kalimat topik parafrase
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
NAMA : ADE RIZKI PUTRI RATIH
NIM : 04031381419058
Dosen Pembimbing : Dra. Sri Hutami, Hum.
Program Studi : Pendidikan Dokter Gigi
Pengaruh Penggunaan Fixed – Orthodontic / Bracket terhadap Kesehatan Gigi
Fixed-Orthodontic atau Bracket pada umumnya lebih dikenal dengan istilah “behel”
atau “kawat gigi”. Fix-Orthodontic adalah salah satu dari 4 (empat) jenis kawat gigi. Dalam
pengelompokkannya, kawat gigi terdiri dari beberapa jenis. Ada jenis fix-orthodontic,
lingual-orthodontic, head gear, dan face mask. Fix-orthodontic merupakan jenis kawat gigi
cekat (permanen) yang umum dipakai oleh masyarakat awam. Fix-orthodontic juga dikenal
dengan bracket yang nampak secara visual, harga pemasangannya pun lebih terjangkau jika
dibandingkan dengan jenis lainnya. Berbeda dengan fix-orthodontic, lingual orthodontic
adalah jenis bracket yang dipasang di belakang gigi sehingga tidak tampak seperti
menggunakan behel. Lain pula halnya dengan kawat gigi berjenis head gear dan face mask.
Kedua jenis itu hanya digunakan untuk pasien yang mempunyai masalah tata letak gigi yang
lebih serius. Jenis ini cenderung digunakan untuk kasus gigi tonggos. (dr. Suci: 2014)
Walaupun demikian, fungsi-fungsi menggunakan bracket atau kawat gigi tetaplah
sama. Penggunaan Bracket tersebut memiliki beberapa fungsi. Fungsi utamanya adalah
memperbaiki susunan gigi agar menjadi rapi, yakni dengan cara menarik gigi secara perlahan
dan bertahap. Selain itu, penggunaan bracket juga dapat mencegah keluhan di area mulut dan
organ vital lainnya yang diakibatkan oleh susunan gigi yang tidak benar. (Agustina: 2010)
Sayangnya, saat ini tidak sedikit pengguna fix-orthodontic yang hanya memikirkan tentang
nilai estetikanya saja dan menghiraukan fungsi fix-orthodontic yang sesungguhnya, sehingga
hasil pemasangan dan penggunaannya pun tidak terlalu memuaskan.
Oleh karena itu, dalam pemasangan dan penggunaan bracket juga ada tahapan-
tahapannya. Beberapa tahapan menggunakan bracket agar mendapatkan hasil yang
sesuai. Tahap pertama adalah menentukan jenis bracket yang cocok untuk digunakan oleh
pasien dengan cara memeriksa dan menganalisis masalah gigi pasien. Kemudian,
pemasangan bracket kepada pasien juga harus melalui prosedur yang benar, yakni dimulai
dengan membuat cetakan model gigi, memotret gigi, hingga merontgen gigi, kepala dan
wajah pasien secara keseluruhan. Setelah pemasangan, pasien melakukan pemeriksaan rutin
setiap 3 sampai 4 minggu sekali, guna untuk membantu mempercepat penggeseran gigi ke
posisi yang benar. Pemeriksaan rutin ini akan dilakukan selama 2 s.d. 3 tahun masa
perawatan. (dr. Suci: 2014)
Sama halnya dengan beberapa hal lain, penggunaan bracket juga dapat
memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Adapun dampak
positif dari penggunaan bracket fix-orthodontic ini yaitu gigi menjadi terlihat lebih rapi
sehingga bentuk mulut, rahang, dan senyum lebih enak dilihat dan kepercayaan diri akan
meningkat. Kedua, keluhan-keluhan seperti kesulitan mengunyah yang baik dan gigi sakit
akibat penumpukan sisa-sisa makanan pada gigi yang tidak rata dapat teratasi secara
