karya tulis bali 2008
TRANSCRIPT
1
Disusun oleh kelas IX G:
Ketua : 1. Erlangga Bayu Setiawan
Anggota : 2. Alfian Sigma Affritzal
3. Ferry Yuda Mukti
4. Arda Kusuma Dirgantara Putra
5. Hamzah Wicaksana
6. Herlambang Yudha Prasetya
7. Amalia Diaztari
8. Ratri Berliana
PEMERINTAH KOTA MADIUNDINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)SK. DIRJEN DIKDASMEN NO. : 327/C.C3/KEP/PP/2004, 15 JULI 2004
JL. R.A. KARTINI 4 Telp./Fax : (0351) 493282 Madiun 63122e-mail : [email protected]
2
Karya Tulis Hasil Kegiatan Widyawisata 2008
Disusun oleh kelas IX G:
Ketua : 1. Erlangga Bayu Setiawan
Anggota : 2. Alfian Sigma Affritzal
3. Ferry Yuda Mukti
4. Arda Kusuma Dirgantara Putra
5. Hamzah Wicaksana
6. Herlambang Yudha Prasetya
7. Amalia Diaztari
8. Ratri Berliana
PEMERINTAH KOTA MADIUNDINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI)SK. DIRJEN DIKDASMEN NO. : 327/C.C3/KEP/PP/2004, 15 JULI 2004
3
JL. R.A. KARTINI 4 Telp./Fax : (0351) 493282 Madiun 63122e-mail : [email protected]
4
HALAMAN PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disahkan oleh panitia widyawisata SMP Negeri 1 Madiun
Tahun Pelajaran 2008 – 2009 pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 27 Desember 2008
Pembimbing I
Titik Setiawati, S.Pd
NIP.131 731 171
Pembimbing II
Ads. Hadi Utomo
NIP. 131 559 643
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Madiun
Drs. Masrub
Pembina
5
NIP. 131 259 137
KATA PENGANTAR
Atas limpahan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, tim penulis bersyukur dapat
menyelesaikan karya tulis tim penulis mengenai karyawisata yang telah tim penulis
laksanakan di Bali pada tanggal 14 November-18 November 2008 dengan lancar dan
baik.
Karya tulis ini tim penulis susun untuk memenuhi syarat mengikuti Ujian Akhir
Nasional (UAN) dan ujian praktik bahasa Indonesia.
Dalam penyusunan karya tulis tim penulis ini, tim penulis menyadari telah
memperoleh banyak bantuan baik secar langsung maupun tidak. Untuk itu sudah
sepantasnya tim penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Bapak Drs. Masrub selaku Kepala SMP Negeri 1 Madiun
3. Bapak Andreas Hadi Utomo sebagai wali kelas tim penulis, kelas IXG
4. Ibu Titik Setiawati selaku guru pembina Bahasa Indonesia
5. Bapak Ibu Guru Pembina SMP Negeri 1 Madiun
6. Panitia dari pelaksana kegiatan karyawisata Bali 2008/2009
7. Orang tua dan keluarga murid yang telah membantu tim penulis berupa
materi dan nonmateri, serta
8. Semua teman-teman SMP Negeri 1 Madiun
Semoga amal kebaikan Bapak/Ibu dan semua pihak yang telah
membantu dan mendukung tim penulis dalam penyelesaian tugas karya tulis tim
penulis ini dapat memperoleh imbalan yang sesuai dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tim penulis semua juga menyadari bahwa dalam karya tulis tim penulis
ini masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan literatur yang tim penulis
baca. Maka dari itu, tim penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar tim
penulis dapat memperbaiki dan menyempurnakan karya tulis tim penulis ini. Semoga
6
karya tulis ini dapat diperoleh manfaatnya dan menambah pengetahuan pada
pembaca.
Madiun, 27 Desember 2008
Tim penulis
7
Arda Kusuma D. P.
21 / IXG
Alfian Sigma A.
02 / IXG
Herlambang Yudha P.
36 / IXG
Erlangga Bayu S.
15 / IXG
Amalia Diaztari
27 / IXG
Hamzah W.
22 / IXG
8
Ratri Berliana
33 / IXG
Ferry Yudha M.06 / IXG
9
DAFTAR ISI
10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kegiatan Karyawisata merupakan kegiatan yang selalu diselenggarakan tiap
tahun dan merupakan program OSIS. Pelaksanaan Karyawisata kali ini
diselenggarakan pada tanggal 14 November sampai dengan 18 November 2008 di
Pulau Bali. Pelaksanaan kegiatan ini terwujud dari persetujuan orang tua atau wali
murid serta voting siswa-siswi kelas IX dan Akselerasi A SMP Negeri 1 Madiun.
Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerjasama dengan biro perjalanan “Bintang
Bali Karyawisata” yang sama seperti tahun–tahun sebelumnya. Ada beberapa
tujuan yang ditawarkan, yaitu :
1. Pulau Bali, selama 5 hari
2. Jakarta-Bandung, selama 5 hari
3. Malang, selama 1 hari
4. Yogyakarata, selama 1 hari
5. Lamongan, selama 1 hari, dan
6. Madiun, selama 1 hari
Karyawisata merupakan salah satu sarana pembelajaran. Dalam kegiatan
Karyawisata, ada banyak hal yang dapat dipelajari oleh siswa. Sebagai misal,
Karyawisata mempelajari tentang sejarah suatu objek wisata yang kita kunjungi.
Dan ketika Karyawisata sudah selesai, siswa ditugaskan untuk membuat sebuah
laporan perjalanan dan karya tulis. Hal ini dapat melatih siswa untuk berbicara
dalam bentuk media cetak.
Dengan diadakannya Karyawisata, juga akan memupuk rasa cinta tanah air,
bangga menjadi bangsa Indonesia akan keindahahn alam di Indonesia sehingga
11
Indonesia merupakan objek wisata ternama di dunia. Banyak warga asing yang
berwisata untuk mengisi waktu liburan mereka untuk berlibur di Indonesia untuk
menikmati panorama alam yang sangat indah dan mengesankan.
Karyawisata juga merupakan sarana untuk membuat siswa menjadi mengerti
bagaimana valita Indonesia, seperti wilayah, masyarakat, budaya dan alam.
Dengan diadakannya Karyawisata, secara otomatis siswa dapat mengkaji
bagaimanakah keadaan negara Indonesia itu sebenarnya. Siswa juga dapat
mengetahui bagaimana keadaan alam dan budaya masyarakat Imdonesia itu
hingga dapat mendapatkan perhatian dunia di bidang kepariwisataan.
Karyawisata juga sebagai sarana mengkaji, dari kegiatan belajar mengajar di
sekolah dan diterapkan di masyarakat. Dalam hal ini, pelajaran tentang ilmu tata
krama dan kesopanan lah yang paling berhubungan. Pelajaran tentang ilmu tata
krama dan kesopanan yang telah didapatkan di sekolah, diterapkan dalam kegiatan
Karyawisata ini, karena di mana pun kita berada, harus selalu menjaga kesopanan
dan tata krama.
Manfaat Karyawisata yang terakhir adalah Karyawisata sebagai sarana untuk
mengetahui dan mengamati bagaimana aktifitas masyarakat di objek wisata
tersebut. Seperti di Bali misalnya. Masyarakat di bBali selalu membuat pura di
depan rumahnya untuk bersembayang dan mereka juga melakukan beberapa
upacara untuk bersembayang juga.
Dari permasalahan yang muncul di atas, tim penulis ingin mengkaji tentang
permasalahan yang timbul dari kegiatan Karyawisata di Bali.
12
2. Ruang Lingkup Kegiatan
Dalam karya tulis tim penulis ini, tim penulis menyajikan informasi-informasi
mengenai beberapa objek wisata yang tim penulis kunjungi serta kebudayaan
yang ada di Pulau Bali yang meliputi :
1. Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk
2. Nusa Dua atau Tanjung Benoa
3. Garuda Wisnu Kencana ( GWK )
4. Joger
5. Pantai Kuta
6. Pusat Batik Bali Galuh
7. Barong Dance
8. Kintamani
9. Baruna Bad Cover
10. Pasar Seni Sukowati
11. Pusat oleh-oleh khas Bali Cahayu
12. Museum Bali
13. Bedugul
14. Tanah Lot
Dan tim penulis akan menjelaskan objek-objek wisata tersebut pada bab
Pembahasan.
3. Tujuan Pelaksanaan Karyawisata
Tujuan dilaksanakannya kegiatan karyawisata ini antara lain adalah :
1. Sebagai sarana program sekolah,
2. Untuk menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan yang telah tim penulis
dapatkan dari sekolah di dalam kehidupan nyata Pulau Dewata.
3. Sebagai sarana rekreasi dan penyegaran pikiran siswa (refreshing).
13
4. Mendapatkan banyak informasi mengenai objek-objek wisata di Pulau
Bali dan kebudayaannya yang dapat kita jaga serta memperluas wawasan
kita dalam bidang kepariwisataan.
5. Melatih siswa-siswi SMP Negeri 1 Madiun sebagai siswa berintelektual
agar lebih kompak dan melestarikan sifat gotong royong dan kebersamaan
yang telah ditanamkan pada kita sejak kecil.
6. Sebagai syarat untuk mengikuti ujian nasional.
7. Sebagai pencarian pengalaman baru untuk siswa.
14
BAB II
PERMASALAHAN
1. Permasalahan Umum
Pada bab ini tim penulis akan mengemukakan permasalahn secara umum yang
terjadi selama kegiatan Karyawisata tim penulis. Rumusan masalah umum
tersebut antara lain :
a. Masalah yang berkaitan dengan kegiatan Karyawisata.
o Masalah Waktu
o Masalah Fasilitas
o Masalah Transportasi dan Perjalanan
o Masalah Pembatalan sepihak kunjungan salah satu objek wisata
b. Hubungan Karyawisata dengan pembangunan nasional.
c. Dampak positif dari kegiatan Karyawisata.
d. Manfaat Karyawisata bagi siswa.
