karya ilmiah

8

Click here to load reader

Upload: rhoney-febrians

Post on 26-Jun-2015

787 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA ILMIAH

KARYA ILMIAH

Pengaruh Cahaya Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut penulis, dalam banyak buku, seringkali kita menemukan kesalahan dalam hal pengertian makna dari istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan”. Tidak jarang makna pertumbuhan diartikan sama dengan perkembangan. Kedua istilah tersebut penggunannya acapkali dipertukarkan (Interchange) untuk makna yang sama, padahal sesungguhnya keduanya berbeda.

Ada sebagian penulis yang lebih memilih menggunakan istilah pertumbuhan saja ketimbang istilah perkembangan begitu pula sebaliknya. Istilah pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan ukuran fisik atau fisiologis atau jasmani yang secara kuantitatif semakin membesar atau semakin memanjang, sedangkan istilah perkembangan lebih tertuju kepada perubahan-perubahan aspek psikologis dan sosial.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah cahaya mempengaruhi proses perkecambahan pada kacang hijau?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor cahaya terhadap perkecambahan kacang hijau.

1.4 Hipotesis

Cahaya dapat memperlambat pertumbuhan kacang hijau.

1.5 Manfaat

Sebagai tugas pada materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

Memperoleh pengalaman dalam melakukan penelitian dan membuat karya ilmiah.

1.6 Definis Operasional

1. Alat: Gelas Aqua Penggaris

2. Bahan: Biji Kacang Hijau Kapas Air

Page 2: KARYA ILMIAH

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkecambahan

Perkembangan merupakan suatu perubahan yang teratur dan berkembang umumnya menuju keadaan yang lebih tinggi,lebih teratur dan lebih kompleks. Perkembangan dikenal juga dengan morfogenesis.Perkembangan meliputi proses tumbuh dan diferensiasi. Selain dengan mengukur volume parameter lain dalam mengukur pertumbuhan adalah dengan mengukur berat basah dan berat kering tumbuhan.

Pertumbuhan adalah suatu pertambahan dalam ukuran pertambahan dalam ukuran yang bersifat irreversible. Karna bersifat multi sel maka pertumbuhan bukan saja dalm voume tetapi juga pertambahan dalam hal bobot, jumlah sel, banyaknya proto plasma, dan tinggkat kerumitan.Proses pertumbuhan sebagian besar terjadi dalam fase pembelahan dan pendewasaan sel.

Umumya daerah pertumbuhan terletak pada bagian bawah mesitem apical dari tunas akar.Pada rerumputan dan monokotil lainnya daerah pertumbuhan terletak di bagian atas tiap-tiap buku atau nodus. Pertumbuhan jiga terjadi pada bagian-bagian lainnya misalnya pada daun sel-sel akan membesar pada batas tertentu. Pertumbuhan lateral terjadi dengan membesarnya sel-sel yang terletak pada sisi-sisi jaringan cambium. Pertumbuhan bagian pucuk dan akar disebabkan adanya pembentukan sel-sel baru oleh jaringan meristematik (embrionik) pada titk tumbuh diikuti dengan pertumbuhan dan differensiasi sel-selnya,bila mana tumbuhan mencapai ukuran dewasa maka terbentuk bunga.(Fahn.A.1992 Hal :1)

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting dalam kehidupan dan pekembang biakan suatu species.Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur hidup,tergantung pada tersedianya merisitem,hasil asimilasi,hormone dan substansi pertumbuhan lainnya,serta lingkungan yang mendukung.Secara empiris,pertumbuhan tanaman dapat dikatakan sebagai suatu fungsi dari genotype X lingkungan (internal dan eksternal).

Pertumbuhan itu lebih mudah digambarkan dari pada di defenisikan.Pertumbuhan berarti pembelahan sel dan pembesaran sel.Kedua proses ini memerlukan sintesis protein dan merupakan proses yang tidak dapat berbalik.Proses differensiasi seringkali dianggap pertumbuhan. Pertumbuhan tanaman memerlukan proses differensiasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan secara luas dapat di kategorikan sebagai factor eksternal (lingkungan) dan factor internal (genetic) Dikelompokkan sebagai berikut:

1. Faktor Eksternal :

a) Iklim:Cahaya,temperature,air,panjang hari,angina dan gas.

b) Edafatik (tanah):tekstur,struktur,bahan organic,dan kapasitas pertukaran kation.

c) Biologis:Gulma,serangga,organisme penyebab penyakit,nematode,macam-macam tipe herbivore, dan mikro organisme tanah.

