kata pengantar - web viewkolom statigrafi formasi mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai...

45
Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya lah kita dapat melaksanakn kegiatan ekskursi Pengantar Geologi ini di Geopark Merangin mulai dari hari Kamis tanggal 13 April sampai dengan tanggal 16 April 2017. Dan karena rahmat Allah pula lah Saya dapat menyusun laporan Pengantar Geologi kegiatan Ekskursi Geopark Merangin ini. Laporan ini disusun dari adanya materi yang sesuai didapatkan pada saat dilapangan. Materi yang terdapat pada laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran dari para pembaca masih tetap di butuhkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Jambi, 20 April 2017 Nadia Arum Sari i

Upload: phamkhuong

Post on 29-Jan-2018

228 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya lah

kita dapat melaksanakn kegiatan ekskursi Pengantar Geologi ini di Geopark

Merangin mulai dari hari Kamis tanggal 13 April sampai dengan tanggal 16 April

2017. Dan karena rahmat Allah pula lah Saya dapat menyusun laporan Pengantar

Geologi kegiatan Ekskursi Geopark Merangin ini.

Laporan ini disusun dari adanya materi yang sesuai didapatkan pada saat

dilapangan. Materi yang terdapat pada laporan ini masih jauh dari kata sempurna,

maka dari itu kritik dan saran dari para pembaca masih tetap di butuhkan demi

kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jambi, 20 April 2017

Nadia Arum Sari

i

Page 2: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................iv

DAFTAR TABEL........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

I.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

I.2 Maksud dan Tujuan.............................................................................................2

I.3 Waktu dan Tempat...............................................................................................2

BAB II GEOLOGI REGIONAL..................................................................................3

II.1 Pemerian Umum Geologi...................................................................................4

II.1.1 MORFOLOGI..............................................................................................4

II.1.2 STATIGRAFI..............................................................................................4

A. Formasi Mengkarang.....................................................................................5

B. Formasi Telukwang........................................................................................6

C. Formasi Peneta...............................................................................................7

D. Formasi Muaraenim.......................................................................................8

E. Formasi Kasai................................................................................................8

F. Granit Tantan.................................................................................................9

II.2. Struktur dan Tektonika......................................................................................9

II.3 Sinopsis Sejarah Geologi..................................................................................10

BAB III HASIL LAPANGAN...................................................................................13

III.1 Jeram Ladeh....................................................................................................13

III.2 Teluk Gedang..................................................................................................15

III.3 Muara Karing..................................................................................................17

III.4 Sekitar Sungai Mengkarang............................................................................18

III.5 Musesum Geopark Merangin..........................................................................19

BAB IV KESIMPULAN............................................................................................21

ii

Page 3: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

BAB V KESAN DAN PESAN...................................................................................22

V.1 Kesan................................................................................................................22

V.2 Pesan................................................................................................................22

BAB VI DOKUMENTASI.........................................................................................23

VI. 1 Jeram Ladeh...................................................................................................23

VI. 2 Muara Karing.................................................................................................23

VI.3 Museum Geopark Merangin...........................................................................24

iii

Page 4: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Jurusan Teknik Kebumian merupakan salah satu jurusan yang membutuhkan

kinerja yang optimal sewaktu berada dilapangan. Selain itu, juga perlu bagi seorang

mahasiswa untuk mempelajari matakuliah yang berhubungan dengan jurusan

kebumiannya salah satunya ialah belajar ilmu Pengantar Geologi. Maka dari itu

untuk memenuhi matakuliah Pengantar Geologi, mahasiswa perlu terjun langsung

untuk mempelajari lingkungan yang ada disekitarnya yang terdapat berbagai batuan

maupun fosil yang dipelajari di matakuliah dasar geologi ini. Di Jambi, zona yang

paling terkenal akan batuan dan fosil yang terdapat didalamnya ialah Geopark

Merangin.

Zona Inti Geopark Merangin Jambi terletak di kawasan Kabupaten Merangin

Provinsi Jambi, merupakan salah satu pusat pusat petualangan alam terbaik di dunia,

sebagian taman bumi yang memiliki fosil flora dan fauna berusia parem ini berada di

daerah aliran sungai Batang Merangin yang berhulu di danau Kerinci kabupaten

Kerinci. “Geopark” (taman bumi) di Kabupaten Merangin, Jambi, merupakan tempat

yang menakjubkan baik sebagai tempat penelitian maupun sebagai lokasi pariwisata.

Di lokasi tersebut ditemukan fosil flora dan fauna berusia 250-290 juta tahun lalu

dalam keadaan utuh dan tiada duanya di dunia. Namun lokasi tersebut harus segera

dilindungi agar keanekaragaman geologi (geodiversiti) tersebut tidak rusak dan

hilang.

Penelitian yang dilakukan mahasiswa pada Pengantar Geologi ini juga berfungsi

untuk membiasakan mahasiswa untuk dapat terbiasa didalam melakukan pekerjaan

lapangan dan mengetahui dasar-dasar ilmu yang harus dimiliki didalam jurusan

teknik kebumian. Agar pada saat kerja lapangan, mahasiswa ini sudah mampu untuk

mengaplikasikannya didalam kehidupannya sehari-hari. Dan ilmu dasar ini dapat

dipergunakannya sebagai dasar untuk melanjutkan matakuliah selanjutnya.

