kampung naga

66
KELOMPOK 2 Fitri Hanifiyah 133020412 Regina Oktaviana 133020418 Tiara Gita Pertiwi 133020422 Windi Anggraeni 133020423 Reska Amalia 133020433 Silvia 123020434 Septiyani Megantari 133020441 Ratih Rahmawati 133020451 Kebudayaan Sunda “KAMPUNG NAGA”

Upload: regina-oktaviana

Post on 25-May-2015

1.261 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kampung naga

KELOMPOK 2Fitri Hanifiyah 133020412 Regina Oktaviana 133020418Tiara Gita Pertiwi 133020422Windi Anggraeni 133020423Reska Amalia 133020433Silvia 123020434Septiyani Megantari 133020441Ratih Rahmawati 133020451

Kebudayaan Sunda

“KAMPUNG NAGA”

Page 2: Kampung naga

SEJARAH KAMPUNG NAGA

Page 3: Kampung naga

ASAL MULA NAMA KAMPUNG NAGA

• Berasal dari bahasa Sunda, yaitu “NAGAWIR”(Didekat lembah ditengah tebing)Lokasi obyek wisata Kampung Naga terletak pada ruas jalan raya yang menghubungkan Tasikmalaya - Bandung melalui Garut, yaitu kurang lebih pada kilometer ke 30 ke arah barat Kota Tasikmalaya

Page 4: Kampung naga

ASAL MULA KAMPUNG NAGA

• KAPAN DAN SIAPA?• “PAREUM OBOR” MATI

PENERANGAN

Page 5: Kampung naga

TRAGEDI 1956

• Masyarakat lebih mendukung “Soekarno”• DI/TII menginginkan Negara Islam “Di

Indonesia”

Page 6: Kampung naga

SEJARAH KAMPUNG NAGA

“PAREUM OBOR”

Page 7: Kampung naga

SISTEM RELIGI DAN

KEPERCAYAAN

Page 8: Kampung naga

SISTEM RELIGI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG NAGA

Penduduk Kampung Naga semuanya mengaku beragama Islam, akan tetapi sebagaimana masyarakat adat lainnya mereka juga sangat taat memegang adat-istiadat dan kepercayaan nenek moyangnya. Artinya, walaupun mereka menyatakan memeluk agama Islam, syariat Islam yang mereka jalankan agak berbeda dengan pemeluk agama Islam lainnya

Page 9: Kampung naga

SISTEM RELIGI MASYARAKAT KAMPUNG NAGA

• Shalat 5 waktu hanya dilakukan pada hari Jumat

• Pengajaran mengaji bagi anak-anak dilakukan pada malam Senin dan Kamis

• Hajat Sasih sebagai ibadah yang setara dengan ibadah haji

Page 10: Kampung naga

SISTEM KEPERCAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG NAGA

• Sangat memegang teguh adat istiadat nenek moyangnya, yang tidak sesuai dengan ajaran nenek moyang → tabu

• Kepercayaan terhadap makhluk halus, seperti : ririwa, kunti anak, jurig cai, dsb.

• Pantangan untuk mempertunjukkan kesenian selain kesenian khas Kampung Naga

Page 11: Kampung naga

SISTEM KEPERCAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG NAGA

• Pantangan pada hari Selasa, Rabu dan Sabtu→ dilarang membicarakan asal usul Kampung

• Kepercayaan Palintangan → Larangan Bulan → bulan Safar dan bulan Ramadhan

• Hari baik dan hari naas

Page 12: Kampung naga

HARI NAAS

• Muharam (Muharram) hari Sabtu-Minggu tanggal 11,14• Sapar (Safar) hari Sabtu-Minggu tanggal 1,20• Maulud hari (Rabiul Tsani) hari Sabtu-Minggu tanggal 1,15• Silih Mulud (Rabi'ul Tsani) hari Senin-Selasa tanggal 10,14• Jumalid Awal (Jumadil Awwal)hari Senin-Selasa tanggal 10,20• Jumalid Akhir (Jumadil Tsani)hari Senin-Selasa tanggal 10,14• Rajab hari (Rajab) Rabu-Kamis tanggal 12,13• Rewah hari (Sya'ban) Rabu-Kamis tanggal 19,20• Puasa/Ramadhan (Ramadhan)hari Rabu-Kamis tanggal 9,11• Syawal (Syawal) hari Jumat tanggal 10,11• Hapit (Dzulqaidah) hari Jumat tanggal 2,12• Rayagung (Dzulhijjah) hari Jumat tanggal 6,20

