kep. 96 tahun 2011 tentang pedoman pelaksanaan pendidikan karakter (character building) pada sekolah...

24
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.96/BPSDMKP/2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER (CHARACTER BUILDING) PADA SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengembangkan karakter peserta didik Sekolah Usaha Perikanan Menengah di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, perlu menerapkan strategi pembelajaran yang berbasis pada pengembangan karakter; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Perikanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011; 6. Keputusan Presiden Nomor 140/M Tahun 2010; 7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;

Upload: uchal03

Post on 02-Jan-2016

171 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

TRANSCRIPT

Page 1: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.96/BPSDMKP/2011

TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER (CHARACTER BUILDING) PADA SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengembangkan karakter peserta didik Sekolah Usaha Perikanan Menengah di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, perlu menerapkan strategi pembelajaran yang berbasis pada pengembangan karakter;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Perikanan, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;

6. Keputusan Presiden Nomor 140/M Tahun 2010; 7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;

Page 2: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 2 -

8. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.21/MEN/2002 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Usaha Perikanan Menengah;

9. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.24/MEN/2002 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER

DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER (CHARACTER BUILDING) PADA SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN.

KESATU : Menetapkan Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagaimana tersebut dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

KEDUA : Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagaimana dimaksud diktum KESATU merupakan acuan dalam melaksanakan sistem pendidikan karakter (Character Building) pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

KETIGA : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Desember 2011 KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd

SJARIEF WIDJAJA

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Organisasi dan Kepegawaian,

Hearsanto Effendy

Page 3: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 3 -

Lampiran : Keputusan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Nomor KEP.96/BPSDMKP/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter

(Character Building) pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah

PEDOMAN PELAKSANAAN

PENDIDIKAN KARAKTER (CHARACTER BUILDING) PADA SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu fokus di dalam pembangunan Indonesia dewasa ini. Dalam peningkatan kualitas pendidikan harus diimbangi dengan tenaga pendidik profesional yang tentunya diikuti kualitas pembelajaran di kelas. Sehingga kualitas pembelajaran dapat menjadi bekal kepada peserta didik untuk hidup bermasyarakat dan mampu bersaing di dunia usaha/dunia industri.

Kesuksesan peserta didik nantinya tidak ditentukan semata - mata oleh pengetahuan dan keterampilan (hard skill) saja, tetapi lebih pada kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Bahkan orang - orang sukses di dunia bisa berhasil dikarenakan didukung oleh kemampuan soft skill daripada hard skillnya. Soft skill merupakan bagian keterampilan dari seseorang yang lebih bersifat pada kehalusan atau sensitivitas perasaan seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya. Mengingat soft skill lebih mengarah kepada keterampilan psikologis maka dampak yang diakibatkan lebih tidak kasat mata namun tetap bisa dirasakan. Akibat yang bisa dirasakan adalah perilaku sopan, disiplin, keteguhan hati, kemampuan kerjasama, membantu orang lain dan lainnya. Soft skill sangat berkaitan dengan karakter seseorang.

Membangun karakter peserta didik, tentunya ini merupakan tantangan tersendiri bagi tenaga pendidik. Tenaga Pendidik tidak hanya mengajarkan sesuatu yang menyentuh aspek afektif, kognitif dan psikomotor, namun juga perlu menyentuh aspek behaviour. Aspek ini sangat penting untuk menjadi perhatian para tenaga pendidik, karena bagaimanapun dalam pendidikan karakter sangat berperan dalam kesuksesan peserta didik nantinya.

Oleh karena itu, tenaga pendidik dalam melaksanakan pembelajaran harus merancang skenario dengan menyisipkan/menambahkan pembelajaran Character Building/membangun karakter peserta didik dalam pelaksanan kegiatan belajar.

Page 4: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 4 -

Selain itu tenaga pendidik dalam memberi tugas kepada peserta didik, dapat dijelaskan makna dan maksudnya agar peserta didik terbangun karakternya dan dijadikan pembiasaan dalam kehidupan sehari-harinya.

Dengan pendidikan Character Building diharapkan peserta didik menjadi generasi yang tangguh, cerdas, bermartabat, cekatan, cakap, ulet, tegas, mandiri, multi cultural, disiplin, tanggungjawab, jujur membangun bangsa yang maju bermartabat, dan berwibawa.

Upaya dalam pengembangan karakter peserta didik tidak terlepas dari kebutuhan tenaga - tenaga profesional di sektor kelautan dan perikanan. Dimana tenaga profesional tersebut tidak hanya mengandalkan pengetahuan dan keahlian, namun semangat bahari dalam membangun sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

Menyadari pentingnya pembangunan karakter, Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan memandang perlu adanya panduan bagi satuan pendidikan menengah lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menyelenggarakan pendidikan karakter.

B. Tujuan

Penyusunan Pedoman Pembangunan Karakter Peserta Didik adalah : 1. Menjadi panduan bagi satuan pendidikan dalam menjalankan pendidikan

karakter yang terintegrasi di dalam kegiatan-kegiatan sekolah yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian sehingga

2. Menjadi panduan bagi tenaga pendidik di dalam mengintegrasikan pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pedoman Pembangunan Karakter Peserta Didik adalah : 1. Pengertian, Nilai dan Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter 2. Pendidikan Karakter Secara Terpadu dalam Pembelajaran 3. Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Pembinaan Kesiswaan

Page 5: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 5 -

BAB II

PENDIDIKAN KARAKTER

A. Pengertian Karakter

Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.

B. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan Karakter merupakan upaya - upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk menanamkan nilai - nilai perilaku peserta didik yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma - norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.

Pendidikan karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik - buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari - hari dengan sepenuh hati.

Sehingga, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik, berkata sopan, bersikap santun dan berperilaku jujur. dan biasa melakukannya (pskimotor). Pendidikan karakter menekankan pada habit atau kebiasaan yang terus menerus dipraktikkan dan dilakukan.

C. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter

1. Tujuan Tujuan diselenggarakannya pembelajaran bersifat character building antara lain: a. Membentuk perilaku yang berakhlak mulia pada peserta didik. b. Meningkatkan iman dan taqwa melalui kegiatan ESQ c. Menumbuhkan motivasi yang tinggi pada peserta didik untuk meraih

prestasi belajar. d. Memberikan pemahaman tentang cara belajar efektif. e. Memberikan wawasan tentang leadership dan entrepreneurship. f. Membangun kebiasaan semangat bekerjasama dalam meraih sukses.

Page 6: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 6 -

2. Fungsi

Pendidikan Karakter berfungsi : a. Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan

berperilaku baik b. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur c. Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan

dunia D. Nilai - Nilai Karakter

Nilai-nilai karakter berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi: 1. menganalisis dan memecahkan masalah 2. menganalisis gejala alam dan sosial 3. pembiasaan mencari informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber

belajar 4. pemanfaatan lingkungan secara produktif dan bertanggungjawab 5. pengekspresian diri melalui kegiatan seni dan budaya 6. menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan

bertanggungjawab 7. menegakkan aturan sosial 8. menumbuhkan sikap kompetitif 9. menumbuhkan sikap sportif 10. memahami hak dan kewajiban orang lain 11. menghargai keberagaman agama bangsa dan golongan sosial ekonomi 12. membentuk akhlak mulia, etika dan sopan santun 13. menghargai pendapat dan berempati kepada orang lain 14. membaca, menyimak, menulis dan berbicara baik dalam bahasa

indonesia dan bahasa inggris 15. berbicara dengan baik dan santun

E. Pengelompokan Nilai Karakter:

1. Nilai Karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (religius) Pikiran, perkataan dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai - nilai ketuhanan dan/atau ajaran agamanya.

2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri: a. Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.

b. Bertanggung jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME

c. Bergaya hidup sehat Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.

Page 7: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 7 -

d. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan e. Kerja keras

Perilaku yang menunjukkan upaya yang sungguh - sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik - baiknya.

f. Percaya diri Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.

g. Berjiwa wirausaha Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.

h. Berpikir logis, kritis, kratif dan inovatif Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari apa yang telah dimiliki

i. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas – tugas

j. Ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat dan didengar.

k. Cinta ilmu Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.

l. Menganalisis dan memecahkan masalah Pembiasaan mencari informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber belajar

3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama:

a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain

b. Patuh pada aturan-aturan sosial Sikap menurut dan taat terhadap aturan - aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepentingan umum

c. Menghargai karya dan prestasi orang lain, sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain

d. Santun Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun t ata

perilaku ke semua orang e. Demokratis

Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

Page 8: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 8 -

4. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya - upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Nilai Kebangsaan Cara berpikir, bertindak dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya a. Nasionalis

Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsanya.

b. Menghargai keberagaman Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik

yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku dan agama. F. Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter harus didasarkan pada prinsip – prinsip sebagai berikut : 1. Mempromosikan nilai - nilai dasar etika sebagai basis karakter 2. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup

pemikiran, perasaan dan perilaku 3. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk

membangun karakter 4. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian 5. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku

yang baik 6. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang

yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka dan membantu mereka untuk sukses

7. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik 8. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang

berbagi tanggungjawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama

9. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter

10. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter

Page 9: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 9 -

BAB III

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH

Sebagai sistem pendidikan boarding school, satuan pendidikan lebih

menekankan pendidikan kedisiplinan dan kemandirian. Dengan adanya pelayanan pendidikan dan bimbingan dengan sistem boarding school, diupayakan selama 24 jam akan diperoleh penjadwalan pembelajaran yang lebih leluasa dan menyeluruh, segala aktifitas peserta didik akan senantiasa terpantau. Segi positif yang lain adalah kedekatan antara pendidik dan peserta didik selalu terjaga, masalah kesiswaan akan selalu diketahui dan segera terselesaikan, prinsip keteladanan pendidik akan senantiasa diterapkan karena peserta didik mengetahui setiap aktifitas pendidik selama 24 jam. Pembinaan mental siswa secara khusus mudah dilaksanakan, ucapan, perilaku dan sikap peserta didik akan senantiasa terpantau, tradisi positif para peserta didik dapat terseleksi secara wajar, tercipta nilai - nilai kebersamaan dalam komunitas peserta didik.

