kasus phar-mor inc

46
KASUS PHAR-MOR INC.

Upload: radillawidyastuti

Post on 26-Oct-2015

853 views

Category:

Documents


58 download

DESCRIPTION

Kasus Phar-mor

TRANSCRIPT

Page 1: KASUS PHAR-MOR INC

KASUS PHAR-MOR INC.

Page 2: KASUS PHAR-MOR INC

KELOMPOK 1

RADILLA WIDYASTUTIRIZQA ANITA

MEGA HERLINDAADE KURNIATI

NURUL BADRIYAH

Page 3: KASUS PHAR-MOR INC

LANDASAN TEORI

Page 4: KASUS PHAR-MOR INC

Profesi Akuntan Publik

Pentingnya Profesi

Akuntan Publik

Expectations Gap

Kegagalan Bisnis, Kegagalan Audit dan Risiko Audit

Page 5: KASUS PHAR-MOR INC

Tanggung Jawab Auditor

Common Law

Undang-Undang Statuter

UU No. 5 Tahun 2011

Page 6: KASUS PHAR-MOR INC

Tanggung Jawab Auditor

Kewajiban Hukum Auditor menurut Common Law:

1. Kewajiban Kepada Klien

a).Hukum Kontrak (contrack law)

b)Hukum Kerugian (tort law)

Kelalaian yang biasa (ordinary negligenci)

Kelalaian kotor (gross negligence)

Kecurangan (fraud)

2. Kewajiban Terhadap Pihak Ketiga

Page 7: KASUS PHAR-MOR INC

Tanggung Jawab Auditor

Bentuk Pembelaan Auditor Terhadap Tuntutan Klien :

1. Tidak ada tugas yang harus dilaksanakan

2. Pelaksanaan kerja tanpa kelalaian

3. Kelalaian kontribusi

4. Ketiadaan Hubungan Sebab-Akibat

Page 8: KASUS PHAR-MOR INC

Deteksi Kecurangan (Fraud)

Salah Saji yang Berkaitan Dengan Kecurangan Menurut SAS No. 82 :

1.Kecurangan Pelaporan Keuangan (Fraudulent fiancial reporting)

2.Penyalahgunaan Aset (Missappropriation of assets)

Page 9: KASUS PHAR-MOR INC

Tanggung Jawab Auditor dalam Hubungannya dengan Kecurangan (Fraud)

1. Tanggung Jawab Untuk Mendeteksi

Kecurangan

2. Tanggung Jawab Untuk Melaporkan

Kecurangan

Page 10: KASUS PHAR-MOR INC

Tanggung Jawab Profesional Eksternal Auditor Berdasarkan Standar Auditing yang Berlaku Di

Indonesia

a. Prinsip Integritas

d. Prinsip Keharasiaan

b. Prinsip Objektifitas

c. Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatan

dan Kehati-hatian Profesional

e. Prinsip Perilaku

Profesional

1. Kode Etik Profesi Akuntan Publik

Page 11: KASUS PHAR-MOR INC

Tanggung Jawab Profesional Eksternal Auditor Berdasarkan Standar Auditing yang Berlaku Di

Indonesia

2. SA Seksi 110 – Tanggung Jawab dan Fungsi Auditor Independen

3. SA Seksi 220 – Independensi

4. SA Seksi 230 – Penggunaan Kemahiran Professional Dengan Cermat dan Seksama dalam Pelaksanaan Pekerjaan Auditor

5. SA Seksi 316 – Pertimbangan atas Kecurangan dalam Audit Laporan Keuangan

6. SA Seksi 317 – Unsur Tindakan Pelanggaran Hukum oleh Klien

Page 12: KASUS PHAR-MOR INC

Keterbatasan Auditor Eksternal dalam Mendeteksi Kecurangan (Fraud)

• Pengujian Secara Sampling• Kecanggihan Pelaku Fraud, Frekuensi

dari Manipulasi, Tingkat Kolusi

Page 13: KASUS PHAR-MOR INC

Audit Investigatif

Pembuktian ada atau tidak adanya fraud dan perbuatan melawan hukum lainnya

Page 14: KASUS PHAR-MOR INC

ABSTRAKSI

KASUS PHAR-MOR INC.

