karmil dan subdenpom juni 2012

34
KONFIDENSIL 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN TRIPOLA DASAR PRAJURIT POLISI MILITER MENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI FUNGSI ORGANIK MILITER GUNA TERCAPAINYA TUGAS POKOK BAB. I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Bangsa Indonesia saat ini sedang mencari bentuk yang sesuai dalam sistem ketatanegaraan yang disesuaikan dengan perubahan yang terus berlangsung ditingkat global, regional dan Nasional. Perubahan ini akan terus berlangsung dan akan saling mempengaruhi tata kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Berbagai issue sentral yang melanda kehidupan saat ini diantaranya, HAM, Demokratisasi, lingkungan hidup dan ancaman terorisme menjadi sangat penting untuk diwaspadai dan disikapi oleh TNI khususnya TNI-AD yang bertanggung jawab menjaga keamanan, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa dan tetap tegaknya Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Tugas yang diemban TNI khususnya TNI-AD semakin hari semakin berat dan kompleks, selain mewaspadai issue sentral yang berkembang saat ini, TNI-AD juga dituntut terus KONFIDENSIL

Upload: harry-avianto

Post on 13-Aug-2015

729 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL1

PENINGKATAN KEMAMPUAN TRIPOLA DASAR PRAJURIT POLISI MILITER

MENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI FUNGSI ORGANIK MILITER

GUNA TERCAPAINYA TUGAS POKOK

BAB. I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Bangsa Indonesia saat ini sedang mencari bentuk yang sesuai dalam sistem

ketatanegaraan yang disesuaikan dengan perubahan yang terus berlangsung ditingkat

global, regional dan Nasional. Perubahan ini akan terus berlangsung dan akan

saling mempengaruhi tata kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Berbagai issue sentral

yang melanda kehidupan saat ini diantaranya, HAM, Demokratisasi, lingkungan hidup

dan ancaman terorisme menjadi sangat penting untuk diwaspadai dan disikapi oleh

TNI khususnya TNI-AD yang bertanggung jawab menjaga keamanan, keutuhan

wilayah serta keselamatan bangsa dan tetap tegaknya Kedaulatan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

b. Tugas yang diemban TNI khususnya TNI-AD semakin hari semakin berat

dan kompleks, selain mewaspadai issue sentral yang berkembang saat ini, TNI-

AD juga dituntut terus mengikuti perkembangan secara internal terutama

tentang Postur TNI-AD kedepan, dari peran dan tugas serta fungsi yang harus

dilaksanakan. Desakan Eksternal TNI-AD yang sangat kuat juga harus

disikapi secara cermat karena desakan perubahan dari luar, berdampak kepada

melemahnya pelaksanaan tugas TNI dan dirasakan menimbulkan banyak

keraguan bagi prajurit di lapangan. Keraguan dalam bertindak akan

menimbulkan melemahnya kekuatan yang berujung pada ketidaksiapan prajurit

dalam melaksanakan tugas.

KONFIDENSIL

Page 2: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL2

c. Setiap individu memiliki diri dan tentu berbeda setiap apa yang

dimiliki antara satu orang dengan orang lain. diri dibedaan menjadi dua bentuk

yaitu fisik dan mental atau psikis, fisik yang dimaksud dalam kesempatan

kali ini adalah menyangkut dengan keadaan dan kesehatan tubuh, wajah, dan

ketahanan tubuh, sedangkan psikis berhubungan dengan IQ (Intelegensi

Quotient), EQ (Emotional Quotient), AQ (Addversity quotient) dan SQ (Spiritual

Quotient). Kemampuan diri adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki

oleh seseorang baik fisik maupun mental yang dimiliki seseorang dan

mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan

sarana yang baik, sedangkan diri adalah seperangkat proses atau ciri-ciri

proses fisik, prilaku dan psikologis yang dimiliki. Kekhasan diri yang dimiliki oleh

seseorang berpengaruh besar pada pembentukan pemahaman diri dan konsep

diri. Ini juga terkait erat dengan prestasi yang hendak diraih didalam hidupnya

kelak. Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dalam konteks diri adalah jika

terolah dengan baik akan memperkembangkan baik secara fisik maaupun

mental. Aspek diri yang dimiliki seseorang yang patut untuk dikembangkan

c. Polisi Militer Kodam, disingkat Pomdam adalah Badan Pelaksana

ditingkat Kodam yang berkedudukan langsung di bawah Pangdam yang

memiliki tugas pokok memelihara dan menegakkan hukum disiplin dan tata

tertib di lingkungan Angkatan Darat di wilayah Kodam dan Korem, memegang

peran yang sangat penting, oleh karenanya “Pembinaan dan Peningkatan

Kemampuan serta” Prajurit Polisi Militer sangat mutlak diperlukan dan tidak

bisa ditunda lagi, karena kemampuan Prajurit Polisi Militer akan sangat

berpengaruh terhadap tercapainya tugas pokok.

