kata pengantar - kementerian pertaniansakip.pertanian.go.id/admin/file/renstra_tahunan_tahun... ·...
TRANSCRIPT
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010-2014
i
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2010 – 2014 merupakan arah dan langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Tanaman Tahunan dalam pengembangan budidaya tanaman tahunan. Didalam pengembangan tanaman tahunan lima tahun kedepan sasarannya lebih dititikberatkan kepada terwujudnya pengembangaan dan peningkatan produksi, produktivitas tanaman tahunan secara berkelanjutan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian nomor : 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, ditetapkan Direktorat Tanaman Tahunan mempunyai struktur yang baru, terdiri dari 4 (empat) Sub Direktorat yaitu : Subdit Identifikasi dan Pendayagunaan Sumber Daya, Subdit Perbenihan, Subdit Budidaya dan Subdit Pemberdayaan dan Kelembagaan. Oleh karena itu perlu disusun Revisi Renstra Direktorat Tanaman Tahunan. Dokumen Rencana Strategis Direktorat Tanaman Tahunan ini merupakan revisi dari Renstra terdahulu yang memuat tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2010 – 2014 yang dilengkapi dengan indikator sasaran serta rencana target capaian setiap tahunnya. Dalam penyusunan Renstra ini masih banyak ditemukan berbagai kelemahan maupun kekurangannya oleh karena itu saran dari berbagai pihak demi sempurnanya Renstra ini sangat kami harapkan. Diharapkan rencana strategis ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pelaksana kegiatan pengembangan budidaya tanaman tahunan kedepan. Jakarta, Agsutus 2012
Direktur Tanaman Tahunan
Ir. Rismansyah Danasaputra, MM NIP. 19550612 198203 1 002
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...........................................................................
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi ...........................................................
1.3. Potensi dan Permasalahan .......................................................
1.3.1. Potensi ...........................................................................
1.3.2. Permasalahan .................................................................
1.4. Peluang dan Tantangan ............................................................
1.4.1. Peluang ...........................................................................
1.4.2. Tantangan .......................................................................
1
2
2
2
3
5
5
5
BAB II. PERENCANAAN STRATEGIS ......................................................... 5
2.1. Visi .............................................................................................
2.2. Misi ............................................................................................
2.3. Nilai-nilai ....................................................................................
2.4. Tujuan dan Sasaran ..................................................................
6
6
6
6
BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ............................................. 9
3.1. Arah Kebijakan Pembangunan Perkebunan Tanaman
Tahunan .....................................................................................
3.2. Strategi Pembangunan Perkebunan Tanaman Tahunan ..........
3.2.1. Strategi Umum .................................................................
3.2.2. Strategi Khusus ................................................................
3.2.2.1. Strategi Peningkatan Produksi, Produktivitas,
dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan .
3.2.2.2. Strategi Pengembangan Komoditas ...................
3.2.2.3. Strategi Peningkatan Dukungan Terhadap
Sistem Ketahanan Pangan .................................
3.2.2.4. Strategi Investasi Usaha Perkebunan ................
3.2.2.5. Strategi Pengembangan Sistem Informasi
9
10
10
12
13
13
13
13
14
ii
Manajemen Perkebunan ....................................
3.2.2.6. Strategi Pengembangan Sumberdaya Manusia
(SDM) .................................................................
3.2.2.7. Strategi Pengembangan Kelembagaan dan
Kemitraan Usaha ................................................
3.2.2.8. Strategi Pengembangan Dukungan Terhadap
Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup ..........
14
15
15
16
BAB IV. PENCERMATAN LINGKUNGAN STRATEGIS ................................ 16
4.1. Pencermatan Lingkungan Internal (PLI) ....................................
4.1.1. Kekuatan ..........................................................................
4.1.2. Kelemahan .......................................................................
4.2. Pencermatan Lingkungan Eksternal (PLE) ................................
4.2.1. Peluang ............................................................................
4.2.2. Tantangan ........................................................................
4.3. Analisis Faktor-faktor Strategis dan Kunci Keberhasilan ..........
4.4. Kesimpulan Analisis Faktor Internal – Eksternal .......................
16
16
17
17
17
17
17
BAB V. KEGIATAN DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2010 –
2014 ..................................................................................................
27
5.1. Kegiatan .....................................................................................
5.2. Fokus Kegiatan ..........................................................................
5.3. Fokus Komoditas .......................................................................
5.4. Pendanaan Kegiatan .................................................................
27
27
27
27
BAB VI. INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA .............................................. 29
BAB VII. PENUTUP ......................................................................................... 30
LAPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
Sasaran Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Tanaman
Tahunan
Ringkasan Rencana Strategik Direktorat Tanaman Tahunan
Penetapan Tingkat Capaian Sasaran Direktorat Tanaman Tahunan
DRAFT 2
RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN
TAHUN 2010 – 2014
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN JAKARTA, AGUSTUS 2012
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
1
RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan perkebunan telah berkembang pesat sesuai dengan perkembangan kebijaksanaan pembangunan yang telah disiapkan dan dilaksanakan. Dari berbagai upaya pembangunan perkebunan yang dilaksanakan selama ini, telah menunjukkan kinerja yang baik, antara lain ditunjukkan dalam mendukung pembentukan. Domestik Bruto (PDB), penerimaan devisa, sumber pendapatan dan kesempatan kerja di pedesaan, pengembangan wilayah serta kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Nilai PDB komoditas primer perkebunan pada tahun 2009 mencapai Rp. 130,53 triliyun atau sekitar 19,83% dari total PDB pertanian atau 2.11% terhadap PBD nasional. Apabila diperhitungkan dengan nilai produk olahan yang dihasilkan oleh agribisnis perkebunan, maka nilai tersebut akan jauh lebih besar.
Usaha budidaya tanaman perkebunan secara umum dikelompokkan menjadi tanaman tahunan, tanaman semusim, serta tanaman rempah dan penyegar. Tanaman tahunan (karet, kelapa, kelapa sawit, jambu mete, jarak pagar dan kemiri sunan) mempunyai peran yang cukup besar dalam penerimaan devisa, peningkatan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat. Tanaman tahunan (kelapa sawit, karet, kelapa dan jambu mete, jarak pagar, dan kemiri sunan) mempunyai peran yang cukup besar dalam penerimaan devisa, peningkatan pendap[atan serta kesejahteraan masyarakat. Tanaman tahunan yang merupakan komoditas konvensional seperti kelapa sawit, karet, kelapa dan jambu mete, ekspornya telah mencapai 95% dari nilai ekspor tanaman perkebunan. Volume dan ekspor kelompok tanaman tahunan telah mencapai 25,21 juta ton dari total ekspor komoditas perkebunan sebesar 26,4 juta ton dengan nilai secara nasional sebesar US$ 18,4 juta.
Ke depan peran tersebut akan terus meningkat, terutama sebagai sumber energi terbarukan (biofuel) yang permintaannya cenderung meningkat. Namun demikian, pengembangan tanaman tahunan menghadapi beberapa kendala dan permasalahan, antara lain tingkat produktivitas rendah, karena penggunaan klon unggul yang terbatas dan belum semuanya menerapkan GAP (Good Agriculture Product), mutu hasil yang rendah, rantai pemasaran yang panjang dan sebagainya.
Dalam rangka mewujudkan pencapaian agenda pembangunan nasional dan tujuan pembangunan pertanian, maka pembangunan perkebunan ditujukan sebagai berikut: 1. Meningkatkan produksi, produktivitas, mutu, nilai tambah dan daya saing
perkebunan; 2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perkebunan; 3. Meningkatkan penerimaan dan devisa negara dari subsektor perkebunan; 4. Mendukung penyediaan pangan di wilayah perkebunan; 5. Memenuhi kebutuhan konsumsi dan meningkatkan penyediaan bahan baku
industri dalam negeri; 6. Mendukung pengembangan bio-energi melalui peningkatan peran sub sektor
perkebunan sebagai penyedia bahan baku bahan bakar nabati;
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
2
7. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya secara arif dan berkelanjutan serta mendorong pengembangan wilayah.
8. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia perkebunan 9. Meningkatkan peran sub sektor perkebunan sebagai penyedia lapangan kerja 10. Meningkatkan pelayanan organisasi yang berkualitas 1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tanggal 14 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, tugas pokok Direktorat Tanaman Tahunan adalah : melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tanaman tahunan. Sedangkan fungsinya melakukan: a. Penyiapan perumusan kebijakan dibidang identifikasi dan pendayagunaan
sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan.
b. Pelaksanaan kebijaksanaan dibidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan.
c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang identifikasi dan pendayagunaan sumber daya, perbenihan, budidaya serta pemberdayaan dan kelembagaan tanaman tahunan.
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman Tahunan.
1.3. Potensi dan Permasalahan
1.3.1. Potensi
Potensi perkebunan tanaman tahunan, meliputi:
Sumber daya hayati - Keanekaragaman sumber daya genetik tanaman tahunan merupakan
potensi sumber daya hayati; - Komoditas tanaman tahunan umumnya memiliki keunggulan komparatif dan
kompetitif. - Aneka Limbah dan hasil samping tanaman tahunan yang berpotensi dapat
dimanfaatkan sebagai bionergi, pakan ternak, dan pupuk organik.
Sumber daya lahan dan agroekosistem - Tersedianya lahan potensial untuk pengembangan tanaman tahunan; - Kondisi geografis, intensitas sinar matahari, intensitas curah hujan dan
keanekaragaman jenis tanah mendukung keanekaragaman komoditas dan varietas tanaman tahunan;
- Keanekaragaman tanaman tahunan berpotensi dalam fiksasi CO2 sebagai sumber penghasil O2 serta berfungsi sebagai tanaman konservasi.
- Pemanfaatan sumber daya lahan yang belum dimanfaatkan.
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
3
Sumber Daya Manusia (SDM) - Jumlah SDM Perkebunan terampil, terlatih, berdedikasi tinggi, tersedia dan
siap untuk melaksanakan pembangunan perkebunan; - Tersedianya fasilitas pendidikan yang kompeten untuk meningkatkan
kapasitas SDM perkebunan.
Teknologi - Tersedianya teknologi budidaya untuk meningkatkan produksi, produktivitas
dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan. - Tersedianya teknologi pemanfaatan limbah dan hasil samping. - Tersedianya teknologi alternatif untuk meningkatkan produktivitas lahan. - Tersedianya lembaga penyedia teknologi untuk mendukung pembangunan
perkebunan
Pola Usaha Tani - Tersedianya potensi untuk peningkatan produktivitas usaha tani sebagai
upaya peningkatan produktivitas tanaman tahunan monokultur. - Mekanisme pembiayaan dengan adanya pola usaha tani terpadu masih
sesuai tupoksi unit kerja masing-masing eselon I. - Tersedia sisa aset lahan, limbah dan hasil samping yang belum
dimanfaatkan sehingga tersedia potensi untuk pengembangan sistem pertanian berbasis komoditi perkebunan dengan berbagai cabang usaha tani yang sesuai dengan pengembangan sistem pertanian tersebut.
1.3.2. Permasalahan
Permasalahan pembangunan perkebunan tanaman tahunan, meliputi:
Produksi, Produktivitas dan Mutu Produksi dan Produktivitas komoditas tanaman tahunan sebagian besar masih di bawah potensinya serta mutu tanaman belum seluruhnya sesuai standar. Beberapa kendala antara lain : - Belum optimalnya penggunaan dan ketersediaan benih unggul bermutu serta
sarana produksi lainnya; - Kondisi infrastruktur perkebunan yang belum memadai; - Adanya serangan hama penyakit tanaman dan gangguan usaha
perkebunan; - Populasi tanaman belum seluruhnya sesuai standar teknis; - Pertanaman masih didominasi oleh varietas lokal dan kondisinya sudah
tua/rusak terlambat diremajakan; - Belum seluruhnya komoditas tanaman tahunan tersedia SNI dan yang
tersedia masih terbatas penerapannya.
Sumber Daya Lahan - Ketersediaan lahan di beberapa daerah tidak sebanding dengan peningkatan
jumlah penduduk dan tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat sehingga pemanfaatannya melampaui daya dukung lahan.
- Sumber Daya Lahan milik petani pada umumnya terbatas/sempit, usahanya tunggal sedangkan biaya produksi dan tuntutan kebutuhan meningkat sehingga belum memenuhi kebutuhan hidup minimal keluarga.
- Status kepemilikan lahan petani umumnya belum sepenuhnya memenuhi persyaratan Badan Pertanahan Nasional (BPN).
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
4
SDM dan Kelembagaan/Organisasi Petani
1. Petani - Kemampuan kelembagaan petani masih terbatas - Kemitraan usaha belum optimal, posisi tawar dan daya saing yang
masih lemah; - Kemampuan petani masih terbatas dalam penerapan teknologi,
manajemen dan wirausaha serta akses pemasaran. - Masih sulitnya merubah budaya petani dari usaha tani monokultur
menjadi usaha tani berbasis tanaman tahunan - Kurangnya pemahaman tentang sistem pemberdayaan petani tanaman
tahunan
2. Petugas - Adanya kesenjangan antara jumlah petugas yang diperlukan dengan
yang tersedia; - Jumlah petugas yang kompeten masih terbatas dan distribusinya tidak
merata; - Penetapan petugas tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
Pola Usaha Tani - Pola usaha tani umumnya dalam bentuk usaha monokultur sehingga
pendapatan petani hanya bersumber dari komoditi perkebunan. - Mekanisme pembiayaan dengan adanya pola usaha tani terpadu masih
sesuai tupoksi unit kerja masing-masing eselon I.