Page 3: KARYA ILMIAH

2. Faktor internal:

a) Ketahanan terhadap tekanan iklim,tanah dan biologis.b) Laju fotosintesis.c) Respirasi

Klorofil,karotein, dan kandungan pigmen lainnya.d) Pembagian hasil asimilasi N.e) Tipe dan letak merisitem.f) Kapasitas untuk menyimpan cadangan makanan.g) Aktivitas enzim.h) Pengaruh langsung gen ( Heterosis,epistasi ).i) Differensiasi.

Pertumbuhan tanaman di tunjukkan oleh pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik.Pertambahan ukuran dan berat kering dari suatu organisme mencerminkan bertambahnya protoplasma,yang tejadi karma baik ukuran sel maupun jumlahnya bertambah. Pertambahan ukuran sel mempunyai batas yang diakibatkan hubungan antar voleme dan luas permukaan. Proses-proses pembelahan sel menentukan dasar untuk pertumbuhan akan tetapi pembelahan sel adalah proses-proses yang diatur secara biokimia, dan tidaklah perlu selalu diatur langsung oleh hubungan antara volume dan luas permukaannya. (Harjadi,Sri Setyati.1979 Hal: 91)

2.2 Reaksi-Reaksi Perkecambahan Ujung Dan Alas

Fototropisme didalam avena mempunyai dua komponen yang berbeda secara morfologis.Disebut reksi ujung dan reaksi dasar.Kepekaan reaksi ujung lebih besar dari pada kepekaan reaksi dasar.Kinetika pelengkungan berbeda untuk pemberian cahaya untuk diujung dan diatas.Kelengkungan diinduksikan UU(ultra Ungu) banyak sama dengan pelengkungan yang diinduksikan oleh UV(Ultra Violet) oleh pemaparan selama 4 menit atau lebih terhadap cahaya biru yang kuat (Positif Ke 2) sifat-sifat dasar dari pelengkungan alas dan dasar adalah:

a. Mereka memerlukan tambahan banyak energi cahaya total dari pada pelengkungan ujung.b. Mulai muncul di sepanjang keseluruhan panjang koleoptil yang meluas Melalui puncak

pertama,sedangkan pelengkungan ujung tipikalnya mulai didekat apex dan berpindah secara basipetal.

c. Pemberian cahaya pada apex atau alas dengan energi yang cukup,terutama dengan UU memberikan pelengkung alas.

Pengamatan tingkat respirasi selama fotosintesis memerlukan penguatan teknik-teknik isotop kerena kedua proses tersebut mengikuti reaksi keseluruhan yang sama dalam arah yang berlawanan.Digunakan dalam fase gas untuk memantau pengambilan respirasi.Didalam pencahayaan lemah penganbilan O2 lebih lemah dan lambat dari pada didalam gelap; pada intensitas tinggi ia akan naik dan dapat melebihi kecepatan didalam gelap 3-4 kalu dengan penyesuaian kembali di dalam ~ 1 menit.

Penghambatan parsial pengambilan O2 didalam cahaya lemah terbukti dibuat peka oleh panjang gelombang yang panjang.Ini dianggap berasal dari operasi siklis system yang menghasilkan ATP yang bisa diduga membatasi ADP yang tersedia untuk fosforilasi ini menghambat proses respirasi terakhir.Dipihak lain cahaya gelombang pendek yang paling efektif

Page 4: KARYA ILMIAH

didalam evolusi secara fotosintesis membuat peka pengambilan oksigen yang meningkat di dalam cahaya kuat.(Wilkins.M.B)

Perubahan berat kering. Rasio berat akar terhadap berat pucuk tanaman sangat mudah bersifat plastis,pada tanaman-tanaman yang cukup di tanam di tanah yang tidak subur,rasio akar terhadap bagian pucuk tanaman cenderung sangat besar.Sebab untuk sebagian besar tanaman hijauan,daun merupakan komponen yang besar dari bagian pucuk tanaman,dank arena fungsi batang adalah untuk mendapatkan daun didalam iklim cahaya yang cocok dapatlah diharapkan rasio berat daun (LWR) menjadi sama variasinya.Bukti keadaan ini memanglah belum jelas.LWR hanya peka terhadap perubahan temperature,panjang siang hari,factor-faktor tanah namun tidak peka terhadap intensitas cahaya,iradiasi total harian atau susunan spectrum radiasi.(Fitter A.H 1994)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

1. Alat: Gelas Aqua Penggaris

2. Bahan: Biji Kacang Hijau Kapas Air

3.2 Cara Kerja

1) Siapkan 2 gelas aqua dan masukkan kapas dan air ke dalam gelas aqua tersebut.

