kasus 2 anemia defisiensi besi
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
1/34
A. Pendahuluan
Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit
(red cell mass) sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam
jumlah yang cukup ke jaringan perifer yang disebut penurunan oxygen carrying capacity.
Secara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, atau
hitung eritrosit. Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri (disease entity), tapi
merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar (underlying disease). Oleh karena itu,
dalam diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai label anemia tapi harus ditetapkan
penyakit dasar penyebab anemia tersebut.
B. Klasifikasi Anemia
Anemia dapat di klasifikasikan dalam berbagai cara, yaitu: defek produksi sel darah
merah (anemia ipoproliferatif) atau oleh destruksi sel darah merah (anemia emolitik).
!. Anemia ipoproliferatif
"ada anemia hipoproliferatif, sel darah merah biasanya bertahan dalam jangka
waktu yang normal, namun sumsum tulang tidak mampu mengahasilkan jumlah sel
yang adekuat# jadi jumlah retikulositnya menurun. al ini mungkin di sebabkan oleh
kerusakan sumsum tulang akibat obat atau bahan kimia (mis: chloramphenicol,
ben$ene) atau karena kekurangan hemopoetin.
a. Anemia Aplastik
Anemia aplastik biasanya disebabkan oleh penurunan prekusor dalam sumsum
tulang dan penggantian sumsum tulang dengan lemak. Anemia aplastik dapat
konginetal, idiopatik (penyebabnya tidak diketahui), atau sekunder akibat
penyebab%penyebab industry atau &irus. "enyebab%penyebab sekunder anemia
aplastik (sementara atau permanen) meliputi berikut ini:
'upus eritematosus sistemik yang berbasis autoimun
Agen antineoplatik atau sitotoksik
erapi radiasi
!
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
2/34
Antibiotic tertentu
erbagai obat seperti antikon&ulsan, obat%obatab tiroid, senyawa emas, dan
fenilbuta$one.
*at%$at kimia seperti ben$ene, pelarut organic dan insektisida.
"enyakit%penyakit &irus seperti mononukleosit infeksiosa, dan +# anemia
aplastik setelah hepatitis &irus terutama berat dan cenderung fatal
Manifestasi klinik. anda dan gejala anemia aplastik biasanya khas yaitu
bertahap. anda anemia: kelemahan, pucat, sesak napas pada saat latihan dan
manifestasi anemia lainnya. anda trombositopeni: ekimosis dan petekie,
epistaksis, perdarahan saluran cerna, perdarahan saluran kemih dan kelamin,
perdarahan system saraf pusat. "emeriksaan hitungan darah biasanya menunjukan
pansitopeni (kekurangan semua jenis sel%sel darah). Secara morfologis, S-
terlihat normositik dan normokromik. epatosplenomegali / limfoadenopati
biasanya tidak tampak.
b. Anemia pada "enyakit 0injal
-erajat anemia yang terjadi pada pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir
sangat ber&ariasi, tetapi secara umum terjadi pada pasien dengan nitrogen urea
darah (12) yang lebih dari !3 mg4dl. ematokrit biasanya turun sampai antara
536%736, meskipun pada beberapa kasus jarang mencapai dibawah !86. Sel
darah merah tampak normal pada apusan darah tepi. Anemia ini disebabkan oleh
menurunnya ketahanan hidup sel darah merah maupun difisiensi eritropoetin.
"asien yang menjalani hemodialisis jangka panjang akan kehilangan darah
kedalam dialiser (ginjal artifisial) sehingga dapat mengalami defisiensi besi.-efisiensi asam folat terjadi karena &itamin dapat terbuang kedalam dialisat.
c. Anemia pada "enyakit 9ronis
erbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia jenis
normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan warna yang
normal). 9elainan ini meliputi artristis rematoid, abses paru, osteomilitis,
tuberkolosis dan berbagai keganasan. 9ebanyakan pasien tidak menunjukan gejala
dan tidak memerlukan penanganan untuk anemianya. -engan keberhasilan
5
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
3/34
penanganan yang mendasarinya. "asien dengan +%positif yang mendapatt
$ido&udin (etro&ir) mempunyai resiko tinggi mengalami anemia akibat supresi
sumsum tulang.
d. Anemia -efisiensi esi
Anemia defisiensi besi adalah keadaan dimana kandungan besi tubuh total
turun dibawah tingkat normal. erupakan jenis anemia paling sering diantara
semua kelompok umur. -efisiensi besi paling sering memberikan gambaran darah
yang mikrositik, hipokromik.
Sepanjang tubuh manusia tidak memiliki metode aktif untuk eksresi besi,
kandungan besi sebagian besar dikontrol oleh absorbsinya.karenannya
kemampuan untuk mengabsorbsi besi terbatas dan cenderung peningkatan
hilangnya besi, akibat perdarahan, yang akan mengakibatkan gangguan
keseimbangan besi dan terjadi defisiensi besi. Absorbs besi terjadi di duodenum
dan jejunum proksimal. Secara umum, yang mempengaruhi kecepatan adsorbs
adalah total simpanan besi tubuh dan kecepatan eritropoiesis. -alam keadaan
normal, paling sedikit ;36 dari kandungan besi tubuh berada didalam
hemoglobin. Sekitar 736 disimpan dalam system retikulo%endotelial, terutama
pada sumsum tulang, sebagai feritin dan hemosiderin.-i dalam upaya mempertahankan keseimbangan besi, harus cukup besi yang
diabsorpsi, untuk mengganti besi yang terbuang melalui traktus urinarius dan
gastrointestinal sebagai sel yang terlepas dan dalam keringat bersama dengan
segala kebutuhan tambahan. 9ebutuhan besi setiap hari adalah:
"ria -ewasa
Anak%anak
erus serum
S-: mikrositik, hipokromik dengan anisositosis (&ariasi besar4kecilnya) dan
poikilositosis (&ariasi bentuk sel)
"erhitungan sel retikulosit normal atau =
"erhitungan thrombosit biasanya ?
7
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
4/34
e. Anemia egaloblastik
Anemia megaloblastik (S- besar) di klasifikasikan secara morfologis
sebagai anemia makrositik normokronik. Anemia megaloblatik sering disebabkanoleh defisiensi &itamin !5dan asam folat yang mengakibatkan gangguan sintesis
-2A yang disertai kegagalan maturasi dan pembelahan inti. -efisiensi%sefisiensi
ini dapat sekunder akibat malnutrisi, defisiensi asam folat, malabsorpsi,
kekurangan factor intrinsic (seperti pada anemia pernisiosa dan pasca
gastrektomi), infeksi parasit, penyakit usus dan keganasan serta akibat%akibat
agen%agen kemoterapi. "ada setiap kasus, terjadi hyperplasia (peningkatan
abnormal jumlah sel darah normal) sumsum tulang dan prekusor eritroid dan
myeloid besar dan aneh# beberapa mengalami multi nukleasi. etapi beberapa sel
ini mati dalam sumsum tulang, sehingga jumlah sel matang yang meninggalkan
sumsum tulang menjadi sedikit, terjadilah pansitopenia. "ada keadaan lanjut
hemoglobin turun @%8 g4dl, hitung sel darah putih 5333%7333 per mm7, dan hitung
trombosit kurang dari 83.333 per mm7. Seel darah merah besar dan "2
hipersegmen.
