kelompok vi efek medan magnet
TRANSCRIPT
MAKALAH LISTRIK MAGNET“EFEK MEDAN MAGNET”
Oleh :
Kelompok VI
Alifah Nur Rochmah (20600111004)
Cici Anita Sari (20600111018)
Erni R. Manara (20600111022)
Endang Kusmiati (20600111021)
Hasnidar (20600111032)
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan
alam semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik
berjuta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT. Karena atas limpahan
Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga kami diberikan kesempatan dan
kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah listrik magnet ini
dengan judul “efek medan magnet ” yang merupakan tugas kami
dalam mata kuliah listrik magnet di semester lima ini. Shalawat dan
salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
yang diutus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah
kebiadaban menuju ke puncak peradaban seperti sekarang ini.
Kami menyadari sepenuhnya,dalam penyusunan makalah ini
tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat usaha dan
motivasi dari pihak-pihak langsung maupun tidak langsung yang
memperlancar jalannya penyusunan makalah ini sehingga makalah ini
dapat kami susun seperti sekarang ini. Olehnya itu, secara mendalam
kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan motivasi yang
diberikan sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari
bahwa hanya kepada ALLAH SWT jugalah kita menyerahkan segalanya.
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi dan tambahan materi
pembelajaran bagi kita semua, Aamiin Yaa Robb.
Makassar, 9 Desember 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang
mempunyai suatu medan magnet. Pada saat ini, suatu
magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan
magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap
atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada
hampir semuanya adalah magnet buatan. Ada beberapa cara
untuk membuat magnet diantaranya dengan cara
menggosok, mengaliri arus listrik dan dengan cara induksi.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu
dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap
memiliki dua kutub. Garis gaya magnet adalah arah medan
magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-
kutub magnet. Garis gaya magnet memiliki arah
meninggalkan kutub utara dan menuju kutub selatan.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda
bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam.
Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi
yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.
kemudain aluminium adalah bahan yang dapat ditarik
dengan lemah oleh magnet yang termasuk paramagnetik
sedangkan kertas merupakan contoh materi yang tidak dapat
ditarik oleh magnet karena kertas merupakan nonmagnetik.
Magnet juga mempunyai kemampuan untuk menunjuk
ke arah utara dan selatan geografis bumi, walau ada
penyimpangan antara penunjukan magnet dan arah utara dn
selatan geografis bumi. Adalah Hans Cristhian Oerstad
menyadari bahwa adanya hubungan antara sifat kemagnetan
dan kelistrikan, sehingga beliau melakukan percobaan
dengan menggunakan kompas. Dini oerstad meletakkan
kawat berarus diatas sebuah kom pas yang diam dan setelah
kawat diarusi listrik kompas dapat begerak menyimpang
mengikuti arah kawat berarus. Percobaan inilah yang
dilakukan oleh Oerstad sehingga dia menarik kesimpulan
bahwa Arus listik menghasilkan medan magnet.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Bagaimana bunyi hukum Coulomb?
2. Apa yang dimaksud dengan medan magnet?
3. Bagaimana medan magnet disekitar penghantar berarus?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui bunyi hukum Coulomb.
2. Untuk memahami pengertian medan magnet.
3. Untuk memahami medan magnet disekitar penghantar
berarus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemagnetan (Magnetostika)
1.Hukum Coulomb
Definisi : Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik
menarik antara kutub-kutub magnet, sebanding dengan
kuat kutubnya masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kwadrat jaraknya.
F=m04 p.m1.m2R2 (2.1)
F = gaya tarik menarik/gaya tolak menolak dalam newton.
R = jarak dalam meter.
m1 dan m2 kuat kutub magnet dalam Ampere-meter.
m 0 = permeabilitas hampa.
Nilai
4 pm0 = 107 Weber/A.m (2.2)
Nilai permeabilitas benda-benda, ternyata tidak sama
dengan permeabilitas hampa. Perbandingan antara
permeabilitas suatu zat debgan permeabilitas hampa
disebut permeabilitas relatif zat itu.
r
= mm0 (2.3)
m r = Permeabilitas relatif suatu zat.
m = permeabilitas zat itu
m 0 = permeabilitas hampa.
