kata pengantar - bpsdm.pu.go.id...tabel 2 contoh susunan acara seminar ..... 27. kunjungan lapangan...
TRANSCRIPT
Kunjungan Lapangan dan Seminar i
KATA PENGANTAR
Modul Kunjungan Lapangan dan Seminar bertujuan untuk memberikan
pembekalan pemahaman kepada peserta mengenai objek, materi dan
permasalahan yang ditemukan dan diamati pada lokasi objek kunjungan
lapangan. Selanjutnya peserta akan menyiapkan bahan untuk penyusunan
laporan studi kasus yang akan dibahas dalam seminar.
Buku ini disusun dalam 6 (enam) bab, meliputi Pendahuluan, Persiapan
Kunjungan Lapangan, Pelaksanaan Kunjungan Lapangan, Penyusunan
Laporan, Pelaksanaan Seminar, serta Penutup. Modul ini disusun secara
sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari materi dengan lebih
mudah. Penekanan orientasi pembelajaran pada modul ini diisi oleh adanya
pergeseran aktivitas peserta latih dan pelatih yakni dengan menonjolkan
peran aktif peserta pelatihan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada tim penyusun
atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa
terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan
dan peraturan yang terus menerus terjadi. Semoga modul ini dapat
membantu dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat
dan Daerah dalam Bidang Penyelenggaraan Rumah Umum dan Komersial.
Bandung, Desember 2018
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
i i Kunjungan Lapangan dan Seminar
Kunjungan Lapangan dan Seminar i i i
UCAPAN TERIMA KASIH
TIM TEKNIS
Ir. Thomas Setiabudi Aden, M.Sc,Eng (Kepala Pusdiklat JP3IW)
Hasto Agoeng Sapoetro, S.ST., MT (Kepala Bidang TM Perkim)
Deva Kurniawan Rahmadi, ST., M.Sc (Kasubbid Teknik Pelatihan,
Bidang TM Perkim)
Nur Fajri Arifiani, ST., MT., M.Eng (Kasubbid Materi Pelatihan,
Bidang TM Perkim)
TIM PENYUSUN
Siti Budihartati, ST., MT. (Praktisi)
NARASUMBER
Ir. Moch Yusuf Hariagung, MM, MT (Direktur Rumah Umum
dan Komersial)
Suryono Herlambang, ST., M.Sc (Tenaga Ahli)
Diterbitkan Oleh: Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman, dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Bandung, Desember 2018
i v Kunjungan Lapangan dan Seminar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... I
DAFTAR ISI ............................................................................................... III
DAFTAR TABEL .........................................................................................VI
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................VII
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ............................................................ IX
A. Deskripsi ................................................................................... ix
B. Persyaratan ............................................................................... ix
C. Metode..................................................................................... ix
D. Alat Bantu/Media ....................................................................... x
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 2
B. Deskripsi Singkat ........................................................................ 3
C. Kompetensi Dasar....................................................................... 3
D. Indikator Hasil Belajar ................................................................. 3
E. Materi dan Submateri Pokok ....................................................... 4
F. Estimasi Waktu........................................................................... 5
BAB 2 PERSIAPAN KUNJUNGAN LAPANGAN .......................................... 7
A. Indikator Keberhasilan ................................................................ 8
B. Objek/Lokasi Kunjungan Lapangan .............................................. 8
C. Data yang Harus Disiapkan .......................................................... 9
D. Organisasi ................................................................................ 11
E. Jadwal Kegiatan........................................................................ 13
F. Rangkuman .............................................................................. 13
BAB 3 PELAKSANAAN KUNJUNGAN LAPANGAN................................... 15
A. Indikator Keberhasilan .............................................................. 16
Kunjungan Lapangan dan Seminar v
B. Topik Bahasan .......................................................................... 16
C. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 16
D. Pelaksanaan Pengumpulan Data ................................................ 17
E. Rangkuman .............................................................................. 18
BAB 4 PENYUSUNAN LAPORAN .......................................................... 21
A. Indikator keberhasilan .............................................................. 22
B. Penyusunan Laporan ................................................................ 22
C. Rangkuman .............................................................................. 23
BAB 5 PELAKSANAAN SEMINAR .......................................................... 25
A. Indikator keberhasilan .............................................................. 26
B. Persiapan Seminar .................................................................... 26
C. Pelaksanaan Seminar ................................................................ 27
D. Tata Tertib Seminar .................................................................. 28
E. Penilaian Diskusi ....................................................................... 30
F. Ulasan Narasumber .................................................................. 31
G. Rangkuman .............................................................................. 31
BAB 6 PENUTUP ................................................................................ 33
A. Simpulan .................................................................................. 34
B. Tindak Lanjut............................................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 35
BAHAN TAYANG ...................................................................................... 37
vi Kunjungan Lapangan dan Seminar
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jenis Obyek Kunjungan Lapangan ................................................... 8
Tabel 2 Contoh Susunan Acara Seminar .................................................... 27
Kunjungan Lapangan dan Seminar vi i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Contoh Pengaturan Tempat Duduk dalam Seminar .................... 26
vi i i Kunjungan Lapangan dan Seminar
Kunjungan Lapangan dan Seminar i x
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
A. Deskripsi
Kunjungan lapangan merupakan salah satu metode pembelajaran untuk
mengamati fakta di lapangan nyata, sekaligus sebagai ajang untuk
mengintegrasikan berbagai mata pelatihan yang diperoleh di kelas. Mata
pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta sebelum ke lapangan untuk
dapat melihat, merasakan, menemukenali penerapan kebijakan,
program/kegiatan penyelenggaraan rumah umum dan komersial yang
dilaksanakan di daerah, termasuk permasalahan/kendala yang dihadapi,
serta mempelajari langkah-langkah penyelesaian masalah.
Modul pelaksanaan kunjungan lapangan dan seminar terdiri dari 3 (tiga)
bagian, yaitu persiapan kunjungan lapangan, pelaksanaan kunjungan
lapangan, penyusunan laporan dan pelaksanaan seminar.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang
berurutan sesuai tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan, karena
pemahaman setiap materi menjadi dasar pelaksanaan kegiatan berikutnya.