KONFIDENSIL

Page 3: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL3

2. Maksud dan tujuan.

a. Maksud. Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran

tentang kondisi kemampuan dan Prajurit Polisi Militer, dihadapkan pada

peningkatan kinerja prajurit dalam pencapaian tugas-tugas fungsi Organik

Militer.

b. Tujuan. Memberikan masukan kepada Komando atas tentang

konsep alternatif peningkatan kemampuan dan Prajurit Polisi Militer

khususnya prajurit jajaran Polisi Militer dan sebagai bahan pertimbangan dalam

menentukan kebijakan selanjutnya.

3. Ruang Lingkup dan Tata urut. Dalam pembahasan peningkatan kemampuan Prajurit Polisi Militer ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan

b. Kondisi Kemampuan Prajurit Polisi Militer saat ini

c. Kondisi Kemampuan Prajurit Polisi Militer yang diharapkan

d. Upaya meningkatkan kemampuan Prajurit Polisi Militer

e. Kesimpulan dan saran

f. Penutup

4. Pendekatan. Tulisan ini menggunakan pendekatan “ Empiris Pragmatis dan

Aplikatif “ di lapangan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

5. Pengertian-pengertian.

a. “Tripola Dasar”, Adalah tiga pola utama yang mendasari pembentukan watak dan karakter prajurit, terdiri dari :

1) Mental Spiritual (Kepribadian)

2) Intelektualitas (Kecerdasan Berfikir)

3) Phisik (Kemampuan Raga yang seimbang)

KONFIDENSIL

Page 4: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL4

b. “IQ” (Intelegency Quotient), Adalah tingkat kecerdasan berpikir

manusia dengan menggunakan penalaran dan Logika.

c. “SQ” (Spiritual Quotient), Adalah kecerdasan roh, atau kemampuan

manusia dalam mengendalikan kemampuan berfikir dan pengendalian diri

secara utuh (didasari pengendalian bathin).

d. “Phisik” Potensi/kemampuan fisik adalah kemampuan yang dimiliki

seseorang yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan

baik. Kemampuan yang terlatih ini akan menjadi suatu kecakapan, keahlian,

dan ketrampilan dalam bidang tertentu. Potensi/kemampuan fisik akan semakin

berkembang bila secara intens dilatih dan dipelihara.

BAB. II

KONDISI KEMAMPUAN PRAJURIT POLISI MILITER SAAT INI

6. Umum.

a. Berbicara tentang kondisi kemampuan, tidak lepas dari evaluasi dan

pengamatan yang dilakukan terus-menerus selama periode waktu tertentu. Satuan

Polisi Militer, terus berupaya mengevaluasi kemampuan Prajuritnya dihadapkan pada

tuga-tugas yang harus dilaksanakan yang meliputi tugas fungsi utama, tugas fungsi

organik dan tugas fungsi pembinaan dalam mendukung tugas Pokok Polisi Militer

Kodam (Pomdam)

b. Kondisi Kemampuan Prajurit Polisi Militer yang dimaksud pada tulisan ini

secara faktual menggambarkan kondisi Prajurit Polisi Militer yang tersebar

seluruh wilayah Kodam V/Brawijaya. Karena pengaruh Eksternal dan Internal

menyangkut 3 kemampuan dasar prajurit (“Tri Pola Dasar”), yakni Kemampuan

Kepribadian, Kemampuan Intelektual dan Kemampuan Phisik.

KONFIDENSIL

Page 5: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL5

c. Dengan mengevaluasi dan mengetahui kemampuan serta batas

kemampuan yang dimiliki, diharapkan Prajurit Polisi Militer bisa lebih

meningkatkan diri, menyongsong tugas kedepan sebagai penegak tata tertib

dan disiplin.

7. Kondisi Kemampuan Prajurit Polisi Militer saat ini.

a. Kondisi Kemampuan Kepribadian. Kemampuan kepribadian Prajurit

Polisi Militer saat ini sangat bervariasi dibidang kepribadian (mental spiritual).

