keanekaragaman famili asteraceae di kawasan … · variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (a)...

46
KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN KAMPUS IPB DARMAGA, BOGOR DIAN ARDIANINGSIH DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015

Upload: trinhhanh

Post on 14-Mar-2019

274 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE

DI KAWASAN KAMPUS IPB DARMAGA, BOGOR

DIAN ARDIANINGSIH

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015

Page 2: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes
Page 3: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman

Famili Asteraceae di Kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor adalah benar karya

saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi.

Dengan ini saya limpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2015

Dian Ardianingsih

G34100021

Page 4: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

ABSTRAK

DIAN ARDIANINGSIH. Keanekaragaman Famili Asteraceae di Kawasan

Kampus IPB Darmaga, Bogor. Dibimbing oleh HILDA AKMAL dan NUNIK

SRI ARIYANTI.

Asteraceae merupakan famili dengan anggota terbanyak kedua pada

Kingdom Plantae setelah famili Leguminosae. Keanekaragaman anggota famili ini

dapat dikaji dari ciri morfologi dan ciri anatomi. Penelitian ini bertujuan mengkaji

keanekaragaman anggota famili Asteraceae di kawasan Kampus IPB Darmaga,

Bogor dengan mendeskripsikan ciri morfologi dan ciri anatomi stomata dan

trikoma. Pengambilan sampel dilakukan di 12 lokasi di kawasan ruang terbuka

hijau dengan menggunakan metode eksplorasi. Pengamatan tipe stomata dan

trikoma dilakukan dengan metode whole mount. Anggota famili Asteraceae yang

dijumpai di Kampus IPB Darmaga sebanyak 26 spesies, yang termasuk ke dalam

24 genus, dan 8 tribe. Tipe trikoma pada famili Asteraceae yaitu trikoma

glandular bersel satu, trikoma glandular bersel banyak, dan trikoma non glandular

bersel banyak. Tipe trikoma yang banyak dijumpai pada spesies-spesies tersebut

adalah trikoma glandular bersel banyak. Pada spesies yang ditemukan terdapat

satu tipe stomata yaitu tipe anomositik.

Kata kunci: Asteraceae, eksplorasi, whole mount, tipe stomata, tipe trikoma.

ABSTRACT

DIAN ARDIANINGSIH. Diversity of Family Asteraceae in Campus Area of IPB

Darmaga, Bogor. Supervised by HILDA AKMAL and NUNIK SRI ARIYANTI.

Asteraceae is the second larger family after Leguminosae. The diversity of

species in this family could be assessed by morphological and anatomical

characters. This research aims to study the diversity of family Asteraceae in

Campus Area of IPB Darmaga, Bogor by describing their morphological character

and anatomical character of stomata and trichome. Sampling was conducted in 12

locations in the area of green space by using the methode of exploration. Type of

stomata and trichome were observed using whole mount method. The family of

Asteraceae were found as many as 26 species, belonging to 24 genera and 8 tribe.

Tricomes of family Asteraceae are unicellular glandular trichome, multicellular

glandular trichome, and multicellular non glandular trichome. The most often

found trichome was multicellular non glandular trichome. The type of stomata of

observed species are anomocytic.

Key word: Asteraceae, exploration, whole mount, type of stomata, type of

trichome.

Page 5: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE

DI KAWASAN KAMPUS IPB DARMAGA, BOGOR

DIAN ARDIANINGSIH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015

Page 6: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes
Page 7: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

Judul Skripsi: Keanekaragaman Famili Asteraceae di Kawasan Kampus IPB

Darmaga, Bogar

Nama

NIM

.

: Dian Ardianingsih

: G34100021

Pembimbing I

:. �;,, cr.P, 7n15 (. .__ \ t_ �... . . J I

Disetujui oleh:

Dr Nunik Sri Ariyanti, MSi

Pembimbing II

Page 8: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2013 ini ialah

Asteraceae, dengan judul Keanekaragaman Anggota Famili Asteraceae di

Kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor.

Terima kasih penulis sampaikan kepada Dra Hilda Akmal, MSi dan Dr

Nunik Sri Ariyanti, MSi selaku pebimbing. Penghargaan penulis sampaikan

kepada Ir Benni Subandi, MSc yang telah memberikan dukungan dan kesempatan

kepada penulis untuk melaksanakan PL di Rumpin Seed and Nursery Center

(RSSNC) sehingga bisa melaksanakan penelitian tepat pada waktunya. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada Dr. Tri Atmowidi, MSi selaku penguji skripsi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Program Bidik Misi DIKTI yang

telah memberikan dukungan berupa beasiswa kepada penulis sehingga bisa

menyelesaikan masa perkuliahan di IPB. Ungkapan terima kasih penulis

sampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih

sayangnya. Terima kasih kepada saudara-saudara seperjuangan, Biologi 47.

Terima kasih kepada teman-teman (Risma, Eka, Elin, Nindya, Alfi, dan Ryan)

yang telah memberikan persahabatan yang bermakna. Selain itu, penulis ucapkan

terima kasih kepada teman-teman di Laboratorium Sistematika Tumbuhan

(Wahyu Widi, Risafani, Irene, Kak Arifin, Kak Roma dan Agnes) dan laboran

(Kak Marlina) yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga bagi

penulis.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2015

Dian Ardianingsih

Page 9: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

METODE 3

Waktu dan Tempat Penelitian 3

Pengambilan Sampel 3

Pengamatan Status Tanaman 4

Pengamatan Morfologi dan Identifikasi Sampel 4

Pengamatan Stomata dan Trikoma 4

Analisis Data 4

HASIL 6

Deskripsi Spesies 6

Persebaran Spesies 13

Variasi Morfologi 17

Variasi Tipe Stomata dan Tipe Trikoma 23

PEMBAHASAN 25

SIMPULAN 26

DAFTAR PUSTAKA 27

RIWAYAT HIDUP 29

LAMPIRAN 30

Page 10: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

DAFTAR TABEL

1. Lokasi ditemukan, status tumbuhan, dan status asal spesies anggota

famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga, Bogor 15

2. Tipe trikoma pada spesies-spesies dari famili Asteraceae yang dijumpai

di Kampus IPB Darmaga, Bogor 23

DAFTAR GAMBAR

1. Lokasi ditemukannya spesies-spesies dari famili Asteraceae di kawasan

Kampus IPB Darmaga, Bogor 16

2. Variasi habitus, (A) herba pada Crassocephalum crepidioides, dan (B)

memanjat pada Chromolaena odorata. 17

3. Variasi susunan daun, (A) berhadapan bersilang pada Chromolaena

odorata, (B) berseling spiral pada Struchium sparganophorum, (C) roset

pada Elephantopus scaber, (D) berseling pada Centratherum punctatum,

dan (E) bagian bawah roset dan bagian atas bersilang pada Sonchus

arvensis. 17

4. Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada

Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada Tagetes

erecta, (C) daun-daun bertangkai pada Struchium sparganophorum, (D)

helaian daun tanpa tangkai daun pada Emilia sonchifolia. 18

5. Variasi bentuk daun, (A) lanset terbalik pada Crassocephalum

crepidioides, (B) lanset pada Bidens pilosa, (C) anak panah pada Emilia

sonchifolia, (D) lonjong pada Struchium sparganophorum, (E) bulat telur

terbalik pada Cyantillium cenereum, (F) bulat telur pada Centratherum

punctatum, (G) jorong pada Elephantopus scaber, dan (H) jantung pada

Mikania micrantha 19

6. Variasi pangkal daun, (A) membulat pada Clibadium surinamense, (B)

runcing pada Crassocephalum crepidioides, (C) meruncing pada

Struchium sparganophorum, (D) tombak pada Chromolaena odorata,

dan (E) anak panah pada Emilia sonchifolia. 19

7. Variasi ujung daun, (A) tumpul pada Elephantopus scaber, (B)

meruncing pada Chromolaena odorata, (C) membulat pada Porophyllum

ruderale, dan (D) runcing pada Mikania micrantha. 20

8. Variasi tepi daun, (A) bergerigi pada Bidens pilosa, (B) bergerigi ganda

pada Centratherum punctatum, (C) rata pada Pseudelephantopus

spicatus, (D) berlekuk pada Emilia sonchifolia, dan (E) beringgit pada

Porophyllum ruderale. 20

9. Variasi perbungaan berdasarkan tipe bunga penyusunnya, (A)

perbungaan dengan bunga pita pada Tagetes erecta, (B) perbungaan

dengan bunga tabung pada Emilia sonchifolia, dan (C) perbungaan bunga

pita dan bunga tabung pada Synedrella nodiflora. 21

10. Variasi letak bunga, (A) terminal pada Centratherum punctatum, (B)

aksilar pada Struchium sparganophorum, (C) terminal dan aksilar pada

Porophyllum ruderale. 21

Page 11: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

11. Variasi tipe perbungaan, (A) bongkol tunggal pada Tagetes erecta, (B)

bongkol majemuk yang tersusun malai pada Conyza bonariensis, (C)

majemuk tersusun dalam bentuk payung pada Mikania michranta. 22

12. Variasi tipe pappus, (A) rambut halus pada Emilia sonchifolia, (B)

rambut kasar pada Mikania micrantha, (C) sisik pada Ageratum

conyzoides, (D) berduri tiga pada Synedrella nodiflora, (E) berduri dua

pada Bidens pilosa, dan (F) membran pada Wedelia triloba. 22

13. Trikoma bersel banyak pada Centratherum punctatum, (A) trikoma

glandular, dan (B) trikoma non glandular. (C) trikoma glandular bersel

satu pada Wedelia triloba. 24

14. Stomata anomositik pada (A) Wedelia triloba, dan (B) Ageratum

conyzoides 24

DAFTAR LAMPIRAN

1. Morfologi struktur vegetatif spesies famili Asteraceae di Kampus IPB

Darmaga, Bogor 31

2. Morfologi struktur bunga pada spesies famili Asteraceae di Kampus

IPB Darmaga, Bogor 32

Page 12: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes
Page 13: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

1

PENDAHULUAN

Asteraceae merupakan famili yang memiliki keanekaragaman yang tinggi

dan memiliki jumlah spesies terbesar kedua pada Kingdom Plantae (Lawrence

1958). Menurut Cronguist (1981) famili ini memiliki 20000 spesies yang

termasuk ke dalam 1100 genus. Jumlah ini lebih sedikit dari jumlah angota famili

Leguminosae yang merupakan famili terbesar pada kingdom Plantae dengan

jumlah spesies lebih dari 20 000 spesies (Banson 1957). Di Indonesia, Asteraceae

menyebar di seluruh wilayah. Beberapa instansi seperti Kebun Raya Bogor (KRB)

dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) telah melakukan

penelitian tentang famili Asteraceae. Sebanyak 16 spesies Asteraceae ditemukan

di KRB (Fahmi 2010), sedangkan Asteraceae di TNGGP meliputi 40 spesies

(Purnawan 2006). Famili Asteraceae merupakan tumbuhan yang mudah dikenali

karena memiliki perbungaan yang unik. Tumbuhan ini mempunyai perbungaan

berbentuk bongkol (capitulum). Dalam satu perbungaan terdapat dua macam

bunga dan dilindungi oleh daun-daun pelindung yang disebut dengan phyllaris.