2. Permasalahan KhususDalam bab ini tim penulis akan membahas permasalahn khusus mengenai objek wisata yang tim penulis kunjungi secara langsung. Objek-objek wisata tersebut antara lain :
15. Nusa Dua atau Tanjung Benoa
a. Lokasi
b. Keadaan sosial
c. Ruang lingkup objek wisata
d. Fasilitas yang tersedia
16. Garuda Wisnu Kencana ( GWK )
a. Lokasi
b. Sejarah singkat berdirinya
c. Keadaan sosial
d. Ruang lingkup objek wisata
e. Fasilitas yang tersedia
15
17. Joger
a. Lokasi
b. Sejarah singkat berdirinya
c. Keadaan sosial
d. Ruang lingkup objek wisata
e. Fasilitas yang tersedia
18. Pantai Kuta
a. Lokasi
b. Sejarah singkat berdirinya
c. Keadaan sosial
d. Ruang lingkup objek wisata
e. Fasilitas yang tersedia
19. Pusat Batik Bali Galuh
a. Lokasi
b. Sejarah singkat berdirinya
c. Keadaan sosial
d. Ruang lingkup objek wisata
e. Fasilitas yang tersedia
20. Barong Dance
a. Lokasi
b. Sejarah singkat berdirinya
c. Keadaan sosial
d. Ruang lingkup objek wisata
e. Fasilitas yang tersedia
21. Kintamani
a. Lokasi
b. Sejarah singkat berdirinya
16
c. Keadaan sosial
d. Ruang lingkup objek wisata
e. Fasilitas yang tersedia
22. Baruna Bad Cover
a. Lokasi
b. Sejarah singkat berdirinya
c. Keadaan sosial
d. Ruang lingkup objek wisata
e. Fasilitas yang tersedia
23. Pasar Seni Sukowati
a. Lokasi
b. Sejarah singkat berdirinya
c. Keadaan sosial
d. Ruang lingkup objek wisata
e. Fasilitas yang tersedia
24. Pusat oleh-oleh khas Bali Cahayu
a. Lokasi
b. Sejarah singkat berdirinya
c. Keadaan sosial
d. Ruang lingkup objek wisata
e. Fasilitas yang tersedia
25. Museum Bali
a. Lokasi
b. Sejarah singkat berdirinya
c. Keadaan sosial
d. Ruang lingkup objek wisata
e. Fasilitas yang tersedia
17
26. Bedugul
a. Lokasi
b. Sejarah singkat berdirinya
c. Keadaan sosial
d. Ruang lingkup objek wisata
e. Fasilitas yang tersedia
27. Tanah Lot
a. Lokasi
b. Sejarah singkat berdirinya
c. Keadaan sosial
d. Ruang lingkup objek wisata
e. Fasilitas yang tersedia
3. Manajemen atau Pengolahan
Di dalam kegiatan ini pasti muncul permasalahn mengenai managemen atau
pengolahan yaitu, :
a. Penawaran beberapa objek wisata kepada siswa
b. Menentukan objek wisata yang akan dituju
c. Mekanisme pembagian kelompok karya tulis
d. Penjelasan atau pengarahan Pembina tentang cara kerja kelompok
e. Kepanitiaan
f. Pembiayaan, dan
g. Fasilitas yang diperoleh siswa.
18
BAB III
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN MASALAH UMUM
a) Masalah yang berkaitan dengan Karyawisata :
1. Banyak siswa yang mabuk perjalanan darat dan laut pada saat pergi dan
pulang.
2. Pada waktu berangkat terjadi hujan deras di Nganjuk sehingga terjadi
banjir. Namun, banjir tersebut tidak parah ( hanya sebatas setengah ban bus
).
3. Ketika ingin buang air kecil atau besar bus tim penulis harus mencari
SPBU terdekat, selain itu beberapa SPBU mengenakan biaya fasilitas
toilet.
4. Makanan yang disediakan oleh Rumah Makan Lumintu telah dingin pada
saat dinikmati.
5. AC di dalam bus mengalami kebocoran yang membasahi jaket dan kursi
tim penulis.
6. Di dalam kapal harga makanan dan minuman sangat mahal.
7. Fasilitas kamar mandi di dalam kapal dan pelabuhan Ketapang sangat tidak
memadai.
8. Tangga untuk menuju ke dek kapal bagian atas kecil dan sempit.
9. Dek kapal bagian atas sangat gelap, sehingga siswa – siswi dapat
melakukan tindakan yang tidak terpuji.
10. Jarak antara pelabuhan dan hotel jauh, jalan sempit, dan juga berliku-liku.
11. Mengalami kemacetan ketika sampai di Denpasar.
19
12. Jam ketika tiba di hotel tidak sesuai dengan jadwal sehingga pembagian
kunci kamar tidak efektif. Banyak siswa yang mengeluh karena terlalu
lama mengantri kunci.
13. Waktu yang disediakan ketika baru di hotel tidak memadai atau kurang
sehingga terburu-buru.
14. Kartu identitas peserta karyawisata tidak awet karena terbuat dari kertas
dan tidak dilaminating sehingga bila terkena.
15. Bus 1, bus tim penulis, tiba di hotel paling akhir.
16. Tidak berkunjung ke Pantai Sanur.
17. Tidak ada kunjungan ke mall di Bali.
18. Harga makanan dan minuman di Nusa Dua mahal.
19. Macet di tengah perjalanan menuju Garuda Wisnu Kencana dan macet
tersebut termasuk lama.
20. Kamar kecil dan mushola di Garuda Wisnu Kencana kecil dan sempit
sehingga banyak yang mengantri.
21. Waktu yang disediakan sedikit.
22. Saat menuju Joger dan Kuta harus naik komotra atau angkot. Dan komotra
tersebut penuh sesak.
23. Joger sangat ramai dan tempatnya sempit, selain itu harganya juga mahal.
24. Banyak pengemis di sekitar Joger.
25. Macet ketika perjalanan dari Joger ke Kuta. Selain itu di dalam angkot
sangat penuh sesak dan panas sekali.
26. Ada galian di depan pintu masuk Kuta yang mengganggu berlalu-lalangnya
pengunjung.
27. Letak toilet atau kamar mandi jauh.
28. Tidak dapat menikmati matahari terbenam dikarenakan mendung dan
hujan.
29. Tidak mengunjungi monumen peringatan bom bali.
20
30. Pulang dari Kuta berdesak-desakan lagi ketika naik komotra dan banyak
siswa yang bajunya basah setelah main di pantai.
31. Harga barang yang dijual di Galuh mahal walaupun sudah mendapat
potongan harga 50%.
32. Kurang mengerti apa yang dikatakan pemain drama di Bali Dance karena
menggunakan bahasa Bali dan suaranya kurang jelas.
33. Di Kintamani hanya makan siang saja dan melihat pemandangan di sekitar
restaurant.
34. Tidak mampir ke Desa Trunyan yang terkenal akan mayat penduduknya
yang tidak dikubur.
35. Kamar kecil dan tempat wudhu di Baruna hanya satu, sehingga harus
mengantri banyak.
36. Harga bedcover yang dijual mahal.
37. Tempat sholat di Sukowati sangat kecil. Hanya mampu menampung sekitar
4 orang saja.
38. Banyak penjual yang agak memaksa.
39. Ada beberapa penjual yang marah saat melakukan tawar menawar.
40. Barang yang dijual kebanyakan sama.
41. Harga barang di Cahayu agak mahal.
42. Ada yang melihat hantu di hotel.
43. Banyak barang-barang siswa yang diletakkan di sembarang tempat ketika
di bus.
44. Menurut beberapa siswa, benda-benda di museum membosankan.
45. Bagi yang membawa kamera harus lapor dan membayar.
46. Letak parkir bus dari area Tanah Lot termasuk jauh.
47. Tidak diperbolehkan masuk ke dalam pura.
48. Bebatuan dan karang untuk berpijak di pantai berlumut dan licin, sehingga
ada beberapa siswa yang sempat terpeleset.
21
49. Pada saat akan menyeberang ke air suci di pura Tanah Lot, air laut sedang
pasang. Walaupun celana telah diangkat tinggi-tinggi, tetap saja basah.
50. Berdesak-desakan ketika mengambil air suci.
51. Menunggu lama ketika akan pulang dari Tanah Lot.
52. Ban bus 3 bocor, dan bus 1, bus tim penulis sebagai pendamping atau
pasangan bus 3, harus kembali menyusul. Padahal jarak antara kedua bus
tersebut jauh sekali dan bus 1 hampir sampai di pelabuhan.
53. Menunggu lama di SPBU tempat bus 3 berhenti dan suasana di SPBU
sedikit seram. Di SPBU ada sebuah ruangan kosong yang di depan
pintunya terdapat tulisan “Tempat Penampungan Korban Mutilasi.”
54. Banyak siswa yang kelaparan saat itu.
55. Kondisi sofa di kapal ferry tidak memadai, karena banyak lubang dan
sobekan di sana-sini.
56. Kamar kecil sangat bau.
57. Makanan yang disediakan oleh rumah makan tempat rombongan makan
malam sangat tidak enak dan sudah dingin.
58. Bus 4 juga mengalami ban bocor. Namun tidak separah bus 3.
59. Membayar sendiri makan pagi di Rumah Makan Lumintu.
60. Tiba di Madiun sangat tidak tepat waktu. Pada jadwal, tertulis tiba di
Madiun pukul 04.00. Namun nyatanya baru tiba pukul sekitar 11.00.
b) Hubungan Karyawisata Dengan Pembangunan Nasional
Karyawisata dapat mewujudkan kehidupan masyarakat, bangsa
dan Negara yang, bersatu, rukun dan damai
Karena dalam karyawisata ada kebersamaan antara pembina dan siswa.
Dan juga bertemunya orang-orang baru yang dapat menambah tali
persaudaraan. Dengan adanya itu, persatuan, kerukunan dan perdamaian
dapat terwujud sesuai dengan visi pembangunan sosial.
22
Menambah pengetahuan yang dapat meningkatkan pembangunan
nasional
Rombongan diajak mengunjungi objek-objek wisata terkenal dan
Karyawisata guide akan menjelaskan mengenai sejarah-sejarah dan
informasi mengenai objek tersebut. Dengan begitu pengetahuan peserta
karyawisata akan bertambah. Dan mereka akan menggunakan
pengetahuan-pengetahuan mereka untuk ikut membantu pembangunan
nasional Indonesia. Dengan begitu SDM masyarakat Indonesia bias
lebih meningkat.
Meningkatkan perekonomian dan devisa negara
Dengan adanya karyawisata, pendapatan penjual-penjual di objek-objek
wisata meningkat. Terutama penjual oleh-oleh atau pernak-pernik khas
objek wisata, karena peserta karyawisata biasanya akan membelikan
oleh-oleh untuk keluarga atau kerabatnya. Ekonomi masyarakat yang
baik dan meningkat dapat melancarkan pembangunan sosial karena
mengurangi angka kemiskinan.
Mewujudkan Indonesia yang aman dan damai
Peserta karyawisata diajarkan untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak
baik selama berada di objek-objek wisata. Hal ini dilakukan juga demi
keamanan peserta karyawisata. Apalagi bila di Pulau Bali. Pulau Bali
merupakan tempat yang sangat kental agamanya, kita harus hati-hati
agar tidak terkena karma/hukum.
Mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis
Pemilihan lokasi karyawisata dipilih dengan adil, yaitu menggunakan
voting. Para peserta atau siswa diberi beberapa pilihan mengenai daerah
tujuan wisata. Dan daerah yang paling banyak dipilih siswa, itulah
tempat tujuan karyawisata nanti. Dengan begini, akan adil dan tidak
menimbulkan protes. Karena bagi mereka yang pilihannya tidak sesuai
23
dengan pemenang hasil voting, mereka pasti akan mengerti dan ikut
karyawisata di tempat yang menang voting tadi. Maka dari itu, ini dapat
melatih siswa untuk bersikap adil dan demokratis yang berguna dalam
pembangunan nasional.
Biaya retribusi dan pajak
Memelihara, memperbaiki, dan membangun objek wisata agar lebih
menarik. Dengan fasilitas yang lebih memadai, wisatawan yang
berkunjung pasti akan tertarik.