2.Pengertian Medan Magnet
Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet,
yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
Kuat Medan ( H ) = Itensity
Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet
ialah besar gaya pada suatu satuan kuat kutub di titik itu di
dalam medan magnet m adalah kuat kutub yang
menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak
dari kutub magnet sampai titik yang bersangkutan dalam
meter. dan H = kuat medan titik itu dalam :
NA .m atau
dalam
Weber
m2
a. Garis Gaya Magnet
1. Garis-garis gaya magnet tidak pernah memutus satu
sama lain.
2. Garis-garis gaya magnet selalu masuk di selatan dan
keluar di utara magnet dan membentuk kurva
tertutup.
Gambar 2.1 pola garis-garis gaya magnet
b. Rapat Garis-Garis Gaya ( FLUX DENSITY ) = B
Definisi : Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak
lurus kuat medan.
B= fA (2.4)
Kuat medan magnet di suatu titik sebanding dengan
rapat garis-garis gaya dan berbanding terbalik dengan
permeabilitasnya.
H= Bm (2.5)
B=mH=mr .mo .H (2.6)
B = rapat garis-garis gaya.
m = Permeabilitas zat itu.
H = Kuat medan magnet.
catatan : rapat garis-garis gaya menyatakan
kebesaran induksi magnetik.
Medan magnet yang rapat garis-garis gayanya sama
disebut:medan magnet serba sama ( homogen )
Gambar 2.2 medan magnetik
Bila rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba
sama B, maka banyaknya garis-garis gaya ( f ) yang
menembus bidang seluar A m2 dan mengapit sudut q
dengan kuat medan adalah : f = B.A Sinq
Satuanya : Weber.
c. Sifat-sifat magnet ditinjau dari bahannya
Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain
dibedakan menjadi dua yaitu benda magnet dan benda
bukan magnet. Benda yang dapat ditarik oleh magnet
disebut benda magnet.
Benda diamagnetik : bahan yang tidak dapat ditarik
oleh magnet. Contohnya emas.
Benda paramagnetik : bahan yang dapat ditarik
dengan lemah oleh magnet. Contohnya: aluminium
Benda feromagnetik : Benda-benda yang mempunyai
effek magnet yang sangat besar, sangat kuat ditarik
oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif
sampai beberapa ribu. Contoh: Besi, baja, nikel,
cobalt dan campuran logam tertentu ( almico )
3. Medan magnet di sekitar penghantar berarus
a.Percobaan OERSTED
Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan
seutas kawat, sehingga kawat itu sejajar dengan jarum
kompas. jika kedalam kaewat dialiri arus listrik, ternyata
jarum kompas berkisar dari keseimbangannya.
Kesimpulan : Disekitar arus listrik ada medan magnet.
Gambar 2.3 percobaan Oerstad
Cara menentukan arah perkisaran jarum.
Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan
kanan dan jarum magnet mengalir dengan arah dari
pergelangan tangan menuju ujung-ujung jari, kutub
utara jarum berkisar ke arah ibu jari.
Bila arus listrik arahnya dari pergelangan tangan
kanan menuju ibu jari, arah melingkarnya jari tangan
menyatakan perkisaran kutub Utara.
Pola garis-garis gaya di sekitar arus lurus.
Pada sebidang karton datar ditembuskan sepotong
kawat tegak lurus, di atas karbon ditaburkan serbuk besi
menempatkan diri berupa lingkaran-lingkaran yang titik
pusatnya pada titik tembus kawat. Kesimpulan : Garis-
garis gaya di sekitar arus lurus berupa lingkaran-
lingkaran yang berpusatkan pada arus tersebut.
Gambar 2.4 pola garis-garis gaya disekitar arus lurus
Cara menentukan arah medan magnet
Bila arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah
melingkar jari tangan menyatakan arah medan magnet.
b. Hukum BIOT SAVART.
Definisi : Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar
elemen arus, sebanding dengan panjang elemen arus,
besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan
jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik
dengan kwadrat jaraknya.
DB = k .
I .Dl sinq
r2 (2.7)
k adalah tetapan, di dalam sistem Internasional
k =
m0
4 p = 10-7
WeberA .m (2.8)
Vektor B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat
ditentukan denagan tangan kanan. Jika l sangat kecil,
dapat diganti dengan dl.
dB =
m0
4 p
I .Dl sinq
r2 (2.9)
Persamaan ini disebut hukum Ampere.
4.Induksi Magnetik
Induksi magnetik di sekitar arus lurus.
Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari
kawat sebanding dengan kuat arus dalam kawat dan
berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat.
B =
m0
2 .