Materi tersebut mencakup panduan dalam melakukan persiapan kunjungan
lapangan, pengumpulan dan pencatatan data pada saat kunjungan lapangan,
melakukan analisis data dan menyusun laporan hasil studi kasus/kunjungan
lapangan, yang akan dibahas dalam seminar. Seminar merupakan kegiatan
akhir pelatihan sebagai evaluasi atau alat ukur tingkat penguasaan peserta
pelatihan setelah mengikuti seluruh rangkaian pelatihan Penyelenggaraan
Rumah Umum dan Komersial.
B. Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini peserta pelatihan dilengkapi dengan data
sekunder berupa hasil studi, Perda, dan peraturan-peraturan lainnya untuk
memudahkan peserta pada saat melakukan konfirmasi data.
C. Metode
Kunjungan lapangan pada dasarnya dilakukan untuk memberikan
pemahaman mengenai penyelenggaraan rumah umum dan komersial yang
nyata dilaksanakan di daerah, termasuk di dalamnya adalah komitmen dan
x Kunjungan Lapangan dan Seminar
prosedur kerja yang ada di lokus. Materi digali dari ceramah, pengamatan,
dan diskusi serta literatur.
D. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan alat
bantu/media pembelajaran tertentu, yaitu :
1. Pada saat penjelasan persiapan kunjungan lapangan:
- LCD/projector
- Laptop
- Papan tulis atau whiteboard dengan penghapusnya
- Flip chart
- Laser pointer
- Bahan tayang
2. Pada saat pemaparan di lokasi kunjungan lapangan:
- LCD/projector
- Laptop
- Bahan tayang
3. Pada saat peninjauan lapangan:
- Buku catatan dan kertas kerja
- Kamera
4. Pada saat seminar:
- LCD/projector
- Laptop
- Papan tulis atau whiteboard dengan penghapusnya
- Flip chart
- Laser pointer
- Bahan tayang dan laporan kunjungan lapangan
Kunjungan Lapangan dan Seminar 1
BAB 1
PENDAHULUAN
2 Kunjungan Lapangan dan Seminar
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman (PKP), baik
yang terkait dengan rumah umum maupun rumah komersial, pemerintah
selain bertindak sebagai regulator dan fasilitator, juga sebagai operator.
Sebagai regulator, pemerintah mengeluarkan berbagai macam peraturan
yang terkait dengan penyelenggaraan perumahan rakyat (dalam hal ini
terkait rumah umum dan komersial), antara lain kebijakan penerapan hunian
berimbang, Rapermen PUPR terkait pembentukan Perhimpunan Pemilik dan
Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS), revisi Kepmen Kimpraswil Nomor
403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah
Sederhana Sehat (Rs Sehat). Sejumlah provinsi dan kabupaten/kota juga
telah menetapkan peraturan daerah terkait PKP, serta terkait prasarana,
sarana, dan utilitas umum (PSU) perumahan dan permukiman. Hal ini
menunjukkan bahwa penyelenggaraan PKP tidak hanya domain pemerintah
pusat melainkan juga pemerintah daerah (Provinsi dan Kab/Kota). Sebagai
fasilitator, pemerintah memfasilitasi penyediaan perumahan dan
permukiman bagi masyarakat, terutama bagi MBR dan memfasilitasi
pelaksanaan kebijakan dan strategi pada tingkat nasional (Pasal 13 huruf g
dan h UU PKP Tahun 2011). Sebagai operator, pemerintah
menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan nasional penyediaan rumah dan pengembangan lingkungan hunian
dan kawasan permukiman dan mengalokasikan dana dan/atau biaya
pembangunan untuk mendukung terwujudnya perumahan bagi MBR (Pasal
13 huruf e dan f UU PKP Tahun 2011).
Melalui mata pelatihan Kunjungan Lapangan dan Seminar ini , para peserta
diharapkan dapat melihat secara langsung tentang pelaksanaan kebijakan
dan program/kegiatan RUK di lapangan, mempelajari permasalahan dan
kendala yang dihadapi, serta mencari solusi. Sebagai unsur aparatur negara
dan abdi masyarakat senantiasa dituntut untuk memiliki kemampuan yang
professional jujur, adil, beretika dan bertanggungjawab dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sangat ditentukan oleh tingkat
Kunjungan Lapangan dan Seminar 3
intelegensia, pengetahuan, kemampuan kerjasama serta pemahaman
terhadap tugas dan fungsi unit organisasi tempat peserta bertugas. Oleh
karena itu hasil laporan kunjungan lapangan dari peserta perlu dituangkan
dalam suatu laporan. Penyusunan laporan ini dilakukan baik secara
perorangan maupun bersama dalam kelompok melalui kegiatan “Group
Decision Making”.
B. Deskripsi Singkat
Kunjungan lapangan merupakan bagian integral dari kegiatan Pelatihan
Penyelenggaraan Rumah Umum dan Komersial serta sebagai sarana bagi
peserta pelatihan untuk mencocokkan antara teori yang diperoleh di kelas,
pengalaman peserta di tempat tugas masing-masing, dan kenyataan yang
diamati di tempat kunjungan. Adapun lokasi/obyek yang akan dikunjungi
tergantung dari keberadaan program/kegiatan penyelenggaraan rumah
umum dan komersial yang ada di lokasi pelaksanaan pelatihan.
Melalui kunjungan lapangan peserta akan dapat mengetahui sejauh mana
pengetahuan yang diperoleh di kelas dapat diterapkan/diimplementasikan
dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan melihat hasil pelaksanaan
program/kegiatan bidang rumah umum dan komersial. Dalam modul ini
dibahas tentang metode dan instrumen pengumpulan data, pelaksanaan
pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan kunjungan
lapangan, serta pelaksanaan seminar.
