Departemen Kehutanan No.

626/Kpts-II/1992 dan rekomendasi Gubernur Propinsi Sumatra Selatan No.

522 Tanggal 16 Juni 1995 adalah 407.224 ha, yang terdiri dari 343.190 ha dari

SK Departemen Kehutanan dan 64.034 ha dari rekomendasi Gubernur Propinsi

Sumatra Selatan. Sedangkan luas areal efektif untuk hutan tanaman, sarana

dan prasarana, serta areal koservasi hanya sekitar 300.000 Ha.

Kondisi awal areal HTI PT. MHP adalah padang alang-alang, belukar tua

dan lahan hutan bekas tebangan yang merupakan ciri dari perladangan

berpindah dengan pembakaran berulang dan tanpa pengelolaan tanaman.

Kondisi tersebut menyebabkan erosi yang berkepanjangan dan pengurasan

unsur hara tanah. Hutan alam yang ada ditebang dan yang tinggal hanya

sekelompok hutan saja seperti sepanjang lebung, sungai, dan aliran air yang

masih di bawah tutupan vegetasi alami yang kemudian dijadikan sebagai

kawasan konservasi.

Page 49: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

33

B. Topografi

Bentuk lahan di HPHTI Musi Hutan Persada berkisar dari datar hingga

bergelombang dengan kemiringan dari 0-25 %. Setiap kelompok hutan (KH)

mempunyai luasan yang berbeda berdasarkan kemiringannya, hal itu dapat

dilihat pada Tabel 2. Ketinggian berkisar antara 100-400 mdpl.

Tabel 2. Luasan Kelompok Hutan Berdasarkan Kelas Kemiringan Lahan

Kelas kelerengan

(%)

KH Benakat

(Ha)

KH Subanjeriji

(Ha)

KH Martapura

(Ha)

Datar (0-8)

Landai (8-15)

Agak curam(15-25)

6.572

191.343

2.948

22.831

79.667

10.351

6.799

18.636

8.289

C. Geologi dan Jenis Tanah

Jenis tanah pada HPHTI PT. MHP umumnya didominasi oleh tanah

podsolik merah kuning (ultisol). Tanah jenis ini dicirikan dengan pH yang

rendah dan kandungan liat yang tinggi.

Tabel 3. Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah

Nomor Parameter Nilai

1 Tekstur :

- Pasir

- Debu

- Liat

Berliat

13,24 %

32,63 %

54,13 %

2 pH

- H2O

- KCl

4,39

3,44

3 Kandungan Zat Organik :

- C-organik

- N-total

2,06 %

0,25 %

4 Kandungan Mineral:

- Ca

- Mg

- K

- Na

1,29 me/100g

0,73 me/100g

0,21 me/100g

0,29 me/100g

5 Kapasitas Tukar Kation 15,27 me/100g Sumber : Hasil Analisis Tanah di Laboratorium Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB.

Keterangan : Berdasarkan hasil analisis tanah di laboratorium diketahui bahwa jenis tanah di

lokasi penelitian adalah podsolik merah kuning (ultisol).

Page 50: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

34

D. Hidrologi

Areal konsesi termasuk dalam daerah aliran sungai (DAS) Musi dan

beberapa sungai utama di areal konsesi yaitu Sungai Lengi, Niru, Uwal,

Rambang, Keruh dan Semangus. Untuk daerah KH Benakat termasuk dalam

DAS Musi dengan Sub DAS-nya adalah Sub DAS Sungai Kikim, Keruh,

Semangus, dan Lematang. Untuk KH Subanjeriji termasuk dalam DAS Musi

dan Sub DAS Lematang, Ogan, Komering dan untuk KH Martapura termasuk

dalam DAS Musi dan Sub DAS Ogan dan Komering.

E. Iklim

Curah hujan rata-rata tiap bulan pada wilayah HPHTI MHP adalah 241

mm/bulan. Berdasarkan klasifikasi Schmidt Ferguson, 1952 dalam HPHTI PT.

MHP termasuk tipe iklim A. Pada bulan basah curah hujan >100 mm/bulan,

dan hujan hampir terjadi sepanjang tahun. Rata-rata suhu harian adalah 29-

30oC dan kelembaban rata-rata harian adalah 70 %.

F. Kondisi vegetasi hutan

Kegiatan PT. MHP dimulai sejak awal tahun 1990 dan pada musim

tanam 1996/1997 telah menyelesaikan sekitar 193.500 Ha dan sebagian besar

adalah Acacia mangium. Target PT. MHP adalah menghasilkan kayu sebagai

bahan baku industri pulp/bubur kayu dengan kapasitas olah sebesar 2.1 juta

meter kubik kayu untuk menghasilkan 450.000 ton pulp putih per tahun.

Tanaman ini dipilih sebagai tanaman utama karena jenis ini diangap sebagai

tanaman yang memiliki kemampuan memperbaiki kondisi tanah yang baik,

cepat tumbuh dan rotasi yang pendek, mudah penanganannya baik di

persemaian maupun di lapangan, pembungaan dan produksi benih yang cepat

dan aman terhadap penyakit dan hama yang serius.

Acacia mangium berasal dari benih dan diproduksi di persemaian. Pada

awalnya PT. MHP menggunakan benih sembarang yang ada di sekitar HTI,

tetapi selanjutnya PT. MHP menggunakan benih unggul hasil dari program

pemuliaan pohon. Jarak tanam yang digunakan adalah 3x3 m, 3x2 m, 4x3 m,

dan 4x2 m, dan jarak tanam standar adalah jarak 3x3 m.

Page 51: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

35

HTI PT. MHP sangat berdekatan dengan pengguna lahan lainnya.

Terdapat banyak kebun rakyat dan beberapa kebun kelapa sawit yang besar,

perladangan, dan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak serta pertambangan

batu bara. Daerah konsesi PT. MHP sudah terbuka sejak lama.

Selain dari kawasan yang efektif itu, pada kawasan lindung dan kawasan

konservasi dibiarkan tumbuh vegetasi yang tadinya adalah sisa-sisa dari

peladangan berpindah pada masa lalu yang berada pada sempadan sungai yaitu

seluas 4.100 ha pada KH Benakat, 1.325 ha pada KH Subanjeriji, dan 651 ha

pada KH Martapura. Untuk hutan konservasi sebagai pelindung plasma nutfah

dan satwa liar seluas 60.854 ha pada KH Benakat, 5.750 ha pada KH

Subanjeriji dan 13.770 ha pada KH Martapura.

KH Benakat (Wilayah II Benakat) secara geografis terletak pada 103°10’

- 104° BT dan 3°00’ - 3°40’ LS. Untuk kegiatan operasional, KH Benakat

dibagi menjadi 9 unit, 32 blok dan 105 sub blok. KH Benakat termasuk dalam

sub DAS Keruh, Musi/Kikim, Semangus dan Lematang. KH Benakat berada

pada ketinggian 100-400 mdpl. Sebagian besar areal KH Benakat berdasarkan

kelas kelerengannya termasuk dalam kelas kelerengan landai (8-15 %) yaitu

sekitar 191.343 ha. Keadaan tanah di KH Benakat didominasi oleh asosiasi

podsolik merak kekuningan dan coklat serta podsolik kekuningan serta coklat

kekuningan.

Page 52: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

36

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pemetaan Pola Jalan Sarad

Penelitian dilakukan di setting IX Blok Teras yang merupakan areal kerja

dari Unit VIII Tebing Indah Wilayah II Benakat PT. Musi Hutan Persada. Dari

informasi, diketahui bahwa luas setting IX adalah 10,4 hektar. Jenis tanamannya

adalah Acacia mangium. Umur tanaman yang dipanen adalah 8 tahun dengan

jarak tanam 3x3 m. Proses penyaradan dilakukan sekitar 2 bulan setelah

penebangan selesai. Pengamatan dilakukan mulai dari awal penyaradan

(forwarder memasuki setting) sampai proses penyaradan selesai (forwarder keluar

dari setting). Forwarder yang digunakan adalah 6-Wheel Forwarder Timberjack

1010D. Kegiatan penyaradan dilakukan oleh PT. HALIDA selaku kontraktor

penyaradan. Proses penyaradan dengan forwarder dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Penyaradan Dengan Menggunakan Forwarder 1010D

Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa penyaradan dengan

menggunakan forwarder merupakan sistem penyaradan terencana dan terpola,

dimana forwarder dalam menyarad sortimen kayu melewati tumpukan serasah

(jalur sarad) yang telah disiapkan sebelumnya pada saat penebangan. Salah satu

tujuan dari sistem ini adalah untuk meminimalkan dampak negatif dari

penggunaan alat berat penyaradan yaitu berupa pemadatan tanah. Proses

Page 53: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

37

penyaradan dimulai dari ujung jalur sarad dan sortimen kayu disarad ke TPn yang

berada di sekitar tepi jalan angkutan. Untuk rit selanjutnya, forwarder cenderung

mengikuti jejak tapak roda dari rit penyaradan sebelumnya. Sortimen kayu

disarad per jalur sarad dan baru pindah ke jalur sarad selanjutnya setelah semua

sortimen kayu di jalur tersebut selesai disarad.

Sistem penyaradan di PT. MHP menggunakan dua unit forwarder yang

bekerja sekaligus dalam satu setting dan setiap unit forwarder dioperasikan oleh

dua orang operator yang bekerja berdasarkan shift (shift 1 jam 07.00 - 15.00 dan

shift 2 jam 16.00 - 23.00). Sedangkan pada setting IX (lokasi penelitian) hanya

menggunakan satu unit forwarder karena faktor keterbatasan jumlah unit

forwarder yang dimiliki oleh kontraktor sarad). Setiap operator dapat menyarad

kayu sekitar 7 rit untuk shift 1 dan 5 rit untuk shift 2. Pemetaan pola jalur sarad

forwarder dilakukan hanya pada siang hari yaitu jam 07.00 - 18.30. Untuk

memetakan proses penyaradan pada malam hari (jam 18.30 – 23.00) dilakukan

berdasarkan informasi yang diperoleh dari operator sarad, berdasarkan

pengamatan jejak tapak roda forwarder dan berdasarkan jarak (membandingkan

dengan jarak tiap rit pada kegiatan penyaradan siang hari).

Lebar jalur sarad adalah ± 5 meter dan jarak antar jalur sarad berkisar

antara 13,5 meter sampai 15 meter. Jalur sarad terpanjang adalah ± 290 meter dan

diperlukan 8 rit (jarak tiap rit adalah ± 36 meter) untuk menyarad semua sortimen

kayunya ke TPn. Jumlah rit rata-rata yang diperlukan untuk menyarad semua

sortimen kayu tiap jalur sarad adalah 7 rit untuk jalur sarad yang tegak lurus

dengan TPn dan 3 rit untuk jalur sarad yang sejajar dengan TPn. Potensi tegakan

diperkirakan 100 m3/ha yang setara dengan 10 rit penyaradan. Setiap 1 rit

penyaradan diasumsikan 10 m3. Untuk setting dengan luas 10,4 hektar

diperkirakan potensi kayunya sekitar 1000 m3. Jumlah rit maksimum yang

diterima jalur sarad adalah 28 rit dan areal di sekitar TPn terlewati forwarder lebih

dari 30 rit. Hal ini dikarenakan ada salah satu jalur sarad yang berfungsi sebagai

jalur utama/koridor. Jumlah rit total yang diperlukan untuk menyarad semua

sortimen kayu dari setting IX adalah 108 rit. Berdasarkan hasil pengukuran data

di lapangan (data terlampir), pola jalur sarad forwarder dapat dilihat seperti pada

Gambar 7.

Page 54: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

Skala 1 : 2.000

Informasi setting :

• Tanaman : A. mangium

• Jarak Tanam : 3x3 m

• Potensi : 100 m3/Ha

• Lebar Jalur Sarad : ± 5 m

• Jarak Antar Jalur Sarad :

13,5 -15 m

• Luas Setting : 10,4 Ha

• Luas TPn : 1100 m2

PETA POLA JALUR SARAD

FORWARDER

Gambar 7. Pola Jalur Sarad Forwarder

38

Arah Penyaradan

Page 55: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

39

Pada Gambar 7. di atas terlihat ada dua pola jalur sarad, yaitu jalur sarad

yang tegak lurus dengan TPn dan Jalur sarad yang hampir sejajar dengan TPn.

Hal ini karena adanya area pada sisi jalan angkutan yang berupa cekungan dengan

kondisi tanah yang lunak/berair sehingga kurang memungkinkan untuk dijadikan

TPn dan diusahakan tidak terlewati oleh forwarder, walaupun dari kelas

kelerengannya masih dikategorikan datar (kelerengan kurang dari 8 %). Dengan

pola jalur sarad seperti di atas maka akan ada satu jalur yang berfungsi sebagai

koridor utama. Imbasnya jalur tersebut akan terlewati forwarder jauh lebih

banyak bila dibandingkan dengan jalur sarad yang lain. Tentu saja hal ini akan

sangat berpengaruh terhadap nilai kepadatan tanahnya. Karena semakin banyak rit

yang diterima jalur sarad maka akan semakin tinggi nilai kenaikan kepadatan

tanahnya.

Berdasarkan pola jalur sarad yang dilewati forwarder dilapangan maka

dapat dihitung luas dan persentase areal terpadatkan akibat penyaradan terhadap

luas total setting, seperti yang tertera pada Tabel 4.

Tabel 4. Perhitungan Luas Areal Terpadatkan Akibat Penyaradan pada

Berbagai Intensitas Penyaradan.

Persentase Luas Areal Terpadatkan (%) Jumlah

Rit

Luas Areal

Terpadatkan

(m2)

/rit/Luas Total

Terpadatkan

/rit/Luas Total

Setting 1 3022,86 18,32 2,91

2 2539,20 15,38 2,44

3 2297,37 13,92 2,21

4 1813,71 10,99 1,74

5 1209,14 7,33 1,16

6 967,31 5,86 0,93

7 846,40 5,13 0,81

8 967,31 5,86 0,93

9 483,66 2,93 0,47

10 544,11 3,30 0,52

>10 1813,71 10,99 1,74

Total 16504,80 100 15,87

Catatan : Luas total setting IX adalah 104.000 m2

Page 56: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

40

Dari Tabel 3. dapat dilihat bahwa luas areal terpadatkan (areal yang

dilewati forwarder) adalah 16.504,80 m2 yaitu sekitar 16 % (15,87 %) dari luas

total setting. Areal yang dilewati forwarder sebanyak 1 rit, 2 rit dan 3 rit

merupakan area terluas yang terpadatkan yaitu sekitar 48 % dari luas total

terpadatkan, luasnya berturut-turut adalah 3.022,86 m2, 2.539,20 m

2, dan 2.297,37

m2. Sedangkan untuk area yang dilewati forwarder lebih dari 10 rit yaitu seluas

1.813,80 m2 atau sekitar 11 % dari luas total terpadatkan. Nilai ini lebih besar

dari persentase areal terpadatkan pada rit ke-5 sampai dengan rit ke-10 karena

adanya jalur sarad yang berfungsi sebagai koridor utama dan akibat manuver

forwarder di sekitar TPn. Selain itu disebabkan juga karena tingginya intensitas

penyaradan yang dilakukan untuk mengeluarkan kayu dari setting.

Dengan menggunakan 6-wheel Forwarder Timberjack 1010D sebagai alat

sarad, maka untuk menyarad kayu 1000 m3 diperlukan sekitar 100 rit.

Berdasarkan hasil pengamatan, jumlah total rit untuk menyarad semua sortimen

kayu di Setting IX adalah 108 rit.

Persentase areal terpadatkan pada penelitian ini (16 %) lebih kecil dari

hasil penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2003) di PT. Inhutani II

Kalimantan Selatan. Kurniawan melakukan pengamatan pada dua areal yaitu

Areal A dengan luas 2,4 ha dan Areal B dengan luas 2,09 ha. Persentase areal

terpadatkan pada Areal A adalah 20 % dan Areal B adalah 24 % dari luas total

areal.

Page 57: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

41

Gambar 8. Spesifikasi Forwarder 1010D

B. Kepadatan Tanah Akibat Penyaradan

Perkembangan sistem pemanenan hutan dan kemajuan teknologi serta

konsep pengusahaan hutan modern memacu peningkatan penggunaan alat-alat

berat kehutanan seperti traktor dalam kegiatan pengusahaan hutan. Walaupun

memiliki beberapa kelebihan, penggunaan traktor dalam pemanenan hutan

terutama dalam penyaradan juga menimbulkan dampak negatif terhadap

lingkungan berupa kerusakan vegetasi hutan (tegakan tinggal dan tumbuhan

bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. Kontak yang terjadi

antara permukaan tanah dengan tapak traktor akan mengkibatkan pemadatan

tanah. Pemadatan tanah (Soil Compaction) merupakan proses pergerakan

4045H-115SAE gross hp

Sumber : www.timberjack.com/products/forwarder/1010D.htm

Page 58: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

42

partikel-partikel tanah yang secara mekanis bergerak ke posisi keadaan yang lebih

rapat satu sama lain (Markwick, 1944 dalam Matangaran, 1992).

Kepadatan tanah akibat penyaradan dengan menggunakan traktor sangat

berhubungan erat dengan ground pressure yang diterima tanah. Semakin besar

ground pressure yang diterima tanah maka akan semakin intensif pemadatan yang

dialami tanah. Ground pressure yang dihasilkan oleh ban 6-wheel Forwarder

Timberjack 1010D adalah sebesar 7,8 psi 54 kPA untuk ban depan dan 4,2 psi 29

kPA untuk ban belakang pada saat tidak bermuatan. Ground pressure pada saat

bermuatan adalah 7,8 psi 54 kPA untuk ban depan dan 11,5 psi 79 kPA untuk ban

belakang. Dimensi ban depan dan belakang forwarder 1010D adalah 600x34 dan

600x26,5 (www.timberjack.com).

Untuk mengetahui intensitas kenaikan kepadatan tanah akibat penyaradan

dengan menggunakan forwarder 1010D maka dilakukan pengukuran nilai

kerapatan limbak tanah pada setiap intensitas penyaradan (rit) pada bekas jalur

sarad forwarder. Contoh tanah diambil pada tiga tingkat kedalaman yaitu lapisan

permukaan 0-5 cm, kedalaman 5-10 cm dan kedalaman 10-15 cm dengan 10 kali

ulangan. Sebagai kontrol, diambil contoh tanah pada tanah yang tidak dilewati

forwarder (tanah tidak terusik). Sedangkan untuk melihat pengaruh pemberian

serasah terhadap kepadatan tanah di jalur sarad, maka diambil juga contoh tanah

pada bekas jalur sarad tanpa serasah. Contoh tanah diambil tepat pada bekas

tapak roda kiri dan tapak roda kanan forwarder.

Pengambilan contoh tanah dilakukan setelah proses penyaradan selesai.

Pada jalur sarad yang menggunakan serasah, contoh tanah diambil tiap rit hingga

rit 10 dan diambil juga contoh tanah untuk intensitas penyaradan lebih dari 10 rit.

Sedangkan pada jalur sarad tanpa serasah, contoh tanah diambil tiap rit hingga

intensitas penyaradan 5 rit. Sedangkan untuk rit 6, 7, 8, 9, 10 dan >10 tidak

dilakukan pengambilan contoh tanah untuk tiap ritnya karena setelah proses

penyaradan selesai hampir tidak ada tanah bekas lintasan forwarder yang terlewati

lebih dari 5 rit pada bekas jalur sarad. Untuk mewakili intensitas penyaradan

lebih dari 5 rit pada jalur tanpa serasah, contoh tanah diambil di sekitar TPn. Hal

ini karena sebagian besar area tanpa serasah yang dilalui forwarder lebih dari 5 rit

berada di sekitar TPn (tidak di jalur sarad).

Page 59: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

43

Tabel 5. Rata-rata Kerapatan Massa Tanah dan Porositas Tanah pada Berbagai

Intensitas Penyaradan di Jalur Serasah

Intensitas

Penyaradan

(rit)

Kedalaman

Contoh Tanah

(cm)

Kerapatan Massa

Tanah Rata-rata

(g/cm3)

Porositas Tanah

Rata-rata

(%)

Tanah Kontrol

(0 rit)

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,29

1,33

1,34

51,41

49,99

49,28

1

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,40

1,44

1,44

48,22

46,90

46,98

2

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,46

1,48

1,47

44,84

44,13

44,63

3

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,49

1,50

1,49

43,80

43,56

43,91

4

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,52

1,52

1,54

42,80

42,77

41,99

5

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,53

1,55

1,55

42,35

41,70

41,36

6

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,53

1,56

1,55

42,34

41,07

41,54

7

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,55

1,55

1,55

41,69

41,67

41,54

8

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,56

1,55

1,56

41,19

41,60

41,01

9

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,55

1,57

1,56

41,32

40,64

41,30

10

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,57

1,56

1,56

40,87

41,06

41,05

>10

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,61

1,59

1,60

39,20

39,86

39,79

.