@
i okromik ikrositik 2ormositik
Anisositosis "oikilositosis
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
5/34
Gambaran Klinis Laboratorium
"ucat
9urang stamina
anda neuropati
o paresthesi
o ataksia
o depressi
o hyporefleksia
o klonus
0lositis
S-: akrositik, (Mean Corpustular Volume) B
C8 fl.
S-": B86 sel neutrofil bernukleus hipersegmentasi
(D8)
"erhitungan retikulosit menurun
ungkin ada pansitopeni pada kasus berat.
asil aspirasi Sumsum: eritropoiesis kurang berjalan
dengan selulariti meningkat
9adar >olat serum menurun, lebih akurat lagi kadar
>olat di S- 9adar it !5 serum menurun, SchillingTest (absorbsi !5)
entuk -efisiensi itamin !5 -efisiensi >olat
-efisiensi
nutrisional
"erjalanannya
erpaparnya oleh
naiknya permintaan
Absorpsi
erhubungan dengan
obat
'esi neurologic
Earang
"elan (tahunan)
idak pernah
"ada ileum terminalis
seebagai kompleks dengan
factor intrinsic. "enyakit
gaster dan ileum terminalis
(biasanya autoimun
gastritis, penyakit rohn)
dapat menyebabkandefisiensi
idak pernah
Sering
Sering
'ebih cepat (mingguan)
Sering
"ada jejunum. "enyakit jejunum
(misalnya penyakit seliak) dapat
menyebabkan defisiensi
-apat akibat terapi antikejang.
Antimetabolik merangsang defisiensi
serupa
idak ada
8
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
6/34
5. Anemia emolitika
"ada anemia hemilitika, eritrosit memiliki rentang usia yang pendek. Sumsum
tulang biasanya mampu mengkompensasi sebagian dengan memproduksi sel darah
merah baru tiga kali atau lebih dibandingkan kecepatan normal. 9onsekuensinya
anemia jenis ini memiliki gambaran laboratories yang sama. Faitu:
Eumlah retikulosit meningkat
>raksi bilirubun indirect meningkat
eptoglobin (protein yang mengikat hemoglobin bebas) biasanya rendah.
Sumsum tulang biasanya menjadi hiperseluler akibat proliferasi eritrosit
1ji diagnistik yang pasti adalah unyuk hemolisis adalah pemeriksaan ketahan sel
darah merah.
a. Anemia emolitika urunan
!) Sferositosis urunan
Sfrerosis turunan merupakan suatu anemia hemolitika ditandai dengan sel
darah merah kecil berbentuk sferis dan pembesaran limpa (splenomegali).
erupakan kelainan yang jarang, diturunkan secara dominan. 9elainan ini
biasanya tersiagnosa pada anak%anak, namun dapat terlewat sampai dewasa
karena gejalanya sangat sedikit. "enanganannya berupa pengambilan limpa
secara bedah.
5) Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit adalah anemia hemilitika akibat adanya defek pada
molekul hemoglobin dan disertai dengan serangan nyeri. -efeknya adalahsuatu subtitusi asam amino pada rantai G hemoglobin. 9arena hemoglobin A
normal mengandung dua rentai H dan dua rantai G, maka terdapat dua gen
untuk sintesa setiap rantai. trait sel sabit, orang dengan trait sel sabit hanya
mendapat satu gen abnormal, sehingga sel darah merah mereka masih mampu
mensintesa kedua rentai G dan Gs, jadi mereka mempunyai hemoglobin A dan
S. mereka tidak menderita anemia. apabila dua orang dengan anemia sel sabit
menikah, maka beberapa dari anak%anak mereka akan membawa dua gen
;
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
7/34
abnormal dan hanya mempunyai dua rantai Gsdan hanya hemoglobin S. anak
itu menderita anemia sel sabit.
anifestasi klinis.
+skemia jaringan menimbulkan nyeri, pembengkakan dan demam.
Sel darah merah memiliki masa hidup yang pendek!8%58 hari.
b : I% !3 g4dl
+kterik sclera
Sumsum tulang membesar pada anak%anak, disertai pembesaran tulang
wajah dan kepala
Anemia kronis: takikardi, murmur jantung, kardiomegali
"ada dewasa dapat terjadi disritmia.
7) Anemia karena emoglobinopati
a) alasemia
alasemia merupakan sekelompok kelainan turunan yang berhubungan
dengan defek sintesis rantai hemoglobin. alasemia di tandai dengan
penurunan kadar hemoglobin yang abnormal dalam eritrosit(hipokromia),
eritrosit dengan ukuran lebih kecil (mikrositosis), kerusakan elemen darah
(hemolisis). alasemia diklaifikasidalam dua kelompok utama sesuai
rantai globin yang terkena: H%talasemia dan G%talasemia, yang masing%
masing berhubungan dengan penurunan atau ketiadaan sintesis rantai H
dan rantai G.
Talasemia Alfa () diklasifikasikan menjadi @ klasifikasi klinis, yaitu:
Satu mutasi gen H: JTraitJ atau J"embawaJ (carrier): tidak bergejala,
gl normal, normal.
-ua mutasi jen H# anemia mikrositosis ringan, mirip dengan anemia
kekurangan >e
iga mutasi jen H: "enyakit emoglobin
I
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
8/34
% Anemia moderat sampai berat, hipokromikmikrositosis.
% 9risis hemolisis dapat terpicu dengan febris 4 infeksi / K sufa,
obat%obat oksidan (seperti >eL)
% JHemoglobin HJ (tetrameter ranting G: G@) pada elektroforesis
(Bpada neonatus) 86 % 736
% JHemoglobin BartJ (tetrameter ranting M: M@) pada electroforesis
neonatus dan talasemia H trait juga.
Nmpat mutasi jen H: (tidak ada H globulin) anemia berat sekali /
hidrops fetalis berat / sering lahirmati.
Talasemia Beta ( ) diklasifikasikan menjadi 7 klasifikasi klinis,
yaitu:
alasemia inor (talasemia G trait) tidak bergejala, ada anemia
hipokromik ringan
alasemia +ntermedia: homo$igot, anemia hipokronik ringan sampai
moderat, penurunan stamina, jarang butuh transfuse
alasemia ayor (Anemia ooley), homo$igot:
% Anemia berat hipokromik mikrositosis (mirip anemia defisiensi
>e)
% "ucat, jaundis, lemah, hepatosplenomagali yang hebat. iasanya
tampak sebelum umur ! tahun.