Akses pekebun terhadap sumber permodalan - Belum tersedianya lembaga keuangan dan perbankan yang khusus bergerak
di bidang perkebunan; - Persyaratan administrasi perbankan belum dapat dipenuhi oleh semua
petani terutama dalam hal jaminan untuk memperoleh kredit, seperti legalitas hak atas tanah yang dimiliki petani;
- Resiko usaha di bidang perkebunan cukup tinggi sehingga perbankan enggan memberikan kredit kecuali beberapa komoditas seperti kelapa sawit dan karet;
- Belum tersedianya lembaga penjamin resiko usaha perkebunan
Peraturan daerah belum sepenuhnya sinkron dengan kebijakan pembangunan perkebunan tanaman tahunan.
Belum ditetapkannya penatagunaan lahan di satu wilayah dalam bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RT RW ) baik di Provinsi maupun Kabupaten
Liberalisasi pasar global - Konsumen menuntut atribut produk yang lebih detail: atribut keamanan
produk (safety attributes), atribut nutrisi (nutritional attributes), atribut pengepakan (packaging attributes), atribut lingkungan (acolabelled attributes), dan atribut kemanusiaan (humanistic attributes);
- Mutu produk tidak hanya ditentukan oleh kenampakan tetapi juga harus memenuhi isu perdagangan internasional, termasuk : isu kwalitas (ISO 9000), isu lingkungan (ISO 14000), isu property right, isu hak asasi manusia (HAM), dan isu ketenagakerjaan;
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
5
- Isu pelestarian SDA dan lingkungan hidup berkembang berkaitan dengan pembangunan yang berkelanjutan.
Perubahan iklim global - Pemanasan global dapat menyebabkan perubahan iklim mikro yang
signifikan dalam sistem fisik dan biologis seperti kekeringan, kebanjiran, perubahan tingkat serangan hama dan penyakit, serta mempengaruhi berbagai ekosistem;
- Kurang berkembangnya teknologi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim; - Kurangnya sosialisasi informasi dalam antisipasi perubahan iklim terkait
dengan usaha tani perkebunan.
1.4. Peluang dan Tantangan
1.4.1. Peluang
Beberapa kondisi dan atau kebijakan yang menawarkan peluang bagi pembangunan perkebunan tanaman tahunan adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya kebijakan tentang pengembangan komoditas unggulan tanaman
tahunan 2. Potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan
masih tersedia 3. Meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu 4. Tersedianya paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan
yang berkelanjutan. 5. Tersedianya sistem pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan
1.4.2. Tantangan
Beberapa kondisi dan atau kebijakan yang merupakan tantangan bagi pembangunan perkebunan tanaman tahunan adalah sebagai berikut : 1. Otonomi Daerah menyebabkan adanya kebijakan yang berbeda dalam
pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan. 2. Terbatasnya modal dalam memanfaatkan lahan potensial 3. Sumber benih tanaman tahunan belum terintegrasi dengan wilayah
pengembangan serta sulitnya memperoleh benih unggul tanaman tahunan bagi petani.
4. Keterbatasan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya, manajemen dan wirausaha serta akses pasar.
5. Belum adanya Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RT RW).
II. PERENCANAAN STRATEGIS
2.1. Visi
Visi Direktorat Tanaman Tahunan adalah “Menjadi Institusi Pemerintah yang profesional dalam memberikan fasilitasi dan pelayanan peningkatan produksi, produktifitas dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan, untuk meningkatkan pendapatan petani”.
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
6
2.2. Misi
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut , maka misi Direktorat Tanaman Tahunan adalah : 1. Memfasilitasi peningkatan dukungan identifikasi dan pendayagunaan sumber
daya tanaman tahunan 2. Memfasilitasi peningkatan dukungan penyediaan benih unggul bermutu
tanaman tahunan 3. Memfasilitasi peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan 4. Memfasilitasi pemberdayaan petani dan kelembagaan tanaman tahunan 5. Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan Program Revitalisasi Perkebunan; 6. Mendukung penyediaan Bahan Baku Bahan bakar Nabati/BBN; dan 7. Meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat
Tanaman Tahunan .
2.3. Nilai-nilai
Nilai-nilai yang mendukung pelaksanaan kegiatan pada Direktorat Tanaman Tahunan adalah:
1. Kebersamaan dalam melaksanakan kegiatan guna mencapai hasil yang optimal dan berdaya guna sesuai dengan visi dan misi Direktorat Tanaman Tahunan;
2. Keterbukaan/transparansi, sebagai upaya mendukung pemerintahan yang bersih dan akuntabel sesuai sasaran Direktorat Tanaman Tahunan;
3. Profesionalisme, bagi seluruh aparat yang terkait dalam melaksanakan tugas yang didukung dengan peningkatan kualitas aparat sehingga menghasilkan hasil maksimal.
2.4. Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan misi tersebut diatas, maka tujuan dan sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan luas areal, produksi dan produktivitas tanaman tahunan
Sasaran : a. Peningkatan luasan areal tanaman tahunan ( Karet 3.487.000 Ha, Kelapa
Sawit 8.987.000 Ha, Kelapa 3.883.000 Ha, Jambu Mete 577.000 Ha, Jarak pagar 21.000 Ha, Kemiri Sunan 10.000 Ha).
b. Peningkatan produksi tanaman tahunan (Karet 2.801.000 Ton karet kering,
Kelapa Sawit 28.439.000 Ton CPO , Kelapa 3.380.000 Ton kopra, Jambu
Mete 159.000 Ton gelondong kering , Jarak pagar 35.000 Ton biji kering,
Kemiri Sunan 5 Ton biji kering)
c. Peningkatan produktivitas tanaman tahunan (Karet 1.019 Kg karet
kering/Ha, Kelapa Sawit 4.344 kg CPO/Ha, Kelapa 1200 kg kopra/Ha,
Jambu Mete 640 Kg gelondong kering /Ha, Jarak pagar 2.000 kg biji
kering/Ha, Kemiri Sunan 16.000 Kg biji kering/Ha).
d. Penyiapan dan penerapan model-model paket teknologi pengembangan
sistem pertanian berbasis tanaman tahunan (Karet, Kelapa Sawit, Kelapa).
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
7
2. Meningkatkan penyediaan benih unggul bermutu tanaman tahunan
Sasaran : a. Terbangunnya kebun sumber benih tanaman tahunan (Kebun Entres Karet
101 ha , Kebun Induk Kelapa 133 ha, Kebun Induk Jambu Mete 100 ha, Kebun Induk Kemiri Sunan 24 ha)
b. Terlaksananya sidang pelepasan varietas minimal 2 kali setahun. c. Tercapainya peningkatan jumlah penangkar benih yang memiliki Tanda
Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) sebanyak 270 unit usaha pada tahun 2014.
3. Meningkatkan dukungan identifikasi dan pendayagunaan sumber daya tanaman tahunan
Sasaran : a. Tersedianya data lahan kegiatan tanaman tahunan seluas 329.468
Ha/tahun b. Tersedianya data petani kegiatan tanaman tahunan sebanyak 41.737.420
KK/tahun c. Tersedianya data kebutuhan sarana produksi (pupuk dan alat mesin) di 32
provinsi.
4. Meningkatkan pemberdayaan petani dan peran kelembagaan tanaman tahunan
Sasaran : Terlaksananya pemberdayaan petani 28.380 orang
5. Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan Program Revitalisasi Perkebunan
Sasaran : a. Terlaksananya pembinaan dan pengawalan pembangunan perkebunan
melalui program Revitalisasi Perkebunan di 22 provinsi b. Memfasilitasi tercapainya persetujuan kredit KPEN-RP / Kredit Program
seluas 50.000 Ha
6. Meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Tanaman Tahunan
Sasaran :
Tercapainya peningkatan pelayanan administrasi, keuangan, perlengkapan, kepegawaian dan surat menyurat di 4 Subdit.
Rincian penetapan tingkat capaian sasaran tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada Lampiran : 3
Sesuai tugas pokok dan fungsi, tujuan, sasaran Direktorat Tanaman Tahunan periode 2010-2014 dirumuskan dalam Formulir Rencana Strategis Tahun 2010 – 2014 seperti pada tabel 1
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
8
Tabel 1. Formulir Rencana Strategis Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010 – 2014.
Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Ket.
Uraian Indikator Kebijakan Program
1 Meningkatkan luas areal, produksi dan produktivitas tanaman tahunan
1 Peningkatan luas areal tanaman tahunan (karet,kelapa sawit, kelapa, jambu mete,jarak pagar, kemiri sunan)
1 Luas areal tanaman tahunan (Ha)
Kebijakan umum : mensinergikan seluruh sumber daya perkebunan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah, produktivitas dan mutu produk perkebunan melalui partisipasi aktif masyarakat perkebunan, dan penerapan organisasi modern yang berlandaskan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta didukung dengan tata kelola pemerintahan yang baik.
Kebijakan teknis : meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan melalui pengembangan komoditas, SDM, kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha perkebunan sesuai kaedah pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup dengan dukungan pengembangan system informasi manajemen perkebunan
Peningkatan produksi,produktivitas dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan
2 Peningkatan produksi tanaman tahunan ((karet,kelapa sawit, kelapa, jambu mete,jarak pagar, kemiri sunan)
2 Jumlah produksi yang dihasilkan (Ton)
3 Peningkatan produktivitas tanaman tahunan ((karet,kelapa sawit, kelapa, jambu mete,jarak pagar, kemiri sunan)
3 Jumlah produktivitas yang dihasilkan (Kg/Ha)
4 Penyiapan dan penerapan model-model paket teknologi pengembangan sistem pertanian berbasis tanaman tahunan
4 Jumlah model paket teknologi untuk karet, kelapa sawit, kelapa
2
Meningkatkan penyediaan benih unggul bermutu tanaman tahunan
1 Terlaksananya pembangunan kebun sumber benih tanaman tahunan
1 Luas kebun sumber benih tanaman tahunan yang akan dibangun (Ha)
2
Terlaksananya Sidang pelepasan varietas unggul baru
2
Jumlah sidang pelepasan varietas .
3 Peningkatan jumlah penangkar benih yang memiliki TRUP
3 Jumlah penangkar benih yang memiliki TRUP (Unit Usaha)
3
Meningkatkan dukungan identifikasi dan pendayagunaan sumber daya tanaman tahunan
1
Tersedianya data lahan kegiatan budidaya tanaman tahunan
1
Data lahan kegiatan budidaya tanaman tahunan (Ha)
2
Tersedianya data petani kegiatan budidaya tanaman tahunan
2 Data petani kegiatan budidaya tanaman tahunan (KK)
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
9
3 Tersedianya data kebutuhan sarana produksi (pupuk dan alat mesin).
3
Data kebutuhan pupuk budidaya tanaman tahunan (Provinsi)
Data kebutuhan Alsintan tanaman tahunan (Provinsi)
4 Meningkatkan pemberdayaan petani dan peran kelembagaan tanaman tahunan
1
Terlaksananya pemberdayaan petani
1 Jumlah petani yang 28.380 diberdayakan (orang)
5
Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan Program Revitalisasi Perkebunan
1 Terlaksananya pembinaan dan pengawalan pembangunan perkebunan melalui program revitalisasi perkebunan
1 Jumlah Provinsi yang dilakukan pembinaan dan pengawalan (Provinsi)
2 memfasilitasi tercapainya persetujuan kredit KPEN-RP/ Kredit Program
2 Luas tercapainya persetujuan kredit KPEN-RP/ kredit program (ha)
6 Meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Tanaman Tahunan
1 meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Tanaman Tahunan
1 Jumlah Subdit yang mendapat pelayaanan (Subdit)
III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan Pembangunan Perkebunan Tanaman Tahunan Mempertimbangkan kinerja pembangunan perkebunan tanaman tahunan tahun 2010 – 2014 dan prospek komoditas tanaman tahunan, baik di dalam negeri maupun luar negeri, maka peningkatan upaya pengembangan usaha budidaya tanaman tahunan akan bertumpu kepada hasil produksi tanaman produktif yang sudah ada. Bertumpu pada hasil produksi tanaman yang sudah ada, intinya adalah mengupayakan agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal dan difasilitasi agar arus hasil produksi pada proses pemasaran hasil berjalan lancar. Sehingga akan berlangsung terus minat investasi pengembangan tanaman tahunan. Berkembangnya minat investasi yang dimaksud selain sektor dunia usaha, juga oleh petani dan usaha kecil menengah. Sebagai kegiatan investasi jangka panjang, kelanjutan proses kegiatan perlu terjamin
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
10
konsistensinya, namun tetap mengacu pada perkembangan kondisi yang ada. Sedangkan upaya fasilitasi untuk pengembangan baru ditempuh ldengan prioritas komoditas tanaman tahunan melalui bimbingan, pendampingan, pelayanan, dan stimulus dalam bingkai pembinaan usahatani skala kecil. Pemecahan pengangguran, kemiskinan, dan pembangunan daerah, tetap harus merupakan bagian integral dari pengembangan perkebunan tanaman tahunan, karena selain secara nasional masih merupakan masalah. Saat ini secara bersamaan oleh masyarakat internasional sedang dikampanyekan pencapaian tujuan Millenium Development Goals (MDGs), yaitu menekankan pentingnya penghapusan kemiskinan, peningkatan kesehatan, perbaikan lingkungan, dan akses pada kesehatan serta pengembangan kerjasama global untuk pembangunan perkebunan. Mengacu pada permasalahan dan tantangan kedepan yang dihadapi dewasa ini dalam 5 (lima) tahun mendatang, dengan mempertimbangkan manfaat, potensi, peluang dan prospek usaha serta tuntutan penerapan pembangunan perkebunan tanaman tahunan berkelanjutan, maka penyesuaian dan pemantapan arah kebijakan pengembangan pembangunan tanaman tahunan periode 2010 – 2014, adalah: (a) Melanjutkan pengembangan perkebunan tanaman tahunan dengan mengacu
pada penerapan konsep perkebunan tanaman tahunan berkelanjutan, yaitu mentaati ketentuan yang berlaku, menerapkan Good Agriculture Practices (GAP), dan pendekatan yang berorientasi akses kesempatan kerja, kesempatan berusaha, menjadi petani peserta melalui pola kemitraan;
(b) Memperluas jangkauan peranan pengembangan perkebunan tanaman tahunan terhadap pembangunan daerah, melalui pengembangan disekitar wilayah-wilayah perkebunan yang telah ada (pengutuhan) dan wilayah-wilayah bukaan baru dalam wadah pola kemitraan;
(c) Meningkatkan manfaat pengembangan perkebunan tanaman tahunan dengan cara melanjutkan kegiatan perluasan dan peremajaan, peningkatan produktivitas, pengembangan industri hilir, dan pemanfaatan limbah dan hasil samping serta optimasi pemanfaatan sumberdaya yang tersedia pada awal kegiatan peremajaan maupun pengembangan baru;
(d) Mendukung program pengembangan energi alternatif dengan tetap menjaga pemenuhan kebutuhan untuk bahan baku industri pangan dan industri oleochemical, dengan cara meningkatkan laju pengembangan kelapa sawit khususnya dan komoditi lainnya seperti karet, jarak pagar dan jambu mete;
(e) Meningkatkan Pemberdayaan Petani dan Peran Kelembagaan Tanaman Tahunan dengan Cara Memberikan Pelatihan Kepada Petani.
