kascil
TRANSCRIPT
KASUS KECIL
PRIA 58 TAHUN DENGAN CHF NYHA IV
DAN CKD STAGE 5 HD
Oleh:
Alfian Noor HK G99141171
Jinan Fairuz AR G99141172
Mega Aini R G99142069
Amalia Salim W G99142070
Residen Pembimbing
dr. Setya Wachid Putranto, dr., Sp.PD-KGH, FINASIM
KEPANITERAAN KLINIK KSM ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
S U R A K A R T A
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Kasus Kecil Ilmu Penyakit Dalam dengan judul:
PRIA 58 TAHUN DENGAN CHF NYHA IV
DAN CKD STAGE 5 HD
Oleh :
Alfian Noor HK G99141171
Jinan Fairuz AR G99141172
Mega Aini R G99142069
Amalia Salim W G99142070
Telah disetujui untuk dipresentasikan pada tanggal :
Pembimbing,
Wachid Putranto, dr., Sp.PD-KGH, FINASIM
STATUS PENDERITA
I. ANAMNESA
A. Identitas Penderita
Nama : Tn. RM
No. RM : 01317530
Jenis kelamin : Pria
Umur : 58 Tahun
Alamat : Banjarsari, Surakarta
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal masuk RS : 29 Februari 2016
Tanggal dikasuskan : 2 Maret 2016
B. Anamnesis:
Keluhan Utama:
Sesak nafas sejak 1 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang:
Sejak 1 hari SMRS pasien mengeluh sesak nafas yang memberat sejak 5
jam SMRS. Sesak dirasakan terus menerus, tidak disertai batuk, memberat saat
berbaring atau beraktivitas, tidak berkurang dengan istirahat, dan tidak
dipengaruhi cuaca. Pasien lebih nyaman dengan posisi setengah duduk dan setelah
cuci darah. Pasien biasa tidur dengan menggunakan 3 bantal. Pasien mengaku
sering terbangun di malam hari karena sesaknya. Pasien menyangkal keluhan
adanya nyeri dada dan berdebar-debar. Tidak ada keluhan demam. Pasien BAK 2-
3 kali sehari dengan volume 60 ml setiap kali BAK, warna kuning, tidak nyeri,
tidak berpasir, dan tidak berdarah. BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna
kuning kecoklatan, volume 100 ml, serta tidak ada lendir maupun darah. Pasien
juga mengeluh kedua tungkainya bengkak yang memberat setelah aktivitas
terutama di sore hari. Namun kaki pasien tidak nyeri dan tidak ada keluhan saat
berjalan.
Sejak 5 hari SMRS pasien mengeluhkan badannya lemas. Lemas dirasakan
terus menerus, bertambah berat dengan aktivitas dan berkurang dengan istirahat.
Keluhan lemas mengganggu aktivitas pasien. Pasien juga merasakan ngliyer saat
perubahan posisi dari tidur ke duduk dan dari duduk ke berdiri. Tidak ditemukan
mual muntah, telinga berdenging, maupun pandangan berkunang-kunang.
Pasien memiliki riwayat hipertensi sejak lebih dari 5 tahun yang lalu. Pasien
juga memiliki riwayat penyakit ginjal dan sudah rutin cuci darah.
Riwayat Penyakit Dahulu
PenyakitOnset/
KronologisKeterangan
Riwayat sakit
jantung/Asma/DMDisangkal
Riwayat alergi Disangkal
Riwayat Mondok Disangkal
Riwayat Keluarga
Keterangan:
= Pasien
= Riwayat darah tinggi
Riwayat Kebiasaan
Kebiasaan Keterangan
Merokok Disangkal
Alkohol Disangkal
Obat-obatan bebas Disangkal
Jamu-jamuan Disangkal
Minuman sachet Sering
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan seorang wiraswasta. Pasien berobat di RSDM
menggunakan fasilitas BPJS.
II. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 2 Maret 2016 (Dalam perawatan hari ke 2)
1. Keadaan umum : Tampak sakit sedang, compos mentis, GCS
E4/V5/M6
2. Tanda vital
Tensi : 180/100 mmHg
Nadi : 100x/ menit, irama reguler, isi dan tegangan
cukup, equal
Frekuensi nafas : 26x /menit
Suhu : 36,7 0C
VAS : 2, tampak sakit ringan di pinggang kanan dan
kiri
3. Status gizi
Berat Badan : 58 kg
Tinggi Badan : 160 cm
IMT : 22,66 kg/m2
Kesan : normoweight
4. Kulit : warna coklat, turgor menurun (-), hiperpigmentasi (-), kering
(-), teleangiektasis (-), petechie (-), ikterik (-), ekimosis (-)
5. Kepala : Bentuk mesocephal, rambut mudah rontok (-), luka (-).
6. Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-),
perdarahan subkonjugtiva (-/-), pupil isokor dengan diameter (3
mm/3 mm), reflek cahaya (+/+), edema palpebra (-/-), strabismus
(-/-)
7. Telinga : Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), nyeri tekan tragus (-)
8. Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), sekret (-), epistaksis (-)
9. Mulut : Mukosa basah (+), sianosis (-), gusi berdarah (-), papil lidah atrofi
(-), ulserasi (-), oral thrush (-), bau nafas aseton (-)
10. Leher : JVP R+4 cm, trakea di tengah, simetris, pembesaran kelenjar
tiroid (-), pembesaran limfonodi cervical (-), leher kaku (-),
distensi vena leher (-)
11. Thorax : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada kanan=kiri,
retraksi intercostal (-), pernafasan abdominothorakal, pembesaran
kelenjar getah bening aksila (-/-)
12. Jantung
Inspeksi : Ictus kordis tidak tampak
Palpasi : Ictus kordis tidak kuat angkat, teraba di SIC VI, 1 cm
lateral linea medioclavicularis sinistra
Perkusi : Batas jantung kesan melebar ke caudolateral
- Batas jantung kanan atas: SIC II linea sternalis dextra
- Batas jantung kanan bawah: SIC IV linea sternalis dekstra
- Batas jantung kiri atas: SIC II linea sternalis sinistra
- Batas jantung kiri bawah: SIC VI 1 cm lateral linea
midclavicularis sinistra
Auskultasi : bunyi jantung I-II, intensitas normal, reguler, bising (-),
gallop (-).
13. Pulmo
a. Depan
Inspeksi
- Statis : Normochest, simetris
- Dinamis : Pengembangan dada simetris kanan=kiri, ketertinggalan
gerak (-), retraksi intercostal (-)
Palpasi
- Statis : simetris
- Dinamis : pergerakan kanan = kiri, fremitus raba kanan = kiri
(menurun)
Perkusi
- Kanan : Sonor, redup pada batas relatif paru-hepar pada SIC VI
linea medioclavicularis dextra, pekak pada batas absolut
paru hepar.
- Kiri : sonor, redup sesuai batas paru jantung pada SIC VI 1cm
lateral linea medioclavicularis sinistra.
Auskultasi
- Kanan : Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan wheezing (-),
ronkhi basah kasar (-), ronkhi basah halus (+)
- Kiri :Suara dasar vesikuler normal, suara tambahan wheezing (-),
ronkhi basah kasar (-), ronkhi basah halus (+)
b. Belakang
Inspeksi
- Statis : normochest, simetris, sela iga tidak melebar, iga tidak
mendatar
- Dinamis : pengembangan dada simetris kanan=kiri, sela iga tidak
melebar, retraksi intercostal (-)
Palpasi
- Statis : simetris
- Dinamis : pergerakan kanan = kiri, fremitus raba kanan =kiri
Perkusi
- Kanan : Sonor.
- Kiri : Sonor.