% anda hematopoiesis eKtramedular (diluar sumsum) penebalan
tulang kranium / molar, hepatomegali
b. Anemia emolitika -idapat
2ama "enyebab anifestasi "enangananemoglobinuria
nocturnal
paroksismal
idak diketahuiP
kadang%kadang disertai
dengan anemia aplastik
1rin berwarna gelap
(hemoglobinuria)
terutama di pagi hari,
pansitopenia,
thrombosis &ena
multiple
elum diketahui
Anemia hemolitika
imunitas
"roduksi antibody
sebagai kaibat sekunder
+kterik, sferosit erespon terhadap
pemberian kortiko
Q
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
9/34
terhadap pengobatan
(aldomet, penicilin)
steroid
Anemia hemolitik
mikroangiopati
9erusakan sel drah
pada saat mengalir
melalui pembuluh
darah kecil yang
abnormal, seperti pada
hipertensi maligna
>ragmentasi sel darah
merah
"enanganan
penyakit utama
emolisis katup
jantung
9erusakan sel darah
merah akibat
regurgitasi melalui
katup prosthesis yang
inkompeten
>ragmentasi sel darah
merah
"enggantian katub
Anemia sel spur "enyakit hati yang
parah, hipertensi
peningkatan lipid pada
membrane sel darah
merah
Sel spur berbentuk
seperti sel darah merah
idak ada
penanganan
+nfeksi alaria, lostridium
wechii, terutama
setelah absorbs septic
9emungkinana terjadi
hemoglobinuria
angani infeksi
ipersplenisme "embesaran limpa oleh
berbagai penyebab
sirosis, limpoma.
"ansitopenia Splenektomi
Kasus 2
2n.9 53 tahun mengeluh lemas, berjalan agak jauh dan cepat sesak serta kelelahan.
"emeriksaan fisik ditemukan, bibir pucat, konjungti&a anemis, sklera non ikterik. "aru%paru
2, jantung 2, - !!34I3 mmg, 2adi !!3K4menit (saat istirahat), Suhu 2ormal, " 53K4menit
kuku tampak pucat
erdasarkan diskusi kelompok, kami mengambil masalah yaitu anemia defisiensi besi
C
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
10/34
A. Definisi Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan
besi untuk eritropoietik, karena cadangan besi kosong, sehingga pembentukan
hemoglobin berkurang. erbeda dengan anemia akibat penyakit kronik, berkurangnya
penyediaan besi untuk eritropoietik terjadi akibat pelepasan besi dari system
retikuloendotelial yang berkurang, sementara cadangan besi normal. 2amun, kedua jenis
anemia ini merupakan anemia dengan gangguan metabolisme besi.
B. Eidemiolo!i
Anemia defisiensi besi (A-) merupakan jenis anemia yang paling banyak diderita
oleh penduduk di negara berkembang, termasuk di indonesia. -iperkirakan 736penduduk dunia menderita anemia dan lebih dari 836 penderita ini adalah A-.
Sebanyak !;%83 6 laki%laki dewasa di +ndonesia menderita A- dengan penyebab
terbanyak yaitu infeksi cacing tambang (8@6) dan hemoroid (5I6). 58%@Q 6 perempuan
dewasa di +ndonesia menderita A- dengan penyebab terbanyak menorraghia (776),
hemoroid (!I6) dan infeksi cacing tambang (!I6). @;%C5 6 wanita hamil di +ndonesia
menderita A-.
". Etiolo!i
Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan besi, gangguan
absorbsi, serta kehilangan besi akibat perdarahan kronik:
!. >aktor nutrisi
9urangnya jumlah besi atau bioa&ailabilitas (kualitas) besi dalam asupan makanan
misalnya makanan banyak serat, rendah daging, rendah &itamin .
5. 9ebutuhan besi meningkat"rematuritas, anak dalam masa petumbuhan dan kehamilan
7. 0angguan absorbsi besi
0astrektomi, colitis kronik
@. "erdarahan kronik
Saluran cerna: tukak peptik, konsumsi 2SA+-, salisilat, kanker kolon, kanker
lambung, di&ertikulosis, infeksi cacing tambang, hemoroid
Saluran genitalia wanita: menoraghia, mtroraghia
Saluran kemih: hematuria
!3
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
11/34
Saluran nafas: hemoptoe
"enyebab tersering defisiensi besi pada pria dan wanita pascamenopause adalah
perdarahan atau malabsorpsi, terutama setelah reseksi gaster. "enyebab tersering anemia
defisiensi besi pada wanita premenopause adalah menoragia.
D. #aktor Beresiko
9elompok%kelompok berikut memiliki peningkatan resiko kemungkinan mengalami
anemia kekurangan $at besi:
!.
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
12/34
#. Pato!enesis dan Patofisiolo!i
!5
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
13/34
!7
!ron "epleted Stated
adangan besi menurun namun,eritropoietik belum terganggu
"erubahan >ungsional Anemia
"erubahan >ungsional 2on%Anemia
!ron "eficient #ritropoietic
adangan besi kosong dan
eritropoietik terganggu namun,
gejala anemia belum manifes
!ron "eficiency $nemiaNritropoietik sangat terganggu,
kadar b menurun sehingga
gejala anemia bermanifes
feritin serum l
pengecatan besi padasumsum tulang negatif
absorbsi besi melalui
usus l
Anemia
-efisiensi esi
>ree protophorfirin l
+ l
Anemia hipokrommikrositer
0ejala klinik anemia
Sistem %euromuskuler
l>e lmioglobin, en$im sitokrom, gliserofosfat
gangguan gilkolisis lasam laktat kelelahan otot
&angguan mental dan kecerdasan
l>e gangguan en$im aldehidoksidase / en$im
monoaminooksidaselserotonin / katekolamin di otak
&angguan imunitas dan ketahanan terhadap infeksi
l>e len$im untuk sintesis -2A dan en$im
mieloperoksidase netrofil limunitas seluler
&angguan terhadap ibu hamil dan 'anin yang dikandung
l>e langka kematian maternal, gangguan partus, risiko
prematuritas, morbiditas / mortalitas fetus
eh,
ko i,
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
14/34
G. $anifestasi Klinik
!. 0ejala umum anemia
0ejala ini baru akan timbul apabila terjadi penurunan kadar hemoglobin hingga I%
Q gr4dl
'emah, lesu, lelah, mata berkunang%kunang dan telinga berdenging
5. 0ejala khas defisiensi besi
(oilonichya(spoon nail) yaitu kuku yang cekung seperti sendok, memiliki garis%
garis &ertikal dan rapuh
Atrofi papil lidah sehingga permukaan lidah menjadi licin dan mengkilap
Stomatitis angularis (cheilosis) yaitu adanya radang pada sudut mulut berupa
bercak keputihan
-isfagia
Atrofi mukosa gaster
!@
akanan
rendah >e
0angguan
penyerapanransferrin
kurang
A%E$&A DE#&'&E%'&
AT BE'& (#e)
"endarahan
olume darah
berkurang
Aliran ke
erifer
0angguan
perfusi jaringan
9erja
jantung
meningkat ipertrof
i jantung
"engikatanO5berkurang
ipoksia jaringan
etabolisme
anaerob
"enumpukan
a$am laktat
%eri
Suplai darah ke otak
menurun
Gan!!uankonsentrasi
+A
"*D
ko
mp
e
nsa
si
iper&entilasi
ko
mp
en
sa
si
'esak
O5kurang 4 kerja
Kardiome!