C. Kompetensi Dasar
Sasaran dari modul kunjungan lapangan dan seminar ini yaitu agar para
peserta mampu melakukan pengumpulan dan mencatat data, identifikasi
masalah, menganalisa data, serta menyusun laporan yang akan dibahas lebih
lanjut dalam seminar.
Pada akhir pembelajaran peserta diharapkan mampu memahami dan
menganalisis objek, materi dan permasalahan yang ditemukan dan diamati
pada lokasi kunjungan lapangan yang dituangkan dalam laporan singkat yang
komprehensif terkait lokasi/obyek yang dikunjungi.
D. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu:
4 Kunjungan Lapangan dan Seminar
1. melaksanakan kunjungan lapangan pada objek/lokasi yang telah
ditentukan, sesuai dengan pembagian kelompok, dan tema/topik
penugasan untuk setiap kelompok;
2. melakukan pengumpulan data sesuai penugasan setiap kelompok dan
mencatat informasi yang diperoleh dari lokasi kunjungan lapangan;
3. menyusun laporan dan melaksanakan presentasi dalam seminar hasil
kunjungan lapangan.
E. Materi dan Submateri Pokok
Materi dan submateri pokok dalam Mata Pelatihan ini adalah:
1. Persiapan Kunjungan Lapangan
a. Indikator Keberhasilan
b. Objek dan Materi
c. Organisasi
d. Jadwal Kegiatan
e. Rangkuman
2. Pelaksanaan Kunjungan Lapangan
a. Indikator Keberhasilan
b. Topik Bahasan
c. Metode Pengumpulan Data
d. Pelaksanaan Pengumpulan Data
e. Rangkuman
3. Penyusunan Laporan Lapangan
a. Indikator Keberhasilan
b. Penyusunan Laporan
c. Rangkuman
4. Pelaksanaan Seminar
a. Indikator Keberhasilan
b. Persiapan Seminar
c. Pelaksanaan Seminar
d. Tata Tertib Seminar
e. Rangkuman
Kunjungan Lapangan dan Seminar 5
F. Estimasi Waktu
Rincian pelaksanaan Kunjungan Lapangan dan Seminar, sebagai berikut:
1. Persiapan/Penjelasan Kunjungan Lapangan 2 JP
2. Pelaksanaan Kunjungan Lapangan 8 JP
3. Penyusunan Laporan (dilakukan secara kerja mandiri)
4. Seminar 5 JP
Seluruh alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan kunjungan
lapangan dan seminar pada Pelatihan Penyelenggaraan Rumah Umum dan
Komersial ini adalah 15 (Lima Belas) jam pelajaran.
6 Kunjungan Lapangan dan Seminar
Kunjungan Lapangan dan Seminar 7
BAB 2
PERSIAPAN KUNJUNGAN LAPANGAN
8 Kunjungan Lapangan dan Seminar
Persiapan Kunjungan Lapangan
A. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan dapat
mempersiapkan diri atau kelompok sebelum pelaksanaan kunjungan
lapangan; yang meliputi memahami tujuan dan sasaran kunjungan lapangan;
memahami tugas dan pembagian Kelompok; memahami karakteristik lokasi/
obyek kunjungan termasuk memahami teknik survei serta mampu menyusun
rencana pengambilan foto di lokasi kunjungan lapangan.
B. Objek/Lokasi Kunjungan Lapangan
Objek kunjungan lapangan adalah lokasi yang di dalam operasionalnya dapat
dijadikan objek pengamatan, objek pembanding dan bermanfaat bagi
seluruh peserta dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang
penyelenggaraan rumah umum dan komersial, dan sebagai masukan dalam
pelaksanaan tugas di tempatnya masing-masing.
Lokasi kunjungan lapangan adalah tempat pelaksanaan program/kegiatan
yang terkait dengan penyelenggaraan rumah umum dan komersial yang
dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, BUMD, Perusahaan,
Swasta maupun organisasi lain, meliputi:
Tabel 1 Jenis Obyek Kunjungan Lapangan
No. Jenis Obyek Kunjungan Lapangan Lokasi 1. Perumahan yang mendapat bantuan PSU Bandung, Yogyakarta,
Banjarmasin, Maros, Semarang, Palembang
2. Rusun yang sudah membentuk P3SRS Surabaya 3. Perumahan yang sudah menerapkan
Hunian Berimbang Tangerang Selatan
4. Kawasan Superblock Semarang
5. Kawasan Transit Oriented Development Depok 6. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) Surabaya
Kunjungan Lapangan dan Seminar 9
Pemilihan lokasi/objek kunjungan lapangan, berdasarkan pertimbangan:
1. Program/kegiatan/obyek yang berada di lokasi penyelenggaraan
pelatihan;
2. Disesuaikan dengan jumlah kelompok/peserta; serta
3. Kesepakatan antara widyaiswara, penyelenggara pelatihan, dan pemberi
izin pada lokasi yang di kunjungi.
C. Data yang Harus Disiapkan
Kunjungan lapangan pada dasarnya dilakukan untuk memberikan
pemahaman tentang penyelenggaraan rumah umum dan komersial yang
telah dilaksanakan oleh instansi, termasuk di dalamnya adalah komitmen
dan prosedur kerja yang ada di lokus.
Data yang harus disiapkan oleh pihak instansi/pengelola dari obyek/lokasi
kunjungan lapangan, antara lain sebagai berikut:
1. Perumahan yang mendapat bantuan PSU
Lokasi pembangunan Bantuan Stimulan PSU perumahan umum berupa
perumahan yang pembangunan PSU-nya sudah selesai atau yang masih
dalam tahap pembangunan.