Hal ini disebabkan personil yang memiliki latar belakang yang berbeda baik

kesukuan, agama, dan Ras serta tingkat pendidikan yang berbeda. sehingga

dalam mengemban misi dan tugas sangat dirasakan kurang optimal terutama

dalam hal keteladanan. Beberapa persoalan yang dihadapi Prajurit Polisi

Militer saat ini, (bidang mental dan spiritual) untuk mendukung salah satu tugas

sebagai fungsi organik militer adalah sebagai berikut :

1) Pengetahuan dan pemahaman ajaran agama dirasa sangat

terbatas, sehingga pada event-event kegiatan keagamaan di wilayah

binaan saat melaksanakan tugas fungsi organik dalam pelaksanaan

Bintertas belum mampu tampil maksimal.

2) Secara umum ketokohan Prajurit Polisi Militer dibidang mental

spriritual ini belum terakui secara jelas, disebabkan Prajurit Polisi Militer

tidak hanya membaur dilingkungan kelompok masyarakat yang agamis

saja, melainkan juga kelompok masyarakat yang terpinggirkan lainnya

(komunitas jalanan, tukang ojeg, kelompok pengangguran dan

sebagainya).

KONFIDENSIL

Page 6: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL6

3) Pemikiran masyarakat saat ini cenderung tidak “fair” , anggapan

masyarakat anggota TNI akrab dengan kekerasan, sering bertindak

sewenang-wenang, mau menang sendiri dsb, sehingga pengakuan

masyarakat Prajurit Polisi Militer menjadi tokoh di wilayah binaan sering

menghadapi kendala dari stigma masyarakat sendiri.

b. Kondisi Kemampuan Prajurit Polisi Militer bidang intelektual.

Kemampuan Intelektual sangat berperan dalam menentukan berhasil tidaknya

suatu tugas. Tidak terkecuali Prajurit Polisi Militer dalam melakukan tugasnya

sehari-hari, selalu dituntut kemampuan intelektual yang memadai. Dengan

kemampuan intelektual yang cukup seorang Prajurit Polisi Militer akan lebih

mudah dan cepat dalam menjabarkan perintah, instruksi dan menganalisa

kejadian-kejadian serta dapat mengambil langkah-langkah yang taktis, strategis

dan antisipatif, memiliki kepekaan yang tinggi pada dinamika yang berkembang.

Kemampuan intelektual dimaksud yang selanjutnya disebut dengan tingkat

“kecerdasan” dibagi menjadi 3 (tiga) bagian antara lain :

1) Kecerdasan Berpikir (IQ = Intelegensi Quotient). Alatnya

adalah otak (Brain) / fikiran manusia, dimana seseorang akan bisa

diukur sejauh mana tingkat kecerdasan otaknya, sehingga mampu

mengolah dan menganalisa kejadian dengan cepat dan tepat. Tingkat

kecerdasan berpikir ini dapat diukur dan ditingkatkan kemampuannya,

dengan terus diasah kemampuan otaknya melalui pembinaan yang rutin

dan teratur. Untuk Prajurit Polisi Militer tingkat kecerdasan ini pada

level cukup sampai dengan sedang, hanya beberapa orang saja yang

dapat mencapai level baik. Indikasinya adalah Prajurit Polisi Militer

masih kurang cepat merespon perintah dan sering ragu dalam

mengambil keputusan.

KONFIDENSIL

Page 7: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL7

2) Keadaan Emosi (EQ = Emotional Quotient). Alat dan kendali

emosi ini adalah “hati“. Dimana orang yang mempunyai EQ tinggi

cenderung sabar, tidak mudah emosi dan pengendalian diri sangat

bagus. Kondisi EQ Prajurit Polisi Militer pada level ini cukup baik. Hal

ini dapat dilihat pada kepatuhan dan ketekunan anggota pada

pelaksanaan perintah.

3) Kecerdasan Spiritual (SQ = Spiritual Quotient). Alat Kendali

kecerdasan spiritual ini adalah “Jiwa” dimana seseorang sudah mampu

mengendalikan dirinya lebih baik dan lebih sempurna. Seseorang yang

mempunyai SQ tinggi dapat dilihat dan diamati dari 3 (tiga) hal, antara

lain :

a) Tutur bahasanya bagus dan sopan.

b) Perilakunya santun

c) Selalu menebar kasih sayang pada sesama.

Tingkat kecerdasan Spiritual anggota Prajurit Polisi Militer , saat

ini masih kurang, ditandai dengan pelaksanaan tugas sehari-hari masih

belum ikhlas dan sepenuh hati (masih harus diperintah dan diawasi),

belum lahir suatu disiplin bathin yang betul-betul tulus dan ikhlas.

c. Kondisi Kemampuan phisik Prajurit Polisi Militer bidang

Kesemaptaan. Dalam tugas-tugas kemiliteran seorang anggota TNI

khususnya Prajurit Polisi Militer , selalu dituntut kemampuan phisik yang prima.