Dua macam bunga pada perbungaan yaitu bunga tengah yang mempunyai petal

berbentuk tabung dan bunga tepi dengan petal berbentuk pita. Bunga Asteraceae

tidak memiliki sepal karena sepal tereduksi menjadi pappus (Lawrence 1958).

Banyak tumbuhan dari famili Asteraceae hidup liar sebagai gulma. Gulma

merupakan tumbuhan yang hidup di suatu daerah tertentu dan keberadaannya

tidak diinginkan serta mengganggu pertumbuhan vegetasi lain sehingga sering

diberantas (Sukman dan Yakub 2002). Asteraceae merupakan famili dengan

beberapa spesiesnya termasuk gulma berbahaya di dunia setelah Poaceae (Lowe et

al. 2000). Tridax procumbens, Emilia sonchifolia, Ageratum conyzoides,

Synedrella nodiflora, Ecllipta alba, dan Vernonia cinerea yang termasuk anggota

Asteraceae, merupakan gulma yang merugikan tanaman jagung (Suryaningsih et

al 2011). Beberapa gulma dari famili Asteraceae berstatus invasif, keberadaannya

dapat mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan lain di sekitarnya. Tumbuhan

invasif famili Asteraceae antara lain Erechtites valerianifolia sebagai kontaminan

biji kopi dari Brazil dan Chromolaena odorata, spesies yang berasal dari Amerika

Tropik, yang secara tidak sengaja terbawa masuk ke Indonesia melalui

perdagangan via kapal laut. Selain itu, Mikania micrantha yang ada di Kebun

Raya Bogor, pertumbuhannya meningkat dan menekan pertumbuhan Mikania

lokal (Mikania cordata) (Alaydrus 2002). Mikania micrantha dan A. conyzoides

merupakan gulma yang mendominasi lahan pertanian di Provinsi Jambi. Selain

itu, A. conyzoides termasuk dalam golongan gulma agak ganas berdasarkan

interaksinya dengan tanaman yang dibudidayakan dan digolongkan dalam gulma

semusim yaitu gulma yang umurnya kurang dari satu tahun. Gulma ini

persebarannya dilakukan dengan biji, pertumbuhannya cepat dan memiliki

kemampuan bereproduksi tinggi (Susanti et al 2013). Namun demikian, banyak

juga anggota Asteraceae yang dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat. Bidens

pilosa digunakan untuk menyembuhkan penyakit flu, demam, wasir, dan bisul

(Haryadi 2011); Artemisia vulgaris sebagai obat nyeri haid, wasir, dan gatal-gatal;

Bidens sinensis sebagai obat luka bakar; Centipeda minima untuk menyegarkan

tubuh (Sembiring 2009). Masyarakat Sasak di Lombok Barat menggunakan

babandotan (Ageratum conyzoides) untuk obat encok dan untuk memulihkan

Page 14: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

2

kesegaran bagi tubuh, dan daun sesapa (Blumea balsamifera) sebagai obat rematik

serta nyeri haid (Riswan dan Andayaningsih 2008). Artemisia annua, mempunyai

trikoma berkelenjar yang memproduksi artemisin, bahan yang dapat digunakan

sebagai obat anti malaria (Widyastuti 2011).

Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga merupakan salah satu

kampus yang masih memiliki kawasan hutan dan ruang terbuka hijau dengan luas

sekitar 297 ha (Priyono 1998). Umumnya berupa vegetasi semak berumput,

tegakan karet, pinus, hutan campuran, arboretum bambu, dan taman.

Keanekaragaman tumbuhan yang ada cukup tinggi, baik tumbuhan yang sengaja

ditanam maupun tumbuhan yang hidup liar. Kampus IPB Darmaga semula

didominasi oleh karet (Hevea braziliensis). Seiring dengan adanya pengembangan

kawasan, flora dan fauna di kampus ini mengalami perubahan. Beberapa spesies

yang cukup dominan adalah sengon (Paraserienthes falcataria), akasia (Acacia

sp.), kemlandingan (Leucaena glauca), flamboyan (Delonix regia), dan gmelina

(Gmelina arborea) (Mulyani 1985). Di setiap fakultas yang ada di lingkungan

kampus terdapat area hijau atau taman yang dipenuhi oleh berbagai tanaman hias.

Selain tanaman hias, terdapat juga tanaman liar yang hidup sebagai gulma.

Gerbang utama Kampus IPB Darmaga memiliki hutan koleksi yang dipenuhi oleh

rumput-rumputan, herba, dan tumbuhan tinggi. Bagian samping Gedung Rektorat

sampai bagian belakang kampus terdapat kawasan hutan yang cukup luas yang

didominasi tumbuhan tinggi dan tumbuhan liar. Di dekat Asrama Silvasari dan

Silva Lestari terdapat kawasan hutan dengan intensitas cahaya rendah (ternaungi),

didominasi oleh tumbuhan liar dan tumbuhan tinggi. Selain itu, di kawasan

perumahan dosen terdapat halaman yang ditanami berbagai tanaman hias seperti

puring. Di kawasan Fakultas Kehutanan terdapat arboretum yang didominasi oleh

pohon tinggi dan tumbuhan semak liar. Sampai saat ini belum banyak dilakukan

penelitian tentang kekayaan flora di kawasan kampus IPB Darmaga. Penelitian

yang pernah dilakukan di kawasan yang sama yaitu mengenai keanekaragaman

tumbuhan paku dan tumbuhan invasif. Kampus IPB Darmaga memiliki

keanekaragaman tumbuhan paku yang tinggi, tidak kurang dari 56 jenis paku

terestrial (Rosaline 2014) dan 18 jenis paku epifit (Nainggolan 2014) telah

diidentifikasi. Di Kampus IPB terdapat 11 spesies tumbuhan invasif (Prinando

2011). Penelitian keanekaragaman tumbuhan Asteraceae di Kampus IPB belum

pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

keanekaragaman anggota famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan Kampus

IPB Darmaga, Bogor, dan mendeskripsikan variasi morfologi dan variasi tipe

stomata dan tipe trikoma yang dijumpai pada tumbuhan Asteraceae tersebut.

Page 15: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

3

METODE

Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan November 2013-Mei 2014. Lokasi

pengambilan sampel famili Asteraceae adalah kawasan hutan dan ruang terbuka

hijau di Kampus IPB Darmaga. Kampus IPB Darmaga merupakan salah satu

kampus yang memiliki lahan seluas 297 ha, terletak antara 6º 30ʺ - 6º 45ʺ LS dan

106º 30ʺ – 106º 45ʺ LU dengan ketinggian tempat antara 145-400 meter dpl,

tergolong dataran rendah. Secara administratif, Kampus IPB Darmaga terletak di

Desa Babakan, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Batas administratifnya Sungai Cihideung (Desa Cihideung Hilir) di bagian barat,

Sungai Ciapus dan Cisadane di bagian utara, pemukiman Desa Babakan di bagian

timur, dan jalan raya penghubung Kota Bogor dengan Jasinga di bagian selatan.

Keadaan tofografi secara umum di bagian timur dan selatan terdiri dari lahan datar

dan sedikit bergelombang, di sebelah utara terdapat lereng-lereng pada daerah

yang berbatasan dengan sungai. Kemiringan 25 derajat terdapat pada 5% dari luas

area, kemiringan 15-25 derajat terdapat pada 17% dari luas area, kemiringan 5-15

derajat terdapat pada 37% dari luas area, dan kemiringan 0-5 derajat terdapat pada

41% luas area (Priyono 1998). Kampus IPB Darmaga termasuk ke dalam kawasan

beriklim tropik, curah hujan tipe A dengan rata-rata curah hujan ± 4046 mm/tahun

atau ± 329,7 mm/bulan, suhu yaitu 25-33º C/ tahun, kelembapan nisbi 80-86 %,

dan lama penyinaran matahari sekitar 58,9 % (BMKG 2014).

Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode eksplorasi. Metode

penelusuran ini dilakukan tidak menggunakan ukuran atau jarak tertentu dan tidak

ada batasan dalam pengambilan sampel sehingga efektif untuk memperoleh

sampel yang banyak (Purnawan 2006). Pengambilan sampel dilakukan di 12 titik

lokasi yang terpapar cahaya matahari yaitu di Perkebunan Koleksi, kawasan hutan

samping Gedung Rektorat, kawasan hutan Fakultas Kelautan, kawasan Fakultas

Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan, parkiran Fakultas Peternakan,

kawasan Fakultas Kelautan, hutan Asrama Silva Lestari, kawasan Perumahan

Dosen, kawasan Masjid Al Hurriyyah, kawasan Fakultas Kehutanan, kawasan

Common Class Room (CCR), dan kawasan Gymnasium. Pengambilan sampel

disesuaikan dengan kebutuhan pengamatan morfologi dan identifikasi serta untuk

pembuatan herbarium. Selain itu, pengambilan sampel dilengkapi dengan

pemetaan titik koordinat lokasi dengan menggunakan GPS (Global Positioning

System).

Page 16: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

4

Pengamatan Status Tanaman

Pengamatan status tanaman dilakukan di lapangan, sebagai tumbuhan liar,

ataupun tanaman hias. Tumbuhan yang tumbuh liar dapat terlihat apabila

tumbuhan tersebut tumbuh di lokasi tertentu secara alami tetapi tidak dominan di

lokasi tersebut. Tumbuhan liar dikategorikan sebagai gulma invasif apabila

tumbuhan tersebut merupakan spesies introduksi dan persebarannya dominan

serta mengganggu pertumbuhan tumbuhan lain. Spesies yang dikategorikan

tanaman hias apabila terdapat di lokasi yang dijaga kebersihannya dan ditanam

secara sengaja sebagai hiasan di pekarangan rumah atau taman. Spesies-spesies

tersebut ditelusuri status asal persebarannya mengikuti The Asteracaeae of

Sumatera (Tjitrosoedirjo 2002).

Pengamatan Morfologi dan Identifikasi Sampel

Pengamatan morfologi sampel famili Asteraceae yang dijumpai di IPB

Darmaga dilakukan secara langsung di lapangan maupun di laboratorium dengan

mengamati berbagai ciri vegetatif dan reproduksi, menggunakan Weed of Rice in

Indonesia (Soerjani et al 1987) dan beberapa pustaka yang sesuai. Identifikasi

spesies famili Asteraceae menggunakan Flora of Java (Backer & Bakhuizen

1963). Klasifikasi Asteraceae ke dalam tribe mengikuti An Annotated Premilinary

Checklist of the Compositae of Bolivia (Hind 2010). Selanjutnya dibuat tabel

daftar spesies dari famili Asteraceae yang ada di Kampus IPB Darmaga, juga

dibuat tabel ciri morfologi dan anatominya.

