kebijakan pemerintah provinsi kepulauan riau dalam...

30
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM PEMBINAAN ATLIT PELAJAR MELALUI PROGRAM PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPLP) TAHUN 2010-2015 NASKAH PUBLIKASI Oleph : YENI ANDRIANI NIM :100565201215 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

DALAM PEMBINAAN ATLIT PELAJAR MELALUI PROGRAM

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPLP)

TAHUN 2010-2015

NASKAH PUBLIKASI

Oleph :

YENI ANDRIANI

NIM :100565201215

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

1

KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

DALAM PEMBINAAN ATLIT PELAJAR MELALUI PROGRAM

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPLP)

TAHUN 2010-2015

YENI ANDRIANI

Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

A B S T R A K Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pembinaan prestasi

PPLP di Provinsi Kepulauan Riau yang meliputi: pembina, penanggung jawab,

organisasi, atlet, pelatih, pelaksanaan program pembinaan, sarana dan prasarana

dan prestasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pembinaan prestasi PPLP dari

tahun 2010-2015. Kegunaan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan informasi untuk bahan masukan bagi pembinaan prestasi olahraga

atlet PPLP dan perkembangan cabang olahraga PPLP yang dibina di Kepulauan

Riau. Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif.

Pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara.

Sumber data penelitian adalah 12 informan yakni, Kepala Dinas Pemuda dan

Olahraga, Kepala Bidang Olahraga, Seksi Olahraga Pendidikan, Seksi Olahraga

Prestasi, Seksi Olahraga Rekreasi, Atlit PPLP, Pelatih PPLP dan Staf Dinas

Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau. Model analisis data dalam

penelitian ini menggunakan empat komponen yang saling berinteraksi yaitu

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil

penelitian mengenai proses pembinaan prestasi PPLP Kepulauan Riau tahun

Page 3: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

2

2010-2015 adalah 1) Keadaan organisasi PPLP cukup baik. 2) Kualitas atletnya

sudah baik berdasarkan prestasi yang diraih. 3) Sarana dan prasarana yang

dimiliki belum lengkap, belum mempunyai gedung olahraga dan tempat fitness

sendri. 4) Pelatih yang menangani PPLP sudah pernah membawa tim Indonesia di

kanca internasional, mempunyai lisensi nasional dan berpengalaman. 5)

Pelaksanaan program pembinaan telah berjalan sesuai dengan program yang

direncanakan. 6) Prestasi yang dicapai sampai saat ini sangat baik dan selalu

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Simpulan dari penelitian ini adalah

Pembinaan prestasi PPLP di Kepulauan Riau merupakan organisasi olahraga yang

terstruktur dengan baik dan memiliki prestasi yang baik. Saran yang dapat

diberikan yaitu: Prasarana untuk latihan harus sudah mempunyai gedung olahraga

dan peralatan sendiri tidak menyewa lagi. Untuk peningkatan prestasi hendaknya

dilakukan pertandingan uji coba yang lebih banyak lagi.

Kata kunci : Pembinaan, atlet, PPLP

Page 4: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

3

A B S T R A C T

The problem in this research is how coaching achievements PPLP in Riau Islands

Province which include: builder, responsible, organizations, athletes, coaches, the

implementation of development programs, infrastructure and achievement. The

purpose of research to know PPLP coaching achievements of 2010-2015. The

usefulness of this research is expected to contribute information to an input for the

development of sports performance athletes PPLP and the development of sport

PPLP are nurtured in the Riau Islands. The study used a descriptive qualitative

research approach. Collecting data using the method of observation,

documentation and interview. Source of research data is 12 informants namely,

Head of Youth and Sports, Head of Sports, Sports Education Section, Section

Sports Achievement, Recreation Sports Section, PPLP Athlete, Coach PPLP and

staff of the Ministry of Youth and Sports Riau Islands Province. Model data

analysis in this study uses four interacting components of data collection, data

reduction, data presentation, and conclusion. Results of research on the process of

coaching accomplishments PPLP Riau Islands in 2010-2015 are: 1) The state

organization PPLP good enough. 2) The quality of athletes is good based on the

achievements. 3) Facilities and infrastructure owned incomplete, does not have a

gymnasium and a fitness sendri. 4) The coach who handles PPLP've brought

Indonesia in kanca international team, has a nationwide license and experienced.

5) The implementation of training programs have been run in accordance with the

planned program. 6) Performance achieved to date is excellent and always

increase from year to year. Conclusions from this research is fostering

Page 5: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

4

achievement PPLP in Riau Islands is a sports organization that is well structured

and have a good record. Advice can be given as follows: Infrastructure for

exercise should already have gyms and equipment alone are not renting anymore.

For improved achievement test match should do even more.

Keywords: coaching, athlete, PPLP

Page 6: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

5

PENDAHULUAN

Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian

yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat, bahkan melalui olahraga dapat

dilakukan pembangunan karakter suatu bangsa, sehingga olahraga menjadi sarana

strategis untuk membangun kepercayaan diri, identitas bangsa, dan kebanggaan

nasional. Dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dibidang olahraga,

pada bulan September 1981 pemerintah secara khusus mencanangkan program

“Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat”. Seiring dengan

ini dua tahun kemudian, tahun 1983 pemerintah membentuk Kantor Menteri

Negara Urusan Pemuda dan Olahraga (Kantor Menpora) dan pada tingkat daerah

juga terbentuk Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) dengan tugas pokok

antara lain melaksanakan dan mengkoordinasikan pembangunan olahraga.