Dimana seorang Prajurit Polisi Militer akan dapat melaksanakan tugasnya

dengan baik apabila Prajurit Polisi Militer tersebut sehat lahir dan bathin.

Tingkat kemampuan phisik anggota tidak akan bertahan sepanjang masa,

seakan menurun dan meningkat pada periode tertentu

KONFIDENSIL

Page 8: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL8

8. Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Prajurit Polisi Militer . Beberapa

faktor yang mempengaruhi kondisi kemampuan Prajurit Polisi Militer saat ini adalah :

a. Faktor Intern :

1) Kurangnya doktrin pembinaan anggota selama di lembaga

pendidikan.

2) Kurang maksimalnya pembinaan para Dansat dalam

meningkatkan dan membina kemampuan prajuritnya khususnya Prajurit

Polisi Militer di Satuan, terutama tentang pembekalan pengetahuan,

Pembinaan Jasmani militer dan pengetahuan tentang etika-etika yang

diperlukan oleh Prajurit Polisi Militer dalam melaksanakan tugasnya.

3) Sistem pembinaan jasmani militer yang dilaksanakan di Satuan

jajaran TNI AD tidak dapat maksimal karena tugas-tugas yang begitu

padat di setiap satuan, sehingga kemampuan phisik anggota cenderung

kurang terbina (apabila tidak mengambil inisiatif sendiri untuk

melaksanakan pembinaan phisik secara perorangan/individu).

b. Faktor Eksternal

1) Kondisi pasca reformasi yang terus bergulir yang dibarengi

dengan reformasi internal dalam tubuh TNI/TNI-AD, telah membawa

dampak yang signifikan, hal ini sangat dirasakan sekali Satuan Polisi

Militer sampai dengan tingkat paling bawah (Prajurit Polisi Militer)

sehingga masi adanya terjadi keragu-raguan terhadap Prajurit Polisi

dalam melaksanakan tugas Bintertas di wilayah binaan yang menjadi

tanggung jawabnya.

KONFIDENSIL

Page 9: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL9

2) Latar belakang pendidikan formal Prajurit masih ada yang hanya

lulusan SD dan SMP tanpa didukung pendidikan formal lainnya, hal

demikian apabila dihadapkan pada tingkat pendidikan masyarakat yang

secara umum sudah lebih tinggi taraf pendidikannya akan menimbulkan

permasalahan terhadap Prajurit itu sendiri seperti timbul rasa kurang

percaya diri, minder, apatis, masa bodoh dan berusaha lepas dari

tanggung jawab yang diembannya.

BAB. III

KONDISI KEMAMPUAN PRAJURIT POLISI MILITER

YANG DIHARAPKAN

9. Bercerita tentang kondisi yang diharapkan, tidak terlepas dari parameter (tolak

ukur) yang diharapkan dihadapkan dengan tuntutan tugas dan perkembangan zaman

yang dihadapi. Polisi Militer Kodam (Pomdam) beserta jajarannya memiliki Tugas

Pokok dan Tugas-Tugas yang harus dilaksanakannya antara lain :

a. Tugas (melaksanakan Fungsi Utama).

1) Penyelidikan Kriminil dan Pengamanan Fisik. Meliputi segala

usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkenaan dengan :

a) Pencarian dan pengumpulan keterangan dalam rangka

usaha-usaha pencegahan kejahatan untuk kepentingan

pemeliharaan ketertiban (crime preventive program).

KONFIDENSIL

Page 10: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL10

b) Pencarian dan pengumpulan keterangan tentang peristiwa

pidana militer dan bahan-bahan bagi kepentingan penyidikan.

c) Pencarian dan pengumpulan keterangan tentang sikap dan

tingkah laku tahanan, tuna tertib militer, tawanan perang,

interniran perang dan tahanan operasi militer serta tahanan

keadaan bahaya bagi kepentingan pengurusan tahanan militer

dan tahanan lainnya.

2) Pemeliharaan Ketertiban (Hartib). Meliputi segala usaha kegiatan

dan pekerjaan yang berkenaan dengan :

a) Penegakan ketentuan-ketentuan hukum, perintah-perintah

dan peraturan-peraturan yang berlaku.

b) Penegakan dan pemeliharaan disiplin, tata tertib dan

pengendalian lalu lintas di daerah aman maupun daerah

pertempuran.

c) Pengurusan dan penyelenggaraan SIM TNI.

d) Mengendalikan dan melaksanakan pengawalan VIP

Angkatan Darat sesuai ketentuan.

e) Penangkapan pelarian (desertir) dan pengawasan yudha

kelana (straglers) serta pengawalan tawanan perang, interniran

perang, tahanan operasi militer dan tahanan keadaan bahaya.

f) Pengendalian dan pengawasan pengungsi di daerah

pertempuran.