1

Page 5: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

I.2 Maksud dan Tujuan

Praktikum ini dilaksanakan bertujuan untuk :

1. Mahasiswa mampu membedakan kekar dan sesar yang ada pada batuan.

2. Mahasiswa mampu mengenali batuan maupun fosil yang terdapat pada setiap

lokasi yang ada pada Geopark Merangin.

3. Mahasiswa mampu mendeskripsikan setiap batuan maupun fosil yang ada di

Geopark Merangin.

4. Mahasiswa mampu membedakan karakter ataupun ciri-ciri dari setiap batuan

dan fosil yang ada di Geopark Merangin.

I.3 Waktu dan Tempat

1. Kamis, 13 April 2017 pada pukul 11.00-18.00 WIB, perjalanan menuju

Homestay 1 yang ada di Desa Air Batu dari Mendalo, Jambi.

2. Jumat, 14 April 2017 pada pukul 07.30-10.00 WIB, tracking dari Homestay 1

yang ada di Desa Air Batu menuju LP 1 Jeram Ladeh.

3. Jumat, 14 April 2017 pada pukul 10.20-12.05 WIB, tracking dari LP 1 Jeram

Ladeh yang ada di Desa Air Batu menuju LP 2 Teluk Gedang.

4. Jumat, 14 April 2017 pada pukul 12.15-12.45 WIB, tracking dari LP 2 Teluk

Gedang yang ada di Desa Air Batu menuju LP 3 Muara Karing.

5. Jumat, 14 April 2017 pada pukul 13.00-13.30 WIB, pulang tracking dari LP 3

Muara Karing yang ada di Desa Air Batu menuju homestay 1.

6. Jumat, 14 April 2017 pada pukul 14.00-16.00 WIB, pick up dari homestay 1

yang ada di Desa Air Batu menuju homestay 2 yang ada di desa Bedeng Rejo.

7. Sabtu, 15 April 2017 pada pukul 07.40-10.00 WIB, tracking dari homestay 2

yang ada di desa Bedeng Rejo menuju LP 4 Mengkarang.

8. Sabtu, 15 April 2017 pada pukul 11.00-14.25 WIB, tracking dari LP 4

Mengkarang pulang ke homestay 2 yang ada di desa Bedeng Rejo.

9. Minggu, 16 April 2017 pada pukul 10.00-14.30 WIB, dari homestay 2 yang

ada di desa Bedeng Rejo menuju Museum Geopark Merangin, Bangko.

2

Page 6: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

BAB II

GEOLOGI REGIONAL

Kawasan Paleobotani Park Merangin merupakan kawasan inti yang seluruhnya berada di Kabupaten Merangin bagian selatan khususnya di bantaran dan aliran Sungai Batang Merangin dan Batang Mengkarang. Fosil – fosil tertua yang ditemukan berusia ± 300 juta tahun berupa fosil Cordaites, Calamites, Pecopterid, Taeniopteris sp, Sphenopteris sp, dan Araucarioxylon (nama ilmiah latin dari tanam – tanaman). Kolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup sekitar 1-7 m dengan jenis tanah andosol, litosol, regosol.

Selain itu kawasan ini memiliki beberapa potensi Geodiversity bernilai tinggi untuk dikembangkan sebagai situs warisan geologi. Lokasinya berdekatan dengan beberapa objek geoheritage objek wisata alam seperti goa dan petualangan arum jeram standar internasional serta beragam atraksi kehidupan sosial budaya masyarakat.

Gambar II.1. Peta Geologi Geopark Merangin

3

Page 7: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

II.1 Pemerian Umum Geologi

II.1.1 MORFOLOGI

Wilayah kajian, secara fisiografi termasuk kedalam kawasan peralihan antara

mendala Pegunungan Barisan dan Daerah Rendah Sumatera Bagian Timur

(Verstappen, 1973). Morfologi kawasan ini didominasi oleh dataran

menggelombang, dengan undulasi yang tidak begitu kasar. Rangkaian punggungan

topografi yang menempati wilayah ini umumnya searah dengan sumbu Pulau

Sumatera, yaitu Baratlaut – Tenggara, namun sebagian ada juga yang memotong arah

jurus perlapisan batuan sedimen. Ketinggian wilayah yang dimulai dari kawasan

Taman Nasional Kerinci – Seblat di wilayah Kerinci, batuan sedimen terlipat kuat,

kawasan intrusi, dan kawasan batuan sedimen terlipat lemah adalah dari 2800 m

sampai 400 m dpl. Vegetasi bervariasi dari mulai hutan hujan – hutan produksi yang

cukup rimbun, kawasan – kawasan budidaya yang umumnya tidak lebat, serta

setempat berupa ladang dan semak belukar kebun karet, kebun kopi, serta kelapa

sawit.