maksimal. Akan tetapi, dampak negatif, resiko dan bahayanya juga perlu diperhatikan oleh
pengguna bracket, diantaranya adalah pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh pengguna
fix-orthodontic lumayan besar, terutama apabila hasilnya tidak memuaskan, sehingga hal ini
dapat mengganggu pikiran pasien. Kemudian, pemakaian kawat gigi yang tidak tepat dan
cocok juga dapat menimbulkan alergi, peradangan gusi, gigi berlubang, karang gigi, hingga
pendarahan gusi. Bahaya yang paling besar adalah apabila pemasangannya tidak dilakukan
dengan prosedur yang benar, pasien dapat mengalami luka pada bagian pipi, dimana hal itu
bisa berdampak pada penyakit yang lebih serius yaitu hepatitis hingga AIDS. (Melvi: 2013)
Setelah penggunaan bracket pun gigi masih bisa hancur dan rusak. Memburuknya
kesehatan gigi setelah pemakaian bracket tersebut dapat disebabkan oleh berbagai
faktor. Faktor-faktor ini cukup besar pengaruhnya terhadap hasil akhir dari penggunaan yang
dilakukan. Pertama yaitu perawatan dan pemeriksaan gigi tidak teratur, lalu makanan yang
dikonsumsi saat menggunakan bracket tidak sesuai dengan kriteria sehingga menyebabkan
gigi mudah goyah. Faktor lainnya yaitu kurangnya pengetahuan tentang orthodontic di
kalangan masyarakat awam, sehingga mereka hanya memperdulikan estetika dan gaya-
gayaam semata. Akibatnya, tidak sedikit dari mereka yang asal pasang behel dengan orang
yang tidak tepat dan tidak berkompeten di bidang tersebut. Hal itu bisa membuat gigi mereka
menjadi lebih tidak sesuai dan rusak.
Untuk mendapatkan hasil penggunaan yang maksimal, pengguna bracket juga
dapat merawat giginya dengan melakukan beberapa cara/tips. Pertama, pengguna
bracket harus menggunakan sikat gigi khusus orthodontic dan sikat tambahan untuk sela sela
gigi. Lalu, pengguna bracket juga harus menggunakan pasta gigi dengan formula yang
lengkap serta wajib berkumur dengan obat kumur setiap harinya. Kemudian pengguna
bracket harus memperbanyak mengonsumsi vitamin C agar mencegah sariawan dan
kekeringan gigi akibat bracket. Pasien juga perlu menyiapkan obat pereda rasa sakit seperti
amoxicillin, asam mefenamat, painkiller setelah check-up rutin, karena biasanya setelah
check-up dan penggantian kawat, gigi menjadi lebih sakit. Terakhir, hindari makan makanan
yang terlalu keras, serta makanan perlu diiris kecil-kecil terlebih dahulu dan dikunyah secara
perlahan-lahan agar gigi tidak mudah goyah. (Fashion, Behel: 2013)
Keterangan:
- Informasi Lama
- Kalimat Topik
- Parafrase
- Kontras
- Sinonim
Sumber: Sekarni, dr. Suci. 2014. Mengenal Kawat Gigi Lebih Dekat, (Online),
(http://www.mitrakeluarga.com/gading/mengenal-kawat-gigi-lebih-dekat/,
diakses 18 Oktober 2014)
Berikut ini adalah macam-macam kawat gigi yang sering dijumpai:
1. Fix Orthodontic. Ini berupa alat cekat (tidak bisa dilepas). Bila pemakainya
tersenyum maka behel akan terlihat. Behel jenis ini ada yang terbuat dari metal
maupun dari bahan composite, porselin, atau plastic sehingga warnanya menjadi
transparan/clear. Para remaja dan anak-anak biasanya menyukai jenis behel yang
memiliki bracket (penahan karet) karena warna karetnya yang dapat diganti-ganti.