Auskultasi
- Kanan : suara dasar vesikuler normal, suara tambahan wheezing (-),
ronkhi basah kasar (-), ronkhi basah halus di basal paru
(+), krepitasi (-)
- Kiri : suara dasar vesikuler normal, suara tambahan wheezing (-),
ronkhi basah kasar (-), ronkhi basah halus di basal paru
(+), krepitasi (-)
13. Abdomen
Inspeksi : dinding perut lebih tinggi daripada dinding dada, ascites (-), scar
(-), striae (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal 15 x/menit
Perkusi : timpani, pekak alih (-), pekak sisi (-), NKCV (+/+) , liver span
8cm
Palpasi : supel, nyeri tekan epigastrium (-) hepar tidak teraba teraba. Lien
tidak teraba membesar
14. Ekstremitas
Akral dingin Oedem
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium Darah (29 Februari 2016)
Pemeriksaan Hasil Satuan RujukanDARAH RUTIN
Hemoglobin 8.9 g/dl 13.5 – 17.5Leukosit 7.8 ribu/ul 4.5 – 11.0Hematokrit 28 % 33 – 45Trombosit 121 ribu/ul 150 – 450Eritrosit 3.34 juta/ul 4.50 - 5.90Golongan Darah O
KIMIAGDS 94 mg/dl 60 – 140SGOT 14 u/l <35SGPT 10 u/l <45Ureum 314 mg/dl <50Kreatinin 23.1 mg/dl 0.9 – 1.3
ELEKTROLITNatrium darah 138 mmol/L 136-145Kalium darah 7.0 mmol/L 3.3-5.1
_ _
+ +
Kalsium Ion 0.96 mmol/L 1.17-1.29ANALISA GAS DARAH
pH 7.240 7.350-7.450BE -10.4 mmol/L -2 - +3PCO2 40 mmHg 27.0-41.0PO2 78 mmHg 83.0-108.0Hematokrit 27 % 37-50HCO3 16.4 mmol/L 21.0-28.0Total CO2 18.5 mmol/L 19.0-24.0O2 Saturasi 84 % 94.0-98.0
LAKTATArteri 0.60 mmol/L 0.36-0.75
HEPATITISHBsAg Non reactive
B. EKG (29 Februari 2016)
Deskripsi:
Sinus Ritmis, HR = 96 bpm, normoaxis
Foto Thorax PA (29 Februari 2016)
Kesimpulan :
Kardiomegali (CTR 60%) dengan oedem pulmonum dan efusi pleura bilateral
IV. RESUME
1. Keluhan utama:
Sesak nafas sejak 1 hari SMRS
2. Anamnesis:
Sesak nafas 1 hari SMRS. Muncul bertahap mulai dari ringan menjadi berat.
Memberat saat berbaring atau beraktivitas. Sesak tidak dipengaruhi cuaca. Pasien
sering terbangun karena sesak nya. Sesak menurun jika digunakan untuk duduk
atau setelah cuci darah. Pasien biasa tidur dengan 3 bantal. Batuk, berdebar, dan
nyeri dada (-). Pasien juga mengeluh kedua tungkainya bengkak yang memberat
setelah aktivitas terutama di sore hari
5 hari SMRS pasien mengeluh lemas. Lemas dirasakan terus menerus. Tidak
berkurang dengan istirahat. Lemas disertai nggliyer. Tidak ditemukan mual
muntah, telinga berdenging, maupun pandangan berkunang-kunang. BAB dan
BAK tidak ada keluhan.
Riwayat sakit DM disangkal. Riwayat HT (+) cuci darah (+)
2. Pemeriksaan fisik:
Compos mentis, GCS E4/V5/M6, TD 180/100 mmHg, HR 100x/ menit, RR
26x /menit, temp 36,70C. BB 58 kg, TB 160 cm, IMT 22,66 kg/m2. Pemeriksaan
leher: JVP R+4cm. Pemeriksaan Pulmo: Fremitus taktil menurun, kanan = kiri,
RBH di basal paru. Pemeriksaan Cor: Ictus cordis teraba di SIC VI LMCS 1 cm
ke lateral, batas jantung melebar ke caudolateral, bising (-). Pemeriksaan
Abdomen: Supel, BU (+) 15x/menit, Hepar dan Lien tidak teraba.
3. Pemeriksaan penunjang:
Laboratorium darah: Hb 8.9 g/dl, HCT 28%, Trombosit 121 ribu/ul, Eritrosit
3.34juta/ul, Ureum 314 mg/dl, Kreatinin 23.1 mg/dl, SGPT 10 u/l, SGOT 14
u/l, PH 7.240, BE -10.4 mmol/L, PO2 78.0 mmHh, HCO3 16.4 mmol/L, O2
saturasi 84 % .
EKG: Sinus ritmis, HR 96 bpm, normoaxis
Foto Thorax PA: Kardiomegali dengan edema pulmonum, dan efusi pleura
bilateral
V. ASSESSMENT
1. F (x) = CHF NYHA IV
A (x) = Left Ventricle Hypertrophy (LVH)
E (x) = Hypertensive Heart Disease
2. CKD Stage V, HD rutin seminggu sekali via double lumen