k.d 3.3 memahami konvensi tatatulis bahasa indonesia

10

Upload: reynal-dasukma-hidayat

Post on 11-Jul-2015

46 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia
Page 2: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia

Penulis spanduk iklan pada gambar di atas pasti tidak tahu ada dua macam “di” dalam kalimat.

“di” yang pertama menunjukkan tempat, yang harus dituliskan terpisah dari kata yang

menunjukkan tempat. “di” yang kedua merupakan sebuah awalan untuk sebuah kata kerja

pasif, yang harus digabungkan pada kata yang diawalinya.

Jadi kata depan “di” yang ada digambar itu harus digabung menjadi “Dijual” karena kata “jual”

merupakan kata kerja. bilamana digabungkan dengan kata depan “di” maka kata “jual” itu

menjadi kata kerja pasif.

Page 3: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia

Kata “apotik” yang dilingkari di atas adalah kata yang tidak baku. Seharusnya kata

tersebut ditulis “apotek” yang merupakan kata bakunya. Perlu diingat dari kata

tersebut “apotek-apoteker”. Dan bukan “apotik-apotiker”.

Page 4: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia

Kata “buwang” diatas salah, karena tidak ada

dalam kamus besar bahasa indonesia.

Seharusnya penulisannya adalah “buang”. Dan

kalimatnya seharusya ditulis “dilarang

membuang sampah di sini.”

Page 5: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia

Kata “bis” yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke-3 menerangkan

bahwa, kata tersebut tidak mengartikan sebuah kendaraan besar. Oleh karena itu

kata “bis” yang ada pada gambar diatas adalah kata yang tidak baku. Seharusnya

kata “bis” itu diganti menjadi kata “bus” yang merupakan kata bakunya.

Page 6: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia

Jadi pada gambar diatas penggunaan tanda titik salah. Seharusnya

Pemisahan bilangan ribuan atau kelipatannya dilakukan sebagai

berikut: Rp50.000 Rp60.000

Page 7: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia

Dari gambar di atas tampak tidak ada yang salah dalam penulisannya. Akan tetapi bila kita

lihat lagi dengan saksama tanda garis miring yang diapit oleh dua kata itu. Penulisannya

memakai spasi, seharusnya baik kata yang mendahulu tanda garis miring maupun kata yang

sebelum tanda garis miring, keduanya tidak menggunakan spasi. Berikut usulan perbaikan:

“cash/kredit” disamping itu kata “kerdit” di atas seharusnya ditulis “credit” yang merupakan

bentuk pasangan kata dari “cash” yang merupakan kata bahasa asing. Karena penulisan

“kredit” diatas adalah kata bahasa Indonesia. Dan gambar di atas ada tulisan alamat “Jl. Raya

Tajur” penulisan “Jl” salah seharusnya mejadi “Jln.”

Page 8: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia

Kata “pantay” diatas salah, karena tidak ada

dalam kamus besar bahasa indonesia.

Seharusnya penulisannya adalah “pantai”.

Page 9: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia

Dalam penulisan kata di atas seharusnya kata “di tutup”

disatukan, karena tidak menunjukan tempat.

Page 10: K.D 3.3 Memahami Konvensi Tatatulis Bahasa Indonesia

Anggota Kelompok :

Yusqi

Reynald

Anti Angriani

Putri febrianti