kedudukan as sunnah

5
Kedudukan As-Sunnah As Sunnah adalah Sumber Hukum Islam Kedua Setelah Al- Quran Urgensi dan kedudukan Sunnah dalam Islam adalah sangat agung dan tempatnya sangat mulia. Sunnah Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam menduduki derajat kedua setelah Al Quran. Dasar agama yang pertama adalah Kitab Allah Ta’ala dan yang kedua adalah Sunnah Nabi. Sedangkan pondasi dalil-dalil selain keduanya seperti ijma’ (kesepakatan ulama) dan kias adalah mengikuti keduanya. Demikian itu karena sunnah Nabawiyah adalah wahyu dari Allah Yang Maha Tinggi. Firman-Nya Ta’ala: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” [QS. An Najm: 3-4] Sunnah adalah wahyu dari Allah Ta’ala yang diwahyukan kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah menyampaikan wahyu ini kepada manusia berupa perintah-peruntah dan larangan-larangan. As-Sunnah Berfungsi Sebagai Tafsir Al-Quran Sunnah juga menjelaskan Al Quran, menafsirkan dan menerangkannya. Memerinci yang global, membatasi yang mutlak, mengkhususkan yang umum, menghapus sebagian hukum-hukumnya, mendatangkan hukum-hukum tambahan pada hukum yang ada dalam Al Quran. Firman-Nya Ta’ala: Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka.” [QS. An Nahl: 44]

Upload: adinda

Post on 25-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas agama

TRANSCRIPT

Kedudukan As-Sunnah

As Sunnah adalah Sumber Hukum Islam Kedua Setelah Al-QuranUrgensi dan kedudukan Sunnah dalam Islam adalah sangat agung dan tempatnya sangat mulia. Sunnah Rasulullah sholallahu alaihi wasallam menduduki derajat kedua setelah Al Quran. Dasar agama yang pertama adalah Kitab Allah Taala dan yang kedua adalah Sunnah Nabi. Sedangkan pondasi dalil-dalil selain keduanya seperti ijma (kesepakatan ulama) dan kias adalah mengikuti keduanya.

Demikian itu karena sunnah Nabawiyah adalah wahyu dari Allah Yang Maha Tinggi. Firman-Nya Taala:

Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). [QS. An Najm: 3-4]

Sunnah adalah wahyu dari Allah Taala yang diwahyukan kepada Rasulullah sholallahu alaihi wasallam. Rasulullah menyampaikan wahyu ini kepada manusia berupa perintah-peruntah dan larangan-larangan.

As-Sunnah Berfungsi Sebagai Tafsir Al-QuranSunnah juga menjelaskan Al Quran, menafsirkan dan menerangkannya. Memerinci yang global, membatasi yang mutlak, mengkhususkan yang umum, menghapus sebagian hukum-hukumnya, mendatangkan hukum-hukum tambahan pada hukum yang ada dalam Al Quran. Firman-Nya Taala:

Dan Kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka. [QS. An Nahl: 44]

Di antara contoh penjelasan itu bahwa Allah Azza wa Jalla memerintahkan shalat wajib lima kali dalam satu hari satu malam dalam Al Quran secara global. Tidak menjelaskan jumlah rakaatnya.

Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. [QS. Al Ankabut: 45]

Lalu Rasul menjelaskan dalam sunnahnya tentang sifatnya. Demikian juga dalam masalah ibadah dan muamalah selainnya, sebagaimana yang disebutkan dalam kitab-kitab hadits dan fiqih.

Adapun hubungan sunnah dengan Al-Quran dari segi hukum yang datang didalam nya, maka sebenarnya sunnah tidak melampaui salah satu dari tiga hal1. Adakalanya Assunnah itu menetapkan atau mengukuhkan hukum yang telah ada dalam Al-Quran. Jadi hukum tersebut mempunyai dua sumber dan dua dalil yaitua. Dalil yang mentapkan dari ayat0ayat Alquran danb. Dalil yang mengukuhkan berupa sunnah RasulDiantara hukum-hukum dalam kategori ini adalah perintah untk mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadhan, melaksanakan haji di baitullah, larangan menyekutukan Allah dan berbagai hal yang diperintahkan maupun yang dilarang lainnya, yang telah ditunjuki oleh Al-Quran dan dikukuhgkan oleh sunnah Rasul saw dan dalil atas hukum itu dikemukakan dari kedua-duanya.2. Adakalanya assunnah itu memerinci dan menafsirkan terhadap sesuatu yang datang dalam Al-Quran secara global, membatasi terhadap hal-hal yang datang dalam dalam Al-Quran secara mutlak atau mentakhsis sesuatu yang datang didalam nya secara umum.3. Adakalanya sunnah itu menetapkan dan membentuk hukum yang tidak terdapat didalam Al-Quran. Hukum ini ditetrapkan berdasarkan sunnah dan nash Al-Quran tidak menunjukinya. Diantara sunnah dalam kategori ini ialah pengharaman mengumpulkan (mengawini) seorang wanita dan bibinya (saudara perempuan ayahnya atau saudara perempuan ibunya), pengharaman binatang buas yang bertaring dan jenis burung yang bercakar tajam, an pengharaman mengenakan kain sutera, dan memakai cincin bagi kaum laki-laki.

As-Sunnah sebagai kepatuhan kepada Rasulullah dan berarti patuh kepada AllahAllah Jalla wa Ala telah memerintahkan kita untuk mentaati Rasul dan mengabarkan bahwa barangsiapa yang mentaati Rasul berarti mentaati Allah.

Barangsiapa yang mentaati Rasul itu sesunggunya ia telah mentaati Allah [QS. An Nisaa: 80].

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [QS. Ali Imran: 31].

Barang siapa mentaati Rasul berarti dia berpegang dengan sunnah dan beramal dengannya.

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. [QS. Al Hasyr: 7]

Allah Tabaraka wa Taala memerintahkan untuk mengambil apa yang diberikan Rasul, yaitu yang diperintahkan, diinginkan, dan yang disyariatkan. Dan menjauhi setiap larangannya.

Ayat-ayat yang seperti ini berjumlah banyak. Karena itu ketika terjadi perselisihan, Allah memerintahkan untuk kembali kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya untuk memutuskan perselisihan.

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [QS. An Nisaa: 59]

Kembali kepada Allah maksudnya: Kembali kepada Kitab Allah Yang Maha Suci. Sedangkan kembali kepada Rasul sholallahu alaihi wasallam berarti kembali kepada beliau ketika beliau hidup, dan kembali kepada sunnahnya setelah wafatnya alaihi shalatu wa salam.

Perintah untuk kembali kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya adalah perintah yang berlangsung sampai hari kiamat. Karena Sunnah selalu menjadi pendamping Al Quran. Tanpa Sunnah seorang muslim tidak akan bisa memahami dan mengaplikasikan Al Quran.

Barang siapa yang menyatakan bahwa seorang muslim cukup dengan Al Quran saja tanpa sunnah Nabi, berarti dia telah menjadi golongan ingkarus sunnah (pengingkar Sunnah). Ini adalah golongan yang tersesat. Wallahu alam.

Buku kitab As-Sunnah yang paling unggul:1. Shahih Bukhari2. Shahih Muslim3. Sunan Abu Daud4. Sunan Nasai5. Sunan Tirmidzi6. Sunan Ibnu Majah7. Musnad Imam Ahmad

https://gamisdankurma.wordpress.com/2013/08/02/kedudukan-sunnah-dalam-islam/http://imamahzuchroh.blogspot.com/2013/10/kedudukan-dan-fungsi-sunnah-terhadap-al.html