Data yang harus disiapkan antara lain:
a. Gambaran umum lokasi proyek/perumahan;
b. Data umum pengembang;
c. Siteplan, tipe bangunan rumah umum, kelengkapan PSU, dll.;
d. Jumlah dan bentuk bantuan PSU;
e. Manfaat dari pemberian bantuan PSU;
f. Permasalahan/kendala yang dihadapi dan langkah penyelesaian
masalah;
g. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
2. Rusun yang sudah membentuk P3SRS
Data yang harus disiapkan antara lain:
a. Gambaran umum rumah susun;
b. Data umum penghuni rusun;
c. Proses pembentukan P3SRS;
d. Keanggotaan P3SRS;
10 Kunjungan Lapangan dan Seminar
e. AD/ART;
f. Program kerja P3SRS;
g. Kerjasama pengelolaan rusun;
h. Permasalahan/kendala yang dihadapi dan langkah penyelesaian
masalah;
i. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
3. Perumahan yang sudah menerapkan Hunian Berimbang
Data yang harus disiapkan antara lain:
a. Gambaran umum lokasi proyek/perumahan;
b. Data umum pengembang;
c. Siteplan, tipe bangunan rumah umum, kelengkapan PSU, dll.;
d. Desain dan harga rumah per tipe;
e. Upaya yang dilakukan untuk pemasaran;
f. Tingkat hunian;
g. Permasalahan/kendala yang dihadapi dan langkah penyelesaian
masalah;
h. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
4. Kawasan Superblock
Data yang harus disiapkan antara lain:
a. Gambaran umum lokasi kawasan superblock (termasuk fungsi
campuran);
b. Siteplan (blockplan), kelengkapan PSU, dll.;
c. Data hunian/sarusun (tipe, jumlah, harga, dll);
d. Upaya yang dilakukan untuk pemasaran;
e. Progress penjualan sarusun (hunian) yang dicapai saat ini;
f. Permasalahan/kendala yang dihadapi dan langkah penyelesaian
masalah;
g. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
5. Kawasan Transit Oriented Development (TOD)
Data yang harus disiapkan antara lain:
a. Gambaran umum lokasi kawasan TOD;
b. Regulasi TOD;
c. Siteplan (blockplan), kelengkapan PSU, dll.;
Kunjungan Lapangan dan Seminar 11
d. Data hunian/sarusun (tipe, jumlah, harga, dll);
e. Upaya yang dilakukan untuk pemasaran;
f. Progress penjualan sarusun (hunian) yang dicapai saat ini;
g. Permasalahan/kendala yang dihadapi dan langkah penyelesaian
masalah;
h. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
6. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Data yang harus disiapkan antara lain:
a. Struktur organisasi dan uraian tugas;
b. Prosedur pengajuan izin;
c. Jangka waktu proses penyelesaian perizinan;
d. Keuntungan/manfaat yang diperoleh;
e. Permasalahan/kendala yang dihadapi dan langkah penyelesaian
masalah;
f. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
D. Organisasi
1. Peserta
Dalam pelaksanaan kunjungan lapangan, peserta dibagi ke dalam kelompok
kecil dengan jumlah 5-6 orang.
Beberapa pertimbangan dalam pembagian kelompok, sebagai berikut:
a. Keseimbangan jumlah peserta laki-laki dan perempuan dalam setiap
kelompok.
b. Pemisahan kelompok bagi peserta yang berasal dari daerah/instansi
yang sama.
c. Pemisahan kelompok bagi peserta dengan latar belakang pendidikan
yang sama.
Dengan demikian dalam satu kelompok terdapat keberagaman asal
daerah/instansi, latar belakang pendidikan, serta pemerataan peserta laki-
laki dan perempuan.
Pembagian kelompok disesuaikan dengan jumlah peserta diskusi dan topik
bahasan disesuaikan dengan lokasi obyek kunjungan lapangan.
12 Kunjungan Lapangan dan Seminar
Susunan kepengurusan masing-masing kelompok, adalah:
a. Ketua Kelompok;
b. Moderator;
c. Penyaji;
d. Notulis;
e. Narasumber kelompok (1-2 orang); dan
f. Editor (1-2 orang).
Catatan:
Masing-masing kelompok agar membagi tugas di dalam kelompoknya
masing-masing, kecuali MODERATOR dan PENYAJI akan ditunjuk/diundi
oleh widyaiswara sesaat sebelum pelaksanaan seminar. Dengan
demikian seluruh peserta diharapkan “siap” untuk menjadi Penyaji atau
Moderator.
Tugas masing-masing adalah:
a. Ketua Kelompok adalah yang memimpin kelompok masing-masing
dan membagi tugas/peran setiap anggota kelompok dalam
pelaksanaan kegiatan diskusi, termasuk membagi tugas siapa yang
bertanya dan yang menjawab pertanyaan dalam kelompoknya.
b. Moderator adalah yang memimpin jalannya pelaksanaan kegiatan
diskusi dari awal sampai akhir diskusi setiap kelompok. Moderator
berasal dari kelompok lainnya.
c. Penyaji makalah adalah yang bertugas untuk menyampaikan
makalah dari kelompoknya sesuai topik yang sudah ditentukan.
d. Notulis adalah yang bertugas untuk mencatat semua proses diskusi
selama presentasi kelompok dalam diskusi, kemudian membantu
pimpinan sidang untuk menyimpulkan hasil diskusi.
e. Narasumber kelompok adalah orang yang memberikan masukan-
masukan selama proses diskusi, terutama terkait dengan data dan
informasi yang telah diperoleh pada saat kunjungan lapangan.
f. Editor adalah orang yang melakukan tugas teknis berupa perbaikan
dan pemeriksaan laporan sesuai kaidah yang berlaku. Pekerjaan
editing ini juga meliputi kesalahan penulisan (data/fakta), kesalahan
bahasa (ejaan, tanda baca, penawaran, dsb), dan konsistensi dalam
penulisan.
Kunjungan Lapangan dan Seminar 13
2. Pelaksanaan Kunjungan Lapangan
Kunjungan lapangan dipimpin oleh seorang pejabat/petugas dari instansi
penyelenggara pelatihan, didampingi oleh widyaiswara. Di samping itu juga
dibantu oleh staf administrasi dan teknis yang berfungsi untuk memfasilitasi
pelaksanaan kunjungan lapangan.
E. Jadwal Kegiatan
Untuk kelancaran pelaksanaan kunjungan lapangan, perlu dilakukan
persiapan yang terkoordinasi antara penyelenggara, narasumber/
pembimbing dan peserta serta unit kerja yang akan dijadikan lokus
pembelajaran kunjungan lapangan.
