kandungan kapur dalam air sumur

26
KANDUNGAN KAPUR DALAM AIR SUMUR Oleh: Ismu Reni Septantia : 0913024047 Kurniasih : 0913024101 Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan Dosen : Pramudiyanti, S.Si, M.Si

Upload: fitrio-donee-pamungkas

Post on 24-Jun-2015

2.328 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

KANDUNGAN KAPUR DALAM AIR

SUMUR

Oleh:

Ismu Reni Septantia : 0913024047

Kurniasih : 0913024101

Mata Kuliah : Pengetahuan Lingkungan

Dosen : Pramudiyanti, S.Si, M.Si

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

Page 2: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH S.W.T atas limpahan rakhmad dan

karunia-NYA sehingga tugas ini dapat terselesaikan penulisannya.Tugas Biologi

Pengetahuan Lingkungan ditulis utamanya untuk mengerjakan tugas yang diberiakan

oleh Dosen/pengajar. Dalam tugas ini terdapat 3 bagian yaitu mulai dari

pendahuluan,pembahasan,dan kesimpulan.Berdasarkan bahan yang ada,kami mencoba

untuk membuat tugas ini sebaik mungkin,walaupun disadari masih banyak kekurangan

yang belum bisa ditutupi.

Semoga ilmu yang telah diberikan kepada kami dicatat sebagai amal shaleh oleh

ALLAH S.W.T. Akhirnya walaupun kami telah berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk

mewujudkan tugas ini,namun seandainya masih ada kekurangan,adalah hal yang sangat

manusiawi.Oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami

terima dengan senang hati.Semoga tugas ini dapat bermanfaat terutama bagi yang

membutuhkannya.

Bandar Lampung, Mei 2010

Penyusun

Page 3: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang.....................................................................................................

Tujuan.................................................................................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. PEMBAHASAN

3.1 Kandungan Air Kapur...................................................................................

3.2 Persyaratan Air Sehat....................................................................................

3.3 Pengujian Kualitas Air Secara Sederhana.................................................

IV. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTA

Page 4: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan kita. Air yang digunakan untuk

keperluan sehari-hari misalnya minum, mandi dan keperluan mencuci pakaian dan

peralatan dapur harus memenuhi syarat kesehatan. Air yang mengandung bakteri patogen

atau zat-zat terlarut lainnya dapat berakibat langsung pada kesehatan. Hal ini dapat terjadi

bila sanitasi lingkungan kurang baik. Bila air tanah dan air permukaan tercemar kotoran,

maka akan tersebar ke sumber air yang dipakai keperluan rumah tangga. Air juga dapat

dicemari oleh logam-logam berat yang bersifat racun atau karena kandungan ion besi dan

mangan yang tinggi, sebagaimana terjadi pada sebagian besar wilayah Bandung.

Pemukiman yang padat memungkinkan tercemarnya air sumur oleh kotoran, karena letak

sumur berdekatan dengan septic tanK (WC) atau berdekatan dengan saluran pembuangan

limbah rumah tangga/pabrik.

Penggunaan air yang berkualitas kurang baik seperti itu untuk dikonsumsi, dalam jangka

pendek, dapat mengakibatkan muntaber, diare, kolera, tipus dan disentri. Dalam jangka

panjang dapat mengakibatkan penyakit keropos tulang, kerusakan gigi, kerusakan ginjal

dan hati.

Penggunaan air yang berkualitas kurang baik untuk keperluan mandi maupun mencuci

juga berakibat langsung pada kesehatan mata dan kulit. Kuman kudis, kurap dan borok

dapat mudah disebarkan melalui air. Penyakit mata juga mudah ditularkan lewat air. Kulit

dapat mengalami iritasi, kering, kusam dan kehitaman bila menggunakan air dengan

kandungan ion besi dan mangan yang tinggi. Makanan yang kita makan dapat

Page 5: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

terkontaminasi akibat peralatan dapur/makan yang dicuci dengan air yang tercemar.

Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari harus dilakukan

pengolahan air terlebih dahulu agar dapat memenuhi syarat kesehatan/ Berikut ini

dibahas lebih lanjut mengenai persyaratan air sehat, pengujian kualitas air secara

sederhana dan pengolahan air.

Tujuan

Adapun tujuan dari paper ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian air

2. Mengetahui jenis-jenis air yang mengandung kapur

3. Mengetahui dampak dari mengkonsumsi air sumur yang mengandung kapur

Page 6: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

II. TINJAUAN PUSTAKA

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang

diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.Air menutupi hampir 71%

permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.

Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan

puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka

air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak

mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas

permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih

penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan

persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub

utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat

berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat

yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya

tersebut.Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan

air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah

memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni

Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua

atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak

Page 7: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa

(1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang

penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti

garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam

kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain

yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air

seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel

periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan

fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan

menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen

berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih

bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan

atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh

atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan

jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut

membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar

molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling

berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik

didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air

berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan

temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion

hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

Tingginya konsentrasi kapur terlarut membuat warna air dari Air Terjun Havasu terlihat

berwarna turquoise.

Elektrolisis air

Page 8: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus

listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan

menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara

itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion

H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga

terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis

air dapat dituliskan sebagai berikut.

      

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada

elektroda dan dapat Dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk

menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai

bahan bakar kendaraan hidrogen.

Kelarutan (solvasi)

Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur

dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat

"hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air (misalnya

lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air). Kelarutan suatu zat

dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-

menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat

tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat

tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.

Butir-butir embun menempel pada jaring laba-laba.

Page 9: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan membran dan

permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-permukaan yang memiliki

ketertarikan kuat terhadap air. Irvin Langmuir mengamati suatu gaya tolak yang kuat

antar permukaan-permukaan hidrofilik. Untuk melakukan dehidrasi suatu permukaan

hidrofilik dalam arti melepaskan lapisan yang terikat dengan kuat dari hidrasi air perlu

dilakukan kerja sungguh-sungguh melawan gaya-gaya ini, yang disebut gaya-gaya

hidrasi. Gaya-gaya tersebut amat besar nilainya akan tetapi meluruh dengan cepat dalam

rentang nanometer atau lebih kecil. Pentingnya gaya-gaya ini dalam biologi telah

dipelajari secara ekstensif oleh V. Adrian Parsegian dari National Institute of Health.

Gaya-gaya ini penting terutama saat sel-sel terdehidrasi saat bersentuhan langsung

dengan ruang luar yang kering atau pendinginan di luar sel (extracellular freezing).

Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya

kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organic untuk

melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang diketahui memiliki ketergantungan

terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah

bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan

respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan atom hidroden

dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan

dilepas ke udara.

Page 10: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

III. PEMBAHASAN

3.1 Kandungan Air kapur

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua

atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak

berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa

(1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang

penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti

garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air

berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan

temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion

hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-). tingginya

konsentrasi kapur terlarut membuat air dari air terjun Havasu terlihat berwarna turquoise.

Berkaitan dengan air , masalah yang sering dihadapi oleh manusia adalah menemukan air

yang bersih. Sungai-sungai yang ada di sekitar kita saat ini sudah benar-benar tercemar,

apalagi mungkin di daerah metropolitan seperti Jakarta.

Pemerintah telah membuat suatu lembaga yaitu PDAM sebagai penyedia air bersih untuk

masyarakat Indonesia. Namun, tidak semua masyarakat Indonesia menggunakan layanan

Page 11: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

PDAM untuk mendapatkan air bersih. Sebagian besar menggunakan sumur untuk

mendapatkan air bersih tersebut.

Banyak sekali sekarang ini masyarakat yang membuat sumur bor untuk mendapatkan air

bersih untuk kehidupan sehari-hari, di samping ada juga yang masih menggunakan sumur

biasa.