Page 13: Kampung naga

KEPERCAYAAN DALAM KESEHARIAN MASYARAKAT

MITOS DAN ETIKA PADI

padi memiliki kedudukan sentral dalam kebutuhan hidup manusia

Etika perlakuan khusus terhadap jenis tanaman ini

Bentuk penghargaan terhadap Dewi Sri atau Nyai Pohaci

Page 14: Kampung naga

KEPERCAYAAN DALAM KESEHARIAN MASYARAKAT

KAWASAN SAKRAL

Hutan Keramat

Hutan Larangan

Bumi Ageung

Page 15: Kampung naga

Sistem Sosial dan Organisasi Kemasyarakatan

Page 16: Kampung naga

Sistem Sosial dan Organisasi Kemasyarakatan

Lembaga Adat(Non Formal)

Lembaga Pemerintahan

(Formal)

Masyarakat yang berada di dalam Kampung Naga

Masyarakat yang berada diluar pemukiman (Sanaga)

Page 17: Kampung naga

Lembaga Pemerintahan (Formal)

• RT• RW/RK• Kepala dusun

Page 18: Kampung naga

Lembaga Adat (Non Formal)

• Kuncen (Bapak Ade Suherlin) : pemangku adat dan pemimpin upacara adat

• Punduh (Bapak Ma’mun) : mengatur aktivitas masyarakat sehari-hari

• Lebe (Bapak Ateng Jaelani) : mengurusi jenazah dari awal sampai akhir sesuai dengan syariat Islam

Page 19: Kampung naga

Lembaga Adat (Non Formal)• Kuncen

Syarat-syarat:- Laki – laki- Ada hubungan dengan kuncen terdahulu- Didukung oleh min. 3 orang yang mendapat wangsit lewat mimpi- Dewasa (> 35 tahun)- Ditentukan dengan musyawarah- Kuncen lama tidak sanggup lagi bekerja

Page 20: Kampung naga

Falsafah Hidup: menjaga~ Tata Wilayah~ Tata Wayah ~ Tata Lampah

Lembaga Adat (Non Formal)

Page 21: Kampung naga

Tata Wilayah• Berupa ruang tertinggi, yaitu gunung dan

lautan

Lembaga Adat (Non Formal)

Tata Wayah• Adalah suatu waktu/zaman/era : masyarakat

tidak boleh melupakan pesan leluhur

Tata Lampah• Kepercayaan moralitas masyarakat yang

berpedoman pada ajaran agama dan kitabnya (Al-Quran)

Page 22: Kampung naga

SISTEM

PENGETAHUAN

MASYARAKAT

KAMPUNG NAGA

Page 23: Kampung naga

Sistem Pengetahuan

• Tingkat Pendidikan masyarakat Kampung Naga mayoritas hanya mencapai jenjang pendidikan Sekolah Dasar

Page 24: Kampung naga

Sistem Pengetahuan

Pengetahuan dan Keterampilan Usaha Tani

Masyarakat Kampung Naga secara umum merupakan masyarakat petani, mereka masih belum menerima (menolak ) cara-cara perbaikan teknologi pertanian yang maju yang diaplikasikan dalam program Panca Usaha Tani.

Misalnya, mereka tidak menggunakan bibit padi varietas unggul seperti yang telah digunakan oleh petani daerah lainnya. Masyarakat Kampung Naga masih tetap mempergunakan bibit dari jenis padi tradisional, yaitu Pare Gede.

Page 25: Kampung naga

Pengetahuan dan Keterampilan Usaha Kerajinan

• Masyarakat Kampung Naga juga memiliki kemahiran sebagai pengrajin anyaman bambu. Dalam hal ini mereka memiliki kemahiran diantaranya membuat beberapa jenis anyaman, pemilihan dan pengolahan bahan anyaman, corak ragam anyaman, penentuan waktu untuk mengambil bahan pembuat anyaman dan sebagainya.