Negara dapat memperlihatkan kebudayaan keindahan alam dan
hasil karya masyarakatnya pada negara lain
Menambah kelancaran di bidang pembangunan nasional
Mengembangkan atau menjaga tempat-tempat yang bersejarah dan
memiliki nilai artistik
c) Dampak Positif Kegiatan Karyawisata
Mengenalkan siswa pada objek – objek wisata
Meningkatkan kebersamaan antar siswa
Mengobati rasa keingin tahuan siswa
Mengajak siswa untuk mengenal budaya suatu tempat atau daerah
Melatih kemandirian siswa
Menambah pengetahuan siswa mengenai objek – objek wisata yang
dikunjungi
Menumbuhkan sikap kecintaan siswa terhadap alam semesta
Membuhkan sikap kecintaan siswa terhadap kebudayaan dalam
negerinya sendiri
Mengajak siswa untuk menjaga kebersihan
Melatih siswa untuk saling bergotong royong antar teman
Menambah kemampuan berbahasa Inggris bila bertemu dengan turis
24
Belajar menghormati budaya daerah lain
Melatih siswa untuk bertanggung jawab
Meningkatkan keimanan siswa
Melatih siswa untuk menspekulasi uang
Mengenalakan tempat wisata tersebut kepada orang lain
Menambah kreatifitas siswa
Mengajak siswa untuk menjaga kesehatan
Merelaksasikan pikiran siswa
Mengetahui indahnya alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Melatih siswa untuk saling berbagi dengan yang lain
d) Manfaat Karyawisata Bagi Siswa
Memperoleh sumber untuk membuat karya tulis
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki
Siswa dapat menyegarkan pikiran dan rekreasi
Semua siswa yang mengikuti Karyawisata ini dapat mengetahui keadaan
alam, budaya, serta keadaan sosial di Bali.
Menanamkan kemandirian pada siswa
Siswa dapat lebih mengenal dunia luar
25
B. PEMBAHASAN MASALAH KHUSUS
1. Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk
Pelabuhan Ketapang terletak di Kabupaten Banyuwangi, provinsi Jawa Timur.
Banyuwangi adalah kota yang terletak paling ujung di Pulau Jawa.
Kondisi Pelabuhan Ketapang sangat memprihatinkan karena banyak sekali
sampah yang berserakan. Banyak sekali pedagang asongan yang menjual barang
dagangannya berupa kacamata, makanan ringan, pernak-pernik dll di pelabuhan
maupun di dalam kapal. Tim penulis diharuskan turun dari bis, tetapi tim penulis
harus tetap bergerombol karena disana banyak sekali pedagang yang berbahaya. Tim
penulis juga harus mengantre terlebih dahulu untuk melewati jembatan kecil yang
menghubungkan daratan dan kapal feri yang akan tim penulis tumpangi.
Setelah semua penumpang sudah mendapatkan tempat, maka kapal
dijalankan. Pemandangan disekitar kapal sangat indah, terlihat kerlap-kerlip lampu
bagaikan bintang di pulau seberang. Angin laut pun menghembus kuat, cukup
menusuk tulang. Sebagian besar siswa-siswi naik ke dek kapal untuk berfoto, melihat
pemandangan dan berpacaran. Tak heran, karena fasilitas yang ada di dalam kapal
sangat tidak terawat. Lampu di dek kapal tidak ada, sehingga sangat gelap. Toilet,
mushola, kamar, dan tempat duduk penumpang juga tidak terawat. Harga yang
ditawarkan di warung makan dalam kapal feri sangat mahal, sehingga merugikan
siswa.
Setelah kapal feri tersebut sampai, tim penulis dipersilakan turun. Saat turun
dari tangga terlihat ikan-ikan kecil yang berenang di sekitar kapal. Setelah berjalan
cukup jauh akhirnya tim penulis sampai di sebuah bangunan berbentuk gapura
memiliki ukiran yang sangat bagus itulah Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Fasilitas yang
disedikan cukup terawat dan keadaan tempatnya lebih bersih dibandingkan dengan
26
Pelabuhan Ketapang. Segera tim penulis menuju pintu keluar untuk mencari bus yang
telah keluar dari kapal feri untuk melanjutkan perjalanan tim penulis kembali.
2. Tanjung Benoa atau Nusa Dua
Sungguh senang sekali apabila dapat berkunjung dan melihat pantai yang
terletak di selatan Pulau Bali ini. Tepatnya masuk dalam wilayah administrasi
kecamatan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung. Dari Pelabuhan Udara Ngurah Rai
Bali hanya membutuhkan waktu selama 15 menit.
Sebelum memasuki objek Nusa Dua, tim penulis akan melewati dan
menikmati betapa megahnya hotel-hotel berbintang berstandar Internasional yang
mayoritas penginapnya adalah wisatawan asing atau pejabat-pejabat tinggi.
Tempat ini mulai dibangun tahun 1974, sebagai sebuah hasil dari studi
konsultan dari Perancis, SCETO ( Societe Central pour I`equpeent Touristique Outre-
Mer) dan juga studi kelayakan yang diadakan oleh PCI (Pacifik Consultation
International) tahun 1971 – 1973 yang dibiayai oleh Bank Dunia.
Pantai ini merupakan tujuan wisata air yang cukup lengkap, karena banyak
disediakan sarana olah raga seperti Banana Boat, Snorkling, Flaying Fish,
Parasailing, dan Jetski. Harga yang dikenakan untuk menikmati sarana olah raga ini
berkisar antara Rp 150 ribu untuk pemakaian selama 10-15 menit, tetapi kerena tim
penulis rombongan pelajar, biaya yang dikenakan dipotong 50% sehingga tim penulis
cukup membayar Rp 75 ribu per orang. Pesona lain dari pantai ini yaitu Pulau Penyu
yang berjarak kurang lebih 20-30 menit dengan menggunakan perahu yang dapat
disewa dengan biaya Rp 400 ribu per perahu yang didalamnya berjumlahkan 10
orang sehingga setiap orang membayar Rp 40 ribu. Di dalam perahu tersebut telah
dimodifikasi dengan kaca yang ditempatkan di bagian dasar perahu, sehingga kita
dapat menikmati pula wisata bawah laut. Kita dapat melihat ikan-ikan yang beraneka
ragam. Agar ikan tersebut mendekat ke kapal, kita harus menebarkan roti tawar ke
laut untuk umpannya. Sayangnya, perahu motor ini tidak langsung ke lokasi Pulau
27
Penyu karena adanya pendangkalan, sehingga kita harus menyusuri pantai berair yang
tingginya sematakai atau selutut orang dewasa.
Pada Pulau Penyu terdapat ratusan ekor Penyu berbagai ukuran dan usia.
Penyu yang berada dikandang merupakan penyu induk yang jumlahnya sekitar 50
ekor. Penyu yang berukuran besar dapat hidup selama 35 tahun. Pengunjung dapat
memegang atau mengangkat penyu tersebut untuk berfoto. Penyu tesebut diberi
makan rumput laut setiap harinya. Saat laut pasang, penyu tersebut dapat leluasa
berenang di pinggir pantai tetapi tidak terlalu jauh, karena telah dipagari dengan
bambu. Mereka akan kembali jika air sudah surut, apabila tidak bisa kembali, pekerja
akan memindahkannya sendiri dengan tangan ke kandangnya. Penyu ini tidak
diperjualbelikan atau pun dikonsumsi. Karena tujuan Pulau Penyu ini adalah
menangkar dan melestarikan penyu tersebut yang dikhawatirkan akan punah. Tidak
hanya penyu yang dapat kita jumpai di daerah ini, kita juga dapat melihat monyet,
ular, burung dan hewan-hewan yang dijinakan lainnya. Sayangnya, kebersihan di
pulau ini sangat kurang, terdapat sampah-sampah dan kotoran-kotoran hewan teutama
kotoran anjing.
Sebagai daerah wisata, Tanjung Benoa telah tersedia sistem pelayanan yang
komplek bagi masyarakat wisatawan modern, seperti air bersih, listrik, telepon,
saluran sanitasi, tempat berteduh yang nyaman, area parkir yang luas, serta terdapat
kamar mandi umum yang cukup terawat.
Selain itu dengan dijadikannya pantai ini sebagai wisata, masyarakat di daerah
tersebut dapat membuka usaha kecil sehingga dapat meningkatkan taraf
perekonomian penduduk di daerahnya.
2. Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Patung Garuda Wisnu kencana ini terdapat di desa Pecatu, Kecamatan Kuta,
Kabupaten Badung di bukit Unggasan – Jimbaran Bali, tepatnya di Mandala Garuda
28
Wisnu Kencana Culture Park. Daerah ini merupakan daerah tertinggi di Bali bagian
Selatan.
Patung ini diprakarsai oleh Bp. I Nyoman Nuarta, seniman sekaligus dosen di
ITB. Misi beliau adalah menjadikan patung Garuda Wisnu Kencana sebagai salah
satu keajaiban dunia yang ke 8 dan ke 2 di Indonesia.
Awal perencanaan GWK tahun 1995. Pembangunan GWK ini mengalami pro
dan kontra, kontra karena patung GWK akan mengganggu arus pesawat yang
melintas di daerah tersebut. Akhirnya pada tahun 1997 pembangunannya dimulai dan
diresmikan oleh Menparpostel. Luas lahan yang diperlukan untuk pembangunan
sekitar 240 hektar. Sedangkan luas alas GWK ini yaitu 1,5 ha. Nantinya GWK ini
akan menjadi maskot pariwisata Bali dan Indonesia. Dengan tinggi 147 meter dan
terbagi 2 bagian yaitu, tinggi monumen atau penyangga adalah 70 meter dan tinggi
patung Garuda dan Dewa Wisnu kurang lebih 77 meter. Ketinggian tersebut
diproyeksikan dapat mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km
sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua, hingga Tanah Lot. Pembangunan
GWK sampai sekarang ini telah mencapai 30%, tinggi Patung Wisnu sudah mencapai
22 meter dan kepala Garuda kurang lebih 18 meter. Patung GWK ini terbuat dari
lempengan tembaga dan perunggu seberat 4000 ton. Perencanaan awal yaitu dari
tahun 1996 dan akan selesai pada tahun 2003. Tetapi karena adanya faktor
penghambat yaitu, krisis ekonomi tahun 1998 dan bom Bali tahun 2002 lalu, patung
GWK belum dapat diselesaikan. Bengkel dari GWK ini yaitu di Bandung yaitu di
rumah I Nyoman Nuarta. Pemindahan patung tersebut dilakukan dengan cara
memecah-mecah kembali patung tersebut.
Pembangunan patung GWK tidak hanya dilakukan oleh bangsa Indonesia
sendiri, tetapi juga bekerja sama dengan negara Jepang agar pembangunan patung
GWK tersebut tidak hancur atau roboh pada saat gempa ataupun badai.
Badan Dewa Wisnu sementara diletakkan di plasa Wisnu sedangkan Burung
Garuda berada di Lotuspon. Di depan ( tempat masuk ) sudah di bangun gapura batu
29
karang yang sudah diratakan dan membentuk kotak-kotak dengan tinggi 20-25 meter
yang kan dibuat relief batu timbul Mahabarata dan Ramayana.