II.1.2 STATIGRAFI

Berdasarkan Peta Regional pada Gambar 2 memperlihatkan bahwa satuan

batuan tertua dikawasan ini adalah formasi Mengakarang (Pm) yang menjemari

dengan dan ditindih secara selaras oleh formasi Telukwang (Pt) yang berumur Perem

Awal – Tengah. Ke arah Barat dari wilayah kajian, Formasi Mengakarang dan

Telukwang ini menjemari dengan Formasi Pelapat. Formasi Mengkarag tersusun

oleh batuan sedimen klastika halus – kasar bersisipan batuan klastika gunung api dan

batuan karbonat, sedangkan Formasi Telukwang berupa batuan sedimen klastika

kasar dengan anggota batu gamping. Sementara itu, Formasi Palepat terdiri atas

batuan gunung api dengan sisipan batuan sedimen klastika halus – kasar dan batu

gamping.

Batuan berumur Perem tersebut yang ditrobos oleh granit horenblenda

berumur Trias Akhir – Awal Jura, memperlihatkan kontak tektonik dengan Formasi

Asai (Ja) berumur Jura Tengah yang berupa batuan sedimen – meta dengan sisipan

batu gamping dan Formasi Peneta (KJp) berumur Jura Akhir – Kapur Awal, yang

4

Page 8: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

tersusun oleh runtuhan batuan sedimen klastika halus – kasar dan sisipan batu

gamping, umumnya termalihkan derajat rendah.

Runtuhan batuan sedimen Pra-tersier tersebut telah mengalami proses ubahan

dan pemalihan tingkat rendah. Meskipun demikian, struktur sedimen masih terlihat

jelas dan juga kandungan fosil fauna dan flora yang dapat dipakai sebagai penentu

umur. Lingkunagn pengendapannya berkisar dari lingkungan darat sampai laut

dangkal.

Selanjutnya batuan berumur Tersier yang tersingkap adalah Formasi

Muaraenim berumur Mio – Pliosen (Tmpm) hadir secara setempat, dan Formasi

Kasai (QTk) berumur Plio- Plistosen yang penyebarannya cukup luas (gambar 2).

A. Formasi Mengkarang

Satuan batuan ini berupa perselingan batupasir, batulanau, batulempung,

serpih, tuf, dan konglomerat, umumnya tekersikkan serta sisipan batu gamping dan

batu bara. Batupasir, kelabu terang – gelap berbutir halus – kasar membundar

tanggung dan terpilah buruk, tebal setiap lapisan antara 0,5 – 2,5 m. Kuarsa, felspar,

lempung, kalsit, dan klorit merupakan komponen utama batupasir, dengan massa

dasar lempung, felspar, dan kalsit.

Batulanau, kelabu gelap, tufan, agak pasiran, mengandung fosil tumbuhan,

tebal lapisan antara 0,2 - 3,0 m, berlapis kurang baik – baik. Batulempung, kelabu

kecoklatan – kehijauan. Serpih, kelabu gelap kehitaman, berlapis baik, mengandung

5

Gambar II.2. Peta Regional

Page 9: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

fosil brakhiopoda dan tumbuhan; tebal setiap lapisan 1 – 15 m, setempat

mengandung lapisan batubara tipis – tipis. Tuf, kelabu gelap, bersusunan basa –

asam; klastika, setempat berselingan dengan batu gamping dan sisipan batubara

setebal 15 cm; berlapis baik; terdapat juga kepingan kayu tekersikkan dan stigmaria;

tebal lapisan tuf ini berkisar dari 0,5 -1,5 m. Konglomerat, aneka bahan, kelabu

kehijauan dan kecoklatan; komponen yang berukuran 0,5 -20 cm, dominan terdiri

atas batuan gunung api (basal dan trakhit), serpih, batupasir halus, dan granit;

setempat berselingan dengan tuf bersusun dasit; tebal runtunan 0,15 -10 m.

Batu gamping, jenis wackestone, kelabu gelap kehitaman, sebagai sisipan

dalam serpih, setempat dolomitan, termalihkan lemah, terlipat kuat, bersalingan

dengan tuf basa. Fosil yang terkandung adalah Fusulina, Fusulinella, Bellerophon,

Pseudoschwagerina maranginensis Thompson, Scheagerina rutschi Thompson, dan

Bivalvia. Selain itu ditemukan pula fosil ganggang, ganggang-pseudo, foraminifera

kecil, fusulinoid, dan koral yang menunjukkan umur Asselian ( Perem Awal )

(Beauvais drr., 1984). Dapat disimpulkan bahwa umur kumpulan fosil tersebut

berkisar dari Sakmarian – Artinskian (Awal Perem –Akhir Perem Awal).

Formasi Mengkaranag ini secara keseluruhan diduga terendapkan di

lingkungan darat – laut dangkal, berlumpur, dalam kondisi rezim energi rendah,

berdekatan dengan suatu busur kepulauan bergunung api. Sebarannya terletak di

Sungai Mengkarang, Karing, Merangin, Ketiduran, dan Titi Meranti.

B. Formasi Telukwang

Secara litologis, satuan batuan ini terdiri atas perselingan konglomerat aneka

bahan, batupasir, dan batulanau, berlapis baik dan tebal; sisipan batu gamping, tuf

terlas-kan (ignimbrit), riolit, dan andesit yang terubah kuat, mengandung ironstone.

Komponen konglomerat berupa kepingan basal dan andesit yang terkloritkan,

batupasir, batuan tekersikkan, granit (monzonit/monzodiorit), batu gamping, dan

kuarsa. Didalam lapisan batupasir terdapat bongkah batu gamping.