Sistem Pengetahuan

Page 26: Kampung naga

Pengetahuan Rumah Adat • Berbentuk panggung• Bahan rumah terbuat dari

kayu • Atap harus dari ijuk• Rumah harus menghadap

kesebelah utara atau ke sebelah selatan dengan memanjang kearah Barat-Timur

• Rumah tidak boleh dicat, kecuali dikapur atau dimeni

Sistem Pengetahuan

Page 28: Kampung naga

Pengetahuan Rumah Adat

Bangunan yang di keramatkan :• Bangunan Bumi Ageng / Balai Kampung• Bekas Lumbung • Bekas Pangsolatan

Sistem Pengetahuan

Page 29: Kampung naga

Pengetahuan Adat Istiadat

• Dalam aspek kultural masyarakat Kampung Naga mempunyai beberapa adat-istiadat yang dapat ditemui dan secara jelas dapat diamati dalam bentuk beberapa jenis upacara adat. contoh upacara adat yang ada di Kampung Naga :

1. Menyepi 2. Hajat sasih 3. Khitanan

Sistem Pengetahuan

Page 30: Kampung naga

Pernikahan • Di Kampung Naga, pernikahan tidak terlalu erat oleh

adat, tetapi satu hal harus secara sederhana.• Dalam mencari pasangan, tidak harus sesama warga

Kampung Naga, bisa mencari pasangan dari budaya lain, asalkan satu keyakinan dan saling mencintai.

• Upacara perkawinan bagi masyarakat Kampung Naga adalah upacara yang dilakukan setelah selesainya akad nikah.

Sistem Pengetahuan

Page 31: Kampung naga

Pernikahan

Adapun tahap-tahap upacara tersebut :• Upacara sawer • Nincak Endog (menginjak Telur )• Buka Pintu • Ngariung (berkumpul )• Ngampar ( berhamparan )• Munjungan

Sistem Pengetahuan

Page 32: Kampung naga

Sistem Bahasa Masyarakat

Kampung Naga

Page 33: Kampung naga

Sistem Bahasa Kampung Naga• Bahasa sehari-hari adalah bahasa sunda, bisa juga bahasa Indonesia

• Warga Kampung Naga ketika berbicara lembut dan agak cepat

• Aksen Sunda sangat kental , dialek mereka lebih naik turun dan ketika

berbicara tidak sesuai dengan tanda baca

Page 34: Kampung naga

• Komunikasi non verbal lebih banyak dilakukan daripada komunikasi verbal

• oleh sebab itulah kampung mereka disebut juga kampung yang hening, terutama pada malam hari

Page 35: Kampung naga

Perilaku Tubuh Warga Kampung Naga

a. Penampilan• Sederhana, warna kulit cenderung coklat• Pakaian mereka juga tergolong biasa,

mungkin untuk para pemandu seperti Mang Ijat, berpakaian tradisional mereka dengan memakai penutup kepala seperti topi

Page 36: Kampung naga

b. Gerakan• Dilihat dari postur tubuh mereka saat

berbicara, tangan lebih sering berinteraksi mengikuti percakapan

• Saat mempersilahkan seseorang lewat terlebih dahulu, mereka akan sedikit menunduk

Page 37: Kampung naga

c. Kontak Mata• Warga Kampung Naga ketika

menatap lawan bicaranya menatap langsung ke lawan bicaranya

• Kecuali terhadap orang yang lebih tua atau berbicara dengan ketua adat atau sesepuh, mereka tidak berani menatap secara langsung

Page 38: Kampung naga

d. Ekspresi Wajah• Cenderung murah senyum dan ramah

e. Parabahasa• dalam hal kualitas vokal, warga Kampung

Naga walaupun daerahnya berada di tengah-tengah tebing, volume bicara mereka kecil dan tidak keras

Page 39: Kampung naga

SISTEM KESENIAN MASYARAKAT

KAMPUNG NAGA

Page 40: Kampung naga

Sistem Kesenian“Sistem kesenian yang dimiliki oleh masyarakat Kampung

Naga termasuk miskin. Seni vokal yang mereka miliki terbatas pada kidung dan pantun, yang melukiskan lalampahan

(lelakon kehidupan) dari beberapa tokoh baik yang diambil dari cerita sejarah, babad atau fiktif, yang mengandung suri

tauladan untuk kehidupan.

