kasus 3 kdrt buat buk tari
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada awalnya terminologi tindak kekerasan atau child abuse berasal dari dunia
kedokteran. Sekitar tahun 1946, seorang radiologist Caffey (dalam Ibnu Anshori, 2007) melaporkan kasus berupa gejala-gejala klinik seperti patah tulang panjang yang majemukmultiple !ractures" pada anak-anak atau bayi disertai pendarahan tanpa diketahui
sebabnya unrecogni#ed trauma". $alam dunia kedokteran, kasus ini dikenal dengan
istilah %a!!ey Syndrome &anuh dalam 'nshori, ())*".+asus yang ditemukan %a!!ey diatas semakin menarik perhatian publik ketika enry
+empe tahun 196( menulis masalah ini di ournal o! the 'merican edical 'ssosiation,
dan melaporkan bahwa dari *1 &umah Sakit yang ia teliti, ternyata terjadi /)( kasustindak kekerasan terhadap anak-anak, dimana // anak dilaporkan meninggal akibat
penganiayaan yang dialaminya, dan 0 mengalami kerusakan otak yang permanen. enry
dalam 'nshori, ())*" menyebut kasus penelentaran dan penganiayaan yang dialami
anak-anak dengan istilah 2attered %hild Syndrome, yaitu setiap keadaan yang disebabkankurangnya perawatan dan perlindungan terhadap anak oleh orangtua atau pengasuh lain.
Selain 2attered %hild Syndrome, istilah lain untuk menggambarkan kasus penganiayaan
yang dialami anak-anak adalah altreatment Syndrome, yang meliputi gangguan !isikseperti diatas, juga gangguan emosi anak dan adanya akibat asuhan yang tidak memadai,
ekploitasi seksual dan ekonomi, pemberian makanan yang tidak layak bagi anak atau
makanan kurang gi#i, pengabaian pendidikan dan kesehatan dan kekerasan yang berkaitan dengan medis 3elles dalam 'nshori, ())*".
2. Tujuan
(.1 ujuan 5mum
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
2/26
5ntuk memahami konsep kekerasan pada anak.
(.( ujuan +husus
1. emahami dan menjelaskan pengertian kekerasan pada anak.
(. emahami dan menjelaskan asuhan keperawatan tentang kekerasan pada anak.
/. emahami dan menjelaskan analisa kasus kekerasan pada anak.
BAB II
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
3/26
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
enurut Sutanto ())6", kekerasan anak adalah perlakuan orang dewasaanak yang lebih tua
dengan menggunakan kekuasaanotoritasnya terhadap anak yang tak berdaya yang seharusnya
menjadi tanggung jawabpengasuhnya, yang berakibat penderitaan, kesengsaraan, cacat atau
kematian. +ekerasan anak lebih bersi!at sebagai bentuk penganiayaan !isik dengan terdapatnyatanda atau luka pada tubuh sang anak.
ika kekerasan terhadap anak didalam rumah tangga dilakukan oleh orang tua, maka hal tersebut
dapat disebut kekerasan dalam rumah tangga. indak kekerasan rumah tangga yang termasuk di
dalam tindakan kekerasan rumah tangga adalah memberikan penderitaan baik secara !isikmaupun mental di luar batas-batas tertentu terhadap orang lain yang berada di dalam satu rumah7
seperti terhadap pasangan hidup, anak, atau orang tua dan tindak kekerasan tersebut dilakukan didalam rumah.
2anyak orangtua menganggap kekerasan pada anak adalah hal yang wajar. ereka beranggapan
kekerasan adalah bagian dari mendisiplinkan anak. ereka lupa bahwa orangtua adalah orangyang paling bertanggung jawab dalam mengupayakan kesejahteraan, perlindungan, peningkatan
kelangsungan hidup, dan mengoptimalkan tumbuh kembang anaknya. +eluarga adalah tempat
pertama kali anak belajar mengenal aturan yang berlaku di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Sudah barang tentu dalam proses belajar ini, anak cenderung melakukan kesalahan. 2ertolak darikesalahan yang dilakukan, anak akan lebih mengetahui tindakan-tindakan yang berman!aat dan
tidak berman!aat, patut atau tidak patut. 8amun orang tua menyikapi proses belajar anak yang
salah ini dengan kekerasan. 2agi orangtua, tindakan anak yang melanggar perlu dikontrol dandihukum. bagi orangtua tindakan yang dilakukan anak itu melanggar sehingga perlu dikontrol
dan dihukum.
+ekerasan terjadi ketika seseorang menggunakan kekuatan, kekuasaan, dan posisi nya untukmenyakiti orang lain dengan sengaja, bukan karena kebetulan 'nde#, ())6". +ekerasan juga
meliputi ancaman, dan tindakan yang bisa mengakibatkan luka dan kerugian. uka yang
diakibatkan bisa berupa luka !isik, perasaan, pikiran, yang merugikan kesehatan dan
mental.kekerasan anak enurut Ane! ())6" kekerasan pada anak adalah segala bentuk tindakan yang melukai dan
merugikan !isik, mental, dan seksual termasuk hinaan meliputi: Penelantaran dan perlakuan
buruk, ;ksploitasi termasuk eksploitasi seksual, serta tra!!icking jual-beli anak.Sedangkan %hild 'buse adalah semua bentuk kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh
mereka yang seharusnya bertanggung jawab atas anak tersebut atau mereka yang memiliki kuasa
atas anak tersebut, yang seharusnya dapat di percaya, misalnya orang tua, keluarga dekat, danguru.
"#$l a%u&e atau perlakuan yang salah terhadap anak dide!inisikan sebagai segala perlakuan
buruk terhadap anak ataupun adolens oleh orang tua, wali, atau orang lain yang seharusnya
memelihara, menjaga, dan merawat mereka.
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
4/26
"#$l a%u&e adalah suatu kelalaian tindakan atau perbuatan orangtua atau orang yang merawat
anak yang mengakibatkan anak menjadi terganggu mental maupun !isik, perkembangan
emosional, dan perkembangan anak secara umum.Sementara menurut U.S De'arte(ent o) Healt#* Eu+at$on an ,ol)are memberikan de!inisi
Child abuse sebagai kekerasan !isik atau mental, kekerasan seksual dan penelantaran terhadap
anak dibawah usia 10 tahun yang dilakukan oleh orang yang seharusnya bertanggung jawabterhadap kesejahteraan anak, sehingga keselamatan dan kesejahteraan anak terancam.
B. -LASIFI-ASI "HILD ABUSE
acam < macam %hild 'buse :
= Emotional Abuse,
Perlakuan yang dilakukan oleh orang tua seperti menolak anak, meneror, mengabaikan anak,
atau mengisolasi anak. al tersebut akan membuat anak merasa dirinya tidak dicintai, ataumerasa buruk atau tidak bernilai. al ini akan menyebabkan kerusakan mental !isik, sosial,
mental dan emosional anak.
>ndikator !isik kelainan bicara, gangguan pertumbuhan !isik dan perkembangan. >ndikator
perilaku kelainan kebiasaan menghisap, mengigit, atau memukul-mukul ".= Physical Abuse
%edera yang dialami oleh seorang anak bukan karena kecelakaan atau tindakan yang dapatmenyebabkan cedera serius pada anak, atau dapat juga diartikan sebagai tindakan yang dilakukan
oleh pengasuh sehingga mencederai anak. 2iasanya berupa luka memar, luka bakar atau cedera
di kepala atau lengan.>ndikator !isik < luka memar, gigitan manusia, patah tulang, rambut yang tercabut, cakaran.
