kemandirian belajar
DESCRIPTION
Kemandirian belajar siswaTRANSCRIPT
Istilah “kemandirian” menururt Nurhayati (2011:131) menunjukkan adanya
kepercayaan akan kemampuan diri untuk menyelesaikan masalahnya tanpa
bantuan khusus dari orang lain dan keengganan untuk dikontrol orang lain.
Menurut Barnadib dalam Nurhayati (2011:131), kemandirian mencakup perilaku
mampu berinisiatif, mampu mengatasi masalah, mempunyai rasa percaya diri,
dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa menggantungkan diri terhadap bantuan
orang lain.
Sedangkan pengertian belajar menurut Slameto (2010:2) ialah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Menurut pengertian secara psikologis, belajar
merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kemandirian merupakan sikap dan perilaku yang terbentuk akibat rancangan
proses belajar yang memandirikan siswa, bukan sikap yang datang tiba–tiba tanpa
proses belajar. Menurut Nurhayati (2011:151) kemandirian belajar merefleksikan
adanya kemandirian dalam bertindak untuk membuat keputusan– keputusan
berdasarkan pertimbangan sendiri dengan penuh rasa percaya diri. Kemandirian
belajar bukan berarti belajar seorang diri, tetapi belajar dengan inisiatif sendiri,
dengan ataupun tanpa bantuan orang lain.
Kemandirian biasanya ditandai dengan kemampuan menentukan nasib
sendiri, kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung jawab, mampu
menahan diri, membuat keputusan-keputusan sendiri, serta mampu mengatasi
masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah
aktivitas belajar yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan
tanggung jawab sendiri tanpa bantuan orang lain serta mampu
mempertanggungjawabkan tindakannya. Kemandirian belajar juga dapat
didefinisikan bahwa kemandirian belajar siswa adalah kemampuan siswa dalam
belajar yang didasarkan pada rasa tanggung jawab, percaya diri, dan motivasi
sendiri dengan atau tanpa bantuan orang lain yang relevan untuk menguasai
kompetensi tertentu, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Yamin (2013:106)
berpendapat bahwa:
“dalam belajar mandiri peserta didik akan berusaha sendiri dahulu untuk
memahami isi pelajaran yang dibaca atau dilihatnya…., kalau mendapatkan
kesulitan barulah bertanya atau mendiskusikannya dengan teman,
pembelajara/instruktur atau orang lain”.
Berdasarkan pendaapat tersebut maka dalam proses belajar yang
menekankan kemandirian, siswa tidak berarti terlepas sama sekali dengan pihak
lain. Bahkan dalam hal-hal tertentu siswa dimungkinkan untuk meminta bantuan
guru atau pihak lain yang dianggap membantu. Siswa mendapatkan bantuan
belajar dari guru atau orang lain, tetapi bukan berarti harus bergantung kepada
mereka. Jadi, siswa tidak terus – menerus menggantungkan diri kepada bantuan,
pengawasan, dan pengarahan guru atau orang lain, tetapi didasarkan oleh rasa
percaya diri dan motivasi diri untuk mencapai tujuan pembelajarannya. Sehingga
timbul dalam jiwa dan pikiran siswa untuk menata kegiatan belajar sendiri dan
dalam proses belajar tersebut tidak harus diperintah. Siswa juga mengetahui arah
tujuan serta langkah yang harus diperbuatnya dalam menyelesaikan tugas yang
dihadapkan kepadanya.
Kemandirian belajar juga erat kaitannya dengan model pembelajaran
Guided Discovery Learning (GDL). Salah satu karakteristik dalam GDL adalah
mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar pada siswa (Hosnan,
2014:284). Artinya melalui pembelajaran GDL ini siswa akan dilatih untuk
belajar secara mandiri dengan inisiatifnya sendiri. Peran guru dalam pembelajaran
ini sangat diminimalisir sehingga pembelajaran ini sangat memberdayakan
kemampuan siswa untuk dapat memahami suatu materi atau konsep dengan
mengandalkan kemampuan dan pontensi yang ada di dalam dirinya. Guru hanya
sebagai pembimbing dan fasilitator bukan penyampai informasi (materi).