Page 60: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

44

Tabel 6. Rata-rata Kerapatan Massa Tanah dan Porositas Tanah pada Berbagai

Intensitas Penyaradan di Jalur Tanpa Serasah

Intensitas

Penyaradan

(rit)

Kedalaman

Contoh Tanah

(cm)

Kerapatan Massa

Tanah Rata-rata

(g/cm3)

Porositas Tanah

Rata-rata

(%)

Tanah Kontrol

(0 rit)

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,29

1,33

1,34

51,41

49,99

49,28

1

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,44

1,45

1,44

45,73

45,12

45,50

2

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,48

1,48

1,49

44,20

43,97

43,69

3

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,53

1,52

1,54

42,27

42,59

41,99

4

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,57

1,56

1,56

40,92

41,06

41,10

5

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,58

1,57

1,57

40,42

40,77

40,91

>5*

0 – 5

5 – 10

10 – 15

1,58

1,58

1,59

40,52

40,39

40,18 Keterangan : *Untuk rit >5, contoh tanah diambil di sekitar TPn.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kepadatan tanah meningkat seiring

dengan kenaikan intensitas penyaradan. Hal ini terlihat dengan naiknya nilai

kerapatan massa tanah untuk setiap rit yang diterima tanah baik pada jalur serasah

maupun jalur tanpa serasah. Terjadi kenaikan kerapatan massa tanah yang

signifikan pada intensitas penyaradan 1 rit. Nilai kerapatan massa tanah pada

tanah kontrol pada lapisan permukaan 0-5 cm, kedalaman 5-10 cm, dan

kedalaman 10-15 cm berturut-turut adalah 1,29 g/cm3, 1,33 g/cm

3 dan 1,34 g/cm

3.

Nilai ini meningkat pada rit pertama penyaradan, berturut-turut adalah 1,40 g/cm3,

1,44 g/cm3 dan 1,44 g/cm

3 pada jalur serasah dan 1,44 g/cm

3, 1,45 g/cm

3 dan

1,44 g/cm3 pada jalur tanpa serasah. Kerapatan massa tanah terus meningkat

hingga rit kelima baik pada jalur serasah maupun jalur tanpa serasah dan

kenaikannya cenderung konstan untuk rit selanjutnya. Lapisan permukaan 0-5 cm

Page 61: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

45

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 >10

Intensitas Penyaradan (rit)

Kera

pata

n M

assa T

an

ah (

g/c

m3)

0-5 cm

5-10 cm

10-15 cm

1.0

1.1

1.2

1.3

1.4

1.5

1.6

1.7

0 1 2 3 4 5 10

Intensitas Penyaradan (rit)

Kera

pata

n M

assa T

an

ah

(g

/cm

3)

0-5 cm

5-10 cm

10-15 cm

mengalami peningkatan kerapatan massa tanah yang lebih besar bila dibandingkan

dengan kedalaman 5-10 cm dan kedalaman 10-15 cm. Hal ini disebabkan karena

lapisan permukaan tanah 0-5 cm adalah lapisan paling pertama dan paling banyak

menerima beban langsung bila dibandingkan dengan lapisan berikutnya sehingga

mengalami proses pemadatan yang lebih intensif.

Distribusi gaya berat dalam tanah yang sebagian menyebar ke arah sisi

menyebabkan tanah pada lapisan yang lebih dalam menerima gaya pemadatan

yang lebih sedikit (Matangaran, 1992). Kenaikan nilai kepadatan tanah, secara

grafis dapat dilihat pada Gambar 9 dan Gambar 10.

Gambar 9. Grafik Hubungan Kerapatan Massa Tanah pada Jalur Serasah

Dengan Intensitas Penyaradan pada Tiga Tingkat Kedalaman

Gambar 10. Grafik Hubungan Kerapatan Massa Tanah pada Jalur Tanpa Serasah

Dengan Intensitas Penyaradan pada Tiga Tingkat Kedalaman

Page 62: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

46

Tabel 7. Analisis Ragam Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap Tingkat

Kepadatan Tanah pada Tiga Tingkat Kedalaman.

Ftabel Sumber Keragaman Fhitung

0,01 0,05

Jumlah rit terhadap kepadatan tanah di

jalur serasah

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

14,767**

9,837**

8,268**

2,47

2,47

2,47

1.91

1.91

1.91

Jumlah rit terhadap kepadatan tanah di

jalur sarad tanpa serasah

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

16,190**

12,889**

11,244**

3,12

3,12

3,12

2,25

2,25

2,25

Jumlah rit terhadap kepadatan tanah di

jalur serasah dan tanpa serasah

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

9,354**

6,953**

8,318**

3,17

3,17

3,17

2,29

2,29

2,29 Keterangan:

**) Berpengaruh sangat nyata pada selang kepercayaan 99 %.

Hasil analisis ragam di atas menunjukkan bahwa pengaruh intensitas

penyaradan (rit) terhadap kenaikan kepadatan tanah baik di jalur serasah maupun

jalur tanpa serasah berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99 %.

Peningkatan intensitas penyaradan (rit) berbanding lurus dengan tingkat

kepadatan tanah, dimana semakin banyak jumlah rit yang diterima tanah maka

nilai kepadatan tanah semakin meningkat.

Dari hasil analisis ragam tersebut maka dilakukan uji lanjut untuk

mengetahui sejauh mana perbedaan pengaruh jumlah rit terhadap tingkat

kepadatan tanah, dan uji yang digunakan adalah uji beda nyata Duncan.

Tabel 8. Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap

Kepadatan Tanah pada Kedalaman 0-5 cm pada Jalur Serasah

Intensitas

Penyaradan

(rit)

0 1 2 3 4 5 6 7 9 8 10 >10

Rataan

α = 0,05

α = 0,01

Page 63: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

47

Intensitas penyaradan (1 dengan 2 rit), (3 dengan 4, 5, 6 rit), serta (7 dengan 8, 9 rit) tidak

memberikan respon yang berbeda pada tingkat kepercayaan 95 % dan (1, dengan 2 dan 3

rit), (4 dengan 5, 6, 7, 9 rit) serta 8 dengan 10 rit) pada tingkat kepercayaan 99 %.

Tabel 9. Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap

Kepadatan Tanah pada Kedalaman 5-10 cm pada Jalur Serasah

Intensitas

Penyaradan

(rit)

0 1 2 3 4 5 7 8 10 6 9 >10

Rataan

α = 0,05

α = 0,01

Intensitas penyaradan (1 dengan 2, 3 rit), (4 dengan 5, 7, 8 rit), serta (10 dengan 6 rit)

tidak memberikan respon yang berbeda pada tingkat kepercayaan 95 % dan (1, dengan 2,

3 dan 4 rit), serta (5 dengan 6, 7, 8 , 9, 10 rit) pada tingkat kepercayaan 99 %.

Tabel 10. Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap

Kepadatan Tanah pada Kedalaman 10-15 cm pada Jalur Serasah

Intensitas

Penyaradan

(rit)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 >10

Rataan

α = 0,05

α = 0,01

Intensitas penyaradan (1 dengan 2, 3 rit), dan (5 dengan 6, 7, 8, 9, 10 rit) tidak

memberikan respon yang berbeda pada tingkat kepercayaan 95 % dan (0, dengan 1 rit), (2

dengan 3 rit) serta (4 dengan 5, 6, 7, 8 , 9, 10 rit) pada tingkat kepercayaan 99 %.

Tabel 11. Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap

Kepadatan Tanah pada Kedalaman 0-5 cm pada Jalur Tanpa Serasah

Intensitas

Penyaradan(rit) 0 1 2 3 4 5 >5

Rataan

α = 0,05

α = 0,01

Intensitas penyaradan (1 dengan 2 rit) serta (4 dengan 5, >5 rit) tidak memberikan respon

yang berbeda pada tingkat kepercayaan 95 % dan (1 dengan 2, 3 rit), serta (4 dengan 5,

>5 rit) pada tingkat kepercayaan 99 %.

Page 64: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

48

Tabel 12. Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap

Kepadatan Tanah pada Kedalaman 5-10 cm pada Jalur Tanpa Serasah

Intensitas

Penyaradan (rit) 0 1 2 3 4 5 >5

Rataan

α = 0,05

α = 0,01

Intensitas penyaradan (1 dengan 2, 3 rit) serta (4 dengan 5, >5 rit) tidak memberikan

respon yang berbeda pada tingkat kepercayaan 99 %.

Tabel 13. Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap

Kepadatan Tanah pada Kedalaman 10-15 cm pada Jalur Tanpa Serasah

Intensitas

Penyaradan (rit) 0 1 2 3 4 5 >5

Rataan

α = 0,05

α = 0,01

Intensitas penyaradan (1 dengan 2 rit) serta (3 dengan 4, 5 rit) tidak memberikan respon

yang berbeda pada tingkat kepercayaan 95 % dan (1 dengan 2, 3 rit) serta 4 dengan 5, >5

rit) pada tingkat kepercayaan 99 %.

Dari uji beda nyata Duncan di atas terlihat bahwa kepadatan tanah sudah

berbeda nyata dengan kontrol semenjak rit pertama penyaradan baik pada jalur

serasah maupun jalur tanpa serasah. Setelah rit ke-4 dan seterusnya nilai

kepadatan tanah cenderung konstan (tidak berbeda jauh dengan kepadatan tanah

pada rit ke-4).

Kecenderungan ini disebabkan karena kondisi tanah yang telah padat

karena telah dilewati forwarder beberapa kali sehingga pori-pori tanah semakin

mengecil dan semakin berkurangnya kadar air tanah (15 - 16 %). Finney et.al.

(1993) menyatakan bahwa tanah yang kering sulit untuk terpadatkan.

Page 65: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

49

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 >10

Intensitas Penyaradan (rit)

Po

rosit

as (

%)

0 - 5 cm

5 - 10 cm

10 - 15 cm

Tabel 14. Model Hubungan Antara Intensitas Penyaradan (rit) Dengan Tingkat

Kepadatan Tanah pada Jalur Serasah dan Jalur Tanpa Serasah

Jalur Sarad Model Regresi R2 (%)

Jalur Serasah

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

Y = - 0,0027X2 + 0,0512X + 1,3366

Y = - 0,0027X2 + 0,0472X + 1,3685

Y = - 0,0026X2 + 0,0457X + 1,3743

90,71

90,87

92,60

Jalur Tanpa Serasah

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

Y = - 0,0062X2 + 0,0867X + 1,3202

Y = - 0,0049X2 + 0,0172X + 1,3537

Y = - 0,0046X2 + 0,0677X + 1,3644

95,40

95,06

96,74

Keterangan :

Y = Kerapatan Limbak Tanah (g/cm3)

X = Intensitas Penyaradan (rit)

Meningkatnya nilai kepadatan tanah akibat penyaradan akan

menyebabkan berkurangnya porositas tanah. Dengan adanya tekanan traktor pada

tanah, elemen tanah akan tertekan sampai mencapai keseimbangan baru, sebagai

akibatnya tanah menjadi padat dan kerapatan limbak tanahnya bertambah.

Kepadatan adalah penyebab kerusakan fisik tanah. Pada tanah yang padat ruang

pori yang berisi air dan udara kecil, sehingga porositas tanah rendah. Hal ini

dapat dilihat pada Gambar 11 dan Gambar 12. Sedangkan model hubungan antara

intensitas penyaradan dengan porositas tanah dapat dilihat pada Tabel 15.

Gambar 11. Grafik Hubungan Porositas Dengan Intensitas Penyaradan pada

Jalur Serasah pada Tiga Kedalaman

Page 66: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

50

30

35

40

45

50

55

0 1 2 3 4 5 10

Intensitas Penyaradan (rit)

Po

rosit

as T

an

ah

(%

)

0-5 cm

5-10 cm

10-15 cm

Gambar 12. Grafik Hubungan Porositas Dengan Intensitas Penyaradan pada Jalur

Tanpa Serasah pada Tiga Kedalaman

Tabel 15. Model Hubungan Antara Intensitas Penyaradan (rit) Dengan Porositas

Tanah pada Jalur Serasah dan Jalur Tanpa Serasah

Jalur Sarad Model Regresi R2 (%)

Jalur Serasah

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

Y = 0,1094X2 - 2,0478X + 49,985

Y = 0,1080X2 - 1,8946X + 48,778

Y = 0,1045X2 - 1,8371X + 48,563

91,86

92,58

93,93

Jalur Tanpa Serasah

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

Y = 0,2323X2

– 3,2724X + 50,182

Y = 0,1848X2 – 2,6869X + 48,919

Y = 0,1735X2 – 2,5530X + 48,513

95,40

95,06

96,74

Keterangan :

Y = Porositas Tanah (%)

X = Intensitas Penyaradan (rit)

Porositas tanah pada tanah kontrol adalah 51,41 % pada lapisan

permukaan tanah dan 49,99 % pada kedalaman 5-10 cm serta 49,28 % untuk

kedalaman 10-15 cm. Nilai tersebut menurun menjadi 40,87 % pada lapisan

permukaan dan 41,06 % pada kedalaman 5-10 cm serta 41,05 % untuk kedalaman

10-15 cm pada intensitas penyaradan 10 rit pada jalur serasah, dan nilai ini terus

menurun untuk rit penyaradan selanjutnya. Penurunan ini lebih besar lagi pada

jalur sarad tanpa serasah, karena nilai kenaikan kepadatan tanah pada jalur tanpa

serasah juga lebih besar.

Page 67: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

51

Tabel 16. Analisis Ragam Pengaruh Pengaruh Intensitas Penyaradan terhadap

Porositas Tanah pada Tiga Tingkat Kedalaman.

Ftabel Sumber Keragaman Fhitung

0,01 0,05

Jumlah rit terhadap porositas tanah di jalur

serasah

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

14,883**

10,435**

8,240**

2,47

2,47

2,47

1.91

1.91

1.91

Jumlah rit terhadap porositas tanah di jalur

sarad tanpa serasah

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

16,261**

13,796**

11,734**

3,12

3,12

3,12

2,25

2,25

2,25

Jumlah rit terhadap porositas tanah di jalur

serasah dan tanpa serasah

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

9,498**

6,803**

8,625**

3,17

3,17

3,17

2,29

2,29

2,29 Keterangan:

**) Berpengaruh sangat nyata pada selang kepercayaan 99 %.

Hasil analisis ragam di atas menunjukkan bahwa pengaruh intensitas

penyaradan terhadap porositas tanah baik di jalur serasah maupun jalur tanpa

serasah berpengaruh sangat nyata pada taraf kepercayaan 99 %. Peningkatan

intensitas penyaradan berbanding terbalik dengan tingkat porositas tanah, dimana

semakin tinggi jumlah rit maka nilai porositas tanah semakin menurun.

Dari hasil analisis ragam tersebut dilakukan uji lanjut Duncan untuk

mengetahui sejauh mana perbedaan pengaruh intensitas penyaradan terhadap

porositas tanah.

Tabel 17. Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap

Porositas Tanah pada Kedalaman 0-5 cm pada Jalur Serasah

Intensitas

Penyaradan

(rit)

0 1 2 3 4 5 6 7 9 8 10 >10

Rataan

α = 0,05

α = 0,01

Intensitas penyaradan (1 dengan 2 rit), (3 dengan 4, 5, 6 rit), serta (7 dengan 8, 9 rit) tidak

memberikan respon yang berbeda pada tingkat kepercayaan 95 % dan (1, dengan 2 dan 3

rit), (4 dengan 5, 6, 7, 9 rit) serta 8 dengan 10 rit) pada tingkat kepercayaan 99 %.

Page 68: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

52

Tabel 18. Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap

Porositas Tanah pada Kedalaman 5-10 cm pada Jalur Serasah

Intensitas

Penyaradan

(rit)

0 1 2 3 4 5 7 8 10 6 9 >10

Rataan

α = 0,05

α = 0,01

Intensitas penyaradan (1 dengan 2, 3 rit), (4 dengan 5, 7, 8 rit), serta (10 dengan 6 rit)

tidak memberikan respon yang berbeda pada tingkat kepercayaan 95 % dan (1, dengan 2,

3 dan 4 rit), serta (5 dengan 6, 7, 8 , 9, 10 rit) pada tingkat kepercayaan 99 %.

Tabel 19. Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap

Porositas Tanah pada Kedalaman 10-15 cm pada Jalur Serasah

Intensitas

Penyaradan

(rit)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 >10

Rataan

α = 0,05

α = 0,01

Intensitas penyaradan (1 dengan 2, 3 rit), dan (5 dengan 6, 7, 8, 9, 10 rit) tidak

memberikan respon yang berbeda pada tingkat kepercayaan 95 % dan (0, dengan 1 rit), (2

dengan 3 rit) serta (4 dengan 5, 6, 7, 8 , 9, 10 rit) pada tingkat kepercayaan 99 %.

Tabel 20. Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap

Porositas Tanah pada Kedalaman 0-5 cm pada Jalur Tanpa Serasah

Intensitas

Penyaradan(rit) 0 1 2 3 4 5 >5

Rataan

α = 0,05

α = 0,01

Intensitas penyaradan (1 dengan 2 rit) serta (4 dengan 5, >5 rit) tidak memberikan respon

yang berbeda pada tingkat kepercayaan 95 % dan (1 dengan 2, 3 rit), serta (4 dengan 5,

>5 rit) pada tingkat kepercayaan 99 %.

Page 69: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

53

Tabel 21. Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap

Porositas Tanah pada Kedalaman 5-10 cm pada Jalur Tanpa Serasah

Intensitas

Penyaradan (rit) 0 1 2 3 4 5 >5

Rataan

α = 0,05

α = 0,01

Intensitas penyaradan (1 dengan 2, 3 rit) serta (4 dengan 5, >5 rit) tidak memberikan

respon yang berbeda pada tingkat kepercayaan 99 %.

Tabel 22. Uji Beda Nyata Duncan Pengaruh Intensitas Penyaradan (rit) Terhadap

Porositas Tanah pada Kedalaman 10-15 cm pada Jalur Tanpa Serasah

Intensitas

Penyaradan (rit) 0 1 2 3 4 5 >5

Rataan

α = 0,05

α = 0,01

Intensitas penyaradan (1 dengan 2 rit) serta (3 dengan 4, 5 rit) tidak memberikan respon

yang berbeda pada tingkat kepercayaan 95 % dan (1 dengan 2, 3 rit) serta 4 dengan 5, >5

rit) pada tingkat kepercayaan 99 %.

Berdasarkan uji lanjut Duncan di atas terlihat bahwa pada intensitas

penyaradan rit pertama, nilai porositas tanah sudah berbeda nyata dengan kontrol

pada setiap kedalaman baik pada jalur serasah maupun jalur tanpa serasah. Nilai

porositas tanah cenderung konstan setelah intensitas penyaradan 4 rit .

Untuk melihat sejauh mana pengaruh pemberian serasah di jalan sarad

terhadap kenaikan nilai kepadatan tanah dan penurunan nilai porositas tanah maka

dilakukan analisis ragam seperti yang tertera pada Tabel 23.

Page 70: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

54

Tabel 23. Analisis Ragam Pengaruh Penggunaan Serasah terhadap Tingkat

Kepadatan dan Porositas Tanah.