>ndikator perilaku < waspada saat bertemu degan orang dewasa, berperilaku ekstrem seerti
agresi! atau menyendiri, takut pada orang tua, takut untuk pulang ke rumah, menipu, berbohong,
mencuri.= Neglect
+egagalan orang tua untuk memberikan kebutuhan yang sesuai bagi anak, seperti tidak
memberikan rumah yang aman, makanan, pakaian, pengobatan, atau meninggalkan anaksendirian atau dengan seseorang yang tidak dapat merawatnya.
>ndikator !isikndikator kebiasaan. eminta atau mencuri makanan, sering tidur, kurangnya perhatian pada
masalah kesehatan, masalah kesehatan yang tidak ditangani, pakaian yang kurang memadai
pada musim dingin ", ditinggalkan.
= Sexual Abuse
ermasuk menggunakan anak untuk tindakan se?ual, mengambil gambar pornogra!i anak-anak,
atau akti!itas se?ual lainnya kepada anak. >ndikator !isik , kesulitan untuk berjalan atau duduk,
adanya noda atau darah di baju dalam, nyeri atau gatal di area genital, memar atau perdarahan diarea genital rektal, berpenyakit kelamin.
>ndikator kebiasaan pengetahuan tentang seksual atau sentuhan seksual yang tidak sesuai dengan
usia, perubahan pada penampilan, kurang bergaul dengan teman sebaya, tidak mau berpartisipasidalam kegiatan !isik, berperilaku permisi! berperilaku yang menggairahkan, penurunan
keinginan untuk sekolah, gangguan tidur, perilaku regressi! misal: ngompol ".
Sedangkan menurut para ahli yang lain, sebagai berikut :
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
5/26
Terry E. Lawson dalam harian-pikiran.rakyat.com, ())6", psikiater internasional yang
merumuskan de!inisi tentang kekerasan terhadap anak, menyebut ada empat macam abuse, yaitu
emotional abuse, erbal abuse, !hysi"al abuse, dan se#ual abuse. Emotional abuse terjadi ketika orang tuapengasuh dan pelindung anak setelah mengetahui
anaknya meminta perhatian, mengabaikan anak itu. >a membiarkan anak basah atau lapar karena
ibu terlalu sibuk atau tidak ingin diganggu pada waktu itu. >a boleh jadi mengabaikan kebutuhananak untuk dipeluk atau dilindungi. 'nak akan mengingat semua kekerasan emosional jika
kekerasan emosional itu berlangsung konsisten. @rang tua yang secara emosional berlaku keji
pada anaknya akan terus-menerus melakukan hal sama sepanjang kehidupan anak itu.$erbal abuse terjadi ketika orang tuapengasuh dan pelindung anak, setelah mengetahui anaknya
meminta perhatian, menyuruh anak itu untuk diam atau jangan menangis. ika si anak mulai
berbicara, ibu terus-menerus menggunakan kekerasan Aerbal seperti, Bkamu bodohC, Bkamu
cerewetC, dsb. 'nak akan mengingat semua kekerasan Aerbal jika semua kekerasan Aerbal itu berlangsung dalam satu periode.
%hysi"al abuse, terjadi ketika orang tuapengasuh dan pelindung anak memukul anak ketika
anak sebenarnya memerlukan perhatian". Pukulan akan diingat anak itu jika kekerasan !isik itu
berlangsung dalam periode tertentu.&e#ual abuse biasanya tidak terjadi selama delapan belas bulan pertama dalam kehidupan anak.
;ksploitasi seksual pada anak adalah ketergantungan, perkembangan seksual aktiAitas yang tidak matur pada anak dan orang dewasa, dimana mereka tidak sepenuhnya secara komprenhensi! dan
tidak mampu untuk memberikan persetujuan karena bertentangan dengan hal yang tabu di
keluarga.enurut 'oore dalam 8ataliani, ())4", kekerasan atau perlakuan salah terhadap anak pada
umumnya dapat diklasi!ikasikan dalam tiga kategori, antara lain kekerasan !isik, seksual dan
emosional.
%urbani ())/" mengatakan kekerasan dalam rumah tangga baik dilakukan oleh suami kepadaistrinya atau orang tua terhadap anaknya bisa berbentuk !isik atau non!isik. +ekerasan non!isik
bisa berbentuk Aerbal seperti pelecehan, penghinaan, mencuekin mendiamkan" istri, atau bentuk
lain seperti tidak membiayai selama berbulan-bulan, sedangkan kekerasan !isik bisa berbentuk pemukulan, penjambakan, dll.
Sedangkan Patilima ())/" menganggap bahwa kekerasan pada anak merupakan perlakuan yang
salah. amid mende!inisikan perlakuan salah pada anak adalah segala perlakuan terhadap anakyang akibat-akibatnya mengancam kesejahteraan dan tumbuh kembang anak, baik secara !isik,
psikologi sosial, maupun mental. Perlakuan salah menurut $&. >rwanto dalam amid, ())/",
dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori menurut dampak dari perlakuan, yaitu:
1. Perlakuan salah secara seksual7(. Perlakuan salah secara !isik7 dan
/. Perlakuan salah secara mental.
2entuk-bentuk kekerasan yang terdapat dalam 5ndang-undang no. (/ tahun ())4
www.kowani.or.id" mengenai Penghapusan +ekerasan $alam &umah angga P+$&", dimana
ingkup rumah tangga dalam 5ndang-5ndang ini meliputi suami, isteri dan anak, yaitu71. +ekerasan !isik7 +ekerasan !isik sebagaimana dimaksud dalam Pasal huru! a adalah
perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat7
(. +ekerasan psikis adalah7 +ekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam Pasal huru! b
adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya
http://en.wikipedia.org/wiki/Child_abusehttp://en.wikipedia.org/wiki/Child_abuse
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
6/26
kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, danatau penderitaan psikis berat pada
seseorang7
/. +ekerasan seksual adalah kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal huru! cmeliputi: Pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetapkan dalam
lingkup hidup rumah tangga tersebut7 Pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang
dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial danatau tujuantertentu,
4. Penelantaran rumah tangga. Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah
tangganya, penelantaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1" juga berlaku bagi setiap orangyang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi danatau melarang untuk
bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah sehingga korban berada di bawah kendali orang
tersebut.
enurut Sitohang ())4", bentuk-bentuk kekerasan pada anak meliputi7
1. Penganiayaan !isik, 8on 'ccidental BinjuryC mulai dari ringan Bbruiser laserasiC sampai pada
trauma neurologic yang berat dan kematian. %edera !isik akibat hukuman badan di luar batas,
kekejaman atau pemberian racun7(. Penelantaran anakkelalaian, yaitu kegiatan atau behaAior yang langsung dapat menyebabkan
e!ek merusak pada kondisi !isik anak dan perkembangan psikologisnya7/. Penganiayaan emosional yaitu ditandai dengan kecamankata-kata yang merendahkan anak,
tidak mengakui sebagai anak. Penganiayaan seperti ini umumnya selalu diikuti bentuk
penganiayaan lain74. Penganiayaan seksual, mempergunakan pendekatan persuasi!. Paksaan pada seseorang anak
untuk mengajak berperilakumengadakan kegiatan seksual yang nyata, sehingga menggambarkan
kegiatan seperti : aktiAitas seksual oral genital, genital, anal atau sodomi" termasuk incest.
". ETIOLOI
enurut el!er dan +empe dalam Pillitery ada / !aktor yang menyebabkan child abuse, yaitu:
. ran* tua memili+i !otensi untu+ melu+ai ana+ana+. @rang tua yang memiliki kelainanmental, atau kurang kontrol diri daripada orang lain, atau orang tua tidak memahami tumbuh
kembang anak, sehingga mereka memiliki harapan yang tidak sesuai dengan keadaan anak.
$apat juga orang tua terisolasi dari keluarga yang lain, bisa isolasi sosial atau karena letak rumahyang saling berjauhan dari rumah lain, sehingga tidak ada orang lain yang dapat memberikan
support kepadanya.