Dengan sistem boarding school, dimana peserta didik tinggal di asrama akan menumbuhkan jiwa yang mandiri. Jiwa yang mandiri akan membentuk pola hidup yang mandiri.

Namun, pendidikan karakter tidak cukup menekankan pada aspek mandiri dan kedisiplinan. Tetapi, pendidikan karakter di satuan pendidikan harus terintegrasi disegala aspek, baik di manajemen sekolah, pembelajaran dan kegiatan pembinaan peserta didik. Langkah Pendidikan Karakter meliputi : Perancangan, Pelaksanaan (Implementasi) dan Evaluasi. A. Perencanaan Penyelenggaraan Pendidikan Karakter

Hal yang perlu dilakukan oleh satuan pendidikan adalah: 1. Mengidentifikasi jenis - jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan

pendidikan karakter, yaitu nilai - nilai / perilaku yang perlu dikuasai, dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari - hari. Dalam hal ini program pendidikan karakter peserta didik direalisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu a. terpadu dengan pembelajaran pada mata pelajaran; b. terpadu dengan manajemen sekolah; dan c. terpadu melalui kegiatan pembinaan kesiswaan.

2. Mengembangkan materi pendidikan karakter untuk setiap jenis kegiatan di sekolah

3. Mengembangkan rancangan pelaksanaan setiap kegiatan di sekolah (tujuan, materi, fasilitas, jadwal, pengajar/fasilitator, pendekatan pelaksanaan, evaluasi)

4. Menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah

B. Implementasi Penyelenggaraan Pendidikan Karakter

1. Integrasi Pendidikan Karakter di dalam Pembelajaran Integrasi pendidikan karakter di dalam proses pembelajaran dilaksanakan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran pada semua mata pelajaran. Berikut adalah deskripsi singkat cara integrasi yang dimaksud.

Page 10: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 10 -

a. Perencanaan Pembelajaran Pada tahap ini pendidik merancang RPP dan bahan ajar agar muatan maupun kegiatan pembelajarannya berwawasan pendidikan karakter. Cara yang mudah pada tahap perencanaan pembelajaran adalah dengan mengadaptasi silabus yang telah disusun. Ada tiga komponen silabus yang perlu ditambahkan: 1) Penambahan dan/atau modifikasi kegiatan pembelajaran sehingga

ada kegiatan pembelajaran yang mengembangkan karakter 2) Penambahan dan/atau modifikasi indikator pencapaian sehingga ada

indikator yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter

3) Penambahan dan/atau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaian yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter.

Berikut contoh model silabus yang mengintegrasikan pendidikan karakter

Tabel 1. Contoh model silabus Mata Pelajaran : Sistem dan Teknologi Budidaya Perikanan Standar Kompetensi : Mengidentifikasi Ruang Lingkup, Peran, dan Bentuk-bentuk

Wadah

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Contoh

instrumen Alokasi waktu

Sumber Belajar

Sikap (karakter)

Mengidentifikasi ruang lingkup dan peran wadah budidaya perikanan

• Pengertian wadah-wadah budidaya

• Ruang lingkup wadah budidaya

• Peranan wadah budidaya

• Fungsi wadah budidaya

• Pengertian wadah-wadah budidaya

• Ruang lingkup wadah budidaya

• Peranan wadah budidaya

• Fungsi wadah budidaya

Identifika si ruang lingkup dan peran wadah budidaya perikanan

• Tes tulis

• Tes Lisan

• Obser vasi

Presenta si kepada teman - teman jenis wadah budidaya perikanan

3 JP • Modul • Aquar

ium

Rasa percaya diri

Mengidentifikasi bentuk-bentuk wadah Budidaya Perikanan

Bentuk dan tipe wadah budidaya ikan: • Wadah

budidaya Air Tawar

• Wadah budidaya Air Payau

• Wadah budidaya Air Laut

Bentuk dan tipe wadah budidaya ikan: • Wadah

budidaya Air Tawar

• Wadah budidaya Air Payau

• Wadah budidaya Air Laut

Identifikasi bentuk-bentuk wadah budidaya perikanan

• Tes tulis

• Tes Lisan

• Obser vasi

Kerjakan secara berkelom pok bentuk wadah budidaya perikanan

4 JP • Modul • Maket • Tek

nik Budi daya

Kerja sama

Page 11: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 11 -

Sesuai contoh tabel 1, pendidik hendaknya mengintegrasikan pendidikan karakter di seluruh mata pelajaran dan termasuk muatan lokal. Dalam silabus nilai -nilai pendidikan karakter tercantum di dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan di dalam pengembangan diri pendidikan karakter diimplementasikan dalam program bimbingan konseling dan ekstrakurikuler. Dalam program ekstrakurikuler melalui beberapa kegiatan seperti olahraga, kerohanian, seni budaya. Sementara untuk kegiatan tidak terprogram pendidikan karakter dilakukan melaui pembiasaan rutin, spontan, dan keteladanan. Secara rinci sebagai berikut : 1) Pembiasaan rutin

Kegiatan yang dilakukan terjadual, meliputi : upacara bendera, senam, doa bersama, ketertiban, pemeliharaan kebersihan, kesehatan diri

2) Pembiasaan spontan Yaitu kegiatan tidak terjadual dalam kejadian khusus, meliputi : pembentukan perilaku memberi senyum, salam, sapa, membuang sampah pada tempatnya, budaya antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran), saling mengingatkan ketika melihat pelanggaran tata tertib sekolah, kesetiakawanan

(3) Pembiasaan keteladanan Adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari - hari meliputi : berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.