Batulanau, kelabu gelap, keras, berlapis tebal. Batu gamping berupa kalsilulit

dan kalkarenit (mudstone – grainstone), berlapis baik, tebal 10 – 30 cm; mengandung

fosil foraminifera, moluska, dan ganggang; struktur stylolite. Setempat ditemukan

sisipan tuf pasiran bersusunan dasitis. Tuf terlas-kan yang mengandung kepingan

6

Page 10: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

andesit dan kaca gunung api, serta struktur perarian terputus-putus, terdpat dibagian

bawah dan tengah satuan.

Formasi iniyang tebalnya bisa mencapai 200 m, dan diduga terendapkan di

lingkungan daraat – laut dangkal, telah terubah dantermalihkan lemah. Sebarannya di

Sungai Merangin ke arah hulu dan hilir Telukwang, Sungai Mengkaarang bagian

hilir, dan Sungai Salamuku.

C. Formasi Peneta

Bagian bawah formasi ini tersusun oleh batulanau, serpih, dan batupasir

berbutir halus – menengah yang termalihkan lemah; sisipan batu gamping malih, dan

setempat batusabak. Ke arah atas, satuan berangsur menjadi batu pasir kasar dan

konglomerat, mengandung sisipan batu pasir kuarsa.

Batu lanau, seceara setempat, mengandung lensa – lensa batu pasir yang

tercenangga kuat dan kaya akan pirit. Seringkali ditemukan batuan yang tergerus dan

tekersikkan. Pirit juga tersebar didalam batusabak, batupasir meta, dan serpih.

Struktur perlapisan sejajar dan bersususn, slumping, seta perdaunan umum

ditemukan.

Kumpulan fosil moluska dalam satuan batuan menunjukkan umur Kapur

Awal (Tobler, 1919). Smenetara itu, Beauvais drr. (1984), berdasarkan kandungan

fosil calcarae, ganggang, dan koral didalam sisipan batu gamping meta, berpendapaat

bahwa umur batuan adalah Jura Akhir. Fosil amonit yang ditemukan oleh

Baumberger (1925) menunjukkan umur Kapur Awal, sedangkan kepingan amonit

yang ditemukan oleh Tobler (1919) menurut Geyssant (dalam Beavais drr., 1984)

berumur Jura Akhir. Beberapa spesies fosil nanno menunjukkan umur Aptian –

Santonian (kapur Awal; Puslitbang Geologi, 1995). Berdasarkan temuan fosil – fosil

tersebut, disimpulakan umur formasi berkisar dari Jura Akhir – Kapur Awal.

Lingkungan pengendapannya ditafsirkan sebagai laut dangkal yang terletak

dibusur belakang, sedangkan secara tektonik termasuk kedalam daur orogen dan daur

kuarsa. Tebal satuan sekitar 400 m. Formasi ini tersebar di wilayah hulu aliran

Sungai Mengkarang.

7

Page 11: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

D. Formasi Muaraenim

Satuan batuan sedimen ini terdiri atas perselingan batu pasir, batu pasir dan

batu lempung tufan, sisipan batubara, dan tuf pada bagian atas satuan. Ke arah atas,

satuan kaya akan bahan asal gunung api.

Batupasir terdiri atas kuarsa, glokonit, mineral hitam, dan kepingan batuan;

mengandung damar dan sisipan lignit. Setempat, bagian paling atas runtunan

mengandung sisipan tipis bahan karbonan dan oksida besi. Fosil foraminifera kecil,

moluska, dan fosil daun yang terkandung dalam batulempung, terutama menempati

bagian bawah formasi.

Satuan batuan ini berlapis baik dan mengalasi secara tidak selaras Formasi

Kasai; terendapkan di lingkungan laut dangkal yang ke arah atas secara cepat

berubah menjadi peralihan dan darat. Ketebalan fomasi ini umumnya mencapai 200

m. Umurnya diduga akhir Miosen Akhir – Awal Pliosen Akhir. Satuan batuan ini

tersingkap secara setempat di hulu Sungai Mengkenan, ke arah timur Desa

Bedengrejo.

E. Formasi Kasai

Formasi Kasai tersusun oleh tuf dan tuf berbatu apung (pumis); dengan

sisipan batupasir, batu lempung, dan batu lanau yang umumnya tufan; setempat

ditemukan konglomerat, breksi tuf, serta sisipan lignit dan gambut; kayu tekersikkan

sangat umum, dan oksida besi pada bagian bawah formasi.

Tuf umumnya bersusunan asam (riolitan) dan seringkali terkaolinkan serta

mengandung pumis berukuran antara 0,5 – 5 cm; umumnya berasosiasi dengan fosil

kayu tekersikkan berdiameter sampai 1 meteran.

Batu pasir, tufan, mengandung lensa-lensa konglomerat, setempat struktur

silang-siur mangkok. Batu lempung dan batu lanau, tufan, tebal sekitar 3 m, struktur

perairan sejajar. Konglomerat aneka bahan, komponennya dikuasai oleh pumis,

sedikit obsidian, andesit, basal, kuarsa, dan batuan terkersikkan. Lignit dan gambut,

tersisip diantara batulempung dan batu pasir.