3.2. Strategi Pembangunan Perkebunan Tanaman Tahunan
3.2.1. Strategi Umum Untuk mencapai sasaran, mewujudkan visi, misi dan tujuan, serta mengimplementasikan kebijakan pembangunan perkebunan selama periode 2010-2014, strategi pembangunan pertanian tahun 2010-2014 yang dikenal dengan Tujuh Gema Revitalisasi menjadi strategi umum pembangunan perkebunan tahun 2010-2014. Komponen 7 (tujuh) Gema Revitalisasi dan penjelasannya seccara garis besar sebagai berikut:
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
11
1). Revitalisasi Lahan Ketersediaan sumberdaya lahan, termasuk air, yang memadai baik secara kuantitas dan kualitas merupakan faktor yang sangat fundamental bagi pertanian. Lahan dan air sebagai media dasar tanaman harus dijaga kelestariannya agar sitem produksi dapat berjalan secara berkesinambungan. Beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian secara serius dalam revitaliasasi lahan adalah : ketersediaan, kesuburan, atau pengelolaan, status dan kepemilikan lahan pertanian dan ketersediaan air pertanian.
2). Revitalisasi Perbenihan Setelah lahan dan air maka dalam aspek budidaya ketersediaan benih dan bibit unggul merupakan suatu hal yang sangat fundamental. Perpaduan antara lahan, yang subur dengan benih/bibit yang unggul akan memproduksi/melahirkan produksi yang unggul. Secara historis peran benih unggul telah dibuktikan pada saat keberhasilan dalam peningkatan produksi pada era Revolusi Hijau ditahun 1960-an, dan keberhasilan swasembada beras dan jagung yang dicapai baru-baru ini juga karena penggunaan benih unggul.Dengan demikian untuk mencapai dan mempertahankan swasembada pangan yang berkelanjutan maka perangkat perbenihan harus kuat.
3). Revitalisasi Infrastruktur dan Sarana Jalan usaha tani sangat penting meningkatkan efisiensi usahatani terutama dalam hal pengangkatan sarana produksi dan hasil panen. Upaya untuk membuat jalan usaha tani dan jalan tingkat desa perlu terus dilakukan. Untuk hal ini koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah setempat sangat diperlukan terutama untuk membuka akses ke daerah sentra produksi pertanian.
4). Revitalisasi Sumber Daya Manusia Manusia merupakan sumber daya yang sangat vital karena merupakan pelaku utama pembangunan, termasuk pertanian. Tanpa pelaku yang handal dan berkompenten, maka pembangunan pertanian tidak dapat berjalan secara optimal. Kementerian Pertanian mengembangkan berbagai kegiatan bagi peningkatan sumber daya pertanian melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan sekolah lapang.Pembinaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia ini diperuntukkan bagi petani dan aparatur pertanian.
5). Revitalisasi Pembiayaan Pertanian Kendala yang dialami petani utamanya petani menengah ke bawah adalah akses terhadap permodalan. Hal ini disebabkan karena masalah klasik yaitu tidak adanya jaminan/agunan yang dipersyaratkan perbankan. Pada kondisi ini petani terpaksa berhubungan dengan rentenir yang sudah barang tentu dengan bunga yang mencekik. Untuk memperbaiki kendala ini, maka upaya-upaya yang selam ini dilakukan perlu diteruskan seperti penyediaan skim perkreditan dengan kemudahan proses administrasi seperti KKP-E, KPEN-RP, KUPS; memperluas skim baru yang lebih mudah; menumbuhkan kelembagaan ekonomi mikro di pedesaan; melakukan koordinasi dengan instansi di pusat dan di daerah untuk mempermudah petani dalam
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
12
mengakses sumber pembiayaan koperasi termasuk skim pembiayaan yang sudah ada, dan menumbuhkan kembali koperasi khususnya di bidang pertanian.
6). Revitalisasi Kelembagaan Petani Kegiatan pertanian secara alami melibatkan sumberdaya manusia (petani) yang cukup banyak, sarana produksi dan permodalan yang cukup besar. Selain itu juga sangat berhubungan erat dengan sumber inovasi tekhnologi dan informasi pasar mulai dari hulu sampai hilir. Dengan karakteristik seperti ini maka mempermudah melakukan koordinasi sangat diperlukan kelembagaan petani. Melalui kelembagaan petani, mereka dengan mudah melakukan koordinasi di antara anggota kelompok dan antara kelompok. Demikian juga melalui kelompok mereka akan menjadi kuat untuk bisa mengakses pasar dan informasi.
7). Revitalisasi Teknologi dan Industri Hilir Hal yang perlu dilakukan dalam rangka revitalisasi teknologi dan industri hilir adalah meningkatkan kegiatan penelitian khususnya dalam rangka penciptaan inovasi teknologi benih, bibit, pupuk, obat hewan dan tanaman, alsintan dan produk olahan, pemanfaatan sumberdaya lahan dan air, dan pengelolaan limbah kebun menjadi suatu produk bermanfaat; mempercepat diseminasi hasil penelitian dengan mengoptimalkan kelembagaan pengkajian, diklat, penyuluhan, tenaga teknis pertanian lapangan dan kelembagaan petani; mendorong pengembangan industri pengolahan pertanian di perdesaan secara efisien guna peningkatan nilai tambah dan daya saing di pasar dalam negeri dan internasional; meningkatkan jaminan pemasaran dan stabilitas harga komoditas pertanian, dan; meningkatkan dan menjaga mutu dan keamanan pangan pada semua tahapan produksi mulai dari hulu sampai hilir.
3.2.2. Strategi Khusus Strategi umum pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 merupakan strategi yang mengacu pada target utama pembangunan pertanian sehingga sifatnya masih sektoral. Agar lebih sesuai dengan karakteristik khusus sub sektor perkebunan, strategi umum dimaksud diformulasikan ke dalam strategi khusus sebagai berikut: (1) Peningkatan Produksi, Produktivitas, Dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan (2) Pengembangan komoditas (3) Peningkatan dukungan terhadap sistem ketahanan pangan (4) Investasi usaha perkebunan (5) Penguatan dan Pengembangan sistem informasi manajemen tanaman
tahunan. (6) Pengembangan SDM (7) Pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha (8) Pengembangan dukungan terhadap pengelolaan SDA dan lingkungan hidup
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
13
3.2.2.1. Strategi peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan
Strategi ini merupakan upaya untuk meningkatkan produksi, produktivi-tas, dan mutu tanaman perkebunan baik melalui penerapan teknologi budidaya yang baik (Good Agri-cultural Practices/GAP) berupa penyediaan benih unggul bermutu/ bersertifikat dan sarana produksi, optimasi pemanfaatan sumber daya lahan dan dukungan perlindungan perkebunan yang optimal. Adapun rencana aksi dari strategi tersebut meliputi : (1) Mengembangkan budidaya ta-naman perkebunan melalui pene-rapan IPTEK
dan 4-ASI (Intensi-fikasi, Rehabilitasi, Ekstensi-fikasi dan Diversifikasi), yang didukung dengan sistem penyu-luhan dan pendampingan yang intensif.
(2) Mengoptimalkan dukungan penyediaan benih unggul bermutu dan sarana produksi, dukungan perlindungan perkebunan dan penanganan gangguan usaha perkebunan serta dukungan manajemen dan teknis lainnya.
(3) Mendorong pengembangan usaha budidaya tanaman perkebunan pada wilayah perbatasan, pemekaran, penyangga, maupun kawasan ekonomi khusus (KEK), dan optimalisasi pemanfaatan lahan.
3.2.2.2. Strategi pengembangan komoditas Direktorat Jenderal Perkebunan berjumlah 127 jenis tanaman. Strategi pengembangan komoditas dilakukan melalui upaya-upaya memprioritaskan pengembangan komoditas unggulan nasional yang meliputi karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, kakao, teh, jambu mete, cengkeh, lada, jarak pagar, tebu, tembakau, kapas, nilam, dan kemiri sunan, dan mendorong pemerintah daerah untuk memfasilitasi pengembangan komoditas spesifik dan potensial di wilayahnya. Rencana aksi untuk strategi ini adalah: (a) Mendorong pengembangan komoditas unggulan nasional dan lokal sesuai
dengan peluang pasar, karakteristik dan potensi wilayah dengan penerapan teknologi budidaya yang baik.
(b) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lahan, seperti lahan pekarangan, lahan pangan, lahan cadangan dan sisa aset lahan lainnya dengan pengembangan cabang usahatani lain yang sesuai.
(c) Menumbuhkembangkan kawasan komoditas unggulan berbasis pedesaan dengan pengelolaan dari hulu sampai hilir dalam satu kawasan.
(d) Mendorong pengembangan usaha budidaya tanaman perkebunan untuk mendukung penumbuhan sentra-sentra kegiatan ekonomi pada wilayah khusus antara lain wilayah perbatasan dan penyangga (bufferzone), wilayah konflik/pasca konflik, wilayah bencana alam serta wilayah pemekaran.
(e) Mendorong pengembangan aneka produk (products development) perkebunan serta upaya peningkatan mutu untuk memperoleh peningkatan nilai tambah.
(f) Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana pen-dukung pengembangan per-kebunan.
3.2.2.3. Strategi peningkatan dukungan terhadap sistem ketahanan pangan Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau (UU nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan). Sebagai tindak lanjut dari target utama Kementerian Pertanian, yaitu Peningkatan Diversifikasi Pangan yang diindikasikan dari skor
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
14
PPH (93,3 pada tahun 2014), sub sektor perkebunan diamanahkan secara khusus untuk berkontribusi dalam pemenuhan skor PPH tersebut dari komponen minyak dan lemak, dan gula yang ditargetkan rata-rata 15 point per tahun sampai dengan 2014. Rencana aksi yang akan dilakukan meliputi : (1) Meningkatkan pengembangan diversifikasi usahatani dengan komoditas
bahan pangan di areal perkebunan secara in-tensif dan berkelanjutan. (2) Meningkatkan penyediaan protein hewani melalui in-tegrasi cabang usahatani
ter-nak yang sesuai pada areal perkebunan. (3) Mendorong ketersediaan dan keterjangkauan sumber pa-ngan yang berasal
dari per-kebunan. 3.2.2.4. Strategi investasi usaha perkebunan Strategi ini dimaksudkan untuk lebih mendorong iklim investasi yang kondusif dalam pengembangan agribisnis perkebunan dan meningkatkan peran serta pekebun, UMKM, masyarakat, dan swasta. Perbankan telah menyediakan kredit program dan kredit komersial untuk investasi di bidang perkebunan. Kredit program untuk petani meliputi KKP-E, KPEN-RP, dan KUR. Selain itu Pemerintah juga memberikan bantuan melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK). Rencana aksi dari strategi ini adalah: (1) Memberikan fasilitasi, advokasi dan bimbingan dalam memperoleh
kemudahan akses untuk pelaksanaan investasi usaha perkebunan; (2) Mendorong pelaksanaan pemanfaatan dana perbankan untuk pengembangan
perke-bunan terutama untuk usaha kecil dan menengah (3) Mendorong terciptanya iklim investasi yang kon-dusif, mencakup: pe-
ngembangan sistem pela-yanan prima, jaminan ke-pastian dan keamanan berusaha;
(4) Memberikan fasilitasi ter-sedianya sumber dana dari pengembangan komoditas dan sumber lainnya untuk pengembangan usaha perkebunan;
(5) Mendorong lembaga penjamin kredit untuk berpartisipasi dalam pembangunan perkebunan.
3.2.2.5. Strategi pengembangan sistem informasi manajemen perkebunan Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional serta mampu mentransfer data sehingga menjadi informasi guna meningkatkan produktivitas. Berbagai capaian yang telah diraih yaitu Simonev, SAI, Simpeg, website, dan e-form maupun e-government. Dalam rangka pengembangan sistem informasi manajemen perkebunan ini ditempuh rencana aksi sebagai berikut: 1) Mengembangkan sistem informasi, mencakup kemampuan menyusun,
memperoleh dan menyebar luaskan informasi yang lengkap mengenai SDM, teknologi, peluang pasar, manajemen, permodalan, usaha perkebunan untuk mendorong dan menumbuhkan minat pelaku usaha, petani dan masyarakat.