Ip .a (2.10)
B dalam W/m2
I dalam Ampere
a dalam meter
Kuat medan dititik
H =
B
m =
B
m r .m0 =
I2 p .a (2.11)
r udara = 1
Jika kawat tidak panjang maka harus digunakan Rumus :
B=m0 i
4 pa(cos q1−cos q2 ) (2.12)
Induksi Induksi magnetik di pusat arus lingkaran.
Gambar 2.5 gambar induksi magnetik di pusar arus
lingkaran
Titik A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya
induksi magnetik di A dirumuskan :
Jika kawat itu terdiri atas N lilitan maka :
B =
m0
2 .
a . I .N
r2.sinα 1
atau B =
m0
2 .
a2 . I .Nr3
Induksi magnetik di pusat lingkaran.
Dalam hal ini r = a dan = 900
Besar induksi magnetik di pusat lingkaran.
B =
m0
2 .
I .Na (2.13)
B dalam W/m2.
I dalam ampere.
N jumlah lilitan.
a jari-jari lilitan dalam meter.
Arah medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan
tangan kanan.
Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan
kanan arah ibu jari menyatakan arah medan magnet.
Solenoide
Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti
spiral. Bila kedalam solenoide dialirkan arus listrik, di
dalam selenoide terjadi medan magnet dapat ditentukan
dengan tangan.
Gambar 2.6 Solenoida
Besar induksi magnetik dalam solenoide.
Jari-jari penampang solenoide a, banyaknya lilitan N dan
panjang solenoide 1. Banyaknya lilitan pada dx adalah :
N
l.dx
atau n dx, n banyaknya lilitan tiap satuan panjang di
titik P.
Bila 1 sangat besar dibandingkan dengan a, dan p berada
di tengah-tengah maka 1= 0 0 dan 2 = 180 0
Induksi magnetik di tengah-tengah solenoide :
B=m0
2∋. 2
(2.14)
B=m0∋¿ ¿ (2.15)
Bila p tepat di ujung-ujung solenoide 1= 0 0 dan 2 = 90 0
B=m0
2∋. 1
(2.16)
B=m0
2∋¿ ¿
(2.17)
Toroida
Sebuah solenoide yang dilengkungkan sehingga sumbunya
membentuk lingkaran di sebut Toroida. Bila keliling sumbu
toroida 1 dan lilitannya berdekatan, maka induksi magnetik
pada sumbu toroida.
B=m∋¿ ¿ (2.18)
n dapat diganti dengan
N2 pR
N banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.
5. Gaya Lorentz
Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh
arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana pengaruh
kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan dari
percobaan berikut :
Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub
magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata
kawat melengkung kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet
mengerjakan gaya pada arus listrik, disebut Gaya Lorentz.
Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya
Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan. Bila arah
melingkar jari-jari tangan kanan sesuai dengan putaran
dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan arah gaya
Lorents.
Besar Gaya Lorentz.
Hasil-hasil yang diperoleh dari percobaan menyatakan
bahwa besar gaya Lorentz dapat dirumuskan sebagai :
F = B I l sin (2.19)
F = gaya Lorentz.
B = induksi magnetik medan magnet.
I = kuat arus.
l = panjang kawat dalam medan magnet.
= sudut yang diapit I dan B.
Satuan Kuat Arus.
Kedalam kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik.
Bila arah arus dalam kedua kawat sama, kawat itu saling
menarik.
Penjelasannya sebagai berikut :
Dilihat dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan
sebagai arus listrik dalam kawat P menimbulkan medan
magnet. Medan magnet ini mengerjakan gaya Lorentz pada
arus Q arahnya seperti dinyatakan anak panah F. Dengan
cara yang sama dapat dijelaskan gaya Lorentz yang
bekerja pada arus listrik dalam kawat P.
Gambar 2.7 gaya Lorentz
Kesimpulan :
Arus listrik yang sejajar dan searah tarik-menarik dan yang
berlawanan arah tolak- menolak.
Bila jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi
magnetik arus P pada jarak a :
B=m0
2
I Ppa (2.20)
Besar gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q
F=B . IQ . lQ (2.21)
Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang
F=B . IQ (2.22)
=m0
2
IPpa
IQ (2.23)
F=m0
2
IP IQpa (2.24)
F tiap satuan panjang dalam N/m.
Ip dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter.