2. Lingual Orthodontics. Kawat gigi yang satu ini, terdapat di belakang gigi sehingga
tidak tampak tersenyum. Banyak artis-artis yang memakai behel jenis ini, karena
tingkat kesulitan pemasangan, perawatan, serta tak mempengaruhi jika dipakai. Behel
jenis ini merupakan behel yang harganya lebih mahal daripada yang lainnya.
3. Head Gear. Ini untuk kasus gigi yang sangat ekstrim, alatnya dipasang diseluruh
wajah, mulai dari dahi, pipi, hingga gigi. Behel jenis ini untuk gigi atas yang tonggos.
4. Face Mask. Jenis ini sama dengan head gear, namun bedanya jenis ini untuk gigi
bawah yang tonggos.
Sumber: Dewi, Agustina. 2010. Kawat Gigi / Behel, (Online),
(http://agustinadewic.blogspot.com/2010/01/kawat-gigi-behel.html, diakses 18
Oktober 2014).
Mekanismenya yaitu dia mengatur, mendorong dan menahan pergerakan gigi.
Perawatan ortho bertujuan untuk memperbaiki fungsi bicara, estetis muka, sudut bibir,
rahang, senyum. Proses dari awal sampai akhir sesuai standar membutuhkan waktu kurang
lebih tiga minggu.Behel bukan sekadar aksesori atau pajangan di mulut. Kawat gigi ternyata
bisa mencegah berbagai keluhan di area mulut bahkan di organ vital tubuh lainnya akibat
susunan gigi yang tidak benar.
Sumber: Sekarni, dr. Suci. 2014. Mengenal Kawat Gigi Lebih Dekat, (Online),
(http://www.mitrakeluarga.com/gading/mengenal-kawat-gigi-lebih-dekat/,
diakses 18 Oktober 2014)
a. Tahapan pemakaian.
Sebelum mengenakan behel ada beberapa tahapan yang mesti dilakukan, yakni
membuat cetakan model gigi, memotret gigi, merontgen gigi, kepala, serta wajah
pasien secara keseluruhan. Ini semua agar perawatan benar-benar sempurna dan tidak
asal-asalan karena biasanya ketika dipakaikan behel, wajah jadi berubah. Biasanya
gigi yang menumpuk-numpuk terjadi karena rahang kecil, jadi giginya harus
dikurangi beberapa.
b. Waktu Ideal yang diperlukan untuk memperbaiki struktur gigi
Rata-rata waktu penggunaan kawat gigi untuk perawatan menyeluruh adalah 2 sampai
3 tahun. Waktu perawatan mungkin lebih panjang jika kasus pasien lebih kompleks.
Sangat penting menggunakan kawat gigi dan aksesoris pendukung lainnya yang
dianjurkan dan tepat waktu dalam melakukan control dalam rangka mencapai suatu
hasil perawatan yang maksimal.
Sumber: Melvi. 2013. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Behel, (Online),
(http://artikelkesehatanwanita.com/dampak-positif-dan-negatif-penggunaan-
behel.html, diakses 19 Oktober 2014)
Dampak Positif dari pemilihan behel bagi perawatan kesehatan mulut Anda
diantaranya adalah: Pertama, gigi yang terlihat lebih rapi dan teratur seperti seharusnya,
rapat/tidak bercelah, tidak bertumpuk atau sungsang dan tidak miring sehingga dari segi
estetika Anda tampak lebih sempurna, yang tentu saja dapat meningkatkan kepercayaan
diri.Kedua, penderitaan Anda karena kesulitan mengunyah akibat gigi miring dan berdampak
pula pada gusi berdarah dapat teratasi secara maksimal.Ketiga, bentuk rahang yang tidak
proporsional pada mulanya dan membuat Anda tampak sulit menutup mulut juga tidak akan
Anda alami lagi.