Berikut beberapa contoh bentuk pelaksanaan kegiatan yang perlu dilaksanakan di satuan pendidikan :

a) Pembiasaan Rutin Tabel 2. Contoh kegiatan rutin dan nilai yang ditanamkan No. Nilai - nilai Budaya dan

Karakter Bangsa yang Dikembangkan

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius • Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran • Setiap hari Jumat melaksanakan kegiatan

Infak bagi yang muslim • Setiap pergantian jam pelajaran, peserta

didik memberi salam kepada pendidik • Melakukan salat berjamaah sesuai dengan

jadwal yang sudah ditentukan • Memberikan kesempatan kepada semua

peserta didik untuk melakukan ibadah • Peserta didik diminta mengucapkan salam

sebelum dan sesudah kegiatan, jika bertemu dengan pendidik, bicara dan bertindak dengan memperhatikan sopan santun

• Peserta didik dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih, maaf, permisi dan tolong

• Mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam ruangan orang lain

• Meminta izin untuk megggunakan barang orang lain

Page 12: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 12 -

No. Nilai - nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang

Dikembangkan Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

2. Kedisiplinan • Membuat catatan kehadiran pendidik dan peserta didik

• Membuat jadual untuk melakukan senam kesegaran jasmani

• Peserta didik harus berada di kelas sesuai jadwal pembelajaran. Apabila terlambat, diberi sanksi, misalnya membersihkan lingkungan sekolah

• Semua pendidik dan pegawai sekolah harus berada di sekolah sesuai jam sekolah. Apabila ada yang terlambat, diberi teguran, bisa lisan maupun tertulis

• Bila berhalangan hadir di sekolah, maka harus ada surat pemberitahuan ke sekolah

• Kerapian dan kebersihan pakaian peserta didik, dicek setiap hari oleh pendidik. Peserta didik yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberitahu cara berpakaian rapi

• Kerapian rambut, dicek setiap hari oleh pendidik.

• Pendidik dan pegawai berpakaian rapi • Mengambil sampah yang berserakan • Meminjam dan mengembalikan sendiri buku

perpustakaan pada pendidik/pegawai perpustakaan

3. Peduli Lingkungan • Membiasakan peserta didik untuk membuang sampah pada tempatnya

• Setiap jam terakhir, peserta didik memungut sampah di sekitar kelasnya didampingi pendidik yang mengajar jam terakhir.

• Sekolah menjadwalkan untuk melakukan kebersihan sekolah yang dilakukan secara gotong royong antara pendidik, pegawai dan peserta didik

• Pendidik melaksanakan piket secara berkelompok untuk melihat kebersihan lingkungan

• Mengambil sampah yang berserakan 4. Peduli Sosial • Mengumpulkan barang - barang yang masih

layak pakai di sekolah dan menyumbangkan pada yang membutuhkan

• Mengunjungi teman, pendidik, pegawai sekolah yang sakit

5. Kejujuran • Menyediakan tempat temuan barang yang hilang

• Tranparansi laporan keuangan sekolah • Menyediakan kotak saran dan pengaduan • Larangan mencontek saat ujian

Page 13: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 13 -

No. Nilai - nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang

Dikembangkan Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

6. Cinta tanah air • Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

• Menyanyikan lagu kebangsaan setiap upacara bendera dan peringatan hari besar nasional

• Memajang foto presiden dan wakil presiden serta lambang negara

• Memajang foto para pahlawan nasional • Menggunakan produk buatan dalam negeri

b) Pembiasaan Spontan

Tabel 3. Contoh kegiatan spontan dan nilai yang ditanamkan No. Nilai – nilai Budaya dan

Karakter Bangsa yang Dikembangkan

Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius • Memperingatkan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadah

• Memperingatkan jika tidak mengucapkan salam

• Meminta maaf bila melakukan kesalahan 2. Kedisiplinan • Memperingatkan peserta didik yang

datangnya terlambat, bila masih terlambat, diberi sanksi, misalnya menyapu halaman

• Bagi pendidik yang tidak hadir tepat waktu diberikan teguran

• Siswa yang tidak berpakaian rapi diminta merapikannya dan diberiahu cara berpakain rapi

• Apabila menemukan peserta didik yang rambutnya tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan, maka diminta untuk mencukur rambut dan diberi tenggang waktu. Sekiranya membandel, diberi sanksi atau dipotong oleh pendidik

3. Peduli Lingkungan • Menyuruh peserta didik memungut sampah yang dibuang sembarangan

• Memberikan sanksi pada peserta didik yang punya kebiasaan membuang sampah sembarangan

4. Peduli Sosial • Mengunjungi teman yang sakit • Melayat apabila ada orang /wali murid yang

meninggal dunia • Mengumpulkan sumbangan untuk bencana

alam • Membentuk ketua pengumpulan sumbangan

di setiap kelas

Page 14: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 14 -

No. Nilai – nilai Budaya dan Karakter Bangsa yang

Dikembangkan Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

5. Kejujuran • Memperingatkan peserta didik yang mencontek saat ujian

• Memperingatkan peserta didik yang mencontoh PR temannya

c) Pembiasaan Keteladanan oleh pendidik

Tabel 4. Contoh Bentuk keteladanan dan nilai yang ditanamkan No. Nilai - nilai yang

dikembangkan Bentuk Pelaksanaan Kegiatan

1. Religius • Pendidik berdoa bersama peserta didik sebelum dan setelah jam pelajran

• Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan sholat berjamaah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

• Pendidik menjadi model yang baik dalam berdoa.