ali
9elelahan &ntoleransi
,esti kerusakan inte!ritas
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
15/34
"ica (keinginan makan makanan yang tidak la$im seperti tanah liat, lem, atau es)
7. 0ejala penyakit dasar
0ejala tergantung penyebab dasar yang menimbulkan anemia
"ada infeksi cacing tambang terdapat gejala dispepsia, parotis yang membengkakdan kulit telapak tangan berwarna kuning seperti jerami
Anemia akibat kanker kolon dapat disertai oleh gangguan A
/. Komlikasi
!. Anemia kekurangan $at besi mengurangi kinerja dengan memaksa otot tergantung,
pada tingkat yang lebih besar dari pada orang sehat, setelah metabolisme
anaerobik. al ini diyakini terjadi karena kekurangan $at besi yang mengandungen$im pernafasan sebagai penyebab lebih utama daripada anemia.
5. Anemia yang parah dapat menghasilkan hipoksemia dan meningkatkan terjadinya
insufisiensi koroner dan iskemia miokard. -emikian pula, dapat memperburuk status
paru pasien dengan penyakit paru kronis.
7. 9erusakan struktur dan fungsi jaringan epitel dapat diamati pada pasien kekurangan
$at besi. 9uku menjadi rapuh atau longitudinal bergerigi dengan perkembangan
koilonychia (kuku sendok). 'idah dapat menunjukkan atrofi papila lingual dan
kelihatan mengkilap. Angular stomatitis dapat terjadi dengan celah di sudut
mulut. -isfagia mungkin terjadi bila memakan makanan padat, dengan anyaman
(ebbing) dari mukosa pada persimpangan hipofaring dan esofagus ("lummer%inson
sindrom)# ini telah dikaitkan dengan karsinoma sel skuamosa daerah
esofagus. Atrophic gastritis terjadi pada defisiensi $at besi dengan kehilangan
progresif sekresi asam, pepsin, dan faktor intrinsik dan pembentukan antibodi
terhadap sel parietal lambung. ili usus kecil menjadi tumpul.
@. +ntoleransi terhadap dingin berkembang pada satu dari lima pasien dengan anemia
kekurangan $at besi kronis dengan manifestasi gangguan &asomotor, nyeri
neurologik, atau mati rasa dan kesemutan.
8. 0angguan fungsi kekebalan dilaporkan pada pasien yang kekurangan $at besi, dan ada
laporan bahwa pasien rentan terhadap infeksi, namun bukti bahwa ini adalah langsung
disebabkan oleh kekurangan $at besi tidak meyakinkan karena adanya faktor lain.
!8
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
16/34
;. Anak%anak kekurangan $at besi mungkin menunjukkan gangguan perilaku.
"erkembangan neurologis akan terganggu pada bayi dan kinerja skolastik berkurang
pada anak usia sekolah. +T anak%anak sekolah kekurangan $at besi dilaporkan sebagai
signifikan kurang dari rekan%rekan nonanemia. 0angguan perilaku bermanifestasi
sebagai gangguan defisit perhatian. "ertumbuhan terganggu pada bayi dengan
defisiensi besi.
I. asalah jantung. Anemia kekurangan $at besi dapat menyebabkan detak jantung yang
cepat atau tidak teratur. Eantung harus memompa darah lebih banyak untuk
mengkompensasi kekurangan oksigen yang dibawa oleh darah. al ini
dapat menyebabkan pembesaran jantung atau gagal jantung.
Q. asalah selama kehamilan. "ada wanita hamil, anemia defisiensdi besi dikaitkan
dengan kelahiran prematur dan bayi berat badan lahir rendah. etapi kondisi ini
mudah dicegah pada wanita hamil yeng menerima suplemen $at besi sebagai bagian
dari perawatan pralahir mereka.
&. Pene!akan Dia!nosis
erdapat tiga tahap diagnosis anemia defisiensi besi, yaitu:!. "enentuan adanya anemia
Anemia secara klinis dapat memberikan beberapa gambaran, yang disebut sebagai
sindroma anemia yakni badan lemah, letih, lesu, cepat lelah, mata berkunang%kunang,
telinga sering berdenging. 2amun, biasanya, gejala simptomatis ini ditemukan apabila
kadar b U I g4dl. "ada pemeriksaan fisik ditemukan anemis pada konjuti&a dan
jaringan bawah kuku.
erdasarkan kadar hemoglobin, kriteria anemia menurut
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
17/34
Atrofi papil lidah: permukaan lidah licin, mengkilap karena papil lidah hilang
Stomatitis angularis: radang pada sudut mulut
-isfagia akibat kerusakan epitel hipofaring
(oilonichya: kuku sendok (spoon nail)) kuku rapuh, bergaris%garis &ertical dan
menjadi cekung sehingga mirip sendok
Atrofi mukosa gaster
"ica (makan yang tidak la$im seperti tanah liat, es, dan lem)
Secara laboratorium, untuk menegakan diagnosis defisiensi besi (modifikasi
kriteri 9erlin, et al ) yaitu :
Anemia hipokrom mikrositik pada apusan darah tepi , atau U Q3 fl, dan
U 7! 6 dengan salah satu dari criteria berikut:
5 dari 7 parameter berikut :
% esi serum U 83 mg4dl
% + B 783 mg4dl
% Saturasi transferin U !8 6
>eritin serum U 53 mg4l
"engecatan besi sumsum tulang negati&e
"emberian S> 7 K 533 mg4hari selama @ minggu dapat meningkatkan kadar b B
5 gr.dl
7. "enentuan penyebab dasar timbulnya anemia defisiensi besi
0ejala klinis tergantung pada penyeakit dasar yang menyertai. "ada anemia yang
disebabkan oleh penyakit cacing tambang, ditemukan dyspepsia, parotis
membengkak, dan kulit telapak tangan kuning seperti jerami. "ada anemia akibat
perdarahan kronik akibat kanker kolon akan ditemukan keluhan A.
Apabila dicurigai penyakit cacing tambang, dilakukan pemeriksaan feses untuk
mencari telur cacing. "ada kecurigaan perdarahan sementara tidak ditemukan
perdarahan nyata, maka dapat dilakukan tes darah samar (occult blood test) pada
feses, dapat juga dilakukan endoskopi saluran cerna atas atau bawah jika ada indikasi.