Kegiatan kunjungan lapangan supaya mendapat hasil yang maksimal maka
dilakukan beberapa kegiatan persiapan yaitu :
1. Pembahasan rencana kunjungan lapangan dengan penyelenggara
pelatihan, pembimbing dan peserta;
2. Penyelesaian administrasi keperluan kunjungan lapangan;
3. Penjajakan lokus oleh penyelenggara pelatihan;
4. Pembagian kelompok dan kisi-kisi penugasan untuk setiap kelompok;
5. Penyiapan dan penyusunan daftar pertanyaan.
Kegiatan kunjungan lapangan dilaksanakan dalam satu hari, diharapkan
dapat memberikan gambaran manfaat yang besar dan dapat disajikan untuk
menyusun laporan dan presentasi.
F. Rangkuman
Kunjungan lapangan merupakan suatu bentuk sarana bagi peserta untuk
mengamati kondisi nyata lapangan dibandingkan terhadap teori yang sudah
diperoleh selama pembelajaran di kelas. Penyelenggara pelatihan harus
melakukan persiapan kunjungan lapangan dengan sebaik-baiknya agar
kunjungan lapangan dapat berjalan dengan lancar, mulai dari mencari lokus
kunjungan lapangan, koordinasi dengan pejabat setempat, pembagian
kelompok, jadwal perjalanan, dan lain sebagainya. Peserta pelatihan juga
harus melakukan persiapan kunjungan lapangan dengan sebaik-baiknya,
mencakup pembagian tugas anggota kelompok, persiapan pengumpulan
14 Kunjungan Lapangan dan Seminar
data, sehingga penyusunan laporan kunjungan lapangan dan diskusi dapat
dilaksanakan dengan baik.
Kunjungan Lapangan dan Seminar 15
BAB 3
PELAKSANAAN KUNJUNGAN LAPANGAN
16 Kunjungan Lapangan dan Seminar
Pelaksanaan Kunjungan Lapangan
A. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan mampu
melakukan pengumpulan data sesuai topik penugasan masing-masing
kelompok.
B. Topik Bahasan
Kisi-kisi bahasan untuk setiap obyek observasi lapangan disesuaikan dengan
penugasan/topik untuk masing-masing kelompok, yaitu:
1. Perumahan yang mendapat bantuan PSU;
2. Rusun yang sudah membentuk P3SRS;
3. Perumahan yang sudah menerapkan Hunian Berimbang;
4. Kawasan Superblock;
5. Kawasan Transit Oriented Development; serta
6. Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Fokus pembahasan, meliputi:
1. Hasil pengamatan/evaluasi terhadap kinerja obyek kunjungan
lapangan;
2. Permasalahan/kendala pelaksanaan kebijakan/program/kegiatan;
3. Kesimpulan dan Rekomendasi untuk mengatasi permasalahan/
kendala.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode atau cara adalah pengetahuan tentang cara-cara (Science of
methods). Dalam konteks kunjungan lapangan ini “metode” adalah “totalitas
cara” untuk melakukan pengamatan guna menemukan kebenaran sesuai
teori (science).
Kegiatan observasi lapangan dimaksudkan untuk melakukan pengamatan
secara langsung yang didasari oleh kebenaran ilmiah. Adapun kegiatan
pengamatan dilakukan guna menggali dan mengumpulkan data yang
menjadi kebutuhan dan relevan sesuai dengan tema “Penyelenggaraan
Rumah umum dan komersial bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Kunjungan Lapangan dan Seminar 17
(MBR)”. Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data. Instrumen mudah
dibayangkan bila apa yang diukur jelas (tangible).
Adapun instrumen yang perlu dipersiapkan, antara lain:
1. Kuesioner.
2. Tools wawancara.
3. Tools kunjungan lapangan.
Masing-masing kelompok agar menyiapkan kuesioner/pertanyaan sesuai
dengan kisi-kisi penugasan untuk setiap kelompok.
D. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah kegiatan yang paling penting dalam melakukan
observasi lapangan. Semua kegiatan observasi lapangan yang dilakukan
dengan pengamatan dimaksudkan untuk pengumpulan data, sehingga tanpa
data observasi lapangan tidak berguna dan tidak akan menghasilkan hasil
kajian.
Dengan mempersiapkan instrumen pengumpulan data maka peserta dapat
dengan cepat dan terarah dalam pengambilan data dalam waktu singkat.
Kegiatan observasi lapangan dalam waktu 1 (satu) hari harus dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.
Observasi lapangan yang telah mempersiapkan instrumen seperti di atas
akan menguji instrumen sehingga dapat digunakan untuk mencari data dari
kegiatan mendengarkan dan pengamatan di lokus. Data yang dimaksud
adalah segala sesuatu yang ditemukan di lapangan yang ada relevansinya
dengan topik pembahasan yang sudah dicatat (record). Segala sesuatu itu
bisa dokumen, sarana dan prasarana, SDM, kebijakan, sistem dan prosedur,
dan lain-lain.
Agenda yang dilakukan pada saat pengumpulan data (kunjungan lapangan)
adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti ceramah/presentasi pejabat/pengelola di lokus kunjungan
lapangan berkaitan dengan kebijakan dan program rumah umum dan
komersial bagi MBR di wilayah/lokus observasi lapangan.
2. Mempelajari dan mengkaji dokumen-dokumen yang relevan dengan
topik bahasan;
18 Kunjungan Lapangan dan Seminar
3. Melakukan wawancara untuk mendapatkan data/informasi dengan
menggunakan instrumen yang telah disiapkan.
