kanker ui

10
KANKER I. DEFINISI KANKER Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal dan tidak terkontrol sehingga bisa mengganggu dan merusak sel-sel jaringan lain. Sel- sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Dalam kondisi yang normal, aktivitas sel terkontrol, ia akan membelah jika ada pergantian sel yang mati atau pun rusak. Bila sel kanker menyebar melalui pembuluh darah dan pembuluh limfa maka akan dapat mengakibatkan kanker baru pada jaringan lainnya (jaringan ini disebut kanker sekunder). Sedangkan kanker primer berarti asal dimana kanker itu pertama kali tumbuh. II. Karakteristik Kanker The six hallmark of cancer ( 6 Karakter sel kanker) (Pecorino, 2005) adalah sebagai berikut : 1. Growth signal autonomy : • Sel normal memerlukan sinyal eksternal untuk pertumbuhan dan pembelahannya • Sel kanker mampu memproduksi growth factors dan growth factor receptors sendiri. • Dalam proliferasinya sel kanker tidak tergantung pada sinyal pertumbuhan normal. • Mutasi yang dimilikinya memungkinkan sel kanker untuk memperpendek Growth Factor pathways . 2. Evasion Growth inhibitory signals : • Sel normal merespon sinyal penghambatan pertumbuhan untuk mencapai homeostasis. Jadi ada waktu tertentu bagi sel normal untuk proliferasi dan istirahat. • Sel kanker tidak mengenal dan tidak merespon sinyal penghambatan pertumbuhan.

Upload: willy-wijaya

Post on 27-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jyuyuy

TRANSCRIPT

Page 1: Kanker UI

KANKER

I.     DEFINISI KANKER

Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal dan tidak terkontrol sehingga bisa mengganggu dan merusak sel-sel jaringan lain. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Dalam kondisi yang normal, aktivitas sel terkontrol, ia akan membelah jika ada pergantian sel yang mati atau pun rusak.

Bila sel kanker menyebar melalui pembuluh darah dan pembuluh limfa maka akan dapat mengakibatkan kanker baru pada jaringan lainnya (jaringan ini disebut kanker sekunder). Sedangkan kanker primer berarti asal dimana kanker itu pertama kali tumbuh.

II.   Karakteristik Kanker

The six hallmark of cancer ( 6 Karakter sel kanker) (Pecorino, 2005) adalah sebagai berikut :

1. Growth signal autonomy:• Sel normal memerlukan sinyal eksternal untuk pertumbuhan dan pembelahannya• Sel kanker mampu memproduksi growth factors dan growth factor receptors sendiri.• Dalam proliferasinya sel kanker tidak tergantung pada sinyal pertumbuhan normal.• Mutasi yang dimilikinya memungkinkan sel kanker untuk memperpendek Growth Factor pathways .

2.  Evasion Growth inhibitory signals :• Sel normal merespon sinyal penghambatan pertumbuhan untuk mencapai homeostasis. Jadi ada waktu tertentu bagi sel normal untuk proliferasi dan istirahat.• Sel kanker tidak mengenal dan tidak merespon sinyal penghambatan pertumbuhan.• Keadaan ini banyak disebabkan adanya mutasi pada beberapa gen pada sel kanker.

3.  Evasion of Apoptosis Signals :• Sel normal akan dikurangi jumlahnya dengan mekanisme apoptosis, bila ada kerusakan DNA yang tidak bisa lagi direparasi.• Sel kanker tidak peka terhadap sinyal apoptosis (padahal sel kanker membawa acumulative DNA error yang sifatnya irreversible)• Kegagalan sel kanker dalam merespon sinyal apoptosis lebih disebabkan karena mutasinya gen-gen regulator apoptosis dan gen-gen sinyal apoptosis.