2) Meningkatkan jejaring kerja dengan institusi terkait
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
15
3.2.2.6. Strategi pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) Strategi ini diarahkan untuk mendukung berlangsungnya proses perubahan guna terwujudnya sistem dan usaha agribisnis perkebunan yang bertumpu kepada kemampuan dan kemandirian pelaku usaha perkebunan. Berkenaan dengan hal tersebut, rencana aksi yang akan dilaksanakan mencakup upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM baik petugas, pekebun, maupun masyarakat dengan cara: (1) Petugas
- Meningkatkan kualitas, moral dan etos kerja petugas termasuk di dalamnya
petugas fungsional.
- Meningkatkan lingkungan kerja yang kondusif dan membangun sistem
pengawasan yang efektif.
- Meningkatkan penerapan sistem recruitment dan karir yang terprogram
serta transparan untuk mewujudkan petugas yang profesional.
- Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dan sikap prakarsa
petugas yang pro-aktif dalam mewujudkan pelayanan prima sesuai
kebutuhan pelaku usaha.
(2) SDM Pekebun dan Masyarakat - Meningkatkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan, dan kemandirian
pekebun dan masyarakat untuk mengoptimasikan usahanya secara
berkelanjutan.
- Memfasilitasi dan mendorong kemampuan pekebun dan masyarakat untuk
dapat mengakses berbagai peluang usaha dan sumberdaya dalam
memperkuat/memper-tangguh usaha taninya.
- Menumbuhkan kebersamaan dan mengembangkan kemampuan dan
keterampilan pekebun dan masyarakat dalam mengelola kelembagaan
petani dan kelembagaan usaha serta menjalin kemitraan.
3.2.2.7. Strategi pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha Kelembagaan petani didorong untuk tumbuh dari bawah yang dimulai dari kelompok tani, gabungan kelompok tani, sampai koperasi komoditi yang berbadan hukum. Kelembagaan petani dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelembagaan petani yang bersifat sosial dan yang berfungsi ekonomi. Kelembagaan petani yang bersifat sosial berupa asosiasi petani yang sampai saat ini telah terbentuk sebanyak 11 asosiasi petani. Sedangkan kelembagaan petani yang berfungsi ekonomi berupa koperasi komoditi yang sampai saat ini telah terbentuk 2.750 unit. Strategi pengembangan kelembagaan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelembagaan agribisnis perkebunan dalam memanfaatkan peluang usaha yang ada. Adapun strategi pengembangan kemitraan usaha dimaksudkan untuk dapat memperoleh manfaat maksimal dari kegiatan agribisnis perkebunan. Untuk itu rencana aksi yang akan ditempuh adalah: (1) Mendorong peningkatan kemampuan dan kemandirian kelembagaan petani
untuk menjalin kerjasama usaha dengan mitra terkait serta mengakses berbagai peluang usaha dan sumberdaya yang tersedia.
(2) Memfasilitasi terbentuknya kelembagaan komoditas yang tumbuh dari bawah.
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
16
(3) Memfasilitasi penumbuhan dan pengembangan kelembagaan keuangan pedesaan.
(4) Meningkatkan fungsi pendampingan kepada petani dan kelembagaan usahanya.
(5) Memperkuat kemitraan yang saling menguntungkan, saling menghargai, saling bertanggung jawab, saling memperkuat dan saling ketergantungan antara petani, pengusaha, karyawan dan masyarakat sekitar perkebunan.
Disisi lain kalangan usaha dapat berperan dalam memperkuat asosiasi komoditi maupun dewan komoditi perkebunan. 3.2.2.8. Strategi pengembangan dukungan terhadap pengelolaan SDA dan
lingkungan hidup Strategi ini merupakan upaya untuk memanfaatkan sumberdaya perkebunan secara optimal sesuai dengan daya dukung sehingga kelestariannya dapat tetap terjaga. Melalui strategi ini, pengembangan perkebunan dapat dilaksanakan secara harmonis ditinjau dari aspek ekonomi, sosial dan ekologi secara berkelanjutan. Rencana aksi dari strategi ini adalah: (1) Meningkatkan penerapan sistem pertanian konservasi pada wilayah-wilayah
perkebunan termasuk lahan kritis, gambut, DAS Hulu dan pengembangan perkebunan di kawasan penyangga sesuai kaidah-kaidah konservasi tanah dan air.
(2) Meningkatkan penerapan paket teknologi ramah lingkungan. (3) Meningkatkan pemanfaatan pupuk organik, pestisida nabati, agens
pengendali hayati serta teknologi pemanfaatan limbah usaha perkebunan yang ramah lingkungan.
(4) Meningkatkan kampanye peran perkebunan dalam kontribusi penyerapan karbon dan penyedia oksigen dan peningkatan peran serta fungsi hidro-orologis.
(5) Meningkatkan upaya-upaya penerapan pembukaan lahan tanpa bakar
IV. PENCERMATAN LINGKUNGAN STRATEGIS Dalam menetapkan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi kinerja organisasi Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2010-2014 diperlukan pencermatan lingkungan stratrgis baik internal maupun eksternal. Pencermatan lingkungan strategis dilaksanakan dengan analisis SWOT (strength, weaknes, opportunity dan threats). 4.1. Pencermatan Lingkungan Internal (PLI) Pencermatan lingkungan internal dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan organisasi. Kekuatan adalah kondisi internal, sumberdaya organisasi, yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang dan menghadapi ancaman. Kelmahan adalah kondisi internal organisasi yang dapat mempersulit organisasi memanfatkan peluang dan menghadapi ancaman. 4.1.1. Kekuatan (1) Tersedianya teknologi budidaya untuk meningkatkan produksi, produktivitas
dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan (2) Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, terlatih, berdedikasi
tinggi siap untuk melaksanakan pembangunan perkebunan.
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
17
(3) Memiliki Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul serta didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem
(4) Memiliki Sistem usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan dengan berbagai cabang usaha tani sesuai pengembangan sistem pertanian melalui pemanfaatan sisa aset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan.
(5) Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan 4.1.2. Kelemahan (1) Potensi Produksi dan Produktivitas komoditas tanaman tahunan masih
rendah (2) SDM dan Kelembagaan/ Organisasi Petani masih terbatas dan Kemitraan
usaha belum optimal serta masih adanya kesenjangan antara jumlah petugas yang diperlukan dengan yang tersedia.
(3) Ketersediaan lahan di beberapa daerah tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk dan tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat.
(4) Pola Usaha Tani umumnya monokultur (5) Terbatasnya akses petani terhadap sumber pembiayaan 4.2. Pencermatan Lingkungan Eksternal (PLE) 4.2.1. Peluang (1) Tersedianya paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan
yang berkelanjutan. (2) Meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu (3) Potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan
masih tersedia (4) Tersedianya sistem pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan (5) Tersedianya kebijakan tentang pengembangan komoditas unggulan tanaman
tahunan 4.2.2. Tantangan (1) Otonomi Daerah menyebabkan adanya kebijakan yang berbeda dalam
pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan. (2) Belum adanya Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RT RW) (3) Sumber benih tanaman tahunan belum terintegrasi dengan wilayah
pengembangan serta sulitnya memperoleh benih unggul tanaman tahunan perkebunan bagi petani.
(4) Keterbatasan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya (5) Terbatasnya modal dalam memanfaatkan lahan potensial 4.3. Analisis Faktor-Faktor Strategis dan Kunci Keberhasilan Berdasarkan PLI dan PLE dilakukan pembobotan faktor-faktor internal dan eksternal dan dilandasi skala prioritas yang tercermin dalam rating untuk merumuskan Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan Kesimpulan Analisis Faktor Esksternal (KAFE) seperti terlihat pada Tabel 2
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
18
Tabel 2. Perumusan KAFI/KAFE melalui pembobotan PLI dan PLE
Lingkungan Bobot Rating Skor
(Bobot x Rating)
Kesimpulan Prioritas
INTERNAL
KEKUATAN
1 Tersedianya teknologi budidaya untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan
9 3 27 III
2 Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi siap untuk melaksanakan pembangunan perkebunan.
15 3 45 I
3 Memiliki Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul serta didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem
12 3 36 II
4 Memiliki Sistem usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan dengan berbagai cabang usaha tani sesuai pengembangan sistem pertanian melalui pemanfaatan sisa aset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan.
8 3 24 IV
5 Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan
6 3 18 V
KELEMAHAN
1 Potensi Produksi dan Produktivitas komoditas tanaman tahunan masih rendah
15 3 45 I
2 SDM dan Kelembagaan/ Organisasi Petani masih terbatas dan Kemitraan usaha belum optimal serta masih adanya kesenjangan antara jumlah petugas yang diperlukan dengan yang tersedia.
10 2 20 III
3 Ketersediaan lahan di beberapa daerah tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk dan tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat.
12 3 36 II
4 Pola Usaha Tani umumnya monokultur 7 1 7 IV
5 Terbatasnya akses petani terhadap sumber pembiayaan
6 1 6 V
Jumlah 100
EKSTERNAL
PELUANG
1 Tersedianya paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan yang berkelanjutan.
8 2 16 V
2 Meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu
10 3 30 III
3 Potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan masih tersedia
12 3 36 II
4 Tersedianya sistem pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan
13 3 39 I
5 Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan
7 3 21 IV
TANTANGAN
1 Otonomi Daerah menyebabkan adanya kebijakan yang berbeda dalam pengembangan komoditas unggulan
12 3 36 I
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
19
tanaman tahunan
2 Belum adanya Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RT RW)
8 3 24 V
3 Sumber benih tanaman tahunan belum terintegrasi dengan wilayah pengembangan serta sulitnya memperoleh benih unggul tanaman tahunan perkebunan bagi petani
10 3 30 III
4 Keterbatasan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya
9 3 27 IV
5 Terbatasnya modal dalam memanfaatkan lahan potensial
11 3 33 II
Jumlah 100
*) Rating dirancang dalam 3 indikator dengan kreteria 1 = kurang 2 = sedang 3 = baik
4.4. Kesimpulan Analisis Faktor Internal-Eksternal Dari perumusan KAFI/KAFE maka dapat diambil kesimpulan prioritas sebagai berikut : (1) Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, terlatih, berdedikasi
tinggi siap untuk melaksanakan pembangunan perkebunan. (2) Memiliki Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul serta didukung
dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem (3) Tersedianya teknologi budidaya untuk meningkatkan produksi, produktivitas
dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan (4) Memiliki Sistem usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan dengan
berbagai cabang usaha tani sesuai pengembangan sistem pertanian melalui pemanfaatan sisa aset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan.
(5) Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan (6) Potensi Produksi dan Produktivitas komoditas tanaman tahunan masih
rendah (7) Ketersediaan lahan di beberapa daerah tidak sebanding dengan peningkatan
jumlah penduduk dan tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat (8) SDM dan Kelembagaan/ Organisasi Petani masih terbatas dan Kemitraan
usaha belum optimal serta masih adanya kesenjangan antara jumlah petugas yang diperlukan dengan yang tersedia.
(9) Pola Usaha Tani umumnya monokultur (10) Terbatasnya akses petani terhadap sumber pembiayaan (11) Tersedianya sistem pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan (12) Potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman
tahunan masih tersedia (13) Meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu (14) Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan (15) Tersedianya paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan
yang berkelanjutan. (16) Otonomi Daerah menyebabkan adanya kebijakan yang berbeda dalam
pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan (17) Terbatasnya modal dalam memanfaatkan lahan potensial
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
20
(18) Sumber benih tanaman tahunan belum terintegrasi dengan wilayah pengembangan serta sulitnya memperoleh benih unggul tanaman tahunan perkebunan bagi petani
(19) Keterbatasan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya (20) Belum adanya Rencana Tata Ruang Wilayah (RT RW) Setelah faktor lingkungan internal-eksternal dirumuskan, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode SWOT untuk memperoleh Asumsi Strategis Alternatif Pilihan (ASAP). Hasil analisis SWOT dapat dilihat Tabel 17.
Tabel 3. Analisis SWOT untuk ASAP
INTERNAL
EKSTERNAL
KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN (WEAKNES)
1 Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, terlatih, berdedikasi tinggi siap untuk melaksanakan pembangunan perkebunan.
1 Potensi Produksi dan Produktivitas komoditas tanaman tahunan masih rendah
2 Memiliki Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul serta didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem.
2 Ketersediaan lahan di beberapa daerah tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk dan tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat
3 Tersedianya teknologi budidaya untuk meningkatkan produksi , produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan.
3 SDM dan kelembagaan/ organisasi petani masih terbatas dan kemitraan usaha belum optimal serta masih adanya kesenjangan antara jumlah petugas yang diperlukan dengan yang tersedia.
4 Memiliki Sistem usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan dengan berbagai cabang usaha tani sesuai pengembangan sistem pertanian melalui pemanfaatan sisa aset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan
4 Pola Usaha Tani umumnya monokultur
5 Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan
5 Terbatasnya akses petani terhadap sumber pembiayaan
PELUANG (OPPORTUNITY) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
1 Tersedianya sistem pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan
1 Pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) yang professional dan system pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan untuk melaksanakan pembangunan perkebunan.
1 Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman tahunan serta pemanfaatan system pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan.
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
21
2 Potensi lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan masih tersedia
2 Pemanfaatan Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul yang didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem yang sesuai.
2 Pemanfaatan potensi ketersediaan lahan secara optimal yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan .
3 Meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu
3 Pemanfaatan teknologi budidaya dan penggunaan benih unggul bermutu untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan muti tanaman tahunan yang berkelanjutan.
3 Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM, kelembagaan/ organisasi petani serta mengoptimalkan kemitraan usaha serta didukung dengan meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu.
4 Tersediaanya kredit program untuk pembangunan perkebunan
4 Pemanfaatkan system usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan melalui pemanfaatan sisa asset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan serta didukung penggunaan kredit program untuk pembangunan perkebunan
4 Meningkatkan diversifikasi pola usaha tani dengan memanfaatkan kredit program untuk pembangunan perkebunan.
5 Tersedianya paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan yang berkelanjutan.
5 Pemanfaatan kredit program yang didukung dengan tersedianya paket teknologi budidaya untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan
5 Memudahkan akses petani terhadap sumber pembiayaan dan pemanfaatkan paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan yang berkelanjutan.