Dalam kondisi tersebut di atas, Anda akan merasakan betapa penggunaan behel itu
sangat menyelamatkan. Tetapi jangan tergesa mengambil keputusan, pertimbangkan pula
dampak negatifnya. Pertama, budget besar yang harus Anda keluarkan, apabila hasilnya tidak
memuaskan tentu hal ini akan mengganggu pikiran Anda.Kedua, alergi akibat kesalahan
pemilihan jenis kawat gigi/ behel. Ketiga, terjadinya peradangan gusi, gigi berlubang, karang
gigi hingga perdarahan di gusi (akibat kesalahan perawatan ketidakdisiplinan dalam
pemeliharaan gigi dengan behel), Keempat Apabila pemasangan tidak dilakukan dengan
benar, pasien dapat sering mengalami luka di bagian dalam pipi yang bukan saja
menimbulkan rasa pedih dan tidak nyaman, tetapi dalam beberapa kasus hal tersebut diyakini
menjadi penyebab menularnya penyakit hepatitis hingga Aids.
Sumber: Fashion, Behel. 2013. Tips Merawat Gigi bagi Pengguna Behel, (Online),
(http://www.behelfashion.com/2013/07/tips-merawat-gigi-bagi-pengguna-
behel.html, diakses 19 Oktober 2014)
Terlepas dari jenis apapun behel gigi yang anda gunakan, berikut ini adalah tips
merawat gigi untuk anda yang menggunakan behel :
1. Sikat Gigi Khusus. Sikat gigi yang dipakai khusus untuk orthodontik bentuknya kecil
dan bulu sikatnya halus. Dijual di apotek, klinik, dan supermarket besar (bukan di warung-
warung).
2. Sikat Tambahan Untuk Sela-Sela Gigi. Selain itu juga ada sikat tambahan untuk sela-
sela gigi, karena orang yang pake behel biasanya terbentuknya karang gigi menjadi lebih
cepat.
3. Pasta Gigi Dengan Formula Terlengkap. Gunakan pasta gigi dengan formula
terlengkap agar benar-benar melindungi dan merawat gigi secara intens. Menyikat gigi
sebaiknya dilakukan dua kali proses, yang pertama tanpa pasta gigi terlebih dahulu agar sisa-
sisa makanan yang hendak diberantas bisa terlihat dan tidak terhalang buih dari pasta gigi
(lakukan di depan cermin tentunya), setelah itu barulah menyikat gigi dan lidah dengan pasta
gigi.
4. Wajib berkumur dengan obat kumur. Berkunurlah setelah menyikat gigi dan bila perlu
gunakanlah dental floss (benang gigi). Maka, tidak mengherankan apabila rutinitas menyikat
gigi ketika awal masa pemakaian behel bisa mencapai 20 menit.
5. Menyikat gigi. Menyikat gigi dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari yaitu pagi hari
setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
6. Perbanyak mengonsumsi vitamin C. Karena akan lebih sering terkena sariawan
disebabkan karena tergores behel. Siapkan obat sariawan seperti Albothyl dan bila perlu
siapkan juga wax ortho (berupa lilin untuk menutupi bagian logam behel yang tajam). Selain
itu, asupan kalsium dan vitamin D yang lebih banyak dari dosis biasanya juga sangat
dibutuhkan oleh gigi.
7. Setelah check-up. Biasanya bukan hanya gigi yang akan terasa ngilu/nyeri tapi juga
rahang, dagu dan kepala bahkan terkadang bisa sampe demam. Hal ini dikarenakan
pergerakan gigi yang otomatis berpengaruh ke sistem syaraf dan bentuk kepala serta profil
wajah kita. Jadi siapkan painkiller seperti Panadol yang mengandung parasetamol bila perlu.
8. Hindari makanan yang terlalu keras. Potong makanan dengan tangan terlebih dahulu,
jangan memotongnya langsung menggunakan gigi. Selain bisa mengacaukan proses
pergeseran gigi, juga dapat melepas bracket behelnya. Untuk memasangnya kembali
dikenakan biaya tambahan.