(. 'enurut !andan*an oran* tua ana+ terlihat berbeda dari ana+ lain. al ini dapat terjadi
pada anak yang tidak diinginkan atau anak yang tidak direncanakan, anak yang cacat, hiperakti!,cengeng, anak dari orang lain yang tidak disukai, misalnya anak mantan suamiistri, anak tiri,
serta anak dengan berat lahir rendah 22&". Pada anak 22& saat bayi dilahirkan, mereka
harus berpisah untuk beberapa lama, padahal pada beberapa hari inilah normal bonding akanterjalin.
/. Adanya +e-adian +husus Stress. Stressor yang terjadi bisa jadi tidak terlalu berpengaruh jika
hal tersebut terjadi pada orang lain. +ejadian yag sering terjadi misalnya adanya tagihan,kehilangan pekerjaan, adanya anak yang sakit, adanya tagihan, dll. +ejadian tersebut akan
membawa pengaruh yang lebih besar bila tidak ada orang lain yang menguatkan dirinya di
sekitarnya +arena stress dapat terjadi pada siapa saja, baik yang mempunyai tingkat sosial
ekonomi yag tinggi maupun rendah, maka child abuse dapat terjadi pada semua tingkatan.
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
7/26
enurut &usel dan argolin, wanita lebih banyak melakukan kekerasan pada anak, karena
wanita merupakan pemberi perawatan anak yang utama. Sedangkan laki-laki lebih banyakmelakukan se? abuse, ayah tiri mempunyai kemungkinan sampai 0 kali lebih besar untuk
melakukannya daripada ayah kandung Smith dan aurer".
'da beberapa !aktor yang menyebabkan anak mengalami kekerasan. 2aik kekerasan !isikmaupun kekerasan psikis, diantaranya adalah:
Stre&& /ang %era&al ar$ anak.
a. /isi+ berbeda, yang dimaksud dengan !isik berbeda adalah kondisi !isik anak berbeda dengananak yang lainnya. %ontoh yang bisa dilihat adalah anak mengalami cacat !isik. 'nak
mempunyai kelainan !isik dan berbeda dengan anak lain yang mempunyai !isik yang sempurna.
b. 'ental berbeda, yaitu anak mengalami keterbelakangan mental sehingga anak mengalami
masalah pada perkembangan dan sulit berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.c. Tem!eramen berbeda, anak dengan temperamen yang lemah cenderung mengalami banyak
kekerasan bila dibandingkan dengan anak yang memiliki temperamen keras. al ini disebabkan
karena anak yang memiliki temperamen keras cenderung akan melawan bila dibandingkan
dengan anak bertemperamen lemah.d. Tin*+ah la+u berbeda, yaitu anak memiliki tingkah laku yang tidak sewajarnya dan berbeda
dengan anak lain. isalnya anak berperilaku dan bertingkah aneh di dalam keluarga danlingkungan sekitarnya.
e. Ana+ an*+at , anak angkat cenderung mendapatkan perlakuan kasar disebabkan orangtua
menganggap bahwa anak angkat bukanlah buah hati dari hasil perkawinan sendiri, sehinggasecara naluriah tidak ada hubungan emosional yang kuat antara anak angkat dan orang tua.
Stre&& keluarga
a. +emiskinan dan pengangguran, kedua !aktor ini merupakan !aktor terkuat yangmenyebabkan terjadinya kekerasan pada anak, sebab kedua !aktor ini berhubungan kuat dengan
kelangsungan hidup. Sehingga apapun akan dilakukan oleh orangtua terutama demi mencukupi
kebutuhan hidupnya termasuk harus mengorbankan keluarga. b. obilitas, isolasi, dan perumahan tidak memadai, ketiga !aktor ini juga berpengaruh besar
terhadap terjadinya kekerasan pada anak, sebab lingkungan sekitarlah yang menjadi !aktor
terbesar dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku anak.c. Perceraian, perceraian mengakibatkan stress pada anak, sebab anak akan kehilangan kasih
sayang dari kedua orangtua.
d. 'nak yang tidak diharapkan, hal ini juga akan mengakibatkan munculnya perilaku kekerasan
pada anak, sebab anak tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh orangtua, misalnyakekurangan !isik, lemah mental, dsb.
Stre&& %era&al ar$ orang tua*
a. &endah diri, anak dengan rendah diri akan sering mendapatkan kekerasan, sebab anak selalu
merasa dirinya tidak berguna dan selalu mengecewakan orang lain.
b. Daktu kecil mendapat perlakuan salah, orangtua yang mengalami perlakuan salah pada masakecil akan melakuakan hal yang sama terhadap orang lain atau anaknya sebagai bentuk
pelampiasan atas kejadian yang pernah dialaminya.
c. arapan pada anak yang tidak realistis, harapan yang tidak realistis akan membuat orangtua
mengalami stress berat sehingga ketika tidak mampu memenuhi memenuhi kebutuhan anak,
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
8/26
orangtua cenderung menjadikan anak sebagai pelampiasan kekesalannya dengan melakukan
tindakan kekerasan.
D. DA0PA- "HILD ABUSE
'oore dalam 8ataliani, ())4" menyebutkan bahwa e!ek tindakan dari korban penganiayaan
!isik dapat diklasi!ikasikan dalam beberapa kategori. 'da anak yang menjadi negati! dan agresi!serta mudah !rustasi7 ada yang menjadi sangat pasi! dan apatis7 ada yang tidak mempunyai
kepibadian sendiri7 ada yang sulit menjalin relasi dengan indiAidu lain dan ada pula yang timbul
rasa benci yang luar biasa terhadap dirinya sendiri. Selain itu oore juga menemukan adanyakerusakan !isik, seperti perkembangan tubuh kurang normal juga rusaknya sistem syara!.
'nak-anak korban kekerasan umumnya menjadi sakit hati, dendam, dan menampilkan perilaku
menyimpang di kemudian hari. 2ahkan, +omnas P' dalam 8ataliani, ())4" mencatat, seorang
anak yang berumur 9 tahun yang menjadi korban kekerasan, memiliki keinginan untukmembunuh ibunya.
2erikut ini adalah dampak-dampak yang ditimbulkan kekerasan terhadap anak child abuse",
antara lain7
1. Da('ak kekera&an )$&$k , anak yang mendapat perlakuan kejam dari orang tuanya akanmenjadi sangat agresi!, dan setelah menjadi orang tua akan berlaku kejam kepada anak-anaknya.
@rang tua agresi! melahirkan anak-anak yang agresi!, yang pada gilirannya akan menjadi orangdewasa yang menjadi agresi!. awson dalam Sitohang, ())4" menggambarkan bahwa semua
jenis gangguan mental ada hubungannya dengan perlakuan buruk yang diterima manusia ketika
dia masih kecil. +ekerasan !isik yang berlangsung berulang-ulang dalam jangka waktu lamaakan menimbulkan cedera serius terhadap anak, meninggalkan bekas luka secara !isik hingga
menyebabkan korban meninggal dunia7
2. Da('ak kekera&an '&$k$&. 5nice! 1906" mengemukakan, anak yang sering dimarahi orang
tuanya, apalagi diikuti dengan penyiksaan, cenderung meniru perilaku buruk copingmechanism" seperti bulimia nerAosa memuntahkan makanan kembali", penyimpangan pola
makan, anore?ia takut gemuk", kecanduan alkohol dan obat-obatan, dan memiliki dorongan
bunuh diri. enurut 8adia 1991", kekerasan psikologis sukar diidenti!ikasi atau didiagnosakarena tidak meninggalkan bekas yang nyata seperti penyiksaan !isik. enis kekerasan ini
meninggalkan bekas yang tersembunyi yang termani!estasikan dalam beberapa bentuk, seperti
kurangnya rasa percaya diri, kesulitan membina persahabatan, perilaku merusak, menarik diridari lingkungan, penyalahgunaan obat dan alkohol, ataupun kecenderungan bunuh diri7
. Da('ak kekera&an &ek&ual. enurut ulyadi Sinar arapan, ())/" diantara korban yang
masih merasa dendam terhadap pelaku, takut menikah, merasa rendah diri, dan trauma akibat
eksploitasi seksual, meski kini mereka sudah dewasa atau bahkan sudah menikah. 2ahkaneksploitasi seksual yang dialami semasa masih anak-anak banyak ditengarai sebagai penyebab
keterlibatan dalam prostitusi. ika kekerasan seksual terjadi pada anak yang masih kecil
pengaruh buruk yang ditimbulkan antara lain dari yang biasanya tidak mengompol jadimengompol, mudah merasa takut, perubahan pola tidur, kecemasan tidak beralasan, atau bahkan
simtom !isik seperti sakit perut atau adanya masalah kulit, dll dalam 8adia, 1991"7
. Da('ak 'enelantaran anak . Pengaruh yang paling terlihat jika anak mengalami hal iniadalah kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak, urlock 199)"
mengatakan jika anak kurang kasih sayang dari orang tua menyebabkan berkembangnya
perasaan tidak aman, gagal mengembangkan perilaku akrab, dan selanjutnya akan mengalami
masalah penyesuaian diri pada masa yang akan datang.
