karya tulis :: i made sedana yoga -...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN PADA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI BALI
I Made Sedana Yoga1)
Email : [email protected]; [email protected]
ABSTRACT
The aim of this research is to know the quality of library service of Human
Resource Development Board (BPSDM) of Bali Province. This research was
conducted at BPSDM Bali Province. The data used in this research are primary
and secondary data. Primary data were obtained through questionnaire
instruments to library respondents from February--April 2017, and secondary
data were sourced from document / report of work unit. The method used in this
research is the method of quantitative approach (positivism) with Approach of
Customer Satisfaction Index (IKP). The results showed that from the five
dimensions of service quality, included in the category "Satisfactory". And
individually, the “Assurance” dimension (assessment of service) is rated "Very
Satisfactory".
Keywords : quality of library service, customer satisfaction index
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perpustakaan merupakan tempat yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat pengguna yang membutuhkannya sebagai sumber data dan
informasi. Demikian pentingnya keberadaan perpustakaan sehingga
diperlukan pengaturan setingkat undang-undang, yaitu Undang-Undang
1 ). Widyaiswara Ahli Muda dan Sekretaris Widyaiswara Badan Diklat Provinsi Bali
2
Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Saat ini perpustakaan banyak
didirikan di setiap lembaga atau instansi pemerintah maupun swasta baik
yang berada dipusat maupun daerah.
Perpustakaan dalam melaksanakan fungsinya dituntut untuk
meningkatkan pelayanannya guna mencapai terwujudnya kepuasan
pengguna perpustakaan atau disebut dengan pemustaka. Pemaknaan
pemustaka dapat dilihat pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 dalam
ketentuan umum perpustakaan, yang menyatakan bahwa pengunjung atau
masyarakat pengguna fasilitas layanan perpustakaan adalah pemustaka.
Sebagai pusat sumber informasi, perpustakaan menyimpan informasi
pembelajaran dalam berbagai bentuk dan jenisnya, yang dapat dimanfaatkan
oleh pemustaka untuk pemenuhan kebutuhan mereka akan informasi seperti
untuk penelitian, belajar, mengisi waktu luang untuk membaca, dan
sebagainya. Terlebih dalam institusi yang memiliki tugas dan fungsi
kediklatan, tentu peran perpustakaan menjadi sangat penting sebagai sumber
referensi untuk menunjang tugas-tugas pembelajaran selama pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan (diklat).
Konten perpustakaan pada era informasi saat ini tidak lagi terbatas
pada buku-buku, majalah, surat kabar, jurnal, buletin atau jenis hard paper
lainnyatapi juga mencakup informasi/referensi dalam bentuk digital seperti
softcopy hasil pembelajaran, elektronik jurnal (e-journal), buku elektronik
(e-Book) dan sebagainya. Dengan ragam bentuk informasi/referensi yang
demikian, maka dibutuhkan pula peningkatan kualitas perpustakaan baik dari
sisi sumber daya maupun pelayanan yang bermuara pada kepuasan
pemustaka dalam memperoleh informasi.Untuk menyelenggarakan
perpustakaan secara memuaskan, menurut Rusina dalam Khaerudin (2015)
terdapat tiga keperluan dasar yang harus dipenuhi yakni :
1. Terkumpulnya koleksi pustaka yang berkualitas dan tersusun baik.
2. Tersedianya tempat yang menarik dan nyaman bagi pengunjung.
3. Adanya petugas yang memberi pelayanan yang efisien, ramah dan sopan.
3
Dari ke tiga hal tersebut di atas, koleksi pustaka dan tersedianya
tempat lebih pada pemenuhan berdasarkan adanya penganggaran, sedang hal
yang penting mendapat perhatian dalam pelayanan perpustakaan adalah
adanya interaksi ideal yang terjadi antara pustakawan dan pemustaka. Untuk
menyelenggarakan pelayanan perpustakaan secara memuaskan diperlukan
upaya mengurangi gap antara kinerja perpustakaan dan layanan
sesungguhnya yang dirasakan pemustaka yakni para peserta diklat yang
sedang melaksanakan diklat prajabatan, dalam jabatan maupun teknis
fungsional.
Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan di atas,penulis
tertarikuntukmelakukanpenelitiantentang “Kualitas Pelayanan
Perpustakaan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Bali Tahun 2017“.Penulis merasa perlu dan penting untuk meneliti lebih
lanjut mengingat belum adanya penelitian terkait untuk memberikan
sumbangsih peningkatan kualitas dan kuantitas informasi/referensi bagi
kebutuhan para peserta pendidikan dan pelatihan di Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali.
1.2. RumusanMasalah
Berdasarkanuraianlatar belakang diatas,makaperumusan masalahnya
adalah apakah kualitas pelayananperpustakaan sudah dirasakan memuaskan
oleh pengunjung perpustakaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemerintah Provinsi Bali?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi kualitas
pelayanan perpustakaan pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pemerintah Provinsi Bali.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasilpenelitianininantinya sangatdiharapkansebagai bahan masukan
bagi pengelola perpustakaan dan BadanPengembangan Sumber Daya
Manusia PemerintahProvinsiBaliuntuk peningkatan kualitas perpustakaan
4
sebagai sumber informasi dan referensi belajar di masa yang akan datang.
1.5. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan studi empiris dengan pendekatan kuantitatif
menggunakan metoda statistika deskriptif dimana data primer diperoleh
melalui survei dan data sekunder bersumber dari dokumen resmi/laporan
unit kerja. Metoda deskriptif bertujuan untuk memperoleh gambaran atau
deskripsi tentang obyek yang diamati (Algifari, 2016).
Penelitian menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang diberikan
kepada pengunjung perpustakaan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pemerintah Provinsi Bali. Kuisioner mencakup 5 dimensi kualitas
pelayanan, yaitu tangibels, reliability, responsiveness, assurance, dan
emphaty dengan 6 pernyataan untuk masing-masing dimensi kualitas
pelayanan (Algifari, 2016).
Penelitian ini dilaksanakan di Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pemerintah Provinsi Bali dengan melibatkan pengunjung
perpustakaan (pemustaka) periode bulan Pebruari hingga April 2017 yang
merupakan peserta pendidikan dan pelatihan (diklat) kepemimpinan dan
teknis sebagai responden.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta diklat yang sedang
mengikuti diklat Tahun Anggaran 2017. Pengambilan sampel menggunakan
accidental samplingdengan jumlah sampel sebanyak 62 responden.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Kualitas Pelayanan
Dalam KBBI, kualitas diartikan sebagai tingkat baik-buruknya atau
taraf/derajat sesuatu. Menurut Goetsh dan Davis menyatakan bahwa kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
(Arif, 2010). Sementara itu, Philip Kotler dalam Arief (2010) mendefinisikan
kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang
berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
5
dinyatakan atau yang tersirat.
Definisi kualitas layanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan
dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk
mengimbangi harapan pelanggan (Khaerudin, 2015). Arief (2010) juga
mengutip pendapat Wyckof bahwa kualitas jasa layanan adalah tingkat
keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan
tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain ada dua
faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa memuaskan pemustaka, yaitu
expected service dan perceived service(Parasuraman et.al, 1985).Kepuasan
pemustaka adalah tingkat kepuasan yang telah dirasakan (perceived)oleh
pemustaka sebagai pengguna jasa perpustakaan atas pelayanan yang telah
diberikan oleh perpustakaan dibandingkan dengan apa yang mereka harapkan
(expected) dari pelayanan tersebut.
2.2. Dimensi Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan yang dikembangkan menurut Parasuraman et.al
(1985), ada lima dimensi kualitas pelayanan, yaituRealibility,
Responsiveness,Assurance, Emphathy,dan Tangibles, seperti diuraikan pada
tabel berikut :
Bidang
Jasa
Layanan
Realibility
(Keandalan)
Responsiveness
(Daya
Tanggap)
Assurance
(Jaminan)
Emphathy
(Empati)
Tangibles
(Bukti
Langsung)
Pemroses
-
aninform
asi(pelan
g-gan
internal)
Menyedia-
kan
informasi
yang
dibutuhkan
pada saat
diminta
Respon cepat
terhadap
permintaan,
tidak
birokratis
menangani
masalah
dengan
segera
Staf
berpenge-
tahuan luas,
terlatih,
terpercaya
Mengenal
pengguna
(pelanggan
internal)
sebagai
individu,
memahami
kebutuhan
individual
dan
departemen
Laporan
internal
kantor,
busana
karyawan.