Data yang diperoleh dari hasil observasi lapangan dapat dikelompokkan
dalam jenis data sebagai berikut:
1. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka;
2. Data kualitatif adalah data yang berbentuk non angka seperti kondisi
baik, jelek;
3. Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya;
4. Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya, biasanya diambil dari dokumen atau informasi dari orang
lain yang tidak terlibat dengan kegiatan tersebut;
5. Data nominal adalah data yang meskipun dapat dirubah menjadi angka,
tidak memiliki nilai kuantitas apapun. Angka-angka yang nampak hanya
berfungsi sebagai label atau kode;
6. Data Ordinal adalah data yang tidak memiliki nilai kuantitas tetapi masih
dapat menunjukkan perbedaan tingkatan satu hal dengan hal yang
lainnya;
7. Data Internal adalah data yang memiliki nilai kuantitas tertentu, tetapi
tidak memiliki nilai nol mutlak;
8. Data Ratio adalah data yang memiliki nilai kuantitas tertentu dan dalam
skala pengukurannya mempunyai nilai nol mutlak;
9. Data Kontinyus adalah data yang belum dikelompokkan sehingga antara
satu nilai (data) dengan nilai lainnya dapat dibedakan secara jelas
menurut satuannya.
E. Rangkuman
Metode sebagai bentuk atau cara yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran adalah dengan melakukan pengamatan guna menemukan
kebenaran sesuai teori. Suatu metode dapat diterapkan berkaitan dengan
kegiatan pengumpulan data/informasi yang menjadi kebutuhan dan relevan
sesuai dengan topik kajian dengan persiapan. Selanjutnya dengan
menggunakan instrumen dalam bentuk kuesioner, pedoman wawancara, dan
pedoman kunjungan lapangan.
Pengumpulan data merupakan hal yang paling krusial pada saat kunjungan
lapangan, karena data yang diperoleh harus benar dan akurat. Apabila data
Kunjungan Lapangan dan Seminar 19
kurang lengkap dan tidak akurat, maka hasil analisa dan rekomendasi
menjadi tidak tepat. Perlu kerjasama tim/kelompok yang solid pada saat
kunjungan lapangan dan pengumpulan data.
20 Kunjungan Lapangan dan Seminar
Kunjungan Lapangan dan Seminar 21
BAB 4
PENYUSUNAN LAPORAN
22 Kunjungan Lapangan dan Seminar
Penyusunan Laporan
A. Indikator keberhasilan
Setelah mempelajari materi ini, peserta pelatihan diharapkan mampu
melakukan analisis sesuai data lapangan yang dihasilkan, guna penyusunan
laporan dan membuat presentasi sesuai kegiatan observasi lapangan.
B. Penyusunan Laporan
Pada akhir kegiatan kunjungan lapangan adalah menyusun laporan hasil
kunjungan lapangan yang terkait dengan topik bahasan dari masing-masing
kelompok.
Dalam penulisan laporan hasil kunjungan lapangan ini, masing-masing
kelompok melakukan “Identifikasi dan Analisis Masalah” dan/atau “Analisis
dan alternatif pemecahan masalah”. Di bagian ini peserta dituntut untuk
mengerahkan segala kemampuan analisisnya dengan menggunakan dasar
pemikiran teori yang relevan untuk menganalisis penyebab dari suatu
permasalahan dan menyampaikan alternatif-alternatif pemecahan yang
tepat
Beberapa pertanyaan perlu dipertimbangkan agar hasil analisis dapat
dilakukan secara obyektif, efektif dan efisien antara lain:
1. Data dan informasi apa saja yang perlu dilaporkan?
2. Bagaimana dan dengan teknik apa analisis dilakukan?
3. Bagaimana dan dalam bentuk apa data dan informasi yang ada
disajikan?
4. Bagaimana kaitan temuan dengan permasalahan dalam topik kajian
dan kerangka berpikir kunjungan lapangan?
Secara garis besar sistematika laporan adalah:
1. Pendahuluan
2. Isi
3. Penutup
Kunjungan Lapangan dan Seminar 23
Contoh sistematika laporan adalah sebagai berikut:
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
a. Latar belakang, menguraikan mengenai tujuan kunjungan
lapangan, fokus bahasan yang diangkat, serta teknik
pengumpulan data dan informasi.
b. Perumusan Masalah
Bab II Gambaran Umum
Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum kondisi
lokasi/obyek kunjungan lapangan.
Bab III Identifikasi Masalah
Pada bab ini diuraikan identifikasi masalah pelaksanaan kebijakan/
program/kegiatan rumah umum dan komersial di lokasi/obyek
kunjungan lapangan.
Bab IV Analisa dan Alternatif Pemecahan Masalah
Pada bab ini dilakukan analisis terhadap sebab-sebab masalah dan
dikembangkan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan
memperhatikan sumber daya yang dimiliki dan kemampuan
organisasi.
Bab IV Penutup
a. Kesimpulan
b. Rekomendasi
Daftar Pustaka
Lampiran
C. Rangkuman
Penyusunan laporan hasil kunjungan lapangan perlu kejelasan dan
kelengkapan tentang apa yang disusun.
Penyusunan laporan kunjungan lapangan, harus proporsional dan terdapat
keseimbangan tentang apa yang akan dipaparkan, serta harus diperhatikan
pula obyektivitas sesuai fakta yang didapat sebagai data/informasi.
24 Kunjungan Lapangan dan Seminar
Kunjungan Lapangan dan Seminar 25
BAB 5
PELAKSANAAN SEMINAR
26 Kunjungan Lapangan dan Seminar
Pelaksanaan Seminar
A. Indikator keberhasilan
Setelah mempelajari materi ini, peserta pelatihan diharapkan mampu
melakukan seminar tentang hasil kunjungan lapangan sesuai penugasan
masing-masing kelompok.
B. Persiapan Seminar
Penyelenggara pelatihan harus menyediakan ruang diskusi yang memadai
dan sesuai untuk pelaksanaan diskusi. Hal yang perlu diperhatikan yaitu cara
mengatur (formasi) tempat duduk. Agar diusahakan formasi yang digunakan
dengan cara membagi peserta ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap
kelompok mempunyai meja pertemuannya sendiri-sendiri.
