kasta arab

2
“K ASTA” ARAB Orang Arab di Indonesia terbagi menjadi dua; atas dan bawah, sayyid dan orang  biasa. Kalangan sayyid, sebagai aristokratnya orang A rab, mendapat perlakuan istimewa, seperti tangannya dicium kalau jabat tangan atau bahkan “ditawari” kalau ke kampungkampung. !i sini ada semacam religio"eodalistik meskipun #abi tidak mengajarkan itu. $etapi kenyataan inilah yang menyebabkan paham keagamaan sayyid lebih dekat kepada #% daripada &uhammadiyah. Konsep sayyid dan orang biasa pada orang Arab ini tidak berbeda dengan konsep kasta di India yang diimplikasikan dengan warna kulit; semakin ke atas semakin "air kulitnya. !an itu sangat rasialis, karena memang salah satu unsur kekastaan di India adalah ras. &ulanya adalah bangsa Aria menyerbu subcontinent  yang waktu itu sudah dihuni bangsa !ra'ida yang #egroid. $e tapi bangsa Aria tidak mau bergaul dan memisahkan diri dari bangsa !ra'ida dan secara sewenangwenang menganggap mereka kelas bawah. &akanya sangat disayangkan kenapa orang Arab  bisa seperti itu. (istem “kasta” yang membagi orang menjadi sayyid dan orang biasa ini kemudian ditentang oleh gerakangerakan re"ormasi di Indonesia. $oko htokoh re"ormis seperti )aji &iskin di (umatera, K). Ahmad !ahlan dari &uhammadiyah, )asan *angil dari +ersis, &uhammad #atsir dari &asyumi, dan Ahmad (urkati dari alIrsyad menentang adanya sistem “kasta” tersebut. &ereka menyuarakan paham egalitarianisme, kesamaan semua manusia di hadapan $uhan, demokratis, terbuka dan sebagainya. Ideide re"ormasi yang menyuarakan paham egalitar dan terbuka, pada satu sisi, merupakan suatu kebaikan. $etapi di sisi lain, itu merupakan kepentingan “pribadi” dari kelompok minoritas, atau boleh dikata sebagai kelompok underdog . Karena adanya anggapan latar belakang seperti ini maka yang “di atas” menolak paham egalitar. Itulah sebabnya kenapa orangorang Arab kelas tinggi tidak ada yang &uhammadiyah, atau kalaupun ada jumlah s edikit. &ereka lebih banyak bergabung dengan amiatul Khair. 1

Upload: muharom-al-rosyid

Post on 28-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/25/2019 Kasta Arab

http://slidepdf.com/reader/full/kasta-arab 1/1

“K ASTA” ARAB

Orang Arab di Indonesia terbagi menjadi dua; atas dan bawah, sayyid dan orang

 biasa. Kalangan sayyid, sebagai aristokratnya orang Arab, mendapat perlakuan

istimewa, seperti tangannya dicium kalau jabat tangan atau bahkan “ditawari” kalau

ke kampungkampung. !i sini ada semacam religio"eodalistik meskipun #abi tidakmengajarkan itu. $etapi kenyataan inilah yang menyebabkan paham keagamaan

sayyid lebih dekat kepada #% daripada &uhammadiyah.

Konsep sayyid dan orang biasa pada orang Arab ini tidak berbeda dengan

konsep kasta di India yang diimplikasikan dengan warna kulit; semakin ke atas

semakin "air kulitnya. !an itu sangat rasialis, karena memang salah satu unsur

kekastaan di India adalah ras. &ulanya adalah bangsa Aria menyerbu subcontinent  

yang waktu itu sudah dihuni bangsa !ra'ida yang #egroid. $etapi bangsa Aria tidak

mau bergaul dan memisahkan diri dari bangsa !ra'ida dan secara sewenangwenang

menganggap mereka kelas bawah. &akanya sangat disayangkan kenapa orang Arab

 bisa seperti itu.

(istem “kasta” yang membagi orang menjadi sayyid dan orang biasa inikemudian ditentang oleh gerakangerakan re"ormasi di Indonesia. $okohtokoh

re"ormis seperti )aji &iskin di (umatera, K). Ahmad !ahlan dari &uhammadiyah,

)asan *angil dari +ersis, &uhammad #atsir dari &asyumi, dan Ahmad (urkati dari

alIrsyad menentang adanya sistem “kasta” tersebut. &ereka menyuarakan paham

egalitarianisme, kesamaan semua manusia di hadapan $uhan, demokratis, terbuka dan

sebagainya.

Ideide re"ormasi yang menyuarakan paham egalitar dan terbuka, pada satu sisi,

merupakan suatu kebaikan. $etapi di sisi lain, itu merupakan kepentingan “pribadi”

dari kelompok minoritas, atau boleh dikata sebagai kelompok underdog . Karena

adanya anggapan latar belakang seperti ini maka yang “di atas” menolak paham

egalitar. Itulah sebabnya kenapa orangorang Arab kelas tinggi tidak ada yang

&uhammadiyah, atau kalaupun ada jumlah sedikit. &ereka lebih banyak bergabung

dengan amiatul Khair.

1