Sumber Keragaman Fhitung Sumber Keragaman Fhitung

Pengaruh Serasah

terhadap kepadatan tanah

Rit 1

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

Rit 2

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

Rit 3

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

Rit 4

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

Rit 5

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

1,326

0,208

0,044

0,241

0,210

0,599

1,142

0,443

1,929

1,210

1,305

0,331

0,000

0,000

0,000

Pengaruh Serasah

Terhadap Porositas tanah

Rit 1

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

Rit 2

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

Rit 3

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

Rit 4

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

Rit 5

- Kedalaman 0-5 cm

- Kedalaman 5-10 cm

- Kedalaman 10-15 cm

1,425

0,191

0,036

0,216

0,003

0,524

1,114

0,456

2,040

1,211

1,383

0,500

0,000

0,000

0,000

Ftabel (0,05 : 1 ; 18 ) = 4,41

(0,01 : 1 ; 18 ) = 8,29

Berdasarkan hasil analisis ragam di atas menunjukkan bahwa tingkat

kepadatan tanah dan porositas tanah pada jalur sarad yang menggunakan serasah

dengan tidak menggunakan serasah tidak berbeda nyata (Fhitung < Ftabel), berarti

pada penelitian ini serasah tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

kepadatan tanah dan porositas tanah. Kenaikan nilai kerapatan massa tanah pada

jalur serasah dan jalur tanpa serasah pada rit 1 sampai rit kelima pada kedalaman

0-5 cm hanya berbeda 0,03-0,05 g/cm3 dan cenderung konstan untuk rit

selanjutnya. Sedangkan untuk kedalaman 5-10 cm dan 10-15 cm hampir tidak

memperlihatkan perbedaan yang berarti (0,01-0,02 g/cm3), terkecuali pada rit

kelima pada kedalaman 10-15 cm perbedaan kerapatan massa tanah adalah 0,05

g/cm3. Hal ini berhubungan dengan kondisi serasah yang diberikan dijalur sarad.

Page 71: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

55

Pengamatan di lapangan memperlihatkan bahwa serasah tidak diatur rapi dan

kondisi serasah sebelum proses penyaradan dilakukan sudah mengering dan pada

saat dilewati forwarder untuk rit pertama dan kedua penyaradan, serasah mulai

hancur karena tidak mampu menahan beban yang ditimbulkan oleh forwarder.

Sebagian dari serasah di jalur sarad bergeser ke kiri dan ke kanan jalur sarad

ketika dilewati forwarder karena ada cabang dan ranting pohon dengan diameter

lebih dari 8 cm yang tidak dipotong-potong. Mengeringnya serasah sebelum

proses penyaradan dikarenakan oleh suhu di lokasi penelitian yang tinggi karena

bertepatan dengan musim kering.

Selain hal di atas, jumlah dan ketebalan serasah merupakan faktor yang

sangat mempengaruhi kemampuan serasah untuk menahan beban dari forwarder.

Koshi dan Fryrear (1973) mengadakan penelitian tentang efek dari lintasan

traktor, pemberian serasah (mulch) dan konfigurasi tempat tumbuh benih pada

tanah. Serasah terdiri dari tiga ukuran yaitu 0,56; 11,2 dan 22,4 ton/ha. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa pemberian serasah besar dari 11,2 ton/ha secara

signifikan menurunkan nilai kepadatan tanah, meningkatkan hydroulic

conductivity, porositas tanah, kandungan bahan organik tanah pada lintasan traktor

pada kedalaman 15 cm.

Pada tanah yang padat ruang pori yang berisi air dan udara kecil, sehingga

porositasnya rendah. Air dan udara sukar bergerak melalui tanah, karena hanya

sedikit pori-pori yang berukuran besar. Penyediaan air dan oksigen untuk

pertumbuhan tanaman sangat erat kaitannya dengan jumlah dan ukuran pori-pori

tanah. Menurunnya porositas tanah akibat pemadatan tanah akan memberikan

pengaruh negatif terhadap pertumbuhan tanaman.

C. Respon Pertumbuhan Tanaman di Tanah Padat

Untuk melihat pengaruh pemadatan tanah terhadap respon pertumbuhan

tanaman, maka dilakukan penanaman semai di bekas jalur sarad forwarder yaitu

pada tanah yang terlewati 3 rit penyaradan. Penanaman semai juga dilakukan di

tanah yang tidak dilalui oleh forwarder, yang digunakan sebagai kontrol. Jenis

tanaman yang ditanam adalah jenis cepat tumbuh (fast growing species) sebanyak

Page 72: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

56

tiga jenis yaitu Acacia mangium, Swietenia macrophylla dan Gmelina arborea.

Bibit diperoleh dari persemaian Unit VI Lubuk Guci wilayah II Benakat. Umur

bibit yang di tanam adalah Acacia mangium berumur 10 bulan dan Swietenia

macrophylla serta Gmelina arborea berumur 14 bulan.

Proses penanaman dilakukan dengan sistem tugal, yaitu melubangi tanah

dengan kayu. Lubang tanam dibuat seukuran dengan panjang akar. Respon

pertumbuhan yang diamati meliputi pertambahan tinggi, pertambahan panjang

akar, serta berat kering akar dan pucuk. Pengamatan dilakukan selama dua bulan

semenjak penanaman. Sedangkan perlakuan yang diberikan terhadap tanaman

hanya penyiraman pada satu minggu pertama penanaman dan diusahakan tidak

menggganggu kondisi tanah serta pemeliharaan dari hama jika diperlukan.

Penyiraman terpaksa dilakukan karena kondisi lingkungan sangat kering sebab

waktu penelitian bertepatan dengan musim kering.

Tabel 24. Rata-rata Respon Pertumbuhan Semai pada Tanah Kontrol dan Tanah

Padat

Acacia mangium Swietenia

macrophylla Gmelina arborea Respon

Pertumbuhan

Semai Tanah

Kontrol

Tanah

Padat

Tanah

Kontrol

Tanah

Padat

Tanah

Kontrol

Tanah

Padat

Tinggi (cm) 2,14 1,49 0,75 0,56 1,37 1,17

Akar (cm) 3,45 2,84 1,57 1,27 2,66 1.76

NPA 2,197 2,343 1,544 1,50 0,745 0.86

Keterangan :

Tinggi = Selisih antara tinggi akhir semai dengan tinggi awal semai

Akar = Selisih antara panjang akar akhir dengan panjang akar awal semai

NPA = Nisbak pucuk dan akar

* Tinggi awal semai diukur pada saat penanaman (tepat pada saat semai selesai

ditanam).

* Panjang akar awal semai diukur sebelum proses penanaman dengan cara

membandingkan dengan semai lain yang mempunyai ukuran/dimensi yang sama

dengan semai yang akan ditanam.

* Tinggi akhir dan panjang akar akhir semai diukur setelah tanaman dipanen yaitu

2 bulan setelah penanaman.

* Bulk density untuk tanah kontrol adalah 1,32 g/cm3

* Bulk density untuk tanah padat (rit ke-3) adalah 1,49 g/cm3

Page 73: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

57

Berdasarkan pengamatan, terlihat respon tinggi semai terbesar yaitu pada

jenis Acacia mangium, berturut-turut yaitu 2,14 cm pada tanah kontrol dan 1,49

cm di bekas jalan sarad forwarder, sedangkan pertambahan tinggi terkecil yaitu

pada jenis Swietenia macrophylla yaitu 0,75 cm pada tanah kontrol dan 0,56 cm

pada bekas jalur sarad forwarder. Pertambahan panjang akar terbesar juga pada

jenis Acacia mangium yaitu 3,45 cm pada tanah kontrol dan 2,84 cm pada bekas

jalur sarad forwarder, sedang pertambahan panjang akar terkecil terjadi pada jenis

Swietenia macrophylla yaitu 1,57 cm pada tanah kontrol dan 1,27 cm pada bekas

jalur sarad forwarder. Untuk nilai nisbah pucuk dan akar (NPA), nilai terbesar

adalah jenis Acacia mangium sebesar 2,197 pada tanah kontrol dan 2,343 pada

bekas jalur sarad forwarder. NPA terkecil yaitu Gmelina arborea sebesar 0,745

pada tanah kontrol dan 0,86 pada bekas jalur sarad forwarder. Dari pengamatan

terlihat bahwa pertumbuhan tanaman di tanah yang tidak terlewati oleh forwarder

cenderung lebih baik bila dibandingkan dengan tanah bekas jalur sarad forwarder.

Dari hal diatas terlihat bahwa Acacia mangium dapat tumbuh lebih baik

bila dibandingkan dengan Swietenia macrophylla dan Gmelina arborea baik di

tanah kontrol maupun di tanah bekas jalur sarad forwarder. Hal ini adalah karena

Acacia mangium adalah salah satu jenis tanaman pionir yang mempunyai tingkat

kemampuan tumbuh yang tinggi.

Acacia mangium tumbuh dengan baik pada tanah yang tererosi, bebatuan,

tanah miskin hara mineral dan juga pada cuaca yang tinggi atau tanah aluvial. Di

Queensland tanaman ini secara umum ditemukan pada tanah ultisol masam dan

hanya jarang terdapat pada tanah yang terbentuk dari batuan dasar. Di Pulau

Seram (Indonesia) jenis ini dilaporkan tumbuh pada tanah ultisol (podsolik merah

kuning) (National Research Council, 1983).

Page 74: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

58

Tabel 25. Analisis Ragam Respon Pertumbuhan Semai Tanaman di Tanah Tak

Terusik (Kontrol) dan Jalur Sarad

Ftabel Sumber Keragaman Fhitung

0,01 0,05

Acacia mangium

- Tinggi

- Panjang Akar

- BKb

- BKa

- NPA

1,335

0,744

0,015

2,319

0,146

8,29

8,29

8,29

8,29

8,29

4,41

4,41

4,41

4,41

4,41

Swietenia macrophylla

- Tinggi

- Panjang Akar

- BKb

- BKa

- NPA

0,921

0,517

0,233

0,505

0,019

8,29

8,29

8,29

8,29

8,29

4,41

4,41

4,41

4,41

4,41

Gmelina arborea

- Tinggi

- Panjang Akar

- BKb

- BKa

- NPA

0,490

6,091*

0,037

0,045

0,386

8,29

8,29

8,29

8,29

8,29

4,41

4,41

4,41

4,41

4,41

*) berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %.

Keterangan :

Tinggi = Selisih antara tinggi akhir semai dengan tinggi awal semai

Panjang Akar = Selisih antara panjang akar akhir dengan panjang akar awal semai

BKb = Berat kering pucuk

BKa = Berat kering akar

NPA = Nisbak pucuk dan akar

Berdasarkan analisis ragam yang dilakukan untuk melihat pengaruh jalan

sarad (tanah terpadatkan) terhadap respon pertumbuhan ketiga jenis tanaman

terlihat bahwa tanah bekas jalan sarad forwarder tidak memberikan pengaruh yang

nyata terhadap hampir semua respon yang diamati, kecuali pada respon

pertambahan panjang akar Gmelina arborea. Tanah bekas jalur sarad forwarder

(tanah terpadatkan) memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan panjang

akar Gmelina arborea pada taraf kepercayaan 95 %. Hal ini lebih jelas dapat

dilihat pada Gambar 13, 14, dan 15.

Page 75: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

59

0

1

2

3

4

5

Pert

am

bah

an

tin

gg

i (c

m)

Pert

am

bah

an

pan

jan

g a

kar

(cm

)

Bera

t K

eri

ng

Pu

cuk

(g

)

Bera

t K

eri

ng

Ak

ar

(g)

Nis

bah

Pu

cu

k A

kar

Jalur Sarad

Tanah Kontrol

0

1

2

3

4

5

Pert

amb

ahan

tin

gg

i (c

m)

Pert

amb

ahan

pan

jan

g a

kar

(cm

)

Ber

at K

erin

g

Pu

cuk

(g

)

Ber

at K

erin

g

Ak

ar (

g)

Nis

bah

Pu

cuk

Ak

ar

Jalur Sarad

Tanah Kontrol

Gambar 13. Respon Pertumbuhan Rata-rata Acacia mangium pada Tanah

Bekas Jalur Sarad dan Tanah Tidak Terusik

Gambar 14. Respon Pertumbuhan Rata-Rata Swietenia macrophylla Pada Tanah

Bekas Jalur Sarad dan Tanah Tidak Terusik

Page 76: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

60

0

1

2

3

4

5

Pert

am

bahan

tinggi (

cm

)

Pert

am

bahan

panja

ng a

kar

(cm

)

Bera

t K

ering

Pucuk (

g)

Bera

t K

ering

Akar

(g)

Nis

bah P

ucuk

Akar

Jalur Sarad

Tanah Kontrol

Gambar 15. Respon Pertumbuhan Rata-rata Gmelina arborea pada Tanah Bekas

Jalur Sarad dan Tanah Tidak Terusik

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pertambahan pertumbuhan ketiga

jenis tanaman yang ditanam sangat kecil baik di tanah tidak terusik maupun di

tanah bekas jalur sarad forwarder. Hal ini disebabkan karena kondisi kepadatan

tanah yang cukup tinggi dan porositas tanah yang rendah serta rendahnya

kandungan unsur hara tanah.

Penelitian Matangaran (1992), memperlihatkan bahwa nilai kritis

kerapatan limbak tanah terhadap pertumbuhan benih adalah 1,4 g/cm3, sedangkan

kerapatan limbak tanah 1,3 g/cm3 sudah memberikan respon yang jelek terhadap

pertumbuhan benih. Pada penelitian ini kerapatan limbak tanah untuk tanah

kontrol saja sudah mencapai 1,29 g/cm3 pada kedalaman 0-5 cm, sedangkan untuk

tanah bekas jalur sarad forwarder pada intensitas penyaradan 3 rit sudah mencapai

1,49 g/cm3 untuk kedalaman 0-5 cm. Tentu saja hal ini akan memberikan respon

yang jelek terhadap pertumbuhan. Semakin tinggi tingkat kepadatan tanah maka

porositas tanah akan semakin kecil, sehingga kemampuan tanah untuk

mendistribusikan air serta nutrisi tanaman akan terganggu. Tanah yang padat akan

membatasi penetrasi akar tanaman. Penetrasi akar yang terhambat akan

mengakibatkan berat, volume dan panjang akar tanaman menurun (Hamzah,

1983).

Sementara itu, Hasckaylo (1960), Kramer dan Kozlowski (1960, Grable

dan Siemer (1968), Champion dan Barley (1996) dalam Poerwowidodo (1992),

Page 77: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

61

menyatakan tanah yang padat mengurangi kapasitas menyekap air, mengurangi

kandungan udara dan memberikan hambatan fisik yang besar pada penerobosan

akar sehingga mengendalikan kapasitas kemampuannya memanen air, udara dan

hara, seperti pengecilan matra daun dan batang, pemendekan ruas batang,

pembesaran pangkal batang, pemudaran warna hijau daun dan pengguguran daun

lebih dini sehingga tanaman berpenampilan kerdil dan memperlihatkan bentuk

reset. Hal di atas sedikit tergambar dalam penelitian ini.

Gambar 16. Lokasi Penanaman Tanaman Acacia mangium

Page 78: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

62

Gambar 17. Lokasi Penanaman Tanaman Swietenia macrophylla

Gambar 18. Lokasi Penanaman Tanaman Gmelina arborea

Page 79: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

63

Gambar 19. Respon Pertumbuhan Tanaman Acacia mangium pada Bekas Jalan

Sarad (bulk density 1,49 g/cm3) dan Tanah Tak Terusik (bulk

density 1,32 g/cm3) Setelah 2 Bulan Penanaman.

Gambar 20. Respon Pertumbuhan Tanaman Swietenia macrohylla pada Bekas

Jalan Sarad (bulk density 1,49 g/cm3) dan Tanah Tak Terusik (bulk

density 1,32 g/cm3) Setelah 2 Bulan Penanaman

Page 80: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

64

Gambar 21. Respon Pertumbuhan Tanaman Gmelina arborea Pada Jalan Sarad

(bulk density 1,49 g/cm3) dan Tanah Tak Terusik (bulk density 1,32

g/cm3) Setelah 2 Bulan Penanaman.

Page 81: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

65

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sistem penyaradan dengan menggunakan forwarder di HTI merupakan

proses penyaradan terpola, dimana kayu disarad per jalur sarad dan forwarder

mengikuti pola jalur sarad yang telah direncanakan. Penyaradan dengan sistem ini

mengakibatkan ± 16 % dari luas total setting pemanenan mengalami peningkatan

kepadatan tanah.

Nilai kepadatan tanah semakin meningkat seiring dengan semakin

bertambahnya intensitas penyaradan. Peningkatan nilai kepadatan tanah akibat

penyaradan berdampak pada penurunan nilai porositas tanah.

Pemberian serasah di jalur sarad tidak berpengaruh nyata terhadap nilai

kepadatan tanah dan porositas tanah.

Pertumbuhan tanaman di bekas jalur sarad yang dilewati forwarder

cenderung lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan tanaman di tanah yang

tidak dilewati forwarder. Analisis sidik ragam yang dilakukan terhadap pengaruh

tanah bekas jalur sarad yang dilewati forwarder hanya memberikan pengaruh yang

berbeda terhadap respon panjang akar semai Gmelina arborea.

B. Saran

Mengingat adanya jalur sarad yang terlewati lebih dari 10 rit bahkan

mencapai 28 rit, maka disarankan adanya perencanaan pola jalur sarad yang lebih

terpola dan ramah lingkungan dan tidak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi

dan topografi saja.

Page 82: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

66

DAFTAR PUSTAKA

Abbas. 1990. Mempelajari Pemadatan Tanah Karena Operasi Alat dan Mesin

Pertanian pada Budidaya Tebu di PG. Cinta Manis, Sumatera Selatan.

PTP XXI-XXII (Persero). Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Bogor. Tidak Diterbitkan.

Al-Rasyid, H dan Mangsud. 1973. Percobaan Permudaan Alam Mahoni

(Swietenia spp.) di Kelompok Hutan Tanaman Ngraho dan Tobo.

Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.

Al-Rasyid, H. 1991. Faktor Kualitas Lahan Pembatas untuk Pertumbuhan

Gmelina arborea Linn. Buletin Penelitan Hutan No. 540: 1-23.

Buckman, H. O. and N. C. Brady. 1964. The Nature and Properties of Soil. The

Mc Millan Company, New York.

Conway, S. 1976. Logging Practices. Miller Freeman Publication, Inc. New

York

Das, B. M. 1993. Mekanika Tanah. (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis).

Erlangga. Jakarta.

Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Panduan Kehutanan Indonesia.

Koperasi Karyawan Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Jakarta.

Direktorat Reboisasi dan Rehabililtasi. 1980. Pedoman Pembuatan Tanaman

Kehutanan. Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi, Direktorat Jenderal

Kehutanan. Jakarta.

Elias. 1980. Pembukaan Wilayah Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Gaultney, Z. ; G. W. Kruiz; G. C. Stenhardt and J. B. Lijedahl. 1982. Effect of

Soil Compaction on Corn Yield Trans, of ASAE 25 (3) : 563.

Greacen, E. L. and R. Sands. 1980. Compaction of Forest Soil Australian

Journal of Soil Research. Volume 18 No 2. P: 163-189.

Hamzah, Z. 1983. Ilmu Tanah Hutan. Proyek Peningkatan Pengembangan

Perguruan Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Medityatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II (Terjemahan). Yayasan

Sarana Wana Jaya. Jakarta.

Page 83: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

67

Hillel, D. 1980. Soil and Water. Physical and Principles and Processes.

Academic, Press. New York.

Jorge, J. A., R. S. Mansell, F. M. Rhoads, S. A. Bloom, and L. C. Hammond.

1992. Compaction of Fallow Sandy Loam Soil by Tractor Tires. Soil.

Sci. Williams and Wilkins. Vol. 1534 : 322-330.

Juta, E. H. P. 1954. Pemungutan Hasil Hutan. N. V. Timun Mas. Jakarta.

Kasmudjo. 1990. Beberapa Sifat Kayu Gmelina dan Kemungkinan

Pengembangannya. Duta Rimba 16 (119-120) : 3-8

Koshi, P. T and D. W. Fryrear. 1973. Effect of Traffic, Surfase Mulch, and

Seedbed Configuratin on Soil Properties. Soil. Sci. Soc. Amer. Proc.

Vol. 37 : 758 - 762.

Kurniawan, A.D. 2003. Pengaruh Penyaradan Kayu Oleh Forwarder Terhadap

Kepadatan Tanah Di PT. Inhutani II Kalimantan Selatan Unit Stagen

Sub Unit HTI Semaras. Skripsi Jurusan Teknologi Hasil Hutan.

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Tidak Diterbitkan.

Kusuma, I. D. 1989. Uji Cepat Viabilitas Benih Swietenia macrophylla King

dengan Menggunakan Sinar-X. Skripsi Jurusan Manajemen Hutan.

Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Tidak Diterbitkan.

Lumintang, T. M. dan I. Hidayat. 1982. Pengaruh Pembedaan dan Intensitas

Lalu lintas Traktor Terhadap kepadatan Tanah (Soil Compaction) Serta

Distribusinya Menurut Kedalaman Tanah. Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Lamb, A. F. A. 1968. Gmelina arborea, A Fast Growing Timber Tree of The

Lowland Tropics. Department of Forestry Commonwealth Forestry

Institute, Univercity Oxford. Oxford.