0. Dia!nosa Bandin!
Anemia defisiensi besi perlu dibedakan dengan anemia hipokromik lainnya, seperti :
!I
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
18/34
!. halasemia (khususnya thallasemia minor): b A5 meningkat, >eritin serum dan
timbunan >e tidak turun.
5. Anemia karena infeksi menahun: iasanya anemia normokromik normositik. 9adang%
kadang terjadi anemia hipokromik mikrositik. >eritin serum dan timbunan >e tidak
turun.
7. 9eracunan timah hitam ("b): terdapat gejala lain keracunan ".
@. Anemia sideroblastik: terdapat ring sideroblastik pada pemeriksaan sumsum tulang.
K. Pemeriksaan enun-an!
!. 9adar hemoglobin dan indeks eritrosit
-idapatkan anemia hipokromik mikrositer dengan penurunan kadar hemogglobin
mulai dari ringan sampai berat. dan menurun. UI3 fl hanya
didapatkan pada anemia defisiensi besi dan thalassemia major. menurun pada
defisiensi yang lebih berat dan berlangsung lama. Anisositosis merupakan tanda awal
defisiensi besi. "enigkatan anisositosis ditandai oleh peningkatan -< (red cell
distribution idth). -ulu dianggap pemeriksaan -< dapat dipakai untuk
membedakan A- dengan anemia akibat penyakit kronik, tetapi sekarang -< pada
kedua jenis ini hasilnya sering tumpang tindih.engenai titik pemilah , ada yang memaki angka UQ3fl, tapi pada penilitian
A- di agian "enyakit -alam >9 121- -enpasar, dijumpai bahwa titik pemilah
UIQfl memberi sensiti&itas dan sfesifisitas paling baik. -ijumpai juga bahwa
penggabungan ,, dan -< makin meningkatkan spesifisitas indeks
eritrosit. +ndeks eritrosit selalu dapat mengalami perubahan sebelum kadar
hemoglobin menurun.
apusan darah tepi menunjukkan anemia hipokromik mikrositer, anisositosis, dan
poiklilositosis. akin berat derajat anemia, makin berat derajat hipokromia. -erajat
hipokromia dan mikrositosis berbanding lurus dengan derajat anemia, berbeda dengan
thalassemia. Eika terjadi hipokromia dan mikrositosis ekstrim, maka sel tampak
sebagai sebuah cincin (ring cell), atau memanjang seperti elips, disebut sebagai sel
pensil (pencil cell atau cigar cell). 9adang%kdang dijumpai sel target. 'eukosit dan
trombosit pada umumnya normal. etapi granulositopenia ringan dapat dijumpai pada
A- yang berlangsung lama. "ada A- karena cacing tambang dijumpai eosinofilia.
rombositosis dapat dijumpai pada A- dengan dengan episode perdarahan akut.
!Q
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
19/34
5. 9ensentrasi besi serum dan otal +ron inding apacity (+)
9ensentrasi besi serum dan otal +ron inding apacity (+) meningkat. +
menunjukkan tingkat kejenuhan apotransferin terhadap besi, sedangkan saturasi
transferin dihitung dari besi serum dibagi + dikalikan !336. 1ntuk kriteria
diganosis A-, kadar besi serum menurun U83Vg4dl, total iron binding capacity
(+) meningkat B783Vg4dl, dan saturasi transferin U!86. Ada juga memakai
saturasi transferin U!;6, atau U!Q6. arus diingat bahwa besi serum menunjukkan
&ariasi diurnal yang sangat besar dengan kadar puncak pada jam Q sampai !3 pagi.
7. >erritin serum
>eritin serum merupakan indikator cadangan besi yang sangat baik kecuali pada
keadaan inflamasi dan keganasan tertentu. itik pemilah (cutt off point) untuk feritin
aserum pada A- diapakai angka U!5Vg4l, tetapi ada juga yang memakai U!8Vg4l.
untuk daerah tropik di mana angka infeksi dan inflamasi masih tinggi, titik pemilah
yang diajukan oleh negara barat tampaknya haris dikoreksi. "ada satu penilitian pada
pasien anemia di rumah sakit di ali pemakaian feritin serum U!5Vg4l dan U53V4l
memberikan sensiti&itas dan spesifisitas masing%masing ;Q6 dan CQ6 serta ;Q6 dan
C;6. Sensiti&tas tertinggi (Q@6) justru dicapai pada pemakaian feritin serum
U@3mg4l, tanpa mengurangi spesifisitas terlalu banyak (C56). ercberg untuk daerah
tropik menganjurkan memakai angka feritin serum U53mg4l sebagai kriteria diagnosis
A-. Eika terdapat inflamasi atau infeksi yang jelas seperti artritis reumatoid, maka
feritin serum 83%;3Vg4l masih dapat menunjukkan adanya defisiensi besi. >eritin
serum merupakan pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis A- yang paling kuat
oleh karena itu banyak dipakai baik di klinik maupun di lapangan karena cukup
reliabel dan praktis, meskipun tidak terlalu sensitif. Angka feritin serum normal tidak
selalu dapat menyingkirkan adanya defisiensi besi, tetapi feritin serum di atas
!33mg4dl dapat memastikan tidak adanya defisiensi besi.
@. "rotoporfirin
"rotoporfirin merupakan bahan antara dalam pembentukan heme. Apabila sintesis
heme terganggu, misalnya karena defisiensi besi, maka protoporfirin akan menumpuk
dalam eritrosit. Angka normal adalah kurang dari momg4dl. 1ntuk defisiensi besi,
protoporfirin bebas adalah lebih dari !33mg4dl. 9eadaan yang sama juga didapatkan
pada anemia akibat penyakit kronik dan keracunan timah hitam.
!C
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
20/34
8. 9adar reseptor transferin
9adar reseptor transerin dalam serum meningkat pada defisiensi besi. 9adar
normal dengan cara immunologi adalah @%CVg4'. "engukuran reseptor transferin
terutama digunakan untuk membedakan A- dengan anemia akibat penyakit kronik.
Akan lebih baik lagi bila dipakai rasio reseptor teransferin dengan log feritin serum.
atio B!,8 menunjukkan A- dan rasio U!,8 sangat mungkin anemia karena penyakit
kronik
;. "emeriksaan sumsum tulang
Sumsum tulang menunjukkan hiperplasia normoblastik ringan sampai sedang
dengan normoblas kecil%kecil. Sitoplasma sangat sedikit dan tepi tak teratur.2ormoblas ini disebut sebagai micronormoblast."engecatan sumsum tulang dengan
biru prusia (*erl+s stain) menunjukkan cadangan besi yang negatif (butir hemosiderin
negatif). -alam keadaan normal @3%;36 normoblast mengandung granula feritin
dalam sitoplasmanya, disebut sebagai sideroblast negatif. -i klinik, pengecatan besi
pada sumsum tulang dianggap sebagai baku emas (gold standard) diagnosis defisiensi
besi, namun akhir%akhir ini perannya banyak diambil alih oleh pemeriksaan ferritin
serum yang lebih paraktis.
