kegiatan tribina dan kespro di kampung kb kabupaten … · 2018-07-10 · mendapatkan cinta kasih...
TRANSCRIPT
1
KEGIATAN TRIBINa dan kespro
di kampung KB
kabupaten klaten
2018
OLEH : V. RETNO SETYANINGSIH, SKM, MMR
DISSOSP3AKB KLATEN
3. STUNTING
Kegiatan 2018 yang mendukung 1000 HPK dan Penurunan Stunting
A. Pembuatan Prototype Media KIE BKB –HI :
Iklan Radio/ TV, Lembar Balik, Buku, Poster,
Leaflet, Buku Saku, Banner, dll.
1. Materi Peran Ayah (leaflet, poster, standing banner)
2. Materi 1000 HPK (leaflet, buku saku, Roll Banner, Poster)
3. Media KKA (film tutorial) 4. Materi Pengasuhan orang tua bekerja (leaflet, poster dan buku saku)
5. Materi 8 Fungsi Keluarga (buku saku dan poster)
6. Materi Pengasuhan 6-10 tahun (buku saku dan poster) 7. Modul Sadar Lingkungan (Buku saku, standing banner, • leaflet dan poster)
8. Materi Pencegahan Stunting (Buku saku, standing banner, leaflet dan poster)
9. Materi Orangtua Hebat 0-6 Tahun (Buku Saku, billboard Orangtua Hebat, Film Orangtua Hebat, Iklan Radio, Iklan Televis
28
B. Sosialisasi Prototype 1000 HPK
C. Penggandaan Prototipe 1000 HPK
D. Seminar Nasional Pengasuhan Anak
(materi tentang 1000 HPK dan Stunting)
E. Pekan Peduli 1000 HPK dalam rangka
penurunan stunting di 5 Provinsi dengan
stunting tertinggi
1. Nusa Tenggara Timur : Kabupaten
Lembata
2. Sulawesi Barat: Kabupaten Polewali
Mandar
3. Kalimantan Selatan: Kabupaten Hulu
Sungai Utara
4. Gorontalo: Kabupaten Gorontalo
5. Sulawesi Tengah : Kabupaten Banggai
Sesuai dengan List 1000 Desa di 100
Kabupaten/Kota sasaran Intervensi Penurunan
Stunting untuk th 2018 yg telah ditetapkan oleh
Bappenas dan TNP2K dan diintegrasikan
dengan lokasi Kampung KB
10 Desa Prioritas intervensi Stunting diKabupaten Klaten
1. Sanggrahan 2. Randusari 3. Titang 4. Sumyang 5. Granting 6. Ngaren 7. Butuhan 8. Keprabon 9. Tibayan 10.Gemblegan
Prambanan
Jogonalan
PEDAN
kalikotes
jatinom
DELANGGU
POLANHARJO
PENGERTIAN STUNTING
2
• Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
balita akibat dari kekurangan gizi kronis
sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
• Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam
kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir,
tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia
2 tahun.
• Balita pendek (stunted) dan sangat pendek
(severely stunted) adalah balita dengan panjang
badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut
umurnya dibandingkan dengan standar baku
WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference Study)
2006 nilai z-scorenya kurang dari -2SD (stunted)
dan kurang dari –
3SD(severelystunted)(Kepmenkes1995/MENKES/S
K/XII/2010).
3 KOMPONEN PENANGGULANGAN
STUNTING
POLA
ASUH
POLA
MAKAN
SANITASI
SLOGAN
Cegah Stunting, Itu
Penting
120cm
110 cm
3 Intervensi Program BKKBN
Kerangka intervensi stunting di indonesia
• INTERVENSI GIZI SENSITIF
• 1. Menyediakan dan memastikan akses terhadap air bersih.
• 2. Menyediakan dan memastikan akses terhadap sanitasi.
• 3. Melakukan fortifikasi bahan pangan.
• 4. Menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB)).
• 5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
• 6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
• 7. Memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua.
• 8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universal.
• 9. Memberikan pendidikan gizi masyarakat.
• 10. Memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi pada remaja.
• 11. Menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin.
• 12. Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi
INTERVENSI GIZI SPESIFIK 1. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu Hamil 2. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu Menyusui dan
Anak Usia 0-6 Bulan 3. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu Menyusui dan
Anak Usia 7-23 bulan
Kontribusi 70 % Non Kesehatan
Kontribusi 30 % Kesehatan
Fasilitasi Kegiatan Kampung KB dari Dissosp3AKB
Pokja Kampung KB
Forum Musyawarah Desa
Lokakarya mini
Ketahanan Keluarga
Tribina
UPPKS
Penduduk Jawa Tengah
Tahun 2010
Balita :
2,78 juta
Lansia :
2,29 Juta
Remaja :
8,19 Juta
2000000 1500000 1000000 500000 0 500000 1000000 1500000 2000000
0 - 4
5-9
10-11
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75 +
JUMLAH PENDUDUK 32.382.657 jiwa
PEREMPUAN LAKI-LAKI
Remaja
Gemas
PEMBANGUNAN KELUARGA
Balita
sehat
Lansia
Tangguh
Pendekatan Siklus Keluarga
Ortu yang
Hebat
8
Fungsi Agama Fungsi
Sosial Budaya
Fungsi Perlindu
ngan
Fungsi Ekono
mi
Fungsi Sosial & Pendidi
kan
Fungsi Lingku ngan
Fungsi Repro duksi
Cinta dan
Kasih Sayang
14
Usia Sekolah
6
4
5
3
2
Hamil
Usia Kerja
1
Nikah
Usia
Lanjut
Bayi & Anak
Keluarga Sejahtera
Siklus
Kehidupan
Fungsi
Keluarga
1
2
3
4 5 6
7
8
1. Fungsi Agama:
Agama adalah kebutuhan dasar manusia, kelg tempat
pertama seseorang mengenal agama.