2. Kedisiplinan • Pendidik harus hadir tepat waktu sesuai jam sekolah

• Pendidik melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan

3. Peduli Lingkungan • Pendidik dan tenaga kependidikan kerja bakti membersihkan sekolah bersama peserta didik

• Pendidik dan tenaga kependidikan mengambil sampah yang berserakan

• Pendidik dan tenaga kependidikan membuang sampah pada tempatnya

4. Peduli Sosial (empati) • Pendidik dan tenaga kependidikan mengumpulkan sumbangan setiap ada musibah intern dan bencana alam untuk kegiatan sosial

• Menjenguk yang sedang mengalami musibah 5. Kejujuran • Pendidik memberikan penilaian secara

obyektif • Pendidik menepati janji pada peserta didik

6. Cinta tanah air • Pendidik dan tenaga kependidikan melakukan upacara dan peringatan hari besar bersama peserta didik

7. Sopan santun • Pendidik berbicara dengan sopan, mengucapkan terimakasih, meminta maaf dan menghargai pendapat orang lain

8. Penegakan aturan sosial • Pendidik mematuhi norma sosial yang berlaku

Page 15: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 15 -

b. Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan belajar mengajar perlu memasukkan unsur pengembangan karakter dengan kriteria sebagai berikut : 1) Tujuan

Dalam hal tujuan, kegiatan belajar yang menanamkan nilai adalah apabila tujuan kegiatan tersebut tidak hanya berorentasi pada pengetahuan, tetapi juga sikap. Oleh karenanya, pendidik perlu menambah orientasi tujuan setiap atau sejumlah kegiatan belajar dengan pencapaian sikap atau nilai tertentu, misalnya kejujuran, rasa percaya diri, kerja keras, saling menghargai, dan sebagainya.

2) Input Input dapat didefinisikan sebagai bahan/rujukan sebagai titik tolak dilaksanakannya aktifitas belajar oleh peserta didik. Input tersebut dapat berupa teks lisan maupun tertulis, grafik, diagram, gambar, model, benda sesungguhnya, dan sebagainya. Input yang dapat memperkenalkan nilai - nilai adalah yang tidak hanya menyajikan materi/pengetahuan, tetapi juga menguraikan nilai - nilai yang terkait dengan materi/pengetahuan tersebut.

3) Aktifitas Aktifitas belajar adalah apa yang dilakukan oleh peserta didik (bersama dan/atau tanpa pendidik) dengan input belajar untuk mencapai tujuan belajar. Aktifitas belajar dimana peserta didik lebih aktif, secara otomotis akan membantu peserta didik memperoleh banyak nilai. Contoh - contoh aktifitas belajar yang memiliki sifat - sifat demikian antara lain diskusi, eskperimen, pengamatan/observasi, debat, presentasi oleh peserta didik, dan sebagainya.

4) Pengaturan (setting) Pengaturan pembelajaran berkaitan dengan kapan dan dimana kegiatan dilaksanakan, berapa lama, apakah secara individu, berpasangan, atau dalam kelompok. Masing - masing pengaturan tersebut berimplikasi terhadap nilai - nilai yang terdidik. Setting waktu penyelesaian tugas yang pendek, misalnya akan menjadikan peserta didik terbiasa kerja dengan cepat sehingga menghargai waktu dengan baik. Sementara itu kerja kelompok dapat menjadikan peserta didik memperoleh kemampuan bekerjasama, saling menghargai, dan lain-lain.

5) Peran pendidik Peran pendidik dalam kegiatan belajar adalah sebagai fasilitator, motivator, partisipan dan pemberi umpan balik. Tahapan yang harus dilakukan pendidik dalam proses pengajaran yaitu : a) Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan, ada beberapa contoh untuk memperkenalkan nilai atau karakter pada tahap pembelajaran ini yaitu : (1) Pendidik datang tepat waktu (contoh nilai yan ditanamkan :

disiplin)

Page 16: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 16 -

(2) Pendidik senyum dan mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas (contoh nilai yang ditanamkan: santun, peduli)

(3) Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: religius)

(4) Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)

(5) Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: religius, peduli)

(6) Memastikan bahwa setiap peserta didik datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)

(7) Menegur peserta didik yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, santun, peduli)