http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2009/01/02/potret-buram-kekerasan-terhadap-anak/http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/27/bentuk-bentuk-kekerasan-anak-child-abuse/http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2009/01/02/potret-buram-kekerasan-terhadap-anak/http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/27/bentuk-bentuk-kekerasan-anak-child-abuse/
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
9/26
3. Da('ak /ang la$nn/a dalam Sitohang, ())4" adalah kelalaian dalam mendapatkan
pengobatan menyebabkan kegagalan dalam merawat anak dengan baik. +elalaian dalam
pendidikan, meliputi kegagalan dalam mendidik anak mampu berinteraksi dengan lingkungannyagagal menyekolahkan atau menyuruh anak mencari na!kah untuk keluarga sehingga anak
terpaksa putus sekolah.
2erdasarkan uraian diatas dampak dari kekerasan terhadap anak antara lain7
a. +erusakan !isik atau luka !isik7
b. 'nak akan menjadi indiAidu yang kukrang percaya diri, pendendam dan agresi! c. emiliki perilaku menyimpang, seperti, menarik diri dari lingkungan, penyalahgunaan obat
dan alkohol, sampai dengan kecenderungan bunuh diri7
d. ika anak mengalami kekerasan seksual maka akan menimbulkan trauma mendalam pada
anak, takut menikah, merasa rendah diri, dll7e. Pendidikan anak yang terabaikan
'nak yang mengalami kekerasan penganiayaan akan berakibat panjang. ereka akan
mengalami gangguan belajar, retardasi mental, gangguan perkembangan temasuk perkembangan
bahasa, bicara, motorik halusnya. $alam penelitian juga diperoleh bahwa >E anak yangmengalami kekerasanpenganiayaan akan rendah daripada yang tidak. ereka juga mengalami
gangguan dalam konsep diri dan hubungan sosial. eman-teman menganggap mereka sebagaianak yang suka menyendiri atau pembuat onar. al ini akan berlanjut hingga dewasa, dalam
memilih pasangan hidup.
E. 0ANIFESTASI -LINIS
'kibat pada !isik anak, antara lain: ecet, hematom, luka bekas gigitan, luka bakar, patah tulang,
perdarahan retinaakibat dari adanya subdural hematom dan adanya kerusakan organ dalam
lainnya. Sekuelcacat sebagai akibat trauma, misalnya jaringan parut, kerusakan sara!, gangguan pendengaran, kerusakan mata dan cacat lainnya. +ematian.
'kibat pada tumbuh kembang anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengalami
perlakuan salah, pada umumnya lebih lambat dari anak yang normal, yaitu: < Pertumbuhan !isik anak pada umumnya kurang dari anak( sebayanya yang tidak
mendaapat perlakuan salah.
< Perkembangan kejiwaan juga mengalami gangguan, yaitu:= +ecerdasan
2erbagai penelitian melaporkan terdapat keterlambatan dalam perkembangan kogniti!, bahasa,
membaca, dan motorik.
&etardasi mental dapat diakibatkan trauma langsung pada kepala, juga karena malnutrisi.Pada beberapa kasus keterlambatan ini diperkuat oleh tidak adanya stimulasi yang adekuat atau
karena gangguan emosi.
= ;mosi
erdapat gangguan emosi pada: perkembangan kosnep diri yang positi!, atau bermusuh dalammengatasi si!at agresi!, perkembangan hubungan sosial dengan orang lain, termasuk kemampuan
untuk percaya diri.
http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/25/kekerasan-orang-tua-pada-anak/http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/25/kekerasan-orang-tua-pada-anak/http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/25/kekerasan-orang-tua-pada-anak/
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
10/26
erjadi pseudomaturitas emosi. 2eberapa anak menjadi agresi! atau bermusuhan dengan orang
dewasa, sedang yang lainnya menjadi menarik dirimenjauhi pergaulan. 'nak suka ngompol,
hiperakti!, perilaku aneh, kesulitan belajar, gagal sekolah, sulit tidur, tempretantrum, dsb.= +onsep diri
'nak yang mendapat perlakuan salah merasa dirinya jelek, tidak dicintai, tidak dikehendaki,
muram, dan tidak bahagia, tidak mampu menyenangi akti!itas dan bahkan ada yang mencoba bunuh diri.
= 'gresi!
'nak yang mendapat perlakuan salah secara badani, lebih agresi!terhadap teman sebayanya.Sering tindakan agresi! tersebut meniru tindakan orangtua mereka atau mengalihkan perasaan
agresi! kepada teman sebayanya sebagai hasil miskinnya konsep diri.
= ubungan social
= Pada anak( ini sering kurang dapat bergaul dengan teman sebayanya atau dengan orangdewasa. ereka mempunyai sedikit teman dan suka mengganggu orang dewasa, misalnya
dengan melempari batu atau perbuatan( kriminal lainnya.
= 'kibat dari penganiayaan seksual
anda-tanda penganiayaan seksual antara lain: < anda akibat trauma atau in!eksi lokal, misalnya nyeri perianal, sekret Aagina, dan
perdarahan anus. < anda gangguan emosi, misalnya konsentrasi berkurang, enuresis, enkopresis, anoreksia,
atau perubahan tingkah laku.
< ingkah laku atau pengetahuan seksual anak yang tidak sesuai dengan umurnya.Pemeriksaan alat kelamin dilakuak dengan memperhatikan AulAa, himen, dan anus anak.
< Sindrom munchausen
3ambaran sindrom ini terdiri dari gejala:
3ejala yang tidak biasatidak spesi!ik 3ejala terlihat hanya kalau ada orangtuanya
%ara pengobatan oleh orangtuanya yang luar biasa
ingkah laku orangtua yang berlebihan.
F. PEN"EAHAN DAN PENANULANAN PENANIA4AAN PADA ANA-
Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi kemungkinan terjadinya kekerasan pada anakdan di rumah tangga. Pencegahan primer dapat dilakukan dengan melakukan pendidikan
kesehatan tentang child abuse dan mengidenti!ikasi resiko terjadinya child abuse.
al yang dapat dilakukan oleh perawat adalah dengan memberikan pendidikan kepada keluarga
tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, serta cara menghadapi stress saat menjadi orangtua. 2rowne mengemukakan, setidaknya skrening melibatkan / orang perawat yang akan datang
pada 9 bulan pertama kehidupan. Pada kunjungan pertama dilakukan pengkajian atas adanya
!aktor yang berhubungan dengan abuse dan neglect, Pada kunjungan selanjutnya perawatmenge?plorasi persepsi orang tua tentang tentang anak dan stressor si keluarga. Pada kunjungan
ke tiga perawat melihat kembali tentang kebiasaan bayi dan pengasuhannya. engamati
pertumbuhan dan perkembangannya, dan membantu orang tua untuk mengenali perkembanganyang sesuai dengan usia anak. @rang tua yang beresiko menjadi abusiAe parents akan memiliki
perkiraan yang tidak realistik tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, misalnya bayi
berusia 6 bulan dianggap harus didisiplinkan karena tidak dapat mengikuti toilet training. Smith
and aurer, 199"
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
11/26
Selain hal di atas, perawat juga hendaknya mengamati hubungan antara orang tua dengan anak.