4.  Unlimited replicative potential :• Sel normal mengenal dan mampu menghentikan pembelahan selnya bila sudah mencapai jumlah tertentu dan mencapai pendewasaan. Pengitungan jumlah sel ini ditentukan oleh pemendekan telomere pada kromosom yang akan berlangsung setiap ada replikasi DNA.• Sel kanker memiliki mekanisme tertentu untuk tetap menjaga telomere tetap panjang, hingga

Page 2: Kanker UI

memungkinkan untuk tetap membelah diri.• Kecacatan dalam regulasi pemendekan telomere inilah yang memungkinkan sel kanker memiliki unlimited replicative potential.

5.  Angiogenesis (formation of blood vessels) :• Sel normal memiliki ketergantungan terhadap pembuluh darah untuk mendapatkan supllai oksigen dan nutrient yang diperlukan untuk hidup. Namun, arsitektur pembuluh darah sel normal lebih seherhana atau konstan sampai dengan sel itu dewasa.• Sel kanker mampu menginduksi angiogenesis, yaitu pertumbuhan pembuluh darah baru di sekitar jaringan kanker. Pembentukan pembuluh darah baru ini diperlukan untuk survival sel kanker dan ekspansi ke bagian lain dari tubuh (metastase).

6.  Invasion and metastasis :• Normal sel memiki kepatuhan untuk tidak berpindah ke lokasi lain di dalam tubuh.• Perpindahan sel kanker dari lokasi primernya ke lokasi sekunder atau tertiernya merupakan faktor utama adanya kematian yang disebabkan karena kanker• Mutasi memungkinkan peningkatan aktivitas ensim-ensim yang terlibat invasi sel kanker (MMPs)• Mutasi juga memungkinkan berkurangnya atau hilangnya adesi antar sel oleh molekul-molekul adisi sel, meningkatnya attachment, degragasi dan migrasi

III.  Diagnosa Kanker

1.    Deteksi Dini

Pendiagnosaan kanker dimulai ketika seserorang mulai mengalami gejala-gejala yang tidak wajar yang merupakan perringatan tahap awal. Gejala kanker secara umum :

    Nyeri.

    Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar.

    Perubahan kebiasaan buang air besar

    Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia)

    Benjolan pada payudara

    Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.

    Tuli, atau adanya suara – suara dalam telinga yang menetap.

    Luka yang tidak sembuh – sembuh

    Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok

Page 3: Kanker UI

2.    Pemeriksaan

a)        Pemindaian/scanning (misalnya pemindaian hati atau tulang)

b)        Pewarnaan terhadap jaringan sehingga bila ada kanker jaringan patologis dapat diketahui.

c)        CT (Computed Tomography)

d)       MRI (Magnetic Resonance Imaging)

e)        Mediastinoskopi

f)         Biopsi sumsum tulang, yaitu pengambilan sample jaringan tubuh.

g)        Endoskopi, untuk melihat kanker di bagian dalam tubuh manusia.

 

IV. Tipe-tipe Kanker

Berdasarkan sistem tubuh yang diserang, ada empat tipe kanker yang dikenal dalam dunia medis. Keempat tipe kanker tersebut antara lain :

a.    Kanker yang menyerang jaringan konektif, otot, dan jaringan tulang . Kanker ini disebut sarcoma.

b.    Kanker yang tumbuh di daerah terluar dan terdalam dari permukaan tubuh seperti kulit, permukaan saluran gastrointestinal,  bagian dalam pembuluh darah, dan paru-paru. Biasanya disebut Carcinoma.

c.    Kanker pada saluran pembentuk darah, saluran vaskular, dan pada jaringan. Meliputi lymphoma, leukemia, dan myeloma.

d.    Kanker pada jaringan saraf, meliputi neuroma, glioma, and neuroblastoma.

Perlu juga dibedakan:

a.    Tumor jinak, yaitu tumor yang tak terlalu berbahaya karena tidak merusak dan menyebar ke jaringan yang lainnya. Contohnya kutil.

b.    Tumor ganas (kanker), yaitu tumor yang tak terkendali pertumbuhannya, menyerang, dan merusak jaringan tubuh yang lainnya.