Lutz, J. H., and R. F. Chandler. 1946. Forest soil. John Wiley and Sons, New

York.

Mahyew, J. E. dan A. C. Newton. 1998. The Silviculture of Mahogany. Biddles

Ltd. Guildford and King’s Lynn. Great Britanian.

Martawijaya, A. 1981. Atlas Kayu Indonesia, Jilid I, Lembaga Penelitian Hutan,

Bogor.

Matangaran, J.R, 1992. Pengaruh Intensitas Penyaradan Kayu Oleh Traktor

Berban Ulat Terhadap Pemadatan Tanah Dan Pertumbuhan Kecambah

Meranti (Shorea selanica BL) Dan Jeunjing (Paraserianthes falcataria

Nielson). Tesis Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Tidak Diterbitkan.

Page 84: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

68

Matangaran, J.R., R.S. Suprapto, D. Tinambunan dan S. Manan. 1995. Pengaruh

Intensitas Penyaradan Kayu oleh Traktor Berban Ulat Terhadap

Pemadatan tanah dan pertumbuhan kecambah. Jurnal penelitian Hasil

hutan. Vol. VIII No. 1. hal 29 - 34.

National Research Council. 1983. Mangium and Other Fast Growing Acacias

for The Humid Tropics. National Academy Press. Washington, D. C.

Nicholson, D. I. 1981. The Natural Occurrence and Conservation Status of

Acacia mangium Wild In Australia. Technical Note No. 5. Department

of Forestry, Queensland. Australia.

Noltes, A. C. 1926. Swietenia macrophylla Jack dan Swietenia macrophylla

King. Pengumuman No. 15. Lembaga Penelitian Hutan. Bogor.

Poerwowidodo. 1992. Metode Selidik tanah. Usaha Offset Printing. Surabaya.

Ruslan, M. 1979. Pengaruh Jalan Sarad Terhadap Erosi dan Run Off di

Kesatuan Usaha PT. Inhutani II6 Stagen P. Laut Kalimantan selatan.

Skripsi Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Tidak Diterbitkan.

Risdanarti, Y. 1999. Pengaruh Kepadatan Tanah, Media Tumbuh dan

Cendawan Ektomikoriza Terhadap Pertumbuhan semai Eucalyptus

urophylla S.T. Blake. Skripsi Jurusan Manajemen Hutan. Fakultas

Kehutanan IPB. Bogor. Tidak Diterbitkan.

Sambas, S. 1994. Tinjauan Tingkat Perubahan dan Pemulihan Sifat fisik Tanah

Podsolik pada Bekas Jalan Sarad Traktor. Skripsi Jurusan Manajemen

Hutan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Tidak Diterbitkan.

Samingan, T. 1982. Dendrologi. PT. Gramedia. Jakarta.

Simmons. C. F. 1951. Northeastern Loggers Hand Book. Northeastern Forest

Experiment Station Forest Service. Washington.

Smith, M. J. 1992. Mekanika Tanah (Soil Mechanics). Erlangga. Jakarta.

Soedarmo, D. H. dan D. Prayoto. 1985. Fisika Tanah Dasar. Bagian Konservasi

Tanah dan Air. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Soeriaegara, I. dan A. Indrawan. 1985. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen

Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Solihin, H. Z. 1995. Pengaruh Penyaradan Kayu Dengan Traktor Beban Rantai

Terhadap Pemadatan Tanah Dan Erosi Tanah di Jalan Sarad. Skripsi

Jurusan Teknologi Hasil Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Tidak Diterbitkan.

Page 85: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

69

Suparto, R. S. 1979. Eksploitasi Hutan Modern. Fakutas Kehutanan Institut

Pertanian Bogor. Bogor.

Sutisna, U., Purnadjaja dan Titi Kalima. 1998. Pedoman Pengelolaan Pohon

Hutan di Indonesia. Yayasan PROSEA. Bogor.

Tinambunan. 1987. Pentingnya Peningkatan Usaha Pengendalian Gangguan

Lingkungan Dalam Pengusahaan Hutan. Duta Rimba XIII (83 - 84) : 11

-15.

Tiryana, T. 1997. Penerapan Metode Plot Tidak Permanen Dengan Teknik

Penarikan Contoh Berulang. Dalam Pendugaan Pertumbuhan Tegakan

Mahoni (S. Macrophylla King) di Perum Perhutani Unit II Jawa Timur.

Skripsi Fakultas Kehutanan IPB, Bogor. Tidak Diterbitkan.

United Tractors. 1993. Teknologi Baru dalam Pemanenan Kayu. PT. United

Tractor. Jakarta.

Wackerman, A. E. 1949. Harvesting Timber Crops. C. Graw Hill Book

Company. Inc. New YorK.

Wronski, E. B. 1984. Impact of Tractor Thinning Operation on Soil and Tree

Roots in a Karri Forest, Weatern Australia. Aust. For. Res., 14 : 319 –

332.

Page 86: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

70

Page 87: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

70

Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian

PETA LOKASI PENELITIAN

PT. MUSI HUTAN

PERSADA

WIL. II BENAKAT

UNIT VIII

TEBING INDAH

BLOK TERAS

U

Skala

1 : 100.000

Lokasi Penelitian

Setting IX

Page 88: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

71

Lampiran 2.

Data Pengukuran Pola Jalan Sarad Forwarder

Jalur Azimut Jarak Datar Jalur Azimut Jarak Datar

Sarad Rit

( ° ) (m) Sarad Rit

( ° ) (m)

A 1 Titik Ikat (0°) 7 352 29

243 95 171 29

199 11,5 154 28

160 31 334 28

155 29,5 8 350 29

163 116 170 27,8

150 24 151 6,1

163 42 332 6,5

344 41,2 356 30,5

330 26 B 1 87 9

343 115 157 19

337 28 135 7

2 355 30 180 9

175 31 162 45

154 30 158 157

163 105 334 157,5

153 35 343 44,5

163 17 359 9

342 17,2 315 7

333 36,5 336 20

342 108 280 9,4

338 31 2 102 9,5

3 354 32 157 20

174 32 134 7

155 28 180 9

164 106 163 46

154 34 158 128

342 34 334 128

330 109 342 46

341 25 0 9,2

4 354 31 315 7

173 29 336 20,5

157 29,5 280 8,5

162 82 3 102 9

332 33 157 20

341 31 135 7

5 352 32 180 9

177 32 162 45

158 29,5 158 103

162 53,5 334 103

333 52,5 342 45

341 30 0 9

6 352 29 315 7

169 30 336 20

154 28,5 278 10

162 26,5 4 110 10

333 27 157 20,5

342 28 135 7

Page 89: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

72

Lampiran 2. (Lanjutan)

Jalur Rit Azimut Jarak Datar Jalur Rit Azimut Jarak Datar

Sarad ( ° ) (m) Sarad ( ° ) (m)

180 9,5 315 7

162 44,5 336 20

158 76 348 12

334 76 9 168 12

342 45 157 21

0 9 337 21

315 7 0 11

336 20 62 6

300 9 C 1 76 8

5 120 10 139 18

157 20 168 22

135 7 348 22

180 8 319 18

162 45 257 9

156 49 2 76 9

336 49 139 18

342 45 168 36

0 8 158 198

315 7 238 198

336 19 348 36

322 12 319 18

6 142 12 256 7

157 19 3 76 7

135 7 138 18

180 8 168 36

162 45 158 164

156 21 238 164

336 21 348 36

342 45 319 18

0 8 255 7

315 7,5 4 76 7

336 19 138 18

334 11 168 36

7 144 11 158 134

157 20 238 134

135 7 348 36

180 8 319 18

162 37 256 9

146 8 5 76 9

326 8 138 18

342 7 168 36

0 8 158 106

315 7 238 106

336 20 348 36

0 11 319 18

8 180 11 255 9

157 20 6 76 9

135 7 138 18

180 8 168 36

162 17 158 73

342 17 238 73

0 8 348 36

Page 90: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

73

Lampiran 2. (Lanjutan)

Jalur Rit Azimut Jarak Datar Jalur Rit Azimut Jarak Datar

Sarad ( ° ) (m) Sarad ( ° ) (m)

319 18 315 5

256 9 245 20

7 76 9 5 139 17

138 18 168 36

168 36 135 47

158 42 165 26

238 42 152 33

348 36 159 70

319 18 339 70

256 8 332 33

8 76 9 345 26

138 18 315 47

168 36 348 36

158 13 319 16

238 13 6 139 16

348 36 168 36

319 18 135 47

256 7 165 26

D 1 65 26 152 33

135 5 159 36

165 34 339 36

345 34 332 33

315 5 345 26

345 25 315 47

2 65 20 348 36

135 5 319 16

165 50 7 139 16

152 14 168 36

332 14 135 47

345 50 165 26

315 5 152 33

245 20 159 10

3 65 20 339 10

135 5 332 33

165 50 345 26

152 47 315 47

332 47 348 36

345 50 319 16

315 5 8 139 16

245 20 168 36

4 65 25 135 47

135 5 165 26

153 49 152 13

165 73 332 13

152 33 345 26

149 96 315 47

90 8 348 36

270 8 319 16

329 96 E 1 139 16

332 33 168 36

345 73 135 47

333 49 165 26

Page 91: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

74

Lampiran 2. (Lanjutan)

Jalur Rit Azimut Jarak Datar Jalur Rit Azimut Jarak Datar

Sarad ( ° ) (m) Sarad ( ° ) (m)

152 33 340 23

159 58 296 26

116 26 345 44

160 14 333 50

115 11 315 7

295 11 6 73 19

340 14 160 116

296 26 340 116

339 58 253 17

332 33 7 73 16

345 26 160 86

315 47 340 86

348 36 253 16

319 16 8 73 16

2 139 16 160 53

168 36 340 53

135 47 253 13

165 26 9 73 13

152 33 160 19

159 58 81 9

116 26 314 23

340 118 270 8

296 27 F 1 90 8

345 44 134 39

333 51 160 19

315 5 340 31

245 12 298 28

3 90 13 270 7

153 50 2 90 7

165 44 134 39

116 27 160 217

160 89 90 8

340 89 270 8

296 27 340 217

345 44 314 39

333 50 270 7

315 11 3 90 7

4 90 11 134 39

153 50 160 187

165 44 340 187

116 26 314 39

160 57 270 7

340 57 4 90 7

296 26 134 39

345 44 160 152

333 50 340 152

315 7 314 39

5 135 7 270 7

153 50 5 90 7

165 44 134 39

116 26 160 120

160 23 340 120

Page 92: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

75

Lampiran 2. (Lanjutan)

Jalur Rit Azimut Jarak Datar Jalur Rit Azimut Jarak Datar

Sarad ( ° ) (m) Sarad ( ° ) (m)

314 39 6 134 82

270 7 160 31

6 90 7 340 31

134 40 314 82

160 88 H 1 134 82

340 88 119 18

314 39 153 43

270 9 121 13

7 90 9 301 13

134 39 333 43

160 58 299 18

340 58 314 82

314 39 2 134 82

270 9 160 67

G 1 90 7 110 25

134 39 160 46

108 24 180 7

160 24 0 7

340 24 340 46

288 24 290 25

314 39 340 66

253 19 314 80

2 73 19 3 134 82

134 39 160 67

108 24 110 25

160 173 160 26

90 15 90 6

270 15 270 6

340 173 340 26

288 24 333 72

314 39 299 18

253 15 314 82

3 73 15 4 134 82

134 39 119 18

108 24 153 73

160 131 101 12,5

340 131 281 12,5

288 24 333 73

314 39 299 18

270 5 314 82

4 60 5 I 1 241 32

134 39 238 53

108 24 171 24

160 122,5 139 12,5

340 31,5 160 183

319 57 340 183

340 50 319 12,5

314 43 351 24

5 134 82 50 16

160 63 2 230 16

340 63 171 24

314 82 139 12,5

Page 93: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

76

Lampiran 2. (Lanjutan)

Jalur Rit Azimut Jarak Datar Jalur Rit Azimut Jarak Datar

Sarad ( ° ) (m) Sarad ( ° ) (m)

160 152 0 43

340 152 2 180 43

319 12,5 192 29

351 24 162 75

50 16 155 61

3 230 16 335 61

171 24 342 75

139 12,5 12 29

160 123 0 43

340 123 3 180 43

319 12,5 192 29

351 24 162 75

50 16 155 29

4 230 16 335 29

171 24 342 75

139 12,5 12 29

160 91 0 43

340 91 4 180 43

319 12,5 192 29

351 24 162 74

50 16 342 74

5 230 16 12 29

171 24 0 43

139 12,5 5 180 43

160 62,5 192 29

340 62,5 158 45

319 12,5 338 45

351 24 12 29

50 13 0 43

6 230 13 6 180 43

171 24 192 29

139 12,5 158 15

160 29 238 31

340 29 340 38

319 12,5 42 29

351 24 7 222 29

50 13 160 39

7 230 13 340 39

171 24 42 29

139 11 8 222 29

319 11 160 9,5

351 24 230 12

50 13 180 8

J 1 230 13 0 25,5

171 24 49 15

139 12,5 K 1 229 15

160 123 180 33

180 45 160 93

160 18 146 12,5

340 18 180 9

0 45 160 56

340 123 180 6,5

Page 94: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

77

Lampiran 2. (Lanjutan)

Jalur Rit Azimut Jarak Datar Jalur Rit Azimut Jarak Datar

Sarad ( ° ) (m) Sarad ( ° ) (m)

0 6,5 2 229 29

340 56 180 10

0 9 226 95

326 12,5 46 95

340 93 0 10

0 33 49 29

49 15 3 229 29

2 209 9,5 180 10

160 58 226 63

162 52 46 63

189 25 0 10

180 9 49 29

160 40 9 1 209 23

340 40 180 24

0 9 160 148

9 25 226 28

342 52 180 8

340 58 0 8

29 9 46 28

3 209 9 340 148

160 58 0 24

162 52 29 23

189 25 8 1 209 23

180 9 180 24

160 11,5 160 112,5

340 126 180 18

0 33 226 65

49 15 46 65

4 229 15 0 27,5

180 33 9 31

160 95 340 112

340 95 29 5,5

0 33 2 209 5,5

49 16 160 48

5 229 16 162 53

180 33 189 26

160 64 180 27

340 64 226 34

0 33 46 34

49 17 0 27

6 209 23 9 26

180 17 342 53

160 32 340 48

340 32 29 5

0 17 7 1 209 16

29 24,5 180 28

1 1 229 28 160 93

180 10 180 15

226 30,5 226 99

46 30,5 46 99

0 10 0 15

49 29

Page 95: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

78

Lampiran 2. (Lanjutan)

Jalur Rit Azimut Jarak Datar Jalur Rit Azimut Jarak Datar

Sarad ( ° ) (m) Sarad ( ° ) (m)

340 93 180 18

0 34 201 6

29 5,5 220 35

2 209 5,5 235 17

180 34 226 8

160 93 46 8

191 19 55 17

226 61 40 35

46 61 21 6

11 19 0 18

340 93 340 92,5

0 34 0 36

29 5 4 180 36

3 209 5 160 92,5

180 34 180 18

160 92,5 201 6

191 28 220 28

226 29 40 28

46 29 21 6

11 28 0 18

340 92,5 340 92,5

0 37 0 25

6 1 180 37 327 9

160 92,5 5 1 209 12

180 18 160 69

201 6 180 22

220 35 201 13

235 17 239 55

226 66 223 79

46 66 43 79

55 17 59 55

40 35 21 13

21 6 0 22

0 18 340 63

340 92,5 29 12

0 37 2 209 12

2 180 37 160 68,5

160 92,5 180 22,5

180 18 202 13

201 6 239 55

220 35 223 48

235 17 43 48

226 36 59 55

46 36 22 13

55 17 0 22,5

40 35 340 68,5

21 6 29 10

0 18 3 209 10

340 92,5 160 69

0 36 180 22

3 180 36 202 13

160 92,5 239 39

Page 96: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

79

Lampiran 2. (Lanjutan)

Jalur Rit Azimut Jarak Datar Jalur Rit Azimut Jarak Datar

Sarad ( ° ) (m) Sarad ( ° ) (m)

59 39 46 56

22 13 0 17

0 22 340 37

340 69 0 25

29 9 3 1 180 25

4 209 9 170 32

160 70 199 7

180 24,5 226 35

202 5 46 35

226 9,5 19 7

46 9,5 350 32

340 17 0 24

270 3,8 2 180 24

226 15 170 32

46 26 199 7

0 18 226 71

340 55,5 46 71

29 9 19 7

4 1 180 26 350 32

160 34 0 24

180 18 3 180 24

226 87,5 170 32

217 29 199 7

236 33 226 105

56 33 46 105

37 29 19 7

46 87,5 350 32

0 18 0 24

340 34 2 1 180 24

0 25 198 20,5

2 160 11 221 31

180 24 239 22

160 29 219 31

180 17 226 29

266 116,5 180 7

86 116,5 0 7

0 17 46 29

340 29 39 31

0 24 59 22

340 11 41 31

3 180 25 18 20,5

160 37 0 23

180 17 2 180 23

226 87 198 20

46 87 221 31

0 17 239 22

340 37 219 30,5

0 25 226 16

4 180 25 180 27

160 37 0 27

180 17 46 16

226 56 39 30,5

Page 97: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

80

Lampiran 2. (Lanjutan)

Jalur Rit Azimut Jarak Datar Jalur Rit Azimut Jarak Datar

Sarad ( ° ) (m) Sarad ( ° ) (m)

59 22

41 31

18 20

0 21

3 180 21

198 20

221 31

239 22

219 28

39 28

0 24,5

46 57

0 15

4 180 32,5

198 13

226 45

46 45

18 13

0 31

5 180 31

198 13

226 14

46 14

18 13

0 30

270 9

Keterangan :

Titik Ikat : Persimpangan Jalan Angkutan (Diasumsikan Azimutnya 0°)

Luas Setting Pemanenan : 10,4 ha

Lebar jalur sarad : 5 m

Jarak Jalur Sarad Dengan Jalur Sarad Selanjutnya :13,5 - 15 m

Jalur sarad terpanjang : 290 m

Kelas Kelerengan :Datar (kurang dari 8 %)

Page 98: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

82

Lampiran 4

Hasil Kerapatan Massa tanah pada Berbagai Intensitas Penyaradan pada Tanah Tidak Terusik (kontrol)

Data Kepadatan Tanah pada Tanah Tidak Terusik (Kontrol)

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

Ka1 145,33 99,51 120,08 21,03 1,46 1,21 54,46

Ka2 161,18 99,36 128,56 25,37 1,62 1,29 51,17

Ka3 150,95 99,51 126,47 19,36 1,52 1,27 52,04

Ka4 147,95 99,36 124,50 18,84 1,49 1,25 52,72

Ka5 158,13 99,51 135,90 16,36 1,59 1,37 48,46

Ka6 165,68 99,36 138,85 19,32 1,67 1,40 47,27

Ka7 149,38 99,51 127,54 17,12 1,50 1,28 51,63

Ka8 151,09 99,36 120,26 25,64 1,52 1,21 54,33

Ka9 157,09 99,51 125,63 25,04 1,58 1,26 52,36

0 - 5

Ka10 152,37 99,36 132,52 14,98 1,53 1,33 49,67

Rata - rata 20,30 1,55 1,29 51,41

Kb1 160,94 99,78 136,72 17,72 1,61 1,37 48,29

Kb2 150,54 98,83 125,58 19,87 1,52 1,27 52,05

Kb3 161,67 99,78 141,20 14,49 1,62 1,42 46,60

Kb4 155,30 98,83 131,25 18,33 1,57 1,33 49,89

Kb5 163,34 99,78 136,63 19,55 1,64 1,37 48,33

Kb6 154,51 98,83 126,40 22,24 1,56 1,28 51,74

Kb7 158,18 99,78 127,88 23,69 1,59 1,28 51,64

Kb8 161,96 98,83 131,15 23,50 1,64 1,33 49,92

Kb9 155,00 99,78 132,32 17,14 1,55 1,33 49,96

5 - 10

Kb10 151,10 98,83 127,08 18,90 1,53 1,29 51,48

Rata - rata 19,54 1,58 1,33 49,99

Kc1 167,59 99,34 134,20 24,88 1,69 1,35 49,02

Kc2 158,49 99,69 130,70 21,26 1,59 1,31 50,53

Kc3 172,24 99,34 145,05 18,75 1,73 1,46 44,90

Kc4 149,72 99,69 124,05 20,69 1,50 1,24 53,04

Kc5 174,55 99,38 146,12 19,46 1,76 1,47 44,52

Kc6 165,21 99,69 137,52 20,14 1,66 1,38 47,94

Kc7 153,93 99,34 128,46 19,83 1,55 1,29 51,20

Kc8 167,00 99,69 141,73 17,83 1,68 1,42 46,35

Kc9 151,55 99,34 121,21 25,03 1,53 1,22 53,96

10 -15

Kc10 152,11 99,69 128,54 18,34 1,53 1,29 51,34

Rata - rata 20,62 1,62 1,34 49,28

Page 99: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

83

Lampiran 5

Hasil Kerapatan Massa Tanah pada Berbagai Intensitas Penyaradan pada Jalur Serasah