Page 41: Kampung naga

Ada dua versi cerita yang ditampilkan dalam bentuk

pantun1. lalampahan Achmad

Muhammad2. ceritera Syeikh Abdul Kodir

Page 42: Kampung naga

Kesenian yang merupakan warisan leluhur masyarakat

Kampung Naga adalah1. terbangan 2. angklung

3. beluk4.rengkong.

Page 43: Kampung naga

1. Terbang atau terbang gembrungTerbang atau terbang gembrung hampir sama dengan rebana yang biasa dimainkan dalam

kasidahan. Alat musik tradisional tersebut terbuat dari dua bahan dasar. Bingkainya yang merupakan

tabung suara, terbuat dari bahan kayu yang dibuat sedemikian rupa dengan bentuk pipih dan bundar. Bagian tengahnya dibiarkan kosong. Pada

salah satu sisi yang dijadikan muka terbang kemudian ditutup dengan kulit domba. Sekeliling pinggir terbang kemudian dipasang tali melingkar sehingga menyerup gelang. Tali tersebut berfungsi

menjadi pengikat sisi-sisi kulit domba.

Page 44: Kampung naga

Macam-macam Terbang

1. Terbang pertama disebut tingting2. kemprong3. bangpak

4.brumbung.

Page 45: Kampung naga

b. Angklung

Jenis kesenian masyarakat Kampung Naga lainnya adalah angklung. Seperangkat

angklung yang dimiliki masyarakat Kampung Naga terdiri dari empat buah

dengan ukuran yang berbeda. Bentuknya hampir sama dengan umumnya instrumen

angklung di daerah lainnya. Cara memainkannya dilakukan dengan

menggoyang-goyang instrumen musik bambu tersebut.

Page 46: Kampung naga

c. Beluk dan rengkong

Beluk dan rengkong merupakan dua jenis kesenian masyarakat Kampung

Naga yang sudah jarang dijumpai. Dilihat dari fungsinya, terutama seni

beluk mencerminkan fungsi solidaritas sosial antara satu warga

dengan warga lainnya.

Page 47: Kampung naga

Seni beluk merupakan salah satu tembang Sunda yang banyak menggunakan nada-nada tinggi. Para pemainnya terdiri dari

empat orang atau lebih. Kesenian ini biasa dimainkan pada malam hari, dan para

pemain secara bergiliran membaca syair lagu dan kemudian menyanyikannya. Isi

nyanyian biasanya diambil dari wawacan. Wawacan adalah cerita yang

menggunakan Bahasa Sunda.