Salah satu indikator kunci adalah kurangnya bonding antara ibu dan anak. . 2ila bonding lemah,
maka perawat dapat meningkatkan pegasuhan dan kepercayaan diri orang tua sebagai pengasuhanak.
Pencegahan dan penanggulangan penganiayaan dan kekerasan pada anak adalah melalui: 1. Pela/anan ke&e#atanPelayanan kesehatan dapat melakukan berbagai kegiatan dan program yang ditujukan pada
indiAidu, keluarga, dan masyarakat.
2. Pen$$kan
Sekolah mempunyai hak istimewa dalam mengajarkan bagian badan yang sangat pribadi, yaitu
penis, Aagina, anus, mammae dalam pelajaran biologi. Perlu ditekankan bahwa bagian tersebutsi!atnya sangat pribadi dan harud dijaga agar tidak diganggu orang lain. Sekolah juga perlu
meningkatkan keamanan anak di sekolah. Sikap atau cara mendidik anak juga perlu diperhatikan
agar tidak terjadi aniaya emosional. 3uru juga dapat membantu mendeteksi tanda( aniaya !isik
dan pengabaian perawatan pada anak.
. Penegak #uku( an kea(anan
endaknya 55 no.4 thn 19*9, tentang kesejahteraan anak cepat ditegakkan secara konsekuen.
al ini akan melindungi anak dari semua bentuk penganiayaan dan kekerasan. 2ab >> pasal (
menyebutkan bahwa Banak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapatmembahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar.
. 0e$a (a&&a
Pemberitaan penganiayaan dan kekerasan pada anak hendaknya diikuti oleh artikel( pencegahandan penanggulangannya. $ampak pada anak baik jangka pendek maupun jangka panjang
diberitakan agar program pencegahan lebih ditekankan.
BAB III
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
12/26
ASUHAN -EPERA,ATAN -LIEN DENAN "HILD ABUSE
A. Pengkaj$an
Perawat seringkali menjadi orang yang pertamakali menemui adanya tanda adanya kekerasan pada anak lihat indicator !isik dn kebiasaan pada macam-macam child abuse di atas". Saat abuse
terjadi, penting bagi perawat untuk mendapatkan seluruh gambarannya, bicaralah dahulu dengan
orang tua tanpa disertai anak, kemudian menginterAiew anak.1. >denti!ikasi orang tua yang memiliki anak yang ditempatkan di rumah orang lain atau
saudaranya untuk beberapa waktu.
(. >denti!ikasi adanya riwayat abuse pada orang tua di masa lalu, depresi, atau masalah
psikiatrik./. >denti!ikasi situasi krisis yang dapat menimbulkan abuse
4. >denti!ikasi bayi atau anak yang memerlukan perawatan dengan ketergantungan tinggi
seperti prematur, bayi berat lahir rendah, intoleransi makanan, ketidakmampuan
perkembangan, hiperakti!, dan gangguan kurang perhatian". onitor reaksi orang tua obserAasi adanya rasa jijik, takut atau kecewa dengan jenis
kelamin anak yang dilahirkan.6. +aji pengetahuan orang tua tentang kebutuhan dasar anak dan perawatan anak.
*. +aji respon psikologis pada trauma
0. +aji keadekuatan dan adanya support system9. Situasi +eluarga.
Fokus pengkajian secara keseluruhan untuk menegakkan diagnosa keperawatan berkaitan dengan
child abuse, antara lain:a. Psikososial
< elalaikan diri neglect", baju dan rambut kotor, bau
< 3agal tumbuh dengan baik < +eterlambatan perkembangan tingkat kogniti!, psikomotor, dan psikososial
< Dith drawl memisahkan diri" dari orang-orang dewasa
b. uskuloskeletal
< Fraktur
< $islokasi
< +eseleo sprain"
c. 3enito 5rinaria
< >n!eksi saluran kemih < Perdarahan per Aagina
< uka pada Aaginapenis
< 8yeri waktu miksi < aserasi pada organ genetalia eksternal, Aagina, dan anus.
d. >ntegumen
< esi sirkulasi biasanya pada kasus luka bakar oleh karena rokok"
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
13/26
< uka bakar pada kulit, memar dan abrasi
< 'danya tanda( gigitan manusia yang tidak dapat dijelaskan
< 2engkak.
E5ALUASI DIANOSTI-
$iagnostik perlakuan salah dapat ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan !isikyang teliti, dokumentasi riwayat psikologik yang lengkap, dan laboratorium.
1. &iwayat penyakit dan pemeriksaan !isik
a. Penganiayaan !isik. anda patogomonik akibat penganiayaan anak dapat berupa: < uka memar, terutama di wajah, bibir, mulut, telinga, kepala, atau punggung.
< uka bakar yang patogomonik dan sering terjadi: rokok, pencelupan kaki-tangan dalam air
panas, atau luka bakar berbentuk lingkaran pada bokong. uka bakar akibat aliran listrik seperti
oAen atau setrika. < rauma kepala, seperti !raktur tengkorak, trauma intrakranial, perdarahan retina, dan !raktur
tulang panjang yang multipel dengan tingkat penyembuhan yang berbeda.
< rauma abdomen dan toraks lebih jarang dibanding trauma kepala dan tulang pada
penganiayaan anak. Penganiayaan !isik lebih dominan pada anak di atas usia ( tahun. b. Pengabaian
< Pengabaian non organic !ailure to thriAe, yaitu suatu kondisi yang mengakibatkan kegagalanmengikuti pola pertumbuhan dan perkembangan anak yang seharusnya, tetapi respons baik
terhadap pemenuhan makanan dan kebutuhan emosi anak.
< Pengabaian medis, yaitu tidak mendapat pengobatan yang memadai pada anak penderita penyakit kronik karena orangtua menyangkal anak menderita penyakit kronik. idak mampu
imunisasi dan perawatan kesehatan lainnya. +egagalan yang disengaja oleh orangtua juga
mencakup kelalaian merawat kesehatan gigi dan mulut anak sehingga mengalami kerusakan gigi.
c. Penganiayaan seksual. anda dan gejala dari penganiayaan seksual terdiri dari:
< 8yeri Aagina, anus, dan penis serta adanya perdarahan atau sekret di Aagina.
< $isuria kronik, enuresis, konstipasi atau encopresis. < Pubertas prematur pada wanita
< ingkah laku yang spesi!ik: melakukan aktiAitas seksual dengan teman sebaya, binatang,
atau objek tertentu. idak sesuai dengan pengetahuan seksual dengan umur anak serta tingkahlaku yang menggairahkan.
< ingkah laku yang tidak spesi!ik: percobaan bunuh diri, perasaan takut pada orang dewasa,
mimpi buruk, gangguan tidur, menarik diri, rendah diri, depresi, gangguan stres post-traumatik,
prostitusi, gangguan makan, dsb.