2) Letakkan biji kacang hijau diatas kapas tadi.

3) Beri nama/tanda pada 2 gelas aqua tadi (A dan B).

4) Gelas A diletakkan di tempat yang memperoleh cahaya cukup, gelas B diletakkan di

tempat yang tidak memperoleh cahaya.

5) Amati pertumbuhan biji kacang hijau setiap hari selama 7 hari.

3.3 Variabel

Variabel bebas : Biji Kacang Hijau Variabel terikat : Perkembangan kecambah

3.4 Jenis Data

Jenis data : Kuantitatif

3.5 Media Pengumpul Data

Page 5: KARYA ILMIAH

Metode pengumpul data dilakukan dengan pengumpulan bahan dari internet, lalu dilanjutkan dengan eksperimen/percobaan .

BAB IV

HASIL PENGAMANATAN DAN ANALISA DATA

4.1 Hasil Pengamatan

Selah dicatat dan diamati berikut hasil pengamatannya :

Tabel Hasil Pengamatan

Hari ke-Panjang Kacang Hijau (cm)

Gelas A Gelas B1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 - - - - - - - - - -2 1 1 0,7 0,6 0,8 1,2 1 1,5 1 13 1,2 1,1 0,8 1 1,1 2,3 2,1 2 2,5 2,44 5 4 0,8 4,5 1,2 8 9,5 2,5 9,8 8,55 7,6 6,2 0,8 9,8 1,2 11 12,6 3,2 13,2 11,86 11 10,3 0,8 13 1,2 18,5 19,4 5 19,5 19

4.2 Analisa Data

Pertumbuhan pada biji kacang hijau pada gelas B dengan media kapas dan air tanpa memperoleh cahaya, tumbuh dengan baik dan normal, dengan ukuran lebih panjang dari pada biji kacang hijau pada gelas A. Sedangkan pertumbuhan pada biji kacang hijau pada gelas A dengan media yang sama, tetapi memperoleh cahaya yang cukup, tumbuh dengan baik tetapi lebih pendek dari pada biji kacang hijau pada gelas B.

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap

tumbuhan berbeda-beda. Dari percobaan yang telah kita lakukan terhadap perkecambahan

kacang hijau dengan biji, air dalam dalam kapas yang sama namun dengan cahaya yang berbeda

(ditempatkan pada tempat yang bercahaya dan tanpa cahaya), kita dapat mengambil kesimpulan

bahwa hipotesis yang kita perkirakan telah benar.

Tumbuhan yang berada pada tempat gelap akan lebih cepat tinggi (etiolasi) daripada tumbuhan

yang berada di tempat terang/bercahaya. Atau dapat dikatakan bahwa cahaya

Page 6: KARYA ILMIAH

memperlambat/menghambat pertumbuhan meninggi (primer). Hal tersebut dapat terjadi karena

cahaya dapat menguraikan auksin.

PENUTUP

Demikian atas karya ilmiah yang kami buat. Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan

Yang Maha Esa. Terimakasih kami ucapkan kepada guru pembimbing kami yang telah

membimbing kami dalam pembuatan karya ilmiah ini, serta kami ucapkan terimakasih kepada

rekan-rekan yang telah membantu kami dalam pembuatan karya ilmiah ini. Kami sadari karya

ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran dari semua

pihak agar dapat menjadi motivasi kami dalam pembuatan karaya ilmiah selanjutnya.

Ayas segala kekeliruam dalam perangaian kata dan kata – kata yang kami tulis, kami

mohon maaf. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat khusunya bermanfaat bagi kami sendiri selaku

penyusun dan umumnya bermanfaat bagi rekan-rekan dan adik – adik kelas kami serta guru

pembimbing kami.

DAFTAR PUSTAKA

http://gurumuda.com/bse/pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-tumbuhan

http://makalahbiologiku.blogspot.com/2009/12/perkecambahan_14.html

http://miftahur.com/pengaruh-cahaya-terhadap-perkecambahan-kacang-hijau