TANTANGAN (THREATS) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
1 Otonomi Daerah menyebabkan adanya kebijakan yang berbeda dalam pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan
1 Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional dalam melaksanakan pembangunan perkebunan sesuai dengan kebijakan pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan.
1 Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman tahunan yang didukung dengan kebijakan yang sama antara pusat dan daerah dalam pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan.
2 Terbatasnya modal dalam memanfaatkan lahan potensial
2 Pemanfaatan Sumbe Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul dan didukung dengan ketersediaan lahan, agroekosistem serta terpenuhinya modal dalam memenfaatkan lahan potensial.
2 Pemanfaatan ketersediaan lahan potensial secara optimal dengan dukungan modal yang memadai
3 Sumber benih tanaman tahunan belum terintegrasi dengan wilayah pengembangan serta sulitnya memperoleh benih unggul tanaman tahunan perkebunan bagi petani
3 Pemanfaatan teknologi budidaya dan tersedianya sumber benih tanaman tahunan pada wilayah pengembangan perkebunan untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang
3 Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM , kelembagaan/ organisasi petani serta mengoptimalkan kemitraan usaha yang didukung dengan pembangunan kebun sumber benih pada wilayah pengembangan.
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
22
berkelanjutan.
4 Keterbatasan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya
4 Pemanfaatan system usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan melalui pemanfaatan sisa asset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan dan meningkatkan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya.
4 Meningkatkan diversifikasi pola usaha tani serta kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya.
5 Belum adanya Rencana Tata Ruang Wilayah (RT RW)
5 Pemanfaatkan kredit program serta disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan.
5 Memberikan kemudahan kepada petani untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiyaan yang diikuti dengan disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk pengembangan tanaman perkebunan.
Keterkaitan ASAP dengan Visi, Misi dan Nilai dapat digambarkan dalam tabel 4 Tabel 4 Analisa Faktor Kunci Keberhasilan (FKK)
Strategi
Keterkaitan dengan Urutan FKK
Visi Misi Nilai
1 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3
A.Strategi (SO)
1 Pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) yang professional dan system pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan untuk melaksanakan pembangunan perkebunan.
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 = 1
2 Pemanfaatan Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul yang didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem yang sesuai.
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 = 4
3 Pemanfaatan teknologi budidaya dan penggunaan benih unggul bermutu untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan muti tanaman
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 = 2
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
23
tahunan yang berkelanjutan.
4 Pemanfaatkan sistem usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan melalui pemanfaatan sisa asset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan serta didukung penggunaan kredit program untuk pembangunan perkebunan
3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 31 = 13
5 Pemanfaatan kredit program yang didukung dengan tersedianya paket teknologi budidaya untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 32 = 5
B. Strategi (ST)
1 Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional dalam melaksanakan pembangunan perkebunan sesuai dengan kebijakan pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan.
3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 31 = 14
2 Pemanfaatan Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul dan didukung dengan ketersediaan lahan, agroekosistem serta terpenuhinya modal dalam memenfaatkan lahan potensial.
3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 31 = 15
3 Pemanfaatan teknologi budidaya dan tersedianya sumber benih tanaman tahunan pada wilayah pengembangan perkebunan untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan.
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 = 6
4 Pemanfaatan system usaha pertanian berbasis komoditas
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 32 = 7
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
24
perkebunan melalui pemanfaatan sisa asset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan dan meningkatkan kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya.
5 Pemanfaatkan kredit program serta disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan.
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32 = 8
C. Strategi (WO)
1 Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman tahunan serta pemanfaatan system pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan.
3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 31 = 16
2 Pemanfaatan potensi ketersediaan lahan secara optimal yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan
3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 31 = 17
3 Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM, kelembagaan/ organisasi petani serta mengoptimalkan kemitraan usaha serta didukung dengan meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu.
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 32 = 9
4 Meningkatkan diversifikasi pola usaha tani dengan memanfaatkan kredit program untuk pembangunan perkebunan.
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 = 3
5 Memudahkan akses petani terhadap sumber pembiayaan dan pemanfaatkan paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan yang
3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 33 = 18
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
25
berkelanjutan.
D. Strategi (WT)
1 Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman tahunan yang didukung dengan kebijakan yang sama antara pusat dan daerah dalam pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan.
3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 31 = 19
2 Pemanfaatan ketersediaan lahan potensial secara optimal dengan dukungan modal yang memadai
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 32 = 10
3 Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM , kelembagaan/ organisasi petani serta mengoptimalkan kemitraan usaha yang didukung dengan pembangunan kebun sumber benih pada wilayah pengembangan.
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 32 = 11
4 Meningkatkan diversifikasi pola usaha tani serta kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya.
3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 31 = 20
5 Memberikan kemudahan kepada petani untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiyaan yang diikuti dengan disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk pengembangan tanaman perkebunan
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32 = 12
Keterangan : Nilai Keterkaitan 3 = Terkait 2 = Cukup Terkait 1 = kurang Terkait
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
26
Dari tabel diatas dapat diperoleh FKK dengan urutan prioritas sebagai berikut : 1. Pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) yang professional dan system
pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan untuk melaksanakan pembangunan perkebunan.
2. Pemanfaatan teknologi budidaya dan penggunaan benih unggul bermutu untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan muti tanaman tahunan yang berkelanjutan.
3. Meningkatkan diversifikasi pola usaha tani dengan memanfaatkan kredit program untuk pembangunan perkebunan.
4. Pemanfaatan Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul yang didukung dengan ketersediaan lahan dan agroekosistem yang sesuai.
5. Pemanfaatan kredit program yang didukung dengan tersedianya paket teknologi budidaya untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan
6. Pemanfaatan teknologi budidaya dan tersedianya sumber benih tanaman tahunan pada wilayah pengembangan perkebunan untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan.
7. Pemanfaatan teknologi budidaya dan tersedianya sumber benih tanaman tahunan pada wilayah pengembangan perkebunan untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan yang berkelanjutan.
8. Pemanfaatkan kredit program serta disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk pembangunan perkebunan berkelanjutan.
9. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM, kelembagaan/ organisasi petani serta mengoptimalkan kemitraan usaha serta didukung dengan meningkatnya penggunaan benih unggul bermutu.
10. Pemanfaatan ketersediaan lahan potensial secara optimal dengan dukungan modal yang memadai
11. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM , kelembagaan/ organisasi petani serta mengoptimalkan kemitraan usaha yang didukung dengan pembangunan kebun sumber benih pada wilayah pengembangan.
12. Memberikan kemudahan kepada petani untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiyaan yang diikuti dengan disusunnya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) untuk pengembangan tanaman perkebunan
13. Pemanfaatkan sistem usaha pertanian berbasis komoditas perkebunan melalui pemanfaatan sisa asset lahan, limbah dan hasil samping yang belum dimanfaatkan serta didukung penggunaan kredit program untuk pembangunan perkebunan
14. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional dalam melaksanakan pembangunan perkebunan sesuai dengan kebijakan pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan
15. Pemanfaatan Sumber Daya Hayati tanaman tahunan yang unggul dan didukung dengan ketersediaan lahan, agroekosistem serta terpenuhinya modal dalam memenfaatkan lahan potensial.
16. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman tahunan serta pemanfaatan system pemberdayaan petani melalui manajemen kemitraan.
17. Pemanfaatan potensi ketersediaan lahan secara optimal yang sesuai untuk pengembangan komoditas tanaman tahunan
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
27
18. Memudahkan akses petani terhadap sumber pembiayaan dan pemanfaatkan paket teknologi budidaya untuk komoditas tanaman tahunan yang berkelanjutan.
19. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas tanaman tahunan yang didukung dengan kebijakan yang sama antara pusat dan daerah dalam pengembangan komoditas unggulan tanaman tahunan
20. Meningkatkan diversifikasi pola usaha tani serta kemampuan petani dalam memanfaatkan teknologi budidaya.
V. KEGIATAN DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2010-2014
5.1. Kegiatan Kegiatan Direktorat Budidaya Tanaman Tahunan adalah fasilitasi pembangunan tanaman tahunan, untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan melalui perluasan, peremajaan, intensifikasi, ekstensifikasi, rehabilitasi dan diversifikasi yang didukung oleh penyediaan benih bermutu, sarana produksi, pemberdayaan SDM dan Kelembagaan, serta pelayanan organisasi secara optimal.
5.2. Fokus Kegiatan Fokus kegiatan pembangunan tanaman tahunan, adalah: a. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman karet; b. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman kelapa; c. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman kelapa sawit; d. Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu aneka tanaman tahunan e. Pembinaan dan pengawasan Program Revitalisasi Perkebunan; f. Peningkatan pemberdayaan SDM dan Kelembagaan Tanaman Tahunan; g. Penyediaan bahan tanaman sumber bahan bakar nabati/bioenergi (kelapa
sawit, kelapa, jarak pagar dan kemiri sunan) serta integrasi kebun – ternak, dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Peningkatan Penggunaan Bahan baku bahan Bakar Nabati/BBN;
h. Pengembangan komoditas ekspor (kelapa sawit, karet, kelapa, jambu mete); i. Pembinaan Usaha Perkebunan.
5.3. Fokus Komoditas Fokus komoditas yang menjadi prioritas pengembangan tanaman tahunan, difokuskan pada 6 (enam) komoditas strategis unggulan yaitu karet, kelapa, kelapa sawit, jambu mete, jarak pagar, dan kemiri sunan.
5.4. Pendanaan Kegiatan Pendanaan kegiatan Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2010 – 2014 mencapai nilai sebesar Rp. 802.517.745.000,- (Delapan Ratus Dua Milyar Lima Ratus Tujuh Belas Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah), yang terdiri dari Sub kegiatan sebagai berikut :
A. Kegiatan utama Direktorat Tanaman Tahunan Pusat 1. Administrasi Kegiatan 2. Penyusunan Rencana Kerja/Teknis dan Monitoring 3. Fasilitasi Pemberdayaan dan Kelembagaan Petani Tanaman Tahunan
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
28
4. Pertemuan Koordinasi Asosiasi Petani Tanaman Tahunan 5. Fasilitasi Identifikasi Sumberdaya dan Pendayagunaan Sumber Daya 6. Pertemuan Koordinasi Asosiasi Petani Tanaman Tahunan 7. Fasilitasi Penyiapan Teknologi 8. Fasilitasi Penerapan Teknologi 9. Diversifikasi Usaha Tani di Lahan Karet (SKR) 10. Pemberdayaan Petugas Tanaman Tahunan 11. Pengembangan Kelembagaan Usaha Perbenihan 12. Fasilitasi Pelepasan dan Penarikan Varietas 13. Fasilitasi Penilaian, Pemurnian, dan Penetapan Sumber Benih 14. Pengawalan Pelaksanaan Kegiatan Perbenihan 15. Penilaian, Pemantapan, Pengawalan, Pembangunan Sumber Benih 16. Pembinaan Kelembagaan Usaha Perbenihan 17. Evaluasi dan Kelayakan 18. Pembinaan, Pengawalan, Monev Usaha Perbenihan 19. Penyusunan Pedoman, Norma, Standar, Kriteria dan Prosedur
Perbenihan Tanaman Tahunan 20. Pembinaan, Pengawalan Progam Revitalisasi Perkebunan dan penilaian
Fisik Kebun 21. Bimbingan, Koordinasi dan sosialisasi progran revit-bun/KPEN-RP (Dirat
Tanhun) 22. Bimbingan dan evaluasi kinerja tenaga pendamping program revit-
bun/KPEN-RP (Dirat Tanhun) 23. Penyegaran TKP revitalisasi perkebunan (Dirat Tanhun) 24. Rapat koordinasi revitalisasi perkebunan (Dirat tanhun)
B. Kegiatan utama dana dekonsentrasi, TP Provinsi, TP Kabupaten/ Kota
1. Pengawalan Kegiatan Revitalisasi di Provinsi dan Kabupaten 2. Operasional Petugas Pendamping ( TKP dan PLP-TKP ) 3. Penilaian Kebun Program Revitalisasi Perkebunan 4. Pengembangan Tanaman Kemiri Sunan 5. Pengutuhan Tanaman Jarak Pagar DME 6. Pengadaan Kompor Inti Biji Jarak 7. Peremajaan Tanaman Kelapa 8. Perluasan Tanaman Kelapa 9. Pengembangan Tanaman Kelapa Sawit non-revitalisasi
10. Pengembangan Model-Model Peningkatan Produksi Kelapa Sawit (Demplot Model Peremajaan Kelapa Sawit)
11. Pemeliharaan Pengembangan Model-model Peningkatan Produksi Kelapa Sawit Tahun 2011-2012
12. Peningkatan Produksi Kelapa Sawit Rakyat ( Benih Unggul ). Penggantian Benih Tidak Bersertifikat dengan Benih Unggul Bersertifikat
13. Peremajaan Tanaman Jambu Mete 14. Rehabilitasi Tanaman Jambu Mete 15. Intensifikasi Tanaman Jambu Mete 16. Perluasan Tanaman Jambu Mete 17. Demplot Peremajaan Jambu Mete 18. Pemeliharaan Demplot Peremajaan Tanaman Jambu Mete 19. Peremajaan Tanaman Karet 20. Rehabilitasi Tanaman Karet
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
29
21. Intensifikasi Tanaman Karet 22. Perluasan Tanaman Karet Rakyat Non Revitalisasi di Wilayah
Perbatasan, Pasca Konflik dan Bencana Alam 23. Perluasan Tanaman Karet di KTM 24. Pengembangan Tanaman Sagu 25. Pembangunan Kebun Entres Tanaman Karet 26. Pemeliharaan Kebun Entres Tanaman Karet 27. Pemeliharaan Kebun Induk Tanaman Kelapa 28. Pemeliharaan BPT Kelapa 29. Pembangunan Kebun Induk Kelapa 30. Penilaian dan Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Pohon Induk
Tanaman Kelapa 31. Pemeliharaan Kebun Induk Jambu Mete 32. Pembangunan Kebun Induk Tanaman Jambu Mete 33. Pembangunan Kebun Induk Kemiri Sunan 34. Pemeliharaan Demplot Peremajaan Kelapa Sawit TBM 1 35. Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tanaman Tahunan 36. Integrasi Tanaman Tahunan - Ternak 37. Dinamika Kelompok Kelapa Sawit 38. Dinamika Kelompok Karet 39. Dinamika Kelompok Kelapa 40. Strategi Pengembangan Kelembagaan Petani (SPKP dan MKBD) Kelapa 41. Kepemimpinan dan Komunikasi serta Administrasi dan Pembukuan (K&K
dan KA&P) Kelapa 42. Pengembangan Ekonomi Rumah Tanggal (PERT) Kelapa 43. Dinamika Kelompok Jambu mete 44. Strategi Pengembangan Kelembagaan Petani (SPKP dan MKBD) Jambu
Mete 45. Kepemimpinan dan Komunikasi serta Administrasi dan Pembukuan (K&K)
dan KA&P) Jambu mete 46. Pengembangan Ekonomi Rumah Tanggal (PERT) Jambu Mete 47. Pembinaan dan Pengawalan Pemberdayaan Kelembagaan Petani
Tanaman Tahunan
VI. INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA Indikator kinerja merupakan ukuran kwantitatip dan kwalitatip yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, dengan memperhitungkan indikator masukan (inputs). keluaran (outputs), hasil (out come), manfaat (benefits) dan dampak (impacts). Masing-masing indikator tersebut dengan pengertian sebagai berikut : a. Indikator masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkn keluaran; b. Indikator keluaran (outputs) adalah suatu yang diharapkan langsung dicapai
dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non fisik; c. Indikator hasil (out comes) adalah segala sesuatu yang pencerminkan
berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung); d. Indikator manfaat (benefits) adalah suatu yang terkait dengan tujuan akhir
pelaksanaan kegiatan.