Selain itu akan direncanakan pembngunan supermal di paruh burung garuda
apabila pembangunannya sudah selesai dan akan menggunkan sistem roda gila
raksasa sehingga patung GWK dapat berputar searah dengan matahari. Tidak hanya
itu, patung ini akan dilapisi emas yang telah dijanjikan oleh Ide Bagus Surjana
(Menteri Pertambangan dan Energi) berapapun banyaknya yang diperlukan.
Disediakan juga Museum Internasional yang memesang karya terbaik di dunia,
seperti dari Cina yaitu tombak dan tempat tidur raja yang keduanya terbuat dari batu
giok yang tidak boleh disentuh oleh pengunjung.
Sedikit mitologi tentang GWK :
Seorang pertapa yang mempunyai dua orang istri, satu istri seorang istrinya
yang bernama Sang Kadro mempunyai 1000 telur naga. Istri kedua yang bernama
Sang Winata mempunyai dua telur, karena lama tidak menetas maka dibantinglah
telur tersebut, yang satu cacat dan yang satu lagi menjadi seekor anak burung garuda.
Saat Sang Kadro dan Winata bermain tebak-tebakan pada waktu pemutaran
gang Mandara Giri di lautan susu yang keluar adalah kuda Uci Srawa. Lalu, Sang
Winata ditanya tentang warna kuda tersebut lalu ia pun menjawab “putih” dan Sang
Kadro menjawab “hitam”. Lalu Sang Kadro menemui anaknya (1000 naga) untuk
menyemprotkan bisa ke kuda Uci Srawa. Sehingga Kuda Uci Srawa tersebut berubah
menjadi hitam, dengan ini Sang Kadro pun kalah karena akal licik Karena kalah
Sang Winata diperbudak untuk merawat 1000 ekor naga, anak dari Sang Kadro.
Melihat keadaan tersebut, Sang Garuda merasa sedih sehingga ia menemui Sang
Kadro. Setibanya dia ke Sang Kadro, dia dimintai untuk mencari Tirta Amarta. Tetapi
Garuda tidak mengetahui dimana tempat Tirta Amarta itu berada. Lalu ia pun
bertanya kepada ayahnya, dan ayahnya menunjukkan bahwa Tirta Amarta dijaga oleh
Dewa Wisnu. Maka Garuda segera menemui Dewa Wisnu, karena niat baiknya,
sehingga sang Dewa Wisnu memberikan Tirta Amerta dengan syarat sang naga harus
30
mandi terlebih dahulu. Lalu segeralah dia menyampaikan berita tersebut kepada 1000
ekor naga. 1000 ekor naga pun mandi. Akhirnya 1000 ekor naga tidak dapat
menyemburkan apinya dan akhirnya mati. Garuda pun akhirnya menjadi kendaraan
Dewa Wisnu yang ditafsirkan menjadi sebuah figur kesetiaan, pengabdian serta
pengorbanan yang tulus kepada Sang Penguasa.
Dengan adanya cerita ini, dibuatlah patung dengan bentuk Dewa Wisnu
karena masyarakat Hindu percaya bahwa Dewa Wisnu adalah Dewa Pemelihara dan
lambang penjaga keseimbanagn alam semesta. Pembangunan Patung GWK ini
bertujuan untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia agar Indonesia lebih banyak
dikenal oleh masyarakat luar dari negara lain. Tujuan patung ini ditempatkan di Bali
adalah turis-turis lebih banyak mengenal Bali daripada tempat lain di Indonesia.
4. Joger
Joger pertama kali didirikan, dicetuskan, dan dimiliki oleh orang yang
berkewarganegaraan Jerman yaitu bernama Josheph Thedorus Wulinadi pada tahun
1981 dan dibangun di Jalan Gajahmada, tetapi karena mengalami kerugian, Joger pun
ditutup. Sebelum mencetuskan Joger, Josheph ialah seorang pemandu wisata.
Akhirnya pada tahun 1986 Josheph mendapat bantuan dana dari seseorang bernama
Gerard, teman akrabnya. Maka kedua orang tersebut mendirikan Joger kembali.
Tempatnya pun dipindah, semula di Jalan Gajahmada menjadi di Jalan Raya Kuta,
daerah Legian yang berdiri sampai sekarang. Sejak tahun 1987, mereka mengubah
orientasi dari profit oriented menjadi happiness oriented. Filosofinya “Lebih baik
sedikit yang cukup daripada banyak yang kurang”. Kata Joger sendiri diambil dari
nama depan Josheph dan Gerard yang disingkat. Jo adalah Josheph, dan Ger adalah
Gerhard. Joger adalah salah satu produk kata-kata ke-3 di dunia.
Joger adalah salah satu pabrik kata-kata yang menjual karyanya lewat toko
yang menjual T-shirt dan berbagai macam souvenir lainnya. Toko ini sangat terkenal
sebab banyak orang yang merasa belum lengkap jika berkunjung ke Bali tidak
31
mampir membeli oleh-oleh dari Joger. Kaos-kaos produksi Joger terkenal karena
kata-kata yang tercantum di dalamnya bersifat nakal, lincah, dan lain dari pada yang
lain. Produk-produk Joger tidak dijual selain di Jalan Raya Kuta, Bali. Stempel Joger
hanya berlaku juga di Pulau Bali. Sebelum sampai di Joger, di perjalanan ada poster
yang bertuliskan Monkey Changer. Pada saat masuk, kita akan ditempeli stiker yang
bertuliskan VIP Joger yang diartikan Very Iseng Person. Sapaan yang diberikan Joger
selalu “Good Morning”, karena pada saat pagi hari orang masih terlihat bersemangat
dan segar. Pengunjung diharapakan melepas sepatu atau sandal di ruang VIP. Juga
terdapat kamar pas, diartikan pas untuk orang jongkok atau orang kecil karena baju
yang ada di ruang tersebut khusus untuk anak kecil.
Suasana di Joger sangat ramai, karena Joger tidak hanya dikunjungi oleh
wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan mancanegara. Tak heran jika antrean
masuk di Joger sangatlah ramai dan panjang, antrean di kasir juga penuh sesak,
karena tokonya sangat sempit. Yang terkenal di Joger bukan hanya kata-kata saja,
tetapi juga pernak-pernik seperti gantungan kunci, sandal, jam dinding mundur dan
lainnya. Jam dinding mundur ini bergerak berlawanan dari jam dinding pada
umumnya, jam ini adalah untuk orang-orang yang ketinggalan jaman. Ada juga buku
Bodoh yang berisi cerita Josheph dan Gerard. Selain itu, di sana disediakan juga
keranjang sandal yang hanya terdapat sandal bagian kiri saja. Meskipun kita mencari
sampai malam pun tidak akan ketemu sandal bagian kanan. Jika kita ingin
mendapatkan sandal bagian kanan, kita harus membayar di kasir dan sandal bagian
kanan tersebut akan dijadikan bonus. Itu semua bertujuan agar pengunjung merasa
puas dan selau teringat dengan Joger.
32
5. Pantai Kuta
Pantai Kuta terletak tak jauh dari Pabrik Kata-Kata Joger dan kurang lebih
bejarak 9 km dari kota Denpasar serta 4 km dari Bandara Ngurah Rai. Pantai Kuta
terletak di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung, Bali. Dari Joger kita dapat
menggunakan jasa angkutan umum yang berhenti di depan Joger. Angkutan ini
berwarna biru tua, sopirnya ugal-ugalan dan asapnya pun sangat banyak. Kita harus
mengeluarkan Rp 3.000,00 untuk sampai di Joger dengan menggunakan angkutan ini.
Berasal dari kata “Cou Taen”, Arnold Lingen pada tahun 1679 mengungkap
bahwa pulau ini adalah “Surga Dunia Terakhir” karena keindahan pantainya. Hal ini
diperkenalkan oleh pedagang dari Belanda. Tak heran jika pantai ini banyak dikenal
oleh masyarakat di seluruh dunia.
Menurut keterangan yang tim penulis dapat dari masyarakat Bali, KUTA
adalah singkatan dari Kawasan Untuk Turis Australia. Singkatan itu memang benar
adanya karena pengunjung Pantai Kuta lebih didominasi oleh wisatawan
mancanegara dari Australia dan mungkin karena Kuta dekat dengan Australia.
Wisatawan asing yang hobi berjemur dan berselancar di sana sangat banyak,
karena ombak di sana sempurna untuk melakukan surfing dan daerahnya pun luas
sehingga tempat untuk berjemur pun tinggal memilih jika itu kosong. Tidak hanya
itu, panati ini juga sering digunkan untuk lomba surfing internasional sehingga
disekitar pantai kita dapat melihat orang yang menjual jasa untuk kegiatan surfing.
Selain digunkan untuk surfing, panati ini juga sangat cocok untuk berenang karena
arus air di sana berasal dari dalam sehingga terasa hangat. Di sekita Pantai Kuta kita
bisa dengan mudah mendapatkan temapat penginapan, tempat makan, atau pun
tempat-tempat hiburan seperti Mc Donals atau Hard Rock Cafe. Keunggulan Pantai
Kuta yang lain ialah kita bisa menyaksikan sunset yang sangat indah. Banyak para
wisatawan yang ingin pergi ke Pantai Kuta hanya untuk menyaksikan pemandangan
sunset yang dapat diabadikan dalam bentuk foto.
33
Di jaman dahulu pantai ini memiliki sejarah hitam, karena terkenal sebagai
tempat pembuangan bagi penderita penyakit lepra serta dihuni oleh para penggemar
ilmu hitam. Di lain pihak, pantai ini memiliki posisi strategis khususnya bagi mereka
yang melakukan perjalanan dari Indonesia menuju Australia melewati Asia Tenggara.
Segera setelah Hugh Mahbett menerbitkan bukunya berjudul “Pujian untuk
Kuta” yang menawarkan kepada masyarakat setempat untuk mempersiapkan dan
menyediakan fasilitas kepariwisataan Kuta. Kini setiap warga memperbanyak jumlah
kamarnya untuk penginapan, rumah makan dan fasilitas-fasilitas lain yang dapat
menunjang perekonomian masyarakat di sana. Tak heran jika masyarakat setempat
berpenghasilan menengah ke atas.
Dari Panati Kuta tim penulis langsung kembali ke Central Park dengan
menggnakan jasa angkutan umum Komotra. Sejenis mobil angkutan yang memiliki
keunggulan yaitu full AC dan full person. Dikatakan begitu karena mobil angkutan
ini tidak memiliki penutup di bagian jendelanya sehingga angin dapat keluar masuk
dengan mudah dan full person karena walaupun berukuran kecil, angkutan ini selalu
terlihat penuh karena banyak penumpang yang dijejalkan seperti permen sehingga
walaupun jendela terbuka lebar, kita masih merasa panas karena penumpang yang ada
di sana saling berdesakan. Nantinya, komotra akan diganti dnegan kendaraan lain
yang lebih efektif dan tidak merugikan pengunjung. Tarif yang dibutuhkan untuk
kembali ke Central Park yaitu cukup memberikan kupon pembayaan yang telah
disediakan oleh panitia sekolah.