Page 15: KASUS PHAR-MOR INC

Phar-Mor Inc.

• Tahun 1982 - Michael Monus dan David Shapira

• Giant Eagle

• Satu dekade, sebuah toko tunggal di Niles, Ohio, menjadi 300 toko yang mempekerjakan 23.000 karyawan dan mencapai penjualan sebesar $ 3 miliar.

• Menjual segala sesuatu

• Tahun 1982 - Michael Monus dan David Shapira

• Giant Eagle

• Satu dekade, sebuah toko tunggal di Niles, Ohio, menjadi 300 toko yang mempekerjakan 23.000 karyawan dan mencapai penjualan sebesar $ 3 miliar.

• Menjual segala sesuatu

Page 16: KASUS PHAR-MOR INC

Penipuan (Fraud) yang Terjadi di Phar-Mor Inc.

• Berawal dari ketika pemilik tim WBL memberontak karena pemain dan wasit belum dibayar selama hampir dua bulan (Juli 1992)

• Melibatkan Monus (Presiden dan CEO), Patrick Finn (kepala bagian keuangan), serta dua mantan anggota staf dari Coopers & Lybrand (auditor Phar-Mor) Jeff Walley dan Stan Cherelstein (wakil presiden bagian keuangan dan pengawas keuangan).

• Berawal dari ketika pemilik tim WBL memberontak karena pemain dan wasit belum dibayar selama hampir dua bulan (Juli 1992)

• Melibatkan Monus (Presiden dan CEO), Patrick Finn (kepala bagian keuangan), serta dua mantan anggota staf dari Coopers & Lybrand (auditor Phar-Mor) Jeff Walley dan Stan Cherelstein (wakil presiden bagian keuangan dan pengawas keuangan).

Page 17: KASUS PHAR-MOR INC

Bentuk Penipuan yang Dilakukan Oleh Monus dan Asistennya :

1. Penggelapan Dana

2. Kelebihan Laba

3. Pembayaran Awal yang Diakui sebagai Pendapatan Saat Diterima

4. Meningkatkan Kuantitas Persediaan

5. Membuat Dua Buku Catatan Akuntansi

6. Menyiapkan Dua Versi Laporan Keuangan Bulanan

1. Penggelapan Dana

2. Kelebihan Laba

3. Pembayaran Awal yang Diakui sebagai Pendapatan Saat Diterima

4. Meningkatkan Kuantitas Persediaan

5. Membuat Dua Buku Catatan Akuntansi

6. Menyiapkan Dua Versi Laporan Keuangan Bulanan

Page 18: KASUS PHAR-MOR INC

Dampak dari Penipuan Terhadap Phar-Mor Inc.

Dampak dari penipuan itu mulai terlihat pada tahun 1989, 1990, dan 1991, dimana laporan keuangan menunjukkan keuntungan, sedangkan pada kenyataannya, kerugian besar telah terjadi.

Dampak dari penipuan itu mulai terlihat pada tahun 1989, 1990, dan 1991, dimana laporan keuangan menunjukkan keuntungan, sedangkan pada kenyataannya, kerugian besar telah terjadi.

Page 19: KASUS PHAR-MOR INC

Tindakan yang Diambil Phar-Mor Inc1. Memecat Monus, serta auditornya Coopers &

Lybrand.

