karakteristik, kecepatan, dan spesifikasi turbin air
DESCRIPTION
Karakteristik, Kecepatan, dan Spesifikasi Turbin AirTRANSCRIPT
KARAKTERISTIK, KECEPATAN, DAN SPESIFIKASI TURBIN
PAPARAN MATERI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rotodinamik
Oleh:
Satrio Hudi Asrosi 521242016
Adolvin Arnol M 5212412017
M. Riza Pahlefi 5212412018
M. Ali Habib 5212412020
David Bayu Winarko 5212412022
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGRI SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Turbin air merupakan suatu mesin penggerak mula berputar yang
mengambil energi kinetik dari aliran arus air. Pada masa saat ini selain sebagai
sistem irigasi, pemanfaatan energi kinetik yang ada juga dimanfaatkan sebagai
pembangkit tenaga listrik, dengan acuan Energi yang bersih dan terbarukan.
Karena manfaatnya yang besar, perlu bagi Kita mamahami kerja
turbin air lebih mendalam, sehingga keberlanjutan dan rendemen yang
dihasilkan maksimal dan dapat diterapkan diberbagai aliran dengan
penyesuaian yang telah ada. Rendemen dan kerja turbin air yang ada saat ini
pasti dipengaruhi oleh beberapa faktor dan parameter, diantaranya
karakteristik, kecepatan, dan spesifikasi yang disesuaikan dengan kondisi
eksternal maupun internal dari instalasi turbin.
Dari penjelasan di atas dapat di simplkan bahwa, Kita sebagai kaum
akademisi, khususnya yang menekuni di bidang keteknikan perlu mempelajari,
memperdalam dan mengembangkan ketiga parameter di atas sehingga tujuan
mahasiswa sebagai agent of change dapat diimplementasikan dalam kehidupan
nyata dengan menyesuaikan bidang keahliannya, khususnya dibidang turbin air
sebagai pembangkit energi.
B. Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang diatas permasalahan yang akan
dibahas dalam penilitian ini diantaranya:
1. Apa saja karakteristik Turbin ?
2. Apa pengertian kecepatan Turbin?
3. Apa saja Spesifikasi Turbin?
C. Tujuan
Tujuan dalam penyusunan paparan materi ini diantaranya untuk:
1. Mengetahui karakteristik Turbin
BAB II
PENJELASAN
A. KARAKTERISTIK TURBIN
1. Parameter Penentuan Karakteristik Turbin
Dalam penentuan suatu turbin, secara umum dinyatakan dalam enam
buah konstanta berikut:
a. Rasio Kecepatan (Φ)
Rasio kecepatan adalah perbandimgan antara kecepata keliling
linier turbin pada ujung diametr nominalnya dibagi dengan
kecepatan teoritis air melalui curah dengan tinggi terjun sama
dengan tinggi terjun (Hnetto) yang bekerja pada turbin.
b. Kecepatan satuan (Nu)
Jika H=D=1, maka
Sehingga persamaan akhir menjadi
c. Debit Satuan (Qu)
Debit yang masuk turbin secara teoritis dapat diandaikan sebaga
debit yang melalui suatu curat dengan tinggi terjun sama dengan
tinggi terjun (Hnetto) yang bekerja pada turbin. Oleh karena itu
debit yanmalalui turbin dapat dinyatakan dengan
Sehingga persamaan diatas dapat ditulis menjadi
d. Daya Satuan (Pu)
e. Kecepatan Spesifik (Ns)
Kecepatan spesifik adalah kecepatan putar turbin yang
menghasilkan daya sebesar satu satuan daya pada tinggi terjun
(Hnetto) satu satuan panjang.
Dalam sebuah perancangan kecepatan spesifik dijadikan suatu
parameter awal yang digunakan untuk mencari jenis turbin sesuai
dengan tinggi jatuh air.
Untuk Turbin Francais, diperoleh persamaan:
Sedangkan untuk turbin propeller diperoleh persamaan sebagai
berikut:
Berikut ini disajikanpembagian tabel jenis turbin sesuai dengan
kecepatan spseifiknya:
Kecepatan spesifik (ns), menunjukkan bentuk dari turbin itu dan
tidak berhubungan dengan ukurannya.
f. Diameter Spesifik (Ds)
Diamater spesifik adalah diameter turbin yang menghasilkan
daya sebesar satu satuan daya pada tinggi terjun (Hnetto) satu
satuan panjang.
Rumus empiris unruk menghitung diameter spseifik dari diameter
debit, untuk turbin reaksi adalah sebagai berikut:
2. Karakteristik pada masing-masing Turbin
Pada berbagai jenis turbin, masing –masing memiliki
karakteristik yang ditunjukkan dari grafik net head (m) dengan flow
(m3/s) di bawah ini.
Dari grafik di atas diketahui, bahwa turbin kaplan adalah turbin
yang beroperasi pada head yang rendah dengan kapasitas aliran yang
tinggi atau bahkan beroperasi pada kapasitas yang sangat rendah. Hal ini
karena sudu – sudu turbin kaplan dapat diatur secara manual atau
otomatis untuk merspon perubahan kapasitas. Berkebalikan dengan
turbin kaplan, turbin pelton adalah turbin yang beroperasi pada head
tinggi dengan kapasitas yang rendah. Untuk turbin francis mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya yaitu turbin francis dapat
beroperasi pada head yang rendah atau beroperasi pada head yang tinggi.