2.4.1. Ciri-Ciri Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar siswa dapat dilihat dari siapa yang mengambil inisiatif
untuk menentukan apa yang harus dipelajari, bagaimana mempelajarinya dan
mengukur keberhasilannya. Menurut Basri dalam Febriastuti (2013) menyebutkan
bahwa ciri-ciri kemandirian belajar meliputi :
1. Siswa merencanakan dan memilih kegiatan belajar sendiri.
2. Siswa berinisiatif dan memacu diri untuk belajar terus menerus.
3. Siswa dituntut tanggung jawab dalam belajar.
4. Siswa belajar secara kritis, logis, dan penuh keterbukaan.
5. Siswa belajar dengan penuh percaya diri.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kemandirian belajar
adalah adanya kesadaran untuk belajar sendiri, mau merencanakan kegiatan
belajar sendiri, mempunyai kepercayaan diri, tanggung jawab dan mempunyai
usaha dalam mengatasi kesulitan dalam belajar.
Menurut Susilo (2010), menyebutkan beberapa indikator kemandirian
belajar diantaranya (1) percaya diri, (2) tidak menyandarkan diri pada orang lain,
(3) mau berbuat sendiri, (4) bertanggung jawab, (5) ingin berprestasi tinggi, (6)
menggunakan pertimbangan rasional dalam memberikan penilaian, mengambil
keputusan, dan memecahkan masalah, serta menginginkan rasa bebas, dan (7)
selalu mempunyai gagasan baru.
Berdasarkan kajian teoritis ciri-ciri kemandirian belajar tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa indikator-indikator dari kemandirian belajar yang dituju
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mempunyai insiatif pada kegiatan pembelajaran
2. Percaya diri dalam setiap kegiatan belajar
3. Mempunyai sikap disiplin dalam belajar
4. Bertanggung jawab pada setiap aktivitas belajarnya
5. Aktif dalam kegiatan pembelajaran
2.4.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar
Kemandirian belajar memiliki beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Menurut Muhammad Nur Syam dalam Sutama (2014) faktor yang mempegaruhi
kemandirian belajar ada 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal dengan indikator tumbuhnya kemandirian belajar yang
terpancar dalam fenomena antara lain:
a. Sikap bertanggung jawab untuk melaksanakan apa yang dipercayakan
dan ditugaskan.
b. Kesadaran hak dan kewajiban siswa disiplin moral yaitu budi pekerti
yang menjadi tingkah laku.
c. Kedewasaan diri mulai konsep diri, motivasi sampai berkembangnya
pikiran, karsa, cipta dan karya (secara berangsur).
d. Kesadaran mengembangkan kesehatan dan kekuatan jasmani, rohani
dengan makanan yang sehat, kebersihan dan olahraga.
e. Disiplin diri dengan mematuhi tata tertib yang berlaku, sadar hak dan
kewajiban, keselamatan lalu lintas, menghormati orang lain, dan
melaksanakan kewajiban
2. Faktor eksternal sebagai pendorong kedewasaan dan kemandirian belajar
meliputi: potensi jasmani rohani yaitu tubuh yang sehat dan kuat,
lingkungan hidup, dan sumber daya alam, sosial ekonomi, keamanan dan
ketertiban yang mandiri, kondisi dan suasana keharmonisan dalam dinamika
positif atau negatif sebagai peluang dan tantangan meliputi tatanan budaya
dan sebagainya secara komulatif.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi kemandirian belajar dibedakan menjadi dua macam yaitu
faktor internal dan fakrot eksternal.
2.4.3. Pengukuran Kemandirian Belajar
Pengukuran kemandirian belajar dalam penelitian ini menggunakan angket.
Angket kemandirian belajar diberikan setelah kedua kelas menerima treatment.