2. Deloitte & Touche diminta untuk menggantikan Coopers & Lybrand sebagai auditor independen.

3. Mengajukan tindakan hukum untuk melawan Coopers & Lybrand.

4. Mengajukan perlindungan kebangkrutan.

5. Mempekerjakan "turnaround specialist" Antonio Alvarez

1. Memecat Monus, serta auditornya Coopers & Lybrand.

2. Deloitte & Touche diminta untuk menggantikan Coopers & Lybrand sebagai auditor independen.

3. Mengajukan tindakan hukum untuk melawan Coopers & Lybrand.

4. Mengajukan perlindungan kebangkrutan.

5. Mempekerjakan "turnaround specialist" Antonio Alvarez

Page 20: KASUS PHAR-MOR INC

PEMBAHASAN

KASUS PHAR-MOR INC.

Page 21: KASUS PHAR-MOR INC

Pertanyaan Kasus Phar-Mor Inc.

Apa yang harus Phar-Mor buktikan untuk menang dalam kasus ini? Apa yang harus Coopers & Lybrand tunjukkan agar berhasil mempertahankan diri?

Page 22: KASUS PHAR-MOR INC

Untuk menang dalam kasus ini Phar-Mor harus membuktikan bahwa :

•Auditor Coopers & Lybrand lalai dalam melakukan audit

•Auditor diragukan independensinya

•Penipuan yang terjadi melibatkan kedua mantan staff dari Coopers & Lybrand

Page 23: KASUS PHAR-MOR INC

Agar berhasil mempertahankan diri dalam kasus ini, Coopers & Lybrand harus menunjukkan bahwa :

• Auditor telah melakukan prosedur audit sesuai dengan standar yang berlaku

• Auditor hanya bertugas untuk memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan

• Penipuan berawal dari pihak manajemen Phar-Mor sendiri

Page 24: KASUS PHAR-MOR INC

Pertanyaan Kasus Phar-Mor Inc.

Laporan berikut dikutip dari berbagai artikel dan laporan yang menceritakan kisah dari Phar-Mor. Laporan ini telah mengalami perubahan dalam bentuk tuntutan oleh perwakilan Phar-mor dan tanggapan oleh perwakilan Coopers & Lybrand. Komentari validitas dan kekuatan dari masing-masing tuntutan dan tanggapan.

Page 25: KASUS PHAR-MOR INC

Tuntutan oleh Perwakilan Phar-Mor Terhadap Coopers & Lybrand

Page 26: KASUS PHAR-MOR INC

Tuntutan 1

"Auditor seharusnya telah mendeteksi penipuan persediaan ini. Ini adalah akuntansi dasar. Ini adalah Audit 101." (Paul A. Manion, pengacara Phar-Mor)

Page 27: KASUS PHAR-MOR INC

Komentar 1

Tuntutan yang diajukan oleh pengacara Phar-Mor ini kurang valid dan kuat. Umumnya audit dilakukan untuk untuk memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan GAAP.

Page 28: KASUS PHAR-MOR INC

Tuntutan 2

"Auditor kelihatannya tidak lebih jauh daripada lembaran pembuka pada rincian catatan persediaan. "(Paul Manion).

Page 29: KASUS PHAR-MOR INC

Komentar 2Tuntutan yang diajukan oleh pengacara Phar-Mor ini cukup valid dan kuat. Auditor seharusnya mengumpulan bukti-bukti yang diperlukan dan mengambil sampel yang tepat.

Page 30: KASUS PHAR-MOR INC

Tuntutan 3

Phar Mor menuduh Coopers melakukan malpraktek dan kelalaian karena gagal untuk mengungkap penipuan besar-besaran dan salah menafsirkan keuangan Phar-Mor dalam opini audit dan laporan. (Pittsburgh post-Gazzete, 2 Februari 1993)

Page 31: KASUS PHAR-MOR INC

Komentar 3Tuntutan yang diberitakan Pittsburgh post-Gazzete, 2 Februari 1993 mengenai malpraktek dan kelalaian yang dilakukan oleh Coopers karena gagal mengungkap penipuan ini kurang valid dan kuat. Umumnya audit dilakukan untuk memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan GAAP.