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 1 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

S1a1 168,88 99,51 142,03 18,90 1,70 1,43 46,14

S1a2 149,84 99,36 129,89 15,36 1,51 1,31 50,67

S1a3 166,20 99,51 133,20 24,77 1,67 1,34 49,49

S1a4 159,36 99,36 140,11 13,74 1,60 1,41 46,79

S1a5 164,77 99,51 142,51 15,62 1,66 1,43 45,96

S1a6 159,77 99,36 137,00 16,62 1,61 1,38 47,97

S1a7 169,54 99,51 146,46 15,76 1,70 1,47 44,46

S1a8 164,26 99,36 140,44 16,96 1,65 1,41 46,66

S1a9 154,20 99,51 132,15 16,69 1,55 1,33 49,89

0 - 5

S1a10 170,08 99,36 150,72 12,85 1,71 1,52 42,76

Rata - rata 16,73 1,64 1,40 48,22

S1b1 171,93 99,78 145,14 18,46 1,72 1,45 45,11

S1b2 164,59 98,83 141,87 16,02 1,67 1,44 45,83

S1b3 171,36 99,78 150,06 14,19 1,72 1,50 43,25

S1b4 159,56 98,83 137,57 15,98 1,61 1,39 47,47

S1b5 172,08 99,78 146,66 17,33 1,72 1,47 44,53

S1b6 168,27 98,83 139,97 20,22 1,70 1,42 46,56

S1b7 164,72 99,78 143,46 14,82 1,65 1,44 45,74

S1b8 149,22 98,83 125,34 19,05 1,51 1,27 52,14

S1b9 179,59 99,78 160,95 11,58 1,80 1,61 39,13

5 - 10

S1b10 157,63 98,83 136,56 15,43 1,59 1,38 47,86

Rata - rata 16,31 1,67 1,44 46,9

S1c1 178,09 99,34 158,50 12,36 1,79 1,60 39,79

S1c2 156,54 99,69 127,06 23,20 1,57 1,27 51,90

S1c3 167,79 99,34 148,50 12,99 1,69 1,49 43,59

S1c4 169,65 99,69 147,39 15,11 1,70 1,48 44,21

S1c5 165,56 99,38 142,25 16,38 1,67 1,43 45,99

S1c6 164,25 99,69 136,83 20,04 1,65 1,37 48,21

S1c7 160,36 99,34 136,64 17,36 1,61 1,38 48,10

S1c8 149,25 99,69 127,57 17,00 1,50 1,28 51,71

S1c9 169,00 99,34 149,26 13,22 1,70 1,50 43,30

10 -15

S1c10 180,41 99,69 154,31 16,91 1,81 1,55 41,59

Rata - rata 16,46 1,67 1,44 46,98

Page 100: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

84

Lampiran 5 (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 2 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

S2a1 173,68 99,51 146,30 18,72 1,75 1,47 44,52

S2a2 176,22 99,36 150,17 17,35 1,77 1,51 42,97

S2a3 166,22 99,51 145,48 14,26 1,67 1,46 44,83

S2a4 161,05 99,36 140,24 14,84 1,62 1,41 46,74

S2a5 167,57 99,51 140,31 19,43 1,68 1,41 46,79

S2a6 180,51 99,36 149,11 21,06 1,82 1,50 43,37

S2a7 170,56 99,51 142,56 19,64 1,71 1,43 45,94

S2a8 181,84 99,36 158,54 14,69 1,83 1,60 39,79

S2a9 177,32 99,51 143,27 23,77 1,78 1,44 45,67

0 - 5

S2a10 161,26 99,36 137,50 17,28 1,62 1,38 47,78

Rata - rata 18,10 1,73 1,46 44,84

S2b1 177,54 99,78 148,40 19,64 1,78 1,49 43,88

S2b2 180,05 98,83 155,56 15,74 1,82 1,57 40,60

S2b3 162,75 99,78 134,52 20,98 1,63 1,35 49,13

S2b4 173,16 98,83 151,50 14,30 1,75 1,53 42,15

S2b5 179,09 99,78 153,04 17,02 1,79 1,53 42,12

S2b6 172,23 98,83 140,77 22,34 1,74 1,42 46,25

S2b7 166,85 99,78 142,94 16,73 1,67 1,43 45,94

S2b8 158,67 98,83 141,65 12,02 1,61 1,43 45,91

S2b9 170,35 99,78 141,47 20,42 1,71 1,42 46,50

5 - 10

S2b10 185,25 98,83 160,28 15,58 1,87 1,62 38,80

Rata - rata 17,48 1,74 1,48 44,13

S2c1 176,22 99,34 151,40 16,39 1,77 1,52 42,49

S2c2 165,65 99,69 139,90 18,41 1,66 1,40 47,04

S2c3 183,59 99,34 154,30 18,98 1,85 1,55 41,39

S2c4 181,68 99,69 158,34 14,74 1,82 1,59 40,06

S2c5 155,21 99,38 130,35 19,07 1,56 1,31 50,50

S2c6 167,55 99,69 141,97 18,02 1,68 1,42 46,26

S2c7 180,55 99,34 145,68 23,94 1,82 1,47 44,66

S2c8 171,55 99,69 149,64 14,64 1,72 1,50 43,36

S2c9 171,51 99,34 147,21 16,51 1,73 1,48 44,08

10 -15

S2c10 166,03 99,69 141,42 17,40 1,67 1,42 46,47

Rata - rata 17,81 1,73 1,47 44,63

Page 101: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

85

Lampiran 5. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 3 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

S3a1 175,86 99,51 149,50 17,63 1,77 1,50 43,31

S3a2 157,22 99,36 137,36 14,46 1,58 1,38 47,83

S3a3 175,24 99,51 147,90 18,49 1,76 1,49 43,91

S3a4 162,62 99,36 144,40 12,62 1,64 1,45 45,16

S3a5 170,25 99,51 143,31 18,80 1,71 1,44 45,65

S3a6 181,76 99,36 157,18 15,64 1,83 1,58 40,30

S3a7 171,56 99,51 145,66 17,78 1,72 1,46 44,76

S3a8 177,33 99,36 147,29 20,40 1,78 1,48 44,06

S3a9 179,36 99,51 153,99 16,47 1,80 1,55 41,60

0 - 5

S3a10 181,08 99,36 154,26 17,39 1,82 1,55 41,41

Rata - rata 16,97 1,74 1,49 43,80

S3b1 182,37 99,78 156,45 16,56 1,83 1,57 40,83

S3b2 175,62 98,83 153,10 14,71 1,78 1,55 41,54

S3b3 158,95 99,78 131,60 20,78 1,59 1,32 50,23

S3b4 178,22 98,83 145,90 22,15 1,80 1,48 44,29

S3b5 181,33 99,78 156,32 16,00 1,82 1,57 40,88

S3b6 177,90 98,83 152,28 16,82 1,80 1,54 41,86

S3b7 168,22 99,78 149,37 12,62 1,69 1,50 43,51

S3b8 169,46 98,83 142,15 19,21 1,71 1,44 45,72

S3b9 180,11 99,78 155,71 15,67 1,81 1,56 41,11

5 - 10

S3b10 169,32 98,83 142,37 18,93 1,71 1,44 45,64

Rata - rata 17,35 1,75 1,50 43,56

S3c1 177,10 99,34 146,46 20,92 1,78 1,47 44,36

S3c2 164,31 99,69 145,80 12,69 1,65 1,46 44,81

S3c3 160,47 99,34 133,25 20,42 1,62 1,34 49,38

S3c4 180,71 99,69 156,80 15,25 1,81 1,57 40,65

S3c5 179,06 99,38 152,58 17,35 1,80 1,54 42,06

S3c6 184,77 99,69 162,24 13,89 1,85 1,63 38,59

S3c7 181,19 99,34 153,56 17,99 1,82 1,55 41,67

S3c8 176,55 99,69 143,23 23,26 1,77 1,44 45,78

S3c9 175,44 99,34 149,69 17,20 1,77 1,51 43,14

10 -15

S3c10 160,59 99,69 135,76 18,29 1,61 1,36 48,61

Rata - rata 17,73 1,75 1,49 43,91

Page 102: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

86

Lampiran 5. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 4 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

S4a1 174,19 99,51 145,10 20,05 1,75 1,46 44,98

S4a2 158,77 99,36 131,20 21,01 1,60 1,32 50,17

S4a3 181,25 99,51 160,58 12,87 1,82 1,61 39,11

S4a4 188,21 99,36 168,86 11,46 1,89 1,70 35,87

S4a5 166,36 99,51 143,54 15,90 1,67 1,44 45,57

S4a6 173,30 99,36 152,16 13,89 1,74 1,53 42,21

S4a7 177,65 99,51 156,16 13,76 1,79 1,57 40,78

S4a8 170,00 99,36 145,82 16,58 1,71 1,47 44,62

S4a9 170,06 99,51 142,25 19,55 1,71 1,43 46,06

0 - 5

S4a10 182,68 99,36 161,67 13,00 1,84 1,63 38,60

Rata - rata 15,81 1,75 1,52 42,80

S4b1 190,22 99,78 163,31 16,48 1,91 1,64 38,24

S4b2 182,77 98,83 155,70 17,39 1,85 1,58 40,55

S4b3 171,25 99,78 141,89 20,69 1,72 1,42 46,34

S4b4 176,15 98,83 153,50 14,75 1,78 1,55 41,39

S4b5 176,01 99,78 159,51 10,34 1,76 1,60 39,67

S4b6 170,89 98,83 145,26 17,64 1,73 1,47 44,54

S4b7 177,21 99,78 156,81 13,01 1,78 1,57 40,70

S4b8 182,55 98,83 160,17 13,97 1,85 1,62 38,84

S4b9 161,63 99,78 138,46 16,73 1,62 1,39 47,64

5 - 10

S4b10 160,09 98,83 131,55 21,69 1,62 1,33 49,77

Rata - rata 16,27 1,76 1,52 42,77

S4c1 182,57 99,34 153,80 18,71 1,84 1,55 41,58

S4c2 184,33 99,69 163,40 12,81 1,85 1,64 38,15

S4c3 172,87 99,34 157,13 10,02 1,74 1,58 40,31

S4c4 170,35 99,69 144,54 17,86 1,71 1,45 45,29

S4c5 180,85 99,38 155,15 16,57 1,82 1,56 41,09

S4c6 178,01 99,69 150,35 18,40 1,79 1,51 43,09

S4c7 170,68 99,34 147,68 15,57 1,72 1,49 43,90

S4c8 183,30 99,69 156,63 17,03 1,84 1,57 40,71

S4c9 173,01 99,34 146,87 17,80 1,74 1,48 44,21

10 -15

S4c10 179,21 99,69 154,46 16,02 1,80 1,55 41,53

Rata - rata 16,08 1,78 1,54 41,99

Page 103: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

87

Lampiran 5. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 5 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

S5a1 173,21 99,51 147,51 17,42 1,74 1,48 44,06

S5a2 165,28 99,36 146,50 12,82 1,66 1,47 44,36

S5a3 182,32 99,51 156,16 16,75 1,83 1,57 40,78

S5a4 172,75 99,36 152,63 13,18 1,74 1,54 42,03

S5a5 170,66 99,51 145,25 17,49 1,71 1,46 44,92

S5a6 174,05 99,36 158,36 9,91 1,75 1,59 39,86

S5a7 176,53 99,51 151,84 16,26 1,77 1,53 42,42

S5a8 180,56 99,36 146,58 23,18 1,82 1,48 44,33

S5a9 183,87 99,51 163,32 12,58 1,85 1,64 38,07

0 - 5

S5a10 173,21 99,36 151,04 14,68 1,74 1,52 42,64

Rata - rata 15,43 1,76 1,53 42,35

S5b1 168,69 99,78 147,60 14,29 1,69 1,48 44,18

S5b2 180,34 98,83 156,21 15,45 1,82 1,58 40,35

S5b3 183,70 99,78 154,23 19,11 1,84 1,55 41,67

S5b4 180,55 98,83 153,86 17,35 1,83 1,56 41,25

S5b5 174,56 99,78 157,52 10,82 1,75 1,58 40,43

S5b6 185,85 98,83 156,53 18,73 1,88 1,58 40,23

S5b7 178,95 99,78 153,44 16,63 1,79 1,54 41,97

S5b8 182,26 98,83 157,32 15,85 1,84 1,59 39,93

S5b9 166,62 99,78 145,64 14,41 1,67 1,46 44,92

5 - 10

S5b10 177,25 98,83 151,83 16,74 1,79 1,54 42,03

Rata - rata 15,94 1,79 1,55 41,70

S5c1 171,59 99,34 151,62 13,17 1,73 1,53 42,40

S5c2 183,60 99,69 164,50 11,61 1,84 1,65 37,73

S5c3 181,99 99,34 161,46 12,71 1,83 1,63 38,67

S5c4 180,58 99,69 151,23 19,41 1,81 1,52 42,75

S5c5 173,09 99,38 150,41 15,08 1,74 1,51 42,89

S5c6 187,58 99,69 153,67 22,07 1,88 1,54 41,83

S5c7 180,98 99,34 155,46 16,41 1,82 1,56 40,95

S5c8 178,51 99,69 156,15 14,32 1,79 1,57 40,89

S5c9 182,42 99,34 158,11 15,38 1,84 1,59 39,94

10 -15

S5c10 167,81 99,69 143,87 16,64 1,68 1,44 45,54

Rata - rata 15,68 1,80 1,55 41,36

Page 104: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

88

Lampiran 5. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 6 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

S6a1 167,85 99,51 138,13 21,51 1,69 1,39 47,62

S6a2 171,06 99,36 152,20 12,39 1,72 1,53 42,20

S6a3 178,85 99,51 153,25 16,70 1,80 1,54 41,89

S6a4 180,52 99,36 153,19 17,84 1,82 1,54 41,82

S6a5 176,06 99,51 156,57 12,44 1,77 1,57 40,63

S6a6 170,55 99,36 140,13 21,71 1,72 1,41 46,78

S6a7 177,36 99,51 157,13 12,88 1,78 1,58 40,41

S6a8 177,05 99,36 153,94 15,01 1,78 1,55 41,54

S6a9 181,55 99,51 152,46 19,08 1,82 1,53 42,18

0 - 5

S6a10 182,01 99,36 162,47 12,03 1,83 1,64 38,30

Rata - rata 16,16 1,77 1,53 42,34

S6b1 177,18 99,78 156,20 13,43 1,78 1,57 40,93

S6b2 184,24 98,83 164,50 12,00 1,86 1,66 37,19

S6b3 182,04 99,78 150,25 21,16 1,82 1,51 43,18

S6b4 161,22 98,83 144,53 11,55 1,63 1,46 44,81

S6b5 186,24 99,78 159,64 16,66 1,87 1,60 39,63

S6b6 180,56 98,83 152,75 18,20 1,83 1,55 41,68

S6b7 183,55 99,78 158,43 15,86 1,84 1,59 40,08

S6b8 180,50 98,83 158,85 13,63 1,83 1,61 39,35

S6b9 169,21 99,78 149,35 13,30 1,70 1,50 43,52

5 - 10

S6b10 185,22 98,83 156,29 18,51 1,87 1,58 40,32

Rata - rata 15,43 1,80 1,56 41,07

S6c1 184,30 99,34 165,10 11,63 1,86 1,66 37,28

S6c2 188,74 99,69 169,50 11,35 1,89 1,70 35,84

S6c3 179,66 99,34 153,23 17,25 1,81 1,54 41,79

S6c4 175,96 99,69 151,09 16,46 1,77 1,52 42,81

S6c5 168,34 99,38 142,51 18,12 1,69 1,43 45,89

S6c6 180,15 99,69 154,54 16,57 1,81 1,55 41,50

S6c7 182,88 99,34 156,87 16,58 1,84 1,58 40,41

S6c8 171,21 99,69 148,00 15,68 1,72 1,48 43,98

S6c9 167,50 99,34 141,56 18,32 1,69 1,43 46,23

10 -15

S6c10 177,58 99,69 159,44 11,38 1,78 1,60 39,65

Rata - rata 15,34 1,78 1,55 41,54

Page 105: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

89

Lampiran 5. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 7 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

S7a1 188,54 99,51 167,58 12,51 1,89 1,68 36,45

S7a2 189,66 99,36 159,46 18,94 1,91 1,60 39,44

S7a3 177,37 99,51 154,67 14,67 1,78 1,55 41,35

S7a4 166,62 99,36 140,10 18,93 1,68 1,41 46,79

S7a5 179,25 99,51 156,25 14,72 1,80 1,57 40,75

S7a6 169,24 99,36 146,88 15,22 1,70 1,48 44,22

S7a7 177,26 99,51 152,48 16,25 1,78 1,53 42,18

S7a8 170,82 99,36 141,67 20,58 1,72 1,43 46,20

S7a9 172,33 99,51 152,89 12,71 1,73 1,54 42,02

0 - 5

S7a10 187,73 99,36 164,42 14,18 1,89 1,65 37,56

Rata - rata 15,87 1,79 1,55 41,69

S7b1 182,92 99,78 157,43 16,19 1,83 1,58 40,46

S7b2 178,30 98,83 157,31 13,34 1,80 1,59 39,93

S7b3 186,74 99,78 165,00 13,17 1,87 1,65 37,60

S7b4 172,95 98,83 153,20 12,89 1,75 1,55 41,50

S7b5 179,36 99,78 156,86 14,35 1,80 1,57 40,68

S7b6 170,85 98,83 140,47 21,63 1,73 1,42 46,36

S7b7 172,30 99,78 150,43 14,54 1,73 1,51 43,11

S7b8 165,39 98,83 141,25 17,09 1,67 1,43 46,07

S7b9 187,64 99,78 156,64 19,79 1,88 1,57 40,76

5 - 10

S7b10 178,10 98,83 156,53 13,78 1,80 1,58 40,23

Rata - rata 15,68 1,79 1,55 41,67

S7c1 175,41 99,34 154,59 13,47 1,77 1,56 41,28

S7c2 179,65 99,69 151,45 18,62 1,80 1,52 42,67

S7c3 186,31 99,34 161,60 15,29 1,88 1,63 38,61

S7c4 180,32 99,69 151,90 18,71 1,81 1,52 42,50

S7c5 170,36 99,38 141,56 20,35 1,71 1,42 46,25

S7c6 181,24 99,69 162,05 11,84 1,82 1,63 38,66

S7c7 170,23 99,34 146,65 16,08 1,71 1,48 44,29

S7c8 187,03 99,69 164,57 13,65 1,88 1,65 37,70

S7c9 175,22 99,34 154,66 13,30 1,76 1,56 41,25

10 -15

S7c10 181,32 99,69 152,70 18,74 1,82 1,53 42,20

Rata - rata 16,00 1,80 1,55 41,54

Page 106: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

90

Lampiran 5. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 8 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

