kebutuhan dan perilaku pencarian informasi pemakai...

98
Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra dalam Mengakses Informasi di Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Disusun oleh: ABKARINA MUSA’ADAH NIM. A2D009044 PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

Upload: vanphuc

Post on 06-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai

Tunanetra dalam Mengakses Informasi di Perpustakaan Balai

Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan

Disusun oleh:

ABKARINA MUSA’ADAH

NIM. A2D009044

PROGRAM STUDI S1 ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

ii

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya,

Nama : Abkarina Musa‟adah

NIM : A2D009044

Jurusan : S1 Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Diponegoro Semarang

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian

Informasi Pemakai Tunanetra dalam Mengakses Informasi di Perpustakaan

Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung” benar-benar merupakan karya saya

sendiri, bukanlah hasil jiplakan baik sebagian maupun seluruhnya dari karya

ilmiah orang lain. Semua sumber yang diperoleh dari bahan pustaka, maupun

sumber lain berdasarkan tata cara penulisan karya ilmiah yang lazim.

Semarang, 16 September 2013

Yang menyatakan,

Abkarina Musa‟adah

NIM A2D009044

Page 3: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“ Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru

yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.” (Evelyn

Underhill)

“Sampai dimana anda hari ini, dan akan sampai kemana anda besok,

ditentukan oleh pikiran anda.”(James Allen)

PERSEMBAHAN

Dengan selesainya skripsi ini, Penulis mempersembahkan kepada :

Kedua Orang tuaku, Bapak Zidni Nuri dan Ibu Waliyati tercinta,

terimakasih atas do‟a dan pengorbanan yang telah diberikan.

Nenekku tercinta

Keluargaku tercinta

Sahabat2 tersayang

Teman angkatan 2009

Page 4: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

iv

Page 5: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

v

Page 6: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

vi

PRAKATA

Assalamu’alaikum, wr.wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya, sehingga penulis diberi

kesempatan untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kebutuhan dan Perilaku

Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra dalam mengakses Informasi di

Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung”.

Pada kesempatan ini penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas

dari bantuan dan partisipasi berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis

dalam melakukan penyusunan skripsi ini. Penulis menyampaikan terima kasih

kepada :

1. Bapak Prof. Sudharto P Hadi, MES., Ph.D. selaku Rektor Universitas

Diponegoro.

2. Bapak Dr. Agus Maladi Irianto, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Diponegoro.

3. Ibu Dra. Sri Ati, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu

Perpustakaan dan selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

arahan kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

4. Bapak Drs. Jumino, M.Lib selaku Dosen Wali.

Page 7: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

vii

5. Kepada pengurus yang telah mengizinkan melakukan penelitian di

perpustakaan balai rehabilitasi sosial dan memberikan bantuannya

selama penelitian.

6. Seluruh informan yang telah bersedia memberikan waktunya untuk

penulis.

7. Bapak Zidni Nuri, Ibu Waliyanti dan keluarga nenekku tercinta yang

telah memberikan do‟a dan motivasi.

8. Amelia Indira, Jefsicca, Yusi Fibriyanti, Tri Wulandari, dan Tentya yang

selalu setia dan memberikan bantuan serta semangat selama ini.

9. Farouki Dinda Rassarandi orang spesial yang telah setia, dan tidak

pernah bosan mendengarkan keluhan, selalu membantu serta memberi

motivasi dan semangat.

10. Teman-teman seperjuangan saat bimbingan Nadia, Esti, Win, Nafsil,

Ricky, Anri, dan Farid terimakasih atas bantuannya.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Namun, penulis

mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai

pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

pengembangan Ilmu Perpustakaan.

Semarang, 16 September 2013

Penulis

Page 8: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

PRAKATA ............................................................................................................ vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

ABSTRAK ............................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

1.5 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 5

1.6 Kerangka berfikir ........................................................................ 5

1.7 Batasan Istilah ............................................................................. 6

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1 Perpustakaan ............................................................................... 7

2.2 Pemakai ....................................................................................... 8

2.3 Tunanetra..................................................................................... 9

Page 9: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

ix

2.4 Informasi ..................................................................................... 10

2.5 Kebutuhan Informasi ................................................................... 11

2.6 Perilaku Pencarian Informasi ...................................................... 13

2.7 JAWS screen Reader .................................................................. 17

2.8 Penelitian Terdahulu ................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Metode penelitian ........................................................ 20

3.2 Objek dan Subjek Penelitian ....................................................... 21

3.3 Informan ...................................................................................... 21

3.4 Jenis dan Sumber data ................................................................. 22

3.5 Variabel dan indikator ................................................................. 22

3.6 Teknik Pengumpulan data ........................................................... 23

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................... 25

BAB IV GAMBARAN UMUM Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi

Temanggung

4.1 Sejarah Singkat ........................................................................... 27

4.2 Visi dan Misi Perpustakaan Daerah Jawa Tengah ...................... 28

4.3 Struktur organisasi ...................................................................... 29

4.4 Anggota ....................................................................................... 30

4.5 Koleksi ........................................................................................ 30

4.6 Layanan Perpustakaan ................................................................. 31

4.6 Sarana dan Prasarana Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi

Temanggung ................................................................................ 33

Page 10: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

x

BAB V KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI

PEMAKAI TUNANETRA

5.1 Informan ...................................................................................... 35

5.2 Informasi ..................................................................................... 36

5.3 Kebutuhan Informasi ................................................................... 38

5.3.1 Latar Belakang kebutuhan Informasi ....................................... 38

5.3.2 Pendidikan ................................................................................ 39

5.3.3 Tujuan Menambah Wawasan ................................................... 40

5.3.4 Tuntutan Pekerjaan................................................................... 41

5.3.5 Menambah Informasi ............................................................... 41

5.3.6 Rasa Ingin Tahu dan Lingkungan ............................................ 42

5.3.7 Kesuaian kebutuhan Informasi ................................................. 42

5.4 Perilaku Pencarian Informasi ...................................................... 45

5.4.1 Jenis Informasi ......................................................................... 45

5.4.2 Bentuk Informasi ...................................................................... 46

5.4.3 Tempat Mendapatkan Informasi .............................................. 47

5.4.4 Kapan dan Bagaimana mengenal JAWS.................................. 48

5.4.5 Tahapan Pencarian Informasi ................................................... 50

5.4.6 Pemanfaatan Informasi............................................................. 53

5.4.7 Kepuasan Informan terhadap informasi ................................... 54

5.5 Motivasi ...................................................................................... 57

5.6 Kendala-Kendala ......................................................................... 58

5.6.1 Kebutuhan Informasi ................................................................ 58

Page 11: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

xi

5.6.2 Perilaku Pencarian Informasi ................................................... 60

BAB VI PENUTUP

6.1 Simpulan ..................................................................................... 62

6.2 Saran ............................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 68

Page 12: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Penulis ................................................................................. 67

Lampiran 2 Daftar Pertanyaan wawancara ........................................................... 68

Lampiran 3 Hasil Reduksi wawancara ................................................................. 69

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian .................................................................... 83

Lampiran 5 Lembar konsultasi ............................................................................. 86

Lampiran 6 Surat keterangan penelitian ............................................................... 88

Lampiran 7 Surat perizinan penelitian .................................................................. 89

Page 13: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

xiii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan dan perilaku

pencarian informasi pemakai tunanetra dalam mengakses informasi di

perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung. Desain penelitian

yang digunakan adalah deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus dan

menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara

observasi dan wawancara. Informan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan

metode purposive sampling yaitu karena hanya mengambil informan yang

memenuhi kriteria yang digunakan penulis untuk penelitian. Informan yang

penulis pilih dengan kriteria sering datang ke perpustakaan, terdiri dari 6 tunanetra

Balai Rehabilitasi Sosial yang dipilih dari 1 tunanetra dari pengurus Balai dan 5

tunanetra yang tinggal di asrama panti Balai Rehabilitasi Sosial. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa semua tunanetra membutuhkan informasi yang

dilatarbelakangi dan tuntutan pekerjaan dan rasa ingin tahu. Di samping itu,

Mereka membutuhkan informasi untuk menambah wawasan. Sebagian tunanetra

membutuhkan informasi karena tidak mau tertinggal dengan orang normal. Dalam

melakukan pencarian informasi tunanetra lebih memilih menggunakan komputer

bicara atau “software JAWS” dengan akses internet. Selain itu, juga

menggunakan media lain dalam pencarian informasi yaitu membaca buku-buku

braille di perpustakaan, meminjam buku digital, mendengarkan berita di radio,

mendengarkan siaran televisi, mengunjungi perpustakaan yang lebih lengkap dan

bertanya kepada teman yang lebih tahu. Sebagian tunanetra merasa ada kendala

terhadap informasi yang mereka cari karena masih banyaknya hambatan serta

keinginan untuk mendapatkan informasi tersebut. Namun, ada juga yang sudah

merasa cukup dengan media yang dapat mereka gunakan untuk mencari

informasi.

Kata kunci: Kebutuhan Informasi Tunanetra, Perilaku Pencarian Informasi

Page 14: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Istilah perpustakaan sudah tidak asing lagi bagi kita di era modern

sekarang ini. Di mana perpustakaan sebagai pusat informasi mempunyai

fungsi penting bagi perkembangan kegiatan belajar mengajar. Namun tak

hanya sebagai kegiatan belajar mengajar, perpustakaan sekarang ada dan

berkembang dengan berbagai jenis dan bentuk koleksi bahan pustaka.

Sehingga kebutuhan informasi pemakai dapat terpenuhi sesuai dengan minat,

jenjang pendidikan serta kebutuhan informasi yang berbeda-beda.

Perpustakaan sebagai sumber informasi dituntut untuk dapat

memberikan layanan informasi yang baik, layak, dan tepat guna karena

kebutuhan informasi tidak hanya dibutuhkan oleh orang yang normal saja,

tetapi juga dibutuhkan oleh pengguna yang mempunyai kekurangan dalam

penglihatan yaitu tunanetra. Istilah tunanetra sering digunakan untuk orang

yang mempunyai keterbatasan pada indra penglihatannya.

Untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai tunanetra,

perpustakaan menyediakan berbagai sumber informasi diantaranya koleksi

bahan pustaka dengan format braille. Namun seiring perkembangan jaman

pemakai tunanetra sekarang memiliki kecenderungan untuk lebih memilih

sumber informasi elektronik dalam memenuhi kebutuhan.

Page 15: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

2

Kehadiran beranekaragam teknologi informasi dewasa ini

mengakibatkan adanya perubahan dalam bentuk sumber informasi. Sumber

informasi yang semula dalam bentuk format tercetak dengan adanya

perkembangan sehingga berubah ke dalam format elektronis. Perubahan

sumber informasi yang dipilih dan digunakan diikuti dengan perubahan

perilaku pencarian informasi.

Pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan

setidaknya mempunyai dasar dan latar belakang yang berbeda dalam

pemenuhan kebutuhan seperti pengetahuan yang dimiliki dan pengetahuan

yang diinginkan para pemakai tunanetra. Sehingga dari pengetahuan timbul

adanya kesenjangan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut pemakai

tunanetra akan mencari informasi yang mengakibatkan perilaku pencarian

informasi.

Dalam pencarian informasi tunanetra lebih mencari dari sumber

elektronik menggunakan Job Acces With Speech (JAWS) yaitu sebuah

software pembaca layar yang memiliki kemampuan untuk mengubah

informasi yang ditampilkan pada layar komputer ke dalam bentuk suara (text

to speech) atau ke dalam braille display, selain itu keyboard yang digunakan

lebih komprehensif dalam kemampuannya berinteraksi dengan komputer.

Kebutuhan pengguna akan informasi, tidaklah dapat terpenuhi dengan

sendirinya tanpa adanya usaha dari pengguna itu untuk mencari informasi

yang dipenuhi (Laloo, 2002: 176). Dengan adanya Job Acces With Speech

(JAWS) memungkinkan pemakai tunanetra menggunakan dan melakukan

Page 16: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

3

pencarian informasi melalui internet, sehingga dapat memperluas pemakai

tuananetra dalam mendapatkan informasi serta kemudahan dalam mengakses

informasi. Di samping memudahkan dalam pencarian informasi, tunanetra

lebih terbantu dengan adanya Job Acces With Speech (JAWS) sehingga bisa

melakukan pencarian informasi secara mandiri dengan keterbatasan indra

penglihatan yang dimilikinya untuk meningkatkan pengetahuan dan

mengembangkan potensi diri.

Pencarian informasi dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor

yang menimbulkan perbedaan antara satu pemakai tunanetra dengan pemakai

tunanetra yang lain, beberapa di antaranya yaitu perbedaan perilaku sosial

yang mereka dapatkan sebagai tunanetra, keterbatasan indra penglihatan yang

dimiliki oleh pemakai, dan motivasi yang mendorong perilaku pemakai

tunanetra untuk pencarian informasi. Dari perbedaan perilaku pencarian

informasi inilah yang membuat penulis tertarik ingin mengkaji mengenai

“Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra dalam

Mengakses Informasi di Perpusatakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi

Temanggung”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang yang telah dikemukakan,

maka permasalahan yang ingin penulis kaji adalah apa kebutuhan dan

bagaimana perilaku pencarian informasi pemakai tunanetra dalam mengakses

informasi di Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung.

Page 17: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

4

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui apa kebutuhan pemakai tunanetra dalam mengakses

informasi di Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi

Temanggung?

2. Bagaimana perilaku pencarian informasi di Perpustakaan Balai

Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung?

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diantaranya yaitu:

1. Memberikan gambaran dan pemasukan kepada Perpustakaan Balai

Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung agar dapat meningkatkan

pelayanan sehingga para pemakai tunanetra dapat mencari dan

memperoleh informasi.

2. Untuk bahan pertimbangan bagi Perpustakaan Balai Rehabilitasi

Sosial Penganthi Temanggung dalam pengembangan software

JAWS, menambah koleksi audio dan menambah koleksi braile.

3. Untuk penelitian lebih lanjut dan referensi bagi peneliti-peneliti lain

yang tertarik pada penelitian ini.

Page 18: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

5

1.5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial

Penganthi Temanggung. Waktu penelitian berlangsung 2 bulan antara bulan

Juli-Agustus 2013 dengan melakukan observasi dan wawancara untuk

mendapat data yang relevan.

1.6. Kerangka Berpikir

Pengetahuan yang

dimiliki pemakai

tunanetra

Perilaku pencarian

informasi

Pengetahuan yang

diinginkan Pemakai

tunanetra

Kebutuhan Informasi

tunanetra

Kesenjangan

Page 19: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

6

1.7. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi salah pengertian dan untuk membatasi ruang

lingkup penelitian ini, maka perlu adanya batasan istilah yang digunakan

dalam penelitian ini. Beberapa istilah yang digunakan antara lain :

1. Perilaku pencarian informasi

Perilaku pencarian informasi adalah perilaku pemustaka saat mencari

berbagai macam sumber informasi untuk memenuhi kebutuhan

informasinya.