I. Studi ferokinetik
Studi tentang pergerakan besi pada siklus besi dengan menggunakan $at
radioaktif. Ada dua jenis studi ferokinetik yaitu*lasma iron transport rate ("+) yang
mengukur kecepatan besi meninggalkan plasma, dan erithrocyte iron turn o,er rate
(N+) yang mengukur peredaran besi dari sumsum tulang ke sel darah merah yang
beredar. Secara praktis kedua pemeriksaan ini tidak banyak digunakan, hanya dipakai
untuk tujuan penilitian.
Q. "emeriksaan penyakit penyebab
"erlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari penyebab anemia defisiensi besi.
Antara lain pemeriksaan feses untuk cacing tambang, sebaiknya dilakukan
pemeriksaan semikuantitatif misalnya teknik 9ato%kat$, pemeriksaan darah samar
feses, endoskopi, barium intake atau barium inloop, dan lain%lain tergantung dari
dugaan penyebab defisiensi tersebut.
L. Penatalaksanaan
53
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
21/34
Setelah diagnosis ditegakan maka dibuat rencana pemberian terapi, terapi terhadap
anemia difesiensi besi dapat berupa :
!. erapi kausal: tergantung penyebabnya, misalnya pengobatan cacing tambang,
pengobatan hemoroid, pengobatan menoragia. erapi kausal harus dilakukan, kalau
tidak maka anemia akan kambuh kembali.
5. "emberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh:
a. esi per oral: merupakan obat pilihan pertama karena efektif, murah, dan aman.
preparat yang tersedia, yaitu:
-errous sulphat (sulfas ferosus): preparat pilihan pertama (murah dan efektif).
-osis: 7 K 533 mg.
-errous gluconate) ferrous fumarat) ferrous lactate) dan ferrous succinate)
harga lebih mahal, tetepi efekti&itas dan efek samping hampir sama.
b. esi parenteral
anya dianjurkan pada penderita yang mengalami intoleransi
gastrointestinalberupa mual muntah. "reparat besi parenteral yang la$im
digunakan adalah interferon, jectofer, &enofer.
"enatalaksanaan yang juga dapat dilakukan :
!. engatasi penyebab perdarahan kronik, misalnya pada ankilostomiasis diberikan
antelmintik yang sesuai.
5. "emberian preparat >e: "emberian preparat besi (ferosulfat4ferofumarat4feroglukonat)
dosis @%; mg besi elemental4kg 4hari dibagi dalam 7 dosis, diberikan di antara
waktu makan. "reparat besi ini diberikan sampai 5%7 bulan setelah kadar hemoglobin
normal.
7. edah: 1ntuk penyebab yang memerlukan inter&ensi bedah seperti perdarahan karena
di&erticulum eckel.
@. Suportif: akanan gi$i seimbang terutama yang megandung kadar besi tinggi yang
bersumber dari hewani (limfa, hati, daging) dan nabati (bayam, kacang%kacangan).
"engobatan lain
!. -iet: sebaiknya diberikan makanan bergi$i dengan tinggi protein terutama yang
berasal dari protein hewani.
5. itamin c: &itamin c diberikan 7K!33 mg per hari untuk meningkatkan absorbsi besi
5!
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
22/34
7. ransfusi darah: A- jarang memerlukan transfusi darah. +ndikasi pemberian
transfusi darah pada anemia kekurangan besi adalah:
Adanya penyakit jantung anemik dengan ancaman payah jantung
Anemia yang sangat simptomatil, misalnya anemia dengan gejala pusing yangsangat menyolok.
"asien memerlukan peningkatan kadar hemoglobin yang cepat seperti pada
kehamilan trimester akhir atau preoperasi.
Eenis darah yang diberikanadalah " (packed reds cell) untuk mengurangi
bahaya o,erload. Sebagai premedikasi dapat dipertimbangkan pemberian furosemid
intra&ena.
$. Pen!ka-ian Keera1atan
!. +dentitas klien
5. iwayat kesehatan
a. iwayat kesehatan sekarang
'emah, lesu, letih, lelah, lunglai
ibir pucat
2afas pendek
'idah licin
-enyut jantung meningkat
Susah A
2afsu makan berkurang
"using
udah ngantuk
b. iwayat kesehatan dahulu
9emungkinan dahulu pernah mengalami anemia
c. iwayat keluarga
9emungkinan sekarang keluarganya tidak mengalami anemia
55
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
23/34
7. "emeriksaan fisik
anda%tanda &ital: nadi takikardi, jantung palpitas, pernafasan dipsneu
"emeriksaan neorologis: mual, muntah, diare, anora
ambut kering, kasar, warna merah
embran mukosa mulut: kering, bibir pucat, pecah%pecah
9ulit kering, tekstur kasar
Pen!ka-ian Kebutuhan Dasar
!. Akti&itas 4 istirahat
0ejala: keletihan, kelemahan, malaise umum, kehilangan produkti&itas#
penurunan semangat untuk bekerja, toleransi terhadap latihan rendah, kebutuhanuntuk tidur dan istirahat lebih banyak.
anda: takikardia4 takipnae # dispnea pada waktu bekerja atau istirahat, letargi,
menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya, kelemahan otot, dan
penurunan kekuatan, ataksia, tubuh tidak tegak, bahu menurun, postur lunglai,
berjalan lambat, dan tanda%tanda lain yang menunujukkan keletihan.
5. Sirkulasi
0ejala: riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan 0+ kronis,
menstruasi berat (-), angina, > (akibat kerja jantung berlebihan), riwayat
endokarditis infektif kronis, palpitasi (takikardia kompensasi).
anda: - : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi
melebar, hipotensi postural. -isritmia : abnormalitas N90, depresi segmen S
dan pendataran atau depresi gelombang # takikardia. unyi jantung : murmur
sistolik (-). Nkstremitas (warna) : pucat pada kulit dan membrane mukosa
(konjunti&a, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam,
57
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
24/34
pucat dapat tampak sebagai keabu%abuan). 9ulit seperti berlilin, pucat (aplastik,
A") atau kuning lemon terang (A"). Sklera : biru atau putih seperti mutiara (-).
"engisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan &asokontriksi
kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok (koilonikia) (-).
ambut : kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara premature (A").
7. +ntegritas ego
0ejala: keyakinanan agama4budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya
penolakan transfusi darah.
anda: depresi.
@. Nleminasi
0ejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. >latulen, sindrom malabsorpsi (-).
ematemesis, feses dengan darah segar, melena. -iare atau konstipasi. "enurunan
haluaran urine.
anda: distensi abdomen.
