kelebihan kekurangan jurnal.pdf

4
Judul : Advanced 3D Visualization for Simulation Using Game Technology Penulis : Jonatan L.Bijl, Csaba A. Boer Negara : Delft, Belanda. Tahun : 2011 : 978-1-4577-2109-0/11/$26.00 ©2011 IEEE Sumber : dl.acm.org Reviewer : Neige Devi Samyono NPM : 55412277 Kelas : 3IA15 Institusi : Universitas Gunadarma Status : Mahasiswa Pada jurnal ini dikemukakan beberapa pernyataan seputar penggunaan dan perbandingan beberapa simulation tool (alat simulasi) dalam meningkatkan visualisasi tiga dimensi dalam sebuah simulasi dalam menggunakan teknologi game. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk membuktikan cara bekerja alat simulasi, aspek kejernihan serta realisme yang diciptakan dari visualisasi, pengkonfigurasian yang lebih mudah, dan pengimplementasian yang mampu kompatibel dengan teknologi grafik komputer terbaru. Kelebihan: Tiap-tiap simulation tool memberikan kemudahan tersendiri, antara lain i. AnyLogic yang menyediakan bentuk-bentuk dasar simulasi berupa state machine, action charts dan events. ii. Arena merupakan sebuah package yang mengedepankan aspek penyajian (presentasi) dimana produk dapat dibuat (created), dijalankan (run), dan disimpan dalam bentuk file berupa film. iii. Enterprise Dynamics memberikan fasilitas yang mampu menggambarkan diagram itu sendiri di dalam simulasi secara otomatis dalam bentuk 2D, dan untuk 3D harus dikonfigurasi lebih lanjut. iv. FlexSim memiliki animasi 3D yang telah terintegrasi di dalam inti di sistemnya yang digunakan untuk proses konstruksi dari simulasi, lay out, serta mode view (melihat) untuk menjalankan simulasi. v. Simio yang tidak jauh berbeda dari Enterprise Dynamics namun memberikan tampilan pengguna (user interface) yang lebih mudah untuk digunakan. i ii iii iv v Konkuren Interaktif Terintegrasi Dalam setiap simulation tool yang ada, kelima alat tersebut memiliki tiga aspek utama seperti dibawah ini: i. Meningkatkan performa proses rendering. Diantaranya level of detail, clipping and culling, batching, dan instancing. ii. Meningkatkan tampilan yang diberikan, seperti halnya dalam penggunaan efek

Upload: neige-devi-samyono

Post on 14-Nov-2015

198 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Kelebihan serta kekurangan dari dua jurnal perkembangan teknologi game

TRANSCRIPT

  • Judul : Advanced 3D Visualization for Simulation Using Game Technology Penulis : Jonatan L.Bijl, Csaba A. Boer Negara : Delft, Belanda. Tahun : 2011 : 978-1-4577-2109-0/11/$26.00 2011 IEEE Sumber : dl.acm.org Reviewer : Neige Devi Samyono NPM : 55412277 Kelas : 3IA15 Institusi : Universitas Gunadarma Status : Mahasiswa Pada jurnal ini dikemukakan beberapa pernyataan seputar penggunaan dan perbandingan beberapa simulation tool (alat simulasi) dalam meningkatkan visualisasi tiga dimensi dalam sebuah simulasi dalam menggunakan teknologi game. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk membuktikan cara bekerja alat simulasi, aspek kejernihan serta realisme yang diciptakan dari visualisasi, pengkonfigurasian yang lebih mudah, dan pengimplementasian yang mampu kompatibel dengan teknologi grafik komputer terbaru. Kelebihan: Tiap-tiap simulation tool memberikan kemudahan tersendiri, antara lain

    i. AnyLogic yang menyediakan bentuk-bentuk dasar simulasi berupa state machine, action charts dan events.

    ii. Arena merupakan sebuah package yang mengedepankan aspek penyajian (presentasi) dimana produk dapat dibuat (created), dijalankan (run), dan disimpan dalam bentuk file berupa film.

    iii. Enterprise Dynamics memberikan fasilitas yang mampu menggambarkan diagram itu sendiri di dalam simulasi secara otomatis dalam bentuk 2D, dan untuk 3D harus dikonfigurasi lebih lanjut.

    iv. FlexSim memiliki animasi 3D yang telah terintegrasi di dalam inti di sistemnya yang digunakan untuk proses konstruksi dari simulasi, lay out, serta mode view (melihat) untuk menjalankan simulasi.

    v. Simio yang tidak jauh berbeda dari Enterprise Dynamics namun memberikan tampilan pengguna (user interface) yang lebih mudah untuk digunakan. i ii iii iv v Konkuren Interaktif Terintegrasi

    Dalam setiap simulation tool yang ada, kelima alat tersebut memiliki tiga aspek utama seperti dibawah ini:

    i. Meningkatkan performa proses rendering. Diantaranya level of detail, clipping and culling, batching, dan instancing.

    ii. Meningkatkan tampilan yang diberikan, seperti halnya dalam penggunaan efek

  • iii. Meningkatkan fungsi dari penggunaan, seperti fokus dari game, dan juga dalam proses pengembangam (development) dalam membuat atau mengubah skrip/sintaks dari game.