Pada tingkat Provinsi jelas disebutkan dalam Undang-undang Nomor 12

Tahun 2008 (sebagai revisi dari Undang-undang Republik IndonesiaNomor 32

Tahun 2004) tentang pemerintahan daerah mengenai asas desentralisasi, otonomi

dan peran serta masyarakat, keprofesionalan, kemitraan, transparansi dan

akuntabilitas, bahwa pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional diatur

dalam semangat otonomi daerah guna mewujdkan kemampuan daerah

mengembangkan kegiatan keolahragaan secara mandiri. Penanganan keolahragaan

ini tidak dapat lagi ditangani secara sekadarnya tetapi harus ditagani secara

profesional. Dalam rangka menumbuhkan budaya olahraga dan meningkatkan

prestasi untuk kemajuan pembangunan olahraga, beberapa permasalahan perlu

diidentifikasi. Majunya olahraga suatu daerah atau bangsa bisa dilihat dari segi

Page 7: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

6

bagaimana manajemen dan pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau .

Kebijakan bidang olahraga dalam rencana strategis Dinas Pemuda dan

Olahraga, diposisiskan pada upaya-upaya melakukan pemberdayaan olahraga di

Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini mengandung makna bahwa kebijakan

keolahragaan yang dilahirkan Dinas Pemuda dan Olahraga, diarahkan untuk

meningkatkan kualitas keolahragaan daerah yang terkait dengan pembangunan

bangsa. Olahraga pada hakikatnya merupakan bagian dari proses dan pencapaian

tujuan pembangunan nasional sehingga keberadaan dan peranan olaharaga dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus ditempatkan pada

kedudukan yang jelas. Oleh karena itu, perhatian terhadap olahraga dan

pentingnya nilai-nilai olahraga untuk meningkatkan kesejahteraan individu,

kelompok masyarakat pada umumnya perlu terus ditumbuh kembangkan melalui

proses yang terencana dan sistematik, berjenjang dan berkelanjutan mulai dari

tahap permasalahan, perekrutan, pembibitan sampai pada pencapaian hasil

prestasi yang maksimal, sehingga membentuk sebuah bangunan sistem pembinaan

keolahrgaan nasional seperti yang dihaerapkan sesuai dengan Undang-undang

Nomor 3 Tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional.

Dilihat dari potensi yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi

Kepulauan Riau melakukan peningkatan olahraga secara bertahap melalui

berbagai kegiatan, salah satunya membentuk Pusat Pendidikan dan Latihan

Olahraga Pelajar (PPLP) sebagai wadah pendidikan dan pembinaan atlit pelajar

Page 8: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

7

berbakat yang merupakan wujud dari sistim penyelenggaraan pelatihan untuk

mencapai hasil yang diinginkan, meningkatkan prestasi dalam ajang keolahragaan

nasional dan internasional. Pembentukan PPLP bertujuan untuk menciptakan atlet

pelajar yang potensial dan berprestasi baik dibidang pendidikan maupun bidang

olahraga yang dapat dibina secara terpusat sehingga proses pelatihan bagi para

atlet akan lebih intensif dan pendidikan akademisnya tidak tertinggal.

Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) di Provinsi

Kepulauan Riau didirikan sejak tahun 2010 dibawah binaan Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi Kepulauan Riau yang membina empat cabang olahraga yaitu

cabang karate, layar, sepak takraw dan pencak silat. Jumlah atlit pada tahun 2010

berjumlah 31 atlet yang terdiri atas 8 atlet cabang pencak silat, 6 atlet dicabang

karate, 11 atlet dicabang sepak takraw dan 6 atlet dicabang layar, dimana setiap

cabang dilatih oleh masing-masing 2 orang pelatih. Dan hingga saat tahun 2015

yang lalu cabang olahraga yang dibina oleh Pusat Pendidikan dan Latihan

Olahraga Pelajar Kepulauan Riau telah berkembang menjadi enam cabang

olahraga yakni cabang bola voli, sepak takraw, pencak silat, karate, layar, bulu

tangkis, taekwondo, dayung serta tinju. Sedangkan jumlah atlit yang dibina

sebanyak 69 atlet yang terdiri atas cabang bola voli : 12 atlet, sepak takraw :11

atlet, pencak silat : 8 atlet, karate : 6 atlet, layar : 6 atlet, taekwondo : 8 atlet,

dayung : 5 atlet,bulu tangkis : 8 atlet, dan tinju : 5 atlet. Sedangkan jumlah pelatih

yang ada menjadi 18 orang. sejak tahun 2010 didirikan Pusat Pendidikan dan

Latihan Olahraga Pelajar Provinsi Kepulauan Riau selalu ikut serta dalam setiap

Page 9: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

8

kompetisi yang digelar baik di tingkat daerah, nasional maupun tingkat

internasional.

Prestasi dari masing-masing unsur sangat menentukan, untuk peran ini

dibutuhkan secara optimal peran atau usaha untuk mengkoordininir menjalankan

pola pembinaan sesuai dengan program yang telah disusun dalam sistem

pembinaan atlet semua cabang olahraga untuk mendapatkan prestasi yang

maksimal. Hal ini tentunya tidak lepas dari peran pelatih yang sangat penting

tentunya dengan kesungguhan atlet binaannya. Selain pelatih dan atlet dari setiap

cabang olahraga, peran pemerintah juga amat diperlukan dalam pembinaan

prestasi atlet pelajar. Dukungan dari pemerintah akan mendorong prestasi para

atlet pelajar, dukungan itu berupa penyedian fasilitas latihan yang memadai sesuai

standar, mulai dari vanue (lapangan), peralatan serta fasilitas pendukung lainnya

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2005 tentang

sistem keolahragaan nasional pasal 20 ayat 3, disebutkan bahwa:

“Olahraga prestasi dilaksanakan melalui proses pembinaan dan

pengembangan secara terencana, berjenjang dan berkelanjutan dengan

dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan”.