(8) Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan karakter

(9) Dengan merujuk pada silabus, RPP dan bahan ajar, menyampaikan butir karakter yang hendak dikembangkan selain yang terkait dengan SK/KD

b) Inti Kegiatan inti pembelajaran terbagi atas : (1) Eksplorasi

i. Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yagn dipelajari (contoh nilai yang ditanamkan : mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama)

ii. Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan : kreatif, kerja keras)

iii. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan pendidik, lingkungan dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan : kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan)

iv. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan : rasa percaya diri, mandiri)

v. Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratium atau di unit produksi ( contoh nilai yang ditanamkan : mandiri, kerjasama, kerja keras)

(2) Elaborasi i. Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas – tugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan : cinta ilmu, kreatif, logis)

ii. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain - lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai yang ditanamkan : kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun)

Page 17: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 17 -

iii. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan : kreatif, percaya diri, kritis)

iv. Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif (contoh nilai yang ditanamkan : kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab)

v. Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan : jujur, disiplin, kerja keras, menghargai)

vi. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis serta individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan : jujur, bertanggungjawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)

vii. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan : pecaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)

viii. Memfasilitasi peseta didik melakukan pameran, turnamen, festival serta produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan : percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)

ix. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan : percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)

(3) Konfirmasi i. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan : saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)

ii. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan : percaya diri, logis, kritis)

iii. Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan : memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri)

iv. Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap, antara lain dengan pendidik : - Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam

menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh nilai uang ditanamkan : peduli, santun)

- Membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan : peduli)

Page 18: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 18 -

- Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan : kritis)

- Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan : cinta ilmu)

- Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan : peduli, percaya diri)

(4) Penutup

Dalam kegiatan penutup, pendidik :

i. Bersama - sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan : mandiri, kerjasama, kritis, logis)

ii. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram (contoh nilai yang ditanamkan : jujur, mengetahui kelebihan dan kekurangan)

iii. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan : saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)

iv. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik

v. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pendidik dalam memberikan nilai - nilai pada tahap penutup, antara lain : i) Selain simpulan yang terkait dengan aspek pengetahuan,

agar peserta didik difasilitasi membuat pelajaran moral yang berharga yang dipetik dari pengetahuan/ keterampilan dan/atau proses pembelajaran

ii) yang telah dilaluinya untuk memperoleh pengetahuan dan/atau keterampilan pada pelajaran tersebut

iii) Penilaian tidak hanya mengukur pencapaian peserta didik dalam pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada perkembangan karakter mereka

iv) Umpan balik baik yang terkait dengan produk maupun proses, harus menyangkut baik kompetensi maupun karakter, dan dimulai dengan aspek - aspek positif yang ditunjukkan oleh peserta didik

v) Karya - karya peserta didik dipajang untuk mengembangkan sikap saling menghargai karya orang lain dan rasa percaya diri

vi) Kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau

Page 19: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 19 -

memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok diberikan dalam rangka pengembangan kemampuan intelektual serta kepribadian

vii) Berdoa pada akhir pelajaran

c. Evaluasi Pencapaian Belajar Teknik dan instrumen penilaian yang dipilih dan dilaksanakan tidak hanya mengukur pencapaian akademik/kognitif peserta didik, tetapi juga mengukur perkembangan kepribadian peserta didik. Bahkan perlu diupayakan bahwa teknik penilaian yang diaplikasikan mengembangkan kepribadian peserta didik sekaligus.

2. Pembentukan Karakter yang terpadu dengan manajemen sekolah Manajemen sekolah yang berkarakter baik (mengandung nilai - nilai karakter) adalah pemanfaatan dan pemberdayaan seluruh sumber daya yang dimiliki sekolah, melalui proses dan pendekatan dalam rangka mencapai tujuan secara efektif and efisien, berdasarkan dan mencerminkan nilai - nilai dan norma - norma yang luhur, baik terhadap Tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, berbangsa maupun lingkungan. Dalam pengertian ini pendidikan karakter tidak dimaksudkan sebagai payung manajemen sekolah, melainkan sebagai upaya menerapkan nilai - nilai karakter dalam penyelenggaraan manajemen di sekolah, atau dengan kata lain bahwa nilai – nilai karakter ditanamkan secara terpadu ke dalam pengelolaan sekolah. a. Prinsip - prinsip yang diterapkan dalam Manajemen Sekolah

Dalam implementasi manajemen sekolah yang mengandung nilai – nilai karakter, terdapat prinsip – prinsip yang hendaknya diterapkan oleh sekolah, antara lain : 1) Kejelasan tugas dan pertanggungjawaban

Prinsip ini menekankan bahwa di sekolah hendaknya ada kejelasan tugas pokok dan fungsi setiap personil yang ada, sehingga terutang secara jelas tugas masing – masing personil di sekolah. Dalam mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin antara lain nilai – nilai amanah, terbuka dan tanggung jawab.

2) Pembagian kerja berdasarkan the right man on the right place Prinsip ini mengarahkan bahwa dalam memberikan tugas atau pekerjaan kepada seseorang, hendaknya didasarkan pada keahlian dan kemampuan yang bersangkutan. Dalam mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin antara lain nilai – nilai rasional, komitmen, dan berpikir jauh ke depan.