Page 32: KASUS PHAR-MOR INC

Tuntutan 4

"(David) Shapira mempercayai Monus lebih dari apa yang seharusnya-tapi dia tidak punya alasan untuk tidak percaya padanya. ". (Jaksa untuk Shapira)

Page 33: KASUS PHAR-MOR INC

Komentar 4Tuntutan yang diajukan oleh jaksa untuk Shapira ini kurang valid dan kuat. Karena disini menurut kami, David Shapira juga sedikit kurang berhati-hati.

Page 34: KASUS PHAR-MOR INC

Tanggapan oleh Perwakilan Coopers & Lybrand Atas Tuntutan yang Diajukan

Phar-Mor

Page 35: KASUS PHAR-MOR INC

Tanggapan 1

"Perusahaan menyewa auditor. Jika perusahaan ingin detektif swasta, seharusnya menyewa salah satu dari mereka sebagai gantinya "(Coopers & Lybrand).

Page 36: KASUS PHAR-MOR INC

Komentar 1

Tanggapan yang diajukan oleh Coopers & Lybrand ini cukup valid dan kuat. Karena audit yang dilakukan oleh auditor dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan GAAP.

Page 37: KASUS PHAR-MOR INC

Tanggapan 2

"Penipuan itu tidak hanya menyangkut masalah dari beberapa ratus juta dolar sabun dan pasta gigi, departemen keuangan Phar-Mor juga bermain-main dengan formula akuntansi yang kompleks, dan juga penipuan itu kolusif. "(David McLean, penasihat asosiasi umum Coopers).

Page 38: KASUS PHAR-MOR INC

Komentar 2

Tanggapan yang diajukan oleh penasihat Coopers & Lybrand ini cukup valid dan kuat. Penipuan ini memang kolusif dan menyangkut aset besar perusahaan (persediaan).

Page 39: KASUS PHAR-MOR INC

Tanggapan 3

“Tidak tahu malu untuk menggeser beban kesalahan perusahaan sendiri dari dirinya sendiri dan manajemennya untuk sebuah perusahaan akuntansi yang merupakan korban penipuan perusahaan“- Coopers (Pittsburgh Post-Gazette, 2 Februari 1993).

Page 40: KASUS PHAR-MOR INC

Komentar 3

Tanggapan yang diberitakan di Pittsburgh post-Gazzete, 2 Februari 1993 ini cukup valid dan kuat. Karena bagaimanapun penipuan ini terjadi dimulai dari manajemen Phar-Mor sendiri yakni presiden sekaligus CEO Pha-Mor (Monus).

Page 41: KASUS PHAR-MOR INC

Tanggapan 4

"(David) Shapira seharusnya mengetahui ada sesuatu yang tidak beres. Dia adalah seorang pengusaha eceran yang berpengalaman. Dia adalah orang yang bertanggung jawab "(David McLean).

Page 42: KASUS PHAR-MOR INC

Komentar 4

Tanggapan tuntutan yang diajukan oleh Coopers & Lybrand ini cukup valid dan kuat. David Shapira merupakan seorang pengusaha eceran yang berpengalaman dan eksekutif terkenal karena tidak hanya menjadi pemegang saham terbesar Phar-Mor tetapi juga CEO untuk Giant Eagle.

Page 43: KASUS PHAR-MOR INC

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 44: KASUS PHAR-MOR INC

Kesimpulan

1. Penyebab utama tuntutan yang dilakukan oleh Phar-Mor Inc terhadap auditornya Coopers & Lybrand adalah karena expectations gap.

2. Phar-Mor harus bisa membuktikan bahwa Coopers bersalah untuk bisa menang dalam kasus ini, begitu juga dengan Coopers harus bisa melakukan pembelaan untuk bisa mempertahankan diri.

Page 45: KASUS PHAR-MOR INC

Saran

1. Meningkatkan internal control perusahaan, selektif dalam memilih orang-orang yang ada di manajemen perusahaan dan membentuk komite audit sebagai pengawas perusahaan.

2. Melakukan audit investigatif.

Page 46: KASUS PHAR-MOR INC