Sekitar 90 persen sumur yang ada ternyata mengandung zat besi dan kapur. Hal itu

berdampak bagi kesehatan penggunanya.Hal Itu akan berpengaruh timbulnya penyakit

kanker, serangan jantung serta stroke bagi warga yang mengkonsumsi air sumur yang

terdeteksi mengandung kapur dan zat besi.

Dijelaskan, jika tidak diatasi, masyarakat yang mengkonsumsi air itu perlahan akan

melemah. Apalagi saat musim kemarau. Kadarnya semakin tinggi, karena telah terjadi

pendangkalan air.

Tanda air mengandung kapur adalah jika air tersebut dimasak maka akan menimbulkan

kerak berwarna putih pada dinding panci ,dan rasanya sedikit pahit.

Air yang mengandung zat kapur bisa terdapat pada air pegunungan dan air sumur/sumur

bor.

Solusi untuk menurunkan kandungan zat kapur tunggi adalah dengan menggunakan

Resin Softener yang jumlah atau (berat) resinnya harus disesuaikan dengan tingkat

tingginya kandungan kapur itu sendiri.

penggunaan air yang berkualitas kurang baik seperti air yang mengandung kapur jika

dikonsumsi dalam jangka pendek , dapat mengakibatkan muntaber, diare, kolera, tipus

dan disentri. Sedangkan dalam jangka panjang dapat mnengakibatkan penyakit keropos

tulang, kerusakan gigi, kerusakn ginjal dan hati.

Penggunaan air yang kurang berkualitas untuk keperluan mandi maupun mencuci juga

dapat berakibat langsung pada kesehatan mata dan kulit. Kuman kudis, kurap dan borok

dapat mudah disebarkan melalui air. Penyakit mata juga mudah ditularkan lewat air.

Page 12: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

Sedangkan pembagian jenis – jenis air di kategorikan menjadi dua bagian, diantaranya

ialah :

Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawar permukaan tanah. Air tanah dapat kita bagi lagi

menjadi dua, yakni air tanah preatis dan air tanah artesis.

a. Air Tanah Preatis

Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta

berada di atas lapisan kedap air / impermeable.

b. Air Tanah Artesis

Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua

lapisan kedap air.

Air Permukaan

Air pemukaan adalah air yang berada di permukaan tanah dan dapat dengan mudah

dilihat oleh mata kita. Contoh air permukaan seperti laut, sungai, danau, kali, rawa,

empang, dan lain sebagainya. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

a. Perairan Darat

Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan misalnya seperti

rawa-rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya.

b. Perairan Laut

Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti

air laut yang berada di laut.

3.2 Persayaratan Air Sehat

Page 13: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :

1.  Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh

adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan

semakin banyak butir-butir tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya.

2. Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain

berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan

dari pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.

3. Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa

kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam

tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam

organik maupun asam anorganik.Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak

berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk

mengandung bahan-bahan organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh

mikroorganisme air.

4. Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 – 8,5 . Air yang pHnya rendah

akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang

terasa asam adalah air gambut (rawa)

5. Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa

raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.

6. Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandungan ion

kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat dilihat bila sabun atau

deterjen yang digunakan sukar berbusa dan di bagian dasar peralatan yang

dipergunakan untuk merebus air terdapat kerak atau endapan. Air sadah dapat

juga mengandung ion-ion Mangan (Mn2+) dan besi (Fe2+) yang memberikan rasa

anyir pada air dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning kecoklatan

pada peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium,

ion besi dan ion mangan diperlukan oleh tubuh kita. Air sadah yang banyak

mengandung ion-ion tersebut tidak baik untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka

panjang akan menimbulkan kerusakan pada ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya

memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang sangat sedikit sedikit sekali.

Page 14: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan magnesium merupakan

zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk pembentukan sel darah

merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam air minum hanya

sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1 mgr/1liter). Untuk

ion mangan ; 0,005 – 0,5 ppm, ion kalsium : 75 – 200 ppm dan 1on magnesium :

30 – 150 ppm.

7. Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli , yaitu bakteri

yang biasa terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat

menyebabkan penyakit usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan

hepatitis. Dengan memasak air terlebih dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut

akan mati

3.3 Pengujian Kualitas Air Secara Sederhana

Untuk menguji kualitas air, seperti kekeruhan, berwarna dan berbau dapat langsung

diseteksi dengan panca indera. Namun air yang terlihat jernih dan tidak berbau belum

tentu aman untuk digunakan untuk minum. Karenanya perlu diuji kualitasnya apakah

memenuhi syarat kesehatan ataukah tidak.

Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara sederhana.

Pemeriksaan di laboratorium akan menghasilkan data yang lengkap dan bersifat

kuantitatif, namun biayanya cukup mahal.

Analisis secara sederhana dapat dilakukan sendiri di rumah untuk menguji kandungan

kimia dalam air, yaitu sebagai berikut :

Setengah gelas air yang akan diperiksa dicampurkan dengan segelas air teh.

Selanjutnya didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam

Periksalah apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di

permukaan.

Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi

kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah

pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang

baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi.

Page 15: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila

air teh berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh,

maka secara kimia kualitas air itu baik.

Gambar 1. Pengujian kandungan kimia air menggunakan air teh

Pengujian air secara biologis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Air yang diuji dimasukkan ke dalam gelas kemudian ditutup.

Air tersebut dibiarkan sampai lima hari

Setelah lima hari air diperiksa. Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan

warna (putih, hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis

(mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya).

Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat

terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan

semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya.

Page 16: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

Gambar 2. Pengujian Sifat Biologi Air Secara Sederhana

3.4 Pengolahan Air

Proses pengolahan air merupakan upaya untuk mendapatkan air yang bersih dan sehat

untuk air ninum dan keperluan sehari-hari sesuai dengan standar mutu air untuk

kesehatan. Adapun tujuan pengolahan air adalah untuk :

o menurunkan kekeruhan

o menghilangkan bau, rasa dan warna

o menurunkan dan mematikan mikroorganisme (bakteri)

o megurangi kadar zat kimia yang terlaut dalam air.

o meurunkan kesadahan

Memperbaiki derajat keasaman (pH)

Berikut ini diuraikan pengolahan air dengan menggunakan proses dua tahap yaitu :

pengendapan dengan cara kimia dan penyaringan. Tahap pengendapan dilakukan untuk

mengendapkan kotoran berupa lumpur/tanah liat, ion-ion penyebab kesadahan air (besi

dan mangan) dan zat-zat terlarut lainnya. Tahap penyaringan dilakukan untuk

menghilangkan bau dan endapan.

Page 17: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

IV. KESIMPULAN

1. Kandungan kapur dalam air sumur sangat tidak baik dikonsumsi oleh masyarakat

karena berdampak negative bagi kesehatan.

2. Penggunaan air yang kurang baik seperti air yang mengandung kapur jika

dikonsumsi dalam jangka pendek, dapat mengakibatkan muntaber, diare, kolera,

tipus dan disentri.

3. Sedangkan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penyakit keropos tulang,

kerusakan gigi, kerusakan ginjal dan hati.

4. Penggunaan air yang kurang berkualitas untuk keperluan mandi maupun mencuci

juga dapat brakibat langsung pada kesehatan mata dan kulit.

Page 18: Kandungan Kapur Dalam Air Sumur

DAFTAR PUSTAKA

http://arulalmy.wordpress.com/2009/07/28/cara-membuat-air-sumur-menjadi-bersih-dan-

jernih/

http://www.beritajatim.com/detailnews.php/11/Pendidikan_&_Kesehatan/2009

http://www.unep.org/vitalwater/01.htm

Kusnaedi. 1995. Mengolah air gambut dan air kotor untuk air minum. Penebar Swadaya.

Jakarta