kelompok 2 _ shift jumat euphorbiaceae 2
DESCRIPTION
Presentasi mengenai kelompok euphorbiaceae mengenai struktur secara makromorfologi maupun mikromorfologi yang ada pada kelas euphorbiaceae . Yang menjadi ciri khasnya dan membedakan dengan kelas yang lainnya ..Dengan melihat ciri morfologi yang ada maka kita dapat mengklasifikasikannyaTRANSCRIPT
Kelompok 2 – shift jumatCiri Morfologi dan
Klasifikasi Tumbuhan Euphorbiaceae
menurut Cronquist
Anggota kelompok :
Agustian Surya(10710002)
Rahmina Fitri (10710012)Laila Rahmah (10710019)
Lestari Veronika(10710039)
Weni Oktavia (10710043)Lukman Tri Wibowo (10710052)
Dessi Ekawati (10710074)
Endang Setia Ningsih(10710075)
Ellis Siti Zahidah(10710106)
pendahuluan Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah dimulai
sejak peradaban manusia berkembang. Penggunaan bahan alam sebagai obat cenderung
mengalami peningkatan dengan tersebarnya isu back to nature dan krisis perekonomian.
Indonesia adalah negara kedua terkaya di dunia dalam hal biodiversitas. Perlu dikembangkan aspek budidaya yang sesuai standar agar tumbuhan-tumbuhan berkhasiat ini dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.
Ciri morfologi merupakan identitas utama tumbuhan yang dapat menjadi acuan dalam pemilihan bahan baku obat bahan alam yang baik.
klasifikasiKingdom : Plantae Subkingdom : TracheobiontaSuperdivisi : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaSubkelas : RosidaeOrdo : EuphorbialesFamily : Euphorbiaceae
Suku Euphorbiaceae memuat sekitar 300 genus
ciri makroskopik Akar Daun Batang Buah dan biji Bunga
akar
sistem akar : tunggang tumbuhan yang
diperbanyak dengan stek memiliki sistem akar serabut, contohnya : Euphorbia milii yang diperbanyak dengan cara stek.
daunFilotaksis : Tersebar atau alternate : daun-daun pada
masing-masing nodus tersusun dalam suatu spiral contoh : Jatropha curcas
Berhadapan atau oposita : dua daun terletak pada satu nodus, masing-masing pada satu sisi
contoh : Euphorbia hirta
Dalam lingkaran atau vertisilata : tiga atau lebih daun terletak pada satu nodus
contoh : Euphorbia characias
Jatropha curcas Euphorbia hirta
Euphorbia characias
Komposisi daun : Daun tunggal : satu helai daun
(lamina), tanpa adanya persendian (artikulasi) pada dasar
Contoh : Antidesma bunius
Daun majemuk : dua atau lebih helai daun, tetapi anak daun kadang sulit dibedakan dari daun tunggal. Berupa daun majemuk menyirip (pinatus) atau menjari (palmatus).
Contoh : Sauropus androgynus
Antidesma bunius Sauropus androgynus
batang Dua macam : bulat dan bersudut. Bentuk hidup: pohon, herba, liana, kadang
sukulen Tumbuh tegak menjulang ke atas, beberapa
melengkung. Batang dan daunnya seringkali dengan sel
yang terspesialisasi atau pembuluh, mengandung getah latex yang berwarna susu berwarna, atau sedikitnya mengandung taniferaus/ substansi musilago
buah dan biji Buah skhizokarpium dengan merikarpia
memisah elastis kalau masak, atau drupa, baka atau samara.
Biji umumnya dengan caruncle micropylar, embrio lurus atau melengkung, dengan 2 kotiledon. Sering dengan endosperm yang berminyak dan protein beracun.
Contoh :Antidesma bunius (L.) Spreng.
Buah basah berdaging (drupa) berbentuk bulat telur atau bulat, bergaris tengah 8-10 mm, berwarna merah
kekuningan hingga violet kebiruan, berair. Biji berbentuk bulat telur memanjang, berukuran panjang
6-8 mm dan lebar 4.5-5.5 mm.
Jatropha curcas L.
Buah berupa buah kotak berbentuk bulat telur, diameter 2-4 cm, berwarna hijau ketika masih muda dan kuning jika
masak. Buah jarak terbagi menjadi 3 ruang yang masing-masing ruang diisi 3 biji. Biji berbentuk bulat lonjong, warna
coklat kehitaman. Biji inilah yang banyak mengandung minyak dengan rendemen sekitar 30-40%.
bunga perbungaan beragam yang berasal dari simosa, selalu
uniseksual periantium biasanya tidak menarik, monoklamideus atau
diklamideus stamen berjumlah 5 atau lebih, terkadang kurang anther terutama biasanya tetrasporangiat dan ditekal,
serbuk sari 2-3 inti ginesium terdiri dari lebih dari 2 karpel tergabung
membentuk compound, nuselus biasannya meluas, menonjol dari mikropili, dan berkontak dengan penutup
proliferasi plasenta yang membentuk atap di atas mikropili dan menyediakan jalur lewat untuk serbuk sari; kantung embrio kebanyakan berupa tipe polygonum
Euphorbia
Prostata
Bunga majemuk tandan tersusun dalam malai di ketiak daun, tandan bunga
bentuk bulat, berbulu hijau
Euphorbia
plumerioides
Bunga majemuk bentuk payung, di ujing batang, tangkai silindris, panjang
2-3 cm, kelopak bentuk tabung, ujung bercangap, merah, benang sari dan
putik panjang sekitar 3 mm, putih, mahkota bentuk corong, merah muda
Euphorbia
heterophylla
Bunga majemuk, bentuk payung, di ujung batang, tangkai silindris, panjang
1-2 cm, hijau, kelopak bentuk piala, hijau pucat, benang sari dan putik
halus, kuning, mahkota bentuk kuku, kuning
Euphrobia
tirucali
Bunga majemuk, tumbuh di ujung batang, kelopak bentuk tabung,
bercangap lima, bakal buah bentuk tabung, merah muda.
Euphorbia
pulcherrima
Majemuk, malai, tumbuh di ketiak daun dan di ujung batang, kelopak bentuk
lonceng, hijau kekuningan, mahkota kuning kemerahan, tangkai benang sari
jingga, kepala sari merah, putik dengan bakal buah beruang tiga, merah
Euphorbia hirta
Bunga majemuk, tumbuh di ketiak daun, kelopak bentuk cawan, ungu
kehijauan , mahkota panjang kurang lebih 1 mm, berambut, hijau
kemerahan
perbandingan beberapa spesies
ciri mikroskopikDaun
Pada penampang melintang daun tampak : Epidermis , dari beberapa lapis sel berbentuk segi
empat dan polygonal, dinding tebal,parenkim korteks,dinding tipis
Pada korteks terdapat : Serabut panjang dinding tebal,berlapis-lapis tidak
berlignin, Sel sekresi Berkas pembuluh tipe kolateral ; di antaranya
terdapat serabut, parenkim xylem, kadang-kadang dinding bernoktah
Serbuk
Berwarna hijau kecoklatan, pada Tirucalli herba dan Euphorbiae pulcherimae folium
Berwarna hijau lumut, pada serbuk daun remek daging (Exoecariae folium)
Berwarna hijau bintik putih pada daun jarak kaliki
Berwarna hijau kekuningan pada daun ceremai Fragmen pengenal adalah
Fragmen epidermis atas dan bawah, rambut kelenjar, pembuluh kayu, hablur kalsium oksalat berbentuk roset (pada Suropi folium, Phyllanthi herba, Exoecariae folium dan Ricini folium), dan hablur kalsium oksalat berbentuk prisma pada Phyllanthi acidi folium
Buah
Kulit buah terdiri dari 1 lapis sel epidermis Kulit buah bentuk pipih dengan dinding luar
cembung 2 lapis sel-sel kecil dengan dinding radial
agak menebal selapis sel menyerupai jaringan palisade
dengan dinding tangensial dalam dan luar lebih tebal dan berlignin
Biji dalam kulit biji terdapat 1 lapis skerenkim yang terdiri dari sel batu berbentuk segi empat atau segi panjang
HIRTAE HERBA : Herba Patikan Kebo, Euphorbia hirta L.
Batang Sel epidermis kekuningan, kutikula berbintik. terdapat banyak rambut. Korteks parenkimatik; saluran getah tersebar dalam jaringan korteks dan floem. Berkas pembuluh kolateral
Akar Di bawah epidermis terdapat beberapa lapis sel gabus. Pada parenkim korteks, floem, dan empulur terdapat saluran getah
Daun Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel-sel besar. Stomata tipe anomositik. Berkas pembuluh tipe kolateral Epidermis bawah berpenonjolan, kutikula tipis
Buah Kulit buah mempunyai epidermis berpapila, berambut, dan berlignin Sel sel endosperm kecil, berdinding tipis
Serbuk Warna hijau sampai hijau kelabu Stomata tipe anomositik yang terdapat pada epidermis atas dan epidermis bawah Rambut penutup dengan kutikula berbintik
ALEURITIDIS ENDOSPERM : Daging biji kemiri, Aleuritistriloba Forst.
Biji Pada melintang biji tampak endosperm terdiridari 1 lapis sel
epidermis Bentuk polygonal dengan kutikula tebal, di bawahnya terdapat
beberapa lapis sel parenkim, dinding tipis mengandung butir pati, butir aleuron, tetes minyak dan sedikit Kristal kalium oksalat bentuk roset
Kotiledon terdiri dari sel epidermis luar dan epidermis dalam bentuk empat persegi panjang dengan kutikula tipis
Serbuk Warna putih kekuningan berminyak Endosperm dengan parenkim termampat Butir pati, butir aleuron, dan tetes minyak yang tersebar dalam
jaringan Berkas pembuluh dengan penebalan tangga dan spiral
GLOCHIDIONIS FOLIUM : Daun dempul lelet, Glochidion borneense (M.A.) Boerl
Daun Satu lapis sel epidermis atas, bentuk empat persegi panjang, sel besar
dengan kutikula tebal Stomata tipe parasitic lebih banyak pada permukaan bawah Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari satu sampai dua sel bentuk
silindrik Jaringan bunga karang terdiri dari satu beberapa lapis sel bentuk bundar
atau lonjong tempat tidak teratur, banyak ruang antar sel, terdapat berkas pembuluh, dengan penebalan spiral
Pada mesofil dan parenkim tulang daun terdapat sel sekresi, Kristal kalsium oksalat bentuk roset dan prisma
Serbuk Warna hijau Fragmen epidermis atas dan fragmen epidermis bawah dengan stomata
tipe parasitic Fragmen mesofil dengan sel sekresi dan Kristal kalsium oksalat bentuk
roset dan prisma Berkas pembuluh kayu dengan penebalan bentuk spiral dan serabut
sklerenkm berisi Kristal kalsium oksalat
JANTROPHAE SEMEN : Biji jarak pagar, Jantropha curcas L
Biji kulit biji terdiri dua lapis : kulit luar (testa) dan kulit dalam (tegmen) Bagian testa terdiri dari kutikula tidak rata, epidermis luar yang terdiri dari
satu lapis sel serupa palisade, dinding tebal, mengandung lignin, lumen lebar berwarna coklat
parenkim berdinding agak tebal, tidak berlignin Pada bagian dalam terdapat ruang lisigen Epidermis dalam terdiri dari satu lapis sel serupa palisade Kulit dalam terdiri dari epidermis luar dan dalam yang kecil-kecil dengan
kutikula tipis Di bawah epidermis luar terdapat satu lapis sel seperti palisade, berdinding
tipis, tidak berwarna Dibawahnya terdapat 7 sampai 8 lapis sel sklerenkim
Serbuk Pada bagian biji berwarna abu-abu sampai kehitaman Fragmen endosperm dengan tetes-tetes minyak dan Kristal kalium oksalat
bentuk roset dan prisma serta butir-butir aleuron
terima kasih