KONFIDENSIL

Page 11: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL11

g) Membantu dan melaksanakan tugas Kepolisian Militer

Umum di daerah pertempuran.

h) Melaksanakan pengawalan protokoler terhadap

Presiden/Wakil Presiden dan keluarganya serta tamu-tamu

kenegaraan yang berkunjung ke wilayah Kodam.

3) Penyidikan (Idik). Meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan

di bidang penyidikan perkara pidana di lingkungan dan bagi kepentingan

Angkatan Darat, yang meliputi :

a) Penangkapan, penahanan sementara dan pemeriksaan.

b) Penggeledahan dan penyitaan barang-barang bukti.

4) Pengurusan tahanan militer (Rustahmil). Meliputi segala usaha,

pekerjaan dan kegiatan yang berkenaan dengan :

a) Pengurusan tahanan militer.

b) Pengurusan tawanan perang, interniran perang dan

tahanan operasi militer.

c) Pengurusan tahanan keadaan bahaya.

b. Tugas (melaksanakan Fungsi Organik Militer). Meliputi segala

usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang pengamanan, operasi, personel dan

logistik serta pembinaan teritorial terbatas dalam rangka mendukung tugas

pokok Pomdam.

KONFIDENSIL

Page 12: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL12

c. Tugas (melaksanakan Fungsi Organik Pembinaan). Meliputi

segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta latihan

dalam rangka mendukung tugas pokok Pomdam.

10. Pada tugas melaksanakan Fungsi Organik Militer yang salah satunya adalah

melaksanakan tugas Pembinaan Teritorial Terbatas (Bintertas), dimana tugas ini tidak

kalah penting dengan tugas-tugas lainnya. Polisi Militer tergolong dalam Satuan Non

Komando Kewilayahan (Sat non Kowil) adalah satuan yang tersusun dalam bentuk

Satuan Tempur, Satuan Bantuan Tempur, Satuan Bantuan Administrasi dan satuan-

satuan lainnya yang mempunyai pangkalan, baik yang berada di Komando

Kewilayahan maupun di luar Komando Kewilayahan. Sat Non Kowil mempunyai

tugas pokok sebagai pelaksana Binter terbatas yang diarahkan kepada kepentingan

pertahanan, pembinaan serta pendayagunaan perlawanan rakyat. Untuk itu Sat Non

Kowil harus memiliki kemampuan untuk mewujudkan suatu kekuatan kewilayahan

dengan memanfaatkan seluruh yang ada, sehingga tercipta ruang, alat dan kondisi

juang yang tangguh dihadapkan kepada berbagai hakekat ancaman, gangguan,

hambatan dan tantangan yang mungkin timbul di sekitar pangkalan dengan tujuan

Masyarakat di sekitar pangkalan dapat dijadikan pagar hidup satuan khususnya dalam

membantu keamanan pangkalan.

Seorang Prajurit Polisi Militer betul-betul dituntut menguasai dalam pengertian

“Memberdayakan” secara maksimal wilayah binaan sehingga tercipta kondisi

ketahanan wilayah yang dinamis dan mandiri serta memiliki daya tangkal yang kuat

dari segala macam bentuk ancaman yang timbul dari. Kondisi kemampuan Prajurit

Polisi Militer yang diharapkan. Ditinjau dari segi “Tri Pola Dasar” (kemampuan

Intelektual, mental Spiritual/kepribadian dan phisik) yang harus seimbang diantaranya

sebagai berikut :

KONFIDENSIL

Page 13: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL13

a. Kemampuan Daya Pikir (Intelektual / IQ). Dalam menampilkan

sosok dan postur TNI dan menonjolkan kualitas prajurit Polisi Militer yang baik,

tidak lepas dari kemampuan prajurit yang diukur dari Intelektualitasnya.

Seorang prajurit Polisi Militer yang cerdas dan berpendidikan cukup serta

berwawasan luas, akan sangat membantu keberhasilan tugas dilapangan.

Beberapa parameter yang diharapkan dari Prajurit Polisi Militer dalam

menunjang keberhasilan tugas antara lain :

1) Berpendidikan dasar yang cukup (serendah-rendahnya SMA atau

sederajat), dengan kemampuan nilai rata-rata cukup.

2) Berpendidikan militer standart (Secaba) dan memilki pengalaman

tugas yang cukup dan bervariasi.