Satuan belapis baik – pejal, struktur silang-siur pada batuan berbutir kasar

sangat umum. Lingkungan pengendapan darat, bahan yang terendapkan adalah hasil

kikisan dan erosi dari Geantiklin Barisan. Formasi ini dapat mencapai ketebalan 450

8

Page 12: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

m, dan umurnya adalah Plio-Plistosen. Singkapannya cukup luas dikawasan sebelah

barat dan utara Sungai Merangin, sebelah timur Sungai Mengkarang, serta wilayah

antara Sungai Merangin dan Mengkarang.

F. Granit Tantan

Batuan ini terdiri atas granit, granodiorit, dan aplit. Granit biotit -

horendblenda, terubah; sebagian plagioklas terubah menjadi klorit dan epidot;

hipidiomorfis – subporfiritik; fenokris K-Na felspar sebagian terkloritkan dan

terkaolinkan; sebagian plagioklas, ortoklas, dan kuarsa membentuk tekstur granofir.

Granodiorit biotit-horenblenda, terubah, sebagian horenblenda terubah

menjadi biotit dan klorit; serisit berupa ubahan dari plagioklas dan ortoklas,

sedangkan kaolin berasal dari ortoklas; mengandung senolit diorit-kuarsa. Aplit,

aplogranit biotit, terubah, epidot ubahan dari mineral mafik. Tonalit (diorit kuarsa),

terubah, piroksen dan horenblenda sebagian terubah menjadi epidot, klorit, dan

serisit.

Satuan bentuan umumnya tergerus dan tersesarkan, serta terlapuk kuat;

menerobos formasi mengkarang dan telukwang, dan bersentuhan tektonik dengan

Formasi Peneta. Umur mutlak satuan batuan adalah 171,50 +1,30 jtl. Dan 200 + 10,0

jtl atau Trias Akhir –Jura Awal. Singkapannya terhadap di kiri dan kanan Sungai

Merangin sekitar Dusun Air Batu.

II.2. Struktur dan Tektonika

Struktur yang hadir berupa sesar, perlipatan, kelurusan, perdaunan, dan

kekar, yang secara regional berarah barat laut – tenggara dan barat laut – timur

tenggara. Jenis sesar berupa sesar mendatar menganan dan sesar naik, yang menepati

batuan sedimen malihan Formasi Mangkarang dan Peneta, serta trobosan berumur

pratersier. Perlipatan setempat terdeteksi di dalam Formasi Telukwang dengan arah

kemiringan yang rendah. Kelurusan hanya terdeteksi pada batuan sedimen formasi

kasai yang berumur Plio-Plistosen. Sementara itu, perdaunan umumnya di jumpai

pada batuan sedimen malih Formasi Mangkarang dan Peneta, sedangkan kekar

terdapat baik pada batuan sedimen malih maupun terobosan yang semuanya berumur

pratersier.

9

Page 13: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

Perem awal ditandai oleh pengendapan sedimen klastika dan batu gamping

terumbu Formasi Mangkarang dengan sisipan-sisipan batuan klastika gunung api,

kemudian batuan sedimen klastika Formasi Telukwang dan Anggota Batu Impi

Formasi Telukwang. Lingkungan pengendapan satuan - satuan batuan tersebut

berada di tepi benua sampai laut dangkal, bersamaan dengan kegiatan gunung api

andesit – besal formasi palepat, yang selain menghasilkan lava juga batuan klastika

gunung api. Kegiatan ini ditafsirkan terjadi di busur kepulauan bergunung api dengan

rangkaian terumbu, yang erat kaitannya dengan lajur penunjaman. Berdasarkan

analisis kemagnetan purba, Formasi Mengkarang terendapkan pada posisi 30º LU

(Wahyono drr., 1996), dan telah mengalami rotasi searah jarum jam sejak Perem.

Pada akhirnya Trias – Awal Jura, terjadi penerobosan Granit Tantan terhadap

batuan berumur Perem, yang disertai dengan pencenanggaan pemalihan regional

berderajat rendah. Kegiatan penurunan yang berlangsung dari Jura Tengah sampai

Kapur Awal, pada kala Jura Akhir – Awal Kapur ditandai dengan terendapkannya

batuan sedimen klastika halus Formasi ditandai dengan terendapkannya batuan

sedimen klastika halus Formasi Peneta.

Penerobosan oleh Granit Arai, pada Kapur Tengah, terhadap Formasi Peneta,

diikuti oleh pencenanggaan, pengangkatan, dan pemalihan berderajat rendah pada

batuan formasi tersebut. Kegiatan tektonika ini, diikuti oleh penggabungan

(amalgamasi) antara Blok Mengkarang-Pelepat dan Blok Peneta dalam bentuk

kontak tektonik/sesar naik yang diduga berlangsung pada Kapur Akhir.

Tektonika Meiosen Tengah – Awal Pliosen ditandai oleh pengangkatan Lajur

Barisan. Di kawasan busur – belakang terendapkan batuan sedimen klastika Formasi

Muaraenim dalam kondisi susutlaut, lingkungan peralihan. Pada kegiatan tektonika

selanjutnya, yakni Plio-Plistosen, seluruh daerah terangkat, diikuti oleh proses

pengerosian,dan terbentuknya sesar mendatar menganan berarah barat laut –

tenggara, dan pelipatan. Pada saat kegiatan tektonika ini, pengendapan batuan

sedimen klastika gunung api Formasi Kasai berlangsung.