6. Pusat Batik Galuh
Galuh, tepatnya lagi At Galuh, terletak di daerah Celuk Sukawati. Galuh
merupakan tempat yang menjual beragam jenis batik. Mulai dari baju, celana, dan
juga pakaian dalam. Galuh merupakan tempat pemasaran kain batik terbesar di Bali.
Kualitas kain batik di Galuh sangat bagus, sehingga harga yang ditawarkan juga
34
cukup mahal daripada di tempat – tempat yang lain. Batik yang dijual di Galuh,
menunjukkan bahwa Bali juga mempunyai seni yang btinggi.
7. Barong Dance
Di samping Galuh terdapat sebuah tenpat untuk mempertontonkan Tari
Barong. Tempat tersebut seperti sebuah gedung yang beratap. Terdiri dari sebuah
panggung tempat pertunjukan yang di depannya terdapat sebuah tempat seperti tribun
untuk para penonton menyaksikan pertunjukan. Tempatnya bersih dan cukup
nyaman. Tribun penonton memuat sekitar tiga ratus orang lebih. Tempat ini dibuka
setiap hari, pukul 09.30 hingga 10.30.
Tari Barong menggambarkan pertarungan antara “Kebajikan” dan
“Kebatilan”. Barong adalah makhluk mithologi yang melukiskan “Kebajikan” dan
Rangda adalah maha dahsyat yang menggambarkan “Kebatilan”. Cerita itu bermula
saat Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat, kemudian dating tiga
orang bertopeng yang sedang membuat tuak di tengah hutan. Kemudian mereka
bertemu dengan kera dan akhirnya berkelahi, di mana kera menggigit hiduna salah
seorang dari mereka. Pertunjukan itu diselingi dengan Tari Bali yang dibawakan oleh
dua gadis asli dari bali yang menggambarkan salah seorang pengikut Rangda yang
sedang mencari pengikut Dewi Kunthi yang sedang dalam perjalanan untuk menemui
Patihnya.
Dewi Kunthi adalah ibu dari Sadewa. Dewi Kunthi telah berjanji pada
Rangda untuk mengorbankan anaknya (Sadewa) pada Rangda, namun sebenarnya
Dewi Kunthi tidak tega mengorbankan anaknya. Namun pada saat itu Dewi Kunthi
telah dirasuki roh jahat pengikut Rangda yang menyebabkan Dewi Kunthi yang
menyebabkan dia marah dan memerintahkan patihnya untuk membuang Sadewa ke
hutan untuk diserahkan kepada Rangda. Namun pada saat Sadewa diikat di sebuah
pohon oleh patih di depan kkerajaan Rangda, dewi Siwa dating dan memberikan
35
keabadian kepada Sadewa, namun Rangda tidak mengetahuinya, sehingga Rangda
tidak bias membunuh Sadewa. Rangda menyerah kepada Sadewa dan memohon
untuk diselamatkan dan bisa masuk surga. Akhirnya Sadewa memenuhi permintaan
Rangda dan memasukkannya ke surga.
Kalika adalah seorang pengikut Rangda yang ingin juga dimasukkan ke
surga oleh Sadewa. Tetapi ditolak dan terjadilah pertarungan antara Kalika dengan
Sadewa. Kalika berubah wujud menjadi Burung, namun Sadewa dapat
mengalahkannya. Sampai akhirnya Kalika merubah wujud menjadi Rangda. Dalam
pertarungan rangda dengan Sadewa, sadewa tidak dapat membunuhnya dan sampai
akhirnya Sadewa berubah wujud menjadi barong. Ada pengikut barong yang sempat
membantu menggunakan kerisnya. Namun mereka tidak berhasil mengalahkan
kesaktian Ramda. Karena Barong dan Ramda sama-sama sakti, maka pertarungan
tersebut tidak ada yang kalah. Hal ini menggambarkan bahwa sepanjang kehidupan
ini kebenaran dan kebathilan akan terus saling berperang di dalam tubuh manusia dan
sama kuat.
Perunjukkan ini sangat menarik dan banyak wisatawan yang menyempatkan
waktunya untuk melihat perunjukkan tersebut. Karena selain menggambarkan
perunjukkan ciri khas Pulau Bali, pertunjukkan ini juga sangat eksotis. Tarian ini juga
diiringi gamelan-gamelan khas Bali yang dimainkan oleh sekelompok orang yang
telah piawai memainkannya.
8. Kintamani
Di kecamatan Kintamani, kabupaten Bangli kurang lebih 68km dari kota
Denpasar terdapat danau yang merupakan perpaduan antara gunung dan danau Batur
yaitu Kintamani asal kata kintamani adalah Cinta dan mani yang artinya, cinta
segitiga. Sejarah Kintamani :
Pada saat pemerintahan Prabu jaya Pangus yang tampan dan berkulit ripah loh
jinawi perdagangan sangat ramai. Prabu Jaya Pangus memiliki sifat luar biasa karena
36
dicintai oleh rakyat Bali. Ada seorang saudagar kaya bernama Syah Bandar yang
menjadikan keramik, sutra, dan uang gepeng sebagai alat tukar menukar. Saudagar itu
memiliki putrid yang cantik berambut hitam lurus dan berkulit putih, bernama
Kanring Wi. Karena sering berjalan – jalan, Prabu Jaya Pangus melihat Kanring Wi,
sehingga mereka melakukan pernikahan. Dari Cina juga membawa kebudayaannya.
Setelah sekian lama, mereka tidak memiliki keturunan. Prabu Jaya Pangus sangat
kecewa dan ia berusaha mencari solusi. Akhirnya Prabu Jaya Pangus menemukan
tempat untuk bersemedi dan memohon petunjuk kepada Yang Kuasadengan begitu
khusyuknya. Prabu Jaya Pungus bertemu dengan seorang perempuan bernama Dewi
Ndanu. Dewi Ndanu bertanya kepada Prabu Jaya Pungus tentang dirinya. Dan Prabu
Jaya Pungus mengau bahwa dia adalah orang yang masih perjaka kemudian Dewi
Ndanu bercinta dengan Prabu Jaya Pungus di tepi danau Batur.
Begitu lamanya Prabu Jaya Pungus meninggalkan rumah, Putri Kanring Wi
pun berniat untuk menyusulnya. Setelah menyusuri Danau Batur ia melihat Dewi
Ndanu bercinta dengan Prabu Jaya Pungus. Karena penduduk Bali sangat mencintai
Prabu Jaya Pungus, maka penduduk Bali memberi tugas pada Dewi Ndanu, Prabu
Jaya Pungus dan Putri Kanring Wi disakralkan di pura. Seandainya ada sebuah desa
yang mendapatkan kesialan maka barang landung pun diarak mengelilingi desa
tersebut.
Tarian sakral yang masih kita warisi adalah Tari Baris, Cina, dan TB Persi
yang berasal dari Cina juga disakralkan, bahkan sangat sakral. Adanya di Renon,
Denpasar. Juga dapat ditemui pada waktu upacara di Cina.
Uang gepeng atau uang bolong merupakan salah satu pelengkap upacara tetapi
sekarang untuk mendapatkan uang gepeng yang asli sangat sulit, dan dapat diganti
dengan uang rupiah jika tidak menemukan yang asli atau keramik kecil dari b udaya
Cina pun bisa digunakan dalam upacara.
37
Selain cerita yang disampaikan di atas masih banyak versi cerita mengenai
daerah yang terletak di ketinggian 1300 meter di atas permukaan laut yang
merupakan kawasan tertinggi di Bali itu.
Karena lokasi daerah Kintamani yang masih sangat sulit untuk dijangkau dan
keterbatasan kendaraan maka tim penulis hanya bisa melihat keindahan Kintamani
dari puncak Gunung Batur. Karena banyaknya rumah penduduk serta sampah yang
dihasikannya maka tim penulis mengalami kesulitan untuk menikmati keindahannya,
ditambah lagi dengan kerimbunan daun-daun yang menutupi keindahan tempat
tersebut. Cuaca di puncak gunung Batur sangat dingin yang bisa menyebabkan lantai
rumah menjadi dingin seperti es. Meskipun demikian, pemandangan di sana sangat
indah dan menarik.
Di sebelah utara danau Kintamani terdapat sebuah desa Bali Ageng/Bali asli
yang bernama desa Trunyan. Keistimewaan dari desa tersebut adalah setiap orang
yang meninggal secara wajar yaitu meninggal karena sakit bukan karena pembunuhan
mayatnya tidak dikuburkan melainkan hanya ditaruh di bawah sebuah pohon yang
bernama pohon Trumenyan. Nama desa tersebut diambil dari nama pohon trumenyan
tersebut. Mayat orang tersebut ditaruh di bawah pohon trumenyan dengan diselimuti
kain batik bukan kain kafan. Di tempat tersebut juga terdapat pagar ancak saji untuk
melindungi mayat dari binatang hutan. Mayat tersbut menjadi tulang setelah berada di
sana 6 -12 bulan. Tulang belulang ersebut dibiarkan berserakan begitu saja kecuali
tengkoraknya. Tengkoraknya ditaruh di sebuah goa di dekat danau Batur. Ajaibnya,
mayat dan tulang tersebut tidak menimbulkan bau busuk sama sekali, namun justru
menimbulkan bau yang wangi semerbak. Bau wangi tersebut dihasilkan oleh pohon
trumenyan itu. Desa Trunyan sendiri telah ditutup dari pengunuung sejak 5 tahun
terakhir karena masyarakat Trunyan asli yang intelektualnya rendah seringkali
mengganggu dan mengancam keselamatan para wisatawan yang berkunjung ke sana,
misalnya diserbu pengemis yang memaksa diberi uang. Selain itu transportasi menuju
desa Trunyan sangat sulit dan jumlahnya sangat terbatas, yang hanya bisa dicapai
38
dengan perahu, sedangkan pemilik perahu seringkali menhentikan perahunya di
tengah perjalanan dengan berbagai alasan agar penumpang mau membayar lebih
banyak lagi agar selamat sampai tujuan. Oleh karena tindakan-tindakan yang tidak
ramah tersebut banyak wisatawan yang mengeluh dan mengadu kepada pemerintah,
sehingga sejak 5 tahun terakhir desa Trunyan ditutup secara resmi untuk pengunjung.
Jika masih ada wisatawan yang memaksa untuk berkunjung ke sana, pihak
pemerintah tidak bertanggungjawab atas keselamatan serta keamanan mereka.
9. Baruna Bed Cover
Setelah makan siang di Kintamani, rombongan
bus tim penulis langsung menuju ke pusat bed cover
“Baruna Agung”. Lokasinya berada di Jalan Raya
Tampaksiring, Kintamani, Bali.
Baruna Agung tidak hanya menjual bed cover saja, namun juga menjual
patung-patung, ikat bed cover, baju-baju pria dan wanita, dan sebagainya. Harga
barang-barang di sini pun relatif mahal dan tidak dapat ditawar. Namun ada
kalanya kita mendapat diskon hingga 50%. Untuk bed cover ukuran single
harganya Rp 145.000,00. Itu pun sudah diskon 50%. Dan untuk ukuran double
size, sekitar Rp 550.000,00 yang belum diskon.