    Ada beberapa komponen visualisasi pada game engine 3D antara lain:

    i. Komponen visualisasi yang terdapat pada game-engine umumnya meningkatkan teknologi grafis dalam segi penggambaran atau penciptaan gambar yang dihasilkan.

    ii. Desain atau model dari komponen visualisasi yang ada diciptakan untuk membuat visualisasi yang fleksibel, atau mudah untuk dioperasikan.

    iii. Aspek konkuren (concurrency) juga mempengaruhi, dimana dalam penggunaan model tersebut ditunjang dengan koneksi berupa TCP/IP dimana sinyal yang ditransmisikan dari simulasi ke visualisasi. Namun tidak hanya aspek konkuren, aspek post-run juga diperlukan, dengan menggunakan sistem basis data (database).

    iv. Remote animation pun dikembangkan dengan tujuan simulasi yang ada dapat dijalankan pada sebuah server, atau pada komputer berbeda yang terhubung dengan database milik server.

    Kekurangan: Dalam poin meningkatkan tampilan (the appearance), terlalu banyak efek yang

    dipergunakan dalam membuat sebuah gambar agar mendekati aspek realisme dianggap tidak terlalu penting.

    Konverter atau eksporter file memang lebih mudah untuk digunakan, namun pada tool dalam game yang lebih spesifik, seperti level editor tidak terlalu penting karena hanya didesain secara spesifik untuk jenis game tertentu.

    Level dari aspek realitas yang diimplementasikan dalam suatu teknologi 3D masih dipertanyakan apakah dianggap penting atau tidak.

  • Judul : Mobio Threat: A Mobile Game Based on the Integration of Wireless Technologies

    Penulis : Wilian Segatto, Eduardo Herzer, Cristiano L. Mazzotti, Joao R. Bittencourt, Jorge Barboza

    Negara : Universidade do Vale do Rios dos Sinos (UNISINOS), Brazil Tahun : 2008 Publikasi : ACM Computers in Entertainment, Vol. 6, No. 3, Article 39 Sumber : dl.acm.org Reviewer : Neige Devi Samyono NPM : 55412277 Kelas : 3IA15 Institusi : Universitas Gunadarma Status : Mahasiswa Pada jurnal ini akan dijelaskan tentang suatu project game yang bergelut dalam bidang pervasive gaming. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk membuktikan perangkat yang digunakan dalam teknologi game dapat membuat game yang lebih inovatif dikelasnya. Kelebihan: Tentang perangkat yang digunakan:

    i. Menggunakan teknologi wireless, RFID, QR code untuk interaksi antar objek.

    ii. Bluetooth untuk pertukaran informasi antar pemain yang jaraknya berdekatan

    iii. IEEE 802.11 protokol WiFi untuk mengkoneksikan semua pemain ke server game

    Meningkatnya pengalaman dalam bermain game, dimana dimudahkan dalam segi berinteraksi dan lokalisasi. Game yang ada juga didistribusikan melalui rumah serta sekolah.

    Setiap kali pemain sedang menjalankan game, lokasi lain yang belum ditelusur bisa secara langsung dikonstruksi walaupun game sedang berjalan menelusuri lokasi lain.

    Terbagi atas beberapa layer, antara lain user interface, game engine, communicaton protocol, adaptive interaction layer (keyboard, QR code, IrDA, RFID), Bluetooth, dan IEEE 802.11).

    Dalam hal pengimplementasian, game Mobio Threat ini mampu dimainkan sampai dengan delapan pemain.

    Kebutuhan dari perangkat yang digunakan dalam menjalankan game Mobio Threat ini tidak memerlukan processor yang terlalu tinggi dan tidak membutuhkan RAM yang terlalu besar.

    Terdapat coordinate manager yang bertanggung jawab untuk memperbarui peta bagi klien yang bermain, mengacu pada event lokalisasi.

    Apabila pemain tidak memiliki kamera untuk pendeteksian QR code, maka Mobio Threat akan secara otomatis ketidak adaan dari komponen tersebut dan menon-aktifkan mode QR code, namun tetap bisa berinteraksi dengan cara mengetik melalui keyboard virtual dan kode alfa-numerik.

    Projek ini bersifat portable, jadi metode lokalisasi yang diimplementasikan lebih

  • Kekurangan: Pervasive gaming merupakan salah satu game yang dimana setiap pemainnya

    harus berpindah secara fisik ke lokasi tertentu untuk melaksanakan suatu tugas di dalam game (hanya bagi orang-orang dengan lokasi terdekat saja, termasuk dalam mengirim dan menerima info dan fungsi lingkungan berupa lokasi dan data pemain).

    Spesifikasi komponen yang digunakan: i. Library atau pustaka dari Avetana Bluetooth 2007, dimana mesin

    pencariannya sangat lambat dikarenakan ia mendeteksi seluruh perangkat dalam jangkauan tersebut (menyebabkan hilangnya aspek dinamisme dalam game tersebut)

    ii. Jangkauan yang mampu ditempuh dari teknologi Wireless yang diimplementasikan tidak lebih dari 200m.

    iii. Penanda dari RFiD yang ada bersifat pasif, sehingga jarak ketika membaca kode tersebut harus dekat.