S8a1 184,66 99,51 159,23 15,97 1,86 1,60 39,62

S8a2 180,37 99,36 153,43 17,56 1,82 1,54 41,73

S8a3 169,33 99,51 148,61 13,95 1,70 1,49 43,64

S8a4 182,54 99,36 157,56 15,86 1,84 1,59 40,16

S8a5 170,50 99,51 141,21 20,74 1,71 1,42 46,45

S8a6 186,32 99,36 164,83 13,04 1,88 1,66 37,40

S8a7 174,04 99,51 150,69 15,50 1,75 1,51 42,86

S8a8 190,35 99,36 164,20 15,93 1,92 1,65 37,64

S8a9 182,81 99,51 157,52 16,05 1,84 1,58 40,27

0 - 5

S8a10 175,40 99,36 152,34 15,14 1,77 1,53 42,14

Rata - rata 15,97 1,81 1,56 41,19

S8b1 172,31 99,78 154,21 11,74 1,73 1,55 41,68

S8b2 184,44 98,83 162,26 13,67 1,87 1,64 38,04

S8b3 181,33 99,78 156,53 15,84 1,82 1,57 40,80

S8b4 170,63 98,83 151,98 12,27 1,73 1,54 41,97

S8b5 177,99 99,78 152,54 16,68 1,78 1,53 42,31

S8b6 174,38 98,83 143,01 21,93 1,76 1,45 45,40

S8b7 176,57 99,78 151,87 16,26 1,77 1,52 42,56

S8b8 187,00 98,83 158,83 17,74 1,89 1,61 39,35

S8b9 181,55 99,78 165,52 9,68 1,82 1,66 37,40

5 - 10

S8b10 165,33 98,83 140,19 17,93 1,67 1,42 46,47

Rata - rata 15,37 1,78 1,55 41,60

S8c1 181,30 99,34 157,43 15,16 1,83 1,58 40,20

S8c2 185,74 99,69 162,23 14,49 1,86 1,63 38,59

S8c3 171,59 99,34 150,85 13,75 1,73 1,52 42,70

S8c4 181,65 99,69 159,40 13,96 1,82 1,60 39,66

S8c5 180,22 99,38 161,43 11,64 1,81 1,62 38,70

S8c6 167,06 99,69 141,51 18,06 1,68 1,42 46,43

S8c7 184,66 99,34 157,66 17,13 1,86 1,59 40,11

S8c8 179,91 99,69 155,78 15,49 1,80 1,56 41,03

S8c9 170,87 99,34 152,84 11,80 1,72 1,54 41,94

10 -15

S8c10 178,80 99,69 156,45 14,29 1,79 1,57 40,78

Rata - rata 14,57 1,79 1,56 41,01

Page 107: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

91

Lampiran 5. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 9 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

S9a1 171,30 99,51 148,68 15,21 1,72 1,49 43,62

S9a2 170,31 99,36 150,33 13,29 1,71 1,51 42,91

S9a3 167,57 99,51 153,77 8,98 1,68 1,55 41,69

S9a4 181,69 99,36 153,55 18,33 1,83 1,55 41,68

S9a5 177,33 99,51 153,22 15,73 1,78 1,54 41,90

S9a6 185,85 99,36 159,06 16,84 1,87 1,60 39,59

S9a7 174,00 99,51 153,17 13,60 1,75 1,54 41,92

S9a8 178,59 99,36 150,36 18,78 1,80 1,51 42,90

S9a9 184,64 99,51 161,28 14,48 1,86 1,62 38,84

0 - 5

S9a10 179,05 99,36 162,76 10,01 1,80 1,64 38,19

Rata - rata 14,52 1,78 1,55 41,32

S9b1 176,35 99,78 153,54 14,86 1,77 1,54 41,93

S9b2 180,36 98,83 160,22 12,57 1,82 1,62 38,82

S9b3 177,35 99,78 156,58 13,26 1,78 1,57 40,78

S9b4 181,05 98,83 155,35 16,54 1,83 1,57 40,68

S9b5 186,40 99,78 166,16 12,18 1,87 1,67 37,16

S9b6 182,86 98,83 155,61 17,51 1,85 1,57 40,58

S9b7 173,68 99,78 150,25 15,59 1,74 1,51 43,18

S9b8 182,98 98,83 165,11 10,83 1,85 1,67 36,96

S9b9 168,31 99,78 143,58 17,22 1,69 1,44 45,70

5 - 10

S9b10 179,31 98,83 155,64 15,21 1,81 1,57 40,57

Rata - rata 14,58 1,80 1,57 40,64

S9c1 182,51 99,34 161,52 13,00 1,84 1,63 38,64

S9c2 170,50 99,69 146,58 16,32 1,71 1,47 44,51

S9c3 185,36 99,34 167,87 10,42 1,87 1,69 36,23

S9c4 176,85 99,69 148,88 18,78 1,77 1,49 43,64

S9c5 180,17 99,38 157,17 14,63 1,81 1,58 40,32

S9c6 183,28 99,69 164,48 11,43 1,84 1,65 37,74

S9c7 184,04 99,34 159,91 15,09 1,85 1,61 39,26

S9c8 180,58 99,69 158,51 13,92 1,81 1,59 40,00

S9c9 159,43 99,34 137,64 15,83 1,60 1,39 47,72

10 -15

S9c10 166,49 99,69 145,54 14,39 1,67 1,46 44,91

Rata - rata 14,38 1,78 1,56 41,30

Page 108: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

92

Lampiran 5. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 10 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

S10a1 185,12 99,51 156,29 18,45 1,86 1,57 40,73

S10a2 181,97 99,36 160,99 13,03 1,83 1,62 38,86

S10a3 175,40 99,51 158,23 10,85 1,76 1,59 40,00

S10a4 182,25 99,36 152,44 19,56 1,83 1,53 42,10

S10a5 171,32 99,51 143,51 19,38 1,72 1,44 45,58

S10a6 183,50 99,36 164,87 11,30 1,85 1,66 37,38

S10a7 178,06 99,51 153,43 16,06 1,79 1,54 41,82

S10a8 179,32 99,36 156,20 14,80 1,80 1,57 40,68

S10a9 163,22 99,51 146,26 11,59 1,64 1,47 44,54

0 - 5

S10a10 188,08 99,36 165,83 13,42 1,89 1,67 37,02

Rata - rata 14,84 1,80 1,57 40,87

S10b1 178,80 99,78 152,60 17,17 1,79 1,53 42,29

S10b2 180,73 98,83 148,14 22,00 1,83 1,50 43,44

S10b3 182,61 99,78 169,20 7,92 1,83 1,70 36,01

S10b4 184,04 98,83 151,56 21,43 1,86 1,53 42,13

S10b5 176,32 99,78 147,77 19,32 1,77 1,48 44,11

S10b6 183,03 98,83 158,24 15,67 1,85 1,60 39,58

S10b7 180,61 99,78 161,16 12,07 1,81 1,62 39,05

S10b8 168,36 98,83 150,32 12,00 1,70 1,52 42,60

S10b9 181,74 99,78 159,59 13,88 1,82 1,60 39,64

5 - 10

S10b10 176,88 98,83 152,55 15,95 1,79 1,54 41,75

Rata - rata 15,74 1,81 1,56 41,06

S10c1 178,33 99,34 153,52 16,16 1,80 1,55 41,68

S10c2 184,65 99,69 162,59 13,56 1,85 1,63 38,45

S10c3 176,21 99,34 156,57 12,54 1,77 1,58 40,52

S10c4 172,08 99,69 152,85 12,58 1,73 1,53 42,14

S10c5 185,33 99,38 158,15 17,19 1,86 1,59 39,95

S10c6 181,14 99,69 160,46 12,89 1,82 1,61 39,26

S10c7 162,69 99,34 139,68 16,47 1,64 1,41 46,94

S10c8 188,01 99,69 156,52 20,12 1,89 1,57 40,75

S10c9 179,64 99,34 154,67 16,14 1,81 1,56 41,25

10 -15

S10c10 182,64 99,69 159,64 14,40 1,83 1,60 39,57

Rata - rata 15,21 1,80 1,56 41,05

Page 109: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

93

Lampiran 5. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan >10 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

S+10a1 176,93 99,51 154,16 14,77 1,78 1,55 41,54

S+10a2 184,75 99,36 163,61 12,92 1,86 1,65 37,86

S+10a3 180,25 99,51 160,58 12,25 1,81 1,61 39,11

S+10a4 192,21 99,36 168,24 14,25 1,93 1,69 36,10

S+10a5 181,23 99,51 162,32 11,65 1,82 1,63 38,45

S+10a6 172,86 99,36 152,21 13,57 1,74 1,53 42,19

S+10a7 183,99 99,51 158,62 15,99 1,85 1,59 39,85

S+10a8 185,23 99,36 159,33 16,26 1,86 1,60 39,49

S+10a9 188,91 99,51 162,54 16,22 1,90 1,63 38,36

0 - 5

S+10a10 182,67 99,36 160,52 13,80 1,84 1,62 39,04

Rata - rata 14,17 1,84 1,61 39,20

S+10b1 183,09 99,78 166,32 10,08 1,83 1,67 37,10

S+10b2 181,09 98,83 160,25 13,00 1,83 1,62 38,81

S+10b3 179,36 99,78 156,25 14,79 1,80 1,57 40,91

S+10b4 175,62 98,83 156,54 12,19 1,78 1,58 40,23

S+10b5 184,26 99,78 158,57 16,20 1,85 1,59 40,03

S+10b6 168,59 98,83 147,25 14,49 1,71 1,49 43,78

S+10b7 180,68 99,78 157,46 14,75 1,81 1,58 40,45

S+10b8 182,68 98,83 162,21 12,62 1,85 1,64 38,06

S+10b9 184,43 99,78 158,99 16,00 1,85 1,59 39,87

5 - 10

S+10b10 179,61 98,83 158,75 13,14 1,82 1,61 39,39

Rata - rata 13,73 1,81 1,59 39,86

S+10c1 188,37 99,34 164,07 14,81 1,90 1,65 37,68

S+10c2 186,79 99,69 164,92 13,26 1,87 1,65 37,57

S+10c3 182,73 99,34 162,67 12,33 1,84 1,64 38,21

S+10c4 178,53 99,69 158,77 12,44 1,79 1,59 39,90

S+10c5 184,19 99,38 161,39 14,12 1,85 1,62 38,72

S+10c6 176,37 99,69 153,07 15,22 1,77 1,54 42,06

S+10c7 172,86 99,34 149,88 15,33 1,74 1,51 43,07

S+10c8 179,98 99,69 156,63 14,91 1,81 1,57 40,71

S+10c9 180,35 99,34 155,22 16,19 1,82 1,56 41,04

10 -15

S+10c10 183,61 99,69 161,22 13,89 1,84 1,62 38,97

Rata - rata 14,25 1,82 1,60 39,79

Page 110: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

94

Lampiran 6.

Hasil Kerapatan Massa tanah pada Berbagai Intensitas Penyaradan pada Jalur Tanpa Serasah

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 1 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

T1a1 163,41 99,51 132,63 23,21 1,64 1,33 49,70

T1a2 172,66 99,36 144,64 19,37 1,74 1,46 45,07

T1a3 163,28 99,51 142,56 14,53 1,64 1,43 45,94

T1a4 172,54 99,36 146,64 17,66 1,74 1,48 44,31

T1a5 168,58 99,51 144,55 16,63 1,69 1,45 45,19

T1a6 156,98 99,36 138,34 13,47 1,58 1,39 47,46

T1a7 175,65 99,51 156,86 11,98 1,77 1,58 40,52

T1a8 169,04 99,36 143,99 17,40 1,70 1,45 45,31

T1a9 174,45 99,51 145,23 20,12 1,75 1,46 44,93

0 - 5

T1a10 166,52 99,36 134,59 23,73 1,68 1,35 48,88

Rata - rata 17,81 1,69 1,44 45,73

T1b1 156,32 99,78 130,04 20,21 1,57 1,30 50,82

T1b2 184,55 98,83 159,07 16,02 1,87 1,61 39,26

T1b3 177,58 99,78 147,21 20,63 1,78 1,48 44,33

T1b4 171,53 98,83 148,47 15,53 1,74 1,50 43,31

T1b5 178,58 99,78 149,20 19,69 1,79 1,50 43,57

T1b6 160,34 98,83 136,68 17,31 1,62 1,38 47,81

T1b7 175,25 99,78 142,56 22,93 1,76 1,43 46,09

T1b8 168,25 98,83 150,11 12,08 1,70 1,52 42,68

T1b9 161,56 99,78 142,60 13,30 1,62 1,43 46,07

5 - 10

T1b10 167,55 98,83 138,11 21,32 1,70 1,40 47,27

Rata - rata 17,90 1,71 1,45 45,12

T1c1 161,57 99,34 142,13 13,68 1,63 1,43 46,01

T1c2 178,42 99,69 150,23 18,77 1,79 1,51 43,13

T1c3 170,55 99,34 137,20 24,30 1,72 1,38 47,88

T1c4 178,23 99,69 151,13 17,93 1,79 1,52 42,79

T1c5 184,11 99,38 161,56 13,95 1,85 1,63 38,65

T1c6 152,86 99,69 130,46 17,17 1,53 1,31 50,62

T1c7 164,49 99,34 137,38 19,73 1,66 1,38 47,81

T1c8 160,47 99,69 135,54 18,39 1,61 1,36 48,69

T1c9 173,40 99,34 154,65 12,13 1,75 1,56 41,25

10 -15

T1c10 165,64 99,69 136,88 21,01 1,66 1,37 48,19

Rata - rata 17,71 1,70 1,44 45,50

Page 111: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

95

Lampiran 6. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 2 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

T2a1 179,75 99,51 151,57 18,59 1,81 1,52 42,52

T2a2 167,68 99,36 138,35 21,20 1,69 1,39 47,46

T2a3 162,27 99,51 133,86 21,22 1,63 1,35 49,24

T2a4 173,50 99,36 153,66 12,91 1,75 1,55 41,64

T2a5 170,46 99,51 150,51 13,25 1,71 1,51 42,92

T2a6 185,35 99,36 150,57 23,10 1,87 1,52 42,82

T2a7 157,99 99,51 131,56 20,09 1,59 1,32 50,11

T2a8 177,47 99,36 152,46 16,40 1,79 1,53 42,10

T2a9 166,52 99,51 146,08 13,99 1,67 1,47 44,60

0 - 5

T2a10 180,05 99,36 161,58 11,43 1,81 1,63 38,63

Rata - rata 17,22 1,73 1,48 44,20

T2b1 182,63 99,78 156,32 16,83 1,83 1,57 40,88

T2b2 181,38 98,83 151,88 19,43 1,84 1,54 42,01

T2b3 173,92 99,78 153,34 13,42 1,74 1,54 42,01

T2b4 160,56 98,83 136,48 17,64 1,62 1,38 47,89

T2b5 163,26 99,78 135,21 20,74 1,64 1,36 48,86

T2b6 178,76 98,83 158,56 12,74 1,81 1,60 39,46

T2b7 175,52 99,78 142,14 23,48 1,76 1,42 46,24

T2b8 159,54 98,83 138,68 15,04 1,61 1,40 47,05

T2b9 169,17 99,78 140,48 20,42 1,70 1,41 46,87

5 - 10

T2b10 185,54 98,83 161,23 15,08 1,88 1,63 38,44

Rata - rata 17,48 1,74 1,48 43,97

T2c1 178,35 99,34 149,54 19,27 1,80 1,51 43,19

T2c2 170,21 99,69 142,55 19,40 1,71 1,43 46,04

T2c3 181,54 99,34 157,54 15,23 1,83 1,59 40,16

T2c4 180,56 99,69 148,26 21,79 1,81 1,49 43,88

T2c5 173,24 99,38 152,38 13,69 1,74 1,53 42,14

T2c6 170,15 99,69 151,09 12,62 1,71 1,52 42,81

T2c7 164,49 99,34 140,31 17,23 1,66 1,41 46,70

T2c8 168,58 99,69 135,85 24,09 1,69 1,36 48,58

T2c9 184,54 99,34 157,59 17,10 1,86 1,59 40,14

10 -15

T2c10 173,57 99,69 149,84 15,84 1,74 1,50 43,28

Rata - rata 17,63 1,75 1,49 43,69

Page 112: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

96

Lampiran 6. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 3 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

T3a1 184,25 99,51 164,52 11,99 1,85 1,65 37,61

T3a2 180,55 99,36 156,26 15,54 1,82 1,57 40,65

T3a3 168,45 99,51 139,99 20,33 1,69 1,41 46,91

T3a4 166,24 99,36 146,06 13,82 1,67 1,47 44,53

T3a5 179,53 99,51 155,24 15,65 1,80 1,56 41,13

T3a6 183,48 99,36 152,33 20,45 1,85 1,53 42,15

T3a7 187,14 99,51 161,24 16,06 1,88 1,62 38,86

T3a8 178,54 99,36 161,25 10,72 1,80 1,62 38,76

T3a9 175,33 99,51 154,04 13,82 1,76 1,55 41,59

0 - 5

T3a10 159,48 99,36 130,38 22,32 1,61 1,31 50,48

Rata - rata 16,07 1,77 1,53 42,27

T3b1 161,64 99,78 132,29 22,19 1,62 1,33 49,97

T3b2 178,21 98,83 157,25 13,33 1,80 1,59 39,96

T3b3 184,58 99,78 160,69 14,87 1,85 1,61 39,23

T3b4 179,56 98,83 154,28 16,39 1,82 1,56 41,09

T3b5 169,14 99,78 151,26 11,82 1,70 1,52 42,79

T3b6 181,54 98,83 150,35 20,74 1,84 1,52 42,59

T3b7 164,58 99,78 143,54 14,66 1,65 1,44 45,71

T3b8 172,25 98,83 156,37 10,16 1,74 1,58 40,29

T3b9 165,54 99,78 146,21 13,22 1,66 1,47 44,70

5 - 10

T3b10 182,54 98,83 158,19 15,39 1,85 1,60 39,60

Rata - rata 15,28 1,75 1,52 42,59

T3c1 174,45 99,34 153,50 13,65 1,76 1,55 41,69

T3c2 169,56 99,69 147,03 15,32 1,70 1,47 44,34

T3c3 167,69 99,34 144,23 16,27 1,69 1,45 45,21

T3c4 183,11 99,69 163,40 12,06 1,84 1,64 38,15

T3c5 181,58 99,38 160,67 13,01 1,83 1,62 38,99

T3c6 182,02 99,69 158,96 14,51 1,83 1,59 39,83

T3c7 178,65 99,34 150,34 18,83 1,80 1,51 42,89

T3c8 167,58 99,69 145,24 15,38 1,68 1,46 45,02

T3c9 181,64 99,34 156,15 16,32 1,83 1,57 40,68

10 -15

T3c10 177,24 99,69 150,33 17,90 1,78 1,51 43,10

Rata - rata 15,33 1,77 1,54 41,99

Page 113: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

97

Lampiran 6. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 4 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

T4a1 183,47 99,51 163,23 12,40 1,84 1,64 38,10

T4a2 188,25 99,36 165,48 13,76 1,89 1,67 37,15

T4a3 168,23 99,51 136,55 23,20 1,69 1,37 48,22

T4a4 179,74 99,36 157,87 13,85 1,81 1,59 40,04

T4a5 176,54 99,51 149,65 17,97 1,77 1,50 43,25

T4a6 170,24 99,36 148,80 14,41 1,71 1,50 43,49

T4a7 184,68 99,51 162,13 13,91 1,86 1,63 38,52

T4a8 177,70 99,36 159,57 11,36 1,79 1,61 39,40

T4a9 180,78 99,51 156,25 15,70 1,82 1,57 40,75

0 - 5

T4a10 182,47 99,36 157,27 16,02 1,84 1,58 40,27

Rata - rata 15,26 1,80 1,57 40,92

T4b1 179,52 99,78 153,52 16,94 1,80 1,54 41,94

T4b2 178,30 98,83 158,57 12,44 1,80 1,60 39,45

T4b3 185,33 99,78 163,98 13,02 1,86 1,64 37,98

T4b4 175,64 98,83 144,44 21,60 1,78 1,46 44,85

T4b5 171,52 99,78 151,25 13,40 1,72 1,52 42,80

T4b6 177,59 98,83 158,53 12,02 1,80 1,60 39,47

T4b7 178,64 99,78 157,54 13,39 1,79 1,58 40,42

T4b8 169,48 98,83 149,58 13,31 1,71 1,51 42,89

T4b9 183,15 99,78 152,77 19,88 1,84 1,53 42,22

5 - 10

T4b10 180,16 98,83 160,79 12,05 1,82 1,63 38,61

Rata - rata 14,81 1,79 1,56 41,06

T4c1 172,25 99,34 146,59 17,51 1,73 1,48 44,32

T4c2 187,29 99,69 167,58 11,76 1,88 1,68 36,57

T4c3 184,23 99,34 163,21 12,88 1,85 1,64 38,00

T4c4 168,65 99,69 142,92 18,00 1,69 1,43 45,90

T4c5 177,16 99,38 159,12 11,34 1,78 1,60 39,58

T4c6 169,82 99,69 147,64 15,02 1,70 1,48 44,11

T4c7 180,06 99,34 158,66 13,49 1,81 1,60 39,73

T4c8 178,14 99,69 147,99 20,37 1,79 1,48 43,98

T4c9 185,58 99,34 165,63 12,04 1,87 1,67 37,08

10 -15

T4c10 180,53 99,69 154,03 17,21 1,81 1,55 41,69

Rata - rata 14,96 1,79 1,56 41,10

Page 114: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

98

Lampiran 6. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan 5 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