Di sana, tim penulis diajak melihat langsung
proses pembuatan bed cover. Terutama saat proses
pewarnaan. Corak dan
warna dilukis sendiri oleh karyawan yang bekerja di
sana. Pewarnaannya begitu bagus dan rapi. Ada juga
yang menjahit.
39
Bed cover yang dijual di sini berbeda dengan bed cover yang lain. Bed
cover buatan Baruna Agung ini relatif tahan lama dan tidak menciut setelah
dicuci. Bahan yang digunakan pun terasa halus dan lembut. Maka tak heran jika
harganya mahal.
10. Pusat Oleh-oleh Khas Bali “Cahayu”
Sejarah Singkat Berdirinya Cahayu
Cahayu merupakan milik dari Ni Made Yulianti. Usaha ini adalah hasil
rintisan suami saya, Robani, seorang anak desa dari Magelang, Jogja. Setelah
tamat SMA 15 tahun lalu, suami mengadu nasib ke Pulau Bali sebagai pedagang
acung dan sempat menjadi pembantu rumah tangga. Pernah juga menjadi
penjaga kamar mayat di sebuah rumah sakit. Lantas ia menikah dengan Ni Made
Yulianti. Modal usaha yang diperoleh Ni Made Yulianti, adalah menggadaikan
anting-anting pemberian ibunya seharga Rp 27.000. Beragam usaha telah
dijalani. Mulai dari jualan pisang goreng di tepi jalan hingga berjualan kacang
asin, makanan dan souvenir. Pernah juga Ni Made Yulianti membuka usaha ini
di Celuk dan Sukawati. Awalnya, kita menyewa tempat usaha seluas 3 x 4 meter,
baru berdiri saja ada lima bis dari Jawa yang datang. Saya sempat bingung
melayani sendiri di tempat sekecil itu (namun sekarang sudah ditutup karena
ingin difokuskan pada satu toko). Dari pengalaman sebagai pedagang acung,
suaminya mendapat ilmu cara-cara pembuatan kacang asin khas Bali. Tak cukup
hanya jadi penjual, suaminya berusaha membuat kacang asin sendiri dan
dipasarkan sendiri. Tahun 2002 berdirilah Toko Pusat Oleh-Oleh Makanan dan
Souvenir Khas Bali yang diberi nama Cahayu. Pemberian nama ini didasarkan
atas latar belakang Ni Made Yulianti yang menjadi wanita paling ayu di dalam
keluarganya. Cahayu berarti sama dengan bocah ayu (anak wanita yang cantik).
40
Tiga tahun kemudian, Ni Made Yulianti bersama suami berhasil membuka
cabang di Salam, Muntilan.
Target Market Produk Cahayu
Produk Cahayu terdiri dari makanan dan souvenir khas Bali. Mulai dari
kacang asin, dodol pisang, nangka, dodol gambir, dodol iwel, selai pisang, dodol
pe tan (tape ketan), selai molen, brem, sruwa sruwi, dodol apel, bakiak, nopia,
minuman brem Bali, kaos, souvenir hingga batik khas Jogja. 97% pembeli adalah
wisatawan nusantara (lokal). Ke depan, cahayu akan mengembangkan pasar
mancanegara yang masih sedikit kita garap. Karena lokasi usaha ini cukup
strategis, berada di jalur wisata Ubud, Sukawati dan Kintamani. Rata-rata bis
wisata berangkat atau pulang melalui jalur ini. Untuk membuat mereka tertarik
kepada toko ini, kita telah bekerjasama dengan para tour leader wisata di daerah
Jawa untuk mengantar tamunya ke sini. Lambat laun, promosi melalui mulut ke
mulut menyebar hingga ke pemerintahan.
11. Pasar Seni Sukawati
Pasar Seni Sukawati tidak asing lagi bagi wisatawan dalam dan luar negeri.
Karena di pasar ini diperjualbelikan barang – barang seni khas Bali mulai dari aneka
macam – macam aksesoris, pakaian, celana pendek maupun panjang, abeka hiasan
dinding, aneka barang pajangan, aneka macam ukiran, dan masih banyak lagi.
Sukawati sebenarnya adalah sebuah kawasan di Kabupaten Gianyar yang berjarak ±
30 km sebelah timur Kota Denpasar. Nama Sukawati sendiri adalah berasal dari kata
suka dan wati. Suka artinya menyenangkan, dan wati artinya tempat. Jadi Sukawati
adalah sebuah tempat yang menyenangkan.
Pasar Sukawati merupakan sebuah pasar yang sangat terkenal di Bali.
Karena pasar ini menjual pakaian-pakaian santai dengan harga yang sangat miring.
41
Pasar Sukawati menyediakan pakaian-pakaian seperti Batik khas bali, selain
batik khas bali juga tersedia berbagai macam baju-baju serta celana pendek harga
miring yang akan cocok dipakai di pantai. Dan juga ada beberapa kaos yang bercorak
Bali. Semua barang-barang disini bisa ditawar, dan sebagai tipsnya harganya bisa
sepertiga dari harga pertama yang ditawarkan oleh penjualnya.
Dan untuk melancarkan tawarannya, sebaiknya datang ke pasar ini ketika
pagi sekitar jam 8-10 karena para penjualnya baru selesai sembahyang dan mereka
menggap jika jualan mereka berhasil di pagi tersebut akan mendatangkan kelarisan
untuk jam-jam selanjutnya.
Selain pakaian-pakaian murah, di pasar ini juga terkenal dengan barang-
barang seni seperti lukisan dari berbagai aliran lukisan. Juga ada berbagai model tas.
Dan sebelum menuju ke pasar Sukawati, sebaiknya mengunjungi Pusat
Kerajina Perak Celuk. Di kerajinan perak celuk ini kita bisa membeli berbagai macam
kerajinan yang terbuat dari perak. Dan kelebihan lainnya, disini kita juga bisa melihat
secara langsung bagaiman para perajin membuat kerajinan perak tersebut.
Harga yang ditawarkan di Pasar Seni Sukawati berkisar antara Rp 1000,00
sampai Rp 100.000,00.
Beberapa trik agar mendapat harga yang murah :
Menawar harga barang dengan ketentuan dibawah 50% dari harga yang
ditawarkan
Jika penjual tidak setuju dengan harga yang kita tawar, gunakan trik
dengan cara meninggalkan penjual seolah – olah kita mencari penjual lain.
Jika penjual tetap tidak setuju, naikkan harga yang kita tawar, tetapi
jangan melebihi harga 50% dari harga semula.
42
12. Museum Bali
Identifikasi dan Daya Tarik
Museum Bali yang di bangun pada tahun 1910 menggunakan arsitektur
tradisional dengan ornamen yang khas Bali. Struktur fisiknya mengikuti struktur
fisik bangunan kraton (puri) atau tempat pemujaan (kahyangan, pura merajan)
berdasarkan konsep trimanandala yaitu nista mandala jaba pisan ( bagian luar )
madya mandala : Jaba tengah ( bagian luar sebelum memasuki bagian inti), dan
utama mandala jeroan (bagian inti). Di pojok depan sebelah kanan di bagian
tengah terdapat sebuah bangunan yang disebut bale bengong.Dipojok depan
sebelah kiri terdapat sebuah bangunan yang disebut bale kulkul. Di bagian inti
(jeroan) terdapat bangunan yang terdiri dari tiga gedung yaitu gedung Tabanan di
utara, gedung karangasem di tengah - tenagah, gedung Buleleng di sebelah
selatan. Gedung Tabanan digunakan sebagai tampat pameran koleksi barang-
barang kesenian dan etnografi, Gedung karangasem digunakan sebagai pameran
benda- benda prasejarah, arkeologi sejarah, etnografi dan seni rupa serta
beberapa lukisan morder. Gedung Buleleng digunakan sebagai tempat pameran
koleksi alat-alat perlengkapan rumah tangga, alat-alat kerajinan, alat-alat
pertanian dan nelayan, alat-alat hiburan, patung-patung gaya sedehana dan
primitif yang terbuat dari tanah liat, batu dan lain sebagainya.
Lokasi
Museum Bali terletak dipusat kota Denapasar, di sebelah timur lapangan puputan
Badung. Bentuk bangunannya memanjang dari utara ke selatan yang terbagi
menjadi dua bgian. Bagian utara merupakan komplek bangunan lama yang
direncanakan dan dibangun pada tahun 1910. Terdiri dari tiga gedung utama
yaitu gedung Tabanan, gedung Karangasem dan Gedung Buleleng. Fungsinya
adalah penyelenggararan pameran tetap. Bagian selatan merupakan komplek
43
banguna baru yang dibangun tahun 1969. Di komplek bangunan baru ini terdapat
gedung perpustakaan, gedung pameran sementara dan kerkyangan. Seluruh
komplek bangunan baru berfungsi untuk administrasi dan penyelenggaraan
pameran sementara atau pameran berkala yang diselenggarakan oleh Museum
Bali sendri atau instansi tertentu lainnya. Pementasan atau pertunjukan kesenian
juga dilakukan di komplek bangunan baru di bagian selatan.
Fasilitas
Fasilitas yang tersedia berupa gedung-gedung penyimpanan peninggalan sejarah
dan etnografi sejak sejak masa prasejarah sampai masa modern tiga buah gedung
yang dinamai gedung Tabanan, Karangasem dan Buleleng di bagian utara adalah
tempat penyimpanan barang-barang kesenian barang etnografis, naskah-naskah
kuno (prasasti), keramik, patung-patung porselin, alat-alat rumah tangga, alat-alat
pertanian, senjata, alat-alat upacara, lukisan, wayang kulit dan lain sebagainya.
Ketiga gedung penyimpanan barang-barang peninggalan masa lampau itu di
fungsikan untuk tempat pameran tetap. Gedung-gedung baru di bagian selatan
yang dibangun pada tahun 1969 merupakan pengembangan fasilitas guna
memperlancar pelayanan bagi pengunjung. Tersedia fasilitas: perpustakaan,
laboratorium, gedung untuk pameran sementara dan beberapa koleksi barang-
barang peninggalan sejaman, kantor para karyawan. Di bagian depan sepanjang
jalan Letkol Wisnu tersedia fasilitas parkir kendaraan bermotor bagi pengunjung.
Tersedia pula sebuah kantin yang menjual minuman dan makanan untuk para
pengunjung.
Kunjungan
Sangat ramai di kunjungi para wisatawan, baik nusantara maupun
mancanegara.Kunjungan mereka bertujuan mencari dan mengetahui informasi
mengenai kebudayaan Bali lewat koleksi peninggalan benda-benda masa lampau
yang memiliki niali-nilai historis atau etnografis.
44
Deskripsi
Museum bali adalah museum penyimpanan peningggalan masa lampau manusia
dan etnografi. Struktur fisik bangunannya merupakan perpaduan struktur fisik
atau kraton, dan banyak koleksinya terdiri dari benda-benda etnografi antara lain
peralatan dan prlengkapan hidup, kesenian, keagamaan, bahasa tulisan dan lain-
lainnya yang mencerminkan kehidupan dan perkembangan kebudayaan bali.