RENSTRA DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN 2010 - 2014
30
e. Indikator dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positip maupun negatip pada setiap indikator berdasarkan asumsi yang ditetapkan;
f. Kegiatan operasional dan indikator kinerja Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2010 sampai dengan 2014 sebagaimana disajikan pada lampiran 1
VII. PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman Tahunan ini merupakan acuan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran selama tahun 2010 – 2014. Ringkasan Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2010 – 2014 dapat dilihat pada lampiran 2.
Lampiran 2
Formulir RS
Instansi : Direktorat Tanaman Tahunan
Visi : Menjadi institusi pemerintah yang profesional dalam memberikan fasilitas dan pelayanan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan
yang berkelanjutan
Misi : 1. Memfasilitasi peningkatan dukungan identifikasi dan pendayagunaan sumber daya tanaman tahunan
2. Memfasilitasi peningkatan dukungan penyediaan benih unggul bermutu tanaman tahunan
3. Memfasilitasi peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman tahunan
4 Memfasilitasi pemberdayaan petani dan kelembagaan tanaman tahunan
5 Memfasilitasi pembinaan dan pengawasan program revitalisasi perkebunan
6 Mendukung penyediaan bahan baku bahan bakar nabati/BBN
7 Meningkatkan pelayanan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Tanaman Tahunan
Keterangan
Uraian Indikator Kebijakan Program
6
1 1 Peningkatan luas areal tanaman
tahunan (karet, kelapa sawit,
kelapa, jambu mete, jarak
pagar, kemiri sunan)
1 Luas areal tanaman tahunan
(Ha)
- Peningkatan
produksi,
produktivitas
dan mutu
tanaman
perkebunan
berkelanjutan2 Peningkatan produksi tanaman
tahunan (karet, kelapa sawit,
kelapa, jambu mete, jarak
pagar, kemiri sunan)
2 Jumlah produksi yang
dihasilkan (Ton)
3 Peningkatan produktivitas
tanaman tahunan (karet, kelapa
sawit, kelapa, jambu mete, jarak
pagar, kemiri sunan)
3 Jumlah produktivitas yang
dihasilkan (Ton/Ha)
4 Penyiapan dan penerapan
model-model paket teknologi
pengembangan sistem pertanian
berbasis tanaman tahunan
4 Jumlah model paket teknologi
untuk karet, kelapa sawit,
kelapa
Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran
Rencana Stratejik
Tahun 2010 - 2014
Tujuan
51 2 3 4
Lampiran 2 : Ringkasan Rencana Stratejik Direktorat Tanaman Tahunan tahun 2010 - 2014 sebagaimana tertera pada formulir RS berikut ini :
Kebijakan umum :
mensinergikan seluruh sumber daya
perkebunan dalam rangka peningkatan
daya saing usaha perkebunan, nilai
tambah, produktivitas, dan mutu produk
perkebunan melalui partisipasi aktif
masyarakat perkebunan, dan penerapan
organisasi modern yang berlandaskan
kepada ilmu pengetahuan dan teknologi
serta didukung dengan tata kelola
pemerintahan yang baik
Meningkatkan luas areal,
produksi dan produktivitas
tanaman tahunan
Kebijakan teknis :
meningkatkan produksi, produktivitas
dan mutu tanaman perkebunan
berkelanjutan melalui pengembangan
komoditas, SDM, kelembagaan dan
kemitraan usaha, investasi usaha
Page 1
Keterangan
Uraian Indikator Kebijakan Program
6
Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan SasaranTujuan
51 2 3 4
Kebijakan umum :
mensinergikan seluruh sumber daya
perkebunan dalam rangka peningkatan
daya saing usaha perkebunan, nilai
tambah, produktivitas, dan mutu produk
perkebunan melalui partisipasi aktif
masyarakat perkebunan, dan penerapan
organisasi modern yang berlandaskan
kepada ilmu pengetahuan dan teknologi
serta didukung dengan tata kelola
pemerintahan yang baik
Meningkatkan luas areal,
produksi dan produktivitas
tanaman tahunan2 1 Terlaksananya pembangunan
kebun sumber benih tanaman
tahunan
1 Luas kebun sumber benih
tanaman tahunan yang akan
dibangun (Ha)
perkebunan sesuai kaedah pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup
dengan dukungan pengembangan
sistem informasi manajemen
perkebunan
2 Terlaksananya sidang pelepasan
varietas
2 Jumlah sidang pelepasan
varietas (Jumlah sidang)
3 Peningkatan jumlah penangkar
benih yang memiliki TRUP
3 Jumlah penangkar benih yang
memiliki TRUP (unit usaha)
3 1 Tersedianya data lahan kegiatan
tanaman tahunan
1 Data lahan kegiatan tanaman
tahunan
2 Tersedianya data petani
kegiatan tanaman tahunan
2 Data petani kegiatan
tanaman tahunan (KK)
3 Tersedianya data kebutuhan
sarana produksi (pupuk dan alat
mesin)
3 Data kebutuhan pupuk
tanaman tahunan (provinsi)
Data kebutuhan pupuk
alsintan tanaman tahunan
(provinsi)
4 Terlaksananya pemberdayaan
petani
Jumlah petani yang 28.380
diberdayakan (orang)
5 1 Terlaksananya pembinaan dan
pengawalan pembangunan
perkebunan melalui program
revitaliskasi perkebunan
1 Jumlah provinsi yang
dilakukan pembinaan dan
pengawalan (provinsi)
2 Memfasilitasi tercapainya
persetujuan kredit KPEN-
RP/kredit program
2 Luas tercapainya persetujuan
kredit KPEN-RP/kredit
program (ha)
Memfasilitasi pembinaan dan
pengawasan program
revitalisasi perkebunan
Meningkatkan penyediaan
benih unggul bermutu tanaman
tahunan
Meningkatkan dukungan
identifikasi dan pendayagunaan
sumber daya tanaman tahunan
Meningkatkan pemberdayaan
petani dan peran kelembagaan
tanaman tahunan
Page 2
Keterangan
Uraian Indikator Kebijakan Program
6
Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan SasaranTujuan
51 2 3 4
Kebijakan umum :
mensinergikan seluruh sumber daya
perkebunan dalam rangka peningkatan
daya saing usaha perkebunan, nilai
tambah, produktivitas, dan mutu produk
perkebunan melalui partisipasi aktif
masyarakat perkebunan, dan penerapan
organisasi modern yang berlandaskan
kepada ilmu pengetahuan dan teknologi
serta didukung dengan tata kelola
pemerintahan yang baik
Meningkatkan luas areal,
produksi dan produktivitas
tanaman tahunan6 1 Meningkatkan pelayanan urusan
tata usaha dan rumah tangga
Direktorat Tanaman Tahunan
1 Jumlah subdit yang mendapat
pelayanan (Subdit)
Meningkatkan pelayanan
urusan tata usaha dan rumah
tangga Direktorat Tanaman
Tahunan
Page 3
Sasaran Indikator sasaran Satuan
2010 2011 2012 2013 2014
3 4 5 6 7 8
1 Peningkatan luas areal
tanaman tahunan
1 Peningkatan Luas areal tanaman
tahunan (Ribu Ha)
Ribu Ha
- Karet 3.445 3.456 3.466 3.476 3.487
- Kelapa Sawit 8.127 8.342 8.557 8.772 8.987 - Kelapa 3.807 3.814 3.820 3.827 3.833 - Jambu Mete 573 574 575 576 577 - Jarak Pagar 10 12 15 18 21
- Kemiri Sunan 1 2 4 7 10
2 Peningkatan produksi
tanaman tahunan (karet,
kelapa sawit, kelapa, jambu
mete, jarak pagar, kemiri
sunan)
Jumlah produksi yang dihasilkan
(Ton)
Ton/Ha
(Ributon)
- Karet (karet kering) 2.681 2.711 2.741 2.771 2.801
- Kelapa Sawit (CPO) 23.200 24.429 25.710 27.046 28.439
- Kelapa (setara kopra) 3.266 3.290 3.317 3.348 3.380
- Jambu Mete (gelondong kering) 145 148 152 156 159
- Jarak Pagar (biji kering) 15 20 24 29 35
- Kemiri Sunan (biji kering) 5 5 5 5 5
1 2
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Lampiran 3 : Penetapan Tingkat Capaian Sasaran Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010 - 2014
Page 1 of 8
Sasaran Indikator sasaran Satuan
2010 2011 2012 2013 2014
3 4 5 6 7 81 2
Rencana Tingkat Capaian (Target)
3 Peningkatan produktivitas
tanaman tahunan (karet,
kelapa sawit, kelapa, jambu
mete, jarak pagar, kemiri
sunan)
Jumlah produktivitas yang
dihasilkan (Kg/Ha)
Kg/Ha
- Karet (karet kering) 999 1.000 1.009 1.014 1.019
- Kelapa Sawit (CPO) 3.888 3.997 4.109 4.225 4.344
- Kelapa (setara kopra) 1.105 1.119 1.135 1.151 1.200
- Jambu Mete (gelondong kering) 537 569 579 616 640
- Jarak Pagar (biji kering) 1.000 1.250 1.500 1.750 2.000
- Kemiri Sunan (biji kering) 16.000 16.000 16.000 16.000 16.000
4 Penyiapan dan penerapan
model-model paket teknologi
pengembangan sistem
pertanian berbasis tanaman
tahunan
Model yang sesuai untuk
peningkatan paket teknologi
pengembangan sistem pertanian
berbasis tanaman tahunan
- Karet Peremajaan
/perluasan
wilayah
spesifik
Peremajaan/pe
rluasan wilayah
spesifik
Peremajaan
/perluasan
wilayah spesifik
Peremajaan
/perluasan
wilayah
spesifik
- Kelapa Sawit Model-model
peremajaan
kelapa sawit
Model-model
peremajaan
kelapa sawit
Model-model
peremajaan
kelapa sawit
Penggantian
benih tidak
bersertifikat
dengan benih
bersertifikat
Penggantian
benih tidak
bersertifikat
dengan benih
bersertifikat
Penggantian
benih tidak
bersertifikat
dengan benih
bersertifikat
Page 2 of 8
Sasaran Indikator sasaran Satuan
2010 2011 2012 2013 2014
3 4 5 6 7 81 2
Rencana Tingkat Capaian (Target)
- Kelapa peremajaan peremajaan
dan perluasan
peremajaan
dan perluasan
peremajaan
dan perluasan
5 Terlaksananya pembangunan
kebun sumber benih tanaman
tahunan
Luas kebun sumber benih
tanaman tahunan yang akan
dibangun (Ha)
Ha
- Karet 40 7 14 20 20
- Kelapa 5 13 35 40 40
- Jambu Mete - 10 30 30 30
- Kemiri Sunan - - 4 10 10
6 Terlaksananya sidang
pelepasan varietas
Jumlah sidang pelepasan varietas
(Jumlah sidang)
Jumlah
sidang
2 2 2 2 2
7 Peningkatan jumlah
penangkar benih yang
memiliki TRUP
Jumlah penangkar benih yang
memiliki TRUP (unit usaha)
Unit Usaha 210 226 240 255 270
8 Tersedianya data lahan
kegiatan tanaman tahunan
Data lahan kegiatan tanaman
tahunan
Ha
- Karet 10,000 5.000 17.000 19.000 16.000
- Kelapa Sawit 619,000 215.000 215.000 215.000 215.000
- Kelapa 640 6.080 6.420 6.410 56.390
- Jambu Mete 140 770 780 770 1.330
- Jarak Pagar 880 2.280 2.600 2.910 3.240
- Kemiri Sunan 700 1.000 2.000 3.000 3.000
9 Tersedianya data petani
kegiatan tanaman tahunan
Data petani kegiatan tanaman
tahunan (KK)
KK - 24.650 39.810 41.800 41.800
Page 3 of 8
Sasaran Indikator sasaran Satuan
2010 2011 2012 2013 2014
3 4 5 6 7 81 2
Rencana Tingkat Capaian (Target)
10 Tersedianya data kebutuhan
sarana produksi (pupuk dan
alat mesin)
Data kebutuhan pupuk tanaman
tahunan (provinsi)
Provinsi 32 32 32 32 32
Data kebutuhan pupuk alsintan
tanaman tahunan (provinsi)
Provinsi 32 32 32 32 32
11 Terlaksananya pemberdayaan
petani
Jumlah petani yang 28.380
diberdayakan (orang)
Orang - 3.130 7.775 8.155 9.320
12 Terlaksananya pembinaan
dan pengawalan
pembangunan perkebunan
melalui program revitaliskasi
perkebunan
Jumlah provinsi yang dilakukan
pembinaan dan pengawalan
(provinsi)
Provinsi 22 22 22 22 22
13 Memfasilitasi tercapainya
persetujuan kredit KPEN-
RP/kredit program
Luas tercapainya persetujuan
kredit KPEN-RP/kredit program
(ha)
Ha 26.000 52.000 45.900 45.900 45.900
14 Meningkatkan pelayanan
urusan tata usaha dan rumah
tangga Direktorat Tanaman
Tahunan
Jumlah subdit yang mendapat
pelayanan (Subdit)
Subdit 4 4 4 4 4
Page 4 of 8
Lampiran 3
Keterangan
9
Lampiran 3 : Penetapan Tingkat Capaian Sasaran Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010 - 2014
Page 5 of 8
Keterangan
9
Page 6 of 8
Keterangan
9
Page 7 of 8
Keterangan
9
Page 8 of 8
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Kegiatan Utama Direktorat
Tanaman Tahunan
Keg. Subag Tata Usaha
1 Administrasi Kegiatan Inputs Dana Rp.000 2.298.332 - 401.000 601.850 631.943
SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya kegiatan administrasi Tahun 4 - 1 1 1
Direktorat Tanaman Tahunan
2 Penyusunan rencana kerja teknis Inputs Dana Rp.000 1.428.741 - 462.500 306.500 321.825
dan monitoring SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya penyusunan rencana Keg 4 - 1 1 1
kerja dan monitoring
3 Fasilitasi pemberdayaan dan Inputs Dana Rp.000 2.071.399 - 339.100 549.500 576.975
kelembagaan petani tanaman SDM Org - - - - -
tahunan Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya fasilitasi pemberdayaan Keg 2 - 1 1 -
dan kelembagaan petani tanamn
tahunan
4 Pertemuan koordinasi asosiasi Inputs Dana Rp.000 1.190.764 - 151.700 329.600 346.080
petani tanaman tahunan SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pertemuan koordinasi Keg 2 - 1 1 -
asosiasi petani tanaman tahunan
5 Fasilitasi identifikasi sumberdaya dan Inputs Dana Rp.000 3.165.511 - 714.600 777.450 816.323
pendayagunaan sumberdaya SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya fasilitasi identifikasi Keg 2 - 1 1 -
sumerdaya dan pendayagunaan
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
A.