(. aboratorium
ika dijumpai luka memar, perlu dilakuak skrining perdarahan. Pada penganiayaan seksual,dilakukan pemeriksaan:
< Swab untuk analisa asam !os!atase, spermato#oa dalam *( jam setelah penganiayaan
seksual. < +ultur spesimen dari oral, anal, dan Aaginal untuk genokokus
< es untuk si!ilis, >G, dan hepatitis 2
< 'nalisa rambut pubis
/. &adiologi
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
14/26
'da dua peranan radiologi dalam menegakkan diagnosis perlakuan salah pada anak, yaitu untuk:
o >denti!iaksi !okus dari jejas
o $okumentasi
Pemeriksaan radiologi pada anak di bawah usia ( tahun sebaiknya dilakukan untuk meneliti
tulang, sedangkan pada anak diatas 4- tahun hanya perlu dilakukan jika ada rasa nyeri tulang,keterbatasan dalam pergerakan pada saat pemeriksaan !isik. 'danya !raktur multiple dengan
tingkat penyembuhan adanya penyaniayaan !isik.
< %-scan lebih sensiti! dan spesi!ik untuk lesi serebral akut dan kronik, hanya diindikasikan pada pengniayaan anak atau seorang bayi yang mengalami trauma kepala yang berat.
< &> agnetik &esonance >maging" lebih sensiti! pada lesi yang subakut dan kronik seperti
perdarahan subdural dan sub arakhnoid.
< 5ltrasonogra!i digunakan untuk mendiagnosis adanya lesi Aisceral < Pemeriksaan kolposkopi untuk mengeAaluasi anak yang mengalami penganiayaan seksual.
B. D$agno&a -e'era6atan
1. &isiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan berhubungan dengan perilakukekerasan.
(. Perilaku kekerasan berhubungan dengan arga diri rendah, baik pada orang tua atauanak.
/. >solasi social berhubungan dengan perilaku kekerasan, keluarga yang tidak harmonis.
4. Perilaku kekerasan berhubungan dengan koping keluarga ine!ekti!.
". Inter7en&$ -e'era6atan
Re&$ko (en+eera$ $r$ &en$r$* orang la$n an l$ngkungan %er#u%ungan engan 'er$laku
kekera&an
ujuan umum : klien tidak mencederai diri orang lain lingkungan.
ujuan khusus :
+lien dapat membina hubungan saling percaya.+lien dapat mengidenti!ikasi penyebab perilaku kekerasan.
+lien dapat mengidenti!ikasi tanda-tanda perilaku kekerasan.
+lien dapat mengidenti!ikasi perilaku kekekerasan yang biasa dilakukan. +lien dapat mengidenti!ikasi akibat perilaku kekerasan.
.+lien dapat melakukan cara berespons terhadap kemarahan secara konstrukti!.
+lien dapat mendemonstrasikan sikap perilaku kekerasan.
+lien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku kekerasan.+lien dapat menggunakan obat yang benar.
indakan keperawatan :1. 2ina hubungan saling percaya.
Salam terapeutik, perkenalan diri, beritahu tujuan interaksi, kontrak waktu yang tepat, ciptakan
lingkungan yang aman dan tenang, obserAasi respon Aerbal dan non Aerbal, bersikap empati.&asional : ubungan saling percaya memungkinkan terbuka pada perawat dan sebagai dasar
untuk interAensi selanjutnya.
(. 2eri kesempatan pada klien untuk mengugkapkan perasaannya.
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
15/26
&asional : >n!ormasi dari klien penting bagi perawat untuk membantu kien dalam menyelesaikan
masalah yang konstrukti!.
/. 2antu untuk mengungkapkan penyebab perasaan jengkel kesal&asional : pengungkapan perasaan dalam suatu lingkungan yang tidak mengancam akan
menolong pasien untuk sampai kepada akhir penyelesaian persoalan.
4. 'njurkan klien mengungkapkan dilema dan dirasakan saat jengkel.&asional : Pengungkapan kekesalan secara konstrukti! untuk mencari penyelesaian masalah yang
konstrukti! pula.
. @bserAasi tanda perilaku kekerasan pada klien.&asional : mengetaui perilaku yang dilakukan oleh klien sehingga memudahkan untuk interAensi.
6. Simpulkan bersama tanda-tanda jengkel kesan yang dialami klien.
&asional : memudahkan klien dalam mengontrol perilaku kekerasan.
*. 'njurkan klien untuk mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.&asional : memudahkan dalam pemberian tindakan kepada klien.
0. 2antu klien bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
&asional : mengetahui bagaimana cara klien melakukannya.
9. 2icarakan dengan klien apakah dengan cara yang klien lakukan masalahnya selesai. &asional : membantu dalam memberikan motiAasi untuk menyelesaikan masalahnya.
1). 2icarakan akibat kerugian dan perilaku kekerasan yang dilakukan klien. &asional : mencari metode koping yang tepat dan konstrukti!.
11. 2ersama klien menyimpulkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukan.
&asional : mengerti cara yang benar dalam mengalihkan perasaan marah.1(. anyakan pada klien Bapakah ia ingin mempelajari cara baru yang sehatC.
&asional : menambah pengetahuan klien tentang koping yang konstrukti!.
1/. 2erikan pujian jika klien mengetahui cara yang sehat.
&asional : mendorong pengulangan perilaku yang positi!, meningkatkan harga diri klien.14. $iskusikan dengan klien cara lain yang sehat.
Secara !isik : tarik na!as dalam memukul botol kasur atau olahraga atau pekerjaan yang
memerlukan tenaga. Secara Aerbal : katakan bahwa anda sering jengkel kesal.
Secara sosial : lakukan dalam kelompok cara-cara marah yang sehat, latihan aserti!, latihan
manajemen perilaku kekerasan. Secara spiritual : anjurkan klien berdua, sembahyang, meminta pada uhan agar diberi
kesabaran.
&asional : dengan cara sehat dapat dengan mudah mengontrol kemarahan klien.
1. 2antu klien memilih cara yang paling tepat untuk klien. &asional : memotiAasi klien dalam mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan.
16. 2antu klien mengidenti!ikasi man!aat yang telah dipilih.
&asional : mengetahui respon klien terhadap cara yang diberikan.1*. 2antu klien untuk menstimulasikan cara tersebut.
&asional : mengetahui kemampuan klien melakukan cara yang sehat.
10. 2eri rein!orcement positi! atas keberhasilan klien menstimulasi cara tersebut. &asional : meningkatkan harga diri klien.
19. 'njurkan klien untuk menggunakan cara yang telah dipelajari saat jengkel marah.
&asional : mengetahui kemajuan klien selama diinterAensi.
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
16/26
(). >denti!ikasi kemampuan keluarga dalam merawat klien dari sikap apa yang telah dilakukan
keluarga terhadap klien selama ini.
&asional : memotiAasi keluarga dalam memberikan perawatan kepada klien.(1. elaskan peran serta keluarga dalam merawat klien.
&asional : menambah pengetahuan bahwa keluarga sangat berperan dalam perubahan
perilaku klien.((. elaskan cara-cara merawat klien.
erkait dengan cara mengontrol perilaku kekerasan secara konstrukti!.
Sikap tenang, bicara tenang dan jelas. 2antu keluarga mengenal penyebab marah.
&asional : meningkatkan pengetahuan keluarga dalam merawat klien secara bersama.
(/. 2antu keluarga mendemonstrasikan cara merawat klien.
&asional : mengetahui sejauh mana keluarga menggunakan cara yang dianjurkan.(4. 2antu keluarga mengungkapkan perasaannya setelah melakukan demonstrasi.
&asional : mengetahui respon keluarga dalam merawat klien.
(. elaskan pada klien dan keluarga jenis-jenis obat yang diminum klien seperti : %PH,
haloperidol, 'rtame. &asional : menambah pengetahuan klien dan keluarga tentang obat dan !ungsinya.
(6. $iskusikan man!aat minum obat dan kerugian berhenti minum obat tanpa sei#in dokter. &asional : memberikan in!ormasi pentingnya minum obat dalam mempercepat
penyembuhan.