Lebih lanjut dalam pasal 20 ayat 5 juga disebutkan bahwa: “Untuk

memajukan olahraga prestasi, Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau

masyarakat dapat mengembangkan :

a. Perkumpulan olahraga;

b. Pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

olahraga;

c. Sentra pembinaan olahraga prestasi;

Page 10: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

9

d. Pendidikan dan pelatihan tenaga keolahragaan;

e. Prasarana dan saran olahraga prestasi;

f. System pemanduan dan pengembangan bakat olahraga;

g. System informasi keolahragaan; dan

h. Melakukan uji coba kemampuan prestasi olahragawan tingkat daerah,

nasional, dan internasional sesuai dengan kebutuhan.

Jika undang-undang tersebut dijalankan sebagaimana mestinya, tentunya

akan tercipta manajemen pembinaan atlit yang baik, dan akan lahir atlit-atlit yang

handal. Sebab pelaksana pembinaan memiliki minat, pengetahuan,

kepemimpinan, kemampuan menajerial, dan pendanaan yang baik, serta tenaga

keolahragaan yang dipilih oleh pelaksana pembinaan memiliki kualifikasi dan

sertifikat kompetensi dalam bidang olahraga.

METODE

Dalam melakukan suatu penelitian harus sesuai dengan metode yang lebih

dibakukan, karena berbobot atau tidaknya suatu penelitian ditentukan oleh

bagaimana cara yang digunakan dalam penelitian itu. Seperti pendapat Sutrisno

Hadi (2000:4) yang mengatakan metodologi, sebagaimana yang kita kenal

sekarang ini memberikan suatu garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat

yang benar, maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang didapat dari

suatu penelitian akan mempunyai harga yang setinggi-tingginya.

Penguasaan metodologi penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan

permasalahan yang akan diteliti, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan

yang diharapkan. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif itu berakar pada latar

belakang alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat

Page 11: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

10

penelitian, memanfatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara

induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori-teori

dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi

studi dengan focus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan

data, rancangan penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak: peneliti dan

subjek penelitian (J.Moleong, 2011:4). Dimana peneliti ingin mengetahui kualitas

pembinaan prestasi PPLP yang dibina di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-

2015.

Lokasi dan Sasaran Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Tanjungpinang dan Kota Batam sebagai

latar penelitian yang diteliti adalah atlet 9 cabang olahraga Kepulauan Riau di

Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui proses pembinaan prestasi yang dilaksanakan oleh Pusat Pendidikan

dan Latihan Pelajar (PPLP) 9 cabang olahraga di Kepulauan Riau. Populasi dalam

penelitian ini adalah Atlet PPLP Kepulauan Riau. Sampelnya adalah Atlit, Pelatih

dan Pengurus PPLP Kepulauan Riau.

Suharsimi Arikunto (2006:129) menyatakan bahwa ada tiga macam sumber

data yaitu: 1) Sumber data orang (person) meliputi ketua, sekretaris, bendahara,

pelatih, asisten pelatih, dan atlet, 2) sumber data tempat (place), yaitu

sekretariatan dan lapangan, 3) sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa

huruf, angka, atau simbol-simbol lain (paper) yaitu dokumen-dokumen pengurus,

biodata pengurus, biodata pelatih, biodata atlet, daftar prestasi, piagam, sertifikat,

dan foto-foto kegiatan.

Page 12: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

11

Obyek penelitian ini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan aspek-

aspek pembinaan prestasi pada Pusat Pelatihan Olahraga. Sumber data yang akan

diteliti dalam penelitian ini meliputi personil di Pusat Pelatihan Olahraga, tempat,

dan catatan-catatan yang dimiliki oleh Pusat Pelatihan Olahraga PPLP.

Subyek penelitian merupakan sumber data yang akan digali oleh peneliti

berupa manusia atau informan. Informasi yang digali tidak hanya berupa

informasi verbal dari subyek penelitian tetapi juga tindakan dan aktifitas subyek

penelitian. Subyek penelitian meliputi pengurus yaitu 1 Kepala Dinas, 1 Kepala

Bidang, 3 Kepala Seksi, atlet, pelatih dan staf pelaksana. Sumber data tempat

yaitu Dinas Pemuda dan Olahraga Kepulauan Riau. Sumber data dokumen-

dokumen meliputi piagam, sertifikat pelatih, biodata pemain, foto-foto serta

dokumen pengurus.

Observasi

Observasi merupakan metode utama dalam penelitian kualitatif, karena

sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah perilaku fisik dan perilaku

verbal dari subyek penelitian. Menurut Moleong (2011:174) teknik pengamatan

didasarkan atas pengalaman secara langsung. Pengalaman dengan melihat secara

langsung peristiwa merupakan alat yang baik untuk melihat suatu kejadian yang

sebenarnya.