Dalam menilai indikator kualitas layanan di perpustakaan, dapat
dijabarkansebagai berikut :
6
1. Keandalan (Reliability)
Kemampuan pustakawan untuk memberikan layanan sesuai yang
dijanjikandengan akurat, cepat dan memuaskan. Perpustakaan memiliki
standar operasional dalam setiap jenis layanan, misalnya pengolahan buku
dari sejakbuku datang sampai siap dipinjam oleh pemustaka memerlukan
waktu berapahari dan lain-lain.Standar tersebut dikomunikasikan kepada
pemakai.
2. Daya Tanggap (Responsiveness)
Salah satu ciri seorang profesional adalah memiliki daya tanggap yang
cepat atau responsif. Pemustaka akan sangat terkenang dengan respon
cepatdari pustakawan atas kebutuhan yang dihadapinya.
3. Jaminan (Assurance)
Yang termasuk jaminan antara lain kemampuan, kesopanan, sifat yang
dapat dipercaya oleh pustakawan, sehingga pemustaka akan merasa
nyaman dalam memanfaatkan layanan perpustakaan.
4. Empati (Emphaty)
Sekedar mencari kenyamanan dan ketenangan, maka pustakawan mencoba
mengkondisikan apa yang dirasakan oleh pemustaka.
5. Bukti Fisik (Tangible)
Pelayanan yang terbaik pertama-tama dapat dilihat dari penampilan fisik
yang impressive(baik fasilitas pelayanan maupun orang-orang yang
melayani).
Untuk mengetahui dan menggambarkan dimensi kepuasan yang
diterima pengguna pelayanan (pemustaka), dapat diukur dengan suatu indeks
kepuasan pengguna pelayanan yang disebut dengan Indeks Kepuasan
Pelanggan (IKP). Berdasarkan IKP tersebut dapat diketahui : (Agifari, 2016)
1. katagori pelayanan yang diterima oleh pengguna pelayanan, yaitu
Sangat Memuaskan, Memuaskan, Cukup Memuaskan, Tidak Memuaskan,
atau Sangat Tidak Memuaskan.
7
2. besarnya persentase kualitas layanan yang diterima oleh pengguna
pelayanan dari kualitas layanan yang diharapkan oleh pengguna layanan.
Dimensi kepuasan dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
2.3. Perpustakaan
Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang
Perpustakaan bahwa perpustakaan yang terdapat pada instansi/unit kerja
termasuk dalam klasifikasi perpustakaan khusus. Selanjutnya disebutkan pada
bab VII padapasal perpustakaan khususbahwa :
1. Perpustakaan khusus menyediakan bahan perpustakaan sesuai dengan
kebutuhan pemustaka di lingkungannya.
2. Perpustakaan khusus memberikan layanan kepada pemustaka di
lingkungannya dan secara terbatas memberikan layanan kepada pemustaka
di luar lingkungannya.
3. Perpustakaan khusus diselenggarakan sesuai dengan standar nasional
perpustakaan.
4. Pemerintah dan pemerintah daerah memberikan bantuan berupa
pembinaan teknis, pengelolaan, dan/atau pengembangan perpustakaan
kepada perpustakaan khusus.
Kemudian pada Bab V tentang Layanan Perpustakaan, dalam pasal 14
menyebutkan :
1. Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi
kepentingan pemustaka.
2. Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan
berdasarkanstandar nasional perpustakaan.
3. Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai
dengankemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Jumlah skor dimensi
IKP = ---------------------------- Jumlah responden
8
4. Layanan perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikembangkan
melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk memenuhi
kebutuhan pemustaka.
5. Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar nasional
perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pemustaka.
6. Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama antar
perpustakaan yang dilaksanakan melalui jejaring telematika.