3) Kesatuan arah kebijakan Prinsip ini menegaskan bahwa dalam penyelengggaraan sekolah, hendaknya ada kesatuan arah kebijakan yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan bagi warga sekolah sehingga tidak terjadi simpang siur dan kebingungan. Dalam mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin antara lain nilai - nilai bijaksana, demokratis dan manusiawi.

Page 20: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 20 -

4) Teratur Prinsip ini menekankan bahwa dalam penyelenggaraan sekolah, hendaknya ada aturan yang disepakati dan menjadi pijakan bagi semua warga sekolah dalam melaksanakan tugas pokok fungsi dan interaksi di antara mereka sehingga terwujud keteraturan. Dalam mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin antara lain nilai - nilai kebersamaan, kooperatif dan dinamis.

5) Disiplin Prinsip ini mengharuskan setiap warga sekolah untuk selalu taat asas, patuh dan konsisten terhadap aturan yang dibuat dan disepakati bersama. Dalam mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin antara lain nilai – nilai kukuh hati, menghargai waktu dan berani berbuat benar.

6) Adil Prinsip keadilan mengarah pada terwujudnya keseimbangan antara hak dengan kewajiban, penghargaan dengan hasil karya, punishment dengan tingkat kesalahan, baik yang dilakukan pendidik, tenaga kependidikan maupun peserta didik. Dalam mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin antara lain nilai - nilai empati, lugas dan pemaaf.

7) Inisiatif Prinsip ini menekankan bahwa setiap orang yang ada di sekolah hendaknya memilki keinginan, pikiran dan gagasan untuk terus menerus mengambil prakarsa, melakukan hal - hal baru yang positif. Dalam mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin antara lain nilai – nilai berani mengambil resiko, rendah hati dan sabar.

8) Semangat kebersamaan Prinsip ini menekankan kesadaran kepada setiap warga sekolah adalah sebagai bagian yang integral dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan bagian lainnya. Dalam mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin antara lain nilai – nilai baik sangka, saling menghormati dan mandiri.

9) Sinergis Prinsip ini menekankan bahwa pengelolaan sekolah hendaknya dilakukan secara terpadu, saling mengisi dan melengkapi antar satu bidang dengan bidang atau urusan lainnya. Dalam mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin antara lain nilai–nilai menghargai karya orang lain, tenggang rasa dan rela berkorban.

10) Ikhlas Prinsip ini mengarahkan bahwa pekerjaan yang telah diberikan hendaknya dilaksanakan dengan tekad sungguh – sungguh untuk berbuat sebaik mungkin dan dengan penuh kesadaran. Dalam mengimplementasikan prinsip ini, hendaknya tercermin antara lain nilai – nilai pengabdian, tawakal dan syukur.

Page 21: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 21 -

b. Integrasi nilai – nilai karakter dalam perencanaan program Penyusunan rencana program sekolah harus dapat mengakomodir berbagai program dan yang berkaitan dengan pengembangan nilai – nilai, seperti disiplin, hormat, cinta tanah air, cinta ilmu, dll. Nilai – nilai karakter yang dapat diimplementasikan secara terpadu dalam proses perencanaan sekolah seperti : 1) tingkat ketergantungan rendah, adaptif dan antisipatif/proaktif untuk

mengurangi terjadinya penyimpangan 2) memiliki jiwa kewirausahaan tinggi (ulet, inovatif dan gigih) sehingga

mampu dan berani mengambil resiko, 3) bertanggungjawab terhadap keberhasilan perencanaan program dan

kegiatan, 4) memiliki kontrol kualitas, kualifikasi dan spesifikasi yang kuat 5) memiliki kontorl yang kuat terhadap waktu, target, tempat, sasaran,

dan pendanaan 6) komitmen yang tinggi pada dirinya.

c. Integrasi nilai – nilai karakter dalam pelaksanaan program

Minimal ada tiga nilai karakter yang dapat diintegrasikan ke dalam pelaksanaan program dan kegiatan di sekolah, yaitu efektif, efisien dan produktif. Untuk mengimplementasikan manajemen sekolah yang terpadu dengan nilai – nilai karakter, diperlukan pengelolaan sumber daya manusia secara baik, antara lain melalui : 1) Mengorganisasikan kegiatan pendidik dan tenga kependidikan sesuai

dengan bidang kejra masing – masing 2) Memberikan pengarahan kepada para pendidik dan tenaga

kependidikan agar bekerjasama untuk tercapainya tujuan 3) Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pendidik dan tenaga

kependidikan agar mereka bekerja sesuai dengan aturan – aturan yang sudah ditetapkan bersama

4) Meningkatkan profesionalisme para pendidik dan tenaga kependidikan, baik teknis maupun non teknis

5) Melaksanakan pembinaan karir dan kesejahteraan 6) Menerapkan sistem penghargaan dan hukuman (reward and

punishment system)

d. Integrasi nilai - nilai karakter dalam pengendalian / pengawasan program Pengendalian (controling) dalam pengelolaan sekolah meliputi supervisi, monitoring dan evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan. Proses pengendalian dalam manajemen sekolah ini hendaknya juga diiringi dengan nilai – nilai karakter pelaku itu sendiri, antara lain : jujur, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif, inovatif, dapat dipecaya, adil, ulet, teliti, visioner , dedikatif, terbuka, tertib, sportif dan taat peraturan. Sedangkan apabila dilihat dari sisi manajerial atau kelembagaan, maka nilai – nilai karakter yang dapat dikembangkan antara lain adalah nilai – nilai terbuka, obyektif, adil, terukur dan bertanggungjawab.