T5a1 172,22 99,51 150,65 14,32 1,73 1,51 42,87

T5a2 186,29 99,36 165,56 12,52 1,87 1,67 37,12

T5a3 168,57 99,51 148,22 13,73 1,69 1,49 43,79

T5a4 180,28 99,36 150,57 19,73 1,81 1,52 42,82

T5a5 179,54 99,51 157,76 13,80 1,80 1,59 40,17

T5a6 184,35 99,36 164,52 12,05 1,86 1,66 37,52

T5a7 187,54 99,51 168,57 11,25 1,88 1,69 36,08

T5a8 177,37 99,36 154,25 14,99 1,79 1,55 41,42

T5a9 181,92 99,51 161,17 12,87 1,83 1,62 38,88

0 - 5

T5a10 175,60 99,36 148,63 18,15 1,77 1,50 43,55

Rata - rata 14,34 1,80 1,58 40,42

T5b1 185,30 99,78 159,57 16,12 1,86 1,60 39,65

T5b2 178,86 98,83 157,28 13,72 1,81 1,59 39,95

T5b3 190,85 99,78 160,81 18,68 1,91 1,61 39,18

T5b4 173,21 98,83 155,23 11,58 1,75 1,57 40,73

T5b5 177,22 99,78 157,54 12,49 1,78 1,58 40,42

T5b6 163,48 98,83 141,33 15,67 1,65 1,43 46,04

T5b7 175,54 99,78 154,98 13,27 1,76 1,55 41,39

T5b8 184,03 98,83 161,41 14,01 1,86 1,63 38,37

T5b9 178,31 99,78 151,26 17,88 1,79 1,52 42,79

5 - 10

T5b10 180,39 98,83 159,24 13,28 1,83 1,61 39,20

Rata - rata 14,67 1,80 1,57 40,77

T5c1 166,66 99,34 145,85 14,27 1,68 1,47 44,60

T5c2 179,54 99,69 161,17 11,40 1,80 1,62 38,99

T5c3 176,25 99,34 154,69 13,94 1,77 1,56 41,24

T5c4 185,34 99,69 160,92 15,18 1,86 1,61 39,09

T5c5 180,82 99,38 153,06 18,14 1,82 1,54 41,88

T5c6 171,48 99,69 149,37 14,80 1,72 1,50 43,46

T5c7 181,06 99,34 159,25 13,70 1,82 1,60 39,51

T5c8 186,14 99,69 161,27 15,42 1,87 1,62 38,95

T5c9 181,05 99,34 152,04 19,08 1,82 1,53 42,25

10 -15

T5c10 178,26 99,69 160,68 10,94 1,79 1,61 39,18

Rata - rata 14,69 1,80 1,57 40,91

Page 115: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

99

Lampiran 6. (lanjutan)

Data Kepadatan Tanah Pada Intensitas Penyaradan >5 Rit

Kedalaman Ulangan Berat Volume Berat Kadar Kerapatan Massa Kerapatan Porositas

(cm) Contoh Basah Silinder Kering Air Tanah Basah Massa Tanah Tanah

(g) (cm3) (g) (%) (g/cm

3) (g/cm

3) (%)

T10a1 184,38 99,51 164,64 11,99 1,85 1,65 37,57

T10a2 178,21 99,36 155,25 14,79 1,79 1,56 41,04

T10a3 179,08 99,51 152,81 17,19 1,80 1,54 42,05

T10a4 184,56 99,36 164,94 11,90 1,86 1,66 37,36

T10a5 183,06 99,51 160,77 13,86 1,84 1,62 39,03

T10a6 176,68 99,36 158,43 11,52 1,78 1,59 39,83

T10a7 184,66 99,51 162,68 13,51 1,86 1,63 38,31

T10a8 179,58 99,36 156,58 14,69 1,81 1,58 40,53

T10a9 167,14 99,51 143,65 16,35 1,68 1,44 45,53

0 - 5

T10a10 173,21 99,36 147,56 17,38 1,74 1,49 43,96

Rata - rata 14,32 1,80 1,58 40,52

T10b1 185,25 99,78 164,37 12,70 1,86 1,65 37,84

T10b2 187,29 98,83 162,75 15,08 1,90 1,65 37,86

T10b3 184,63 99,78 166,15 11,12 1,85 1,67 37,16

T10b4 180,66 98,83 155,27 16,35 1,83 1,57 40,71

T10b5 176,67 99,78 146,79 20,35 1,77 1,47 44,49

T10b6 171,40 98,83 152,27 12,56 1,73 1,54 41,86

T10b7 168,21 99,78 144,28 16,58 1,69 1,45 45,43

T10b8 177,52 98,83 159,37 11,39 1,80 1,61 39,15

T10b9 178,34 99,78 155,68 14,56 1,79 1,56 41,12

5 - 10

T10b10 182,56 98,83 161,59 12,98 1,85 1,64 38,30

Rata - rata 14,37 1,81 1,58 40,39

T10c1 188,48 99,34 168,28 12,00 1,90 1,69 36,08

T10c2 180,81 99,69 159,89 13,08 1,81 1,60 39,48

T10c3 184,32 99,34 165,17 11,59 1,86 1,66 37,26

T10c4 179,25 99,69 153,88 16,49 1,80 1,54 41,75

T10c5 170,23 99,38 144,28 17,99 1,71 1,45 45,22

T10c6 177,24 99,69 152,64 16,12 1,78 1,53 42,22

T10c7 175,14 99,34 154,37 13,45 1,76 1,55 41,36

T10c8 186,48 99,69 161,17 15,70 1,87 1,62 38,99

T10c9 180,69 99,34 162,53 11,17 1,82 1,64 38,26

10 -15

T10c10 177,56 99,69 155,24 14,38 1,78 1,56 41,24

Rata - rata 14,20 1,81 1,59 40,18

Page 116: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

100

Lampiran 7. Data Respon Pertumbuhan Tanaman Di Tanah Tidak Terusik (Kontrol)

Jenis No. T0 T1 Ao A1 ∆T ∆A BKb BKa BKT NPA Tanaman Contoh (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (g) (g) (g)

KA1 43,40 45,50 10,40 14,00 2,10 3,60 4,270 2,470 7,870 1,800

KA2 56,50 58,00 13,00 15,60 1,50 2,60 6,450 3,260 9,050 3,190

KA3 45,60 46,20 8,20 10,30 0,60 2,10 3,440 1,710 5,540 1,730

KA4 64,70 70,50 11,50 18,50 5,80 7,00 4,040 3,640 11,040 0,400

KA5 46,10 47,50 11,00 15,50 1,40 4,50 5,260 3,170 9,760 2,090

KA6 51,60 52,50 9,70 12,70 0,90 3,00 6,160 2,250 9,160 3,910

KA7 38,80 41,40 8,80 10,00 2,60 1,20 3,280 1,080 4,480 2,200

KA8 63,50 67,10 11,00 16,00 3,60 5,00 5,300 3,520 10,300 1,780

KA9 57,40 58,80 12,50 15,30 1,40 2,80 4,180 2,830 6,980 1,350

Acacia mangium

KA10 48,50 50,00 9,50 12,20 1,50 2,70 5,910 2,390 8,610 3,520

Rata - rata 2,14 3,45 4,83 2,632 8,279 2,197

KM1 38,4 38,5 26,4 27,50 0,10 1,10 3,620 3,960 7,580 0,914

KM2 41,3 42,1 21,5 22,50 0,80 1,00 4,470 3,170 7,640 1,410

KM3 40,7 41,3 22 25,10 0,60 3,10 3,120 2,880 6,000 1,083

KM4 37,7 38,5 17,8 20,40 0,80 2,60 5,550 2,490 8,040 2,229

KM5 56,5 57,2 25,7 26,50 0,70 0,80 4,010 4,660 8,670 0,861

KM6 42 42,5 21,4 22,80 0,50 1,40 4,930 3,280 8,210 1,503

KM7 46,8 48 24,9 25,30 1,20 0,40 5,240 2,670 7,910 1,963

KM8 44,2 45 18,4 20,00 0,80 1,60 4,180 1,590 5,770 2,629

KM9 49,6 50,3 21,5 23,40 0,70 1,90 4,370 3,480 7,850 1,256

Swietenia macrophylla

KM10 52,5 53,8 22,8 24,60 1,30 1,80 5,650 3,540 9,190 1,596

Rata - rata 0,75 1,57 4,514 3,172 7,686 1,544

KG1 67,50 68,40 29,40 33,50 0,90 4,10 5,260 6,120 11,380 0,859

KG2 51,20 52,80 16,30 19,20 1,60 2,90 2,470 2,160 4,630 1,144

KG3 57,50 58,50 22,50 24,00 1,00 1,50 2,580 3,580 6,160 0,721

KG4 68,00 69,20 28,90 31,00 1,20 2,10 3,190 6,260 9,450 0,510

KG5 75,20 77,10 34,40 37,20 1,90 2,80 4,460 5,160 9,620 0,864

KG6 56,00 56,70 24,50 26,40 0,70 1,90 1,980 3,140 5,120 0,631

KG7 59,40 61,00 25,00 26,50 1,60 1,50 3,540 2,470 6,010 1,433

KG8 65,50 67,00 35,70 38,00 1,50 2,30 2,440 7,240 9,680 0,337

KG9 47,70 48,50 21,50 25,50 0,80 4,00 1,340 2,580 3,920 0,519

Gmelina arborea

KG10 60,50 63,00 38,50 42,00 2,50 3,50 3,550 8,240 11,790 0,431

Rata - rata 1,37 2,66 3,081 4,695 7,776 0,745

Keterangan : *) T0 : Tinggi Awal Tanaman *) ∆A : A1 - A0 *) T1 : Tinggi Akhir Tanaman *) BKb : Berat Kering Batang *) A0 : Panjang Akar Awal *) BKa : Berat Kering Akar *) A1 : Panjang Akar Akhir *) NPA : Nisbah Pucuk Akar *) ∆T : T1- T0

Page 117: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

101

Lampiran 8. Data Respon Pertumbuhan Tanaman Di Tanah Bekas Jalur Sarad Forwarder

Jenis No. T0 T1 Ao A1 ∆T ∆A BKb BKa BKT NPA Tanaman Contoh (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (cm) (g) (g) (g)

A1 56,50 57,60 13,00 15,50 1,10 2,50 5,450 2,570 8,020 2,121

A2 51,00 52,30 11,50 12,70 1,30 1,20 5,670 1,950 7,620 2,908

A3 37,50 38,20 9,00 11,40 0,70 2,40 4,130 1,230 5,360 3,358

A4 46,00 48,50 8,50 12,10 2,50 3,60 3,720 2,310 6,030 1,610

A5 56,70 58,50 10,70 14,50 1,80 3,80 5,570 2,150 7,720 2,591

A6 52,60 53,00 11,00 12,30 0,40 1,30 4,610 2,050 6,660 2,249

A7 49,50 50,10 7,60 11,50 0,60 3,90 3,200 1,620 4,820 1,975

A8 39,50 41,00 9,10 10,30 1,50 1,20 4,260 2,070 6,330 2,058

A9 58,30 61,50 9,60 15,50 3,20 5,90 6,770 2,350 9,120 2,881

Acacia mangium

A10 66,20 68,00 13,50 16,10 1,80 2,60 5,510 3,280 8,790 1,680

Rata - rata 1,49 2,84 4,889 2,158 7,047 2,343

Ma1 44,30 44,60 21,50 21,90 0,30 0,40 6,350 3,860 10,210 1,645

Ma2 40,60 41,20 18,00 18,50 0,60 0,50 4,240 2,640 6,880 1,606

Ma3 57,50 57,70 25,20 27,00 0,20 1,80 4,280 5,120 9,400 0,836

Ma4 45,80 46,20 17,50 19,20 0,40 1,70 4,570 2,710 7,280 1,686

Ma5 42,50 42,60 18,80 19,00 0,10 0,20 3,380 1,330 4,710 2,541

Ma6 45,00 46,30 27,30 28,80 1,30 1,50 2,140 3,550 5,690 0,603

Ma7 61,50 63,10 29,50 31,40 1,60 1,90 7,600 3,460 11,060 2,197

Ma8 53,70 54,50 18,10 21,50 0,80 3,40 4,730 1,810 6,540 2,613

Ma9 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000 0,000 0,000 0,000

Swietenia macrophylla

Ma10 43,20 43,50 14,80 16,10 0,30 1,30 4,420 3,470 7,890 1,274

Rata - rata 0,56 1,27 4,171 2,795 6,966 1,500

G1 60,20 61,50 33,50 35,50 1,30 2,00 1,350 5,360 6,710 0,252

G2 71,00 71,80 25,50 26,40 0,80 0,90 4,120 3,210 7,330 1,283

G3 59,50 60,50 35,00 37,10 1,00 2,10 2,160 3,630 5,790 0,595

G4 40,40 41,00 23,40 25,30 0,60 1,90 2,150 4,470 6,620 0,481

G5 60,40 63,00 32,10 33,00 2,60 0,90 2,300 6,240 8,540 0,369

G6 60,50 61,40 19,00 21,20 0,90 2,20 3,450 2,330 5,780 1,481

G7 71,50 73,00 36,00 38,00 1,50 2,00 5,120 4,570 9,690 1,120

G8 55,50 57,30 32,50 34,50 1,80 2,00 4,120 7,140 11,260 0,577

G9 66,00 66,00 26,50 27,40 0,00 0,90 2,540 2,440 4,980 1,041

Gmelina arborea

G10 62,00 63,20 18,30 21,00 1,20 2,70 4,550 3,350 7,900 1,358

Rata - rata 1,17 1,76 3,186 4,274 7,460 0,856

Keterangan : *) T0 : Tinggi Awal Tanaman *) ∆A : A1 - A0 *) T1 : Tinggi Akhir Tanaman *) BKb : Berat Kering Batang *) A0 : Panjang Akar Awal *) BKa : Berat Kering Akar *) A1 : Panjang Akar Akhir *) NPA : Nisbah Pucuk Akar

*) ∆T : T1- T0

Page 118: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

102

Lampiran 9. Analisis Ragam Hubungan Intensitas Penyaradan (rit) Dengan Tingkat

Kerapatan Massa Tanah pada Jalur Serasah

1. Kerapatan Massa Tanah pada Kedalaman 0-5 cm

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan intensitas penyaradan (rit) tidak berpengaruh terhadap kenaikan

kerapatan massa tanah pada kedalaman 0-5 cm (respon).

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 11 0,829 7,525E-02 14,767 2,47 1.91

Sisa 108 0,550 5,096E-03

Total 119 1,378

Karena Fhitung > Ftabel, maka intensitas penyaradan berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 99 %.

2. Kerapatan Massa Tanah pada Kedalaman 5-10 cm

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan intensitas penyaradan (rit) tidak berpengaruh terhadap kenaikan

kerapatan massa tanah pada kedalaman 5-10 cm (respon).

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 11 0,564 5,132E-02 9,837 2,47 1,91

Sisa 108 0,563 5,217E-03

Total 119 1,128

Karena Fhitung > Ftabel, maka intensitas penyaradan berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 99 %.

Page 119: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

103

Lampiran 9. (lanjutan)

3. Kerapatan Massa Tanah pada Kedalaman 10-15 cm

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan intensitas penyaradan (rit) tidak berpengaruh terhadap kenaikan

kerapatan massa tanah pada kedalaman 10-15 cm (respon).

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 11 0,563 5,114E-02 8,268 2,47 1,91

Sisa 108 0,668 6,186E-03

Total 119 1,231

Karena Fhitung > Ftabel, maka intensitas penyaradan berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 99 %.

Page 120: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

104

Lampiran 10. Analisis Ragam Hubungan Intensitas Penyaradan (rit) Dengan Tingkat

Kerapatan Massa Tanah pada Jalur Tanpa Serasah

1. Kerapatan Massa Tanah pada Kedalaman 0-5 cm

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan intensitas penyaradan (rit) tidak berpengaruh terhadap kenaikan

kerapatan massa tanah pada kedalaman 0-5 cm (respon).

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 6 0,667 0,111 16,190 3,12 2,25

Sisa 63 0,433 6,870E-03

Total 69 1,100

Karena Fhitung > Ftabel, maka intensitas penyaradan berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 99 %.

2. Kerapatan Massa Tanah pada Kedalaman 5-10 cm

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan intensitas penyaradan (rit) tidak berpengaruh terhadap kenaikan

kerapatan massa tanah pada kedalaman 5-10 cm (respon).

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 6 0,443 7,389E-02 12,889 3,12 2,25

Sisa 63 0,361 5,732E-03

Total 69 0,804

Karena Fhitung > Ftabel, maka intensitas penyaradan berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 99 %.

Page 121: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

105

Lampiran 10. (lanjutan)

3. Kerapatan Massa Tanah pada Kedalaman 10-15 cm

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan intensitas penyaradan (rit) tidak berpengaruh terhadap kenaikan

kerapatan massa tanah pada kedalaman 10-15 cm (respon).

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 6 0,437 7,292E-02 11,244 3,12 2,25

Sisa 63 0,409 6,485E-03

Total 69 0,846

Karena Fhitung > Ftabel, maka intensitas penyaradan berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 99 %

Page 122: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

106

Lampiran 11. Analisis Ragam Hubungan Intensitas Penyaradan (rit) Dengan Porositas

Tanah pada Jalur Serasah

1. Porositas Tanah pada Kedalaman 0-5 cm

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan intensitas penyaradan (rit) tidak berpengaruh terhadap penurunan

porositas tanah pada kedalaman 0-5 cm (respon).

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 11 1183,797 107,618 14,883 2,47 1,91

Sisa 108 780,958 7,231

Total 119 1964,755

Karena Fhitung > Ftabel, maka intensitas penyaradan berpengaruh nyata terhadap porositas tanah

pada selang kepercayaan 99 %.

2. Porositas Tanah pada Kedalaman 5-10 cm

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan intensitas penyaradan (rit) tidak berpengaruh terhadap penurunan

porositas tanah pada kedalaman 5-10 cm (respon).

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 11 860,833 78,252 10,435 2,47 1,91

Sisa 108 809,974 7,500

Total 119 1670,807

Karena Fhitung > Ftabel, maka intensitas penyaradan berpengaruh nyata terhadap porositas tanah

pada selang kepercayaan 99 %

Page 123: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

107

Lampiran 11. (lanjutan)

3. Porositas Tanah pada Kedalaman 10-15 cm

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan intensitas penyaradan (rit) tidak berpengaruh terhadap penurunan

porositas tanah pada kedalaman 10-15 cm (respon).

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 11 792,553 72,050 8,240 2,47 1,91

Sisa 108 944,392 8,744

Total 119 1736,9445

Karena Fhitung > Ftabel, maka intensitas penyaradan berpengaruh nyata terhadap pororsitas tanah

pada selang kepercayaan 99 %

Page 124: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

108

Lampiran 12. Analisis Ragam Hubungan Intensitas Penyaradan (rit) Dengan Porositas

Tanah pada Jalur Tanpa Serasah

1. Porositas Tanah pada Kedalaman 0-5 cm

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan intensitas penyaradan (rit) tidak berpengaruh terhadap penurunan

porositas tanah pada kedalaman 0-5 cm (respon).

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 6 944,515 157,419 16,261 3,12 2,25

Sisa 63 609,906 9,681

Total 69 1554,421

Karena Fhitung > Ftabel, maka intensitas penyaradan berpengaruh nyata terhadap porositas tanah

pada selang kepercayaan 99 %.

2. Porositas Tanah pada Kedalaman 5-10 cm

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan intensitas penyaradan (rit) tidak berpengaruh terhadap penurunan

porositas tanah pada kedalaman 5-10 cm (respon).

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 6 682,659 113,777 13,796 3,12 2,25

Sisa 63 519,552 8,247

Total 69 1202,211

Karena Fhitung > Ftabel, maka intensitas penyaradan berpengaruh nyata terhadap porositas tanah

pada selang kepercayaan 99 %.