II.3 Sinopsis Sejarah Geologi

Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar, yaitu

lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Lempeng Indo-Australia

10

Page 14: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatera, Jawa dan Nusa

Tenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara, dan dikenal

sebagai wilayah zamrud khatulistiwa atau untaian mutiara dari timur, karena

kekayaan alamnya yang berlimpah. Sumber daya yang berlimpah tersebut dan

tersebar luas berupa sumber daya hayati dan nir-hayati (sumber daya geologi)

merupakan hasil dari dinamika bumi yang berlangsung sejak ratusan juta tahun lalu.

Bentuk dan konfigurasi bumi Nusantara mencerminkan suatu proses panjang

interaksi antara gaya-gaya endogen dan eksogen yang mendistribusikan potensi

sumber daya mineral, energi, dan kebencanaan seperti yang sering terjadi akhir-akhir

ini. Hal tersebut dikarenakan Indonesia merupakan negara yang secara geologis

memiliki posisi unik yaitu berada pada pusat tumbukan Lempeng Eurasia di bagian

Utara, dan lempeng Pasifik di bagian Timur laut yang mengakibatkan Indonesia

mempunyai tatanan tektonik yang kompleks. Semua proses tersebut meninggalkan

jejak – jejak perubahan berupa bentang alam, fosil, batuan, dan aspek-aspek geologi

lainnya yang mempunyai nilai historis dan ilmiah sangat tinggi serta menjadi bagian

dari sejarah pembentukan bumi hingga yang terjadi saat ini sebagai Warisan Geologi

baik dalam skala lokal, nasional maupun Internasional (World Heritages).

Jambi merupakan bagian dari batuan dasar Sumatera yang berumur

Paleozoikum diperkirakan merupakan suatu mozaik yang terdiri dari lempeng –

lempeng mikro atau “terane”, termasuk didalamnya pecahan – pecahan Cathaysian

dan Gondwana. Hamilton (1979) dan Tjia (1989) menduga bahwa Garis Raub-

Bentong (RBL), yang memisahkan kedua pecahan tersebut menerus hingga ke

Sumatera yaitu sampai wilayah Pegunungan Tigapuluh. Walaupun demikian,

penyelidik lainnya khususya Plunggono dan Cameron (1984), memperpanjang jejak

RBL sampai keluar dari P. Sumatera melalui kepulauan Timah.

Metcalfe (1988), mengusulkan agar Sumatera Baratlaut dan Sumatera Tengah

bersama dengan bagian dari Semenanjung Malaysia dan Muangthai yang disebut

Terrane Subimasu, dipisahkan dari daratan Gondwana Australia pada akhir dari

Perem Awal dan bertumbukan dengan Sumatera bagian tenggara bersama-sama

dengan Indocina dan Semenanjung Malaya bagian Timur yang terletak lebih ke

Utara di seberang laut (Paleo – Tethys) pada Trias Akhir sepanjang RBL. Sebagai

akibat langsung tumbukan tersebut adalah terbentuknya rangkaian utama sabuk

11

Page 15: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

granit – timah Semenanjung Malaysia yang secara setempat tersingkap di

Pegunungan Tigapuluh di Sumatera. Cobbing dk. (1986), menyatakan umur

Rangkaian Granit Utama adalah 220-200 juta tahun dan ini mendukung model

Metcalfe sebelumnya mengenai tumbukan Sibumasa dan Indocina serta Malaya

bagian Timur pada Trias Akhir.

Peristiwa selanjutnya yang terekam di Lembar Sorolangun adalah

penerobosan plutonik granitoid terhadap batuan Perem pada Jura Awal, yaitu Granit

Tantan. Peristiwa magma Jura Awal ini, yang diperkirakan berkaitan dengan

penunjaman, kemungkinan disertai pecenanggaan (Deformasi) dan peristiwa

pemalihan regional berderajat rendah (Simandjuntak dkk.,1991). Pada akhir dari

kapur awal penunjuman terhenti dan batuan Samudra Terrane Woyla terakrasi ke

pinggiran daratan sumatera.

Penunjaman pada tersier sampai Resen di bawah Sumatera mengakibatkan

terbentuknya busur magmatik yang luas dan berupa pegunungan barisan. Namun

demikian penunjaman di bawah Sumatera mungkin telah terjadi sejak Perem Akhir

(Cameron et al., 1980) atau lebih awal lagi (Katili, 1969, 1972) walaupun secara

tidak menerus. Meskipun tidak menerus, kedudukan busur dan palung yang sangat

kemungkinan besar telah ada sejak Miosen. Timbunan tangan akibat penunjaman

miring ini secara berkala di lepaskan melalui sesar menganan kearah tepi lempeng

(Fitch, 1972) dan menghasilkan sistem sesar utama sumatera, yang menjajar

memanjang pulau dan memotong busur magmatik/gunung api. Dengan demikian

geologi lembar ini melalui batuan alas pra-tersier, lapisan sedimen dan gunung api

tersier dan kuarter yang menutupinya.

12

Page 16: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

BAB III

HASIL LAPANGAN

Gambar A Gambar B

Gambar III.1. Peta Kontur Tracking Yang Dilaksanakan Selama 2 Hari. A = track 1; B = track 2.