Pemilihan turbin kebanyakan didasarkan pada head air yang didapatkan
dan kurang lebih pada rata-rata alirannya. Umumnya, turbin impuls
digunakan untuk tempat dengan head tinggi, dan turbin reaksi digunakan
untuk tempat dengan head rendah. Turbin Kaplan baik digunakan untuk
semua jenis debit dan head, efisiiensinya baik dalam segala kondisi
aliran. Aplikasi penggunaan turbin berdasarkan tinggi head yang
didapatkan adalah sebagai berikut ini :
a. Turbin Kaplan : 2 < H < 100 meter
b. Turbin Francis : 5 < H < 500 meter
c. Turbin Pelton : H < 30 meter
d. Turbin Banki : 2 < H < 200 meter
B. SPESIFIKASI DAN JENIS TURBIN
1. Turbin pelton
Turbin Pelton ,bersama-sama dengan turbin Turgo dan turbin aliran
silang (Cross-flow) termasuk dalam kelompok turbin impuls. Karakteristik
umum dari turbin impuls adalah pemasukan air ke dalam runner pada
tekanan atmosfir. Turbin ini ditemukan sekitar tahun 1880 oleh seorang
Amerika yang bernama Pelton, sehingga turbin ini disebut sebagai turbin
Pelton.
Turbin Pelton tersusun dari satu set sudu gerak berbentuk mangkuk
yang dipasang pada roda gerak/ runner. Jika mangkuk- mangkuk tersebut
didorong pancaran air berkecepatan tinggi / jet dari nosel , maka runner
turbin pelton tersebut akan berputar menghasilkan energi mekanik yang
dapat menggerakkan generator.
2. Turbin francis
Turbin Francis dapat berupa volute-case ataupun type open-flume.
Konstruksi rumah keong (spiral case) memungkinkan air terdistribusi
secara uniform sepanjang perimeter dari runner dan guide vane
menyalurkan air tersebut pada sudut yang tepat. Sudu runner merupakan
profil yang kompleks dan terendam air. Dorongan air ke sudu runner
memindahkan energi air ke runner sebelum air tersebut keluar turbin lewat
draft tube.
Gambar Turbin Francis(Suber : http://hydropowerplantsttpln.blogspot.com/2012/02/pelatihan-di
bandung.html/)
Turbin Francis biasanya mempunyai guide-vane yang dapat diatur
(adjustable). Gerakan guide-vane ini mengatur aliran air yang masuk ke
runner dan biasanya dihubungkan dengan system governor yang mengatur
besar laju aliran air. Jika aliran air berkurang maka efisiensi turbin juga
turun.
3. Turbin Propeller
Pada dasarnya turbin propeller terdiri dari sebuah propeller (baling-
baling) ,yang sama bentuknya dengan baling-baling kapal laut, yang
dipasang pada tabung setelah pipa pesat. Poros turbin menyambung keluar
dari tabung. Turbin propeller biasanya mempunyai tiga sampai enam sudu,
biasanya tiga sudu untuk turbin yang mempunyai head sangat rendah dan
aliran air diatur oleh sudu statis atau wicket gate yang dipasang tepat di
hulu propeller. Turbin propeller ini dikenal sebagai fixed blade axial flow
turbine karena sudut sudu rotornya tidak dapat diubah. Efisiensi operasi
turbin pada beban sebagian (part-flow) untuk turbin jenis ini sangat rendah
Gambar Turbin Propeler(Suber : http://hydropowerplantsttpln.blogspot.com/2012/02/pelatihan-di
bandung.html/).4. Turbin Kaplan
Pada turbin ini sudu propeller dan wicket gate dapat diatur
sehingga efisiensi nya pada saat beroperasi pada beban rendah (part-flow)
tetap baik. Turbin dengan variable pitch ini dikenal sebagai turbin Kaplan.
5. Turbin Cross-Flow
Turbin cross-flow merupakan jenis turbin yang dikembangkan oleh
Anthony Michell (Australia), Donat Banki (Hongaria) dan Fritz Ossberger
(Jerman). Michell memperoleh hak paten atas desainnya pada 1903. Turbin
jenis ini pertama-tama diproduksi oleh perusahaan Weymouth. Turbin ini
juga sering disebut sebagai turbin Ossberger, yang memperoleh hak paten
pertama pada 1922. Perusahaan Ossberger tersebut sampai sekarang masih
bertahan dan merupakan produsen turbin cross-flow yang terkemuka di
dunia
Turbin ini mempunyai runner yang berbentuk seperti drum yang
mempunyai 2 atau lebih piringan paralel yang masing-masingnya
dihubungkan oleh susunan sudu yang berbentuk lengkung.
Dalam pengoperasian turbin cross-flow ini sebuah nosel empat
persegi mengarahkan pancaran air (jet) ke sepanjang runner. Pancaran air
tersebut mendorong sudu dan memindahkan sebagian besar energi
kinetiknya ke turbin. Pancaran air tersebut lalu melewati runner dan
kembali mendorong bagian sudu yang lain sebelum keluar dari runner,
memindahkan sebagian kecil energi kinetiknya yang masih tersisa.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan dan paparan di atas dapat disimpulkan bebrapa hal antara lain:
1. Karakteristik suatu turbin dapat kita ketahui dengan enam konstanta yang ada,
yaitu :
a. Rasio Kecepatan (Φ)
b. Kecepatan satuan (Nu)
c. Debit Satuan (Qu)
d. Daya Satuan (Pu)
e. Kecepatan Spesifik (Ns)
f. Diameter Spesifik (Ds)
2. Dari kecepatan spesifik, kita dapat mengetahui jenis turbin yang akan kita
rancang dengan memeperhatikan Tinggi jatuh (H) dan aliran
Daftar Pustaka
Anonim. http://artikelriz.blogspot.co.id/2009/10/123.html
Luknanto, Djoko. Diktat Kuliah: Turbin Air