8. akanan4cairan
0ejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah4masukan
produk sereal tinggi (-). 2yeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada
faring). ual4muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan.
idak pernah puas mengunyah atau peka terhadap es, kotoran, tepung jagung, cat,
tanah liat, dan sebagainya (-).
anda: lidah tampak merah daging4halus (A"# defisiensi asam folat dan &itamin
!5). embrane mukosa kering, pucat. urgor kulit : buruk, kering, tampak
kisut4hilang elastisitas (-). Stomatitis dan glositis (status defisiensi). ibir :
selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah. (-)
;. 2eurosensori
0ejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, &ertigo, tinnitus, ketidak mampuan
berkonsentrasi. +nsomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata.
5@
http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/http://nursingbegin.com/saat-tidak-ada-timbangan-yang-tepat/ -
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
25/34
9elemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah # parestesia tangan4kaki (A") #
klaudikasi. Sensasi manjadi dingin.
anda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. ental : tak
mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik,A"). Npitaksis : perdarahan dari lubang%lubang (aplastik). 0angguan koordinasi,
ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda omberg positif, paralysis (A").
I. 2yeri4kenyamanan
0ejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (-)
Q. "ernapasan
0ejala : riwayat , abses paru. 2apas pendek pada istirahat dan akti&itas.
anda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
C. 9eamanan
0ejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia. iwayat terpajan pada
radiasi# baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. iwayat kanker, terapi kanker.
idak toleran terhadap dingin dan panas. ransfusi darah sebelumnya. 0angguan
penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi.
anda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum.
"tekie dan ekimosis (aplastik).
!3. Seksualitas
0ejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (-).
ilang libido (pria dan wanita). +mppoten.
anda : ser&iks dan dinding &agina pucat.
%. $asalah Keera1atan
-S :
2n. 9 53 th
58
http://nursingbegin.com/askep-kanker/http://nursingbegin.com/askep-kanker/ -
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
26/34
9lien mengeluh lemas
9lien mengeluh sesak saat berjalan jauh
-O :
9lien terlihat pucat
9onjungti&a anemis
Sclera nonikterik
- !!34I3mmhg
"53K4mnt
2 !!3K4mnt
S 7;,I W
9uku tampak pucat
"engembangan data:
9lien mengatakan tidak suka minum susu
9lien mengatakan jarang makan sayur
9lien mengatakan susah buang air besar
9lien mengatakan kurang nafsu makan
9lien mengatakan mual dan muntah
@Q kg # # !;3cm
!3gr4dl
t 736
ising usus @K4menit
Problem Etilo!i 'mtom
"erubahan perfusi jaringan "enurunan komponen seluler
untuk pengiriman oksigen
(penurunan hb)
2 : !!3K4mnt
9lien telihat pucat
9onjungti&a anemis
+ntoleransi akti&itas 9etidakseimbangan suplai
oksigen dan kebutuhan
9lien menegeluh lemas
9lien mengatakan sesak
5;
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
27/34
setelah berjalan jauh
9lien tampak pucat
"erubahan nutrisi#kurang dari
kebutuhan tubuh
9egagalan absorbsi $at untuk
pembentukkan sel darah
merah
: @Q kg
:!;3cm
+: !Q,8I
esiko tinggi kerusakan
integritas kulit
"erubahan sirkulasi tubuh 9lien tampak pucat
9onjungti&a anemis
9uku tampak pucat
9onstipasi "enurunan masukan diet,
perubahan proses pencernaan,
efek samping obat
9lien mengatakan susah
buang air besar
9lien mengatakan kurang
nafsu makan
9lien mengatakan mual dan
muntah
isiko tinggi infeksi idak adekuatnya pertahanan
sekunder
b : !3 gr4dl
t 736
9urang pengetahuan kurang terpajan4mengingat,
salah interpretasi informasi,
tidak mengenal sumber
informasi
9lien mengeluh lemas
9lien mengatakan jarang
makan sayur
9lien mengatakan tidak suka
minum susu
. &nter+ensi
Dia!nose Tu-uan dan K/ &nter+ensi ,asional
"erubahan perfusi
jaringan
berhubungan
dengan penurunan
komponen seluler
yang diperlukan
untuk pengiriman
oksigen4nutrient
ke sel.
ujuan : Setelah
dilakukan
inter&ensi 5K5@
jam, terjadi
peningkatan
perfusi jaringan.
9 : stabil #
2 Q3K4mnt, klientidak 2ampak
$andiri
Awasi tanda &ital kaji
pengisian kapiler, warna
kulit4membrane mukosa,
dasar kuku.
memberikan
informasi tentang
derajat4keadekuata
n perfusi jaringan
dan membantu
menetukan
kebutuhan
inter&ensi.
5I
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
28/34
pucat, konjungti&a
ananemis inggikan kepala tempat
tidur sesuai toleransi
Awasi upaya
pernapasan # auskultasi
bunyi napas perhatikan
bunyi ad&entisius.
Selidiki keluhan nyeri
dada 4 palpitasi.
indari penggunaan
botol penghangat atau
botol air panas. 1kur
suhu air mandi dengan
thermometer.
meningkatkan
ekspansi paru dan
memaksimalkan
oksigenasi untukkebutuhan seluler.
atatan :
kontraindikasi bila
ada hipotensi.
dispnea,
gemericik
menununjukkan
gangguan jantung
karena regangan
jantung
lama4peningkatan
kompensasi curah
jantung.
iskemia seluler
mempengaruhi
jaringan
miokardial4
potensial risiko
infark.
termoreseptor
jaringan dermal
dangkal karena
gangguan oksigen.
mengidentifikasi
5Q
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
29/34
Kolaborasi
awasi hasil pemeriksaan
laboraturium. berikan sel
darah merahlengkap4packed produk
darah sesuai indikasi.
erikan oksigen
tambahan sesuai indikasi.
defisiensi dan
kebutuhan
pengobatan
4respons terhadap
terapi.
memaksimalkan
transport oksigen
ke jaringan.
+ntoleransi
akti&itas
berhubungan
dengan
ketidakseimbanga
n antara suplai
oksigen
(pengiriman) dan
kebutuhan.
ujuan :
Setelah dilakukan
inter&ensi !K5@
jam klien dapat
mempertahankan4
meningkatkan
ambulasi4akti&itas.
9 :
menunjukkan
penurunan tanda
intolerasi
fisiologis, misalnya
nadi, pernapasan,
dan tekanan darah
masih dalam
rentang normal : 2
Q3K4mnt, " !;%
53K4mnt
$andiri
9aji kemampuan klien
dalam melakukan
aktifitas sehari%hari.
9aji kehilangan atau
gangguan keseimbangan,
gaya jalan dan kelemahan
otot.
Obser&asi tanda%tanda
&ital sebelum dan
sesudah akti&itas.
mempengaruhi
pilihan
inter&ensi4bantuan
.
menunjukkan
perubahan
neurology karena
defisiensi &itamin
!5
mempengaruhi
keamanan
pasien4risiko
cedera
manifestasi
kardiopulmonal
dari upaya jantung
dan paru untuk
membawa jumlah
oksigen adekuat
ke jaringan.