V. Cancer Staging

Page 4: Kanker UI

Setelah terdeteksi adanya kanker dalam tubuh seseorang, maka dokter akan melakukan biopsy (pengambilan sampel tubuh) untuk mengetahui seberapa ganasnya tumor tersebut. Ada beberapa metode untuk menentukan tahap-tahap kanker. Sistem yang banyak digunakan adalah sistem TNM, singkatan dari tumor (T), node (N), dan metastasis (M). TNM didasarkan pada tiga faktor :

a.    Berapa besar tumor utama dan dimana letaknya? (T). Menggunakan angka (0-2) untuk ukuran dan huruf (a-b) untuk lokasinya.

T1: Ukuran tumor adalah 5 cm (cm) atau lebih kecil.T1a: Tumor ini dangkal.T1b: Tumor ini dalam.T2: Ukuran tumor lebih besar dari 5 cm.T2a: Tumor ini dangkal.T2b: Tumor ini dalam.

b.    Apakah sel menyebar ke kelenjar getah bening ? (N). Setiap jenis tumor mengalir ke kelenjar getah bening di dekatnya disebut kelenjar getah bening regional

N0: Kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening regional.N1: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening regional.

c.    Apakah sel menyebar ke bagian tubuh yang lain/ metastasis? (M)M0: Kanker tidak metastasis.M1: Terdapat metastasis ke bagian lain dari tubuh.Histologis grade (G). Histologis grade menggambarkan betapa berbedanya sel-sel kanker dari sel-sel jaringan normal ketika diperiksa di bawah mikroskop, apakah termasuk grade (G) rendah atau G tinggi.Kanker tahap pengelompokanDokter menetapkan tahap kanker dengan menggabungkan klasifikasi T, N, dan M.Tahap I: meliputi tumor grade rendah, T1a, T1b, T2a, T2b, dan N0, M0.Tahap II: tumor grade tinggi, T1a atau T2a, N0, M0.Tahap III: tumor grade tinggi ,T2b, N0, M0.Tahap IV: tumor grade rendah atau tinggi, N1,M1,T1- T2.

VI. Mekanisme Sel Kanker

Kanker bukanlah penyakit yang berlangsung begitu saja, melainkan penyakit yang timbul akibat akumulasi atau penumpukan kerusakan-kerusakan tertentu dalam tubuh kita. Pertumbuhan kanker merupakan sebuah proses mikroevolusioner yang dapat berlangsung selama beberapa tahun atau beberapa dekade. Kanker berkembang melalui serangkaian proses yang disebut karsinogenesis. Karsinogenesis merupakan sekumpulan perubahan pada sejumlah gen yang terlibat dan berperan dalam sistem sinyal sel, pertumbuhan, siklus sel, differensiasi, angiosgenesis, dan respon atau perbaikan  terhadap kerusakan pada DNA, atau dengan kata lain terjadinya transformasi dari sel normal menjadi sel kanker. Perubahan pada sejumlah gen ini dapat berupa mutasi gen ( perubahan susunan pada DNA ) yang menyebabkan terjadinya

Page 5: Kanker UI

perubahan fungsi suatu gen, seperti protoonkogen menjadi onkogen, dan  mutasi atau dilesi DNA yang menyebabkan hilangnya fungsi suatu gen, seperti gen penekan tumor ( tumor suppressor gene ). Target utama kerusakan genetik pada kersinogenesis yaitu tiga kelas gen yang berperan penting pada pengaturan mekanisme penandaan faktor pertumbuhan dan siklus sel yakni: 1) protoonkogen, 2). gen-gen penekan tumor, dan 3) gen-gen yang memperbaiki DNA. Protoonkogen adalah gen yang menstimulasi dari faktor pertumbuhan yang dapat menyebabkan mutasi dengan tujuan untuk mengganti jaringan yang rusak dengan sel – sel yang baru. Gen penekan tumor adalah gen protektif, di mana berfungsi menekan pertumbuhan sel dengan mengevaluasi tingkat pembelahan sel, memperbaiki ketidakcocokan DNA dan mengendalikan kematian sel (apoptosis). Gen yang memperbaiki DNA adalah memperbaiki setiap kesalahan replikasi DNA. Dan bila ada kerusakan yang tidak sempat diperbaik saat terjadi mutasi, dapat memimpin ke arah keadaan kanker. Proses ini pada dasarnya dibagi menjadi tiga tahap utama yaitu inisiasi, promosi, dan progresi.