III. PEMBAHASAN
3.1. PerpustakaanBPSDM Provinsi Bali
Perpustakaan BPSDM Provinsi Bali mengadakan layanan baca di ruang
perpustakaan untuk koleksi media cetak atau koleksi buku, laporan hasil
diklat, koran, majalah, dan jenis bacaan hardcopy lainnya.Gedung yang
digunakan perpustakaan bertempat di ruang lantai 1 gedung Padma yang
bersebelahan dengan ruang Widyaiswara dan klinik kesehatan.
Waktu operasional pelayanan perpustakaan dilaksanakan setiap hari
kerja, dengan waktu buka jam 07.30 – 15.30 Wita. Pelayanan perpustakaan
menggunakan sistem layanan terbuka (open access), dimana pemustaka dapat
langsung memilih, mengambil dan membaca referensi yang tersedia di rak
secara langsung dan dibaca di tempat, kecuali permintaan
pinjaman.Perpustakaan BPSDM Provinsi Bali saat ini belum menggunakan
pelayanan berbasis teknologi informasi. Dalam operasioanal pelayanan
sehari-hari, Perpustakaan BPSDM mempunyai tenaga 2 personalia yang salah
satu diantaranya pejabat fungsional pustakawan.
3.2. Analisis Kualitas Pelayanan
Sebelum dilakukan pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari
hasil kuisioner, maka terlebih dahulu dipastikan bahwa data tersebut memiliki
kualitas yang baik. Data dikatakan baik dalam suatu penelitian apabila data
tersebut valid (akurat) dan reliabel (handal). Pengujian kualitas data
dilakukan dengan uji statistik, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Setelah
9
dilakukan uji kualitas data, maka dilanjutkan dengan analisis kualitas
pelayanan menggunakan pendekatan Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP).
1. Uji Validitas
Pengujian validitas diperlukan untuk memastikan bahwa pernyataan yang
dibuat dengan setiap dimensi memiliki lebih dari satu pernyataan dapat
mencerminkan dimensi yang akan diukur, seperti tampak pada output
berikut :
Dari output tabel tersebut di atas, kesimpulan uji validitas dimensi
Tangible (ditunjukkan dengan pernyataan P1, P2, P3, P4, P5 dan P6) yang
menggunakan uji korelasi Kendal tau-b dengan SPSS versi 21 adalah
pernyataan-pernyataan pada dimensi Tangiblevalid padatingkatsignifikansi
1%. Demikian halnya dengan hasil uji untuk dimensi Reliability,
Responsiveness, Assurance, dan Emphatydengan kesimpulan valid pada
tingkat signifikansi 1%.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian ini dilakukan setelah melewati uji validitas data penelitian.
Pengujian reliabilitas data penelitian dapat dilakukan dengan menghitung
10
besarnya Cronbach’s Alpha yang nilainya minimal 0,6 untuk bisa
dikatakan data penelitian reliabel (Algifari, 2016). Hasil perhitungan
Cronbach’s Alphamenggunakan SPSS versi 21 untuk pernyataan-
pernyataan masing-masing dimensi adalah sebagai berikut :
Nilai Cronbach’s Alphapada kelima dimensi pelayanan tersebut di atas
yang lebih besar dari 0,6, dapat disimpulkan pernyataan-pernyataan untuk
semua dimensi adalah reliabel.
3. Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP)
Kualitas layanan yang dinilai dengan pendekatan IKP untuk pelayanan
perpustakaan dapat ditentukan berdasarkan jawaban responden pada
kuisioner yang sudah diuji statistik kualitas datanya. Hasil perhitungan
menggunakan rumus IKP untuk pelayanan perpustakaan pada BPSDM
Provinsi Bali adalah sebagai berikut :
Dimensi Pelayanan IKP IKP Konversi Tangible 3,06 76,58
Reliability 3,05 76,21
Responsiveness 3,13 78,36
Assurance 3,29 82,13
Emphaty 3,12 78,09
Keseluruhan/Total 3,13 78,27
Untuk menentukan kategori pelayanan yang diterima pemustaka, skor IKP
Konversi pada tabel di atas disesuaikan dengan nilai pada tabel di bawah
ini :
Dimensi Pelayanan Cronbach’s Alpha
Tangible 0,76
Reliability 0,80
Responsiveness 0,79
Assurance 0,93
Emphaty 0,83
11
Nilai Interval
IKP
Konversi Nilai
Interval
Mutu Pelayanan
Kinerja Unit Pelayanan
1,00 - 1,75 25,00 - 43,75 D Tidak Memuaskan
1,76 - 2,50 43,76 - 62,50 C Kurang Memuaskan
2,51 - 3,25 62,51 - 81,25 B Memuaskan
3,26 - 4,00 81,26 - 100,0 A Sangat Memuaskan
Berdasarkan nilai IKP konversi, mutu pelayanan dan katagori kinerja pada
tabel tersebut di atas, menunjukkan bahwa kualitas layanan yang diterima
para pengunjung (pemustaka) BPSDM Provinsi Bali yang dinilai oleh
pemustaka termasuk dalam katagori “Memuaskan”. Secara rinci,
ringkasan hasil analisis data penelitian tentang kualitas pelayanan
perpustakaan BPSDM Provinsi Bali melalui pendekatan indeks IKP adalah
sebagai berikut :
Dimensi Pelayanan
IKP IKP
Konversi Katagori
Kepuasan Tangible 3,06 76,58 Memuaskan
Reliability 3,05 76,21 Memuaskan
Responsiveness 3,13 78,36 Memuaskan
Assurance 3,29 82,13 Sangat Memuaskan
Emphaty 3,12 78,09 Memuaskan
Keseluruhan/Total 3,13 78,27 Memuaskan
Dari keseluruhan dimensi kualitas pelayanan perpustakaan di BPSDM
Provinsi Bali, dimensi Assuranceyang mendapatkan penilaian “Sangat
Memuaskan”.Dimensi ini menurut Parasuraman et.al (1985) dinyatakan
bahwa dalam metode service quality (SERVQUAL) ditekankan pada
pemahaman dan sikap sopan dari pengelola perpustakaan dikaitkan dengan
kemampuan dalam memberikan keyakinan (jaminan/ assurance) kepada
pemustaka bahwa pihak pengelola perpustakaan sebagai penyedia jasa
mampu memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya.
12
IV. KESIMPULAN
Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa kualitas pelayanan
perpustakan di BPSDM Provinsi Bali dengan pendekatan Indeks Kepuasan
Pelanggan (IKP), secara umum masuk dalam katagori ”Memuaskan”. Secara
individual, dimensi kualitas layanan ”Assurance” mendapatkan penilaian
katagori ”Sangat Memuaskan”.
V. SARAN
1. Peningkatan kompetensi pengelola perpustakaan(kompetensi teknis dan
softskill) perlu dilaksanakan secara periodik untuk meningkatkan nilai
kepuasan layanan perpustakaan seiring dengan pemenuhan tuntutan
kebutuhan akan informasi/referensi pembelajaran.
2. Perencanaan pengadaan bacaan/referensi yang sesuai dengan kebutuhan
pemustaka dan kemudahan memperoleh informasi/referensi yang
didukung suatu sistem berbasis elektonik, menjadi fokus pengembangan
perpustakaan ke depan.
3. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan metode yang berbeda, varian dan
penambahan variabel untuk memperoleh hasil analisis yang lebih
komprehensif sebagai bahan masukan/kebijakan untuk mengembangkan
perpustakaan berkinerja tinggi dan visioner pada BPSDM Provinsi Bali.
13
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2016. Mengukur Kualitas Pelayanan. BPFEYogyakarta.
Arief, Mts. 2010. Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan. Bayumedia. Malang.
Khaerudin, M. 2015. Kualitas Layanan Perpustakaan Esa Unggul Dari Sudut
Pemustaka (Mahasiswa S1, S2, dan Dosen) Menggunakan Metode
Libqual+TM
. Tesis.
Parasuraman, A., VA, Zeithhaml dan LL, Berry.A. 1985.Conceptual Model of
Service Quality and its Implication for Future Research. Journal of
Marketing, vol. 49. Fall.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.