Tabel 1. Hasil Yang Ditemukan Pada Tiap-Tiap Lintas Pengamatan

No. Nama Lintasan Pengamatan Hasil yang ditemukan

1. Jeram Ladeh Batuan beku granodiorit.

2. Teluk Gedang Fosil Araucaryoxylon, calamites,

cordaites.

3. Muara Karing Fosil calamites dan cordaites.

4. Mengkarang Fosil cordaites dan fosil kerang

cangkang 2 (brakhiopoda).

5. Museum Biodiversity, geodiversity dan

culturediversity.

III.1 Jeram Ladeh

Titik koordinat pada daerah Air Batu ini ialah sebesar X = 182058 dan Y =

97599674. Pada daerah Jeram Ladeh bentang alam yang diperlihatkan berupa aliran

sungai, seperti yang terlihat pada gambar 4. Pada daerah Jeram Ladeh ditemukan

adanya kekar dan sesar pada batuan. Kekar merupakan retakan yang tidak

13

Titik awal Homestay 1

Mengkarang

Jeram Ladeh

Teluk Gedang

Muara Karing

Page 17: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

mengalami pergeseran. Sedangkan Sesar merupakan retakan yang mengalami

pergeseran yang merupakan bagian periode lanjutan dari adanya kekar.

Gambar III. 2. Bentang Alam Jeram Ladeh

Gambar III. 3. Sesar Geser

14

Page 18: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

Pada daerah ini terdapat intrusi yang terjadi pada batuan beku Granodiorit

yang tersingkap kepermukaan. Intrusi batuan merupakan salah satu fenomena

geologi yakni penerobosan batuan yang berada dibawah dan muncul keatas

permukaan bumi.

Di Jeram Ladeh ini, terdapat kekar tegak, memiliki formasi granit tantan,

terdapat sesar mendatar serta adanya singkapan. Batuan yang tedapat pada daerah ini

sendiri yakni batuan beku Granodiorit.

Gambar III. 4. Batu Granodiorit

Gambar 6 menunjukkan contoh batuan yang terdapat di LP 1 Jeram Ladeh ini. Batu granodiorit ini sendiri termasuk kedalam jenis batuan beku asam dengan warna hijau keabuan. Memiliki Granularitas berupa Faneritik dengan kemas Subhedral dan dengan komposisi : Plagioklas, kuarsa, biotit, dan horblenda.

III.2 Teluk Gedang

Titik koordinat pada daerah Air Batu ini ialah sebesar X = 182825 dan Y =

9760770. Bentang alam yang terdapat pada daerah ini ialah berupa bentangan aliran

sungai. Pada daerah ini terdapat dua fosil kayu (fosil Araucayoxylon) yakni

terfosilkan secara in-situ (tetap dilokasinya) maupun secara ex-situ dan terdapat fosil

pandan (fosil cordaites). Selain itu di LP ini juga terdapat pasir kuarsa yang

berwarna hitam mengkilap.

Gambar III.5. Bentang Alam Teluk Gedang

15

Page 19: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

Gambar III.6. Fosil Kayu Araucaryoxylon

Gambar III.7. Fosil Pandan Cordaites

Koordinat lintasan pengamatan 2 ini ialah 0200 09’ 43,4”LS, 1020 09’

58,2”BT. Terjadi kontak formasi dan kontak batuan, formasi yang terdapat pada

daerah ini ialah Formasi Kasai dan Formasi Mengkarang.

Gambar III.8. Formasi Kasai

16

Page 20: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

Gambar III.9. Formasi Mengkarang

III.3 Muara Karing

Pada LP 3 ini, didapatka titik koordinat X = 183377 dan Y = 9761827. Pada daerah ini, bentang alam yang ditunjukan berupa aliran Sungai Muara Karing yang terdapat pada gambar 12. Pada daerah ini terdapat formasi kasai dan formasi mengkarang. Ditempat ini terdapat fosil Araucaryoxylon, Cordaites, dan Calamites yang terdapat pada masing-masing gambar 13, gambar 14 dan gambar 15. Serta terdapat sesar turun/normal. Sesar turun/normal ini terjadi jika ada penurunan bidang sedangkan bidang yang lain tetap, sehingga bentuknya seperti tangga.

Pada daerah ini, terdapat fosil tunggul kayu dan fosil pakis Calamites serta

fosil pandan Cordaites. Fosil Pandan sendiri berada pada titik koordinat X = 183379

dan Y = 9761791.

Gambar III.10. Bentang Alam Sungai Muara Karing

17

Page 21: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

Gambar III.11. Fosil Tunggul Kayu

Gambar II.12. Fosil Pakis Calamites

Gambar III.13. Fosil Pandan Cordaites

III.4 Sekitar Sungai Mengkarang

Titik koordinat pada daerah sekitaran Mengkarang ini ialah X = 186675 dan

Y = 9758325. Pada LP ini dijelaskan bahwa terdapat fosil pakis dan fosil kerang

cangkang 2 (brakhiopoda).