1. Tahap inisiasi

Tahap ini dimulai pada saat kontak pertama dengan karsinogen, di mana karsinogen mengakibatkan perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Karsinogen merupakan suatu agen yang dapat merubah bahan genetik sel. Karsinogen ini berupa bahan kimia, virus, radiasi ( penyinaran ) atau matahari. Namun, tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama untuk suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya ( promoter ) menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahun pun dapat membuat sel lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.

2. Tahap Promosi

Tahap promosi merupakan perkembangan awal sel yang terinisiasi membentuk klon melalui pembelahan ( proliferasi ), berinteraksi melalui komunikasi sel ke sel, stimulasi mitogenik, faktor diferensiasi sel, dan proses mutasi dan non mutasi ( epigenetic ) yang semuanya mungkin berperan dalam tahap awal pertumbuhan pra-kanker, merupakan proses yang reversibel. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh tahap promosi. Pada tahap ini, terjadi abnormal sel dan abnormal replikasi, yang disebabkan oleh lingkungan dan factor genetik ( keturunan ).

a)  Faktor lingkungan

Karsinogenik sebagai inisiator akan berinteraksi dengan DNA untuk menginduksi terjadinya mutasi dan lebih bersifat ireversibel. Pemaparan beruntun inisiator dapat memperbanyak mutasi baru. Tambahan, adanya promotor yang menginduksi replikasi sel dan memungkinkan terjadinya seleksi klon menyimpang. Adanya replikasi sel yang menyimpang ini menyebabkan kesalahan genetik sehingga memantapkan transformasi keganasan.

Diperkirakan mutasi pertama kali menyebakan imortalisasi dan terlepas dari kendali pertumbuhan, sehingga hal ini memberi kesempatan untuk terjadinya mutasi selanjutnya dan terjadilah onkogenik.

Page 6: Kanker UI

b)  Faktor Genetik

Gen memiliki peran langsung dalam menentukan warna kulit atau mata, golongan darah dan saat ini perkembangan kanker. Karena beberapa alasan, gen dapat berubah (mutasi). Beberapa mutasi ini tidak berpengaruh terhadap sel, namun di saat lain sangat berbahaya atau bahkan membantu sel tubuh.

Mutasi yang diturunkan (germline mutation) adalah mutasi yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Semua sel orang tua terekspresi pada tubuh anak, termasuk sel telur dan sperma dan hal ini berlangsung turun – temurun. Mutasi turunan ini berperan 5 – 10% dalam kasus kanker yang disebut sebagai familial cancer.