3) Memiliki pengetahuan umum dan militer yang cukup dan selalu

memiliki kemauan untuk terus mengembangkan diri.

4) Menguasai perbendaharaan kalimat yang mendukung bisa tampil

dan berbicara efektif.

5) Memiliki skill khusus yang dapat mendukung keberhasilan tugas

dan dapat mengembangkan secara positif (bidang olah raga, kesenian

dan keterampilan lain).

b. Kemampuan kondisi Emosi yang baik (Emosional / EQ). Emosional

adalah kemampuan untuk mengenali, mengendalikan, dan menata perasaan

sendiri dan orang lain secara mendalam sehingga kehadiran seorang prajurit

dapat diterima, menyenangkan dan didambakan oleh masyarakat.

c. Kemampuan mental spiritual (Kepribadian/SQ). Seorang Prajurit

Polisi Militer harus memiliki kemampuan kepribadian yang standart, dapat

menunjukan sikap yang baik ditengah masyarakat dan dapat menjadi contoh

tauladan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :

KONFIDENSIL

Page 14: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL14

1) Mampu membina keluarga yang harmonis, sederhana dan serasi.

2) Mampu mendidik anak-anaknya dengan baik melalui pendidikan

yang cukup

3) Mampu menjadi suri tauladan bagi lingkungan dimana berada dan

bertugas , dengan menunjukan sikap yang santun, tegas dan berwibawa.

4) Mampu memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan yang

timbul dilingkungannya.

5) Mampu berkontribusi secara positif terhadap satuan dan TNI-AD

dalam membangun citra TNI ditengah-tengah masyarakat.

6) Tidak “arogan” dan selalu bersikap dan bertindak “humanis”,

terhadap segala lapisan masyarakat.

7) Tidak menampilkan sikap keras, kaku dan mau menang sendiri,

senantiasa menjunjung tinggi semangat kebersamaan dan kekeluargaan.

8) Dapat menampilkan sosok dan postur TNI yang ber-Sapta Marga ,

Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI serta dapat mengamalkan 5 (lima)

kemampuan Teritorial dengan baik.

d. Kemampuan phisik yang diharapkan. Betapapun baiknya kemampuan

mental spiritual dan kemampuan intelektualnya, belumlah lengkap bila tidak

diimbangi dengan kemampuan phisik yang cukup memadai. Kemampuan

phisik prajurit khususnya Prajurit Polisi Militer, bukan hanya bermanfaat dalam

mendukung tugas pokok, tapi juga mendukung postur dan penampilan sehingga

prajurit tampak lebih gagah dan percaya diri. Beberapa parameter kondisi

kemampuan phisik yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1) Memiliki nilai kesegaran Jasmani yang baik (nilai kesemaptaan

jasmani sesuai standar)

2) Memiliki postur tubuh seimbang (indeks normal)

3) Memiliki daya gerak yang serasi (Speed, Endurance, Strength dan

Flexibility).

KONFIDENSIL

Page 15: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL15

4) Mampu menguasai diri pada segala situasi (mudah beradaptasi

dengan lingkungan)

5) Mampu dan menguasai salah satu cabang olah raga sebagai

sarana komunikasi dengan rakyat.

6) Memiliki kemampuan Bela diri yang diandalkan.

BAB. IV

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRAJURIT POLISI MILITER

11. Upaya meningkatkan kemampuan Prajurit Polisi Militer, berangkat dari

kemampuan dasar yang dimiliki Prajurit Polisi Militer sejak dipola (dibentuk) menjadi

prajurit dengan penekanan pembentukan Tri Pola Dasar (Pembentukan Kepribadian,

Pembentukan Intelektualitas dan pembentukan phisik), dalam perkembangannya

kemampuan ini meningkat sesuai bidang tugas yang dilaksanakan dan tidak jarang

justeru menurun karena kurangnya pembinaan yang dilakukan perorangan maupun

Satuan. Beberapa alternatif untuk meningkatkan kemampuan yang dimaksud adalah

sebagai berikut :

a. Bidang Kepribadian (Mental Spritual).

1) Landasan yang paling mendasar dalam kehidupan manusia tidak

terkecuali prajurit adalah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa, dengan pengertian bahwa, “bagi seorang prajurit tidak ada

dan tidak mengenal suatu Kekuatan dan Kemampuan kecuali dari Allah

Tuhan yang Maha Kuasa”

2) Apapun agama yang dianut, yakinkan bahwa ajaran itu benar dan

sumber kebenaran hanya dari Allah Yang Maha Kuasa, laksanakan

ibadah sesuai dengan ajaran agama yang diyakininya.