2. Tunanetra

Tunanetra adalah seseorang yang mempunyai penglihatan tetapi

mengalami keterbatasan pada indra penglihatannya sehingga mereka

kesulitan dalam membaca tulisan meskipun sudah menggunakan alat

bantu kaca pembesar/ kacamata.

3. JAWS Software (Job Access With Speech)

Sebuah software pembaca layar yang memiliki kemampuan untuk

mengubah informasi yang ditampilkan pada layar komputer ke

dalam bentuk suara (text to speech) atau ke dalam braille display,

selain itu keyboard yang digunakan lebih komprehensif dalam

kemampuannya berinteraksi dengan komputer.

Page 20: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

7

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1. Perpustakaan

Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1

menyebutkan bahwa “perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya

tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam secara profesional dengan sistem

yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,

informasi, dan rekreasi bagi para pemustaka”. International Federation of

Library Associations and Institutions atau IFLA (Sulistyo-Basuki, 1991: 4)

memberi definisi “perpustakaan sebagai kumpulan materi tercetak dan media

noncetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara

sistematis untuk digunakan pemakai.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan

adalah sebuah gedung atau institusi yang menyimpan dan mengelola koleksi

baik materi tercetak maupun media noncetak disusun sistematis untuk

memenuhi kebutuhan serta dimanfaatkan para pemustaka / masyarakat

pemakai.

2.3. Pemakai

Pemakai perpustakaan atau dapat disebut pelanggan, atau konsumen

merupakan target dan sasaran utama penyelenggaraan perpustakaan. Karena

Page 21: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

8

dengan adanya pemakai diharapkan masyarakat dapat lebih berkompetensi

dan diharapkan pemakai dapat semakin berkembang dari waktu ke waktu

(Sutarno, 2006: 118).

Menurut Sulistyo-Basuki (1992: 199) Pemakai merupakan titik fokal

semua informasi karena tujuan utama sistem informasi adalah mempermudah

transfer informasi antara dua pihak/ kutub atau lebih tanpa memandang waktu

maupun jarak. Salah satu pihak ini ialah pemakai.

Menurut Powell (dalam Suwanto, 2000: 382) terdapat dua istilah

untuk mengkaji pemakai, yaitu House survey of users bagi pemakai yang

menjadi anggota suatu perpustakaan, dan Community analysis untuk pemakai

baik yang menjadi anggota mupun bukan anggota perpustakaan.

Menurut Sulistyo-Basuki, (1992: 201) jenis pemakai dapat

dinyatakan sebagai berikut:

1. Pemakai yang belum terlibat dalam kehidupan akif seperti

mahasiswa.

2. Pemakai yang mempunyai pekerjaan, informasi yang diinginkan

merupakan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.

Kelompok ini digolongkan berasarkan aktivitas utama (manajemen,

riset, pengembangan, produksi, jasa), berdasarkan cabang aktivitas

dan/ atau bidang spesialis (pegawai negeri, pertanian, industri) dan

berdasarkan tingkat pendidikan tanggung jawab (profesional, teknisi,

asisten, adminstrasi).

3. Pemakai umum yang memerlukan informasi umum untuk keperluan

khusus

Jadi bisa disimpulkan bahwa pemakai adalah pelanggan atau

konsumen yang menjadi target perpustakaan dan terfokus pada apa yang

dikerjakan pemakai melainkan bukan pada sebuah perpustakaan tersebut

sehingga diperoleh transfer informasi tanpa adanya jarak dan waktu.

Page 22: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

9

2.4. Tunanetra

Keterbatasan indra penglihatan bukan berarti seseorang tidak dapat

mengakses informasi. Karena tidak semua orang memiliki panca indra yang

lengkap. Istilah bagi orang yang mempunyai keterbatasan indra penglihatan

adalah tunanetra.

Pertuni mengungkapkan bahwa „tunanetra adalah mereka yang tidak

memiliki penglihatan sama sekali (buta total) hingga mereka yang masih

memiliki sisa penglihatan, tetapi tidak mampu menggunakan penglihatannya

untuk membaca tulisan biasa berukuran 12 point dalam keadaan cahaya

normal meskipun dibantu dengan kacamata (kurang awas)‟. (http://bamperxii.

blogspot. com/2008/11/pengertian-tunanetra.html) diakses Kamis, 02 Mei

2012 pukul 11:43.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tunanetra adalah

mereka yang mempunyai penglihatan tetapi mereka kesulitan dalam

membaca tulisan meskipun sudah menggunakan alat bantu kaca pembesar/

kacamata.

2.5. Informasi

Informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk

yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa

bagi keputusan saat itu dan keputusan mendatang (Sutabri, 2005:15).

Page 23: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

10

Untuk memperjelas apa itu informasi maka Laloo (2002: 5)

mengemukakan bahwa terdapat beberapa ciri informasi :

1. Informasi tidak akan habis saat digunakan

2. Informasi bisa disebarkan dan digunakan secara bersamaan oleh

banyak orang

3. Informasi bisa digunakan oleh siapapun

4. Informasi adalah sesuatu yang dinamis, terus-menerus tumbuh tanpa

ada akhirnya

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan informasi maka muncullah

informasi dengan begitu banyak ragam dan jenisnya.

Shera (dalam Laloo, 2002: 6) membagi jenis informasi sebagai berikut:

1. Conceptual informasi

Informasi yang berhubungan dengan ide-ide, teori, dan hipotesis

tentang hubungan antar variabel dalam sebuah bidang/subjek.

2. Emperical information

Berhubungan dengan data dan pengalaman dari suatu penelitian

yang mungkin ada dalam pikiran seseorang atau yang

dikomunikasikan ke orang lain.

3. Procedural information

Informasi yang berhubungan dengan menghasilkan, memanipulasi,

dan menguji data.

4. Stimulatory information

Informasi yang termotivasi oleh seseorang atau lingkungan tersebut.

Page 24: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

11

5. Policy information

Informasi yang berfokus pada proses pembuatan keputusan.

6. Directive information

Informasi yang digunakan untuk mengkoordinasi dan

memungkinkan keefektifasan kegiatan kelompok.

Jadi, dapat disimpulkan informasi merupakan data yang dapat digunakan oleh

siapapun yang tidak akan habis digunakan terus-menerus dan tumbuh tanpa

ada akhirnya.

2.6. Kebutuhan Informasi

Wilson (2000: 51) mengemukakan bahwa "kebutuhan informasi"

bukan kebutuhan dasar seperti kebutuhan akan tempat tinggal atau keperluan

untuk bertahan hidup, tetapi juga merupakan kebutuhan sekunder yang

muncul dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan primer.

Menurut Line (dalam Laloo, 2002:12) kebutuhan informasi adalah

sesuatu yang sebaiknya dimiliki oleh seseorang dalam melakukan

pekerjaannya, penelitian, pendidikan, dan juga sebagai hiburan.

Dikaitkan dengan lingkungan yang mendorong timbulnya kebutuhan

tersebut, maka banyak kebutuhan yang bisa dikemukakan, antara lain seperti

yang diusulkan oleh Katz, Gurevitch, dan Has (dalam Yusup, 2009: 3) adalah

sebagai berikut :

Page 25: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

12

1. Kebutuhan Kognitif

Hal ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat

informasi, pengetahuan, dan pemahaman seseorang akan

lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang

untuk memahami lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga

dapat memberi kepuasaan dan hasrat keingintahuan dan penyelidikan

seseorang.

2. Kebutuhan afektif

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat

menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional. Berbagai

media, baik media cetak maupun elektronik, sering dijadikan alat

untuk mengejar kesenangan dan hiburan.

3. Kebutuhan Integrasi Personal (Personal Integrative Needs),

Kebutuhan ini sering dikaitkan dengan penguatan, kredibilitas,

kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan

ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri.

4. Kebutuhan Integrasi Sosial (Social Integrative Needs),

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan

keluarga, teman, dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh

hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang

lain.

5. Kebutuhan Berkhayal (Escapist Needs)

Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk

melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari

hiburan atau pengalihan (diversion).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi

adalah kebutuhan yang sebaiknya dimiliki seseorang yang muncul dari

keinginan untuk memenuhi kebutuhan primer yang dikaitkan dengan

lingkungan yang mendorong seseorang mencari informasi.

2.7. Perilaku Pencarian Informasi

Dalam memenuhi kebutuhan informasi para pemakai tunanetra

melakukan pencarian informasi sehingga dapat diperoleh informasi yang

dibutuhkan. Wilson (dalam Laloo, 2002: 14) mendefinisikan bahwa perilaku

Page 26: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

13

informasi sebagai aktifitas seseorang yang saling berhubungan, ketika orang

tersebut mengidentifikasi kebutuhan informasi, mencari informasi dengan

menggunakan berbagai macam cara atau mentransfer informasi tersebut.

Jadi perilaku pencarian informasi adalah tingkah laku seseorang

yang melakukan aktifitas untuk mencari informasi sebagai suatu kebutuhan

dalam mengakses informasi.

Menurut Ellis, Cox, dan Hall (dalam Laloo, 2002 :16) proses

pencarian informasi terbagi dalam delapan tahap, yaitu starting, chaining,

browsing, differentiating, monitoring, extracting, verifying dan ending.

Karakteristik dari tiap tahap tersebut adalah sebagai berikut :

1. Starting : Kegiatan-kegiatan yag dilakukan untuk melakukan

pencarian informasi

2. Chaining : Kegiatan untuk mengikuti rangkaian kutipan atau bentuk

perujukan antar bahan informasi(literatur) lainnya.

3. Browsing : Pencarian semi terarah di wilayah dari bahasan yang

lebih spesifik yang diminati.

4. Differentiating : kegiatan pemilihan berdasarkan ciri-ciri dalam

sumber informasi sebagai patokan untuk memeriksa kualitas isi/

informasi.

5. Monitoring : Kegiatan yang dilakukan untuk menjaga agar pengguna

tetap mendapatkan informasi yang mutakhir.

6. Extracting : Mengidentifikasi secara selektif bahan sumber informasi

yang telah diminati untuk mendapatkan informasi yang diminati.

Page 27: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

14

7. Verifying : Pengujian ketepatan adalah tahap pencarian informasi

mengontrol apakah informasi yang didapat tepat atau sesuai dengan

kebutuhannya.

8. Ending : Tahap terakhir adalah tahap pencari informasi mengakhiri

kegiatan pencariannya pada saat berakhirnya topik yang ditulisnya.

Dengan penelitian perilaku pencarian informasi ini dapat dilihat

seberapa jauh pustakawan berperan penting dalam menyedikan kebutuhan

informasi (literatur) bagi para pengguna. Sehingga dari hasil penelitian ini

perpustakaan dapat meningkatkan kinerja layanan yang akan memuaskan

para pengguna. Di bawah ini terdapat diagram yang menjelaskan mengenai

hubungan antar kelompok kegiatan tersebut dalam urutan :

Gambar 1. Model pencarian informasi menurut Ellis

Browsing

Starting Chaining Differentiating Extracting Verifying Ending

Monitoring

Selain Ellis, Kuhlthau juga mengemukakan teori perilaku pencarian

informasi, yaitu teori information search process (ISP). Menurut Kuhlthau

(1991: 361), ISP adalah suatu aktifitas yang memudahkan pengguna dalam

menemukan arti dari informasi atau pengetahuan yang dicari untuk

Page 28: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

15

menyelesaikan suatu masalah atau topik. Kuhlthau (1991: 366-368),

menyatakan bahwa ada enam hal yang harus diperhatikan untuk melakukan

pencarian informasi, antara lain :

1. Inisiasi : pengenalan kebutuhan informasi

2. Seleksi : Mengidentifikasi dan menyeleksi topik umum

3. Eksplorasi : karakteristik dari perasaan binggung, ketidakpastian,

dan keraguan dimana frekuensi bertambah setiap waktu, yang

menginginkan pengguna untuk melakukan pencarian informasi.

4. Formulasi : suatu fokus atau kejelasan akan informasi yang sudah

ditemukan dalam pencarian informasi.

5. Koleksi : Perhubungan suatu informasi yang difokuskan dalam suatu

topik. Misalnya suatu interaksi antara pengguna dengan sebuah

informasi secara efektif dan efisien.

6. Presentasi : Memaparkan apa yang telah dicari dan ditemukan.

Ada beberapa penjelasan tentang perilaku kebutuhan yang

mendorong seseorang untuk melakukan pencarian informasi.

Page 29: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

16

Pada gambar 2 di bawah ini model pencarian informasi:

Gambar 2 Model Perilaku Informasi

Sumber : Wilson, T.D (dalam Case 2002: 188)

“Wilson (dalam Pendit) menjelaskan bahwa perilaku informasi

merupakan proses melingkar yang langsung berkaitan dengan pengolahan dan

pemanfaatan informasi dalam kehidupan seseorang. Namun, perilaku mencari

informasi tidak langsung terjadi akibat adanya kebutuhan semata. Kebutuhan

tersebut harus dipicu terdahulu dengan pengetahuan pribadi seseorang tentang

dunianya.”(http://iperpin/wordpress.com/2008/08/07/)(Rabu,10Oktober 2012)

Menurut Wilson (dalam Pendit) terdapat lima faktor yang mempengaruhi

perilaku tersebut:

1. Kondisi psikologis seseorang. Di mana berhubungan dengan kondisi

pikiran dan emosi seseorang. Sehingga menyebabkan adanya

perilaku informasi yang berbeda-beda.

Page 30: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

17

2. Demografis dalam arti luas berhubungan dengan kondisi sosial

budaya seseorang sebagai bagian dari masyarakat tempat ia hidup

dan berkegiatan.

3. Peran seseorang dalam masyarakat yang berhubungan dengan

interpersonal sehingga mempengaruhi perilaku informasi.

4. Lingkungan tempat seseorang menjalani kehidupannya.

5. Karakteristik sumber informasi yang digunakan untuk mengakses

informasi.

2.8. JAWS Screen Reader

JAWS merupakan kepanjangan dari Job Access With Speech adalah

pembaca layar dari sebuah program perangkat lunak yang digunakan untuk

pengguna tunanetra, di produksi oleh Blind and Low Vision Group di

Freedom Scientific. (http://www.dadamac.net/technology/hardware-and-

software/jaws-job-access-speech) diakses hari Kamis, 02 Mei 2013 pukul

12:58

Screen reader adalah bagian penting dari perangkat lunak untuk

tunanetra. Screen Reader mengirimkan teks apa saja yang ditampilkan pada

layar komputer menjadi bentuk yang dapat diakses oleh tunanetra (biasanya

dengan sentuhan, auditori atau kombinasi antara keduanya).

(http://usabilitygeek.com/10-free-screen-reader-blind-visually-impaired-

users/) diakses kamis, 02 Mei 2013.