Lampiran 1 : Sasaran Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan
Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010 - 2014
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
Page 1 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
sumberdaya
6 Pertemuan koordinasi asosiasi Inputs Dana Rp.000 1.257.059 - - 398.750 418.688
petani tanaman tahunan SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs - - - - -
7 Fasilitasi penyiapan teknologi Inputs Dana Rp.000 1.936.719 - 298.600 494.900 544.390
SDM Org 68 - 17 17,00 17
Kerangka Acuan Bh 4 - 1 1 1
Outputs Terlaksananya fasilitasi penyiapan Keg 4 - 1 1 1
teknologi
8 Fasilitasi penerapan teknologi Inputs Dana Rp.000 2.214.489 - 416.000 543.350 597.685
SDM Org 68 - 17 17 17
Kerangka Acuan Bh 4 - 1 1 1
Outputs Terlaksananya fasilitasi penerapan Keg 4 - 1 1 1
teknologi
9 Diversifikasi Usaha Tani di Lahan Inputs Dana Rp.000 2.648.000 - 2.648.000 - -
Karet (SKR) SDM Org 17 - 17 - -
Kerangka Acuan Bh 1 - 1 - -
Outputs Terlaksananya penerapan teknologi Keg 1 - 1 - -
budidaya tanaman tahunan
10 Pemberdayaan petugas tanaman Inputs Dana Rp.000 111.500 - 111.500 - -
tahunan SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pemberdayaan petugas Keg 1 - 1 - -
tanaman tahunan
11 Pengembangan kelembagaan Inputs Dana Rp.000 130.000 130.000 - - -
usaha perbenihan SDM Org 13 13 - - -
Kerangka Acuan Bh 2 2 - - -
Outputs Terlaksananya pengembangan Prov 20 20 - - -
kelembagaan usaha
Page 2 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
perbenihan
12 Fasilitasi pelepasan dan Inputs Dana Rp.000 1.727.889 335.650 310.200 326.900 359.590
penarikan varietas SDM Org 65 13 13 13 13
Kerangka Acuan Bh 5 1 1 1 1
Outputs - Terlaksananya sidang Varietas 70 14 14 14 14
pelepasan varietas tanaman
Terlaksannya monev varietas Prov 80 19 16 15 15
unggul yang telah dan akan
dilepas
- Terlaksananya perjalanan TP2V Prov 61 13 12 12 12
dalam rangka monev varietas
yang akan dilepas dan
menghadiri sidang
- Terlaksananya aksesi kelepa Prov 9 9 - - -
sawit introduksi
13 Fasilitasi penilaian, pemurnian Inputs Dana Rp.000 130.000 130.000 - - -
dan penetapan sumber benih SDM Org 13 13 - - -
Kerangka Acuan Bh 1 1 - - -
Outputs Terlaksananya penilaian, Prov 20 20 - - -
pemurnian dan penetapan
sumber benih
14 Pengawalan pelaksanaan Inputs Dana Rp.000 260.000 260.000 - - -
kegiatan perbenihan SDM Org 13 13 - - -
Kerangka Acuan Bh 1 1 - - -
Outputs - Terlaksananya pengawalan Prov 20 20 - - -
penyediaan benih untuk
program Ditjenbun
- Terlaksananya pengawalan Prov 20 20 - - -
pembangunan sumber benih
Terlaksananya pengawalan Prov 1 1 - - -
pembangunan kebun koleksi
nasional plasma nutfah kelapa
sawit
- Dilaksanakannya pertemuan OH 250 250 - - -
dalam rangka pembangunan
kebun koleksi nasional plasma
Page 3 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
nutfah kelapa sawit
15 Penilaian, pemantapan, Inputs Dana Rp.000 357.500 - 357.500 - -
pengawalan pembangunan SDM Org 13 - 13 - -
sumber benih Kerangka Acuan Bh 1 - 1 - -
Outputs - Terlaksananya penilaian Prov 22 - 22 - -
kelayakan sumber benih
- Terlaksananya pengawalan Prov 22 - 22 - -
pembangunan sumber benih
16 Pembinaan kelembagaan usaha Inputs Dana Rp.000 357.800 - 357.800 - -
perbenihan SDM Org 13 - 13,00 - -
Kerangka Acuan Bh 1 - 1 - -
Outputs - Terlaksananya pengawalan Prov 21 - 21 - -
penyediaan benih untuk
perluasan/ peremajaan
tanaman perkebunan
- Terlaksananya pengawalan Prov 8 - 8 - -
pembangunan kebun koleksi
nasional plasma nutfah kelapa
sawit
- Terlaksananya pembinaan Prov 20 - 20 - -
kelembagaan usaha
perbenihan
17 Evaluasi dan kelayakan Inputs Dana Rp.000 681.860 - - 206.000 226.600
SDM Org 3 - - 1 1
Kerangka Acuan Bh 39 - - 13 13
Outputs - Terlaksananya evaluasi Prov 60 - - 20 20
kelayakan sumber benih
- Terlaksananya pengawalan Prov 30 - - 10 10
pembangunan kebun sumber
benih
Page 4 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
18 Pembinaan, pengawalan, monev Inputs Dana Rp.000 1.723.517 - - 520.700 572.770
usaha perbenihan SDM Org 39 - - 13 13
Kerangka Acuan Bh 3 - - 1 1
Outputs - Terlaksananya pengawalan Prov 45 - - 15 15
penyediaan benih untuk
perluasan/ peremajaan
- Terlaksananya evaluasi benih Prov 30 - - 10 10
impor dan SP2BKS
- Terlaksananyan pengawalan Prov 15 - - 5 5
pembangunan kebun koleksi
nasional sumber daya genetik
kelapa sawit
- Terlaksananya pembinaan, Prov 30 - - 10 10
pengawalan, kelembagaan
pengawas mutu benih
- Terlaksananya pengawalan Prov 60 - - 20 20
pembinaan penggantian benih
kelapa sawit tidak bersertifikat
- Terlaksananya pembinaan Prov 30 - - 10 10
kelembagaan usaha
perbenihan
19 Penyusunan pedoman, norma, Inputs Dana Rp.000 876.488 - - 264.800 291.280
standar, kriteria dan prosedur SDM Org 39 - - 13 13
perbenihan tanaman tahunan Kerangka Acuan Bh 3 - - 1 1
Outputs Terlaksananya penyusunan Buku 30 - - 10 10
pedoman, norma, standar,
kriteria, prosedur perbenihan
tanaman tahunan
20 Pembinaan pengawalan program Inputs Dana Rp.000 2.214.947 - - 702.600 737.730
revit bun dan penilaian fisik kebun SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pembinaan
pengawalan program revitbun dan
Page 5 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
penilaian fisik kebun
21 Bimbingan koordinasi dan Inputs Dana Rp.000 618.521 - - 196.200 206.010
sosialisasi program SDM Org - - - - -
revitbun/KPEN-RP(Dirat Tanhun) Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya bimbingan koordinasi
dan sosialisasi program
revitbun/KPGN-RP (Dirat Tanhun)
22 Bimbingan dan evaluasi kinerja Inputs Dana Rp.000 122.948 - - 39.000 40.950
tenaga pendamping program SDM Org - - - - -
revitbun/KPEN-RP (Dirat tanhun) Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya bimbingan dan evaluasi
kinerja tenaga pendamping program
revitbun/KPEN-RP (Dirat Tanhun)
23 Penyegaran TKP Revitalisasi Inputs Dana Rp.000 530.566 - - 168.300 176.715
Perkebunan SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya penyegaran TKP
Revitalisasi perkebunan
24 Rapat koordinasi revitalisasi Inputs Dana Rp.000 747.537 - - 237.125 248.981
perkebunan SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya Rapat koordinasi
revitalisasiperkebunan
Jumlah kegiatan utama 28.802.085 855.650 6.568.500 6.663.525 7.114.534
Direktorat Tanaman Tahunan
1 Pengawalan kegiatan revitalisasi di Inputs Dana Rp.000 21.688.109 - - 6.879.654 7.223.637
provinsi dan kabupaten SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pengawalan kegiatan Ha 147.728
revitalisasi di provinsi dan kabupaten
Page 6 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
2 Operasional petugas pendamping Inputs Dana Rp.000 36.611.411 - - 11.613.453 12.194.126
(TKP dan PLP-PKP) SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya operasional petugas Keg 24 24
pendamping (TKP dan PLP-PKP)
3 Penilaian Kebun Program revitalisasi Inputs Dana Rp.000 1.641.822 - - 520.800 546.840
perkebunan SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya penilaian kebun Unit 12 12
program revitalisasi perkebunan
4 Pengembangan tanaman kemiri Inputs Dana Rp.000 689.674 - 122.130 172.040 197.752
sunan SDM Org 68 - 17 17 17
Kerangka Acuan Bh 4 - 1 1 1
Outputs Terlaksananya pengembangan Ha -
tanaman kemiri sunan 23 25 25
5 Pengutuhan tanaman jarak pagar Inputs Dana Rp.000 6.121.009 1.257.762 1.053.847 705.400 1.552.000
DME SDM Org 85 17 17 17 17
Kerangka Acuan Bh 5 1 1 1 1
Outputs Terlaksananya pengutuhan tanaman Ha
jarak pagar DME 1.764 534 630 200 200
6 Pengadaan kompor inti biji jarak Inputs Dana Rp.000 159.800 - 46.050 38.750 37.500
SDM Org 85 17 17 17 17
Kerangka Acuan Bh 5 1 1 1 1
Outputs Terlaksananya pengadaan kompor inti Unit 960 325 285 150 100
biji jarak
7 Peremajaan tanaman kelapa Inputs Dana Rp.000 173.148.086 24.911.027 17.774.375 36.796.310 45.999.008
SDM Org 85 17 17 17 17
Kerangka Acuan Bh 5 1 1 1 1
Outputs Terlaksananya peremajaan tanaman Ha 106.632 36.954 14.303 16.075 19.300
kelapa
8 Perluasan tanaman kelapa Inputs Dana Rp.000 30.519.236 654.000 - 8.881.660 9.874.624
Page 7 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
SDM Org 68 17 - 17 17
Kerangka Acuan Bh 4 1 - 1 1
Outputs Terlaksananya perluasan tanaman Ha 13.150 800 - 3.850 4.000
kelapa
9 Pengembangan tanaman kelapa Inputs Dana Rp.000 17.422.020 3.893.900 2.503.000 4.410.120 3.307.500
sawit non-revitalisasi SDM Org 85 17 17 17 17
Kerangka Acuan Bh 5 1 1 1 1
Outputs Terlaksananya pengembangan Ha 3.003 1.068 535 200 600
tanaman kelapa sawit non-revitalisasi
10 Pengembangan model-model Inputs Dana Rp.000 8.879.920 - 1.535.200 2.448.240 2.448.240
peningkatan produksi kelapa sawit SDM Org 68 - 17 17 17
(demplot model peremajaan kelapa Kerangka Acuan Bh 4 - 1 1 1
sawit)
Outputs Terlaksananya Pengembangan model- Ha 625 100 245 140
model peningkatan produksi kelapa
sawit (demplot model peremajaan
kelapa sawit)
11 Pemeliharaan pengembangan Inputs Dana Rp.000 1.400.000 - - - 700.000
model-model peningkatan produksi SDM Org 34 - - - 17
kelapa sawit tahun 2011-2012 Kerangka Acuan Bh 2 - - - 1
Outputs Terlaksananya pemeliharaan Ha 14 - - 7
pengembangan model-model
peningkatan produksi kelapa sawit
tahun 2011-2012 model peningkatan
produksi kelapa sawit (demplot model
peremajaan kelapa sawit)
12 Peningkatan produksi kelapa sawit Inputs Dana Rp.000 44.674.179 - 1.560.899 33.873.280 4.620.000
rakyat (benih unggul). Penggantian SDM Org 68 - 17 17 17
benih tidak bersertifikat dengan benih Kerangka Acuan Bh - - - - -
unggul bersertifikat
Outputs Terlaksananya Peningkatan produksi Ha 8.415 - 500 6.315 800
kelapa sawit rakyat (benih unggul).