Fosil yang terjadi pada semua daerah LP ini ialah terjadi secara

tiba-tiba/ekstrime. Fosil ini terbentuk karena adaanya aliran piroklastik. Aliran ini

terjadi karena adanya suhu yang mencapai 600ºC yang apabila melewati suatu aliran

maka benda tersebut akan hangus terbakar dan aliran yang dilewatinya akan tercetak

18

Page 22: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

secara langsung. Aliran piroklastik ini terjadi karena adanya hembusan, jatuhan dan

aliran

III.5 Museum Geopark Merangin

Di Museum Geopark Merangin terdapat berbagai macam batuan dan fosil.

Didalam museum sendiri bagian dari isi museum dibagi menjadi 3, yakni

Geodiversity, Biodiversity dan Culturediversity. Didalam Geodiversity, salah satu

contohnya ialah fosil Araucaryoxylon. Selain itu, di museum juga terdapat hewan-

hewan dan tumbuhan yang diawetkan yang digolongkan kedalam Biodiversity. Serta

benda-benda yang ada dan dipergunakan pada zaman dahulu oleh masyarakat sekitar

yang digolongkan kedalam Culturediversity misalnya parang berkaligrafi yang

terdapat diMuseum Geopark Merangin tersebut.

Fosil - Fosil Kayu (Geodiversity)

Gambar A Gambar B Gambar C

Gambar III.14. Fosil Batuan Yang Terdapat Di Museum Geopark Merangin. Gambar A Fosil Kayu Sungkai; Gambar B Pecopterid dan Gambar C Pecopterid

Biodiversity (Hewan Dan Tumbuhan Yang Diawetkan)

Gambar A Gambar B Gambar CGambar III.15. Biodiversity. Gambar A tumbuhan yang diawetkan; Gambar B

Hewan-hewan darat yang diawetkan; Gambar C Ikan yang diawetkanCulturediversity

19

Page 23: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

Gambar A Gambar B Gambar C

Gambar III.16. Gambar Culturediversity Gambar A alat yang digunakan untuk menangkap ikan; Gambar B tempat penyimpanan air; Gambar C Tempat untuk

penyimpanan bahan makanan

20

Page 24: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

BAB IV

KESIMPULAN

Dari praktikum lapangan yang telah dilakukan, mahasiswa dapat menyimpulkan

bahwa :

1. Kekar merupakan retakan yang tidak mengalami pergeseran. Sedangkan

Sesar merupakan retakan yang mengalami pergeseran yang merupakan

bagian periode lanjutan dari adanya kekar.

2. Batuan dan fosil yang ada dapat dikenali dengan memperhatikan karakteristik

yang diteliti melalui pengamatan secara detail.

3. Batuan dan fosil dapat dideskripsikan melalui pengamatan secara fisik

maupun kimiawi untuk membuktikan jenis batuan tersebut.

4. Cara membedakan jenis batuan dan fosil yakni dengan melakukan

perbandingan antara batuan dan fosil yang satu dengan yang lainnya. Pada

batu baik itu dari ciri-ciri batuan yang telah dideskripsikan maupun pada fosil

dengan pengamatan serat-serat yang telah tercetak.

21

Page 25: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

BAB V

KESAN DAN PESAN

V.1 Kesan

Selama perjalanan menuju ke Geopark Merangin, banyak sekali kebersamaan

antar sesama. Salah satunya mencoba untuk saling akrab satu sama lain walaupun

berbeda prodi dan angkatan. Tetapi kebersamaan yang membuat keakraban antar

sesama jurusan teknik kebumian menjadi erat.

Selain itu, batuan-batuan dan fosil yang ada di Geopark Merangin membuka

mata untuk selalu menjaga lingkungan kita, yakni fosil yang terdapat karena adanya

faktor-faktor tertentu. Dan faktor penyebab terbentuknya fosil bukan hanya karena

umurnya yang lebih dari 10.000 tahun tetapi juga bisa terjadi secara tiba-tiba atau

ekstrime.

Dengan adanya melihat jenis batuan baik itu kekar, sesar maupun formasi

yang terbentuk serta fosil-fosil baik tumbuhan maupun hewan yang ada secara

langsung di Geopark Merangin menunjukkan bahwa kita dapat memperkirakan apa

yang telah terjadi dimasa lampau sehingga dapat membentuk batuan yang berupa

seperti itu.

V.2 Pesan

Untuk selalu menjaga lingkungan yang ada dengan baik dengan tidak

merusaknya serta tidak membuang sampah sembarangan. Mejaga agar fosil dan

batuan tetap terjaga keasliannya di Geopark Merangin dengan tidak merusak fosil

tersebut.

22

Page 26: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

BAB VI

DOKUMENTASI

VI. 1 Jeram Ladeh

Gambar 1 Sesar Geser

VI. 3 Muara Karing

Gambar 10 Bentang Alam Sungai Muara Karing Gambar 2 Fosil Tunggul

Kayu

23

Page 27: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

Gambar 3 Fosil Pakis Calamites Gambar 4 Fosil Pandan Cordaites

24

Page 28: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

VI.4 Museum Geopark Merangin

25

Page 29: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

26

Page 30: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

27

Page 31: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

Hewan yang diawetkan

28

Page 32: KATA PENGANTAR - Web viewKolom statigrafi Formasi Mengkarang di sepanjang sungai merangin mencapai ketebalan sekitar 500 m dengan ketebalan tanah penutup ... kayu tekersikkan sangat

Laporan Ekskursi Pengantar Geologi Geopark Merangin

Tumbuhan yang Diawetkan

29