Gagasan mendirikan museum Bali dicetuskan pertama kali oleh W.F.J. Kroon
(1909-1913) Asisten Residen Bali Seltan di Denpasar. Gagasannya terwujud
dengan berdirinya sebuah geung yang disebut Gedung Arca pada tahun 1910.
Paraa arsiteknya adalah I Gusti gede Ketut Kandeldari banjar abasan dan Igusti
Ketut Rai dari banjar Belong bersama seorang arsitek jerman yaitu Curt
Grundler. Sokongan dana dan material berasal dari raja-raja yaitu Buleleng,
Tabanan, Badung dan KArangasem. Gagasan W.F. sttuterhim Kepala dinas
purbakala, melanjutkan usaha-usaha melengkapi museum dengan peninggalan
etnografi pada tahun 1930. Untuk memperlancar pengelolaan museum maka
dibentuklah sebuah yayasan yang diketuai oleh H.R. Ha'ak, tim penulis G.J
Grader, bendahara G.M.Hendrikss, para anggota R. Goris, I gusti Ngurah Alit
raja Badung, I Gusti Bagus Negara dan W.Spies. Personalia yayasan disahkan
pada tanggal 8 Desember 1932 dan sekaligus Museum BAli dibuka untuk umum.
Gedung TAbanan, Gedung Karanmgasem dan Gedung Buleleng dibuka untuk
pameran tetap dengan koleksi dari benda-benda prasejarah, sejarah, etnografi
termasuk seni rupa. Tujuan didirikannya Museum Bali adalah untuk menampung,
menyimpan, melestarikan benda-benda budaya masa lampau agar dapat
memberikan suluh bagi generasi sekarang dan mendatang. Jumlah koleksi
Museum Bali yang telah tercatat dan masuk registerasi sebanyak 10.506 buah,
45
termasuk naskah-naskah dan salinan lontar. Semua jenis koleksi didapoatkan
melalui membeli dari orang-orangdi masyarakat, toko-toko kesenian hadiah-
hadiah dan titipan. Beberapa kelompok koleksi yang sedang diinventarisasikan
diantaranya koleksi stupa dengan materainya yang berjumlah ratusan buah, 8,5
kg uang kepeng, keramik asing (eropa, cina) dan porselin yang berasal dari
Jepang, Cina dan Siam.
13. Bedugul
Danau Beratan atau biasa disebut Danau Bedugul merupakan danau asli yang
terletak di desa Candikuning, Tabanan, Bali. Letaknya sekitar 2 jam perjalanan dari
Kuta. Danau Bedugul ini sangat luas. Pemandangan di sana pun sangat indah. Untuk
mencapai Danau Bedugul harus melewati jalan yang berliku-liku. Ada daerah yang
tikungannya sangat tajam, sehingga dinamakan “Tikungan Mesra”. Daerah tersebut
bernama Ashram. Suasana dan Hawa di Bedugul sangat dingin. Suhu rata-rata di
siang hari sekitar 18-22 derajat Celcius. Kondisi di Bedugul termasuk bersih, karena
wisatawan yang berkunjung masih kurang banyak. Tidak seperti pengunjung objek
wisata di Kuta.
Di sana juga terdapat fasilitas-fasilitas menarik seperti :
Motorboat
Jet Ski
Kapal dayung, dan lain-lain.
Apabila kita berkeliling danau menggunakan motorboat, kita akan mampir
berkunjung ke Wanavilla. Wanavilla Bedugul ini merupakan satu-satunya taman
bunga yang baru dibangun dan letaknya jauh dari pusat keramaian Danau Bedugul.
Bedugul berasal dari kata bedug dan kulkul. Menurut mitos, ada salah satu
masyarakat yang berbadan tinggi dan besar juga bermuka seram yang bernama
Bedogol. Bedogol merupakan tempat perbatasan antara umat Islam yang berada di
46
atas Bedugul, yakni Singaraja. Sedangkan umat Hindu yang berada di bawah
Bedugul.
Di Bedugul terdapat banyak penjual buah-buahan, seperti salak Bali dan
strawberry. Oleh-oleh di sana juga murah apabila kita pintar menawar, kecuali di
Bedugul Market. Harga di swalayan tersebut sudah pas dan sedikit mahal. Di
Bedugul juga dijual kerajinan tangan khas Bedugul yang berupa pernak-pernik
berupa lingga atau alat kelamin laki-laki.
Di sini juga terdapat sebuah pura yang bernama Pura Ulundanu. Pura ini
merupakan tempat pemujaan untuk Dewi Danu atau Dewi Sri sebagai lambang dewi
kemakmuran. Pura yang dibangun sekitar abad XVI. Ini memiliki atap atau meru
sebanyak 11 tingkat.
14. Tanah Lot
Tanah Lot merupakan pura yang menjadi salah satu ikon wisata di Pulau
Dewata yang terletak di desa Bebadan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.
Tepatnya sekitar 13 km dari kota Denpasar. Pura Tanah Lot ini memiliki
pemandangan yang sangat indah dan menawan. Maka tak heran jika banyak turis
mancanegara yang berkunjung. Pura Tanah Lot terletak di atas tebing dan terpisah
dari bibir pantai. Dari kejauhan akan terlihat menyerupai bentuk perahu. Apabila kita
ke sana saat air laut pasang, pura tersebut terlihat seperti berada di tengah lautan. Saat
air laut surut, kita dapat menyeberang ke pura dengan mudah. Namun, ketika pasang,
kita akan sulit ke sana jika tidak ingin berbasah ria. Pura di atas tebing tersebut terdiri
dari Pura Yonggolah, Pura Batu Bolong, Candi dan Pura Tanah Lot.
Pura Tanah Lot memiliki aturan bagi yang ingin masuk ke dalamnya, yaitu :
Harus bersembahyang dengan hati yang tulus
Bagi wanita yang sedang datang bulan dilarang masuk
Tidak boleh merusak sesajen
47
Di tebing sebelah utara Pura Tanah Lot terdapat tiga ekor ular suci yang
diyakini sebagai penunggu dari Tanah Lot dan juga sebagai anak buah Ratu Laut
Selatan.
Tanah Lot tentunya memiliki sejarah atau cerita asal muasalnya. Berikut sejarah
singkatnya :
Sekitar abad ke 15, ada seorang pedande sakti dari kasta Brahmana yang
bernama Dang Hyang Nirarta membangun pura. Pura tersebut bernama Pura Dang
Hyang Nirarta. Ia juga membangun Pura Rambut Siwi. Pada abad 12, Dang Hyang
Nirarta melakukan perjalanan dari arah barat ke timur. Ia beserta keluarganya
memuja dewa penguasa laut yang bernama Dewa Baruna. Seorang lelaki tua
memohon Dang Hyang Nirarta agar ia mendapatkan berkah (selamat). Kemudian
Dang Hyang Nirarta menitipkan beberapa helai rambutnya untuk disembahyangi dan
memberikan sebuah keris yang diberi nama Keris Jaramerana. Keri situ sekarang
disimpan di Pura Kediri.
Di Tanah Lot terdapat mata air suci yang dijaga oleh pemangku. Air suci
tersebut dapat digunakan pengunjung untuk meraup muka, mencuci tangan dan kaki.
Tujuannya diyakini untuk menjernihkan pikiran dan juga dapat menyembuhkan
penyakit. Di Pura Tanah Lot juga diadakan upacara keagamaan setiap 210 hari atau 6
bulan sekali dalam kalender pakuwon Bali. Tepatnya pada hari “Buda Wago langkir”.
Tanah Lot memiliki banyak fasilitas, seperti area parkir yang sangat luas dan
banyak penjual souvenir dan aksesoris. Selain itu ada juga restoran yang menjual
aneka masakan khas Tanah Lot.
48
15. Pulau Bali dan Kebudayaannya
Pulau Bali atau yang biasa kita sebut Pulau Dewata yang terletak di sebelah
tenggara Pulau Jawa ini tentu tidak asing lagi di telinga kita. Pulau ini sangat terkenal
sampai ke penjuru dunia. Pulau kecil ini telah berhasil menarik minat wisatawan local
maupun asing karena keindahan alam dan keunikan budaya Pulau Dewata.
Penduduk Bali mayoritas menganut ajaran agama Hindu. Kebudayaan Bali
berasal dari kebudayaan Kerajaan Majapahityang saat itu telah menyerang kerajaan di
Bali beberapa abad yang lalu. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Bali. Bahasa
Bali dibagi menjadi dua, yaitu bahasa alus madya dan alus utama. Bahasa ini
merupakan bahasa keseharian penduduk Pulau bali.
Ciri khas rumah penduduk Bali adalah di setiap rumah selalu ada pura bagi
penduduk yang beragama Hindu. Setiap hari umat Hindu melakukan kegiatan yang
dikenal dengan sebutan “menghaturkan sesaji”. Di setiap penjuru rumah maupun
kendaraan, juga di jalan jalan dan tempat-tempat tertentu, selalu diberi sesaji.
Menurut kepercayaan, hal ini bertujuan untuk menghindar dari hal-hal buruk yang
tidak diinginkan.
Jenis tarian di Bali dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Tari Wali
Tarian yang hanya di[ertunjukkan untuk kegiatan keagamaan. Tarian ini
bersifat sacral sehingga tidak boleh dipertunjukkan pada orang lain
yang tidak mengikuti upacara keagamaan.
Contoh Tari Wali :
Berutuk
Sang Hyang Dedari
Sang Hyang Jaran
Janger
49
Rejang, dan
Baris Gede
2. Tari Bebali
Tari Bebali adalah tarian yang dapat dipertunjukkan saat upacara untuk
sebagai pelengkap saja. Pengunjung juga boleh ikut menonton.
Contoh Tari Bebali :
Gambuh
Topeng Pajegan, dan
Wayang Wong
3. Tari Balih-balihan
Tari Balih-balihan adalah tarian yang khusus untuk dipertunjukkan
sebagai hiburan.
Contoh Tari Balih-balihan :
Legong
Calon Arang
Barong
Pendet
Drama Gong
Parwa
Arja
Prembon
Joged
Kecak, serta berbagai koreografi tari modern lainnya.
50
Pulau Dewata yang memiliki banyak objek-objek wisata alam maupun buatan
yang dapat menarik banyak wisatawan asing dari penjuru dunia ini, menjadi salah
satu alasan bangsa Indonesia dapat tersohor di penjuru dunia.
BAB IV
PENUTUP
1. Simpulan
Karyawisata merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di luar sekolah,
yang berupa kunjungan ke suatu tempat atau daerah.untuk menambah
pengalaman dan wawasan mengenai kebudaaan daerah lain, serta melatih
kemandirian, kedisiplinan, dan tanggung jawab siswa. Selain itu juga untuk
memperoleh bahan karya tulis di sekolah. Karyawisata ini juga merupakan sarana
rekreasi dan penjernihan pikiran (refreshing) bagi siswa. Dan pada tanggal 14-18
November 2008, SMPN 1 Madiun mengadakan karyawisata ke Pulau Dewata,
Bali.