Page 31: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

18

Masih menurut (http://usabilitygeek.com/10-free-screen-reader-

blind-visually-impaired-users/) Cara kerja Screen reader yaitu dengan

mengeluarkan suara sintetis yang akan membaca teks dengan mengeluarkan

suara keras, orang lain juga bisa mengkomunikasikan data melalui tampilan

braille. Selain itu, Screen Reader tersebut menggunakan kristal yang dapat

mengembang saat terkena tingkat tegangan tertentu (dikenal sebagai efek

Piezo), sehingga memungkinkan pengguna tunanetra untuk mengetik

menggunakan keyboard komputer yang membaca teks dan ditampilkan pada

layar.

JAWS screen reader mempunyai sepuluh standar bahasa, yaitu

American English, British English, Castilian Spanish, Latin American

Spanish, French, French Canadian, German, Italian, Brazilan Portuguese,

dan Finnish. JAWS juga bisa dijalankan dengan menggunakan berbagai

operating system dari windows. Prameswary (dalam Dewi, 2012:16).

Dengan adanya JAWS sangat membantu tunanetra dalam mengakses

informasi karena memiliki kemampuan untuk mengubah informasi yang

ditampilkan pada layar komputer ke dalam bentuk suara (text to speech) atau

kedalam braille display.

2.9. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang tunanetra pernah diteliti sebelumnya oleh Ana

Pujiastuti (08140049) mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Fakultas Adab dan

Ilmu Budaya. Penelitian ini berjudul “Perilaku Pencarian Informasi

Page 32: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

19

Mahasiswa Tunanetra di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.”

Tujuan penelitian ini untuk membentuk pola atau rumusan mengenai perilaku

pencarian mahasiswa tunanetra tersebut.

Dari penelitian tersebut dapat dilihat perbedaan penelitian Ana

Pujiastuti dengan penelitian ini yaitu menggunakan subyek khusus mahasiswa

tunanetra UIN Sunan Kalijaga sedangkan subyek penenlitian ini mengambil

semua pengguna tunanetra Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi.

Kemudian penelitian ini menjelaskan lebih mendalam mengenai kebutuhan

dan pencarian informasi serta perpustakaan khusus tunanetra yang

menyediakan koleksi braille dan terdapat beberapa alat bantu JAWS yang

dapat membuat pengguna tunanetra menambah wawasan dan lebih mandiri.

Sedangkan penelitian Ana Pujiastuti hanya sebatas menerangkan mengenai

perilaku pencarian mahasiswa tunanetra tersebut.

Page 33: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

20

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Metode Penelitian

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian tentang kebutuhan dan

perilaku pencarian informasi pemakai tunanetra dalam mengakses informasi

di Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung yaitu

menggunakan model penelitian kualitatif. Model kualitatif dipilih karena

model ini menjelaskan mengenai fenomena yang ada di lingkungan

masyarakat sehingga untuk mencari, menemukan, dam memahami fenomena

tersebut dengan memperoleh gambaran dari masyarakat yang diteliti

berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat dan semuanya tidak dapat diukur

dengan angka.

Menurut Bogdan dan Taylor (1975: 5)(dalam Nurastuti: 2007: 90)

mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.

Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. “Penelitian deskriptif mencoba mencari deskriptif yang tepat dan

cukup dari semua aktifitas, objek, proses, dan manusia” (Sulistyo-Basuki,

2006: 110).

Page 34: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

21

Jenis yang digunakan dalam penelitian deskriptif ini menggunakan

jenis penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan suatu kajian mendalam

tentang suatu peristiwa, lingkungan dengan situasi tertentu yang

mengungkapkan atau memahami sesuatu hal (Sulistyo-Basuki, 2006 : 113).

Jadi penelitian ini mengungkapkan mengenai suatu peristiwa yang

terjadi sehingga dapat memberikan gambaran dari individu atau kelompok

tertentu tentang keadaan, aktifitas dan gejala yang terjadi.

3.2. Objek dan Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pemakai tunanetra. Sedangkan

Objek dalam penelitian ini adalah kebutuhan dan pencarian informasi

pemakai tunanetra yang menggunakan dan mengakses informasi di

Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung.

3.3. Informan

Informan dalam penelitian kualitatif penting untuk memberikan

informasi dari topik yang diteliti. Karena dalam penelitian kualitatif tidak

menggunakan populasi dan sampel. Untuk dapat memilih informan

diperlukan berbagai macam pertimbangan yang didasarkan pada pemahaman

serta penguasaan dari topik yang diteliti, orang yang mudah ditemui dan

diwawancarai sehingga dapat memudahkan peneliti dalam menyelesaikan

penelitian.

Page 35: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

22

Pemilihan informan dalam penelitian ini didasarkan pada teknik

purposive sampling atau sampel bertujuan. Sampling tujuan atau purposive

sampling adalah untuk memperoleh sampel orang yang memenuhi kriteria

yang sudah ditentukan sebelumnya (Cozby, 2009: 229). Alasan penggunaan

sampel bertujuan adalah karena hanya mengambil informan yang memenuhi

kriteria yang digunakan peneliti untuk penelitian. Berdasarkan hasil

wawancara dengan informan kunci dari petugas Perpustakaan Balai

Rehabilitasi Sosial Penganthi, Peneliti akan memilih 6 informan yang sering

datang ke perpustakaan.

3.4. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua

yaitu data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari

informan secara langsung, yang termasuk data primer dalam penelitian ini

yaitu hasil observasi dan wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data

yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada, yang termasuk dalam data

sekunder yaitu penelitian sebelumnya dan literatur.

3.5. Variabel dan Indikator

Variabel X dalam penelitian ini adalah Kebutuhan dan variabel Y

adalah Perilaku Pencarian informasi pemakai tunanetra dalam mengakses

informasi di Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung.

Indikator dari variabel tersebut adalah

Page 36: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

23

1. Latar Belakang - Jenjang Pendidikan

- Tujuan

- Minat

- Status sosial-ekonomi

2. Perilaku Pencarian

Informasi

- Jenis Informasi

- Bentuk Informasi

- Bagaimana mencari informasi

- Pemanfaatan informasi

3. Kebutuhan Informasi - Apa yang melatarbelakangi kebutuhan

informasi

- Pendidikan

- Tujuan

- Lingkungan

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam setiap kegiatan penelitian terdapat kegiatan pengumpulan

data. Pengumpulan data ini menggunakan beberapa teknik yang berlaku

dalam sebuah proses penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan

yaitu :

1. Observasi

Observasi dilakukan penulis untuk mendapatkan informasi

yang dilakukan dengan mengamati obyek penelitian dari dekat di

Page 37: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

24

lokasi penelitian. Dalam melakukan penelitian ini penulis

menggunakan metode observasi, dimana penulis secara langsung

mengamati dalam penelitian ini. Metode ini digunakan untuk

mengkaji kebutuhan dan perilaku pencarian informasi di

perpustakaan balai rehabilitasi sosial. Observasi dalam penelitian ini

akan dilaksanakan 2 bulan pada bulan Juli-Agustus.

2. Wawancara Mendalam

Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dari

informan maka dilakukan wawancara secara mendalam. Wawancara

mendalam ini digunakan peneliti untuk meneliti hal-hal yang tidak

bisa diamati seperti kepuasan terhadap informasi yang diperoleh dan

memahami kebutuhan informasi pemakai. Karena dengan melakukan

wawancara mendalam penulis dapat menggali lebih dalam mengenai

apa yang belum tersampaikan saat melakukan observasi. Wawancara

mendalam ini dilakukan dengan proses tanya jawab dalam

mendapatkan data langsung secara lisan dari informan sebagai

sumber informasi. Informan yang akan diwawancarai dalam

penelitian ini sebanyak 6 orang tunanetra.

Sulistyo-basuki menyebutkan bahwa tujuan wawancara mendalam

ialah mengumpulkan informasi yang kompleks, sebagian besar berisi

pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi. Sasaran wawancara

mendalam ialah menyelenggarakan wawancara yang memungkinkan

Page 38: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

25

para responden membahas secara mendalam sebuah subyek

(Sulistyo-Basuki, 2006: 173)

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis penulisan kualitatif pada umumnya berawal dari

pengumpulan data melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi.

Adapun teknik analisis data menurut Miles dan Huberman (dalam Prastowo,

2011: 242-245) yaitu :

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum semua bahan yang telah

terkumpul setelah dilakukan wawancara dan observasi dengan

memilih dan menfokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang

tidak perlu dibuang dan dilakukan pengecekan terhadap kelayakan

serta kelengkapan data diorganisir dan dikelompokkan. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah relevan yang isinya telah

terfokus

2. Penyajian Data

Pada tahap ini peneliti berusaha untuk menyusun data hasil

reduksi yang telah relevan menjadi sebuah informasi yang mudah

dipahami. Penyusunan data akan dimulai dari data tahap awal

sampai data penggunaan informasi. Penyajian data dengan

sistematika tersebut akan memudahkan keterkaitan keterbacaan

informasi antara data yang satu dengan data yang lain.

Page 39: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

26

3. Pengambilan Kesimpulan

Setelah keseluruhan informasi telah membentuk gambaran

penelitian yang utuh, maka langkah selanjutnya adalah mengambil

kesimpulan dari keseluruhan informasi tersebut.

4. Trianggulasi

Untuk menguji validitas penelitian kualitatif ini peneliti

menggunakan teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi yaitu

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data tersebut. (Moleong, 2007:330)(dalam Prastowo,

2011:269). Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan

cara menanyakan hal yang sama dan menggunakan teknik yang

berbeda yaitu wawancara, observasi, dokumentasi. Dengan

trianggulasi ini dapat dilihat dari cara narasumber memberikan

jawaban yang sama atau tidak. Apabila narasumber memberikan

jawaban yang berbeda berarti datanya belum kredibel.

Page 40: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

27

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1. Sejarah singkat Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung

Dalam memenuhi kebutuhan informasi tunanetra yang bertempat

tinggal di asrama Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi yang beralamatkan di

Jalan Suyoto No.70 Temanggung, Balai Rehabilitasi mendirikan sebuah

perpustakaan yang dikhususkan bagi para penyandang tunanetra. Balai

Rehabilitasi ini berdiri sejak

- Tahun 1950-1953 dengan nama Balai Sosial untuk remaja

gelandangan.

- Tahun 1953-1959 sebagai perawatan orang miskin “Budi Mulyo”.

- Tahun 1959-1963 diganti menjadi Panti Penyantunan wisma

Penganthi yang menyantuni anak tunanetra dan tunanetra jompo.

- Tahun 1963-1979 berubah menjadi pusat latihan kegunaan tunanetra.

- Tahun 1979-1988 diganti dengan sasana rehabilitasi penderita cacat

netra.

- Tahun 1988-1994 menjadi sasana rehabilitasi penderita cacat netra

“Wisma Penganthi”

- Tahun 1994-2002 Berdasarkan Kep. Mensos RI No. 14/HUK/1994

tanggal 23 April 1994 berubah menjadi Panti Sosial Bina Netra

“Penganthi”

Page 41: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

28

- Tahun 2002-2010 Berdasarkan Perda Prov. Jateng No.1 Tahun 2002

berubah menjadi Panti Tuna Netra dan Tuna Rungu Wicara

“Penganthi”

- Tahun 2010 Berdasarkan Pergub Prov. Jateng No. 111 Tahun 2010

berubah menjadi Balai Resos “Penganthi”

Sebelum didirikan sebuah perpustakaan, Balai Rehabilitasi Sosial

Penganthi Temanggung memiliki beberapa koleksi braille yang hanya

diletakkan di rak. Namun, dengan koleksi yang semakin bertambah serta

teknologi yang semakin berkembang sehingga membutuhkan beberapa

ruangan yang luas agar dapat menampung koleksi dan peralatan yang ada.

Akhirnya dibangunlah perpustakaan dengan 3 ruang perpustakaan yang

terpisah yaitu ruang perpustakaan braille, ruang perpustakaan digital, dan

ruang komputer bicara. Perpustakaan ini bersifat khusus karena hanya

menampung koleksi buku braille serta perpustakaan digital yang menampung

koleksi digital dan peralatan yang ditujukan untuk pengguna tunanetra agar

mendapatkan kemudahan dalam mengakses informasi.

4.2. Visi dan Misi Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung

1. Visi

Terwujudnya penyandang cacat netra yang mandiri dan sejahtera.

Page 42: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

29

2. Misi

a. Meningkatkan kualitas, efektifitas, dan profesionalisme dalam

penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap

penyandang cacat netra.

b. Meningkatkan optimalisasi, kualitas, dan profesionalisme sumber

daya manusia sebagai pelaksana pelayanan dan rehabilitasi sosial

penyandang cacat netra.

c. Meningkatkan kerjasama intas sektor dalam penyelenggaraan

rehabilitasi sosial penyandang cacat netra.

d. Mengembangkan, memperkuat system yang mendukung

pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial

e. Meningkatkan optimalisasi dan efektifitas pendayagunaan sarana

dan prasarana pendukung pelayanan dan rehabilitasi sosial

penyandang cacat netra.

4.3. Stuktur Organisasi Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung

Gb. 1. Sumber Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung

KEPALA BALAI

Sub Bagian Tata

Usaha

Jabatan Fungsional

Pekerja Sosial

Seksi Penyantunan Seksi Pelayanan dan

Resos

Page 43: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

30

4.4. Anggota

Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung

memiliki anggota dari seluruh tunanetra yang ada di panti asrama balai

rahabilitasi tersebut. Perpustakaan ini tidak hanya melingkupi komunitas

tunanetra panti asrama saja yang dapat meminjam, tetapi juga para tunanetra

dari luar asrama yang berkenan untuk mencari dan membutuhkan informasi

diperbolehkan meminjam dengan menaati peraturan yang telah ditetapkan.

4.5. Koleksi

Koleksi yang ada di perpustakaan rehabilitasi berbeda dengan

perpustakaan pada umumnya. Dikarenakan keterbatasan indra penglihatan

yang dimiliki para tunenetra sehingga kebutuhan informasi mereka juga

berbeda. Di Balai Rehabilitasi ini disediakan 3 ruang perpustakaan yang

terpisah yaitu ruang perpustakaan braille, ruang perpustakaan digital, dan

ruang komputer bicara.

Di dalam ruang perpustakaan braille, seluruh koleksinya sebagian

besar berupa koleksi braille. Koleksi yang disediakan terdiri dari berbagai

macam judul buku yang mana perpustakaan ini sudah memiliki lebih dari 100

judul buku braille. Buku-buku braille tersebut diperoleh dari sumbangan

Abiyoso Bandung dan dari Yayasan Mitra Netra. Subyek buku braille yang

dimiliki perpustakaan terdiri dari koleksi agama, majalah, buku fiksi, dan

buku non fiksi.