KONFIDENSIL

Page 16: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL16

3) Pedomani Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI dan 11

Azaz Kepemimpinan TNI.

4) Intensifkan pembinaan mental spiritual secara rutin dan terencana,

dengan melibatkan tokoh Agama disekitar.

5) Pola pembinaan kepada prajurit dan keluarga diarahkan pada pola

hidup sederhana.

6) Memberi kesempatan kepada Prajurit Polisi Militer untuk

membina dan memberikan kesejahteraan kepada keluarganya.

7) Memperhatikan anak-anak anggota Prajurit Polisi Militer yang

masih sekolah untuk diberikan ruang mencapai tingkat pendidikan yang

lebih baik dan lebih meningkat.

8) Memberikan kemudahan bagi anggota Prajurit Polisi Militer yang

belum mempunyai tempat tinggal untuk merintis dan berupaya

membangun tempat tinggal yang layak.

9) Bagi jajaran Dansat keatas yang bertanggung jawab terhadap

pembinaan anggota Prajurit Polisi Militer, terus memantau

perkembangan didalam dan diluar kedinasan untuk memberikan

kesempatan seluas-luasnya kepada anggota yang berprestasi untuk

mengembangkan bakat dan kemampuannya secara maksimal

b. Upaya Meningkatkan Kemampuan Intelektualitas. Dalam

meningkatkan kemampuan intelektualitas Prajurit Polisi Militer jajaran dapat

ditempuh dengan cara antara lain :

KONFIDENSIL

Page 17: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL17

1) Selalu memberikan pengisian kemampuan pengetahuan dan

keterampilan yang sesuai dengan tuntutan tugas.

2) Memberikan tambahan wawasan pengetahuan melalui

pengarahan dan Santi Aji secara terencana dan terprogram.

3) Memberikan kesempatan kepada Prajurit Polisi Militer

meningkatkan kemampuan sesuai kemampuan yang dimiliki (dibidang

Olah Raga, Kesenian, Keterampilan dan sebagainya).

4) Selalu mendapat perintah dan tugas yang jelas dan terarah sesuai

bidang tugas masing-masing anggota.

5) Memberikan kesempatan berkreasi dalam pelaksanaan tugas asal

tidak menyimpang dari ketentuan/aturan yang berlaku.

6) Selalu membuka Jalur komunikasi dua arah antara bawahan dan

atasan sehingga tercipta suasana kerja yang “Konsultatif Kolegial”.

7) Menciptakan iklim kebersamaan dan kekeluargaan serta

menanamkan pengertian bahwa dalam berorganisasi adalah system,

yang saling mempengaruhi (tidak ada yang lebih rendah dari yang lain)

8) Menciptakan suasana kerja yang dinamis, saling mendukung dan

hindari suasana kerja yang takut dan mencekam.

9) Berani mengintropeksi diri dan mengevaluasi kekurangan yang

telah kita lakukan untuk penyempurnaan langkah selanjutnya.

10) Berikan penghargaan yang patut diberi penghargaan dan tindakan

bagi yang harus menerima tindakan secara benar dan terarah.

KONFIDENSIL

Page 18: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL18

11) Hindari membeda-bedakan anggota dan memperlakukan tidak adil

bagi yang harus menerima tindakan secara benar dan terarah.

12) Tumbuhkan keyakinan dan percaya diri bagi Prajurit Polisi Militer

dan beri kepercayaan penuh bahwa anggota tersebut mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik.

c. Upaya meningkatkan Kemampuan Phisik. Betatapun tingginya

Kemampuan intelektual dan kemampuan spiritual yang dimiliki oleh seorang

Prajurit Polisi Militer , apabila tidak diimbangi dengan kemampuan phisik yang

memadai akan mempengaruhi kemampuan secara utuh, untuk itu disamping

meningkatkan kemampuan intelektual dan spiritual, kemampuan phisik harus

ditingkatkan. Beberapa upaya meningkatkan kemampuan dimaksud

diantaranya :

1) Secara individu atau perorangan harus ditanamkan kebiasaan

berolah raga sesuai kegemarannya masing-masing.

2) Mau dan sadar melaksanakan pembinaan phisik melalui olah raga

secara mandiri dan teratur.

3) Di Satuan tingkat bawah dijadwalkan pembinaan phisik secara

teratur dengan pola bertahap bertingkat dan berlanjut.

4) Dalam periode tertentu diadakan evaluasi terpusat pada

pelaksanaan Test Kesegaran jasmani untuk diketahui hasil pembinaan

yang dilakukan.

5) Diadakan pengelompokan kemampuan sesuai hasil evaluasi dan

dijadikan dasar penyusunan program selanjutnya.