Contoh pengaturan tempat duduk dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1 Contoh Pengaturan Tempat Duduk dalam Seminar
Kunjungan Lapangan dan Seminar 27
C. Pelaksanaan Seminar
Seminar/diskusi dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
oleh Penyelenggara Pelatihan, pada ruang yang ditentukan lengkap dengan
peralatan yang diperlukan oleh Peserta, Narasumber, dan lainnya.
Rincian pelaksanaan diskusi sebagai berikut:
1. Topik diskusi untuk masing-masing kelompok sesuai dengan
penugasan yang telah ditentukan pada saat persiapan kunjungan
lapangan.
2. Peserta yang ditugaskan sebagai moderator, bertugas memandu
acara pemaparan kelompok lainnya, sesuai jadwal yang disusun oleh
widyaiswara.
Contoh susunan acara diskusi (apabila ada 4 kelompok), sebagai berikut:
Tabel 2 Contoh Susunan Acara Seminar
No Waktu/Jam Penyaji Moderator Penanya
1 08.00 – 08.15 Persiapan Seminar
2 08.15 – 09.00 Kelompok 1 Kelompok 2 Kel 2, 3, 4
3 09.00 – 09.45 Kelompok 2 Kelompok 3 Kel 1, 3, 4
4 09.45 – 10.30 Kelompok 3 Kelompok 4 Kel 1, 2, 4
4 10.30 – 10.45 Coffee Break
5 10.45 – 11.30 Kelompok 4 Kelompok 1 Kel 1, 2, 3
6 11.30 – 12.00 Kesimpulan Seminar
Secara garis besar, susunan acara diskusi untuk setiap kelompok dapat
dibuat seperti berikut:
1. Pembukaan oleh moderator;
2. Penyajian materi oleh penyaji;
3. Diskusi;
4. Penyimpulan;
5. Penutup.
Contoh pengaturan waktu untuk setiap kelompok, sebagai berikut:
28 Kunjungan Lapangan dan Seminar
Jadwal acara dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan/kondisi pada saat
pelaksanaan diskusi.
D. Tata Tertib Seminar
Seminar dimulai dengan pengantar singkat dari moderator, dan dilanjutkan
dengan pemaparan oleh kelompok sesuai gilirannya. Di dalam seminar
dilakukan diskusi dua arah, sehingga tidak ada seorangpun yang lebih
mendominasi pembicaraan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Moderator supaya diskusi
berjalan baik, yaitu:
Moderator hanya mempersilakan kepada seluruh Peserta Pelatihan
saja, dan bukan kepada para Narasumber, Widyaiswara ataupun
Penyelenggara.
Moderator haruslah berperan agar dapat menjaring berbagai
pertanyaan dari kelompok yang tidak presentasi dan jawaban dari
kelompok yang presentasi selama waktu yang ditetapkan pada sesi
itu.
Bila ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti yang berbeda
oleh beberapa orang, moderator harus menunjukkan itu dan
membuat kesepakatan dalam arti apa istilah itu dipakai sebelum
melanjutkan diskusi.
Etika harus diperhatikan dalam sebuah diskusi, seperti halnya di
sebuah meja makan. Bahasa harus santun dan tidak merendahkan.
Moderator harus terlebih dahulu memberikan contoh yang dapat
diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti diskusi tidak bisa
dilakukan dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan tawa
Pengaturan waktu Setiap Kelompok:
Persiapan : 2 menit
Presentasi : 18 menit
Diskusi/Tanya jawab : 20 menit
Masukan/Tanggapan Narasumber & Widyaiswara : 5 menit
Kunjungan Lapangan dan Seminar 29
dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam diskusi. Tidak
ada yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide
kreatif yang kadang membangkitkan tawa.
1. Tata Cara Presentasi
a. Menyiapkan makalah yang sesuai dengan topik yang dibahas. Tidak
menambahkan materi diluar topik yang dibahas, kecuali ada
keterkaitannya yang kuat terhadap topik yang dibahas.
b. Menyampaikan makalah secara terstruktur dengan baik dan runtun,
sehingga mudah dicerna oleh peserta.
c. Menerima kritik dan saran dari berbagai pihak.
d. Menjawab pertanyaan dengan objektif, dan terstruktur dengan baik
2. Tata Cara Peserta dalam Diskusi
a. Memahami makalah yang akan disampaikan, sehingga dapat ikut
berpartispasi dalam memberikan ide, pendapat dan gagasan.
b. Bersikap sopan santun.
c. Ikut menjaga kelancaran jalannya diskusi.
d. Tidak membuat gaduh.
e. Mendengarkan penyajian makalah dengan serius.
f. Peserta tidak melontarkan pertanyaan selama penyaji
menyampaikan makalah. Peserta akan diberikan sesi khusus untuk
bertanya.
g. Peserta jika akan mengajukan pertanyaan, agar mengangkat tangan.
Bila moderator mempersilakan barulah bertanya. Pertanyaan dengan
singkat dan jelas, dan tidak memberikan kesan pertanyaan yang
berbelit-belit.
3. Tata Cara dalam Mengajukan Pertanyaan pada saat Diskusi
Setelah penyaji selesai menyampaikan pemaparan sesuai topik yang
ditentukan, agenda berikutnya adalah diskusi atau tanya jawab.
Diskusi merupakan suatu proses untuk mendapatkan solusi dari suatu
masalah yang dilakukan secara bersama-sama, dengan dasar pertimbangan
30 Kunjungan Lapangan dan Seminar
intelektual. Dengan demikian kegiatan diskusi adalah untuk mencari solusi
secara bersama.
Peserta harus berperan aktif dalam mengikuti diskusi, untuk itu para peserta
diskusi harus menguasai betul-betul topik yang dibahas sehingga dapat
menanggapi secara baik dan proporsional.
Bentuk tanggapan dari para peserta diskusi adalah dapat berupa pertanyaan,
sanggahan, atau meluruskan pernyataan dari penyaji makalah. Peran peserta
diskusi dalam mengajukan pertanyaan, harus memenuhi beberapa kriteria,
diantaranya adalah:
Pertanyaan harus jelas, fokus dan mengenai sasaran, sehingga tidak
terkesan berbelit-belit.