Page 44: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

31

Sedangkan di ruang perpustakaan digital terdapat peralatan berupa

DVD player, sound system, tape, kaset tape, dan juga berbagai buku digital

yang disimpan dalam bentuk compact disk. Serta di ruang komputer terdapat

3 unit komputer dengan software JAWS sehingga dapat membuat komputer

mengeluarkan suara, juga disediakan wifi/hotspot internet yang dapat

memudahkan tunanetra dalam menambah wawasan.

Selain itu di Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung juga

terdapat koleksi braille yang ditempatkan di ruang tunggu panti pijat

tunanetra dikhususkan untuk pelanggan tunanetra apabila menunggu antrian

pijat. Orang normal diperbolehkan meminjam dengan syarat buku braille

tersebut dipinjam di tempat atau tidak boleh dibawa pulang. Serta beberapa

koleksi yang terdapat di masjid, tersedia Al-Qur‟an braille bagi tunanetra

yang akan membaca dan memanfaaatkan koleksi tersebut.

4.6. Layanan Perpustakaan

Layanan yang ada di perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial

Penganthi Temanggung ini sedikit berbeda dengan perpustakaan umum

lainnya, karena perpustakaan ini lebih memfokuskan pada kebutuhan para

tunanetra. Adapun layanan yang tersedia di sini adalah

1. Layanan sirkulasi perpustakaan digital adalah layanan yang

digunakan sebagai tempat sirkulasi dan dapat melakukan

Page 45: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

32

peminjaman dan pengembalian buku digital yang berupa CD, atau

kaset tape.

2. Layanan ruang baca braille, Layanan ruang baca yang disediakan

perpustakaan di mana pemakai tunanetra dapat menggunakan

fasilitas perpustakaan ini untuk membaca, belajar, dan sharing

dengan tunanetra lain.

3. Layanan koleksi braille, layanan yang sangat penting untuk

berdirinya suatu perpustakaan. Perpustakaan menyediakan buku-

buku braille yang dibutuhkan para tunanetra agar dapat memperoleh

informasi.

4. Layanan komputer bicara, Layanan komputer bicara ini disediakan

untuk memudahkan tunanetra dalam mengakses infomasi dan

menambah wawasan, karena komputer bicara sangat membantu

tunanetra dalam memperoleh infomasi sehingga diharapkan

informasi yang di dapat tidak kalah dengan orang normal meskipun

dengan keterbatasan indra penglihatan.

Layanan Perpustakaan braille Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi

mempunyai jam buka layanan setiap hari, karena letak perpustakaan yang

berada di panti asrama sehingga diharapkan memudahkan pemakai tunanetra

dalam mendapatkan informasi. Untuk layanan perpustakaan digital buka dari

senin sampai jum‟at mulai jam 08-13.00 WIB. Sedangkan perpustakaan

komputer bicara buka jam 13.00-15.00 WIB dengan penjadwalan setiap hari

3 orang tunanetra yang dapat memanfaatkan komputer bicara tersebut.

Page 46: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

33

4.7. Sarana Prasarana Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung

Untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik balai rehabilitasi sosial

menyediakan sarana prasarana yang dapat memajukan dan mengasah kemampuan

dari para penyandang tunanetra. Dengan adanya pelayanan yang baik dan lengkap

akan membuat nyaman dengan suasana balai rehabilitasi. Beberapa sarana dan

prasaran yang disediakan panti antara lain :

1. Studio Musik adalah ruangan yang digunakan untuk berlatih musik. Para

penyandang tunanetra di bimbing dan dilatih agar bisa memanfaatkan alat

musik.

2. Karawitan, Angklung, Rebana, dan Kulintang

3. Studio Siar mini di ruangan ini layaknya studio siaran radio, karena ruang

ini menyediakan fasilitas pengeras suara yang terhubung di setiap kamar

asrama penyandang tunanetra sehingga informasi yang disampaikan dapat

sekaligus di tangkap oleh seluruh tunanetra.

4. Komputer bicara, terdapat 3 unit komputer dan wifi/hotspot yang dapat

dimanfaatkan tunanetra untuk mencari informasi mengenai dunia luar dari

internet.

5. Audio Book, tersedia beberapa koleksi caset tape dan compact disk beserta

peralatan lain untuk mendukung dan dapat dimanfaatkan sebagaimana

mestinya.

6. Pepustakaan Braille, balai rehabilitasi menyediakan 100 judul lebih

koleksi braille dengan setiap bulan mendapatkan tambahan 5 buku braille

Page 47: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

34

baru yang dapat dimanfaatkan tunanetra untuk menunjang kebutuhan

informasi mereka.

7. Penyediaan Al-Qur‟an Braille, Al-Qur‟an braille yang disediakan di

masjid dapat langsung dimanfaatkan untuk menambah iman kepada Allah

SWT.

Page 48: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

35

BAB V

ANALISIS HASIL PENELITIAN

Pada bab ini peneliti akan memaparkan mengenai hasil penelitian

berdasarkan pada data yang telah diperoleh dari pengamatan di lapangan dan

berkaitan dengan kebutuhan dan perilaku pencarian informasi pemakai tunanetra.

Hasil data yang telah diperoleh melalui wawancara dari pertanyaan yang

ditanyakan peneliti dan dari hasil observasi kemudian dilakukan analisis data.

Adapun peneliti dalam melakukan analisis data sebagai berikut:

1. Informasi

2. Kebutuhan Informasi

3. Perilaku Pencarian Informasi

4. Motivasi

5. Kendala-kendala yang dihadapi

5.1. Informan

Informan yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 6 orang

tunanetra yang terdiri dari 1 informan tunanetra yang bertugas sebagai

pengurus balai rehabilitasi dan 5 informan dari tunanetra yang tinggal di balai

rehabilitasi. Informan yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Page 49: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

36

No. Nama Usia Wawancara

1. Bambang 54 Tahun 02 September 2013

2. Rizki 20 tahun 02 September 2013

3. Noviyanto 21 tahun 02 September 2013

4. Kamal 48 tahun 02 September 2013

5. Wawan 30 tahun 02 September 2013

6. Fiki 16 tahun 02 September 2013

5.2. Informasi

Informasi bagi penyandang tunanetra sangatlah penting, karena

meskipun mereka tidak mempunyai indra penglihatan yang sempurna, mereka

sebagai tunanetra tetap tidak ingin tertinggal dalam mendapatkan informasi.

Bahkan informasi yang mereka butuhkan jauh lebih banyak daripada

seseorang yang mempunyai indra penglihatan normal. Tidak hanya itu,

Informasi yang dibutuhkan disini karena mereka merasa perlu untuk

bersosialisasi dengan orang lain, tidak hanya di lingkup para penyandang

tunanetra tapi juga lingkungan masyarakat. Untuk lebih jelasnya penulis

menanyakan informan mengenai mengapa penyandang tunanetra

membutuhkan informasi, dan mereka menjawab sebagai berikut:

“ya, supaya lebih tahu karena dengan adanya informasi walaupun kita

tunanetra, kita tetap tidak mau ketinggalan dengan orang-orang awas/

normal.” (Bambang)

Page 50: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

37

Selain bambang sebagai staf tunanetra dari balai rehabilitasi, Wawan dan Fiki

juga memberikan pendapat, berikut:

“ya, sebagai penyandang tunanetra saya membutuhkan informasi biar saya

tahu mengenai informasi-informasi di dunia luar, tapi kalo disini lebih

banyak ke informasi tentang pelajaran, terutama pelajaran pijat, dan

informasi mengenai anatomi yang kita butuhkan sekali.” (Wawan)

“Karena informasi itu ya sangat penting untuk saya memperoleh

informasi.” (Fiki)

Dari jawaban Wawan dan Fikri dapat kita ketahui bahwa

penyandang tunanetra beranggapan informasi itu sangat penting bagi mereka

untuk mengetahui berbagai informasi dunia luar dan terutama informasi

mengenai pelajaran pijat dan anatomi. Berikut jawaban dari Rizki dan

Noviyanto:

“Karena pengin mencari suatu berita, lebih dalamnya untuk menambah

wawasan dan pengalaman.” (Rizki)

“Karena supaya kita tahu bagaimana berkomunikasi dan untuk keperluan

kita dalam bersosialisasi dengan orang lain dan masyarakat.” (Noviyanto)

Data di atas menunjukkan bahwa informasi itu sangat penting bagi

penyandang tunanetra dalam menambah wawasan, pengalaman serta untuk

mencari berita dan bagi mereka informasi tersebut tidak hanya untuk

mengetahui lebih dalam tentang informasi-informasi yang ada di dunia luar

tetapi juga sebagai keperluan untuk bagaimana berkomunikasi dan dapat

bersosialisasi dengan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu

Kamal juga memberi pendapat yang sedikit berbeda, berikut jawabannya:

“Informasi dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari terutama dalam hal

perubahan yang terjadi di sekitar kita yang terus bergerak sehingga kita

harus perlu mengikuti.” (Kamal)

Page 51: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

38

Dari hasil jawaban di atas, informasi sangat dibutuhkan tunanetra

untuk perkembangan ke depan, karena kehidupan yang terus semakin

berkembang menjadikan informan membutuhkan informasi lebih banyak.

Serta dibutuhkan kemauan keras dari setiap individu untuk dapat mengikuti

dan mendapatkan informasi terbaru.

5.3. Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi diperlukan karena adanya perbedaan antara

pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang dibutuhkan seseorang.

Dengan latar belakang dan lingkungan yang berbeda, menjadikan adanya hal-

hal yang harus diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan informasi. Agar

lebih jelas, penulis menanyakan tentang kebutuhan informasi yang

dibutuhkan para penyandang tunanetra.

5.3.1 Latar Belakang Kebutuhan Informasi

Secara keseluruhan para penyandang tunanetra dalam memenuhi

kebutuhan informasi karena dilatarbelakangi oleh adanya berbagai hal yang

menyangkut kehidupan sehari-hari dan kebutuhan informasi individu yang

berbeda-beda. Seperti halnya dari pendidikan yang mereka peroleh, tujuan

untuk menambah wawasan, pekerjaan yang menuntut untuk bekerja lebih

baik, dan juga rasa ingin tahu dari tunanetra tersebut.

Page 52: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

39

5.3.2. Pendidikan

Kebutuhan informasi yang dibutuhkan para penyandang tunanetra,

mereka dapatkan dari adanya pendidikan di kelas bimbingan Balai

Rehabilitasi Sosial. Dari pendidikan yang diperoleh tersebut, mereka

mendapatkan pelajaran di kelasnya masing-masing. Sesuai dengan kelasnya

pelajaran yang diperolehpun berbeda-beda saat berlangsungnya kegiatan

belajar di kelas, Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti diperoleh hasil

wawancara dengan informan jawabannya sebagai berikut:

“yang saya butuhkan tentang pelajaran disini, terutama fisiologi dan

anatomi.” (Fiki)

Dari pendapat Fiki di atas, Fiki membutuhkan informasi karena

adanya dorongan untuk dapat mengikuti dan menambah pengetahuannya

mengenai pelajaran tentang anatomi dan fisiologi yang diajarkan di kelas,

sehingga informasi yang dicari lebih ke pelajaran ilmu pengetahuan. Tetapi

bagi Noviyanto tidak hanya tentang informasi pelajaran anatomi, IPA, dan

fisiologi tapi semua informasi juga penting, apalagi yang berhubungan

dengan keterampilan dan praktek pijat. Seperti yang diutarakan berikut:

“Menurut saya semua informasi penting, tapi untuk disini yang lebih

pentingnya lagi bagi tunanetra yaitu ilmu yang dipelajari di sini terutama

yang berhubungan dengan praktek keterampilan dan praktek pijat dan

informasi pelajaran IPA, anatomi, fisiologi.” (Noviyanto)

Berdasarkan jawaban Noviyanto di atas, dapat diketahui kebutuhan

informasi yang dibutuhkan oleh penyandang tunanetra tidak hanya dari

pendidikan, tapi juga yang berhubungan dengan kegiatan sebagai tunanetra

yaitu sebagai tukang pijat tunanetra, dan praktek keterampilan. Berbeda

Page 53: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

40

dengan hasil jawaban dari Kamal karena sebagai tunanetra baru, jadi yang

dibutuhkan masih tidak terlepas dari pendidikan yang diperolehnya dahulu.

Sebagai berikut hasil wawancara yang diperoleh:

“Sering saya butuhkan berita aktual, artikel pengetahuan, berita, politik,

budaya, dan ilmu pengetahuan.”(Kamal)

Dari beberapa jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa latar

belakang pendidikan informan sangat mempengaruhi kebutuhan informasi

para tunanetra. Dan bisa dilihat bahwa informan berusaha untuk membekali

dirinya dengan informasi terbaru sesuai dengan bidang yang diminatinya.

5.3.3. Tujuan Menambah Wawasan

Dalam memenuhi kebutuhan informasi, seseorang memiliki beberapa

tujuan. Tujuan tersebut ada karena menurut mereka informasi sangat

bermanfaat dan berguna bagi seseorang bahkan orang banyak. Dengan

adanya informasi dari orang yang tidak tahu sehingga menjadi tahu. Namun,

dengan adanya informasi diperlukan kemauan untuk memanfaatkan informasi

tersebut. Sehingga informasi yang ada dapat di gunakan secara maksimal.

Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk menambah wawasan mulai

dari adanya tuntutan pekerjaan, menambah informasi, rasa ingin tahu dan

lingkungan sekitar. Uraiannya sebagai berikut:

5.3.4. Tuntutan Pekerjaan

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, dua informan

yaitu Wawan dan Rizki menyatakan bahwa mereka lebih membutuhkan

Page 54: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

41

informasi karena adanya tuntunan pekerjaan, jawaban mereka sebagai

berikut:

“informasi yang berhubungan dengan pekerjaan saya sebagai tukang pijat

jadi ya informasinya lebih butuh mengenai pijat memijat.” (Wawan)

“Ya, mungkin tentang kebutuhan sehari-hari, kalo saya kan lebih

mendalami tentang pijat, dan pengobatan.” (Rizki)

Jadi dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi tunanetra yang

dibutuhkan tidak hanya sebatas dalam ilmu pengetahuan dari pelajaran yang

mereka peroleh tetapi juga lebih berhubungan dengan pekerjaannya sebagai

tukang pijat memijat dan untuk mendapatkan informasi tentang pengobatan.