Observasi pengamatan merupakan teknik yang utama dalam penelitian

kualitatif, sehingga sasaran dari pengamatan atau observasi ini yaitu untuk

mencari atau menggali data mengenai kepengurusan organisasi yang dijalankan,

sarana dan prasarana yang dimiliki, program pembinaan yang dilakukan serta

Page 13: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

12

prestasi yang telah dicapai oleh para atlet PPLP 9 cabang olahraga di Kepulauan

Riau tahun 2010-2015.

Proses pengamatan yang peneliti lakukan dimulai dengan pengamatan

menyeluruh (grand tour) selama tiga bulan bulan, yaitu bulan April sampai bulan

Juni dan selanjutnya lebih terfokus (mini tour) selama satu bulan. Pengamatan

meyeluruh digunakan untuk mendapatkan catatan-catatan lapangan tentang situasi

umum disekitar subyek penelitian seperti observasi pengamatan di kantor

kesekretariaatan, pengamatan program latihan, observasi pengamatan terhadap

sarana yang digunakan selama latihan dan lapangan yang digunakan sebagai

tempat latihan serta pengamatan terhadap pencapaian prestasi 9 cabang olahraga

PPLP yang ada di Kepulauan Riau. Sedangkan pengamatan mini tour dilakukan

untuk mengamati peristiwa yang lebih detail, rinci, dan menggambarkan

informasi yang lebih spesifik tentaang pelaksanaan proses pembinaan prestasi

PPLP dari tahun 2010-2015.

Wawancara

Metode wawancara adalah cara mengumpulkan data melalui mengorek

data atau jawaban dari responden secara langsung atau bertatap muka. (Suharsimi

Arikunto, 2006:227). Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan Metode

wawancara langsung yaitu Metode pengumpulan data dengan mempergunakan

interview sebagai alat. Pedoman wawancara yang peneliti gunakan adalah bentuk

semiterstruktur yaitu pada mula-mula peneliti menanyakan serentetan pertanyaan

yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek

keterangan lebih lanjut. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan,

Page 14: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

13

hasil wawancara tergantung dari pewawancara. Namun, tidak menutup

kemungkinan peneliti untuk menanyakan pertanyaan yang lebih dalam agar dapat

mengorek keterangan lebih lanjut, dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa

meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lebih lengkap dan mendalam.

Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data atau mengenai variabel yang berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger,

agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002:206).

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen resmi

sebagai bukti fisik dari suatu kegiataan yang telah dilakukan. Dokumen dalam

penelitian ini dapat berupa catatan, biodata atlet, biodata pelatih, foto kegiatan,

dan hasil prestasi yang pernah diraih oleh atlit PPLP Kepulauan Riau sejak tahun

2010-2015.

Pemeriksaan Keabsahan Data

Menurut Moleong (2011:324-326), bahwa untuk menentukan keabsahan

data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan

atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan yaitu :

Kepercayaan (credibility)

Penerapan kriteria derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep

validitas internal dari nonkualitatif. Kriteria ini berfungsi: 1) melaksanakan inkuiri

sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemunya dapat dicapai. 2)

mempertunjukkan derajat kepercayaaan hasil-hasil penemuan dengan jalan

pembuktian oleh peneliti pada kenyataaan ganda yang sedang diteliti.

Page 15: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

14

Keteralihan (transferability)

Kriteria keteralihan berbeda dengan validitas eksternal dari nonkualitatif.

Konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat

berlaku atau diterapkan pada semua kontek dalam populasi yang sama atas dasar

penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representative mewakili

populasi itu. Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan

antara kontek pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut

seorang peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang

kesamaan kontek. Dengan demikian peneliti bertanggung jawab untuk

menyediakan data deskriptif secukupnya.

Kebergantungan (dependability)

Dependabilitas adalah kriteria untuk menilai apakah proses penelitian

bermutu atau tidak. Cara untuk menetapkan bahwa proses penelitian dapat

dilakukan peneliti adalah menyatukan dependabilitas dengan konfirmabilitas.

Kepastian (confirmability)

Kriteria kepastian berasal dari konsep obyektivitas menurut nonkualitatif.

Nonkualitatif menetapkan obyektifitas dari segi kesepakatan antar subyek. Disini

pemastian bahwa sesuatu itu obyektif atau tidak tergantung pada persetujuan

beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan seseorang.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan jalan observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Data-data di lapangan itu dicatat dalam catatan lapangan berbentuk

deskriptif tentang apa yang dilihat, apa yang didengar, dan apa yang dialami atau

Page 16: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

15

dirasakan oleh subyek penelitian. Catatan deskriptif adalah catatan data alami apa

adanya dari lapangan tanpa adanya komentar atau tafsiran dari peneliti tentang

fenomena yang dijumpai, dari catatan lapangan penelitian perlu membuat catatan

refleksi yang merupakan catatan dari penelitian sendiri yang berisi komentar,

kesan, pendapat, dan tafsiran terhadap fenomena yang ditentukan berdasarkan

fokus peneltian tentang pembinaan prestasi 9 Cabang Olahraga PPLP Kepulauan

Riau sejak tahun 2010-2015.

Analisis Data

Adapun model analisis yang digunakan dalam metode ini adalah model

Millies dan Huberman dalam Moleong, yakni analisis data ini dilakukan dengan

mendasarkan diri pada penelitian lapangan. Model analisis ini menggunakan

empat komponen yang saaling berinteraksi yaitu: pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Moleong:307-308).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian bahwa di dalam pelaksanaan kegiatan selalu

memperhatikan beberapa aspek yang dapat menunjang prestasi atlet PPLP

Kepulauan Riau itu sendiri, dengan metode latihan yang tepat dan terencana dan

dilakukan dalam berbagai kompetisi yang bersifat regional, nasional maupun

internasional.