5C
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
30/34
erikan lingkungan
tenang, batasi
pengunjung, dan kurangi
suara bising, pertahankantirah baring bila di
indikasikan.
0unakan teknik
menghemat energi,
anjurkan pasien istirahat
bila terjadi kelelahan dan
kelemahan, anjurkan
pasien melakukan
akti&itas semampunya
(tanpa memaksakan diri).
meningkatkan
istirahat untuk
menurunkan
kebutuhanoksigen tubuh dan
menurunkan
regangan jantung
dan paru.
meningkatkan
akti&itas secara
bertahap sampai
normal dan
memperbaiki
tonus otot4stamina
tanpa
kelemahan.eing
katkan harga diri
dan rasa
terkontrol.
"erubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan kegagalan
untuk mencerna 4
absorpsi nutrient
yang diperlukan
untuk
pembentukan sel
darah merah
ujuan :
Setelah dilakukan
inter&ensi selama
7K5@ jam
kebutuhan nutrisi
terpenuhi
9 : naik
3,8kg
9lien mau mulai
mengkonsumsi
sayur dan susu
$A%D&,&
9aji riwayat nutrisi,
termasuk makan yang
disukai.
Obser&asi dan catat
masukkan makanan
pasien.
mengidentifikasi
defisiensi,
memudahkan
inter&ensi.
mengawasi
masukkan kalori
atau kualitas
kekurangan
konsumsi
makanan.
73
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
31/34
imbang berat badan
setiap hari.
erikan makan sedikit
dengan frekuensi sering
dan atau makan diantara
waktu makan.
Obser&asi dan catat
kejadian mual4muntah,
flatus dan dan gejala lain
yang berhubungan.
erikan dan antu
hygiene mulut yang
baik # sebelum dan
sesudah makan, gunakan
sikat gigi halus untuk
penyikatan yang lembut.
erikan pencuci mulut
yang di encerkan bila
mukosa oral luka.
mengawasi
penurunan berat
badan atau
efekti&itasinter&ensi nutrisi.
menurunkan
kelemahan,
meningkatkan
pemasukkan dan
mencegah distensi
gaster.
gejala 0+ dapat
menunjukkan efek
anemia (hipoksia)
pada organ.
meningkatkan
nafsu makan dan
pemasukkan oral.
enurunkan
pertumbuhan
bakteri,
meminimalkan
kemungkinan
infeksi. eknik
perawatan mulut
khusus mungkin
diperlukan bila
jaringan
rapuh4luka4perdar
ahan dan nyeri
7!
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
32/34
Kolaborasi
9olaborasi pada ahli gi$i
untuk rencana diet.
pantau hasil pemeriksaan
laboraturium.
berikan obat sesuai
indikasi.
berat.
membantu dalam
rencana diet untukmemenuhi
kebutuhan
indi&idual.
meningkatakan
efekti&itas
program
pengobatan,
termasuk sumber
diet nutrisi yang
dibutuhkan.
kebutuhan
penggantian
tergantung pada
tipe anemia dan
atau adanya
masukkan oral
yang buruk dan
defisiensi yang
diidentifikasi.
P. Pendidikan Kesehatan
engingat tingginya pre&alensi anemia defesiensi besi di masyarakat maka
diperlukan suatu tindakan pencegahan yang terpadu.
indakan pencegahan tersebut berupa :
!. "endidikan kesehatan
9esehatan lingkungan misalnya tentang pemakaian jamban, perbaikan lingkungan
kerja, misalnya pemakaian alas kaki sehingga dapat mencegah penyakit
cacingtambang.
75
-
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
33/34
"enyuluhan gi$i untuk mendorong konsumsi makanan yang membantu absorbsi besi.
5. "emberantasan infeksi cacing tambang sebagai sumber perdarahan kronik paling
seringdidaerah tropic,"engendalian infeksi cacing tambang dapat dilakukan dengan
pengobatanmasal dengan antithelmentik dan perbaikan sanitasi
7. Suplementasi besi yaitu pemberian besi profilaksis pada segemen penduduk yang
rentanseperti ibu hamil dan anak balita.-i +ndonesia di berikan pil besi dan folat
@. >ortifikasi bahan makanan dengan besi yaitu mencampurkan besi pada tepung utntuk
rotiatau bubuk susu dengan fesi
DA#TA, P3'TAKA
www.jantunghipertensi.com4!in-al4!!5.html diunduh tanggal / %o,ember 011 pukul
.00
ppni2klaten.com3index.php4option5com...id...anemia...
medicastore.com X 9ategori "enyakitX "enyakit -arah
77
http://www.jantunghipertensi.com/ginjal/112.htmlhttp://www.jantunghipertensi.com/ginjal/112.htmlhttp://www.jantunghipertensi.com/ginjal/112.htmlhttp://www.jantunghipertensi.com/ginjal/112.htmlhttp://www.jantunghipertensi.com/ginjal/112.htmlhttp://www.google.co.id/url?url=http://medicastore.com/penyakit_kategori/1/index.html&rct=j&sa=X&ei=6D_OTrbBF5GGrAecgu3rDA&ved=0CFYQ6QUoADAI&q=anemia+pada+penyakit+ginjal&usg=AFQjCNE741CfXsNANVtV6cLBrhU5QgudTghttp://www.google.co.id/url?url=http://medicastore.com/penyakit_subkategori/12/index.html&rct=j&sa=X&ei=6D_OTrbBF5GGrAecgu3rDA&ved=0CFcQ6QUoATAI&q=anemia+pada+penyakit+ginjal&usg=AFQjCNE83JUo5noPYAMIRQbynaYXq9sRnwhttp://www.jantunghipertensi.com/ginjal/112.htmlhttp://www.google.co.id/url?url=http://medicastore.com/penyakit_kategori/1/index.html&rct=j&sa=X&ei=6D_OTrbBF5GGrAecgu3rDA&ved=0CFYQ6QUoADAI&q=anemia+pada+penyakit+ginjal&usg=AFQjCNE741CfXsNANVtV6cLBrhU5QgudTghttp://www.google.co.id/url?url=http://medicastore.com/penyakit_subkategori/12/index.html&rct=j&sa=X&ei=6D_OTrbBF5GGrAecgu3rDA&ved=0CFcQ6QUoATAI&q=anemia+pada+penyakit+ginjal&usg=AFQjCNE83JUo5noPYAMIRQbynaYXq9sRnw -
7/22/2019 Kasus 2 Anemia Defisiensi Besi
34/34
"rice, Syl&ia Anderson. 5338. "atofisiologi: konsep klinis proses%proses penyakit Nd ;.
Eakarta: N0
Smelt$er, Su$anne . 5335. uku Ajar 9eperawatan edikal edah. Eakarta: N0
1nderwood, E..N. !CCC. "atologi 1mum dan Sistemik, ol. 5 Nd 5. Eakarta : N0
-oengoes, arylinn N. !CCC. encana Asuhan keperawatan. Eakarta: N0