Page 125: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

109

Lampiran 12. (lanjutan)

3. Porositas Tanah pada Kedalaman 10-15 cm

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan intensitas penyaradan (rit) tidak berpengaruh terhadap penurunan

porositas tanah pada kedalaman 10-15 cm (respon).

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 6 626,943 104,490 11,734 3,12 2,25

Sisa 63 560,995 8,905

Total 69 1187,938

Karena Fhitung > Ftabel, maka intensitas penyaradan berpengaruh nyata terhadap pororsitas tanah

pada selang kepercayaan 99 %

Page 126: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

110

Lampiran 13. Analisis Ragam Hubungan Pemberian Serasah Dengan Tingkat Kerapatan

Massa Tanah

1. Kerapatan Massa Tanah pada Intensitas Penyaradan 1 Rit

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap kerapatan massa

tanah.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Kedalaman 0-5 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 6,125E-03 6,125E-03 1,326 8,29 4,41

Sisa 18 8,317E-02 4,621E-03

Total 19 8,929E-02

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 5-10 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 1,566E-03 1,566E-03 0,208 8,29 4,41

Sisa 18 0,136 7,541E-03

Total 19 0,137

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 10-15 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 5,00E-04 5,00E-04 0,044 8,29 4,41

Sisa 18 0,205 1,141E-02

Total 19 0,206

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Page 127: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

111

Lampiran 13. (lanjutan)

2. Kerapatan Massa Tanah pada Intensitas Penyaradan 2 Rit

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap kerapatan massa

tanah.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Kedalaman 0-5 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 1,620E-03 1,620E-03 0,241 8,29 4,41

Sisa 18 0,121 6,732E-03

Total 19 0,123

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 5-10 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 1,800E-04 1,800E-04 0,210 8,29 4,41

Sisa 18 0,153 8,508E-03

Total 19 0,153

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 10-15 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 3,645E-03 3,645E-03 0,599 8,29 4,41

Sisa 18 0,109 6,081E-03

Total 19 0,113

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Page 128: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

112

Lampiran 13. (lanjutan)

3. Kerapatan Massa Tanah pada Intensitas Penyaradan 3 Rit

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap kerapatan massa

tanah.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Kedalaman 0-5 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 8,405E-03 8,405E-03 1,142 8,29 4,41

Sisa 18 0,132 7,358E-03

Total 19 0,141

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 5-10 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 3,125E-03 3,125E-03 0,443 8,29 4,41

Sisa 18 0,127 7,054E-03

Total 19 0,130

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 10-15 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 1,250E-02 1,250E-02 1,929 8,29 4,41

Sisa 18 0,117 6,479E-03

Total 19 0,129

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Page 129: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

113

Lampiran 13. (lanjutan)

4. Kerapatan Massa Tanah pada Intensitas Penyaradan 4 Rit

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap kerapatan massa

tanah.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Kedalaman 0-5 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 1,250E-02 1,250E-02 1,210 8,29 4,41

Sisa 18 0,186 1,033E-02

Total 19 0,198

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 5-10 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 9,680E-03 9,680E-03 1,305 8,29 4,41

Sisa 18 0,133 7,417E-03

Total 19 0,143

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 10-15 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 1,960E-03 1,960E-03 0,331 8,29 4,41

Sisa 18 0,107 5,920E-03

Total 19 0,109

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap kerapatan

massa tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Page 130: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

114

Lampiran 13. (lanjutan)

5. Kerapatan Massa Tanah pada Intensitas Penyaradan 5 Rit

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap kerapatan massa

tanah.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Kedalaman 0-5 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 0,000 0,000 0,000 8,29 4,41

Sisa 18 6,192E-02 3,440E-03

Total 19 6,192E-02

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap kerapatan massa

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 5-10 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 0,000 0,000 0,000 8,29 4,41

Sisa 18 3,488E-02 1,938E-03

Total 19 3,488E-02

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap kerapatan massa

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 10-15 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 0,000 0,000 0,000 8,29 4,41

Sisa 18 6,688E-02 3,716E-03

Total 19 6,688E-02

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap kerapatan massa

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Page 131: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

115

Lampiran 14. Analisis Ragam Hubungan Pemberian Serasah Dengan Porositas Tanah

1. Porositas Tanah pada Intensitas Penyaradan 1 Rit

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap porositas tanah.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Kedalaman 0-5 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 9,086 9,086 1,425 8,29 4,41

Sisa 18 114,734 6,374

Total 19 123,820

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap porositas

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 5-10 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 2,054 2,054 0,191 8,29 4,41

Sisa 18 193,664 10,759

Total 19 195,718

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap porositas

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 10-15 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 0,568 0,568 0,036 8,29 4,41

Sisa 18 283,597 15,755

Total 19 284,164

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap porositas

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Page 132: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

116

Lampiran 14. (lanjutan)

2. Porositas Tanah pada Intensitas Penyaradan 2 Rit

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap porositas tanah.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Kedalaman 0-5 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 2,022 2,022 0,216 8,29 4,41

Sisa 18 168,689 9,372

Total 19 170,711

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap porositas

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 5-10 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 3,784E-02 3,784E-02 0,003 8,29 4,41

Sisa 18 224,546 12,475

Total 19 224,584

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap porositas

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 10-15 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 4,409 4,409 0,524 8,29 4,41

Sisa 18 151,375 8,410

Total 19 155,784

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap porositas

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Page 133: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

117

Lampiran 14. (lanjutan)

3. Porositas Tanah pada Intensitas Penyaradan 3 Rit

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap porositas tanah.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Kedalaman 0-5 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 11,735 11,735 1,114 8,29 4,41

Sisa 18 189,662 10,537

Total 19 201,397

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap porositas

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 5-10 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 4,685 4,685 0,456 8,29 4,41

Sisa 18 185,002 10,278

Total 19 189,687

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap porositas

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 10-15 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 18,336 18,336 2,040 8,29 4,41

Sisa 18 161,814 8,990

Total 19 180,150

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap porositas

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Page 134: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

118

Lampiran 14. (lanjutan)

4. Porositas Tanah pada Intensitas Penyaradan 4 Rit

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap porositas tanah.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Kedalaman 0-5 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 17,559 17,559 1,211 8,29 4,41

Sisa 18 261,004 14,500

Total 19 278,563

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap porositas

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 5-10 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 14,535 14,535 1,383 8,29 4,41

Sisa 18 189,167 10,509

Total 19 203,702

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap porositas

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 10-15 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 3,960 3,960 0,500 8,29 4,41

Sisa 18 142,662 7,926

Total 19 146,622

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh nyata terhadap porositas

tanah pada selang kepercayaan 95 %.

Page 135: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

119

Lampiran 14. (lanjutan)

5. Porositas Tanah pada Intensitas Penyaradan 5 Rit

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti perlakuan pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap porositas tanah.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti perlakuan berpengaruh terhadap respon.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Kedalaman 0-5 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 0,000 0,000 0,000 8,29 4,41

Sisa 18 89,328 4,963

Total 19 89,328

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap porositas tanah

pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 5-10 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 0,000 0,000 0,000 8,29 4,41

Sisa 18 51,266 2,848

Total 19 51,266

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap porositas tanah

pada selang kepercayaan 95 %.

Kedalaman 10-15 cm

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 0,000 0,000 0,000 8,29 4,41

Sisa 18 91,734 5,096

Total 19 91,734

Karena Fhitung < Ftabel, maka pemberian serasah tidak berpengaruh terhadap porositas tanah

pada selang kepercayaan 95 %.

Page 136: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

120

Lampiran 15. Uji Lanjut Duncan

Kerapatan Massa Tanah pada Kedalaman 0-5 cm pada Jalur Serasah

Duncana

10 1,2870

10 1,4030

10 1,4610 1,4610

10 1,4880 1,4880

10 1,5160 1,5160 1,5160

10 1,5280 1,5280 1,5280

10 1,5280 1,5280 1,5280

10 1,5440 1,5440 1,5440

10 1,5550 1,5550 1,5550

10 1,5570 1,5570 1,5570

10 1,5660 1,5660

10 1,6100

1,000 ,072 ,063 ,063 ,184 ,067

Intensitas Penyaradan

kontrol

1

2

3

4

5

6

7

9

8

10

11

Sig.

N 1 2 3 4 5 6

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.a.

Kerapatan Massa Tanah Pada Kedalaman 5-10 cm Pada Jalur Serasah

Duncana

10 1,3370

10 1,4373

10 1,4790 1,4790

10 1,4970 1,4970 1,4970

10 1,5170 1,5170 1,5170

10 1,5450 1,5450 1,5450 1,5450

10 1,5460 1,5460 1,5460 1,5460

10 1,5490 1,5490 1,5490 1,5490

10 1,5620 1,5620 1,5620

10 1,5630 1,5630 1,5630

10 1,5730 1,5730

10 1,5940

1,000 ,083 ,059 ,080 ,140 ,198

Intensitas Penyaradan

kontrol

1

2

3

4

7

5

8

10

6

9

11

Sig.

N 1 2 3 4 5 6

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.a.

Kerapatan Massa Tanah Pada Kedalaman 10-15cm Pada Jalur Serasah

Duncana

10 1,3430

10 1,4350

10 1,4660 1,4660

10 1,4870 1,4870 1,4870

10 1,5380 1,5380 1,5380

10 1,5490 1,5490

10 1,5500 1,5500

10 1,5540 1,5540

10 1,5560 1,5560

10 1,5630 1,5630

10 1,5630 1,5630

10 1,5950

1,000 ,167 ,055 ,067 ,174

Intensitas Penyaradan

kontrol

1

2

3

4

6

7

5

9

8

10

11

Sig.

N 1 2 3 4 5

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.a.

Page 137: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

121

Lampiran 15. (lanjutan)

Porositas Tanah Pada Kedalaman 0-5 cm Pada Jalur Serasah

Duncana

10 39,1990

10 40,8710 40,8710

10 41,1910 41,1910 41,1910

10 41,3250 41,3250 41,3250

10 41,6960 41,6960 41,6960

10 42,3370 42,3370 42,3370

10 42,3470 42,3470 42,3470

10 42,7930 42,7930 42,7930

10 43,7990 43,7990

10 44,8400 44,8400

10 47,0790

10 51,4110

,066 ,175 ,063 ,065 ,065 1,000

Intensitas Penyaradan

11

10

8

9

7

6

5

4

3

2

1

kontrol

Sig.

N 1 2 3 4 5 6

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.a.

Porositas Tanah Pada Kedalaman 5-10cm Pada Jalur Serasah

Duncana

10 39,8630

10 40,6360 40,6360

10 41,0600 41,0600 41,0600

10 41,0690 41,0690 41,0690

10 41,5980 41,5980 41,5980 41,5980

10 41,6700 41,6700 41,6700 41,6700

10 41,6960 41,6960 41,6960 41,6960

10 42,7680 42,7680 42,7680

10 43,5610 43,5610 43,5610

10 44,1280 44,1280

10 45,7620

10 49,9900

,204 ,138 ,080 ,072 ,092 1,000

Intensitas Penyaradan

11

9

10

6

8

7

5

4

3

2

1

kontrol

Sig.

N 1 2 3 4 5 6

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.a.

Porositas Tanah Pada Kedalaman 10-15cm Pada Jalur Serasah

Duncana

10 39,7930

10 41,0140 41,0140

10 41,0510 41,0510

10 41,2970 41,2970

10 41,3589 41,3589

10 41,5380 41,5380

10 41,5410 41,5410

10 41,9860 41,9860 41,9860

10 43,9050 43,9050 43,9050

10 44,6310 44,6310

10 45,8390

10 49,2800

,164 ,064 ,060 ,171 1,000

Intensitas Penyaradan

11

8

10

9

5

6

7

4

3

2

1

kontrol

Sig.

N 1 2 3 4 5

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.a.

Page 138: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

122

Lampiran 15. (lanjutan)

Kerapatan Massa Tanah Pada Kedalaman 0-5 cm Pada Jalur Tanpa Serasah

Duncana

10 1,2870

10 1,4380

10 1,4790 1,4790

10 1,5290 1,5290

10 1,5660

10 1,5760

10 1,5800

1,000 ,273 ,182 ,216

Intensitas Penyaradan

kontrol

1

2

3

4

10

5

Sig.

N 1 2 3 4

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.a.

Kerapatan Massa Tanah Pada Kedalaman 5-10 cm Pada Jalur Tanpa

Serasah

Duncana

10 1,3370

10 1,4550

10 1,4850

10 1,5220 1,5220

10 1,5610

10 1,5690

10 1,5810

1,000 ,065 ,117

Intensitas Penyaradankontrol

1

2

3

4

5

10

Sig.

N 1 2 3

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.a.

Kerapatan Massa Tanah Pada Kedalaman 10-15 cm Pada Jalur Tanpa Serasah

Duncana

10 1,3430

10 1,4450

10 1,4930 1,4930

10 1,5370 1,5370

10 1,5578 1,5578

10 1,5660 1,5660

10 1,5840

1,000 ,187 ,067 ,241

Intensitas Penyaradan

kontrol

1

2

3

4

5

10

Sig.

N 1 2 3 4

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.a.

Page 139: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

123

Lampiran 15. (lanjutan)

Porositas Tanah Pada Kedalaman 0-5 cm Pada Jalur Tanpa Serasah

Duncana

10 40,4220

10 40,5210

10 40,9190

10 42,2670 42,2670

10 44,2040 44,2040

10 45,7310

10 51,4110

,234 ,169 ,277 1,000

Intensitas Penyaradan5

10

4

3

2

1

kontrol

Sig.

N 1 2 3 4

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.a.

Porositas Tanah Pada Kedalaman 5-10 cm Pada Jalur Tanpa Serasah

Duncana

10 40,4920

10 40,7720

10 41,0630

10 42,5930 42,5930

10 44,0410

10 45,1210

10 49,9900

,141 ,066 1,000

Intensitas Penyaradan10

5

4

3

2

1

kontrol

Sig.

N 1 2 3

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.a.

Porositas Tanah Pada Kedalaman 10-15 cm Pada Jalur Tanpa Serasah

Duncana

10 40,1860

10 40,9150 40,9150

10 41,0960 41,0960

10 41,9900 41,9900

10 43,6920 43,6920

10 45,5020

10 49,2800

,225 ,060 ,180 1,000

Intensitas Penyaradan

10

5

4

3

2

1

kontrol

Sig.

N 1 2 3 4

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 10,000.a.

Page 140: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

124

Lampiran 16. Analisis Ragam Respon Pertumbuhan Semai Acacia mangium pada Tanah

yang Dilewati Forwarder dan Tanah yang Tidak Dilewati Forwarder.

1. Respon Pertambahan Tinggi

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti respon pertambahan tinggi semai pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak

dilewati forwarder tidak berbeda.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti respon pertambahan tinggi semai pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak

dilewati forwarder berbeda.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 2,112 2,112 1,335 8,29 4,41

Sisa 18 28,493 1,583

Total 19 30,605

Karena Fhitung < Ftabel, maka respon pertambahan tinggi semai Acacia manium pada tanah yang

dilewati dan tidak dilewati forwarder tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %.

2. Respon Pertambahan Panjang Akar

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti respon pertambahan panjang akar pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak

dilewati forwarder tidak berbeda.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti respon pertambahan panjang akar semai pada tanah yang dilewati forwarder

dan tidak dilewati forwarder berbeda.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 1,861 1,861 0,744 8,29 4,41

Sisa 18 45,029 2,502

Total 19 46,890

Karena Fhitung < Ftabel, maka respon pertambahan panjang akar Acacia mangium pada tanah

yang dilewati dan tidak dilewati forwarder tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %.

Page 141: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

125

Lampiran 16. (lanjutan)

3. Respon Nisbah Pucuk dan Akar (NPA)

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti nilai NPA pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak dilewati forwarder

tidak berbeda.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti nilai NPA pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak dilewati forwarder

berbeda.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 0,106 0,106 0,146 8,29 4,41

Sisa 18 13,130 0,729

Total 19 13,237

Karena Fhitung < Ftabel, maka NPA semai Acacia mangium pada tanah yang dilewati dan tidak

dilewati forwarder tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %.

Page 142: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

126

Lampiran 17. Analisis Ragam Respon Pertumbuhan Semai Swietenia macrophylla pada

Tanah yang Dilewati Forwarder dan Tanah yang Tidak Dilewati Forwarder.

1. Respon Pertambahan Tinggi

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti respon pertambahan tinggi semai pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak

dilewati forwarder tidak berbeda.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti respon pertambahan tinggi semai pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak

dilewati forwarder berbeda.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 0,181 0,181 0,921 8,29 4,41

Sisa 18 3,529 0,196

Total 19 3,710

Karena Fhitung < Ftabel, maka respon pertambahan tinggi Swietenia macrophylla pada tanah

yang dilewati dan tidak dilewati forwarder tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %.

2. Respon Pertambahan Panjang Akar

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti respon pertambahan panjang akar pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak

dilewati forwarder tidak berbeda.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti respon pertambahan panjang akar semai pada tanah yang dilewati forwarder

dan tidak dilewati forwarder berbeda.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 0,450 0,450 0,517 8,29 4,41

Sisa 18 15,662 0,870

Total 19 16,112

Karena Fhitung < Ftabel, respon pertambahan panjang akar Swietenia macrophylla pada tanah

yang dilewati dan tidak dilewati forwarder tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %.

Page 143: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

127

Lampiran 17. (lanjutan)

3. Respon Nisbah Pucuk dan Akar (NPA)

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti nilai NPA pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak dilewati forwarder

tidak berbeda.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti nilai NPA pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak dilewati forwarder

berbeda.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 9,857E-03 9,857E-03 0,019 8,29 4,41

Sisa 18 9,425 0,524

Total 19 9,435

Karena Fhitung < Ftabel, maka NPA Swietenia macrophylla pada tanah yang dilewati dan tidak

dilewati forwarder tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %.

Page 144: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

128

Lampiran 18. Analisis Ragam Respon Pertumbuhan Semai Gmelina arborea pada Tanah

yang Dilewati Forwarder dan Tanah yang Tidak Dilewati Forwarder.

1. Respon Pertambahan Tinggi

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti respon pertambahan tinggi semai pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak

dilewati forwarder tidak berbeda.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti respon pertambahan tinggi semai pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak

dilewati forwarder berbeda.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 0,200 0,200 0,490 8,29 4,41

Sisa 18 7,342 0,408

Total 19 7,542

Karena Fhitung < Ftabel, maka respon pertambahan tinggi semai Gmelina arborea pada tanah

yang dilewati dan tidak dilewati forwarder tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %.

2. Respon Pertambahan Panjang Akar

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti respon pertambahan panjang akar pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak

dilewati forwarder tidak berbeda.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti respon pertambahan panjang akar semai pada tanah yang dilewati forwarder

dan tidak dilewati forwarder berbeda.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 4,050 4,050 6,091 8,29 4,41

Sisa 18 11,968 0,665

Total 19 16,018

Karena Fhitung > Ftabel, maka respon pertambahan panjang akar semai Gmelina arborea pada

tanah yang dilewati dan tidak dilewati forwarder berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %.

Page 145: KEPADATAN TANAH AKIBAT PENYARADAN OLEH FORWARDER DAN ... · tinggal dan tumbuhan bawah) dan kerusakan tanah terutama pemadatan tanah. ... kepadatan tanah dan pertumbuhan tanaman adalah

129

Lampiran 18. (lanjutan)

3. Respon Nisbah Pucuk dan Akar (NPA)

Hipotesis uji :

H0 : µ = 0 ; berarti nilai NPA pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak dilewati forwarder

tidak berbeda.

H1 : µ ≠ 0 ; berarti nilai NPA pada tanah yang dilewati forwarder dan tidak dilewati forwarder

berbeda.

Keputusan uji :

Fhitung > Ftabel : Terima H1

Fhitung < Ftabel : Terima H0

Analisis Ragam

Ftabel Sumber

Keragaman

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah Fhitung

0,01 0,05

Perlakuan 1 6,138E-02 6,138E-02 0,386 8,29 4,41

Sisa 18 2,862 0,159

Total 19 2,923

Karena Fhitung < Ftabel, maka NPA Gmelina arborea pada tanah yang dilewati dan tidak dilewati

forwarder tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %.