kelompok 1 kewarganegaraan kelas 40 semester genap 2014
DESCRIPTION
Pasar BebasTRANSCRIPT
KewarganegaraanKELAS 40
RINA TRISFUANI B 3210100048
ANANTYA NOVANY S 4411100027
GANDHES INTEN P 4411100028
MARISSA JOHANI O 4411100034
M VIJAY FATHUR RAHMAN 5112100043
MUHAMMAD HAIDAR S 5112100210
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Page 1 of 13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “FILSAFAT PANCASILA” yang
ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Kewarganegaraan”.
Pada kesempatan ini, kami juga menyampaikan terima kasih kami kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Ibu Niken selaku dosen Pengantar Kewarganegaraan
3. Serta rekan – rekan Mahasiswa ITS yang membantu dalam pengerjaan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami sebagai penyusun makalah masih memiliki
banyak kesalahan dan kekurangan, semua kritik dan saran dari para pembaca akan sangat
kami apresiasi.
Surabaya, 4 Maret 2014
Penulis
Page 2 of 13
DAFTAR ISI
...............................................................................................................................................................1KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3BAB I.....................................................................................................................................................4PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1 Sejarah Pancasila...................................................................................................................6
2.2 Arti filsafat dan filsafat pancasila...........................................................................................7
2.3 Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa.............................................................8
2.4 Contoh penyimpangan nilai pancasila.................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................12PENUTUP.............................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
Page 3 of 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidiup bangsa Indonesia, lahir pada tanggal 1
Juni 1945. Sebagai filsafat sebuah negara, tentu saja terdapat pihak – pihak yang
merumuskan terbentuknya pancasila. Dalam catatan sejarah, para tokoh yang merumuskan
pancasila adalah, Mr. Mohammad Yamin, Prof. Mr. Soepomo, dan Ir.Soekarno.
Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat bangsa Indonesia. Pancasila
baru ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Pancasila
tersusun dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang
Dasar 1945.
Sebagai sebuah filsafat, pancasila cukup fleksibel dalam mencakup faham – faham
positif yang dianut oleh bangsa indonesia, dan faham –faham tersebut mempunyai keluasan
untuk mengembangkan diri. Selain itu, isi dari sila pada pancasila terdiri dari nilai – nilai dan
norma positif yang sesuai dengan pandangan hidup bangsa indonesia.
Sehingga, dengan demikian bahwa filsafat pancasila sebagai dasar filsafat bangsa
Indonesia harus dipahami dan di terapkan oleh seluruh warga negara indonesia, untuk
menciptakan kehidupan bangsa yang masyarakatnya saling menghormati, menjaga, dan
menjalankan ajaran filsafat pancasila.
Page 4 of 13
1.2 Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang diatas, adapun pokok bahasan yang akan kami
diskusikan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah pancasila?
2. Apakah arti filsafat, dan filsafat pancasila?
3. Bagaimana maksud kedudukan pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa
indonesia ?
4. Bagaimana contoh penyimpangan nilai pancasila ?
1.3 TujuanDengan adanya rumusan masalah tersebut, kami memiliki beberapa tujuan,
diantaranya sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah terbentuknya pancasila
2. Mengetahui arti filsafat dan filsafat pancasila dengan tepat
3. Dapat mendudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa
4. Memahami beberapa contoh penyimpangan nilai pancasila, sehingga
menghindari perilaku penyimpangan tersebut
Page 5 of 13
BAB IIPEMBAHASAN
1.4 Sejarah Pancasila
Dalam terbentuknya sebuah identitas bangsa, tentu saja tidak akan mungkin
terbentuk sendiri tanpa adanya proses yang panjang. Untuk mengetahui karakter sebuah
bangsa, kita harus mempelajari sejarah bangsa tersebut karena setiap bangsa memiliki
cara berpikir, kebiasaan, dan sistem pengetahuan yang berbeda. Berdasarkan informasi
sejarah, di tanah air indonesia pada jaman dahulu terdapat banyak sekali kerajaan
kerajaan yang memiliki aturan aturan yang berbeda. Lalu pada tahun 1500 Masehi, tanah
Indonesia mulai di kunjungi oleh pihak “asing” yang ingin merampas kekayaan sumber
daya alam yang ada di Indonesia. Selama tiga setengah abad lebih, bangsa ini dijajah oleh
bangsa asing. Sehingga akhirnya pada tahun 1942, pemerintah Hindia Belanda menyerah
tanpa syarat kepada jepang. Sejak saat itu, bangsa indonesia diduduki oleh tentara jepang.
Namun jepang tidak lama bertahan di Indonesia. Untuk menarik simpati bangsa indonesia
agar bersedia membantu Jepang dalam mengalahkan tentara sekutu, Jepang memberikan
janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di kelak kemudian hari. Janji tersebut
diucapkan oleh PM Kaiso pada 7 September 1944. Karena terus mendesak Jepang, maka
pada tanggal 29 April Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa
Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat
Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura)
Dalam maklumat tersebut sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan
mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang
untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang BPUPKI tanggal
1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengajukan mengenai calon dasar negara, yaitu :
1) Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2) Internasionalisme (perikemanusiaan)
3) Mufakat atau Demokrasi
4) Kesejahteraan Sosial
Page 6 of 13
5) Ketuhanan yang berkebudayaan
1.5 Arti filsafat dan filsafat pancasila
Lahirnya filsafat sebagai suatu sistem pemikiran tersendiri yang bersifat khas. Secara
etimologi filsafat berasal dari kata Yunani, yaitu filos dan sophos. Filos bermakna cinta,
sedangkan sophos adalah pengetahuan/kebijaksanaan. Pada hakikatnya filsafat adalah
sebuah usaha untuk memikirkan segala sesuatu secara rasional (bernalar), sistematik
(runtut), radikal (mendalam), komprehensif (menyeluruh), dan universal (objektif, tidak
subjektif). Sehingga yang dimaksud dengan berpikir secara filsafat atau berfilsafat adalah
berpikir dengan cara – cara yang rasional, memanfaatkan penalaran serta argumentasi yang
didasarkan pada akal sehat.
Secara etimologis, istilah pancasila menurut Muh. Yamin berasal dari kata sansekerta
yakni “panca” dan “sila”. Panca berarti lima, sedangkan sila memiiki dua makna, yaitu ‘syiila’
yang berarti aturan aturan, tingkah laku yang dipandang baik, normal, atau penting. Makna
yang kedua adalah ‘syila’ yang berarti asas-asas,dasar, atau sendi (Suhadi, 1986). Maka
dengan begitu, pancasila dapat berarti “lima tingkah laku yang penting” atau “lima dasar”.
Pengertian yang kedua dipandang lebih luas dibandingkan dengan pengertian yang pertama,
karena cakupan pengertian yang pertama (syiila) berkonotasi moral praktis dan terbatasi
dalam masalah tingkah laku.
Sebagai sebuah pandangan bangsa indonesia, pancasila bukanlah sekedar sebagai
ajaran – ajaran moral semata, melainkan pancasila sebagai sistem yang sangat luas. Ajaran
pancasila meresap ke sektor - sektor kehidupan warga negara indonesia.Pancasila
merupakan sebuah rumusan ideal bagaimana membangun bangsa Indonesia yang dicita-
citakan oleh keinginan luhur. Pancasila merupakan sebuah identitas bagi bangsa, dan
sekaligus sebagai landasan untuk menuju modernitasnya. Identitas Indonesia bukan dalam
arti sekedar dipertahankan, tetapi juga harus selalu dikembangkan.
Page 7 of 13
1.6 Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa
Hukum dasar atau konstitusi bagi suatu negara secara etimologis berarti peraturan yang
awal dan fundamental / pokok bagi berdirinya negara tersebut. Konstitusi berasal dari
bahasa perancis yang berarti membentuk. Konstitusi ada dua jenis yaitu yang tertulis dan
yang tidak tertulis. Contoh konstitusi yang tertulis adalah undang undang dasar (UUD) dan
untuk hukum yang tidak tertulis biasanya disebut dengan istilah konvensi. Maksud hukum
dasar tak tertulis bukan berarti tidak tertulis sama sekali, melainkan tidak disahkan oleh
lembaga berwenang tertentu. Sebaliknya, arti bahwa konstitusi atau hukum dasar itu
tertulis adalah bahwa konstitusi tersebut disahkan oleh lembaga berwenang tertentu.
Pengertian Pancasila sebagai dasar negara seperti dimaksud tersebut sesuai dengan
bunyi Pembukaan UUD 1945 Alinea IV yang secara jelas menyatakan. "Kemudian daripada
itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Norma hukum pokok dan disebut pokok kaidah fundamental daripada negara itu dalam
hukum mempunyai hakikat dan kedudukan yang tetap, kuat, dan tak berubah bagi negara
yang dibentuk. Dengan perkataan lain, dengan jalan hukum tidak dapat diubah. Fungsi dan
kedudukan Pancasila sebagai pokok kaidah yang fundamental. Hal ini penting sekali karena
UUD harus bersumber dan berada di bawah pokok kaidah negara yang fundamental itu.
Sebagai dasar negara Pancasila dipergunakan untuk mengatur seluruh tatanan
kehidupan bangsa dan negara Indonesia, artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan RepublikIndonesia (NKRI) harus
berdasarkan Pancasila. Hal ini berarti juga bahwa semua peraturan yang berlaku di negara
Republik Indonesia harus bersumberkan kepada Pancasila.
Page 8 of 13
Pancasila sebagai dasar negara, artinya Pancasila dijadikan sebagai dasar untuk
mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara. Pancasila menurut Ketetapan MPR No.
III/MPR/2000 merupakan "sumber hukum dasar nasional".
Dalam kedudukannya sebagai dasar negara maka Pancasila berfungsi sebagai
1) sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan
demikian Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia
2) suasana kebatinan (geistlichenhinterground) dari UUD
3) cita-cita hukum bagi hukum dasar negara
4) norma-norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan
pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur
5) sumber semangat bagi UUD 1945, penyelenggara negara, pelaksana pemerintahan.
MPR dengan Ketetapan No. XVIIV MPR/1998 telah mengembalikan kedudukan
Pancasila sebagai dasar negara RI.
Ideologi berisi pandangan hidup suatu bangsa yang menyentuh segala segi
kehidupan bangsa. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas
kearah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat membutuhkan pandangan hidup.
Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan
pedoman bagaimana mereka memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial
dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju. Dengan
berpedoman pada pandangan hidup sebagai ideologi, sebuah bangsa akan membangun
diri dan negerinya.
Ideologi pancasila adalah ideologi bangsa indonesia, sehingga sudah pasti bahwa
cakupannya terbatas pada wilayah Indonesia. Berbeda dengan ideologi lain, seperti
ideologi komunis, liberalis, kapitalis, fasis, dan lain lain, yang memilki usia cukup lama
dan dengan wilayah yang memiliki penganut yang luas. Pancasila sebagai ideologi baru
sebenarnya masih terus menerus dalam proses pencarian jati diri, apalagi jika dikaitkan
dengan permasalahan yang berkembang sangat cepat pada negara Indonesia saat ini.
Indonesia juga dihadapkan dengan permasalahan nasionalisme yang belum matang,
Page 9 of 13
setelah 60 tahun lebih Indonesia merdeka, masih belum meyakinkan semua warga
negara indonesia untuk sungguh sungguh memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
Pancasila sebagai ideologi bangsa, diharapkan dapat menjawab berbagai persoalan
yang ada. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila juga berperan sebagai pedoman
dan penuntun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan
demikian, ia menjadi sebuah ukuran/kriteria umum yang diterima dan berlaku untuk
semua pihak Secara sederhana, ideologi dipahami sebagai gagasan-gagasan dan nilai-
nilai yang tersusun secara sistematis yang diyakini kebenarannya oleh suatu masyarakat
dan diwujudkan di dalam kehidupan nyata. Nilai-nilai yang tercermin di dalam
pandangan hidup ditempatkan secara sistematis kedalam seluruh aspek kehidupan yang
mencakup aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan didalam
upaya mewujudkan cita-citanya..
1.7 Contoh penyimpangan nilai pancasila
Dalam kehidupan sehari – hari, masih terdapat banyak sekali penyimpangan
terhadap nilai nilai yang terkandung pada setiap sila pancasila.
Pada sila pertama, ketuhanan yang maha esa, bermakna agar seluruh warga negara
Indonesia saling menghormati keyakinan yang berbeda satu sama lainnya. Tidak
melakukan paksaan dalam mengajak pada ajaran agama tertentu, dan tidak berusaha
menghancurkan satu sama lainnya. Semua warga negara indonesia, berhak untuk
menentukan apa agamanya, dan bagaimana bentuk pengamalan ibadahnya sesuai
kepercayaan masing masing. Adapun bentuk pentyimpangannya adalah, seperti kasus
terror yang dilakukan oleh sekelompok golongan yang mengatasnamakan agama
tertentu.
Pada sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab, bermakna bahwa setiap
manusia diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, sama haknya dan sama hak serta kewajibannya.
Sehingga tidak di benarkan untuk membedakan satu sama lain dengan tolak ukur
kekayaan, ras, suku, warna kulit dan lain sebagainya. Kasus yang bertentangan dengan
sila ini adalah, pelanggaran HAM bagi rakyat kecil yang di tuduh melakukan kesalahan
Page 10 of 13
tanpa adanya bukti, hal ini semata mata dilakukan untuk kepentingan golongan tertentu
yang tidak ingin dirinya salah.
Pada sila ketiga, persatuan Indonesia, bermakna untuk menempatkan warga negara
Indonesia pada persatuan, kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa
indonesia diatas kepentingan pribadi dan golongan. Adapun contoh penyimpangan sila
ketiga ini adalah, banyak nya aliran aliran yang ingin memecah belah indonesia, aliran
tersebut berasal dari luar negara Indonesia dan berusaha untuk menyebarkan pemikiran
nya di dalam negara Indonesia.
Pada sila keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan, bermakna agar warga Indonesa memiliki kedudukan,
hak, dan kewajiban yang sama. Dalam menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya
selalu memperhatikan dan mengutamakan kepentingan negara dan kepentingan
masyarakat. Karena mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama, maka pada
dasarnya tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain. Sebalum
diambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama terlebih dahulu diadakan
musyawarah. Keputusan iusakan secara mufakat. Musyarwarah untuk mencapai
mufakat ini, diliputi oleh semangat kekluargaan, yang merupakan ciri khas Bangsa
Indonesia. Adapun kasus yang menyimpang dari pengamalan sila ini adalah, hukuman
yang tidak seimbang, antara koruptor yang merugikan negara, dengan hukuman pencuri
pisang.
Pada sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bermakna agar warga
Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk
menciptakan keadilan soial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini
dikembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain. Contoh
penyimpangannya adalah, banyaknya masyarakat miskin di tengah tengah gemerlap dan
mewahnya kehidupan masyarakat Indonesia yang modern.
Page 11 of 13
BAB IIIPENUTUP
1.8 Kesimpulan
1. Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia telah ada pada bangsa
Indonesia sejak jaman dahulu, semangat nasionalisme dan nilai – nilai budaya
tidak bertentangan dengan karakter bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai dasar negara memiliki pengaruh penting dalam penegakan
hukum yang ada.
3. Masih banyak terdapat penyelewengan terhadap pengamalan nilai – nilai yang
terkandung pada pancasila, hal ini diakibatkan karena kurang merasuknya rasa
nasionalisme pada sebagian warga negara Indonesia.
Page 12 of 13
DAFTAR PUSTAKA
1. Soedarso, 2012, Filsafat Pancasila Identitas Indonesia,Pustaka Radja, Surabaya.
2. http://www.pengertianahli.com/2013/05/pengertian-pancasila-sebagai-dasar.html
(diakses pada tanggal 5 Maret 2014)
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Lahirnya_Pancasila (diakses pada tanggal 5 Maret 2014)
Page 13 of 13