KONFIDENSIL

Page 19: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL19

6) Disamping kegiatan pembinaan phisik yang terpimpin juga

dilakukan pembinaan melalui olah raga pilihan yang dilaksanakan di

wilayah tugas masing-masing dan sebagai sarana Komunikasi Sosial.

7) Dalam program pembinaan phisik selalu menggunakan

pembinaan secara terarah dan terukur.

BAB. V

KESIMPULAN DAN SARAN

12. Kesimpulan. Dari beberapa parameter kondisi kemampuan Prajurit Polisi

Militer saat ini, dihadapkan dengan kondisi kemampuan Prajurit Polisi Militer yang

diharapkan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Peningkatan kemampuan harus seimbang ditinjau dari Tripola Dasar

kemampuan (Mental Spiritual, Intelektual dan Phisik).

b. Kemampuan yang meningkat harus keinginan dari diri pribadi dan

didukung Komandan Satuan.

c. Pada prinsipnya kemampuan Prajurit Polisi Militer ini masih bisa

ditingkatkan secara optimal dengan memperhatikan kaidah-kaidah pembinaan

(Bertahap, Bertingkat dan Berlanjut).

d. Satuan yang baik adalah “Satuan yang didukung Kemampuan anggota

seperti yang diharapkan”.

KONFIDENSIL

Page 20: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL20

e. Seluruh Satuan jajaran TNI AD memiliki Tekad yang Kuat “Untuk Terus

Meningkatkan Kemampuan Prajuritnya Sesuai Dengan Tuntutan Tugas

Kedepan”.

13. Saran.

a. Disarankan Kepada Komando Atas, dimohon memperhatikan dan

mendukung upaya-upaya peningkatan kemampuan Prajurit Polisi Militer ini,

sesuai standart yang diharapkan.

b. Untuk antisipasi kedepan, disarankan agar adanya pengkajian tentang

penempatan tugas Prajurit Polisi Militer dengan mempertimbangkan 3 (tiga)

kemampuan dasar (Mental Spiritual, Intelektual dan Phisik) serta kondisi

Psikologis yang baik.

BAB. VI

PENUTUP

14. Demikian tulisan tentang peningkatan kemampuan Tripola Dasar Prajurit Polisi

Militer mendukung pelaksanaan tugas sebagai Fungsi Organik Militer guna

Tercapainya Tugas Pokok ini dibuat, sebagai sumbang saran pemikiran dalam upaya

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia TNI khususnya Prajurit Polisi Militer ,

semoga bermanfaat.

KONFIDENSIL

Ponorogo Juni 2012Penulis

MustofaLetnan Satu Cpm Nrp xxxxxxxxxxx

Page 21: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL21

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Layanan Psikologi untuk Anak, Remaja dan Dewasa (Psychology of Kid, Adolescence and Adult)

2. Peran EQ (Emotion Quotient) dalam kesuksesan

3. Buku SQ (Kecerdasan Spiritual) revisi 2007penerbit Mizan pustaka

4. EQ Emotional Quotient: Alfred Bernhard Nobel Penerbit Elex Media Komputindo

5. Purwanto, M.Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2004.

6. Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 1996.

7. Suyanto, Agus. Psikologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara. 2004

8. Wahab, Muhbib Abdul, Abdul Rahman Saleh. Psikologi Suatu Pengantar Prespektif Islam. Jakarta : Prenada Media. 2004.

9. Surat Keputusan Kasad Nomor : Kep / 3 / 2007, Tanggal 23 Januari 2007 Tentang Organisasi Dan Tugas Polisi Militer Kodam (Orgas Pomdam).

10. Bujuk Binter terbatas

KONFIDENSIL

Ponorogo Juni 2012Penulis

MustofaLetnan Satu Cpm Nrp xxxxxxxxxxx

Page 22: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL22

Preposisi :

PENINGKATAN KINERJA PRAJURIT AKAN BERPENGARUH TERHDP PENCAPAIAN TUGAS POKOK

Judul :

PENINGKATAN KEMAMPUAN TRIPOLA DASAR PRAJURIT POLISI MILITERMENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS SEBAGAI FUNGSI ORGANIK MILITER

GUNA TERCAPAINYA TUGAS POKOK

Ponorogo, Juni 2012

Disusun Oleh :

Letnan Satu Mustofa latif Nrp. ...........

KONFIDENSIL

Page 23: Karmil Dan Subdenpom Juni 2012

KONFIDENSIL1

KONFIDENSIL

Ponorogo Juni 2012Penulis

MustofaLetnan Satu Cpm Nrp xxxxxxxxxxx