Objek-objek wisata yang kami kunjungi selama di Bali antara lain:
1. Nusa Dua atau Tanjung Benoa
2. Garuda Wisnu Kencana (GWK)
3. Joger
4. Pantai Kuta
5. Pusat Batik Bali “Galuh”
6. Barong Dance
7. Kintamani
8. Baruna Bedcover
9. Pasar Seni Sukowati
51
10. Pusat Oleh-Oleh khas Bali “Cahayu”
11. Museum Bali
12. Bedugul
13. Tanah Lot
2. Saran
Dari kegiatan karyawisata ini, banyak hal-hal baru yang telah kami
peroleh dari kunjungan-kunjungan ke objek-objek wisata yang ada di Bali, seperti
mengenai kepariwisataan, kehidupan sosial, kebudayaan, serta sejarah dari Pulau
Bali. Maka, tidak ada salahnya apabila kami menyampaikan saran-saran demi
kemajuan dan perkembangan dunia kepariwisataan Indonesia.
Nusa Dua atau Tanjung Benoa
Sebaiknya kebersihan harus lebih dijaga karena di sana masih banyak sampah-
sampah.
Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Pengelola GWK hendaknya memberikan informasi-informasi mengenai patung
GWK secara jelas, baik tujuan dan maksud pembuatan patung tersebut.
Joger
Bangunan Joger hendaknya diperluas. Karena untuk ukuran toko internasional
terlalu sempit dan harus berdesak-desakan.
Pantai Kuta
Jumlah kamar kecil sebaiknya ditambah dan letaknya jangan terlalu jauh.
Pusat Batik Bali “Galuh”
Harga di sini terlalu mahal apabila tidak didiskon. Jadi, jangan mahal-mahal harga
aslinya..
Barong Dance
Para pemain drama hendaknya berbicara dengan jelas atau memakai mike. karena
dari tempat duduk penonton bagian atas kurang terdengar jelas suara pemainnya.
52
Kintamani
Para penjual di sana sebaiknya jangan memaksa pembeli untuk membeli.
Baruna Bedcover
Sebaiknya harganya jangan mahal-mahal.
Pasar Seni Sukowati
Penjual hendaknya tidak memaksa pembeli dan jangan marah apabila kita
menawar terlalu rendah. Untuk tempat ibadah sebaiknya ditambah dan jangan
dipungut biaya.
Pusat Oleh-Oleh khas Bali “Cahayu”
Harga barangnya jangan mahal-mahal. Untuk kamar mandi sudah bagus dan
bersih, jadi dipertahankan.
Museum Bali
Museum Bali sudah cukup bagus. Namun, sebaiknya di sana diberi guide untuk
menjelaskan benda-benda bersejarah yang ada di sana,
Bedugul
Pelayan restoran harus banyak senyum dan jangan terlalu cepat mengambil piring
pengunjung yang masih makan.
Tanah Lot
Tanah Lot sudah bagus. Turisnya juga ramah-ramah. Kamar mandi sebaiknya
diperbanyak.
Komotra
Sopir komotra jangan memasukkan penumpang terlalu banyak. Karena di dalam
komotra sungguh panas dan pengap apabila terlalu banyak penumpang.
Hotel Nusa Indah 3
Sudah cukup baik. Pelayanan lebih ditingkatkan lagi dan jangan sampai ada hal-
hal aneh terjadi lagi di sana.
Bintang Bali Tour
AC bus tolong diperbaiki karena sering bocor.
53
Panitia Penyelenggara
Diharapkan panitia memberikan waktu kunjungan ke objek wisata lebih lama lagi
Peserta karyawisata
Jangan pacaran saja. Apalagi di tempat-tempat gelap. Bahaya!
Adik-adik kelas
Jaga kesehatan dan sebaiknya jangan melakukan hal macam-macam selama
karyawisata, terutama di Bali.
54
C. MANAJEMEN PENGELOLAAN
a) Penawaran beberapa objek-objek wisata kepada siswa
Pilihan karyawisata antara lain :
1. Bali, selama 5 hari
2. Jakarta-Bandung, selama 5 hari
3. Malang, selama 1 hari
4. Lamongan, selama 1 hari
5. Yogyakarta, selama 1 hari
6. Madiun, selama 1 hari
Akhirnya suara terbanyak siswa ialah Pulau Bali dengan persentase
sekitar 81% pilihan ke Bali, 18% ke Malang, dan 1% di Madiun.
b) Beberapa objek-objek wisata Bali yang ditawarkan antara lain :
1. Pantai Nusa Dua
Pantai yang menyediakan beberapa permainan laut dan udara. Seperti :
Banana boat (Pelampung besar berbentuk pisang yang ditarik perahu
mesin).
Wisata pulau penyu (pulau tengah laut seperti kebun binatang).
Parasailing (Sebuah layang-layang parasut besar yg ditarik kapal boat).
Flying Fish (Pelampung berbentuk ikan pari yang ditarik kapal boat
sehingga melayang).
2. Garuda Wisnu Kencana
Patung garuda dan Wisnu besar dan terbuat dari logam.
3. Joger
Pusat pakain terkenal di Bali yang menunjang perekonomian rakyat Bali.
Juga Joger sebagai Pabrik Kata-kata.
4. Kutha
55
Sebuah pantai yang menawarkan pemandangan Sunside yang indah. Juga
pasir untuk bermain.
5. Galuh
Sebuah pusat perbelanjaan batik di Bali. Batiknya asli dari Bali.
6. Pertunjukan Barong Dance
Pertunjukan tarian dan drama tentang sejarah atau cerita Barong.
7. Kintamani
Tempat pemandangan yang indah. juga terdapat budaya mayat tanpa dikubur.
8. Baruna Bedcover
Tempat untuk menyaksikan bagaimana pembutan bedcover. disediakan juga
tempat untuk belanja bedcover, manik-manik dan lukisan.
9. Pusat Oleh-oleh Cahayu
Menyediakan oleh-oleh makanan khas Bali, bisa dicoba.
10. Pasar Seni Sukowati
Sebuah pasar yang menyediakan oleh-oleh dari Bali. Baju, lukisan, seni rupa
dan makanan.
11. Museum Bali
Penyimpanan benda-benda bersejarah yang ditemukan di Bali.
12. Bedugul
Terdapat permainan danau, juga tempat sebuah Pura tua.
13. Tanah Lot
Yaitu terdapat Pura di tengah laut. Juga air tawar di tengah laut.
56
c) Mekanisme Pembagian Kelompok Karya Tulis
Dalam hal ini, siswa dari kelas 9G diberi kebebasan dalam menentukan
kelompok karya tulisnya. Mekanismenya, dari jumlah seluruh siswa kelas 9G yang
berjumlah 36 dibagi menjadi 4 kelompok karyawisata ke Bali dengan ketentuan tiap-
tiap kelompok beranggotakan 8 siswa. Sedangkan 4 siswa lainnya, yaitu 3 siswa
dengan tujuan ke Malang dan 1 siswa di Madiun, dapat membentuk kelompok karya
tulisnya dengan siswa kelas 9 lain yang tujuan widya wisatanya sama.
Dalam mekanisme tersebut, tim penulis menentukan kelompok dari karya
tulis tim penulis. Akhirnya, menghasilkan kesepakatan yang telah disetujui anggota
lainnya dan beranggotakan 8 siswa:
1. Erlangga Bayu Setiawan
2. Alfian Sigma Affritzal
3. Ferry Yuda Mukti
4. Arda Kusuma Dirgantara Putra
5. Hamzah Wicaksana
6. Amalia Diaztari
7. Ratri Berliana
8. Herlambang Yudha Prasetya
d) Penjelasan / Pengarahan Pembina Tentang Cara Kerja Kelompok
Dalam hal ini, penjelasan dan pengarahan tentang cara kerja kelompok sangat
penting. Sebab, kelompok karya tulis nantinya akan lebih mudah dalam pengerjaan
karya tulis. Secara umum, penbagian tiap-tiap teknik kerja anggota kelompok dalam
mendapatkan dan mencari informasi saat berkaryawisata merupakan yang utama.
Setiap siswa harus aktif dan bekerja sama dalam pengerjaan serta penyelesaian karya
tulis. Dalam tiap kelompok juga harus dipilih seorang anak sebagai ketua kelompok
karya tulis sehingga lebih mudah dalam pengaturan teknik kerja kelompok. Pembina
57
juga berperan penting memberikan pedoman-pedoman dalam penyusunan karya tulis
ini.
e) Kepanitiaan
Penanggung jawab : Bp. Drs. Masrub
Monitoring : Bp. Drs. Yudi Ariyanto
Ketua I : Bp. Poetoet Triyono
Ketua II : Ardyanti Nilasari Saputri
Sekretaris I : Bp. Drs. Jari Minto Adi
Sekretaris II : Fadhila Zikry
Bendahara I : Ibu Ida Sulistyaningsih, S.Pd.
Bendahara II : Mutiara
Pendamping Bali
1. Konsumsi : Ibu Siti Sufiah
: Ibu Retno Miyarsi, S.Pd.
2. Keamanan dan perlengkapan : Bp. Djamiran
3. Ibadah /Doa : Bp. Sujitno, S.Pd.
4. Pembagian Kamar Hotel : Bp. Sarwo, M.Pd.
: Ibu Nasriyatun, S.Pd.
5. P 3 K : Ibu Endah Kartikowati, S.Pd.
6. Dokumentasi : Bp. Mono, S.Pd.
Pendamping Malang : Bp. Nanang Heru, S.Pd.
: Ibu Ningsih, S.Pd.
: Bp. Drs. Bambang Sudarsono
Pendamping Madiun : Bp. Agus Supriyanto, S.Pd.
58
Pembina Karya Tulis di Sekolah : Ibu Hj. Endang herawati, M. Pd.
: Ibu Hermin Sajekti, S.Pd.
: Ibu Titik Setyawati, S.Pd.
: Bp. Mono, S.Pd.
f) Pembiayaan :
Dalam wisata kali ini siswa yang berwisata ke Bali dikenakan biaya Rp
545.000. Sedangkan siswa yang ke Malang dikenanakan biaya Rp 190.000 . Tetapi
bagi siswa yang berwisata ke Madiun tidak dikenakan biaya ( gratis ).
g) Fasilitas yang disediakan :
1) Fasilitas yang diperoleh di Hotel Nusa Indah 3
Setiap kamar disediakan AC, TV 18”, spring bed, dan kamar mandi
Tiap hari disediakan makan 2 kali sehari yaitu pagi dan malam
Di depan setiap kamar disediakan pelayanan berupa minuman hangat (kopi dan
teh) . Namun harus membuat sendiri karena yang disediakan hanya bahannya
saja.
2) Fasilitas yang diperoleh di bus
Disediakan AC
Disediakan TV
Disediakan VCD Player
3) Pihak panitia menyediakan makan pagi, siang, malam di luar Hotel, dan juga Tour
Guide untuk membimbing dan membina perjalanan penulis dkk.
59
4) Dalam perjalanan, panita menyempatkan berhenti di mushola / masjid untuk
melaksanakan ibadah dan beristirahat bagi siswa yang tidak melaksanakannya dan
disempatkan juga untuk berhenti di toilet umum.
5) Untuk kunjungan ke Joger dan kembali ke terminal dari Pantai Kute, panitia
juga menyediakan transport komotra ( mobil angkutan ) sebagai penganti bus