Page 48: Kampung naga

A. Terbangan b. Angklung

Page 49: Kampung naga

.SISTEM POLA MATA PENCAHARIAN

Page 50: Kampung naga

Bidang pertanian

Peternakan

Kerajinan

Penerjemah

Pariwisata

Sistem Pola Mata Pencaharian

Page 51: Kampung naga

Sistem Pola Mata Pencaharian

Pertanian

Penggunuaan pupuk

Mesin penggiling

padi

Pemeliharaan kambing

Inovasi di bidang pertanian

Page 52: Kampung naga

Sistem Pola Mata Pencaharian

Pertenakan

Hewan yang diternakkan : ayam dan kambing

sebagian hasil ternak dijual dan sebagian lagi untuk dimakan

Makanan untuk ternak dapat mereka hasilkan sendiri

Page 53: Kampung naga

Sistem Pola Mata Pencaharian

Kerajinan

Sebagian kerajinan dibuat di Kampung Naga, sebagian lain di luar

Kerajinan yang dibuat di Kampung Naga terbuat dari lidi dan bambu

Pendapatan yang dihasilkan dari sektor kerajinan ini berbeda-beda

Page 54: Kampung naga

Sistem Pola Mata Pencaharian

Kerajinan

Page 55: Kampung naga

Sistem Pola Mata Pencaharian

Penerjemah

Sekolah di luar daerah, bahkan melanjutkan sekolahnya sampai ke luar negeri

mengabdi di sana sebagai penerjemah bagi turis yang datang

Ada 14 orang penerjemah

Page 56: Kampung naga

Sistem Pola Mata Pencaharian

Pariwisata

Pariwisata adalah sektor yang secara

tidak langsung menjadi andalan perekonomian

Kampung Naga. Dahulu, wisatawan

yang datang ke Kampung Naga tidak dipungut

biaya ketika datang menginap, namun sekarang Kampung

Naga telah memasang tarif

Page 57: Kampung naga

Teknologi Dan Peralatan Warga Kampung Naga

Page 58: Kampung naga

Sistem teknologi yang digunakan oleh masyarakat Kampung Naga adalah teknologi alamiah. Mereka memfilter setiap teknologi atau informasi yang diterima dari luar dengan alasan “menghormati nenek moyang.”

Page 59: Kampung naga

Contoh Teknologi Penjagaan

menjaga leuweung tutupan, luweung keramat atau leuweung larangan, warga kampung naga melarang siapapun untuk masuk ke hutan tersebut dengan tujuan menghormati nenek moyang mereka selain itu juga untuk menjaga keseimbangan alam agar tetap terjaga.

Page 60: Kampung naga

Teknologi Informasi

Meskipun teknologi abad 21 menunjukkan perkembangan yang hebat. Masyarakat Kampung Naga tetap mempertahankan adat yang sudah di manatkan oleh leluhur mereka. Warganya tidak memanfaatkan teknologi informasi seperti handphone, komputer,televisi. informasi yang mereka gunakan hanya sebatas verbal.

Page 61: Kampung naga

Teknologi dan Peralatan Listrik

• Salah satu perkembangan teknologi yang tidak dapat diterima masyarakat kampung Naga adalah jaringan Listrik. Jika jaringan listrik itu masuk dikhawatirkan adanya perubahan gaya hidup mereka. Sebagai gantinya mereka menggunakan aki.

Page 62: Kampung naga

Peralatan dan Perlengkapan Hidup

Beberapa peralatan dan perlengkapan hidup yang khas dari Kampung Naga, diantaranya adalah bangunan-bangunan yang ada di Kampung Naga sangat khas, baik dari segi arsitektur maupun bahan bangunan. Rumah mereka berbentuk rumah panggung yang atapnya menggunakan alang-alang dan ijuk.

Page 63: Kampung naga

• Peralatan hidup lainnya yang digunakan masyarakat kampung naga salah satunya alat penumbuk padi yang masih sederhana yaitu lesung, dan kompor yang digunakan masih tradisional menggunakan bahan bakar batok kelapa atau arang yang disebut hawu. Mereka tidak menggunakan kompor gas atau microwave karena menggunakan listrik. Listrik dilarang di Kampung Naga

Page 64: Kampung naga

• Semua teknologi dan peralatan yang digunakan oleh masyarakat Kampung Naga memang jauh dari modernisasi, namun mereka melakukan hal itu demi menjaga amanat dari leluhur serta menjaga keseimbangan alam agar kampung mereka tetap terjaga.

Page 65: Kampung naga

KESIMPULANKeberadaan Kampung Naga selain menarik

karena keunikan kebudayaan masyarakatnya, namun juga ternyata dapat menjadi icon bagi

masyarakat Kampung Naga Khususnya dan bagi masyarakat Jawa Barat umumnya bahwa

primitifitas atau adat istiadat asli peninggalan nenek moyang itu harusnya bisa menjadi suatu kebanggan bagi kita yang mewarisinya karena

bisa menjadi daya tarik bagi turis lokal maupun dari luar negri untuk di adikan bahan observasi

Warga Kampung Naga tidak hanya beretika dengan sesama budaya lain/individu tetapi juga

beretika dengan alam. Mereka menghargai alam dan tidak ingin mengganggu

keseimbangan alam. Jadi hidup mereka seimbang dengan alam.

Page 66: Kampung naga