Per$laku kekera&an %er#u%ungan engan #arga $r$ rena#
ujuan umum : klien dapat mengontrol perilaku kekerasan pada saat berhubungan dengan orang
lain :
ujuan khusus :+lien dapat membina hubungan saling percaya.
+lien dapat mengidenti!ikasi kemampuan dan aspek yang positi! yang dimiliki.
+lien dapat menilai kemampuan yang digunakan.+lien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki.
+lien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya.
+lien dapat meman!aatkan sistem pendukung yang ada.
indakan keperawatan :
1. 2ina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.
&asional : hubungan saling percaya memungkinkan klien terbuka pada perawat dan sebagaidasar untuk interAensi selanjutnya.
(. $iskusikan kemampuan dan aspek positi! yang dimiliki klien.
&asional : mengidenti!ikasi hal-hal positi! yang masih dimiliki klien./. Setiap bertemu klien dihindarkan dari memberi penilaian negati!.
&asional : pemberian penilaian negati! dapat menurunkan semangat klien dalam hidupnya.
4. 5tamakan memberi pujian yang realistik pada kemampuan dan aspek positi! klien.&asional : meningkatkan harga diri klien.
. $iskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan.
&asional : mengidenti!ikasi kemampuan yang masih dapat digunakan.
6. $iskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya di rumah sakit.
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
17/26
&asional : mengidenti!ikasi kemampuan yang masih dapat dilanjutkan.
*. 2erikan pujian.
&asional : meningkatkan harga diri dan merasa diperhatikan.0. inta klien untuk memilih satu kegiatan yang mau dilakukan di rumah sakit.
&asional : agar klien dapat melakukan kegiatan yang realistis sesuai kemampuan yang dimiliki.
9. 2antu klien melakukannya jika perlu beri contoh.&asional : menuntun klien dalam melakukan kegiatan.
1). 2eri pujian atas keberhasilan klien.
&asional : meningkatkan motiAasi untuk berbuat lebih baik.11. $iskusikan jadwal kegiatan harian atas kegiatan yang telah dilatih.
&asional : mengidenti!ikasi klien agar berlatih secara teratur.
1(. 2eri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
&asional : tujuan utama dalam penghayatan pasien adalah membuatnya menggunakan responkoping mal adapti! dengan yang lebih adapti!.
1/. 2eri pujian atas keberhasilan klien.
&asional : meningkatkan harga diri klien.
14. $iskusikan kemungkinan pelaksanaan dirumah.&asional : mendorong pengulangan perilaku yang diharapkan.
I&ola&$ &o+$al %er#u%ungan engan 'er$laku kekera&an* keluarga /ang t$ak #ar(on$&.
Psikoterapeutik.
2ina hubungan saling percaya= 2uat kontrak dengan klien : memperkenalkan nama perawat dan waktu interaksi dan
tujuan.
= 'jak klien bercakap-cakap dengan memanggil nama klien, untuk menunjukkan
penghargaan yang tulus.= elaskan kepada klien bahwa in!ormasi tentang pribadi klien tidak akan diberitahukan
kepada orang lain yang tidak berkepentingan.
= Selalu memperhatikan kebutuhan klien.
2erkomunikasi dengan klien secara jelas dan terbuka
= 2icarakan dengan klien tentang sesuatu yang nyata dan pakai istilah yang sederhana= 3unakan komunikasi Aerbal dan non Aerbal yang sesuai, jelas dan teratur.
= 2ersama klien menilai man!aat dari pembicaraannya dengan perawat.
= unjukkan sikap empati dan beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
perasaanya
+enal dan dukung kelebihan klien
= unjukkan cara penyelesaian masalah koping" yang bisa digunakan klien, caramenceritakan perasaanya kepada orang lain yang terdekatdipercaya.
= 2ahas bersama klien tentang koping yang konstrukti!
= $ukung koping klien yang konstrukti! = 'njurkan klien untuk menggunakan koping yang konstrukti!.
2antu klien mengurangi cemasnya ketika hubungan interpersonal
= 2atasi jumlah orang yang berhubungan dengan klien pada awal terapi.
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
18/26
= akukan interaksi dengan klien sesering mungkin.
= emani klien beberapa saat dengan duduk disamping klien.
= ibatkan klien dalam berinteraksi dengan orang lain secara bertahap, dimulai dari kliendengan perawat, kemudian dengan dua perawat, kemudian ditambah dengan satu klien dan
seterusnya.
= ibatkan klien dalam aktiAitas kelompok.
Pendidikan kesehatan
= elaskan kepada klien cara mengungkapkan perasaan selain dengan kata-kata sepertidengan menulis, menangis, menggambar, berolah-raga, bermain musik, cara berhubungan
dengan orang lain : keuntungan berhubungan dengan orang lain.
= 2icarakan dengan klien peristiwa yang menyebabkan menarik diri.
= elaskan dan anjurkan kepada keluarga untuk tetap mengadakan hubungan dengan klien.= 'njurkan pada keluarga agar mengikutsertakan klien dalam aktiAitas dilingkungan
masyarakat.
+egiatan hidup sehari-hari
= 2antu klien dalam melaksanakan kebersihan diri sampai dapat melaksanakannya sendiri.= 2imbing klien berpakaian yang rapi
= 2atasi kesempatan untuk tidur
= Sediakan sarana in!ormasi dan hiburan seperti : majalah, surat kabar, radio dan teleAisi.= 2uat dan rencanakan jadwal kegiatan bersama-sama klien.
erapi Somatik
= 2eri obat sesuai dengan prinsip lima benar benar klien, obat,dosis, waktu dan cara"= Pantau reaksi obat
= %atat pemberian obat antipsikotik yang telah dilaksanakan.
= Pastikan apakah obat yang telah diminum, periksa tempat-tempat yang memungkinkanklien menyimpan obat.
ingkungan erapeutik = Pindahkan barang-barang yang dapat membahayakan klien maupun orang lain dari
ruangan.
= %egah agar klien tidak berada didalam ruangan yang sendiri dalam jangka waktu yang
lama.= 2eri rangsangan sensori seperti : suara musik, gambar hiasan di ruangan.
Per$laku kekera&an %er#u%ungan engan ko'$ng keluarga $ne)ekt$).
ujuan umum : +oping adati! dapat dilakukan dengan optimal.
ujuan khusus : +eluarga dapat mengenal masalah dalam keluarga dan menyelesaikannya
dengan tindakan yang tepat.interAensi
1. >denti!ikasi dengan keluarga tentang prilaku maladapti! .
&asional : +eluarga mengenal dan mengungkapkan serta menerima perasaannya sehingga
mempermudah pemberian asuhan kepada anak dengan benar.
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
19/26
(. 2eri rein!orcement positi! atas tindakan keluarga yang adapti!.
&asional : 5ntuk memotiAasi keluarga dalam mengasuh anak secara baik dan benar tanpa
menghakimi dan menyalahkan anak atas keadaan yang buruk./. $iskusikan dengan keluarga tentang tindakan yang semestinya terhadap anak.
&asional : emberikan gambaran tentang tindakan yang semestinya dapat dilaksanakan keluarga
terhadap anak.4. $iskusikan dengan keluarga tentang pentingnya peran orang tua sebagai status pendukung
dalam proses tumbuh kembang anak.
&asional : emberikan kejelasan dan memotiAasi keluarga untuk meningkatkan peran sertanyadalam pengasuhan dan proses tumbuh kembang anaknya.
. +olaborasi dalam pemberian pendidikan keluarga terhadap orang tua.