Page 22: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 22 -

e. Penumbuhan kesadaran mengimplementasikan nilai – nilai karakter dalam manajemen sekolah 1) Sekolah mengadakan kegiatan renungan 2) Sekolah mengadakan kerjasama dengan lembaga keagamaan untuk

menerbitkan motivasi tentang praktik kehidupan nyata yang mengandung nilai – nilai karakter

3) Sekolah mengadakan kegiatan outbond dengan tema – tema yang berkaitan dengan nilai – nilai karakter untuk memberikan kesadaran, intropeksi, dan merubah sikap menjadi lebih baik

4) Sekolah melakukan kunjungan dan mengkaji fenomena ke lembaga – lembaga sosial seperti panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, penampungan anak

5) Satuan pendidikan harap mengalokasikan biaya dalam upaya mendukung pendidikan karakter

3. Pembentukan Karakter yang terpadu dengan Kegiatan Pembinaan Kesiswaan

Kegiatan pembinaan kesiswaan adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. a. Fungsi Kegiatan Pembinaan

Fungsi Kegiatan Pembinaan dengan menerapkan nilai – nilai karakter adalah : 1) Pengembangan

Merupakan fungsi kegiatan pembinaan kesiswaan untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka

2) Sosial Merupakan fungsi kegiatan pembinaan kesiswaan untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggungjawab sosial peserta didik

3) Rekreatif Merupakan fungsi kegiatan pembinaan kesiswaan untuk mengembangkan suasanan rileks, menggembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan

b. Nilai yang diintegrasikan ke dalam Kegiatan Pembinaan Kesiswaan Dalam memantapkan kepribadian peserta didik guna mewujudkan nilai – nilai karakter sesuai dengan tujuan yang diharapkan, perlu dilakukan beberapa kegiatan pembinaan kesiswaan. Berikut ini beberapa contoh kegiatan pembinaan dan nilai – nilai karakter yang dapat ditanamkan, seperti pada tabel 5. Tabel 5. Contoh kegiatan pembinaan peserta didik dan nilai – nilai karakter yang dapat ditanamkan NO BENTUK KEGIATAN CONTOH NILAI - NILAI 1. Pembinaan keimanan dan ketakwaan

terhadap Tuhan YME Religius

Page 23: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 23 -

NO BENTUK KEGIATAN CONTOH NILAI - NILAI 2. Masa Orientasi Percaya diri, patuh pada aturan

aturan sosial, disiplin, bertanggungjawab, cinta ilmu, santun, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain

3. Penegakan tatakrama dan tata tertib kehidupan akademik dan sosial sekolah

Disiplin, santun, jujur, sadar akan hak dan kewajiban orang lain, peduli sosial dan lingkungan

4. Upacara bendera Nasionalis, disiplin 5. Pembinaan bakat dan minat (misalnya : olahraga,

seni,bahasa) a. olahraga Bergaya hidup sehat, disiplin,

kerjasama, menghargai karya dan prestasi orang lain, percaya diri

b. seni Menghargai karya dan prestasi orang lain, menghargai keberagaman, nasionalis, percaya diri

c. bahasa Santun, menghargai karya dan prestasi orang lain, menghargai keberagaman, nasionalis

Page 24: Kep. 96 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Character Building) Pada Sekolah Usaha Perikanan Menengah Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan

- 24 -

BAB IV

PENUTUP

Pendidikan karakter merupakan sebuah solusi efektif atas berbagai problema

moral bangsa dewasa ini. Pendidikan karakter diharapkan menjadi sebuah inovasi untuk mengembalikan "ruh" pendidikan yang selama ini mengalami distorsi dan menciptakan insan akademis yang cerdas intelektual, emosional, dan spiritual. Bagaimanapun juga, karakter SDM yang kuat adalah modal peradaban bangsa yang unggul.

Keberhasilan pendidikan karakter merupakan tanggungjawab bersama, dibutuhkan kesadaran kolektif dan gerakan serempak dari seluruh Satuan penddidikan KP, agar spirit pendidikan yang selama ini terserabut bisa diutuhkan kembali. Sehingga sektor kelautan dan perikanan dapat dikelola oleh insan yang tidak hanya mengandalkan kecerdasan intektual dan keterampilan yang dimilikinya, namun juga kecerdasan emosional yang turut mendukung keutuhan

Rekonstruksi kurikulum nasional, optimalisasi nilai-nilai luhur dan budaya bangsa dalam komunitas pendidikan, serta kebijakan pemerintah menjadi sosok terdepan. Tentunya bukan sebatas pusat pendidikan dan satuan penddidikan, baik individu, keluarga, pakar akademik, maupun seluruh komunitas pendidikan diharapkan bersatu-padu dan berpartisipasi aktif mendukung tercapainya tujuan pendidikan KP.

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN, ttd SJARIEF WIDJAJA

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Organisasi dan Kepegawaian,

Hearsanto Effendy