Penggantian benih tidak bersertifikat
Page 8 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
dengan benih unggul bersertifikat
13 Peremajaan tanaman jambu mete Inputs Dana Rp.000 12.920.040 - 126.000 5.557.480 3.618.280
SDM Org 68 - 17 17 17
Kerangka Acuan Bh 4 - 1 1 1
-
Outputs Terlaksananya peremajaan tanaman Ha 4.450 - 150 1.900 1.200
jambu mete
14 Rehabilitasi tanaman jambu mete Inputs Dana Rp.000 5.979.708 1.531.270 1.293.250 1.434.814 860.187
SDM Org 68 - 17 17 17
Kerangka Acuan Bh 4 - 1 1 1
Outputs Terlaksananya rehabilitasi tanaman Ha 8.915 4.250 3.600 465 300
jambu mete
15 Intensifikasi tanaman jambu mete Inputs Dana Rp.000 67.200 - 67.200 - -
SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya intensifikasi tanaman Ha 40 - 40 - -
jambu mete
16 Perluasan tanaman jambu mete Inputs Dana Rp.000 14.440.563 2.052.588 - 3.410.075 4.488.950
SDM Org 51 - - 17 17
Kerangka Acuan Bh 3 - - 1 1
-
Outputs Terlaksananya perluasan tanaman Ha 7.662 2.862 - 1.500 1.650
jambu mete
17 Demplot peremajaan jambu mete Inputs Dana Rp.000 31.586 - - 31.586 -
SDM Org 17 - - 17 -
Kerangka Acuan Bh 1 - - 1 -
Outputs Terlaksananya demplot peremajaan 2 - - 2 -
jambu mete
18 Pemeliharaan demplot peremajaan Inputs Dana Rp.000 63.172 - - 31.586 31.586
tanaman jambu mete SDM Org 34 - - 17 17,00
Kerangka Acuan Bh 2 - - 1 1
Outputs Terlaksananya pemeliharaan demplot 4 - - 2 2
peremajaan jambu mete
Page 9 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
19 Peremajaan tanaman karet Inputs Dana Rp.000 266.339.382 9.378.030 20.995.855 70.347.411 81.405.500
SDM Org 85 17 17 17 17
Kerangka Acuan Bh 5 1 1 1 1
-
Outputs Terlaksananya peremajaan tanaman Ha 41.323 3.883 4.465 12.325 10.150
karet
20 Rehabilitasi tanaman karet Inputs Dana Rp.000 68.100 68.100 - - -
SDM Org 17 17 - - -
Kerangka Acuan Bh 1 1 - - -
-
Outputs Terlaksananya rehabilitasi tanaman Ha 1 1 - - -
karet
21 Intensifikasi tanaman karet Inputs Dana Rp.000 885.000 885.000 - - -
SDM Org 17 17 - - -
Kerangka Acuan Bh 1 1 - - -
-
Outputs Terlaksananya rehabilitasi tanaman Ha 400 400 - - -
karet
22 Perluasan tanaman karet rakyat Inputs Dana Rp.000 59.376.619 11.881.241 6.387.905 16.630.195 11.594.500
non-revitalisasi di wilayah SDM Org 68 17 17 17 17
perbatasan, pasca konflik dan Kerangka Acuan Bh 4 1 1 1 1
bencana alam
Outputs Terlaksananya perluasan tanaman Ha 11.469 4.233 1.236 3.150 1.350
karet rakyat non-revitalisasi di wilayah
perbatasan, pasca konflik dan bencana
alam
23 Perluasan tanaman karet di KTM Inputs Dana Rp.000 1.390.462 860.062 - 530.400 -
SDM Org 34 17 - 17 -
Kerangka Acuan Bh 2 1 - 1 -
Outputs Terlaksananya perluasan tanaman Ha 517 417 100
karet di KTM
24 Pengembangan tanaman sagu Inputs Dana Rp.000 32.080.000 - - - 16.040.000
SDM Org 34 - - - 17
Kerangka Acuan Bh 2 - - - 1
Page 10 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
Outputs Terlaksananya pengembangan tanamaan Ha 517 417 100
sagu
25 Pembangunan kebun entres Inputs Dana Rp.000 1.503.626 - - 1.503.626 -
tanaman karet SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pembangunan kebun Ha 14 14
entres karet
26 Pemeliharaan kebun entres tanaman Inputs Dana Rp.000 24.215 - - 24.215 -
karet SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pemeliharaan kebun Ha 1,50 1,50
entres tanaman karet
27 Pemeliharaan kebun induk tanaman Inputs Dana Rp.000 141.187 - - 141.187 -
kelapa SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pemeliharaan kebun Ha 22 22
induk tanaman kelapa
28 Pemeliharaan BPT Kelapa Inputs Dana Rp.000 26.142 - - 26.142 -
SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pemeliharaan BPT Ha 4 4
Kelapa
29 Pembangunan kebun induk tanaman Inputs Dana Rp.000 344.971 - - 344.971 -
kelapa SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pembangunan kebun Ha 35
induk tanaman kelapa
30 Penilaian dan penetapan BPT pohon Inputs Dana Rp.000 107.814 - - 107.814 -
induk tanaman kelapa SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Page 11 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
Outputs Terlaksananya penilaian dan Keg 3 3
penetapan BPT pohon induk tanaman
kelapa
31 Pemeliharaan kebun induk tanaman Inputs Dana Rp.000 23.705 - - 23.705 -
jambu mete SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pemeliharaan kebun Ha 5 5
induk tanamn jambu mete
32 Pembangunan kebun induk tanaman Inputs Dana Rp.000 297.811 - - 297.811 -
jambu mete SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pembangunan kebun Ha 30 30
induk tanaman jambu mete
33 Pembangunan kebun induk tanaman Inputs Dana Rp.000 52.444 - - 52.444 -
kemiri sunan SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksanya pembangunan kebun Ha 6 6
induk tanaman kemiri sunan
34 Pemeliharaan demplot peremajaan Inputs Dana Rp.000 138.931 - - 44.070 46.274
kelapa sawit TBM-1 SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pemeliharaan demplot Pkt 1 1
peremajaan kelapa sawit TBM-1
35 Identifikasi dan pendayagunaan Inputs Dana Rp.000 9.048.274 - - 2.870.190 3.013.700
sumberdaya tanaman tahunan SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya identifikasi dan Keg 19 19
pendayagunaan sumberdaya tanaman
tahunan
36 Integrasi tanaman tahunan-ternak Inputs Dana Rp.000 7.203.030 1.427.300 - 2.039.050 1.868.340
SDM Org 68 17 - 17 17
Page 12 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
Kerangka Acuan Bh 4 1 - 1 1
Outputs Terlaksananya integrasi tanaman Klp 60 15 19 13
tahunan-ternak
37 Dinamika kelompok kelapa sawit Inputs Dana Rp.000 4.485.030 - - 1.422.690 1.493.825
SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya dinamika kelompok Org 2.350 2.350
kelapa sawit
38 Dinamika Kelompok karet Inputs Dana Rp.000 3.244.490 - - 1.029.180 1.080.639
SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya dinamika kelompok Org 1.675 1.675
Karet
39 Dinamika kelompok kelapa Inputs Dana Rp.000 4.580.141 - - 1.452.860 1.525.503
SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya dinamika kelompok Org 2.250 2.250
Kelapa
40 Strategi pengembangan Inputs Dana Rp.000 79.443 - - 25.200 26.460
kelembagaan petani (SPKP dan SDM Org - - - - -
MKBD) kelapa Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya strategi pengembangan Org 25 25
kelembagaan petani (SPKP dan MKBD)
kelapa
41 Kepemimpinan dan komunikasi serta Inputs Dana Rp.000 79.443 - - 25.200 26.460
administrasi dan pembukuan (K&K SDM Org - - - - -
dan KA&P)m Kelapa Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya kepemimpinan dan Org 25 25
komunikasi serta administrasi dan
pembukuan (K&K dan KA&P) kelapa
Page 13 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
42 Pengembangan ekonomi rumah Inputs Dana Rp.000 55.484 - - 17.600 18.480
tangga (PERT) kelapa SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pengembangan Org 25 25
ekonomi rumah tangga (PERT) kelapa
43 Dinamika kelompok jambu mete Inputs Dana Rp.000 2.625.843 - - 832.940 874.587
SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya dinamika kelompok Org 1.100 1.100
jambu mete
44 Strategi pengembangan Inputs Dana Rp.000 158.886 - - 50.400 52.920
kelembagaan petani (SPKP dan SDM Org - - - - -
MKBD) jambu mete Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya strategi pengembangan Org 50 50
kelembagaan petani (SPKP dan MKBD)
jambu mete
45 Kepemimpinan dan komunikasi serta Inputs Dana Rp.000 158.886 - - 50.400 52.920
administrasi dan pembukuan (K&K SDM Org - - - - -
dan KA&P) jambu mete Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya kepemimpinan dan Org 50 50
komunikasi serta administrasi dan
pembukuan (K&K dan KA&P) jambu
mete
46 Pengembangan ekonomi rumah Inputs Dana Rp.000 110.968 - - 35.200 36.960
tangga (PERT) jambu mete SDM Org - - - - -
Kerangka Acuan Bh - - - - -
Outputs Terlaksananya pengembangan Org 50 50
ekonomi rumah tangga (PERT) jambu
mete
47 Pembinaan dan pengawalan Inputs Dana Rp.000 2.627.798 - - 833.560 875.238
pemberdayaan kelembagaan petani SDM Org - - - - -
tanaman tahunan Kerangka Acuan Bh - - - - -
Page 14 of 30
No Kel Ind Uraian Satuan Rencana
Kinerja 2010-2014 2010 2011 2012 2013
Rencana TahunanKegiatan/ Sub Kegiatan
Penetapan Indikator Kinerja Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
Outputs Terlaksananya pembinaan dan Keg 23 23
pengawalan pemberdayaan
kelembagaan petani tanaman tahunan
Jumlah kegiatan utama 773.715.660 58.800.280 53.465.711 217.563.709 217.732.534
TP dan Dekon Provinsi/Kab/Kota
Jumlah kegiatan 802.517.745 59.655.930 60.034.211 224.227.234 224.847.068
Direktorat Tanaman Tahunan
Page 15 of 30
2014
663.540
-
-
1
337.916
-
-
1
605.824
-
-
-
363.384
-
-
-
857.139
-
-
-
Rencana Tahunan
Lampiran 1 : Sasaran Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan
Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2010 - 2014
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
Page 16 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
439.622
-
-
-
598.829
17
1
1
657.453,50
17
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Page 17 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
395.549
13
1
14
15
12
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Page 18 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
249.260
1
13
20
10
Page 19 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
630.047
13
1
15
10
5
10
20
10
320.408
13
1
10
774.617
-
-
Page 20 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
216.311
-
-
42.998
-
-
185.551
261.430
-
-
7.599.876
7.584.819
-
-
Page 21 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
12.803.832
-
-
574.182
-
-
197.752
17
1
25
1.552.000
17
1
200
37.500
17
1
100
47.667.366
17
1
20.000
11.108.952
Page 22 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
17
1
4.500
3.307.500
17
1
600
2.448.240
17
1
140
700.000
17
1
7
4.620.000
17
-
800
Page 23 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
3.618.280
17
1
1.200
860.187
17
1
300
-
-
-
-
4.488.950
17
1
1.650
-
-
-
-
-
-
-
-
Page 24 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
84.212.586
17
1
10.500
-
-
-
-
-
-
-
-
12.882.778
-
-
1.500
-
-
-
16.040.000
17
1
Page 25 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Page 26 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
48.587
-
-
3.164.384
-
-
1.868.340
17
Page 27 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
1
13
1.568.516
-
-
1.134.671
-
-
1.601.778
-
-
27.783
-
-
27.783
-
-
Page 28 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
19.404
-
-
918.316
-
-
55.566
-
-
55.566
-
-
38.808
-
-
919.000
-
-
Page 29 of 30
2014
Rencana Tahunan
Target Capaian Indikator Kinerja Tahunan
226.153.426
233.753.302
Page 30 of 30