Perubahan DNA ini bukanlah suatu hal yang mudah karena DNA kita bukanlah substansi yang lemah. Ia telah dilengkapi dengan mekanisme – mekanisme tertentu yang mampu menetralisasi gangguan – gangguan yang terjadi sehingga tidak membawa efek negatif. Mekanisme yang dimiliki DNA tersebut adalah mekanisme ADN repair ( perbaikan DNA ) yang terjadi pada fase tertentu dalam siklus sel. Pada fase G1 ( Gap 1 ) terdapat check point yaitu suatu tempat dimana susunan DNA akan dikoreksi dengan seteliti-telitinya oleh enzim polymerase. Apabila ada kesalahan, sel mempunyai dua pilihan yang dapat dijalankan. Pertama, kesalahan tersebut diperbaiki dengan cara mengaktifkan ADN repair. Namun, apabila kesalahan yang ada sudah tidak mampu lagi ditanggulangi, sel memutuskan untuk mengambil pilihan kedua yaitu mematikan sel dengan susunan DNA yang salah tersebut. Saat itulah keputusan untuk berapoptosis diambil. Sel dengan DNA normal akan meneruskan perjalanan untuk melengkapi siklus yang tersisa yaitu S (Sintesis), G2 (Gap 2) dan M (Mitosis). Satu kali terjadi proses mutasi DNA sebenarnya belumlah cukup untuk menimbulkan kanker. Masih dibutuhkan ribuan mutasi lagi yang letaknya pada gen tak boleh sama. Apabila mutasi DNA yang super banyak itu telah terjadi, mulailah sel berubah sifat perlahan-lahan. Sel yang tadinya bersifat sosial, mudah diatur, dan terarah, sekarang menjadi ganas, dan asosial. Pada tahap ini sel mengalami sejumlah perubahan tambahan dalam genom yang berpotensi mempercepat ketidakstabilan genom sel. Promosi membutuhkan waktu beberapa tahun. Promosi ini akan diikuti proliferasi ( pembelahan diri sel kanker menjadi banyak ) sehingga membentuk klonal.

3. Progresi

Progresi merupakan suatu tahap ketika klon sel mutan mendapatkan satu atau lebih karaktreistik neoplasma ( abnormal deferensiasi sel ) ganas seiring berkembangnya tumor, sel menjadi lebih heterogen akibat mutasi tambahan, termasuk menjadikannya lebih infiltratif dan mampu bermetastasis. Matastasis adalahproses penyebaran sel – sel kanker ke bagian tubuh lain setelah  merusak barier tempat asalnya. Penamaan metastasis dari sel kanker tersebut disesuaikan dengan tempat asal sel tersebut. Misalnya, jika sel kanker payudara menyebar ke paru, maka penamaannya metastasis kanker payudara, bukan kanker paru.

Penyebaran kanker dapat melalui :

a)      Menyebar melalui rongga tubuh

Page 7: Kanker UI

Penyebaran ini maksudnya sel kanker menyebar pada bagian tubuh yang memiliki rongga (misalnya, usus, ovarium dan lainnya), di mana kanker ini dapat menembus organ berrongga tersebut dengan mengadakan invasi dan kemudian tertanam pada tempat yang baru.

b)      limfogen (melalui aliran limfe)

Dalam keadaan normal, kelenjar getah bening ukurannya kecil, berbentuk seperti sekelompok kacang dan terdapat di berbagai bagian tubuh (leher, selangkangan dan ketiak). Kelenjar getah bening ini berperan penting sebagai sistem pertahanan tubuh (membersihkan aliran limfe dari kuman atau pun dalam hal ini sel kanker).

Bila pertahanan tubuh ini rusak atau tidak lagi dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, maka kelenjar ini menjadi satu media yang membantu penyebaran kanker.

Kelenjar getah bening ini pun dapat menjadi ukuran dalam menentukan prognosis (harapan kesembuhan) kanker. Melalui aliran limfe ini pula, sel kanker dapat menyebar secara hematogen (aliran darah) melalui pertemuan di ductus thorasicus.

c)      hematogen (melalui aliran darah)

Penyebaran melalui aliran darah ini merupakan hal yang paling ditakuti karena dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh lain, dekat atau jauh.

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Aryulina, Diah Ph.D.dkk. 2006. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta : PT. Erlangga.

Award, Atif B. dan Peter G. Bradford. 2006. Nutrition and Cancer Prevention. New York: Taylor and Francis Group.

Lewis, Ricky. 2001. Human Genetics: Concept and Aplication. New York : McGraw-Hill.

Wheeler, Sally dan Peter Selby. 1993. Confronting Cancer : Cause and Prevention. London : Penguin Book.

www. cancerhelps.com