Kalimat dalam pertanyaan menggunakan kalimat yang benar dan
sopan.
Kalimat dalam pertanyaan tidak mengesankan hanya menyalahkan
penyaji dalam menyampaikan makalahnya.
E. Penilaian Diskusi
Penilaian diskusi secara garis besar meliputi 3 (tiga ) aspek, yaitu :
a) Aspek substansi dan keutuhan penyampaian ide/gagasan/pesan yang
meliputi:
‐ sistematika;
‐ kelengkapan data, perumusan masalah;
‐ gagasan pengembangan;
‐ inovasi dalam pengembangan gagasan;
‐ dan sebagainya.
b) Aspek presentasi dan kelengkapan bahan informasi; yang meliputi:
‐ kelengkapan slide/tayangan;
‐ tampilan penyampaian;
‐ inovasi bahan tayang;
‐ penggunaan alat peraga;
‐ dan sebagainya.
Kunjungan Lapangan dan Seminar 31
c) Aspek partisipasi yang meliputi:
‐ keterlibatan peserta dalam diskusi;
‐ keaktifan tanya-jawab;
‐ upaya agar menarik minat;
‐ dan sebagainya.
F. Ulasan Narasumber
Pada bagian akhir sesi presentasi tiap kelompok, narasumber/instruktur/
Fasilitator/pengajar diharapkan dapat memberikan komentar atau penilaian
presentasi yang dilakukan (waktu yang diberikan sekitar 5-10 menit). Secara
garis besar, ulasan tersebut memberikan penilaian umum terhadap
presentasi yang telah disampaikan, yang meliputi:
a) Aspek substansi, antara lain:
- apakah materi yang disampaikan telah sejalan dengan tema
kelompoknya;
- sistematika;
- data;
- konsistensi konsep dan gagasan;
- bagian mana yang telah jelas; dan bagian mana yang masih
kurang fokus;
- keinovatifan ide;
- dan sebagainya.
b) Aspek presentasi, antara lain:
- mengulas cara presentasi yang benar;
- menggunakan alat bantu point laser;
- kualitas bahan tayang;
- sistematika penyampaian;
- persiapan yang harus dilakukan sebelum presentasi;
- dan sebagainya.
G. Rangkuman
Diskusi dilaksanakan bertujuan agar peserta diklat terbiasa mengemukakan
pendapat dan menyelesaikan masalah akademik secara ilmiah, dan
menguasai teknik penyelenggaraan diskusi sebagai suatu bentuk pertemuan
ilmiah. Selain itu juga diskusi dimaksudkan agar seluruh peserta pelatihan
32 Kunjungan Lapangan dan Seminar
mampu menyampaikan pendapat buah pikiran dalam diskusi sebagai forum
komunikasi akademik. Diskusi adalah sebuah diskusi dua arah, sehingga tidak
ada seorangpun yang lebih mendominasi pembicaraan.
Seluruh peserta diskusi diharapkan mengikuti diskusi secara beretika, mulai
dari pembukaan oleh moderator, penyajian makalah, maupun pengajuan
pertanyaan dan penyampaian jawaban dalam diskusi. Apabila seluruh
peserta diskusi dapat mengikuti tata tertib diskusi, maka diskusi dapat
berjalan dengan lancar dan baik.
Kunjungan Lapangan dan Seminar 33
BAB 6
PENUTUP
34 Kunjungan Lapangan dan Seminar
PENUTUP
A. Simpulan 1. Kegiatan kunjungan lapangan diharapkan dapat membantu peserta
pelatihan dalam melihat sejauh mana pengetahuan yang didapatkan di
kelas dapat diimplementasikan di lapangan.
2. Kegiatan penyusunan laporan kunjungan lapangan diharapkan dapat
meningkatkan kerjasama kelompok dan membangkitkan prakarsa
peserta untuk menyampaikan ide/gagasan dalam bentuk
laporan/makalah dan bahan presentasi dari hasil pengamatan/observasi
dan pengumpulan data selama kunjungan lapangan.
3. Melalui kegiatan diskusi, peserta pelatihan diharapkan dapat
mengaktualisasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama
pembelajaran di kelas maupun pada saat kunjungan lapangan. Dalam
melaksanakan diskusi, peserta diharapkan dapat berdiskusi secara
beretika, mulai dari pembukaan oleh moderator, penyajian makalah,
maupun pengajuan pertanyaan dan penyampaian jawaban dalam
diskusi.
B. Tindak Lanjut Melalui Modul Kunjungan Lapangan dan Seminar untuk Pelatihan
Penyelenggaraan Rumah Umum dan Komersial ini, peserta diharapkan dapat
menyusun laporan pelaksanaan program/kegiatan penyelenggaraan rumah
umum dan komersial pada obyek kunjungan lapangan (studi kasus) serta
mampu melaksanakan diskusi studi kasus. Dengan melakukan studi kasus,
peserta dapat mencoba menerapkan, mendalami, dan mengevaluasi kembali
pemahamannya terhadap kebijakan, program dan kegiatan yang terkait
dengan bidang penyelenggaraan rumah umum dan komersial.
Kunjungan Lapangan dan Seminar 35
DAFTAR PUSTAKA
H.M. Mansyur dan Titiek Rostiah, Kunjungan lapangan, Bahan Ajar
pelatihanpim IV, LANRI- Jakarta 2001
Irawan, Prasetya, Dr, M.Sc, Logika dan Prosedur Penelitian, Lembaga
Administrasi Negara RI. STIA-LAN Press
Soedjadi, Drs, F.X, MPA. (1995). Organisasi dan Metode, Jakarta: PT. Gunung
Agung
Soeparman, Atwi, Prof, DR, M.Sc. Model-Model Pembelajaran Interaktif,
Jakarta
Diskusi.jogjaprov.go.id/v2/.../10-diskusi-pim-iii/...40:observasi-lapangan
36 Kunjungan Lapangan dan Seminar
Kunjungan Lapangan dan Seminar 37
BAHAN TAYANG