Page 17: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

16

Hasil Observasi Pembinaaan Prestasi 9 PPLP Kepulauan Riau

Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) merupakan suatu

bagian dari sistem pembinaan prestasi olahraga yang integral melalui kombinasi

antara pembinaan prestasi dengan jalur pendidikan formal di sekolah. Sistem ini

memiliki posisi strategis dalam meletakkan pondasi pembangunan prestasi

olahraga di Indonesia pada usia potensial (the golden age) dalam rangka

pengembangan bakat siswa di bidang olahraga.

Satu mata rantai dari pembinaan olahraga usia dini adalah pembibitan

olahraga. Memperhatikan teori piramida pembinaan olahraga, maka pembibitan

olahraga melalui sentra-sentra olahraga seperti PPLP merupakan pondasi ulama

pembinaan olahraga yang harus dilakukan secara cermat, akurat, dan menuntut

komitmen bersama guna mencapai hasil maksimal dalam mencetak calon-calon

atlet masa depan yang diharapkan mampu menjadi duta negara dalam percaturan

olahraga internasional.

Proses pembinaan olahraga di usia dini tersebut harus dilakukan secara terus

menerus dan berkelanjutan guna memperbaiki kondisi pencapaian prestasi

olahraga Indonesia yang secara umum menunjukkan inkonsistensi. Ini dapat

dilihat dari prestasi para atlet Indonesia pada multieven level Asia Tenggara (SEA

Games), Asia (Asian Games), serta dunia (Olimpiade).Peran pentingnya

kontribusi PPLP bagi kemajuan prestasi olahraga tanah air itulah yang menjadi

perhatian Kemenpora Republik Indonesia. Bahkan Menpora turun langsung

meninjau ke beberapa PPLP.

Page 18: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

17

Pusat Pendidikan Dan Latihan Pelajar merupakan salah satu program

pembinaan yang dilaksanakan oleh Dispora Provinsi Kepulauan Riau dan

merupakan wadah untuk membina atlet secara berkesinambungan untuk meraih

prestasi maksimal dalam cabang olahraga yang dibina. Walaupun tersirat namun

sudah berjalan lancar sesuai tugas dan wewenangnya. Perekrutan atlet PPLP

dilakukan ketika ada even pertandingan atau melalui talent scouting tim pencari

bakat dan diadakan seleksi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti

terhadap PPLP dari Tahun 2010-2015 diperoleh data antara lain pada Tabel 1.

Rincian kepesertaan Atlit Pelajar Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010-2015

Tahun 2010

No Cabang

Olahraga

Tempat

Penyelengaaraan

Jumlah

Atlit

Prestasi Keterangan

1. Sepak Takraw Sulawesi Utara - -

2. Bulu Tangkis - -

3. Karate - -

4. Taekwondo - -

5. Layar - -

6. Tinju - -

7. Bola Volly - -

8. Dayung - -

9. Silat - -

Tahun 2011

1. Sepak Takraw Pontianak - -

2. Bulu Tangkis - -

3. Karate Bengkulu - 1 Emas, 3

Perunggu

4. Taekwondo - -

5. Layar Hongkong - -

6. Tinju - -

7. Bola Volly - -

8. Dayung Sulawesu

Tenggara

8 -

9. Silat Jambi - -

Tahun 2012

Page 19: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

18

1. Sepak Takraw Batam - -

2. Bulu Tangkis - -

3. Karate Sulawesi Utara - -

4. Taekwondo - -

5. Layar Jakarta – Anyer - 2 Emas, 2

Perak, 3

Perunggu

6. Tinju - -

7. Bola Volly - -

8. Dayung - -

9. Silat - 1 Perak, 1

Perunggu

Tahun 2013

1. Sepak Takraw Sulawesi Utara - -

2. Bulu Tangkis - -

3. Karate Gorontalo - 1, Emas, 1

Perak, 3

Perunggu

4. Taekwondo - -

5. Layar Kinabalu - 1 Perunggu

6. Tinju Kalimantan

Selatan

- 1 Perak, 1

Perunggu

7. Bola Volly - -

8. Dayung - -

9. Silat Kalimantan

Timur

1 Perunggu

Tahun 2014

1. Sepak Takraw Palu - 1 Perunggu

2. Bulu Tangkis Palembang -

3. Karate Medan - 1 Emas, 1

Perunggu

4. Taekwondo - -

5. Layar Jakarta - 2 Emas, 3

Perak, 3

Perunggu

6. Tinju Ternate - 1 Perak, 2

Perunggu

7. Bola Volly - -

8. Dayung - -

9. Silat 1 Emas, 1

Perak, 2

Perunggu

Tahun 2015

1. Sepak Takraw Gorontalo - 1 Perunggu

Page 20: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

19

2. Bulu Tangkis - -

3. Karate Palembang - -

4. Taekwondo Banten - 2 Perunggu

5. Layar Port

Dickson

- 2 Emas, 2

Perak, 1

Perunggu

6. Tinju Medan - 5 Perunggu

7. Bola Volly - -

8. Dayung - -

9. Silat - 1 Perunggu

Sumber: Data olahan 2015

Hasil Wawancara Pembinaan Prestasi PPLP

Pada wawancara yang telah dilaksanakan, distribusi jawaban pada masing-

masing responden diperoleh hasil yang di rangkum sebagai berikut :

Organisasi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan beberapa hal yang

menyangkut organisasi pada PPLP , yaitu sebagai berikut

Susunan Kepengurusan

Dalam kepengurusan PPLP menggunakan masa bakti sampai

penyelengaraan selesai. Struktur organisasi PPLP terdiri dari Penanggung Jawab,

Pelatih, Asisten pelatih, Pengelola Asrama, Catering.

Tabel 2. Bentuk Struktur Pengelolaan PPLP Kepulauan Riau 2010-20015.

NO JABATAN STRUKTURAL JABATAN DALAM

DINAS

Page 21: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

20

1 PEMBINA 1. Kepala Dinas Pemuda

Dan Olahraga

2. Pengprov Cabang

Olahraga

2 PENANGUNG JAWAB Kepala Bidang

Keolahragaan

3 KETUA PELAKSANA Kepala Seksi Olahraga

4 KETATA USAHAAN Ditetapkan Kadis

5 PELAKSANA HARIAN

Sarana dan Prasarana

Pelatih

Bidang Akademik

Bidang Umum

Ditetapkan Kadis

6 ATLET/PELAJAR

Sistem Manajemen

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sumber dana yang

ada di pembinaan PPLP Sepak berasal dari APBN dan APBD Kepulauan Riau.

Susunan kepengurusan PPLP terdiri dari penanggung jawab, sekretaris,

bendahara dan pelatih. Pemilihan pengurus dan pelatih PPLP ditunjuk oleh

Dispora Provinsi dan Pengprov Kepulauan Riau.

Atlet

Perekrutan atlet PPLP dengan cara:

1. Rekomendasi, uji ketrampilan dan pengamatan,

2. Peran pengurus induk cabang olahraga daerah

3. Pengawasan masyarakat, lingkungan dan mass media

4. Diumumkan secara terbuka

Page 22: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

21

5. Berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga dengan parameter

test tes

Pemantauan di kejuaraan pekan olahraga pelajar (POPDA) di tingkat Kepulauan

Riau dan kejuaraan daerah, memanggil para calon atlet yang berbakat di masing-

masing bidang yang meliputi seluruh wilayah Kepulauan Riau. Kualitas atlet

dilihat pada saat pertandingan, kemudian diadakan seleksi

Standar Parameter tes atlet PPLP:

1) Pengukuran tinggi Badan, 2) Pengukuran ketebalan lemak, 3) Pengukuran

Volume Paru-paru, 4) Pengukuran Kapasitas Maksimal Paru-paru, 5)

Pengukuran Fleksibilitas Togok, 6) Pengukuran keseimbangan, 7)

Pengukuran daya tahan, 8) pengukuran daya tahan tubuh bagian atas, 9)

Pengukuran daya ledak otot tungkai, 10) Pengukuran kekuatan otot tangan

Pelatih

Perekrutan pelatih dilakukan dengan cara musyawarah antar pengurus Selain

menjadi pelatih, pelatih juga diharapkan dapat menjadi teladan, pemimpin dan

bapak bagi atlet. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh beberapa hal

yang menyangkut pelatih PPLP yaitu:

1. Kualitas dan Jumlah Pelatih

2. Kualitas dan kuantitas pelatih

3. Persyaratan akademis dan ketrampilan pelatih

4. Sertifikat pelatih cabang olahraga

5. Kesejahteraan

Page 23: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

22

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa kualitas pelatih

PPLP dikatakan baik, dikarenakan pelatih sudah mengenal sistem pelatihan dan

menjalankan program yang telah dirancang dan mempunyai sifat disiplin yang

tinggi dan ketegasan kepada para atlet. PPLP memiliki sembilan orang pelatih

kepala, 9 assisten pelatih dan 9 pengelola asrama. Dari semua pelatih yang ada di

PPLP mantan atlet sehingga mampu dalam memberikan materi setiap latihan.

Pendidikan Penataran Pelatih

Pelatih PPLP sudah mengikuti pendidikan penataran kepelatihan sehingga

sudah mempunyai sertifikat pelatih. Asisten pelatih juga sudah mengikuti

penataran pelatih dan mempunyai sertifikat pelatih.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kualitas pelatih dapat

dikatakan baik, hal ini dilihat dari sistem pelatihan dan program latihan yang

dirancang dan dilaksanakan dengan baik, pelatih maupun asisten pelatih juga

sudah mengikuti penataran pelatih dan salah satunya memiliki sertifikat sebagai

pelatih dan sudah mempunyai lisensi tingkat Internasional.

Pelaksanaan Program Pembinaan

Pembinaan prestasi yang dilakukan oleh PPLP meliputi kegiatan sebagai

berikut:

Program Latihan

Program latihan yang dilakukan adalah latihan dalam satu minggu 5 kali

pagi dan 6 hari diwaktu sore. Latihan yang diberikan berupa latihan fisik, teknik

dan juga mental. Program latihan yang telah dibuat sebagai acuan tahapan latihan

Page 24: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

23

jangka panjang yang meliputi latihan pembentukan, serta tahap latihan

pemantapan.

Pembinaan Mental

Pembinaan mental atlet PPLP dilakukan dengan memberikan latih tanding

antar sesama atlet maupun dengan tim local yang ada di sekitarn Kepulauan Riau.

Pertandingan

Atlet PPLP telah mengikuti berbagai kompetisi yang bersifat regional,

maupun nasional antara lain kejuaraan antar PPLP, POPNAS, Asean School. Atlet

PPLP ada yang mengikuti seleksi untuk mewakili Indonesia dalam berbagai

kompetisi diantaranya Sea Games, Asian Games dan Asian Beach Games.

Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalam pencapaian prestasi atlet. Pembinaan PPLP mempunyai fasilitas tempat

latihan di Kota Tanjungpinang dan Kota Batam, yang digunakan sebagai tempat

pemusatan latihan dan pembinaan atlet-atlet muda Kepulauan Riau. Fasilitas yang

digunakan untuk latihan ada yang milik daerah dan ada juga yang masi menyewa

milik pengprov cabang olahraga terkait. Dana yang digunakan untuk pembiayaan

PPLP 9 cabang olahraga didapat dari APBN dan APBD Kepulauan Riau melalui

Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau. Dana tersebut digunakan

untuk biaya atlet, latihan dan perawatan sarana dan prasarana Pusat Pelatihan

Olahraga.

Berdasarkan data yang diperoleh sarana dan prasarana yang dimiliki oleh PPLP

belum cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari kelengkapan sarana dan

Page 25: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

24

prasarana yang yang di miliki pada saat peneliti melakukan wawancara maupun

terjun langsung kelapangan.

Prestasi

Menurut hasil penelitian yang dilakukan, puncak prestasi sangat baik, baik

ditingkat Wilayah maupun Nasional. Karena para atlet mampu meraih prestasi

dalam setiap kompetisi yang diikuti, salah satu cabang olahraga yang paling

menonjol adalah PPLP cabang olahraga Layar yang masuk tim Indonesia dalam

kejuaraan SEA Games dan Asian Games. Atlet yang berprestasi ini juga tidak

lepas dari peranan pelatih dan pengurus dalam rangka peningkatan prestasi para

atlet, daftar prestasi PPLP selama 5 tahun kebelakang ditampilkan pada Tabel 1.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian secara umum menunjukan bahwa pembinaan

prestasi tim tergolong dalam kategori cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan dari

hasil penelitian dengan metode observasi dan wawancara. Pembahasan dari hasil

penelitian yang telah dilakukan, meliputi organisasi PPLP Kepulauan Riau,

progam latihan selama pemusatan latihan dan hasil kegiatan.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada PPLP, tujuan utama

didirikan pembinaan adalah regenerasi atlet dan mengembangkan bakat anak-anak

usia pelajar pada cabang olahraga khusus, agar mendapat arahan yang terencana

dan terprogram untuk meningkatkan prestasi yang terdapat di Kepulauan Riau.

PPLP pada saat didirikan dan dibentuk kepengurusannya, dimana ada Pembina,

penanggung jawab, sekretaris, bendahara, pelatih, dan seksi bidang masing-

masing. Dalam proses pemilihan pengurus PPLP berdasarkan rapat dengan para

Page 26: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

25

pengurus dan pelatih. Program kerja pengurus terdiri dari program mingguan,

bulanan dan tahunan. Pembagian kerjanya jelas dan disesuaikan dengan

bidangnya masing-masing.

Berdasarkan data lapangan dan analisis data tentang organisasi PPLP yang

dideskripsikan melalui manajemen kepengurusan, perekrutan pelatih dan atlet,

pelaksanaan program latihan, sarana dan prasarana yang menunjang, serta sistem

pendanaan ditemukan banyak permasalahan yang mempunyai faktor pendukung

dan penghambat jalannya proses pembinaan, sehingga masih bisa bertahan dalam

mengembangkan olahraga unggulan.

Faktor Pendukung

Prestasi atlet PPLP yang dari tahun ke tahun semakin meningkat sehingga

regenerasi atlet tidak putus atau berhenti.

Komitmen dan konsistensi pengurus maupun pelatih untuk semakin

mengembangkan Pembinaan PPLP dengan menjalankan manajemen organisasi

dengan semua keterbatasan, untuk mengembangkan bakatnya. Misalnya orang tua

selalu mengawasi atau sewaktu-waktu melihat anaknya berlatih maupun

bertanding sehingga menjadi salah satu motivasi tersendiri bagi para atlet.

Faktor Penghambat

Ditinjau dari manajemen kepengurusan, pengelolaannya belum secara

maksimal, hal ini diakibatkan karena kepengurusan hampir semua dijalankan oleh

satu orang atau beberapa orang saja.

Minimnya pendanaan untuk pembinaan PPLP hal ini dikarenakan sumber

dana hanya berasal dari Dispora. Jadi, bila akan mengikuti kompetisi dana yang

Page 27: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

26

digunakan sangat terbatas. Susah mencari bibit pemain putra guna pembinaan

jangka panjang.

Kurangnya separing partner.

Program latihan adalah komponen penunjang pencapaian prestasi puncak

program latihan yang ada dibuat langsung oleh pelatih bersama asisten pelatih itu

sendiri. Penyusunan program latihan merupakan salah satu strategi usaha untuk

mencapai tujuan masa depan prestasi atlet seoptimal mungkin. Pelatih membuat

rencana latihan dengan memilih alternatif sebagai tuntutan yang perlu

dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi saat sekarang ke prestasi yang akan

datang sebagai sasaran yang ingin dicapai oleh atlet.

Setelah mendaptkan atlet yang potensial, pelatih harus membuat rencana

latihan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara tepat. Tujuan latihan

jangka panjang, menengah dan pendek, rencana latihan merupakan mata rantai

target atau sasaran akhir, sasaran antara dan sasaran yang obyektif dan terukur.

Program latihan dikatakan baik,tepat apabila rencana tersebut dibuat dengan

pertimbangan faktor-faktor penentu untuk mencapai tujuan, faktor-faktor tersebut

antara lain: bakat atau materi atlet, kemampuan atlet, umur latihan, sarana dan

prasarana, dana/ pendanaan, lingkungan, tenaga pelatih, dan waktu yang tersedia.

Tidak hanya itu, disamping melaksanakan program latihan secara rutin, juga

menyelenggarakan latih tanding dengan tim lain, hal ini dimaksudkan untuk

menguji dan sekaligus untuk melatih penerapan teknik, taktik dalam bermain serta

menanamkan jiwa atau mental bertanding kepada para atlet.

Page 28: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

27

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh, dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembinaan prestasi pada PPLP telah terprogram dan berkesinambungan,

hal ini dapat di lihat dari program latihan, jadwal latihan dan pelatih yang

menangani pembinaan tersebut.

2. Organisasi sudah berjalan dengan baik, namun belum tertulis susunan

kepengurusannya.

3. Program latihan secara makro telah disusun berdasarkan program tahunan

dan secara mikro di susun berdasarkan kebutuhan yang diperlukan dan

latihan telah dilaksanakan sesuai dengan kriteria/syarat latihan menuju

peningkatan prestasi puncak.

4. Perekrutan atlet dengan mengadakan tes seleksi kepada semua calon atlet,

baik melalui pengamatan pada event pertandingan maupun pada saat

seleksi.

5. Para pelatih PPLP memiliki kompetensi yang sangat baik yang didukung

dengan sertifikat pelatih. Kualitas pelatih PPLP dapat dikatakan baik. Ini

dikarenakan pelatih sudah mengenal sistem pelatihan dan menjalankan

program yang telah dirancang dan mempunyai sifat disiplin yang tinggi

dan ketegasan pada para atletnya.

6. Sarana dan prasarana yang ada di gor maupun perlengkapan pertandingan

cukup terbatas dan tergolong kurang lengkap hal ini dapat dilihat dari

perlengkapan yang masi menyewa seperti boat untuk cabang olahraga

Page 29: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

28

layar, serta fasilitas lain penunjang latihan. semuanya itu merupakan

sarana dan prasarana pendukung untuk mencapai prestasi yang baik.

7. Prestasi atlet PPLP dapat dikatakan sangat baik dan selalu meningkat,

serta menjadi andalan daerah. Prestasi ditingkat wilayah, dan tingkat

Propinsi sudah sering diraih. Hal ini dikarenakan atlet PPLP didukung

dengan pelatih yang memberikan pembinaan dengan baik kepada para

atletnya.

Daftar Pustaka

Adi, A., 2010. “Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan”. Bandung: CV.

Thursina.

Ali, Hasyimi., 2002. “Keterpurukan Hukum di Indonesia”. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Bratakusumah, D. Supriyadi dan Dadang, Solihin., 2002. “Otonomi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah”. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Kansil dan Christine., 2001. “Kitab Undang-Undang Ketemagakerjaan”. Jakarta:

Pradnya Permata.

Kriyantono, Rachmat., 2010. “Teknik Praktis Riset Komunikasi”. Jakarta: Prenada

Media Group.

Manan, Bagir., 2001. “Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Hak Asasi

Manusia di Indonesia”. Bandung: PT. Alumni.

Narwoko., 2004. “Sosiologi Teks dan Pengantar Terapan”. Jakarta: Kencana.

Ndraha, Taliziduhhu., 2005. “Teori Budaya Organisasi”. Jakarta: Rineka Cipta.

______., 2003. “Kybernalogy Ilmu Pemerintahan Baru Jilid I”. Jakarta: Rineka

Cipta.

Outhwaite, W., 2008. “Kamus Lengkap Pemikiran Sosial Modern”. Jakarta:

Kencana.

Rasyid, Ryaas., 2000. “Makna Pemerintahan: Tinjauan Dari Segi Etika dan

Kepemimpinan”. Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya.

Page 30: KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DALAM ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232… · Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah

29

Rusli, Lutan., 2002. “Menuju Sehat dan Bugar”. Jakarta: Direktorat Jenderal

Olahraga, Depdiknas.

Santoso, Slamet., 2010. “Teori-Teori Psikologi Sosial”. Bandung: Refika

Aditama.

Soekanto, Soerjono., 2005. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan

Hukum”. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sugiyono., 2009. “Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R & D”. Bandung :

Alfabeta.

Thoha, Miftah., 2007. “Kepemimpinan Dalam Menajemen. Edisi 12”. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Wirartha, I. Made., 2006. “Metodologi Penetilian Sosial Ekonomi”. Yogyakarta:

CV. Andi Offset.

Daftar Dokumen, dan Undang-Undang

Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepulauan Riau Tahun

2011 – 2015.

Republik Indonesia, Undang-Undang Tentang Pemerintah Daerah, Nomor 32

Tahun 2004.

Republik Indonesia, Undang-Undang Tentang Sistem Keolahragaan Nasional,

Nomor 3 Tahun 2005.

Republik Indonesia, Undang-Undang Tentang Pemerintah Daerah, Nomor 23

Tahun 2014.