5.3.5. Menambah Informasi

Dari beberapa informan yang diwawancarai di antaranya ada yang

membutuhkan informasi karena untuk tujuan menambah informasi kebutuhan

individu. Namun, sebagian besar lebih ke informasi yang hanya mereka

butuhkan. Bagi Bambang dan Rizki kebutuhan informasi yang dibutuhkan

melingkupi semua informasi untuk menambah wawasan dan supaya tidak

ketinggalan. Seperti yang dikemukakan berikut:

“ya, semua informasi jika memungkinkan untuk bisa ditangkap untuk

menambah informasi kita gunakan, supaya lebih tahu dan tidak

ketinggalan dengan mereka yang normal.” (Bambang)

“Untuk menambah wawasan dan pengalaman.”(Rizki)

5.3.6. Rasa Ingin Tahu dan Lingkungan

Dari hasil jawaban informan di atas dapat dikatakan bahwa tidak

hanya pelajaran dan pekerjaan saja yang membutuhkan informasi. Tetapi juga

Page 55: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

42

keinginan yang datang dari dalam diri masing-masing. Berikut Kamal

memberikan jawaban:

“Rasa ingin tahu saya dan mengikuti perubahan.” (Kamal)

“Karena untuk supaya kita tahu bagaimana berkomunikasi dalam

masyarakat.”(Noviyanto)

Melihat jawaban di atas kebutuhan informasi yang dibutuhkan

Kamal sebagai penyandang tunanetra adalah adanya rasa ingin tahu dari

dalam diri mereka sendiri dan kemauan untuk mengikuti perubahan,

perkembangan jaman agar tidak tertinggal. Seperti juga telah diutarakan

Noviyanto, dia ingin tahu bagaimana berkomunikasi dengan masyarakat luas.

Karena bagaimanapun mereka menginginkan supaya dapat bersosialisasi

dengan masyarakat sekitar, dan tidak hanya terbatas pada lingkungan para

penyandang tunanetra. Rasa keingintahuan ini muncul karena adanya hal-hal

yang ada diluar pengetahuan informan, sehingga sangat mendorong informan

untuk mencari informasi agar dapat lebih berkembang.

5.3.7. Kesesuaian Informasi di Perpustakaan dengan Kebutuhan Informan

Dengan bermacam-macam kebutuhan informasi yang mereka

butuhkan peneliti menanyakan mengenai kebutuhan informasi yang

disediakan perpustakaan balai rehabilitasi sosial, apakah informasi yang

disediakan sudah sesuai dan mencukupi kebutuhan mereka atau belum.

Berikut para penyandang tunanetra menjawab:

“Kalau menurut saya cukup dengan tersedianya komputer, buku-buku

braille yang setiap bulan mendapatkan 5 kiriman buku braille baru dari

mitra netra.” (Bambang)

Page 56: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

43

“Sampai saat ini sih sudah sesuai kebutuhan, terutama disini banyak buku-

buku pengobatan, tapi sejauh ini saya belum menjelajahi dan mencari dari

semua buku.” (Rizki)

Menurut Bambang dan Rizki kebutuhan informasi yang disediakan

perpustakaan balai rehabilitasi sudah sesuai dan cukup karena dengan adanya

komputer dan buku-buku braille yang setiap bulan bertambah serta buku

braille yang dibutuhkan sudah tercukupi terutama tentang pengobatan.

Sedangkan menurut Fiki informasi yang disediakan masih belum sesuai,

seperti pernyataan berikut:

“Ya, sebetulnya ada yang belum sesuai karena kebanyakan buku-buku

braille yang ada majalah dan Al-Qur‟an.” (Fiki)

Bagi Wawan dan Noviyanto kebutuhan informasi mereka belum tercukupi

karena merasa kurang lengkap dan sempurna dengan informasi yang

disediakan perpustakaan balai rehabilitasi sosial. Seperti yang diutarakan

berikut

“Sudah sesuai sih, tapi belum sempurna.”(Wawan)

“Kalau untuk di sini, dari penyediaan buku dari pihak kantor itu sudah

tercukupi tapi sekarang kadang-kadang bukunya gak ada, bisa dibilang

belum 100% tercukupi.” (Noviyanto)

Dari pernyataan Wawan yang mengetahui bahwa kantor telah

menyediakan tapi buku-buku braille yang dibutuhkan kadang-kadang tidak

ada sehingga merasa belum tercukupi dengan sempurna. Tetapi jika menurut

kamal bukan dari pihak kantor dan perpustakaan balai rehabilitasi melainkan

kebutuhan informasi yang disediakan perpustakaan tidak sesuai dengan

kebutuhan informasinya, Berikut dari pernyataannya:

Page 57: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

44

“Belum, karena saya tunanetra baru, jadi saya belum bisa beradaptasi dan

tangan saya belum peka dengan huruf braille.”(Kamal)

Dari pernyataan Kamal di atas dapat kita lihat bahwa tidak semuanya

informasi yang disediakan perpustakaan belum sesuai dengan kebutuhan

mereka melainkan karena Kamal sebagai tunanetra baru, belum begitu

menguasai dan tangannya yang belum peka terhadap tulisan braille. Sehingga

dibutuhkan kemauan untuk belajar menguasai huruf braille agar kebutuhan

informasinya sebagai tunanetra dapat terpenuhi.

Dari hasil wawancara mengenai kebutuhan informasi dapat

disimpulkan bahwa kebutuhan informasi para penyandang tunanetra sangat

beragam dari ilmu pengetahuan, dan berupa rasa ingin tahu dalam diri

masing-masing individu serta disesuaikan dengan pekerjaan dan perbedaan

kesesuaian informasi dengan kebutuhan tunanetra terhadap informasi yang

disediakan perpustakaan Balai Rehabilitasi tersebut.

5.4. Perilaku Pencarian Informasi

Kemajuan teknologi yang berkembang semakin cepat membuat

perubahan dalam melakukan pencarian informasi. Tidak terkecuali bagi para

penyandang tunanetra yang mempunyai keterbatasan dalam mengakses

informasi dan mencari informasi sehingga mampu mengikuti perkembangan

pengetahuan agar selalu up to date dan tidak ketinggalan, untuk mendukung

pemenuhan kebutuhan informasi dan pekerjaan yang membutuhkan informasi

lebih dalam maka para penyandang tunanetra melakukan pencarian informasi.

Page 58: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

45

Pencarian informasi para penyandang tunanetra untuk memenuhi kebutuhan

informasi sebagian besar sama, karena mereka mencari informasi melalui

perpustakaan terlebih dahulu atau dengan komputer bicara dan audiovisual.

5.4.1. Jenis Informasi

Jenis Informasi yang dibutuhkan setiap orang berbeda tergantung

dari kesesuaian dengan kebutuhan informasi yang mereka butuhkan dan

terkadang bisa menyangkut tentang pekerjaan maupun pendidikan serta

lingkungan sekitar yang mempengaruhi pola pikir mereka untuk mendapatkan

informasi. Dari hasil wawancara yang diperoleh peneliti dari informan

mengenai jenis informasi yang mereka cari, sebagai berikut:

“Informasi yang sering saya cari mengenai anatomi, fisiologi dan

musik.”(Bambang)

“Kalau di internet saya seringnya mencari pelajaran anatomi untuk lebih

tahu tentang tubuh-tubuh manusia dan fungsi organ, kelainan dan

informasi berita-berita lainnya. Seperti saya kan senang olahraga

sepakbola ya saya mencari informasi tentang itu.”(Noviyanto)

“Kalau di internet sih saya sering mencari tentang islam-islam di dunia,

terus tentang kabar perkembangan dunia luar.”(Rizki)

“Kalau yang saya cari tentang ilmu pengetahuan karena basic saya kan

geografi, jadi saya mencari informasi tentang yang berhubungan dengan

geografi.”(Kamal)

“Pelajaran yang diajarkan disini yaitu fisiologi.”(Fiki)

“Biasanya saya mencari tentang anatomi, massage, dan dunia tunanetra

gitu.”(Wawan)

Berdasarkan beberapa jawaban yang dipaparkan di atas, jenis

informasi yang dibutuhkan para penyandang tunanetra bermacam-macam

Page 59: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

46

tergantung pada ketertarikan pada suatu hal dan kebutuhan informasi mereka

sehari-hari.

5.4.2. Bentuk Informasi

Informasi agar bisa dimanfaatkan oleh pengguna dibutuhkan

keberagaman bentuk informasi agar memudahkan pemakai. Terlebih lagi bagi

tunanetra dalam memperoleh informasi membutuhkan kecanggihan alat yang

dapat memudahkan dan memperdalam tunanetra mengakses informasi. Di

sini peneliti menanyakan mengenai bagaimana para tunanetra dalam

melakukan pencarian informasi, dan jawabannya sebagai berikut:

“Dengan memanfaatkan media cetak yaitu dengan membaca buku, dan

saya terus mencari yang ada disini dengan mendengarkan, media

elektronik digunakan untuk mendengarkan misalnya VCD anatomi dan

fisiologi.”(Noviyanto)

Jawaban di atas Noviyanto menyatakan bahwa untuk melakukan

pencarian informasi para tunanetra memanfaatkan media cetak dan media

elektronik terutama berupa audio bahkan buku-buku pelajaran yang dicari

berupa VCD untuk didengarkan. Berikut jawaban dari Rizki:

“Menggunakan komputer sama buku braille dan radio.”(Rizki)

Berdasarkan jawaban Rizki di atas, bahwa dalam pencarian

informasi yang mereka gunakan berupa buku dan radio. Dengan adanya alat-

alat yang berupa audio dirasakan sangat penting untuk tunanetra dalam

mendapatkan informasi.

“ya, yang pertama saya mencari dari buku-buku dan kedua dari

komputer.”(Bambang)

Page 60: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

47

“Saya biasanya mencari di internet”(Fiki)

“Saya biasanya terutama menggunakan buku-buku braille dan kaset-kaset

yang disediakan di sini. ”(Wawan):

“Kalau saya lebih banyak mencari informasi dari audiovisual,

mendengarkan televisi dan internet.”(Kamal)

Jadi dapat disimpulkan bahwa para penyandang tunanetra sangat

membutuhkan bantuan audio. Informasi yang biasa mereka peroleh tidak

hanya dengan mencari di buku dan internet bahkan mereka lebih memilih

untuk mendengarkan televisi,dan audio lain.

5.4.3. Tempat Mendapatkan Informasi

Walaupun penyandang tunanetra sebagian besar menggunakan

sumber informasi yang disediakan oleh perpustakaan balai rehabilitasi sosial,

tapi tidak menutup kemungkinan untuk mereka mencari sumber informasi di

luar. Seperti yang dilakukan oleh beberapa informan untuk memenuhi

kebutuhan informasi yang diperlukannya, baik itu dengan mendatangi

perpustakaan daerah atau mencari informasi dengan menggunakan internet,

berikut jawaban dari informan:

“ya, pertama mencari informasi dari buku-buku yang sesuai dengan

kebutuhan kita. Di sini kan sudah disediakan perpustakaan, kalau

informasi yang kita cari gak ada, kita bisa mencari di perpustakaan daerah.

Para penyandang tunanetra sini juga sering ke sana kalau di perpustakaan

balai rehabilitasi sosial koleksi yang dicari tidak ada, kita lebih memilih

untuk mengunjungi perpustakaan daerah.”(Rizki)

“Ya, kalau misal koleksi yang ada di perpustakaan sini kurang ya kita ke

perpustakaan daerah karena di perpustakaan daerah lebih lengkap.”

(Wawan)

“Kalau saya mencari di buku dulu apabila tidak ada saya mencari ke

perpustakaan lain dan mencari di internet.”(Noviyanto)

Page 61: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

48

Menurut Rizki, Wawan, dan Noviyanto untuk mencari informasi

yang dibutuhkan tidak harus menggunakan sumber informasi yang ada di

perpustakaan balai rehabilitasi sosial, karena terkadang informasi yang

dibutuhkan belum ada di perpustakaan tersebut. Maka dari itu mereka lebih

memilih mengunjungi perpustakaan daerah untuk memenuhi kebutuhan

informasi yang mereka butuhkan dan menggunakan internet.

5.4.4. Kapan dan Bagaimana Informan mengenal “JAWS atau komputer

bicara”

Dilihat dari beragam hasil wawancara di atas dalam melakukan

pencarian informasi mereka kebanyakan mengakses informasi menggunakan

“komputer bicara atau JAWS” dengan dilengkapi adanya akses internet yang

memungkinkan tunanetra dapat mengakses informasi. JAWS di sini bekerja

sebagai software otomatis yang telah dikenal sebagai pembaca layar dan

memiliki kemampuan mengubah informasi yang ditampilkan pada layar

komputer ke dalam bentuk suara. Sehingga tanpa informan membaca

komputer dan tanpa ada sambungan akses internet, komputer dengan

sendirinya sudah dapat membacakan informasi yang telah ditemukan di layar

sehingga tunanaetra dapat mendengarkan serta menyimak dari informasi yang

dibacakan. Peneliti berkeinginan untuk tahu kapan para tunanetra mulai

mengenal komputer dengan software JAWS atau yang biasanya disebut

“komputer bicara”, berikut kutipan hasil wawancara:

Page 62: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

49

“Saya mengenal komputer bicara pada saat saya awal-awal berada di sini.

Kurang lebihnya sekitar 1 tahun yang lalu 2012.”(Noviyanto)

“Mengenal JAWS pada saat di sini tahun 2012 kemarin.”(Bambang)

“Sebelum saya di sini saya sudah mengenal, tapi baru menggunakan

setelah disediakan di perpustakaan.”(Wawan)

“Ya, pada waktu di sini saya mengenal komputer bicara atau

JAWS.”(Fiki)

“Setelah masuk balai rehabilitasi sosial ini saya baru mengenal

JAWS.”(Rizki)

“Setelah saya di sini saya baru mengenal JAWS.”(Kamal)

Dari jawaban informan di atas dapat kita lihat bahwa para tunanetra

mengenal JAWS atau komputer bicara setelah mereka masuk dan tinggal di

Balai Rehabilitasi Sosial. Dan Perpustakaan rehabilitasi sosial menginginkan

agar tunanetra mendapatkan kemudahan dalam mengakses komputer dengan

akses internet. Sehingga diharapkan komputer serta akses internet tidak hanya

dapat digunakan untuk orang normal saja melainkan berguna bagi para

tunanetra.

5.4.5. Tahapan Pencarian Informasi Informan dengan menggunakan

“komputer bicara atau JAWS”

Di bawah ini hasil wawancara yang diperoleh peneliti dari pencarian

informasi yang dilakukan informan, sebagai berikut:

“Kalau saya, biasanya setelah saya membuka komputer, langsung saya

buka google, trus tinggal cari informasi yang dibutuhkan, kalo ketemu

dibaca(didengarkan).”(Noviyanto)

Page 63: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

50

“Saya mencari di google misalnya tentang anatomi, ya saya mengetik

informasi anatomi, trus kalau ketemu langsung saya baca atau didengarkan

dan diingat.”(Fiki)

“Saya langsung mencari di google, kalau sudah ketemu langsung

didengarkan informasi yang sudah dicari.”(Rizki)

“Kalau saya mencari tentang perkembangan tunanetra di Indonesia di

google internet. Kalau sudah ketemu ya langsung baca atau didengarkan

dan kalau tertarik saya ikut bergabung.”(Wawan)

“Kalau saya mencari dulu di internet informasi yang akan saya cari misal

mencari musik, ya saya ketik musik dan nanti akan muncul berbagai

macam informasi tentang musik, kalau sudah ketemu saya

dengarkan.”(Bambang)

“Kalau saya browsing internet membuka google dan mencari informasi

yang saya cari tentang berita kalo sudah dapat ya tinggal di simpan dalam

folder.”(Kamal)

Dari hasil observasi dan wawancara ditemukan bahwa perilaku

pencarian informasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pencarian

informasi yang dilakukan mereka sama yaitu dengan pencarian yang dimulai

dari proses starting, browsing, differentiating, extracting, verifying dan

ending.

Pertama informan akan melakukan starting proses pencarian awal

yang berhubungan dengan kesadarannya akan kebutuhan informasi yang

mereka miliki dan mengapa informan memerlukan informasi tersebut. Dan

ketika mereka mencari informasi sudah ada dasar informasi yang

dibutuhkannya.

Setelah itu informan langsung searching dan masuk ke tahap

browsing dengan memutuskan untuk langsung menemukan informasi yang

Page 64: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

51

akan mereka cari melalui search engine yang sering digunakan google.

Karena informan lebih mengenal google daripada seacrh engine yang lain.

Informan langsung mengetikkan kata kunci yang sesui dengan kebutuhan

informasinya, kemudian search engine akan menampilkan beberapa

pilihan informasi yang cocok dengan kata kunci tersebut.

Setelah memasuki tahap browsing informan kemudian masuk

pada tahap differentiating. Berdasarkan pengamatan diketahui mereka

mendengarkan sekilas hasil temuan informasi yang ditampilkan oleh

google. Kemudian informan akan memilah dari informasi yang mereka

temukan sesuai dengan kebutuhan informasi mereka atau tidak.

Tahap selanjutnya yaitu monitoring dan extracting, jika informan

belum menemukan informasi yang mereka cari, informan kemudian

mengganti kata kunci yang ia masukkan, kemudian mendengarkan sekilas

dari temuan yang dicari tersebut. Dan mereka memilah informasi yang

sekiranya sesuai dengan kebutuhan, proses ini diulang-ulang sampai

informan menemukan informasi yang dibutuhkan.

Setelah menemukan informasi yang mereka cari, informan akan

melakukan tahap verifying, yaitu pengujian ketepatan dengan membuka

dan mendengarkan dari hasil yang telah ditemukan. Apabila dalam temuan

memuat hasil informasi lain yang lebih menarik perhatian informan,

informan akan membuka dan mendengarkan hasil tersebut. Dalam

pencarian informasi mereka mempunyai tujuan untuk memenuhi dari

Page 65: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

52

kebutuhan yang dicari tapi tidak menutup kemungkinan untuk mencari

informasi yang lain atau tidak hanya fokus pada satu informasi tertentu.

Tahap terakhir ending yang dilakukan dengan mendengarkan dari

informasi yang telah ditemukan. Informan akan melakukan penyimpanan

atau disimpan dalam memory handphone. Namun, jika informan merasa

informasi tersebut penting, di perpustakaan tersedia printer huruf braille,

sehingga informasi yang ditemukan dapat langsung di print atau di cetak

agar informasinya dapat dibaca di kamar asrama Balai Rehabilitasi Sosial.

5.4.6. Pemanfaatan Informasi

Tunanetra melakukan pencarian informasi dan menemukan

informasi yang dibutuhkan, biasanya mereka menggunakan berbagai cara

agar informasi yang telah ditemukan menjadi informasi yang berguna dan

dapat menambah khasanah pengetahuan. Dengan keterbatasan yang dimiliki,

tunanetra lebih memilih untuk menggunakan ingatan dalam perolehan

informasi. Tetapi bagi tunanetra yang takut lupa lebih memilih untuk

mencatat atau jika merasa penting di save dan mendownload atau disimpan di

memory handphone sehingga dapat memudahkan mereka jika membutuhkan

sewaktu-waktu. Berikut hasil yang dilakukan setelah memperoleh informasi

yang mereka cari, seperti yang diutarakan berikut:

“Setelah saya menemukan biasanya saya tulis, dan diingat karena

tunanetra lebih menggunakan ingatan atau kalau tidak dimasukkan ke hp

apabila sewaktu-waktu membutuhkan bisa dibaca lagi.”(Bambang)

“Setelah saya mendapatkan informasi biasanya saya sering mengingat-

ingat kadang juga kalau takut lupa ditulis, apa direkam gitu. Kalau di

Page 66: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

53

internet kadang biasanya di download untuk dipindah ke hp saya, lebih

lagi ditulis tapi kalau kebanyakan tunanetra lebih sering

mengingat.”(Noviyanto)

“Kalau sudah ketemu disimpan di flashdisk atau memori. Kalau saya

sudah menemukan biasanya saya simpan di memori hp.”(Rizki)

Bagi ketiga informan di atas Bambang, Noviyanto dan Rizki mereka

mencari informasi di internet sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing

informan tergantung dari informasi apa yang akan mereka cari. Tidak jauh

berbeda dari pendapat informan yang lain, berikut:

“jika sudah ketemu saya berusaha merekam dalam memori ingatan saya

untuk khazanah pengetahuan dan disimpan dalam folder sehingga bisa

diputar kembali.”(Kamal)

“Kalau sudah ketemu saya save atau di download gitu.”(Fiki)

Sedangkan Wawan meskipun jarang menggunakan internet tapi dia lebih

tertarik untuk bergabung langsung dengan komunitas dari informasi yang

telah dicari, seperti yang diutarakan berikut:

“internet saya jarang. Tapi kalau sudah ketemu saya ambil informasi yang

sekiranya bisa saya ambil dan kita baca-baca dulu, apabila tertarik ya kita

bisa bergabung ke situ.”(Wawan)

5.4.7. Kepuasan Informan terhadap berbagai informasi yang disediakan

Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial

Dalam melakukan pencarian informasi para tunanetra sering mencari

informasi dari sumber informasi di luar misal dari internet dan informasi lain

yang bukan hanya berpacu pada koleksi-koleksi braille. Tapi dari sumber

informasi yang sudah mereka temukan apakah sudah merasa puas dan

tercukupi dengan kebutuhan dan kemampuan tunanetra mengakses dalam

Page 67: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

54

pencarian informasi supaya tidak ketinggalan informasi-informasi terbaru.

Berikut jawaban wawancara dari pertanyaan apakah sudah tercukupi

informasi yang disediakan. Berikut diutarakan oleh informan:

“sudah tercukupi, mencari informasi dari buku, Internet, Radio, TV

dengan mendengarkan”(Rizki)

“Tercukupi, komputer, radio, TV dapat mendengarkan.”(Bambang)

“Kalau radio, TV, internet sudah cukup. cuma kalau di sini komputernya

terbatas dan aktivitas saya yang membuat saya gak sempat.”(Kamal)

“Belum tercukupi karena mencari informasi gak cuma lewat buku

braille.”(Fiki)

Dari jawaban di atas rata-rata informan lebih memilih menggunakan

pencarian informasi yang dapat menambah wawasan mereka, dengan tidak

hanya berpatok pada membaca informasi dari buku-buku braille. Bahkan

meskipun mereka tidak dapat melihat televisi, mereka berusaha untuk

memanfaatkan indra pendengaran untuk mengetahui informasi apa yang terus

berkembang. Noviyanto memberikan pernyataan mengenai informasi dari

buku braille yang menurut dia masih belum cukup, seperti berikut:

“Ya, kalau untuk pelajaran-pelajaran yang dibutuhkan di sini ya sudah

tercukupi, tapi untuk informasi-informasi lain yang lebih penting yaitu

buku-buku braille yang disediakan belum 100% tercukupi.”(Noviyamto)

Meskipun para tunanetra lebih senang dalam mengakses informasi

menggunakan internet. Namun, mereka masih belum puas dengan hasil yang

mereka cari, baik itu kepuasan dari dalam diri individu masing-masing

maupun dari pihak perpustakaan yang belum memadai. Berikut jawaban para

informan mengenai puas atau tidaknya dalam melakukan pencarian

informasi:

Page 68: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

55

“Belum puas, Kalau di Balai rehabilitasi sosial ini jika mau mengakses

semua informasi di internet ada batasan-batasan.”(Noviyanto)

“Belum puas, alasannya karena saya belum punya sendiri, jadi kalau mau

internetan itu terbatas, kalau lewat hp kan gak komplit kaya di

komputer.”(Rizki)

“Belum, ya karena keinginan untuk mengetahui dan aktivitas saya yang

menghalangi.”(Kamal)

“Belum puas, karena kalau di komputer harus buka di ruang perpustakaan

dan tidak bisa dibawa ke asrama sedangkan braille bisa dibawa.”(Fiki)

Dari jawaban di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penyediaan

sumber informasi di perpustakaan rehabilitasi sosial belum tercukupi dan

informan masih belum puas karena saat mau mengakses informasi di internet

terbatas oleh waktu dan keinginan untuk mencari dan mengetahui informasi

yang banyak. Serta keinginan mereka untuk memiliki sendiri “komputer

bicara”, dikarenakan keterbatasan alat media yang mereka punya seperti

handphone kurang begitu memadai dalam hal internet. Namun, bagi Wawan

dan Bambang sudah merasa puas dengan penggunaan komputer akses

internet baik yang mereka butuhkan dan juga dari penyediaan perpustakaan

balai rehabilitasi sosial, jawaban mereka sebagai berikut:

“ya, saya merasa puas dengan adanya akses internet di sini.”(Wawan)

“Saya sudah puas, karena semua aksesenya sudah ada.”(Bambang)

Dari beberapa kutipan di atas mengenai kepuasan informan dalam

melakukan pencarian informasi. Mayoritas belum begitu puas terhadap

informasi yang mereka cari. Ketidakpuasaan terjadi karena adanya keinginan

diri sendiri untuk dapat mengakses informasi dengan alat pencarian informasi

Page 69: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

56

seperti memiliki sendiri “komputer bicara”, bahkan alat pencarian informasi

handphone dirasa belum begitu memuaskan tunanetra dalam pencarian

informasi. Karena masih banyaknya hambatan yang dialami serta keinginkan

untuk mendapatkan informasi tersebut.

5.5 Motivasi

Motivasi dalam melakukan pencarian informasi untuk memenuhi

kebutuhan informasi para penyandang tunanetra didorong karena tingginya

dan keinginan dari mereka untuk lebih maju, dan berguna untuk kehidupan di

masa depan. Seperti yang dikemukakan oleh informan sebagai berikut

“Motivasi saya, ya kita kan pengin hidup lebih maju, lebih mandiri dan

mempunyai wawasan luas.”(Rizki)

“Motivasi saya, untuk masa depan yang lebih bagus.”(Fiki)

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa setiap

tunanetra mempunyai motivasi dalam melakukan pencarian informasi di

antaranya agar tidak ketinggalan informasi dan dapat adaptasi di lingkungan

sekitar. Hal tesebut dijawab Noviyanto dan Bambang sebagai berikut

“Supaya kita tidak boleh ketinggalan.” (Bambang)

“Motivasi saya, untuk lebih semangat, keinginan saya agar tidak

ketinggalan informasi dan tidak ketinggalan jaman mengikuti

perkembangan jaman supaya bisa beradaptasi mengikuti, terus mengikuti

adaptasi di lingkungan sekarang jamannya gimana-gimana

gitu.”(Noviyanto)

Page 70: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

57

Motivasi tersebut tidak hanya mengarah ke perkembangan jaman

tetapi juga dorongan untuk melakukan pelayanan yang lebih baik dalam

bekerja. Hal ini diperkuat dengan pernyataan informan berikut:

“Motivasi saya, karena di sini saya melayani pijat, biar saya dalam

melayani pijat bisa maksimal dan memuaskan pelanggan.”(Wawan)

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi

merupakan salah satu hal yang mendorong penyandang tunanetra untuk

melakukan pencarian informasi guna memenuhi kebutuhan informasi untuk

mengubah kehidupan ke depan menjadi yang lebih baik sehingga dapat

tercapainya keinginan untuk hidup lebih mandiri dan mengikuti

perkembangan jaman serta lebih baik dalam hal melayani pekerjaan.

5.6. Kendala-kendala

Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh tunanetra saat

memenuhi kebutuhan informasi dan melakukan pencarian informasi antara

lain:

5.6.1. Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi yang diteliti oleh tunanetra tidak selamanya

dapat terpenuhi. Hal ini dikarenakan beberapa kendala yang dialami oleh

tunanetra dalam memenuhi kebutuhan informasi. Seperti yang

dikemukakan oleh informan berikut:

“Kendalanya ada, Kalau di perpustakaan balai rehabilitasi ini masih

sedikit dan kurang sempurna.”(Wawan)

Page 71: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

58

“Kendala kalau mau mencari buku sering gak ada di sini.”(Fiki)

Wawan dan Fiki merasa terkendala dari koleksi buku-buku braille

yang disediakan perpustakaan balai rehabilitasi sosial kurang, serta tidak

adanya buku yang mereka cari dan butuhkan. Berbeda dengan Kamal dan

Bambang yang merasa terkendala dari dalam diri mereka sendiri karena

belum menguasai tulisan braille dan mendengarkan suara. Seperti berikut

yang diutarakan:

“Kendala, keinginan dari dalam diri sendiri dan kemauan untuk cepat

bisa menguasai braille itu banyak faktor penghalang, dan kalau menurut

saya braille itu tidak mudah, tapi sekarang banyak media-media lain

yang membuat mudah seseorang yang tidak bisa membaca tapi tetap

bisa mengetahui sesuatu terutama melalui audio.”(Kamal)

“Kendala kita hanya bisa meraba dan mendengarkan suara,

mendengarkan komputer karena kita sebagai tunanetra hanya

mengandalkan peraba.”(Bambang)

Selanjutnya kendala yang dihadapi Noviyanto dalam pemenuhan

kebutuhan informasi, seperti berikut:

“Kendala saya jika menggunakan komputer bicara yaitu saya masih

susah bahasa inggris soalnya kalau dari komputer bicara menggunakan

bahasa inggris dan karena saya kurang bisa bahasa inggris. Sama kalau

menggunakan buku-buku braille yang sudah lama, buku-bukunya rusak,

lama-lama tulisan braille tersebut akan hancur gitu dan istilahnya sudah

mati apalagi kalau posisi buku-buku ditumpuk, lama-lama tulisannya

akan hilang untuk diraba dan susah untuk dibacanya.”(Noviyanto)

Dengan menyimak jawaban di atas Noviyanto mempunyai dua

kendala pemenuhan informasi dengan komputer yang terhalang oleh

pelafalan komputer bicara yang menggunakan bahasa asing dan buku

braille yang sudah lama tertumpuk akan merusak tulisan braille sehingga

sulit untuk dibaca oleh tunanetra.

Page 72: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

59

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa masih ada

kendala yang dialami oleh tunanetra dalam memenuhi kebutuhan

informasi seperti kurangnya sumber informasi di perpustakaan, buku

braille yang rusak, dan kendala dari dalam diri mereka sendiri karena

belum menguasai tulisan braille dan hanya bisa mendengarkan suara.

5.6.2. Perilaku Pencarian Informasi

Pencarian informasi yang dilakukan oleh tunanetra tidak selalu

dilakukan dengan menggunakan sumber informasi yang ada di

perpustakaan rehabilitasi. Karena terdapat berbagai kendala dalam

melakukan pencarian informasi yang dilakukan tunanetra. Seperti yang

dikemukakan oleh beberapa informan sebagai berikut:

“Jelas, ada kendala. Bila internet gak conect kita jelas gak bisa masuk

ke web untuk mendapatkan informasi”(Bambang)

“Kendala jelas ada, kalau tunanetra kan harus ada komputer yang bisa

bicara sendiri agar komputer bisa menuntun dalam mencari informasi

tersebut.”(Wawan)

Bagi Bambang kendalanya apabila menggunakan komputer bicara

dalam mengakses informasi, dia terkendala apabila tidak ada sambungan

internet yang membuat Bambang tidak dapat mengakses informasi di

dunia luar sesuai dengan informasi yang mereka butuhkan. Sedangkan

Wawan merasa kalau kendalanya dari alat pencarian informasi tersebut.

Apabila seorang tunanetra harus menggunakan komputer yang bisa

berbicara agar dapat menuntun dalam pencarian dan perolehan informasi

yang didapatkannya. Berbeda dengan Noviyanto dan Rizki yang merasa

terkendala dari dalam diri sendiri karena kurangnya menguasai Bahasa

Page 73: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

60

Inggris sehingga membuat sulit untuk memahami dalam melakukan

pencarian informasi. Berikut hasil wawancara:

“Kendala saya ya karena komputer bicaranya menggunakan bahasa

inggris saya yang kurang bisa menguasai.”(Noviyanto)

“Kendala, ada banyak terutama tentang penglihatan soalnya kalo

tunanetra kan hanya mengandalkan pendengaran sedangkan kalau

komputer bicaranya kan menggunakan talk bahasa inggris jadi

membuat saya sulit memahami.”(Rizki)

Kalau Fiki merasa tidak ada kendala dalam melakukan pencarian

informasi, pernyataannya sebagai beikut:

“Sejauh ini saya merasa tidak ada kendala .”(Fiki)

Kendala yang dihadapi Kamal justru dari banyaknya aktivitas

yang dilakukan di balai rehabilitasi soaial sehingga dia merasa kurang

waktu serta susahnya meluangkan waktu untuk melakukan pencarian

informasi, sebagai berikut:

“Kendala saya, waktu yang kurang dan keinginan untuk meluangkan

waktu yang susah.”(Kamal)

Dari hasil wawancara dengan informan mengenai kendala-

kendala yang ada bahwa untuk melakukan pencarian informasi harus

menggunakan komputer bicara dan kendala lain dari tunanetra yang lebih

banyak pada “komputer bicara” dalam pelafalan bahasa menggunakan

bahasa inggris. Karena kurangnya pendidikan yang mereka dapatkan,

sehingga membuat tunanetra menjadi kurang terlatih dalam memahami

bahasa inggris. Serta pentingnya akses internet yang digunakan para

Page 74: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

61

tunanetra untuk menambah wawasan dan keterbaruan informasi yang

dicari.

Page 75: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

62

BAB VI

PENUTUP

6.1. Simpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian yang dilakukan penulis tentang

kebutuhan dan perilaku pencarian informasi pemakai tunanetra dalam mengakses

informasi di Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Latar belakang tunanetra dalam memenuhi kebutuhan informasi karena

untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan di kelas masing-masing,

untuk menambah wawasan, tuntutan pekerjaan dan rasa ingin tahu

sebagian juga ada yang menginginkan agar tidak merasa tertinggal dengan

orang normal.

2. Cara pencarian informasi yang dilakukan tunanetra yaitu dengan

mendengarkan berita-berita tentang politik, kebudayaan yang semakin

modern, dan dari ilmu pengetahuan melalui buku braille. Namun,

kebanyakan tunanetra lebih memilih informasi berupa audio, tidak seperti

sebelumnya yang hanya mendapatkan informasi dengan mengandalkan

buku braille, atau buku digital yang jumlahnya terbatas dan informasi yang

tidak terlalu mengikuti perkembangan jaman tetapi dengan adanya

komputer bicara dan menggunakan akses internet, pemakai tunanetra

dapat mencari informasi sampai ke dunia luar. Tidak hanya sampai disitu,

Page 76: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

63

jika tunanetra tidak dapat menemukan informasi yang mereka cari, mereka

cenderung akan mencari informasi ke sumber informasi lain yang

memungkinkan mereka untuk mendapatkan informasi yaitu melalui

televisi, akses internet, pergi ke perpustakaan daerah, dan bahkan bertanya

teman yang lebih tahu.

3. Pola pencarian informasi pemakai tunanetra dalam pencarian informasi

sama yaitu dimulai dari tahap proses starting, browsing, differentiating,

extracting, verifying dan ending.

6.2. Saran

1. Menambahkan beberapa komputer bicara agar efektif dan dapat

dimanfaatkan oleh tunanetra dalam pencarian informasi.

2. Memperpanjang waktu penggunaan komputer bicara sehingga pemakai

tunanetra tidak terlalu terbatas dengan waktu peminjaman dan

mendapatkan banyak informasi yang dicari.

3. Menambah jumlah pelatih yang menangani pelatihan komputer bicara

yang bertujuan untuk kelancaran para tunanetra dalam mengakses melalui

internet.

4. Sebaiknya perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial mengangkat pustakawan

untuk mengurus perpustakaan agar dapat didayagunakan lebih oleh

tunanetra.

5. Mengadakan promosi tentang keberadaan perpustakaan balai rehabilitasi

agar dapat menjangkau tunanetra di luar panti adanya komputer bicara

sehingga tidak hanya tunanetra di asrama panti saja yang dapat meminjam.

Page 77: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

64

DAFTAR PUSTAKA

Case, Donald O. 2002. Looking for Information: A survey of research on

information seeking, needs, and behavior. USA:Academic Press

Cosby, Paul C. 2009. Methods in Behavioral Research. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Dewi, Amalia Nurma. 2008. Perilaku Pencarian Informasi Pemustaka

Perpustakaan Pertuni dalam menggunakan JAWS Software. Semarang : JIP-

FIB UNDIP

Kuhlthau, Carol C. 1991.”Inside the Search Process : Information Seeking from

the User’s Perspective.” Journal of the American society for information

science. Volume 42 No.5. page 361-371 dalam (http://ptarpp2.uitm.edu. my/

silibus/ insidesearch2.pdf) diakses pada 15 Mei 2013 pukul 19:54

Laloo, Binika Tariang. 2002. Information Needs, Information Seeking Behavior

and Users. New Delhi : Ess Ess Publication.

Laloo, J. 2000. Information, Information Needs and Information Seeking. USA :

McGraw Hill.

Nurastuti, Wiji. 2007. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Ardana Media.

Pendit, Putu Laxman. Perilaku Informasi, Semesta Pengetahuan. Dalam

(http://www.pustakaindonesia.org /wp-content/uploads/2012/05/Perilaku-

Informasi-Semesta-Pengetahuan.pdf,(http://iperpin.wordpress.com

//2008/08/07/perilaku-informasi-semesta-pengetahuan/) diakses 02 Mei 2013

Pujiastuti, Ana. 2008. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Tunanetra di

Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta : Fakultas Adab

UINSunan Kalijaga dalam(http://digilib.uinsuka.ac.id/6781/1/BAB%20I,%20

BAB %20V,%20DAFTAR% 20PUSTAKA.pdf) diakses jumat 03 Mei 2013

pukul 07:35

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

Soetminah. 1992. Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan. Yogyakarta :

Kanisius.

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia.

--------, 1992. Teknik dan jasa dokumentasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

--------, 2006. Metode Penelitian. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sutabri. 2005. Sistem Informasi Manajemen Ed 1. Yogyakarta : Andi.

Page 78: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

65

Sutarno, NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

--------. 2005. Tanggung Jawab Perpustakaan : Dalam Mengembangkan

Masyarakat Informasi. Jakarta : Panta Rei

Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta

: Sagung Seto.

Suwanto, Sri Ati. 2000. Kajian Sastra : Temu Kembali Informasi dari Sudut

Pandang Pendekatan Berorientasi Pemakai. Semarang : Fakultas Sastra

Universitas Diponegoro.

Wilson, T.D. Human Information Behavior : Special Issue on Information science

Research, vol. 3 No.2, 2000 Dalam (http://inform.nu/Articles/Vol3/v3n2p49-

56.pdf) diakses Kamis 02 Maret 2013 pukul 15 :04

Page 79: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

66

Page 80: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

67

Lampiran 1

BIODATA PENULIS

Nama : Abkarina Musa‟adah

Tempat/tanggal lahir : Temanggung, 04 Juni 1990

Alamat : Karangsari Parakan Rt:03 Rw:06 Blok:D No.19

Temanggung

Pendidikan Formal

Jenjang Nama Sekolah Nama Kota Tahun

Masuk

Tahun

Lulus

SD SD Negeri 6

Parakan

Parakan 1996 2003

SMP SMPN 1

Parakan

Parakan 2003 2006

SMA MA Negeri

Temanggung

Temanggung 2006 2009

Page 81: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

68

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Kebutuhan Informasi 1. Mengapa anda membutuhkan suatu informasi?

2. Apa yang membuat anda membutuhkan informasi?

3. Kebutuhan Informasi apa yang sering anda butuhkan?

4. Apakah informasi yang disediakan perpustakaan sudah sesuai

dengan kebutuhan anda?

5. Apa kendala anda dalam memenuhi kebutuhan informasi?

2. Perilaku Pencarian

Informasi

6. Bagaimana anda melakukan pencarian informasi?

7. Apa motivasi yang mendorong anda melakukan pencarian

informasi?

8. Dalam melakukan pencarian informasi anda menggunakan

apa?

9. Apakah itu sudah tercukupi?

10. Jelaskan bagaimana tahap dalam melakukan pencarian

informasi?

11. Informasi apa saja yang anda cari jika menggunakan internet?

12. Kapan anda mengenal komputer bicara atau JAWS?

13. Apa yang anda lakukan setelah menemukan informasi yang

anda cari?

14. Apakah sudah puas dan tercukupi?

15. Apa anda mempunyai kendala dalam melakukan pencarian

informasi?

Page 82: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

69

Hasil Reduksi wawancara

a. Kebutuhan Informasi

No Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

1. Mengapa anda

membutuhkan

suatu informasi?

Bambang ya, supaya lebih tahu karena

dengan adanya informasi

walaupun kita tunanetra, kita tetap

tidak mau ketinggalan dengan

orang-orang awas/ normal.

Informan ingin

tahu tentang

informasi dunia

luar dan tidak

ingin ketinggalan

informasi serta

yang menyangkut

tentang pelajaran

pijat, untuk

menambah

wawasan,

pengalaman, dan

segala hal

perubahan yang

terjadi di sekitar

sehingga mereka

perlu untuk

mengikuti.

Wawan ya, sebagai penyandang tunanetra

saya membutuhkan informasi biar

saya tahu mengenai informasi-

informasi di dunia luar, tapi kalo

disini lebih banyak ke informasi

tentang pelajaran, terutama

pelajaran pijat, dan informasi

mengenai anatomi yang kita

butuhkan sekali.

Fiki Karena informasi itu ya sangat

penting untuk saya memperoleh

informasi.

Rizki Karena pengin mencari suatu

berita, lebih dalamnya untuk

menambah wawasan dan

pengalaman.

Noviyanto Karena supaya kita tahu

bagaimana berkomunikasi dan

untuk keperluan kita dalam

bersosialisasi dengan orang lain

dan masyarakat.

Kamal Informasi dibutuhkan untuk

kebutuhan sehari-hari terutama

dalam hal perubahan yang terjadi

di sekitar kita yang terus bergerak

sehingga kita harus perlu

mengikuti.

Page 83: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

70

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

2. Apa yang

membuat anda

membutuhkan

informasi?

Bambang supaya lebih tahu dan tidak

ketinggalan dengan mereka yang

normal.

Informan

membutukan

informasi

Wawan Yang saya butuhkan informasi

mengenai pijat memijat.

Fiki Karena ada kepentingan misalnya

mau mencari tentang pengobatan.

Rizki

Untuk menambah wawasan dan

pengalaman.

Noviyanto

Karena untuk supaya kita tahu

bagaimana berkomunikasi dalam

masyakat.

Kamal Rasa ingin tahu saya dan

mengikuti perubahan.

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

3. Kebutuhan

informasi apa

yang sering anda

butuhkan?

Bambang ya, semua informasi jika

memungkinkan untuk bisa

ditangkap untuk menambah

informasi kita gunakan.

Informan butuh

informasi yang

dapat menambah

pengetahuan

terutama tentang

pelajaran pijat,

anatomi, fisiologi. Wawan Kalau di sini ya tentang pelajaran,

terutama pelajaran pijat, anatomi,

dan kita butuh sekali tentang

anatomi

Fiki Tentang pelajaran di sini,

pelajaran fisiologi dan anatomi.

Page 84: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

71

Rizki Ya, mungkin kebutuhan sehari-

hari, kalau tunanetra kan

mendalami tenteng pijat dan

pengobatan.

Noviyanto Menurut saya semua informasi

penting, tapi untuk disini yang

lebih pentingnya lagi bagi

tunanetra yaitu ilmu yang

dipelajari di sini terutama yang

berhubungan dengan praktek

keterampilan dan praktek pijat

dan informasi pelajaran IPA,

anatomi, fisiologi.

Kamal Sering dibutuhkan berita aktual,

artikel pengetahuan, berita,

politik, budaya, dan ilmu

pengetahuan.

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

4.

Apakah informasi

yang disediakan

perpustakaan

sudah sesuai

dengan kebutuhan

anda?

Bambang Kalau menurut saya cukup dengan

tersedianya komputer, buku-buku

braille yang setiap bulan

mendapatkan 5 kiriman buku

braille baru dari mitra netra.

Informan merasa

cukup dengan

informasi yang

disediakan

perpustakaan.

Wawan

Sudah sesuai sih, tapi belum

sempurna.

Informan merasa

informasi yang

disediakan belum

sempurna.

Fiki

Ya, sebetulnya ada yang belum

sesuai karena kebanyakan buku-

buku braille yang ada majalah dan

Al-Qur‟an

Belum sesuai

karena informasi

yang disediakan

kebanyakan buku

braille dan Al-

Qur‟an.

Page 85: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

72

Rizki

Sampai saat ini sih sudah sesuai

kebutuhan, terutama disini banyak

buku-buku pengobatan, tapi

sejauh ini saya belum menjelajahi

dan mencari dari semua buku

Informan merasa

informasi yang

disediakan sudah

sesuai dengan

kebutuhan.

Noviyanto

Kalau untuk di sini, dari

penyediaan buku dari pihak

kantor itu sudah tercukupi tapi

sekarang kadang-kadang bukunya

gak ada, bisa dibilang belum

100% tercukupi.

Informasi yang

disediakan belum

tercukupi 100%.

Kamal

Belum, karena saya tunanetra

baru, jadi saya belum bisa

beradaptasi dan tangan saya

belum peka dengan huruf braille.

Informan merasa

belum tercukupi

karena sebagai

tunanetra baru,

tangannya belum

peka dengan

huruf braille.

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

5. Apa kendala anda

dalam memenuhi

kebutuhan

informasi?

Bambang

Kendala kita hanya bisa meraba

dan mendengarkan suara,

mendengarkan komputer karena

kita sebagai tunanetra hanya

mengandalkan peraba.

Informan hanya

bisa

mendengarkan

suara dan indera

perabanya

Wawan

Kendalanya ada, Kalau di

perpustakaan balai rehabilitasi ini

masih sedikit dan kurang

sempurna

Informan merasa

koleksinya masih

sedikit dan

kurang sempurna.

Fiki

Kendala kalau mau mencari buku

sering gak ada di sini

Informasi di

perpustakaan

yang dicari sering

tidak ada

Rizki

Kendalanya, saya merasa gak ada

kendala.

Informan merasa

tidak ada kendala

dalam memenuhi

kebutuhan

informasi.

Page 86: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

73

Noviyanto

Kendala saya jika menggunakan

komputer bicara yaitu saya masih

susah bahasa inggris soalnya

kalau dari komputer bicara

menggunakan bahasa inggris dan

karena saya kurang bisa bahasa

inggris. Sama kalau menggunakan

buku-buku braille yang sudah

lama, buku-bukunya rusak, lama-

lama tulisan braille tersebut akan

hancur gitu dan istilahnya sudah

mati apalagi kalau posisi buku-

buku ditumpuk, lama-lama

tulisannya akan hilang untuk

diraba dan susah untuk dibacanya.

Informan

kesuliatan dalam

menggunakan

komputer bicara

bahasa inggris.

Kamal Kendala, keinginan dari dalam

diri sendiri dan kemauan untuk

cepat bisa menguasai braille itu

banyak faktor penghalang, dan

kalau menurut saya braille itu

tidak mudah, tapi sekarang

banyak media-media lain yang

membuat mudah seseorang yang

tidak bisa membaca tapi tetap bisa

mengetahui sesuatu terutama

melalui audio.

Informan

terkendala dengan

kemauan dari

dalam diri sendiri

dan susahnya

menguasai braille.

b. Perilaku Pencarian Informasi

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

6. Bagaimana anda

melakukan

pencarian

Bambang

Yang pertama saya mencari dari

buku yang kedua menggunakan

internet.

Informan

menggunakan

buku-buku braille

Page 87: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

74

informasi? Wawan

Ya, kalau misal koleksi yang ada

di perpustakaan sini kurang ya

kita ke perpustakaan daerah

karena di perpustakaan daerah

lebih lengkap.

dalam mencari

informasi namun

bila buku yang

dicari tidak ada,

mereka akan

mencari ke

perpustakaan

daerah yang

menurut mereka

lebih lengkap.

Fiki

Kalau saya menggunakan internet

dalam mencari informasi.

Rizki

ya, pertama mencari informasi

dari buku-buku yang sesuai

dengan kebutuhan kita. Di sini

kan sudah disediakan

perpustakaan, kalau informasi

yang kita cari gak ada, kita bisa

mencari di perpustakaan daerah.

Para penyandang tunanetra sini

juga sering ke sana kalau di

perpustakaan balai rehabilitasi

sosial koleksi yang dicari tidak

ada, kita lebih memilih untuk

mengunjungi perpustakaan

daerah.

Noviyanto

Kalau saya mencari di buku dulu

apabila tidak ada saya mencari ke

perpustakaan lain dan mencari di

internet.

Kamal Kalau saya mencari informasi,

sekarang lebih banyak

menggunakan audio, tv, dan

internet.

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

7. Apa motivasi

yang mendorong

anda melakukan

pencarian

Bambang

Supaya kita tidak boleh

ketinggalan.

Motivasi

informan hidup

lebih maju, lebih

mandiri dan

Page 88: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

75

informasi? Wawan

Motivasi saya, karena di sini saya

melayani pijat, biar saya dalam

melayani pijat bisa maksimal dan

memuaskan pelanggan

mempunyai

wawasan luas.

Menjadi tukang

pijat yang

memuaskan

pelanggan.

Fiki

Motivasi saya, untuk masa depan

yang lebih bagus

Rizki

“Motivasi saya, ya kita kan

pengin hidup lebih maju, lebih

mandiri dan mempunyai wawasan

luas

Noviyanto

Motivasi saya, untuk lebih

semangat, keinginan saya agar

tidak ketinggalan informasi dan

tidak ketinggalan jaman

mengikuti perkembangan jaman

supaya bisa beradaptasi

mengikuti, terus mengikuti

adaptasi di lingkungan sekarang

jamannya gimana-gimana gitu.

Kamal Mengikuti perubahan dan

perkembangan jaman.

No

.

Pertanyaan

Informan

Jawaban

Analisis

8. Dalam melakukan

pencarian

informasi anda

menggunakan

apa?

Bambang

ya, yang pertama saya mencari

dari buku-buku dan kedua dari

komputer.

Informan

mengakses

informasi

menggunakan

komputer bicara

internet, buku

braille

Wawan

Saya biasanya terutama

menggunakan buku-buku braille

dan kaset-kaset yang disediakan

di sini.

Fiki

Saya biasanya mencari di internet.

Page 89: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

76

Rizki

Menggunakan komputer sama

buku braille dan radio.

Noviyanto

Dengan memanfaatkan media

cetak yaitu dengan membaca

buku, dan saya terus mencari yang

ada disini dengan mendengarkan,

media elektronik digunakan untuk

mendengarkan misalnya VCD

anatomi dan fisiologi.

Kamal Kalau sekarang saya lebih banyak

dari audio, televisi dan internet.

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

9. Apakah itu sudah

tercukupi?

Bambang

Tercukupi, komputer, radio, TV

dapat mendengarkan.

Beberapa

informan merasa

tercukupi dengan

informasi yang

disediakan.

Namun, sebagian

mereka merasa

belum tecukupi

dalam pencarian

informasi karena

tidak sesuai

dengan yang

diharapkan.

Wawan

Informasi yang ada sudah cukup

Fiki

Belum tercukupi karena mencari

informasi gak cuma lewat buku

braille.

Rizki

sudah tercukupi, mencari

informasi dari buku, Internet,

Radio, TV dengan mendengarkan

Noviyanto

Ya, kalau untuk pelajaran-

pelajaran yang dibutuhkan di sini

ya sudah tercukupi, tapi untuk

informasi-informasi lain yang

lebih penting yaitu buku-buku

braille yang disediakan belum

100% tercukupi

Page 90: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

77

Kamal

Kalau radio, TV, internet sudah

cukup. cuma kalau di sini

komputernya terbatas dan

aktivitas saya yang membuat saya

gak sempat.

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

10. Jelaskan

bagaimana tahap

dalam melakukan

pencarian

informasi?

Bambang

Kalau saya mencari dulu di

internet web search informasi

yang akan saya cari misal mencari

musik, ya saya ketik musik dan

nanti akan muncul berbagai

macam informasi tentang musik,

kalau sudah ketemu saya

dengarkan.

Informan mencari

di google

internet,kalau

sudah ketemu di

dengarkan

Wawan

Kalau saya mencari tentang

perkembangan tunanetra di

Indonesia di google internet.

Kalau sudah ketemu ya langsung

baca tau didengarkan dan kalau

tertarik saya ikut bergabung.

Fiki

Saya mencari di google misalnya

tentang anatomi, ya saya mengetik

informasi anatomi, trus kalau

ketemu langsung saya baca atau

didengarkan dan diingat.

Rizki

Saya langsung mencari di google,

kalau sudah ketemu langsung

didengarkan informasi yang sudah

dicari.

Noviyanto

Kalau saya, biasanya setelah saya

membuka komputer, langsung

saya buka google, trus tinggal cari

informasi yang dibutuhkan, kalo

ketemu dibaca(didengarkan).

Kamal

Kalau saya browsing internet

Page 91: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

78

membuka google dan mencari

informasi yang saya cari tentang

berita kalo sudah dapat ya tinggal

di simpan dalam folder.

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

11. Informasi apa saja

yang anda cari

jika menggunakan

internet

Bambang

Informasi yang sering saya cari

mengenai anatomi, fisiologi dan

musik.

Informan mencari

informasi sesuai

dengan minat dan

kebutuhan mereka

beragam.

Wawan

Biasanya saya mencari tentang

anatomi, massage, dan dunia

tunanetra gitu.

Fiki

Pelajaran yang diajarkan disini

yaitu fisiologi.

Rizki

Kalau di internet sih saya sering

mencari tentang islam-islam di

dunia, terus tentang kabar

perkembangan dunia luar

Noviyanto

Kalau di internet saya seringnya

mencari pelajaran anatomi untuk

lebih tahu tentang tubuh-tubuh

manusia dan fungsi organ,

kelainan dan informasi berita-

berita lainnya. Seperti saya kan

senang olahraga sepakbola ya

saya mencari informasi tentang itu

Kamal Kalau yang saya cari tentang ilmu

pengetahuan dan lebih lagi ke

geografi, karena sebelum saya

menjadi tunanetra basic saya

geografi.

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

12. Kapan anda

mengenal

komputer bicara

Bambang

Mengenal JAWS pada saat di sini

tahun 2012 kemarin.

Informan

mengenal

komputer bicara

Page 92: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

79

atau JAWS? Wawan

Sebelm saya di sini saya sudah

mengenal, tapi baru menggunakan

setelah disediakan di

perpustakaan.

atau JAWS

setelah mereka

masuk ke Balai

Rehabilitasi

Sosial. Fiki

Ya, pada waktu di sini saya

mengenal komputer bicara atau

JAWS.

Rizki

Setelah masuk balai rehabilitasi

sosial ini saya baru mengenal

JAWS.

Noviyanto

Saya mengenal komputer bicara

pada saat saya awal-awal berada

di sini. Kurang lebihnya sekitar 1

tahun yang lalu 2012.

Kamal

Setelah saya di sini saya baru

mengenal JAWS.

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

13. Apa yang anda

lakukan setelah

menemukan

informasi yang

anda cari?

Bambang

Setelah saya menemukan biasanya

saya tulis, dan diingat karena

tunanetra lebih menggunakan

ingatan atau kalau tidak

dimasukkan ke hp apabila

sewaktu-waktu membutuhkan

bisa dibaca lagi

Informan setelah

menemukan

informasi yang

mereka cari

biasanya

mengingat,

mencatat, dan

menyimpan

informasi penting

ke dalam memory

hp sehingga

memudahkan

apabila mereka

membutuhkan

informasi

sewaktu-waktu.

Wawan

internet saya jarang. Tapi kalau

sudah ketemu saya ambil

informasi yang sekiranya bisa

saya ambil dan kita baca-baca

dulu, apabila tertarik ya kita bisa

bergabung ke situ

Fiki

Kalau sudah ketemu saya save

atau di download gitu

Page 93: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

80

Rizki

Kalau sudah ketemu disimpan di

flashdisk atau memori. Kalau saya

sudah menemukan biasanya saya

simpan di memori hp.

Noviyanto

Setelah saya mendapatkan

informasi biasanya saya sering

mengingat-ingat kadang juga

kalau takut lupa ditulis, apa

direkam gitu. Kalau di internet

kadang biasanya di download

untuk dipindah ke hp saya, lebih

lagi ditulis tapi kalau kebanyakan

tunanetra lebih sering mengingat.

Kamal

Kamal

jika sudah ketemu saya berusaha

merekam dalam memori ingatan

saya untuk khazanah pengetahuan

dan disimpan dalam folder

sehingga bisa diputar kembali.

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

14. Apakah sudah

puas dan

tercukupi?

Bambang

Saya sudah puas, karena semua

aksesenya sudah ada.

Beberapa

informan merasa

puas dengan

pencarian

informasi dengan

internet.

Meskipun,

kadang mereka

Wawan

ya, saya merasa puas dengan

adanya akses internet di sini.

Page 94: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

81

Fiki

Belum puas, karena kalau di

komputer harus buka di ruang

perpustakaan dan tidak bisa

dibawa ke asrama sedangkan

braille bisa dibawa.

merasa belum

puas dalam

pencarian

informasi karena

hasrat ingin

memiliki sendiri

alat pencarian

informasi agar

bisa mencari

informasi lebih

banyak.

Rizki

Belum puas, alasannya karena

saya belum punya sendiri, jadi

kalau mau internetan itu terbatas,

kalau lewat hp kan gak komplit

kaya di komputer.

Noviyanto

Belum puas, Kalau di Balai

rehabilitasi sosial ini jika mau

mengakses semua informasi di

internet ada batasan-batasan

Kamal

Belum, ya karena keinginan untuk

mengetahui dan aktivitas saya

yang menghalangi

No

.

Pertanyaan Informan Jawaban Analisis

15. Apa anda

mempunyai

kendala dalam

melakukan

pencarian

informasi?

Bambang

Jelas, ada kendala. Bila internet

gak conect kita jelas gak bisa

masuk ke web untuk mendapatkan

informasi

Informan merasa

terkendala dengan

internet yang

tidak tersambung.

Wawan

Kendala jelas ada, kalau tunanetra

kan harus ada komputer yang bisa

bicara sendiri agar komputer bisa

menuntun dalam mencari

informasi tersebut.

Informan

membutuhkan

komputer bicara

karena hanya bisa

mendengar dan

sulitnya

memahami

bahasa inggris.

Fiki

Sejauh ini saya merasa tidak ada

kendala.

Page 95: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

82

Rizki

Kendala, ada banyak terutama

tentang penglihatan soalnya kalo

tunanetra kan hanya

mengandalkan pendengaran

sedangkan kalau komputer

bicaranya kan menggunakan talk

bahasa inggris jadi membuat saya

sulit memahami

Noviyanto

Kendala saya ya karena komputer

bicaranya menggunakan bahasa

inggris saya yang kurang bisa

menguasai.

Kamal

Kendala saya, waktu yang kurang

dan keinginan untuk meluangkan

waktu yang susah

Page 96: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

83

DOKUMENTASI PENELITIAN

Koleksi audio berupa kaset tape

Koleksi VCD

Page 97: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

84

Koleksi Buku-buku Braille

Peralatan pemutar audio

Page 98: Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai ...fib.undip.ac.id/digilib/home/fib.undip.ac.id/files/e_book/skripsi.pdf · Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Pemakai Tunanetra

85

Komputer Bicara dengan Software JAWS

Komputer bicara serta printer pencetak huruf braille