Pengamatan Stomata dan Trikoma

Pengamatan tipe stomata dan tipe trikoma dilakukan dengan metode whole

mount. Metode ini dilakukan dengan menyayat daun pada bagian bawah

(abaksial) dan atas (adaksial) (Purnawan 2006). Daun difiksasi terlebih dahulu

dengan alkohol 70% sekitar 2-3 hari dan dibilas dengan akuades untuk

menghilangkan sisa larutan fiksatif. Daun yang bersih dimasukkan ke dalam

larutan HNO3 50% atau HNO3 30%, kemudian dibilas dengan akuades. Setelah

itu dilakukan penyayatan. Selanjutnya sayatan dimasukkan ke dalam bayclin,

dibilas dengan akuades, diberi pewarna safranin 1%, dibilas kembali dengan

akuades. Penempelan sayatan pada preparat menggunakan gliserin 30% dan

ditutup dengan gelas objek. Selanjutnya bagian tepi diolesi kuteks agar gliserin

tidak mudah menguap. Tipe stomata dan tipe trikoma diamati dengan

menggunakan buku Plant Anatomy (Esau 1965).

Analisis Data

Hasil pengamatan morfologi dan identifikasi famili Asteraceae yang

dijumpai di Kampus IPB Darmaga dibuat tabel (Tabel 1). Variasi Ciri-ciri

Page 17: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

5

morfologi dideskripsikan dan disajikan dalam gambar dan lampiran (Lampiran 1

dan Lampiran 2). Ciri-ciri anatomi (tipe trikoma dan stomata) disajikan dalam

gambar dan tabel (Tabel 2). Persebaran lokasi ditemukannya spesies dibuat peta

dengan menggunakan software ArcGIS 10.1.

Page 18: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

6

HASIL

Keanekaragaman dan Deskripsi Spesies

Anggota famili Asteraceae di kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor

sebanyak 26 spesies, termasuk ke dalam 24 genus dan 8 tribe. Deskripsi 26

spesies tersebut adalah sebagai berikut:

Acmella ciliata

Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba. Bentuk batang bulat,

permukaan batang halus, tipe percabangan tegak lurus. Susunan daun berhadapan

bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun

membulat, ujung daun tumpul, tepi daun bergerigi, dan mempunyai pertulangan

menjala. Perbungaan tumbuhan ini bongkol tunggal, dan terletak pada bagian

terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung dengan petal

berwarna kuning. Tipe pappus yaitu duri kaku yang sangat pendek. Apabila

dilihat dengan mata telanjang pappus tersebut tidak terlihat. Buah pada spesies ini

bentuknya pipih dan berwarna hitam.

Acmella paniculata

Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba dan mempunyai perakaran

tunggang. Bentuk batang bulat, permukaan batang halus, tipe percabangan tegak

lurus. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun

bulat telur, pangkal daun membulat, ujung daun runcing, tepi daun bergerigi, dan

mempunyai pertulangan daun menyirip. Perbungaan tumbuhan ini bongkol

tunggal, dan terletak pada bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga

pita dan bunga tabung dengan petal berwarna kuning. Tipe pappus yaitu duri kaku

pendek. Buah pada tumbuhan ini berbentuk pipih, berwarna hitam dan ukurannya

lebih panjang dari A. ciliata .

Ageratum conyzoides

Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat,

permukaan batang kasar dan dipenuhi rambut-rambut halus, arah tumbuh batang

tegak lurus, dan warna batang hijau kekuningan. Susunan daun berhadapan

bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, ujung daun runcing,

pangkal daun membulat, tepi daun yang bergerigi, susunan tulang daun menyirip,

daun berwarna hijau dan berwarna kuning. Bagian daun pada spesies ini terdiri

atas helaian daun yang ditopang oleh tangkai daun. Kedua permukaan daun

berambut dengan kelenjar yang terletak di bawah permukaan daun. Perbungaan

tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk payung. Bunga terletak di bagian terminal

dan aksilar. Bunga bongkol pada tumbuhan ini terdiri atas bunga tabung saja.

Page 19: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

7

Bunga tabung dilindungi oleh kumpulan daun-daun pelindung yang berlekatan

sehingga membentuk bongkol dengan menyatu menjadi karangan. Pada daun

pelindung terdapat rambut-rambut halus. Bagian petal bunga tabung berwarna

ungu atau putih. Pappus berupa rambut-rambut dilengkapi dengan sisik dan saling

berlekatan. Buah berwarna hitam dan dilengkapi dengan rambut halus dan

pendek.

Bidens pilosa

Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba. Bentuk batang bulat,

permukaan batang halus, dan arah tumbuh batang tegak lurus. Susunan daun

berhadapan, struktur daun tunggal, bentuk daun lanset, pangkal daun meruncing,

ujung daun runcing, tepi daun bergerigi, dan pertulangan daun menyirip.

Perbungaan pada tumbuhan ini bongkol tunggal. Setiap perbungaan terdiri atas

bunga pita dan bunga tabung. Petal pada bunga pita berwarna putih, sedangkan

petal pada bunga tabung berwarna kuning. Bunga terletak di bagian terminal.

Kedua bunga tersebut dilindungi oleh kumpulan daun pelindung yang dilengkapi

dengan rambut halus. Di bagian bunga tabung dan bunga pita terbentuk buah

berwarna hitam dan diatasnya terdapat pappus dengan dua duri kaku.

Blumea folium

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Susunan daun berseling spiral,

struktur daun tunggal, bentuk daun lanset, pangkal daun tumpul, ujung daun

runcing, tepi daun bergerigi, dan pertulangan daun menyirip. Perbungaan

tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk yang tersusun dalam malai, letak bunga

pada bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan

petal berwarna ungu. Tipe pappus berupa rambut halus.

Blumea lacera

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Susunan daun berseling spiral,

struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung daun

runcing, tepi daun bergerigi ganda, dan pertulangan daun menyirip. Perbungaan

tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk yang tersusun dalam malai, letak bunga

pada bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan

petal berwarna kuning. Tipe pappus berupa rambut halus.

Centratherum punctatum

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat, warna

batang kecoklatan, permukaan batang kasar dan berbulu, dan arah tumbuh batang

merambat. Susunan daun berseling, struktur daun tunggal, daun berbentuk bulat

telur, ujung daun runcing, pangkal daun runcing, tepi daun bergerigi ganda,

Page 20: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

8

susunan tulang menyirip. Perbungaan terletak di bagian ujung, dan berbentuk

bongkol tunggal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung

dengan petal berwarna ungu.

Chromolaena odorata

Tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat

dan dipenuhi oleh rambut-rambut halus, warna batang yaitu hijau kecoklatan, arah

tumbuh batang yaitu memanjat. Susunan daun berhadapan bersilangan dan

termasuk daun tunggal. Bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung

daun runcing, tepi daun bergerigi, pertulangan daun menjala, permukaan daun

kasar karena dilengkapi dengan rambut yang sangat halus. Letak perbungaan yaitu

di bagian terminal. Perbungaan tumbuhan ini berbentuk bongkol majemuk yang

tersusun malai. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan petal

berwarna putih. Pada bunga tabung ini terdapat pappus berupa rambut-rambut

halus. Biji berwana hitam yang dilengkapi dengan rambut pendek.

Clibadium surinamense

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Bentuk batang bulat, permukaan

batang kasar karena terdapat rambut halus, arah tumbuh batang tegak lurus.

Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun

lonjong, pangkal daun membulat, ujung daun runcing, tepi daun rata, dan

pertulangan menyirip. Tipe perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol

majemuk yang tersusun malai yang terletak di bagian terminal. Setiap perbungaan

terdiri atas bunga tabung dengan petal berwarna putih.

Conyza bonariensis

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat,

permukaan batang halus, warna batang hijau, dan arah tumbuh batang tegak lurus.

Susunan daun berseling, termasuk daun tunggal, daun berbentuk garis, ujung daun

tumpul, pangkal daun tumpul, tepi daun rata, dan pertulangan daun menyirip.

Daun terdiri dari helaian daun tanpa tangkai daun. Perbungaan terletak di bagian

ujung dan ketiak daun. Perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk

yang tersusun dalam malai. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja

dengan petal berwarna kuning.

Crassocephalum crepidioides

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat,

permukaan batang halus dan licin, arah tumbuh batang tegak lurus, percabangan

batang monopodial. Tumbuhan ini memiliki susunan daun berseling spiral,

struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun meruncing, ujung

Page 21: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

9

daun meruncing, tepi daun bergerigi, pertulangan daun menyirip, dan permukaan

daun agak kasar. Perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk yang

tersusun payung dan terletak di bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas

bunga tabung saja dengan petal berwarna orange sam kemerah-merahan. Jika

bunga mekar, terdapat buah dan pappus berjumlah banyak dan berwarna putih.

Cyantillium cenereum

Tumbuhan ini termasuk herba. Batang berbentuk bulat, warna batang hijau

kecoklatan, tekstur batang kaku, permukaan kasar, arah tumbuh tegak lurus, dan

percabangan simpodial. Susunan daun berseling spiral, struktur daun tunggal,

daun berbentuk bulat telur, susunan tulang daun menyirip, ujung daun membulat,

pangkal daun meruncing, tepi daun rata, permukaan daun halus, dan pertulangan

menyirip. Perbungaan tumbuhan ini bongkol majemuk yang terletak di ujung

batang. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna

putih atau ungu. Perbungaan ini dilindungi oleh kumpulan daun pelindung.

Pappus pada bunga tabung ini berupa rambut-rambut halus.

Eclipta prostrata

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang tumbuh tegak tetapi ada

yang berbaring dan sering bercabang. Batang bulat berwarna hijau kecoklatan dan

berambut agak kasar. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun

tunggal, bentuk daun lanset, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing, tepi

daun bergerigi halus hampir rata, serta kedua permukaan daun berambut dan agak

kasar, dan pertulangan daun menyirip. Perbungaan pada tumbuhan ini bongkol

tunggal dan terletak di bagian terminal dan aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas

bunga pita dan bunga tabung. Kedua bunga ini dilindungi oleh daun pelindung

yang saling berlekatan. Daun pelindung ini juga dilengkapi dengan rambut-rambut

halus. Petal pada kedua bunga berwarna putih. Pada spesies ini tidak memiliki

pappus. Buah memanjang, pipih, keras dan berbulu. Biji berbentuk jarum dan

berwarna hitam.

Eleutheranthera ruderale

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Susunan daun berhadapan

bersilangan, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing,

ujung daun runcing, tepi daun bergerigi, dan pertulangan daun menjala.

Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal yang terletak pada bagian

terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung dan bunga pita. Petal pada

kedua bunga ini berwarna kuning. Pada tumbuhan ini tidak terdapat pappus.

Page 22: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

10

Elephantopus scaber

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang pendek dan kaku,

berambut kasar. Daun berkumpul pada permukaan tanah membentuk roset akar,

struktur dun tunggal, bentuk daun jorong, pangkal daun membulat, ujung daun

tumpul, permukaan bawah dan atas daun berambut kasar, tekstur daun kaku, dan

pertulangan daun menyirip. Tangkai bunga kaku dan liat. Berambut panjang dan

rapat, bercabang dan beralur. Perbungaan pada tumbuhan ini yaitu bongkol

tunggal, terletak di ujung batang, dan petal berwarna ungu. Setiap perbungaan

hanya terdapat bunga pita saja dengan petal berwarna ungu. Buah berupa buah

longkah yang keras, berambut, berwarna hitam.

Emilia sonchifolia

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Tumbuhan ini mempunyai

batang tegak lurus, bentuk batang bulat, berambut halus dan tangkai halus.

Susunan bagian bawah beroset, sedangkan bagian atas berseling. Struktur daun

tunggal. Daun berbentuk anak panah, pangkal daun tombak, ujung daun runcing,

tepi daun berlekuk, ada juga yang rata, dan pertulangan daun menyirip.

Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol majemuk. Setiap perbungaan terdiri atas

bunga tabung saja dengan petal berwarna ungu. Perbungaan terletak di ujung

batang dan dilindungi oleh daun-daun pelindung. Pappus pada bunga tabung

berupa rambut-rambut halus.

Mikania micrantha

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Bentuk batang bulat pipih,

permukaan batang kasar karena dilengkapi dengan rambut-rambut halus, tumbuh

menjalar, dan pertulangan daun menjala. Susunan daun berhadapan bersilangan,

termasuk daun tunggal, bentuk daun jantung, pangkal daun bentuk anak panah,

ujung daun meruncing, tepi daun rata, dan pertulangan daun menjala. Perbungaan

berupa majemuk yang tersusun seperti payung, terletak di bagian ujung dan ketiak

daun. Setiap perbungaan terdiri atas bunga tabung saja yang dilindungi oleh daun

pelindung yang mempunyai rambut halus. Tipe pappus pada spesies ini bertipe

rambut yang dilengkapi dengan sisik-sisik. Buah berwarna hitam.

Porophyllum ruderale

Tumbuhan ini termasuk herba. Batang tegak lurus dan berwarna hijau

kecoklatan. Susunan daun berseling spiral, struktur daun tunggal, bentuk daun

lanset terbalik, pangkal daun membulat, ujung daun membulat, dan tepi daun

beringgit. Perbungaan tumbuhan ini bongkol majemuk. Setiap perbungaan terdiri

atas bunga tabung saja dengan petal berwarna cokelat. Letak perbungaan terletak

di bagian terminal dan aksilar. Pappus berupa rambut-rambut halus.

Page 23: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

11

Pseudelephantopus spicatus

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang tegak lurus, bentuk

batang bulat, tekstur batang kaku, permukaan batang halus. Susunan daun

berseling, struktur daun tunggal, bentuk daun lonjong, pangkal daun runcing,

ujung daun tumpul, tepi daun rata, pertulangan daun menyirip. Perbungaan

tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal. Setiap perbungaan terletak pada bagian

terminal dan aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung

dengan petal berwarna putih.

Sonchus arvensis

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat,

permukaan batang kasar karena dipenuhi rambut, arah tumbuh batang tegak lurus,

dan warna batang hijau. Struktur daun tunggal. Pada bagian pangkal batang, daun

membentuk roset, susunan daun di bagian tengah batang berseling. Daun

berbentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal daun membulat, tepi daun berlekuk

tidak beraturan. Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal. Setiap

perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung dengan petal berwarna

kuning. Kedua bunga ini dilindungi oleh phyllaris dipenuhi oleh rambut-rambut

kasar. Letak perbungaan di bagian terminal. Buah kotak, bentuk memanjang,

pipih, berambut, coklat kekuningan.

Struchium sparganophorum

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Susunan daun berseling spiral,

struktur daun tunggal, bentuk daun lonjong, pangkal daun runcing, ujung daun

runcing, tepi daun rata, pertulangan daun menyirip. Perbungaan tumbuhan ini

yaitu bongkol tunggal yang terletak di bagian aksilar. Setiap perbungaan terletak

di bagian aksilar. Setiap terdiri atas bunga tabung saja dengan petal berwarna

putih.

Synedrella nodiflora

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat,

permukaan batang agak kasar dan dipenuhi bulu halus, arah tumbuh batang tegak

lurus, warna batang hijau kecoklatan. Susunan daun berhadapan bersilangan,

struktur daun tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung daun

runcing, dan tepi daun bergerigi. Perbungaan pada tumbuhan ini bongkol tunggal

yang terletak di bagian terminal dan aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas bunga

pita dan bunga tabung dengan petal berwarna putih. Kedua bunga ini dilindungi

oleh phyllaris yang berwarna hijau dan dipenuhi oleh rambut halus. Pada kedua

bungan ini memiliki pappus yang berbentuk 2 duri.

Page 24: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

12

Tagetes erecta

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba yang aromanya tidak enak.

Batangnya tumbuh tegak dan bercabang-cabang, berwarna putih kehijauan jika

pucuknya masih muda, hijau jika sudah dewasa. Pada sepanjang batangnya

tumbuh daun majemuk yang berujung runcing dan tepinya bergerigi. Susunan

daun berhadapan dua deret, struktur daun majemuk menyirip, bentuk daun lanset,

pangkal daun runcing, ujung daun tumpul, dan tepi daun bergerigi. Perbungaan

pada tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal yang terletak di bagian terminal. Setiap

perbungaan terdiri atas bunga pita saja. Petal pada tumbuhan ini berwarna orange

atau putih. Pappus berupa rambut kasar.

Tridax procumbens

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Bentuk batang bulat permukaan

batangnya berbulu halus yang berwarna putih, warna batang hijau kecoklatan,

arah tumbuh batang merambat. Susunan daun berhadapan bersilang, struktur daun

tunggal, bentuk daun bulat telur, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing,

dan tepi daun bergerigi. Perbungaan tumbuhan ini bongkol tunggal yang terletak

di bagian terminal. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung.

Petal bunga pita berwarna putih, sedangkan petal bunga tabung berwarna kuning.

Pappus pada tumbuhan ini berupa rambut kasar.

Wedelia triloba

Tumbuhan ini termasuk herba. Batang mempunyai arah tumbuh menjalar

atau merayap, berbentuk bulat dan permukaan batang agak rata, tekstur batang

keras dan kaku. Susunan daun berhadapan bersilangan, struktur daun tunggal,

Daun berbentuk lanset terbalik, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, tepi

daun bergerigi, susunan tulang daun menyirip, dan permukaan agak kasar.

Perbungaan tumbuhan ini yaitu bongkol tunggal yang terletak di bagian aksilar.

Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita dan bunga tabung. Kedua bunga

dilindungi oleh kumpulan daun pelindung yang membentuk bongkol atau cawan.

Pada bunga tabung, petal berwarna kuning, di dalamnya terdapat benang sari yang

berwarna hitam dan putik warna kuning mencolok. Pappus pada kedua bunga ini

berupa membran. Pada bunga pita, petal berwarna kuning dan memanjang. Buah

berbentuk bulir dengan permukaan rata dan licin.

Youngia japonica

Tumbuhan ini termasuk tumbuhan herba. Batang berbentuk bulat,

permukaan batang halus, warna batang hijau kecoklatan, arah tumbuh batang

tegak lurus. Susunan daun roset, struktur daun tunggal, bentuk daun bulat lonjong,

pangkal daun tumpul, ujung daun membulat, tepi daun bagian atasnya rata tetapi

bagian bawahnya berlekuk tidak beraturan, daun berwarna hijau, permukaan daun

Page 25: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

13

halus. Perbungaan tumbuhan ini bongkol majemuk yang tersusun malai yang

terletak di bagian terminal dan aksilar. Setiap perbungaan terdiri atas bunga pita

dan bunga tabung. Kedua bunga ini memiliki petal berwarna kuning dan

memiliki pappus berupa rambut halus. Buah pada tumbuhan ini berwarna

kecoklatan.

Persebaran Spesies

Spesies famili Asteraceae di kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor

sebanyak 26 spesies, termasuk ke dalam 24 genus dan 8 tribe. Delapan tribe

tersebut adalah Astereae, Eupatorieae, Inuleae, Heliantheae, Lactuceae,

Senecioneae, Tageteae, dan Vernonieae (Tabel 1). Tribe dengan spesies dan genus

terbanyak yaitu Heliantheae (9 spesies, 8 genus). Spesies-spesies dari tribe ini

tumbuh sebagai gulma dan dominan di kawasan kampus. Wedelia triloba dan T.

procumbens dijumpai hampir di semua lokasi pengambilan sampel (Tabel 1).

Tribe dengan spesies terbanyak kedua yaitu Vernonieae (5 spesies, 5 genus).

Anggota dari tribe ini dapat berupa gulma (Cyantillium cenereum) maupun

tanaman pekarangan rumah (Centratherum punctatum). Tribe dengan spesies

terbanyak ketiga yaitu Eupatorieae (3 spesies, 3 genus). Spesies dari tribe ini

berupa gulma, meliputi A. conyzoides, Chromolaena odorata, dan Mikania

micrantha (Tabel 1).

Pada masing-masing lokasi pengambilan sampel dijumpai 4-12 spesies

famili Asteraceae. Lokasi yang memiliki keanekaragaman Asteraceae paling

tinggi (12 spesies) di lapangan dan tempat terbuka sekitar CCR (lokasi K).

Anggota Asteraceae yang dijumpai meliputi Conyza bonariensis, A. conyzoides,

C. odorata , E. prostrata, S. nodiflora, T. procumbens, W. triloba, Sonchus

arvensis, Youngia japonica, E. soncifolia, Crasssocephalum crepidioides,

Porophyllum ruderale, dan Tagetes erecta. Lokasi hutan karet di belakang

Fakultas Perikanan (lokasi C) dengan empat spesies, yaitu A. conyzoides, T.

procumbens, W. triloba, dan Y. japonica. Lokasi tersebut merupakan lokasi yang

paling sedikit anggota Asteraceae (Tabel 1).

Umumnya anggota Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga

berstatus liar. Lima di antaranya termasuk gulma invasif yaitu tiga dari tribe

Eupatoriae (A. conyzoides, C. odorata, dan M. micrantha) dan dua dari tribe

Heliantheae (S. nodiflora dan T. procumbens). Anggota Asteraceae yang sengaja

ditanam sebanyak tiga spesies, merupakan tanaman hias di halaman rumah dan di

taman kampus (Tabel 1). Spesies-spesies Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga

meliputi spesies asli dari benua Asia, Amerika Tropik, Eropa, dan Afrika Tropik.

Spesies terbanyak berasal dari Asia yaitu 16 spesies yang meliputi C. bonariensis,

A. ciliata, A. paniculata, E. prostrata, W. triloba, B. folium, B. lacera, S. arvensis,

Y. japonica, E. sonchifolia, T. erecta, C. punctatum, C. cenereum, Elephantopus

scaber, Pseudelephantopus spicatus, dan Struchium sparganophorum. Selain

berasal dari Asia, dua di antara enam belas spesies tersebut berasal dari benua lain

yaitu S. arvensis (Eropa) dan E. sonchifolia (Afrika Tropik). Spesies terbanyak

Page 26: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

14

kedua berasal dari Amerika Tropik yaitu 5 spesies yang meliputi A. conyzoides,

C. odorata, M. micrantha, T. procumbens, dan P. ruderale. Empat spesies di

antaranya merupakan tumbuhan yang tumbuh sebagai gulma invasif yaitu A.

conyzoides, C. odorata, T. procumbens dan M. micrantha. Spesies dari tribe

Senecioneae merupakan spesies yang berasal dari Afrika Tropik yaitu S.

nodiflora dan C. crepidioides (Tabel 1).

Spesies tumbuhan yang ditemukan tersebar pada 28 titik koordinat

(Gambar 1). Jumlah spesies paling banyak ditemukan pada titik koordinat nomor

5 (enam spesies) yang terdapat di kawasan Perkebunan Koleksi. Kawasan ini

merupakan kawasan yang banyak ditumbuhi berbagai macam jenis tumbuhan,

termasuk gulma Asteracaeae. Jumlah spesies terbanyak kedua banyak ditemukan

pada titik koordinat nomor 1 dan nomor 28 (lima spesies) yang terdapat di

kawasan hutan Gedung Rektorat dan di kawasan fakultas Peternakan dan Fakultas

Kedokteran Hewan. Kawasan ini merupaka kawasan luas yang memungkinkn

tumbuhan tumbuh di kawasan tersebut, termasuk dari famili Asteraceae (Gambar

1)

Page 27: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

15

Tabel 1 Lokasi ditemukan, status tumbuhan, dan status asal spesies anggota famili

Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga, Bogor

No Tribe/Jenis Lokasi

ditemukan

Status

tumbuhan

Status Asal

1. Astereae

Conyza bonariensis A, E, K liar Asia

2. Eupatorieae

Ageratum conyzoides A, B ,C D, E, F,

G, H, I, J, K, L

gulma invasif Amerika Tropik

Chromolaena odorata E, J, K gulma invasif Amerika Tropik

Mikania micrantha E, I gulma invasif Amerika Tropik

3. Heliantheae

Acmella ciliata E, J liar Asia

Acmella paniculata F, J liar Asia

Bidens pilosa L liar Amerika

Clibadium surinamense J liar Amerika

Eclipta prostrata A, B, F, G, H, I,

J, K, L

liar Asia Tropik

Eleutheranthera ruderale B, E, I, J liar America

Synedrella nodiflora A, B , D, F, G, I,

J, K, L

gulma invasif Afrika Tropik

Tridax procumbens A, B, C, D, E, G,

H, I, J, K, L

gulma invasif Meksiko

Wedelia triloba A, B, C, D, E, F,

H, K, L

liar Asia

4. Inuleae

Blumea folium D liar Asia

Blumea lacera J liar Asia

5. Lactuceae

Sonchus arvensis K, L tanaman hias Eropa dan Asia

Youngia japonica C, D, E, K, L liar Asia, Australia

6. Senecioneae

Emilia soncifolia A, K liar Afrika Tropik

dan Asia

Crassocephalum

crepidioides

A, J, K, L liar Afrika Tropik

7. Tageteae

Porophyllum ruderale E, K liar Amerika Tropik

Tagetes erecta K tanaman hias Asia

8 Vernonieae

Centratherum punctatum H, I tanaman hias Asia

Cyantillium cenereum A, D, F, G, I, L liar Asia

Elephantopus scaber A, J liar Asia Tropik

Pseudelephantopus

spicatus

E liar Asia

Struchium

sparganophorum

E liar Asia

Keterangan : A. Perkebunan Arsitektur Lanskap, B. Hutan Gedung Rektorat, C. Hutan Belakang

Fakultas Perikanan, D. Fakultas Peternakan dan Fakultas Kedokteran Hewan, E.

Tempat parkir Fakultas Peternakan, F. Hutan Fakultas Perikanan, G. Hutan Silva

Lestari, H. Perumahan Dosen, I. Masjid Al-Hurriyah, J. Fakultas Kehutanan, K.

Common Class Room (CCR), L. Gymnasium.

Page 28: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

1

Gam

bar

1 L

ok

asi

dit

emukan

nya

spes

ies-

spes

ies

dar

i fa

mil

i A

ster

acea

e di

kaw

asan

Kam

pus

IPB

, D

arm

aga,

Bo

gor

(ear

ht.

goo

gle

.com

15 J

anuar

i 2015)

16

Page 29: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

17

Variasi Morfologi

Habitus spesies dari famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan Kampus

IPB Darmaga umumnya berupa herba, satu spesies yaitu C. odorata memiliki

habitus memanjat. Anggota dari famili ini memiliki batang bulat ataupun pipih

dengan permukaan kasar dan halus. Arah tumbuh batang umumnya tegak lurus

namun ada juga yang merambat seperti pada W. triloba dan T. procumbens

(Gambar 2).

Gambar 2 Variasi habitus, (A) herba pada Crassocephalum crepidioides, dan (B)

memanjat pada Chromolaena odorata.

Spesies-spesies dari famili Asteraceae yang ditemukan lokasi penelitian

memiliki susunan daun yang bervariasi yaitu berhadapan bersilang, berseling

spiral, berseling, dan roset. Susunan daun berhadapan bersilang paling umum

dijumpai, terdapat pada 12 spesies. Susunan daun berseling spiral terdapat pada 6

spesies. Susunan daun berseling terdapat pada 2 spesies yaitu C. punctatum dan

P. spicatus. Susunan daun roset terdapat pada spesies E. scaber. Batang spesies

ini sangat pendek sehingga memiliki susunan daun roset dan terletak di

permukaan tanah. Dua spesies lain yaitu E. sonchifolia dan S. arvensis memiliki

susunan daun yang berbeda dari spesies lainnya, daun di bagian bawah tersusun

roset terdiri atas 3-8 daun tunggal, dan daun di bagian atas tersusun berseling

(Gambar 3, Lampiran 1).

Gambar 3 Variasi susunan daun, (A) berhadapan bersilang pada Chromolaena

odorata, (B) berseling spiral pada Struchium sparganophorum, (C)

roset pada Elephantopus scaber, (D) berseling pada Centratherum

punctatum, dan (E) bagian bawah roset dan bagian atas bersilang pada

Sonchus arvensis.

C B E A

A B

D

Page 30: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

18

Spesies-spesies dari famili Asteraceae mempunyai daun tunggal atau

majemuk menyirip. Kebanyakan spesies yang dijumpai memiliki daun tunggal (25

spesies), struktur daun majemuk menyirip terdapat pada 1 spesies. Daun spesies

dari famili Asteraceae memiliki bagian tangkai dan helai daun. E. sonchifolia, C.

bonariensis, dan S. arvensis hanya memiliki helai daun saja tanpa tangkai daun

(Gambar 4).

Gambar 4 Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada

Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada Tagetes

erecta, (C) daun-daun bertangkai pada Struchium sparganophorum,

(D) helaian daun tanpa tangkai daun pada Emilia sonchifolia.

Spesies famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan kampus IPB Darmaga

mempunyai variasi bentuk daun, tepi daun, ujung daun, dan pangkal daun yang

tinggi (Lampiran 1). Bentuk daun yang dijumpai yaitu bulat telur, lanset, bulat

telur terbalik, lanset terbalik, lonjong, garis, jantung dan bentuk anak panah.

Bentuk daun yang umum dijumpai berbentuk bulat telur, pada 10 spesies yaitu A.

ciliata, A. paniculata, A. conyzoides, B. lacera, C. punctatum, C. odorata, E.

ruderale, S. nodiflora, Y. japonica dan T. procumbens. Bentuk daun lanset pada

spesies B. pilosa, B. folium, E. prostrata, S. arvensis, dan T. erecta. Bentuk daun

lanset terbalik pada C. crepidioides, P. ruderale, dan W. triloba. Bentuk daun

lonjong pada C. surinamense, C. Bonariensis, P. spicatus, dan S.

sparganophorum. Bentuk daun jantung pada M. Micrantha. Bentuk bulat telur

terbalik pada C. cenereum. Bentuk anak panah terdapat pada E. sonchifolia

(Gambar 5, Lampiran 1).

Variasi pangkal daun pada anggota famili Asteraceae yang dijumpai yaitu

bentuk membulat, meruncing, runcing, tumpul, tombak, dan anak panah. Pangkal

daun membulat terdapat pada A. ciliata, A. paniculata, C. surinamense, E. scaber,

dan P. ruderale. Pangkal daun meruncing pada B. pilosa, C. crepidioides dan C.

cenereum. Pangkal daun runcing B. lacera, C. punctatum, C. odorata, E. ruderale,

E. prostrata, P. spicatus, S. sparganophorum, T. procumbens, S. nodiflora, W.

triloba, dan T. erecta. Pangkal daun tumpul pada A. conyzoides, B. folium, dan C.

bonariensis. Pangkal daun tombak terdapat pada E. sonchifolia, bentuk anak

panah pada M. micrantha, dan pangkal daun berbentuk jantung terdapat pada S.

arvensis (Gambar 6, Lampiran 1).

A B D C

Page 31: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

19

Gambar 5 Variasi bentuk daun, (A) lanset terbalik pada Crassocephalum

crepidioides, (B) lanset pada Bidens pilosa, (C) anak panah pada

Emilia sonchifolia, (D) lonjong pada Struchium sparganophorum,

(E) bulat telur terbalik pada Cyantillium cenereum, (F) bulat telur

pada Centratherum punctatum, (G) jorong pada Elephantopus

scaber, dan (H) jantung pada Mikania micrantha

Gambar 6 Variasi pangkal daun, (A) membulat pada Clibadium surinamense, (B)

runcing pada Crassocephalum crepidioides, (C) meruncing pada

Struchium sparganophorum, (D) tombak pada Mikania micrantha, dan

(E) anak panah pada Emilia sonchifolia.

Variasi ujung daun pada famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus yaitu

tumpul, runcing, meruncing, dan membulat. Variasi ujung daun runcing terdapat

pada 12 spesies, ujung daun tumpul terdapat pada 6 spesies, ujung daun

meruncing terdapat pada 5 spesies, dan 3 spesies memiliki ujung daun membulat

(Gambar 7, Lampiran 1).

G F

E D C B A

A E D C B

H

Page 32: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

20

Gambar 7 Variasi ujung daun, (A) tumpul pada Elephantopus scaber, (B)

meruncing pada Chromolaena odorata, (C) membulat pada

Porophyllum ruderale, dan (D) runcing pada Mikania micrantha.

Variasi tepi daun pada anggota famili Asteraceae yang dijumpai di

kawasan Kampus yaitu bergerigi, bergerigi ganda, rata, beringgit, dan berlekuk.

Variasi tepi daun umumnya bergerigi (12 spesies), tepi daun rata (8 spesies), tepi

daun berlekuk (2 spesies), tepi daun beringgit (2 spesies yaitu pada A. conyzoides

dan P. ruderale), dan tepi daun bergerigi ganda (2 spesies B. lacera dan C.

punctatum) (Gambar 8, Lampiran 1).

Gambar 8 Variasi tepi daun, (A) bergerigi pada Bidens pilosa, (B) bergerigi ganda

pada Centratherum punctatum, (C) rata pada Pseudelephantopus

spicatus, (D) berlekuk pada Emilia sonchifolia, dan (E) beringgit pada

Porophyllum ruderale.

Famili Asteraceae memiliki tiga tipe perbungaan bongkol, yaitu

perbungaan bongkol yang terdiri atas bunga tabung saja, bunga pita saja, dan

perbungaan keduanya (bunga tabung dan bunga pita). Perbungaan dengan bunga

tabung saja dijumpai pada E. sonchifolia, A. conyzoides, C. cenereum, B. folium,

B. lacera, C. bonariensis, C. crepidioides, P. ruderale, M. micrantha, C. odorata,

S. sparganophorum, dan C. surinamense. Perbungaan dengan bunga pita saja

dijumpai pada E. scaber, dan T. erecta. Perbungaan dengan bunga tabung dan

bunga pita dijumpai pada T. procumbens, E. prostrata, W. triloba, S. nodiflora, S.

arvensis, E. ruderale, A. ciliata, A. paniculata, C. punctatum, Y. Japonica, P.

spicatus dan B. pilosa (Gambar 9, Lampiran 2).

E D C B A

A B C D

Page 33: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

21

Gambar 9 Variasi perbungaan berdasarkan tipe bunga penyusunnya, (A)

perbungaan dengan bunga pita pada Tagetes erecta, (B) perbungaan

dengan bunga tabung pada Emilia sonchifolia, dan (C) perbungaan

bunga pita dan bunga tabung pada Synedrella nodiflora.

Letak bunga pada spesies famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB

Darmaga yaitu di terminal, aksilar dan keduanya. Umumnya letak bunga di bagian

terminal (17 spesies). Letak bunga di bagian aksilar yaitu pada S.

sparganophorum. Pada A. conyzoides, B. lacera, E. ruderale, E. prostrata, P.

ruderale, S. nodiflora, P. spicatus dan Y. japonica bunga terletak di bagian

terminal dan aksilar (Gambar 10, Lampiran 2).

Tipe perbungaan bongkol pada spesies-spesies dari famili Asteraceae yang

dijumpai di Kampus IPB Darmaga umumnya berbentuk bongkol tunggal (14

spesies). Tipe perbungaan bongkol majemuk yang tersusun malai terdapat pada 9

spesies yaitu B. folium, B. lacera, C. odorata, C. surinamense, C. bonariensis, C.

cenereum, E. soncifolia, P. ruderale, dan Y. japonica. Perbungaan bongkol

majemuk payung terlihat apada A. Conyzoides, C. Crepidioides, dan M.

micrantha (Gambar 11, Lampiran 2).

Gambar 10 Variasi letak bunga, (A) terminal pada Centratherum punctatum, (B)

aksilar pada Struchium sparganophorum, (C) terminal dan aksilar

pada Porophyllum ruderale.

A

V

B

V

C

A

C

V

B

VA

V

Page 34: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

22

Gambar 11 Variasi tipe perbungaan, (A) bongkol tunggal pada Tagetes erecta, (B)

bongkol majemuk yang tersusun malai pada Conyza bonariensis, (C)

bongkol majemuk tersusun dalam bentuk payung pada Mikania

michranta.

Pada famili Asteraceae, tidak terdapat sepal karena sepal tereduksi

menjadi pappus. Spesies yang ditemukan di Kampus IPB Darmaga memiliki tipe

pappus berupa rambut halus, rambut kasar, duri kaku, sisik, dan membran

(Gambar 6, Tabel 3). Umumnya spesies yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga

memiliki tipe pappus berupa rambut halus (10 spesies) yaitu pada B. folium, B.

lacera, C. odorata, C. bonariensis, C. crepidioides, C. cenereum, E. sonchifolia,

P. ruderale, S. arvensis, dan Y. japonica. M. micrantha, T. erecta, dan T.

procumbens memiliki tipe pappus berupa rambut kasar. Pappus berupa duri kaku

terdapat pada empat spesies yaitu A. ciliata, A. paniculata, S. nodiflora, dan B.

pilosa. B. pilosa memiliki pappus berupa dua duri kaku sedangkan pada S.

nodiflora pappus berupa tiga duri kaku. Pappus A. conyzoides berbentuk sisik.

Pada W. triloba pappus tipis/transparan seperti membran. Beberapa spesies (E.

prostrata dan E. ruderale) tidak memiliki pappus (Lampiran 2).

Gambar 12 Variasi tipe pappus, (A) rambut halus pada Emilia sonchifolia, (B)

rambut kasar pada Mikania micrantha, (C) sisik pada Ageratum

conyzoides, (D) berduri tiga pada Synedrella nodiflora, (E) berduri dua

pada Bidens pilosa, dan (F) membran pada Wedelia triloba.

A B

E F

C

D

V

B

V

A

VC

V

Page 35: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

23

Variasi Tipe Trikoma dan Tipe Stomata

Pada anggota famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB Darmaga

terdapat tiga tipe trikoma yaitu trikoma glandular bersel satu (unicellular

glandular trichome), trikoma glandular bersel banyak (multicellular glandular

trichome), dan trikoma non glandular bersel banyak (multicellular non glandular

trichome) (Tabel 4). Trikoma glandular bersel banyak merupakan tipe trikoma

yang paling banyak ditemukan. Pada spesies C. punctatum (Gambar 7) dan B.

pilosa terdapat dua tipe trikoma yaitu trikoma glandular bersel banyak dan

trikoma non glandular bersel banyak. Trikoma pada spesies ini memiliki dua

segmen di bagian ujung trikoma dan membulat di bagian pangkal (Gambar 7A).

Pada trikoma non glandular terdapat beberapa segmen dengan ujung semakin

meruncing (Gambar 7B). Pada W. triloba terdapat dua tipe trikoma yaitu trikoma

glandular bersel satu (Gambar 7C) dan trikoma non glandular bersel banyak. Pada

trikoma glandular bersel satu, bagian tepi badan trikoma membentuk tonjolan atau

duri. Dua tipe trikoma juga ditemukan pada E. prostrata, berupa trikoma

glandular bersel satu dan trikoma glandular bersel banyak. Tabel 2 Tipe trikoma pada anggota famili Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB

Darmaga

No Nama spesies

Tipe trikoma

Glandular

bersel satu

Glandular

bersel banyak

Non glandular

bersel banyak

1. Acmella ciliata

2. Ageratum conyzoides

3. Bidens pilosa

4. Blumea folium

5. Blumea lacera

6. Centratherum punctatum

7. Conyza bonariensis

8. Crassocephalum crepidioides

9. Cyantillium cenereum

10. Eclipta prostrata

11. Elephantopus scaber

12. Emilia sonchifolia

13 Sonchus arvensis

14. Synedrella nodiflora

15. Tridax procumbens

16. Wedelia triloba

17. Youngia japonica

Page 36: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

24

Gambar 13 Trikoma bersel banyak pada Centratherum punctatum, (A) trikoma

glandular, dan (B) trikoma non glandular. (C) trikoma glandular bersel

satu pada Wedelia triloba.

Semua anggota famili Asteraceae yang diamati memiliki stomata tipe anomositik

dengan sel penjaga dan sel epidermis tidak dapat dibedakan. (Gambar 8).

Gambar 14 Stomata anomositik pada (A) Wedelia triloba, dan (B) Ageratum

conyzoides

A B C

B A

Page 37: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

25

PEMBAHASAN

Spesies famili Asteraceae yang dijumpai di kawasan Kampus IPB

Darmaga, Bogor berjumlah 26 spesies. Spesies-spesies Asteraceae yang dijumpai

di lokasi tersebut dapat bertambah atau berkurang. Hal ini dikarenakan banyak

spesies berupa gulma, sehingga apabila lingkungan dibersihkan maka spesies-

spesies tersebut ikut hilang dari lokasi tempat hidupnya. Fahmi (2010)

melaporkan kawasan KRB memiliki 16 spesies famili Asteraceae. Hasil ini

menunjukkan keanekaragaman Asteraceae di Kampus IPB Darmaga lebih tinggi.

Kawasan kampus memiliki wilayah yang lebih luas dan terdapat kawasan terbuka

sehingga banyak tumbuhan liar yang hidup di lokasi tersebut. Di KRB, kondisi

lingkungan harus bersih dari tumbuhan liar sehingga keanekaragaman tumbuhan

liar termasuk anggota Asteraceae di lokasi tersebut rendah. Di TNGGP anggota

famili Asteraceae yang ditemukan sebanyak 40 spesies (Purnawan 2006) atau

sekitar 65% lebih banyak dari spesies di Kampus IPB Darmaga. Hal ini

dikarenakan daerah pegunungan tersebut merupakan habitat alami tumbuhan liar

sehingga keanekaragaman spesies famili Asteraceae lebih tinggi.

Lokasi dengan jumlah anggota paling banyak ditemukan adalah lokasi

kawasan Common Class Room (CCR). Kawasan tersebut cukup luas dan

merupakan kawasan terbuka yang kemungkinan besar ditumbuhi oleh berbagai

tumbuhan termasuk dari famili Asteraceae, sedangkan kawasan yang jarang

ditemukan anggota famili Asteraceae yaitu kawasan hutan karet Fakultas

Perikanan. Kawasan tersebut termasuk kawasan yang ternaungi sedangkan

anggota famili Asteraceae tumbuh di kawasan yang terpapar cahaya matahari.

Beberapa spesies tumbuhan Asteraceae yang dijumpai di Kampus IPB

Darmaga bersifat sebagai tumbuhan invasif, tumbuhan yang bukan bagian dari

suatu ekosistem tertentu. Keberadaan spesies-spesies tersebut berpengaruh

terhadap pertumbuhan tumbuhan lokal. Sebagai contoh tumbuhan invasif dari

famili Asteraceae adalah C. odorata yang berasal dari Amerika Tropik,

persebarannya luas dan sangat merugikan. Penyebaran gulma ini sudah terjadi

sejak tahun 1934. Hingga saat ini penyebarannya mencapai Asia Tenggara

termasuk Indonesia. Di Indonesia gulma ini ditemukan pertama kali di Lubuk

Pakam, Sumatera Utara. Pada tahun 1940 gulma tersebut ditemukan di Bogor,

Jawa Barat (Tjitrosoedirdjo 2002). Selain itu, M. micrantha di KRB

keberadaannya ternyata menekan pertumbuhan Mikania lokal (M. cordata)

(Tjitrosoedirdjo 2002). Spesies yang tersebar luas di kawasan Kampus IPB

Darmaga, antara lain A. conyzoides. Spesies ini menyebar di seluruh lokasi

pengamatan dan termasuk golongan gulma yang cukup ganas. Umumnya A.

conyzoides berkembangbiak dengan biji, pertumbuhannya cepat dan memiliki

kemampuan bereproduksi tinggi (Susanti et al. 2013).

Persebaran spesies famili Asteraceae dipengaruhi oleh variasi

morfologinya, terutama perbungaannya. Pada bunga tabung atau bunga pita yang

menyusun perbungaan, terdapat pappus. Pappus ini tidak gugur dan tetap

ditemukan ketika bunga telah berkembang menjadi buah. Buah yang memiliki

Pappus berupa rambut-rambut halus mudah untuk disebarkan oleh angin. Biji

dalam buah akan tumbuh dengan baik pada kondisi yang sama (Kohli et al. 2009).

Selain itu, persebaran spesies juga dipengaruhi oleh adaptasi spesies yang mudah

Page 38: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

26

berkembang biak. Spesies-spesies gulma umumnya tumbuh secara cepat dan

dapat meningkatkan persaingan dengan spesies lain untuk mendapatkan nutrisi

dan tempat sehingga dapat dominan di tempat hidupnya (Odum 1993).

Tipe trikoma terbagi dalam empat tipe berdasarkan susunan sel, yaitu

trikoma glandular bersel satu dan/atau bersel banyak (multiseriat) dan trikoma non

glandular bersel satu dan/atau bersel banyak. Tiga diantaranya dijumpai pada

spesies-spesies Asteraceae di Kampus IPB Darmaga yaitu trikoma glandular

bersel satu, trikoma glandular bersel banyak, dan trikoma non glandular bersel

banyak. Tipe trikoma glandular dijumpai pada banyak anggota dari famili

Asteraceae. Tipe trikoma yang sama juga ditemukan pada A. annua, yang

termasuk dalam famili Asteraceae (Juliarni et al. 2007). Stomata anomositik

terdapat pada spesies Asteraceae yang ditemukan di kawasan kampus. Tipe

anomositik juga dijumpai pada Aspilla africana (Unamba et al. 2008), yang

termasuk dalam famili Asteraceae

.

SIMPULAN

Keanekaragaman famili Asteraceae yang dijumpai di 12 lokasi dalam

kawasan Kampus IPB Darmaga, Bogor meliputi 26 spesies, yang termasuk dalam

24 genus dan 8 tribe. Spesies yang ditemukan pada semua lokasi pengamatan

yaitu Ageratum conyzoides, sedangkan Tagetes erecta, Blumea folium, Blumea

lacera, Bideens pilosa, dan Pseudelephantopus spicatus masing-masing hanya

ditemukan pada satu lokasi saja. Tipe trikoma pada spesies-spesies yang

ditemukan yaitu trikoma glandular bersel satu, trikoma glandular bersel banyak

dan trikoma non glandular bersel banyak. Tipe trikoma yang ditemukan pada

kebanyakan spesies yang ditemukan di Kampus IPB Darmaga yaitu tipe trikoma

glandular bersel banyak. Famili Asteraceae yang ditemukan di kawasan Kampus

IPB Darmaga memiliki satu tipe stomata saja, yakni tipe anomositik.

Page 39: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

27

DAFTAR PUSTAKA

Alaydrus R. 2002. Spesies Tumbuhan Asing Invasif (Invasive Alien Plant Species)

dan Peluang Pengawasannya dalam Penyelenggaraan Perkarantinaan

Tumbuhan [internet]. [diunduh 2013 Des 18]. Tersedia pada:

http://www.karantina.deptan.go.id.70138588,d.c2E.

[BMKG] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Darmaga, Bogor (ID).

(2014). Data iklim Darmaga, Bogor. Bogor: Stasiun Klimatologi BMKG.

Backer CA, Brink VDB. 1963. Flora of Java. Vol I. Groningen: NVP Wolter-

Noordhoof.

Benson L. 1957. Plant Classification. Boston: D.C. Heath and Company.

Cronguist A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants.

New York: Columbia University Press.

Fahmi. 2010. Inventarisasi Familia Asteraceae di Kebun Raya Bogor. [skripsi].

Bogor (ID): Universitas Pakuan.

Haryadi B. 2011. Obat Rajo Obat Tawar: Tumbuhan Obat dan Pengobatan

Tradisional Masyarakat Serampas-Jambi. J Biospecies. 4 (2): 29-34.

Juliarni, Dewanto HA, Ermayanti TM. 2007. Karakter Anatomi Daun dari Kultur

Tunas Artemisia annua L. Buletin Agron. 35 (3): 225-232.

Kohli RK, Singh HP, Batish DR, Dogra KS. 2009. Ecological Status of Some

Invasive Plants of Shiwalik Himalayas in Northwestern India. Editor:

Invasive Plants and Forest Ecosystem. New York: CRC Press.

Lawrence GHM. 1958. Taxonomy of Vascular Plants. Edisi ke-3. New York: The

Macmillan Company.

Lowe S, Browne M, Boudjelas S, De Porte M. 2000. 100 of the World’s Invasive

Alien Species. London: ISSG.

Mulyani YA. 1985. Keanekaragaman Jenis Burung di Kawasan Kampus IPB

Darmaga, Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Nainggolan A. 2014. Keanekaragaman Tumbuhan Paku Epifit di Kawasan

Kampus IPB Darmaga, Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Odum PE. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Prinando M. 2011. Keanekaragaman Tumbuhan Spesies Asing Invasif di

Kawasan Kampus IPB, Darmaga Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Priyono S. 1998. Karakteristik Ekologi Institut Pertanian Bogor [skripsi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Purnawan IB. 2006. Inventarisasi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Taman

Nasional Gunung Gede Pangrango. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Riswan S, Andayaningsih D. 2008. Keanekaragaman Tumbuhan Obat yang

Digunakan dalam Pengobatan Tradisional Masyarakat Sasak Lombok Barat.

J Farmasi Indonesia. 4 (2): 96-103.

Rosaline I. 2014. Keanekaragaman Tumbuhan Paku Terestrial di Kawasan

Kampus IPB Darmaga, Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Page 40: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

28

Sembiring R. 2009. Keanekaragaman Vegetasi Tanaman Obat di Hutan

Pendidikan Universitas Sumatera Utara Kawasan Taman Hutan Raya

Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara. [skripsi]. Sumatera (ID):

Universitas Sumatera Utara.

Soerjani M, Kosterman AJGH, Tjitrosoepomo G. 1987. Weed of Rice in

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sukman, Yakub. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta: Raya

Grafindo Persada.

Suryaningsih, Joni M, Darmadi KA. 2011. Inventarisasi Gulma pada Tanaman

Jagung (Zea mays) di Lahan Sawah Kelurahan Padang Galak, Denpasar

Timur, Kodya Denpasar, Provinsi Bali. J Simbiosis. 1 (1): 1-8

Susanti T, Suraida, Febriana H. 2013. Keanekaragaman Tumbuhan Invasif di

Kawasan Taman Hutan Kenali Kota Jambi. Di dalam: Prosiding Semirata

FMIPA Universitas Lampung; 2013; Lampung-Indonesia. Lampung (ID):

Program Studi Biologi, Fakultas Tarbiyah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

Tjitrosoedirjo SS. 2002. The Asteraceae of Sumatera. [disertasi]. Bogor (ID):

Institut Pertanian Bogor.

Unamba CIN, Inyama CN, Okee SE, Mbagwu FN. 2008. Leaf Epidermal

Features of Ageratum conizoydes, Aspilla africana, Chromolaena odorata

and Tridax procumbens (Asteraceae). ISRJ. 1 (2): 169-172.

Widyastuti U, Juliarni, Widiastuti Y, Dania, Fajri. 2011. Identifikasi Trikoma

Kelenjar untuk Produksi Artemisin pada Artemisia annua L. Menggunakan

Pendekatan Molekular. Di dalam: Prastowo, editor. Seminar Hasil-hasil

Penelitian IPB; 2011 12-13 Desember; Bogor-Indonesia. Bogor (ID):

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian

Bogor (LPPM-IPB).

Page 41: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah anak pertama dari dua

bersaudara, dari pasangan Muhammad Arfah dan

Nursiah. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN

Kampungsawah V, lulus pada tahun 2004. Kemudian

penulis melanjutkan pendidikan menengah di SMP

Negeri 1 Rumpin, lulus pada tahun 2007, dilanjutkan

ke SMA Negeri 1 Rumpin dan lulus pada tahun 2010.

Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk

IPB melalui jalur USMI dengan beasiswa Bidikmisi

dan sebagai mahasiswa Program studi Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota pecinta alam IPB,

yaitu LAWALATA-IPB kurang lebih 2 tahun, dan Komunitas Pejuang

Lingkungan Hidup IPB. Pada tahun 2012 penulis melaksanakan Praktik Lapang

di Rumpin Seed and Source Nursery Center (RSSNC) dengan judul ‘Teknik

Pembibitan dan Persemaian Tanaman Hutan”. Pada Tahun 2014 penulis menjadi

asisten mata kuliah Biologi Alga dan Lumut, Anatomi Tumbuhan, Pertumbuhan

dan Perkembangan Tumbuhan, dan Sistematika Tumbuhan Berpembuluh.

Page 42: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes
Page 43: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

30

LAMPIRAN

Page 44: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes
Page 45: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

31

Lam

pir

an 1

Morf

olo

gi

stru

ktu

r veg

etat

if s

pes

ies-

spes

ies

dar

i fa

mil

i A

ster

acea

e di

Kam

pus

IPB

Dar

mag

a, B

ogo

r

No

N

am

a sp

esie

s S

usu

nan

daun

S

tru

ktu

r d

aun

B

entu

k d

aun

P

angkal

dau

n

Uju

ng

dau

n

Tep

i d

aun

1.

Acm

ella

cil

iata

b

erhad

apan

ber

sila

ng

tu

ng

gal

b

ula

t te

lur

mem

bula

t tu

mp

ul

ber

ger

igi

2.

Acm

ella

pa

nic

ula

ta

ber

had

apan

ber

sila

ng

tu

ng

gal

b

ula

t te

lur

mem

bula

t ru

nci

ng

b

erger

igi

3.

Ag

era

tum

co

nyz

oid

es

ber

had

apan

ber

sila

ng

tu

ng

gal

b

ula

t te

lur

mem

bula

t tu

mp

ul

ber

ger

igi

4.

Bid

ens

pil

osa

b

erhad

apan

ber

sila

ng

tu

ng

gal

la

nse

t

mer

unci

ng

ru

nci

ng

b

erger

igi

5.

Blu

mea

fo

liu

m

ber

seli

ng s

pir

al

tun

ggal

la

nse

t

tum

pul

runci

ng

b

erger

igi

6.

Blu

mea

la

cera

b

erse

ling s

pir

al

tun

ggal

b

ula

t te

lur

runci

ng

ru

nci

ng

b

erger

igi

gand

a

7.

Cen

tra

ther

um

pu

nct

atu

m

ber

seli

ng

tu

ng

gal

b

ula

t te

lur

runci

ng

ru

nci

ng

b

erger

igi

gand

a

8.

Ch

rom

ola

ena

odo

rata

b

erhad

apan

ber

sila

ng

tu

ng

gal

b

ula

t te

lur

runci

ng

ru

nci

ng

b

erger

igi

9.

Cli

ba

diu

m s

uri

na

men

se

ber

had

apan

ber

sila

ng

tu

ng

gal

lo

njo

ng

m

em

bula

t ru

nci

ng

ra

ta

10

. C

on

yza

bo

na

rien

sis

ber

seli

ng s

pir

al

tun

ggal

lo

njo

ng

tu

mp

ul

tum

pul

rata

11

. C

rass

oce

ph

alu

m c

rep

idio

ides

b

erse

ling s

pir

al

tun

ggal

b

ula

t te

lur

mer

unci

ng

m

eru

nci

ng

b

erger

igi

12

. C

yan

till

ium

cen

ereu

m

ber

seli

ng s

pir

al

tun

ggal

b

ula

t te

lur

terb

alik

mer

unci

ng

m

em

bula

t ra

ta

13

Ecl

ipta

pro

stra

ta

ber

had

apan

ber

sila

ng

tu

ng

gal

la

nse

t

runci

ng

m

eru

nci

ng

ra

ta

14

. E

leu

ther

an

ther

a r

ud

era

le

ber

had

apan

ber

sila

ng

tu

ng

gal

b

ula

t te

lur

runci

ng

ru

nci

ng

b

erger

igi

15

. E

lep

ha

nto

pu

s sc

ab

er

rose

t tu

ng

gal

jo

rong

m

em

bula

t tu

mp

ul

ber

leku

k

16

. E

mil

ia s

on

chif

oli

a

atas

: b

erse

lin

g,

baw

ah:r

ose

t tu

ng

gal

an

ak p

anah

to

mb

ak

runci

ng

b

erle

ku

k

17

. M

ika

nia

mic

ran

tha

b

erhad

apan

ber

sila

ng

tu

ng

gal

ja

ntu

ng

an

ak p

anah

m

eru

nci

ng

ra

ta

18

. P

oro

ph

yllu

m r

ud

era

le

ber

seli

ng s

pir

al

tun

ggal

la

nse

t te

rbal

ik

mem

bula

t m

em

bula

t b

erin

ggit

19

. P

sed

elep

ha

nto

pu

s sp

ica

tus

ber

seli

ng

tu

ng

gal

lo

njo

ng

ru

nci

ng

tu

mp

ul

rata

20

. S

on

chu

s a

rven

sis

atas

: b

erse

lin

g,

baw

ah:

rose

t tu

ng

gal

la

nse

t

mem

bula

t ru

nci

ng

le

ku

k

21

. S

tru

chiu

m s

pa

rga

no

pho

rum

b

erse

ling s

pir

al

tun

ggal

lo

njo

ng

ru

nci

ng

ru

nci

ng

ra

ta

22

. S

yned

rell

a n

od

iflo

ra

ber

had

apan

ber

sila

ng

tu

ng

gal

b

ula

t te

lur

ru

nci

ng

ru

nci

ng

b

erger

igi

23

. T

ag

etes

ere

cta

b

erhad

apan

dua

der

et

maj

em

uk m

eyir

ip

lanse

t ru

nci

ng

tu

mp

ul

ber

ger

igi

24

. T

rid

ax

pro

cum

ben

s b

erhad

apan

ber

sila

ng

tu

ng

gal

b

ula

t te

lur

runci

ng

m

eru

nci

ng

b

erger

igi

25

. W

edel

ia t

rilo

ba

b

erhad

apan

ber

sila

ng

tu

ng

gal

la

nse

t te

rbal

ik

runci

ng

m

eru

nci

ng

b

erger

igi

26

. Y

ou

ng

ia j

ap

on

ica

rose

t tu

ng

gal

b

ula

t te

lur

tum

pul

mem

bula

t ra

ta

31

Page 46: KEANEKARAGAMAN FAMILI ASTERACEAE DI KAWASAN … · Variasi struktur daun dan bagian-bagian daun (A) tunggal pada . Crassocephalum crepidioides, (B) majemuk menyirip pada . Tagetes

32

Lam

pir

an 2

Morf

olo

gi

stru

ktu

r bunga

pad

a sp

esie

s-sp

esie

s dar

i fa

mil

i A

ster

acea

e K

ampus

IPB

Dar

mag

a, B

ogo

r

No

N

am

a S

pes

ies

Let

ak b

unga

Tip

e p

erb

ungaa

n b

on

gko

l T

ipe

bunga

pad

a p

erb

ungaa

n

Tip

e p

app

us

1.

Acm

ella

cil

iata

te

rmin

al

tun

ggal

b

un

ga

tab

ung d

an b

un

ga

pit

a

duri

kak

u

2.

Acm

ella

pa

nic

ula

ta

term

inal

tu

ng

gal

b

un

ga

tab

ung d

an b

un

ga

pit

a

duri

kak

u

3.

Ag

era

tum

co

nyz

oid

es

term

inal

dan

ak

sila

r m

ajem

uk p

ayu

ng

b

un

ga

tab

ung

sisi

k

4.

Bid

ens

pil

osa

te

rmin

al

tun

ggal

b

un

ga

tab

ung d

an b

un

ga

pit

a

dua

duri

kaku

5.

Blu

mea

fo

liu

m

term

inal

m

ajem

uk m

alai

b

un

ga

tab

ung

ra

mb

ut

hal

us

6.

Blu

mea

la

cera

te

rmin

al d

an a

ksi

lar

maj

em

uk m

alai

b

un

ga

tab

ung

ra

mb

ut

hal

us

7.

Cen

tra

ther

um

pu

nct

atu

m

term

inal

tu

ng

gal

b

un

ga

tab

ung d

an b

un

ga

tab

un

g

-

8.

Ch

rom

ola

ena

odo

rata

te

rmin

al

maj

em

uk m

alai

b

un

ga

tab

ung

ra

mb

ut

hal

us

9.

Cli

ba

diu

m s

uri

na

men

se

term

inal

m

ajem

uk m

alai

b

un

ga

tab

ung

-

10

. C

on

yza

bo

na

rien

sis

term

inal

m

ajem

uk m

alai

b

un

ga

tab

ung

ra

mb

ut

hal

us

11

. C

rass

oce

ph

alu

m c

rep

idio

ides

te

rmin

al

maj

em

uk p

ayu

ng

b

un

ga

tab

ung

ra

mb

ut

hal

us

12

. C

yan

till

ium

cen

ereu

m

term

inal

m

ajem

uk m

alai

b

un

ga

tab

ung

ra

mb

ut

hal

us

13

Ecl

ipta

pro

stra

ta

term

inal

dan

ak

sila

r tu

ng

gal

b

un

ga

tab

ung d

an b

un

ga

pit

a

tid

ak a

da

pap

pus

14

. E

leu

ther

an

ther

a r

ud

era

le

term

inal

dan

ak

sila

r tu

ng

gal

b

un

ga

tab

ung d

an b

un

ga

pit

a

tid

ak a

da

pap

pus

15

. E

lep

ha

nto

pu

s sc

ab

er

term

inal

tu

ng

gal

b

un

ga

pit

a -

16

. E

mil

ia s

on

chif

oli

a

term

inal

m

ajem

uk m

alai

b

un

ga

tab

ung

ram

but

hal

us

17

. M

ika

nia

mic

ran

tha

te

rmin

al

maj

em

uk p

ayu

ng

b

un

ga

tab

ung

ra

mb

ut

kas

ar

18

. P

oro

ph

yllu

m r

ud

era

le

term

inal

dan

ak

sila

r m

ajem

uk m

alai

b

un

ga

tab

ung

ra

mb

ut

hal

us

19

. P

sed

elep

ha

nto

pu

s sp

ica

tus

term

inal

dan

ak

sila

r tu

ng

gal

b

un

ga

tab

ung

dan

bun

ga

pit

a

-

20

. S

on

chu

s a

rven

sis

term

inal

tu

ng

gal

b

un

ga

tab

ung d

an b

un

ga

pit

a

ram

but

hal

us

21

. S

tru

chiu

m s

pa

rga

no

pho

rum

ak

sila

r tu

ng

gal

b

un

ga

tab

ung

-

22

. S

yned

rell

a n

od

iflo

ra

term

inal

dan

ak

sila

r tu

ng

gal

b

un

ga

tab

ung d

an b

un

ga

pit

a

tiga

duri

kak

u

23

. T

ag

etes

ere

cta

te

rmin

al

tun

ggal

b

un

ga

pit

a ra

mb

ut

kas

ar

24

. T

rid

ax

pro

cum

ben

s te

rmin

al

tun

ggal

b

un

ga

tab

ung d

an b

un

ga

pit

a

ram

but

kas

ar

25

. W

edel

ia t

rilo

ba

te

rmin

al

tun

ggal

b

un

ga

tab

ung d

an b

un

ga

pit

a

mem

bra

n

26

. Y

ou

ng

ia j

ap

on

ica

term

inal

dan

ak

sila

r m

ajem

uk m

alai

b

un

ga

tab

ung d

an b

un

ga

pit

a

ram

but

hal

us

32