Bila kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :
F=m0
2 pI2
a=m0
4 p2 I 2
a=2 .10−7 I
2
a (2.25)
Untuk I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7 N/m
Kesimpulan :
1 Ampere adalah kuat arus dalam kawat sejajar yang
jaraknya 1 meter dan menimbulkan gaya Lorentz sebesar
2.10-7 N tiap meter.
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik .
Pertambahan energi kinetik.
Partikel A yang massanya m dan muatannya q berada
dalam medan listrik serba sama, kuat medannya E arah
vektor E kekanan. Pada partikel bekerja gaya sebasar F =
qE, oleh sebab itu partikel memperoleh percepatan :
a=q .Em
Usaha yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel
berpindah d adalah :
W = F . d = q . E .d (2.26)
Usaha yang dilakukan gaya sama dengan perubahan
energi kinetik
Ek = q . E .d12mv
22−
12mv
12=q .E .d
(2.27)
v1 kecepatan awal partikel dan v2 kecepatannya setelah
menempuh medan listrik sejauh d.
Lintasan partikel jika v tegak lurus E.
Didalam medan listrik serba sama yang kuat medannya E,
bergerak partikel bermuatan positif dengan kecepatan vx.
Dalam hal ini partikel mengalami dua gerakan sekaligus,
yakni gerak lurus beraturan sepanjang sumbu x dan gerak
lurus berubah beraturan sepanjang sumbu y.
Oleh sebab itu lintasannya berupa parabola. Setelah
melintasi medan listrik, lintasannya menyimpang dari
lintasannya semula.
t= l
v
d= 1
2at 2= 1
2.q .Em.l2
vX2 (2.28)
Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik.
v=√vX2+vY 2
vY=a. t=q . Em.lvX (2.29)
Arah kecepatan dengan bidang horisontal :
tg q=vYvX (2.30)
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet
Besar gaya Lorentz pada partikel.
Pada arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja
gaya Lorentz.
F = B . I . l sin (2.31)
Arus listrik adalah gerakan partikel-partikel yang
kecepatannya tertentu, oleh sebab itu rumus di atas dapat
diubah menjadi :
F = B .
qt . v . t sin
F = B . q . v sin (2.32)
F adalah gaya Lorentz pada partikel yang muatannya q dan
kecepatannya v, B besar induksi magnetik medan magnet,
sudut yang diapit vektor v dan B.
Lintasan partikel bermuatan dalam medan magnet.
Gambar 2.8 Medan magnet
Tanda x menyatakan titik tembus garis-garis gaya
kemagnetan yang arah induksi magnetiknya ( B )
meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v,
bekerja gaya Lorentz.
F = B . q . v sin 900
F = B . q . v (2.33)
Vektor F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel
bergerak didalam medan magnet dengan lintasan bentuk :
LINGKARAN. Gaya centripetalnya yang mengendalikan
gerak ini adalah gaya Lorentz.
Fc = F Lorentz
mv2
R = B . q . v
R =
mvBq
R jari-jari lintasan partikel dalam magnet.
m massa partikel.
v kecepatan partikel.
q muatan partikel.
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan
kanan bila tangan kanan di buka : Ibu jari menunjukkan
( i ), keempat jari menunjukkan ( B ) dan arah telapak
tangan menunjukkan ( F )
Gambar 2.9 arah gaya Lorentz dengan kaidah tangan
kanan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami utarakan adalah sebagai
berikut:
1. Bunyi hukum Coulomb: “Besarnya gaya tolak-menolak
atau gaya tarik menarik antara kutub-kutub magnet,
sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya”.
2. Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet,
yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet
lain.
3. Medan magnet di sekitar penghantar berarus ada
beberapa misalnya saja pada penghantar lurus berarus,
penghantar melingkar dan disekitar kumparan.
B. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan pada makalah ini
yaitu:
1. Diharapkan kepada para pembaca agar memberikan
perbaikan yang semestinya demi kesempuranaan makalah
ini.
2. Diharapkan agar pembaca memberikan koreksi terhadap
materi-materi medan magnet yang sekiranya ada tidak
sesuai dengan yang sebenarnya.
3. Diharapkan kepada para pembaca untuk mencari referensi
lain agar dapat menambah wawasan.
DAFTAR PUSTAKA
http://azharifx.blogspot.com/2012_10_01_archive.html
http://nary-junary.blogspot.com/2013/03/makalah-medan-
listrik.html
http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/
percobaanlainnya/152-membuat-magnet-sederhana
http://aqudanfisika.blogspot.com/2010/08/blog-post.html.