2. Sosial Budaya :
Keluarga sebagai bagian dari masyarakat diharapkan
mampu mempertahankan dan mengembangkan
sosial budaya setempat.
3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Mendapatkan cinta kasih adalah hak anak dan
kewajiban orang tua untuk memenuhinya.
Fungsi Keluarga
4. Fungsi Perlindungan
Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat
berlindung bagi anggota keluarga.
5. Fungsi Reproduksi
Salah satu tujuan perkawinan adalah
melestarikan keturunan, karena itu pengembangan
keturunan menjadi tuntunan fitrah manusia.
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi
anak-anaknya.
8 FUNGSI KELUARGA
7. Fungsi Ekonomi
Pemenuhan kebutuhan berupa sandang, pangan dan papan adalah kewajiban setiap orang tua. Dalam fungsi ini ada lima nilai dasar yang harus dipahami dan ditanamkan yaitu : hemat, teliti, disiplin, peduli dan ulet
8. Fungsi Lingkungan
Kemampuan keluarga dalam pelestarian lingkungan merupakan langkah yang positif. Penempatan diri untuk keluarga sejahtera dalam lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam yang dinamis secara serasi, selaras dan seimbang. Dalam fungsi lingkungan adal dua nilai dasar yang harus dipahami yaitu bersih dan disiplin
8 FUNGSI KELUARGA
BINA KELUARGA BALITA - ANAK
Wadah kegiatan keluarga yang
mempunyai balita-anak, bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan orang tua
(Ayah dan Ibu) & anggota keluarga lain untuk mengasuh
& membina tumbuh kembang anak melalui kegiatan
rangsangan fisik, mental, intelektual,
emosional, spiritual, sosial dan moral untuk mewujudkan
SDM yg berkualitas dalam rangka meningkatkan
kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber-KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS) anggota kelompok kegiatan
Pelaksanaan pengasuhan dalam BKB
perlu 9 dimensi orang tua hebat 18
1. Bersiap-siap menjadi Orangtua
2. Memahami Peran Orangtua
3. Memahami Konsep Diri Orangtua
4. Melibatkan Peran Ayah
5. Mendorong Tumbuh Kembang Anak
6. Membantu Tumbuh Kembang Balita
7. Menjaga Anak dari Pengaruh Media
8. Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita
9. Membentuk Karakter Anak Sejak Dini
BKB
Dimensi Ortu hebat
BINA
KELUARGA REMAJA (BKR)
Wadah kegiatan yang beranggotakan keluarga yang mempunyai anak remaja 10-24 tahun, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang remaja serta meningkatkan kesertaan pembinaan dan kemandirian ber-KB bagi PUS anggota kelompok BKR
HASIL YANG DIHARAPKAN MELALUI
PROGRAM GENRE - BKR
PENDIDIKAN SETINGGI MUNGKIN
PEKERJAAN KOMPETITIF
MENIKAH TERENCANA
AKTIF DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
POLA HIDUP SEHAT
SEHARI-HARI REMAJA
MENJADI
GENERASI
EMAS
PROGRAM GENRE
Suatu program untuk membantu dan memfasilitasi terwujudnya Tegar Remaja,
yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR, menunda usia pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.
KATAKAN . . .
Tidak Pada Nikah Dini
Tidak pada Seks Sebelum Menikah dan
Tidak pada Narkoba
Say No to Early Marriage
No Sex Before Marriage
And No Drug..!!
23
BINA KELUARGA LANSIA (BKL)
Adalah kelompok kegiatan (Poktan) keluarga yang mempunyai Lansia yang bertujuan meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan keluarga yang memiliki lansia dan lansia itu sendiri untuk
meningkatkan kualitas hidup lansia dalam rangka meningkatkan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber- KB bagi PUS anggota kelompok kegiatan.
24
7 Dimensi Lansia Tangguh (BKL)
1. Dimensi fisik
2. Dimensi Sosial
3. Dimensi Spiritual
4. Dimensi Vokasional (Profesional)
5. Dimensi Emosional
6. Dimensi Lingkungan
7. Dimensi Intelektual
Adalah sekumpulan keluarga yg saling berinteraksi yang terdiri dari berbagai tahapan keluarga sejahtera serta anggota masyarakat yang berminat dalam mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera, aktif melakukan berbagai kegiatan bersama dalam bidang usaha ekonomi produktif
26
UPPKS ( USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA )
1. Membentuk
Kelompok.
2. Mengenali Peluang
Pasar.
3. Menentukan Jenis
Usaha.
4. Menggalang Modal
Usaha.
6. Melakukan
Aktivitas Pemasaran.
7. Mengelola administrasi
Keuangan Kelompok
8. Menjalin Kemitraan untuk
Membina & Mendampingi
Kelompok
5. Menyelenggarakan
Proses Produksi
LANGKAH
MENINGKATKAN PENGHASILAN
KELUARGA MELALUI 8
UPPKS
TERIMAKASIH