Kelas Eksperimen mendapatkan treatmen menggunakan model pembelajaran
guided discovery learning dan kelas kontrol menerima treatment model
pembelajaran konvensional. Pengukuran kemandirian belajar pada penelitian ini
berdasarkan pada faktor internal (dari dalam diri) siswa yaitu inisitaif, percaya
diri, disiplin, tanggung jawab dan aktif.
1. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya dalam
usaha memecahkan suatu masalah. Inisiatif meliputi kemampuan
siswa dalam berpikir dan bertindak yang original, kreatif, penuh
inisiatif dan tidak mengharapkan penghargaan dari orang lain.
Inisiatif dalam penelitian ini dapat dilihat dalam proses kegiatan
pembelajaran. Inisiatif siswa yang diamati meliputi:
a) Memiliki dorongan rasa ingin tahu yang tinggi
b) Bertindak yang original dan kreatif
c) Keterampilan berfikir orisinil
d) Melakukan suatu hal tanpa dorongan dari orang lain
e) Tidak mengharapkan penghargaan dari orang lain
2. Percaya Diri
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa “ Percaya
kepada diri sendiri berarti yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau
kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapan-
harapannya)”. Seseorang yang yakin terhadap dirinya, segala kegiatan yang
dilakukannya penuh dengan rasa optimis adalah seseorang yang memiliki percaya
diri.
Dalam penelitian ini, percaya diri siswa dapat dilihat pada tingkah laku
siswa yang muncul selama proses kegiatan pembelajaran ekonomi berlangsung.
Percaya diri siswa pada proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi yang dapat
diamati yaitu:
a) Mengikuti kegiatan presentasi di depan kelas
b) Mengerjakan ulangan dengan tenang
c) Keikutsertaan dalam mengajukan pertanyaan
d) Keikutsertaan dalam menjawab pertanyaan
e) Keikutsertaan dalam berpendapat
3. Disiplin
Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan
pengendalian diri atau kepatuhan seseorang untuk mengikuti
bentukbentuk aturan atas kesadaran pribadinya, disiplin dalam
belajar merupakan kemauan untuk belajar yang didorong oleh diri
siswa sendiri. Dalam penelitian ini, disiplin siswa dapat diamati dari
tingkah laku yang muncul selama proses pembelajaran
berlangsung. Disiplin yang mencerminkan kemandirian belajar
meliputi:
a) Sangat menghargai waktu
b) Selalu membuat perencanaan
c) Semangat dan antusias dalam kegiatan pembelajaran
d) Komitmen yang tinggi terhadap tugas
4. Tanggung jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut
kamus Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul
jawab,mananggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung
akibatnya. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajibannya.
Dalam penelitian ini tanggung jawab siswa dapat dilihat
selama proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi yang
meliputi:
a) Keikutsertaan melaksanakan tugas yang diberikan kelompok
b) Keikutsertaan dalam memecahkan masalah
c) Kepedulian terhadap kesulitan sesama anggota kelompok
d) Keikutsertaan dalam membuat laporan kelompok
e) Keikutsertaan dalam melaksanakan presentasi hasil diskusi
5. Aktif
Aktif adalah suatu keadaan dimana siswa terlibat dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran yang aktif aktif adalah pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif membangun sendiri
konsep dan makna melalui berbagai kegiatan. Pembelajaran aktif ini siswa yang
harus dituntut aktif bukan guru yang aktif, guru harus kreatif dalam mengelola
pembelajaran dan tidak lupa harus kreatif menyiapkan media pembelajaran yang
sesuai dengan mata pelajaran sehingga akan didapat suatu pengalaman belajar
yang aktif.
Dalam penelitian ini aktif dalam belajar dapat dilihat selama
proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi yang meliputi:
a) Berani memberikan pendapatnya
b) Berani untuk menjawab pertanyaan yang muncul
c) Berani untuk mengajukan pertanyaan
d) Keikutsertaan dalam kegiatan diskusi kelompok
e) Dapat mengatasi kesulitan belajar yang dialaminya