&asional :$apat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman keluarga orang tua ",tentang
pentingnya peran orang tua dalam tumbuh kembang anak,memiliki pengetahuan tentang metode pengasuhan yang baik,dan menanamkan kesadaran untuk menerima anaknya dalam keadaan
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
20/26
BAB I5
-a&u&
-ekera&an )$&$k ole# a/a# ter#aa' anakn/a
Jak&a As Ra+#(at
Putusan ahkamah 'gung no. 11)( + Pid ())*,
anggal (( ei ())*
SEJARAH PROSEDURAL
• Putusan Pengadilan 8egeri Situbondo, 8o./6( Pid.2())6P8.S2, tanggal (0
8oAember ())6, aksa Penuntut 5mum mengajukan Permohonan 2anding.
• Putusan Pengadilan inggi Surabaya, 8o.(*P>$())6P.S2I, tanggal 1
Februari ())*, menguatkan putusan Pengadilan 8egeri Situbondo, aksa Penuntut
5mum mengajukan Permohonan +asasi.
• Putusan ahkamah 'gung no.11)( +Pid())*, tanggal (( ei ())* menolak
permohonan kasasi aksa Penuntut 5mum.
FA-TA
• erdakwa adalah ayah kandung korban.
• +orban laki-laki, usia tahun " menderita radang paru-paru. Sebelumnya ia
tinggal dan diasuh oleh neneknya dan kemudian diserahkan kepada terdakwa.
+orban yang ternyata menderita radang paru akut asma" hanya sempat tinggal 4
bulan dengan ayahnya.
• erdakwa berusaha mengobati penyakit anaknya dengan cara melakukan terapi
sendiri seperti yang ia pelajari dari teleAisi dan buku-buku tentang pengobatan.5paya pengobatan sendiri, antara lain, diberikan dengan latihan pernapasan
menutup hidung beberapa detik sebelum makan ", diguyur terus-menerus
dimandikan " selama satu jam.
• +orban ketika dimandikan dibawah air keran memberontak, lalu terjatuh dan
kepalanya membentur lantai kamar mandi. Pada tanggal ei tahun ())6,
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
21/26
korban diberi makan namun kemudian hidung dan mulutnya disumbat selama
beberapa detik sehingga kemudian ia muntah dan mengotori tubuhnya.
• $isum et re!ertum menunjukkan terdapat memar pada kepala bagian atas samping
kanan, luka lecet pada bahu belakang, lengan kiri dan kaki kiri dan pemeriksaan
bagian dalam menunujukkan bahwa korban mengalami pendarahan di otak karena
benturan benda tumpul dan serangan asma. +eterangan yang diberikan dokter
tentang penyebab kematian adalah pendarahan di otak akibat trauma benda
tumpul dan serangan asma.
• aksa mengajukan dakwaan primair B kekerasan !isik dalam lingkup rumah tangga
yang mengakibatkan matinya korbanC Pasal jo Pasal 44 'yat / 55 P+$&"
dan dakwaan subsider B karena kealpaan menyebabkan matinya orang lainC
Pasal /9 +5P".
BAB 5
ANALISIS -ASUS
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
22/26
A. PRO0OTIF
< Pendidikan kehidupan keluarga di sekolah, tempat ibadah, dan masyarakat
< Pendidikan kesehatan tentang kekerasan dalam keluarga
< engurangi media yang berisi kekerasan < engembangkan pelayanan dukungan masyarakat, seperti: pelayanan krisis,
tempat penampungan anakkeluargausia lanjutwanita yang dianiaya
B. PRE5ENTIF
Paa orangtua /ang %ere&$ko (elakukan kekera&an 'aa anak
< +elas persiapan menjadi orangtua di &S, sekolah, institusi di masyarakat
< em!asilitasi jalinan kasih sayang pada orangtua baru
< &ujuk orangtua baru pada perawat Puskesmas untuk tindak lanjut !ollow up" < Pelayanan sosial untuk keluarga
< Pelatihan bagi tenaga pro!esional untuk deteksi dini perilaku kekerasan. < +ontrol pemegang senjata api dan tajam
". -URATIF
Paa anak
< Pengkajian yang lengkap pada tiap kejadian kekerasan pada anak
Paa a/a# 8
< &ujuk pada kelompok pendukung di masyarakat sel!-help-group". isalnya:
kelompok pemerhati keluarga sejahtera
< &ujuk pada lembagainstitusi di masyarakat yang memberikan pelayanan pada pelaku kekerasan.
Peran 'era6at
< embuat laporan tertulis hasil pemeriksaan terhadap korban dan Aisuma trepertum atas permintaan penyidik kepolisian atau surat keterangan medis yang
memiliki kekuatan hukum yang sama sebagai alat bukti
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
23/26
< memberikan pelayanan pada korban dengan standar prosedur dalam menolong
korban
< memberi respon, melaporkan, pelayanan kasus, koordinasi dengan penegakhukumdinas sosial untuk pelayanan segera pada 5nit gawat darurat dan unit
pelayanan (4 jam.
< memeriksa mayat korban akibat cedera < menjalin kerjasama dengan pemerintah: polisi, pengadilan, dan pemerintah
setempat.
< melakukan pendekatan epidemiologi untuk eAaluasi
D. REHABILITATIF
Paa a/a# /ang (elakukan kekera&an
< &eedukasi orangtua dalam pola asuh anak
< +onseling pro!esional pada ayah yang melakukan kekerasan
< mengikut sertakan ayah yang melakukan kekerasan dalam Sel!-help-groupkelompok peduli"
Peran 'era6at
< menjalin kerjasama denganpemerintah
< melakukan B!ollow upC pada kasus penganiayaan dan kekerasan
BAB 5I
PENUTUP
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
24/26
A. -ESI0PULAN
'da beberapa !aktor yang menyebabkan anak mengalami kekerasan. 2aik kekerasan !isikmaupun kekerasan psikis.
$ampak dari kekerasan terhadap anak antara lain7 +erusakan !isik atau luka !isik7 'nak akan
menjadi indiAidu yang kukrang percaya diri, pendendam dan agresi!7 memiliki perilakumenyimpang, Pendidikan anak yang terabaikan.
'kibat pada !isik anak, antara lain: ecet, hematom, luka bekas gigitan, luka bakar, patah tulang,
perdarahan retina akibat dari adanya subdural hematom dan adanya kerusakan organ dalam
lainnya. 'kibat pada tumbuh kembang anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak yangmengalami perlakuan salah, pada umumnya lebih lambat dari anak yang normal, yaitu:
Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi kemungkinan terjadinya kekerasan pada anak
dan di rumah tangga. Pencegahan primer dapat dilakukan dengan melakukan pendidikan
kesehatan tentang child abuse dan mengidenti!ikasi resiko terjadinya child abuse.
B. SARAN
$emikianlah makalah ini kami buat untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan kita
tentang 'suhan +eperawatan %hild 'buse. +ami selaku penulis sadar bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. @leh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun
DAFTAR PUSTA-A
http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/25/kekerasan-orang-tua-pada-anak/http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/25/kekerasan-orang-tua-pada-anak/http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/25/kekerasan-orang-tua-pada-anak/
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
25/26
1. Stuart 3D, Sundeen, %rin"i!les and %ra"ti"e of %sy+iatri" ursin* th ed.". St.ouis
osby Iear 2ook, 199
(. +eliat 2udi 'na, %roses 1e!erawatan 1esehatan iwa, ;disi >, akarta : ;3%, 1999
/. +eliat 2udi 'na, 3an**uan 1onse! 4iri, ;disi >, akarta : ;3%, 1999
4. '#i# &, dkk, %edoman Asuhan 1e!erawatan iwa Semarang : &S$ $r. 'mino
3onohutomo, ())/
. im $irektorat +eswa, &tandar Asuhan 1e!erawatan iwa, ;disi 1, 2andung, &SP
2andung, ()))
-
8/16/2019 Kasus 3 KDRT Buat Buk Tari
26/26